17
MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN : KONSEP DASAR SURVEILAN ` BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 2013

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

MODUL

MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL

PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI

PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

MATA PELAJARAN : KONSEP DASAR SURVEILAN

`

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

2013

Page 2: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 2

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat

Modul Surveilan ini diperuntukkan sebagai Materi Ujian Pindah Jenjang Jabatan

Fungsional PFM Terampil menjadi PFM Ahli dalam pelaksanaan tugas pokok dan

fungsinya khususnya di bidang surveilan obat, obat tradisional, suplemen makanan,

kosmetik dan makanan . Dalam Modul ini dibahas 2 hal utama, yaitu 1) Konsep

Dasar Surveilan, dan 2). Peranan Statistik dalam Surveilan

B. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan mampu memahami

Surveilan dan memliki kompetensi sebagai PFM Ahli dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi sebagai pengawas farmasi dan makanan dibidang surveilan.

C. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mempelajari modul ini, para peserta Diklat diharapkan dapat :

1. Menjelaskan tentang pengertian surveilan

2. Menjelaskan tentang tujuan surveilan

3. Menguraikan tahapan surveilan

4. Menjelaskan peranan statistik dalam surveilan

D. Materi Bahasan

Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan belajar:

1. Konsep Dasar Surveilan

2. Peranan Satistik dalam Surveilan

Page 3: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 3

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

BAB II

KONSEP DASAR SURVEILAN

Pengertian Dan Tujuan Surveilan

Surveilan didefinisikan sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan,

analisis dan interpretasi data kesehatan secara sistematis, terus menerus dan

penyebarluasan informasi kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan.

Sebuah informasi mempunyai nilai jika informasi ini dikumpulkan, diolah

dianalisis dan dilakukan interpretasi secara sistematis. Informasi yang bernilai ini

belum berarti jika tidak ditindaklanjuti.

Fungsi umum surveilan antara lain untuk mendeteksi, melaporkan,

menginvestigasi, mengkonfirmasi, menganalisis data dan

menginterpretasikannya, serta melakukan tindak lanjut terhadap suatu

permasalahan. Fungsi surveilan tersebut ditunjang dengan beberapa aspek

antara lain training atau pelatihan, supervisi atau pengawasan, sumber daya

serta standard atau pedoman yang berlaku.

Adapun fungsi surveilan terkait tugas pokok dan fungsi yang dilakukan oleh Badan POM antara lain :

1. Monitoring kecenderungan (tren) masalah obat, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik dan keamanan makanan di masyarakat

2. Memprediksi dan mendeteksi dini efek samping obat, obat tradisional, suplemen makanan, dan kosmetik serta permasalahan keamanan makanan

3. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki program pencegahan efek samping obat, obat tradisional, suplemen makanan, dan kosmetik serta program keamanan makanan

4. Memberikan informasi untuk penentuan prioritas, dan pengambilan kebijakan di bidang obat, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik dan makanan.

Misalnya terkait keamanan makanan, Surveilan KLB keracunan makanan dapat

mendeteksi penyebab utama keracunan makanan oleh kuman patogen tertentu

dan cara penyebarannya. Pihak pemegang kebijakan dalam bidang kesehatan

atau yang berhubungan dengan keamanan makanan selanjutnya menetapkan

kebijakan yang efektif termasuk melakukan intervensi dan pencegahannya.

Hasil kebijakan tersebut perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah kebijakan

tersebut cukup efektif. Dengan demikian, kegiatan survei terus dilanjutkan.

Kegiatan survei yang dilakukan secara berkesinambungan/terus menerus inilah

\yang disebut surveilan.

Secara garis besar terdapat dua jenis surveilan yaitu :

a) Surveilan aktif Surveilan aktif dilakukan secara langsung ke lapangan. Pada umumnya hasil yang diperoleh lengkap dan jauh lebih baik, namun diperlukan dana dan tenaga khusus.

Page 4: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 4

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

b) Surveilan pasif Berbeda dengan surveilan aktif, surveilan pasif adalah surveilan yang mengumpulkan data/informasi dari pihak lain. Dalam hal ini sama halnya dengan pengumpulan data sekunder. Surveilan pasif ini dalam beberapa hal cukup menguntungkan karena biaya yang dibutuhkan lebih murah dengan cara mendayagunakan data yang dimiliki pihak lain. Salah satu kelemahan surveilan pasif ini adalah data yang terkumpul tidak selalu bisa digunakan, karena sampel diuji dengan metode yang berbeda. Di bidang keamanan makanan, banyak surveilan pasif yang bisa dilakukan

untuk mendukung program keamanan makanan di Indonesia, antara lain data

kualitas air di beberapa daerah di Indonesia, data sanitasi industri rumah

tangga, profil keamanan pangan siap saji, data zoonosis di Indonesia dan data

daerah sebaran micro algae beracun di perairan Indonesia. Data semacam ini

dibutuhkan untuk kegiatan surveilan aktif yang akan dilakukan.

TAHAPAN PELAKSANAAN SURVEILAN

Dalam melaksanakan surveilan, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan,

yaitu : (i) mengidentifikasi masalah yang ada, (ii) menentukan tujuan, (iii)

membuat protokol pelaksanaan survei, (iv) mengumpulkan data, (v) menganalisis

data, (vi) membuat laporan dan (vii) menindak lanjuti hasil survei yang

bersangkutan. Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1

Gambar 1. Tahapan Surveilan

Dari Gambar 1 terlihat bahwa surveilan merupakan rangkaian kegiatan survei yang

berkesinambungan dan berhubungan. Dalam periode waktu yang ditentukan survei

Identifikasi masalah

Penentuan tujuan

Pembuatan protokol

Pengumpulan data

Pengolahan dan analisis

data

Pembuatan laporan

Tindak lanjut

MASALAH?

Page 5: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 5

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

ini diulang kembali sehingga kegiatan surveilan dapat memantau

kecenderungannya (trend) dari suatu masalah. Disamping ingin mengetahui suatu

kecenderungan, mengapa survei dilakukan kembali? Salah satu alasan utamanya

adalah untuk mengetahui efektif dan tidaknya suatu tindakan (kebijakan) dilakukan.

Keefektifan suatu kebijakan bisa dievaluasi melalui indikator yang telah ditetapkan.

Jika suatu masalah obat, obat tradisional, suplemen makanan, kosmetik dan

makanan telah dapat diatasi maka surveilan dengan topik tertentu dapat dihentikan.

Misalnya saat ini diduga kuat adanya penggunaan Siklamat (pemanis buatan) yang

melebihi batas maksimum pada makanan jajanan. Maka diperlukan surveilan

masalah keamanan makanan ini dengan tujuan dan metode yang telah ditentukan.

Dari hasil survei misalnya diketahui bahwa tingkat paparan Siklamat sudah melebihi

batas maksimum. Badan POM bersama lembaga terkait kemudian berusaha

menindaklanjuti hasil survei ini. Kebijakan yang dikeluarkan misalnya Dinas

Kesehatan perlu melakukan pembinaan efektif kepada produsen, memberi

penjelasan kepada produsen mengenai takaran Bahan Tambahan Pangan

termasuk Siklamat yang sesuai peraturan serta memberikan informasi kepada

konsumen, dan lain-lain. Dalam periode waktu tertentu, survei ini dilakukan

kembali. Jika hasilnya bukan merupakan masalah lagi, maka program surveilan

Siklamat tidak perlu dilakukan lagi setidaknya untuk periode tertentu hingga

masalah serius ini muncul kembali.

Tahapan pelaksanaan surveilan seperti tersebut diatas dapat dijabarkan sebagai

berikut :

1. Identifikasi masalah

Dalam menangani permasalahan obat, obat tradisional, suplemen makanan,

kosmetik dan makanan harus diidentifikasi terlebih dahulu masalahnya melalui

analisis pohon masalah (problem tree) yang dapat menggambarkan secara visual

hubungan sebab-akibat dari permasalahan yang ada. Identifikasi masalah melalui

analisis yang tepat dapat membantu mengatasi permasalahan yang akan mengarah

ke suatu tujuan utama (ultimate goal). Informasi yang berhubungan dengan

surveilan yang akan dilaksanakan mungkin sudah tersedia pada beberapa laporan

yang pernah dilakukan oleh Badan POM atau lembaga-lembaga terkait dari dalam

maupun luar negeri. Lakukan penelusuran informasi serta manfaatkan pakar dan

jejaring yang ada untuk menggali informasi yang diperlukan. Jika informasi yang

dibutuhkan telah teridentifikasi, maka ada alasan (justification) untuk melaksanakan

survei/studi.

Beberapa sumber informasi yang dapat digunakan antara lain :

• Laporan pemberitahuan wajib (notifikasi)

• Laporan rumah sakit

• Laporan survei sebelumnya

• Laporan statistik vital

• Laporan Laboratorium

Page 6: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 6

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

2. Penentuan tujuan survei

Sebelum dilakukan surveilan, perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan surveilan.

Dalam menentukan tujuan surveilan harus diketahui secara cermat apakah

informasi yang akan didapat memang diperlukan/relevan untuk mengatasi suatu

masalah yang dihadapi. Tujuan sangat menentukan tahapan survei selanjutnya,

misalnya penentuan metodologi antara lain cara pengambilan sampel dan jumlah

sampel yang akan diambil. Selain tujuan, perlu dilakukan pula penetapan indikator

surveilan, yang menggambarkan target dan output yang ingin dicapai dari kegiatan

surveilan yang dilakukan. Penetapan indikator sangat membantu dalam melakukan

evaluasi pelaksanaan surveilan.

Indikator surveilan memiliki kriteria SMART (Spesific, Measurable, Action oriented,

Realistic and Timely) atau spesifik, dapat diukur, berorientasi tindakan, realistis dan

tepat waktu.

3. Pembuatan protokol pelaksanaan survei

Protokol survei berisi informasi penting mengenai tata cara pelaksanaan survei di

lapangan. Sehingga pihak yang terlibat sebaiknya memahami tujuan survei,

sampling, persiapan sampel, uji sampel, wawancara dan parameter-parameter

analisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan

protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan, misalnya pakar

mikrobiologi, statistik, kimia makanan, farmasi epidemiologi, dan lain-lain.

4. Pengumpulan data

Pengumpulan Data dapat diperoleh melalui beberapa cara antara lain kuesioner,

wawancara, dan observasi. Laporan data dapat juga diperoleh dari Balai

Besar/Balai POM dan pelapor lainnya mengirimkan data dalam suatu format yang

telah ditentukan untuk dilakukan analisis / interpretasi oleh petugas di Badan POM.

5. Pengolahan dan analisis data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan software. Kemudian

diinterpretasikan oleh Tim dan dibantu pakar terkait. Interpretasi hasil merupakan

bagian penting dalam surveilan karena akan menentukan tindak lanjut yang akan

ditetapkan.

6. Pembuatan laporan

Laporan yang dianjurkan adalah singkat dan jelas, berisi ringkasan, pendahuluan,

tujuan, metodologi, hasil, pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka, informasi lebih

lanjut serta lampiran. Untuk keperluan tindak lanjut dan komunikasi risiko kepada

masyarakat luas, laporan surveilan dapat disajikan dalam bentuk bulletin, majalah

maupun website dengan bahasa yang mudah dipahami.

Page 7: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 7

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

7. Tindak lanjut

Tahap selanjutnya adalah tindak lanjut setelah dilakukan evaluasi terhadap data

yang diperoleh dari kegiatan surveilan. Informasi tersebut sangat penting dalam

program pengawasan obat dan makanan karena dapat digunakan sebagai masukan

untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengkajian pengawasan obat dan makanan,

termasuk tindakan penegakan hukum.

Saran tindak lanjut hasil survei diajukan ke lembaga-lembaga terkait di lingkungan

Badan POM untuk ditindaklanjuti oleh pemegang kebijakan yang berfungsi sebagai

manajer risiko (risk manager) setelah berdiskusi dengan pihak terkait. Jika lingkup

masalah mencakup antar sektor di luar kewenangan Badan POM, maka diperlukan

koordinasi dengan lintas sektor terkait.

Evaluasi juga dilakukan terhadap kegiatan surveilan itu sendiri. Perlu dilihat kembali

apakah tahapan surveilan yang dilakukan sudah memadai atau belum, selain itu

perlu dievaluasi apakah output yang diperoleh sudah sesuai dengan tujuan dan

indicator surveilan yang ditentukan sebelumnya. Perencanaan ulang untuk kegiatan

surveilan berikutnya dapat dilakukan bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa

kegiatan surveilan belum berjalan efektif.

Page 8: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 8

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

BAB II

PERANAN STATISTIK DALAM SURVEILAN

Pengertian dasar mengenai statistik

Arti statistik

Secara sempit statistik berarti kumpulan data berbentuk angka. Secara luas,

statistik berarti metode untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan

menginterpretasikan data serta mengambil kesimpulan secara umum berdasarkan

hasil penelitian dengan menggunakan data sampel yang terbatas. Kegiatan

pengumpulan, pengolahan dan analisis data merupakan kegiatan- kegiatan yang

saling berhubungan erat. Baik buruknya cara pengumpulan data akan

mempengaruhi lancar tidaknya proses pengolahan data, yang pada akhirnya akan

menentukan kualitas data yang diperoleh. Metode statistik yang harus digunakan

untuk menganalisis data akan sangat bergantung pada cara pengumpulan datanya.

Sebaik apapun metode analisis statistik yang dipakai, kesimpulan yang diambil bisa

salah total kalau data yang dianalisis adalah “data sampah”, yang mungkin timbul

karena proses pengumpulan dan pengolahan data yang tidak benar.

Dalam bab ini akan diuraikan secara ringkas beberapa masalah penting yang harus

diperhatikan dalam proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data statistik.

Data statistik

Data statistik sangat berguna dalam setiap aspek kehidupan modern. Data dapat

digunakan sebagai dasar suatu perencanaan, alat pengendalian dan dasar

evaluasi.

Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang

selalu dikaitkan dengan tempat dan waktu. Data akan berubah-ubah dari waktu ke

waktu dan dari tempat ke tempat.

Menurut sifatnya, data dapat dibedakan menjadi data kualitatif dan data kuantitatif.

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya tingkat kesadaran

penduduk Indonesia terhadap pemakaian bahan tambahan pangan (BTP) dalam

produk makanan, tingkat kesadaran penduduk terhadap pemakaian bahan kimia

obat dalam produk jamu, tingkat kesadaran konsumen terhadap pemakaian bahan

merkuri dalam produk kosmetika pemutih tidak berubah, meningkat, sangat

meningkat. Data kuantitatif adalah adalah data berbentuk angka, misalnya jumlah

minuman ringan yang mengandung bensoat naik 3.2% per tahun. Jumlah

konsumen yang mengalami efek samping akibat penggunaan kosmetika pemutih

Menurut cara pengumpulannya, data dibedakan menjadi data primer dan data

sekunder. Secara primer artinya data dikumpulkan sendiri oleh seorang peneliti

atau organisasi langsung dari obyek yang diteliti. Secara sekunder, berarti data

Page 9: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 9

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

didapat oleh seorang peneliti atau organisasi dari pihak lain dalam bentuk

jadi/publikasi, misalnya data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam uraian ini, pembahasan hanya dilakukan terhadap pengumpulan data secara

primer.

Menurut waktu pengumpulannya, ada data cross-section dan data berkala (time

series). Data cross-section merupakan data yang dikumpulkan pada satu waktu

tertentu dan menggambarkan keadaan pada waktu dikumpulkan. Data berkala

adalah data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu dengan tujuan untuk

memperoleh gambaran tentang perkembangan suatu keadaan.

Data yang baik harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain:

a. Data harus obyektif artinya menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Apabila jumlah penduduk yang keracunan bahan pangan A meningkat, harus

dilaporkan meningkat.

b. Data harus mewakili atau representatif, misalnya data konsumsi susu harus

dikumpulkan dari berbagai lapisan masyarakat, bukan hanya dari golongan

menengah keatas.

c. Data harus baru/terkini (up to date)

d. Data harus relevan, artinya data yang dikumpulkan harus ada hubungannya

dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Penggunaan statistik dalam surveilan keamanan pangan

Statistik mempunyai peranan penting dalam surveilan keamanan pangan. Untuk

memperoleh hasil yang akurat, statistik mempunyai peranan besar dalam penelitian

tersebut. Sampel harus dipilih dengan metode tertentu, kuesioner harus dirancang

dengan baik dan memenuhi syarat-syarat baku, data harus diolah dengan benar,

hipotesis harus diuji, kesimpulan umum dan dapat dipertanggung-jawabkan tentang

apa yang terjadi di Makassar harus diambil hanya dengan menggunakan sampel

yang digunakan dalam penelitian.

Perencanaan Survei

Survei harus direncanakan dengan matang dengan memperhatikan tenaga, waktu

dan biaya yang ada. Banyak juga survey yang tak membuahkan hasil karena data

yang dihasilkan merupakan “data sampah” sehingga proses pengolahan tak

kunjung selesai dan topik penelitian sudah tidak up to date lagi. Beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam perencanaan survey antara lain :

a. Siapkan perencanaan yang detail tentang survei

b. Rumuskan pokok permasalahan yang dihadapi secara seksama dan identifikasi

kegunaan survei.

c. Rumuskan tujuan survei sejelas dan sedetil mungkin.

d. Identifikasi populasi dari obyek yang akan diteliti.

e. Definisikan data-data yang ingin dikumpulkan dengan jelas.

f. Sebutkan tingkat presisi dan akurasi yang dibutuhkan

Page 10: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 10

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

g. Identifikasi instrumen survei yang akan digunakan.

h. Identifikasi apakah kerangka sampel (sampling frame) sudah tersedia.

i. Upayakan agar anggota tim peneliti berasal dari berbagai disiplin ilmu.

j. Lakukan pilot survei (pre-test) sebelum penelitian yang sebenarnya

dilaksanakan.

Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan bagian penting dalam surveilan keamanan pangan.

Berikut ini akan dibahas secara ringkas mengenai sensus dan sampel, survei,

metode pengambilan sampel serta alat untuk memperoleh data.

Sensus dan sampel

Ada 2 cara pengumpulan data yaitu sensus dan sampel. Sensus adalah cara

pengumpulan data dimana seluruh obyek yang ada dalam populasi diselidiki satu

persatu. Data yang diperoleh merupakan data yang sebenarnya (true value), sering

disebut parameter. Apabila populasinya kecil, observasi bisa dilakukan terhadap

seluruh obyek. Apabila populasinya besar, sensus tak mungkin dilakukan karena

akan memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu. Di Indonesia, satu-satunya

organisasi yang melakukan sensus hanyalah BPS, yang setiap sepuluh tahun sekali

menyelenggarakan Sensus Penduduk dan Sensus Pertanian.

Apabila populasi terlalu besar, pengumpulan data dapat dilakukan dari sebagian

obyek yang ada dalam populasi, yang disebut sampel. Dalam praktek sehari-hari,

sampel lebih sering digunakan karena lebih praktis, lebih murah serta memerlukan

waktu dan tenaga yang lebih sedikit. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam

penggunaan sampel adalah, bahwa sampel harus representatif, artinya sampel

harus mewakili karakteristik populasi. Dalam proses ini, metode penarikan sampel

(sampling methods) memegang peranan yang sangat penting.

Pengumpulan dan analisis data terhadap sampel dilakukan dengan tujuan untuk

mengambil kesimpulan secara umum tentang karakteristik populasi yang

diselidiki, bukan hanya terhadap sampel itu sendiri. Dengan demikian, apabila

proses penarikan sampel sudah dilakukan dengan benar, dengan menggunakan

metode statistik yang tepat, kesimpulan yang diperoleh dari data sampel bisa

digeneralisasikan ke populasi. Metode seperti ini disebut metode statistik inferens

(inference) yaitu metode statistik untuk mengumpulkan, mengolah dan menganalisis

data serta menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi dari hasil analisis

serangkaian sampel yang dipilih dari populasi yang bersangkutan.

Survei

Untuk menyederhanakan istilah, pengertian survei disini diartikan sebagai proses

pengumpulan data dengan menggunakan sampel dimana obyek yang diselidiki tak

menerima perlakuan (treatment) apapun.

Page 11: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 11

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

Survei lebih banyak dipakai dalam praktek sehari-hari. Biaya yang dibutuhkan

dalam survei jauh lebih kecil dari pada sensus. Seiring dengan meningkatnya

jumlah sampel yang digunakan, meningkat pula jumlah biaya yang diperlukan. Perlu

dicatat, survei dilakukan bukan karena semata-mata alasan biaya. Survei dilakukan

untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan spesifik dari sampel yang

diamati, tetapi kesimpulan yang diperoleh dapat berlaku umum untuk populasi yang

diselidiki. Karena pengumpulan datanya menggunakan sampel, pertanyaan yang

dicakup dalam survei bisa lebih detil.

Metode pengambilan sampel (sampling methods)

Secara umum, metode pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

pengambilan sampel secara bukan acak dan acak.

a. Pengambilan sampel secara bukan acak (non random sampling)

Pengambilan sampel dengan cara ini disebut non-probability sampling, artinya tidak

setiap elemen/unit dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk

terpilih. Dengan cara ini, sampel dipilih karena pertimbangan-pertimbangan

subyektif.

b Pengambilan sampel secara acak (random sampling)

Pengambilan sampel secara acak disebut probability sampling, artinya pemilihan

sejumlah sampel dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap elemen dalam

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih. Cara ini obyektif

dan tidak pilih kasih. Analisis statistik, pengujian hipotesis dan perkiraan besarnya

kesalahan hanya dapat dilakukan kalau pengambilan sampel dilakukan secara

acak.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengambil sampel secara acak.

Berikut ini uraian ringkas tentang metode tersebut.

i. Pengambilan sampel secara acak sederhana (simple sandom sampling)

Pengambilan sampel secara acak sederhana (simple sandom sampling/SRS)

merupakan cara yang paling sederhana untuk mengambil sampel secara acak.

Cara yang digunakan untuk memilih sampel bisa bervariasi. Cara yang paling

sederhana adalah dengan menggunakan lotere seperti yang sering dilakukan saat

mengadakan arisan. Cara lain adalah dengan menggunakan tabel yang disebut

TAR (Tabel Angka Random) yang berisi banyak baris dan kolom.

ii. Pengambilan sampel secara acak sistimatis (systematic sampling/SS)

Pengambilan sampel dengan cara ini dilakukan secara sistematis dengan

menghitung Interval (I) yang merupakan ratio dari total populasi terhadap jumlah

sampel. Kembali ke contoh diatas, ada 100 super market dan perlu diambil 10

sampel. Berarti I=100/10=10. Sampel pertama harus dipilih, bisa menggunakan

TAR atau lotere, dengan syarat nilainya harus lebih kecil dari Interval. Misal terpilih

angka 6. Sampel kedua adalah super market yang mempunyai nomor urut:

Page 12: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 12

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

6+I=6+10=16. Sampel ketiga: 16+I=16+10=26. Sampel keempat: 26+I=26+10=36,

dan seterus-nya. Pengambilan sampel selesai pada saat sudah mendapatkan

angka 96. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 10.

iii. Pengambilan sampel berstratifikasi (stratified sampling)

Stratifikasi (penggolongan) perlu dilakukan kalau populasi yang ada dalam kerangka

sampel sangat heterogen. Dengan melakukan stratifikasi, diharapkan sampel yang

diambil akan mewakili semua golongan. Untuk itu populasi harus digolongkan

kedalam beberapa sub-populasi, dan dari masing-masing sub-populasi diambil

sejumlah sampel, yang mewakili setiap sub-populasi.

Sebagai contoh pada kasus diatas, berdasarkan omzetnya ternyata ukuran 100

supermarket di Jakarta sangat heterogen. Ada supermarket yang sangat besar, tapi

ada super market yang sangat kecil. Untuk itu 100 super market tersebut bisa

dibagi kedalam 3 golongan: super market besar, super market sedang, super

market kecil, dengan menggunakan kriteria omzet. Penggolongan tersebut bisa

dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan menghitung rata-rata omzet dan

standard variasi. Super market yang mempunyai omzet diatas rata-rata plus satu

standard deviasi bisa digolongkan sebagai super market besar. Sebaliknya, super

market yang mempunyai omzet dibawah rata-rata minus satu standard deviasi bisa

digolongkan sebagai super market kecil. Super market lainnya digolongkan sebagai

super market sedang. Pengambilan sampel dilakukan dari masing-masing kategori

super market tersebut.

Alat untuk memperoleh data keamanan pangan

Alat (tools) untuk memperoleh data keamanan pangan dapat ditempuh melalui

kegiatan survei dengan mengirim daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden

melalui pos; wawancara langsung atau melalui telfon; serta observasi. Dianjurkan

untuk melakukan pre test guna meyakinkan bahwa survei berjalan sesuai dengan

yang diharapkan.

a. Kuesioner

Pertimbangan penting dalam membuat kuesioner adalah pertanyaan harus jelas,

mudah dimengerti oleh responden, pertanyaan sensitif harus dihindari, susunan

pertanyaan harus direncanakan dengan cermat (ada konsistensi antar blok). Salah

satu contoh data keamanan pangan yang diperoleh melalui kuesioner ini adalah

pemahaman produsen tentang cara-cara proses yang benar (good food safety

practices).

b. Wawancara

Petugas yang melakukan wawancara harus memahami materi (kuesioner) yang

akan ditanyakan kepada responden. Buku pedoman yang memuat instruksi bagi

Page 13: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 13

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

pewawancara sangat diperlukan. Salah satu contoh data keamanan pangan yang

diperoleh melalui wawancara, misalnya bagaimana tingkat pemahaman

konsumen terhadap bahan tambahan pangan yang sering digunakan dalam

produk pangan.

c. Observasi

Observasi merupakan kegiatan survei yang selama ini sering dilakukan oleh

Balai/Balai Besar POM. Dalam surveilan keamanan pangan pada rantai pangan,

dilakukan pengamatan dari hulu ke hilir dengan pertimbangan bahwa meskipun

pangan merupakan sasaran utama, tetapi tidak berarti data keamanan pangan

meniadakan arti penting dari data yang berhubungan dengan manusia, hewan,

tumbuhan, mikroba dan lingkungan, karena data ini saling berhubungan.

Penentuan jumlah sampel

Pertimbangan utama untuk menentukan jumlah sampel tergantung dari tujuan

survei. Ketersediaan dana dan sejauh mana sampel sudah mewakili populasi

adalah 2 faktor utama yang harus diperhatikan. Sehingga perlu menentukan jumlah

sampel seminimal mungkin yang telah memenuhi tingkat akurasi (nilai yang

sebenarnya) yang diharapkan. Artinya jika sampel minimum telah terpenuhi maka

penambahan jumlah sampel tidak memperbaiki hasilnya, misalnya akan lebih

akurat/lebih representatif.

Pengolahan dan Analisis Data Sederhana

1. Teknik statistik inferens: cara menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi

dengan menggunakan data sampel yang terbatas. Contoh: pendugaan/ estimasi

beberapa parameter, pengujian hipotesis (t-statistik, F-statistik/ Anova, Ancova,

non-parametrik).

2. Teknik statistik deskriptif: untuk mengekstrak informasi yang penting dari data.

Contoh: grafik, distribusi frekuensi, pengukuran nilai sentral, dispersi/ variasi.

1. Pengukuran tendensi sentral: kecenderungan memusat ditengah

a. Rata-rata (hitung)/ Mean: baik apabila datanya homogen.

b. Median: nilai yang ada ditengah-tengah apabila data diurutkan dari kecil

ke besar.

c. Modus: nilai yang sering muncul

2. Pengukuran variasi/dispersi:

a. Range = nilai max - nilai min

b. Standard Deviasi/ SD

Penyajian data merupakan langkah selanjutnya setelah data diolah dan dianalisis.

Tujuan penyajian data antara lain agar data lebih menarik dan mudah dipahami.

Data dapat disajikan dalam bentuk table maupun diagram.

Page 14: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 14

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

Beberapa contoh bentuk penyajian data diantaranya :

1. Bentuk table distribusi frekuensi

REKAPITULASI KLB KERACUNAN PANGAN BERDASARKAN BULAN KEJADIAN TAHUN 2011

No Bulan Frekuensi %

1 Januari 7 5.47

2 Februari 23 17.97

3 Maret 9 7.03

4 April 10 7.81

5 Mei 17 13.28

6 Juni 15 11.72

7 Juli 8 6.25

8 Agustus 4 3.13

9 September 11 8.59

10 Oktober 17 13.28

11 November 6 4.69

12 Desember 1 0.78

JUMLAH 128 100.00

2. Bentuk Histogram

Gambar 1. Prosentase Pangan Penyebab KLB Keracunan Pangan Tahun 2011

Page 15: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 15

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

3. Bentuk Diagram Garis

Page 16: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 16

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

BAB IV

PERANAN PFM AHLI PERTAMA DALAM KEGIATAN SURVEILAN

DI BADAN POM

Dengan peningkatan jenjang jabatan fungsional, diharapkan PFM terampil yang

beralih menjadi PFM Ahli, mempunyai kompetensi yang mencukupi dibidang

Pengawasan Farmasi dan Makanan. Contoh kegiatan surveilan yang dapat

dilakukan oleh PFM Ahli pertama diantaranya :

1. Menganalisis Data Tingkat Kesulitan I

dalam rangka menyusun rencana 5 tahunan

2. Menganalisa Data Tingkat Kesulitan II

dalam rangka menyusun rencana tahunan

3. Menyusun rancangan Juklak/Juknis

4. Menyajikan rancangan Juklak/juknis

5. Uji coba Disain studi

6. Mengumpulkan data

Dengan catatan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan terkait kegiatan surveilan.

Selain kegiatan tersebut diatas, PFM Ahli pertama dapat melakukan kegiatan

surveilan PFM Ahli Muda jika di unitnya belum terdapat pegawai yang sudah

menduduki jabatan PFM Ahli Muda. Dengan catatan, angka kredit yang diperoleh

hanya 80% dari angka kredit yang seharusnya. Kegiatan tersebut antara lain :

1. Menyusun protokol pemantauan

2. Menyusun instrumen pemantauan

3. Membuat ceklis pemantauan

4. Membuat kuesioner wawancara untuk pemantauan

5. Menyusun tabulasi data hasil pemantauan

6. Melakukan pengamatan secara pasif atau secara aktif dilapangan atau di

laboratorium atau di meja terhadap:

Keberhasilan suatu program/kegiatan; atau

Kerasionalan penggunaan sediaan farmasi; atau

Pengaruh negatif penggunaan sediaan farmasi; atau

Pemakaian bahan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan, atau

standar sediaan farmasi dan makanan; atau

Kasus luar biasa; atau Kajian kasus yang telah berjalan dan sebagainya

7. Mengolah data hasil pemantauan

8. Menyusun laporan pelaksanaan pemantauan atau kajian pemantauan,

keberhasilan pemantauan dan sebagainya

TERIMA KASIH

SELAMAT MENGIKUTI UJIAN DINAS ATAU UJIAN PENYESUAIAN

KEPANGKATAN

SEMOGA SUKSES

Page 17: MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN · PDF fileanalisis penting yang harus dilaksanakan agar tujuan survei tercapai. pembuatan protokol harus dikonsultasikan dengan pakar yang berhubungan,

Modul Konsep Dasar Surveilan 17

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM