23
A. Monitoring dan Evaluasi Terapi Asma Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk melihat dan meningkatkan keberhasilan terapi. Pelaksanakan kegiatan ini memerlukan pencatatan data pengobatan pasien (medication record). KARTU PENGOBATAN PASIEN (MEDICATION RECORD) Nama Data Keluarga Alamat Nama Alamat Telp/Hp Telp/Hp Pekerjaan Status Perkawinan Tempat/Tgl Lahir Hubungan Keluarga dengan pasien Bapak : Ibu : Adik : Kakak : Jenis Kelamin Pria/Wanita Tinggi/BB Riwayat penyakit: Riwayat penggunaan obat sebelumnya: No

Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

  • Upload
    nube23

  • View
    1.000

  • Download
    22

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

A. Monitoring dan Evaluasi Terapi Asma

Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan untuk melihat dan meningkatkan

keberhasilan terapi. Pelaksanakan kegiatan ini memerlukan pencatatan data

pengobatan pasien (medication record).

KARTU PENGOBATAN PASIEN

(MEDICATION RECORD)

Nama Data KeluargaAlamat Nama

AlamatTelp/Hp Telp/HpPekerjaan Status

PerkawinanTempat/Tgl Lahir Hubungan

Keluarga denganpasien

Bapak :Ibu :Adik :Kakak :

Jenis Kelamin Pria/WanitaTinggi/BB

Riwayat penyakit:

Riwayat penggunaan obat sebelumnya:

Dokter keluarga / dokter langganan (bila ada)

NamaAlamatTelp/HpData tambahan

No

Page 2: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Catatan Pengobatan

Tgl Nama Obat

Dosis Jml Aturanpakai

Nama dokter

Ket

Keluhan pasien :

KIE yang diberikan :

Page 3: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Evaluasi atau kontrol terhadap terapi yang diterapkan pada pasien asma ini

bertujuan agar :

Menurunkan kemungkinan terjadinya resiko yang lebih parah

Terlaksananya penegakan diagnosis dan tatalaksana pasien asma sesuai

standar/kriteria

Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat asma

Mengetahui apakah pengobatan yang diberikan cocok atau tidak

Komponen-komponen yang merupakan bagian dari evaluasi asma adalah

meliputi :

1) Gejala

2) Gejala pada malam hari

3) Pengaruh dengan aktivitas normal

4) Fungsi paru

5) Kualitas Hidup

6) Kambuhnya penyakit yang menyebabkan meningkatnya keparahan

7) Perawatan yang berhubungan dengan ESO

8) Kepuasan pasien terhadap pengobatan

Kategori dalam evaluasi terdiri dari :

1) Kontrol yang baik

2) Kontrol yang tidak baik

3) Kontrol yang sangat tidak baik

Asma dikatakan terkontrol bila :

1. Gejala asma yang minimal (sebaiknya tidak ada), termasuk gejala malam

2. Tidak ada keterbatasan aktivitas termasuk latihan

3. Kebutuhan bronkodilator (agonis β2 kerja singkat) minimal (idealnya tidak

diperlukan)

4. Variasi harian APE kurang dari 20 %

5. Nilai APE normal atau mendekati normal

Page 4: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

6. Efek samping obat minimal (tidak ada)

7. Tidak ada kunjungan ke unit darurat gawat

Ciri-ciri asma tidak terkontrol

1. Asma malam (terbangun malam hari karena gejala asma)

2. Kunjungan ke gawat darurat, karena serangan akut

3. Kebutuhan obat pelega meningkat.

Tabel 12. Karakteristik Asma untuk Evaluasi

Karakteristik Terkontrol Terkontrol

sebagian

Tidak

terkontrol

Gejala siang Tidak ada 2 x /

minggu

Tiga atau

lebih

gambaran

asma

terkontrol

sebagian ada

pada setiap

minggu

Keterbatasan

aktivitas

Tidak ada Ada

Gejala malam Tidak ada Ada

Pemakaian obat

agonis β-2

Tidak ada 2 x /

minggu

Fungsi paru

(APE dan VEP1)

Normal < 80 %

prediksi

atau nilai

terbaik

individu

Page 5: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Eksaserbasi Tidak ada 1/lebih

pertahun

Ada dalam 1

minggu

Evaluasi terhadap terapi asma dapat dilakukan dengan menggunakan

kuesioner, seperti kuesioner terapi asma, kuesioner control asma, dam tes

control asma. Contoh penggunaan kuesioner ini adalah seperti evaluasi

dengan menggunakan kuesioner ATAQ yang dilakukan oleh Volmer, dkk dari

Association of asthma control with health care utilization and quality of life

terhadap 5181 pasien asma dewasa, untuk mencari hubungan antara control

asma dengan pemakaian fasilitas kesehatan dan kualitas hidup. Hasil yang

diperoleh menunjukkan bahwa semakin buruk kontrol asma, semakin sering

kunjungan ke dokter, ke gawat darurat rumah sakit, atau perawatan inap.

Demikian pula  semakin buruk kontrol asma, maka semakin rendah pula

kualitas hidup pasien.

Page 6: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Gambar 16. Kuesioner penilaian terapi asma untuk pasien dewasa

Page 7: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma
Page 8: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Gambar 17. Kuesioner penilaian terapi asma untuk pasien anak-anak

Contoh kuesioner dengan alat ACT (Asthma Control Test)

ACT sebagai alat pendeteksi perubahan control asma secara mandiri

ACT : kuesioner dengan 5 pertanyaan, setiap pertanyaan mempunyai 5 buah

jawaban dengan nilaimulai dari1 s/d 5. Nilai akhir ACT adalah total nilai dari

5 buah jawaban yang di dapat pasien.

Nilai maksimal adalah 25 dengan pembagian sebagai berikut.

(FuhlbriggeAL, 2003) :

19 atau kurang = asma tidak terkontrol

20-24 = asma terkontrol sebagian

25 = asma terkontrol total

Penilaian dengan menggunakan ACT (Global Inisiative for Asthma, 2006)1. Dalam 4 minggu terakhir, berapa kali asma mengganggu anda untuk melakukan pekerjaan sehari-hari di kantor, di sekolah atau di rumah? a. Selalu (tiap hari, sepanjang waktu) (1)

Page 9: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

b. Sering (hampir tiap hari) (2)c. Kadang-kadang ( > 2X / mg) (3)d. Jarang (≤ 2X / mg) (4)e. Tidak pernah (5)

2. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering anda mengalami sesak nafas? a. Lebih dari 1 kali sehari (1)b. sekali sehari (2)c. 3-6 kali seminggu (3)d. 1-2 kali seminggu (4)e. Tidak pernah (5)

3. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa sering gejala asma anda (wheezing, batuk, sesak nafas, nyeri dada atau tertekan didada) menyebabkan anda terbangun di malam hari / lebih awal dari biasanya? a. Empat kali atau lebih seminggu (1)b 2-3 kali seminggu (2)c. 1 kali seminggu (3)d. 1-2 kali sebulan (4)e. Tidak pernah (5)

4.Dalam 4 mingguterakhir, seberapa sering anda menggunakan obat semprot atau obat oral (tablet/ sirup) untuk melegakan pernafasan?a. 3 kali / lebihsehari (1)b. 1-2 kali sehari (2)c. 2-3 kali seminggu (3)d. 1 kali seminggu atau kurang (4)e. Tidak pernah (5)

5. Bagaimana anda menilai sendiri tingkat kontrol asma dalam 4 minggu terakhir?a. Tidak terkontrol sama sekali (1)b. Kurang terkontrol (2)c. Cukup terkontrol (3)d. terkontrol dengan baik (4)e. Sangat terkontrol (5)

Tes spirometri direkomendasikan pada perkiraan awal, setelah melakukan

pengobatan, dan kemudian setiap 1-2 tahun.

Semua pasien dengan obat inhalasi harus dievaluasi teknik penggunaannya

setiap bulan pada awal penggunaan dan kemudian dilanjutkan setiap 3-6

bulan.

Page 10: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Setelah inisiasi dari terapi antiinflamasi atau dengan penambahan dosis,

kebanyakan pasien harus memperlihatkan pengurangan gejala 1-2 minggu dan

mencapai perbaikan dari gejala setelah 4-8 minggu.

Berdasarkan evaluasi terhadap terapi asma ini, diperoleh dua kemungkinan

dalam pengobatan untuk control asma selanjutnya, yaitu ditingkatkan

(stepping up) bila diperlukan atau diturunkan (stepping down) bila mungkin.

Monitoring Asma

Pelangi asma, monitoring asma secara mandiri

Hijau

Kondisi baik, asma terkontrol

Tidak ada / minimal gejala

APE : 80-100 % nilai dugaan / terbaik

Pengobatan bergantung berat asma, prinsipnya pengobatan dilanjutkan.

Bila tetap berada pada warna hijau minimal 3 bulan, maka pertimbangkan

turunkan terapi.

Kuning

Berarti hati-hati, asma tidak terkontrol, dapat terjadi serangan akut /

eksaserbasi

Dengan gejala asma (asma malam, aktivitas terhambat, batuk, mengi, dada

Page 11: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

terasa berat, baik saat aktivitas maupun istirahat) dan atau APE 60-80 %

dengan prediksi / nilai terbaik.

Membutuhkan peningkatan dosis medikasi atau perubahan medikasi

Merah

Berbahaya

Gejala asma terus- menerus dan membatasi aktivitas sehari-hari.

APE < 60% nilai dugaan / terbaik.

Pasien membutuhkan pengobatan segera sebagai rencana pengobatan yang

disepakati dokter-pasien secara tertulis. Bila tetap tidak ada respons, segera

hubungi dokter atau ke rumah sakit terdekat.

B. Edukasi dan Konseling pada Pasien Asma

Tujuan edukasi kepada pasien adalah agar mereka lebih mengerti dan

memahami rejimen pengobatan yang diberikan sehingga pasien dapat lebih

berperan aktif dalam pengobatannya yang dapat meningkatkan kepatuhan mereka

dalam menggunakan obat.

Kegiatan pemberian Informasi dan Edukasi dapat diberikan dalam bentuk pelayanan

Konseling Obat, kegiatan Penyuluhan, Film/video presentasi, brosur, atau buku

bacaan.

Pedoman pemberian informasi dan edukasi :

1. Apoteker yang melakukan kegiatan ini sebaiknya membekali diri dengan

pengetahuan yang cukup mengenai asma dan pengobatannya disamping

memiliki rasa empati dan ketrampilan berkomunikasi sehingga dapat tercipta

rasa percaya pasien terhadap Apoteker dalam mendukung pengobatan mereka.

Page 12: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

2. Pemberian informasi dan edukasi ini tidak hanya diberikan kepada pasien

tetapi juga kepada keluarganya terutama untuk pasien-pasien yang mengalami

masalah dalam berkomunikasi dengan mempertimbangkan latar belakang dan

pendidikan pasien dan keluarganya agar terjalin komunikasi yang efektif.

3. Mengumpulkan dan mendokumentasikan data-data pasien yang meliputi

riwayat keluarga, gaya hidup, pekerjaan dan pengobatan yang dijalani saat ini

temasuk obat-obat yang digunakan selain obat asma yang dapat berpengaruh

kepada pengobatan asma.

4. Penyampaian informasi dan edukasi melalui komunikasi ini sebaiknya juga

didukung dengan sarana tambahan seperti peragaan pemakaian inhaler,

rotahaler yang dapat meningkatkan pemahaman pasien dan keluarganya.

5. Kepatuhan pasien dalam pengobatan asma jangka panjang akan lebih baik

apabila :

• Jumlah obat yang dipergunakan lebih sedikit

• Dosis perhari lebih sedikit

• Kejadian efek samping obat lebih jarang terjadi

• Ada pengertian dan kesepakatan antara dokter, pasien dan apoteker.

6. Membantu pasien dan keluarganya dalam menyelesaikan masalah-masalah

yang mereka hadapi dalam penggunaan obat, jika perlu dengan melibatkan

tenaga kesehatan lain seperti dokter.

Informasi yang dapat disampaikan kepada pasien dan keluarganya antara

lain :

- Mengenali sejarah penyakit, gejala-gejala dan faktor-faktor penvertus asma

- Pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien asma

- Bagaimana mengenali serangan asma dan tingkat keparahannya, serta hal-hal

yang harus dilakukan apabila terjadi serangan termasuk mencari pertolongan

apabila diperlukan

Page 13: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

- Upaya pencegahan serangan pada pasien asma yang berbeda antar satu

individu dengan individu lainnya yaitu dengan mengenali faktor pencetus

seperti olah raga, makanan, merokok, alergi, penggunaan obat tertentu, stress,

polusi.

- Hubungan asma dengan merokok

- Pengobatan asma sangat individualis dan tergantung pada tingkat keparahan

asma.

- Secara garis besar pengobatan asma dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu :

Pengobatan simptomatik , obat-obat yang digunakan pada serangan

asma dan bekerja cepat/segera bekerja

Pengobatan pencegahan, obat-obat yang digunakan secara rutin untuk

mencegah terjadinya serangan asma

- Ada bermacam-macam obat asma dengan indikasi dan cara pemberian yang

bervariatif.

- Pemberian obat asma dapat dilakukan secara oral, parenteral dan inhalasi

(inhaler, rotahaler dan nebuliser) .

- Kapan obat-obat asma dipergunakan, bagaimana cara menggunakannya

(sebaiknya dengan peragaan), seberapa banyak/sering/lama obat-obat tersebut

digunakan, efek samping apa yang mungkin dialami oleh pasien serta cara

mencegah atau meminimalkan efek samping tersebut.

- Mengingatkan pasien untuk kumur-kumur dengan air setelah menggunakan

inhaler yang mengandung kortikosteroid untuk meminimalisasi pertumbuhan

jamur di mulut dan tenggorokan serta absorpsi sistemik dari kortikosteroid.

- Apakah obat-obat asma aman untuk diberikan kepada wanita hamil dan

apakah wanita dengan pengobatan asma dapat terus menyusui bayinya .

- Bagaimana cara penyimpanan obat asma dan bagaimana cara mengetahui

jumlah obat yang tersisa dalam aerosol inhaler.

- Pengobatan asma adalah pengobatan jangka panjang dan kepatuhan dalam

berobat dan pengobatan sangat diharapkan.

Page 14: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

- Apabila ada keluhan pasien dalam menggunakan obat segera laporkan ke

dokter atau apoteker.

Pengetahuan setiap pasien asma mengenai penyakit dan penatalaksanaannya

harus seimbang untuk menghindari bahaya dari informasi berlebihan pada pasien,

terutama pada pasien yang baru didiagnosa. Untuk menghindari hal ini, maka

disusun Jenjang Pengetahuan Mengenai Asma (Ladder of Asthma Knowledge)

untuk diberikan saat konseling pada pasien, yang dilakukan tahap demi tahap di

mana tiap sesi akan menambahkan informasi dan menguatkan pengetahuan yang

telah diberikan sebelumnya. Jenjang Pengetahuan Mengenai Asma ini adalah

sebagai berikut :

Tahap 1 : Pasien mengerti mengenai pertolongan dari obat-obatan, efek

samping yang mungkin terjadi, tujuan pengobatan, dan apa yang akan

terjadi pada mereka.

Tahap 2 : Pasien menerima dan setuju tentang penggunaan obat-obatan,

pentingnya pencegahan dan pengenalan gejala asma.

Tahap 3 : Pasien harus tahu bagaimana memonitor hembusan nafas dan gejala,

kapan saatnya meningkatkan dosis steroid inhalasi dan menghubungi

dokter.

Tahap 4 : Pasien percaya diri untuk mengatur pengobatannya sendiri,

memonitor gejala, memulai steroid oral, dan menemui dokter pada

saat itu.

Konseling spesifik mengenai terapi obat harus terpusat pada tiga area, yaitu:

1. Penggunaan obat untuk menghilangkan gejala

2. Penggunaan obat untuk mencegah serangan asma

3. Penggunaan obat yang hanya untuk pengobatan pada serangan berat

Dari edukasi yang diberikan tersebut, penderita diharapkan dapat menilai atau

memantau berat-ringannya penyakit asma serta berat-ringannya serangan dan

Page 15: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

termasuk didalamnya pengelolaan yang dianjurkan, memahami dan memantau

pengobatan dan pencegahan asma jangka panjang, memahami dan melaksanakan

rencana pengobatan emergensi untuk mengatasi serangan asma yang mendadak,

serta olahraga yang teratur untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan kontrol

secara teratur ke dokter pribadinya.

Untuk penderita yang mendapat resep dokter dapat diberikan konseling secara

lebih terstruktur dengan Tiga Pertanyaan Utama (Three Prime Questions) sebagai

berikut :

1. Apa yang dikatakan dokter tentang peruntukan/kegunaan pengobatan anda?

2. Bagaimana yang dikatakan dokter tentang cara pakai obat anda?

3. Apa yang dikatakan dokter tentang harapan terhadap pengobatan anda?

Pemakaian pertanyaan Three Prime Questions yang diberikan saat konseling

dimaksudkan agar :

- Membantu pasien rawat inap, rawat jalan dan yang akan keluar dari rumah sakit

untuk memahami rencana pengobatan asma

- Tidak terjadi tumpang tindih informasi, perbedaan informasi dan melengkapi

informasi yang belum diberikan dokter, sesuai kebutuhan

- Menggali fenomena puncak gunung es dengan memakai pertanyaan-pertanyaan

terbuka (open ended questions)

- Menghemat waktu

Pengembangan Tiga Pertanyaan Utama

Apa yang dikatakan dokter tentang peruntukan/kegunaan pengobatan anda?

• Persoalan apa yang harus dibantu?

• Apa yang harus dilakukan?

• Persoalan apa yang menyebabkan anda ke dokter?

Page 16: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Bagaimana yang dikatakan dokter tentang cara pakai obat anda?

Berapa kali menurut dokter anda harus menggunakan obat tersebut?

Berapa banyak anda harus menggunakannya?

Berapa lama anda terus menggunakannya?

Apa yang dikatakan dokter bila anda kelewatan satu dosis?

Bagaimana anda harus menyimpan obatnya?

Apa artinya ”tiga kali sehari” bagi anda?

Apa yang dikatakan dokter tentang harapan terhadap obat anda?

• Pengaruh apa yang anda harapkan tampak?

• Bagaimana anda tahu bahwa obatnya bekerja?

• Pengaruh buruk apa yang dikatakan dokter kepada anda untuk diwaspadai?

Perhatian apa yang harus anda berikan selama dalam pengobatan ini? Apa yang dikatakan dokter apabila anda merasa makin parah/buruk? Bagaimana anda bisa tahu bila obatnya tidak bekerja?

Pertanyaan tunjukkan dan katakan

• Obat yang anda gunakan ditujukan untuk apa?

• Bagaimana anda menggunakannya?

• Gangguan atau penyakit apa yang sedang anda alami?

Penanganan awal asma mandiri (Self Care)

Gunakan obat yang sudah biasa digunakan Tetap tenang jangan panik Segera hubungi dokter bila dalam 15 menit tidak ada perbaikan setelah

menggunakan obat dan bila napas pendek dan susah bernapas

Daftar acuan tambahan

Page 17: Monitoring,Evaluasi, Edukasi Dan Konseling Terapi Asma

Muchid, Abdul. Dkk. 2007. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Asma. Direktorat

Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Depkes RI. Hal 64-68