14
 Motif Geometris Motif tertua. Memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti: garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan  bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain. Ragam ias ini pada mulan!a dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda !ang diias, "alam perkembangann!a motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, #digambar, dipaat, di$etak%. &enerapan Motif geometris 'an!ak diterapkan pada desain interior seperti desain tegel keramik, desain plafon, ka$a ias, desain teralis sebua pagar atau (endela, wallpaper, dan lain-lain. Motif !ang dipakai dlam gambar ornamen mistar ban!ak dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris seperti, lingkaran, segitiga, segiempat, segilima, segienam dan seterusn!a. "apat pula mengg unaka n motif lain, asalkan proses pembuatann !a tetap meng gunak an alat  bantu !ang tela disebutkan di atas. Me ng gambar ge omet ri se ri ng di sebu t (uga de ng an me ng ga mb ar mi star . Ga mb ar  mis tar/ geomet ri adala membua t suatu gambar bai k ber upa iasan atau bangun -ba ngu n geometris melalui konstruksi matematis dengan bantuan mistar. Tu(uan : Melati ketelitian dan ke$ermatan menggunakan alat gambar seperti men!ambung garis, membagi garis dengan tepat )ungsi : - Membuat iasan berup a bangun-bangun geometris !ang ban! ak digunakan dalam kegiatan  peran$angan tekstil dan tata ruang. - &en(elasan dari wu(ud suatu benda atau bangun dengan perbandin gan ukuran !ang akurat seingga mendekati wu(ud !ang sebenarn!a. - Men(elaskan bagian-bagian ko nstruksi dari suatu bangun atau benda se$ara terperin$i. *lat : - &ensil - &enggaris - +angka - "rawing &en - Rapido

Motif Geometris

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Motif Geometris

Citation preview

Motif GeometrisMotif tertua.Memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti:garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir L/T dan lain-lain.Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias,Dalam perkembangannya motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, (digambar, dipahat, dicetak).Penerapan Motif geometrisBanyak diterapkan pada desain interior seperti desain tegel keramik, desain plafon, kaca hias, desain teralis sebuah pagar atau jendela, wallpaper, dan lain-lain.Motif yang dipakai dlam gambar ornamen mistar banyak dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris seperti, lingkaran, segitiga, segiempat, segilima, segienam dan seterusnya.Dapat pula menggunakan motif lain, asalkan proses pembuatannya tetap menggunakan alat bantu yang telah disebutkan di atas.Menggambar geometri sering disebut juga dengan menggambar mistar. Gambar mistar/geometri adalah membuat suatu gambar baik berupa hiasan atau bangun-bangun geometris melalui konstruksi matematis dengan bantuan mistar.Tujuan :Melatih ketelitian dan kecermatan menggunakan alat gambar seperti menyambung garis, membagi garis dengan tepatFungsi :- Membuat hiasan berupa bangun-bangun geometris yang banyak digunakan dalam kegiatan perancangan tekstil dan tata ruang.- Penjelasan dari wujud suatu benda atau bangun dengan perbandingan ukuran yang akurat sehingga mendekati wujud yang sebenarnya.- Menjelaskan bagian-bagian konstruksi dari suatu bangun atau benda secara terperinci.Alat :- Pensil- Penggaris- Jangka- Drawing Pen- RapidoBahan : kertasPrinsip Menggambar Geometri :1. Membagi garis menjadi dua bagianTrik :- Buat garis (ukuran bebas)- Letakkan jarum jangka di salah satu ujung garis (bukaan jangka kira-kira setengah dari garis yang telah di buat)- Putar di bagian atas dan bagian bawah garis- Letakkan jarum jangka di salah satu ujung garis yang satu lagi (bukaan jangka kira-kira setengah dari garis yang telah di buat)- Putar di bagian atas dan bagian bawah garis- Akan ada persinggungan garis, kemudian tarik garis dari dua titik persinggungan di bagian atas dan bawah garis2. Membagi sudutTrik :- Buat garis yang bersudut (ukuran bebas)- Letakkan jarum jangka di ujung sudut (bukaan jangka bebas), putar jangka hingga memotong dua garis- Letakkan jarum jangka di salah satu titik singgung (bukaan jangka kira-kira setengah dari titik sudut)- Putar di bagian depan- Letakkan jarum jangka di salah satu titik singgung yang satunya lagi (bukaan jangka tetap)- Putar di bagian depan hingga ada titik singgung- Tarik garis dari ujung sudut ke titik singgung3. Membagi garis menjadi (n) bagianMenggambar ornamen mistar atau dalam istilah kesenirupaan sering disebut juga Menggambar Mistar Ornamen (MMO) merupakan kegiatan menggambar ornamen atau ragam hias dengan menggunakan alat bantu mistar atau penggaris. Selain itu digunakan pula alat bantu berupa jangka, penggaris segitiga (segitiga siku-siku yangmempunyai sudut 90, 60, 45, dan 30 derajat), mal, trekpen, rapido (dapat pula menggunakandrawing pen) yang memiliki ukuran ketebalan garis yang tepat, maupun alat bantu lainnya guna mempermudah pengerjaan gambar.Dalam perkembangannya, gambar ornamen mistar saat ini banyak dibuat dengan teknik digital melalui beberapa program yang ada dalam komputer seperti program CorelDraw, Paint, Autocad, dan lain-lain. Akan tetapi proses pembuatan secara manual tetap diperlukan karena tidak semua motif atau jenis gambar ornamen mistar dapat ditempuh melalui komputer.Dalam menggambar ornamen mistar dituntut ketelitian menggunakan teknik yang benar dan ukuran-ukuran yang tepat karena gambar seperti ini merupakan bagian dari menggambar teknik, seperti gambar arsitektur (interior maupun eksterior). Dengan kata lain, menggambar ornamen mistar merupakan langkah awal untuk belajar gambar teknik seperti gambar proyeksi dalam desain arsitektur.Gambar ornamen mistar banyak diterapkan pada desain interior seperti desain tegel keramik, desain plafon, kaca hias, desain teralis sebuah pagar atau jendela, wallpaper, dan lain-lain. Motif yang dipakai dlam gambar ornamen mistar banyak dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris seperti, lingkaran, segitiga, segiempat, segilima, segienam dan seterusnya. Namun, dapat pula menggunakan motif lain, asalkan proses pembuatannya tetap menggunakan alat bantu yang telah disebutkan di atas.Berikut ini akan dijelaskan teknik menggambar bentuk-bentuk dasar geometris yang dapat dikembangkan menjadi motif gambar ornamen mistar:

1.Membagi garis datar menjadi dua sama panjang- Tariklah sebuah garis A B- Tariklah garis silang C dan D dari A dan B- Tariklah garis tegak C dan D2.Membagi sudut menjadi dua sama besar- Tariklah garis A B dan A C.- Tariklah garis lengkung D E dari A- Tariklah garis silang F dari D dan E- Tariklah garis A F3.Membuat lingkaran- Tariklah garis A B- Buka jangka selebar garis itu dan tariklah lingkaran4.Segitiga dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Pindahkan jarum jangka ke A dan tariklah garis lengkung- Tariklah garis C D B5.Segiempat miring dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Tariklah garis A C D B6.Segiempat tegak dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Tariklah garis silang E dari A dan D- Tariklah garis silang F dari D dan B- Tariklah garis silang E dan F melalui titik tengah- Tariklah garis G H I J7.Segilima dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Tariklah lingkaran kecil dalam separoh lingkaran itu- Tariklah garis lengkung G ke H dari E ( itulah garis yang menentukan segi-seginya).- Tariklah garis G H I J K8.Segienam dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Pindahkan jarum jangka ke A dan tariklah garis lengkung dari C ke F- Pindahkan jarum jangka ke B dan tariklah garis lengkung dari D ke E- Tariklah garis A C D B E F9.Segitujuh dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Garis pertolongan tegak dibagi 7 sama panjang- Tariklah garis silang C dari A dan B- Tariklah garis C D melalui titik pembagian kedua, (itulah yang menetukan segi-seginya)- Tariklah garis A D E F G H I10.Segi delapan dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Tariklah garis silang E dari A dan D- Tariklah garis silang F dari dari D dan B- Tariklah garis A J D G B H C I11.Segi sembilan dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Garis pertolongan tegak dibagi 9 sama panjang- Tariklah garis silang C dari A dan B- Tariklah garis C D melalui titik pembagian kedua ( itulah yang menentukan segi-seginya)- Tariklah garis A D E F G H I J K12.Segisepuluh dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Tariklah lingkaran kecil dalam separoh lingkaran itu- Tariklah garis lengkung G ke H dari F, ( garis G F H itulah yang menentukan segi-seginya)- Tariklah garis G F H I J K L M M N O13.Segi sebelas dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Garis pertolongan tegak dibagi 11 sama panjang- Tariklah garis silang C dari A dan B- Tariklah garis C D melalui titik pembagian kedua, ( itulah yang menentukan segi-seginya)- Tariklah garis A D E F G H I J K L M14.Segi duabelas dalam lingkaran- Tariklah lingkaran- Pindahkan jarum jangka ke A dan tariklah garis lengkung I J- Pindahkan jarum jangka ke B dan tariklah garis lengkung K L- Pindahkan jarum jangka ke C dan tariklah garis lengkung G H- Pindahkan jarum jangka ke D dan tariklah garis lengkung E F- Pindahkan garis A E I D K F B H L C J G15.Ellips ( dua lingkaran )- Tariklah dua lingkaran yang sama besar dan saling melalui titik tengahnya.- Tariklah garis A B , A C , dan A D- Tariklah garis B E dan B F- Tariklah garis lengkung C D dari A- Tariklah garis lengkung E F dari B.16.Ellips ( tiga lingkaran )- Tariklah tiga lingkaran yang sama besar dan saling melalui titik tengahnya- Tarik garis A G, B H, C I, D J, dan E F.- Tariklah garis lengkung I J dari E.- Tariklah garis lengkung G H dari F17.Bulat telur- Tariklah lingkaran- Tarikalah garis silang A E dan B D melalui C- Tariklah garis lengkung E D dari C- Tariklah garis lengkung D A dari B- Tariklah garis lengkung E B dari A18.Ellips ( empat lingkaran )- Tariklah empat lingkaran yang sama besar- Yang kedua melalui titik tengah yang pertama- Yang ketiga mengenai garis tepi yang kedua- Yang keempat melalui ttitik tengah yang ketiga- Tariklah garis G C F dan F D H- Tariklah garis I A E dan E B J- Tariklah garis lengkung G H dari F- Tariklah garis lengkung I J dari E.

Menggambar ornamen primitif2.1. Pengetahuan tentang ornamen primitifSeni hias primitif berkembang pada zaman prasejarah, yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana sekali dan sekaligus merupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut orang primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan. Mereka menghunigoa-goa, hidup berpindah-pindah (nomaden) dan berburu binatang. Di bidang kesenian, seni hias yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai yang tinggi sebagai ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti pada dinding gua Leangleang di Sulawesi Selatan. Selain karya lukisan, terdapat juga hiasan-hiasan pada alat-alat berburu mereka yang berupa goresan-goresan sederhana. Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka terhadap dunia misterius atau alam gaib yang merupakan simbolis dari perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan takut, senang, sedih, dan perasaan damai. Ciri-ciri lain dari seni primitif yaitu goresannya spontan, tanpa perspektif, dan warna-warnanya terbatas pada warna merah, coklat, hitam, dan putih.

2.2. Penempatan ornamen primitif pada sebuah bidang

Secara garis besar motif yang digunakan untuk menyusun sebuah ornamen dibedakan menjadi dua, yakni motif geometris dan motif organis. Motif geometris adalah bentuk-bentuk yang bersifat teratur, terstruktur, dan terukur. Contoh bentuk geometris adalah segitiga, lingkaran, segiempat, polygon, swastika, garis, meander, dan lain-lain. Contoh motif geometrik:

2.3. Konsistensi pengulangan bentuk yang diterapkan pada ornamen primitifTeknik full repeat:

menciptakan ornamen dengan menyusun motifnya melalui pengulangan secara penuh dan konsisten

Teknik full drop repeat:

teknik penciptaan ornamendengan menyusun motifnya melalui pengulangan yang digeser/diturunkan kurang dari setengahnya. Dalam arti penempatan motif selalu diturunkan kurang dari setengah posisi motif sebelumnya.

Teknik full half repeat:

teknik penciptaan ornamendengan menyusun motifnya melalui pengulangan yang digeser/diturunkan setengahnya. Dalam arti penempatan motif selalu diturunkan setengah dari posisi motif sebelumnya.

Teknik rotasi:

teknik penciptaan ornamen dengan menyusun motifnya secara berulang, memutar bertumpu pada satu titik pusat.

Teknik reverse:

teknik penyusunan motif pada ornamen dengan cara berhadap-hadapan atau berlawanan arah sejajar satu dengan yang lain.

Teknik interval:

teknik penyusunan ornamen dengan menempatkan motifnya secara selangseling menggunakan dua motif berbeda.

Teknik random:

teknik penyusunan motif secara acak tanpa ada ikatan pola tertentu. Beberapa pola ditempatkan secara menyebar bebas.

Menggambar ornamen tradisional dan klasik3.1. Latar belakang sejarah ornamen tradisional dan klasikSejarah kehidupan manusia menunjukkan bahwa perkembnagan seni sejalan dengan perkembangan penalaran pandangan hidup manusia. Hal ini dibuktikan dengan adanya warisan budaya yang turun temurun, diantaranya adalah seni ornamen atau seni hias yang mampu hidup dan berkembang di tengah masyarakat dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Seni ornamen merupakan suatu ungkapan perasaan yang diwujudkan dalam bentuk visual sebagai pelengkap rasa estetika dan pengungkapan simbolsimbol tertentu.Ornamen tradisional merupakan seni hias yang dalam teknik maupun pengungkapannya dilaksanakan menurut aturan-aturan, norma-norma serta pola-pola yang telah digariskan terlebih dahulu dan telah menjadi suau kesepakatan bersama yang akirnya diwariskan secara turun temurun. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka setiap karya seni yang telah mengalami masa perkembangan dan diakui serta diikuti nilainya oleh masyarakat merupakan suatu tradisi, adat kebiasaaan dan pola aturan yang harus ditaati, baik teknik maupun pengungkapannya. Perjalanan sejarah ornamen tradisional sudah cukup lama berkembang. Berbagai macam pengaruh lngkungan dan budaya lain justru semakin menambah perbendaharaan senirupa, khususnya seni ornamen atau seni hias, sehingga munculah berbagai ornamen yang bersifat etnis dan memiliki ciri khas tersendiri. Ornamen tradisional yang masih hidup di masyarakat, memiliki ciri khas tertentu, antara lain: Homogen (ada keseragaman) Kolektif (sekumpulan motif dari beberapa daerah yang membentukmenjadi satu kesatuan utuh sebagai motif daerah tertentu) Komunal (motif yang dimiliki oleh daerah tertentu) Kooperatif (kemiripan motif yang diapakai oleh masyarakat dalamdaearah tertentu) Konsevatif Intuitif Ekologis SederhanaCiri khas tersebut dapat dilihat dari penggunaan istilah motif geometris dan organis yang diterapkan pada suatu bidang benda, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Motif-motif tersebut memiliki fungsi sebagai elemen dekorasi dan sebagai simbol-simbol tertentu. Bentuk seni ornamen dari masa ke masa mengalami perubahan, seiring dengan tingkat perkembanganpola pikir manusia tentang seni dan budaya. Dalam hal demikian terjadilah suatu proses seleksi budaya yang dipengaruhi oleh peraturan dan normanorma yang berlaku di masyarakat. Ornamen yang diminati akhirnya tetap dilestarikan secara turun-temurun dan mejadi ornamen tradisional, yaitu seni hias yang dalam teknik maupun pengungkapannya dilaksanakan menurut peraturan, norma, dan pola yang telah digariskan lebih dahulu dan menjadi kesepakatan bersama serta telah diwariskan secara turun-temurun.

3.2. Ornamen tradisional dan klasik yang ada di IndonesiaBentuk seni ornamen dari masa ke masa mengalami perubahan, seiring dengan tingkat perkembangan pola pikir manusia mengenai seni dan budaya. Dalam hal demikian terjadilah suatu proses seleksi budaya,yang dipengaruhi oleh peraturan dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Konsekuensinya ialah adanya bentuk ornamen yang tetap diakui dan diminati oleh masyarakat serta adanya bentuk ornamen yang tidak diminati oleh masyarakat.

Ornamen yang diminati akhirnya tetap dilestarikan secara turun-temurun dan menjadi ornamen tradisional, yaitu seni hias yang dalam teknik maupun pengungkapannya dilaksanakan menurut peraturan, norma, dan pola yang telah digariskan lebih dahulu dan menjadi kesepakatan bersama serta telah diwariskan secara turun-temurun. Contoh ornamen tradisional dengan motif geometris, ialah ornamen yang diterapkan pada motif kain seperti: motif kawung, parang rusak, dan Truntum. Motif merupakan jenis bentuk yang dipakai sebagai titik tolak/gagasan awal dalam pembuatan ornamen, yang berfungsi untuk menunjukkan perhatian, mengenali, dan memberikan kesan perasaan. Beberapa bentuk ornamen tradisional yang ada di daerah di Indonesia:

Menggambar ornamen modern

4.1. Latar belakang ornamen modern

Ornamen modern merupakan seni hias yang berkembang dari pembaharuanpembaharuan atau suatu bentuk seni yang dalam penggarapannya didasarkan atas cita rasa baru, proses kreatif dan penemuan. Ornamen modern merupakan seni yang bersifat kreatif, tidak terbatas pada objekobjek tertentu, waktu dan tempat, melainkan ditentukan oleh sikap batin penciptanya. Terlepas ikatanikatan tradisi merupakan nafas baru dalam dunia imajinasi yang mendorong daya kreatifitas dan mengajak seseorang ke suatu pemikiran baru.Ciriciri ornamen modern adalah multiplied (tidak terikat pada satu aturan tertentu), yaitu: Heterogen (tidak seragam) Individual (menurut penciptanya). Kompetitif (bersaing dalam mencipta untuk mencapai proses kreatif) Progresif (tidak terikat pada aturan aturan tertentu) Conscious (sadar akan penciptanya, tidak terpengaruh) Gradual (mencipta secara terus menerus) Ekologis berantai (berputar secara berantai dan terjadi perubahan perubahan dalam prosesnya) Complicated (rumit) Rasional (masuk akal)Ciri khas tersebut dapat dilihat dan diamati dan penerapan teknik pengembangan motif geometris dan organis pada suatu bidang karya dua dimensi atau tiga dimensi. Penerapan motif tersebut kebanyakan berfungsi sebagai elemen dekorasi dan simbolsimbol tertentu menurut penciptanya yang kemudian disahkan oleh masyarakat tertentu.4.2. Berbagai komposisi elemen-elemen yang artistik dan estetik