Upload
nanang-ilham-setyaji
View
336
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Modul Ngt Moel
1/28
I. PENDAHULUAN
A. Standart Kompetensi (SK)
Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa harus mampu
memahami dan melakukan prosedur pemberian nutrisi enteral secara tepat
B. Deskripsi
Modul ini membahas tentang konsep pemberian nutrisi enteral.
Pengalaman belajar diperoleh melalui pengalaman belajar ceramah,
penelaahan kasus, simulasi, role play, praktik laboratorium, praktik klinik,
praktik lapangan dan penugasan perorangan maupun kelompok untuk
meningkatkan pemahaman dan ketrampilan klinis mahasiswa dalam
pemberian nutrisi enteral via NGT sebagai hasil kolaborasi ditatanan
pelayanan kesehatan.
Setelah proses pembelajaran ini, akan dilakukan evaluasi dalam
bentuk tes ormati dan tugas, serta lembar kerja yang harus diselesaikan.
!emampuan yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh ketepatan dalam
mengerjakan evaluasi yang diberikan.
"engan memperhatikan dan mengikuti penjelasan modul ini akan
dapat menambah pemahaman tentang materi yang disajikan. Tentunya
dengan diadakan keaktian dan pengembangan dalam materi sehingga akan
tercapai hasil yang optimal sesuai tujuan pembelajaran.
C. Prasyarat
#ntuk dapat mengikuti kegiatan ini mahasiswa diwajibkan untuk
lulus M! $natomi %isiologi, !"M &.
'
7/23/2019 Modul Ngt Moel
2/28
(
D. Petunuk Pen!!unaan "odu#
'. )acalah standar kompetensi dan materi pokok pembelajaran yang ada
diawal setiap modul untuk pedoman belajar
(. Pelajari dengan seksama uraian materi sampai benar*benar menguasai
materi tersebut.
+. Persiapkan alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran sebelum dimulainya
proses pembelajaran
. !alau mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu materi,
berkonsultasilah kepada guru- asilitator
. !erjakan semua soal latihan -tugas*tugas dengan seksama sendiri karena
kompetensi akan meningkat melalui proses internal dalam diri sendiri.
/. Nilailah pekerjaan bersama asilitator-guru secara jujur untuk mengukur
kemampuan dalam meguasai kompetensi
0. 1ika berdasarkan skor*skor tersebut disarankan mengulang , mengulanglah
dengan lapang dada , dan jika direkomendasikan untuk melanjutkan,
silakan melanjutkan.
2. 1ujurlah kepada diri sendiri karena keberhasilan akan ditentukan oleh
kompetensi yang dimiliki, bukan oleh skor-nilai yang diperoleh secara
tidak semestinya.
E. $uuan Ak%ir
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu3
a. Menjelaskan deinisi dari tindakan pemasangan NGT dengan tepat.
b. Menyebutkan tujuan dari tindakan pemasangan NGT dengan tepat.
c. Menyebutkan indikasi dari tindakan pemasangan NGT dengan tepat.
d. Menyebutkan dan mempersiapkan alat*alat yang diperlukan untuk
pemasangan NGT dengan benar.
e. Mendemonstrasikan tindakan pemasangan NGT dengan benar.
. Mengetahui dan memahami kebutuhan kalori dan nutrisi dalam
keadaan istirahat dan sakit
g. Mendemontrasikan pemberian nutrisivia NGT secara benar
7/23/2019 Modul Ngt Moel
3/28
+
&. Cek Kemampuan
a. $pa yang anda ketahui tentang tindakan pemasangan NGT 4
b. Sebutkan tujuan dari tindakan pemasangan NGT 4
c. Sebutkan indikasi dari tindakan pemasangan NGT 4
d. Sebutkan alat*alat yang diperlukan untuk pemasangan NGT 4
e. )agaimana langkah*langkah dalam prosedur tindakan pemasangan
NGT 4
. 1elaskan cara penghitungan kebutuhan kalori dan nutrisi dalam
keadaan istirahat dan sakit4
g. )agaimana prosedur pemberian nutrisivia NGT 4
7/23/2019 Modul Ngt Moel
4/28
II. PE"BELA'AAN
A. enana Be#aar Peserta didik
enana Pe#aksanaan Pem*e#aaran
Mata !uliah 3 !ebutuhan "asar Manusia
!ode Mata !uliah 3 5$T . 6+
)eban Studi 3 S!S 7T3(, P3(8
Penempatan 3 Semester &&
Standar !ompetensi 3 Melaksanakan prosedur pemberian nutrisi enteral
!ompetensi "asar 3 Melaksanakan tindakan pemasangan NGT
Materi Pokok 3
a. "einisi dari tindakan pemasangan NGT
b. Tujuan tindakan pemasangan NGT dengan
tepat.
c. &ndikasi dari tindakan pemasangan NGT
d. Persiapan alat*alat yang diperlukan untuk
pemasangan NGT
e. Prosedur tindakan pemasangan NGT
. !ebutuhan kalori dan nutrisi dalam keadaan
istirahat dan sakit
g. Prosedur pemberian nutrisi via NGT
7/23/2019 Modul Ngt Moel
5/28
7/23/2019 Modul Ngt Moel
6/28
/
K A PMelaksanakan
tindakanpemasangan
NGT
Mahasiswa dapat
mengidentiikasipelaksanakan
tindakan
pemasangan NGTdan pemberian
nutrisi enteral
'. "einisi dari tindakan
pemasangan NGT
(. Tujuan tindakan
pemasangan NGT dengan
tepat
+. &ndikasi dari tindakan
pemasangan NGT
. Persiapan alat*alat yang
diperlukan untuk
pemasangan NGT
. Prosedur tindakan
pemasangan NGT
/. !ebutuhan kalori dan
nurisi dalam keadaan
istirahat dan sakit
0. Prosedur pemberian nutrisi
via NGT
+
+
+
+
+
+
+
(9/6
menit
:eramah
:urahpendapat
"iskusi
;:" Test ormati $limul,$ N:.(662.)uku
Kebutuhan D
Manusia.1akarta3!usyati,?ri.(66/.
ampilanProsedur
Laboratorium.1ak
3?G:
7/23/2019 Modul Ngt Moel
7/28
0
B. Ke!iatan Be#aar
,. $uuan ke!iatan pem*e#aaran
a. Mahasiswa mampu menjelaskan deinisi dari tindakan
pemasangan NGT dengan tepat.
b. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan dari tindakan
pemasangan NGT dengan tepat.
c. Mahasiswa mampu menyebutkan indikasi dari tindakan
pemasangan NGT dengan tepat.
d. Mahasiswa mampu menyebutkan dan mempersiapkan alat*alatyang diperlukan untuk pemasangan NGT dengan benar.
e. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan pemasangan
NGT dengan benar.
. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami kebutuhan
kalori dan nutrisi dalam keadaan istirahat dan sakit
g. Mahasiswa mampu mendemontrasikan pemberian nutrisi via
NGT secara benar
-. Uraian materi
PE"ASANANNASO GASTRIC TUBE
a. Pen!ertian Pemasan!anNaso Gastric Tube
Pemasangan selang nasogastrik 7NGT@Naso astri! "ube#
adalah prosedur invasi yang berguna untuk tujuan terapeutik dan
diagnostik. "ua tujuan umum pemasangan NGT di layanan klinis
adalah memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pasien yang tidak
dapat melalui mulut, dan untuk melakukan evaluasi dari isi perut
pasien dengan curiga perdarahan pada gastrointestinal bagian atas.
Pemasangan selang nasogastrik untuk tujuan ini dan lainnya
dianggap lebih mudah dan kurang traumatis bagi pasien
dibandingkan dengan penempatan tabung orogastric, dengan sayarat
tindakan ini dilakukan dengan hati*hati. !omplikasi serius, seperti
7/23/2019 Modul Ngt Moel
8/28
2
aspirasi isi lambung dapat terjadi, tetapi hal ini dapat diminimalkan
ketika pasien kooperati, posisi yang benar, dan cukup siap untuk
prosedur ini. Perlindungan jalan napas sangat penting pada pasien
koma atau tidak sadar. Selang Nasogastrik atauN tube adalah suatu
selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering
digunakan untuk memberi nutrisi dan obat*obatan kepada seseorang
yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat*
obatan secara oral. 1uga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi
dari lambung dengan cara diaspirasi- dialirkan.
*. $uuan dan "an/aat $indakan
Nasogastic Tube digunakan untuk3
'. Memungkinkan evakuasi isi lambung 7cairan, udara, darah,
racun8 dan atau kumbah lambung.
(. #ntuk memasukkan cairan 7memenuhi kebutuhan cairan atau
nutrisi8 dan obat*obatan oral
+. #ntuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
substansi isi lambung
. Persiapan sebelum operasi dengan general anasthesia
. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang
melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah
dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery
7pemulihan dari general anasthesia8.
. Indikasi
'. Pasien tidak sadar.
(. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas 7misal3 stenosis
esoagus, tumor pada mulut, tumor pada aring atau tumor pada
esoagus8.
+. Pasien dengan kesulitan menelan.
. Pasien paska bedah pada mulut, aring atau esoagus.
7/23/2019 Modul Ngt Moel
9/28
A
. Pasien yang mengalami hematemesis.
/. Pasien yang mengalami &%B 7&ntoksikasi %osat Brganik8.
d. Per%atian 0
'. Ciwayat masalah sinus atau nasal 7 ineksi, sumbatan, polip dll 8
(. !esadaran
+. Celeks Dagal
. Perdarahan karena prosedur yang agresi
. Selang NGT masuk ke trakea
/. "iharapkan pasien telah menerima penjelasan yang cukup tentang
prosedur dan tujuan tindakan.
0. Pasien yang telah mengetahui dengan jelas segala sesuatu tentang
tindakan yang akan dilakukan pasien atau keluarga diharuskan
menandatangani inormed consent
e. Cara men!ukur panan! N$
Menentukan panjang selang yang akan dimasukkan pada setiap
pasien dapat dilakukan dengan ( metode, yaitu3
a. "iukur dari ujung hidung ke daun telinga lalu kepro!esus
$%phoideus.
b. "iukur dari ubun*ubun besar ke ujung hidung lalu kepro!esus
$%phoideus.
/. Cara memastikan N$ suda% tepat masuk di #am*un!
Setelah selang terpasang sesuai panjang yang telah ditentukan,
anjurkan klien untuk rileks, dan lakukan tes untuk mengetahui posisi
selang NGT sudah benar dan tepat dilambung, dengan cara sebagai
berikut
'. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung
7lakukan double !he!k8.
7/23/2019 Modul Ngt Moel
10/28
'6
(. $spirasi cairan lambung dengan spuit 7bila perlu lakukan
pemeriksaan pE cairan lambung8.
+. F ray
!. Perenanaan Kepera1atan Untuk "en!%indari Be*erapa
Komp#ikasi
,. Komp#ikasi "ekanis
'8 $gar sonde tidak tersumbat
Perawat atau pasien harus teratur membersihkan sonde
dengan menyemprotkaan air atau teh sedikitnya tiap ( jam,
bila aliran nutrisi enteral sementara terhenti, sonde harus harus
dibersihkan setiap +6 menit dengan menyemprotkan air atau
teh.
(8 $gar sonde tidak mengalami dislokasi
Sonde harus dilekatkan dengan sempurna di sayap
hidung dengan plaster yang baik tanpa menimbulkan rasa sakit
dan iritasi, dan posisi kepala pasien lebih tinggi dari alas
tempat tidur.
-. Komp#ikasi Pu#mona# aspirasi
a8 !ecepatan aliran nutrisi enteral tidak boleh terlalu tinggi,
dengan memakai gaya gravitasi
b8 ;etak sonde mulai hidung sampai ke lambung harus sempurna,
untuk mengontrol letak sonde tepat di lambung, kita
menggunakan stetoskop guna auskultasi lambung sambil
menyemprot udara melalui sonde.
2. Komp#ikasi yan! dise*a*kan o#e% tidak sempurnanya
kedudukan sonde
a8 Sebelum sonde dimasukkan, harus diukur dahulu secara
individual 7pada setiap pasien8 dan beri tanda dengan plester.
b8 Sonde harus diberi tanda setinggi permukaan lubang hidung.
7/23/2019 Modul Ngt Moel
11/28
''
c8 Sonde harus diletakkan dengan sempurna di sayap hidung
dengan plester yang baik tanpa menimbulkan rasa sakit.
d8 Perawat dan pasien harus selalu mengontrol letak tanda dari
sonde, apakah masih tetap tidak berubah 7tergeser8.
%. Pemasan!an N$
&nsersi slang nasogastrik meliputi pemasangan slang plastik lunak
melalui nasoaring klien kedalam lambung. Slang mempunyai lumen
berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan
pemasukan cairan ke dalam lambung.
Pelaksanaan harus seorang proesional kesehatan yang
berkompeten dalam prosedur dan praktek dalam pekerjaannya.
Pengetahuan dan keterampilan dibutuhkan untuk melakukan
prosedur dengan aman adalah !ehati*hatian dalam prosedur
pemasangan dan kebijaksanaan penatalaksanaan NGT. Pengetahuan
yang mendalam pada pasien 7misalnya3 perubahan anatomi dan
isiologi yang dapat membuat sulitnya pemasangan NGT tersebut
i. Persiapan Pasien
'. Perkenalan diri dan mengucapkan salam
(. $namnesis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
+. &normed :onsent, menerangkan hal*hal yang terkait dengan
* $rti dan tujuan pemasangan NGT
* Prakiraan lama pemasangan NGT, penggantian *0 hari
* !emungkinan timbulnya rasa sakit- tidak nyaman sewaktu insersi
7pemasukan8
* Meminta pasien untuk kooperati
* Menyampaikan anjuran kepada pasien untuk melaporkan apabila3
Selang Naso Gastric tube terlepas
%iksasi tidak kuat atau terlepas
* Menyampaikan larangan pada pasien untuk3
7/23/2019 Modul Ngt Moel
12/28
'(
Menarik, mencabut atau menindih selang naso gastric
. Pera#atan
'. NGT 7eeding "ube8 sesuai ukuran3
a. "ewasa 3 '/*'2 %r
b. $nak*anak 3 A*'6 %r
c. )ayi 3 / %r
(. ' buah handuk kecil.
+. ' buah perlak.. 1elly-lubricant.
. Sarung tangan bersih.
/. Spuit 6 cc.
0. Plester atau hipai9.
2. )enang wol 7bila ada8.
A. Gunting.
'6. "ongue 'patel.''.Penlight atau senter.
'(. Stetoskop.
'+. )engkok.
k. Lan!ka% Pemasan!an
'. a. Mengkaji kebutuhan klien untuk pemasangan NGT.
b. Mengkaji apakah pasien kooperati.
c. &nspeksi keadaan rongga mulut dan rongga hidung.
d. Palpasi abdomen.
(. :ek kembali hasil kolaborasi dengan "okter, kebutuhan pemasangan NGT
+. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemasangan NGT serta hal*hal yang harus
dilaporkan dan dihindari pada klien dan keluarga.
. Mempersiapkan alat*alat dan mengatur posisinya di samping tempat tidur,
memindahkan peralatan yang tidak diperlukan.
. Menjaga privacy klien dengan memasang penghalang atau menutup pintu.
/. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
7/23/2019 Modul Ngt Moel
13/28
'+
0. b. )erdiri di samping klien, di sisi yang sama dengan lubang hidung yang
akan diinsersi dan dekatkan alat*alat.
c. $tur klien dalam posisi %owler 7kecuali ada kontraindikasi8 dengan
meletakkan bantal di belakang kepala dan bahu.
d. Pasang perlak di atas bantal dan handuk di atas dada.
e. ;etakkan bengkok di samping pasien
2. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan beri tanda dengan
plester.
* Terdapat ( metode3
a. "iukur dari ujung hidung ke daun telinga lalu kepro!esus $%phoideus.
b. "iukur dari ubun*ubun besar ke ujung hidung lalu kepro!esus
$%phoideus.
A. )eri jelly pada selang yang akan dipasang.
'6 a. &nstruksikan klien agar kepala dalam posisi ekstensi lalu masukkan selang
dengan hati*hati melalui lubang hidung 7klien mungkin merasa ingin
muntah8.
b. )ila terasa ada tahanan masukkan selang sambil diputar 7jangan
dipaksakan8.
'' a. )ila sudah terasa melewati batas kerongkongan, minta klien untuk
membuka mulut dan lihat dengan bantuan tongue spatel dan senter apakah
selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut.
b. )ila selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut, maka tarik
kembali selang, anjurkan klien istirahat kemudian olesi selang dengan jelly
dan pasang pada lubang hidung yang lain dengan cara yang sama. 7selang
diganti4448.c. )ila tidak, leksikan kepala klien 7sampai posisi kepala dan leher lurus8
kemudian masukkan selang sampai melewati nasoaring. Saat dimasukkan,
anjurkan klien untuk menelan 7bila pasien sadar8.
'( a. Masukkan terus selang sampai panjang yang telah ditentukan.
b. Perhatikan bila klien batuk*batuk dan sianosis 7jika batuk*batuk dan
sianosis dimungkinkan masuk dalam jalan naas, sehingga tarik selang8.
'+ Setelah selang terpasang sesuai panjang yang telah ditentukan, anjurkan
klien untuk rileks, kemudian lakukan tes untuk mengetahui apakah posisi
7/23/2019 Modul Ngt Moel
14/28
'
selang NGT sudah benar, dengan cara sebagai berikut
a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung 7lakukan
double check8.
b. $spirasi cairan lambung dengan spuit 7bila perlu lakukan pemeriksaan pE
cairan lambung8.
c. F ray
%iksasi selang dengan plester yang telah disediakan atau dengan benang lalu
iksasi kembali benang dengan plester
' Merapikan klien dan tempat tidur klien.
' Membersihkan dan mengembalikan alat*alat pada tempat semula'/ Melepas sarung tangan dan mencuci tangan
'0 "okumentasikan tindakan pada status klien
PE"BEIAN NU$ISI EN$EAL "ELALUINASO GASTRIC TUBE
a. Pen!ertian
Suplai nutrisi setiap hari secara adekuat memegang peranan penting
untuk pasien kritis dan pasien yang dalam perawatan baik di Pusat
Pelayanan Primer 7Puskesmas8 maupun di Cumah Sakit pada umumnya .
$dapun tujuan dari pemberian nutrisi ini adalah untuk memelihara
kesehatan pasien dan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
penyakit. Nutrisi dapat diberikan secara enteral ataupun parenteral. Nutrisi
enteral artinya pemberian nutrisi diberikan melalui jalur saluran
gastrointestinal, bisa per oral ataupun melalui pemasangan NGT
7Nasogastric tube8 jika pemberian per oral mengalami gangguan. Namun,
apabila jalur enteral tidak adekuat ataupun tidak memungkinkan, makapemberian nutrisi pasien dapat dilakukan secara parenteral.
1enis nutrisi yang diberikan tergantung berdasarkan cara
pemberiannya, kondisi pasien, dan aktivitas pasien tersebut. $pabila terjadi
gangguan komposisi tubuh akibat pemberian makronutrien yang tidak
adekuat 7!arbohidrat, lemak, protein8 ataupun mikronutrien 7vitamin,
mineral, tra!e element8 yang disebut dengan kondisi ma#nutrisi, akan
mengakibatkan penurunan berat 7massa8 badan, massa organ dan yang
terpenting adalah menyebabkan terjadinya penurunan ungsi organ. #ntuk
7/23/2019 Modul Ngt Moel
15/28
'
itu, bantuan nutrisi sangat dibutuhkan agar dapat menghindarkan pasien
dari kekurangan ataupun kelebihan kalori, meminimalkan eek starvasi,
dan menyediakan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien dalam jumlah
yang tepat.
Penghitungan kalori dan kebutuhan makro-mikronutrien harus
berdasarkan kebutuhan pasien. Pada modul ini okus utama yang akan
dipelajari adalah penghitungan kalori dan kebutuhan makronutrien dari
seseorang. $dapun pemberian terapi nutrisi dipertimbangkan apabila
kondisi pasien sudah mulai stabil, misalnya perdarahan sudah terkontrol,
ataupun sudah teresusitasi dari keadaan syok. )eberapa literatur
menyebutkan pemberian makanan enteral dini (*0( jam. 7N)3 Starvasi
adalah suatu keadaan dimana terjadi kekurangan asupan energi dan unsur*
unsur nutrisi essensial yang diperlukan tubuh dalam beberapa hari
sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan perubahan proses
metabolisme unsur*unsur utama didalam tubuh8
Pemberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang sama sekali
tidak bisa makan, makanan yang masuk tidak adekuat, pasien dengan sulit
menelan, pasien dengan luka bakar yang luas. Pada pasien dengan keadaan
trauma berat, luka bakar dan status katabolisme, maka pemberian nutrisi
enteral sebaiknya sesegera mungkin dalam ( jam.
!ontra indikasi pemberian nutrisi enteral adalah keadaan dimana
saluran cerna tidak dapat berungsi sebagaimana mestinya, kelainan
anatomi saluran cerna, iskemia saluran cerna, dan peritonitis berat. Pada
pasien dengan pembedahan, pemberian nutrisi enteral harus
dikonirmasikan dengan tanda munculnya latus. Pada prinsipnya,
pemberian ormula enteral dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan
secara bertahap sampai mencapai dosis maksimum dalam waktu seminggu.
Makanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan dalam waktu
maksimal jam, waktu selebihnya akan membahayakan karena
kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri.
*. Ke*utu%an "akronutrien0
7/23/2019 Modul Ngt Moel
16/28
'/
'. !arbohidrat 3 /6*06 dari kebutuhan kalori, menghasilkan energi
kkal-gram
(. ;ipid 3 +6*6 total kalori , menghasilkan energi A kkal-g.
* "ibanding makronutrien lainnya, lipid menghasilkan energi lebih banyak,
penting untuk integritas dinding sel, sintesa prostaglandin, vitamin larut
lemak dan obat*obatan. )ila tidak digunakan sebagai sumber energi dapat
terjadi deisiensi asam lemak essensial yang dapat menyebabkan3
dermatitis, alopecia, penurunan immunologis, serta perlemakan hati.
+. Protein 3 !ebutuhan protein ', g-kg-hari.
* Protein merupakan sumber nitrogen
* Pada pasien dengan penyakit hati dan ginjal proporsi kebutuhan protein
dikurangi
Sebagai tambahan, untuk kebutuhan elektrolit3
* Natrium 3 !ebutuhan ' me=-!g-hr
* !alium 3 !ebutuhan '*( me=-kg-hr
* !alsium 3 !ebutuhan 6,' me=-kg-hr
* %osat 3 !ebutuhan 6,0 me=-kg-hr
* Mg 3 !ebutuhan 6,' me=-kg-hr
* !lorida dan asetat
$pabila terdapat kekurangan asam olat dapat menyebabkan
pansitopenia. !ekurangan tiamin menyebabkan terjadinya encealopati
dan deisiensi vitamin ! menyebabkan terjadi perdarahan. Trace ?lemen3
Hinc, )esi-errum, Tembaga, Mn, :o, Iod, :r, Molybdenum, Se
. Dasar penentuan ke*utu%an nutrisi
!ebutuhan energi dipengaruhi oleh maturitas, derajat stres, adanya
sepsis atau kondisi kritis. )esarnya energi yang diperlukan dihitung
berdasarkan )) ideal menurut T). Pada bayi prematur memerlukan '6
kalori per kg )), sedangkan bayi dengan )) normal memerlukan '66*'(6
7/23/2019 Modul Ngt Moel
17/28
'0
kalori per kg )). !ebutuhan energi akan meningkat ataupun menurun
tergantung pada aktor aktiitas, komposisi tubuh dan stadium penyakit.
!omponen energi ekspenditur harian pada anak adalah3 metabolisme
basal, aktivitas isik, energy untuk pertumbuhan, eek termik dari makan,
termoregulasi, kehilangan 7eses8. Perkiraan Cesting ?nergy ?9penditure
7C??8 adalah berdasarkan jenis kelamin, )), T), dan umur. Selanjutnya
ditambahkan aktor koreksi 7pertumbuhan, stres operasi, aktiitas dsb8.
d. Cara pen!%itun!an estin! Ener!y E3penditure (EE)
,. "enurut Harris Benedit B"
* ;aki*laki 3/.0J'+.0))J.6T)*/.0/#
* Perempuan 3/.'JA./))J'.2T)*./2#
-. 4H5 pada Anak
* C?? ;aki*laki 6*+ tahun 3 /6.A))*
* +*'6 tahun 3 ((.0))JA
* Perempuan 6*+ tahun 3 /'))*'
* +*'6 tahun 3 ((.))JAA
2. A#tman 6 Dittmer
* C?? ;aki*laki berumur +*'/ tahun 3'A./))J6/.'/
* Perempuan berumur +*'/ tahun 3'2./0))J02./
7. "a//eis
* C?? ;aki*laki berumur /*'6 tahun 3'(20J(2,/))J(+./E*/A.'$
* Perempuan berumur /*'6 tahun 3'(J+.2))J'./E*+/.+$
EE ditentukan sesuai umur se*a!ai *erikut0
#mur 7tahun8 C?? 7kkal-kg))-hari8
* 6*' 3 * '*+ 3 0
* */ 3 2
* 0*'6 3 6
* ''*' 7;aki-Perempuan8 3 +(-(2
* '*'2 7;aki-Perempuan8 3 (0-(
e. &aktor8/aktor penam*a%an pada EE0
%aktor perkalian
* Pemeliharaan 3 6.(
* $ktiitas 3 6.'*6.(
7/23/2019 Modul Ngt Moel
18/28
'2
* "emam 3 6.'+-per derajat K +2L:
* Trauma sederhana 3 6.(
* ;uka multipel 3 6.* Terbakar 3 6.*'
* Sepsis 3 6.
* Pertumbuhan 3 6.
/. umus ke*utu%an ener!i0
Total %actor @ Pemeliharaan J $ctivitas J "emam J Trauma sederhana J
;uka Multipel J Terbakar J Pertumbuhan
Pemberian kalori yang memadai akan memberikan pertumbuhanbayi-anak yang memadai. Protein diberikan secara bertahap. Pada
pemberian awal, sebaiknya diberikan protein ',(*', g-kg))-hari.
Pemberian mikronutrien terindikasi bila anak hanya mendapatkan volume
makanan dalam jumlah yang sedikit.
Untuk pen!%itun!an ke*utu%an ka#ori9 ada - rumus yan! dapat
di!unakan0
,. Ke*utu%an Ka#ori : BEE 3 akti/itas 3 Stress
* BEE: B": Basa# Ener!y E3penditure
;aki*laki 3 //,0 J '+,0)) J T) * /,0/#
Perempuan 3 //,' J A,/)) J ',2T) * ,/0#
* Akti/itas3
* Tempat Tidur-TT 3 ',(
* Turun dari TT 3 ',+
* Stress3
Bperasi kecil 3 ',(Trauma otot-tulang 3 ',+
Sepsis berat 3 ',/
;uka bakar berat 3 (,'
(. u#e o/ $%um*
!ebutuhan !alori3 (*+6 !kal-!g))-Er
!. Komposisi /ormu#a untuk makanan entera#
7/23/2019 Modul Ngt Moel
19/28
'A
Makanan enteral sebaiknya mempunyai komposisi yang seimbang.
!alori non protein dari sumber karbohidrat berkisar /6*06 bisa
merupakan polisakarida, disakardida mapun monosakarida. Glukosa
polimer merupakan karbohidrat yang lebih mudah diabsorpsi. Sedangkan
komposisi kalori non protein dari sumber lemak berkisar antara +6*6
bisa merupakan lemak bersumber dari $sam ;emak ?sensial 7$;?-?%$8.
;emak ini mempunyai konsentrasi kalori yang tinggi tetapi siat
abrsorpsinya buruk. ;emak M:T merupakan bentuk lemak yang mudah
diabsorpsi. Protein diberikan dalam bentuk polimerik 7memerlukan en
7/23/2019 Modul Ngt Moel
20/28
(6
* Memberikan eek trophik pada G&, yang dapat mencegah terjadinya
atropi usus, serta mencegah terjadinya translokasi mikroba
* Mencegah komplikasi metabolik dan ineksi
* "apat menjaga ungsi hepar
* Mempermudah pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit
* "apat memberikan nutrisi secara lebih lengkap
* ;ebih murah
1enis pipa yang digunakan untuk pemberian enteral3 polyvinylcloride
7PD:8, silicone, polyurethane. Nutrisi yag dapat diberikan secara enteral3
susu ormula, nutrisi suplemen
Pemberian nutrisi enteral dapat dilakukan3 !ontinuous (eeding 7:%8 dan
intermitten tube (eeding 7&T%8
Pertimbangan pemilihan !ontinous (eeding 7:%83
* ;ebih mudah ditoleransi terutama untuk pasien dengn gangguan absorbsi,
serta lebih jarang terjadinya reluk
* Pada penderita yang dalam keadaan kritis, sebaiknya diawali dengan
continous eeding baru dilanjutkan dengan intermittent kalau kondisi
klinisnya sudah membaik
* "ianjurkan pada pemberian nutrisi yang langsung dimasukkan ke usus
kecil
* "ianjurkan pada bayi aterm- prematur yang menderita intoleransi
makanan yang persisten, instabilitas sistem naas, atau mengalami reseksi
usus secara bermakna
Pertimbangan pemilihan intermittent tube (eeding 7&T%83
* ;ebih isiologis dan praktis untuk dilanjutkan di rumah
* Pada penderita yng secara medis sudah lebih stabil
* Penderita dapat lebih bebas bergerak
* Merangsang hormon gastrin, yang terutama perlu untuk bayi prematur
guna pematangan gastrointestinal
7/23/2019 Modul Ngt Moel
21/28
('
. Pedoman pemberian !ontinuous (eeding 7:%8
)erat badan sesuai
umur
Tetesan awal Penambahan tetesan-
hari
!ecepatan yang
harus dicapai
(,6*' kg (*' cc- jam
'cc-kg-jam
(*' cc-jam
'cc- kg
'* cc-jam
'/*+6 kg 2*( cc- jam
76,*' cc-kg-jam8
2*'/ cc-jam
76, cc-kg8
*A6 cc-jam
+6*6 kg
'*( cc-jam
76,cc-kg-jam8
'*( cc- jam
76, cc-kg8
06*'+6 cc-jam
K6 kg ( cc-jam ( cc-jam A6*'6 cc-jam
Persiapan a#at
'. Spuit 6 cc atau corong - tempat makanan cair yang ada ukurannya.
(. Makanan cair.
+. Bbat oral 7bila ada8.
. Tissue makan.
. Perlak.
/. Stetoskop.
0. )engkok.
2. Syringe pump 7!ontinous tube (eeding8
Lan!ka%8#an!ka%
'. a. :ek instruksi "okter.
b. :ek jadwal pemberian makanan atau obat.
c. !aji posisi selang NGT untuk menentukan ketepatan selang.
d. $uskultasi bising usus.
e. Palpasi abdomen.
( Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien dan keluarga.
+ Mempersiapkan alat*alat dan mengatur posisinya di samping tempat tidur.
Mencuci tangan.
a. )erdiri di samping klien dan dekatkan alat*alat.
b. $tur klien dalam posisi %owler 7kecuali terdapat kontraindikasi8 dengan
meletakkan bantal dibelakang kepala dan bahu.
c. Pasang perlak di atas bantal, tissue di atas dada dan bengkok di samping
7/23/2019 Modul Ngt Moel
22/28
((
klien.
/ a. "engan spuit ambil residu lambung 7atau buka penutup selang dan
biarkan residu mengalir dengan sendirinya8, kemudian ukur dan buang.
b. )ila residu lambung K6 cc, warna residu kehitaman atau warna dan
bentuk residu lambung sama dengan warna makanan pada pemberian
sebelumnya, segera lapor pada "okter.
c. )ila residu 6 cc, warna tidak kehitaman, lanjutkan dengan pemberian
makanan.
0 a. ;etakkan ujung selang di atas kepala klien dan sambungkan ujung
selang dengan spuit 6 cc atau dengan corong.
b. )iarkan makanan masuk ke lambung secara lambat sesuai gaya
gravitasi.
c. Setelah selesai tutup kembali ujung selang.
2 Merapikan klien dan tempat tidur klien.
A Membersihkan dan mengembalikan alat*alat pada tempat semula.
'6 Mencuci tangan.
''
.
"okumentasikan tindakan pada status klien.
2. an!kuman
Pemasangan selang nasogastrik 7NGT@ Naso astri! "ube#
adalah prosedur invasi yang berguna untuk tujuan terapeutik dan
diagnostik. "ua tujuan umum pemasangan NGT di layanan klinis adalah
memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pasien yang tidak dapat
melalui mulut, dan untuk melakukan evaluasi dari isi perut pasien dengan
curiga perdarahan pada gastrointestinal bagian atas.
Pemasangan selang nasogastrik 7NGT@ Naso astri! "ube#adalah prosedur invasi yang berguna untuk tujuan terapeutik dan
diagnostik. "ua tujuan umum pemasangan NGT di layanan klinis adalah
memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pasien yang tidak dapat
melalui mulut, dan untuk melakukan evaluasi dari isi perut pasien dengan
curiga perdarahan pada gastrointestinal bagian atas.
Pemberian nutrisi enteral diberikan pada pasien yang sama sekali
tidak bisa makan, makanan yang masuk tidak adekuat, pasien dengan
sulit menelan, pasien dengan luka bakar yang luas. Pada pasien dengan
7/23/2019 Modul Ngt Moel
23/28
(+
keadaan trauma berat, luka bakar dan status katabolisme, maka
pemberian nutrisi enteral sebaiknya sesegera mungkin dalam ( jam
7. $u!as
)entuklah kelompok dengan masing O masing kelompok '6
mahasiswa.
)uat skenario kasus dan analisis kasusnya serta lakukan simulasi
pemberian pengobatan.
. $es /ormati/
'. Pemasangan NGT adalah suatu teknik pemasangan selang menuju
organ
a. jejunum b. lambung
c. ileum d. duedonum
(. Tujuan pemsangan NGT pada pasien keracunan adalah..
a. ?vakuasi isi lambung dan atau kumbah lambung.
b. #ntuk memasukkan cairan 7memenuhi kebutuhan cairan atau
nutrisi8 dan obat*obatan oral
c. #ntuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
substansi isi lambung
d. Persiapan sebelumoperasi dengan general anasthesia
+. &ndikasi pemasangan NGT adalah kecuali
a.Pasien tidak sadar.
b. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas
c. Pasien dengan kesulitan menelan.
d. Pasien paska bedah hernia.
. #kuran NGT dewasa adalah
a. %r b. A %r
c.'6*'( %r d. '/*'2 %r
7/23/2019 Modul Ngt Moel
24/28
(
. :ara memastikan NGT sudah tepat masuk yaitu dengan cara
a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung
b. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam usus
c. Melakukan auskultasi diabdomen
d. Perkusi ;ambung
;. Kuni a1a*an
'. )
(. $
+. ". "
. $
7/23/2019 Modul Ngt Moel
25/28
(
Plester atau hipai9.
)enang wol 7bila ada8.
Gunting."ongue 'patel.
Penlight atau senter.
Stetoskop.
)engkok.
( a. Mengkaji kebutuhan klien untuk pemasangan NGT.
b. Mengkaji apakah pasien kooperati.
c. &nspeksi keadaan rongga mulut dan rongga hidung.
d. Palpasi abdomen.
+ :ek kembali instruksi "okter.
Menjelaskan prosedur dan tujuan pemasangan NGT pada klien dan
keluarga.
Mempersiapkan alat*alat dan mengatur posisinya di samping tempat
tidur, memindahkan peralatan yang tidak diperlukan.
/ Menjaga privacy klien dengan memasang penghalang atau menutup
pintu.
0 Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
2 a. )erdiri di samping klien, di sisi yang sama dengan lubang hidung
yang akan diinsersi dan dekatkan alat*alat.
b. $tur klien dalam posisi %owler 7kecuali ada kontraindikasi8 dengan
meletakkan bantal di belakang kepala dan bahu.
c. Pasang perlak di atas bantal dan handuk di atas dada.
d. ;etakkan bengkok di atas dada.
A Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan beri tanda
dengan plester.
* Terdapat ( metode3
a. "iukur dari ujung hidung ke daun telinga lalu kepro!esus
$%phoideus.
b. "iukur dari ubun*ubun besar ke ujung hidung lalu kepro!esus
$%phoideus.
'6 )eri jelly pada selang yang akan dipasang.
'' a. &nstruksikan klien agar kepala dalam posisi ekstensi lalu masukkan
selang dengan hati*hati melalui lubang hidung 7klien mungkinmerasa ingin muntah8.
b. )ila terasa ada tahanan masukkan selang sambil diputar jangan
dipaksakan
'( a. )ila sudah terasa melewati batas kerongkongan, minta klien untuk
membuka mulut dan lihat dengan bantuan tongue spatel dan senter
apakah selang melingkar di dalam kerongkongan atau mulut.
b. )ila iya, tarik kembali selang, anjurkan klien istirahat kemudian
olesi selang dengan jelly dan pasang pada lubang hidung yang lain
dengan cara yang sama.
c. )ila tidak, leksikan kepala klien dan masukkan selang sampai
melewati nasoaring. Saat dimasukkan, anjurkan klien untuk menelan
7/23/2019 Modul Ngt Moel
26/28
(/
7bila pasien sadar8.
'+ a. Masukkan terus selang sampai panjang yang telah ditentukan.
b. Perhatikan bila klien batuk*batuk dan sianosis.
Setelah selang terpasang sesuai panjang yang telah ditentukan,
anjurkan klien untuk rileks, kemudian lakukan tes untuk mengetahui
apakah posisi selang NGT sudah benar, dengan cara sebagai berikut
a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung
7lakukan double check8.
b. $spirasi cairan lambung dengan spuit 7bila perlu lakukan
pemeriksaan pE cairan lambung8.
' %iksasi selang dengan plester yang telah disediakan atau dengan
benang.' Merapikan klien dan tempat tidur klien.
'/ Membersihkan dan mengembalikan alat*alat pada tempat semula.
'0 Melepas sarung tangan dan mencuci tangan.
'2 "okumentasikan tindakan pada status klien.
Jumlah skor yang diperoleh mahasiswaN = X 100
Skor maksimal
KI$EIA PENILAIAN
Baikseka#i
0 >? @ ,
Baik 0
7/23/2019 Modul Ngt Moel
27/28
(0
(. Tujuan pemsangan NGT pada pasien keracunan adalah..
a. ?vakuasi isi lambung dan atau kumbah lambung.
b. #ntuk memasukkan cairan 7memenuhi kebutuhan cairan atau
nutrisi8 dan obat*obatan oral
c. #ntuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
substansi isi lambung
d. Persiapan sebelumoperasi dengan general anasthesia
+. &ndikasi pemasangan NGT adalah kecuali
a.Pasien tidak sadar.
b. Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas
c. Pasien dengan kesulitan menelan.
d. Pasien paska bedah hernia.
. #kuran NGT dewasa adalah
a. %r b. A %r
c.'6*'( %r d. '/*'2 %r
. :ara memastikan NGT sudah tepat masuk yaitu dengan cara
a. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam lambung
b. Masukkan udara '6*' cc dengan spuit ke dalam usus
c. Melakukan auskultasi diabdomen
d. Perkusi ;ambung
B. Psikomotor Ski##
KE$EA"PILAN0 PE"BEIAN $INDAKAN PEN5BA$AN
&5"A$ BUKU BI"BINAN DAN U'IAN KE$EA"PILAN LAB5A$5IU" (L5
B55K)
HAI$L
PELAKSANAAN
P5SES PENCAPAIAN
KE$EA"PILAN
K5"EN$A PE"BI"BIN
$$D
PE"BI"BIN
DAN CAPDN
BI"BINAN
(B)
"ANDII
(")
7/23/2019 Modul Ngt Moel
28/28
(2
C. Attitude Ski##
&5"A$ BUKU BI"BINAN DAN U'IAN KE$EA"PILAN LAB5A$5IU" (L5
B55K)
HAI$L
PELAKSANAAN
P5SES PENCAPAIAN
SIKAP K5"EN$A PENU'I
$$D
PE"BI"BIN
DAN CAPBAIK KUAN BAIK
D. Produk yan! di%asi#kan
Masing*masing kelompok membuat laporan pendahuluandari tindakan
pengobatan yang dilakukan.
E. A#okasi 4aktu
( 9 /6 menit pembelajaran di kelas dan ' 9 /6 menit di laboratorium.
&. Kuni 'a1a*an
'. )
(. $
+. "
. "
. $