Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
SISTEM PRODUKSI EASTERN & WESTERN
1.1. Materi
Sistem Produksi adalah suatu gabungan dari komponen-komponen
yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mentransformasi
input produksi menjadi output, sehingga memiliki nilai lebih.
1.1.1. Sistem ProduksiWestern
Filosofi dasar dari sistem produksi western adalah
memanfaatkan unsur-unsur sistem produksi yang tersedia secara
optimal di mana ditemukan dan digunakan negara-negara barat yang
memiliki resource yang cukup banyak. Sistem produksi western
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Melakukan peramalan dalam menentukan kuantitas produksi.
b. Melakukan optimasi dalam penjadwalan produksi, penentuan
kebutuhan bahan baku, mesin dan tenaga kerja.
c. Terdapatnya departemen pengendalian kualitas.
d. Terdapat warehouse yang berfungsi sebagai penyimpanan
persediaan.
1.1.2. Sistem Produksi Eastern
Diawali krisis minyak yang terjadi pada tahun 1970-an yang
sangat mempengaruhi industri barat sebagai konsumen terbesar. Di
sisi lain, Jepang beserta sistem yang diterapkannya tidak telalu
berpengaruh terhadap krisis tersebut karena terbisa melakukan
penghematan. Hingga tahun 1990-an Jepang nampak berkembang
pesat dan jauh meninggalkan negara barat.
Sistem produksi Jepang dikenal dengan nama Just-in-Time (JIT).
Filosofi dasar dari sistem produksi ini adalah meminimalkan
pemborosan (eliminate of waste). Sistem produksi Eastern memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
a. Menerapkan Sistem Produksi JIT yaitu memproduksi apa yang
dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang
diperlukan.
b. Menerapkan Autonomasi, yaitu suatu unit pengendalian cacat
secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat mengalir
ke proses produksi berikutnya.
c. Tenaga kerjanya fleksibel. Maksudnya adalah dapat
mengubahubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi
permintaan
d. Berpikir kreatif dengan cara menampung saran-saran karyawan.
1.1.3. Sistem Produksi Toyota
Toyota Production System atau yang biasa disebut “Lean
Manufacturing” sebagian besar menggunakan landasan pada sistem
produksi eastern merupakan sebuah sistem produksi yang
menekankan pada continuous improvement (kaizen) dengan
mengurangi atau mengeliminasi semua jenis pemborosan pada
semua aspek yang berkaitan dengan aliran produk dari supplier
sampai ke tangan customer. Tujuan utamanya yaitu :
a. Laba lewat pengurangan biaya atau perbaikan produktivitas
b. Penghilangan produksi yang berlebihan c. Pengendalian jumlah, jaminan mutu, dan
menghormati kemanusiaan
d. Tenaga kerja fleksibel, keaslian dan kepintaran
e. Produksi Just In Time
Sedangkan prinsip-prinsip yang mendasari Toyota Production
System disebut Toyota Way. Menurut Liker (2006), Toyota Way
terdiri dari 14 prinsip yaitu:
a. Mengambil keputusan manajerial berdasarkan filosofi jangka
panjang
2
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
b. Membuat proses mengalir secara kontinu untuk mengangkat
permasalahan ke permukaan
c. Gunakan sistem “pull” untuk menghindari produksi berlebih
d. Meratakan beban kerja (heijunka)
e. Membangun kemampuan untuk mendeteksi masalah demi
kualitas yang baik sejak awal
f. Standarisasi kerja
g. Menggunakan pengendalian visual agar tidak ada masalah
tersembunyi
h. Hanya menggunakan teknologi handal yang sudah teruji
i. Mengembangkan pemimpin yang memahami pekerjaannya,
menjiwai filosofi kerjanya, dan mengajarkannya kepada orang
lain
j. Mengembangkan orang dan kelompok yang memiliki
kemampuan istimewa
k. Menghormati jaringan mitra dan pemasok
l. Melihat dan memahami sendiri situasi yang sebenarnya
m. Membuat keputusan secara perlahan-lahan melalui konsensus,
mempertimbangkan semua pilihan dengan seksama, kemudian
mengimplementasikan keputusan itu dengan cepat.
n. Menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa
kompromi (hansei) dan peningkatan berkesinambungan (kaizen)
Liker (2006) merinci adanya 8 pemborosan yang biasa dilakukan
perusahaan, yaitu :
a. Produksi berlebih (overproduction)
b. Pemborosan waktu (menunggu)
c. Transportasi yang tidak perlu
d. Memproses secara berlebih atau keliru
e. Persediaan berlebih
f. Gerakan yang tidak perlu
g. Produk cacat
3
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
h. Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan
Gambar 1.1.Proses Penghilangan Pemborosan untuk Penurunan Biaya
Produksi Lancar Toyota
Pelancaran produksi tiap model mobil pada Toyota
menggunakan FMS (Flexible Manufacturing System). Singkatnya,
FMS didefinisikan sebagai suatu sistem produksi otomatis, intsrumen
mesin otomatis, instrumen penanganan bahan dan sistem
mikrokomputer yang mengendalikan instrumen ini.
4
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
Gambar 1.2. Proses Produksi Toyota
Cara Toyota Memperpendek Waktu Pemesanan
Gambar 1.3.Kerangka Toyota Memperpendek Waktu Pemesanan
Just in Time (JIT)
Salah satu sistem produksi yang digunakan oleh Toyota adalah
Just in Time (JIT), yaitu suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu
penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis
5
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga
perusahaan dapat mengantarkan produknya kepada konsumen
dengan tepat waktu.
Metode JIT yang diterapkan di Toyota diantaranya: a.
Sikap Kerja 5S,
1) Seiri (Ringkas), memilah barang-barang yang diperlukan
dan tidmak diperlukan, dipisahkan lokasinya berdasarkan
frekuensi penggunaannya, dan menyingkirkan yang tak perlu.
2) Seiton (Rapi), menyimpan barang di tempat yang tepat/tata
letak yang benar, sehingga mudah ditemukan. Barang disusun
agar setiap orang dapat menemukannya dengan cepat.
Gambar 1.4. Contoh Letak, Tempat dan Kode Pelat
6
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
Gambar 1.5. Pengembalian Pembunkus dan Lemari
Berlaci Khusus Perkakas
3) Seiso (Resik), membersihkan sampah, kotoran dan benda
asing di tempat kerja untuk menciptakan lingkungan kerja
yang bebas dari kesalahan, yang dapat berdampak buruk pada
mesin/benda kerja atau bahkan kecelakaan kerja.
Gambar 1.6. Contoh Penggunaan Tutup Pengumpul Debu
4) Seiketsu (Rawat), membuat sistem dan prosedur untuk
mempertahankan dan memonitor aktivitas 5S. Penetapan
standar visual agar dapat dilakukan dengan mudah.
7
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
5) Shitsuke (Rajin/Disiplin), melatih dan menanamkan
kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan benar.
Langkah ini merupakan hal terpenting dalam 5S. Manajer
harus mengilhami bawahannya untuk dapat mengikuti aturan.
b. Poka Yoke, puncak pencegahan defect disebut juga alat anti
salah yang mempermudah kerja operator. Pendekatan bersidat
before the fact memiliki spirit menghidarkan human error dalam
pemenuhan kebutuhan.
c. Andon, merupakan lampu peraga gangguan yang digunakan
untuk membentu memperlihatkan keadaan tidak wajar di pabrik.
d. Heijunka, merupakan pemerataan beban kerja baik dari segi
volume maupun pembaruan produk. Dimana mengambil jumlah
total pesanan dalam satu periode dan meratakannya sehingga
dibuat dalam jumlah rata-rata setiap hari.
e. Sistem Kanban, dibuat untuk mengindikasikan proses mana
yang membutuhkan apa dan memungkinkan berbagai proses
untuk dapat berkomunikasi secara efisien. Perencanaan produksi
perusahaan hanya diberikan kepada baris perakitan akhir.
Shinjoka
Shinjoka adalah konsep untuk mencapai fleksibilitas dalam
jumlah pekerja dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan
permintaan. Faktor untuk mencapai konsep shinjoka: a. Rancangan
Tata Ruang mesin yang tepat
Tata ruang putaran-U dengan pintu masuk dan keluar berada
pada posisi yang sama.
8
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu
Gambar 1.7. Tata Ruang bentuk U
Keuntungannya yaitu mengurangi jumlah pekerja yang
diperlukan saat menyesuaikan diri terhadap perubahan jumlah
produksi.
b. Pekerja yang terlatih dengan baik dan serbaguna Arti Shinjoka
sebenarnya adalah kemampuan untuk mengubah jumlah pekerja
dengan cepat du tiap workstation untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan permintaan. Toyota membina para
karyawannya dengan sistem yang disebut rotasi pekerjaan,
dimana tiap pekerja bergiliran melalui dan melakukan setiap
pekerjaan di tempat kerjannya. Setelah satu periode, masing-
masing pekerja memiliki kemampuan dalam tiap pekerjaan
sehingga pekerja berfungsi-ganda.
Jidoka (Autonomasi)
Jidoka merupakan konsep untuk melengkapi mesin dengan
kecerdasan yang dapat melakukan penilaian sendiri terhadap cacat
produksi, kerusakan alat, kekurangan komponen, dan memberi
isyarat pada operator untuk segera menghentikan mesin.
Autonomasi di pabrik Toyota selalu melibatkan pengendalian
mutu karena ini tidak memungkinkan suku cadang cacat melalui
lini tanpa diketahui. Bila terdapat cacat, lini itu akan berhenti,
memaksa perhatian pada masalah dengan segera, penyelidikan
pada penyebabnya, dan tindakan koreksi untuk mencegah agar
cacat yang serupa tidak terjadi lagi.
9
UGM eknikTakultas F Departemen Teknik Mesin dan Industri Laboratorium Proses dan Sistem Produksi 7l Praktikum Sistem Produksi 201Modu