Upload
ngophuc
View
262
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
1
SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung
MODUL
BAHASA INDONESIA
XI IPA 1& 2
OLEH :
Dra. Franciska Titik Lestari
Tahun 2015-2016
2
1
PIDATO,KHOTBAH,
SAMBUTAN ,DAN
WAWANCARA
Kompetensi Dasar : 1.3 Menemukan pokok-pokok isi
pidato/khotbah/sambutan/wawancara yang didengar. 1.4 Merangkum isi pembicaraan dalam pidato/khotbah/sambutan dan
wawancara
Standar Kompetensi: 1. Memahami informasi dari sambutan,khotbah,dan wawancara
Kompetensi Dasar : 1.1 Menemukan pokok-pokok isi
pidato/khotbah/sambutan/wawancara yang didengar. 1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam pidato/khotbah/sambutan dan
wawancara
Tujuan pembelajaran : Setelah melaksanakan proses pembelajaran,siswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian pidato 2. Menjelaskan tujuan orang berpidato 3. Menjelaskan teknik-teknik dalam berpidato 4. Menjelaskan cara membuka dan menutup pidato 5. Membuat kerangka pidato dengan tema yang ditentukan 6. Membuat naskah pidato dengan baik 7. Melakukan pidato di depan teman-teman 8. Melakukan penilaian antarteman dalam berpidato
Nilai spritualitas Santa Angela : 1. Peserta didik memiliki kegigihan dalam membuat teks
pidato. 2. Peserta didik memiliki kepedulian dalam menyimak
pidato.
3
Peta Konsep : PENGERTIAN
Tujuan rekreatif persuasif
informatif Naskah Pidato Kerangka pidato Metode Buka
pidato TEKNIK Tutup pidato
Materi :
1.1 PIDATO/KHOTBAH
4
Pengertian : Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak /di depan khalayak .Bila ada unsur keagamaan maka digolongkan sebagai khotbah. Tujuan Pidato :
1. MENGHIBUR/REKREATIF Pembicara hanya menyampaikan hal- hal yang menyenangkan berkaitan
dengan acara. 2. MEMBERITAHU/INFORMATIF
Pembicara menjelaskan masalah sejelas-jelasnya agar pendengar menjadi tahu dan paham .
3. MENGAJAK / PERSUASIF Pembicara berusaha meyakinkan dan mempengaruhi pendengar untuk mau melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu seperti yang dikehendaki pembicara.
Teknik Berpidato :
1. MEMBACA NASKAH/MANUSKRIP Pembicara hanya membacakan naskah yang sudah disiapkan dari awal sampai akhir.
2. MEMBACA/MANUSKRIP 3. MENGHAFALKAN NASKAH
Naskah yang sudah ada tidak dibaca dalam berpidato,tetapi dihafalkan lebih dahulu kemudian diucapkan dalam berpidato.
4. SPONTANITAS/IMPROMTU Pembicara tidak menyiapkan naskah, tidak membaca,dan tidak menghafalkan
naskah. Pidato ini benar-benar tanpa persiapan. 5. KERANGKA/EKSTEMPORER
Pidato sudah disiapkan dalam bentuk out line (garis besar) dan pokok-pokok penunjang (supporting point).
Cara Membuka PIdato:
1. Mengucapkan rasa syukur. 2. Menceritakan pengalaman. 3. Menceritakan cerita ilustrasi. 4. Menebar humor. 5. Memperkenalkan diri. 6. Menyampaikan gambaran umum. 7. Menyebutkan fakta yang dialami pendengar. 8. Menyebutkan contoh nyata.
5
9. Menyampaikan kutipan. 10. Melibatkan peserta/pendengar. 11. Menunjukkan benda peraga. 12. Langsung menyebut pokok persoalan. 13. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang dihadapi. 14. Menghubungkan dengan suasana emosi (mood) yang tengah meliputi
khalayak. 15. Menghubungkan dengan kejadian sejarah di masa lalu. 16. Memberi pujian atas prestasi khalayak. 17. Mengajukan pertanyaan.
Cara Menutup pidato :
1. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan. 2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat yang berbeda. 3. Mendorong khalayak untuk bertindak (Appeal for Action). 4. Memuji pendengar/khalayak. 5. Mengambil kutipan sajak,kitab suci. 6. Membuat pernyataan yang humoris/lucu. 7. Menyampaikan ungkapan yang terkenal. 8. Melantunkan pantun,karmina.
Latihan :
1. Buatlah sebuah naskah pidato dengan mengambil tema teknologi ! 2. Sampaikan pidato Anda di depan kelas dan teman Anda yang ditunjuk secara
memberi penilaian. 3. Format penilaian pidato antarteman :
6
FORMAT PENILAIAN PIDATO
NAMA : ….................................................... KELAS/NO : …......................./…........................ JUDUL PIDATO :…..................................................... TANGGAL PENILAIAN :…..................................................... NAMA PENILAI :….....................................................
No. Aspek yang dinilai Tingkatan Skala
1. Keakuratan informasi (amat tidak akurat-akurat)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2. Hubungan antar informasi (amat sedikit-amat banyak)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Ketepatan struktur kata dan kosa kata (amat tidak tepat – amat tepat)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4. Kelancaran berpidato (terbata-bata- amat anya )
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Kewajaran urutan wacana (tak normal – normal)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6. Gaya pengucapan (amat kaku – amat wajar)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7. Lafal (amat tidak jelas – amat jelas)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8. Intonasi dan nada (amat jelek – amat baik)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
9. Nada (amat monoton – amat variatif)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10. Sikap (amat tidak wajar-amat wajar)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah skor :…............
7
Pengertian : Khotbah adalah pidato yang disampaikan dalam rangka kegiatan keagamaan tertentu.Kegiatan jenis ini termasuk kegiatan seremonial dan menjadi keharusan karena ada kaitannya dengan ajaran agama.Isi khotbah berupa anjuran untuk melakukan segala yang diperintahkan agama dan meninggalkan larangan agama. Tujuan:
1. Menginformasikan maksud sebuah perikop dalam kitab suci. 2. Mempengaruhi /mengajak umat agar melakukan sesuatu sesuai yang dimaksud
dalam kitab suci. Metode :
1. Membaca 2. Membacakan (* 3. Mempengaruhi 4. Menginformasikan 5. Serta merta
1.1 KHOTBAH
8
Latihan : 1. Buatlah sebuah khotbah dengan mengambil naz /ayat yang cocok dengan
keingin Anda .Boleh dari Alkitab, Alquran,Weda, dsb . 2. Buatlah kerangka khotbah terlebih dahulu ! 3. Majulah ke depan untuk berkhotbah dan jangan lupa mintalah temanmu
memberikan penilaian di samping gurumu yang bersangkutan!
Pengertian : Wawancara /interview adalah t anya jawab dengan maksud memperoleh data untuk keperluan tertentu.Tanya jawab itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yakni orang yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan orang yang diwawancara /narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Jenis-jenis Wawancara : Wawancara dapat dilakukan secara tertutup dalam ruangan khusus (bersifat pribadi/rahasia) dan dapat pula dilakukan dalam ruang terbuka (kepentingan umum)seperti dalam acara Debat,Dialog,Talkshow,dsb.Jumlah penanya dapat satu atau dua orang.Kegiatan wawancara dapat dibedakan menjadi :
1. Wawancara secara serta merta/jalanan Dilakukan secara spontan dan dalam situasi alamiah.Pertanyaan dan jawaban berjalan sebagaimana layaknya obrolan sehari-hari.
2. Wawancara dengan petunjuk umum Pewawancara membuat kerangka atau pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dalam proses wawancara.Daftar pertanyaan dibuat sebelum wawancara dilakukan.
WAWANCARA
9
3. Wawancara dengan memakai seperangkat pertanyaan yang sudah dibakukan/konvensional Urutan kata-kata dan cara penyajian pertanyaan untuk jenis ini sudah ditetapkan .Pewawancara kemudian membacakan secara apa adanya atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan.
Tahap-tahap Pelaksanaan Wawancara
1. Tahap Persiapan Pelaksanaan wawancara harus diawali dengan persiapan-persiapan berikut : a. Tentukan tujuan wawancara yang akan dilaksanakan b. Tentukan informasi,keterangan, dan data yang dibutuhkan sesuai dengan
tujuan wawancara. c. Pilihlah instansi atau orang yang akan dijadikan narasumber. d. Hubungi narasumber sebelum wawancara dilakukan.Rundingkan masalah
teknik wawancara. e. Susunlah pokok-pokok pertanyaan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
wawancara.
2. Tahap Pelaksanan a. Tahap pembukaan
Pewawancara memperkenalkan diri sekaligus mengungkap maksud dan tujuan wawancara.Masalah kesopanan,penampilan,dan penggunaan bahasa haruslah diperhatikan.
b. Tahap inti Ajukan pertanyaan secara sistematis.Ungkapkan pertanyaan secara jelas dan singkat.Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi.Sampaikan secara ramah dan sopan sehingga tercipta suasana akrab dengan orang yang diwawancarai.Dalam tahap ini,pewawancara hendaknya: 1. Bersikap sebagai pihak yang netral,artinya tidak memihak pada suatu
konflik pendapat atau konflik lain yang diungkapkan narasumber. 2. Tidak mempengaruhi sikap,pendirian, atau emosi narasumber. 3. Memiliki kesiapan dan taktik khusus dalam kesulitan yang mungkin
terjadi .(bdk. Dalam acara Mata Najwa-Metro TV) 4. Hendaknya memiliki kemampuan mendengar dan mencatat yang
akurat.Bila memakai tape recorder/HP hendaknya berdasar persetujuan narasumber.
10
c. Tahap akhir Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.Selain itu tambahkan pengharapan untuk dapat bertemu kembali pada kesempatan lain.Sebelum hasil wawancara dipublikasikan sebaiknya narasumber mengetahui rekaman yang telah dilakukan.Cara ini untuk menghindari kesalahpahaman dan memberi kesempatan pada narasumber untuk mengoreksi kekeliruan yang mungkin terjadi dari yang telah dikatakannya.
Laporan hasil wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan informasi. Oleh karena itu setelah proses wawancara ,pewawancara harus menuangkan hasilnya ke sebuah laporan.Menulis laporan merupakan kegiatan akhir wawancara.Laporan dapat disusun secara formal meliputi :
1. Judul Wawancara dan nama pewawancara 2. Pendahuluan meliputi:
a. Latar belakang pelaksanaan wawancara b. Tujuan wawancara c. Nama instansi dan narasumber yang diwawancara d. Waktu dan tempat dilakukan wawancara
3. Isi a. Informasi tentang berbagai hal sesuai dengan pokok-pokok masalah yang
telah direncanakan b. Uraian atau analisis atas hasil wawancara
4. Penutup a. Kesimpulan b. Saran-saran
Tiga macam bentuk penulisan wawancara : 1. Diagonal
Lebih mempertahankan keaslian jawaban dan menghindari kesalahpahaman.Model dirasakan kaku dan memberi kesan interogatif. Bentuk: T : ....................................................................................... J : ....................................................................................... T : ....................................................................................... J : .......................................................................................
2. Narasi /Uraian Data yang diperoleh dibuat dalam bentuk paragraf/narasi dengan mengolah hasil mentah data wawancara.
3. Kombinasi antara diagonal dan narasi
11
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan :
1. Penulis hendaknya memperhatikan ejaan dan tata bahasa. 2. Penulis hendaknya tidak melakukan penafsiran yang berlebihan dari batas
wawancara. 3. Pilihlah informasi yang relevan dengan masalah-masalah yang telah dirumuskan 4. Penulis hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama baik
narasumber. Tugas terstruktur :
1. Lakukan wawancara dengan orang-orang yang tersisih baik secara fisik/sosial/materi !
2. Buatlah laporan berdasar format yang telah disampaikan dan kumpulkan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan ! jangan lupa buatlah refleksi dalam laporan tersebut !
3. Presentasikan laporan wawancara tersebut di depan kelas ! Glosari : Ekstemporan : pidato tanpa mempersiapkan naskah tetapi hanya mencatat hal-hal penting yang akan dilaksanakan /dilakukan. Impromtu : pidato yang dilakukan serta merta tanpa persiapan teks sama sekali. Diagonal :laporan wawanacara yang berisi tanya dan jawab dan disusun persis seperti apa yang ditanyakan dan yang dijawab. Interview :wawancara Interviewer :pewawancara Interviewee :nara sumber Daftar Pustaka : Sutarni, Sri dan Drs. Sukardi , M.Pd..2008. Bahasa Indonesia 2 SMA Kelas XI. Bogor :
Quadra Suryanto, Alex dan Agus Haryanta . 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia
untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
12
Peta Konsep
Sebuah alinea harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat alinea yang baik ialah :
1. Kesatuan Sebuah alinea dikatakan memiliki kesatuan yang baik apabila semua kalimat yang membangunnya hanya menyatakan satu pikiran/gagasan pokok/pikiran utama/kalimat utama.Jadi semua kalimat dalam alinea harus membicarakan satu gagasan pokok (bk.dengan ide pokok, tidak secara eksplisit tertera dalam paragraf sehingga perlu dirumuskan kembali).
2. Koherensi Koherensi adalah kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alinea.Kepaduan suatu alinea dapat ditunjukkan dengan adanya penanda hubungan yang bersifat eksplisit dan
Paragraf Yang Baik
KESATUAN (KOHESI)
KEPADUAN (KOHEREN)
POLA PENGEMBANGAN
PARAGRAF
PARAGRAF YANG
KOHESI ,KOHEREN,dan
BERPOLA
PENGEMBANGAN
13
implisit. Dikatakan implisit karena dikaitkan dengan situasipembicaraan,sedang secara eksplisit ditandai dengan : a. Pengulangan kata/frasa kunci:
(kata/frasa utuh,sinonim,antonim,pengulangan bentuk dasar yang sama) b. Kata ganti :
Yang dipakai sebagai penanda hubungan dalam alinea ialah kata ganti orang,milik,penunjuk.
c. Kata atau frasa transisi: Kata atau frasa transisi menunjukkan berbagai macam hubungan.Untuk itu dapat digunakan kata/frasa transisi yang sesuai dengan maknanya. Kata/frasa transisi (berupa kata sambung/konjungsi) terletak di setiap awal kalimat dalam satu alinea.
3. Pola pengembangan Setiap alinea dikembangkan dengan menggunakan pola pengembangan yang berbeda-beda. Ada beberapa pola pengembangan alinea : 1.kausal 6.klimaks 2.generalisasi 7.antiklimaks 3.analogi 8. proses 4.perbandingan 9.klasifikasi 5.definisi
Latihan :
Analisislah paragraf di bawah ini dan sebutkan pola pengembangan alineanya !
1. Seorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki, ada saja rintangan , seperti jalan yang licin , yang dapat membuat seorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seorang melaluinya hingga ke puncak gunung? Begitu pula dalam menuntut ilmu . Seseorang akan mengalami rintangan, seperti kesulitan biaya, kesulitan memahami pelajaran, dan lain-lain. Apakah dia sanggup melaluinya hingga cita-cita tercapai ? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung .
2. Jika diamati setiap pesuruh di SMA Santa Angela sebelum pukul 7.00 sudah selesai melaksanakan tugas seperti membersihkan kelas dan pekarangan. Demikian pula, guru dan pegawai tata usaha juga telah hadir 15 menit sebelum lonceng masuk
14
dibunyikan. Begitu pula, siswa-siswa berada di dalam kelas lima menit sebelum guru masuk kelas. Seluruh SMA Santa Angela sudah terbiasa datang pagi.
3. Istilah asing demokrasi biasanya diterjemahkan dengan kedaulatan rakyat, yang
diartikan sebagai pemerintahan oleh rakyat,dari rakyat,dan untuk rakyat. Demokrasi dalam arti ini hanya menggambarkan satu segi daripada demokrasi,sedangkan demokrasi dalam arti yang sebenarnya mempunyai makna yang lebih luas. Demokrasi pada hakikatnya merupakan suatu mentalitas untuk membina suatu kehidupan dalam masyarakat;mentalitas dalam arti cara berpikir,bersikap,dan berbuat.
4. Tokoh kartun Shincan dianggap tidak dapat dijadikan model yang baik untuk anak-
anak.Banyak protes yang ditujukan kepadanya melalui surat pembaca di berbagai media cetak.Hal ini kebanyakan dilakukan oleh ibu-ibu.Mereka menyatakan bahwa Sinchan mempunyai kelakukan negatif yang ternyata diikuti anak-anak.Tokoh Sinchan memang mempunyai karakter sebagai penebar virus yang berbahaya.
5. Ikan tawar terbagi ke dalam tiga golongan,yakni ikan peliharaan,ikan buas, dan ikan
liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah dipelihara dan diperbanyak,contohnya adalah ikan bandeng,ikan mas,nilem,tawes,gurame,dan mujair. Ikan buas mempunyai sifat jahat terhadap ikan-ikan lainnya,seperti ikan gabus dan lele. Ikan liar,meskipun ikan jarang dipelihara ataupun dikembangbiakkan tetapi menguntungkan secara ekonomis,seperti ikan beunteur,jeler,dan paray.
15
Pengertian kata sambung : Kata atau ungkapan penghubung antarkata,antarfrasa,antarklausa,dan antarkalimat. Macam-macam konjungsi :
KOORDINATIF
Penambahan dan , serta
Pemilihan atau
Perlawanan Tetapi, melainkan
SUBORDINATIF
Waktu sesudah,setelah,sebelum,sehabis,sejak,ketika,tatkala,sewaktu, seraya,sambil,selagi,sambil,sehingga,sampai
Syarat jika,kalau,jikalau,asalkan,bila,manakala
Pengandaian andaikan,seandainya,umpamanya,sekiranya
Tujuan agar,supaya,biar
Konsesif/pembenaran meskipun,sekalipun,walaupun,sungguhpun,kendatipun
Perbandingan seakan-akan,seolah-olah,sebagaimana,seperti,laksana,sebagai
Penyebaban sebab,oleh karena, karena
Pengakibatan sehingga,sampai-sampai,makanya
Penjelasan bahwa
Cara dengan
KORELATIF
baik…maupun….
tidak hanya…tetapi…
demikian (rupa)…sehingga…
apakah…atau…
entah…entah…
jangankan…,…pun…
ANTARKALIMAT
biarpun demikian/begitu ,meskipun demikian
sekalipun demikian/begitu
sungguhpun demikian
TRANSISI
(Bagian Koherensi)
KATA SAMBUNG DI SETIAP AWAL
KALIMAT DALAM 1 PARAGRAF
16
tambahan pula,lagi pula,selain itu
sebaliknya,sesungguhnya,bahwasannya,bahkan
kecuali itu
dengan demikian
oleh karena itu
ANTARALINEA
adapun,akan hal itu,mengenai,dari pada itu
alkisah,arkian,sebermula,syahdan
Pengertian : Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang masing-masing mempertahankan makna dasarnya dan tiap pembentuknya tidak berfungsi sebagai subjek dan predikat. Macam-macam frasa : Berkelas katanya terbagi menjadi :
1. Frasa nominal 2. Frasa verbal 3. Frasa adjektival 4. Frasa preposisional
Berdasar unsur-unsurnya :
1. Endosentris : A. Atributif / Subordinatif B. Koordinatif menggunakan kata yang bersinonim, berantonim,
memakai kata sambung dan, atau. C. Apositif : menggunakan frasa yang mengandung khas geografi
2. Eksosentris A. Tipe objektif ( kata kerja + objek benda) B. Tipe direktif (preposisional atau konjungsi)
FRASA FRASA
17
1.Unsur-unsur dalam resensi :
Anda tentu masih ingat pada modul 4 tentang unsur-unsur yang dibutuhkan pada saat membuat resensi bukan? Salah satu unsur yang harus dituliskan dalam sebuah buku adalah kelebihan dan kekurangan yang ada dalam buku tersebut. Untuk kali ini Anda diajak untuk meresensi sebuah kumpulan cerpen yang berjudul Cermin dan Malam Ganjil karya Asma Nadia. A. Identitas Buku :
Judul : Cermin dan Malam Ganjil (Sebuah Antologi bersama FLP) Pengarang : Asma Nadia Editor :Pipiet Senja Penerbit :Fatahilah Bina Alfikri Press,Jakarta Cetakan : I, 2002 Tebal buku :vi + 222 halaman
B. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan buku 1. Kelebihan isi buku :
Buku ini merupakan antologi dari beberapa penulis kenamaan yang tergabung dalam sebuah wadah kepenulisan,yaitu Forum Lingkar Pena (FLP).Anggota FLP ini sudah mencapai sekitar 3.500 orang yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara.Sebanyak 17 orang penulis yang sudah tidak asing lagi di dunia tulis-menulis memberikan karya emasnya untuk dibukukan dalam buku antologi cerpen ini, di antaranya Asma Nadia, Izzatul Jannah,Gola Gong,Pipiet Senja,dan Yus R.Ismail.
RESENSI
Indikator Pencapaian Hasil Belajar : 1.Siswa mampu menulis resensi buku berdasar prinsip-prinsip unsur-unsur resensi. 2.SIswa mampu mengaplikasikan unsur-unsur resensi .
18
Sebenarnya masih banyak buku lain yang memuat tulisan-tulisan para anggota FLP,baik di pusat maupun di daerah-daerah. Buku ini memiliki nilai yang lain daripada buku sejenis yang pernah terbit,yaitu sluruh royalty yang diterima oleh para penulis yang telah menyumbangkan karyanya ,akan didedikasikan kepada Yusakh Ananda .Beliau adalah seorang yang sudah sepuh berusia 63 tahun dan masih setia menulis sambil berjualan di sebuah kantin SD Pontianak.
Kelebihan lain yang dapat dilihat dari isi buku ini adalah ceria-cerita yang disajikan sangat menyentuh perasaan sekaligus mampu menggugah rasa cinta dan kepedulian kepada sesama.Sebagai salah contoh adalah cerpen berjudul Sang Pengutang karya Izzatul Jannah .”Sembilan puluh ribu sebulan?” mataku terbelalak.Syaraf=syarafnya terasa sakit karena aku membuka kelopaknya lebar-lebar.Kusambar kalkulator tua di meja,lalu aku sibuk menghitung. Jari-jemariku tremor seperti pasien syaraf.Cicilan mainan Sembilan puluh ribu,cicilan motor empat ratus ribu,harusnya ia mencicil kepadaku paling tidak dua puluh ribu sebulan,untuk mencicil rumahnya sekitar tiga ratus lima puluh ribu sebulan.Jadi,untuk membayar utang-utangnya,ia harus ,menyisihkan sekitar delapan ratus ribu setiap bulan,gaji guru SMU!” tiba-tiba pandanganku menjadi gelap.
2. Kelemahan isi buku :
Selain memiliki kelebihan,buku antologi cerpen ini juga mempunyai sisi kekurangannya.Boleh disebutkan di sini,bahwa penulisan ejaan dalam beberapa kalimat yang terdapat di berbagai cerpen masih belum sesuai dengan kaidah. Dengan melihat kembali kutipan cerpen Sang Pengutang di atas ,kesalahan penulisan terdapat dalam kata “syaraf” yang seharusnya dituliskan dengan kata”saraf”.Kekurangan lain yang terdapat dalam buku kumpulan cerpen ini adalah belum adanya ilustrasi yang mendukung untuk setiap cerita. Hal ini penting,karena sebuah ilustrasi dapat menghidupkan sebuah cerita.
3. Ajakan /rekomendasi :
Buku kumpulan cerita layak dibaca remaja .Banyak kisah yang bisa dijadikan teladan bagi kalian yang saat ini menginjak remaja.
Latihan : Buatlah resensi dari buku fiksi atau nonfiksi berdasar unsur – unsur penulisan resensi yang baik !
19
PENGERTIAN Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan informasi kepada pembaca atau pendengar tepat seperti yang diharapkan penulis atau pembicaranya.Kalimat harus mampu mewakili pikiran dan keinginan penulis atau pembicaranya. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF 1. Hemat dalam pemakaian kata.
Hindari pemakaian :adalah merupakan,demi untuk,agar supaya 2. Unsur rincian harus sejajar /paralel
Kata-kata yang dirinci harus memakai jenis kata yang sama. 3. Subjek tidak didahului dengan kata depan
Kata depan yang diletakkan sebelum subjek menghilangkan kejelasan gagasan 4. Predikat tidak didahului dengan kata yang
Penggunaan yang di depan predikat mengakibatkan ketidakjelasan,sebab yang berfungsi menerangkan subjek dan objek
5. Urutan kata tepat Dalam kalimat pasif,bentuk persona terlihat adanya urutan dalam keterangan,pelaku, dan perbuatan.
6. Tidak terjadi pengulangan subjek Dalam kalimat majemuk subjek anak kalimat = subjek induk kalimat.Oleh karena itu subjek anak kalimat seharusnya dihilangkan .
7. Predikat – Objek tidak disisipi Dalam kalimat aktif transitif,antara P dan O tidak dapat disisipi karena P-O merupakan satu kesatuan.
8. Tidak menggunakan kata penghubung yang bertentangan Kata penghubung yang bertentangan :walaupun...namun,walaupun...akan tetapi...,karena... sehingga.
9. Kata penghubung penanda anak kalimat dinyatakan secara eksplisit
10. Tidak terdapat subjek ganda
11. Pemilihan kata/diksi tepat
12. Penggunaan EYD benar
KALIMAT EFEKTIF
20
13. Menyatakan kelogisan
LATIHAN : I.Memiliki berapa maknakah kalimat di bawah ini ? Jelaskan satu per satu dan perbaikilah
agar menjadi kalimat yang efektif ! 1. Kucing makan tikus mati di dapur. 2. Perusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal berbaik hati kepadaku. 3. Istri kepala desa yang baru itu menyampaikan sambutan pada acara rapat PKK. 4. Berhubung itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun. 5. Tahun ini SPP mahasiswa Unpar baru saja dinaikkan. 6. Ayahnya mengajar bahasa Indonesia di sekolah kami. 7. Di sekolah kami dipelajarkan berbagai kepandaian wanita. 8. Menurut kabar burung kakek sakit keras. 9. Rumah sang jutawan aneh itu segera dijual. 10. Para pegawai-pegawai perusahaan itu bekerja dengan produktif karena mereka merasa
dihargai pimpinannya. 11. Bunga-bunga mawar,anyelir,melati dan gladiol sangat disukainya. 12. Tukang jahit perempuan sedang mandi. 13. Sejarah daripada perjuangan bangsa kita,ikut memberi dasar dan arah daripada politik
kita yang bebas dan aktif. 14. Di dekat kantor tempat pertanahan ditemukan sebuah peti tempat menyimpan uang
dan sebuah kopor yang terbuat dari kulit. 15. Suaminya sering pulang pukul 03.00 dini hari dalam keadaan mabuk. 16. Buku sejarah baru dibeli adik di toko buku Gunung Agung. 17. Pak Roni membeli tujuh karung beras. 18. Rangga membersihkan lukanya dan dibalutnya sendiri. 19. “Bapak Kepala Sekolah akan segera memberi wejangan,waktu kami persilakan.” 20. Sesudah pertigaan kamu harus membelok ke kanan.
Jawab :
1.
2
3.
4
21
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17
18
19
20.
22
II. Buatlah kalimat yang mengandung frasa ambigu !
1. …………………………………………………………………………………………………………………… 2. ……………………………………………………………………………………………………………………. 3. ……………………………………………………………………………………………………………………. 4. ……………………………………………………………………………………………………………………. 5. …………………………………………………………………………………………………………………….. 6. …………………………………………………………………………………………………………………….. 7. …………………………………………………………………………………………………………………….. 8. …………………………………………………………………………………………………………………….. 9. …………………………………………………………………………………………………………………….. 10. …………………………………………………………………………………………………………………….
Glosari : Resensi : menimbang Daftar Pustaka :
Atmowiloto,Arswendo.1982. Mengarang Itu Gampang. Jakarta : PT Gramedia.Dewan
Rohmadi, Muhammad dan Yuli Kusumawati. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
SMA/MA Kelas XII. Jakarta :Pusat Perbukuan Depdiknas.
Samad, Daniel. 1997. Dasar-dasar Meresensi Buku. Jakarta :PT Gramedia