Upload
arvin-saptyan
View
258
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PERBAIKAN/SERVIS SISTEM PENDINGINAN
A. Latar Belakang
Banyak penyebab yang mendorong meningkatnya suhu mesin. Tak baiknya kerja
sirkulasi air, putaran kipas yang tak maksimal, radiator tersumbat, serta karburator kotor,
dan kerusakan beberapa komponen lain, menjadi penyebab paling sering meningkatnya
suhu mesin.
Sistem pendingin pada mesin adalah salah satu bagian penting dari kinerja mesin
secara keseluruhan. Optimalisasi kinerja sistem pendingin akan sangat berpengaruh pada
kestabilan suhu ideal mesin. Bila sistem pendingin mesin tidak bekerja secara baik, maka
temperatur kerja mesin bisa terganggu. Sistim pendingin mesin yang kurang baik, akan
mengakibatkan panas berlebih, dan kondisi yang demikian ini akan menimbulkan
kerusakan pada mesin.
Panas mesin yang berlebihan (overheat) jelas membuat performa mobil terganggu
dan bahkan bisa mengancam terjadinya kerusakan yang fatal. Namun, sebelum hal tersebut
benar-benar terjadi, lonjakan suhu mesin sudah pasti membuat tidak nyaman dalam
mengemudikannya. Pada umumnya mobil memiliki rata-rata suhu ideal mesin berkisar dari
85 hingga 95 derajat Celsius. Ini terasa mulai mengganggu, bila panas mesin terus
meningkat hingga mendekati angka 100 derajat Celcius.
Membersihkan radiator sebetulnya merupakan kegiatan yang seharusnya menjadi
salah satu bagian utama saat pengguna mobil ingin merawat kendaraannya secara mandiri.
Mengecek atau mengontrol serta merawat radiator secara periodik akan memberikan
kenyamanan tersendiri dalam mengendarai mobil.
Mengingat sangat pentingnya sistim pendingin pada mesin, maka sangat perlu
memahami permasalahan, dan pengetahuan tentang komponen dan prinsip kerja radiator
itu sendiri. Pengetahuan, pengalaman dan informasi penting tentang komponen dan prinsip
kerja radiator pendingin mesin, akan sangat bermanfaat dan membantu diri sendiri maupun
orang lain yang membutuhkan.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa sajakah komponen yang ada pada sistim pendingin mesin?
2. Bagaimanakah fungsi masing-masing komponen pada sistim pendingin mesin?
3. Bagaimanakah prinsip kerja sistem pendingin mesin?
4. Bagaimanakah cara mendeteksi gangguan pada sistem pendingin mesin?
C. Pembahasan
Pada bagian ini dijelaskan secara terperinci tentang berbagai permasalahan yang
sudah dirumuskan sebelumnya.
1. Komponen yang ada pada sistim pendingin mesin
Ada beberapa komponen penting yang menjadi bagian penting dari sistim
pendingin mesin yaitu:
a. Thermostat
b. Radiator
c. Water pump
d. Kipas radiator
e. Tangki reservoir
f. Baut pembuangan angin
g. Tutup radiator
h. Saluran pembuangan air
i. Selang ( hose)
2. Fungsi masing-masing komponen pendingin mesin
Pada bagian ini dijelaskan secara terperinci tentang fungsi masing-masing
komponen pendingin mesin.
a. Termostat
Thermostat merupakan komponen dalam sistim pendingin mesin yang berfungsi
menstabilkan arus air yang berputar. Pada suhu tertentu (panas), komponen ini akan
membuka saluran hingga sirkulasi air dalam mesin mengalir ke radiator untuk didinginkan
oleh kipas, ekstra fan dan hembusan angin dari arah depan kendaraan (sirkulasi panjang).
Lalu, setelah didapat suhu normal pada mesin, maka katup thermostat akan kembali
menutup, sehingga sirkulasi air hanya terjadi di dalam mesin (sirkulasi pendek). Demikian
seterusnya, terjadi gerakan membuka dan menutup katup thermostat sepanjang mesin
berputar. Bila komponen ini rusak, maka sudah pasti akan terganggu pula sistem sirkulasi
air pendingin, yang menyebabkan suhu mesin meningkat. Komponen itu tidak bisa
diperbaiki, maka bila dijumpai kerusakan thermostat maka penggantian dengan produk
baru merupakan satu-satunya jalan keluar.
Mesin mobil yang menggunakan sistem pendingin air menggunakan thermostat
sebagai pengatur suhu. Thermostat berfungsi sebagai katub/keran aliran air dari mesin ke
radiator. Pada saat masih dingin, thermostat menutup sehingga air akan berputar-putar di
blok mesin yang membuat suhu kerja ideal cepat tercapai.
Bila suhu kerja telah tercapai, maka pada thermostat akan membuka sehingga air mulai
dialirkan ke radiator untuk di dinginkan agar suhu mesin tidak melebihi suhu kerjanya.
Bila suhu mulai dingin maka thermostat akan kembali menutup, begitu seterusnya
sehingga membuat suhu mesin menjadi stabil.
Termostat terletak di saluran antara radiator dan mesin. Terdapat dua type
thermostat yaitu : 1) type dengan katup bypass , dan 2) type tanpa katup bypass
Definisi istilah:
By pass valve yaitu katup pada thermostat yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
blok mesin ke kepala silinder pada saat temperatur air masih rendah.
Jiggle valve yaitu katup pada thermostat yang fungsinya untuk mengalirkan air pada
saat menambahkan cairan pendingin ke dalam sistem.
Saluran By pass yaitu saluran pada sistem pendingin yang berfungsi untuk mencegah
timbulnya tekanan yang berlebihan akibat proses pemompaan.
Thermostat yaitu salah satu komponen pada sistem pendingin yangberfungsi membuka
dan menutup saluran air pendingin dari mantel pendingin yang ada di blok mesin ke
radiator atau sebaliknya
b. Radiator
Radiator adalah sebuah media sirkulasi cairan yang berfungsi sebagai sistem
pendingin pada mesin. Radiator itu terdiri dari elemen yang berbentuk seperti tingkap
udara (kisi-kisi, yang terbuat dari aluminium, kuningan, atau tembaga) yang berfungsi
untuk menjaga suhu air agar tetap stabil.
Disamping itu fungsi radiator adalah untuk menurunkan suhu cairan yang berasal
dari mesin. Agar suhu cairan dalam radiator dapat segera cepat turun maka radiator ini
dilengkapi dengan sirip pendingin (airfins) yang berfungsi untuk menyerap panas dan
sebagai media untuk memperluas bidang pendinginan. Aliran udara yang menuju radiator
akan bersinggungan dengan sirip tersebut dan menyerap panas yang ada sekaligus
mendinginkan radiator tersebut.
Radiator merupakan 'tandon' air dengan tugas mendinginkan sirkulasi air panas
yang berputar di dalam mesin. Karena memutar air, maka kadang beberapa saluran dalam
radiator mengalami sumbatan akibat kerak atau kotoran. Bila itu terjadi, maka mesin akan
meningkat suhunya akibat sirkulasi air terganggu. Suhu mesin tetap akan tinggi walaupun
mobil melaju kencang di jalan bebas hambatan.
Ini terjadi karena sumbatan tersebut membuat tak lancarnya putaran air. Sementara
kalau radiator mengalami kerusakan lain, seperti misalnya bocor, suhu mesin akan kembali
normal, setelah mobil melaju kencang. Radiator bocor, bisa menyebabkan panas tinggi bila
jumlah air minimal dalam komponen itu tak terpenuhi.
Kendaraan yang lebih tua atau kendaraan niaga biasanya memiliki radiator dari
bahan kuningan. Penutup pada kedua ujung sampingnya disolder dan dapat dilepas oleh
ahli radiator untuk memeriksa dan membersihkan bagian dalam dari tabung-tabung
pendinginnya. Sedan-sedan modern kemungkinan memiliki tabung radiator dari bahan
aluminium dengan tangki-tangki ujung terbuat dari plastik yang tahan panas. Bahan ini
memang sangat kecil kemungkinan berkarat (asalkan menggunakan cairan yang benar),
namun jauh lebih sulit untuk direparasi bila terdapat kebocoran atau kerusakan.
Pada hampir semua jenis mobil tua, sistem pendinginnya bekerja pada suhu yang
sangat dekat dengan titik didih air, karena ini akan membuat mesin bekerja lebih efisien.
c. Water Pump
Pompa air (water pump) berfungsi untuk memompakan air dalam mesin sehingga
sirkulasi berlangsung terus menerus. Kerusakan water pump, biasanya diakibatkan karena
kebocoran. Bila ini terjadi maka penggantian komponen wajib dilakukan, karena
kebocoran water pump nyaris tak akan hilang bila dilakukan upaya perbaikan.
Kalaupun dipaksakan, kebocoran akan terus berulang. Namun, kalaupun
kecurigaan terpaksa ditujukan pada kinerja pompa air, kerusakannya selain kebocoran
terpantau dari tak berputarnya air pada raditor. Putaran air maksimal dalam radiator dapat
dilihat dengan membuka penutup radiator saat mesin berputar. Amati gerakan air dari
lubang radiator. Jangan sekali-kali membuka tutup radiator meskipun mesin berhenti pada
saat mesin masih dalam keadaan suhu tinggi karena tekanan air panas radiator yang
membahayakan dapat menyemprot keluar.
Pompa atau yang lebih dikenal dengan water pump ini terletak jadi satu menempel
pada silinder block. Water pump ini berfungsi untuk menghisap cairan pendingin dari
radiator (air yang sudah turun suhunya) dan mendorongnya untuk masuk pada “alur air”
(water jacket) yang berada di dalam silinder blok sampai cairan pendingin tersebut masuk
lagi pada radiator. Pada water pump ini terdapat ‘Drive Belt” yang digunakan untuk
mengirim gerak rotasi poros engkol guna menggerakkan water pump ini.
d. Kipas radiator (Cooling fan)
Elemen yang lain dari sistem pendingin mesin adalah kipas pada radiator (Cooling
fan) atau bila ada yang memodifikasinya lagi dengan tambahan baru dan ini biasanya
dinamakan “extra fan”. Kipas ini berfungsi untuk mengarahkan udara yang berasal dari
depan radiator dalam jumlah besar ke arah radiator untuk meningkatkan efek pendinginan.
Gambar Extra Fan Dengan Sistem Switch Automatic
Kerja kipas di ujung mesin memang sering mengalami 'kelelahan'. Demikian pula
yang terjadi pada ekstra fan yang terletak pada bagian (luar) paling depan dari mesin.
Pemeriksaan dapat dilakukan sendiri. Namun untuk lebih maksimal, setelah mencurigai
terjadinya kerusakan dua komponen ini, pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada montir
yang khusus menjual jasa perbaikan kipas dan ekstra fan. Jasa tersebut biasanya
ditawarkan bersamaan tukang servis dinamo dan radiator. Jangan mudah memutuskan
untuk mengganti kedua komponen tersebut dengan yang baru. Karena, kipas mesin
maupun ekstra fan merupakan komponen yang relatif mudah untuk diperbaiki.
Seperangkat Extra fan dengan “model yang terbaru” terdiri dari kipas, relay dan switch
automatic (untuk radiator model terbaru dengan sistem automatic).
Kipas pendingin ini mengarahkan udara dalam jumlah besar ke radiator guna
meningkatkan efek pendinginan. Model-model terbaru dari kipas pada sistem pendingin
mesin ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1) Sistem kipas pendingin dengan “switch otomatis”, sistem ini cara kerjanya berdasarkan
temperatur cairan pendingin, kipasnya baru akan beroperasi bila temperatur air sudah
tinggi.
2) Kipas pendingin dengan “kopling fluida”, cara kerja kipas ini digerakkan oleh drive
belt dan memutarkan kipas dengan kopling fluida dari oli silikon.
3) Sistem kipas pendingin hidroulik yang terkontrol secara elektronik. Cara kerja sistem
ini adalah menggerakkan kipas dengan “motor hidroulik” yang diberi nama ECU
(Electronic Control Unit). Pada sistem ECU ini disamping dapat mengalirkan udara
dari kipas ke radiator juga sekaligus dapat mengatur volume cairan pendingin yang
masuk ke radiator
e) Tangki Reservoir
Tangki reservoir dihubungkan ke radiator untuk menyimpan cairan pendingin yang
mengalir secara berlebihan dari radiator dan mensuplai cairan pendingin jika radiator
dingin.
Saat temperatur cairan pendingin di radiator naik, maka akan memuai dan mengalir
ke dalam tangki reservoir. Saat radiator dingin, maka akan menghisap masuk cairan
pendingin dari tangki reservoir. Cairan dari tangki penampung ini dikembalikan ke radiator
ketika mesinnya sudah lebih dingin. Tangki penampung tidak boleh terisi penuh ketika
masih dingin (perhatikan tanda ‘min” dan “max”) .
f. Baut Pembuangan Angin
Untuk mencegah terjadinya “cavitation” yang menggerus saluran pendingin di
kepala silinder, pada saat mengisi media pendingin, baut pembuangan angin (air bleed
bolt) yang berada di dekat saluran thermostat di mesin perlu dibuka.
Perhatikan sampai gelembung-gelembung udara hilang atau sudah tidak muncul lagi.
Tambahkan lagi coolant dari lubang atas radiator jika level coolant di dalam radiator belum
penuh. Pastikan tidak ada gelembung udara lagi lalu tutup dengan baut namun menutup
baut jangan terlalu kencang, pakailah putaran kekencangan (torsi) secukupnya saja untuk
mencegah baut rusak.
g. Tutup Radiator
Tutup radiator dirancang untuk menahan tekanan yang biasanya antara 10 sampai
20 psi, dan ini meningkatkan titik didih cairan pendingin. Air akan mengembang ketika
dipanaskan. Untuk mencegah kehilangan cairan, maka luapan ini ditampung dalam sebuah
tangki penampung yang berada di luar radiator
Pada saat temperatur air pendingin berkurang setelah mesin berhenti, maka dalam
radiator terjadi kevacuman. Akibatnya vacum valve akan terbuka secara otomatis untuk
menghisap udara segar mengganti kevacuman dalam radiator. Kemudian diikuti dengan
cairan pendingin pada tekanan atmosfer apabila mesin sudah benar-benar dingin.
Periksa kondisi tutup radiator, jika pegas tidak main atau karet mulai melar, atau
umur sudah mencapai 4 tahun, lebih lebih baik diganti saja, tutup radiator berperan vital
mengatur tekanan di dalam radiator, tekanan berlebih bisa mengakibatkan klem kepala
radiator lepas.
h. Saluran Pembuangan air
Nampaknya sangat sepele tetapi saluran pembuangan media pendingin ini sangat
diperlukan. Pada periode tertentu media pendingin harus dilakukan penggantian, kualitas
media pendingin yang sudah menurun perlu diganti dengan yang baru. Sebelum diisi
dengan media cairan yang baru, yang lama harus dibuang melalui saluran pembuangan.
Saluran ini biasanya terletak pada radiator bagian kiri bawah, atau pada bagian kanan
bawah.
i. Selang ( Hose )
Periksa juga Hoses (selang-selang), jika sudah mulai gembung, retak halus atau ada
rembesan di sekitar klem atau sudah berumur lama segera ganti. Pecahnya hoses (terutama
bagian atas) akan berakibat kerusakan besar pada mesin
3. Prinsip Kerja Sistem Pendingin Mesin
Prinsip kerja sistem pendingin mesin sangat sederhana. Dalam kondisi suhu mesin
masih belum panas, pompa air (Water pump) sudah berputar seiring dengan putaran poros
engkol mesin. Water pump mengalirkan air ke sekeliling cylinder block (water jacket) dan
kepala mesin (Cylinder head), disebut sirkulasi pendek. Ketika suhu mesin berangsur-
angsur naik, dan telah telah mencapai suhu 80 derajat Celcius sampai dengan 90 derajat
Celcius, maka termostat akan membuka dan membiarkan air bergerak ke radiator untuk
didinginkan dan kemudian dihisap kembali untuk mendinginkan mesin, disebut sirkulasi
penjang.
Gambar 8. Prinsip Sistem Sirkulasi Cairan Pendingin Pada Mesin
Ketika mesin baru akan dihidupkan (biasanya di pagi hari), suhu air pada radiator
berkisar pada suhu ruang yaitu sekitar 23 derajat Celcius. Ketika mesin dinyalakan, air
yang berada di dalam blok mesin bersirkulasi dengan bantuan water pump melewati selang
by-pass tanpa melewati radiator.
Mengapa tidak melewati radiator? Itu dikarenakan lubang air menuju radiator
masih ditutup oleh termostat, sementara itu lubang by-pass yang letaknya berseberangan
dengan lubang menuju radiator terbuka memungkinkan water pump mengalirkan air yang
keluar dari blok mesin untuk kembali masuk ke dalam blok mesin. Fase ini disebut sebagai
“fase pemanasan” dimana air yang bersirkulasi di dalam blok mesin tidak mengalami
pendinginan sehingga suhu kerja mesin berkisar di 80-90 derajat Celcius. Pada kesempatan
yang sama, temperatur air pada sistem sirkulasi juga naik hingga 80-90 derajat Celcius.
Jika thermostat disetting oleh pabrik untuk membuka pada suhu 80-90 derajat
Celcius, maka thermostat membuka dan memungkinkan air dari blok mesin masuk ke
radiator. Dengan membukanya thermostat, ujung dari thermostat tersebut menutup lubang
by-pass yang berseberangan dengan jalur keluar air. Tertutupnya lubang by-pass tersebut
juga memungkinkan water pump untuk menghisap air dari dalam radiator untuk dipompa
kembali ke cylinder block untuk menjaga temperatur kerja dari mesin tersebut.
Air yang keluar dari blok mesin masuk ke radiator untuk didinginkan dengan
bantuan tiupan angin dari depan mobil maupun dari cooling fan serta dari extra fan. Fase
ini disebut “fase pendinginan”.
Pada saat mesin berkerja pada putaran rendah, suhu kerja mesin menjadi turun dan
kurang dari 80 derajat Celcius, maka otomatis thermostat kembali menutup untuk menjaga
temperatur air tidak berkurang dari suhu kerja mesin, dan akan membuka kembali ketika
suhu tersebut telah tercapai kembali. Kedua fase ini berpindah secara bergantian
bergantung dari temperatur mesin itu sendiri.
4. Cara Mendeteksi Gangguan Pada Sistim Pendingin Mesin
Banyak faktor penyebab mobil jadi overheat. Bila hal ini terjadi maka dapat
dilakukan langkah- langkah pendeteksian sebagai berikut:
a. Periksa volume air didalam radiator.
Minimnya volume air di dalam radiator maupun di dalam blok silinder, mengaki-
batkan kemampuan penyerapan panas berkurang,sehingga mesin menjadi panas karena
kurang pendinginan.
b. Periksa kebocoran tangki radiator.
Kebocoran tangki radiator di bawah permukaan air biasanya dapat dideteksi dari
adanya tetesan air meskipun dalam kondisi diam. Tetapi ada juga kemungkinan bocor
karena keretakan kecil yang tidak terdeteksi pada suhu dingin, kebocoran biasa terjadi
apabila suhu air sudah tinggi dan tekanan di dalam tangki radiator juga sangat tinggi.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan cara mengisi air pada radiator dan mesin dihidupkan,
pada saat mesin sudah panas dapat diamati kemungkinan adanya kebocoran.
c. Periksa kebocoran pada selang
Kebocoran pada selang kemungkinan besar karena selang sudah tua, kelenturan
selang sudah berkurang, selang mudah sobek, dan klem sambungan selang kurang rapat.
d. Periksa kerja radiator
Radiator bertugas mendinginkan sirkulasi air panas yang berputar di dalam mesin.
Karena memutar air, maka kadang beberapa saluran dalam radiator mengalami sumbatan
akibat kerak/kotoran maupun kebocoran. Bila itu terjadi, maka mesin akan meningkat
suhunya akibat sirkulasi air terganggu.
e. Periksa kerja kipas dan ekstra fan
Kerja kipas di ujung mesin memang sering mengalami 'kelelahan'. Demikian pula
yang terjadi pada ekstra fan yang terletak pada bagian (luar) paling depan dari mesin.
Periksa, apakah pada saat suhu mesin cukup panas (dapat dilihat pada thermometer di
dashboard) kipas dapat bekerja dengan baik.
f. Periksa kerusakan thermostat
Setelah memeriksa kerja komponen yang nampak tersebut, bila mesin tetap panas,
sementara pengapian dan kerja mekanik mesin berjalan normal, kecurigaan boleh
diarahkan pada kerusakan thermostat. Jika komponen ini rusak maka fungsi membuka dan
menutup saluran air ke radiator terganggu, sehingga proses pendinginan juga terganggu.
Thermostat jarang bisa diperbaiki, kebanyakan kalau rusak langsung diganti.
g. Periksa kerusakan pompa air (water pump)
Komponen yang satu ini sesuai namanya, berfungsi untuk memompakan air dalam
mesin sehingga sirkulasi berlangsung terus menerus. Kerusakan water pump, biasanya
diakibatkan karena kebocoran. Bila ini terjadi maka penggantian komponen wajib
dilakukan, karena kebocoran water pump nyaris tak akan hilang bila dilakukan upaya
perbaikan.
h. Kerusakan swicth suhu dan meter pengukur suhu
Kalau seluruh kemungkinan gangguan sudah dilakukan tetapi mesin tetap panas,
cobalah periksa fungsi swicth dan meter pengukur suhu (thermometer) pada papan
instrumen (dashboard). Komponen swicth suhu tertanam pada blok mesin, berfungsi untuk
menyampaikan informasi suhu air pendingin kepada thermometer tersebut.