Upload
adha-ilhami
View
3.644
Download
101
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Latihan penggunaan aplikasi ProModel sederhana
Citation preview
1
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
SESI I : ELEMEN DASAR PROMODEL
1. General Information
Informasi umum, dimana dilakukan setup awal mengenai unit waktu, satuan jarak, library yang
digunakan, initialization logic, termination logic, dan judulnya.
2. Location/Lokasi (Basic Module)
Lokasi atau tempat yang posisinya tetap (fixed), atau tempat dimana entitas diproses.
Name : nama lokasi yang dibuat
Cap. : kapasitas lokasi
Units : jumlah lokasi yang dibuat
DTs. : downtimes, pengaturan kondisi rusaknya lokasi (mesin atau lainnya)
Rules : mekanisme entitas meninggalkan lokasi (FIFO, LIFO, dll)
2
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
3. Entities/Entitas (Basic Module)
Segala sesuatu yang diproses dalam promodel.
4. Arrivals (Basic Module)
Mekanisme yang menentukan bagaimana entitas masuk ke dalam sistem. Beberapa informasi
dalam men-set arrival (kedatangan entitas) antara lain:
Entity : nama entitas (bebas)
Location : lokasi dimana dikehendaki entitas pertama kali masuk ke dalam sistem
Qty each : jumlah entitas dalam setiap kali kedatangan.
First time : waktu dimana kedatangan entitas yang pertama
Occurrence : jumlah kedatangan, jika kedatangan bersifat tak hingga ketik “inf”
Frequency : waktu antar kedatangan entitas
Logic : gunakan logic jika anda menginginkan adanya arrival statements yang dapat
berupa general statement.
Disable : merupakan fitur untuk sementara menghentikan kondisi arrival ini.
5. Processing (Basic Module)
Operasi yang terjadi di sebuah lokasi (location)
Entity : entitas yang akan dijelaskan prosesnya
Location : lokasi entitas diproses
3
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
Operation : operasi yang dilakukan terhadap entitas di location
Output : perubahan entitas (yang mungkin terjadi, mungkin juga tetap)
Destination : lokasi berikutnya setelah diproses di location
Rule : aturan/mekanisme perpindahan entitas termasuk jumlah yang dipindahkan
Move Logic : logika/cara pindahnya entitas dari lokasi awal ke lokasi berikutnya.
Misalnya : move with operator (cara pindah dengan dibawa oleh operator)
Move for 5 min (waktu berpindah adalah 5 menit)
6. Resource : manusia atau mesin yang bersifat mobile (mampu berpindah)
7. Path Network : denah/path yang menggambarkan gerakan dari resource.
Name : nama network yang diinginkan (bebas)
Type : tipe mekanisme perpindahkan melalui network ini.
T/S : ukuran atau satuan yang digunakan time atau speed
Paths : untuk mendefinisikan/menggambarkan jalur gerakan
Interfaces : menentukan suatu node terhubung dengan lokasi apa.
Nodes : menentukan lokasi dan jumlah node/titik yang digunakan dalam model ini.
4
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
LATIHAN SESI I : MODEL SEDERHANA
Studi Kasus : Bengkel Dengan 2 mesin CNC
Sebuah bengkel memiliki dua mesin CNC, saat ini bengkel tersebut memiliki produksi rutin sebuah gear.
Proses produksi berlangsung seperti pada gambar di bawah ini.
Operator membawa bahan baku 1 dari pallet putih dan bahan baku 2 dari pallet orange menuju mesin
CNC1 (hijau), bahan baku 1 dan 2 diubah/diproses di mesin CNC1 menjadi WIP (berbentuk silinder tipis),
setelah itu WIP dipindahkan oleh operator ke mesin CNC2 (merah), pada mesin CNC2 wip diproses
menjadi finish good dan dipindahkan ke pallet biru. Di pallet biru, finish good akan dikumpulkan 4 buah
baru dipindahkan ke gudang (luar sistem).
Permasalahan: Kapasitas produksi diyakini lebih besar dari saat ini, saat ini bengkel hanya mampu
memproduksi 55 unit per hari (8 jam kerja). Sementara permintaan bengkel mencapai 100 unit per hari
(8 jam kerja). Lakukan simulasi kondisi eksisting kemudian usulkan perbaikan terhadap bengkel ini agar
kapasitas mampu meningkat menjadi 120 unit per hari (faktor biaya dalam hal ini investasi gratis).
Diketahui dari hasil pengamatan waktu baku diperoleh data-data sebagai berikut:
a. Bahan baku selalu tersedia di pallet putih dan orange dengan WAD (waktu antar kedatangan)
N(3, 1) menit untuk pallet putih dan N(3, 0.3) menit untuk orange.
b. Waktu memindahkan bahan baku dari pallet putih ke CNC1 berdistribusi normal {N(10, 1) detik}
c. Waktu operasi di mesin CNC1 berdistribusi eksponensial {E(8) menit}
d. Waktu memindahkan WIP dari CNC1 ke CNC2 berdistribusi uniform {U(8,12) detik}
e. Waktu operasi di mesin CNC2 berdistribusi normal {N(4, 0.1)menit}
f. Waktu memindahkan finish good dari CNC2 ke pallet biru berdistribusi U(7.4, 11.45) detik
Penyelesaian:
Dalam melakukan simulasi langkah awalnya adalah membuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tata Letak dari sistem yang akan disimulasikan
2. Diagram aliran entitas
3. Model konseptual, terdapat variabel keputusan, parameter, dan ukuran performansi.
5
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
4. Analisis Data Input
5. Analisis Data Output.
Adapun langkah untuk eksperimen dilakukan dua hal, yaitu:
a. Eksperimen data eksisting (kondisi saat ini) berfungsi untuk validasi model termasuk
perhitungan jumlah replikasi model.
b. Eksperimen data usulan (skenario usulan), perhitungan replikasi beserta perbandingan skenario
usulan dan kondisi eksisting.
c. Rekomendasi.
1. Tata Letak
Tata letak seperti pada gambar di atas.
2. Diagram Aliran Entitas
3. Model Konseptual
4. Analisis Data Input
Analisis data input adalah analisis terhadap data-data yang digunakan dalam simulasi, misalnya
WAD, waktu proses, waktu transportasi, dll. Secara umum data-data tersebut harus memenuhi
kriteria:
- Kerandoman atau independensi, dapat dilakukan dengan stat fit (run test)
- Homogen, juga bisa dilakukan dengan stat fit (scatter diagram)
Setelah kriteria terpenuhi tentunya kemudian dicek kecukupan data, jenis distribusinya, dan
estimasi parameter dari distribusi yang diujikan.
6
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
Hasil analisis data input:
Stasiun Kerja Waktu Kecukupan
Data
Hasil Uji
Random
Hasil Uji
Homogenitas Distribusi Keterangan
Pallet Putih WAD cukup random homogen Normal N(3, 1) menit
Pallet Orange WAD cukup random homogen Normal N(3, 0.3) menit
Move Pallet ke
CNC1
Man
handling cukup random homogen Normal N(10, 1) detik
CNC1 Proses cukup random homogen Eskponensial E(8) menit
Move CNC1 ke
CNC2
Man
handling cukup random homogen Uniform U(8, 12) detik
CNC2 Proses cukup random homogen Normal N(4, 0.1) menit
Move CNC2 ke
Pallet Akhir
Man
handling cukup random homogen Uniform
U(7.4, 11.45)
detik
Move Pallet
awal ke akhir
Man
handling cukup random homogen Uniform U(8,12) detik
Move pallet
awal ke CNC2
Man
handling cukup random homogen normal N(12,2)detik
Move CNC1 ke
pallet akhir
Man
handling cukup random homogen Normal N(12,2)detik
5. Eksperimen Data Eksisting (Kondisi saat ini)
Langkah-langkah menggunakan software Promodel adalah sebagai berikut:
a. Atur General Information (klik build-General Information) pada software Promodel, pilih graphic
library Mfg_new atau industry kemudian pilih time units dalam minutes dan distance units
dalam meters.
b. Kemudian atur Location (klik build-location)
c. Atur Entities (klik build-entities)
7
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
d. Atur Path Network (klik build-path network)
e. Atur Resource (klik build-resource)
Perhatikan pada specs, terdapat pilihat net, N1. Net menunjukkan path network yang berlaku
bagi resource, sementara N1 adalah kondisi awal si resource berada.
f. Atur Processing (klik build-processing)
g. Atur Arrivals (klik build-Arrivals)
h. Atur Simulation Option (klik simulation-option)
8
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
i. Lakukan verification simulasi (klik simulation-run) jangan lupa save dahulu program anda. Jika
tidak ada yang salah dan program bisa berjalan berarti program sudah verified.
j. Lakukan perhitungan kebutuhan jumlah replikasi, perhitungan jumlah replikasi ini dilakukan
dengan menggunakan rumus berikut:
�� � �����,�� �� ��
Keterangan:
n’ : jumlah replikasi yang dibutuhkan
tα/2,n-1 : nilai t pada α/2 dan derajat kebebasan n-1
S : standar deviasi
e : error
n : jumlah replikasi awal (bebas)
k. Lakukan simulasi sebanyak hasil perhitungan replikasi pada poin j
l. Lakukan perbandingan dengan data aktual (uji perbandingan sample) atau validasi dari model.
Uji t (independent atau paired).
m. Analisis hasil simulasi sistem eksisting, pilih dan catat hal-hal apa saja yang menghambat kinerja
sistem (misalnya mesin yang paling tinggi utilitasnya (bottleneck), layout yang kurang baik,
jumlah resource yang terbatas, atau hal-hal lainnya).
6. Usulkan Skenario perbaikan sistem.
7. Lakukan simulasi skenario perbaikan sistem, lalu bandingkan dengan sistem eksisting, jika lebih baik
maka skenario layak direkomendasikan.
9
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
SESI II : PENGGUNAAN MACROS, SUBROUTINE, DAN VARIABLES
Pengertian Variables, Macros, dan Subroutines
Variables : merupakan peubah yang bisa berubah saat simulasi berlangsung, variable digunakan
untuk membuat keputusan atau mengumpulkan data. Variabel ada yang berupa variabel lokal maupun
global.
Global Variables : dapat diakses dari manapun dalam model.
Local Variables : variable yang hanya dapat diakses atau hanya berlaku pada sebuah operasi,
atau subroutine.
Keterangan:
Icon : pilihannya no atau yes, yes jika ingin dimunculkan pada model pada saat model sedang
run.
ID : nama variabel (bebas)
Type : tersedia pilihan integer (diskrit) dan continue (real).
Initial Value : nilai variabel saat model mulai run (nilai awal variabel).
Macros : nama suatu ekspresi (ketentuan), set statements dan fungsi, atau teks, apapun yang
dapat digunakan dalam suatu logic (syntax). Sebuah macro diketik sekali saja, dan nama macro tersebut
akan berlaku bagi setiap teks yang digunakan dimanapun di model dan dapat digunakan sebanyak yang
diinginkan.
ID : nama macro (bebas)
Text : statement atau angka yang mana akan disubstitusikan pada setiap nama macro (sesuai ID)
yang digunakan di setiap logic pada saat model run.
RTI : memungkinkan definisi run-time interface (batasan) terhadap macro ini. Dengan adanya
batasan interval run-time yang didefinisikan di awal, macro dapat digunakan untuk men-set nilai
parameter pada awal model run.
10
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
Subroutines : adalah definisi/perintah/logic/syntax yang diberikan oleh user dan dapat dipanggil
(digunakan) untuk menggantikan/memerankan logic dan mampu pula menghasilkan value (nilai) di
dalam model. Subroutine dapat digunakan dimana pun di model
Keterangan:
ID : nama subroutines (bebas)
Type : tipe nilai (value) yang akan dihasilkan oleh subroutines.
Parameters : untuk mendefinisikan parameter apa saja yang digunakan di subroutine ini.
Logic : blok statement yang dieksekusi pada saat subroutine ini diaktifkan.
Ada tiga cara untuk menggunakan subroutines yaitu:
a. Subroutine dapat digunakan dengan menuliskan nama subroutines tersebut dalam sebuah logic.
b. Subroutine dapat digunakan secara independen dari logic, sehingga logic akan tetap berjalan tanpa
menunggu subroutine selesai dieksekusi. Caranya adalah dengan menggunakan statement
ACTIVATE diikuti dengan nama subroutines di Initialization Logic pada General Information.
c. Promodel memiliki kemampuan untuk menggunakan subroutines yang ditulis dalam bahasa
program lainnya, promodel hanya perlu memanggilnya melalui fitur fungsi XSUB().
11
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
LATIHAN SESI II : MODEL TRANSPORTASI
Studi Kasus : Distribusi Barang
PT Krakatau Iron (PT. KI) adalah sebuah perusahaan yang memiliki 3 area konsumen (order_1, order_2,
dan order_3), PT KI merespon permintaan dengan sistem send to order (dikirim setelah pesanan datang)
dari gudang ke pabrik1, pabrik2, dan pabrik3. dimana PT KI dalam sehari selalu memiliki persediaan 50
unit produk (iron_slab) pada gudangnya. Permintaan konsumen setelah dianalisis datanya ternyata
memiliki pola sebagai berikut:
PABRIK Distribusi Rata-Rata
(unit/hari)
Standar
Deviasi
Waktu antar
pemesanan
(jam)
1 Normal 4 1
N(10,1) 2 Normal 3 1
3 Normal 6 1
Data waktu pengiriman adalah sebagai berikut:
PERJALANAN Distribusi Rata-Rata
(jam)
Standar
Deviasi
G-1 Normal 4 1
G-3 Normal 4 1
1-2 Normal 2 1
2-3 Normal 3 1
Perjalanan dari gudang ke pabrik 2 hanya dapat dilakukan jika melalui pabrik 1 atau pabrik 2.
Waktu pengolahan iron_slab (hasil kiriman PT. KI) di pabrik 1, 2, dan 3 adalah sama yaitu berdistribusi
uniform a = 1 dan b = 1.5. Sementara pabrik 1, 2, dan 3 tidak melakukan pengiriman karena
konsumennya langsung mengambil produk di pabrik tersebut.
Permasalahan:
Saat ini PT. KI memiliki 20 unit kendaraan (truck) untuk mengangkut iron_slab ke pabrik 1, 2, dan 3. PT.
KI saat ini sedang terkena pengaruh krisis global, untuk itulah PT. KI mengambil kebijakan untuk
melakukan efisiensi di semua bidang termasuk pada kegiatan pengiriman iron_slab ini.
Manager Iron_Slab Delivery diminta untuk segera mengambil tindakan penghematan berkaitan dengan
kondisi ini. Karena adanya ketidakpastian (uncertainty) dalam aktivitasnya maka manager mencoba
menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan pendekatan simulasi.
Pertanyaan:
Apa saja yang bisa dilakukan Manager Iron_Slab Delivery untuk merespon kebijakan perusahaan?
12
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
Penyelesaian:
1. Tata Letak
2. Diagram Aliran Entitas
no
3. Model Konseptual
4. Analisis Data Input
Data input seperti tersaji pada studi kasus.
5. Eksperimen Data Eksisting (Kondisi saat ini)
Langkah-langkah menggunakan software Promodel adalah sebagai berikut:
13
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
a. Atur General Information (klik build-General Information) pada software Promodel, pilih graphic
library Distrib.glb. Initialization logic nanti akan diisi pada saat selesai membuat subroutines.
b. Kemudian atur Location (klik build-location)
c. Atur Entities (klik build-entities)
Iron_slab adalah entitas utama (produk dari PT. KI) sementara pabrik_orderan merupakan entitas
pelengkap yang fungsinya adalah untuk menjalankan order dari konsumen (area order).
d. Atur Path Network (klik build-path network)
N1 adalah gudang, N2 adalah pabrik 1, N3 adalah pabrik 2, dan N4 adalah pabrik 3. Gambar di atas
merepresentasikan waktu tempuh dari satu titik ke titik lain (lokasi ke lokasi lain).
14
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
e. Atur Resource (klik build-resource)
Perhatikan pada specs, terdapat pilihat net, N1. Net menunjukkan path network yang berlaku
bagi resource, sementara N1 adalah kondisi awal si resource berada.
f. Atur Processing (klik build-processing)
g. Atur Arrivals (klik build-Arrivals)
Pada arrival ini yang diatur hanya iron_slab saja, sementara untuk entitas pabrik_orderan akan
diatur di subroutines.
h. Atur Variables (klik Build-More Elements-Variables(Global))
Khusus untuk variable sold_at_1 (2 dan 3) pada Icon diubah menjadi Yes, ini berfungsi
memunculkan graphic variabel tersebut sehingga dapat diketahui jumlah yang berhasil dijual
secara realtime pada saat simulasi running.
i. Atur Macros (klik Build-More Elements-Macros)
Macros dalam konteks ini berfungsi mirip seperti variable namun kendali perubahannya
dilakukan pada saat model belum run.
15
Mo
du
l
Pe
la
ti
ha
n
Pr
om
od
el
2
00
9
j. Atur Subroutines (klik Build-More Elements-Subroutines)
ID : nama subroutines (bebas)
Type : tipe output yang akan dihasilkan oleh subroutine (integer atau real)
Parameters : jika ada parameter dalam subroutine maka harus dideklarasikan disini, dalam
hal ini tidak diperlukan parameter.
Logic : blok statements yang akan dieksekusi pada saat subroutines diaktifkan. Ketik
sesuai dengan gambar di atas.
k. Atur General Information untuk mengaktifkan Subroutines (klik Initialization Logic).
l. Atur Simulation Option (klik Simulation-Option)
Run hours di-set selama 24 jam dikarenakan simulasi merepresentasikan harian. Sementara
Warmup Period diperlukan karena simulasi ini merupakan simulasi tak henti.
m. Lakukan verification simulasi (klik Simulation-Run) jangan lupa save dahulu program anda. Jika
tidak ada yang salah dan program bisa berjalan berarti program sudah verified.