Upload
charles-mandy-karel
View
503
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
WORKSHOP
MEMBANGUN WIRELESS LAN
• Jaringan Ad Hoc • Bridge Mode Access Point • Root Mode Access Point • Hot Spot
STIKOM BALI © 2007
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 2
A. Pengantar Jaringan Wireless
Jaringan Wireless LAN atau Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya, dan link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitadr. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kabel, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transceiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja pada bandwidth 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi‐Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
Beberapa Teknologi Wireless yang Populer :
1. Centrino
Centrino merupakan merek keluaran Intel yang dipakai pada produk‐produk ber‐feature Wi‐Fi. Setiap notebook Centrino mengusung processor Pentium M, Chipset 855, dan adapter wireless Intel.
2. IEE 802.11a, 802.11b, dan 802.11g
Ketiga teknologi tersebut merupakan varian dari Wi‐Fi. Standar 802.11a beroperasi pada frekuensi 5 Ghz dan menawarkan kecepatan transfer data maksimum 54 Mbps. Standar 802.11b beroperasi pada frekuensi 2.4 Ghz dan menawarkan kecepatan transfer data maksimum 11 Mbps. Sedangkan standar 802.11q beroperasi pada frekuensi 2.4 Ghz dan memiliki kecepatan transfer data maksimum 54 Mbps. Pengguna Wifi yang memiliki adapter 802.11b bisa terhubung dengan access point 802.11g, tetapi kecepatan transfer data yang bisa diterima tetap sesuai dengan kecepatan maksimum 802.11b, yaitu 11 Mbps.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 3
3. Wired Equivalent Privacy (WEP)
WEP adalah standar keamanan enkripsi data yang diperuntukkan bagi teknologi 802.11. Sistem keamanan pada WEP masih menggunakan kunci enkripsi yang statis. Seorang hacker dengan alat yang disebut “sniffers”, bisa membodohi WEP dengan menebak kunci tersebut untuk mencuri paket data yang sedang dikirim lewat jaringan wireless. Repotnya lagi, jika administrator jaringan ingin meng‐update kunci, ia harus melakukannya secara manual disetiap access point dan adapternya.
4. Wi‐Fi Protected Access (WPA)
WPA merupakan pendahulu dari standar keamanan 802.11i (WPA2). Beberapa feature pada WPA2 juga ada pada WPA‐termasuk Temporal Key Integrity Protocol (PKIP) dan feature otentifikasi pengguna 802.11X. Berbeda dengan system WEP, WPA menggunakan sistem kunci enkripsi yang dinamis yang berbeda untuk setiap perangkat yang ada di wilayah WLAN.
WPA dilengkapi dengan mekanisme otentifikasi timbal balik‐server mengotentifikasi client dan client mengotentifikasi server. Hal ini bertujuan untuk mencegah hacker masuk kedalam sistem dan mengekstrak data dari client yang sedang terhubung dengan access point.
Temporal Key Integrity Protocol (TKIP) adalah standar yang memungkinkan kunci berganti secra otomatis setelah beberapa kali terjadi pada data. Jika hacker berhasil menebak sebuah kunci, masih ada kemungkinan di kemudian hari ia tak bisa lagi mencuri data karena kunci telah berganti. Hal ini setidaknya bisa mengurangi resiko kehilangan data yang lebih besar.
Anda meng‐upgrade WEP menjadi WPA dengan menggunakan sebuah peranti upgrade, tanpa perlu membeli hardware yang baru.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 4
5. 802.11i (WPA2)
Standar ini menyediakan sebuah standar enkripsi yang lebih kuat dari TKIP, yaitu Advanced Encryption Standard (AES). WPA2 telah ditetapkan oleh US Federal Information Processing Standard untuk digunakan oleh agen pemerintahan sebagai standar enkripsi data‐data non‐rahasia. Sayang, implementasi AES harus dilengkapi dengan sebuah prosesor tambahan. Artinya Anda harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membeli hardware‐nya.
6. Wi‐Fi Alliance
Lembaga non‐frofit ini antara lain terdiri dari 3Com, Acer, AMD, Apple, Dell, D‐Link, Ericsson, Fujitsu, Intel, Microsoft, Nortel Networks, Siemens, Sony, Toshiba, dan US Robotics. Wi‐Fi Alliance bertanggung jawab dalam pengujian dan sertifikasi produk‐produk berbasis Wi‐Fi.
7. WiMax Forum
WiMax Forum adalah forum yang bertanggung jawab dalam pengembangan standar WiMax. Forum ini terdiri dari perusahaan‐perusahaan besar seperti AT&T, British Telecom, Dell, France Telecom, Fujitsu, Intel, Motorola, Price waterhouseCoopers, Siemens, dan Nortel Networks.
8. 3G
3G merupakan teknologi komunikasi generasi ketiga. Generasi pertama adalah telekomunikasi selular analog, sedangkan yang keduanya adalah teknologi GSM yang digunakan dalam jaringan selular digital saat ini. Teknologi 3G, bekerja pada frekuensi 2Ghz, menawarkan layanan wireless berkecepatan tinggi hingga 4 Mbps. Wi‐Fi dan WiMax merupakan standar setelah 3G, yaitu 4G.
9. Ultrawideband (UWB)
UWB merupakan teknologi baru yang sedang dikembangkan. Produk‐produk yang dilengkapi UWB diharapkan bisa tiba di pasar AS dalam waktu dekat. UWB menawarkan kecepatan akses hingga 1GB, dengan level konsumsi daya yang rendah yang mendukung penggunaan pada perangkat genggam.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 5
B. Membangun Jaringan Ad hoc 1. Pengertian
Jaringan Ad hoc merupakan jaringan dua buah atau lebih komputer dengan menggunakan gelombang wifi dengan menjadikan salah satu komputer sebagai access pointnya.
2. Gambaran
Gambar 1. Jaringan Ad‐Hock 3. Pembangunan Jaringan Ad‐Hock dari Windows Vista sebagai Access Point
Sebelum melakukan konfigurasi jaringan Ad Hoc, pastikan masing‐masing komputer yang akan dihubungkan sudah diinstal Wireless NIC (WiFi) dengan benar.
a. Isikan terlebih dahulu IP address yang dijadikan sebagai access point dengan memilih menu Network pada Start Menu.
Gambar 1. Start Menu – Network
A
B
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 6
b. Pada Network Sharing Center pilih link Manage Network Connections.
Gambar 2. Network Sharing Center
c. Setelah masuk Network Connection klik kanan pada Wireless Network Connection.
Gambar 3. Network Sharing Center
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 7
d. Pada Wireless Network Connection Properties, pilih Internet Protocol
Version 4 (TCP/Ipv4) lalu klik command button Properties.
Gambar 4. Wireless Network Connection Properties,
e. Isikan IP Address pada Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4)
Properties (Misal IP Kelas C 192.168.2.1 SM. 255.255.255.0) kemudian pilih OK.
Gambar 5. Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) Properties
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 8
f. Untuk memulai settingannya, klik Start Menu, Klik Kanan Network
kemudian pilih Properties pada pop up menu.
Gambar 6. Start Menu
g. Pada Network and Sharing Center, pilih Set up a connection or
network
Gambar 7. Network And Sharing Center
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 9
h. Pada dialog Set up a connection or network pilih Set up wireless ad hoc (computer to computer) network kemudian Next
Gambar 8. Set up a connection or network
i. Pilih Next pada informasi mengenai jaringan ad hoc
Gambar 9. Ad hoc information
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 10
j. Isikan nama jaringan ad hoc Anda, kemudian isikan tipe pengamanan. Bisa berupa WEP dengan memasukan kata kunci pada textbox security key/Passphrase, ataupun bisa Open (tanpa kata kunci). Kemudian pilih Next
Gambar 10. Network name
k. Access point jaringan ad‐hoc pada Windows Vista telah selesai dibuat, untuk mengakses access point ini dari komputer lainnya (Windows Vista) bisa dengan memilih Start Menu, kemudian pilih Connect to (dengan mengisikan IP Address pada Wireless NIC dengan class yang sama terlebih dahulu, misal 192.168.2.2)
Gambar 11. Start Menu
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 11
l. Kemudian pilih Access Point yang telah dibuat di komputer telah dibuatkan access point tadi. Isikan network key seandainya access point tersebut mempunyai Network Authentication selain shared dan Open
Gambar 12. Access Point View
4. Pembangunan Jaringan Ad‐Hock dari Windows XP sebagai Access Point a. Buka Control Panel, Kemudian pilih Network Connections
Gambar 13. Control Panel
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 12
b. Pada Network Connections, Klik kanan pada Wireless Network
Connection (NIC).
Gambar 14. Network Connections
c. Pada Wireless Network Connection Properties pilih Properties dari Internet Protocol (TCP/IP) untuk mengisi IP address WIFI NIC.
Gambar 15. Wireless Network Connection Properties
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 13
d. Isikan IP Address dari Wireless Network Card, misal 192.168.2.100
Gambar 17. Internet Protocol (TCP/IP) Properties
e. Pada Wireless Network Connection Properties pilih Tab Wireless Networks.
Gambar 18. Wireless Network Connection Properties
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 14
f. Pilih Advanced, pada form Advanced ada berapa pilihan Network Access. Pilih computer to computer (ad hoc) network only jika hanya ingin membuat koneksi ad‐hoc saja.
Gambar 19. Wireless Network Connection Properties – Advanced
g. Pada Wireless Network Properties isikan Network name (SSID), dan isikan juga Network Authentication beserta Data Encryption‐nya. Isikan juga network key jika perlu (WPA, WPA‐PSK memerlukan network key).
Gambar 20. Wireless Network Connection Properties
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 15
h. Jika ingin membuat jaringan ad hoc terbuka bisa dengan memilih Network Authentication : Open, dan Data Encryption : Disabled, kemudian pilih OK. Maka jaringan ad hoc sudah siap dibuat.
Gambar 21. SSID Properties
i. Untuk menghubungkan jaringan ad hoc dari komputer lain, bisa melalui Wireless Network Connections Properties, kemudian pilih View Wireless Network dengan terlebih dahulu mengisikan IP address dengan class yang sama dengan access point yang dituju. Misal 192.168.2.101
Gambar 22. Wireless Network Connections Properties
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 16
j. Pilih nama SSID yang telah dibuat, Isikan network key jika diminta sesuai yang dimasukkan di komputer access point tadi.
Gambar 23. Wireless Network Connection
HASIL : Tadi kita telah membuat jaringan ad hoc dengan memakai dua buah komputer, dengan laptop A dengan IP 192.168.2.1 yang dijadikan sebagai Access Point, dan laptop B dengan 192.168.2.2 sebagai media pengakses access point.
KASUS: Bagaimana dengan 3 komputer atau lebih ?.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 17
C. Membangun Jaringan Bridge Mode Access Point Dua buah access point atau lebih digunakan sebagai penghubung.
Gambar 24. Topologi sederhana Bridge Mode Access Point
1. Petunjuk Awal Pembangunan Bridge Mode Access Point Dalam jaringan komputer, sebuah Access Point dapat digunakan secara independent atau terhubung dengan kabel ke jaringan LAN konvensional. Access point merupakan perangkat utama yang kritikal untuk menghubungkan jaringan secara wireless. Agar jaringan wireless dapat berfungsi sebagaimana mestinya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi Access Point yang digunakan. Terdapat banyak merek Access Point di pasaran, namun pada umumnya, cara mengkonfigurasi Access Point secara umum hampir sama. Ada 2 cara untuk mengkonfigurasi Access Point. Cara Pertama adalah menggunakan sebuah komputer yang telah dilengkapi dengan Wireless LAN Card. Cara Kedua adalah menggunakan koneksi kabel. Pada setiap Access Point terdapat sebuah port Ethernet, yang mana dapat disambungkan dengan menggunakan kabel straight ke jaringan komputer kabel.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 18
Ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum mulai mengkonfigurasi Access Point, yaitu : • Setiap Access Point memiliki IP Address, SSID, User Name dan Password
default. Jadi setiap merek Access Point dapat memiliki konfigurasi yang berbeda‐beda. Data tersebut umumnya dicantumkan pada manual (booklet atau PDF) yang menyertai Access Point.
• Untuk mengkonfigurasi Access Point, diperlukan aplikasi web browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla Firefox, dan lainnya).
Ada 3 tahap untuk mengkonfigurasi sebuah Access Point, yaitu: • Pertama, IP Address dari Access Point harus diketahui. Ini bisa didapat
dari buku manual yang menyertai Access Point tersebut. • Ganti IP Address pada komputer anda sehingga IP Address pada
komputer termasuk dalam range dan class yang sama dengan IP Address pada Access Point. Sebagai contoh, jika IP Address dari Access Point adalah 192.168.2.1 dengan Subnet Mask 255.255.255.0, ganti IP Address pada komputer dengan range IP yang sama (misal: 192.168.2.50) agar komputer dan Access Point dapat saling berkomunikasi.
• Akses alamat IP Address dari Access Point dari web browser untuk mulai mengkonfigurasi Access Point.
2. Pembangunan Bridge Mode Access Point a. Hubungkan access point dengan komputer dengan Kabel UTP b. Masuk ke Control Panel melaui Start Menu. Lalu pilih Network
Connections
Gambar 25. Control Panel
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 19
c. Klik kanan Local Area Connection, lalu pilih Properties
Gambar 26. Network Connections
d. Pada Local Area Connection Properties pilih Properties dari Internet Protocol (TCP/IP) untuk mengisi IP address NIC.
Gambar 27. Local Area Connection Properties
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 20
e. Isikan IP address pada LAN CARD dengan class yang sama dengan yang ada pada access point. Misal pada access point IP defaultnya 192.168.2.1 (bisa dilihat user manual vendor access point) , kita isikan pada LAN CARD misalnya 192.168.2.2 dengan net mask 255.255.255.0. Lalu pilih tombol OK.
Gambar 28. Local Area Connection Properties f. Setelah selesai membuat settingan IP pada LAN CARD, kita akan
membuat settingan pada access point. Caranya yaitu melalui browser web (Internet Explorer, Opera, Mozilla, dan sebagainya). Ketikan IP address access point pada address bar browser Anda.
Contoh : http://192.168.2.1
Pada saat masuk, kita akan ditanyakan password dan user. Isikan password dan username. Password dan username bisa dilihat di manual book access pointnya, dan password tersebut dapat diganti (disarankan).
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 21
Gambar 29. Tampilan Basic Setting Access Point melalui browser g. Untuk membangun jaringan Bridge point to point secara wireless
diperlukan 2 buah Access Point yang berfungsi sebagai Bridge. Langkah yang harus diambil, pertama, melalui menu Basic Setting, masing‐masing Access Point di‐set dalam Mode AP Bridge Point to Point, dan kedua Access Point harus menggunakan Channel Number yang sama. Untuk melakukan komunikasi antar jaringan komputer kabel melalui wireless bridge, diperlukan pengaturan MAC Address pada setiap Access Point, dimana pada Access Point 1 (AP1) diisikan MAC Address dari Access Point 2 (AP2), dan begitu pula sebaliknya. Sebelum beralih ke langkah selanjutnya, tekan tombol Apply untuk menyimpan perubahan yang telah dilakukan, dan kemudian klik Apply untuk me‐restart Access Point.
Gambar 30. AP Bridge Point to Point
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 22
h. Langkah selanjutnya adalah mengeset IP Address untuk Access Point (mengganti yang default). Pilihlah menu System Utility, dan pada kategori Management IP, isikan IP Address untuk masing‐masing Access Point. Harap diingat bahwa IP Address yang digunakan oleh masing‐masing Access Point mapun komputer dalam jaringan komputer harus memiliki kelas IP yang sama. Kemudian klik Apply untuk menyimpan perubahan.
Gambar 31. IP Address setting i. Terakhir adalah menghubungkan kabel UTP PC1A (192.168.2.2),
PC1B (192.168.2.3), PC1C (192.168.2.4, dan AP1(192.168.2.1) ke SWITCH1. Begitu juga dengan UTP PC2A (192.168.2.6), PC2B (192.168.2.7), PC2B (192.168.2.87), dan AP1 (192.168.2.5) ke SWITCH2. Untuk detail topologi yang kita bangun lihat gambar 24. Kemudian lakukan test ping silang dari group PC1 ke group PC2
HASIL : Kita telah membangun bridge mode access point, sesuai dengan gambar maka kita telah dapat menghubungkan misalnya komputer PC1A dengan komputer PC2C walaupun tanpa kabel. KASUS: Bagaimana seandainya jika kita ingin menambahkan 1 access point lagi?
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 23
C. Membangun Jaringan Root Mode Access Point Acess Point dengan model Root adalah Acces Point yang terhubung ke jaringan komputer kabel melalui port ethernet yang terdapat pada Access Point, dan biasanya digunakan untuk melayani client‐client pada jaringan yang menggunakan koneksi Wireless.
.
Gambar 33. Root Mode Acces Point
1. Konfigurasi Root Mode Access Point a. Pasang Access Point ke Swicth / Hub yang terhubung ke jaringan kabel
(konvensional). b. Sesuaikan class IP address pada access point dengan ip address LAN
CARD yang akan digunakan untuk konfigurasi. c. Setting Access Point melalui Web Browser (Internet Explorer, Firefox,
dll) dengan memasukkan IP Address yang terdapat pada Access Point.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 24
d. Setelah berhasil mangakses Access Point, pilih menu Basic Setting dan konfigurasi sub menu yang ada.
• Pada menu Mode, pilih mode Access Point sebagai AP (Access Point).
• Pada menu ESSID di isi dengan nama SSID yang digunakan. • Pada menu Channel Number pilih channel sesuai dengan
kebutuhan, terdapat pilihan antara channel 1 sampai channel 13.
• Setelah selesai melakukan konfigurasi tekan Apply untuk menyimpan konfigurasi.
Gambar 34. Basic setting
e. Langkah selanjutnya adalah mengeset IP Address dan DHCP. Pilih menu System Utility. Pada Sub menu Management IP, ganti IP Address pada Access Point menjadi IP Address yang berada dalam range class IP pada jaringan kabel dan sesuaikan Subnet Mask nya. Kemudian, pada submenu DHCP Server isikan range IP Address yang boleh digunakan (pada Start IP dan End IP) yang nantinya akan diberikan kepada komputer client yang terkoneksi ke Access Point secara wireless. Setelah selesai melakukan konfigurasi, tekan tombol Apply Untuk menyimpan perubahan.
Gambar 35. IP Address and DHCP config
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 25
f. AP Security Untuk melakukan pembatasan jumlah client yang terkoneksi ke jaringan melalui Access Point secara wireless, pada Access Point dapat diaktifkan mode securitynya. Terdapat beberapa mode Encryption yang dapat digunakan, salah satunya adalah WPA pre‐shared key. o Wi‐Fi Protected Acess (WPA) merupakan standar security tingkat lanjut. User dapat menggunakan pre‐shared key untuk autorisasi jaringan nirkabel dan mengenkripsi data dalam melakukan komunikasi. Terdapat 3 pilihan pada WPA Unicast Cipher Suite yaitu WPA(TKIP), WPA2 (AES) dan WPA2 Mixed.
o WPA (TKIP), bisa nelakukan perubahan kunci enkripsi secara berkelajutan guna meningkatkan keamanan jaringan nirkabel.
o WPA2 (AES), ini menggunakan protokol CCMP untuk melakukan perubahan kunci enkripsi secara berkelanjutan.
o WPA2 Mixed, ini menggunakan TKIP atau EAS.
Pada sub menu Pre‐shared Key Format terdapat dua pilihan format karakter yang digunakan sebagai key yaitu, passphrase dan hex (64 characters ). Pada pilihan mode passphrase kita dapat mengunakan karakter‐karakter ASCII sedangkan pada mode Hex (64 characters) kita hanya dapat mengunakan karakter‐karakter hexsa yaitu “0‐9” dan “a‐f”. pada Pre‐shared Key masukkan kata kunci yang kan dugunakan. Setelah selesai melakukan konfigurasi Acess Point untuk model root, tekan tombol Apply untuk menyimpan konfigurasi dan tekan Apply sekali lagi untuk merestart Access Point.
Gambar 36. AP Security
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 26
D. Membangun Hot Spot Hot spot merupakan sebuah layanan akses internet gratis maupun berbayar melalui mobile device dengan terlebih dahulu melakukan registrasi pada penyedia layanan Hot spot. Untuk membangun hot spot kita memerlukan aplikasi yang seperti Win Gate, Kerio ataupun software sejenis lainnya. Dalam membangun hot spot kali ini kita akan menggunakan Kerio Winroute Firewall Versi 6. yang bisa di download di http://www.kerio.com/kwfdwn, kita bisa memakai versi trial untuk workshop kali ini.
Gambar 37
1. Konfigurasi Hot Spot a. Pasang dua buah LAN CARD pada komputer yang akan dipasang
Kerio Firewall. LAN CARD 1 yang menuju koneksi internet, isikan IP address sesuai settingan yang diproleh dari penyedia koneksi internet. LAND CARD 2 isikan IP address sesuai dengan class IP address akses point.
LAN CARD 1 KE INTERNET IP Address 192.168.2.119 Net Mask 255.255.255.128 Gateway 192.168.2.1 DNS1 : 192.168.0.6 DNS2 : 192.168.0.3
192.168.7.2
LAN CARD 2 KE AP IP Address 192.168.7.1 NetMask 255.255.255.0
Eth0 Eth1
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 27
2. Instalasi Kerio WinRoute Firewall versi 6 a. Jalankan file Setup WinRoute, maka akan muncul jendela awal
Gambar 38
b. Memasukkan user admin
Gambar 39
c. Menambahkan ip yang bisa melakukan remote access ke Kerio
Firewall ini. Misal isikan 192.168.7.100
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 28
d. Pilih I will confirm driver software installation each time when asked
Gambar 41
e. Pilih install untuk memulai SETUP. Kemudian tunggu sampai selesai
Gambar 42
f. Finish. Maka installasi Kerio Firewall telah selesai
Gambar 43
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 29
g. Jalankan Kerio Firewall . Kemudian login ke Kerio Firewall
Gambar 44
h. Proses pembuatan NAT . Menentukan jenis koneksi internet
Gambar 45
i. Pilih Adapter yang terhubung dengan Internet (local area network connection adalah ip yang terhubung dengan internet)
Gambar 46
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 30
j. Filter service. Pilih/Check layanan‐layanan yang diizinkan untuk dipakai.
Gambar 47
k. Nework Rules Wizard
Gambar 48
l. Mengaktifkan NAT , Kemudian Next dan Finish
Gambar 49
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 31
m. Menambahkan user yang bisa memakai koneksi internet. Klik Add untuk menambahkan.
Gambar 50
n. Mengisi form user. Tambahkan field‐field yang diminta. Pilih Authentication
Gambar 51
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 32
o. Mengaktifkan autorisasi
Gambar 52
p. Kemudian test dari client yang memakai access point. Koneksikan
laptop ke akses point yang telah dibuat. Caranya dengan membuka salah satu web melalui web browser. Maka tampilan pertama yang akan muncul seperti gambar dibawah ini (dicoba dari browser Mozilla Firefox). Pilih Accept this certificate temporarily for this session.
Gambar 53
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 33
q. Pilih OK jika muncul pesan seperti dibawah ini.
Gambar 53
r. Kemudian login menggunakan username dan password yang telah dibuat di Kerio Firewall
Gambar 54
s. Halaman web telah dapat diakses.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 34
HASIL :
Kita telah membuat internet Hot Spot, dengan memberikan batasan kepada user yang ingin memakai akses point kita untuk internet. Untuk kasus kita bisa mencoba fitur‐fitur yang ada pada Kerio Firewall seperti menambahkan groups, me‐disable‐kan group yang sudah terdaftar, dan lain‐lain.
WORKSHOP MEMBANGUN WIRELESS LAN
© 2007 STIKOM BALI 35
:: Pembina ::
Komang Oka Saputra
:: Asisten Dosen ::
(Editor) Charles Mandy Karel
(Editor) Nengah Duwija Putra
(Editor) Ngurah Juniar
Setia Buana
Ricky A. N. Diaz
Andre Stafian
Ngurah Rai Sanjaya
Alit Mardangga
Rudiawan