9
LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 2 MODUL 2 STARTING GENERATOR SINKRON DAN SINKRONISASI GENERATOR SINKRON DENGAN JALA-JALA I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari karakteristik pengaturan tegangan kecepatan putaran dan eksitasi pada generator sinkron. 2. Mempelajari pengaruh variasi beban terhadap tegangan pada generator sinkron. 3. Mempelajari cara-cara memparalelkan generator dengan suatu sistem jala-jala. 4. Mempelajari karakteristik generator sinkron jika diparalelkan dengan jala-jala. II. DASAR TEORI a. STARTING GENERATOR SINKRON Dalam melakukan starting generator sinkron da beberapa parameter yang perlu diperhatikan. Percobaan kali ini akan memperlihatkan parameter-parameter apa saja yang berpengaruh dalam melakukan starting generator sinkron. Parameter-parameter tersebutlah yang akan menentukan berapa besarnya daya yang dihasilkan. Sedangkan tegangan keluaran dari generator sinkron dapat kita atur besarannya, salah Halaman - 1

modul-ii4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: modul-ii4

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 2

MODUL 2

STARTING GENERATOR SINKRON DAN SINKRONISASI GENERATOR

SINKRON DENGAN JALA-JALA

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mempelajari karakteristik pengaturan tegangan kecepatan putaran dan

eksitasi pada generator sinkron.

2. Mempelajari pengaruh variasi beban terhadap tegangan pada generator

sinkron.

3. Mempelajari cara-cara memparalelkan generator dengan suatu sistem

jala-jala.

4. Mempelajari karakteristik generator sinkron jika diparalelkan dengan

jala-jala.

II. DASAR TEORI

a. STARTING GENERATOR SINKRON

Dalam melakukan starting generator sinkron da beberapa parameter

yang perlu diperhatikan. Percobaan kali ini akan memperlihatkan

parameter-parameter apa saja yang berpengaruh dalam melakukan

starting generator sinkron. Parameter-parameter tersebutlah yang akan

menentukan berapa besarnya daya yang dihasilkan.

Sedangkan tegangan keluaran dari generator sinkron dapat kita atur

besarannya, salah satunya adalah dengan memberikan variasi beban

padagenerator.

b. SINKRONISASI GENERATOR DENGAN JALA-JALA

Dalam sistem tenaga listrik yang terus berkembang, daya yang

harus disediakan oleh pembangkitan semakin lama juga semakin besar.

Memparalelkan suatu generator ke dalam suatu sistem selain untuk

memperbesar kapasitas daya yang dibutuhkan juga untuk menjaga

reliabilitas dari suatu sistem.

Namun untuk memparalelkan generator, ada cara-cara yang

perlu diperhatikan. Percobaan kali ini akan memperlihatkan bagaimana

Halaman - 1

Page 2: modul-ii4

L

G1

G1 TX

CB8 CB9

Bus Generator

R

S7 S6S5 S8

S9

S10

Gambar 1.4.RangkaianPercobaan

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 2

langkah-langkah yang harus dilakukan dalam memparalelkan

generator.

III. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Starting Generator

a. Nyalakan CB utama dari Power System Simulator (PSS) NE

9070

b. Perhatikan rangkaian pada Gambar 1.5 diabawah ini pada

PSS.

c. Pastikan posisi prime mover control PSS pada posisi ”n” dan

semua harga pengaturan kecepatan (speed), eksitasi

(excitation) dan daya (power) di speed control, excitation

control, dan power control pada posisi no.1

d. Nyalakan generator dengan menekan tombol start generator

(warna hijau) dan tunggu sampai speed menunjukkan angka

0.

e. Aturlah putaran dengan memutar speed control generator

hingga tercapai kecepatan 1500 rpm ( f = 50 Hz ).

f. Setelah kecepatan 1500 rpm masukan eksitasi dengan cara

menutup saklar CBF (Pemutus Tenaga Eksitasi).

g. Atur pengontrolan eksitasi hingga mencapai tegangan 220

volt.

h. Masukkan Circuit Breaker (CB 8 dan CB 9)

Halaman - 2

Page 3: modul-ii4

G1

G1 TX

CB5

Bus Generator G1

Grid Transformer Bus

CB2CB1Grid Transformer

S1

S3

Grid

CB4

CB3

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 2

i. Pada percobaan pertama, amati perubahan yang terjadi pada

generator dengan melihat variabel : arus, tegangan, cos ,

daya aktif, dan daya reaktif.

j. Percobaan kedua, aturlah tegangan tanpa beban sebesar 220

volt. Kemudian berikan beban resistif sebesar 25% dan catat

tegangan terminal setelah beban dimasukkan. Kemudian

aturlah eksitasi hingga tegangan mencapai 220 volt. Amati

nilai-nilai yang berubah pada Amperemeter, Varmeter, cos ,

dan Wattmeter. Turunkan kembali eksitasi pada harga

tegangan sebelumnya pada pencatatan pertama saat berbeban

dan selanjutnya lepaskan beban tersebut.

k. Ulangi percobaan kedua dengan memasukkan beban induktif

sebesar 25%.

l. Setelah Selesai percobaan, atur eksitasi sampai nol lalu buka

beban yang masih tersambung CB 8 lalu CB 9 dan beban

yang tersambung pada CB 9 kembali ke posisi semula.

Terakhir, kembalikan speed ke nilai 0 rpm

2. Sinkronisasi Generator dengan Jala-Jala

Dalam percobaan ini, referensi bus merupakan sumber dari jala-jala

(grid) dan incoming bus merupakan sumber dari generator sinkron

(G1)

Halaman - 3

Page 4: modul-ii4

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 2

a. Sinkronisasi Lampu Hubungan Terang

1. Hubungkan rangkaian pada PSS sesuai Gambar 1.8

berikut ini :

2. Nyalakan sumber dari jala-jala (grid) dengan

memasukkan CB2, CB3, dan CB5

3. Nyalakan sumber dari generator sinkron (G1) seperti

prosedur starting.

4. Atur kecepatan generator sinkron dengan memutar

speed control sampai sedikit diatas 1500 rpm dan lihat

frekuensi generator (50 Hz).

5. Masukkan CBF, lalu atur arus eksitasi dengan memutar

excitation control sehingga tegangan terminal generator

sedikit diatas tegangan jala-jala 220 volt.

6. Perhatikan sinkronoskop pada posisi ON dimana

perputaran jarum sinkronoskop dijaga searah jarum jam.

7. Ubah pengontrol penggerak utama (prime mover

control) dari posisi n menjadi posisi T.

8. Masukkan CB8 (dibawah Excitation Control) saat

jarum sinkronoskop yang bergerak perlahan searah

jarum jam, menunjukkan tepat jam 12.

9. Amati lampu sinkronoskop.

Halaman - 4

Page 5: modul-ii4

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 2

10. Setelah selesai maka buka CB 8 (dibawah Excitation

Control)

11. Ubah posisi sinkronoskop dari posisi ON menjadi OFF

12. Ubah pengontrol penggerak utama (prime mover

control) dari posisi T menjadi posisi n.

13. Kurangi arus eksitasi sampai 0

14. Buka CBF

NB : Setelah generator disinkronisasi, jangan sekali-kali

mengubah pengatur kecepatan (speed control) pada

Generator Sinkron (G1)

b. Sinkronisasi Lampu Hubungan Gelap

1. Hubungkan rangkaian sesuai dengan gambar berikut :

2. Nyalakan sumber dari jala-jala (grid) dengan

memasukkan CB2, CB3, dan CB5

3. Nyalan sumber dari generator sinkron (G1) seperti

prosedur starting.

4. Atur kecepatan generator sinkron dengan memutar

speed control sampai sedikit diatas 1500 rpm dan lihat

frekuensi generator (50 Hz).

Halaman - 5

Page 6: modul-ii4

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FTUI Modul 2

5. Masukkan CBF, lalu atur arus eksitasi dengan memutar

excitation control sehingga tegangan terminal generator

sedikit diatas tegangan jala-jala 220 volt.

6. Perhatikan sinkronoskop pada posisi ON dimana

perputaran jarum sinkronoskop dijaga searah jarum jam.

7. Ubah pengontrol penggerak utama (prime mover

control) dari posisi n menjadi posisi T.

8. Masukkan CB8 (dibawah Excitation Control) saat

jarum sinkronoskop yang bergerak perlahan searah

jarum jam, menunjukkan tepat jam 12.

9. Amati lampu sinkronoskop.

10. Setelah selesai maka buka CB 8 (dibawah Excitation

Control)

11. Ubah posisi sinkronoskop dari posisi ON menjadi OFF

12. Matikan sumber dari jala-jala (grid) dengan membuka

CB2, CB3, dan CB5

13. Ubah pengontrol penggerak utama (prime mover

control) dari posisi T menjadi posisi n.

14. Kurangi arus eksitasi sampai 0

15. Buka CBF.

16. Kurangi kecepatan sampai 0 rpm.

17. Tekan tombol STOP generator.

Halaman - 6