51

MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui
Page 2: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

MODUL PRAKTIKUM

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

PROGRAM STUDI D III ILMU KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Page 3: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

HADIST & ALQURAN

Zaid bin Aslam rahimahullah berkata:

م وأن الرجل دعاأن رجلا في زم عليه وسلم أصابه جرح فاحتقن الجرح الد صلى ا: ان رسول ا:

عليه وسلم قال ل صلى ا: أيكما أطب همارجلين من بني أنمار فنظرا إليه فزعما أن رسول ا:

عليه وسلم صلى ا: فزعم زيد أن رسول ا: ب خير يا رسول ا: واء فقالا أو في الط قال أنزل الد

الذي أنزل الأدواء

“Bahwa seseorang di jaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terkena luka.

Kemudian luka tersebut mengeluarkan darah. Orang tersebut memanggil 2 orang dari

Bani Anmar, kemudian keduanya memeriksa orang tersebut. Rasulullah shallallahu

alaihi wasallam berkata kepada keduanya: “Siapakah yang paling mengerti ilmu kedokteran

di antara kalian berdua?” Keduanya bertanya: “Memangnya di dalam ilmu kedokteran

terdapat kebaikan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dzat yang menurunkan

penyakit telah menurunkan obatnya.” (HR. Malik dalam al-Muwaththa: 1689 (2/943)

dan Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya: 23886 (7/361).

Page 4: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

VISI MISI PRODI KEBIDANAN

I. Visi Program Studi :

Pada tahun 2036 menjadi Program Studi D III Kebidanan yang unggul dan berdaya saing

global menghasilkan tenaga bidan profesional berlandaskan nilai-nilai islami dan

berjiwa enterpreuner.

II. Misi Program Studi :

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu kebidanan yang terkini.

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebidanandan kesehatan.

3. Menyelenggarakan pembelajaran kewirausahaan di bidang kebidanan.

4. Menyelenggarakan perkuliahan Al Islam Kemuhammadiyahan.

III. Tujuan Program Studi:

1. Menghasilkan lulusan kebidanan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan

keterampilan di bidang kebidanan dan kesehatan yang terkini.

2. Menghasilkan karya ilmiah dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam bidang

kebidanan dan kesehatan dengan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam bentuk pengabdian masyarakat.

3. Menghasilkan lulusan yang berjiwa enterpreneur di bidang kebidanan dan kesehatan.

4. Mampu mengamalkan nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam kehidupan.

Page 5: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum warohmatullohi Wabarokatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Modul Praktikum Asuhan

Kebidanan Nifas dan Menyusui untuk mahasiswa Prodi D III Kebidanan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Modul praktikum ini digunakan

sebagai acuan bagi mahasiswa, pembimbing dan semua pihak untuk kelancaran

pelaksanaan kegiatan praktikum sehingga diperoleh kesatuan persepsi dan langkah untuk

mencapai kompetensi dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui.

Modul Praktikum Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui disusun atas bantuan

dan kerja sama semua pihak, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih bagi semua

pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT membalas semua bantuan dan

kerjasama tersebut dengan kebaikan pula. Amin

Penyusun menyadari Modul Praktikum Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui

ini jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan masukan sangat diharapkan.

Wassalaamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Tim Penyusun

Page 6: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui
Page 7: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Program Pendidikan Diploma III Kebidanan mempunyai tujuan menghasilkan

lulusan bidan profesional yang berkualitas, baik dari pengetahuan, ketrampilan dan

sikap sesuai dengan standar profesi. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan pembelajaran baik teori tatap muka,

laboratorium kelas maupun praktikum dan praktik klinik.

Pengalaman pembelajaran praktikum di laboratorium kelas sangat besar

manfaatnya karena mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan ketrampilan

dengan alat bantu yang menggambarkan situasi di lapangan sehingga dapat

meningkatkan pemahaman teori maupun ketrampilannya. Setelah menyelesaikan

pembelajaran dilaboratorium mahasiswa diberi kesempatan untuk mengikuti

praktikum dilapangan, untuk lebih memahami dan mendapatkan pengalaman nyata

sebagai bekal praktik klinik pada semester berikutnya.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu Nifas dan

Menyusui dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses pembelajaran praktikum, baik di laboratorium kelas

maupun lapangan, mahasiswa dapat :

a. Melaksanakan pengkajian pada ibu nifas

b. Melaksanakan pemeriksaan fisik pada ibu nifas

c. Menentukan diagnosa kebidanan

d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas

e. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu nifas

f. Melakukan pewatan perineum

g. Memberikan konseling tentang ASI

Page 8: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

h. Mengajari ibu tentang post natal breast care/ perawatan payudara dan pijat

oksitosin

i. Mengajari ibu untuk teknik menyusui yang baik dan benar

j. memberikan konseling tentang KB

k. mengajari ibu tentang mobilisasi dan senam nifas

C. MATERI

MATERI HEALTH EDUCATION PADA IBU NIFAS & MENYUSUI

1. GIZI IBU NIFAS & MENYUSUI

Kebutuhan gizi ibu nifas dan menyusui meningkat 3x dari kondisi sebelum

hamil. Makanan yang dikonsumsi berguna untuk aktifitas, proses metabolism,

cadangan makanan dalam tubuh dan proses produksi ASI. Ibu perlu

mengkonsumsi makanan seimbang dengan porsi cukup dan teratur, yang

mengandung sumber energy (karbohidrat), sumber pembangun (protein) dan

sumber pengatur dan pelindung (mineral, vitamin dan air). Ibu menyusui

membutuhkan air 3 liter perhari. Anjurkan pada ibu untuk selalu minum setelah

menyusui.

a.Ibu nifas memerlukan nutrisi dan cairan untuk pemulihan

kondisi kesehatan setelah melahirkan, cadangan tenaga serta untuk memenuhi

produksi air susu. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan

akan gizi sebagai berikut:

1. Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari

2. Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral

3. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari

4. Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum

5. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit

Zat-zat yang dibutuhkan ibu pasca persalinan antara lain:

1. Kalori

2. Protein

3. Kalsium dan vitamin D

4. Magnesium

5. Sayuran hijau dan buah

6. Karbohidrat kompleks

Page 9: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

7. Lemak

8. Garam

9. Cairan

10. Vitamin

11. Zinc

12. DHA

2. Skenario Kasus

Seorang ibu P10A0 hari ke 1 post partum mengeluhkan tentang makanan yang akan

dimakan karena banyak mitos yang ada

3. Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan KIE secara lengkap terhadap pasien.

4. Standart Operasional Prosedur

GIZI IBU NIFAS

Pengertian Gizi pada masa nifas adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu

setelah persalinan yang mempunyai nilai gizi untuk memenuhi

kecukupan gizinya dan dapat memperoleh ASI yang cukup

untuk bayinya.

Tujuan Memberikan nutrient yang cukup berguna untuk memelihara

kesehatan dan memulihkan jumlah gizi yang kurang selama

masa kehamilan, melaksanakan berbagai jenis aktivitas serta

pertumbuhan, kualitas makanan yang diberikan pada ibu masa

nifas harus bergizi karena dapat mempengaruhi proses

pembentukan ASI untuk di berikan kepada bayinya.

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat yang nyaman dan aman untuk

melakukan konseling

2. Persiapan Alat/Bahan

• Alat tulis, pena dan buku

• Alat bantu untuk konseling (lembar balik)

Page 10: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan

dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

Pelaksanaan

1. Teruji melakukan apersepsi mengenai kebutuhan zat gizi

pada ibu menyusui

2. Menjelaskan pentingnya pemenuhan nutrisi bagi ibu

menyusui

3. Menjelaskan permasalahan yang mungkin muncul akibat

kekurangan nutrisi pada ibu menyusui

4. Menjelaskan manfaat, sumber dan jumlah kebutuhan

karbohidrat

5. Menjelaskan manfaat, sumber dan jumlah kebutuhan

protein

6. Menjelaskan manfaat, sumber dan jumlah kebutuhan

lemak

7. Menjelaskan manfaat, sumber dan jumlah kebutuhan serat

8. Menjelaskan manfaat, sumber dan jumlah kebutuhan zat

besi

9. Menjelaskan manfaat, sumber dan jumlah kebutuhan

Iodium

10. Menjelaskan sumber, manfaat dan jumlah kebutuhan

vitamin C dan A

11. Menjelaskan sumber, manfaat dan jumlah kebutuhan

cairan

12. Menjelaskan kebutuhan kalori untuk ibu menyusui

Page 11: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

selama satu hari

13. Menjelaskan pengaturan porsi makan untuk ibu

menyusui.

14. Menjelaskan cara memilih, mengolah dan menyajikan

makanan secara benar

15. Menjelaskan kerugian apabila ibu berpantang terhadap

makanan tertentu

16. Memberikan contoh menu untuk ibu menyusui

17. Melaksanakan evaluasi

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang

telah dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada

hal – hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila

ia mempunyai masalah atau pertanyaan

7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan

ibu harus kembali)

5. PERAWATAN PAYUDARA NIFAS & MENYUSUI

Perawatan payudara (Breast Care) adalah suatu cara merawat payudara yang dilakukan

pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu untuk kebersihan

payudara dan bentuk puting susu yang masuk ke dalam atau datar. Puting susu

demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk menyusui dengan baik dengan

mengetahui sejak awal, ibu mempunyai waktu untuk mengusahakan agar puting susu

lebih mudah sewaktu menyusui. Disamping itu juga sangat penting memperhatikan

kebersihan personal hygiene.

Page 12: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

Tujuan Perawatan Payudara Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan

kelanjutan perawatan payudara semasa hamil, mempunyai tujuan antara lain:

a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi.

b. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet.

c. Untuk menonjolkan puting susu.

d. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus

e. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan

f. Untuk memperbanyak produksi ASI

g. Untuk mengetahui adanya kelainan

Perawatan Buah Payudara pada Masa Nifas

a. Menggunakan BH yang menyokong payudara

b. Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting

susu setiap kali

c. selesai menyusui, menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.

d. Apabila lecet sangat berat dapat di istirahatkan selama 24 jam ASI dikeluarkan dan

diminumkan dengan menggunakan sendok.

e. Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6

jam.

f. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan : pengompresan payudara

menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit, urut payudara dari arah

pangkal menuju puting susu, keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara

sehingga puting susu menjadi lunak, susukan bayi setiap 2-3 jam, apabila tidak dapat

menghisap ASI sisanya dikeluarkan dengan tangan letakkan kain dingin pada

payudara setelah menyusui.

Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan PayudaraBerbagai dampak negatif dapat timbul

jika tidak dilakukanperawatan payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :

a. Puting susu kedalam

b. ASI lama keluar

c. Produksi ASI terbatas

d. Pembengkakan pada payudara

e. Payudara meradang

f. Payudara kotor

Page 13: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

g. Ibu belum siap menyusui

h. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

a. Skenario Kasus

Seorang ibu P10A0 Poss partum hari 2 dengan keluhan asi belum keluar

b. Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan KIE secara lengkap terhadap pasien.

c. Standart Operasional Prosedur

PERAWATAN PAYUDARA IBU POST PARTUM

Pengertian Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara

terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan

pengeluaran ASI.

Tujuan a. Memelihara kebersihan payudara

b. Melenturkan dan menguatkan putting susu

c. Memperlancar produksi ASI

Persiapan

Alat/Bahan

1. Handuk 2 buah

2. Waslap 2 buah

3. Sarung tangan

4. Baskom 2 buah yang berisi air hangat dan dingin

5. Termos air panas

6. Kapas dan minyak kelapa di tempatnya

7. Alat pengendali infeksi yang terdiri atas

a. Kom berisi cairan DTT

b. Tempat sampah medis dan non medis

c. Alat pelindung diri terdiri dari sarung tangan, masker, celemek

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

Page 14: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman (duduk atau

berbaring)

Tahap Kerja

1. Menyiapkan alat yang sesuai dengan kebutuhan

2. Menjelaskan pada ibu dan keluarga terkait tindakan yang akan

dilakukan, tujuan tindakan, serta hasil tindakan

3. Melakukan persiapan dengan mencuci tangan

4. Membuka pakaian atas ibu dan memasang handuk diatas punggung

ibu

5. Bila payudara ibu bengkak dan sakit sebaiknya lakukan terlebih

dahulu tehnik untuk mengurangi rasa sakit dengan kompres hangat

dan dingin pada payudara ibu selama 15 menit

6. Memberikan posisi membungkuk pada ibu dengan menggunakan

bantal sebagai penyangga kepala

7. Menutup tubuh bagian depan dengan handuk dan meletakkan

handuk yang lainnya di pangkuan ibu

8. Licinkan kedua tangan dengan minyak

9. Melakukan pemijatan punggung dengan menggunakan kedua ibu

jari (diolesi minyak) disisi tulang belakang mulai dari garis sejajar

putting ke arah atas sampai dengan leher ibu selama 20 – 30 kali

atau 10 - 15 menit

10. Gerakan tersebut diulang dengan arah dari garis tengah punggung

ke arah bawah/ tulang koksigis sebanyak 20 – 30 kali atau selama

Page 15: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

10-15 menit

11. Posisikan ibu duduk tegak dan pindahkan handuk untuk menutupi

punggung ibu

12. Petugas berada dibelakang ibu lalu lakukan pengurutan payudaraya

itu dengan satu tangan menyangga payudara lakukan sebanyak 20-

30 kali atau selama 10 – 15 menit

13. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut:

14. Melakukan pemijatan ringan searah jarum jam pada payudara yang

mengalami bendungan dengan gerakan melingkar. Caranya dengan

menggunakan salah satu tangan untuk menyangga payudara,

sedangkan tangan yang lain (jari tengah dan telunjuk) untuk

memijat, setelah sebelumnya jari–jari tersebut diolesi minyak.

15. Melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin pada

Page 16: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

kedua payudara secara bergantian, masing – masing selama 10 –15

menit

16. Merangsang pengeluaran putting secara manual, terutama pada

putting yang tidak menonjol atau menggunakan alat pompa putting

sederhana

(dengan menggunakan jarum suntik 10 cc)

17. Membersihkan payudara dengan waslap

18. Mengeluarkan ASI secara manual dan diolesi keseluruh areola dan

puting

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

Dokumentasi

1. Mencatat hasil tekanan darah, pengukuran suhu, nadi, jumlah

pernafasan dan karakteristik nafas, tanggal dan waktu

pengukuran/penghitungan.

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada klien

3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

Page 17: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

6. PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

ASI ekslusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia bayi 6 bulan

tanpa diberi tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai

usia 2 tahun. Menurut penelitian, pemberian AI Ekslusif dapat menurunkan resiko

kematian akibat infeksi saluran pernafasan akut dan diare. WHO dan UNICEF

merekomendasikan bahwa pemberian ASI eksklusif diterapkan dengan

memperhatikan hal berikut:

1. IMD selama 1 jam setelah melahirkan

2. ASI eksklusif diberikan tanpa memberikan makanan/ minuman tambahan

sampai usia bayi 6 bulan

3. ASI diberika secara on-demand atau sesuai kebutuhan bayi

4. ASI diberika tidak menggunakan botol, sendok, cangkir.

Manfaat pemberian ASI bagi bayi:

1. ASI mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi

2. ASI mengandung zat protektif sehingga menjaga bayi dari penyakit

3. Menimbulkan efek psikologis yang menguntungkan bayi

4. Tumbuh kembang yang baik

5. Mengurangi kejadian karies dentis

6. Mengurangi kejadian maloklusi

Kandungan ASI ASI mengandung banyak nutrisi, antar lain albumin, lemak, karbohidrat,

vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah

putih, dengan porsi yang tepat dan seimbang. Komposisi ASI bersifat spesifik pada tiap

ibu, berubah dan berbeda dari waktu ke waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi

saat itu. Roesli (2005) mengemukakan perbedaan komposisi ASI dari hari ke hari

(stadium laktasi) sebagai berikut:

1. Kolostrum (colostrum/susu jolong) Kolostrum adalah cairan encer dan sering

berwarna kuning atau dapat pula jernih yang kaya zat anti-infeksi (10-17 kali lebih

banyak dari susu matang) dan protein, dan keluar pada hari pertama sampai hari

ke-4/ke-7. Kolostrum membersihkan zat sisa dari saluran pencernaan bayi dan

mempersiapkannya untuk makanan yang akan datang. Jika dibandingkan dengan

susu matang, kolostrum mengandung karbohidrat dan lemak lebih rendah, dan

total energi lebih rendah. Volume kolostrum 150-300 ml/24 jam

2. ASI transisi/peralihan ASI peralihan keluar setelah kolostrum sampai sebelum

menjadi ASI yang matang. Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar

karbohidrat dan lemak makin tinggi dan volume akan makin meningkat. ASI ini

keluar sejak hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14.

Page 18: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

3. ASI matang (mature) Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan

seterusnya, komposisi relatif konstan.

4. Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit ASI yang pertama disebut foremilk

dan mempunyai komposisi berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk).

Foremilk dihasilkan sangat banyak sehingga cocok untuk menghilangkan rasa haus

bayi. Hindmilk keluar saat menyusui hampir selesai dan mengandung lemak 4-5 kali

lebih banyak dibanding foremilk, diduga hindmilk yang mengenyangkan bayi.

5. Lemak ASI makanan terbaik otak bayi Lemak ASI mudah dicerna dan diserap bayi

karena mengandung enzim lipase yang mencerna lemak. Susu formula tidak

mengandung enzim, sehingga bayi kesulitan menyerap lemak susu formula. Lemak

utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega-3, omega-6, DHA, dan asam

arakhidonat) suatu asam lemak esensial untuk myelinisasi saraf yang penting untuk

pertumbuhan otak. Lemak ini sedikit pada susu sapi. Kolesterol ASI tinggi sehingga

dapat memenuhi kebutuhan pertumbuhan otak. Kolesterol juga berfungsi dalam

pembentukan enzim metabolisme kolesterol yang mengendalikan kadar kolesterol

di kemudian hari sehingga dapat mencegah serangan jantung dan arteriosklerosis

pada usia muda.

6. Karbohidrat ASI Karbohidrat utama ASI adalah laktosa (gula) dan kandungannya

lebih banyak dibanding dengan susu mamalia lainnya atau sekitar 20-30 % lebih

banyak dari susu sapi. Salah satu produk dari laktosa adalah galaktosa yang

merupakan makanan vital bagi jaringan otak yang sedang tumbuh. Laktosa

meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan

tulang. Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik yaitu,

Lactobacillis bifidus. Fermentasi laktosa menghasilkan asam laktat yang

memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga menghambat pertumbuhan

bakteri patogen.

7. Protein ASI Protein utama ASI adalah whey (mudah dicerna), sedangkan protein

utama susu sapi adalah kasein (sukar dicerna). Rasio whey dan kasein dalam ASI

adalah 60:40, sedangkan dalam susu sapi rasionya 20:80. ASI tentu lebih

menguntungkan bayi, karena whey lebih mudah dicerna dibanding kasein. ASI

mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu sapi mengandung lactoglobulin dan

bovine serum albumin yang sering menyebabkan alergi. Selain itu, pemberian ASI

eksklusif dapat menghindarkan bayi dari alergen karena setelah 6 bulan usus bayi

mulai matang dan bersifat lebih protektif. ASI juga mengandung lactoferin sebagai

pengangkut zat besi dan sebagai sistem imun usus bayi dari bakteri pathogen.

Page 19: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

1.Skenario Kasus

Seorang ibu P1A00 post partum hari ke 1 dengan payudara tidak keluar asi sehingga

bayi di berikan susu formala.

2. Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan KIE secara lengkap terhadap pasien.

3. Standart Operasional Prosedur

ASI EKSLUSIF

Pengertian ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin

setelah persalinan,diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan

lain, walaupun hanya air putih,sampai bayi berumur 6 bulan.

Tujuan a. Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat.

b. Membuat Si Kecil Cerdas

c. Berat badan ideal.

d. Tulang bayi lebih kuat.

e. Mendapat limpahan kolesterol.

f. Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak

(SIDS).

g. Memperkuat hubungan ibu dan anak.

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

2. Persiapan Alat/Bahan

• Alat tulis, pena dan buku

• Alat bantu untuk konseling (lembar balik)

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

Page 20: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Memberi tahu ibu senam akan dimulai

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

Tahap Kerja

Pelaksanaan

1. Menanyakan keluhan klien dengan sopan

2. Menjelaskan maksud dan tujuan pendidikan kesehatan

3. Teruji melakukan apersepsi mengenai ASI Eksklusif

4. Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif

5. Menjelaskan manfaat ASI

6. Menjelaskan zat kekebalan dalam ASI

7. Menjelaskan komposisi ASI

8. Menjelaskan cara memperbanyak produksi ASI

9. Menjelaskan cara pemerasan ASI dengan tangan

10. Menjelaskan cara penyimpanan dan pemberian ASI perah

11. Menjelaskan cara penerapan ASI Eksklusif pada ibu bekerja.

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal – hal

yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia

mempunyai masalah atau pertanyaan

7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu

harus kembali)

Page 21: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

7. KONSUMSI TABLET FE DAN VITAMIN A

Tambahan zat besi sangat penting dalam masa menyusui karena dibutuhkan

untuk kenaikan sirkulasi darah dan sel, serta menambah sel darah merah (HB)

sehingga daya angkut oksigen mencukupi kebutuhan. Sumber zat besi antara lain

kuning telur, hati, daging, kerang, ikan, kacang – kacangan dan sayuran hijau.

Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu

hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat.

Pemberian tablet Fe dimulai dengan pemberian satu tablet sehari dengan segera

mungkin, setelah rasa mual hilang, tiap tablet mengandung Fe So4 320 mg (zat

besi 60 mg) dan asam folat 500 mg, minimal masing-masing 90 tablet sebaiknya

tidak diminum bersama-sama teh/kopi karena akan mengganggu penyerapan.

Pemberian tablet vitamin A dengan dosis 200.000 unit dimaksudkan agar

ibu dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.

1. Skenario Kasus

Seorang ibu usia 2o tahun, P1A00 mengeluh pusing , dan setelah dilakukan

pemeriksaan hb dengan kadar 10 gr/dl

2.Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan

melakukan kegiatan KIE secara lengkap terhadap pasien.

3.Standart Operasional Prosedur

KIE KONSUMSI TABLET FE DAN VITAMIN A

Pengertian Suatu proses penyampaian informasi antara bidan dengan

klien atau keluarga klien yang dilakukan secara sistematis

untuk memberikan informasi mengenai pentingnya

pemenuhan Vitamin A dan zat besi pada saat nifas dan

menyusui

Tujuan Untuk mencukupi kebutuhan zat besi dan VIT A pada ibu nifas

Persiapan 1. Persiapan Tempat

Page 22: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

Alat/Bahan Menyediakan tempat yang nyaman dan aman untuk

melakukan konseling

2. Persiapan Alat/Bahan

• Alat tulis, pena dan buku

• Alat bantu untuk konseling (lembar balik)

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan

dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

KIE FE

1. Menanyakan keluhan ibu saat ini

2. Menyakan riwayat kehamilan dan persalinan yang dapat

menyebabkan permasalahan ibu saat ini (anemia pada

waktu kehamilan, persalinan yang lama atau perdarahan

saat persalinan)

3. Menjelaskan kondisi / permasalahan klien yang

kekurangan zat besi (berdasarkaan keluhan yang ibu

rasakan ibu mengalami anemia)

4. Menjelaskan pengertian zat besi

5. Menjelaskan kegunaan zat besi

6. Menjelaskan tablet yang mengandung zat besi

7. Menjelaskan kebutuhan/dosis perhari dalam

mengkonsumsi tablet zat besi

8. Menjelaskan kebutuhan / dosis fe selama nifas

9. Menjelaskan waktu minum tablet zat besi

10. Menjelaskan cara minum tablet zat besi/ penyimpanan

Page 23: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

tablet zat besi

11. Menjelaskan efek samping tablet zat besi kepada klien

secara lengkap

12. Menjelaskan bahan makanan yang mengandung zat besi

13. Menjelaskan bahan makanan yang membantu

penyerapan zat besi (Vit C, B 12 )

14. Menjelaskan bahan makanan yang menghambat

penyerapan zat besi ( teh, kopi, susu )

15. Menjelaskan cara mengolah makanan sehingga zat besi

yang terkandung didalamnya tidak banyak yang hilang.

16. Melakukan evaluasi dengan menanyakan kembali apa

yang sudah dijelaskan

KIE VIT A

1. Menanyakan keluhan ibu saat ini

2. Teruji melakukan apersepsi mengenai vitamin A pada

masa nifas

3. Menjelaskan maksud atau tujuan KIE

4. Menjelaskan prosedur atau tujuan KIE

5. Menjelaskan pengertian vitamin A pada masa nifas

6. Menyebutkan manfaat vitamin A pada masa nifas

untuk bayi

7. Menyebutkan manfaat vitamin A pada masa nifas

untuk Ibu

8. Menyebutkan dosis pemberian vitamin A pada masa

nifas

9. Menyebutkan pemberian vitamin A pada masa nifas

10. Melakukan evaluasi

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang

telah dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada

Page 24: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

hal – hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila

ia mempunyai masalah atau pertanyaan

7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan

ibu harus kembali)

Page 25: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

19

5. LUKA PERINEUM

Laserasi perineum adalah perlukaan yang terjadi pada saat persalinan di bagian

perineum (Mochtar, 2002). Banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

perineum di antaranya mobilisasi dini, vulva higiene, luas luka, umur, vaskularisasi,

stressor dan juga nutrisi. Luka dikatakan sembuh jika dalam 1 minggu kondisi luka

kering, menutup dan tidak ada tanda-tanda infeksi (Mochtar, 2002).

A. Perawatan Perineum

Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antar

paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran

plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.

Menjaga kebersihan pada masa nifas untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan

atau kulit :

1. Kebersihan alat genetalia

Setelah melahirkan biasanya perineum menjadi agak bengkak/memar dan

mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau episiotomi.

Anjuran :

a. Menjaga alat genetalia dengan mencucinya menggunakan sabun dan air,

kemudian daerah vulva sampai anus harus kering sebelum memakai pembalut

wanita, setiap kali selesai buang air kecil atau besar, pembalut diganti minimal

3x sehari.

b. Cuci tangan dan sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah

membersihkan daerah genetalia

c. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan

daerah disekitar vulva terlebih dahulu dari depan ke belakang, baru kemudian

membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil

atau besar.

d. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua

kali sehari. Kain dapat digunakan ulang ulang jika dicuci dengan baik dan

dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.

e. Jika mempunyai luka episiotomi, hindari untuk menyentuh daerah luka. Ini

yang kadang kurang diperhatikan oleh pasien dan tenaga kesehatan. Karena

Page 26: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

20

rasa ingin tahunya, tidak jarang pasien ingin menyentuh luka bekas jahitan

diperineum tanpa memperhatikan efek yang bisa ditimbulkan dari tindakannya

ini. Apalagi pasien kurang memperhatikan kebersihan tangannya sehingga tidak

jarang terjadi infeksi..

2. Membersikan vagina

Pada prinsipnya urgensi kebersihan vagina pada saat nifas dilandasi beberapa

alasan :

a. Banyak darah dan kotoran yang keluar dari vagina

b. Vagina berada dekat saluran buang air kecil dan buang air besar yang tiap

hari kita lakukan.

c. Adanya luka di daerah perineum yang bila terkena kotoran dapat terinfeksi

d. Vagina merupakan organ terbuka yang mudah dimasuki kuman untuk

kemudian menjalar ke rahim.

3. Menjaga kebersihan vagina

Langkah – langkah untuk menjaga kebersihan vagina yang benar (Anggraeni,

2010) :

a. Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap kali habis BAK dan BAB.

Air yang digunakan tidak perlu matang asalkan bersih. Basuh dari arah depan

ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar

vagina, baik itu dari air seni maupun feses yang mengandung kuman dan

bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.

b. Vagina boleh dicuci menggunakan sabun maupun cairan antiseptik karena dapat

berfungsi sebagai penghilang kuman yang terpenting jangan takut memegang

daerah tersebut dengan seksama.

c. Bila ibu benar-benar takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan

vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik

selama 10 menit. Lakukan setelah BAB atau BAK.

d. Yang kadang terlupakan, setelah vagina dibersihkan, pembalutnya tidak

diganti. Bila seperti itu caranya maka akan percuma saja. Bukankah pembalut

tersebut sudah dinodai darah dan kotoran? Berarti bila pembalut tidak diganti,

maka vagina akan tetap lembab dan kotor.

Page 27: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

21

e. Setelah dibasuh, keringkan perineum dengan handuk lembut, lalu kenakan

pembalut baru. Ingat pembalut harus diganti setiap habis BAB atau BAK atau

minimal 3 jam sekali atau bila dirasa sudah tidak nyaman.

f. Setelah semua langkah tadi dilakukan, perineum dapat diolesi salep antibiotik

yang diresepkan dokter.

1. Skenario Kasus

Seorang Ibu usia 20 tahun P1AOO post partum hari ke 3 masih meraskan nyeri pada luka

perineum

2. Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan secara lengkap terhadap pasien.

3. Standart Operasional Prosedur

PERAWATAN VULVA dan PERINEUM

Pengertian Memberikan lapangan bersih pada daerah vulva dan perineum ibu

setelah melahirkan.

Tujuan 1. Menghilangkan sekresi dan bau perineum normal

2. Mencegah infeksi jalan lahir

3. Meningkatkan rasa nyaman ibu setelah bersalin

Persiapan

Alat/Bahan

1. Kom tertutup berisi savlon 1% steril

2. 1 pasang sarung tangan steril

3. Korentang dalam tempatnya

4. 1 bengkok

5. Bak instrument steril, isi pinset anatomis, chirurgis, gunting runcing/

gunting jaringan dan kaingass steril

6. Duk/camelux

7. Air untuk cebok (sebaiknya air hangat) dalam tempatnya

Page 28: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

22

8. Pispot/ pasunajis

9. Kapas desinfektan/ sublimat dalam tempatnya

10. Plastik tempat sampah

11. Perlak dan pengalasnya

12. Schern/ sampiran

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman (duduk atau

berbaring)

Tahap Kerja

1. Pasang sampiran, dekatkan alat yang sudah disiapkan

2. Cuci tangan (sabun, sikat, cuci dan keringkan)

3. Buka pakaian bawah ibu, pasangalas bokong, atur posisi ibu.

4. Buka gurita (jika ibu memakai gurita) pasang pispot di bawah

bokong dan tempatkan bengkok pada ujung kaki ibu. Tanyakan

pada ibu apakah sudah merasa nyaman dengan posisinya.

5. Ambil duk yang sudah terpasang dengan plastic; masukkan tangan

kedalam plastik, ambil duks. Perhatikan jumlah dan kondisi lochea,

lalu buang ketempat sampah.

6. Cuci tangan kembali, keringkan.

7. Buka area vulva (minta ibu agar meregangkan paha) ambil botol

cebok dengan tangan kanan, siramkan pada vulva dan perineum.

Page 29: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

23

8. Pasang sarung tangan, jaga tangan kanan tetap steril (jika prosedur

dilakukan tanpa menggunakan pinset)

9. Anjurkan ibu menarik nafas dalam agar relaks dan menjaga agar

bokong tidak diangkat - angkat.

10. Massage fundus, usahakan cytosel keluar. Buka vulva dengan

tangan kiri, alasi dengan kassa supaya sarung tangan tidak

mengenai lochea. Ambil kasa sublimat, bersihkan vulva dan

perineum dari arah atas kebawah, lalu buang ke bengkok. Jangan

lakukan gerakan berulang – ulang dengan satu kapas. Lakukan pada

bagian dalam dulu, lalu bagian luar sampai semuanya bersih.

Gunakan kapas sublimat untuk sekali pakai.

11. Setelah bersih lakukan pengeringan area vulva dan perineum

dengan menggunakan kain gass atau kapas peras kering.

12. Ambil pispot.

13. Buka sarung tangan, letakkan pada bengkok, kemudian ambil duk/

camelux. Pakaikan dari arah atas, kemudian kenakan pakaian dalam,

minta bantuan ibu jika ibu sanggup.

14. Ukur tinggi fundus uteri, kenakan gurita kembali jika perlu.

15. Jika ada luka jahitan, bersihkan area luka dengan kapas sublimat,

lalu keringkan dengan kain gaas, kemudian tutup dengan kain gaas

steril. Bila benang pada luka jahitan perlu diangkat, ambil pinset

chirurgis dengan tangan kiri, gunting jahitan dengan tangan kanan,

tarik simpul jahitan dan gunting kemudian buang kedalam bengkok.

Bersihkan kembali dengan kapas sublimat dan keringkan. Ibu

dirapakan seperti cara yang tersebut di atas.

16. Setelah selesai tanyakan ibu apakah sudah merasa nyaman, rapikan

posisi ibu seperti semula, bereskan semua alat-alat, kemudian

petugas mencuci tangan.

17. Lakukan pencatatan pada status pasien seperti: kondisi lochea, TFU,

kontraksi, dan keadaan perineum

Page 30: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

24

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

Dokumentasi

1. Mencatat hasil tekanan darah, pengukuran suhu, nadi, jumlah

pernafasan dan karakteristik nafas, tanggal dan waktu

pengukuran/penghitungan.

2. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada klien

3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

Page 31: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

25

6. LATIHAN / SENAM NIFAS

Untuk mencapai hasil pemulihan otot yang maksimal, sebaiknya latihan masa nifas

dilakukan seawall mungkin dengan catatan ibu menjalani persalinan normal dan tidak

ada penyulit post partum. Senam nifas sebaiknya dilakukan secara perlahan, semakin

lama semakin kuat. Senam nifas yang dilakukan secara teratur setiap hari dapat

membantu mengencangkan otot perut dan mengurangi keluhan sakit punggung pada

ibu nifas.

Tujuan Senam Nifas :

a. Memperbaiki sirkulasi darah sehingga mencegah pembentukan bekuan darah

(trombosis).

b. Mengencangkan dan memperbaiki tonus otot perut, liang senggama, otot-otot

sekitar vagina maupun otot- otot dasar panggul dan otot tungkai.

c. Untuk relaksasi dasar panggul.

d. Membantu ibu dari ketergantungan peran sakit menjadi sehat.

e. Memperbaiki semua sistem tubuh, terutama fungsi usus, kandung kemih, dan paru-

paru.

f. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan.

3. Kontra Indikasi Senam Nifas Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak

diperbolehkan untuk melakukan senam nifas. Demikian juga ibu yang mempunyai

kelainan seperti jantung, ginjal atau diabetes, mereka diharuskan untuk beristirahat

total sekitar 2 minggu.

4. Waktu Dilakukan Senam Nifas Senam ini dilakukan pada saat sang ibu benar-benar

pulih dan tidak ada komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas (misalnya hipertensi,

pasca kejang, demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu 24 jam setelah

melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap hari. Dengan melakukan senam

36 nifas sesegera mungkin, hasil yang didapat diharapkan dapat optimal dengan

melakukan secara bertahap.

Senam nifas sebaiknya dilakukan diantara waktu makan. Melakukan senam nifas setelah

makan membuat ibu merasa tidak nyaman karena perut masih penuh. Sebaliknya jika

dilakukan disaat lapar, ibu tidak akan mempunyai tenaga dan lemas. Senam nifas bisa

Page 32: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

26

dilakukan pagi atau sore hari. Gerakan senam nifas ini dilakukan dari gerakan yang

paling sederhana hingga yang tersulit. Sebaiknya lakukan secara bertahap dan terus

menerus.

5. Manfaat Senam Nifas

a. Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot - otot sekitar vagina, otot- otot

dasar panggul.

b. Memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki regangan otot abdomen/ perut setelah

hamil, memperbaiki regangan otot tungkai bawah, dan meningkatkan kesadaran

untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul.

c. Memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan

melahirkan. d. Memperbaiki kondisi umum ibu. Mempercepat rehabilitasi atau

pemulihan dan memperkecil kemungkinan terkena infeksi karena sirkulasi darahnya

bagus.

e. Menumbuhkan/memperbaiki nafsu makan sehingga kebutuhan asupan gizi bisa

mencukupi.

1.Skenario Kasus

Lakukan role play senam nifas bersama – sama secara kelompok

2.Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan secara lengkap terhadap pasien.

3 Standart Operasional Prosedur

SENAM NIFAS

Pengertian Senam yang dilakukan pada ibu post partum

Page 33: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

27

Tujuan Senam nifas membantu memperbaiki sirkulasi darah, memperbaiki

sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan, memperbaiki otot tonus,

pelvis dan perenggangan otot abdomen atau disebut juga perut pasca

hamil dan memperbaiki juga memperkuat otot panggul

Persiapan

Alat/Bahan

Mataras dan bantal

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Memberi tahu ibu senam akan dimulai

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

Tahap Kerja

Pelaksanaan

1. Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut

di bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung

dan kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding

abdomen untuk membantu mengosongkan paru-paru

2. Berbaring telentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak

terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan

Page 34: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

28

lengan kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri

dan regangkan kaki kanan sehingga ada regangan penuh pada

seluruh bagian kanan tubuh.

3. Kontraksi vagina. Berbaring telentang. Kedua kaki sedikit

diregangkan. Tarik dasar panggul, tahan selama tiga detik dan

kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk.

5. Kontraksikan/kencangkan otot-otot perut sampai tulang

punggung mendatar dan kencangkan otot-otot bokong tahan 3

detik kemudian rileks.

6. Berbaring telentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut.

Angkat kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan

rilekskan dengan perlahan.

Page 35: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

29

7. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di

bagian luar lutut kiri

8. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki

diluruskan. Angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut

mendekati badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan

angkat kaki kiri dan kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan

kembali ke lantai.

9. Tidur telentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan

meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan

letak pada dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-

jari kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama

setengah menit.

Page 36: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

30

10. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke

dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama

setengah menit.

11. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke

bawah seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah

menit.

12. Tidur telentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan

dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki

kanan, sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah

mulai dari ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha.

Lakukan gerakan ini 8 sampai 10 setiap hari.

Page 37: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

31

13. Berbaring telentang, kaki terangkan ke atas, kedua tangan di

bawah kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kakidan tekanlah

sekuat-kkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari

kasur dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4

sampai 6 kali selama setengah menit.

14. Tidur telentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping

badan. Kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang

kuat. Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi

perlahan-lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4

sampai 6 kali selama setengah menit.

Tahap Terminasi

1. Merapikan ibu dan membereskan alat

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi tentang kegiatan yang telah dilakukan

Page 38: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

32

Dokumentasi

1. Ucapkan salam dan terima kasih

2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

Page 39: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

33

7. TANDA BAHAYA NIFAS

Tanda-tanda bahaya masa nifas Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah suatu tanda yang

abnormal yang mengindikasikan adanya bahaya/ komplikasi yang dapat terjadi selama masa

nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bias menyebabkan kematian ibu.

Tanda-tanda bahaya masa nifas, sebagai berikut :

1) Perdarahan Post Partum.

Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24 jam

setelah anak lahir. Menurut waktu terjadinya di bagi atas 2 bagian :

a) Perdarahan Post Partum Primer (Early Post Partum Hemorrhage) yang terjadi dalam 24

jam setelah anak lahir. Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio placenta, sisa

placenta dan robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama.

b) Perdarahan post partum sekunder (Late Post Partum Hemorrhage) yang terjadi setelah

24 jam, biasanya terjadi antara hari ke 5 sampai 15 post partum. Penyebab utama

adalah robekan jalan lahir atau selaput plasenta.

Menurut Manuaba (2009), perdarahan post partum merupakan negara berkembang.

Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum adalah :

a) Grandemultipara. penyebab penting kematian maternal khususnya di

b) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun.

c) Persalinan yang di lakukan dengan tindakan : pertolongan kala uri sebelum waktunya,

pertolongan persalinan oleh dukun,persalinan dengan tindakan paksa, persalinan

dengan narkosa.

2) Lochea yang berbau busuk (bau dari vagina) Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus

melalui vagina dalam masa nifas sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran

darah dan lendir waktu menstruasi dan berbau anyir (cairan ini berasal dari bekas

melekatnya placenta) Lochea dibagi dalam beberapa jenis

a) Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,

verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.

b) Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 3-7 pasca

persalinan.

c) Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan.

d) Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu.

e) Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk.

Page 40: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

34

f) Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya.

3) Infeksi jalan lahir, membuat kontraksi uterus kurang baik sehingga lebih lama mengeluarkan

lochea dan lochea berbau anyir atau amis.Bila lochea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri

perut bagian bawah kemungkinan diagnosisnya adalah metritis.Metritis adalah infeksi uterus

setelah persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.Bila pengobatan

terlambat atau kurang adekuat dapat menjadi abses pelvik, peritonitis, syok septik

4). Sub-Involusi Uterus (Pengecilan Rahim yang Terganggu) Involusi adalah keadaan uterus mengecil

oleh kontraksi rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40-60

mg 6 minggu kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu di sebut sub-involusi .

5). Tromboflebitis (pembengkakan pada vena) Tromboflebitis merupakan inflamasi pembuluh darah

disertai pembentukan pembekuan darah. Bekuan darah dapat terjadi di permukaam atau di

dalam vena.Tromflebitis cenderung terjadi pada periode pacsa partum pada saat kemampuan

pengumpulan darah meningkat akibat peningkatan fibrinogen. Factorpenyebabterjadinya infeksi

tromboflebitis antara lain: 1. Pasca bedah, perluasan infeksi endometrium 2. Mempunyai varises

pada vena

6). Nyeri pada perut dan pelvis Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan komplikasi

nifas seperti : Peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada peritonium, peritonitis umum

dapat menyebabkan kematian 33% dari seluruh kematian karena infeksi. Menurut Walyani

Elisabeth 2009, gejala klinis peritonitis dibagi 2 yaitu : 1. Peritonitis pelvio berbatas pada daerah

pelvis Tanda dan gejalanya demam, nyeri perut bagian bawah tetapi keadaan umum tetap baik,

pada pemeriksaan dalam kavum daugles menonjol karena ada abses. 2. Peritonitis umum Tanda

dan gejalanya: suhu meningkat nadi cepat dan kecil, perut nyeri tekan, pucat muka cekung, kulit

dingin, anorexsia, kadang-kadang muntah.

7). Depresi setelah persalinan Depresi setelah melahirkan merupakan kejadian yang sering terjadi

akan tetapi ibu tidak menyadarinya.

Penyebab utama dari depresi setelah melahirkan tidak diketahui, diduga karena ibu belum siap

beradaptasi dengan kondisi setelah melahirkan atau kebingungan merawat bayi.ada juga yang

menduga bahwa depresi setelah melahirkan dipicu karena perubahan fisik dan hormonal

setelah melahirkan.Yang mengalami depresi sebelum kehamilan maka berisiko lebih tinggi

terjadi depresi setelah melahirkan.

8) Pusing dan lemas yang berlebihan Menurut Manuaba (2009), pusing merupakan tanda-tanda

bahaya masa nifas, pusing bisa di sebabkan oleh karena tekanan darah rendah (Sistol <> 160

Page 41: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

35

mmHg dan distolnya 110 mmHg. Pusing dan lemas yang berlebihan dapat juga disebabkan oleh

anemia bila kadar haemoglobin <> Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda-tanda bahaya,

dimana keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat dan kurangnya asupan kalori

sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan darah rendah. a) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap

hari. b) Makan dengan dietberimbang untuk mendapatkan protein, 19 mineral dan vitamin yang

cukup. c) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari. d) Pil zat besi harus di minum untuk menambah

zat setidaknya selama 40 hari pasca bersalin. e) Minum 1 kapsul sehari vitamin A agar bisa

memberikan kadar vitaminnya kepada bayinya. f) istirahat yang cukup untuk mencegah

kelelahan yang berlebihan g) Kurang istirahat akan mempengaruhi produksi ASI dan

memperlambat proses involusi uterus.

9). Sakit kepala, penglihat kabur dan pembengkakan di wajah Sakit kepala adalah suatu kondisi

terdapatnya rasa sakit di dalam kepala kadang sakit dibelakang leher atau punggung bagian

atas,disebut juga sebagai sakit kepala.jenis penyakit ini termasuk dalam keluhan-keluhan penyakit

yang sering diutarakan. Penglihatan kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang

hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan menyebabkan resistensiotak yang mempengaruhi

sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejanng) dan

gangguan penglihatan. Pembengkakan pada wajah dan ekstremitas merupakan salah satu gejala

dari adanya preeklamsi walaupun gejala utamanya adalah protein urine. Hal ini biasa terjadi pada

akhir-akhir kehamilan dan terkadang masih berlanjut sampai ibu post partum. Oedema dapat

terjadi karena peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal dan tekanan dari

pembesaran uterus pada vena cava inferior ketika berbaring .

10) Suhu Tubuh Ibu > 38 0C Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit baik antara

37,20C-37,80C oleh karena reabsorbsi bendabenda dalam rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini

disebut 20 demam reabsorbsi. Hal itu adalah normal.Namun apabila terjadi peningkatan melebihi

380C beturut-turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas adalah keadaan yang

mencakup semua peradangan alat-alat genetalia dalam masa nifas. Penanganan umum bila terjadi

Demam :

a) Istirahat baring

b) Rehidrasi peroral atau infuse

c) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu

d) Jika ada syok, segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syok, harus waspada untuk

menilai berkala karena kondisi ini dapat memburuk dengan cepat.

Page 42: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

36

Pencegahan Infeksi Nifas terdiri dari beberapa bagian :

Masa kehamilan Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi seperti anemia, malnutrisi,

dan kelemahan, serta mengobati penyakitpenyakit yang diderita ibu. Pemeriksaan dalam jangan

dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu. Begitu pula koitus pada hamil tua hendaknya

dihindari atau dikurangi dan dilakukan hati- hati karena dapat menyebabkan pecahnya ketuban,

kalau ini terjadi infeksi akan mudah masuk dalam jalan lahir.

1. Skenario Kasus

Lakukan roleplay kie tanda bahaya nifas kepada ibu nifas secara mandiri dengan

mendiskusikan dahulu materi kie dengan masing – masing anggota kelompok!

2. Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan kegiatan

KIE secara lengkap terhadap pasien.

3. Standart Operasional Prosedur

KIE TANDA BAHAYA IBU NIFAS

Pengertian Suatu proses penyampaian informasi antara bidan dengan klien atau

keluarga klien yang dilakukan secara sistematis untuk memberikan

Komunikasi Informasi Edukasi mengenai tanda bahaya pada saat nifas

Tujuan Untuk mencegah terjadinya bahaya pada saat nifas

Persiapan

Alat/Bahan

1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat yang nyaman dan aman untuk melakukan

konseling

2. Persiapan Alat/Bahan

• Alat tulis, pena dan buku

• Alat bantu untuk konseling (lembar balik)

Page 43: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

37

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja

KIE TANDA BAHAYA NIFAS

1. Menanyakan keluhan klien dengan sopan

2. Menjelaskan maksud dan tujuan

3. Teruji melakukan apersepsi tentang tanda bahaya masa nifas

4. Menjelaskan tentang tanda infeksi masa nifas

5. Menjelaskan tentang tanda perdarahan per vagina dalam masa

nifas

6. Menjelaskan tentang sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan

kabur

7. Menjelaskan tentang pembengkakan di wajah & ekstremitas

8. Menjelaskan tentang demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih

9. Menjelaskan tentang payudara yang berubah menjadi merah,

panas, terasa sakit

10. Menjelaskan tentang rasa sakit, merah, lunak, pembengkakan di

kaki

11. Menjelaskan tentang kehilangan nafsu makan dalam waktu yang

lama

12. Menjelaskan tentang perasaan sedih atau tidak mampu mengasuh

sendiri bayinya dan diri sendiri

Page 44: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

38

13. Menjelaskan untuk segera datang ke klinik jika mengalami tanda

bahaya masa nifas

14. Menanyakan kembali tanda bahaya masa nifas yang telah

diterangkan

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal – hal

yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia

mempunyai masalah atau pertanyaan

7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu harus

kembali)

Page 45: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

39

8. TEKNIK MENYUSUI

a. Pembentukan dan Persiapan ASI

Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan,

payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar

payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan,

perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin

besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae

makin menghitam.

b. Posisi dan perlekatan menyusui

Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa

dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Berikut ini posisi menyusui pada

ibu dalam kondisi khusus:

Gambar posisi menyusui balita pada kondisi normal

Page 46: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

40

Gambar posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan

Gambar posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah

Gambar posisi menyusui bayi bila ASI penuh

Page 47: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

41

Gambar posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan

c. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet,

ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi

enggan menyusu.

Tanda untuk menilai posisi menyusui yang benar

1. Bayi tampak tenang.

2. Badan bayi menempel pada perut ibu.

3. Mulut bayi terbuka lebar.

4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.

6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

7. Puting susu tidak terasa nyeri.

8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

9. Kepala bayi agak menengadah.

d. Lama dan frekuensi menyusui

Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri

kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan

ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak

memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 –

Page 48: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

42

2 minggu kemudian. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan

mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering

menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi

ASI.

Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali

menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui

sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali

menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui

sebaiknya ibu menggunakan bra yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

1. Skenario Kasus

Seorang IBU P1aoo nifas hari ke 1 mengeluh belum mengetahui teknik menyusui yang baik

dan benar !

2. Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan KIE secara lengkap terhadap pasien.

3. Standart Operasional Prosedur

Page 49: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

43

PETUNJUK PRAKTIKUM :

TEKNIK MENYUSUI

Pengertian Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan

dan posisi ibu dan bayi dengan benar

Tujuan 1. ASI Lancar

2. Bayi menghisap dengan baik dan benar

3. Kbutuhan ASI terpenuhi dengan baik

Persiapan

Alat/Bahan

1. Apron

2. Bantal

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan Persiapan tempat

3. Ruangan tertutup, aman, nyaman, dan bersih

4. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mengatur lingkungan sekitar klien

Tahap Kerja

1. Cuci tangan bersih dengan sabun.

2. Atur posisi bayi.

a. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh

bayi.

b. Lengan ibu pada belakang bahu bayi, tidak pada dasar kepala, leher tidak

menengadah.

c. Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan

puting susu, sedangkan telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis

Page 50: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

44

lurus.

d. Dekatkan badan bayi ke badan ibu (menempel).

3. Pegang payudara kanan dengan tangan kiri dan sebaliknya. Ibu jari pada

ibu berada di atas putting dengan jari telunjuk dan jari tengah, karena

posisi putting dalam mulut bayi yang tidak benar mengakibatkan ASI yang

keluar tidak lancar.

4. Setelah selesai pada satu payudara, lepaskan dengan menggunakan jari

kelingking ibu yang bersih, jari dimasukkan ke dalam sudut mulut bayi.

Cara lain adalah dengan menekan dagu bayi ke bawah atau menutup

lubang hidung bayi, jangan menarik puting untuk melepaskannya.

5. Susui bayi dengan dua payudara secara bergantian (misalnya, kiri – kanan,

kanan- kiri, kiri – kanan, dan seterusnya).

6. Sendawakan bayi dengan cara :

a. Menyandarkan bayi di pundak ibu lalu ditepuk – tepuk punggungnya

pelan – pelan.

b. Bayi ditengkurapkan di pangkuan ibu sambil digosok – gosok

punggungnya.

Tahap Terminasi

1. Merapikan peralatan

2. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah dilakukan

3. Konseling Pasca Pencabutan Implan

Dokumentasi

• Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

• Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu harus

kembali)

Page 51: MODUL PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUIfik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/asuhan-kebidanan... · 2020. 10. 13. · f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui

45

DAFTAR PUSTAKA

.

Handayani, Sri.2011.Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas.Yogyakarta : Gosyen Publishing.

http://www.lusa.web.id/program-tindak-lanjut-asuhan-nifas-di-rumah/

Heryani, Reni.2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas Dan Menyusui. Jakarta :

Trans Info Media.

Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes

Vivian Nanny Dan Tri Sunarsih.2011.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.Jakarta:Salemba

Medika.

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi : Yogyakarta.

Saleha, 2009. Asuhan KebidananPadaMasa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Suherni, 2008. PerawatanMasa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya