33
MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN IILABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2011

MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

  • Upload
    haxuyen

  • View
    292

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

MODUL PRAKTIKUM

“ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”

LABORATORIUM KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

2

Universitas Sriwijaya

Fakultas Ilmu Komputer

Laboratorium

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM

SISTEM MANAJEMEN MUTU

ISO 9001:2008

No. Dokumen ……. Tanggal 4 AGUSTUS 2011

Revisi 0 Halaman 2 DARI 33

MODUL PRAKTIKUM

Mata Kuliah Praktikum : Algoritma dan Pemrograman II

Kode Mata Kuliah Praktikum : FIK18411

SKS : 1

Program Studi : Teknik Informatika

Semester : 2 (Genap)

DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH

TIM LABORAN

LABORATORIUM FASILKOM

UNSRI

TIM DOSEN TEKNIK

INFORMATIKA FASILKOM UNSRI

KEPALA LABORATORIUM

Page 3: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

3

Daftar Isi

Cover ...................................................................................................... 1

Lembar Pengesahan ............................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................. 3

Perkenalan ............................................................................................... 4

Penerapan konsep tipe data bentukan ..................................................... 7

Penerapan konsep pengurutan bubble..................................................... 11

Quis ......................................................................................................... 15

Penerapan konsep pengurutan selection ................................................. 16

Penerapan konsep pengurutan sekuensial............................................... 20

Penerapan konsep pencarian biner.......................................................... 23

UTS ......................................................................................................... 28

Penerapan konsep pointer (Lanjutan Algoritma dan Pemrograman I) ... 29

Latihan kasus........................................................................................... 31

Latihan kasus........................................................................................... 32

Review materi ........................................................................................ 33

Page 4: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

4

1. PERKENALAN

1.1. Review Larik

Larik merupakan sekumpulan data yang mempunyai nama dan tipe yang sama.Larik

sering disebut juga variabel berindeks. Nilai suatu data dalam larik ditentukan oleh nama dan

indeks. Larik banyak digunakan pada operasi yang melibatkan indeks seperti pada statistik

dan matriks.

Tipe data larik dapat berupa larik satu demensi, dua demensi, tiga demensi atau

banyak dimensi.

Bentuk Umum Larik Satu Dimensi :

Bentuk Umum Larik Dua Dimensi :

Perhatikan :

o Tanda kurung [ ] digunakan untuk menunjukkan elemen larik

o Perhitungan elemen larik dimulai dari 0, bukan 1

C++ tidak mengecek larik. Bila anda menyatakan int x[10], ini artinya 10 elemen yang

dimulai dari 0. Karena itu elemen terakhir larik adalah x[9]. Bila anda salah

mereferensikannya dengan x[10], anda akan mendapatkan harga yang tidak terpakai. Akan

lebih buruk lagi jika anda memberikan harga ke x[10], yang tidak dapat diterima.

1.2. REPRESENTASI LARIK

Misalkan kita memiliki sekumpulan data ujian seorang siswa, ujian pertama bernilai 90,

kemudian 95,78,85. Sekarang kita ingin menyusunnya sebagai suatu data kumpulan ujian

seorang siswa. Dalam array kita menyusunnya sebagai berikut

ujian[0] = 90;

ujian[1] = 95;

ujian[2] = 78;

ujian[3] = 85;

tipe_larik nama_larik [ukuran1][ukuran2]

tipe_larik nama_larik [ukuran]

Page 5: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

5

Empat pernyataan diatas memberikan nilai kepada array ujian. Tetapi sebelum kita

memberikan nilai kepada array, kita harus mendeklarasikannya terlebih dahulu, yaitu :

intujian[4];

Perhatikan bahwa nilai 4 yang berada didalam tanda kurung menujukkan jumlahelemen

larik, bukan menunjukkan elemen larik yang ke-4.Jadi elemen larik ujian dimulai dari angka

0 sampai 3.

Pemrogram juga dapat menginisialisasi larik sekaligus mendeklarasikannya, sebagai

contoh :

int ujian[4] = {90,95,78,85};

Elemen terakhir dari larik diisi dengan karakter ‘\0’.Karakter ini memberitahu kompiler

bahwa akhir dari elemen larik telah dicapai.Walaupun pemrogram tidak dapat melihat

karakter ini secara eksplisit, namun kompiler mengetahui dan membutuhkannya.

Sekarang kita akan membuat daftar beberapa nama pahlawan di Indonesia

char pahlawan[3][15] ;

char pahlawan[0][15] = “Soekarno”;

char pahlawan[1][15] = “Diponegoro”;

char pahlawan[2][15] = “Soedirman”;

Larik diatas terlihat berbeda denga contoh larik pertama kita. Perhatikan bahwa pada larik

pahlawan memilih dua buah tanda kurung [ ][ ]. Larik seperti itu disebut larik dua dimensi.

Tanda kurung pertama menyatakan total elemen yang dapt dimiliki oleh larik pahlawan dan

tanda kurung kedua menyatakan total elemen yang dapat dimiliki setiap elemen larik

pahlawan. Dalam contoh diatas, tanda kurung kedua menyatakan karakter yang menyatakan

nama pahlawan.

MENGHITUNG JUMLAH ELEMEN ARRAY

Karena fungsi sizeof() mengembalikan jumlah byte yang sesuai dengan argumennya,

maka operator tersebut dapat digunakan untuk menemukan jumlah elemen array, misalnya

int array[ ] = {26,7,82,166};

cout<<sizeof(array)/sizeof(int);

akan mengembalikan nilai 4, yaitu sama dengan jumlah elemen yang dimiliki larik.

MELEWATKAN ARRAY SEBAGAI ARGUMEN FUNGSI

Larik dapat dikirim dan dikembalikan oleh fungsi. Pada saat larik dikirim ke dalam fungsi,

nilai aktualnya dapat dimanipulasi

Page 6: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

6

Contoh-contoh soal yang mengandung larik beserta analisis nya antara lain:

Contoh 1 (larik 1 dimensi)#include<iostream.h>void input(int x[5]);void output(int x[5]);void main(){

int x[5]; // banyak larik yang dibutuhkanx[0]=1; // nilai yang terdapat dalam larik x[0]x[1]=2; // nilai yang terdapat dalam larik x[1]x[2]=3; // nilai yang terdapat dalam larik x[2]x[3]=4; // nilai yang terdapat dalam larik x[3]x[4]=5; // nilai yang terdapat dalam larik x[4]

cout<<"Isi x adalah "<<x[0]<<endl; // keluaran x[0]cout<<"Isi x adalah "<<x[1]<<endl; // keluaran x[1]cout<<"Isi x adalah "<<x[2]<<endl; // keluaran x[2]cout<<"Isi x adalah "<<x[3]<<endl; // keluaran x[3]cout<<"Isi x adalah "<<x[4]<<endl; // keluaran x[4]

}

Contoh 2 (larik 2 dimensi)#include<iostream.h>void input(int x[5]);void output(int x[5]);void main(){

int x[2][2]={{1,2,3},{4,5,6}};

for(int i=0 ;i<2 ;i++){

for(int j=0 ;j<2 ;j++){

cout<<x[i][j<<]<<" ";}cout<<endl ;

}

}

Page 7: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

7

2. PENERAPAN KONSEP TIPE DATA BENTUKAN

Struktur bermanfaat untuk mengelompokkan sejumlah data dengan tipe yang berlainan.

Sebuah contoh pendeklarasian struktur dapat dilihat dibawah ini :

struct data_tanggal

{

int tahun;

int bulan;

int tanggal;

};

Pada contoh ini, dideklarasikan sebuah struktur bernama data_tanggal yang terdiri dari tiga

buah anggota berupa :

tahun

bulan

tanggal

MENDEFINISIKAN VARIABEL STRUKTUR

Apabila suatu struktur telah dideklarasikan, struktur ini dapat digunakan untuk

mendefinisikan suatu variabel. Misalnya,

data_tanggal tanggal_lahir;

Merupakan pendefinisian variabel struktur bertipe struktur tanggal lahir. Dengan adanya

pendefinisian ini, tanggal_lahir memiliki tiga buah anggota yaitu :

tahun

bulan

tanggal

STRUKTUR DI DALAM STRUKTUR

Suatu struktur juga bisa mengandung struktur yang lain. Sebagai gambaran ditunjukkan di

bawah ini.

struct data_pegawai

{

int nip;

Page 8: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

8

char nama[25];

data_tanggal tanggal_lahir;

} rec_peg;

MENGAKSES ANGGOTA STRUKTUR

Anggota struktur diakses dengan menggunakan bentuk :

variabel_struktur.nama_anggota

Tanda titik diberikan diantara nama variabel struktur dan nama anggota. Misalnya :

tanggal_lahir.tanggal = 1;

merupakan pernyataan penugasan untuk memberikan nilai1 ke anggota tanggal pada variabel

struktur tanggal_lahir.

Bagaimana halnya untuk mengakses anggota bernama bulan pada variabel struktur rec_peg

seperti pada contoh di depan ?

Misalnya

rec_peg.tanggal_lahir.bulan = 9;

Merupakan contoh untuk memberikan nilai terhadap anggota bulan pada variabel struktur

rec_peg.

PENUGASAN STRUKTUR

Pemberian nilai terhadap suatu struktur dapat dilakukan dengan bentuk :

var1 = var2;

Sepanjang kedua variabel adalah variabel struktur bertipe sama. Misalnya terdapat

pendefinisian :

data_tanggal tgl1 tgl2;

Penugasan seperti berikut :

tgl2 = tgl1;

Diperkenankan.Dalam hal ini, seluruh anggota pada variabel tgl2 diisi dengan anggota terkait

yang ada pada tgl1. Pernyataan di atas merupakan penyederhanaan dari tiga pernyataan

berikut :

tgl2.bulan = tgl1.bulan;

tgl2.tahun = tgl1.tahun;

tgl2.tanggal = tgl1.tanggal;

Contoh Program :

Page 9: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

9

#include<iostream.h>typedef struct lingkaran{

float r;float keliling;float luas;};

void kllluas(lingkaran &L);

voidmain(){lingkaran L;

cout<<"masukkan jari-jari :";cin>>L.r;kllluas (L);cout<<" keliling "<<L.keliling<<endl;cout<<" luas "<<L.luas;

}voidkllluas(lingkaran &L){

L.keliling = 2*3.14*L.r;L.luas =3.14*L.r*L.r;

}

Contoh Program 2 :

#include<iostream.h>#include<malloc.h>

typedef struct lingkaran{float r;float keliling;float luas;};

lingkaran *L;

void kllluas(lingkaran *L);

void main(){

L=(lingkaran *)malloc(sizeof(lingkaran));

cout<<"masukkan jari-jari :";cin>>L->r;kllluas (L);cout<<" keliling "<<L->keliling<<endl;cout<<" luas "<<L->luas;

}voidkllluas(lingkaran *L){

L->keliling = 2*3.14*L->r;L->luas =3.14*L->r*L->r;

}

Contoh program 3 :

#include<stdio.h>#include <conio.h>typedef int angka; //pendefinisian type bentukan angka=inttypedeffloat pecahan;typedefchar huruf;

Page 10: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

10

void main(){

clrscr();angka umur; //umur (nama variabel),angka (tipe bentukan yang sama

dengan integer)pecahan pecah;huruf h;huruf nama[10];

printf ("Masukkan umur anda :" ) ;scanf ("%d",&umur);printf ("umur anda adalah %d",umur);printf ("\nMasukkan bilangan pecahan :" );scanf("%f",&pecah);printf ("Bilangan pecahan %f",pecah);printf ("\nMasukkan huruf : ");h=getche();printf ("\nHuruf anda %c",h);printf ("\nMasukkan nama : ");scanf ("%s",nama);printf ("Nama anda %s",nama);getch();

}

Page 11: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

11

3. PENERAPAN KONSEPPENGURUTAN BUBBLE

Pengurutan (sorting) adalah proses mengatur sekumpulan obyek menurut urutan atau

susunan tertentu. Urutan tersebut dapat menaik (ascending) atau menurun (descending). Jika

diberikan n buah elemen disimpan di dalam larik L, maka :

- pengurutan menaik adalah L[0] < L[1] < L[2] < … < L[n-1]

- pengurutan menaik adalah L[0] > L[1] > L[2] > … > L[n-1]

Pengurutan berdasarkan jenisnya, dibagi dua kategori, yaitu :

1. Pengurutan Internal, yaitu pengurutan terhadap sekumpulan data disimpan di dalam

memori utama komputer.

2. Pengurutan Eksternal, yaitu pengurutan data yang disimpan di dalam memori

sekunder, biasanya data bervolume besar sehingga tidak mampu dimuat semuanya

dalam memori computer, disebut juga pengurutan arsip (file), karena struktur

eksternal yang dipakai adalah arsip.

Karena pengaksesan memori utama lebih cepat daripada memori sekunder, maka pengurutan

internal lebih cepat daripada pengurutan eksternal.

Bermacam-macam metode yang dipakai untuk melakukan pengurutan, antara lain :

- Bubble Sort

- Selection Sort

- Insertion Sort

- Heap Sort

- Shell Sort

- Quick Sort

- Merge Sort

- Radix Sort

- Tree Sort

Pada bagian ini hanya akan dibahas mengenai tiga buah metode sederhana yang mendasar,

yaitu :

1. Metode Pengurutan Gelembung (Bubble Sort)

Page 12: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

12

2. Metode Pengurutan Pilih (Selection Sort)

3. Metode Pengurutan Sisip (Insertion Sort)

Metode Pengurutan Gelembung (Bubble Sort)

Metode ini diinspirasi oleh gelembung sabun yang berada di permukaan air. Karena berat

jenis gelembung sabun lebih ringan dibandingkan dengan berat jenis air, sehingga gelembung

sabun selalu terapung di permukaan air. Prinsip pengapungan inilah yang diterapkan ke

metode ini, dimana nilai yang paling rendah berada di posisi paling atas, melalui proses

pertukaran.

Konsep dasar dari metode ini adalah setiap data yang ada di kumpulan, dibandingkan dengan

data-data lainnya, artinya jika jumlah data sebnayak 5, maka akan terjadi perbandingan

sebanyak (5-1)2 = 16 kali. Untuk satu data, akan dibandingkan sebanyak 4 kali terhadap data

yang lainnya.

Atau secara umum dapat ditarik rumus, untuk jumlah data sebanyak n buah, maka :

Jumlah iterasi pembandingan = (n-1)2

Jika data-data tersebut disimpan di dalam larik L, maka :

1. Untuk pengurutan menaik, pembandingnya sebagai berikut :

L[n] <L{n-1]

2. Untuk pengurutan menurun, pembandingnya sebagai berikut :

L[n] >L[n-1]

Jika kondisi diatas terpenuhi, maka nilai data yang ada di indeks n-1 akan ditukar dengan

nilai data yang ada di indeks n.

Contoh :

#include<iostream.h>void input(int x[10]);void proses(int x[10], int&temp);void output1(int x[10]);void output2(int x[10]);

void main(){

int x[10], temp;input(x);output1(x);proses(x,temp);output2(x);

Page 13: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

13

}void input(int x[10]){

int i;for (i=0; i<10; i++){

cout<<"Masukkan bilangan : ";cin>>x[i];

}}void proses(int x[10], int&temp){

int i,j;for(i=1;i<10;i++){

for(j=10;j>=1;j--){

if(x[j]<x[j-1]){

temp=x[j];x[j]=x[j-1];x[j-1]=temp;

}}

}}void output1(int x[10]){

int i;cout<<"Bilangan yang dimasukkan adalah : "<<endl;for (i=0; i<10; i++){

cout<<x[i]<<" ";}cout<<endl;

}void output2(int x[10]){

int i;cout<<"Data setelah diurutkan :"<<endl;for (i=0;i<10;i++){

cout<<x[i]<<" ";}

}

Analisis :

Pengurutan bubble ini merupakan pengurutan dimana data input 10 buah.Berdasarkan

iterasi yang ada jika ada 10 buah data maka dibandingkan sebanyak (10-1)2 jadi 92

berarti terjadi perbandingan sebanyak 81 kali.Pada prosedur input menggunakan

pengulangan untuk memasukkan data yang ada yaitu for (i=0;i<10;i++).Setealh data

dimasukkan maka akan diurutkan melalui prosedur proses.Pada prosedur

proses,terjadi 2 kali pengulangan dimana pengulangan pertama menunjukkan

perngulangan untuk banyak data(i) dan pengulangan kedua merupakan pengulangan

Page 14: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

14

untuk masing-masing data (j).Pada pengulangan pertama yaitu for (i=1;i<10;i++)

banyak data akan dibandingkan satu persatu sampai 10 data dibandingkan

semuaya.Lalu pada pengulangan ke dua for (j=10;j<1;j--).Jika pada pengulangan

pertama dimulai dengan i=0.Maka nilai x[0] akan dibandingkan pula sebanyak 9 kali

pada pengulangan ke dua .Didalam pengulangan kedua terdapat pemilihan untuk

menyusun agar dapat terurut menaik atau menurun.Pemilihan itu if (x[j]<x[j-1])maka

akan ditukarkan ini berarti nilai apakah nilai x[10] <x[9] jika syarat terpenuhi maka

akan terjadi pertukaran>jika tidak maka akan dilanjutkan ke pengulangan selanjutnya

terjadi lagi pengulangan untuk x[9]<x[8],x[8]<x[7],x[7]<x[6],x[6]<x[5],x

[5]<x[4],x[4]<x[3], x[3]<x[2] x[2]<x[1] dan x[1]<x[0].perbandingan itu merupana

perbandingan untuk i=0. Jika pengulangan telah selesai.Maka akan keluar dari

pengulangan kedua dan kembali ke pengulangan pertama untuk i=1 dan begitu

seterusnya sampai syarat untuk pengulangan pertama habis atau semua data telah di

bandingkan satu-persatu.Setelah selesai di bandingkan maka data akan dikirim ke

prosedur output .Pada prosedur output untuk mengelurakan hasil menngunakan

pengulangan.Dan hasil yang telah terurut akan di keluarkan.

Output :

Page 15: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

15

4. QUIS

Soal :

Buatlah program untuk mengurutkan nilai mahasiswa dengan menggunakan metode

pengurutan bubble

Page 16: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

16

5. PENERAPAN KONSEP PENGURUTAN SELECTION

Metode ini memiliki konsep memilih data yang maksimum/minimum dari suatu kumpulan

data larik L, lalu menempatkan data tersebut ke elemen paling akhir atau paling awal sesuai

pengurutan yang diinginkan. Data maksimum/minimum yang diperoleh, diasingkan ke

tempat lain, dan tidak diikutsertakan pada proses pencarian data maksimum/minimum

berikutnya. Perhatikan ilustrasi berikut :

Misalkan ada sekumpulan data acak berjumlah n elemen yang disimpan di dalam larik L,

akan diurut menaik, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

1. Menentukan jumlah iterasi, yaitu pass = n-2

2. Untuk setiap pass ke-I = 0,1,2, … , pass, lakukan

a. Cari elemen terbesar (maks) dari elemen ke-i sampai ke-(n-1)

b. Pertukaran maks dengan elemen ke-i

c. Kurangin n sayu (n = n -1)

Rincian tiap-tiap pas adalah sebagai berikut :

- pass 0

Cari elemen maksimum di dalam L[0 … (n-1)].

Pertukarkan elemen maksimum dengan elemen L[n-1]

- pass 1

Cari elemen maksimum di dalam L[0 .. (n-2)]

Pertukarkan elemen maksimum dengan elemen L[n-2]

- pass 2

Cari elemen maksimum di dalam L[0 .. (n-3)]

Pertukarkan elemen maksimum dengan elemen L[n-3]

.

.

.

- pass 3

Cari elemen maksimum di dalam L[0 .. 1]

Pertukarkan elemen maksimum dengan elemen L[1]

Page 17: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

17

Contoh Program :

#include <iostream.h>void input(int a[100], int&n);void selection(int a[100], int n);void output (int a[100], int n);void tukar (int a[100], int pos, int i);void main(){

int a[100], n;input (a,n);selection (a,n);output (a, n);

}voidinput (int a[20], int&n){

int i;cout<<"Masukan banyak data= ";cin>>n;for (i=0; i<n; i++){

cout<<"Masukan bilangan= ";cin>>a[i];

}}voidselection (int a[20], int n){

int i, j, pos;for (i=0; i<n;i++){

pos=i;for (j=i+1; j<=n;j++){

if (a[j]<a[pos]){

pos=j;}

}tukar(a,pos,i);

}}void output (int a[100], int n){

int i;for (i=0; i<n; i++){

cout<<" "<<a[i];}

}void tukar(int a[100], int pos, int i){

int tampung= a[i];a[i]=a[pos];a[pos]=tampung;

}

Analisisnya :

Program ini merupakan program untuk mengurutkan dengan Cara memilih nilai yang

terbesar antara nilai yang lain.pada prosedur input merupakan untuk memasukkan

Page 18: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

18

nilai data.Memasukkan banyak data dan banyak nilai dengan menggunkaan

pengulangan for (i=0;i<n;i++).i<n sampai dengan nilai banyak data yang

dimasukkan.Setelah memasukkan banyak data dengan prosedur selection yaitu

prosedur untuk melakukan proses pengurutan. Dimana jika dimasukkan 5 buah data

maka akan terjadi pertukaran sebanyak 5 kali terhadap nilai minimum.Nilai minimum

akan diletakkan di depan dan nilai yang maksimum akan diletakkan dibelakang.Untuk

proses pertama yaitu proses pengulangan dimana proses pengulangan ini untuk

mengulang dari banyak data yang ada yaitu for (i=0; i<n;i++).lalu pada pengulangan

kedua merupakan pengulangan untuk memilih nilai minimum. for (j=i+1;

j<=n;j++).j=i+1 menunjukkan bahwa untuk nilai setelah I ,maka akan dibandingkan

data dari array a[0]dengan a[1].lalu terjadi pemilihan.Namun sebelum melakukan

pemilihan dimisalkan (pos) dahulu nilai yang terbesar adalah nilai untuk array a[0]

agar mudah melakukan perbandingan(inisialisasi).Lalu terjadi perbandingan if

(a[j]<a[pos]) dimana jika a[1]<a[0] maka nilai pos akan berubah menjadi j.karena

nilai pada elemen j <nilai pada elemen pos (0).Jika telah selesai dibandingkan maka

akan terjadi pertukaran nilai yang paling kecil akan pindah ke posisi a[0].Dan jika

telah sesesai pertukaran maka akan kembali lagi ke pengulangan pertama untuk

elemen larik ke 2.Pengurutan data menggunakan proses pengulangan untuk

pengulangan banyak data for (i=0;i<n;i++) untuk mengulang banyak data yang

dimasukkan .Lalu pada awal diinisialisasikan dengan pos =i.Jika nilai awal i=0 maka

akan diinisalisasi bahwa nilai terbesar adalah nilai untuk indeks i,lalu masukk ke

pengulangan kedua yaitu penglangan for (j=i+1;j<=n;j++) dimana pengulangan itu

untuk membandingkan dengan nilai selanjutnya.Jika indeks untuk pengulangan

pertama yaitu i=0 berarti nilai untuk j =1,dan niali pos =1,Maka setelah pengulangan

kedua nilai tersebut dimasukkan ke pemilihan if (a[j]<a[pos]).Pada kasus pertama ini

if ( a[1]<a[0]))Jika sayrat terpenuhi maka nilai pos akan berubah menjadi nilai pos

=j.Lalu nilai akan dibandingkan lagi dengan nilai sebelumnya dengan menggunakan

pengulangan ke dua.Setelah semua nilai deiseleksi dan didapatkan nilai terbesar maka

niali tersebut akn ditukarkan dengan menggukaan prosedur pengulangan.Setelah

pengulangan tidak terjadi lagi atau syarat telah selesai maka.lalu nilai akan

dikeluarkan dengan menggunakan preosedur output. Dan akan terjadi proses yang

sama.Jika i<n maka perngulangan akan berhenti dan hasil akan dikeluarkan melalui

prosedur output.

Page 19: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

19

Output :

Page 20: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

20

6. PENERAPAN KONSEP PENCARIAN SEKUENSIAL

Penerapan dari konsep pemrograman sebelumnya, dapat digunakan untuk berbagai macam

permasalahan. Pada bagian ini akan dibahas penerapan ke dalam bentuk pencarian.

Konsep

Pencarian merupakan proses yang fundamental dalam pemrograman, guna menemukan data

(nilai) tertentu di dalam sekumpulan data yang bertipe sama. Fungsi pencarian itu sendiri

adalah memvalidasi (mencocokan) data.Sebagai contoh, untuk menghapus atau mengubah

sebuah data di dalam sekumpulan nilai, langkah pertama yang harus ditempuh adalah

mencari data tersebut, lalu menghapus atau mengubahnya. Contoh lain adalah penyisipan

data ke dalam kumpulan data, jika data telah ada, maka data tersebut tidak akan disisipkan,

selainnya akan disisipkan ke dalam kumpulan data tersebut.

Ada sebuah kasus sederhana, misalkan terdapat 10 data yang bertpe integer, terangkum di

dalam variabel larik L. Terdapat data X di dalam larik L tersebut. Bagaimana proses

pencarian data X tersebut ? Jika ketemu maka akan mengeluarkan pesan teks “ Data

ditemukan ! “ atau jika tidak ditemukan akan mengeluarkan pesan teks “ Data tidak

ditemukan “. Serta menampilkan di elemen ke beberapa elemen tersebut ditemukan, dan

berapa jumlah data X di larik L.

Ada beberapa metode mencari data di dalam sekumpulan data yang bertipe sama yaitu :

1. Metode Pencarian Beruntun (Sequential Search)

2. Metode Pencarian Bagi Dua (Binary Search)

Metode Pencarian Beruntun

Konsep yang digunakan dalam metode ini adalah membandingkan data-data yang ada dalam

kumpulan tersebut, mulai dari elemen pertama sampai elemen ditemukan, atau sampai

elemen terakhir.

Contoh program :

#include<iostream.h>void input(int data[10],int&cari);void hitung (int data[10],int cari,int&j,int indeks[10]);void output(int data[10],int cari,int j,int indeks[10]);void main()

Page 21: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

21

{int data [10],indeks[10];int j,cari;input(data,cari) ;hitung (data,cari,j,indeks);output(data,cari,j,indeks);

}void input(int data[10],int&cari){

int i;cout<<"Masukkan data 10 buah data"<<endl;for ( i=0;i<10;i++){

cout<<"data ke "<<(i+1)<<" : ";cin>>data[i];

}cout<<"Masukkan data yang akan dicari :";cin>>cari;

}void hitung (int data[10],int cari,int&j,int indeks[10]){

int i;j=0;for (i=0;i<10;i++){

if (data[i] ==cari){

indeks[j]=i;j++ ;

}}

}void output(int data[10],int cari,int j,int indeks[10]){

int i;if (j >0){

cout<<"data "<< cari<< " yang dicari "<<j<<endl;cout<<"data tersebut terdapat dalam "<<endl;for ( i =0;i<j;i++){

cout<<indeks[i]<<endl;}

}else{

cout<<"data tidak ditemukan"<<endl;}

}

Analisis :

Program ini merupakan program untuk melakukan pencarian yang ada didalam array

apabila data yang dicari ditemukan maka akan ditampilkan terdapat pada indeks ke

berapa dan berapa jumlahnya.Pada prosedur input menggunkan penggulangan untuk

memasukkan data dengan banyak deta telah ditentukan yaitu 10 buah.Jadi terjadi

pengulangan sebanyak 10 kali yang di awali dengan indeks 0 for

Page 22: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

22

(i=0;i<10;i++).Setealh memasukkan banyak data maka akan dimasukkan data yang

akan dicari.Pada prosedur hitung merupakan prosedur pencarian.Pada prosedur ini

menggunkan pengulangan dan pemilihan pengulangan digunakan untuk memasukkan

nilai/data yang telah dimasukkan pada prosedur input.Lalu didalam pegulangan

terdapat pemilihan.jika pad pengulangan i=0 dan dimasukkan data x[0]=1 dan data

yang akan dicari adalah 1.Berarti indeks x[0] akan masukk ke dalam pemilihan dan

indeks akan diinisialisasikan menjadi indeks [j] untuk mempermudah membaca nilai

yang sama dengan data yang dicari.Lalu data nilai akan disimpan dalam array indeks

dan banyaknya data disimpan dalam j.Setelah semua nilai/data diperiksa maka

hasilnya akan dikeluarkan melalui prosedur output terdapat pemilihna jika (j<0)beratri

data yang dicari ada didalam array.Dengan menggunakan pengulangan untuk

menunjukkan berapa banyak data yang didapatkan dan dimana letaknya.Maka

pengulangannya menjadi for ( i=0;i<j;i++).i<j karena j menunjukkan banyak data

yang sama maka pengulangan akan berhenti sesuia dengan banyak data yang

didapatkan dan juga dan didalam pengulangan terdapat indeks dimana data yang ingin

di cari diletakkan.Jika j=0 berarti data yang dicari tidak ada didalam array.

Output :

Page 23: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

23

7. PENERAPAN KONSEP PENCARIAN BINER

Metode ini diterapkan pada sekumpulan data yang sudah terurut (menaik atau

menurun).Metode ini lebih cepat dibandingkan metode pencarian beruntun.Data yang sudah

terurut menjadi syarat mutlak untuk menggunakan metode ini.

Konsep dasar metode ini adalah membagi 2 jumlah elemennya, dan menentukan apakah data

yang berada pada elemen paling tengah bernilai sama, maka langsung data tengah dicari

ditemukan. Jika data di elemen terurut naik, maka jika data yang berada di tengah kurang dari

data yang dicari, maka pencarian selanjutnya berkisar di elemen tengah ke kanan, dan begitu

seterusnya sampai ketemu atau tidak sama sekali. Dan sebaliknya untuk nilai data yang

berada di tengah lebih dari data yang dicari, maka pencarian selanjutnya berkisar di elemen

tengah ke kiri, dan begitu seterusnya sampai ketemu atau tidak sama sekali. Dan demikian

sebaliknya untuk data yang terurut menurun.Dalam hal ini tentukan indeks paling awal dan

indeks paling akhir, untuk membagi 2 elemen tersebut.

Indeks awal = i, dimana nilai i, pada awalnya bernilai 0;

Indeks akhir =j, dimana nilai j, pada awalnya bernilai sama dengan jumlah elemen.

Langkah-langkah untuk metode pencarian bagi dua.

1. Asumsikan data terurut secara horizontal dari indeks 0 samapi n-1, untuk menggunkan

istilah kanan dan kiri.

2. Misalkan kumpulan data yang berjumlah n adalah larik L, dan data yang akan dicari

adalah X.

3. Tentukan nilai indeks awal i=0 dan indeks akhir j = n-1.

4. Tentukan apakah data terurut menurun atau meniak dengan menggunakan

membandingkan apakah elemen paling kiri L[0] lebih dari atau kurang dari eleemn paling

kanan L[n-1].

Jika data di elemen paling kiri L[0] > data di elemen paling kanan L[n-1], maka data

terurut menurun.

Jika data elemen paling kiri L[0] < data di elemen paling kanan L[n-1], maka data

terurut menaik.

5. Asumsikan bahwa data terurut menaik (tergantung hasil nomor 3).

Page 24: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

24

6. Misalkan variabel k adalah indeks paling tengah, diperoleh dengan rumus :

K = (I + j) div 2

7. Periksa, jika L[k] = x, maka data dicari langsung ketemu di elemen k.

8. Jika nomor 7 tidak terpenuhi, periksa jika L[k]<X, maka pencarian berikutnya dilakukan di

sisi kanan indeks k, lakukan proses seperti pada nomor 6, dimana nilai indeks I sekarang

sama dengan nilai indeks sebelumnya.

I=k

K=(i+j)div2

Dan seterusnya sampai nilai X dicari ketemu atau tidak sama sekali.

9. Jika nomor 8 tidak terpenuhi, maka tidak pasti nilai Lk]>X, maka pencarian berikutnya

dilakukan di sisi kiri indeks k, lakukan proses seperti pada nomor 6, dimana nilai indeks j

sekarang sama dengan nilai indeks k sebelumnya.

J=k

K=(i+j)div2

Dan seterusnya sampai nilai X dicari ketemu atu tidak sama sekali.

10. Jika data terurut menurun, maka tukar kondisi yang ada di nomor 8 dan 9.

Contoh :

Diberikan 10 data terurut L[10] = {15,17,20,25,29,30,45,50,58,60}. Cari nilai X = 20 di

elemen tersebut.

Solusi :

1. Menentukan apakah data terurut menaik atau menurun.

L[0] = 15

L[9] = 60

Karena L[0] < L[9], maka data tersebut terurut menaik.

2. Misal indeks paling kiri adlah I = 0 dan indeks paling kanan adalah j = 9, maka indeks

tengahnya adalah :

K = (i+j) div 2

= (0+9) div 2

= 4.

Elemen tengah sekarang adalah 4 dengan L[4] = 29.

3. Karena data di indeks tengah lebih dari nilai data yang dicari (L[4] > X), maka pencarian

berikutnya dilakukan pada sisi kiri indeks k, maka nilai j sekarang sama dengan k, lalu

lakukan proses sama seperti nomor 2.

Page 25: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

25

J=k

= 4

K= (i+j) div 2

= (0 +4) div 2

= 2

Elemen tengah sekarang adalah 2 dengan L[2] = 20.

4. Karena nilai data di elemen tengah sama dengan nilai data yang dicari X, maka pencarian

berakhir. Data X ditemukan di iNdeks ke-1.

Pada contoh diatas mengunakan data masukan yang sudah diurutkan terlebih

dahulu.Bagaimana jika data yang di masukkan merupakan data acak sehingga belum dapat

diketahui data tersebut menaik atau menurun.Jika kondisinya seperti ini maka hasus

menggunakakn pengurutan terlebih dahulu untuk mengurutkan data menjadi terurut menaik

atau menurun.

Contoh program berikut ini merupakan contoh program yang datanya diinputkan acak

#include<iostream.h>#include<stdio.h>void input (int A[10],int&k);void urut (int A[10]) ;void cari(int A[10],int&tm,int k);void output(int tm,int k) ;void main(){

int A[10], i, j, k, tkr, top, bottom, middle, tm;input (A,k);urut (A) ;cari(A,tm,k);output(tm,k);

}void input (int A[10],int&k){

int i,j;for (i=0; i<10; i++){

printf("Data ke-%d : ", i+1);scanf("%d",&A[i]);

}printf("Masukkan data yang akan dicari : ");scanf("%d",&k);

}void urut (intA[10]){

int i,j,tkr;for(i=0; i<10; i++){

for(j=i+1; j<10; j++){

if (A[i]>A[j]){

tkr=A[i];A[i]=A[j];

Page 26: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

26

A[j]=tkr;}

}}

}void cari(int A[10],int &tm,int k){

int top,middle,bottom;tm=0;top=9;bottom=0;

while(top>=bottom){

middle=(top+bottom)/2;if(A[middle]==k){

tm++;}if(A[middle]<k){

bottom=middle+1;}else{

top=middle-1;}

}}void output(int tm,int k){

if (tm>0){

printf("Data %d yang dicari ada dalam array\n",k);}else{

printf("Data tidak ditemukan dalam array\n");}

}

Analisis :

Program ini merupakan program untuk melakukan pencarian.Dimana pencarian

dilakukan dengan cara membagi dua data masukan.Data dimasukkan pada prosedur

input dengan menggunkaan pengulangan for ( i=0;i<10;i++) sehingga data akan

diulang sebanyak 10 kali.Namun data yang dimasukkan harus terurut terlebih

dahulu.Pada kasus ini data yang dimasukkan merupakan data acak sehingga program

harus mengurutkan data tersebut terlebih dahulu dengan menggunakan

pengurutan.Pada prosedur urut Terjadi dua kali pengulangan perngulangan pertama

for ( i=0;i<10;i++) uang kedua yaitu pengulangan for ( j=i+1;j<10;j++).pada

pengulangan pertama jika i=0 maka nilai j =1.Penurutan akan dimulai dengan

membandingkan nilai yang satu dengan nilai selanjutnya.niali A[0] akan

Page 27: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

27

dibandingkan dengan nilai A[1].Didalam pengulangan terdapat pula pemilihan jika

A[i]>A[j].jika syarat tersebut terpenuhi maka akan ditukarkan tempat dengan

menggunakan tkr.Setelah pengulangan telah selesai and data telah teurut maka data

yang telah terurut dikirim ke prosedur cari.Dimisalkan banyak data 10 data,data yang

dimasukkan 3,4,2,1,6,5,7,4,8,9.Maka data tersebut akan diurutkan terlebih dahulu

menjadi 1,2,3,4,4,5,6,7,8,9.Lalu diinisialisasi awal nilai top = 0 bottom = 9,dan tm

menunjukkan banyak data yang sama dengan nilai yang dicari.Lalu masuk kedalam

akan berakhir jika nilai top>=bottom.Untuk mencari nilai tengah maka nilai atas

ditambah dengan nilai bawah lalu di bagi dua.Dan akan didapatkan nilai tengah dari

data tersebut.Lalu nilai tengah itu akan dilihat apakah sama dengan nilai yang

dicari.Jika sama maka tm akan bertambah.Lalu apabila nilai tengah lebih kecil dari

nilai yang dicari maka batas bawah akan berubah menjadi batas tengah +1.Dan jika

nilai tengah lebih besar dari nilai yang dicari maka batas atas akan berubah menjadi

batas tengah -1.Apabila pengulangan telah mencapai top>=bottom maka pengulangan

akan berhenti.Dan akan di lanjutkan ke prosedur output.Jika nilai tm yang didapatkan

lebih dari 0 maka akan ditampilkan bahwa nilai yang dicari ada didalam data.Dan jika

nilai tm =0.Maka akan ditampilkan bahwa data yang dicari tidak ada didalam

data.Setelah syarat tidak terpenuhi lagi maka hasil akan dikelurkan ke prosedur

output.Pada prosedur output hanya dilihat nilai tm jika nilai tm >0 berati data yang

dicari ada di dalam larik .Jika tm =0 maka data yang di cari tidak ada di dalam data

masukkan.

Output :

Page 28: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

28

8. UTS

Soal :

Buatlah program pencarian nama mahasiswa dari sekumpulan data mahasiswa (mahasiswa

merupakan tipe data bentukan yang terdiri dari nama, nim dan nilai).

Page 29: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

29

9. PENERAPAN KONSEP POINTER (Lanjutan Algoritma dan

Pemrograman I )

Pointer

Pointer (variabel penunjuk) adalah suatu variabel yang berisi alamat memori dari suatu

variabel lain. Lokasi memori tersebut mungkin diwakili oleh sebuah variabel atau

mungkin juga lokasi bebas dalam memori. Sedangkan pointer sendiri yang berupa nilai

ditampung dalam sebuah variabel yang disebut variabel pointer.Jadi variable pointer atau

pointer berisi suatu nilai yang menyatakan alamat suatu lokasi.

Suatu variable pointer didefinisikan dengan bentuk :

Contoh :

a *c b *d var

2 * 3 * value

A * B * address

Step :

1. d=&a *d = 2 ; d = A

2. c=&b *c = 3 ; c = B

3. b=*d b = 2 ; &b = B

4. *d=*c *d = 2 ; d = A

Dari contoh di atas terlihat bahwa addres pada variabel pointer dapat berubah – ubah,

apabila addres suatu variabel pointer berubah maka valuenya akan berubah sesuai addres

yang ditunjuk oleh pointer tersebut. Apabila pada address yang ditunjuk oleh pointer

tersebut mengalami perubahan value, maka value pada pointer juga akan berubah.

Pemberian Memori Alokasi Pada Pointer

Sebuah pointer itu tidak memiliki alamat, sehingga pointer harus menumpang pada variabel

lain. Namun sekarang kita memberikan alamat kepada variabel pointer sehingga pointer

TipeData *NamaVariabel

Page 30: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

30

tidak lagi menumpang pada variabel lain.Untuk membuat alamat menggunakan malloc yang

disesuaikan dengan panjang data.

Contoh I:

1: #include<iostream.h>2: #include<conio.h>3: voidmain()4: {5: int x;6: float y;7: long z;8:9: x = 3;10: y = 3.7;11: z = 1000;12:13: cout<<"isi variabel x = "<<x<<endl;14: cout<<"isi variabel y = "<<y<<endl;15: cout<<"isi variabel z = "<<z<<endl;16:17: cout<<endl;18:19: cout<<"alamat variabel x = "<<&x<<endl;20: cout<<"alamat variabel y = "<<&y<<endl;21: cout<<"alamat variabel z = "<<&z<<endl;22:}

Contoh 2 :

1: #include<iostream.h>2: #include<conio.h>3: #include<malloc.h>4:5: voidmain()6: {7: int *p;8:9: p =(int *)malloc(sizeof(int));//membuat alamat10:11: *p=5;//deklarasi nilai12:13: cout<<"isi P "<< *p<<endl;14: cout<<"alamat P "<<p<<endl;15: }

VariabelPointer = (TipeData *) malloc(sizeof(TipeData));

Page 31: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

31

10. LATIHAN KASUS

Buatlah program untuk menghitung frekuensi kemunculan nilai dari sebuah matriks dengan

ordo 8 x 8 dengan nilai dari 0 – 15. Nilai matriksnya sebagai berikut :

⎣⎢⎢⎢⎢⎢⎢⎡

3 7 72 0 0

14 6 5

8 1 10 1 89 8 10

14 1015 159 12

12 2 10 2 34 5 0

8 8 104 5 130 1 0

11 110 142 2

5 3 12 1 0

1 9 131 1 1

8 713 12⎦

⎥⎥⎥⎥⎥⎥⎤

Sehingga didapatkan frekuensi kemunculan nilai seperti berikut :

Output :

Data : Frekuensi

0: 8

1: 12

2: 6

3: 3

4: 2

5: 4

6: 1

7: 3

8: 6

9: 2

10: 4

11: 1

12: 3

13: 3

14: 3

15: 2

Page 32: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

32

11. LATIHAN KASUS

Buatlah program untuk melihat nilai terbesar dan nilai terkecil dari sekumpulan nilai

mahasiswa (Dibuat dalam bentuk menu).

Menu 1. Pengguna dapat melihat nilai yang paling kecil

Menu 2. Pengguna dapat melihat nilai yang paling besar

Page 33: MODUL PRAKTIKUM “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II”comlab.ilkom.unsri.ac.id/wp-content/uploads/2016/10/Modul... · “ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN II” ... bukan menunjukkan elemen larik

33

12. REVIEW MATERI

1. Buatlah program mencari nilai dari array berikut ini dengan metode binary

4 13 21 28 35 42 47 48 57

2. Misalkan kita memiliki array dengan elemen seperti berikut ini :

1 5 2 7 6 3 9 4 0 8

Buatlah program dengan fungsi rekursif untuk menghitung jumlah total bilangan genap

dalam array