150
i EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA LKS BERPANDUAN ANALISIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK KALOR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Fisika Disusun oleh MOHAMAD KHAFID NIM 63611017 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Mohamadkha 6151 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

repost Skripsi orang lain

Citation preview

Page 1: Mohamadkha 6151 1

i

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA LKS BERPANDUAN ANALISIS

TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK KALOR

PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NURUL ISLAM SEMARANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Fisika

Disusun oleh

MOHAMAD KHAFIDNIM 63611017

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: Mohamadkha 6151 1

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tanggal Tanda Tangan

Andi Fadllan, S. Si., M. Sc.Pembimbing I

Drs. Sajid Iskandar SetyohadiPembimbing II

Page 3: Mohamadkha 6151 1

iii

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan

Alis Asikin, M. A. _____________ ____________Ketua

Andi Fadllan, S. Si., M. Sc. _____________ ____________Sekertaris

Drs. Sugeng Ristiyanto, M. Ag. _____________ ____________Penguji I

Lianah, M. Pd. _____________ ____________Penguji II

Page 4: Mohamadkha 6151 1

iv

MOTTO

) :(

Ajaklah manusia itu kejalan tuhanmu dengan cara bijaksana dan nasehat(pengajaran) yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula…

(Q.S An-Nahl :125) 1

1Departemen Agama RI , Alqur an Tajwid Warna dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009) Cet. 1, hlm. 281.

Page 5: Mohamadkha 6151 1

v

PERSEMBAHAN

1. Bapak dan ibu beserta keluarga yang telah memberikan dorongan untuk

menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Sahabat-sahabat angkatan ’06 Tadris Fisika

3. Adik-adik angkatan 2007 sampai 2010 Tadris Fisika

4. Teman-teman di kost 29.

Page 6: Mohamadkha 6151 1

vi

PERNYATAAN

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai

bahan rujukan.

Semarang, 2 Desember 2010

Deklarator,

Mohamad KhafidNIM. 63611017

Page 7: Mohamadkha 6151 1

vii

ABSTRAK

Mohamad Khafid (NIM. 63611017). Efektivitas Penggunaan ModelPembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis terhadapHasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor pada Peserta Didik Kelas VII SMP NurulIslam Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Semarang: Program Strata 1Jurusan Tadris Program Studi Tadris Fisika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan modelpembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis terhadaphasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII SMP NurulIslam Semarang sehingga dapat mencapai KKM yang telah ditentukan. Populasidalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP Nurul IslamSemarang. Pada pengambilan sampel digunakan metode cluster random sampling,diperoleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan VII A sebagai kelas kontrol,dan VIII A sebagai kelas uji coba. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen,pada desain penelitian peneliti membandingkan antara kelas eksperimen dan kelaskontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa metode dokumentasi,metode observasi, dan metode tes. Dari metode dokumentasi diperoleh data-datamengenai kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas uji coba. Tes diberikan setelahpeserta didik kelas eksperimen diberi perlakuan (pembelajaran dengan modelProblem Solving dengan media LKS berpanduan analisis) dan tes tersebut jugadiberikan kepada kelas kontrol. Sebelum tes diberikan, terlebih dahulu soal-soaluntuk tes diuji validitas, reliabilitas, tingat kesukaran, dan daya beda pada kelas ujicoba. Sebelum hasil penelitian dianalisis dengan uji-t, terlebih dahulu diuji prasyaratdengan uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rataskor kognitif kelas eksperimen mencapai 8,00 dengan peningkatan gain hasilbelajarnya 0,68 dan seluruh peserta didik mencapai ketuntasan belajar klasikalyang mengacu pada nilai KKM, di mana nilai KKM yang ditetapkan yaitu 6,00.Pada kelas kontrol rata-rata hasil belajarnya adalah 73,03 dengan peningkatan gainhasil belajar hanya mencapai 0,56 dan ada dua peserta didik yang tidak mencapaiKKM. Berdasarkan hasil observasi diketahui aktivitas dan respons peserta didikpada kelas eksperimen adalah sebesar 81,29 dan 80,64 sedangkan aktivitas pesertadidik pada kelas kontrol adalah sebesar 67,09. Pada pengujian hipotesis denganmenggunakan uji-t diperoleh t hitung = 2,77 dan t tabel = t )60)(95,0( = 2,00 dengan tarafsignifikan α = 5%, dk = 21 nn + -2 = 31+31-2 =60, peluang = 1- α = 1- 0,05= 0,95,Ha di terima apabila t hitung t )221)(1( −=− nnα . Berdasarkan data tersebut dapat

diketahui bahwa H a diterima, artinya kelompok eksperimen lebih baik dari padakelompok kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan modelpembelajaran Problem Solving dengan media LKS berpanduan analisis terhadaphasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII SMP NurulIslam Semarang tahun ajaran 2010/2011 adalah efektif.

Page 8: Mohamadkha 6151 1

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya. Skripsi ini dapat disajikan, shalawat serta salam semoga

selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah menuntun manusia ke jalan

yang telah diridhai Allah.

Masih segar dalam ingatan penulis, bahwa sejak semula dalam merealisasikan

ide sehingga penyelesaiannya menjadi naskah skripsi begitu banyak dorongan dan

bimbingan dari berbagai pihak, naskah yang sangat sederhana inipun dapat

diwujudkan. Untuk itu kiranya pantas manakala penulis menyampaikan/membalas

budi baiknya tersebut. Walaupun sekedar ucapan terima kasih, terutama kepada:

1. Dr. Suja’i, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Drs. H. Abdul Wahid, M. Ag, selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang.

3. Wenty Dwi Yuniarti, S. Pd., M. Kom., selaku Ketua Prodi Tadris Fisika

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

4. Andi Fadllan, S. Si., M. Sc., selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.

5. Drs. Sajid Iskandar Setyohadi, selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi..

6. Kepala SMP Nurul Islam Semarang yang telah memberikan izin mengadakan

penelitian.

7. Wahyu Dwi Aryanto, selaku guru fisika di SMP Nurul Islam Semarang.

Page 9: Mohamadkha 6151 1

ix

Akhirnya demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik demi perbaikan

sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan yang tertuang dalam skripsi ini ada

manfaatnya.

Semarang, 2 Desember 2010

Penulis

Mohamad Khafid NIM. 63611017

Page 10: Mohamadkha 6151 1

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

NOTA PEMBIMBING ................................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

DEKLARASI .............................................................................................. viii

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Penegasan Istilah ....................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Belajar, Pembelajaran, dan Hasil Belajar .................................. 7

1. Belajar ................................................................................. 7

2. Pembelajaran ........................................................................ 7

3. Hasil Belajar ......................................................................... 9

B. Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran Problem Solving

dengan Media LKS Berpanduan Analisis ................................. 13

1. Model pembelajaran Problem Solving ................................. 13

2. Teori belajar yang mendukung model pembelajaran

Problem Solving .................................................................. 14

3. Media LKS Berpanduan Analisis ........................................ 15

Page 11: Mohamadkha 6151 1

xi

C. Kajian Materi Kalor ................................................................. 18

1. Pengertian kalor……………………………………………...18

2. Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat……18

3. Perpindahan kalor……………………………………………21

D. Kajian yang Relevan ............................................................... 24

E. Hipotesis Penelitian ................................................................. 26

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian .................................................................... 27

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 27

C. Variabel Penelitian .................................................................. 27

D. Metode Penelitian ................................................................... 28

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 30

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 30

G. Metode Analisis Instrumen ...................................................... 31

H. Metode Analisis Data..................................................................34

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................... ..42

B. Analisis Uji Hipotesis ............................................................ .47

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. .53

D. Keterbatasan Penelitian ..................................................... .....55

BAB V: PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 57

B. Saran-saran ............................................................................. 58

C. Penutup.................................................................................... 59

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Page 12: Mohamadkha 6151 1

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram keterkaitan pembelajaran dengan hasil belajar.......... ..9

Gambar 2 Diagram faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ........ 13

Gambar 3 Kerucut pengalaman Edgar Dale……………………………... 16

Gambar 4 Bagan alur penelitian ............................................................. 29

Page 13: Mohamadkha 6151 1

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Desain Penelitian........................................................................... . 28

Tabel 2. Daftar Frekuensi Observasi ........................................................... . 35

Tabel 3. Hasil Uji Coba Validitas Item Soal.....................................................43

Tabel 4. Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Item Soal ....................................44

Tabel 5. Hasil Uji Coba Daya Pembeda Item Soal ..........................................45

Tabel 6. Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal .................................. ..48

Tabel 7. Sumber Data Homogenitas ......................................................... . 49

Tabel 8. Uji Bartlett .................................................................................... ..49

Tabel 9. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata .............................................. . 49

Tabel 10. Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir ..............................................50

Tabel 11. Sumber Data Homogenitas ........................................................... . 51

Tabel 12. Uji Bartlett ................................................................................... . 52

Page 14: Mohamadkha 6151 1

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar peserta didik kelas uji instrumen (Kelas VIII A)

Lampiran 2 Kisi-kisi soal instrumen

Lampiran 3 Soal uji instrumen

Lampiran 4 Lembar jawaban soal uji instrumen

Lampiran 5 Kunci jawaban soal uji instrumen

Lampiran 6 Hasil analisis uji soal instrumen

Lampiran 7 Contoh perhitungan validitas soal

Lampiran 8 Contoh perhitungan reliabilitas soal

Lampiran 9 Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal

Lampiran 10 Contoh perhitungan daya pembeda soal

Lampiran 11 Daftar peserta didik (peserta pretes)

Lampiran 12 Kisi-kisi soal pretes

Lampiran 13 Soal pretes/postes

Lampiran 14 Lembar jawaban soal pretes/postes

Lampiran 15 Kunci jawaban soal pretes/postes

Lampiran 16 Data nilai pretes

Lampiran 17 Uji normalitas nilai pretes kelas VII A (kelas kontrol)

Lampiran 18 Uji normalitas nilai pretes kelas VII B (kelas eksperimen)

Lampiran 19 Uji normalitas nilai pretes kelas VII C

Lampiran 20 Uji Barlett nilai pretes

Lampiran 21 Uji kesamaan dua varians nilai pretes

Lampiran 22 Uji perbedaan dua rata-rata nilai pretes

Lampiran 23 Silabus

Lampiran 24 RPP untuk kelas eksperimen

Lampiran 25 RPP untuk kelas kontrol

Lampiran 26 LKS Berpanduan Analisis

Lampiran 27 Lembar observasi kriteria penilaian afektif

Lampiran 28 Lembar penilaian afektif

Page 15: Mohamadkha 6151 1

xv

Lampiran 29 Lembar observasi kriteria penilaian psikomotorik

Lampiran 30 Lembar penilaian psikomotorik

Lampiran 31 Data nilai postes

Lampiran 32 Uji normalitas nilai postes kelas VII B (kelas eksperimen)

Lampiran 33 Uji normalitas nilai postes kelas VII A (kelas kontrol)

Lampiran 34 Uji Barlett nilai postes

Lampiran 35 Uji kesamaan dua varians nilai postes

Lampiran 36 Uji perbedaan dua rata-rata nilai postes (uji hipotesis)

Lampiran 37 Uji gain kelas kontrol (VII A)

Lampiran 38 Uji gain kelas eksperimen (VII B)

Lampiran 39 Data nilai afektif dan psikomotorik kelas kontrol (VII A)

Lampiran 40 Data nilai afektif dan psikomotorik kelas eksperimen (VII B)

Lampiran 41 Tabel nilai product moment (tabel r)

Lampiran 42 Tabel nilai Chi Kuadrat

Lampiran 43 Tabel distribusi nilai z

Lampiran 44 Tabel kritik uji t

Page 16: Mohamadkha 6151 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa,

maka dari itu sudah sepantasnya jika pendidikan harus mendapatkan perhatian

lebih dari pemerintah maupun elemen masyarakat. Seorang tokoh pendidikan

Jepang mengatakan bahwa pembaruan yang menyeluruh terjadi di Jepang

karena adanya pengaruh investasi pendidikan. Seorang tokoh pendidikan lain

dari Jerman setelah perang dunia II mengatakan bahwa pembaharuan adalah

berkat investasi sistem pendidikan. Tokoh dari Jepang dan Jerman tersebut

selaku anggota komisi internasional pengembangan pendidikan akhirnya

menyimpulkan peran pendidikan yaitu sebagai berikut : “ for all those who

want to make the world as it is to day a better place, and to prepare for the

future, education is a capital, universal subject.2 (untuk semua orang yang

ingin menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik, dan untuk

mempersiapkan masa depan, pendidikan adalah modal yang mencakup semua

subjek).

Pentingnya suatu pendidikan juga sangat diwajibkan dalam Islam,

sehingga di dalam Al-Qur’an terkandung banyak sekali pedoman pokok dalam

kehidupan yang memuat ayat-ayat berkaitan dengan pendidikan. Salah satunya

yaitu dalam Q.S. Al-Alaq ayat 1-5:

ù&t• ø%$#ÉOó™$$Î/y7În/ u‘“Ï% ©!$#t, n=y{ÇÊÈt, n=y{z » |¡SM}$#ô ÏB@, n=tãÇËÈù&t• ø%$#y7š/ u‘urãPt• ø. F{ $#

ÇÌÈ“Ï% ©!$#zO=tæÉO n=s)ø9$$Î/ÇÍÈzO=tæz » |¡SM}$#$tBóO s9÷Ls> ÷ètƒÇÎÈ

Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan (1) Diatelah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulahyang paling sempurna (3) yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam

2Sam M. Chan Tuti T. Sam, Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006 ), hlm. 53-54.

Page 17: Mohamadkha 6151 1

2

(4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya (5)”. (Q.SAl- Alaq 1-5).3

Realitas di lapangan memperlihatkan bahwa ujung tombak semua

persoalan pada akhirnya akan kembali pada guru. Salah satu masalah yang

dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah pembelajaran.4 Setiap guru

harus pandai untuk memilih model pembelajaran yang sesuai dengan apa yang

akan diajarkan karena setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang

berbeda. Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar

fisika.5

Fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan tentang alam atau sains. Sains

atau ilmu alam menganut azas empirisme dalam meyakini suatu kebenaran.

Oleh karenanya guru fisika harus mengerti dan paham dengan tujuan umum

pengajaran fisika, seperti antara lain mengerti dan menggunakan metode

ilmiah, menguasai pengetahuan fisika (konsep), dan menggunakan sikap

ilmiah. Hal itu disebabkan apa yang diajarkan guru akan membekas dan ditiru

oleh peserta didiknya, seperti apa yang dikatakan Heveltius (dalam Suwarno)

”Kita lahir dengan jiwa dan watak yang sama, pendidikan yang menimbulkan

perbedaan”.6

Dalam pembelajaran khususnya fisika, siswa harus menemukan sendiri

dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru, dan

aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai

dengan kondisi dewasa ini. Siswa diharapkan benar-benar memahami dan

dapat menerapkan pengetahuan. Mereka harus bekerja memecahkan masalah,

menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan

ide-ide. Satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah

bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa

3Departemen Agama RI , Alqur an Tajwid Warna dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009) Cet. 1, hlm. 597.

4Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, ( Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2007 ), Cet. 3, hlm. 1.

5Paul Suparno, Metodologi Pembelajaraan Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan,(Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma, 2007 ). Cet. 1, hlm. 2.

6Drs. Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, ( Surabaya: Aksara Baru, 1982 ), Cet. 1, hlm. 28.

Page 18: Mohamadkha 6151 1

3

harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat

memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan Siswa

untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar

Siswa menjadi sadar agar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.

Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman

yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak

tangga tersebut.7

SMP Nurul Islam adalah sekolah yang terletak di jalan Siliwangi nomor

574 kota Semarang. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika yaitu

diperoleh informasi bahwa peserta didik mengalami kesulitan belajar fisika

karena peserta didik diajak selalu belajar dengan cara mengingat dan bersifat

abstrak, tanpa alur yang terstruktur jelas dalam pembelajaran fisika sehingga

hasil belajar kurang maksimal

B. Penegasan Istilah

Untuk memperoleh kejelasan dan menghindari keberagaman penafsiran

dalam judul penelitian ini, maka perlu ditegaskan beberapa istilah

1. Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Solving dengan

Media LKS Berpanduan Analisis

a. Efektivitas

Efektivitas atau keefektifan adalah keadaan berpengaruh, jika

efektivitas berkaitan tentang suatu usaha atau tindakan, maka

efektivitas diartikan sebagai suatu keberhasilan.8 Jadi efektivitas yang

dimaksud dalam penelitian ini yaitu keberhasilan pemberian model

pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan

Analisis terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta

didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang.

Efektivitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari perolehan:

7Trianto, S. Pd., M. Pd., Model model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007 ), Cet. 1, hlm. 13.

8Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke. 3, (Jakarta:Balai Pustaka, 2005), Cet. 3, hlm. 284.

Page 19: Mohamadkha 6151 1

4

(1)Jumlah peserta didik yang hasil belajarnya lebih dari atau sama

dengan KKM, untuk kelas eksperimen lebih besar dibandingkan

dengan kelompok kontrol. Dalam hal ini KKM SMP Nurul Islam

Semarang untuk mata pelajaran fisika adalah 60.

(2)Terjadi peningkatan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan

skor rata-rata hasil belajar kognitif untuk kelas eksperimen lebih

baik dibandingkan dengan kelas kontrol.

(3)Aktivitas dan respons peserta didik selama proses pembelajaran

cenderung lebih baik.

b. Penggunaan model pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran

di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Model pembelajaran

mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran tahap-tahap dalam

pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.9

Problem Solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan

persoalan. Guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik yang

akan diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu.10

Jadi maksud penggunaan model pembelajaran di sini yaitu

penerapan model Problem Solving yang akan digunakan untuk

membahas materi pokok kalor subpokok bahasan pengaruh kalor

terhadap suhu dan wujud zat.

c. Media LKS Berpanduan Analisis

LKS Berpanduan Analisis adalah Lembar Kerja Siswa yang

dilengkapi dengan panduan permasalahan yang diajukan guru

(peneliti), langkah kerja, soal-soal, dan bersifat analisis yang akan

dijadikan media pembelajaran. National Education Association (NEA)

mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan,

9Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Surabaya: Prestasi Pustaka,2007), hlm. 1.

10Paul Suparmo, op.cit., hlm. 98.

Page 20: Mohamadkha 6151 1

5

dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang

dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat

mempengaruhi efektivitas program instruksional.11

2. Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor

Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

seorang siswa yang dikembangkan pada mata pelajaran yang lazim

ditunjukkan dengan nilai oleh guru atau pengajar.12

Kalor adalah salah satu materi pokok dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan 2006 untuk mata pelajaran IPA fisika yang diajarkan pada

peserta didik atau sederajat kelas VII. Dalam silabus di SMP Nurul Islam

materi pokok kalor dimasukkan dalam rencana pembelajaran yang akan

diajarkan pada peserta didik kelas VII semester 1. Materi pokok kalor

terdiri dari subpokok bahasan pengertian kalor, subpokok bahasan

pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat, dan subpokok

bahasan perpindahan kalor. Dalam penelitiaan ini peneliti akan

menggunakan subpokok bahasan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu

dan wujud zat sebagai materi yang akan diujikan.

3. Peserta Didik Kelas VII SMP Nurul Islam Semarang Tahun Ajaran

2010/2011

Peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran

2010/2011 terdiri dari 3 kelas dan untuk setiap kelas berjumlah 31 peserta

didik. Peserta didik kelas VII A beranggotakan 15 putra dan 16 putri, kelas

VII B beranggotakan 16 putra dan 15 putri, dan kelas VII C beranggotakan

16 putra dan 15 putri. Dalam penelitian ini dari 3 kelas yang ada, 1 kelas

akan dijadikan kelas kontrol dan 1 kelas lainnya akan dijadikan kelas

eksperimen.

11Prof. Dr. H. Asnawir dan Drs. M. Basyirudin Usman, M. Pd., Media Pembelajaran, (Jakarta:Ciputat Pers, 2002), Cet. 1, hlm. 11.

12Catharina Tri Ani, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), Cet. 3,hlm.5.

Page 21: Mohamadkha 6151 1

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dipaparkan di atas,

penelitian ini akan difokuskan membahas “Bagaimana efektivitas penggunaan

model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis

terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII

SMP Nurul Islam Semarang”.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti antara

lain:

1. Secara Teoritis

Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori dengan tema

dan judul yang serupa.

2. Secara Pragmatis

Penelitian ini berguna bagi warga sekolah dan teknisi pendidikan

lainnya yaitu sebagai berikut.

a. Bagi peserta didik, akan memberikan motivasi dan mempermudah

untuk belajar fisik terutama materi pokok kalor subpokok bahasan

pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat.

b. Bagi guru, akan memberi kontribusi dalam memilih model

pembelajaran yang dapat menyumbangkan keterampilan peserta didik,

serta memaksimalkan kreatifitas guru agar pembelajaran lebih

mengedepankan filosofi kajian ilmu yang akan diajarkan, bervariasi dan

mampu memaksimalkan kualitasnya.

c. Bagi sekolah, akan memberi kontribusi dalam rangka memaksimalkan

potensi peserta didik dan kinerja guru dalam pembelajaran fisika.

Page 22: Mohamadkha 6151 1

7

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Belajar, Pembelajaran, dan Hasil Belajar

1. Belajar

Menurut Clifford T. Morgan yang dikutip Mustaqim dalam buku Ilmu

Jiwa Pendidikan dijelaskan “learning is any relatively permanent change

in behaviour that is a result of past experience “ (Belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang

lalu).13

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan

ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.14

Pengertian belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam

kegiatan belajar mengajar baik di kelas, di sekolah, maupun di luar sekolah.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah

mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku

tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena

itu apabila pembelajaran mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka

perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep.15

2. Pembelajaran

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi

peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar.16

13Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Semarang: CV. Andalan Kita, 2007), hlm. 37.14Catharina Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), Cet. 3,

hlm. 2.15Ibid., hlm. 5.16Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Jakarta: Cipta Jaya, 2003), hlm. 6.

Page 23: Mohamadkha 6151 1

8

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang

berarti self instruction (dari internal) dan eksternal instruction (dari

eksternal). Pembelajaran yang bersifat eksternal antara lain datang dari

guru yang disebut teaching atau pengajaran. Pembelajaran yang

berorientasi bagaimana perilaku guru yang efektif, beberapa teori belajar

mendeskripsikan pembelajaran sebagai berikut.

a. Usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan

menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan stimulus (lingkungan)

dengan tingkah laku si pelajar.

b. Cara guru memberikan kesempatan kepada si pelajar untuk berfikir

agar memahami apa yang dipelajari.

c. Memberikan kebebasan kepada si pelajar untuk memilih bahan

pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai minat dan kemampuannya.17

Pembelajaran yang berorientasi bagaimana si pelajar berperilaku,

memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan

proses yang bersifat individual, yang mengubah stimuli dari lingkungan

seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat

menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.

Hasil belajar itu memberikan kemampuan kepada si belajar untuk

melakukan berbagai penampilan.18

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik.

Guru mengajar dan anak didik yang belajar,19 sehingga dalam kegiatan

belajar mengajar terdapat keterpaduan dari kedua unsur yaitu guru dan anak

didik, melalui interaksi edukatif. Tentu saja, dalam kegiatan belajar ini guru

harus dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran melalui metode

yang digunakan sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan belajar yang

diinginkan. Kegiatan belajar ini merupakan inti dari kegiatan dalam

17Achmad Sugandi, Teori Pembelajaran, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2006), hlm. 9.18Ibid.19Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2006), Cet. 3, hlm. 37.

Page 24: Mohamadkha 6151 1

9

pendidikan. Segala sesuatu yang sudah diprogramkan akan dilaksanakan

dalam proses belajar mengajar, karena dalam kegiatan belajar inilah semua

komponen pengajaran dan kegiatan belajar akan menentukan seberapa jauh

tujuan yang telah diterapkan dapat tercapai.

3. Hasil belajar

Menurut Nana Sudjana hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa sesuai dengan

tujuan instruksional. Jadi, belajar dan mengajar sebagai suatu proses

mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran

(instruksional), pengalaman (proses) belajar-mengajar, dan hasil belajar.

Hubungan ketiga unsur tersebut digambarkan dalam diagram seperti di

bawah ini :

Tujuan Instruksional

(a) (c)

(b)

Pengalaman belajar Hasil belajar

(proses belajar-mengajar)

Gambar 1 : Diagram keterkaitan pembelajaran dengan hasil belajar

Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan

pengalaman belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman

belajar dengan hasil belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan

instruksional dengan hasil belajar. Dari diagram di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis (c), yakni suatu

tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan

instruksional telah dapat dicapai atau dikuasi oleh siswa dalam bentuk

hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh

pengalaman belajarnya (proses belajar-mengajar). Adapun garis (b)

Page 25: Mohamadkha 6151 1

10

merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman

belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal.20

Hasil belajar berkaitan erat dengan tiga ranah yaitu ranah kognitif,

psikomotorik dan afektif.

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang

mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu

mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang

menuntut peserta didik untuk menghubungkan dan menggabungkan

beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk

memecahkan masalah tersebut.

Ranah kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar

yang berbeda-beda.21 Keenam tingkatan tersebut yaitu:

1) Mengingat, pada tahap ini menuntut peserta didik untuk mampu

mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima

sebelumnya, misalnya fakta, rumus, terminologi strategi problem

solving dan lain sebagianya.

2) Mengerti, pada tahap ini kategori pemahaman dihubungkan dengan

kemampuan untuk menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah

diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini peserta didik

diharapkan menerjemahkan atau menyebut kembali yang telah

didengar dengan kata-kata sendiri.

3) Memakai/penerapan (Application), penerapan merupakan

kemampuan untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah

dipelajari dalam situasi baru, serta memecahkan berbagai masalah

yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

4) Menganalisis, analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-

20Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2002), Cet. 8, hlm. 2-3.

21Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, (Jakarta: GP Press, 2008), Cet. 1,hlm. 34-35.

Page 26: Mohamadkha 6151 1

11

komponen atau elemen suatu fakta, konsep pendapat, asumsi,

hipotesis atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen

tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi.

5) Menilai, pada tahap ini mengharapkan peserta didik mampu

membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan,

metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu.

Jadi evaluasi di sini lebih condong ke bentuk penilaian biasa

daripada sistem evaluasi.

6) Mencipta, mencipta disini diartikan sebagai kemampuan peserta

didik dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan

unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang

lebih menyeluruh.

b. Ranah Afektif

Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan

perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang

menunjukkan penerimaan atau penolakkan terhadap sesuatu. Tujuan

afektif terdiri dari yang paling sederhana, yaitu memperhatikan suatu

fenomena sampai kepada yang komplek yang merupakan faktor

internal seseorang, seperti kepribadian dan hati nurani. Dalam literatur

tujuan afektif disebut sebagai: minat, sikap hati, sikap menghargai,

sistem nilai serta kecenderungan emosi.

Ranah afektif terdiri dari lima tingkatan,yaitu:

1) Tingkat menerima (receiving)

2) Tingkatan menanggapi (responding)

3) Tingkatan menghargai

4) Tingkatan mengorganisasikan (organization)

5) Tingkatan menghayati (characterization)22

22Ibid ., hlm. 39-43.

Page 27: Mohamadkha 6151 1

12

c. Ranah psikomotorik

Kawasan psikomotor adalah kawasan yang berorientasi kepada

keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau

tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.

Kawasan psikomotor terdiri dari empat kategori, yaitu:

1) Gerakan seluruh badan (gross body movement)

2) Gerakan yang terkoordinasi (coordination movements)

3) Komunikasi nonverbal (non verbal communication)

4) Kebolehan dalam bicara (speech behaviors)23

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama

yakni dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa

atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama

kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa itu besar sekali

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh

Clark bahwa hasil belajar seorang di sekolah 70% dipengaruhi oleh

kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.24

Di samping itu masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi proses

dan hasil belajar pada setiap orang. Intisarinya sebagai berikut.25

23Ibid ., hlm. 44-46.24Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Penerbit Sinarbaru, 2008),

Cet. 9, hlm. 39.25Ibdi., hlm. 107.

Page 28: Mohamadkha 6151 1

13

Alam

Lingkungan Sosial

Luar Instrumental Kurikulum

Guru / pengajar

Faktor Sarana + fasilitas

Administrasi / manajemen

Dalam Fisiologi Kondisi fisik

Kondisi panca indra

Psikologi Bakat Motivasi

Minat Kemampuan kognitif

Kecerdasan

Gambar 2 : Diagram faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

B. Pembelajaran Fisika dengan Model Pembelajaran Problem Solving

dengan Media LKS Berpanduan Analisis

1. Model pembelajaran Problem Solving

Dalam pembelajaran Problem Solving, guru memberikan persoalan

yang harus dipecahkan oleh siswa, entah secara pribadi maupun bersama

dalam kelompok.26 Guru sebaiknya minta agar siswa mengungkapkan

bagaimana cara mereka memecahkan persoalan tersebut dan bukan hanya

melihat hasilnya saja.

Model pembelajaran Problem Solving dapat membantu mengatasi

salah pengertian siswa. Siswa mengerjakan beberapa soal yang telah

disiapkan guru. Dari pekerjaan itu, dapat dilihat apakah gagasan siswa

benar atau tidak. Dengan berperan aktif memecahkan persoalan, siswa

dilatih untuk mengorganisasikan pengertian dan kemampuan mereka.

Dengan melihat bagaimana cara siswa memecahkan persoalan, dapat

dengan mudah dilihat apakah siswa mempunyai salah pengertian dalam

langkah yang mana. Bila salah pengertian telah diketahui, guru dapat

26Paul Suparno, Metodologi Pembelajaraan Fisika Konstruktivistik & Menyenangkan,(Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma, 2007), Cet. 1, hlm. 100.

Page 29: Mohamadkha 6151 1

14

menanyakan kepada siswa mengapa mereka mempunyai pengertian atau

langkah seperti itu. Sekaligus dalam wawancara itu, guru dapat melihat

sumber salah pengertian yang dibuat siswa. Langkah selanjutnya adalah

menentukan bantuan yang sesuai baik dengan mengajukkan pertanyaan

baru yang terkait.27

2. Teori belajar yang mendukung model pembelajaran Problem Solving

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai

bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam

pikiran siswa itu.28 Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu

pembelajaran dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran Problem Solving mengutamakan peran aktif

peserta didik dalam pembelajaran untuk membangun proses berfikir peserta

didik sehingga peserta didik lebih berfikir kreatif. Hal ini sejalan dengan

prinsip dasar konstruktivisme. Menurut Nuryani (dalam Supomo, 2003)

prinsip konstruktivisme adalah sebagai berikut.29

a. Menyediakan pengalaman belajar dengan mengaitkan pengetahuan

yang telah dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga belajar melalui

proses pembentukan pengetahuan

b. Menyediakan berbagai alternatif pengalaman belajar

c. Mengintegrasikan pembelajaran dengan situasi yang realistik dan

relevan dengan melibatkan pengalaman kongkret

d. Mengintegrasikan pembelajaran yang menumbuhkan terjadinya

interaksi dan kerjasama seseorang dengan orang lain atau dengan

lingkungannya, misalnya interaksi dan kerjasama antara siswa, guru

dan siswa

e. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan

tertulis sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif

f. Melibatkan siswa secara emosional.

27Ibid., hlm. 99.28Trianto, S. Pd., M. Pd., Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

(Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), Cet. 1, hlm. 12.29http://hasanah_world.wordpress.com/2009/03/01/Recep-Teac-dlm-pemb.mtk/

Page 30: Mohamadkha 6151 1

15

3. Media LKS Berpanduan Analisis

a. Pengertian media pembelajaran

Kata “media” berasa dari bahasa Latin dan merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara

atau penyalur”. Dengan demikian, media merupakan wahana

penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.30

b. Landasan teoritis penggunaan media pembelajaran

Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-

perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara

pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami

sebelumnya.31 Menurut Bruner (1966) dalam Arsyad ada tiga

tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung

(enactive), pengalaman piktoral/gambar (iconic), dan pengalaman

abstrak (symbolik).

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan

sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar

adalah Dale s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale),

seperti gambar berikut ini.

30Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., 2006, hlm. 120.31Prof. Dr. Azhar Arsyad, M. A., Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2009), hlm. 7.

Page 31: Mohamadkha 6151 1

16

Gambar 3 : Kerucut pengalaman Edgar Dale

Kerucut ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga

tingkatan pengalaman yang dikemukakan oleh Burner sebgaimana

disebutkan sebelumnya. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari

pengalaman langsung (kongkret), kenyataan yang ada di lingkungan

kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada

lambang verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut

Lam-bangKata

LambangVisual

Gambar Diam,Rekaman Radio

Gambar Hidup Pameran

Televisi

Karyawisata

Dramatisasi

Benda Tiruan/pengamatan

Pengalaman langsung

Abstrak

Kongkret

Page 32: Mohamadkha 6151 1

17

semakin abstrak media penyampai pesan itu.32 Pengalaman belajar

dimulai dengan jenis pengalaman yang paling sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa yang dihadapi dengan

mempertimbangkan situasi belajarnya.

Belajar dengan menggunakan indera ganda pandang-dengar

(audio-visual) berdasarkan konsep di atas akan memberikan

keuntungan bagi siswa. Siswa akan lebih belajar lebih banyak

daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus

pandang atau hanya dengan stimulus dengar. Para ahli diantaranya

Burner, Baugh, dan Dale memiliki pandangan yang searah mengenai

hal itu. Perbandingan pemerolehan hasil belajar melalui indera

pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang

lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang,

dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi

dengan indera lainnya (Baugh dalam Achasin, 1986). Sementara itu,

Dale (1969) memperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar

melalui indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar

13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.33

c. LKS Berpanduan Analisis

LKS Berpanduan Analisis adalah seperti apa yang sudah

dijelaskan dalam BAB 1 dalam penegasan istilah yaitu merupakan

Lembar Kerja Siswa yang dilengkapi dengan panduan permasalahan

yang diajukan guru (peneliti), langkah kerja, soal-soal, dan bersifat

analisis yang akan dijadikan media pembelajaran. LKS Berpanduan

Analisis di sini berfungsi sebagai penuntun belajar. Penuntun belajar

adalah bentuk media cetak yang mempersiapkan dan mengarahkan

peserta didik bagaimana untuk maju ke unit berikutnya dan

menyelesaikan mata pelajaran.34

32Ibid., hlm. 10.33Ibid., hlm. 9-10.34Ibid., hlm. 37.

Page 33: Mohamadkha 6151 1

18

C. Kajian Materi Kalor

1. Pengertian kalor

Kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke yang

lainnya karena adanya perbedaan temperatur.35 Sedangkan menurut

Marthen Kanginan, kalor didefinisikan sebagai energi yang berpindah dari

benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah

ketika kedua benda bersentuhan.36

Konversi satuan kalor, dalam SI (Satuan Internasional) kalor

dinyatakan dalam satuan joule (J) sedangkan satuan lain yang digunakan

untuk menyatakan satuan kalor adalah kalori (kal); dalam hal ini 4,186 J =

1 kal atau 4, 186 x 103 J = 1 kkal.37

2. Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud zat

a. penggaruh kalor terhadap perubahan suhu zat

Apabila suatu zat menyerap kalor maka suhu zat itu akan naik dan

sebaliknya apabila zat itu melepas kalor suhunya akan turun. Jumlah

kalor yang yang diserap atau dilepaskan zat sebanding dengan massa

zat, kalor jenis zat, dan kenaikkan atau penurunan suhu itu, yang secara

matematis dapat ditulis dengan rumus:

Dengan: = jumlah kalor (J)

= massa zat (kg)

= kalor jenis zat (J/ kg K)

= kenaikan atau penurunan suhu (K).

Kalor jenis suatu zat adalah bilangan yang menyatakan banyaknya

kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 .

b. pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat

35Douglas C. Giancoli, Fisika Giancoli, terj. Yuhilza Hanum, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm.490.

36Marthen Kanginan, Fisika SMA untuk Kelas X, ( Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 24.37Douglas C. Giancoli, op.cit., hlm. 490.

(Rumus 2.1.)

Page 34: Mohamadkha 6151 1

19

Selama proses perubuhan wujud zat, suhu benda tetap meskipun

menerima kalor karena kalor tidak dipakai untuk menaikkan suhu

tetapi untuk mengubah wujud zat. Adapun jenis perubahan wujud zat

adalah melebur/mencair, membeku, menguap, mengembun,

menyublim, dan mengkristal atau menghablur.

1) Mencair

Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut mencair, saat

zat mencair memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa mencair,

antara lain: es dipanaskan, lilin dipanaskan, dll.

2) Membeku

Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku.

Pada saat zat membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa

membeku, antara lain: air didinginkan di bawah 0 , lilin cair

didinginkan, dll.

3) Menguap

Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada

saat tersebut zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain:

minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih, dll.

4) Mengembun

Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat

terjadi pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contoh, antara

lain: gelas berisi air es bagian luarnya basah, titik air di pagi hari

pada tumbuhan, dll.

5) Menyublim

Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim.

Saat penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contoh, antara lain:

kapur barus (kamper), obat hisap, dll.

6) Mengkristal atau menghablur

Perubahan wujud zat gas menjadi padat disebut mengkristal

atau menghablur. Pada saat pengkristalan zat melepaskan energi

Page 35: Mohamadkha 6151 1

20

kalor. Contoh peristiwa pengkristalan, antara lain: salju, gas yang

didinginkan, dll.

c. kalor laten

Untuk mengubah wujud zat diperlukan atau dilepaskan kalor tetapi

pada saat zat sedang berubah wujud, suhunya tetap. Oleh karena itu,

kalor ini seakan-akan tersembunyi dan disebut kalor laten (laten artinya

tersembunyi). Dua jenis kalor yang sering dijumpai adalah kalor laten

lebur (kalor lebur) diberi lambang dan kalor laten uap (kalor uap)

diberi lambang

1) kalor lebur

Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh1 kg

zat padat untuk mengubah wujudnya menjadi cair pada titik

leburnya.38 Kalor yang dilepaskan pada saat zat membeku

dinamakan kalor beku. Kalor laten beku besarnya sama dengan

kalor laten lebur dan biasanya disebut dengan kalor lebur.39

Banyaknya kalor ( ) yang diperlukan atau dilepaskan pada saat

berubah wujud dinyatakan oleh persamaan:

Dalam SI, satuan banyaknya kalor ( ) adalah joule (J) dan

satuan massa ( ) adalah kg, sehingga satuan kalor lebur ( )

adalah J/ kg.

2) kalor uap

Kalor laten uap besarnya sama dengan kalor laten embun dan

biasanya disebut dengan kalor uap.40 Banyaknya kalor ( ) yang

diperlukan atau dilepaskan pada saat berubah wujud, dinyatakan

oleh persamaan:

38Yohanes Surya dan Herutoro Dewanto, S.T., MAHIR FISIKA SMA X, XI, XII, (Yogyakarta:Kendi Mas Media, 2009), Cet. 1, hlm. 148.

39Supiyanto, FISIKA untuk SMA Kelas X, (Jakarta: PHißETA, 2007), hlm. 160.40Ibid., hlm. 160.

(Rumus 2.2.)

(Rumus 2.3.)

Page 36: Mohamadkha 6151 1

21

Dalam SI, satuan banyak kalor ( ) adalah joule (J) dan satuan

massa ( ) adalah kg, sehingga satuan kalor uap ( ) adalah J/ kg.

Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat cair

menjadi uap pada titik didih normalnya dinamakan kalor uap. Kalor

uap disebut juga kalor didih, sedangkan kalor yang dilepaskan untuk

mengubah 1 kg uap menjadi cair pada titik didih normalnya

dinamakan kalor embun.

3. Perpindahan kalor

Kalor secara alami berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke

benda yang suhunya lebih rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor, yaitu

konduksi, konveksi, dan radiasi.

a. konduksi

Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor yang

tidak disertai perpindahan atom-atom di dalam penghantar. Misalnya,

pada sebatang besi yang salah satu ujungnya dipanaskan, kalor akan

mengalir sampai ke ujung lainnya.

Jika panjang penghantar adalah , luas penampangnya , dan

selisih suhu kedua ujung adalah , jumlah kalor yang mengalir

pada benda dirumuskan: 41

dengan

Keterangan:

= konduktivitas bahan (W/m K)

= laju kalor (J/s)

= luas penampang (m2)

= perbedaan suhu kedua ujung batang (K)

= panjang batang (m)

= kalor yang merambat (J)

41Risdiyani Chasanah dan Rinawan Abadi, FISIKA untuk SMA/MA Kelas X Semester 2,(Semarang: Sarana Ilmu, 2009), , hlm. 15.

(Rumus 2.4.)

Page 37: Mohamadkha 6151 1

22

= waktu (s)

b. konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dan

gas saja (fluida) karena partikel-partikelnya dapat bergerak bebas.

Perpindahan kalor secara konveksi merupakan perpindahan kalor yang

disertai perpindahan partikel. Besarnya laju kalor yang mengalir pada

penghantar dirumuskan sebagai berikut.42

Keterangan:

= tetapan konveksi (W/m2 K)

= perbedaan suhu kedua tempat berbeda (K)

= laju kalor (J/s)

= kalor yang merambat (J)

= waktu (s)

Nilai bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan yang

bersentuhan dengan zat cair. Besarnya nilai didapat dari hasil

percobaan.

c. radiasi

Radiasi merupakan suatu peristiwa memancarnya panas dari suatu

benda dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Jadi, radiasi adalah

pancaran energi dari permukaan sebuah benda dalam bentuk gelombang

elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang

yang merambat tanpa memerlukan zat perantara (medium) seperti

gelombang cahaya dan gelombang radio.

Laju pemancaran kalor oleh permukaan hitam, menurut Steffan

Boltzmaan dinyatakan sebagai berikut. Energy total yang dipancarkan

oleh suatu permukaan hitam sempurna dalam bentuk radiasi kalor tiap

satuan waktu, tiap satuan luas permukaan sebanding dengan pangkat

42Ibid.

(Rumus 2.5.)

Page 38: Mohamadkha 6151 1

23

empat suhu mutlak permukaan itu. Laju kalor radiasi ditulis dengan

persamaan:43

Energi yang dipancarkan tiap satuan waktu:

Keterangan:

= tetapan Boltzmaan = 5,67 x 10-8 W/m2 K4

= laju kalor (J/s)

= kalor yang merambat (J)

= perbedaan suhu kedua tempat berbeda (K)

= waktu (s)

Persamaan di atas berlaku untuk benda dengan permukaan hitam

sempurna. Agar persamaan tersebut berlaku untuk setiap permukaan,

persamaannya harus diubah menjadi:

Besaran e adalah emisivitas benda, yaitu suatu ukuran yang

menunjukkan besar pemancaran radiasi kalor suatu benda dibandingkan

dengan benda hitam sempurna. Nilai e antara 0 dan 1 (0 < e < 1) dan

bergantung pada sifat permukaan benda untuk bendapemantul sempurna

(penyerap paling jelek) nilai e = 0, sedang benda penyerap sempurna

sekaligus pemancar sempurna yaitu benda hitam sempurna nilai e = 1,

emisivitas tubuh manusia + 0,98.

Sifat radiasi kalor ada tiga, yaitu:

1) Permukaan yang gelap merupakan pemancar energi radisi yang paling

baik

2) Kecepatan radiasi suatu benda bertambah besar apabila suhunya naik

3) panjang gelombang yang terdapat dalam radiasi semakin pendek, jika

suhu benda semakin tinggi.

D. Kajian yang Relevan

43Ibid., hlm. 16.

(Rumus 2.6.)

(Rumus 2.7.)

(Rumus 2.8.)

Page 39: Mohamadkha 6151 1

24

1. Skripsi disusun oleh Neli Farkhatin (NIM: 3104032) pada tahun 2009

mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris

Matematika dengan Judul “Efektivitas Pembelajaran Problem Solving

dengan Alat Peraga Pada Materi Aritmatika Sosial Pada Peserta Didk Kelas

VII Semester 1 MTs NU 01 Tarub Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009”, t.d.

Penelitian Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan

pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan alat peraga dengan

pembelajaran konvensional. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata nilai

kelas eksperimen = 67,5 dan kelas kontrol = 55,625 sehingga dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran Problem Solving dengan menggunakan

alat peraga lebih efektif dari pembelajaran konvensional.44

2. Skripsi disusun oleh Siska Wulandari Apriliyanti pada tahun 2009

mahasiswa Universitas Negeri Semarang, Fakultas MIPA Jurusan

Pendidikan Fisika dengan Judul “Efektivitas Penerapan Model Problem

Solving SSCS (Search, Solve, Create, And Share) Pada Pokok Bahasan

Kalor Kelas VII Semester II MTs Salafiyah Lahar Tlogowungu Pati Pada

Tahun Ajaran 2008/2009”, t.d. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

hasil belajar siswa melalui penerapan model Problem Solving SSCS. Dalam

penelitian ini dilengkapi dengan LKS Berpanduan Analisis. Dari hasil

penelitian diperoleh hasil belajar kelompok eksperimen yang lebih baik

dibandingkan dengan kelompok kontrol. Rata-rata skor kognitif siswa

dengan model Problem Solving SSCS yang disertai dengan LKS

Berpanduan Analisis mencapai 63,09 dan peningkatan gain hasil belajarnya

mencapai 0,25. Pada kelompok kontrol rata-rata hasil belajarnya adalah

57,26 dengan peningkatan gain hasil belajarnya hanya mencapai 0,13.

Ketuntasan belajar klasikal siswa yang mengacu pada nilai KKM, pada

kelompok eksperimen mencapai 88,57% sedangkan pada kelompok kontrol

44 Neli Farkhatin, “Efektivitas Pembelajaran Problem Solving dengan Alat Peraga Pada MateriAritmatika Sosial Pada Peserta Didk Kelas VII Semester 1 MTs NU 01 Tarub Tegal TahunPelajaran 2008/2009”, Skripsi Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN WalisongoSemarang, 2009, t.d.

Page 40: Mohamadkha 6151 1

25

68,57%. Selain itu aktivitas dan respon siswa yang menggunakan model

Problem Solving SSCS dilengkapi dengan LKS berpanduan Analisis adalah

sebesar 67,86 dan 74,95, sedangkan aktivitas dan respon siswa yang

menggunakan model pembelajaran ceramah disertai praktikum biasa

sebesar 59,38 dan 66,62. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa

model Problem Solving SSCS yang dilengkapi dengan LKS Berpanduan

Analisis dapat meningkatkan hasil belajar siswa.45

3. Berdasarkan penelitian Neli Farkhatin, model pembelajaran Problem

Solving lebih efektif dibandingkan menggunakan model pembelajaran

konvensional dengan berdasarkan data nilai rata-rata kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol seperti dipaparkan di atas.

Berdasarkan penelitian Siska Wulandari Apriliyanti, model Problem

Solving SSCS yang disertai dengan LKS Berpanduan Analisis dapat

meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan di atas.

Berdasarkan kedua penelitian di atas, maka peneliti bermaksud

mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Model

Pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis

terhadap Hasil Belajar Fisika Materi Pokok Kalor pada Peserta Didik Kelas

VII SMP Nurul Islam Semarang Tahun Ajaran 2010/2011” yaitu untuk

mengetahui seberapa efektif model pembelajaran Problem Solving dengan

media LKS Berpanduan Analisis dalam pembelajaran.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis berasal dari dua penggalan kata hypo yang artinya di

bawah dan thesa yang artinya “kebenaran”.46 Menurut asal usulnya

hipotesis berarti sesuatu kesimpulan atau pendapat yang masih kurang (hypo =

45Siska Wulandari Apriliyanti, “Efektivitas Penerapan Model Problem Solving SSCS (Search,Solve, Create, And Share) Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VII Semester II MTs Salafiyah LaharTlogowangu Pati Tahun Ajaran 2008/2009”, Skripsi Jurusan Fisika Fakultas MIPA UniversitasNegeri Semarang, Semarang: Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, 2009, t.d.

46Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2006), Cet. 13, hal. 71.

Page 41: Mohamadkha 6151 1

26

kurang dari, thesis = pendapat) jadi simpulan itu belum final (proto

conclution) karena masih harus dibuktikan.47 Dari permasalahan yang ada,

peneliti dapat memberikan hipotesis sebagai berikut.

Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis

kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y atau adanya

perbedaan antara dua kelompok. Hipotesis nol atau sering disebut dengan

hipotesis statistik (Ho). Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan

antara dua variabel atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel

Y.48 Dalam penelitian ini ingin dibuktikan hipotesis, ”Efektivitas model

pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis

terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII

SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran 2010/2011”.

Ho: Penggunaan model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS

Berpanduan Analisis tidak efektif terhadap hasil belajar fisika materi

pokok kalor.

Ha: Penggunaan model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS

Berpanduan Analisis efektif terhadap hasil belajar fisika materi pokok

kalor.

47Drs. Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: PT. Prasetya Widya Pratama Jogjakarta, 2002),Cet. 9, hlm. 35.

48S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), Cet. 5, hlm. 73-74.

Page 42: Mohamadkha 6151 1

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan

model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis

terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor pada peserta didik kelas VII

SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran 2010/2011.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu sejak observasi awal

untuk mencari permasalahan sesuai dengan situasi dan kondisi atau realitas

yang ada di sekolah yang akan dijadikan latar belakang dan subjek penelitian,

sampai dengan pengambilan data yang diperoleh dari pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving

dengan media LKS Berpanduan Analisis pada kelas eksperimen dan

menggunakan model pembelajaaran konvensional pada kelas kontrol.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Nurul Islam Semarang pada tahun

ajaran 2009/2010.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik

penelitian suatu penelitian.49 Variabel penelitian juga merupakan sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.50

Variabel penelitian disini terdiri atas dua macam yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel yang mempengaruhi

49Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), cet. 13, hlm. 118.

50Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), cet. 12, hlm. 2.

Page 43: Mohamadkha 6151 1

28

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.51 yang

kedua adalah variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran

Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis (variabel X).

Sedangkan yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil

belajar fisika materi pokok kalor (variabel Y).

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen atau riset eksperimental. Penelitian eksperimen merupakan metode

yang mencakup hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh

suatu variabel terhadap variabel lainnya.52

Bentuk eksperimen dalam penelitian ini adalah true experimental design

(Eksperimental sungguhan) jenis Control group pre test-post test. Dalam

bentuk ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random

(R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen,

dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol..53 Desain

penelitian ini dilukiskan seperti dalam tabel 3.1. Adapun alur penelitian akan

dideskripsikan pada gambar 3.1.

Tabel 1. Desain Penelitian

Kelompok Pretes Perlakuan(variabel bebas)

postes (variabel terikat)

E

C

Y1

Y1

X

Y2

Y2

51Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 119.52Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2007), cet 4, hlm. 19.53Ibid., hlm.44

Page 44: Mohamadkha 6151 1

29

Gambar 4 : Bagan alur penelitian

Hasil belajar pesertadidik rendah

Nilai postes

Jawaban pretes

Analisis data Nilai pretes

Model PembelajaranProblem Solving

dengan Media LKSBerpanduan Analisis

ModelPembelajaranKonvensional

(ceramah)

Data

AnalisisInstrumen yangmemenuhi kriteria

Jawaban postes

Analisis data

Analisis data

Uji hipotesis

Pretes

Postes

Uji instrumen

Tidak efektif

EfektifData akhir

Latar belakang

Kesimpulan

Model pembelajaranyang digunakanmonoton

Pesrta didik pasif(teachar centered)

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Kelas uji coba

Kelas kontrolKelas eksperimen

Page 45: Mohamadkha 6151 1

30

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang

lingkup dan waktu yang kita tetapkan.54 Populasi penelitian ini adalah

seluruh peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang tahun ajaran

2010/2011.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.55 Sampel penelitian ini menggunakan dua kelas

yaitu kelas perlakukan (VII B) dan kelas kontrol (VII A).

3. Teknik Pengambilan Sampel

Adapun teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah teknik Cluster random sampling. Teknik ini

menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel

berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada pada populasi.56

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelian ini penulis

menggunakan beberapa metode, yaitu:

1. Metode Tes

Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan

pencapaian atau hasil belajar peserta didik. Tes adalah alat ukur yang

diberikan kepada individu untuk mendekatkan jawaban-jawaban yang

diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan (secara perbuatan).57

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes obyektif

brrbentuk tes pilihan ganda (Multiple choice test) yang terdiri atas suatu

keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum

54S. Margono, Metodologi Penelitian dan Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipata,2003), cet. IV, hlm. 118.

55Ibid., hlm. 5656Khalid Narbuko, dan Abu Ahmadi, metode penelitiam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), cet.

7, hlm. 117.57Nana Sudjana dan Ibrahim, op.cit., hlm. 100.

Page 46: Mohamadkha 6151 1

31

lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa

kemungkinan jawaban yang telah disediakan. 58

2. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya.59

Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai data nama

peserta didik yang termasuk populasi dan sampel penelitian, data nilai

pretes, dan data nilai postes.

G. Metode Analisis Instrumen

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah.60 Untuk menghitung validitas item soal

digunakan rumus 3.1. yaitu rumus korelasi product moment. 61

( ){ } ( ){ }2222 yyNxxN

yxxyNrxy

−−

−=

∑∑∑∑∑∑ (Rumus 3.1.)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

n = Jumlah Peserta didik

xΣ = Jumlah skor item nomor i

yΣ = Jumlah skor total

xyΣ = Jumlah hasil perkalian antara x dan y

58Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),cet. 7, hlm. 168.

59Suhasimi Arikunto, op. cit., 2006, hlm. 231.60Ibid., hlm. 168.61Ibid., hlm. 170.

Page 47: Mohamadkha 6151 1

32

Kemudian hasil rxy yang didapat dari penghitungan dibandingkan

dengan harga tabel r product moment. Harga rtabel dihitung dengan taraf

signifikasi 5% dan sesuai dengan jumlah siswa. Jika rxy > rtabel, maka dapat

dinyatakan butir soal tersebut valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik.62 Untuk perhitungan reliabilitas

dalam penelitian ini digunakan rumus 3.2. 63

= ∑2

2

11 1 spqs

nnr

Keterangan:

r11 = reliabilitas yang dicari

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1–p)

n = banyaknya item

pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

s = standar deviasi dari tes

Rumus varians (Rumus 3.3): 64

2s =)1(

)(22

−∑ ∑nn

xfxfn iiii

Klasifikasi reliabilitas soal adalah:

0, 00 < r11 0, 20 : sangat rendah

0, 20 < r11 0, 40 : rendah

0, 40 < r11 0,60 : sedang

0, 60 < r11 0,70 : tinggi

0, 70 < r11 1 : sangat tinggi

62Ibid., hlm. 178.63Suharsimi Arikunto, op.cit., 2007, hlm.100.64Ibid., hlm. 97.

(Rumus 3.2.)

(Rumus 3.3.)

Page 48: Mohamadkha 6151 1

33

Kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga r11.

instrumen dikatakan reliabel apabila r11 > 0, 50.

3. Tingkat kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu

sukar soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan siswa menjadi putus ada. Dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.65 Rumus yang

digunakan adalah rumus 3.4.

JSBP =

KeteranganP = Indeks kesukaan

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan, indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sebagai

berikut.

Soal dengan

P = 0, 00 : butir soal terlalu sukar

0, 00 < P 0, 30 : butir soal sukar

0, 30 < P 0, 70 : butir soal sedang

0, 70 < P 1, 00 : butir soal mudah

P = 1 : butir soal terlalu mudah

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan

siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Rumus yang digunakan adalah

rumus 3.5.

65Suharsimi Arikunto, op.cit, 2006, hlm 207-208.

(Rumus 3.4)

Page 49: Mohamadkha 6151 1

34

B

B

A

A

JB

JBD −= 66

Keterangan:

D = daya pembeda soal

BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = jumlah peserta kelompok atas

JB = jumlah peserta kelompok bawah

Klasifikasi indeks daya pembeda soal adalah sebagai berikut:

D = 0, 00 – 0,20 : daya beda jelek

D = 0, 20 – 0,40 : daya beda cukup

D = 0, 40 – 0,70 : daya beda baik

D = 0, 70 – 1,00 : daya beda baik sekali

D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai

nilai D = negatif dibuang.

H. Metode Analisis Data

1. Analisis Data Awal

Analisis data awal digunakan untuk mengetahui kondisi populasi

sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel sehingga diketahui

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berasal dari titik tolak yang

sama. Analisis yang digunakan yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini

peneliti menggunakan rumus Chi kuadrat dengan prosedur sebagai

berikut67 :

1) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

2) Menentukan banyak kelas interval (k) dengan rumus 3.6.

66Ibid., hlm. 213-214.67Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung : PT. Tarsito, 2001), Cet. 6, hlm. 273

(Rumus 3.5.)

Page 50: Mohamadkha 6151 1

35

k = 1 + (3,3) log n

3) Menentukan panjang interval :

P =kelasBanyak

)R(gtannRe

4) Membuat tabel distribusi frekuensi

5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval

6) Menghitung rata-rata ( x ), dengan rumus 3.7.

x =∑

∑i

ii

fxf

= frekuensi yang sesuai dengan tanda

= tanda kelas interval

7) Menghitung variansi, dengan rumus 3.8.

s 2 =)1(

)(22

−∑ ∑nn

xfxfn iiii

8) Menghitung nilai , dengan rumus 3.9.

sxx

z ii

−=

= batas kelas ke i

x = rata-rata

= standar deviasi

9) Menentukan luas daerah tiap kelas interval

10) Menghitung frekuensi ekspositori ( ), dengan rumus 3.10.

= n x Ld dengan n jumlah sampel

11) Membuat daftar frekuensi observasi ( ), dengan frekuensi

ekspositori sebagai berikut.

Tabel 2. Daftar Frekuensi Observasi

Kelasi

ii

EEO 2)( −

(Rumus 3.6.)

(Rumus 3.7.)

(Rumus 3.8.)

(Rumus 3.9.)

(Rumus 3.10.)

Page 51: Mohamadkha 6151 1

36

12) Menghitung nilai Chi kuadrat ( 2 ), dengan rumus 3.11.

i

ii

EEO 2)( −

13) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data

disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas kelas

interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian digunakan

rumus : k – 3, dimana k adalah banyaknya kelas interval, dan taraf

nyata = 0,05.

14) Menentukan harga 2tabel

15) Menentukan distribusi normalitas dengan kruteria pengujian :

jika 2hitung > 2

tabel maka data berdistribusi tidak normal dan

sebaliknya jika 2hitung < 2

tabel maka data berdistribusi normal.

b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui beberapa kelompok

mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak: Hipotesis yang

digunakan dalam uji homogenitas dua kelompok adalah:

H0 : 12 = 2

2

Ha : 12 ≠ 2

2

Rumus yang digunakan adalah rumus 3.12. 68

F =terkeciliansterbesarians

varvar

Kedua kelompok mempunyai varians yang sama apabila

menggunakan = 5% menghasilkan F ≥ F(1/2. )(v1, v2) dengan:

v1 = n1 1 (dk pembilang)

v2 = n2 1 (dk penyebut)

Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas lebih dari dua

kelompok adalah:

68Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 250.

varians terbesarvarians terkecil

(Rumus 3.11.)

(Rumus 3.12.)

Page 52: Mohamadkha 6151 1

37

222

211

222

210

...:

...:

k

k

HH

ααα

ααα

≠≠≠

===

Rumus yang digunakan adalah rumus 3.13.69

}log)1(){10(ln 22 ∑ −−= ii snBx

dengan

B ( ) ( )1log 2 −∑= ins dan ( )( )1

1 22

−∑−∑

=i

ii

nsns

Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2

tabelχ

untuk taraf nyata %5=α dengan dk = k – 1.

c. Uji Kesamaan Rata-Rata

Analisis data dengan uji t digunakan untuk menguji hipotesis:

H0: 1 = 2, rata-rata skor pretes dari kedua kelompok sama.

Ha: 1 2, rata-rata skor pretes dari kedua kelompok berbeda.

1: rata-rata skor pretes dalam kelompok eksperimen.

2: rata-rata skor pretes dalam kelompok kontrol.

Maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus 3.14. 70

21

21

11nn

s

XXt

+

−=

dengan

2)1()1(

21

222

2112

−+−+−

=nn

snsns

Keterangan:

1X : skor rata-rata dari kelompok eksperimen

2X : skor rata-rata dari kelompok kontrol

1n : banyaknya subjek dari kelompok eksperimen

2n : banyaknya subjek dari kelompok kontrol

69Sudjana, op.cit., hlm. 263.70Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 239.

(Rumus 3.13.)

(Rumus 3.14.)

Page 53: Mohamadkha 6151 1

38

21s : varians kelompok eksperimen22s : varians kelompok kontrol2s : varians gabungan

Dengan kriteria pengujian terima H0 apabila – ttabel < thitung < ttabel,

α211−

= tttabel dengan derajat kebebasan (dk) 221 −+= nn , taraf

signifikan 5% dan tolak H0 untuk harga t lainnya.

2. Analisis Tahap Akhir

a. Uji Normalitas

Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-

langkah uji normalitas pada analisis tahap awal.

b. Uji Homogenitas

Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians (homogenitas)

sama dengan langkah-langkah uji kesamaan dua varians (homogenitas)

pada analisis tahap awal.

c. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)

Teknik statistik yang digunakan adalah teknik t-test pihak kanan

untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari

dua buah distribusi.71 Hipotesis yang diajukan dalam uji perbedaan rata-

rata adalah sebagai berikut.

H0 : 1 = 2

H1 : 1 ≠ 2

Keterangan:

1 = rata-rata kelas eksperimen

2 = rata-rata kelas kontrol

Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus

3.15.

71Sudjana, op.cit., hlm. 81.

Page 54: Mohamadkha 6151 1

39

1. Jika 21 nn = dan 22

21 σσ ≠

+

−=

2

22

1

21

21

ns

ns

xxt

dengan

2)1()1(

11

222

2112

−+−+−

=nn

snsns

Kriteria pengujian H0 ditolak jika21

2211

wwtwtwt

++

≥ dan H0

diterima untuk harga t lainnya. Dengan2

22

21

21

1 ,nsw

nsw == ,

)1)(1(1 1−−= ntt α , dan )1)(1(2 2 −−= ntt α

2. Jika 21 nn = dan 22

21 σσ =

21

21

11nn

s

xxt+

−=

dengan

2)1()1(

11

222

2112

−+−+−

=nn

snsns

3. Jika 21 nn ≠ dan 22

21 σσ = 72

+

−+−+−

−=

2121

222

211

21

112

)1()1(nnnn

snsn

xxt

Keterangan:

1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen

2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol

1n : banyak subjek kelompok eksperimen

2n : banyak subjek kelompok kontrol

72Sugiyono, op.cit., hlm. 196-197.

(Rumus 3.15.)

Page 55: Mohamadkha 6151 1

40

21s : varians kelompok eksperimen22s : varians kelompok kontrol2s : varians gabungan

Kriteria pengujian: tolak H0 jika dengan derajat

kebebasan (dk) 221 −+= nn , peluang (1- ) dan terima H0 untuk

harga t lainnya.73

d. Uji peningkatan hasil belajar peserta didik

Uji peningkatan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan

dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan hasil belajar ini dihitung

dengan menggunakan rumus gain (rumus 3.16.).

<g> =><−

><−><

pre

prepost

SSS

%100

Keterangan:

preS = skor rata-rata pre tes

postS = skor rata-rata post tes74

Untuk kategorisasi gain peningkatan hasil belajar adalah sebagai

berikut.

>0,70 = tinggi

0,3-0,7 = sedang

<0,3 = rendah

e. Analisis deskriptif untuk data hasil belajar afektif dan psikomotorik

Pada analisis tahap akhir ini, digunakan data hasil belajar afektif

dan psikomotorik. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,

yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik peserta

didik baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

73Suharsimi Arikunto, op.cit., 2006, hlm. 239-241.74Richard R.Hake, ” Analyzing Change/Gain Scores”,http://www.Physics.Indiana.edu/-

sdi/Analyzing Change-gain.pdf, hlm. 1.

(Rumus 3.16.)

Page 56: Mohamadkha 6151 1

41

Rumus yang digunakan rumus 3.17.75

Untuk rata-rata nilai afektif dan psikomotorik yang digunakan

skala 1-100 yang kategorisasi nilainya adalah sebagai berikut.

80-100 = baik sekali

66-79 = baik

56-65 = cukup

40-55 = kurang

< 39 = gagal.76

75Suharsimi Arikunto, op.cit., 2006, hlm. 235.76Ibid., hlm. 245.

(Rumus 3.17.)

Page 57: Mohamadkha 6151 1

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian

antara lain :

a. Koordinasi perijinan

Langkah awal ini dilakukan untuk memastikan tempat dan subjek

penelitian yaitu pada bulan juli 2010 dengan meminta izin kepada

kepala sekolah secara lisan untuk menyampaikan maksud mengadakan

penelitian dan koordinasi tentang jadwal pelaksanaan penelitian..

b. Subyek penelitian

Untuk menentukan subjek penelitian, maka perlu diketahui ukuran

populasi dan sampel. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah

peserta didik kelas VII SMP Nurul Islam Semarang berjumlah 93 yang

terbagi dalam tiga kelas. Teknik yang digunakan dalam pengambilan

sampel pada penelitian ini adalah teknik cluster random sampling

dengan mengambil dua kelas sebagai sampel penelitian. Dengan

pengambilan acak diperoleh kelas VII B sebagai kelompok eksperimen

dan kelas VII A sebagai kelompok kontrol. Kedua kelas tersebut dipilih

secara acak dari tiga kelas yang ada setelah sebelumnya diuji dan

diketahui homogenitas populasi. Sedangkan kelas yang dijadikan

sebagai kelas uji instrumen adalah kelas VIII A dengan pertimbangan

kelas tersebut sudah pernah mendapatkan perlakuan pada masih duduk

dikelas VII. Pertimbangan pemilihan kelas tersebut juga berdasarkan

materi yang akan dijadikan bahan penelitian tergolong materi yang

mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

Page 58: Mohamadkha 6151 1

43

c. Menyusun instrumen

Langkah-langkah menyusun instrumen :

1. Membatasi materi yang akan di ujikan.

2. Membuat kisi-kisi soal.

3. Menentukan tipe soal.

4. Menentukan jumlah item soal dan alokasi waktu.

5. Melakukan uji coba tes.

Sebelum instrumen diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas

kontrol sebagai alat ukur hasil belajar peserta didik, terlebih dahulu

dilakukan uji coba kepada kelas yang bukan sampel yaitu kelas VIII A. Uji

coba soal ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tersebut sudah

memenuhi kualitas soal yang baik atau belum baik validitas, reliabilitas,

indeks kesukaran, maupun daya pembeda.

Soal instrumen uji coba berjumlah 50 item soal objektif atau soal

pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban. Setelah dianalisis, 25 soal

dijadikan soal tes evaluasi karena sesuai dengan kriteria uji validitas,

reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda. Adapun hasil data dari

analisis item adalah sebagai berikut.

a. Analisis Validitas Tes

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid-tidaknya item tes.

Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan sedangkan item

yang valid berarti item tersebut dapat digunakan untuk

mempresentasikan materi pokok kalor. Berdasarkan hasil perhitungan

(lampiran 6) terdapat 27 soal yang valid, butir soal yang sesuai validitas

adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil Uji Coba Validitas Item Soal

No No. Soal Keterangan

1. 1,2,3,5,6,7,10,11,15,16,17,18,21,22,23,24,28,

29,32,33,35,36,40,41,44,48,50

Semua item

soal valid

Page 59: Mohamadkha 6151 1

44

b. Analisis Reliabilitas Tes

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi

jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki

jawaban yang konsisten. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11 =

0,779 dengan taraf signifikan 5% dan N = 35 diperoleh rtabel = 0,334.

Karena r11

> rtabel, maka soal tersebut reliabel. Penghitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 dan lampiran 8. Hal ini

menunjukkan bahwa instrumen reliabel.

c. Analisis Indeks Kesukaran Tes

Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal apakah soal tersebut memiliki kriteria sedang, sukar atau

mudah. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien indeks butir soal

diperoleh:

Tabel 4. Hasil Uji Coba Tingkat Kesukaran Item Soal

No No. Soal Keterangan

1. 9,23,28 Mudah

2. 1,2,3,5,6,7,10,11,15,16,17,18,21,22,2,24,29,

30,32,33,35,36,41,44,45,48,50

Sedang

3. 4,8,12,13,14,19,20,25,26,27,31,34,37,38,39,

40,42,43,46,47,49

Jelek/sukar

d. Analisis Daya Beda Tes

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil Uji Coba Daya Pembeda Item SoalNo No. Soal Keterangan

1 4,8,9,12,13,14,19,20,23,25,26,27,28,31,34,37,

38,39, 42,43,45,46,47

Jelek

2. 1,5,6,7,10,11,16,22,29,30,32,33,40,48, 49,50 Cukup

3. 2,3,15,17,18,21,24,35,36, Baik

4. 41,45 Baik sekali

Page 60: Mohamadkha 6151 1

45

2. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang ditempuh pada waktu pelaksanaan adalah

sebagai berikut.

a. Proses pembelajaran pada kelompok eksperimen (dikenai perlakuan

berupa pembelajaran fisika dengan menggunakan Model Pembelajaran

Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis).

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen

adalah pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran

Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis. Dalam

pelaksanaan penelitian ini adalah 3 kali pertemuan (6 jam pelajaran).

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen pada awalnya

dilakukan pretes, untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik.

Pada kelompok eksperimen diberi pengetahuan tentang kejadian sehari-

hari di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kalor (apersepsi).

Kemudian peserta didik dikelompokkan menjadi 5 kelompok dengan

masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 anak. Guru memberikan

permasalahan yang berkaitan dengan kalor yang sering dijumpai di

lingkungan sekitar dan diimplementasikan dalam pembelajaran berupa

praktikum yang dipandu dengan LKS berpanduan analisis. Setiap

kelompok mengerjakan praktikum sesuai dengan permasalahan yang

telah diajukan pendidik yang juga termuat di dalam LKS berpanduan

analisis. Guru mengamati kegiatan praktikum peserta didik sambil

menilai keaktifan dan ketrampilan masing-masing peserta didik dalam

melakukan kegiatan praktikum. Kegiatan apa saja yang harus

dikerjakan peserta didik termuat dalam LKS berpanduan analisis seperti

yang terdapat dalam lampiran 26.

Setelah mencatat hasil kegiatan praktikum, masing-masing

kelompok mendiskusikan hasil kegiatan tersebut untuk menjawab

beberapa pertanyaan/soal yang ada dalam LKS berpanduan analisis..

Guru dan peserta didik mengoreksi bersama presentasi hasil kegiatan

Page 61: Mohamadkha 6151 1

46

praktikum dari kelompok yang presentasi sehingga kesalahan

pemahaman dari peserta didik dapat diketahui.

Pada akhir pembelajaran guru membantu peserta didik

merefleksikan kembali materi yang telah dipelajari. Pemberian evaluasi

berupa tes bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang

dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran,

apakah peserta didik mampu mencapai KKM yang telah ditentukan

sekolah atau tidak. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes bahwa pada

kelompok eksperimen ini peserta didik dapat mencapai KKM yang

ditentukan oleh sekolah yaitu 60. Ada dua peserta didik yang mendapat

nilai 60 dan yang lainnya mendapat nilai di atas 60. Untuk melihat lebih

rinci tentang perolehan hasil belajar peserta didik setelah mendapat

perlakuan dapat dilihat pada lampiran 31.

b. Proses pembelajaran pada kelompok kontrol

Pembelajaran yang dilakukan pada kelompok kontrol

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada proses

pembelajaran awal dilakukan pretes, untuk mengetahui kemampuan

awal peserta didik. Pada proses pembelajaran kelas kontrol ini peserta

didik cenderung pasif dan hanya anak-anak tertentu yang mau bertanya,

sehingga guru kesulitan untuk mengatahui apakah peserta didik sudah

paham dengan materi yang diajarkan atau belum. Selain itu kelemahan

kelas kontrol, yaitu ketika guru menjelaskan kepada peserta didik ada

sebagian peserta didik mencatat penjelasan dan ada sebagian lagi yang

tidak memperhatikan. Sehingga ketika evaluasi peserta didik dari kelas

kontrol ini dua peserta didik yang tidak dapat mencapai KKM yang

ditetapkan oleh sekolah.

3. Tahap Evaluasi

Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi

setelah melakukan proses pembelajaran. Dari hasil belajar kedua kelas

yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh hasil yang berbeda

Page 62: Mohamadkha 6151 1

47

yaitu hasil evaluasi dari kelas eksperimen lebih baik dari hasil belajar

kelas kontrol.

B. Analisis Uji Hipotesis

Pembahasan ini digunakan peneliti untuk menguji hipotesis. Dalam hal ini

peneliti menggunakan uji-t test dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Analisis Tahap Awal

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan Chi Kuadrat dengan kriteria

sebagai berikut.

Hipotesis :

H0: data berdistribusi normal

Ha: data tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2

tabelχ

dengan signifikansi %5=α dan dk = k – 3. Data yang digunakan adalah

nilai pretes kelas VII.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguji normalitas kelas VII

A, VII B, dan VII C dengan menggunakan nilai pretes seperti tercantum

pada lampiran 16. Dengan perhitungan Chi Kuadrat diperoleh hasil

perhitungan sebagai berikut.

Tabel 6. Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal

No Kelas 2hitungχ 2

tabelχ Keterangan

1 VII A 7,38 7,81 Normal

2 VII B 6,83 7,81 Normal

3 VII C 7,62 7,81 Normal

Page 63: Mohamadkha 6151 1

48

Diperoleh kelas VII A, VII B dan VII C adalah berdistribusi normal.

Adapun perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17, 18

dan lampiran 19.

b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menguji homogenitas kelas

VII A, VII B dan VII C dengan menggunakan nilai pretes pada lampiran

16, dimana diperoleh Fhitung = 1,02, dengan peluang α21 dan taraf

signifikansi sebesar = 5%, serta dk pembilang = 31 – 1 = 30 dan dk

penyebut = 31 – 1 = 30 yaitu F0,025(30, 30) = 2,07. Terlihat bahwa Fhitung <

Ftabel. Hal ini berarti bahwa data bervarian homogen. Penghitungan

selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 21. Sedangkan uji

homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett adalah sebagai berikut.

Hipotesis:

222

211

222

210

...:

...:

k

k

HH

ααα

ααα

≠≠≠

===

Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2

tabelχ

untuk signifikansi %5=α dengan dk = k – 1. Data yang digunakan

hanya data nilai awal dari kelas yang normal. Di bawah ini disajikan

sumber data nilai pretes.

Tabel 7. Sumber Data Homogenitas

Sumber variasi VII A VII B VII CJumlah 1184 1176 1212

N 31 31 31

x 38 38 39

Varian( ) 109 111 135

Standar deviasi ( ) 10 11 12

Page 64: Mohamadkha 6151 1

49

Tabel 8. Uji Bartlett

Sampel dk = ni-1 1/dk si2 Log

si2

dk. Logsi

2 dk * si2

1 30 0,03 108,63 2,04 61,08 3258,84

2 30 0,03 110,80 2,05 61,34 3323,87

3 30 0,03 135,16 2,13 63,93 4054,71

Jumlah 90 186,34 10637,42

Dilakukan perhitungan uji Bartlett diperoleh 2hitungχ = 0,45 dan

2tabelχ = 2

)2)(95.0(χ = 5,99 dengan %5=α , dengan dk = k – 1 = 3 – 1 = 2.

Jadi 2hitungχ < 2

tabelχ berarti ketiga kelompok memiliki varians yang

homogen. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

20.

c. Uji Kesamaan Rata-Rata

Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah

kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata yang identik

atau sama pada tahap awal sebelum dikenai treatment.

Tabel 9. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

KELAS N Minimum Maximum MeanKelas Eksperimen 31 20 60 37,94Kelas Kontrol 31 20 60 38,19

Dari uji kesamaan rata-rata diperoleh thitung = 0,097. Dengan taraf

nyata 5% dan dk = 60 diperoleh ttabel = 2,00. Dengan demikian ttabel <

thitung < ttabel yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar antara kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen relatif sama. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22.

Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua

kelompok sampel berangkat dari kondisi awal yang sama.

Page 65: Mohamadkha 6151 1

50

2. Analisis Tahap Akhir

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan uji Chi Kuadrat. Data akhir

yang digunakan untuk menguji normalitas adalah nilai postes (lampiran

31). Kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf signifikansi = 5%

dengan dk = k – 3. Jika 2hitungχ < 2

tabelχ , maka data berdistribusi normal

dan sebaliknya jika 2hitungχ > 2

tabelχ , maka data tidak berdistribusi

normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 10. Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir

Kelompok 2hitungχ dk 2

tabelχ Keterangan

Eksperimen 7,45 3 7,81 Normal

Kontrol 7,70 3 7,81 Normal

Terlihat dari tabel tersebut bahwa uji normalitas postes pada kelas

eksperimen (VII B) untuk taraf signifikansi = 5% dengan dk = 6 – 3 =

3, diperoleh 2hitungχ = 7,45 dan 2

tabelχ = 7,81. Karena 2hitungχ < 2

tabelχ ,

maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk

mengetahui selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.

Sedangkan uji normalitas hasil postes pada kelas kontrol (VII A)

untuk taraf signifikansi = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3, diperoleh 2hitungχ

= 7,70 dan 2tabelχ = 7,81. Karena 2

hitungχ < 2tabelχ , maka dapat dikatakan

bahwa data tersebut berdistribusi normal. Untuk mengetahui

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33.

b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Penghitungan uji homogenitas untuk sampel dengan menggunakan

data hasil belajar postes. Diperoleh Fhitung = 1,272 dengan peluang α21

dan taraf signifikansi sebesar = 5%, serta dk pembilang = 31 – 1 = 30

dan dk penyebut = 31 – 1 = 30 yaitu F1/2 (nb-1):(nk-1)= 2,07. Terlihat

Page 66: Mohamadkha 6151 1

51

bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini berarti bahwa data bervarian homogen.

Penghitungan selengkapnya dapat di lihat pada lampiran 35. Sedangkan

uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett adalah sebagai

berikut.

Hipotesis:

222

211

222

210

...:

...:

k

k

HH

ααα

ααα

≠≠≠

===

Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2hitungχ < 2

tabelχ

untuk taraf nyata %5=α dengan dk = k – 1. Data yang digunakan

hanya data nilai awal dari kelas yang normal. Di bawah ini disajikan

sumber data nilai postes.

Tabel 11. Sumber Data Homogenitas

Sumber variasi VII A VII BJumlah 2480 2264

N 31 31

x 80 73

Varian ( ) 110 86

Standar deviasi ( ) 10 9

Tabel 12. Uji Bartlett

Sampel dk = ni-1 1/dk si2 Log

si2

dk. Logsi

2 dk * si2

1 30 0,03 109,87 2,04 61,23 3296,00

2 30 0,03 86,37 1,94 58,09 2590,97

Jumlah 60 119,32 5886,97

Dalam perhitungan uji Bartlett diperoleh 2hitungχ = 0,43 dan

2tabelχ = 2

)12)(95.0( −χ = 3,841 dengan %5=α , dengan dk = k – 1 = 2 – 1

= 1. Jadi 2hitungχ < 2

tabelχ berarti kedua kelompok memiliki varians

Page 67: Mohamadkha 6151 1

52

yang homogen. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 34.

c. Uji Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)

Hasil Penghitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar fisika

peserta didik kelas VII A dan VII B berdistribusi normal dan homogen.

Untuk menguji perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol digunakan uji t satu pihak yaitu uji pihak kanan.

Dari penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen x 1

= 80,00 dan rata-rata kelompok kontrol x 2 = 73,03, dengan n1 = 31 dan

n2 = 31 diperoleh thitung = 2,77. Dengan = 5% dan dk = 60 diperoleh

ttabel = 2,00. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima,

berarti rata-rata hasil belajar fisika pada materi pokok kalor yang

menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan media

LKS Berpanduan Analisis lebih baik daripada rata-rata hasil dengan

metode konvensional. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 36.

d. Uji peningkatan hasil belajar peserta didik

Uji peningkatan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan

dan setelah diberi perlakuan. Uji peningkatan hasil belajar ini dihitung

dengan menggunakan rumus gain seperti di bawah ini.

<g> =><−

><−><

pre

prepost

SSS

%100

Keterangan:

preS = skor rata-rata pretes

postS = skor rata-rata postes

Dari hasil perhitungan gain kelas kontrol diperoleh rata-rata pretes

38,19 dan rata-rata postes 73,03 sehingga diperoleh gain 0,56. Pada

kelas eksperimen diperoleh rata-rata pretes 37,93 dan rata-rata postes

Page 68: Mohamadkha 6151 1

53

80,00 sehingga diperoleh gain 0,68. Berdasarkan data tersebut, maka

dikatakan peningkatan hasil belajar kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan media

LKS Berpanduan Analisis cenderung lebih baik dibandingkan dengan

kelas kontrol yang menggunakan model konvensional.

e. Analisis deskriptif untuk data hasil belajar afektif dan psikomotorik

Untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata hasil belajar afektif yaitu

67,09. Pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata hasil belajar afektif

yaitu 81,29 dan rata-rata hasil belajar psikomotorik yaitu 80,64.

Berdasarkan data dan perhitungan tersebut, maka dapat dikatakan hasil

belajar afektif dan psikomotorik pada kelas eksperimen lebih baik

dibandingkan dengan kelas kontrol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Untuk mengetahui apakah kelas yang digunakan untuk penelitian itu

homogen atau tidak maka perlu diketahui kemampuan awal dari kedua kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu peneliti mengambil nilai pretes

sebagai data awal. Hasil analisis data awal menunjukkan bahwa :

1. Berdasarkan uji normalitas data awal diperoleh hasil penelitian bahwa

kedua kelas kontrol dan eksperimen berdistribusi normal, yaitu simetris

(mean = median = modus), asymtotis (nilai f (x) tidak nol tetapi hanya

mendekati saja), dan kontinu (bila nilai di sebelah diketahui, maka dapat

dicari nilai yang sebelah lain).

2. Berdasarkan uji homogenitas untuk menentukan dua kelas dari tiga kelas

yang akan dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen diperoleh hasil

homogen yaitu dengan uji Barelett. Sedangkan setelah mendapakan kelas

kontrol dan eksperimen diuji lagi dengan menggunakan uji kesamaan dua

varians dan diperoleh hasil penelitian bahwa kedua kelas kontrol dan

eksperimen adalah homogen.

Page 69: Mohamadkha 6151 1

54

3. Berdasarkan uji perbedan rata-rata diperoleh hasil penelitian bahwa tidak

ada perbedaan rata-rata dari kedua kelas tersebut sehingga dapat dikatakan

bahwa kedua kelas tersebut mempunyai kondisi yang sama.

Berdasarkan hasil data awal (pretes) penelitian tersebut maka kedua kelas

tersebut (VIIA dan VIIB) dapat diberi perlakuan yang berbeda. Kelas

eksperimen (VII B) diberi pembelajaran menggunakan model pembelajaran

Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis sedangkan kelas

kontrol (VII A) diberi pembelajaran yang menggunakan metode konvensional.

Berdasarkan data analisis akhir yaitu hasil belajar fisika materi pokok

kalor kelas VII B dan VII A SMP Nurul Islam Semarang pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa data masing-masing kelas

berdistribusi normal dan kedua kelas mempunyai varian yang sama (homogen).

Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa kedua sampel mempunyai kondisi

yang sama dan dapat digunakan sebagai penelitian yang akan dikenai metode

pembelajaran yang berbeda, yaitu kelas eksperimen menggunakan model

pembelajaran Problem Solving dengan media LKS Berpanduan Analisis dan

kelas kontrol menggunakan metode ceramah.

Setelah pembelajaran selesai, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

diberi tes akhir (postes) yang sama. Dari hasil tes yang telah dilakukan

diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen 80,00 sedangkan

kelompok kontrol rata-rata nilai hasil belajar adalah 73,03. Berdasarkan uji

perbedaan rata-rata pihak kanan diperoleh hitungt = 2,77 dan tabelt = 2,00 karena

hitungt > tabelt maka data signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima,

sebaliknya jika hitungt < tabelt maka hipotesis ditolak. Dari uji hipotesis di atas,

menunjukkan bahwa hitungt > tabelt sehingga signifikan. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa hipotesis diterima.

Berdasarkan hasil belajar peserta didik dengan rumus gain diperoleh

peningkatan 0,68 untuk kelas eksperimen dan 0,56 untuk kelas kontrol

sehingga diperoleh kesimpulan model pembelajaran Problem Solving dengan

media LKS Berpanduan Analisis efektif terhadap peningkatan hasil belajar

Page 70: Mohamadkha 6151 1

55

fisika materi pokok kalor. Rata-rata hasil belajar afektif dan psikomotorik

untuk kelas eksperimen yaitu masing-masing 81,29 dan 80,64 sedangkan rata-

rata hasil belajar afektif untuk kelas kontrol diperoleh 67,10 sehingga dapat

dikatakan model pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS

Berpanduan Analisis cenderung lebih baik dibandingkan model pembelajaran

konvensional.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan tentunya mempunyai banyak

keterbatasan-keterbatasan antara lain :

1. Keterbatasan Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu SMP

Nurul Islam Semarang. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang

berbeda, kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian

yang peneliti lakukan.

2. Keterbatasan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang

singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang mempersempit ruang

gerak penelitian sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang

dilakukan.

3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti pembelajaran

menggunakan model pembelajaran Problem Solving dengan media LKS

Berpanduan Analisis pada pembelajaran fisika materi pokok kalor.

Meskipun terdapat keterbatasan dalam penelitian, peneliti meyakini data

yang diperoleh dalam penelitian ini telah melalui prosedur yang benar

sehingga tingkat kepercayaannya dapat dipertanggung jawabkan.

Page 71: Mohamadkha 6151 1

56

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi dan analisis data penelitian tentang efektivitas

model pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis

terhadap hasil belajar fisika materi pokok kalor di SMP Nurul Islam Semarang

Tahun ajaran 2010/2011, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model

pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis

efektif, yaitu dengan kriteria efektivitas seperti berikut ini.

1. Penggunaan model pembelajaran Problem Solving dengan Media LKS

Berpanduan Analisis di SMP Nurul Islam Semarang efektif terhadap

peningkatan hasil belajar fisika, yaitu dapat mencapai KKM yang telah

ditentukan oleh sekolah. Dimana KKM yang ditentukan di SMP Nurul

Islam Semarang adalah 60. Semua peserta didik pada kelas eksperimen

dapat mencapai KKM tersebut sedangkan pada kelas kontrol ada dua

peserta didik yang tidak mencapai KKM dan nilai rata-rata hasil belajar

kelas eksperimen lebih baik yaitu 80,00 sedangkan kelas kontrol hanya

mencapai 73,03.

2. Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 0,68 sedangkan rata-rata hasil

belajar kognitif 80,00 sedangkan pada kelas kontrol peningkatan hasil

belajar hanya 0,56 dan rata-rata hasil belajar kognitifnya 73,53.

3. Rata-rata hasil belajar afektif dan psikomotorik pada kelas eksperimen

adalah masing-masing sebesar 81,29 dan 80,64 sedangkan pada kelas

kontrol rata-rata hasil belajar afektif sebesar 67,09. Maka dapat dikatakan

bahwa aktivitas dan respons belajar peserta didik kelas eksperimen

cenderung lebih baik dibandingkan kelas kontrol.

Page 72: Mohamadkha 6151 1

57

B. Saran-saran

Mengingat pentingnya strategi dalam suatu pembelajaran peneliti

mengharapkan beberapa hal yang berhubungan dengan masalah tersebut di atas

sebagai berikut.

1. Pada Guru

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus menyiapkan

pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi dapat tersampaikan

secara maksimal, termasuk pemilihan strategi yang dipakai dalam

proses pembelajaran.

b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya

variasi mengajar supaya peserta didik tidak merasa jenuh. Sebagai

pendidik, guru juga harus memperhatikan perkembangan peserta didik

terutama perilaku dan pemikirannya.

c. Pelaksaaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Solving dengan Media LKS Berpanduan Analisis pada mata

pelajaran fisika hendaknya dilanjutkan dan dilaksanakan secara

kontinyu sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar.

d. Guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi

profesional serta membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena

pada dasarnya kompetensi yang dimiliki oleh seorang pendidik sangat

mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran yang dapat

menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur, dan

berakhlakul karimah yang berdampak positif pada perkembangan dan

kemajuan sekolah

2. Pihak Sekolah

a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung.

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan

prasarana yang dibutuhkan.

Page 73: Mohamadkha 6151 1

58

C. Penutup

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

petunjuk yang telah diberikan, sehingga penyusunan skripsi yang sederhana ini

dapat terselesaikan.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua

pihak. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Page 74: Mohamadkha 6151 1

59

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri, dkk, Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES, 2006,Cet. 3.

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. BumiAksara, 2007, cet. 7.

__________________, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006, Cet. 13.

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009.

Chasanah, Risdiyani dan Rinawan Abadi, FISIKA untuk SMA/MA Kelas XSemester 2, Semarang: Sarana Ilmu, 2009.

Departemen Agama RI , Alqur an Tajwid Warna dan Terjemahnya, Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009, Cet. 1.

Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ke. 3,Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Cet. 3.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006, Cet. 3.

Giancoli, Douglas C., Fisika Giancoli, terj. Yuhilza Hanum, Jakarta: Erlangga,2001.

http://hasanah_world.wordpress.com/2009/03/01/Recep-Teac-dlm-pemb.mtk/

Kanginan, Marthen, Fisika SMA untuk Kelas X, Jakarta: Erlangga, 2004.

Margono, S., Metodologi Penelitian dan Penelitian Pendidikan, Jakarta: RinekaCipata, 2003, cet. IV.

__________ Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, Cet.5.

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: PT. Prasetya Widya Pratama Jogjakarta,2002, Cet. 9.

Mustaqim, Ilmu Jiwa Pendidikan, Semarang: CV. Andalan Kita, 2007.Sam, SamM. Chan Tuti T., Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006.

Narbuko, Khalid dan Abu Ahmadi, metode penelitiam, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2005, cet. 7.

Page 75: Mohamadkha 6151 1

60

Neli Farkhatin, “Efektivitas Pembelajaran Problem Solving dengan Alat PeragaPada Materi Aritmatika Sosial Pada Peserta Didk Kelas VII Semester 1MTs NU 01 Tarub Tegal Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi JurusanTadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009,t.d.

Richard R.Hake, ” Analyzing Change/GainScores”,http://www.Physics.Indiana.edu/-sdi/Analyzing Change-gain.pdf.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, Cet. 3.

Siska Wulandari Apriliyanti, “Efektivitas Penerapan Model Problem Solving SSCS(Search, Solve, Create, And Share) Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VIISemester II MTs Salafiyah Lahar Tlogowangu Pati Tahun Ajaran2008/2009”, Skripsi Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas NegeriSemarang, Semarang: Perpustakaan Universitas Negeri Semarang, 2009,t.d.

Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penelitian Pendidikan, Bandung: SinarBaru Algensindo, 2007, cet 4.

Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PenerbitSinarbaru, 2008, Cet. 9.

_____________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2002, Cet. 8.

Sudjana, Metoda Statistik, Bandung : PT. Tarsito, 2001, Cet. 6.

Sugandi, Achmad, Teori Pembelajaran, Semarang: UPT MKK UNNES,2006.Suparno, Paul, Metodologi Pembelajaraan Fisika Konstruktivistik &Menyenangkan, Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Darma, 2007,Cet. 1.

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007, cet. 12.

Supiyanto, FISIKA untuk SMA Kelas X, Jakarta: PHißETA, 2007.

Surya, Yohanes dan Herutoro Dewanto, MAHIR FISIKA SMA X, XI, XII,Yogyakarta: Kendi Mas Media, 2009, Cet. 1.

Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Surabaya: Aksara Baru, 1982, Cet. 1.

Trianto, Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007, Cet. 1.

Page 76: Mohamadkha 6151 1

61

______, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Surabaya:Prestasi Pustaka, 2007.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional, Jakarta: Cipta Jaya, 2003.

Usman, H. Asnawir dan M. Basyirudin, Media Pembelajaran, Jakarta: CiputatPers, 2002, Cet. 1.

Yamin, Martinis, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: GP Press, 2008.

Page 77: Mohamadkha 6151 1

62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mohamad Khafid

NIM : 063611017

Tempat Tanggal Lahir : Brebes, 22 Maret 1986

Alamat Asal : Jl. P. Diponegoro RT. 06/RW. I N0. 10 Desa

Sitanggal Kecamatan Larangan Kabupaten

Brebes Jawa Tengah

Jenjang Pendidikan : 1. SD N 03 Sitanggal Larangan Brebes

(Lulus tahun 1998)

2. SLTP N 1 Kec. Bulakamba Kab. Brebes Jawa Tengah

(Lulus tahun 2001)

3. SMA N 1 Kec. Larangan Kab. Brebes Jawa Tengah

(Lulus tahun 2005)

4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2006

Semarang, 15 Desember 2010

Peneliti

Mohamad Khafid NIM. 063611017

Page 78: Mohamadkha 6151 1

DAFTAR PESERTA DIDIK KELOMPOK UJI INSTRUMEN(Kelas VIII A)

No. Nama Nilai1. ABDUL FATAH2. ADHIK IKA FITRIANI3. ADITYA PRIMADANI4. AFIF MASNGUT5. AISHA RATNA ASTRIANI6. ANDI SUPARDI7. ANINDA VINA NURSELA8. ARIZKY WIDYA PANGASTIKA9. BAGOES SUSETYO ADJIE10. CLAUDIA JEDA AVISTA11. DEDI SUSILO PRABOWO12. DICKY ALIF FARDANA13. DIYAH SETYAWATI14. FARAH KHONSA NABILA15. FEBRY CAHYO PEMUDO16. GIRALDI HOGANTARA D.17. IBNU PRATAMA RITONGA18. INDAH HIDAYATI NUR AI'NI19. LISA PANI NUROCHMAH20. MAYA FITRI ASTUTI21. MIFTAKHUL KHANIF FISSABILLI22. MUCHAMAD SIGIT PRASETYO23. MUH TEGUH HIDAYATULLAH24. MUHAMMAD SYARIFUL FAHMI25. NONY EKO MARDIANI26. NOVITA SELVIANI27. NURUL HAIBATIRROHMAH28. RAHAJENG NUR SUSANTI29. RIZKA NURHALIZA30. ROY SAPTOKO31. SHEILLA MARDIANA32. SUYANTO33. VERA SEPDIYA SURYA INDAH P.34. WAHYU EKO PRASETYA35. YUNI NURFIAH

Page 79: Mohamadkha 6151 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIANI. STANDAR KOMPETENSI

Menerapkan konsep zat dan kalor serta penerapannya dalam penyelesaian masalah sehari-hariII. KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hariIII. INDIKATOR

Jenjang/Nomor soalNo Subpokok Bahasan IndikatorC1 C2 C3 C4

1.

2.

Kalor dapat mengubahsuhu benda dan wujudzat

Faktor-faktor yangmempengaruhibanyaknya kalor, kaloruap, dan kalor lebur

1. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalorterhadap perubahan suhu benda

2. Peserta didik dapat memberi nama perubahanwujud zat (melebur, mendidih, menguap, danmengembun)

3. Peserta didik dapat membedakan peristiwaperubahan wujud yang menyerap dan melepaskankalor

1. Peserta didik dapat menyebutkan faktor-faktoryang mempengaruhi banyaknya kalor

2. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan untuk menyelesaikan soal-soal yang

berkaitan dengan persamaan matematis3. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan

dan untuk menyelesaikansoal-soal yang berkaitan dengan persamaanmatematis

1, 3

5, 6, 7

12, 13

23, 24,25, 26,27, 28

2

8, 9, 10

14, 15,16, 17

29, 30,31, 32,33, 34

35, 36,37, 38,39, 40, 41

46, 47,48, 49, 50

4

11

18, 19,20, 21,22

42, 43,44, 45

Jumlah 13 14 12 11Prosentase 26% 28% 24% 22%

Page 80: Mohamadkha 6151 1

SOAL MATERI POKOK KALORPRESTASI BELAJAR FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Waktu : 75 menit

PETUNJUK UMUM:1. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban2. Baca soal-soal dengan cermat sebelum menjawab3. Kerjakan semua soal dan dahulukan yang paling mudah4. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang tersedia.

PETUNJUK KHUSUS:Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C atauD pada lembar jawaban yang tersedia.

1. Kalor adalah suatu bentuk energi yang secara alamiah dapat berpindah daribenda yang bersuhu....A. rendah ke tinggi C. tetapB. sama suhunya D. tinggi ke rendah

2. Perhatikan skema grafik bertikut ini:Q Q Q Q

T T T TGambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4Grafik yang menunjukkan hubungan antara kalor dan suhu benda yangmenerima kalor adalah....A. gambar 1 B. gambar 2 C. gambar 3 D. gambar 4

3. Perpindahan kalor secara alamiah antara dua benda bergantung pada....A. massa masing-masing bendaB. suhu masing-masing bendaC. tekanan masing-masing bendaD. wujud benda

4. Pengaruh kalor terhadap suatu benda adalah sebagai berikut....A. massa benda tidak berubah C. warna benda berubahB. volume benda tidak berubah D. wujud benda tidak berubah

5. Perhatikan diagram!Peristiwa perubahan wujud sesuai nomor 1, 2, dan 3 seperti ditunjukkangambar disamping adalah.....A. membeku, mengembun, dan meleburB. membeku, menyublim, dan mengembunC. menyublim, mengembun, dan meleburD. menyublim, menguap, dan melebur

6. Peristiwa perubahan wujud zat dari cair ke gas disebut....A. mencair C. mengembunB. melebur D. menguap

1

GAS1 2

3PADAT CAIR

GAS

Page 81: Mohamadkha 6151 1

7. Peristiwa adanya gelembung-gelembung uap pada zat cair dimana gelembung-gelembung tersebut dapat meninggalkan zat cair dinamakan....A. mencair C. mengembunB. mendidih D. menguap

8. Pada tekanan lebih dari 1 atm, titik didih air adalah....A. Berubah-ubah C. lebih dari 100B. Kurang dari 100 D. tepat 100

9. Air dimasukkan ke dalam lemari es untuk diambil kalornya hingga terbentuk esyang padat disebut....A. membeku C. menguapB. mengembun D. menyublim

10. Alkohol atau spiritus yang diteteskan ke kulit menyebabkan kulit terasa dingin.Peristiwa ini dinamakan....A. pencairan C. pengkristalanB. pengembunan D. penguapan

11. Lilin dapat mencair bila dipanaskan. Kemudian apabila lilin tersebutdidinginkan, lilin akan berubah menjadi padat kembali. Dari peristiwa tersebutbahwa kalor dapat....A. membedakan wujud C. mengubah wujudB. mengubah energi D. mengubah suhu

12. Di bawah ini merupakan peristiwa yang memerlukan sejumlah kalor adalah....A. perubahan wujud dari cair ke gasB. perubahan wujud dari cair ke padatC. perubahan wujud dari gas ke cairD. perubahan wujud dari gas ke padat

13. Titik didih suatu zat akan sama dengan....A. titik uap zat lain C. titik embun zat lainB. titik uap zat itu sendiri D. titik embun zat itu sendiri

14. Perubahan wujud yang menerima kalor pada diagram di bawah ini adalah.... 1 2

3 4A. 2 dan 4 C. 1 dan 3B. 2 dan 3 D. 1 dan 2

15. Peristiwa perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah....A. air menjadi es C. es menjadi airB. air menjadi uap D. kapur barus menguap

16. Penyerapan kalor yang tidak disertai perubahan suhu terjadi pada peristiwa....A. pembekuan benda C. peleburan bendaB. pengembunan benda D. pemanasan benda

17. Benda yang diberi kalor akan mengalami....A. bisa perubahan suhu atau perubahn wujudB. pasti perubahan suhu dan perubahn wujudC. perubahan suhu sajaD. perubahan wujud saja

18. Suatu benda dapat menerima dan melepas kalor. Pada saat air yang suhuawalnya di atas 0 akan membeku, maka air melepaskan kalor sehinggasuhunya....

CAIR GASPADAT

Page 82: Mohamadkha 6151 1

A. naik B. tetap C. tinggi D. turun19. Apabila kulit tangan ditetesi spiritus, maka spiritus akan menguap dan kulit

terasa dingin. Hal ini disebabkan....A. kulit menerima kalor dari spiritusB. kulit tangan melepas kalor untuk menguapkan spiritusC. suhu spiritus lebih rendah dari pada kulitD. untuk menguap, spiritus melepaskan kalor ke kulit tangan

20. Pernyataan berikut ini yang benar adalah....A. karena tidak terjadi perubahan suhu selama perubahan wujud zat, maka zat

tidak menyerap atau melepas kalorB. selama terjadi perubahan wujud selalu terjadi perubahan suhu zatC. untuk mengubah wujud zat padat menjadi gas harus melewati wujud cair

terlebih dahuluD. zat dapat langsung berubah dari padat menjadi gas tanpa melalui wujud cair

21. Sepotong es akan dipanaskan sampai menimbulkan uap untuk membuktikan....A. adanya kalor pada bendaB. kalor dapat mengubah wujud zatC. kalor dapat pindah ke bendaD. adanya perpindahan kalor pada setiap zat

22. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dipanaskan dan es berubahmenjadi air. Apabila terus-menerus dipanaskan, air mendidih, dan menguap.Kesimpulan yang benar adalah....A. melebur dan menguap memerlukan kalorB. menguap dan mengembun memerlukan kalorC. membeku dan melebur memerlukan kalorD. melebur dan mengembun melepaskan kalor

23. Faktor-faktor berikut ini yang tidak mempengaruhi banyaknya kalor adalah....A. kalor jenis C. massaB. kenaikkan suhu D. waktu

24. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 0 Catau 1 K disebut....A. kalor C. kalorimeterB. kalor jenis D. kalor uap

25. Energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan sebuah benda bergantungpada....A. jenis zat, massa zat, dan perubahan suhuB. jenis zat, volume zat, dan perubahan suhuC. massa zat, jenis zat, dan volume zatD. massa zat, volume zat, dan perubahan suhu

26. Energi kalor yang diserap oleh suatu zat bergantung pada....A. massa zat B.tekanan zat C. volume zat D. waktu

27. Kalor uap adalah kalor yang diperlukan oleh....A. 1 gram zat cair untuk menguap C. 1 kg zat cair untuk menguapB. 1 K zat cair untuk menguap D. 1 zat cair untuk menguap

28. Banyaknya kalor yang diperlukan oleh zat untuk menguap dapat dicari denganpersamaan....A. C.

Page 83: Mohamadkha 6151 1

B. D.29. Hubungan antara banyaknya kalor dengan kalor jenis zat yaitu....

A. berbanding terbalik C. sebandingB. sama dengan D. tidak sebanding

30. Besarnya energi kalor yang diperlukan dalam peleburan adalah....A. berbanding terbalik dengan massa zatB. sama besar dengan volume zatC. sebanding dengan massa zatD. tidak ada hubungannya dengan massa zat

31. Bisakah benda sejenis memiliki kalor jenis berbeda?A. bisa, kalau kalor yang diserapnya berbedaB. bisa, kalau massanya berbedaC. bisa, kalau suhunya berbedaD. tidak bisa

32. Kalor yang dilepas sebuah benda tidak bergantung pada....A. kalor jenis C.

massa bendaB. letak benda D. suhu benda

33. Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih bergantung pada....A. berat zat dan kalor uap C. massa zat dan kalor uapB. berat jenis zat dan kalor embun D. massa jenis zat dan kalor embun

34. Kalor uap sama dengan....A. kalor beku C. kalor didihB. kalor embun D. kalor jenis

35. Air yang massanya 1 kg, dipanaskan dari 10 menjadi 30 . Jika kalor jenisair 4.200 J/kg , maka kalor yang dibutuhkan air tersebut adalah....A. 84.000 J C. 42.000 JB. 48.000 J D. 21.000 J

36. Untuk memanaskan air dari 20 sampai 60 dibutuhkan kalor 672.000 joule.Jika kalor jenis air 4.200 J/kg , maka massa air tersebut adalah....A. 3,0 kg B. 5,0 kg C. 4,0 kg D. 6,0 kg

37. Alumunium dengan massa 0,5 kg suhunya mula-mula 25 . Jika diketahui kalorjenis alumunium 900 J/kg , maka suhu alumunium tersebut bila diberi kalorsebesar 2.250 J adalah....A. 25 C. 30B. 35 D. 40

38. Sejenis logam massanya 0,5 kg dinaikkan suhunya dari 20 menjadi 220membutuhkan kalor sebesar 70.000 J. Kalor jenis logam tersebut adalah....A. 700 J/kg C. 750 J/kgB. 800 J/kg D. 900 J/kg

39. Sepotong besi mempunyai massa 400 gram akan dipanaskan dari 15 hingga25 . Apabila kalor jenis besi 460 J/kg , maka kalor yang dibutuhkanadalah....A. 18,4 J B. 1840 J C. 1,15 x 104 J D. 1,84 x 106 J

40. Apabila 5 kg suatu zat memiliki kalor jenis sebesar 400 J/kg dan energi kalor50.000 J, maka kenaikkan suhunya sebesar....

Page 84: Mohamadkha 6151 1

A. 25 C.100

B. 50 D. 20041. Jika perubahan suhu benda ( ) dinaikkan menjadi dua kali suhunya semula,

maka kalor yang dimilikinya menjadi....A. dua kali kalor semula C. tidak berubahB. setengah kali kalor semula D.

tidak tentu42. Benda yang paling mudah diubah suhunya adalah benda yang memiliki....

A. kalor jenis besar C. kalor lebur besarB. kalor jenis kecil

D. kalor lebur kecil43. Benda X memiliki kalor dua kali lebih banyak daripada benda Y. Benda X dan

benda Y kemudian saling disentuhkan. Pernyataan berikut yang benar adalah....A. kalor mengalir dari benda X ke benda YB. kalor mengalir dari benda Y ke benda XC. kalor tidak mengalir dari benda X ke benda Y atau sebaliknya, jika jenis

kedua benda berbedaD. kalor dapat mengalir dari benda X ke benda Y, dari benda Y ke benda X,

atau tidak mengalir, bergantung pada suhu benda X dan benda Y44. Semakin besar massa benda, maka semakin besar....

A. kalor jenisnyaB. kalor leburnyaC. kalor uapnyaD. kalor yang diserap untuk menaikkan suhu benda 1

45. Di daerah pegunungan air lebih cepat mendidih daripada di daerah pantaikarena....A. gaya gravitasi bumi di daerah pegunungan lebih rendah daripada di daerah

pantaiB. gaya gravitasi bumi di daerah pegunungan lebih tinggi daripada didaerah

pantaiC. tekanan atmosfer di daerah pegunungan lebih rendah daripada di daerah

pantaiD. tekanan atmosfer di daerah pegunungan lebih tinggi daripada di daerah

pantai46. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 2 kg es 0 pada titik

leburnya jika kalor lebur es 336.000 J/kg adalah....A. 168.000 kJ C. 672.000 kJB. 168.000 J D. 672.000 J

47. Untuk meleburkan sepotong es pada suhu 0 diperlukan kalor 6,72 x 105 joule.Apabila kalor lebur es 3,36 x 105 J/kg, maka massa es adalah....A. 1 gram B. 2 gram C. 1 kg D. 2 kg

48. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan 10 kg alkohol yangmemiliki kalor lebur 6,9 x 104 J/kg adalah........A. 6,9 x 103 J C. 6,9 x 103 kJB. 6,9 x 105 J D. 6,9 x 105 kJ

49. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg air bersuhu 100jika kalor uap air 2.260.000 J/kg adalah....

Page 85: Mohamadkha 6151 1

A. 11.300 J C.452.000 J

B. 11.300 kJ D. 452.000 kJ50. Besi yang masanya 4 kg dipanaskan dari 20 hingga mencapai 70 . Jika

kalor jenis besi 460 J/kg , maka kalor lebur zat padat tersebut adalah....A. 20.000 J/kg C. 26.000 J/kgB. 23.000 J/kg D. 30.000 J/kg

Page 86: Mohamadkha 6151 1

LEMBAR JAWABAN

1 A B C D

2 A B C D

3 A B C D

4 A B C D

5 A B C D

6 A B C D

7 A B C D

8 A B C D

9 A B C D

10 A B C D

11 A B C D

12 A B C D

13 A B C D

14 A B C D

15 A B C D

16 A B C D

17 A B C D

18 A B C D

19 A B C D

20 A B C D

21 A B C D

22 A B C D

23 A B C D

24 A B C D

25 A B C D

26 A B C D

27 A B C D

28 A B C D

29 A B C D

30 A B C D

31 A B C D

32 A B C D

33 A B C D

34 A B C D

35 A B C D

36 A B C D

37 A B C D

38 A B C D

39 A B C D

40 A B C D

41 A B C D

42 A B C D

43 A B C D

44 A B C D

45 A B C D

46 A B C D

47 A B C D

48 A B C D

49 A B C D

50 A B C D

NAMA :

KELAS :

NO. ABSEN :

Page 87: Mohamadkha 6151 1

KUNCI JAWABAN SOAL UJI INSTRUMEN

26 A B C D

27 A B C D

28 A B C D

29 A B C D

30 A B C D

31 A B C D

32 A B C D

33 A B C D

34 A B C D

35 A B C D

36 A B C D

37 A B C D

38 A B C D

39 A B C D

40 A B C D

41 A B C D

42 A B C D

43 A B C D

44 A B C D

45 A B C D

46 A B C D

47 A B C D

48 A B C D

49 A B C D

50 A B C D

1 A B C D

2 A B C D

3 A B C D

4 A B C D

5 A B C D

6 A B C D

7 A B C D

8 A B C D

9 A B C D

10 A B C D

11 A B C D

12 A B C D

13 A B C D

14 A B C D

15 A B C D

16 A B C D

17 A B C D

18 A B C D

19 A B C D

20 A B C D

21 A B C D

22 A B C D

23 A B C D

24 A B C D

25 A B C D

Page 88: Mohamadkha 6151 1

Proporsi Jawaban

A = 13 C = 12 B = 13 D = 12

HASIL ANALISIS UJI COBA SOAL

No Soal No SoalNo Kode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

1UC-8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

2UC-24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1

3UC-33 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

4UC-20 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

5UC-3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

6UC-11 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0

7UC-4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1

8UC-13 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

9UC-29 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

10UC-22 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0

11UC-18 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0

12UC-12 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0

13UC-17 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0

14UC-15 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0

15 UC-6 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0

Page 89: Mohamadkha 6151 1

16UC-9 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1

17UC-26 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0

18UC-32 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0

19UCC-35 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

20UC-2 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

21UC-31 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22UC-7 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0

23UC-14 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

24UC-30 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

25UC-16 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0

26UC-28 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

27UC-1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

28UC-23 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0

29UC-19 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0

30UC-10 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31UC-5 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

32UC-25 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

33UC-21 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Page 90: Mohamadkha 6151 1

34 UC-34 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0

35 UC-27 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

24 17 20 8 21 24 24 5 33 20 22 1 1 2 20 17 16 18 5 3 12 23 32 19 4 10 1 34 19 21 2 22 24 7 23 19 9 2 6 9 19 7 4

XY 744 527 620 248 651 744 744 155 1023 620 682 31 31 62 620 527 496 558 155 93 372 713 992 589 124 310 31 1054 589 651 62 682 744 217 713 589 279 62 186 279 589 217 124

rxy 0,487 0,520 0,474 -0,276 0,542 0,365 0,406 -0,098 0,160 0,512 0,467 0,128 -0,013 -0,079 0,569 0,501 0,516 0,487 0,265 -0,023 0,530 0,372 0,426 0,456 -0,234 0,098 -0,013 0,380 0,381 0,263 -0,039 0,535 0,446 -0,191 0,590 0,400 0,106 -0,140 -0,047 0,397 0,692 -0,3080,106

rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,3340,334

Valid

itas

Kriteria Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid TidakTidak

BA 15 13 14 2 14 15 15 2 17 13 14 1 0 0 14 11 12 13 4 2 10 14 18 13 0 5 0 18 12 12 0 14 15 2 16 14 4 0 4 7 17 3 3BB 9 4 6 6 7 9 9 3 16 7 8 0 1 2 6 6 4 5 1 1 2 9 14 6 4 5 1 16 7 9 2 8 9 5 7 5 5 2 2 2 2 4 1

JA 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18

JB 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17

DP 0,30 0,49 0,42 -0,24 0,37 0,30 0,30 -0,07 0,00 0,31 0,31 0,06 -0,06 -0,12 0,42 0,26 0,43 0,43 0,16 0,05 0,44 0,25 0,18 0,37 -0,24 -0,02 -0,06 0,06 0,25 0,14 -0,12 0,31 0,30 -0,18 0,48 0,48 -0,07 -0,12 0,10 0,27 0,83 -0,070,1

1

Kriteria Cukup Baik Baik Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Baik Cukup Baik Baik Jelek Jelek Baik Cukup Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Cukup Jelek Baik Baik Jelek Jelek Jelek CukupBaik

sekali JelekJelek

B 24 17 20 8 21 24 24 5 33 20 22 1 1 2 20 17 16 18 5 3 12 23 32 19 4 10 1 34 19 21 2 22 24 7 23 19 9 2 6 9 19 7 4

Kesu

kara

n

TK 0,69 0,49 0,57 0,23 0,60 0,69 0,69 0,14 0,94 0,57 0,63 0,03 0,03 0,06 0,57 0,49 0,46 0,51 0,14 0,09 0,34 0,66 0,91 0,54 0,11 0,29 0,03 0,97 0,54 0,60 0,06 0,63 0,69 0,20 0,66 0,54 0,26 0,06 0,17 0,26 0,54 0,20 0,11

Page 91: Mohamadkha 6151 1

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sukar Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar Sukar Sedang SukarSuk

ar

p 0,69 0,49 0,57 0,23 0,60 0,69 0,69 0,14 0,94 0,57 0,63 0,03 0,03 0,06 0,57 0,49 0,46 0,51 0,14 0,09 0,34 0,66 0,91 0,54 0,11 0,29 0,03 0,97 0,54 0,60 0,06 0,63 0,69 0,20 0,66 0,54 0,26 0,06 0,17 0,26 0,54 0,200,1

1

q 0,31 0,51 0,43 0,77 0,40 0,31 0,31 0,86 0,06 0,43 0,37 0,97 0,97 0,94 0,43 0,51 0,54 0,49 0,86 0,91 0,66 0,34 0,09 0,46 0,89 0,71 0,97 0,03 0,46 0,40 0,94 0,37 0,31 0,80 0,34 0,46 0,74 0,94 0,83 0,74 0,46 0,800,8

9

pq 0,216 0,250 0,245 0,176 0,240 0,216 0,216 0,122 0,054 0,245 0,233 0,028 0,028 0,054 0,245 0,250 0,248 0,250 0,122 0,078 0,225 0,225 0,078 0,248 0,101 0,204 0,028 0,028 0,248 0,240 0,054 0,233 0,216 0,160 0,225 0,248 0,191 0,054 0,142 0,191 0,248 0,1600,101

Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dibuang Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang

Dibuan

g

25 4 8 9 12 13 14 19 20 23 25 26 27 28 30 31 34 37 38 39 42 43

Page 92: Mohamadkha 6151 1

Contoh Perhitungan Validitas Tes

Rumus:

Kriteria:Butir soal valid jika rXY > r tabel

Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama.

No

Kode X Y X2 Y2 XY

1 UC-8 1 31 1 961

31

2 UC-24 1 31 1 961

31

3 UC-33 1 28 1 784

28

4 UC-20 1 28 1 784

28

5 UC-3 1 26 1 676

26

6 UC-11 1 26 1 676

26

7 UC-4 1 25 1 625

25

8 UC-13 1 25 1 625

25

9 UC-29 1 24 1 576

24

10 UC-22 1 24 1 576

24

11 UC-18 1 24 1 576

24

12 UC-12 0 24 0 576

0

13 UC-17 0 23 0 529

0

14 UC-15 1 23 1 529

23

15 UC-6 0 23 0 529

0

16 UC-9 1 22 1 484

22

17 UC-26 1 22 1 484

22

18 UC-32 1 21 1 441

21

19 UCC-35

0 21 0 441

0

20 UC-2 1 20 1 400

20

21 UC-31 1 20 1 400

20

22 UC-7 1 20 1 400

20

23 UC-14 1 20 1 400

20

24 UC-30 1 19 1 361

19

25 UC-16 0 19 0 361

0

26 UC-28 0 18 0 32 0

Page 93: Mohamadkha 6151 1

427 UC-1 1 17 1 28

9 17

28 UC-23 1 17 1 289

17

29 UC-19 1 15 1 225

15

30 UC-10 0 14 0 196

0

31 UC-5 0 12 0 144

0

32 UC-25 0 11 0 121

0

33 UC-21 1 11 1 121

11

34 UC-34 0 7 0 49 035 UC-27 0 5 0 25 0Σ 24 71

6 24 15

938

539

rxy = 35 539

24 716

35 24 24 2 35 15938

716

2

= 0,487

Pada α = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0,334

Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid

Page 94: Mohamadkha 6151 1

Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Rumus

Keterangan:P : Tingkat kesukaranB : Jumlah siswa yang menjawab benarJS : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria

Interval P Kriteria0,00 < IK < 0,30 Sukar0,30 < IK < 0,70 Sedang0,70 < IK < 1,00 Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitungdengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-8 1 1 UCC-35 02 UC-24 1 2 UC-2 13 UC-33 1 3 UC-31 14 UC-20 1 4 UC-7 15 UC-3 1 5 UC-14 16 UC-11 1 6 UC-30 17 UC-4 1 7 UC-16 08 UC-13 1 8 UC-28 09 UC-29 1 9 UC-1 110 UC-22 1 10 UC-23 111 UC-18 1 11 UC-19 112 UC-12 0 12 UC-10 013 UC-17 0 13 UC-5 014 UC-15 1 14 UC-25 015 UC-6 0 15 UC-21 116 UC-9 1 16 UC-34 017 UC-26 1 17 UC-27 018 UC-32 1

Jumlah 15 Jumlah 9

15 + 9P =35

= 0,69

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang

JSB

P =

Page 95: Mohamadkha 6151 1

Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal

Rumus

Keterangan:D : Daya Pembeda

BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atasBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawahJA : Banyaknya siswa pada kelompok atasJB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah

KriteriaInterval DP Kriteria

DP < 0,00 Sangat jelek0,00 < DP < 0,20 Jelek0,20 < DP < 0,40 Cukup0,40 < DP < 0,70 Baik0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengancara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-8 1 1 UCC-35 02 UC-24 1 2 UC-2 13 UC-33 1 3 UC-31 14 UC-20 1 4 UC-7 15 UC-3 1 5 UC-14 16 UC-11 1 6 UC-30 17 UC-4 1 7 UC-16 08 UC-13 1 8 UC-28 09 UC-29 1 9 UC-1 110 UC-22 1 10 UC-23 111 UC-18 1 11 UC-19 112 UC-12 0 12 UC-10 013 UC-17 0 13 UC-5 014 UC-15 1 14 UC-25 015 UC-6 0 15 UC-21 116 UC-9 1 16 UC-34 017 UC-26 1 17 UC-27 018 UC-32 1

Jumlah 15 Jumlah 9

15 9DP =18 17

= 0,30

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup

JBBB

JABAD −=

Page 96: Mohamadkha 6151 1

Contoh Perhitungan Reliabilitas Tes

Rumus:

Keterangan:k : Banyaknya butir soalΣpq : Jumlah dari pqs2 : Varians total

KriteriaApabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq50

= 0,2155 + 0,2498 + 0,2449 + . . .+ 0,2498 = 8,7118

716 21593835

35s2 = = 36,877

50 36,877 8,712r11 =50 1 36,877

= 0,779

Pada α = 5% dengan k = 50 diperoleh r tabel = 0,334

Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel

∑−

= 2

2

11 spqs

1-kkr

Page 97: Mohamadkha 6151 1

DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS VII (UJI PRETES) SMP NURUL ISLAMSEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011

No.A Nama Siswa

Kelas VII A Kelas VII B Kelas VII C

1 ADE FAHRIZAL H. ADHILA INTAN P. ADLAN SUSENDRA2 ADE VIKI DAMAYANTI ADITYA FAJAR PRABOWO AFIFAH HENDRITARINI3 AFNIA RAHMADANTY YANUARDINI AGUNG SURYA SETYAWAN AKBAR NUR APRIANTO4 AGENG PUJI LAKSONO ANAS KHOIRUL FUAD ANNISA M. RIDWAN5 ANANDA FIERHAND NUROSSY ANGGI NOVITA SARI BAGUS YANUAR EP6 ANNISA NUGRAHENI ANNISA RIZKI K. P BENNY IRFAN INDRASWARI7 BAYU AJI DWITAMA BAYU CANDRA M DIAH AYU PANGESTIKA8 DEDI KRISTANTO DICKY MARDIANSYAH DINDA AYU DAMAR A9 DIAH CHUSNUL SETIANING TYAS DIKA FARIANA FAJRINA WIDYANINGRUM10 ENDAH SITARESMI ERNA SULISTYAWATI FAUZAN MAULANA FIRDAUS11 FATHIN SEKAR KUSUMA W. FEBRIANA SARASWATI FIRSTHIA YULINDA12 FEBRI NUR HARIYANTO FIRMAN KISTANTO HANDIKA MAULANA13 GARNIS YUNISTARA HIDAYATUS SOFIA ARLAN HILYA NAFISA K.14 HANDIKA NUSANTARA YUSLAM IKA ARYANI PUTRI INHAM ABI NUGROHO15 IDA FARIDA ILHAM TRI PRAMONO KRISNA WANRESI16 IQBAL IMAM PRATAMA IRFAN KURNIAWAN LANEY WIDYASTUTI17 LARAS SETIO MUMPUNI LENA ANGGRAINI M. ASSIDIQI18 LU'LUIL MASKUN M. AGAM ELFANNAR MALIKA PUSPAHADI19 MARETHA AYU A MAULIDYA NUR DHEANA MAULIDYA NUR DHEANI20 MEILINDA CHAMALIA MUHAMMAD AFIF ALAWI MUHAMMAD AMANDA PAMBUDI21 MUHAMMAD ARMEND RADITYA MUHAMMAD BAGUS ILHAM P MUHAMMAD FIKRI AZIZ22 MUHAMMAD HANIF AMRULLAH MUHAMMAD IRWANSYAH MUHAMMAD NUR ALI MUSTAQIM23 MUHAMMAD REZA PAHLEVI MUHAMMAD TRIANDAR L MUHAMMAD YASSIN SUNGKAR24 PALANDRIAN ANDI WIBOWO NIDA BASAMAH ANGGREANI NUKE MAHARANI HERMAWAN25 PUTRI NUR HIDAYAH PUTRI RIHMASARI RANI ANGGRAHINI26 RESTA PRAMUSINTA RAYNALDI REYNALDY PRASETYO27 REZA PRA RAMADHAN REVA MEDHALENA SALMA ROSANTI28 SALMA SABILLA RIDWAN SUWANDI SETIAWAN CIPTA PANDI29 TRI PRASETYO NUGROHO ULIL AMRI WAHYU SEPTI WULAN30 WANTI YULIANAH VITA AGUS SUSANTI YOGA EKA31 ASTRI OKTAVIA MUTIARA SUCI WICAK NARULITA YUNITA OKTAVIANI

Page 98: Mohamadkha 6151 1

KISI-KISI SOAL INSTRUMEN PENELITIAN

IV. STANDAR KOMPETENSIMenerapkan konsep zat dan kalor serta penerapannya dalam penyelesaian masalah sehari-hari

V. KOMPETENSI DASARMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

VI. INDIKATORJenjang/Nomor soalNo Subpokok Bahasan Indikator

C1 C2 C3 C41.

2.

Kalor dapat mengubahsuhu benda dan wujudzat

Faktor-faktor yangmempengaruhibanyaknya kalor, kaloruap, dan kalor lebur

4. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalorterhadap perubahan suhu benda

5. Peserta didik dapat memberi nama perubahanwujud zat (melebur, mendidih, menguap, danmengembun)

6. Peserta didik dapat membedakan peristiwaperubahan wujud yang menyerap dan melepaskankalor

4. Peserta didik dapat menyebutkan faktor-faktoryang mempengaruhi banyaknya kalor

5. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan untuk menyelesaikan soal-soal

yang berkaitan dengan persamaan matematis6. Peserta didik dapat mengaplikasikan persamaan

dan untukmenyelesaikan soal-soal yang berkaitan denganpersamaan matematis

1, 3

4, 5, 6

15

2

7

9, 10, 11

16, 17, 18 19, 20,21, 22

24, 25

8

12, 13, 14

23

Jumlah 6 8 6 5Prosentase 24% 32% 24% 20%

Page 99: Mohamadkha 6151 1

SOAL MATERI POKOK KALORPRESTASI BELAJAR FISIKA SMP KELAS VII SEMESTER 1

Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII/1 Waktu : 50 menit

PETUNJUK UMUM:5. Tulis nama, kelas, dan nomor absen pada lembar jawaban6. Baca soal-soal dengan cermat sebelum menjawab7. Kerjakan semua soal dan dahulukan yang paling mudah8. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang tersedia.

PETUNJUK KHUSUS:Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C atauD pada lembar jawaban yang tersedia.

51. Kalor adalah suatu bentuk energi yang secara alamiah dapat berpindah daribenda yang bersuhu....C. rendah ke tinggi C. tetapD. sama suhunya D. tinggi ke rendah

52. Perhatikan skema grafik bertikut ini:Q Q Q Q

T T T TGambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4Grafik yang menunjukkan hubungan antara kalor dan suhu benda yangmenerima kalor adalah....B. gambar 1 B. gambar 2 C. gambar 3 D. gambar 4

53. Perpindahan kalor secara alamiah antara dua benda bergantung pada....E. massa masing-masing bendaF. suhu masing-masing bendaG. tekanan masing-masing bendaH. wujud benda

54. Perhatikan diagram!Peristiwa perubahan wujud sesuai nomor 1, 2, dan 3 seperti ditunjukkangambar disamping adalah.....E. membeku, mengembun, dan meleburF. membeku, menyublim, dan mengembunG. menyublim, mengembun, dan meleburH. menyublim, menguap, dan melebur

55. Peristiwa perubahan wujud zat dari cair ke gas disebut....C. mencair C. mengembunD. melebur D. menguap

56. Peristiwa adanya gelembung-gelembung uap pada zat cair dimana gelembung-gelembung tersebut dapat meninggalkan zat cair dinamakan....C. mencair C. mengembunD. mendidih D. menguap

1

GAS2 2

3PADAT CAIR

GAS

Page 100: Mohamadkha 6151 1

57. Alkohol atau spiritus yang diteteskan ke kulit menyebabkan kulit terasa dingin.Peristiwa ini dinamakan....C. pencairan C. pengkristalanD. pengembunan D. penguapan

58. Lilin dapat mencair bila dipanaskan. Kemudian apabila lilin tersebutdidinginkan, lilin akan berubah menjadi padat kembali. Dari peristiwa tersebutbahwa kalor dapat....C. membedakan wujud C. mengubah wujudD. mengubah energi D. mengubah suhu

59. Peristiwa perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah....C. air menjadi es C. es menjadi airD. air menjadi uap D. kapur barus menguap

60. Penyerapan kalor yang tidak disertai perubahan suhu terjadi pada peristiwa....C. pembekuan benda C. peleburan bendaD. pengembunan benda D. pemanasan benda

61. Benda yang diberi kalor akan mengalami....E. bisa perubahan suhu atau perubahn wujudF. pasti perubahan suhu dan perubahn wujudG. perubahan suhu sajaH. perubahan wujud saja

62. Suatu benda dapat menerima dan melepas kalor. Pada saat air yang suhuawalnya di atas 0 akan membeku, maka air melepaskan kalor sehinggasuhunya....B. naik B. tetap C. tinggi D. turun

63. Sepotong es akan dipanaskan sampai menimbulkan uap untuk membuktikan....E. adanya kalor pada bendaF. kalor dapat mengubah wujud zatG. kalor dapat pindah ke bendaH. adanya perpindahan kalor pada setiap zat

64. Sepotong es dimasukkan ke dalam bejana, kemudian dipanaskan dan es berubahmenjadi air. Apabila terus-menerus dipanaskan, air mendidih, dan menguap.Kesimpulan yang benar adalah....E. melebur dan menguap memerlukan kalorF. menguap dan mengembun memerlukan kalorG. membeku dan melebur memerlukan kalorH. melebur dan mengembun melepaskan kalor

65. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1 0 Catau 1 K disebut....C. kalor C. kalorimeterD. kalor jenis D. kalor uap

66. Hubungan antara banyaknya kalor dengan kalor jenis zat yaitu....C. berbanding terbalik C. sebandingD. sama dengan D. tidak sebanding

67. Kalor yang dilepas sebuah benda tidak bergantung pada....C. kalor jenis C. massa bendaD. letak benda D. suhu benda

Page 101: Mohamadkha 6151 1

68. Banyaknya kalor yang diperlukan selama mendidih bergantung pada....C. berat zat dan kalor uap C. massa zat dan kalor uapD. berat jenis zat dan kalor embun D. massa jenis zat dan kalor embun

69. Air yang massanya 1 kg, dipanaskan dari 10 menjadi 30 . Jika kalor jenisair 4.200 J/kg , maka kalor yang dibutuhkan air tersebut adalah....C. 84.000 J C. 42.000 JD. 48.000 J D. 21.000 J

70. Untuk memanaskan air dari 20 sampai 60 dibutuhkan kalor 672.000 joule.Jika kalor jenis air 4.200 J/kg , maka massa air tersebut adalah....B. 3,0 kg B. 5,0 kg C. 4,0 kg D. 6,0 kg

71. Apabila 5 kg suatu zat memiliki kalor jenis sebesar 400 J/kg dan energi kalor50.000 J, maka kenaikkan suhunya sebesar....C. 25 C. 100D. 50 D. 200

72. Jika perubahan suhu benda ( ) dinaikkan menjadi dua kali suhunya semula,maka kalor yang dimilikinya menjadi....C. dua kali kalor semula C. tidak berubahD. setengah kali kalor semula D. tidak tentu

73. Semakin besar massa benda, maka semakin besar....E. kalor jenisnyaF. kalor leburnyaG. kalor uapnyaH. kalor yang diserap untuk menaikkan suhu benda 1

74. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan 10 kg alkohol yangmemiliki kalor lebur 6,9 x 104 J/kg adalah........C. 6,9 x 103 J C. 6,9 x 103 kJD. 6,9 x 105 J D. 6,9 x 105 kJ

75. Besi yang masanya 4 kg dipanaskan dari 20 hingga mencapai 70 . Jikakalor jenis besi 460 J/kg , maka kalor lebur zat padat tersebut adalah....C. 10.000 J/kg C. 20.000 J/kgD. 13.000 J/kg D. 23.000 J/kg

Page 102: Mohamadkha 6151 1

LEMBAR JAWABAN

1 A B C D

2 A B C D

3 A B C D

4 A B C D

5 A B C D

6 A B C D

7 A B C D

8 A B C D

9 A B C D

10 A B C D

11 A B C D

12 A B C D

13 A B C D

14 A B C D

15 A B C D

16 A B C D

17 A B C D

18 A B C D

19 A B C D

20 A B C D

21 A B C D

22 A B C D

23 A B C D

24 A B C D

25 A B C D

NAMA :

KELAS :

NO. ABSEN :

Page 103: Mohamadkha 6151 1

KUNCI JAWABAN SOAL PRETES DAN POSTES

Proporsi Jawaban

A = 6 C = 6

B = 7 D = 6

1 A B C D

2 A B C D

3 A B C D

4 A B C D

5 A B C D

6 A B C D

7 A B C D

8 A B C D

9 A B C D

10 A B C D

11 A B C D

12 A B C D

13 A B C D

14 A B C D

15 A B C D

16 A B C D

17 A B C D

18 A B C D

19 A B C D

20 A B C D

21 A B C D

22 A B C D

23 A B C D

24 A B C D

25 A B C D

Page 104: Mohamadkha 6151 1

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRETES ANTARA KELAS EKSPERIMEN DANKONTROL

Hipotesis

Ho : σ1

2 = σ22

Ha : σ1

2 = σ22

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kontrol Eksperimen

Jumlah 1184 1176n 31 31

x 38 38Varians (s2) 109 111

Standart deviasi (s) 10 11

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

110,7957F =108,6280

= 1,020

Pada α = 5% dengan:

dk pembilang = nb - 1 =31 - 1 =

30

dk penyebut = nk -1 =31 - 1 =

30

F (0.025)(30:30) = 2,07

DaerahpenerimaanHo

DaerahpenerimaanHo

terkecilVarians terbesarVariansF =

Page 105: Mohamadkha 6151 1

1,0200 2,07

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa keduakelompok mempunyai varians yang sama.

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRETES ANTARA KELAS EKSPERIMEN (VII.B) DANKONTROL (VII.A)

HipotesisHo : µ1 = µ2Ha : µ1 µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ho diterima apabila -t(1-1/2α)< t < t(1-1/2α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kontrol Eksperimen

Jumlah 1184 1176n 31 31

x 38 38Varians (s2) 109 111

Standart deviasi (s) 10 11

DaerahpenerimaanHo

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

Page 106: Mohamadkha 6151 1

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

31 1 108,6280 + 31 1110,795

7s = 31 + 31 2

= 10,4743

38,19 37,94t =

1 1= 0,097

10,474331

+31

Pada α = 5% dengan dk = 31 + 31 - 2 = 60 diperoleh t(0.975)(60) = 2

-2 0,097 2Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak adaperbedaan pretes dari kedua kelompok.

DaerahpenerimaanHo

Page 107: Mohamadkha 6151 1

DATA NILAI PRETES

KELASNo

VII A VII B VII C1 28 48 602 44 20 403 28 40 244 36 32 445 44 52 406 32 32 367 36 56 368 40 28 529 44 48 6010 24 36 5211 32 20 4412 32 32 4413 32 44 6014 44 36 4815 36 44 2016 20 44 2817 36 24 4018 56 44 2419 52 44 4420 60 40 2821 44 28 2822 32 44 4423 20 36 5224 36 28 3225 40 28 4426 48 36 2427 44 60 4428 40 36 2829 24 36 3630 60 56 2031 40 24 36= 1184 1176 1212

N = 31 31 31

X = 38,19 37,94 39,10s2 = 108,63 110,80 135,16s = 10,42 10,53 11,63

Page 108: Mohamadkha 6151 1

Uji Normalitas Nilai PretesKelas Kontrol (VII A)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika Ho =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 20Rentang nilai (R) = 60 -20 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelas

Panjang kelas (P) =40/6=

6,75505 = 7

Tabel distribusi nilai pretes kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

20 – 26 4 23 529 92 2116

27 – 33 7 30 900 210 6300

34 – 40 9 37 1369 333 12321

41 – 47 6 44 1936 264 11616

48 – 54 2 51 2601 102 5202

55 – 61 3 58 3364 174 10092

Jumlah 31 1175 47647

1175X == 31 =

37,9032

S2 =37*119079 -(2049)2

37(37 - 1)S2 = 103,69S = 10,1828

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

19,5-1,81

-0,464

6

20 – 26 -1,81 0,0960 3,4 4 0,1215

26,5 -1,12 -0,368

( )i

ii

EEO 2−

X

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

∑∑

i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

1

22 )(

χ

tabelhitung22 χχ <

Page 109: Mohamadkha 6151 1

6

27 – 33 -1,12 0,2013 7,0 7 0,0003

33,5 -0,43-

0,1673

34 – 40 -0,43 0,2679 9,4 9 0,0152

40,5 0,26 0,1006

41 – 47 0,26 0,3994 14,0 6 4,5530

47,5 4,66 0,5000

48 – 54 0,94 0,0516 1,8 2 0,0211

54,5 1,63 0,4484

55 – 61 0,0413 1,4 3 1,6694

61,5 2,32 0,4898

#REF! 2

= 6,3805

Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel =7,8147

3Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Uji Normalitas Nilai Pretes

Page 110: Mohamadkha 6151 1

Kelas Eksperimen (VII B)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 20Rentang nilai (R) = 60 -20 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelasPanjang kelas (P) = 40/6 = 6,75505 = 7

Tabel distribusi nilai pretes kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

20 – 26 4 23 529 92 2116

27 – 33 7 30 900 210 6300

34 – 40 8 37 1369 296 10952

41 – 47 6 44 1936 264 11616

48 – 54 3 51 2601 153 7803

55 – 61 3 58 3364 174 10092

Jumlah 31 1189 48879

1189X = = 31 =38,3548

S2 =

=37*119079 -(2049)2

37(37 - 1)

S2 = 109,17S = 10,4484

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

19,5 -1,80-

0,464420 – 26 -1,80 0,0927 3,2 4 0,1759

26,5 -1,13 -0,3717

27 – 33 -1,13 0,1928 6,7 7 0,0094

33,5 -0,46 -0,1789

34 – 40 -0,46 0,2602 9,1 8 0,1349

X ∑∑

i

ii

ff χ

X

( )i

ii

EEO 2−

XX

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

1

22 )(

χ

oH tabelhitung22 χχ <

Page 111: Mohamadkha 6151 1

40,5 0,21 0,081341 – 47 0,21 0,4187 14,7 6 5,1100

47,5 4,55 0,500048 – 54 0,88 0,0611 2,1 3 0,3456

54,5 1,55 0,438955 – 61 0,0478 1,7 3 1,0547

61,5 2,22 0,4866#REF! 2 = 6,8305

Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel = 7,81473Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 112: Mohamadkha 6151 1

Uji Normalitas Nilai PretesKelas VII C

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 60Nilai minimal = 20Rentang nilai (R) = 60 -20 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelasPanjang kelas (P) = 40/6 = 6,75505 = 7

Tabel distribusi nilai pretes kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

20 – 26 5 23 529 115 2645

27 – 33 5 30 900 150 4500

34 – 40 7 37 1369 259 9583

41 – 47 7 44 1936 308 13552

48 – 54 4 51 2601 204 10404

55 – 61 3 58 3364 174 10092

Jumlah 31 1210 50776

1210X = = 31 =

39,0323

S2 =

=37*119079 -(2049)2

37(37 - 1)S2 = 118,232S = 10,8735

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

19,5 -1,80-

0,463820 – 26 -1,80 0,0883 3,1 5 1,1784

26,5 -1,15 -0,3755

27 – 33 -1,15 0,1809 6,3 5 0,2801

33,5 -0,51 -0,1945

34 – 40 -0,51 0,2482 8,7 7 0,3281 40,5 0,13 0,0537

( )i

ii

EEO 2−

X( )

)1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

1

22 )(

χ

oH tabelhitung22 χχ <

Page 113: Mohamadkha 6151 1

41 – 47 0,13 0,4463 15,6 7 4,7576 47,5 4,37 0,5000

48 – 54 0,78 0,0774 2,7 4 0,6140 54,5 1,42 0,4226

55 – 61 0,0580 2,0 3 0,4620 61,5 2,07 0,4806

#REF! 2 = 7,6200

Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel = 7,81473Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 114: Mohamadkha 6151 1

PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT

Sumber DataSumber variasi Kontrol (VII A) Eksperimen

(VII B) VII C

Jumlah 1184 1176 1212n 31 31 31

x 38 38 39

Varians (s2) 109 111 135Standart deviasi (s) 10 11 12

Tabel Uji Bartlett

Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si

2 dk.Log si2 dk

1 30 0,0333 108,628 2,036 61,078 3258,8392 30 0,0333 110,796 2,045 61,336 3323,8713 30 0,0333 135,157 2,131 63,925 4054,710

Jumlah 90 186,339 10637,419

10637,419=

90= 118,19355

B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)

B = 2,0725938 90

B = 186,53344

2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log

si2}

2hitung = 2,3025851 186,5334394 186,339

2hitung = 0,4475045

Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 3-1 = 2 diperoleh 2tabel = 5,991464547

Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen

( )( )∑

∑−

−=

11 2

2

i

ii

nsn

s

Page 115: Mohamadkha 6151 1

SILABUS

Nama Sekolah : SMP Nurul Islam SemarangMata Pelajaan : IPAKelas/Semester : VII/1Standar Kompetensi: 3. Memahami wujud zat dan perubahannya

Penilaian AlokasiWaktu

Sumber belajarMateriPokok/Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator

Teknik BentukInstrumen

3.1.Menyelidikisifat sifat zatberdasakanwujudnyadanpenerapannya dalamkehidupansehari-hari

Wujud zat - Melakukan percobaan perubahanwujud zat

- Mendiskusikan materi gaya tarikantar partikel

- Mengamati perbedaan kohesi danadhesi melalui percobaan

- Mengaplikasikan peristiwakapilaritas

- Menyelidiki perubahan wujud suatuzat

- Menafsirkan susunan gerak dan gayatarik antar partikel pada berbagaiwujud zat melalui penalaran

- Membedakan kohesi dan adhesiberdasarkan pengamatan

- Mengaplikasikan peristiwa kapilaritasdalam kehidupan sehari-hari

TestertulisTestertulis

Tes unjukkerjaTestertulis

PilihangandaUraian

Uji petikkerjaprodukuraaian

4 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alatpraktikum

3.2.mendeskripsikan konsepmassa jenisdalamkehidupansehari-hari

Massa jenis - Melakukan percobaan menentukanmassa jenis berbagai zat denganmenggunakan alat-alat praktikum

- Mengaplikasikan konsep massa jenisdalam kehidupan sehari-hari

- Menjelaskan dari hasil percobaanbahwa masaa jenis adalah salah satuciri khas suatu zat

- Menghitung massa jenis suatu zat

- Menggunakan konsep massa jenisuntuk berbagai penyelesaian masalahdalam kehidupan sehari-hari

Tes unjukkerja

TestertulisTestertulis

Uji petikkerjaprosedurdan produkUraian

uraian

6 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alatpraktikum

3.3.Melakukanpercobaanyangberkaitandengan

Pemuaianzat

- Mengamati proses pemuaian zatpadat, cair, dan gas

- Melakukan percobaan pemuaian zatpadat dan zat cair

- Meyelidiki proses pemuaian pada zatpadat, cair, dan gas

- Merencanakan percobaan sederhanauntuk menunjukkan pemuaian zat cairdan zat padat

Observasi

Tes unjukkerja

LembarobservasiUji petikkerjaprosedurdan produk

4 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alat

Page 116: Mohamadkha 6151 1

pemuaiandalamkehidupansehari-hari

- Menganalisis muai volum berbagaijenis zat cair

- Mengaplikasikan konsep pemuaiandalam kehidupan sehari-hari

- Mengidentifikasi muai volum berbagaijenis zat cair

- Menunjukkan prinsip pemuaian dalamteknologi misalnya pada bimetal

TestertulisTestertulis

Uraian

Uraian

praktikum

3.4.mendeskripsikan peran kalordalammengubahwujud zat dasuhu suatubenda sertapenerapannyadalamkehidupansehari-hari

Kalor - Melakukan percobaan tentang kalor

- Mencari informasi faktor-faktor yangmempengaruhi banyaknya kalor daninformasi peristiwa mendidih danmelebur

- Mendiskusikan perpindahan kalor

- Menyelidiki pengaruh kalor terhadapperubahan suhu dan perubahan wujudzat

- Membedakan peristiwa perubahanwujud yang menyerap dan melepaskankalor

- Menyelidiki faktor-faktor yangmempengaruhi banyaknya kalor

- Menerapkan hubungan ,, dan untuk

menyelesaikan masalah sederhana- Mengidentifikasi perpindahan kalor

secara konduksi, konveksi, dan radiasi- Mengidentifikasi berbagi perpindahan

kalor yang terjadi dalam kehidupansehari-hari dan mengidentifikasi zatyang termasuk konduktor dan isolator

Obesrvasi

Tertulis

Observasi

Testertulis

TestertulisTestertulis

Lembarobservasi

Pilihanganda

LembarobservasiPilihanganda

PilihangandaPilihanganda

6 x 40’ Buku IPAuntukSMP/MTsKelas VII,LKS, danAlat-alatpraktikum

Semarang,

Mengetahui Mahasiswa PenelitiGuru Mata Pelajaran

Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ………………….. NIM. O63611017

Kepala Sekolah

H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................

Page 117: Mohamadkha 6151 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Nurul Islam SemarangMata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Materi Pokok : KalorAlokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSIMemahami wujud zat dan perubahannya

B. KOMPETENSI DASARMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda sertapenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. INDIKATOR1. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan

perubahan wujud zat2. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud zat yang menyerap dan

melepaskan kalorD. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda2. Peserta didik dapat memberi nama perubahan wujud zat3. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud yang menyerap dan melepas

kalorE. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Model : Problem Solving2. Metode : Eksperimen dilengkapi LKS Berpanduan Analisis

F. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWAI. Langkah-langkah pembelajaran

Pertemuan PertamaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

WaktuPendahuluan § Alat apa yang digunakan untuk

mengukur suhu? (apersepsi)§ Pernahkah kamu membantu ibu

merebus air? Berapa lama ibu merebusair satu panci samapi matang? Jika ibulupa mengangkat rebusan air yangsudah matang, apa yang terjadi denganbanyaknya air? Bagaimana hal ini(banyaknya air) bisa terjadi? (motivasi)

§ Pertanyaan tersebut dapat kalian jawabdengan benar dengan mempelajari babini

5 menit

Inti § Menerangkan sekilas materi kalor§ Membagi peserta didik dalam

membentuk kelompok yang terdiri 6-7peserta didik

§ Membagikan LKS BerpanduanAnalisis untuk masing-masingkelompok dan membimbing masing-masing kelompok untuk menyusunhipotesis awal dari kegiatan percobaan

30 menit

Page 118: Mohamadkha 6151 1

yang akan mereka kerjakan§ Menjelaskan penggunaan alat dan

bertindak sebagai model langkah-langkah percobaan

§ Membimbing dan mengamati masing-masing kelompok dalam melaksanakankegiatan percobaan

§ Membimbing dan mengamati masing-masing kelompok dalammendiskusikan hasil percobaan yangtelah dilakukan

Penutup § Menugaskan masing-masing kelompokuntuk mempelajari kembali hasilkegiatan percobaan di rumah

§ Menginformasikan kepada pesertadidik bahwa pertemuan selanjutnyamasing-masing kelompok untukmenyajikan dan merefleksikan hasilkegiatan percobaan dan kesimpulan didepan kelas dan dilanjutkan denganulangan (soal postes)

5 menit

Pertemuan KeduaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

WaktuPendahuluan § Menanyakan tugas yang diberikan

kepada masing-masing kelompok§ Menginformasikan dan menjelaskan

jadwal kegiatan pembelajaran

5 menit

Inti§ Membimbing masing-masing

kelompok untuk menyajikan danmerefleksikan hasil kegiatan percobaandan kesimpulan yang dilaksanakanpada pertemuan sebelumnya yangdilakukan secara bergantian untukmasing-masing kelompok

§ Memberi apresiasi, mengevaluasisajian dan refleksi hasil kegiatanpercobaan masing-masing kelompokdan menyimpulkan apakah hipotesisawal dari kegiatan percobaan yangdilaksanakan pada pertemuansebelumnya apakah terbukti atau tidak

§ Menutup pembahasan kegiatanpercobaan

§ Memberi pengarahan petunjukmengerjakan soal (soal postes) danmengecek alat tulis peserta didik untukmengerjakan soal

§ Mengawasi jalannya ulangan

20 menit

50 menit

Page 119: Mohamadkha 6151 1

Penutup § Mengumpulkan lembar jawaban hasilkerja peserta didik

5 menit

II. Sumber Pembelajaran§ Sumber

- LKS Berpanduan Analisis§ Alat dan bahan

- Gelas beker - Termometer- Pembakar spiritus - Stopwatch- Korek api - Neraca/timbangan- Kasa - Es batu- Penyangga kaki tiga - Air

III. Penilaian1. Penilaian Kognitif: soal ulangan/postes (terlampir)2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)3. Penilaian Afektif (terlampir)

Semarang, 23 September 2010

MengetahuiGuru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ………………….. NIM. 063611017

Kepala Sekolah

H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................

Page 120: Mohamadkha 6151 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Nurul Islam SemarangMata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Materi Pokok : KalorAlokasi Waktu : 4 x 40 menit

G. STANDAR KOMPETENSIMemahami wujud zat dan perubahannya

H. KOMPETENSI DASARMendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda sertapenerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

I. INDIKATOR1. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan

perubahan wujud zat2. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud zat yang menyerap dan

melepaskan kalorJ. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menemukan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda2. Peserta didik dapat memberi nama perubahan wujud zat3. Peserta didik dapat membedakan peristiwa perubahan wujud yang menyerap dan melepas

kalorK. METODE PEMBELAJARAN§ Ceramah

L. RINCIAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWAIV. Langkah-langkah pembelajaran

Pertemuan PertamaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

WaktuPendahuluan § Alat apa yang digunakan untuk mengukur suhu? (apersepsi)

§ Pernahkah kamu membantu ibu merebus air? Berapa lamaibu merebus air satu panci samapi matang? Jika ibu lupamengangkat rebusan air yang sudah matang, apa yang terjadidengan banyaknya air? Bagaimana hal ini (banyaknya air)bisa terjadi? (motivasi)

§ Pertanyaan tersebut dapat kalian jawab dengan benar denganmempelajari bab ini

5 menit

Inti § Menerangkan mengenai materi kalor§ Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya§ Menjawab pertanyaan peserta didik 30 menit

Penutup § Menugaskan peserta didik untuk membuat contoh terapanmateri kalor dalam kehidupan sehari-hari

§ Menginformasikan kepada peserta didik bahwa pertemuanselanjutnya masing-masing peserta didik untuk menyebutkanjawaban dari tugas dan dilanjutkan dengan ulangan (soalpostes)

5 menit

Pertemuan KeduaKegiatan Langkah Pembelajaran Alokasi

WaktuPendahuluan § Menanyakan tugas yang diberikan kepada peserta didik yang

Page 121: Mohamadkha 6151 1

diberikan pada pertemuan sebelumnya§ Menginformasikan dan menjelaskan jadwal kegiatan

pembelajaran

5 menit

Inti§ Memberi kesempatan peserta didik untuk masing-masing

menyebutkan jawaban§ Memberi apresiasi dan mengevaluasi jawaban dari peserta

didik§ Menutup pembahasan dari tugas§ Memberi pengarahan petunjuk mengerjakan soal (soal postes)

dan mengecek alat tulis peserta didik untuk mengerjakan soal§ Mengawasi jalannya ulangan

20 menit

50 menit

Penutup § Mengumpulkan lembar jawaban hasil pengerjaan pesertadidik

5 menit

V. Sumber Pembelajaran§ Teguh Sugiarto dan Eny Ismawati. IPA Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat

Pembukuan Depdiknas, 2008.

VI. Penilaian1. Penilaian Kognitif: soal ulangan/postes (terlampir)2. Penilaian Psikomotorik (terlampir)3. Penilaian Afektif (terlampir)

Semarang, 23 September 2010

MengetahuiGuru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ………………….. NIM. 063611017

Kepala Sekolah

H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................

Page 122: Mohamadkha 6151 1

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)KELOMPOK EKSPERIMEN

Mata Pelajaran : IPA Fisika Kelas/Semester : VII /1 Materi Pokok : Kalor

A. MODELProblem Solving

B. TUJUAN Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud

ZatC. PERMASALAHAN:

1. Ibu memasak air untuk menyeduh kopi. Suhu air mula-mula sama dengan suhulingkungan, ketika air dimasak di atas kompor dan diamati, apa yang terjadi pada airtersebut? Apa yang terjadi ketika air tersebut didiamkan dalam waktu yang cukup lamadi atas meja?

2. Sepulang sekolah Adam merasa kehausan tetapi di dalam kulkas hanya ada sebotol airyang beku. Apa yang harus dilakukan Adam agar air yang beku tersebut dapat segeradiminum?

3. Ibu memasak air satu panci penuh, tetapi Ibu lupa mematikan kompor. Kemudianbeberapa saat setelah Ibu teringat dan memeriksa air yang dimasaknya tadi, Ibu terkejutkarena air yang dimasaknya tadi hanya tinggal setengah panci. Apa yang terjadi padasetengah panci air yang lain? Mengapa demikian?

D. ALAT DAN BAHAN:1. Gelas Beker 5. Stopwatch2. Kasa dan Penyangga Kaki Tiga 6. Neraca/timbangan3. Pembakar Spiritus dan Korek Api 7. Es Batu4. Termometer 8. Air

E. LANGKAH KERJA1. Bagian Pertama

a. Sediakan gelas beker dan isilah dengan 100 ml airb. Panaskan air tersebut dalam nyala apic. Catat suhu mula-mula dan kenaikkan suhunya setiap 1 menit selama 5 menit

Gambar: Pengaruh kalor pada zat dengan jenis dan volume tetap

Air 100 ml

Termometer

Page 123: Mohamadkha 6151 1

d. Masukkan hasilnya dalam tabel pengamatanPengamatan pada saat yang sama dengan volume sama:

No Waktu (menit) Suhu ( )12345

Pertanyaan1. Setelah beberapa saat dipanaskan suhu air semakin…………………..

Hal ini dikarenakan karena air……………………….kalor2. Berdasarkan tabel hasil pengamatan kegiatan pertama dapat diketahui bahwa seiring

bertambahnya waktu, suhu air akan berubah pula. Jadi, semakin……………..kaloryang diberikan kepada benda, kenaikkan suhu benda semakin……………..

3. Buatlah grafik hubungan antara lama pemanasan dengan kenaikkan suhu!

Suhu ( )

0 Waktu (menit)

Gambar: grafik hubungan antara lama pemanasan dengan suhu4. Kesimpulan yang dapat diambil dari eksperimen tersebut adalah:

Banyaknya kalor yang dibutuhkan…………………………….. dengan kenaikkansuhu benda.

Pertanyaan aplikasi matematis Air yang massanya 100 gram, dipanaskan dari 10 menjadi 50 . Jika kalor jenis air

4.200 J/kg , maka kalor yang dibutuhkan air tersebut adalah.......Diketahui: m = 100 gram = ........ kg

c = 4.200 J/kg Tawal = ..... Takhir = ..... T = (Takhi - Tawal) =( ... - .... ) = .....Ditanya: = ?Dijawab: T

= ..... kg . 4200 J/kg. .....= ............. J

2. Bagian Kedua1. Masukkan 200 gram es batu ke dalam gelas beker dan ukurlah suhunya dengan

menggunakan termometer.2. Panaskan gelas beker berisi es tersebut di atas nyala api pembakar spiritus sampai es

mencair. Catat suhu dan lama pemanasannya.

Page 124: Mohamadkha 6151 1

3. Panaskan terus sampai air mendidih. Catat suhu ketika air mendidih dan lamapemanasannya.

Gambar: Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud benda4. Lanjutkan pemanasan sampai 5 menit berikutnya dan catat suhunya.5. Tutup gelas beker dengan penutup beberapa saat setelah air mulai menguap. Amati

apa yang terjadi pada tutup gelas beker.6. Catat hasil pengamatan dalam tabel.

No Wujud zat Suhu( ) Lama Pemanasan(menit)

keterangan

1 Es Keadaan mula-mula2 Es dalam air Es mulai mencair3 Air Air mulai panas4 ….. Mendidih5 ….. Air menjadi uap

Pertanyaan1. Apa yang terjadi pada es batu setelah dipanaskan?2. Untuk mengubah es menjadi wujud yang lain apakah diperlukan waktu yang relatif

sama? Bagaimana dengan suhunya?3. Apa yang terjadi apabila es batu terus dipanaskan?4. Saat gelas beker ditutup dengan penutup untuk beberapa saat, maka apa yang terjadi

dengan penutup tersebut ketika dibuka? Peristiwa yang terjadi pada tutup gelas bekerini terjadi karena kalor mengubah wujud bendadari…………….menjadi…………………dan peristiwa ini disebut…………………..

5. Lengkapilah diagram perubahan wujud berikut ini:

1 4 2 3

5 6

Keterangan:1. menyublim 4……………2. menyublim

5……………3. …………… 6……………

Termometer

Es Batu

GAS

CAIRPADAT

Page 125: Mohamadkha 6151 1

6. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan eksperimen tersebut adalah:Peristiwa perubahan wujud yang terjadi menunjukkan pengaruh……….terhadap………..

Pertanyaan aplikasi matematis Banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan 5 kg es yang kalor leburnya 3,36 x

105 J/kg adalah......Diketahui: m = ...... kg

= 3,36 x 105 J/kgDitanya: = ?Dijawab:

= ........kg . 3,36 x 105 J/kg=.......... J

Page 126: Mohamadkha 6151 1

KRITERIA PENILAIAN AFEKTIFKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

No Aspek yang diamati Skor Indikator

4 Peserta didik hadir di kelas tepat waktu3 Peserta didik hadir di kelas terlambat < 5 menit2 Peserta didik hadir di kelas terlambat 5-10 menit

1 Kehadiran peserta didik di kelas

1 Peserta didik hadir di kelas terlambat > 10 menit4 Peserta didik membawa buku paket, buku tulis,

LKS dan alat tulis3 Peserta didik tidak membawa salah satu

diantaranya2 Peserta didik tidak membawa dua diantaranya

2 Kesiapan dan ketertarikan pesertadidik dalam mengikuti prosesbelajar mengajar

1 Peserta didik hanya membawa satu diantaranya4 Peserta didik memberi tanggapan/pertanyaan

terhadap materi pembelajaran minimal 3tanggapan/pertanyaan

3 Peserta didik memberi tanggapan/pertanyaanterhadap materi pembelajaran minimal 2tanggapan/pertanyaan

2 Peserta didik memberi tanggapan/pertanyaanterhadap materi pembelajaran minimal 1tanggapan/pertanyaan

3 Keaktifan peserta didik dalammengikuti pembelajaran

1 Peserta didik tidak memberi tanggapan/pertanyaanterhadap materi pembelajaran/pertanyaan

4 Peserta didik tidak berbicara dengan teman di luarmateri pada saat mengikuti pembelajaran

3 Peserta didik berbicara 1 kali dengan teman di luarmateri pada saat mengikuti pembelajaran

2 Peserta didik berbicara 2 kali dengan teman di luarmateri pada saat mengikuti pembelajaran

4 Perhatian peserta didik dalammengikuti pembelajaran

1 Peserta didik berbicara > 3 kali dengan teman diluar materi pada saat mengikuti pembelajaran

4 Peserta didik mengerjakan sendiri soal-soal yangdiberikan guru tanpa bantuan siapapun

3 Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikanguru dengan sekali bertanya kepada teman

2 Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikanguru dengan sering bertanya kepada teman

5 Kejujuran peserta didik

1 Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikaguru dengan mencontek pekerjaan teman

Page 127: Mohamadkha 6151 1

LEMBAR PENILAIAN AFEKTIFKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Tahun pelajaran : 2010/2011Materi Pokok : Kalor

KriteriaKehadiranPesertadidik dikelas

Kesiapan danketertarikanpeserta didikdalammemngikutipembelajaran

Keaktifanpeserta didikdalammengikutipembelajaran

Perhatianpeserta didikdalammengikutipembelajaran

Kejujuranpesertadidik

No KodeResponden

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Skortotal

Nilai

1234567891011121314151617181920

JumlahRata-rata

Beri cek ( ) pada kolom yang sesuai.

Semarang,MengetahuiGuru Mata PelajaranMahasiswa Peneliti

Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ........................... NIM. 063611017

Kepala Sekolah

H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................

Page 128: Mohamadkha 6151 1

KRITERIA PENILAIAN PSIKOMOTORIKKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

No Aspek yang diamati Skor Indikator

4 Peserta didik mampu mempersiapkan alat danbahan tanpa bantuan

3 Peserta didik mampu mempersiapkan alat danbahan setelah melihat petunjuk praktikum

2 Peserta didik mampu mempersiapkan alat danbahan setelah melihat petunjuk praktikum danmendapat bantuan teman

1 Kemampuan peserta didik dalammemepersiapkan alat dan bahanpraktikum

1 Peserta didik tidak mampu mempersiapkan alatdan bahan

4 Peserta didik mampu merangkai alat dan bahantanpa bantuan dari siapapun

3 Peserta didik mampu merangkai alat dan bahansetelah mendapat bantuan dari teman

2 Peserta didik mampu merangkai alat dan bahanjika bekerjasama dengan kelompoknya

2 Kemampuan peserta didik dalammerangkai alat dan bahan

1 Peserta didik tidak mampu merangkai alat danbahan

4 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar tanpa bertanya dantanpa bantuan dari siapapun

3 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar tanpa bantuan dariteman

2 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar tanpa bertanya padateman

3 Kemampuan peserta didik dalampengamatan dan percobaan

1 Peserta didik mampu melakukan pengamatandan percobaan dengan benar setelah bertanyadan mendapat bantuan dari teman

4 Peserta didik mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan secara tepat danbenar

3 Peserta didik mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan tetapi kurang tepat

2 Peserta didik mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan tetapi kurang paham

4 Kemampuan peserta didik dalammembaca hasil pengamatan

1 Peserta didik tidak mampu membaca hasilpengamatan dan percobaan

Page 129: Mohamadkha 6151 1

LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIKKELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL

Mata Pelajaran : IPA FisikaKelas/Semester : VII/1Tahun pelajaran : 2010/2011Materi Pokok : Kalor

Kriteria Skor total NilaiKemampuan pesertadidik dalammempersiapkan alatdan bahan praktikum

Kemampuan pesertadidik dalam merangkaialat dan bahan

Kemampuan pesertadidik dalampengamatan danpercobaan

Kemampuan pesertadidik dalam membacahasil pengamatan

No KodeResponden

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1123456789

1011121314151617181920

JumlahRata-rata

Page 130: Mohamadkha 6151 1

Beri cek ( ) pada kolom yang sesuai.

Semarang,MengetahuiGuru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Wahyu Dwi Aryanto Mohamad KhafidNIP. ........................... NIM. 063611017

Kepala Sekolah

H. Moch. Fatkhuronji, S. Ag., M. Pd. I. NIP. .................................................

Page 131: Mohamadkha 6151 1

1

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELASEKSPERIMEN DAN KONTROL

Hipotesis

Ho : σ1

2 = σ22

Ha : σ1

2 = σ22

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen (VII B) Kontrol (VII A)

Jumlah 2480 2264n 31 31

x 80 73Varians (s2) 110 86

Standart deviasi (s) 10 9

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

109,87F =86,37

= 1,272

Pada α = 5% dengan:

dk pembilang = nb - 1 =31 - 1 =

30

dk penyebut = nk -1 =31 - 1 =

30

DaerahpenerimaanHo

terkecilVarians terbesarVariansF =

Page 132: Mohamadkha 6151 1

F (0.025)(36:37) = 2,07

1,2721 2,07

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa keduakelompok mempunyai varians yang sama.

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELASEKSPERIMEN (VII.B) DAN KONTROL (VII.A)

HipotesisHo : µ1 < µ2Ha : µ1 > µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen (VII B) Kontrol (VII A)

Jumlah 2480 2264n 31 31

DaerahpenerimaanHo

DaerahpenerimaanHo

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

Page 133: Mohamadkha 6151 1

x 80,00 73,03Varians (s2) 109,87 86,37

Standart deviasi (s) 10,48 9,29

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

31 1 109,8667 + 31 186,365

6s = 31 + 31 2

= 9,90536

80,00 73,03t =

1 1= 2,769

9,9053631

+31

Pada α = 5% dengan dk = 31+ 31 - 2 = 60 diperoleh t(0.95)(60) = 2

2 2,769Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompokeksperimen ada perbedaan dengan kelompok kontrol.

DaerahpenerimaanHo

Page 134: Mohamadkha 6151 1

1

DATA NILAI POSTES

KELAS EKSPRIMEN (VIIB)

KELAS KONTROL (VIIA)

NO KODE NILAI KODE NILAI1 E – 01 76 C – 01 602 E – 02 88 C – 02 603 E – 03 60 C – 03 524 E – 04 84 C – 04 725 E – 05 92 C – 05 766 E – 06 76 C – 06 727 E – 07 76 C – 07 808 E – 08 68 C – 08 769 E – 09 84 C – 09 76

10 E – 10 84 C – 10 7611 E – 11 84 C – 11 6812 E – 12 72 C – 12 6413 E – 13 84 C – 13 6414 E – 14 76 C – 14 6815 E – 15 96 C – 15 7216 E – 16 68 C – 16 7617 E – 17 84 C – 17 8018 E – 18 64 C – 18 7619 E – 19 100 C – 19 6820 E – 20 68 C – 20 7621 E – 21 72 C – 21 6422 E – 22 84 C – 22 7223 E – 23 80 C – 23 7624 E – 24 84 C – 24 8025 E – 25 88 C – 25 9226 E – 26 76 C – 26 8827 E – 27 100 C – 27 8828 E – 28 88 C – 28 8429 E – 29 88 C – 29 7230 E – 30 76 C – 30 8031 E – 31 60 C – 31 56

= 2480 2264N = 31 31

X = 80,00 73,03

s2 = 109,87 86,37s = 10,48 9,29

Page 135: Mohamadkha 6151 1

Uji Normalitas Nilai PostesKelas Eksperimen (VII B)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 100Nilai minimal = 60Rentang nilai (R) = 100 -60 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelasPanjang kelas (P) = 40/6 = 6,75505 = 7

Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

60 – 66 3 63 3969 189 11907

67 – 73 5 70 4900 350 24500

74 – 80 7 77 5929 539 41503

81 – 87 8 84 7056 672 56448

88 – 94 5 91 8281 455 41405

95 – 101 3 98 9604 294 28812

Jumlah 31 2499 204575

2499X = = 31 =

80,6129

S2 =37*119079 -(2049)2

37(37 - 1)S2 = 104,112S = 10,2035

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

59,5 -2,07 -0,480760 – 66 -2,07 0,0640 2,2 3 0,2566

66,5 -1,38 -0,416767 – 73 -1,38 0,1596 5,6 5 0,0612

73,5 -0,70 -0,257174 – 80 -0,70 0,2527 8,8 7 0,3849

80,5 -0,01 -0,0044

( )i

ii

EEO 2−

X

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ∑

∑i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

1

22 )(

χ

oHtabelhitung

22 χχ <

Page 136: Mohamadkha 6151 1

81 – 87 -0,01 0,5044 17,7 8 5,2796 87,5 8,58 0,5000

88 – 94 0,67 0,0868 3,0 5 1,2698 94,5 1,36 0,4132

95 – 101 0,0664 2,3 3 0,1960 101,5 2,05 0,4797

#REF!

2

x^2

= 7,4480

Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh 2 tabel = 7,81473Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 137: Mohamadkha 6151 1

Uji Normalitas Nilai PostesKelas KontrolL (VII A)

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis

Kriterian yanng digunakan

diterima jika =Pengujian HipotesisNilai maksimal = 92Nilai minimal = 52Rentang nilai (R) = 92 -52 = 40Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log31 = 5,921 =6 kelas

Panjang kelas (P) = 40/6 =6,7550

5 = 7

Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

52 – 58 2 55 3025 110 6050

59 – 65 5 62 3844 310 19220

66 – 72 8 69 4761 552 38088

73 – 79 8 76 5776 608 46208

80 – 86 5 83 6889 415 34445

87 – 93 3 90 8100 270 24300

Jumlah 31 2265 168311

2265

X = = 31 =

73,0645

S2 =

=37*119079 -(2049)2

37(37 - 1)

S2 =93,995

7

S =9,6951

4

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

51,5 -2,22 -0,486952 – 58 -2,22 0,0535 1,9 2 0,0089

58,5 -1,50 -0,4335

( )i

ii

EEO 2−

X

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

∑∑

i

ii

ff χ

∑=

==

k

i i

ii

EEO

1

22 )(

χ

oH tabelhitung22 χχ <

Page 138: Mohamadkha 6151 1

59 – 65 -1,50 0,1511 5,3 5 0,0158 65,5 -0,78 -0,2824

66 – 72 -0,78 0,2592 9,1 8 0,1264 72,5 -0,06 -0,0232

73 – 79 -0,06 0,5232 18,3 8 5,8074 79,5 8,20 0,5000

80 – 86 0,66 0,0829 2,9 5 1,5174 86,5 1,39 0,4171

87 – 93 0,0654 2,3 3 0,2213 93,5 2,11 0,4825

#REF! 2 = 7,6972

Untuk = 5%, dengan dk = 6 - 3 =3 diperoleh ² tabel =7,8147

3Karena 2 < 2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 139: Mohamadkha 6151 1

PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT

Sumber DataSumber variasi EKSPERIMEN KONTROL VII C

Jumlah 2480 2264 #REF!n 31 31 #REF!

x 80 73 #REF!

Varians (s2) 110 86 #REF!Standart deviasi (s) 10 9 #REF!

Tabel Uji Bartlett

Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si

2 dk.Log si2 dk * si

2

1 30 0,0333 109,867 2,041 61,226 3296,0002 30 0,0333 86,366 1,936 58,090 2590,968

Jumlah 60 119,316 5886,968

5886,968=

60= 98,116129

B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)

B = 1,9917404 60

B = 119,50442

2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si

2}2

hitung = 2,3025851 119,50442 119,3162

hitung = 0,4334003

Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,8414591

Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen

( )( )∑

∑−

−=

11 2

2

i

ii

nsn

s

Page 140: Mohamadkha 6151 1

Data Nilai GAIN Kelas Kontrol (VII A)

NilaiNo.A Nama Siswa

pretes postes

1 ADE FAHRIZAL H. 28 602 ADE VIKI DAMAYANTI 44 603 AFNIA RAHMADANTY YANUARDINI 28 524 AGENG PUJI LAKSONO 36 725 ANANDA FIERHAND NUROSSY 44 766 ANNISA NUGRAHENI 32 727 BAYU AJI DWITAMA 36 808 DEDI KRISTANTO 40 769 DIAH CHUSNUL SETIANING TYAS 44 76

10 ENDAH SITARESMI 24 7611 FATHIN SEKAR KUSUMA W. 32 6812 FEBRI NUR HARIYANTO 32 6413 GARNIS YUNISTARA 32 6414 HANDIKA NUSANTARA YUSLAM 44 6815 IDA FARIDA 36 7216 IQBAL IMAM PRATAMA 20 7617 LARAS SETIO MUMPUNI 36 8018 LU LUIL MASKUN 56 7619 MARETHA AYU A 52 6820 MEILINDA CHAMALIA 60 7621 MUHAMMAD ARMEND RADITYA 44 6422 MUHAMMAD HANIF AMRULLAH 32 7223 MUHAMMAD REZA PAHLEVI 20 7624 PALANDRIAN ANDI WIBOWO 36 8025 PUTRI NUR HIDAYAH 40 9226 RESTA PRAMUSINTA 48 8827 REZA PRA RAMADHAN 44 8828 SALMA SABILLA 40 8429 TRI PRASETYO NUGROHO 24 7230 WANTI YULIANAH 60 8031 ASTRI OKTAVIA MUTIARA SUCI 40 56

Jumlah total 1184 2264Rata-rata 38,19355 73,03226

GAIN 0,563674322Kriteria sedang

Page 141: Mohamadkha 6151 1

Data Nilai GAIN Kelas Eksperimen (VII B)

NilaiNo.A Nama Siswa

pretes postes

1 ADHILA INTAN P. 48 762 ADITYA FAJAR PRABOWO 20 883 AGUNG SURYA SETYAWAN 40 604 ANAS KHOIRUL FUAD 32 845 ANGGI NOVITA SARI 52 926 ANNISA RIZKI K. P 32 767 BAYU CANDRA M 56 768 DICKY MARDIANSYAH 28 689 DIKA FARINA 48 84

10 ERNA SULISTYAWATI 36 8411 FEBRIANA SARASWATI 20 8412 FIRMAN KISTANTO 32 7213 HIDAYATUS SOFIA ARLAN 44 8414 IKA ARYANI PUTRI 36 7615 ILHAM TRI PRAMONO 44 9616 IRFAN KURNIAWAN 44 6817 LENA ANGGRAINI 24 8418 M. AGAM ELFANNAR 44 6419 MAULIDYA NUR DHEANA 44 10020 MUHAMMAD AFIF ALAWI 40 6821 MUHAMMAD BAGUS ILHAM P. 28 7222 MUHAMMAD IRWANSYAH 44 8423 MUHAMMAD TRIANDAR L 36 8024 NIDA BASAMAH ANGGREANI 28 8425 PUTRI RIHMASARI 28 8826 REYNALDI 36 7627 REVA MEDHALENA 60 10028 RIDWAN SUWANDI 36 8829 ULIL AMRI 36 8830 VITA AGUS SUSANTI 56 7631 WICAK NARULITA 24 60

Jumlah total 1176 2480Rata-rata 37,93548 80

GAIN 0,677754678Kriteria sedang

Page 142: Mohamadkha 6151 1

Data Nilai Afektif dan Psikomotorik Kelas Kontrol (VII A)

NilaiNo.A Nama Siswa

afektif psikomotorik

1 ADE FAHRIZAL H. 60 02 ADE VIKI DAMAYANTI 60 03 AFNIA RAHMADANTY YANUARDINI 100 04 AGENG PUJI LAKSONO 60 05 ANANDA FIERHAND NUROSSY 80 06 ANNISA NUGRAHENI 80 07 BAYU AJI DWITAMA 60 08 DEDI KRISTANTO 60 09 DIAH CHUSNUL SETIANING TYAS 60 0

10 ENDAH SITARESMI 60 011 FATHIN SEKAR KUSUMA W. 60 012 FEBRI NUR HARIYANTO 60 013 GARNIS YUNISTARA 60 014 HANDIKA NUSANTARA YUSLAM 80 015 IDA FARIDA 80 016 IQBAL IMAM PRATAMA 80 017 LARAS SETIO MUMPUNI 60 018 LU LUIL MASKUN 60 019 MARETHA AYU A 60 020 MEILINDA CHAMALIA 100 021 MUHAMMAD ARMEND RADITYA 40 022 MUHAMMAD HANIF AMRULLAH 100 023 MUHAMMAD REZA PAHLEVI 80 024 PALANDRIAN ANDI WIBOWO 80 025 PUTRI NUR HIDAYAH 60 026 RESTA PRAMUSINTA 80 027 REZA PRA RAMADHAN 40 028 SALMA SABILLA 60 029 TRI PRASETYO NUGROHO 40 030 WANTI YULIANAH 60 031 ASTRI OKTAVIA MUTIARA SUCI 60 0

Jumlah total 2080 0Rata-rata 67,09677419 0Kategori Baik gagal

Page 143: Mohamadkha 6151 1

Data Nilai Afektif dan Psikomotorik Kelas Eksperimen (VII B)

NilaiNo.A Nama Siswa

afektif psikomotorik

1 ADHILA INTAN P. 100 1002 ADITYA FAJAR PRABOWO 100 1003 AGUNG SURYA SETYAWAN 80 804 ANAS KHOIRUL FUAD 100 805 ANGGI NOVITA SARI 80 806 ANNISA RIZKI K. P 80 807 BAYU CANDRA M 100 808 DICKY MARDIANSYAH 80 809 DIKA FARINA 80 80

10 ERNA SULISTYAWATI 100 10011 FEBRIANA SARASWATI 80 8012 FIRMAN KISTANTO 80 8013 HIDAYATUS SOFIA ARLAN 80 8014 IKA ARYANI PUTRI 80 8015 ILHAM TRI PRAMONO 80 8016 IRFAN KURNIAWAN 60 6017 LENA ANGGRAINI 60 8018 M. AGAM ELFANNAR 80 8019 MAULIDYA NUR DHEANA 60 6020 MUHAMMAD AFIF ALAWI 80 8021 MUHAMMAD BAGUS ILHAM P. 80 8022 MUHAMMAD IRWANSYAH 60 8023 MUHAMMAD TRIANDAR L 80 8024 NIDA BASAMAH ANGGREANI 80 8025 PUTRI RIHMASARI 60 6026 REYNALDI 80 8027 REVA MEDHALENA 80 8028 RIDWAN SUWANDI 100 8029 ULIL AMRI 100 10030 VITA AGUS SUSANTI 80 8031 WICAK NARULITA 80 80

Jumlah total 2520 2500Rata-rata 81,2903226 80,64516129Kategori Baik sekali Baik sekali

Page 144: Mohamadkha 6151 1

TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT

Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf SignifikanN

5% 1%N

5% 1%N

5% 1%3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.3454 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.3305 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.3067 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.2968 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.2869 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278

10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.26312 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.25613 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.23014 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.21015 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.18117 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.14818 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.12819 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.11520 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.09722 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.09123 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.08624 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.08125 0.396 0.505 49 0.281 0.364

26 0.388 0.496 50 0.729 0.361Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), hlm. 455.

Page 145: Mohamadkha 6151 1

TABEL NILAI CHI KUADRAT

d.b 50% 30% 20% 10% 5% 1%1 0.45 1.07 1.64 2.71 3.84 6.632 1.39 2.41 3.22 4.61 5.99 9.213 2.37 3.66 4.64 6.25 7.81 11.344 3.36 4.88 5.99 7.78 9.49 13.285 4.35 6.06 7.29 9.24 11.07 15.096 5.35 7.23 8.56 10.64 12.59 16.817 6.35 8.38 9.80 12.02 14.07 18.488 7.34 9.52 11.03 13.36 15.51 20.099 8.34 10.66 12.24 14.68 16.92 21.6710 9.34 11.78 13.44 15.99 18.31 23.2111 10.34 12.90 14.63 17.28 19.68 24.7312 11.34 14.01 15.81 18.55 21.03 26.2213 12.34 15.12 16.98 19.81 22.36 27.6914 13.34 16.22 18.15 21.06 23.68 29.1415 14.34 17.32 19.31 22.31 25.00 30.5816 15.34 18.42 20.47 23.54 26.30 32.0017 16.34 19.51 21.61 24.77 27.59 33.4118 17.34 20.60 22.76 25.99 28.87 34.8119 18.34 21.69 23.90 27.20 30.14 36.1920 19.34 22.77 25.04 28.41 31.41 37.5721 20.34 23.86 26.17 29.62 32.67 38.9322 21.34 24.94 27.30 30.81 33.92 40.2923 22.34 26.02 28.43 32.01 35.17 41.6424 23.34 27.10 29.55 33.20 36.42 42.9825 24.34 28.17 30.68 34.38 37.65 44.3126 25.34 29.25 31.79 35.56 38.89 45.6427 26.34 30.32 32.91 36.74 40.11 46.9628 27.34 31.39 34.03 37.92 41.34 48.2829 28.34 32.46 35.14 39.09 42.56 49.5930 29.34 33.53 36.25 40.26 43.77 50.8931 30.34 34.60 37.36 41.42 44.99 52.1932 31.34 35.66 38.47 42.58 46.19 53.4933 32.34 36.73 39.57 43.75 47.40 54.7834 33.34 37.80 40.68 44.90 48.60 56.0635 34.34 38.86 41.78 46.06 49.80 57.3436 35.34 39.92 42.88 47.21 51.00 58.6237 36.34 40.98 43.98 48.36 52.19 59.8938 37.34 42.05 45.08 49.51 53.38 61.1639 38.34 43.11 46.17 50.66 54.57 62.4340 39.34 44.16 47.27 51.81 55.76 63.69

Sumber: Excel for Windows [=Chiinv(α , db)]

Page 146: Mohamadkha 6151 1

LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDARDARI 0 S/D Z

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 90,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 03590,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 07430,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 11410,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 15170,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 18790,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 22240,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 25490,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 28520,8 2810 2612 2939 2967 2995 3023 3051 3078 3106 31330,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 33891,0 3413 3448 3461 3485 3508 3531 3554 357 3599 36211,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 38301,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 40151,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 41771,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 43191,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429 44411,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 45451,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 46331,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 47061,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 47672,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 48172,1 4821 4826 4830 4864 4838 4842 4846 4850 4854 48572,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 48902,3 4898 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 49162,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 49362,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 49522,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 49642,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 49742,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 49812,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 49863,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 49903,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 49933,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 49953,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 4996 4996 4997 49973,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 49983,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 49983,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 49993,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

Page 147: Mohamadkha 6151 1

db t 0,995 t 0,99 t 0,975 t 0,95 t 0,925 t 0,90 t 0.75 t 0.70 t 0.60 t 0.55

60 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1361 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1362 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1363 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.1364 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1365 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1366 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1367 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1368 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1369 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1370 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1371 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1372 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1373 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1374 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1375 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1376 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1377 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1378 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1379 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1380 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1381 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1382 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1383 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1384 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1385 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1386 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1387 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1388 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1389 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1390 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1391 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1392 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1393 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1394 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.1395 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13Sumber: Excel for Windows [=TINV(α , db)]

0 Z

Page 148: Mohamadkha 6151 1

LABORATORIUM KOMPUTERTADRIS MATEMATIKA FAKUTAS TARBIYAHIAIN WALISONGO SEMARANG

PENELITI : MOHAMAD KHAFIDNIM : 063611017JURUSAN : TADRIS FISIKAJUDUL : EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA LKS BERPANDUANANALISIS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MATERIPOKOK KALOR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMPNURUL ISLAM SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011

HIPOTESIS :a. Hipotesis Varians :

Ho : Varians populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontroladalah identik

Hi : Varians populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontroladalah tidak identik

b. Hipotesis Rata-rata :Ho : Rata-rata populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

adalah identik.Hi : Rata-rata populasi hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

adalah tidak identik.

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN : Ho DITERIMA, jika nilai t_hitung < t_tabel Ho DITOLAK, jika nilai t_hitung > t_tabel

Ho DITERIMA, jika sig. > 0.05Ho DITOLAK, jika sig. < 0.05

HASIL DAN ANALISIS DATA :* PRE TESTa. Dari table Group Statistics

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pretes kontrol 31 38.1935 10.42247 1.87193Nilai

pretes eksperimen 31 37.9355 10.52595 1.89052

1. Jumlah data (N) Nilai Pre Test kelas Eksperimen = 312. Jumlah data (N) Nilai Pre Test kelas Kontrol = 31

Alamat : Jln. Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fax. 7615387 Semarang 50185

Page 149: Mohamadkha 6151 1

3. Nilai rata-rata (mean) Nilai Pre Test kelas Eksperimen = 37,934. Nilai rata-rata (mean) Nilai Pre Test kelas Kontrol = 38,195. Standard deviasi Nilai Pre Test kelas Eksperimen = 10,536. Standard deviasi Nilai Pre Test kelas Kontrol = 10,42

b. Dari table Independent Samples Test

Independent Samples TestLevene's Test for

Equality ofVariances t-test for Equality of Means

95% ConfidenceInterval of the

Difference

F Sig. t dfSig. (2-tailed)

MeanDifference

Std. ErrorDifference Lower Upper

Equalvariancesassumed

.059 .809 .097 60 .923 .25806 2.66049 -5.06370 5.57983Nilai

Equalvariances notassumed

.097 59.994 .923 .25806 2.66049 -5.06371 5.57984

1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. = 0,809.Karena sig. = 0,809 > 0,05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua varians Nilai PreTest kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik/sama.

2. Karena identiknya varians Nilai Pre Test kelas eksperimen dan kelas kontrol, makauntuk membandingkan rata-rata (mean) antara hasil belajar pada kelas eksperimendan kelas kontrol dengan menggunakan t-test adalah menggunakan dasar nilait_hitung pada baris pertama (Equal variances assumed), yaitu t_hitung = 0,097

3. Nilai t_tabel (60;0.05) = 2.00. Berarti nilai nilai t_hitung = 0,097 < t_tabel = 2.00,hal ini berarti Ho DITERIMA, artinya : Rata-rata (mean) hasil belajar pada kelaseksperimen dan kelas kontrol adalah identik atau sama.

* POST TESTa. Dari table Group Statistics

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

postes eksperimen 31 80.0000 10.48173 1.88257Nilai

postes kontrol 31 73.0323 9.29331 1.66913

1. Jumlah data (N) Hasil Belajar pada kelas Eksperimen = 312. Jumlah data (N) Hasil Belajar pada kelas Kontrol = 313. Nilai rata-rata (mean) Hasil Belajar pada kelas Eksperimen = 80,004. Nilai rata-rata (mean) Hasil Belajar pada kelas Kontrol = 73,035. Standard deviasi Hasil Belajar pada kelas Eksperimen = 10,486. Standard deviasi Hasil Belajar pada kelas Kontrol = 9,30

Page 150: Mohamadkha 6151 1

b. Dari table Independent Samples Test

Independent Samples TestLevene's Test for

Equality ofVariances t-test for Equality of Means

95% ConfidenceInterval of the

Difference

F Sig. t dfSig. (2-tailed)

MeanDifference

Std. ErrorDifference Lower Upper

Equalvariancesassumed

.801 .374 2.769 60 .007 6.96774 2.51596 1.93507 12.00042Nilai

Equalvariances notassumed

2.769 59.152 .007 6.96774 2.51596 1.93358 12.00190

1. Pada kolom levenes Test for Equality of Varainces, diperoleh nilai sig. = 0,095.Karena sig. = 0,374 > 0.05, maka Ho DITERIMA, artinya kedua varians hasilbelajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah identik/sama.

2. Karena identiknya varians hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol, makauntuk membandingkan rata-rata (mean) antara hasil belajar pada kelas eksperimendan kelas kontrol dengan menggunakan t-test adalah menggunakan dasar nilait_hitung pada baris pertama (Equal variances assumed), yaitu t_hitung = 2,769

3. Nilai t_tabel (60;0,05) = 2,00. Berarti nilai nilai t_hitung = 2,769 > t_tabel = 2,00,hal ini berarti Ho DITOLAK, artinya : Rata-rata (mean) hasil belajar pada kelaseksperimen dan kelas kontrol adalah tidak identik atau berbeda secara nyata.

Semarang, 21 Oktober 2010a/n Kepala Lab. PendidikanPengelola Lab. Komputer

Saminanto, S. Pd., M. ScNIP. 19720604 200312 1 002