4
Modul Teater I. Acting dan Action Dalam teater kita harus benar-benar sadar ‘menjadi’ apa yang benar-benar kita perankan. Dalam pemeranan kita harus bias membedakan tindakan realis dan surealis. Realis adalah tindakan menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu, yang secara singkat berpegang atas dasar kenyataan. Kita bias mengakali semuanya dan pastinya mempunyai trik tertentu apabila peran yang kita lakukan termasuk peran yang membahayakan. Sedangkan surealis adalah tindakan yang dilakukan hanya untuk teatrikal saja. Contoh nyata misalnya dalam adegan menyobek tangan. Dalam realis kita bisa terlihat berdarah namun itu juga harus bisa diakali agar tidak membahayakan kita. Bila dalam surealis menyobek tangan mungkin saja tidak berdarah atau malah berdarah beneran. Acting adalah proses, cara, perbuatan memahami pelaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang. Tentunya tidak hanya memahami tetapi juga melakukan orang tersebut. Jadi kita sadar untuk sedang menjadi seseorang atau orang lain. Sedangkan action kita tidak menjadi siapa-siapa, hanya aksi. Dalam melakukan kegiatan ini kita bisa menggunakan latihan aksi-reaksi, keaktoran dan tubuh & ekspresi. II. Penulisan Naskah Dalam pembuatan cerita seperti naskah teater dan cerpen kita bisa langsung membuat cerita kita menarik dengan langsung menampilkan adegan pertama dengan masalah atau konflk dalam cerita tersebut. Namun kita juga harus memperhatikan penikmat karya kita bahwasanya penonton atau penikmat tidak bodoh, maka hindari memberi nasihat atau kata ‘jangan’ dalm

Modul Teater

  • Upload
    robert

  • View
    131

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Modul Teater

Modul Teater

I. Acting dan Action Dalam teater kita harus benar-benar sadar ‘menjadi’ apa yang benar-benar

kita perankan. Dalam pemeranan kita harus bias membedakan tindakan realis dan surealis. Realis adalah tindakan menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu, yang secara singkat berpegang atas dasar kenyataan. Kita bias mengakali semuanya dan pastinya mempunyai trik tertentu apabila peran yang kita lakukan termasuk peran yang membahayakan. Sedangkan surealis adalah tindakan yang dilakukan hanya untuk teatrikal saja. Contoh nyata misalnya dalam adegan menyobek tangan. Dalam realis kita bisa terlihat berdarah namun itu juga harus bisa diakali agar tidak membahayakan kita. Bila dalam surealis menyobek tangan mungkin saja tidak berdarah atau malah berdarah beneran.

Acting adalah proses, cara, perbuatan memahami pelaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang. Tentunya tidak hanya memahami tetapi juga melakukan orang tersebut. Jadi kita sadar untuk sedang menjadi seseorang atau orang lain. Sedangkan action kita tidak menjadi siapa-siapa, hanya aksi.

Dalam melakukan kegiatan ini kita bisa menggunakan latihan aksi-reaksi, keaktoran dan tubuh & ekspresi.

II. Penulisan NaskahDalam pembuatan cerita seperti naskah teater dan cerpen kita bisa

langsung membuat cerita kita menarik dengan langsung menampilkan adegan pertama dengan masalah atau konflk dalam cerita tersebut. Namun kita juga harus memperhatikan penikmat karya kita bahwasanya penonton atau penikmat tidak bodoh, maka hindari memberi nasihat atau kata ‘jangan’ dalm naskah tersebut. Berikut poin-poin yang harus diperhatikan dalam membuat fragmen:

- Awal yang menggigit (pengenalan)- Menulis naskah berbeda dengan cerpen- Tidak memberi nasihat- Membuat kerangka naskah (judul, nama tokoh, dapat dikasih detail,

tokoh)- Ingat setting

Salah satu metode yang harus diperhatikan dalam pembuatan naskah adalah olah imajinasi. Kita harus bias menghadirkan kisah dalam pikiran dahulu, bias dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan kehidupan luar yang belum pernah kita alami dan hanya ada dalam angan-angan.

Untuk memudahkan penulisan kita juga bias membuat kerangka sebagai berikut

Page 2: Modul Teater

1. Pengenalan (konflik), jangan terlalu panjang2. Konflik mencapai klimaks3. Resolusi- Menulis naskah- Bedah naskah (editing)- Revisi naskah- Pentas

Semua ini harus diperhatikan secara runtut hingga benar-benar mantap.

III. Pantomim

Pantomim salah satu gerakan dalam teater yang mengutamakan ekspresi pada wajah. Ekspresi akan lebih muncul dan kelihatan ketika memakai make up putih pada wajah. Dan gerakan awal yang harus dikuasai oleh pemain pantomim adalah moonwalk dan kepiting.

Moonwalk adalah gerakan kaki mundur satu persatu seperti berjalan. Berikut langkah demi langkahnya

1. Jinjitkan kaki kanan sejajar dengan kaki kiri.

2. Mundurkan kaki kanan tetap dengan keadaan jinjit hingga kaki lurus kebelakang.

3. Letakkan kaki kanan datar dengan lantai bersamaan dengan jinjitkan kaki kiri.

4. Mundurkan kaki kiri tetap dengan keadaan jinjit hingga kaki lurus kebelakang.

5. Letakkan kaki kiri datar dengan lantai bersamaan dengan jinjitan kaki kanan.

6. Lakukan kegiatan diatas hingga benar-benar mahir

Kepiting adalah gerakan kaki seperti kaki kepiting saat berjalan. Berikut langkahnya

1. Temukan dan tempelkan kedua tumit kaki hingga membentuk pucuk segitiga.

2. Geser bersamaan kedua kaki kekanan hingga kedua jempol kaki bertemu dan membentuk seperti pucuk segitiga.

3. Kembali pertemukan kedua tumit hingga membentuk pucuk segitiga.

Page 3: Modul Teater

4. Lakukan kegiatan diatas berulang-ulang hingga mahir. Dan lakukan hal sama seperti diatas dengan berjalan ke kiri.

Pencitraan dalam kegiatan pantomime itu penting agar dapat membentuk image. Dan syarat-syarat gerakan pantomime adalah

1. Sudah pernah mengalami realitas sebenarnya.

2. Gerak tubuh dan otot harus mendukung.

3. Ekspresi lebih muncul ketika memakai make up putih.

IV. Penyutradaraan