37
Modul Perdarahan kelompok A6 Sistem Hematologi Fakultas Kedokteran Unhas 2009

Modul Perdarahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pbl

Citation preview

Page 1: Modul Perdarahan

Modul Perdarahankelompok A6Sistem Hematologi

Fakultas Kedokteran Unhas 2009

Page 2: Modul Perdarahan

Skenario Seorang anak wanita, umur 5 tahun, dibawa ke puskesmas karena ada bintik-bintik merah di lengan, tungkai, dan badan, dan keluar darah dari anusnya. Penderita tidak demam. Enam hari sebelumnya anak tersebut baru sembuh dari batuk pilek.

Page 3: Modul Perdarahan

Kata kunci• Anak, 5 thn• Wanita• Bintik merah : eks. Atas & bawah,

badan• Keluar darah dari anus• Tidak demam• Riwayat : batuk pilek

Page 4: Modul Perdarahan

Pertanyaan • Patomekanisme setiap gejala• Mengapa pasien tidak demam?• Hubungan antara semua gejala dengan

batuk pilek• Hubungan usia dan gender• Anamnesis tambahan• Differential diagnosis• Pemeriksaan penunjang• Penatalaksanaan• Prognosis

Page 5: Modul Perdarahan

Hemostasis Normal

Page 6: Modul Perdarahan
Page 7: Modul Perdarahan

Fibrinolisis

Page 8: Modul Perdarahan

Bintik merah• Gangguan hemostasis– Vaskuler– Trombosit– Faktor pembekuan

Page 9: Modul Perdarahan

Darah keluar dr anus• Perdarahan organ dalam• Gangguan hemostasis

Page 10: Modul Perdarahan

Tidak Demam• Tidak ada pirogen• Tidak ada perubahan set point pada

hipotalamus

Page 11: Modul Perdarahan

Riwayat batuk dan pilek• Kemungkinan ISPA

Page 12: Modul Perdarahan

Hubungan antar gejala

Page 13: Modul Perdarahan

Differensial DiagnosisITP DIC Sindroma Schöenlein-

henochAnak, 5 tahun ++ + +++Wanita +++ + ++Bintik merah +++ +++ +++Keluar darah dari anus

++ ++ ++

Tidak demamRiwayat batuk pilek

+++

Page 14: Modul Perdarahan

Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP)

• Kelainan didapat karena gangguan autoimun

• Ditandai dengan trombositopenia yang menetap (trombosit perifer<150.000/uL)

• Penghancuran trombosit dini pada sistem retikuloendotelautoAb terhadap trombosit Ig Gtrombositopenia

Page 15: Modul Perdarahan

Patofisiologi • Trombositopenia pada PTI disebabkan

terjadinya kerusakan yang berlebihan dari trombosit sedangkan pembentukannya normal atau meningkat

• kerusakan trombosit disebabkan adanya Humoral antiplatelet factor di dalam tubuh yang saat ini dikenal sebagai PAIgG atau Platelet Associated IgG

• PAIgG lebih tinggi pada PTI akut dibanding bentuk kronik

Page 16: Modul Perdarahan

Cont.• Kenaikan produksi PAIgG adalah akibat

adanya antigen spesifik terhadap trombosit dan megakariosit dalam tubuh

• Antigen ini bersama PAIgG membentuk kompleks antigen-antibodi, dan selanjutnya melekat di permukaan trombosit

• Trombosit lisis oleh makrofag di RES yang terdapat di hati, sumsum tulang, dan kelenjar limpa trombositopeniaperdarahan

Page 17: Modul Perdarahan

Etiologi • Primer (idiopatik)• Sekunder

Page 18: Modul Perdarahan

Prevalensi • ITP akut pada umumnya terjadi pada

anak-anak usia 2-6 tahun dengan rasio pr :lk = 1:1

• 7-28 % berkembang menjadi kronik• ITP kronik pada orang dewasa rata-

rata 40-45 tahun, rasio pr : lk =2-3 : 1

Page 19: Modul Perdarahan

Gambaran Klinis• ITP akut : – Anak-anak(dewasa jarang) – Awitan penyakit biasanya mendadak– Sering diawali riwayat infeksi pada

perdarahan berulang– 90 % kasus penyakit saluran napas – Virus yang paling banyak diidentifikasi

varisella zoster dan ebstein barr

Page 20: Modul Perdarahan

Cont.• ITP kronik– Awitan biasanya tidak menentu– Riwayat perdarahan ringan-sedang, episode

beberapa hari – minggu, intermitten atau terus-menerus

– Infeksi dan perdarahan lienjarang– Manifestasi perdarahan : ekimosis, peteki,

purpura, umumnya berat dan berkorelasi dengan jumlah trombosit

– Perdarahan gusi dan epistaksis sering terjadi– Traktus genitouria paling sering dan satu-

satunya gejala ITP yang tampak pada awal pubertas

– Hematuria dan melena

Page 21: Modul Perdarahan

Pemeriksaan • Lama perdarahan bedakan akut

dan kronik• Anamnesis tambahan• Pemeriksaan sumsum tulang• Pengukuran trombosit

Page 22: Modul Perdarahan

Laboratorium • test Rumpel Leede (+)• hitung trombosit sangat rendah• waktu perdarahan memanjang • retraksi bekuan abnormal • hasil pemeriksaan punksi sumsum

tulang memberi gambaran megakariosit normal atau bertambah

Page 23: Modul Perdarahan

Terapi • Terapi awal ITP (standar)– Prednison 1,0-1,5 bmg/kgBB/hari selama

2 minggu– Imunoglobulin intravena (IgIV) dosis 1

g/kg/hari selama 2-3 hari berturut-turut– Splenoktomi gagal respon dengan

kortikosteroid

Page 24: Modul Perdarahan

Terapi ITP kronik refrakter• Kegagalan terapi dengan kortikosteroid

dosis standar dan splenoktomi– Steroid dosis tinggi, dexametason 40

mg/hari selama 4 hari diulang tiap 28 hari selama 4 siklus

–Metilprednisolon– IgIV dosis tinggi– Danazol, dapsone, kemoterapi kombinasi,

dll

Page 25: Modul Perdarahan

Prognosis • Respons terapi dapat mencapai 50-

70% dengan kortikosteroid• Pada pasien dewasa hanya sebagian

kecil yang mendapat remisi spontan

Page 26: Modul Perdarahan

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

• Suatu keadaan dimana sistem koagulasi dan/ fibrinolitik teraktivasi secara sistemik koagulasi inravaskular luas, melebihi mekanisme ilmiah

• Disebabkan oleh kelainan yang jelas dengan patofisiologi dan menifestasi klinis yang bervariasi

• Dapat terjadi  hampir pada semua orang tanpa perbedaan ras, jenis kelamin, serta usia

Page 27: Modul Perdarahan

Etiologi • Kelainan obstetri : emboli air ketuban, solusio plasenta,

retained fetus syndrome, eklamsia, abortus• Hemolisis intravaskular • Sepsis : gram negatif (endotoksin) atau positif

(mukopolisakarida)• Virus : HIV, hepatitis, varisela, CMV• Metastasis kanker• Leukimia• Luka bakar• Cedera dan nekrosis jaringan • Trauma• Penyakit hati akut• Kelainan vaskular• autoimun

Page 28: Modul Perdarahan

Patofisiologi • Consumptive coagulopathy (aktivasi

sistem pembekuan darah secara sistemik)

• Depresi koagulan (kelainan produksi faktor pembekuan darah)

• Defek fibrinolisis

Page 29: Modul Perdarahan

Gambaran Klinis• Bergantung pada penyakit klinis yang

mendasari• Faktor lain• Perdarahan :– Organ : ginjal, otak, hipofise, paru-paru,

adrenal, dan mukosa saluran cerna– Membran mukosa : peteki & ekimosis sangat

sering terjadi• Manifestasi lain : syok, oligouria/anuria,

kejang, mual, muntah, diare, dll.

Page 30: Modul Perdarahan

Laboratorium • PT, aPTT, TT memanjang• Produk-produk pemecahan fibrin

meningkat• Kadar fibrinogen dan jumlah

trombosit menurun• Apusan darah tepi : fragmentasi

eritrosit sekunder

Page 31: Modul Perdarahan

Terapi • Atasi penyakit yang mendasari• Terapi suportif :

1. Transf Konsentrat Trombosit Pertahankan > 50.000 / mm3 2. Transf Cryoprecipitate Pertahankan fibr > 150.000 mg/dL

3. transfusi fresh frozen plasma4. heparin masih kontroversial

Page 32: Modul Perdarahan

Sindroma Schöenlein-henoch

• Purpura alergik• Purpura anafilaktoid• Sering terjadi pada umur 2-7 tahun• Perbandingan laki-laki : perempuan

= 3:2

Page 33: Modul Perdarahan

Etiologi • Reaksi imunologis:

- Infeksi: Streptokokus beta hemolitik, Virus- Makanan: susu, telur, tomat, ikan dll.- Obat-obat: eritromisin, sulfa, penisilin dll.- Gigitan insekta

• Infeksi Streptokokus beta hemolitik penting:- 75% kasus infeksi sal. napas 1-3 minggu sebelumnya- 50% kasus biakan tenggorok positif - 30% kasus titer ASO

Page 34: Modul Perdarahan

Gejala Klinik• Gejala kulit : eritema, makulopapuler,

peteki, ekimosis. Distribusi lesi simetris• Gejala sendi : poliartralgia/poliartritis

nonmigran, pembengkakan periartikulerterutama lutut, pergelangan kaki

• Gejala perut : kolik disertai muntah, diare, melena

• Gejala ginjal : proteinuri, hematuri, sering pada anak laki-laki

Page 35: Modul Perdarahan

Terapi • Self limiting• Pengobatan simptomatik• Kortikosteroid• Istirahat

Page 36: Modul Perdarahan

Prognosis • Baik bila tanpa komplikasi• Sembuh dalam 4 minggu• Residif• Komplikasi jarang

Page 37: Modul Perdarahan

Daftar pustakaSudoyo, W. Aru, dkk. Ilmu Penyakit

Dalam Jilid II Edisi IV . 2006.Jakarta : PP IPD FK-UI

Price, Sylvia A., dkk. Patofisiologi Jilid I Edisi IV.1995. Jakarta : EGC

Slide kuliah