3
Motor Gasoline (Mogas) merupakan produk pengolahan minyak bumi yang terdiri atas campuran hidrokarbon, impurities, dan additives. Mogas dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) jenis torak dengan sumber nyala dari suatu spark ignitor (busi). Mogas memiliki trayek didih antara 30 – 200 o C. Komponen utamanya adalah straight run naphta dengan angka oktan berkisar antara 65-80 RON. Sebelum dipasarkan, produk mogas siap jual biasanya telah mengalami proses blending (pencampuran) dengan komponen lainnya. Hal ini bertujuan agar kualitas mogas memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan. Persyaratan spesifikasi mogas di Indonesia mengacu pada SK Dirjen Migas. Untuk detail spesifikasi mogas akan dibahas pada subbab berikutnya. Komponen Blending mogas secara garis besar dibedakan menjadi dua, yakni HOMC (High Octane Mogas Components) atau komponen mogas beroktan tinggi dan additives. HOMC pada umumnya juga berupa senyawa hidrokarbon hasil pengolahan minyak bumi lebih lanjut dengan proses konversi. Dengan adanya proses konversi tersebut, komponen penyusun HOMC memiliki struktur molekul dan jenis senyawa hidrokarbon yang berbeda dengan naphtha hasil dari proses distilasi atau yang disebut sebagai virgin naphtha atau straight run naphtha. Perbedaan yang paling jelas ada pada sifat antiknock-nya yang dinyatakan sebagai angka oktan. Fraksi HOMC memiliki angka oktan yang lebih tinggi dibandingkan straight run naphtha oleh karenanya HOMC ini dicampurkan (blending) dengan straight run naphtha untuk meningkatkan kualitas sifat antiknock-nya. Berikut ini adalah contoh beberapa jenis HOMC beserta angka oktan dan kontribusinya terhadap MON.

Motor Gasoline

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mogas

Citation preview

Motor Gasoline (Mogas) merupakan produk pengolahan minyak bumi yang terdiri atas campuran hidrokarbon, impurities, dan additives. Mogas dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) jenis torak dengan sumber nyala dari suatu spark ignitor (busi). Mogas memiliki trayek didih antara 30 200oC. Komponen utamanya adalah straight run naphta dengan angka oktan berkisar antara 65-80 RON. Sebelum dipasarkan, produk mogas siap jual biasanya telah mengalami proses blending (pencampuran) dengan komponen lainnya. Hal ini bertujuan agar kualitas mogas memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan. Persyaratan spesifikasi mogas di Indonesia mengacu pada SK Dirjen Migas. Untuk detail spesifikasi mogas akan dibahas pada subbab berikutnya. Komponen Blending mogas secara garis besar dibedakan menjadi dua, yakni HOMC (High Octane Mogas Components) atau komponen mogas beroktan tinggi dan additives. HOMC pada umumnya juga berupa senyawa hidrokarbon hasil pengolahan minyak bumi lebih lanjut dengan proses konversi. Dengan adanya proses konversi tersebut, komponen penyusun HOMC memiliki struktur molekul dan jenis senyawa hidrokarbon yang berbeda dengan naphtha hasil dari proses distilasi atau yang disebut sebagai virgin naphtha atau straight run naphtha. Perbedaan yang paling jelas ada pada sifat antiknock-nya yang dinyatakan sebagai angka oktan. Fraksi HOMC memiliki angka oktan yang lebih tinggi dibandingkan straight run naphtha oleh karenanya HOMC ini dicampurkan (blending) dengan straight run naphtha untuk meningkatkan kualitas sifat antiknock-nya. Berikut ini adalah contoh beberapa jenis HOMC beserta angka oktan dan kontribusinya terhadap MON.

Perlu diketahui bahwa performa suatu mogas sangat ditentukan oleh profil kurva distilasinya. Berdasarkan profil distilasi tersebut, performa mogas seperti kemudahan penyalaan awal, oil dilution, kecepatan akselerasi, potensi vapor lock, dan sebagainya.