7
Penuntun Praktikum Kimia Dasar I PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I OLEH : TEAM DOSEN KIMIA DASAR I LABORATORIUM TEKNOLOGI KIMIA 1

Modul. Kimia Dasar 1 Teknik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia

Citation preview

PERCOBAAN I

Penuntun Praktikum Kimia Dasar I

PENUNTUN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

OLEH :

TEAM

DOSEN KIMIA DASAR I

LABORATORIUM TEKNOLOGI KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2013

PERCOBAAN IPEMBUATAN LARUTAN

A. Tujuan Percobaan

Mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair dan padat dengan konsentrasi tertentu.

B. Dasar Teori

Dalam percobaan ini akan dilakukan beberapa percobaan yang berkaitan erat dengan ketrampilan dasar dalam bekerja di laboratorium kimia. Hal-hal yang perlu diketahui dalam bekerja adalah terlebih dahulu harus mengenal beberapa alat yang diperlukan untuk membuat larutan, diantaranya adalah gelas kimia, batang pengaduk, corong kaca, labu takar dan neraca analitik.

Untuk menyatakan kepekatan atau konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara bergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekatan larutan adalah molaritas, molalitas, persen berat, persen volume, ppm dan sebagainya.C. Alat dan Bahan

Alat-alat:

Neraca analitik Labu takar 100 mL Pipet tetes Pipet ukur 10 mL Batang pengaduk Gelas kimia 100 mL Corong kacaBahan-bahan:

NH4Cl

CH3COONH4 HCl

D. Prosedur

1. Timbang dengan tepat 1 g NH4Cl dengan menggunakan alumunium foil. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam gelas kimia 100 mL yang bersih dan telah dibilas dengan akuades. Tambahkan 25 mL akuades dan aduk hingga larut sempurna. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu takar 100 mL dengan menggunakan corong kaca. Bilas gelas kimia, batang pengaduk dan corong kaca, dimana hasil bilasannya dimasukkan dalam labu takar 100 mL. Tambahkan akuades hingga tinggi permukaan larutan 0,5 hingga 1 cm. Keringkan akuades yang menempel pada leher labu takar dengan menggunakan kertas tisue. Dengan menggunakan pipet tetes, tambah dengan akuades hingga tanda batas. Tutup labu takar dan bolak-balikkan labu takar sambil dipegang tutupnya selama beberapa kali.2. Timbang dengan tepat 1 g CH3COONH4 dengan menggunakan alumunium foil. Pindahkan secara kuantitatif ke dalam gelas kimia 100 mL yang bersih dan kering. Tambahkan 100 mL akuades dan aduk hingga larut sempurna.3. Pipet 2 mL HCl pekat dan masukkan dalam labu takar 100 mL yang telah diisi dengan akuades sekitar 50 mL. Biarkan hingga labu takar terasa dingin kemudian tambahkan akuades hingga tinggi permukaan larutan 0,5 hingga 1 cm. Keringkan akuades yang menempel pada leher labu takar dengan menggunakan kertas tisue. Dengan menggunakan pipet tetes, tambah dengan akuades hingga tanda batas. Tutup labu takar dan bolak-balikkan labu takar sambil dipegang tutupnya selama beberapa kali.

E. Hasil Pengamatan

No.Nama LarutanKonsentrasi

1.

2.

3.Larutan NH4Cl

Larutan CH3COONH4Larutan HClMolaritas

Persen (b/v)

Molalitas

Fraksi mol

Molaritas M

%

m

%

M

PERCOBAAN IISTOIKIOMETRIA. Tujuan

Menentukan titik maksimum dan titik minimum sesuati dengan titik stoikiometri sistemB. Dasar Teori

Dasar percobaan ini adalah metode variasi kontinyu. Dalam metode ini dilakukan serangkaian pengamatan yang kuatntitas molar totalnya sama tetapi masing-masing molar pereaksinya berubah-ubah (variasi). Salah satu sifat fisik tertentu dipilih untuk diperiksa, seperti misalnya massa, volume, suhu, atau daya serap. Oleh karena kuantitas pereaksinya berlainan, maka perubahan harga sifat fisika dari sistem ini dapat digunakan untuk meramalkan stoikiometri sistem. Bila digambarkan grafik antara sifat fisika yang diukur terhadap kuantitas pereaksinya, maka akan diperoleh titik maksimum atau titik minimum sesuai dengan titik stoikiometri sistem yaitu menyatakan perbandingan pereaksi-pereasiknya.C. Alat dan Bahan

Alat-alat:

Gelas kimia 100 mL Termometer

Gelas ukur 25 mLBahan-bahan:

Larutan NaOH 2 M Larutan HCl 2 M Larutan H2SO4 2 MD. Prosedur

1. Stoikiometri sistem NaOH-HCl Ke dalam 5 gelas kimia 50 mL, masukkan berturut-turut 5, 10, 15, 20, dan 25 mL larutan NaOH 2 M dan ukur masing-masing suhunya. Ke dalam 5 gelas kimia yang lain masukkan berturut-turut 5, 10, 15, 20, dan 25 mL larutan HCl 2 M dan ukur masing-masing suhunya. Campurkan larutan HCl ke dalam larutan NaOH sedemikian rupa sehingga volume campurannya 30 mL dan dengan segera ukur suhu campuran tersebut2. Stoikiometri sistem NaOH-H2SO4 Ke dalam 5 gelas kimia 50 mL, masukkan berturut-turut 5, 10, 15, 20, dan 25 mL larutan NaOH 2 M dan ukur masing-masing suhunya. Ke dalam 5 gelas kimia yang lain masukkan berturut-turut 5, 10, 15, 20, dan 25 mL larutan H2SO4 2 M dan ukur masing-masing suhunya. Campurkan larutan H2SO4 ke dalam larutan NaOH sedemikian rupa sehingga volume campurannya 30 mL dan dengan segera ukur suhu campuran tersebut

E. Pengamatan1. Sistem NaOH-HClNomL NaOHmL HClSuhu NaOHSuhu HClSuhu Camp.

1

2

3

4

55

10

15

20

2525

20

15

10

5

2. Sistem NaOH-H2SO4NomL NaOHmL H2SO4Suhu NaOHSuhu H2SO4Suhu Camp.

1

2

3

4

55

10

15

20

2525

20

15

10

5

PAGE 1