46
10th July 2012 BAHTERAKU YANG MALANG Karya : Rusdi, SP Bahteraku yang malang…. Beribu jama’ah telah kau sucikan Ratusan bala telah kau selamatkan Bahkan ada puluhan yang telah menjadi kaisar dinegeri seberang Bahteraku yang malang…. Hari ini engkau kesakitan yang amat nian Hari ini engkau sarat dengan muatan yang hampir tak punya harapan Hari ini engkau sesak dengan muatan yang murahan….. Barang rongsokan yang di poles menjadi intan Oh….bahteraku yang malang…. Sampai kapankah engkau bisa bertahan dengan keadaan Nakhodamu sibuk dengan hayalan Nakhodamu lalai dengan picisan Nakhodamu pongah dengan kekuasaan Acapkali engkau diperas bagaikan budak belian Acakali engkau mendapatkan ilusi gemerlapan Oh….bahteraku yang malang…. Puluhan orang melihatmu dengan sikap apatis Puluhan juga orang melihatmu dengan sikap pesimis Insya Allah badai itu cepat hengkang Masih ada tangantangan keriput yang mau peduli Dengan sisasisa nyali…… Medio, 9 pebruari 2012 Diposkan 10th July 2012 oleh Rusdiyusuf09 Bahteraku Yang Malang 0 Tambahkan komentar

Modul K3LH SMK.pdf

  • Upload
    edych4

  • View
    608

  • Download
    116

Embed Size (px)

Citation preview

1439952562557.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 1/46

10th July 2012

BAHTERAKU YANG MALANGKarya : Rusdi, SP

Bahteraku yang malang….Beribu jama’ah telah kau sucikanRatusan bala telah kau selamatkanBahkan ada puluhan yang telah menjadi kaisar dinegeri seberang

Bahteraku yang malang…. Hari ini engkau kesakitan yang amat nian Hari ini engkau sarat dengan muatan yang hampir tak punya harapan Hari ini engkau sesak dengan muatan yang murahan….. Barang rongsokan yang di poles menjadi intan

Oh….bahteraku yang malang….Sampai kapankah engkau bisa bertahan dengan keadaanNakhodamu sibuk dengan hayalanNakhodamu lalai dengan picisanNakhodamu pongah dengan kekuasaanAcapkali engkau diperas bagaikan budak belianAcakali engkau mendapatkan ilusi gemerlapan Oh….bahteraku yang malang…. Puluhan orang melihatmu dengan sikap apatis Puluhan juga orang melihatmu dengan sikap pesimis Insya Allah badai itu cepat hengkang Masih ada tangan­tangan keriput yang mau peduli Dengan sisa­sisa nyali…… Medio, 9 pebruari2012

Diposkan 10th July 2012 oleh Rusdiyusuf09

Bahteraku Yang Malang

0 Tambahkan komentar

1439952562646.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 2/46

Keluar

Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: yanto kulo (Google)

Publikasikan Pratinjau

15th May 2012

1.1. Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Deskripsi K3

Dalam rangka memasuki era pasar/ perdagangan bebas tingkat

negara negara Asean yang dikenal dengan istilah Asean Free Trade

Agreement (AFTA) dan perdagangan bebas ting kat asia pasifik (APEC)

serta per dagangan bebas tingkat dunia World Trade Organization (WTO)

yang akan diberlakukan pada tahun 2020, dan dalam perdagangan bebas

ter sebut K3 merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi

industri di Indonesia.

Yang dimaksud dengan pengendalian keselamatan dan kesehatan

kerja (K3) adalah langkah atau tahapan yang dilakukan untuk mengurangi

atau mencegah terjadinya berbagai kecelakaan ditempat kerja. Jenis

kecelakaan yang terjadi antara lain karena faktor pekerja itu sendiri

(kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan), faktor salah prosedur

penggunaan alat dan faktor lingkungan sekitar proses kerja berlangsung

serta faktor manajemen kerja.

Bahan ajar SMK

1439952562997.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 3/46

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dideskripsikan

sebagai persyaratan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pekerja

atau karyawan perusahaan. Undang­Undang Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dijelaskan bahwa ditetapkan syarat­

syarat keselamatan kerja yaitu untuk :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktukebakaran atau kejadian­kejadi an lain yang berbahaya;

e. Memberi pertolongan pada kece lakaan;

f. Memberi alat­alat perlindungan diri pada para pekerja;

g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,kelembaban, debu, kotor an, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,sinar radiasi, suara dan getaran;

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physikmaupun psychis, pe racunan, infeksi dan penularan.

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

j. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik;

k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara danproses kerja nya;

n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, bina tang,tanaman atau barang;

o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

1439952563097.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 4/46

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuandan penyimpanan barang;

q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

r. Menyesuaikan dan menyempur nakan pengamanan pada peker jaanyang bahaya kecelakaan nya menjadi bertambah tinggi.

Selanjutnya dalam Undang­Undang Republik Indonesia Nomor 1

Tahun 1970 dijelaskan bahwa kewajiban dan atau hak tenaga kerja adalah

untuk :

a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawasdan atau keselamatan kerja;

b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;

c. Memenuhi dan mentaati semua syarat­syarat keselamatan dan kesehatankerja yang diwajibkan;

d. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat ke selamatandan kesehatan kerja yang diwajibkan ; Menyatakan keberatan kerjapada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan keselamatan ker jaserta alat­alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan oleh nyakecuali dalam hal­hal khusus ditentukan lain oleh pegawai peng awasdalam batas­batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan

Menindaklanjuti upaya untuk menyongsong dan sekaligus

memenang kan era perdagangan bebas, maka pemerintah Indonesia

dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Trans migrasi

(Depnakertrans) telah mener bitkan suatu peraturan yang berkait an

dengan manajemen K3. Peratur an tersebut adalah Peraturan Menteri

Tenaga Kerja Per.05/MEN /1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Didalam Permenaker di atas, pada

pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa setiap perusahaan yang memper

kerjakan tenaga kerja sebanyak se ratus orang atau lebih dan atau

1439952563265.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 5/46

mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses

bahan produksi yang dapat meng akibatkan kecelakaan kerja seperti

peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib me

nerapkan sistem manajemen K3. Ayat (2) sistem manajemen kese

lamatan dan kesehatan kerja wajib dilaksanakan oleh pengurus,

pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.

Okasatria Novyanto (2008) menjelas kan bahwa Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian

dari sistem manajemen keseluruhan yang me liputi struktur organisasi,

perencana an, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan

sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembang an, penerapan,

pencapaian, pengkaji an dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka

pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna

terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Tujuan dari SMK3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja

yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi

kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang

aman, efisien, dan produktif. Sedang kan manfaat yang diperoleh dari

penerapan SMK3 bagi industri atau perusahaan yakni :

a. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja.

b. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja.

c. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenagakerja merasa aman dalam bekerja.

d. Meningkatkan image pasar ter hadap perusahaan.

e. Menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan danperusahaan.

f. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga

1439952563388.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 6/46

membuat umur alat semakin lama. Tugas Aplikasi Konsep

Berdasarkan pembahasan tentang deskripsi K3 di atas, lakukan

wawan cara dengan tenaga kerja dan atau pengusaha dari suatu

perusahaan yaitu berkisar tentang :

1. Apakah pekerja dan atau pe ngusaha mengetahui tentang K3 ?

2. Apakah pekerja mengetahui ke untungan bagi pekerja bila K3diterapkan pada suatu perusaha an?

3. Apakah pekerja memperhatikan atau menerapkan K3 pada saatbekerja di tempat kerja?

4. Apakah pengusaha mengetahui peraturan Menteri Tenaga Kerjatentang K3?

5. Apakah pengusaha mengetahui keuntungan bagi perusahaan bila K3diterapkan pada suatu perusa haan?

6. Apakah perusahaan memiliki struk tur organisasi K3?

7. Buatlah catatan dan hitung jumlah orang/ pekerja yang memahami K3dan tidak memahami K3.

8. Buatlah catatan dan hitung jumlah orang/ pekerja yang memperhati kanatau menerapkan K3 pada saat bekerja.

9. Apa yang dapat Anda lakukan bila para pekerja belum mengetahui K3?

10. Apa yang dapat Anda lakukan bila para pekerja tidak menerap kan K3?

A. Persyaratan produksi

B. Keselamatan kerja di tempat kerja

Kesadaran tentang penerapan K3LH dewasa ini semakin

meningkat, ter utama pada organisasi perusahaan yang bergerak di

bidang usaha perta nian atau perkebunan. Kesadaran tentang

Modul K3LH SMK telusuri

1439952563554.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 7/46

penerapan K3LH tersebut sejalan dengan penerapan peraturan sistem

manajemen mutu ISO 14000 yaitu bagi organisasi perusahaan yang

memerlukan pe ngakuan standar Internasional. Untuk mempermudah

pelaksanaan penerapan K3 LH tersebut, perlu di ketahui beberapa

pengertian atau istilah­istilah umum yang biasa diper gunakan yaitu

sebagai berikut :

a. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan erat

dengan mesin, peralatan kerja, bahan dan proses pengolahan, landasan

kerja dan lingkungan serta cara‑cara me lakukan pekerjaan.

b. Sasaran Program K3

Sasaran program K3 adalah segala tempat kerja, baik di darat, di

dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara. Tempat

tempat kerja tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian/

perkebunan, peternakan, perikanan, industri pengolahan, pertambangan,

perhubungan, jasa dan sebagainya.

c. Tempat Kerja

Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup

maupun terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau

yang sering digunakan oleh tenaga kerja untuk keperluan suatu

usaha.Tempat kerja tersebut terdapat sumber­sumber bahaya, baik di

darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara

yang menjadi ke wenangan suatu badan usaha atau perusahaan. Dalam

bidang perkebunan, yang disebut dengan tempat kerja adalah tempat

dimana kegiatan perkebunan biasa dilaksanakan, yaitu areal pembibitan,

areal penanaman, termasuk laboratorium, dan bengkel pertanian.

d. Perusahaan

Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang mempekerjakan

Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis

1439952563754.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 8/46

pekerja dengan tujuan untuk mencari laba atau tidak, baik milik

perorangan, kelompok, swasta maupun milik negara.

e. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan, baik di dalam atau di luar hubungan kerja guna menghasilkan

barang atau jasa untuk memenuhi standar kebutuhan masyarakat.

f. Tujuan dan Sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Tujuan keselamatan kerja adalah untuk menciptakan suatu sistem

keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan

semua unsur‑unsur yang terdapat da lam suatu instansi atau perusahaan

dimana dilakukan kegiatan kerja. Sedangkan sasaran keselamatan dan

kesehatan kerja adalah semua personil dan suatu instansi atau

perusahaan termasuk didalamnya adalah pihak manajer, tenaga kerja dan

orang‑orang yang terkait dengan kegiatan perusahaan tersebut.

g. Penerapan Prosedur K3

Setiap organisasi perusahaan wajib melaksanakan

ketentuan‑ketentuan :

Menerapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemennya

Merencanakan pemenuhan ke bijakan, tujuan dan sasaran pe nerapanK3

Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkankemampuan dan mekanisme pen dukung yang diperlukan mencapaikebijakan, tujuan dan sasaran K3.

Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 serta melaku kantindakan perbaikan dan pen cegahan.

Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem K3secara berkesinambungan de ngan tujuan meningkatkan kinerja.

1439952563913.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 9/46

B.1. Instruksi Kerja Pengendalian Resiko

Dalam melaksanakan pekerjaan, kecelakaan dapat terjadi secara

tak terduga. Untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya kecelakaan

maka perlu disusun instruksi kerja. Pembuatan instruksi kerja disesuaikan

dengan keadaan peralatan yang dipakai. Ada beberapa hal yang harus

dilakukan atau disiapkan oleh perusahaan untuk menghindari ter jadinya

kecelakaan kerja, antara lain :

Pada setiap laboratorium atau bengkel atau ruangan dibuatkan tatatertib yang harus dipatuhi oleh semua orang yang akan masuk kedalam lab atau ruangan. Didalam tata tertib tersebut perlu dijelaskanhal‑hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta ancamansanksi yang akan dikenakan jika melanggar tata tertib.

Setiap alat yang dioperasikan dengan menggunakan mesin harusdibuatkan instruksi kerjanya. Instruksi kerja tersebut langsungditempelkan pada alat atau di tempat‑tempat tertentu sedemiki anrupa, sehingga setiap operator alat yang akan menggunakan alatdapat membaca petunjulk peng operasian alat. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan prosedur dalam pengoperasian alat.Selain itu, dengan adanya pe tunjuk pengoperasian maka siapa punyang akan mengoperasikan alat tersebut dapat terhindar darikecelakaan yang dapat menyebabkan kecelakaan operator ataukerusakan alat.

Pada setiap ruangan agar dibuat kan poster‑poster keselamatan kerjadan label‑label yang me nunjukkan bahaya kecelakaan yang mungkinsaja terjadi. Pem buatan label dan poster tersebut harus dibuatsedemikian rupa se hingga mudah dibaca bagi setiap orang.

Bahan‑bahan berbahaya seperti bahan kimia, fungisida, bakterisida,rodentisida, herbisida, insektisida, pupuk anorganik dan sebagainya,diberikan label dan tanda dengan menggunakan lambang atau tulisanperingatan pada wadah adalah suatu tindakan pencegahan yangsangat penting.

1439952564133.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 10/46

Aneka label dan pemberian tanda, diberikan sesuai dengan sifat bahan yang ada. Beberapa label dan pemberian tanda dapat dipakaidengan menggunakan lambang yang sudah diketahui secara umum.Dengan demikian masya rakat mudah mengenal dan me respon maksud dan tujuan label atau tanda atau lambang yang telahdipasang.

B.2. Dasar‑dasar Keselamatan Kerja dan Resiko

Beberapa ketentuan yang mem bahas dasar­dasar keselamatan

ker ja dan resiko adalah sebagai berikut :

Persyaratan Keselamatan untuk Perkakas, Mesin dan Bahan Kimia

Berbahaya

Mengingat sangat bervariasinya per kakas, mesin, bahan kimia

berbahaya dan cara kerja yang diguna kan dalam bidang pertanian

(perkebunan), maka tidak semuanya akan dibicarakan, baik dalam kaitan

dengan pemilihan perkakas, mesin dan bahan kimia berbahaya tetapi

prinsip‑prinsip umum akan diuraikan .

a. Syarat‑syarat umum

Semua perkakas, mesin dan bahan kimia berbahaya yang digunakan

dalam pertanian (perkebunan) harus ::

Memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja sesuai ke tentuandalam standar internasional atau nasional dan rekomen dari pihakberwenang, apabila tersedia;

Digunakan hanya untuk pekerja an yang telah dirancang ataudikembangkan, kecuali jika suatu penggunaan tambahan yangdiusulkan telah dinilai oleh seorang yang kompeten dan telah dinyatakan aman penggunaannya.

Digunakan atau dioperasikan oleh para pekerja yang telah dinilai berkompeten dan atau memiliki serti fikat keterampilan yang sesuai.

1439952564367.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 11/46

Perkakas, mesin dan peralatan harus mempunyai disain dankonstruksi yang baik, dengan mem pertimbangkan prinsip kesehatan,keselamatan dan ergonomik, dan mereka harus dipelihara dengankondisi yang baik.

Setiap perkakas, mesin dan peralatan harus secara rutin diperiksaberdasarkan suatu penilaian yang lengkap dari semua kriteria terkaitharus digunakan saat pemilihan suatu mesin. Hal ini membantu untukmenciptakan suatu Iingkung an kerja yang sehat dan produktif sertamemastikan bahwa mesin tersebut tepat untuk tujuan yangdimaksudkan.

Pengusaha atau produsen alat dan mesin harus menyediakaninstruksi dan informasi K3 yang jelas dan menyeluruh tentangpenggunaan dan pemeliharaan perkakas dan bahan kimia ber bahayabagi operator/ pengguna.

Peralatan harus dirancang agar gampang dan aman dalam pemeliharaan dan sedikit perbaikan di tempat kerja. Para pekerja harusdilatih untuk melakukan pemeli haraan dan perbaikan kecil padamesin dan peralatan mereka. Jika tidak bisa dilakukan, seorang yangkompeten harus mudah dihubungi dari tempat kerja. Fasilitas untukperbaikan dan pemeliharaan pe ralatan dan perkakas harus disediakan. Disarankan penyedia an fasilitas perbaikan dan pemeliharaan peralatan dan perkakas dekat dengan tempat berteduh ataufasilitas perumahan.

Pada tempat perbaikan harus disediakan fasilitas bengkel de nganperkakas dan peralatan pemeliharaan yang sesuai, agar pekerjaanpemeliharaan dan re parasi dilaksanakan dalam kondisi aman, tanpaterganggu oleh kon disi cuaca yang buruk, serta tidak mengganggulingkungan di sekitar bengkel.

b. Peralatan tangan

Penggunaan peralatan tangan banyak digunakan untuk jenis‑jenis

pekerjaan yang ringan dan memerlu kan spesifikasi kerja tertentu. Ada

beberapa hal yang harus diperhati kan dalam penggunaan peralatan

tangan, yaitu :

1439952564513.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 12/46

Peralatan tangan untuk memotong dan memisahkan benda harusdibuat dari baja berkualitas baik sehingga menjaga sisi pe motongandan efektivitasnya de ngan pemeliharaan minimum.

Bagian alas dari suatu alat untuk memotong dan memisahkan harusdipasang dengan aman pada tangkai dengan suatu alat efektif,sebagai contoh baji, paku keling atau baut.

Tangkai harus memberikan suatu genggaman yang kuat dan harusterbuat dari kayu berkualitas baik atau bahan lain yang sesuai

Spesifikasi perkakas, seperti ukur an, panjang tangkai dan berat harussesuai untuk memenuhi ke butuhan dari pekerjaan dan keada an fisilkdari pemakai.

Jika tidak digunakan, perkakas bersisi tajam harus diberi sarungdengan alat yang sesuai.

c. Mesin portable

Kendali mesin seperti gergaji rantai, gergaji sikat dan pemotongrumput harus ditempatkan dengan nyaman dan fungsinya ditandaidengan jelas.

Posisi dan dimensi tangkai harus nyaman bagi operator dalam semuasikap kerja normal.

Tingkat kebisingan, getaran dan emisi buangan yang berbahaya harusserendah mungkin sesuai dengan kemajuan teknologi.

Bahan bakar dan minyak pelumas yang digunakan harus da patdihancurkan secara biologis (ramah lingkungan) sehingga mengurangi bahaya polusi gas buang dan tumpahan.

Semua alat pelindung harus pada tempatnya dan secara teraturdiperiksa kerusakan yang timbul.

d. Permesinan otomatis atau mesin konvensional

Mesin harus dilengkapi dengan alat penahan goncangan, tempatduduk dapat disetel sepenuhnya untuk pengemudi dan dipasang

1439952564663.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 13/46

sabuk pangaman yang sesuai.

Ruang operator harus dirancang dan ditempatkan sehingga sesuaidengan ukuran badan operator yang kemungkinan besar menggunakan mesin tersebut.

Cara masuk dan keluar dari me sin, seperti anak tangga, tangga danpintu, harus di rancang untuk menyediakan tumpuan tangan dan kakidengan suatu ketinggian dan jarak yang nyaman.

Mesin harus dilengkapi dengan struktur perlindungan berguling, .

Kabin tempat operator bekerja harus memenuhi persyaratan dandilindungi dari obyek yang jatuh.,

Mesin harus dilengkapi suatu alat penyetop yang tidak dapat kem balisendiri, mudah dicapai, dan ditandai dengan jelas dari posisi kerjanormal operator.

Untuk mesin‑mesin yang meng gunakan sistem transmisi atau kopling,maka jika tidak dipakai, persneling harus dalam keadaan tersambung.

Rem parkir harus mampu untuk menjaga mesin dan beban lajunyapada saat dioperasikan pada la han yang miring,

Pipa pembuangan harus dileng kapi dengan penangkap percikan.Mesin yang dilengkapi dengan turbo chargers tidak memerlukanpenangkap percikan.

1. Pakaian dan Peralatan Pelindung Kerja

Penggunaan pakaian dan peralatan pelindung kerja, sangat

dibutuhkan bagi pekerja. Kesadaran tersebut per lu dipelihara dan

ditingkatkan untuk mencapai mutu keselamatan dan ke sehatan kerja

serta lingkungan hidup.

a. Pakaian kerja

Pakaian kerja yang dipakai di lapangan, bagi pekerja bidang

pertanian, harus memenuhi beberapa kriteria, secara umum adalah :

1439952564805.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 14/46

Pakaian kerja harus dibuat dari bahan yang menjaga badan pekerjatetap kering dan berada pada temperatur yang nyaman. Untuk bekerjadi daerah yang ber iklim panas dan kering, pakaian yang sesuai harusdigunakan untuk menghindari radiasi panas yang berlebihan danmemudah kan pengeluaran keringat.

Pakaian pelindung yang sesuai harus disediakan jilka ada suatu resikoradiasi UV atau potensi bahaya biologik, seperti tumbuhan beracun,infeksi dan binatang.

Pakaian harus mempunyai warna yang kontras dengan lingkunganpertanian untuk memastikan bah wa para pekerja kelihatan denganjelas.

Penggunaan alat pelindung diri harus dianggap sebagal suatu upayaterakhir, bila pengurangan resiko dengan cara‑cara teknis atauorganisatoris tidak mungkin dilakukan. Hanya dalam keadaan ini alatpelindung diri yang berhubungan dengan resiko spesifik tersebutdigunakan.

Alat pelindung diri untuk pekerjaan bidang pertanian dilapangan harusmemiliki fungsi yang spesifik.

Bila pekerjaan dilakukan dengan menggunakan bahan kimiaberbahaya, alat pelindung diri harus disediakan sesuai keselamatandalam penggunaan bahan kimia ditempat kerja.

Alat pelindung diri harus meme nuhi standar internasional ataunasional.

b. Alat pelindung diri

Ada beberapa jenis alat pelindung dirl untuk bidang pekerjaan

pertanian di lapangan sesuai dengan jenis pekerjaanya antara lain: sarung

tangan, sepatu lapangan, topi pengaman, penutup muka, penutup mata,

penutup telinga, dan penutup mulut .

Sarung tangan dipergunakan untuk berbagai kegiatan bilamenggunakan bahan kimia beracun, seperti mencampur pestisida,mencapur pupuk dan sebagainya. Untuk jenis sarung tangan yang

1439952564948.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 15/46

dipakai adalah sarung tangan yang terbuat dari karet tidak tem busbahan cairan. Sedangkan untuk pekerjaan di laboratorium biasanyamenggunakan sarung tangan yang terbuat dari serat asbes tahanpanas.

Sepatu lapangan dipergunakan jika jenis pekerjaan yang diguna kanadalah jenis pekerjaan lapang an. Alat ini digunakan untuk me lindungikaki pada saat bekerja di lapangan dari gigitan serangga ataupekerjaan lain yang berba haya di lapangan. Jenis sepatu yangdigunakan adalah jenis se patu bot, yang terbuat dari karet atau plastik.Lihat Gambar 1.1.

Topi pengaman (Helmet); Jenis alat ini digunakan untuk melin dungikepala dari kemungkinan benda‑benda jatuh di lapangan. Misalnyapada saat memanen buah. Lihat Gambar 1.2

Penutup bagian muka diperguna kan untuk jenis pekerjaan lapang an,jika kondisi lapangan berdebu. Hal ini untuk melindungi muka dari

debu yang berterbangan pada saat bekerja. Contoh penutup ba gianmuka dapat dilihat pada Gambar 1.3

Pelindung atau penutup mata. Janis alat ini dipakai untuk me lindungimata pada saat bekerja di lapangan, baik dari terik matahari maupundari benda‑benda yang berbahaya di lapangan seperti debu, ataupunpada saat bekerja di laboratorium. Alat pelindung mata sesuai kondisilapangan dapat dilihat pada Gambar 1.4.

Alat pelindung mulut (masker). Alat ini berfungsi melindungi mulut danhidung dari bahan berbahaya saat bekerja di lapangan yaknimenggunakan pestisida, gas be racun atau debu. Alat ini dapat dilihatpada Gambar 1.5.

2. Pelaksanaan Kerja Berdasarkan Rekomendasi Aman; Pengujian danSertifikasi Peralatan

Untuk menjamin agar tidak terjadi kecelakaan atau hambatan pada

saat kegiatan dilaksanakan, maka alat alat yang akan dipergunakan harus

terlebih dahulu dilakukan pengecekan yaitu memastikan bahwa alat‑alat

tersebut berfungsi sesuai rancangan dan dibuat memenuhi syarat kese

1439952565096.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 16/46

lamatan kerja

Gambar 1.1 Sepatu Lapangan

Gambar 1.2 Pelindung Kepala (Helmet)

Gambar 1.3 Pelindung Muka

Pengujian peralatan tersebut harus dilakukan oleh lembaga atau

institusi yang berwenang menguji dan me miliki sertifikat untuk peralatan

yang menggunakan mesin dan sensitifitas tinggi. Sedangkan untuk

peralatan manual, jika memungkinkan operator dapat melakukannya

sendiri. Pengu jian dilakukan secara reguler, dan hasil pengujian

dilaporkan kepada perusahaan, untuk dilakukan tindak an semestinya.

Peralatan yang me menuhi standar keselamatan kerja diterbitkan

sertifikat. Sedangkan peralatan yang rusak, disarankan untuk diperbaiki

agar dapat berfungsi se bagaimana mestinya.

3. Resiko Pekerjaan Diidentifikasi dan Tindakan Diambil untuk Mengurangi

Resiko

Lingkup kerja bidang pertanian, khususnya perkebunan terbagi

dalam dua kategori, yaitu di laboratorium dan di lapangan. Kedua jenis

resiko kedua pekerajan ini berbeda, karena karakteristiknya. Karena itu

resiko pekerjaan dibedakan menjadi; tanpa oksigen kebakaran tidak akan

1439952565190.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 17/46

terjadi, dan tanpa bahan yang mudah ter bakar tak mungkin kebakaran

terjadi dan tanpa panas kebakaran juga tak akan terjadi. Beberapa hal

yang dapat menyebabkan terjadinya ke bakaran yaitu :

a. Nyala api dan bahan pijar

Jika suatu benda padat ditempatkan dalam nyala api, suhunya

akan naik, kemudian terbakar dan menyala terus menerus sampai habis.

Kemung kinan terbakar atau tidak suatu bahan tergantung pada :

Sifat bahan padat; yaitu sangat mudah atau agak mudah atau bersifatsukar terbakar

Ukuran zat; jika suatu zat atau bahan berjumlah sedikit maka tidakcukup menimbulkan panas sehingga kebakaran tidak akan te jadi.

Keadaan zat padat

Cara menyalakan

Gambar 1.4 Pelindung Mata

Gambar 1.5 Masker Pelindung Mulut Saat Menggunakan Pestisida

b. Penyinaran

Terbakarnya bahan‑bahan yang ber sifat mudah terbakar oleh

benda pijar atau nyala api, tidak harus terjadi karena persentuhan. Semua

sumber panas akan memancarkan gelom bang elektromagnetis yaitu

sinar infra merah. Jika gelombang elektromagnetis me ngenai benda,

maka pada benda tersebut akan dilepaskan energi yang berubah menjadi

1439952565333.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 18/46

panas. Akibatnya benda yang disinari akan bertambah panas dan bila

panas tersebut sampai pada titik nyala maka benda tersebut akan

terbakar.

c. Peledakan uap atau gas

Setiap campuran gas atau uap yang mudah terbakar dengan udara

akan menyala, jika terkena benda pijar atau nyala api maka kebakaran

akan terjadi. Besar kecilnya kebakaran sangat tergantung pada jumlah

(volume) gas atau uap.

d. Percikan api

Pencikan api yang bertemperatur cukup tinggi menjadi sebab

terbakar nya campuran gas, uap atau debu dan udara dapat menyala.

Biasanya percikan api tidak dapat menyebab kan benda terbakar. Karena

tidak cukup energi dan panas yang ditim bulkan. Percikan api dapat

ditimbul kan oleh hubungan arus pendek, ataupun oleh terjadinya

kelistrikan statis, yaitu akibat pergesekan dua buah benda yang bergerak.

e. Terbakar sendiri

Kebakaran yang terjadi secara sendiri disebabkan karena

seonggok an bahan bakar mineral padat atau zat‑zat organik.

Kebanyakan, minyak mudah terbakar, terutama minyak

tumbuh‑tumbuhah. Banyaknya panas yang tejadi ditentukan oleh luas

permukaan yang bersinggungan de ngan udara. Karena itu perlu diiden

tifikasi bahan­bahan yang mudah terbakar untuk ditempatkan pada tempat

yang aman.

f. Reaksi kimia

Reaksi‑reaksi kimia dapat menghasil kan panas yang dapat

menyebabkan terjadinya kebakaran. Fospor kuning teroksidasi sangat

cepat bila bersing gungan dengan udara. Natrium dan kalium akan cepat

1439952565467.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 19/46

bereaksi bila tercampur dengan air, dan akan me lepaskan gas hidrogen

yang mudah terbakar jika suhu udara di atas 400 oC. Asam nitrat yang

mengenai bahan‑bahan organik akan menye babkan terjadinya nyala api.

g. Kebakaran karena listrik

Kebanyakan peralatan laboratorium yang digunakan dalam bidang

pertanian khususnya perkebunan ba nyak menggunakan listrik sebagai

sumber tenaganya. Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan

dengan keselamatan kerja listrik yaitu pedoman keselamatan kerja listrik;

menyangkut tenaga kerja, organisasi dan cara kerja, bahan dan peralatan

listrik, dan pedoman per tolongan terhadap kecelakaan. Perlengkapan

pakaian kerja bagi tenaga kerja yang berkecimpung dengan kelistrikan,

harus memiliki sifat‑sifat sebagai berikut :

Cukup kuat dan tahan gesekan.

Baju kemeja berlengan panjang dan berkancing pada bagian ujunglengan.

Celana panjang.

Ujung kaki celana dapat dilipat dan dikancing.

Sepatu bersol karet, tidak berpaku dan memiliki sifat isolator.

Topi helm terbuat dari plastik, kuat, dan memiliki sifat isolator sesuaidengan tegangan yang dihadapi di lapangan.

Sarung tangan panjang, lemas, kuat, dan memiliki daya isolator yangsesuai.

Sarung tangan untuk bekerja adalah lemas, kuat, dan tahan gesekanterhadap kawat penghantar.

Pedoman instalasi dan syarat‑syarat perlengkapan listrik yaitu sebagai

berikut:

1439952565612.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 20/46

1). Pemasangan peralatan listrik

Pemasangan transformator, pa nel, sakelar, motor, dan alat‑alat listriklainnya, di tempat kerja harus dilaksanakan sedemikian se hingga tidakterdapat bahaya kon tak dengan bagian‑bagian yang bertegangan.

Manakala ruangan dan persyarat an pelayanan memungkinkan, alatalat dan pesawat listrik harus di tempatkan dalam ruangan ter pisahyang ukurannya memadai, dan hanya orang‑orang berkom peten bolehmasuk ke dalam ruang tersebut.

Jika alat‑alat atau pesawat listrik terpaksa ditempatkan di tempat kerjadalam ruang produksi, ha rus dibuat pagar pengaman untukmelindungi bagian atau penghan tar yang bertegangan.

Pagar pengaman berfungsi men cegah kecelakaan. Rangka pagardapat terbuat dari kayu, besi pipa, besi siku, kawat baja, besi pelatberlubang atau plastik. Dalam hal ini, kayu kering atau plastik me milikisifat yang lebih bailk, karena zat‑zat tersebut tidak menghantar kanlistrik. Namun, kayu memiliki kerugian karena mudah terbakar. Rangkabesi harus disertai hu bungan ke tanah secara tepat.

Perlu dipasang papan tanda la rangan masuk bagi mereka yang tidakberkepentingan dan disertai peringatan "Awas bahaya listrik". Tandaperingatan di pasang pada tempat masuk ke ruangan, de ngan hurufyang jelas dan mudah dibaca.

Terdapat kesesuaian dalam ba nyak hal mengenai norma‑norma bagipagar pengaman untuk me sin dan pesawat listrik.

Petugas perawatan peralatan lis trik harus tahu benar bahaya­bahayayang berkaitan dengan instalasi listrik dan peralatan lainnya,

Bahaya akibat listrik harus dipertimbangkan pada perencanaanpembuatan tutup pengaman bagi panel listrik.

Pemasangan instalasi listrik harus memenuhi persyaratan yangditetapkan dalam Peraturan Instalasi Listrik (PULL) dan peraturan‑peraturan lain tentang ke selamatan kerja listrik.

Pemasangan instalasi listrik di perusahaan dan tempat kerja,

1439952565759.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 21/46

tergantung dari konstruksi bangunan, ukuran dan pembagian beban,penempatan mesin‑mesin, pesa wat dan alat listrik, keadaan ruangkerja seperti berdebu, panas, lembab, dan lain‑lain

2). Sakelar

Apapun tipe sakelar, yaitu tombol tekan, tuas, putar atau otomatis,harus memenuhi syarat keselamatan. Sakelar untuk keperluan motor,pesawat listrik, instalasi cahaya dan tenaga, harus ditutup.

Tidak boleh dipakai sakelar tuas yang terbuka, karena bagian terbukayang bertegangan akan menimbulkan bahaya tekanan arus listriksehingga dapat meng akibatkan loncatan api, bila sakelar diputuskanarusnya.

Sakelar tuas harus tertutup, tutup dan poros pegangan (handel) harusdihubungkan ke tanah

Sakelar tuas harus di pasang sedemikian rupa sehingga bagian yangdapat digerakkan dalam ke adaan tidak ada hubungan (tidakbertegangan)

Bila dipakai sakelar pemisah untuk tegangan tinggi, sakelar harusdipasang di luar batas jangkauan tangan dan pelayanannya dilakukandengan menggunakan tongkat pengaman.

Bila pemasangan seperti butir 3 dan 4 tidak dimungkinkan, sakelartersebut harus tertutup atau di pagar secara tepat agar tidakmembahayakan, sedangkan pela yanannya tetap dilakukan denganmemakai tongkat pengaman.

Untuk keperluan pemakaian se cara umum, dianjurkan agar di pakaisakelar putar dan tombol tekan, karena bagian yang berteganganberada di tempat tertutup. Sakelar yang dapat me nimbulkan loncatanapi harus di pasang dalam peta penghubung.

Setiap sakelar harus disertai suatu petunjuk untuk posisi tertutup atauterbuka.

3). Sekring dan pengaman otomatis

1439952565904.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 22/46

Instalasi atau pesawat listrik di amankan dengan penggunaan se kringatau pengaman otomatis

Sekring dan pengaman otomatis memutuskan arus, manakala ter jadiarus lebih sebagai akibat ke salahan hubungan tanah, hubung anpendek dan beban lebih.

Pengaman arus lebih yang di tempatkan pada setiap bagian ins talasiyang diamankan, harus me miliki jenis dan ukuran yang se suai, yaitumemutus arus apabila arus yang lebih dari batas yang ditentukanmelaluinya.

Pemasangan sekring pada me sin‑mesin dan peralatan listrik ti dakhanya ditentukan oleh kekuatan arus, tetapi juga oleh tenaga listrikyang tersedia dari transformator atau generator, kemung kinanterjadinya hubungan tanah, beban lebih dan hubungan pen dek yangmembahayakan.

Pengaman dengan sekring, melindungi mesin, peralatan, dan tenagakerja.

Penggunaan sekring harus dise suaikan dengan kuat arus yang terterapada sekring.

Sebelum pemasangan, kabel‑ kabel yang bersangkutan harus bebasarus dan tegangan.

Setiap kerusakan pada sekring harus diikuti dengan pemeriksaansegera terhadap faktor penyebab nya seperti adanya hubungan pendekatau beban lebih.

Sekring yang putus harus diganti dengan macam dan ukuran yangsama.

Dilarang menggunakan sekring yang telah rusak dan diperbaiki.

Pengaman otomatis dipakai untuk jaringan instalasi tegangan tinggi,untuk arus yang besar, dan juga untuk instalasi tegangan rendah.

Bekerjanya pengaman otomatis ada yang bersifat sesaat dan ada

pula yang disertai perlengkapan perlam batan waktu. Menurut bekerjanya

1439952566046.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 23/46

pengaman otomatis tergantung pada jenis termis dan jenis magnetis.

Pengaman otomatis jenis termis be kerja atas dasar peningkatan suhu,

maka tergantung pada suhu ruang an. Sedangkan pengaman otomatis

jenis magnetis, bekerja atas dasar kuat arus yang melalui jaringan

instalasi.

AIat listrik memiliki ukuran pengaman otomatis untuk dipasang. Perawatan

terhadap pengaman otomatis dilaku kan oleh tenaga ahli yang berpe

ngalaman.

4. Pencegahan Kebakaran

Untuk menghindari terjadinya ke bakaran, beberapa hal yang perlu

dilakukan pencegahan dan per lindungan yaitu :

a). Penyimpanan

Dalam pengorganisasian usaha ke selamatan kerja terhadap

bahaya kebakaran, perhatian yang cermat harus diberikan tehadap lokasi

dan disain gudang. Aneka bahan, khusus nya zat‑zat yang dapat terbakar

merupakan sumber utama terjadinya. Dalam perencanaan gudang atau

tempat penyimpanan bahan, baik sifat maupun bentuk bahan harus

diperhatikan. Zat cair yang memiliki titik nyala lebih kecil dari 320C harus

ditempatkan dalam wadah atau tangki tertutup dan disimpan dalam tangki

dan ditempatkan di tempat yang terpisah atau di luar gudang dan jauh dari

bahan‑bahan lain yang mudah terbakar.

b). Pengolahan

Jika proses produksi memungkinkan penggantian bahan yang

kurang berbahaya ditinjau dari segi kebakaran, maka resiko dapat

dikurangi atau ditiadakan. Jumlah bahan yang mu dah terbakar sedapat

mungkin di kurangi dalam penggunaannya pada proses produksi. Zat

padat yang mudah terbakar harus diletakkan tersusun rapi dan aman,

1439952566165.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 24/46

sehingga memudahkan pekerjaan. Bahan cair yang mudah terbakar harus

disalur kan ke tempat kerja melalui pipa‑pipa penyalur atau drum‑drum

yang di lengkapi dengan pompa tangan. Perlu dilakukan pengaturan agar

ba han cair tidak tumpah ke sekitar, misalnya dengan penempatan drum‑

drum pada landasan yang me nampung bahan tertumpah.

c). Meniadakan sumber kebakaran

Pada semua proses pemanasan harus terdapat pemisah yang tepatantara bahan‑bahan yang mu dah terbakar dan alat pemanas.

Pemanasan lebih dari semestinya tanpa disengaja harus dicegahdengan pengendalian proses secara tepat.

Segala kegiatan pengeringan harus dilengkapi dengan ventilasimekanis yang memadai dan sebaiknya disertai dengan sistem kontroldi antara pemanas dan ventilasi.

Bahan‑bahan yang dapat ter ba kar sendiri harus selalu diamati agartidak ada kenaikan suhu.

Semua pemasangan jaringan listrik dan peralatan listrik harusmemenuhi standar atau ketentuan yang berlaku

Perawatan mesin harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidakterjadi panas akibat gesekan.

Pendidikan dan pelatihan harus dilakukan kepada pekerja

5. Resiko Bahan‑bahan Kimia

Bekerja di bidang pertanian atau per kebunan, penggunaan bahan

kimia tidak bisa dihindarkan, terutama da lam pengendalian organisme

peng ganggu tanaman. Untuk menghindari bahaya dari bahan‑bahan

kimia tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhati kan, antara lain

bacalah etiket kemasan bahan kimia yang ada. Kenali sifat‑sifat bahan

kimia ter sebut, apakah bahan tersebut dapat menyebabkan gangguan

1439952566307.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 25/46

atau iritasi terhadap tubuh atau tidak, dan guna kan alat pelindung, baik

untuk ta ngan, muka ataupun hidung agar terhindar dari bahaya bahan

kimia. Penggunaan bahan kimia berbahaya, jika mungkin harus dikurangi.

Jika penggunaannya tidak dapat dihindar kan, maka harus digunakan

dalam batas‑batas aman, baik terhadap ma nusia, hasil produksi dan

lingkungan.

6. Keracunan Pestisida

Pestisida adalah bahan kimia yang biasa dipergunakan untuk

mengen dalikan hama dan penyakit tanaman. Sifat pestisida tersebut

sangat berbahaya terhadap kesehatan karena dapat menyebabkan sakit

atau ke matian. Berdasarkan cara pengguna annya dikenal insektisida

yang di semprotkan dalam bentuk aerosol maupun pengasapan (fumigan).

Keracunan insektisida cepat terjadi melalui beberapa cara, seperti kulit,

mulut atau hisapan udara melalui hidung. Keracunan melalui kulit mudah

terjadi jika kulit terbuka. Ka rena itu, proses pembuatan larutan dan

penyemprotan pestisida harus dilakukan secara hati‑hati dan meng

gunakan peralatan pelindung agar pestisida tidak terkena tubuh, seperti

penggunaan masker, sarung tangan, pakaian yang tertutup dan lainya.

Beberapa hal penting agar terhindar dari bahaya keracunan pestisida

antara lain :

Semua pestisida adalah racun berbahaya dan harus dihindari. Olehsebab itu harus dijauhkan dari makanan, minuman dan he wan ternak.

Jangan mencampur pestisida me lebihi takaran yang ditentukan pabrikpembuatnya.

Perhatikan tanda‑tanda peringatan pada kaleng kemasan, cara penyimpanan dan cara pencampur annya, dan penggunaan.

1439952566457.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 26/46

Alatt pencampur dan penyimpan pestisida harus diletakkan terpisahdari gudang dan dijauhkan dari jangkauan anak anak.

Hindari kontak langsung antara tubuh dengan pestisida. Kontak denganpestisida tidak boleh lebih dari 8 jam setiap harinya, karena dapatterjadi penyerapan melalui kulit.

Hindari makan, minum dan me rokok sewaktu menyemprot insektisida.

Setelah menyemprot dengan pes tisida, cucilah pakaian dan badandengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.

Jangan menyemprotkan pestisida berlawanan arah angin

Jika alat penyemprot pestisida tersumbat, jangan sekali‑kali ditiup ataudihisap dengan mulut.

Gunakan pelindung badan, ketika melakukan penyemprotan.

Tugas Aplikasi Konsep

1. Lakukan pengamatan dan catat hal­hal berkaitan dengan penerapanprosedur K3 di perusahaan pertanian atau perkebunan.

2. Berdasarkan data yang Anda kumpulkan berapa jumlah pekerja yangmenerapkan prosedur K3 dan yang tidak menerapkannya.

3. Kumpulkan keterangan/ alasan tentang pekerja yang tidak me nerapkanprosedur keselamatan kerja

C. Hak dan kewajiban tenaga kerja

Hak Dan Kewajiban Buruh/Pekerja Dalam Pelaksanaan K3 (Pasal 12

Uu 1/1970)

c.1. Kewajiban pekerja :

1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawaipengawas dan atau ahli K3.

2. Memakai alat pelindung diri.

1439952566659.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 27/46

3. Mentaati syarat­syarat K3 yang diwajibkan.

c,2, Hak pekerja :

1. Meminta kepada pengusaha agar melaksanakan semua syarat K3yang diwajibkan.

2. Menyatakan keberatan untuk bekerja apabila syarat­syarat K3 danalat pelindung diri tidak memenuhi syarat.

C3. Hak Perusahaan :

1. Meminta pekerja untuk mentaati syarat­syarat dan petunjuk­

petunjuk K3 Tindakan Pidana Pelanggaran UU No. 1 Tahun 1970

dengan ancaman hukuman maksimum 3 (tiga) bulan penjara atau

denda setinggi­tingginya Rp 100.000,­ (Pasal 15 ayat 2 UU No.

1/1970).

D. Sistem manajemen kerja

1.2. Menjalankan pekerjaan sesuai dengan SOP

A. Penerapan SOP K3

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja para pekerja

serta dalam upaya peningkatan kualitas terhadap tingkat kepuasan pelang

gan dari suatu organisasi perusaha an yang menghasilkan produk ba rang

atau jasa maka diperlukan ada nya Standard Operating Procedure (SOP)

atau dikenal dengan istilah Prosedur Operasi Standar (POS). Produk

pertanian atau perkebunan memiliki sifat relatif mudah rusak, baik

pengaruh faktor internal maupun eksternal. Akibat pengaruh faktor internal

yaitu bahwa secara alamiah produk pertanian atau perkebunan bersifat

biologis, sehingga pada proses penanganan sejak di kebun/ lahan sampai

dengan dipanen terjadi proses metabolisme secara terus menerus.

Sehingga produk tersebut perlu prosedur penanganan atau operasi kerja

terstandar agar produk tidak rusak atau penurunan kualitas. Demikian

1439952566833.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 28/46

pula pengaruh faktor eksternal dapat memicu laju penurunan kualitas

produk. Misal pengaruh kekeringan dapat menimbulkan gangguan fisiologi

tanaman yang diusaha kan sehingga dapat terjadi kematian atau gagal

panen. Demikian pula hasil panen yang tidak ditangani secara baik hingga

suhu dan ke lembaban tinggi dalam suatu ruang pasca panen maka dapat

terjadi kerusakan karena infeksi fungi. Memperhatikan fenomena resiko

yang dapat ditimbulkan akibat cara kerja yang tidak baik maka proses

kegiatan pertanian atau perkebunan memerlukan cara­cara kerja yang ber

pedoman pada standar. Penanganan proses produksi di kebun harus

memperhatikan dan menerapkan prinsip­prinsip budidaya yang baik dan

benar yaitu dikenal dengan istilah Good Agricultural Practices disingkat

GAP. Perusahaan perkebunan besar biasa nya telah memiliki suatu

pedoman kerja dan standar prestasi kerja. Pedoman kerja atau prosedur

ope rasi standar disusun untuk pekerjaan di kebun atau di lahan dan untuk

pekerjaan pengolahan hasil dipabrik. SOP atau POS merupakan uraian

tahapan suatu pekerjaan yang harus diikuti oleh pekerja dalam melakukan

suatu pekerjaan. Sifatnya memberi penjelasan bagaimana suatu proses

pekerjaan yang seharusnya dijalan kan secara konsisten, efektif dan

efisien agar dapat dicapai hasil yang berkualitas. Produk berkualitas ada

lah sesuai harapan pelanggan, har ganya terjangkau dan mudah/cepat

diperoleh.

B. SOP budidaya pertanian dan SOP pasca panen

SOP budidaya tanaman perkebunan secara prinsip mencakup

uraian tahapan pekerjaan dimulai dari pe kerjaan:

a. Proses budidaya tanaman

Penyiapan lahan

Pembibitan tanaman

1439952567010.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 29/46

Penanaman tanaman

Pemeliharaan tanaman

Pemanenan

b. Standarisasi

c. Sarana budidaya tanaman

d. Pelestarian lingkungan

e. Pengawasan

Sedangkan SOP pada pekerjaan pasca panen meliputi:

a. Proses penanganan pasca panen

b. Standarisasi

c. Sarana pasca panen

d. Pelestarian Lingkungan

e. Pengawasan

SOP budidaya tanaman perkebunan pada setiap komoditas

berbeda sub stansinya. Demikian pula SOP pasca panen pada setiap

komoditas ber beda substansinya. Berikut ini disaji kan contoh kerangka

SOP pasca panen kakao.

Anonim ( ) menjelaskan kerangka SOP pasca panen kakao yaitu :

I. Pendahuluan

A. Latar belakang

B. Maksud

C. Tujuan

D. Ruang lingkup

II. Pengertian

III. Proses Penanganan pasca panen kakao

A. Diagram alir/alur proses

B. Panen

1439952567126.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 30/46

C. Sortasi buah

D. Pemeraman atau penyimpanan buah

E. Pemecahan buah

F. Fermentasi biji

G. Perendaman dan pencucian

H. Pengeringan biji

I.Sortasi dan pengkelasan biji kering

J. Pengemasan dan penyimpanan biji

IV.Standarisasi

V. Prasarana dan Sarana Penanganan pasca panen kakao

VI.Pelestarian Lingkungan

VII. Pengawasan

Tujuan yang ingin dicapai dari pe nerapan SOP Penanganan Pasca

Panen Kakao adalah:

a. Mempertahankan dan meningkat kan mutu biji kakao

b. Menurunkan kehilangan hasil atau susut hasil kakao

c. Memudahkan dalam pengangkut an hasil kakao

d. Meningkatkan efisiensi proses penanganan pasca panen kakao

e. Meningkatkan daya saing hasil kakao

f. Meningkatkan nilai tambah hasil kakao

Tugas Aplikasi Konsep

Setelah menyimak uraian tentang pelaksanaan kerja sesuai dengan SOP

maka jawablah pertanyaan se bagai berikut :

1. Bila suatu perusahaan perkebun an tidak memiliki SOP kegiatanbudidaya tanaman, kesalahan apa saja yang dapat ditimbulkan olehpekerja?

2. Bila suatu perusahaan perkebun an memiliki SOP kegiatan budi daya

1439952567216.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 31/46

tanaman, apa manfaat bagi pekerja?

3. Bila suatu perusahaan perkebun an memiliki SOP kegiatan budi dayatanaman, apa manfaat bagi pengusaha?

4. Bila Anda mengamati dua ke lompok pekerja yang satu me ngikuti SOPdan lainya bekerja tanpa SOP. Kelompok manakah yang akanmelakukan proses dan hasil kerja yang berkualitas. Jelaskan!

Bila bekerja sesuai SOP maka akan diperoleh hasil yang ber

kualitas dan waktu yang efisien. Mengapa demikian?Jelaskan !

1.3. Melaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan

Kondisi darurat merupakan keadaan berbahaya, biasanya bersifat

semen tara (relatif singkat). Misalnya ke celakaan, kebakaran, dan

sebagai nya. Dalam kondisi berbahaya dan berlangsung dalam tempo

tidak ter lalu lama, maka sangat diperlukan prosedur untuk mengatasinya

.

A. Penanganan Kondisi Darurat di Lapangan (PertolonganPertama pada Kecelakaan)

Banyak resiko pekerjaan yang akan terjadi di lapangan, yang

dihadapi oleh pekerja dalam bidang pertanian, khususnya di bidang

perkebunan. Resiko tersebut mulai dari hal‑hal yang kecil seperti anggota

tubuh terluka, digigit hewan berbisa, keracunan bahan kimia/ pestisida

dan lain‑lain yang mungkin terjadi. Bila bekerja di lapangan, biasanya

lokasi tempat bekerja jauh dari pemukiman. Jika terjadi kecelakaan maka

kepada setiap pekerja harus dibekali kemampuan untuk memberikan

pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan Pertama (PP) adalah

perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat

kecelakaan atau sakit yang tiba­tiba datang sebelum mendapatkan per

olongan dari tenaga medis. Hal Ini berarti :

a. Pertolongan Pertama harus diberi kan secara cepat walaupun pe

1439952567368.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 32/46

rawatan selanjutnya tertunda.

b. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakitbukan menambah sakit korban.

Umumnya para pekerja bidang pertanian berada di lapangan,

bekerja dalam kelompok kecil di lokasi ter pisah, sehingga setiap pekerja

harus dilatih tentang PP. Beberapa ke trampilan dasar yang perlu dikuasai

adalah bagaimana melakukan resusitasi jantung paru (RJP), bagaimana

mengatasi korban tersedak, bagaimana mengatasi korban per darahan,

bagaimana mengatasi kor ban patah tulang, bagaimana me ngatasi

korban luka bakar dan lain sebagainya. Pelatihan pertolongan pertama

harus dilakukan secara berulang pada interval yang teratur, untuk

memasti kan bahwa ketrampilan dan penge tahuan tidak ketinggalan

jaman atau dilupakan. Ketetapan tentang fasilitas PP dan personil yang

terlatih harus ditetapkan melalui peraturan Alat atau kotak PPPK yang

dirawat dengan baik harus siap tersedia di tempat kerja dan dilindungi

terhadap pencemaran, kelembaban dan ko toran. Wadah ditandai dengan

jelas dan tidak berisi apapun selain peralat an PPPK. Semua operator

harus diberitahu tentang lokasi peralatan PPPK dan prosedur untuk mem

peroleh persediaan. Kotak PPPK

B. Prosedur Penanganan Darurat di ikuti Berdasarkan StandarPe rusahaan dan Persyaratan Kerja

Bagi organisasi perusahaan perke bunan besar, biasanya dalam pe

nanganan kondisi darurat mengguna kan prosedur sesuai standar yang te

lah ditetapkan. Untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan di tempat ker

ja, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh semua pihak, antara lain :

a. Pengusaha harus menetapkan dan memelihara prosedur untukmengidentifikasi resiko keselamat an dan kesehatan kerja secarasistematis yang mungkin timbul dari pekerjaan di bidang pertanian

1439952567494.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 33/46

/perkebunan.

b. Identifikasi meliputi potensi baha ya dan resiko yang nyata dan potensitimbulnya kecelakaan ker ja dan situasi darurat.

c. Untuk masing‑masing kegiatan dan tugas harus dilakukan eva luasiresiko. Setiap resiko harus diidentifikasi dan dicatat.

d. Prosedur harus dipelihara untuk mengevaluasi resiko dan penga ruhdari potensi bahaya yang ter identifikasi, dengan memperhati kanfrekuensi kecelakaan yang sering terjadi.

e. Berdasarkan hasil evaluasi resiko, perusahaan harus menetapkantujuan untuk menurunkan resiko sampai tingkat serendah mungkin, danmelaksanakan tindakan pen cegahan yang sesuai.

f. Para manajer, penyelia dan peker ja harus terlibat dalam identifikasiresiko dan pengaruhnya terhadap keselamatan, kesehatan atau lingkungan kerja.

Pasmajaya (2008) menjelaskan bah wa prinsip dasar penanganan keada

an darurat di antaranya :

a. Pastikan Anda bukan menjadi kor ban berikutnya. Seringkali lengahatau kurang berpikir panjang bila menjumpai suatu kecelakaan.Sebelum menolong korban, pe riksa dulu apakah tempat tersebutsudah aman atau masih dalam bahaya.

b. Pakailah metode atau cara per tolongan yang cepat, mudah danefesien.

c. Pergunakanlah sumber daya yang ada; baik alat, manusia maupunsarana pendukung lainnya. Bila bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.

d. Buatlah catatan usaha­usaha per tolongan yang telah dilakukan yaknimemuat identitas korban, tempat dan waktu kejadian. Catatan tersebutberguna bagi penderita untuk mendapat rujukan atau pertolongantambahan oleh pihak lain.

1439952567619.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 34/46

Gambar 1.6 Kotak PPPK

Sedangkan tahapan secara umum pertolongan pertama yaitu :

a. Jangan Panik

b. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya

c. Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.

d. Perhatikan tanda­tanda shock

e. Jangan memindahkan korban secara terburu­buru.

f. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.

Beberapa contoh kasus dan tindakan pertolongan pertama (pasmajaya,

2008) yaitu sebagai berikut:

a. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara

karena otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan te

naga, dehidrasi (kekurangan cair an tubuh), hiploglikemia, animea.

Gejala Penanganan

Perasaan limbung

Pandangan berkunang­kunang

Telinga berdenging

Nafas tidak teratur

Muka pucat

Biji mata melebar

Lemas

Keringat dingin

Baringkan korban dalam posisiterlentang

Tinggikan tungkai melebihi ting gijantung

Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yangmenghambat pernafasan

Beri udara segar

Periksa kemungkinan cedera lain

Selimuti korban

Korban diistirahatkan beberapa

1439952567770.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 35/46

Menguap berlebihan

Tak respon (beberapamenit)

Denyut nadi lambat

saat

Bila tak segera sadar, periksanafas dan nadi, posisi stabil kemudian rujuk ke instansi kesehatan

b. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami ke kurangan

cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi

cairan yang ma suk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan

elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan ka rena kurang minum

dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu

panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan.

Gejala Penanganan

Gejala dehidrasi ringan

Kekurangan cairan 5% dari beratbadan

Penderita merasa haus

Denyut nadi lebih dari 90 kali permenit

Gejala dehidrasi sedang

Kekurangan cairan antara 5%­10%dari berat badan

Denyut nadi lebih dari 90 kali per menit

Nadi lemah

Sangat haus

Gejala dehidrasi berat

Defisit cairan lebih dari 10% dariberat badan

Hipotensi

Mata cekung

Mengganti cairan yanghilang dan mengatasishock

Mengganti elektrolityang le mah

Mengenal danmengatasi kom plikasiyang ada

Memberantaspenyebabnya

Rutinlah minum jangantunggu haus

1439952567917.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 36/46

Nadi sangat lemah, sampai tak terasa

Kejang­kejang

c. Asma yaitu penyempitan/ gangguan saluran pernafasan

Gejala Penanganan

Sukar bicara tanpa berhenti, untukmenarik nafas

Terdengar suara nafas tambah an

Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher)

Irama nafas tidak teratur

Terjadinya perubahan warna kulitmerah/pucat/ kebiruan/ sianosis)

Kesadaran menurun(gelisah/meracau)

Tenangkan korban

Bawa ketempat yang luasdan sejuk

Posisikan ½ duduk

Atur nafas

Beri (bantu) oksigen biladiperlukan

d. Memar yaitu pendarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit akibat dari

benturan keras

Gejala Penanganan

Warna kebiruan/merah padakulit

Nyeri jika di tekan

Kadang disertai bengkak

Kompres dingin

Balut tekan

Tinggikan bagian luka

e. Luka yaitu suatu keadaan terputus nya kontinuitas jaringan secara tiba­

tiba karena kekerasan/injury.

Gejala Penanganan

Terbukanya kulit

Pendarahan

Rasa nyeri

Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)

Tutup luka dengan kasasteril/ plester

Balut tekan (jikapendarahan nya besar)

1439952568106.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 37/46

Jika hanya lecet, biarkanter buka untuk prosespengeringan luka

f. Luka bakar yaitu luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda­

benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat­zat

yang bersifat membakar).

Gejala Penanganan

Matikan api dengan memutuskansuplai oksigen

Perhatikan keadaan umumpenderita

Pendinginan yaitu dilakukan dengan membuka pakaianpenderita/ korban. Kemudian,merendam dalam air atau airmengalir selama 20 atau 30menit. Untuk daerah wajah,cukup di kompres air.

Luka ditutup dengan perbanatau kain bersih kering yangtak dapat melekat pada luka

Penderita dikerudungi kainpu tih

Luka jangan diberi zat yangtak larut dalam air sepertimentega, kecap

Khusus untuk luka bakar didaerah wajah, posisi kepalaharus lebih tinggi dari tubuh

g. Gigitan binatang; gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupa kan

alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan

atau sesuatu yang me ngancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang

terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak

memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih

besar dari pada luka biasa.

Gejala Penanganan

Cucilah bagian yang tergigit

dengan air hangat dengansedikit antiseptik.

Bila pendarahan, segera dirawat kemudian dibalut.

h. Gigitan ular; tidak semua ular ber bisa, akan tetapi hidup penderita/

korban tergantung dari ketepatan diagnosa, maka pada keadaan yang

meragukan ambillah sikap menganggap bahwa ular tersebut berbisa.

1439952568253.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 38/46

Sifat bisa atau racun ular terbagi menjadi 3, yaitu :

Gejala Penanganan

Hematotoksin (keracunandalam)

Neurotoksin (bisa/racunmenye rang sistem saraf)

Histaminik (bisamenyebabkan alergi padakorban)

Terlentangkan/ baringkan penderita dengan bagian yang ter gigitlebih rendah dari jantung.

Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa/racun ular tidak semakin cepat

Cegah penyebaran bisa pende ritadari daerah gigitan yaitu:

Torniquet di bagian proximaldaerah gigitan pembengkak anuntuk membendung se bagianaliran limfa dan vena, tetapitidak menghalangi alir an arteri.Torniquet / toniket dikendorkansetiap 15 menit selama + 30detik

Letakkan daerah gigitan daritubuh

Lakukan kompres es

Usahakan agar penderita setenang mungkin, bila perluberikan petidine 50 mg/im un tukmenghilangkan rasa nyeri.

Perawatan luka

Hindari kontak luka denganlarutan asam KMn04, yo diumatau benda panas

Zat anestetik disuntikkan sekitarluka jangan ke dalam lukanya,bila perlu pengeluar an inidibantu dengan pe ngisapanmelalui breast pump sprit ataudengan isapan mu lut sebabbisa ular tidak ber bahaya biladitelan (selama tidak ada luka dimulut).

Bila memungkinkan, berikan

1439952568409.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 39/46

suntikan anti bisa (antifenin)

Perbaikan sirkulasi darah

Kopi pahit pekat

Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv

Bila perlu diberikan pulavasakonstriktor

i. Gigitan lipan

Gejala Penanganan

Ada sepasang luka bekas gigitan

Sekitar luka bengkak, rasa terbakar, pegal dan sakit biasanyahilang dengan sendirinya setelah 4­5 jam

Kompres dengan air dingindan cuci dengan obatantiseptik

Beri obat pelawan rasasakit, bila gelisah bawa keparamedik

j. Gigitan Lintah dan Pacet

Gejala Penanganan

Pembengkakan, gatal dan kemerah­merahan (lintah)

Lepaskan lintah/pacetdengan bantuan airtembakau/ air garam

Bila ada tanda­tanda reaksikepekaan, gosok denganobat atau salep anti gatal

Kemudian hal yang perlu diketahui seorang pekerja dalam

memberikan pertolongan kepada pihak lain dapat berupa evakuasi

korban. Bentuk bantuan evakuasi korban yaitu me rupakan salah satu

tahapan dalam pertolongan pertama untuk memin dahkan korban ke

lingkungan yang aman dan nyaman, agar men dapatkan pertolongan

medis lebih lanjut.

Prinsip evakuasi adalah :

a. Dilakukan jika mutlak perlu

1439952568542.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 40/46

b. Menggunakan teknik yang baik dan benar

c. Penolong harus memiliki kondisi fisik yang prima dan terlatih sertamemiliki semangat untuk me nyelamatkan korban dari bahaya yanglebih besar atau bahkan kematian.

Alat Pengangkutan

Untuk melaksanakan proses evakusi korban ada beberapa cara

atau alat bantu, namun hal tersebut sangat tergantung pada kondisi yang

dihadapi (medan, kondisi korban ketersediaan alat). Ada dua macam alat

pengangkutan, yaitu:

a. Manusia

Manusia sebagai pengangkutnya langsung. Peranan dan jumlah

pe ngangkut mempengaruhi cara angkut yang dilaksanakan. Bila petugas

penolong satu orang maka korban dapat dievakuasi dengan cara :

Dipondong; untuk korban ringan dan anak­anak

Digendong; untuk korban sadar dan tidak terlalu berat serta tidak patah

tulang

Dipapah; untuk korban tanpa luka di bahu atas

Dipanggul/digendong

Merayap posisi miring

Bila petugas penolong dua orang maka korban dapat dievakuasi

dengan memperhatikan yaitu pengangkutannya tergantung cidera

penderita tersebut dan diterapkan bila korban tak perlu diangkut berbaring

dan tidak boleh untuk mengangkut korban patah tulang leher atau tulang

punggung. Karena itu cara evakuasi dapat dilakukan dengan cara:

Dipondong : tangan lepas dan tangan berpegangan

Model membawa balok

Model membawa kereta

b. Alat bantu evakuasi

1439952568666.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 41/46

Selain manusia, alat bantu evakuasi dapat digunakan :

Tandu permanen

Tandu darurat

Kain keras/ponco/jaket lengan panjang

Tali/webbing

2. Pelaporan, Pencatatan, Penyelidik an dan Pemberitahuan Penyakit danKecelakaan Kerja.

Pelaporan, pencatatan, pemberitahu an dan penyelidikan tentang

kece lakaan dan penyakit akibat kerja ha rus dilaksanakan untuk :

a. Menyediakan informasi yang da pat dipercaya tentang kecelakaan danpenyakit akibat kerja pada tingkat perusahaan.

b. Mengidentifikasi permasalahan ke selamatan dan kesehatan kerjautama yang timbul dari kegiatan perkebunan.

c. Menentukan prioritas tindakan.

d. Meningkatkan cara efektif yang berkaitan dengan kecelakaan danpenyakit akibat kerja.

e. Memantau keefektifan tingkat ke puasan keselamatan dan kesehat ankerja.

Para pekerja dan wakil mereka harus diberi informasi yang tepat

oleh pengusaha, mengenai pengaturan, pelaporan, pencatatan dan

pemberi tahuan informasi tentang kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Keadaan berikut merupakan hal yang harus dilaporkan dan diberitahukan

:

a. Semua kecelakaan fatal

b. Kecelakaan kerja yang menye babkan hilangnya waktu kerja, dankerugian tidak bermakna.

c. Semua penyakit akibat kerja, yang terjadi pada setiap orang, apakah

1439952568895.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 42/46

orang yang dipekerjakan atau usaha mandiri.

Untuk manajemen keselamatan dan kesehatan kerja internal,

pencatatan pada tingkat perusahaan diperluas dari syarat‑syarat yang

ditetapkan di atas, yaitu kecelakaan selama per jalanan pulang pergi,

kecelakaan dan kejadian berbahaya yang tidak me nyebabkan hilangnya

waktu kerja.

Pelaporan, pencatatan, pemberitahu an dan penyelidikan tentang

ke celakaan dan penyakit akibat kerja harus mengikuti prosedur standar.

Semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja harus dilaporkan secara

tertulis dengan menggunakan suatu format standar. Informasi mengenai

kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang harus diberitakan dan format

standar pemberitahuan yang disaran kan harus ditetapkan melalui peratur

an secara nasional.

Kecelakaan dan penyakit akibat kerja harus diberitahukan kepada

yang disyaratkan oleh peraturan, antara lain kepada :

a. Keluarga korban kecelakaan, yang harus diberitahukan secepatmungkin:

b. Otoritas yang kompeten;

c. Otoritas ganti‑rugi yang sesuai (sebagai contoh jaminan sosial ataupenjamin asuransi)

d. Badan/ instansi yang menyusun statistik keselamatan dan kesehatankerja nasional.

e. Badan/instansi lain yang terkait.

Tugas Aplikasi Konsep

Jelaskan makna dari P3K !

1. Bila Anda seorang pekerja me mahami tentang K3, persiapan apa saja

1439952569042.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 43/46

berkaitan dengan P3K ?

2. Jenis kecelakaan apa saja yang sering terjadi pada kegiatan bu didayatanaman ?

3. Ketrampilan apa saja yang harus Anda miliki agar dapat mengobati dirisendiri atau menolong orang lain yang mendapat suatu ke celakaankerja ?

Tugas Penyelesaian Masalah

1. Para pekerja di perkebunan, biasa nya bekerja secara terpencarsesuai ancak atau blok­blok tanaman. Da lam melakukan tugasnya,pekerja sering berhadapan dengan resiko kecelakaan binatang buasdan berbisa. Berkaitan dengan kondisi di atas, perlengkapan apa sajayang perlu dipersiapkan agar Anda selamat dalam bekerja dilapangan ?

2. Tindakan apa sebagai pertolongan pertama yang akan Anda berikankepada teman saudara bila terluka atau terkena gigitan ular ?

1439952569161.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 44/46

Daftar Pustaka

Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan

Pustaka, Depok.

Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan

Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K.,

2007,Akuntansi,Arya Duta, Depok.Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi

2004 Depdiknas, Jakarta.________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang

Sekretaris/Administrasi Bisnis , Depdiknas, Jakarta.Hamdani D. & Sutisna A., 2002, Surat Niaga & Kearsipan, CV.Yrama

Widya,Bandung.Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional,

Penerbit P P M , Jakarta.Katayama T., 2005,Tegami No Kakikata Jiten (Ensiklopedia

Korespondensi), Daiso, Hiroshima Japan.Kitamura, Hiroaki dkk, 1997, Joohoo To Hyoogen (Informasi Dan

Ekspresi), Sobunsha Shuppan, Tokyo Japan.Madiana, Gina, 2004, Pengarsipan Surat Dan Dokumen Kantor,

Cv.Armico,Bandung.Maruyama, Keisuke dkk, 1999, Writing Business Letters in Japanese, The

Japan Times, Tokyo Japan.Mulyana, Deddy, 2004, Komunikasi Efektif, P T Remaja Rosdakarya,

Bandung.Nakamaki H. & Hioki K.,Ed., 1997, Keiei Jinruigaku Koto Hajime

(Antropologi Administrasi), Toho Shuppasn, Osaka Japan.Nugroho, Adi, 1996, Penuntun Teknis Surat Menyurat., Penerbit Indah,

Surabaya. Ooishi, Yutaka,1998, Komyunikeeshon Kenkyu, (SuatuPenelitian Tentang Komunikasi), Keio Gijuku Daigaku Shuppankai,Tokyo Japan.

Puspitasari, Devi, 2007, Menangani penerimaan dan pengiriman Surat/Dokumen, Arya Duta, Depok.

________, 2007, Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan, AryaDuta,Depok.

________, 2007, Bekerja Sama Dengan Kolega dan Pelanggan, AryaDuta Depok.

Puspitasari D. & Aulia R., 2007, Berkomunikasi Melalui Telepon, AryaDuta,Depok.

________, 2007, Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi, AryaDuta, Depok. Sato, Rieko, 2006, Sekkyaku No Kihon Ga Omoshiroi

Hodo Mi Ni Tsuku Hon (Buku Pedoman Menarik Tentang Cara MelayaniTamu), Chukei Shuppan, Tokyo Japan.

Sedarmayanti, 2001,Manajemen Perkantoran, Penerbit Mandar Maju,Bandung.

Sukoco, Badri M., 2002, Manajemen Administrasi Perkantoran

1439952569227.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 45/46

Modern,Erlangga, Jakarta.Suma’mur, 1987, Kesehatan Kerja dan Pencegahan Kesehatan, CV. Haji

MasAgung, Jakarta 1980, Sumpriana, Euis, 2004,Melakukan Pekerjaan Surat

Menyurat, CV. Armico, Bandung.Sumpriana, Euis, 2004, Melakukan Pekerjaan Surat Menyurat, CV.

Armico, Bandung.Takashi, Ryuzaki, 2002, Giin Hisho (Sekretaris Anggota Parlemen), PHP

Kenkyuujo, Tokyo, Japan.Tim Administrasi Perkantoran, 2005, Administrasi Perkantoran 1 A, PT

Galaxy Puspa Mega, Jakarta.Tsubosaka, Tatsuya, 2005, Seirisuru Gijutsu Ga Omoshiroi Hodo Mi Ni

Tsuku Hon (Buku Pedoman Menarik Tentang Teknik MerapikanBarang), Chukei Shuppan, Tokyo Japan.

UU no.1 Th 1970, Keselamatan dan Kesehatan Kerja.UU no.13 Th 2003,Ketenagakerjaan.Woworuntu, Tony, 1991, Manajemen Untuk Sekretaris, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.Wuryantari, Sri, 2007, Melakukan Proses Administrasi Transaksi, Arya

Duta Depok.________, 2007, Melakukan Prosedur Administrasi, Arya Duta, Depok.________, 2007, Menggunakan Peralatan Kantor, Arya Duta, Depok.Wuryantari S. & Puspitasari D., 2007, Keamanan, Keselamatan dan

Kesehatan Kerja, Arya Duta, Depok.Yoshihara, Yasuhiko, 2006, Fairingu No Kihon Ga Omoshiroi Hodo Mi Ni

Tsuku Hon (Buku Pedoman Menarik Tentang PengarsipanDokumen), Chukei Shuppan, Tokyo J

Diposkan 15th May 2012 oleh Rusdiyusuf09

Keluar

Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: yanto kulo (Google)

Publikasikan Pratinjau

0 Tambahkan komentar

1439952569321.726 Modul K3LH SMK

http://ram196.blogspot.com/ 46/46