34
Hasil diskusi Pengertian Mouthwash a. (Scoville’s : 259) Mouthwash adalah suatu cairan dengan rasa dan bau yang menyenangkan, digunakan untuk membersihkan mulut b. (RPS 18 th : 1526) Mouthwash adalah suatu larutan cair dimana paling sering digunakan untuk penghilang bau, penyegar atau efek antiseptik atau untuk mengontrol plak. c. (Parrot : 175) Mouthwash adalah larutan yang digunakan untuk membersihkan mulut atau pengobatan kondisi penyakit pada membran mukosa oral. d. (Balsam : 533) Kadang-kadang sulit untuk membedakan antara kosmetik dan obat dan khususnya untuk produk-produk yang ditujukan untuk penggunaan dalam rongga mulut. Obat gigi dan mouthwash dimana hanya digunakan sebagai pembersih, penyegar dan atau penghilang bau didefinisikan sebagai kosmetik. Mouthwash ditawarkan hanya untuk tujuan pengobatan terapeutik pada penyakit gusi dan mukosa atau sebagai obat untuk mencegah karies. Mouthwash mewakili produk yang tergolong kosmetik sekaligus obat dan hal ini ditetapkan oleh Federal Drug and Cosmetic Art. e. (The Formulation of Cosmetic : 364) Fungsi utama dari mouthwash adalah untuk membersihkan sepenuhnya rongga mulut, menghilangkan nafas yang bau, memiliki pengaroma yang diinginkan dan membuat mulut terasa segar. f. (Dom Martin : 873) Mouthwash secara umum dianggap sebagai cairan yang mengandung obat untuk membersihkan mulut atau mengobati penyakit pada bagian membran mukosa oral. Kesimpulan : Mouthwash adalah sediaan cair yang digunakan untuk membersihkan, menyegarkan mulut, menghilangkan bau

Mouthwash Dan Teori

Embed Size (px)

Citation preview

Hasil diskusi

Pengertian Mouthwasha. (Scoville’s : 259)

Mouthwash adalah suatu cairan dengan rasa dan bau yang menyenangkan, digunakan untuk membersihkan mulut

b. (RPS 18 th : 1526)Mouthwash adalah suatu larutan cair dimana paling sering digunakan untuk penghilang bau, penyegar atau efek antiseptik atau untuk mengontrol plak.

c. (Parrot : 175)Mouthwash adalah larutan yang digunakan untuk membersihkan mulut atau pengobatan kondisi penyakit pada membran mukosa oral.

d. (Balsam : 533)Kadang-kadang sulit untuk membedakan antara kosmetik dan obat dan khususnya untuk produk-produk yang ditujukan untuk penggunaan dalam rongga mulut. Obat gigi dan mouthwash dimana hanya digunakan sebagai pembersih, penyegar dan atau penghilang bau didefinisikan sebagai kosmetik. Mouthwash ditawarkan hanya untuk tujuan pengobatan terapeutik pada penyakit gusi dan mukosa atau sebagai obat untuk mencegah karies. Mouthwash mewakili produk yang tergolong kosmetik sekaligus obat dan hal ini ditetapkan oleh Federal Drug and Cosmetic Art.

e. (The Formulation of Cosmetic : 364)Fungsi utama dari mouthwash adalah untuk membersihkan sepenuhnya rongga mulut, menghilangkan nafas yang bau, memiliki pengaroma yang diinginkan dan membuat mulut terasa segar.

f. (Dom Martin : 873)Mouthwash secara umum dianggap sebagai cairan yang mengandung obat untuk membersihkan mulut atau mengobati penyakit pada bagian membran mukosa oral.

Kesimpulan : Mouthwash adalah sediaan cair yang digunakan untuk membersihkan, menyegarkan mulut, menghilangkan bau mulut, atau untuk tujuan pengobatan penyakit pada membran mukosa oral atau penyakit gusi atau untuk mencegah karies gigi dengan rasa dan bau yang menyenangkan.

Pembagian Mouthwash(Balsam : 534)Mouthwash dapat diklasifikasikan sebagai berikut :1. Mouthwash kosmetik terdiri dari air (dan biasanya alcohol, pengaroma atau pewarna) juga dapat

mengandung bahan-bahan surfaktan untuk tujuan dalam membantu kelarutan dari minyak esensial dan membantu dalam penetrasi dan pembersihan mulut dan gigi.

2. Mouthwash dimana tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan atau memusnahkan bakteri normal yang ditemukan dalam jumlah besar pada rongga mulut. Bahan-bahan antiseptik

bertanggung jawab untuk efek ini yang harus dapat dibawa dalam larutan baik secara fisik maupun kimia.

3. Mouthwash astrigent dimana dalam penambahannya untuk efek langsung pada mukosa oral, juga memberikan tujuan flokulasi dan pengendapan bahan protein sehingga dapat dihilangkan dengan cara pembilasan.

4. Mouthwash pekat yang dirancang untuk penggunaan setelah diencerkan 5. Mouthwash dapar dimana aksi utamanya tergantung pada pH larutan sebagai contoh sediaan

alkali, mungkin membantu dalam mengurangi lendir maupun saliva.6. Mouthwash penghilang bau dimana tergantung pada aksi antibakterinya atau pada mekanisme lain

(yang tidak berhubungan dengan aksi lain) untuk efeknya.7. Mouthwash terapeutik dimana diformulasikan untuk tujuan meringankan infeksi, mencegah karies

gigi, atau meringankan beberapa kondisi patologikal lain pada mulut, gigi atau kerongkongan.

Zat Antiseptik Dalam Mouthwasha. (Modern Cosmetology :286,289)

Pemilihan antiseptikAntiseptik umumnya digunakan dalam sediaan yang dapat membersihkan termasuk fenol,

timol, salol, formalin, asan tanic, asam borat, chlorinat timol, hexaclorofen, dan campuran ammonium kuartener. Pengaroma dalam mouthwash

Diperlukan kebijaksanaan dalam penambahan minyak esensial seperti yang telah disebutkan. Pengaroma adalah point penting dalam produk mouthwash yang popular dan diperlukan banyak uang dalam pembelian minyak dengan kualitas terbaik, biasanya diperoleh dengan pembelian yang bijak.

Perhatian seharusnya diberikan dalam pemilihan pengaroma untuk produk yang teroksidasi, karena banyak minyak esensial yang mudah teroksidasi dan terganggu rasanya. Dalam banyak kasus, untuk pembuatan dalam skala kecil campuran pengaroma ditujukan khusus.

Digunakan dalam mouthwash yang mengandung campuran zat pengaroma yang dikombinasikan dengan antiseptik yang cocok yang menawarkan efek germisida aktif dengan range yang luas karena banyak dari minyak esssensial juga digunakan sebagai pengaroma yang memiliki nilai germisida yang pasti khususnya timol, eugenol dan clove.

b. (Jellineck : 307)Bahan aktif yang penting dalam mothwash adalah:

1. Pengaroma, minyak peppermint, menthol, minyak anisi, anethole, fenol, eucalyptol, clove, dan minyak cinnamon dan metil salisilat. Beberapa pengaroma juga berefek disinfektan, umumnya digunakan saccharin atau pemanis lain ditambahkan kecuali gula.

2. Disinfektan, asam salisilat, campuran ammonium kuartener, oxiquinolin sulfat, thymol dan p-chloro-m-cresol

3. Ekstrak obat. Jika ekstrak kaya akan tannin (seperti tincture myrrh atau cinchona) memiliki efek astrigen dan stimulan. Dengan rasanya yang menggigit juga kadang-kadang digunakan sebagai komponen pengeroma. Dalam jumlah kecil, surfaktan kadang-kadang ditambahkan untuk mouthwash yang tidak ditujukan untuk aksi kelarutannya tetapi sebagai bahan pembasah, dapat meningkatkan efek detergent dari sediaan. Mouthwash juga sering diwarnai dengan bahan celupan sayuran (Saffron, carmin, floxin, eritrosin) yang tidak memiliki efek

c. (Balsam 537)Anti bakteri

Banyak senyawa kimia dimana diketahui aktif melawan mikroorganisme berspektrum luas yang dapat digunakan dalam komposisi mouthwash pada level rendah yang diketahui berbahaya pada jaringan oral. Penggunaan dari bahan-bahan ini bagaimanapun, pada konsentrasinya diketahui efektif secara invitro, tidak perlu dibuat dalam sediaan dimana mereka berperan sebagai “antiseptik” ketika digunakan sebagai mouthwash. Fakta ini terutama dari defenisi istilah “antiseptik” yang diberikan FFDC act.

Yang mewakili suatu obat, dalam labelnya, sebagai suatu antiseptik seharusnya dianggap untuk mewakili sifat germisida, kecuali untuk kasus dimana diakui atau diwakili sebagai suatu antiseptik untuk penghambat yang digunakan sebagai pembasah pakaian, salep, serbuk atau penggunaan lain yang terlibat kontak jangka panjang dengan tubuh.

Dengan demikian, selama periode waktu pendek dimana kontak mouthwash pada mukosa mulut dibawah kondisi penggunan normal, itu harus menunjukkan aksi germisida jika dibuat untuk “antiseptik” . bagian ini merupakan ringkasan peraturan dari Slocum, dalam perwakilan pendapat dari titik pandang Food and drug administration.

Karena sejak mouthwash dipertahankan efektivitas bakterisidnya, ini akan lebih baik jika menggunakan senyawa yang telah diperkirakan untuk tujuan dengan perhatian kegunaan atau potensial terbesar.Senyawa Fenol yang Berguna

Potensial sejumlah besar turunan fenol dan bagian-bagian penting dari kelas ini dalam senyawa telah dipelajari secara berkelanjutan. Untuk melihat secar komperhensif dari subjek ini.

Hanya terbatas jumlah senyaw fenol yang ditemukan aplikasinya dalam mouthwash. Faktor-faktor terbatas termasuk secara objektif, kelarutan yang berkurang, kehilangan warna yang cepat atau degradasi, atau cukupnya informasi tentang toksikologi atau sifat sensitive dan harganya tinggi. Beberapa dari senyawa ini telah digunakan termasuk :1) Beta-naftol, digunakan dalam konsentrasi kira-kira 0,3-0,5 % dalam larutan alcohol dan air.2) Timol, turunan asli dari minyak-minyak esensial yang dibuat secara sintetik, secara umum

digunakan dengan konsentrasi kira-kira 0,1 %3) Carvacrol, isomer dengan timol dan dengan sifat-sifat yang sama.4) Klorotimol, p-kloro, turunan timol. Konsentrasinya biasa 0,05-0,1%5) Amil-, hexyl-, heptyl-, dan octafenol telah ditemukan penggunaannya dalam formulasi

mouthwash. Ini yang paling aktif dimana rantai alkilnya normal dan para- pada kelompok hidroksi. Turunan ini digunakan pada konsentrasi 0,05-0,3%

6) Hexylresorsinol, turunan dihidrofenol yang efektif ditemukan penggunaannya dalam mouthwash. Ini digunakan dalam konsentrasi 0,05-0,1%

7) Heksaklorofen, mungkin paling luas digunakan dari semua antibakteri fenol, digunakan pada konsentrasi 0,02-0,2%

8) Fenol sendiri masih jarang digunakan dalam mouthwash, ini menyebabkan efek anastetik local yang lemah pada membran mukosa mulut dengan tambahan pad sifat-sifat antibakterinya dan digunakn dalam konsentrasi 0,1-1,0 %

Pembicaraan umum, beberapa dari sifat-sifat yang lebih penting dari senyawa fenol dapat diringkas sebagai berikut :1) Hampir semua turunan hidroksibenzen mempunyai efek bakterisidal, dimana dihubungkan

dengan konsentrasinya dan waktu kontak, melawan sejumlah besar mikroorganisme.2) Secara struktural, efek mikrobisidal dipotensiasi oleh alkalisasi, halogenasi atau hidroksi lai

hingga titik dimana aktivitanya menurun. Pada masalah ini, prinsip dari aktivitas termodinamik telah dihubungkan pada efek antibakteri.

3) Senyawa fenol adalah lebih efektif dalam bentuk hidroksinya daripada sebgai fenolat dan biasanya lebih efektif dalam air daripada dalam pelarut lain.

4) Kelarutan dalam air dari turunan fenol berkurang oleh alkilasi atau halogenasi, tetapi biasanya meningkat oleh hidroksilasi. Secara fisik, fenol dapat dilarutkan oleh bahan-bahan surfaktan dimana mungkin mempotensiasi aksi antibakterinya, atau kadang-kadang menekannya.

5) Bahan organik yang dapat menekan aktivitas fenol.Senyawa Ammonium Kuartener

Senyawa ammonium kuartener telah menjadi subjek yang menarik untuk antiseptik umum, disinfektan dan tujuan sanitasi. Sebagian besar produk sediaan mouthwash diperkenalkan dalam beberapa tahun yang lalu mengandung kuartener (sebagai bahan antibakteri dan penghilang bau) Salah satu factor yang penting bahwa telah dihasilkan kesulitan dalam formulasi untuk produk oral yang ditemukan karakteristiknya, rasa dari kuartener dimana pada awalnya tidak disetujui, tetapi mempunyai rasa yang menggigit dan efeknya yang menyenangkan. Telah diteorikan bahwa sifat ini dapat menyebabkan sifat absorbsi yang tinggi dari kuartener untuk mukosa oral dan khususnya sedikit rasa pengaroma yang baik dan penggunaan kuartener murni dapat mengatasi hal ini. Afinitasnya untuk absorbsi jaringan, bagaimanapun dapat menghasilkan perpanjangan aktivitas antibakteri saat digunakan secara in vitro.

Lawrence (10) memperlihatkan literature tentang senyawa ammonium kuartener. Bentuk aksi antibakteri mungkin telah dipelajari secara luas dibandingkan gugus tunggal dari antiseptik lainnya. Mekanisme tidak dieludasi secara komplit tetapi umumnya, dipercaya berhubungan dengan racun oksidatif dan sifat enzim glikolitik dari sel bakteri.

Kelas dari senyawa ini diketahui sebagai “germisid” campuran ammonium kuartener telah dikembangkan yang dapat digambarkan secara umum untuk ammonium kuartener morfolinum alkil sulfat. Jenis ini memiliki derajat aktifitas bakterisid yang tinggi pada range pH yang luas dan pencampurannya ditingkatkan dengan molekul anion. Senyawa ini tidak langsung diendapkan oleh garam Na dari rantai panjang asam lemak atau detergen amoniak lain. Senyawa ammonium kuartener yang telah ditampilkan dalam beberapa produk mouthwash. Beberapa diantaranya mengandung etilpiridin klorid, “degvaden”, dan “dopamine bromida”. Semuanya adalah subjek dari evaluasi in vitro dan in vivo.

Ketidakcampuran telah dicatat untuk alkalibenzilamonium klorid dengan beberapa bahan kimia yang telah digunkan dalam sediaan mouthwash. Beberapa diantaranya termasuk minyak peppermint, metil p-hidroksibenzoat, asam borat, karamel, asam sitrat dan saccharin. Beberapa ketidak campuran dapat terjadi dengan kuartener lain.

Beberapa karakteristik dari kuartener, dapat disimpulkan sebagai berikut :1) Kebanyakan kuartener tidak tercampurkan secara kimia dengan detergen anionic dengan

banyak senyawa lain. Semua tidak diaktifkan sebagian oleh bahan organic.2) Uji koefisien fenol untuk mengevaluasi kuartener adalah bukan metode yang memuaskan

untuk memprediksi dibawah kondisi penggunaan.3) Dalam alkilmetilbenzilamonim halida, alkiltrimetil ammonium halida dan alkil piridin halida,

gugus alkil seharusnya mengandung 12,14 dan 16 ikatan karbon untuk aktivitas aptimum.4) Kuartener umumya efektif melawan bakteri dan jamur berspektrum luas.5) Kebanyakan kuartener lebih aktif pada pH dibawah netral, tetapi etilpiridium klorid dan

campuran senyawa ammonium kuartener sama efektifnya pada range pH yang luas.Minyak esensial

Msekipun bahan pengaroma dalam mouthwash dipertimbangkan lebih penting untuk karakteristik rasanya, banyak yang digunakan aksi bacterial. Beberapa diantaranya alah minyak kayu manis, kassia, eucalyptus, thyme dan minyak-minyak pilihan seperti menthol, thimol, eukalipotol, anethole, dan metil salisilat. Umumnya dapat dikatakan bahwa minyak esensial yang

mengandung persentase yang tinggi dari aromatik aldehid atau alcohol memiliki aktivitas bacterial, padahal kandungan asam dan ester tidak memiliki aktivitas bakterisidal.Senyawa antibakteri lain-lain

Dalam penambahan pada ketiga kelas umum dari bahan antimikroba telah membicarakan poin ini, (yang umumnya digunakan) ada beberapa penambahan bahan misell digunakan dalam mouthwash atau konsentrasi mouthwash untuk efek antibakterisidnya.2) Asam benzoat menggunakan efek antibakteri pada rongga mulut dan merusak membran

mukosa dan struktur gigi. Asam benzoat memiliki rasa yang tidak dapat diterima. 3) Formaldehid adalah germisida kuat, tetapi dapat melukai jaringan mulut. Penggunaan

berkelanjutan dari formaldehid dalam formulasi cairan mouthwash tidak disarankan. 4) Potassium klorat kadang-kadang digunakan untuk infeksi oral tetapi dapat diabsorbsi oleh

jaringan untuk memproduksi hemoglobinuria. 5) Tirotrisin dan Gromisidin adalah sedikit dari antibiotik yang stabil dalam larutan cair untuk

penggunaannya dalam mouthwash.6) Iodin, sediaan bebas digunakan pada konsentrasi mouthwash, iodine adalah antiseptik yang

efektif.7) Asam borat digunakan daalm mouthwash pada konsentrasi 2-4%8) Klorin, senyawa bebas yang memiliki efek germisid dan sifat deodoran, tetapi karekteristik

rasa dan baunya membuatnya tidak menyenangkan untuk digunakan. Larutan hipoklorit distabilkan oleh bahan kimia yang biasanya digunakan.

9) Kadang-kadang digunakan 8-hidroksikuinolin, meskipun rasanya tidak menyenagkan, sebagai sitrat atau sulfat pada konsentrasi 0,05-0,2%

10) Turunan Nitrofurazan telah diselidiki secara luas sebagai komponen mouthwash tetapi mereka memiliki aktivitas antimikroba pada spectrum yang luas. Banyak perubahan dari asalnya yang menunjukkan tekanan pada warna yang menjadi gelap jika terkena cahaya.

11) Senyawa organik merkuri telah disarankan untuk mouthwash, tetapi banyak diantaranya memiliki toksisitas yang tinggi atau indeks sanitasi yang dipertimbangkan terlebih dahulu

12) Sodium perborat, urea peroxida dan senyawa penghasil oksigen lainnya yang telah disarankan, utamanya untuk efek pengobatan infeksi gigi dan gusi dan iritasi lainnya atau inflamasi mulut dan gusi.

Mouthwash penghilang bau(Balsam : 546)

Walaupun pengakuan yang kurang dari tingginya ketelitian pada evaluasi mulut dan intensitas bau nafas, menunjukkan derajat penggunaannya. Mekanisme aksi dari efek ini dapat dilakukan sbb:1. Pembersihan gigi dan jaringan sehingga fermentasi dan pembusukan kotoran-kotoran dapat

dipindahkan secara mekanik. Profilaksis gigi atau penyikatan gigi dapat menurunkan intensitas bau mulut.

2. Penghambatan bakteri dan aktivitas enzimatik pad mulut sehingga produk akhir bau mulut tidak terbentuk

3. Menggunakan bahan-bahan yang membatasi atau menghilangkan bahan bau oleh reaksi kimia atau absorbsi fisika.

4. Memasukkan bau yang menyenangkan untuk bahan yang tidak diinginkan dengan cara penutupan efek

Alkohol dan bahan lainnya(Balsam : 547)

Dengan pengecualian dari air, tidak ada bahan tunggal yang digunakan dalam kebanyakan sediaan mouthwash atau pada konsentrasi yang tinggi sebagai etil alkohol. Fungsi alkohol dalam sediaan adalah :i. Untuk membantu kelarutan dari minyak-minyak pengaroma dan komponen organik yang

kelarutannya rendah dalam air. Dalam kebanyakan instansi, tidak ada pelarut pengaroma yang dibutuhkan melebihi konsentarasi alcohol antara 10-30 %

ii. Untuk menurunkan tegangan permukaan dan membantu pembasahan dan aksi penetrasi dari bahan antibakteri, astrigent dan deodorant.

iii. Untuk membantu sebagai astrigen sedang dengan keuntungan dari ikatan air dan protein.

pH sediaan mouthwash(Scoville’s : 260)

Umumnya banyak sediaan oral memiliki pH bersifat alkali dengan range pH antara 7 dan 9,5. jika bersifat asam memiliki nilai pH dibawah 5

Syarat mouthwash(Modern Cosmeticology : 286)

Bahan dengan sifat germisida yang luas digunakan sebagai mouthwash dengan hasil yang frekuentatif dalam perdagangan sebagai antiseptik umum dan hygine mulut sebagai salah satu dari banyak kemungkinan penggunaannya; umumnya dalam berbagai variasi kelarutan. Dalam banyak kasus, tidak ada mouthwash yang dijual tanpa perhatian untuk tes dan bebas dari adanya toksisitas dan iritan.

Pemanis dalam mouthwasha. (Jellineck : 307)

Umumnya digunakan Saccharin atau pemanis lainnya dapat ditambahkan kecuali gula. Karena gula oleh bakteri yang hidup di mulut yang akan mengubah gula menjadi asam laktat. Ini adalah asam yang merusak gigi.

b. (Balsam : 548)Bahan pemanis sering (tetapi tidak selalu) digunakan dalam mouthwash. Saccharin sodium

ditemukan dalam aplikasi yang paling luas, tetapi garam dari asam siklohexansulfamic (Cyclamat) juga telah dianjurkan samapi dilarang penggunaannya oleh FDA. Larutan gliserol dan sorbitol memberikan rasa manis dan digunakan mungkin untuk mengurangi atau menghilangkan, untuk membantu penambahan rasa manis. Gula fermentasi jarang digunakan karena potensi karsinogeniknya. Fosdick (12) menyatakan bahwa sorbitol tidak dimetabolisme untuk asam dalam waktu 20 menit setelah di mulut, dan faktanya dapat menimbulkan plak. Dimana pH sukrosa yang diproduksi sama dengan pH dalam waktu yang sama.

STABILITAS, PEMBUATAN DAN FORMULASI

(Balsam : 549)Ada banyak efek yang tidak menguntungkan yang dapt timbul dalam sediaan mouthwash

sejak pembuatan sampai dibeli untuk digunakan. Pengaroma adalah subjek untuk degradasi, warna dapat memudarkan bahan terapeutik dapat diinaktifkan atau diendapkan kekeruhan atau opalescense dapat timbul. Tidak ada pengganti untuk pengujian yang memadai, bukan hanya contoh sediaaan laboratorium, tapi juga produk yang dibuat dari bahan tanaman. Sedikit aturan khusus yang dapat dipakai tapi berikut ini adalah yang dipertimbangkan bernilai baik dalam evaluasi produk bermanfaat dari pokok pendapat praktek :1) Kontrol kualitas yang memadai dari semua bahan mentah sangat penting. Tidak ada permintaan

positif terhadap berbagai produk adalah kurangnya control terhadap komponen bahan.2) Pengubahan formula nampaknya berakibat tidak diharapkan dari hasil yang tidak baik pada

komposisi yang seimbang, lagipula efek ini tidak muncul hingga setelah produk disimpan untuk beberapa waktu.

3) Pengujian stabilitas dipercepat pada temperature yang dinaikkan umumnya bernilai tapi tidak selalu dinormalkan di bawah kondisi yang lebih normal.

4) Komposisi mouthwash, seperti produk komersial lain, harus dikirimkan dari tempat pembuatan (pabrik) ke berbagai tujuan. Ini dapat menyebabkan pemaparan terhadap suhu 30°-45°C. Pada temperature rendah, larutan asli atau yang dengan sedikit alcohol atau glikol akan membantu dan diperluas, mungkin merusak kontainer. Pada temperature ekstrim, sangat penting diketahui bahwa perubahan dapat terjadi secara reversible/irreversible.

5) Sebagian besar pengaroma dan bahan terapeutik biasanya sebuah kompleks bahan organic alami dan subjek pengubahan kimia. Bukan hanya ini yang harus diuji untuk stabilitas sebelum formulasi dibebaskan untuk pembuatan umum tapi kadangkala studi utama senyawa yang rentan akan menunjukkan kebutuhan perlindungan selama produksi, bahwa kimian dengan penggunaan antioksidan atau fisika dengan penggunaan botol berwarna kuning sawo atau sebagainya.

Teknik formulasi untuk mouthwash tidak sesulit dalam banyak sediaan air. Umumnya aturan yang baik mengikuti kelarutan bahan-bahan dalam komponen cairan yang paling larut. Jika mencampur larutan, volume terbesar dari larutan biasanya harus ditambahkan ke yang lebih sedikit, walaupun pengecualiannya diketahui.

Pembuatan mouthwash dilakukan paling aman dalam peralatan baja, walaupun yang berlubang, pencampuran garis-garis dalam tangki, memuaskan untuk sebagian besar produk. Formula yang kelarutan dalam level garis batas harus didinginkan dan pembuatannya, sebelum difiltrasi, baik melalui penggantian es untuk bagian yang terdiri dari air atau menggunakan alat pendingin. Semua mouthwash seharusnya difiltrasi (diperbaiki) sebelum dimasukkan dalam botol. Berbagai tipe dari filter tekanan lebih cocok ; tujuan filter seperti asbes, fullers earth atau bahan inert lain dapat bermanfaat.

Ada banyak jumlah komposisi mouthwash potensial dan bagian formula dapat membantu tanpa tujuan selain untuk bekerja sebagai petunjuk ilustratif untuk perkembangan kerja lebih lanjut untuk deskripsi lengkap dari formula dari sedikit tipe standar mouthwash, pembaca harus mengacu pada Formularium Nasional bagian larutan alkaline aromatik, larutan antiseptik dan campuran larutan sodium borat.

Formula 1Hexylresorcinol 0,0800%Glycerol 20.0000Asam askorbat 0.1000Minyak clove 0,0200Metil salisilat 0.0200Etil alkohol 18.000Air 61.7800FD&C Blue No 2 0.0005Petunjuk penggunaan : Larutkan dengan 2-3 bagian airFormula dihadirkan disini menawarkan tipe representative. Formula 1 adalah tipe

hexylresorcinol. Formula 2 didasrakan pada sirup kwartener, dalam kasus ini cetylpyridinium klorida ; mouthwash astringensia ditunjukkan pada formula 3, produk alkali dal;am formula 4 ; tipe klorofil dalam formula 5; dan produk anti enzim dalam formula 6. akhirnya formula 7 menawarkan mouthwash pekat, produk anhidrat selain untuk adanya air dalam etil alcohol.

Formula 2Cetylpyridinium klorida 0.100%Sorbitol, 70% larutan 20.000Minyak Cinnamon 0,050Minyak Peppermint 0.100Asam sitrat 0.100FD&C Red No 2 0.001Tween 60 0.300Etil alkohol 10.000Air 69.349Petunjuk penggunaan : Larutkan dengan 3-4 bagian air

Formula 3Zink klorida 0.150%Natrium sakarin 0.100Minyak cinnamon 0.040Menthol 0.050FD&C Red No 4 0,002Etil alkohol 25,000Air 71,658Petunjuk penggunaan : Larutkan dengan 1-2 bagian air

Formula 4Natrium bikarbonat 2.000%Natrium klorida 0.500Natrium sakarin 0.030Eukaliptol 0.025Timol 0,015Safrol 0,040Etil alkohol 25.000FD&C Yellow No 5 0.002Air 72,118Petunjuk penggunaan : Larutkan dengan 1-2 bagian air

Formula 5Natrium kalium tembaga 0.050%Minyak peppermint 0.050Minyak spearmint 0.050Natrium karboxynetilselulosa 0.100Natrium sakarin 0.150Igepal CO-630-Triton-100 0.500Etil alcohol 10.000Air 88.200Petunjuk penggunaan : Larutkan dengan 1-2 bagian air

Formula 6Natrium N-lauroyl sarcosinate 0.100%Minyak peppermint 0.020Menthol 0.020Eugenol 0.010Tween 20 0.200Natrium sakarin 0.100Etil alkohol 12.500FD&C Blue No 1 0.001Air 87.049Petunjuk penggunaan : Larutkan dengan 1 bagian air

Sejauh yang diketahui, tidak ada formula dalam pelanggaran hak paten US tapi harusnya dikonfirmasikan dengan pengaroma kompeten sebelum digunakan/diadaptasikan untuk pembuatan. Determinasi “obat baru” yang mungkin statusnya di bawah Federal Food, Drug And Cosmetic disarankan semua formula yang disarankan telah dibuat dalam laboratorium da ditemukan agak stabil.Stabilitas dalam range panjang tidak dapat dijamin, juga tidak ada garansi yang ditawarkan mengenai keamanan untuk jaringan oral selama penggunaan larutan semua formula membutuhkan jenis pemeriksaan yang biasanya pada produk baru yang disetujui, termasuk pengujian pemakaian jangka panjang di bawah pengawasan medis/supervise dental setelah keamanannya untuk tes laboratorium telah disetujui melalui penelitian toksikologi yang memadai selama penggunaan dan atau periode tes klinik sebelum dipasarkan ketidakhadiran toksikologi potensial yang tidak diinginkan seharusnya dilaporkan.

PEWARNA DAN PENGAROMA

Pewarna (Prescription : 171 – 181)

Adakalanya parmasis, dalam sediaan digunakan pewarna untuk meningkatkan penerimaan pasien. Mungkin mudah digunakan untuk masalah ini adalah digunakan pewarna makanan yang dapat diperoleh di toko makanan, seperti makanan, bahan obat dan kosmetik tidak stabil.

Bagaimanapun, digunakan campuran di mana stabilitasnya panjang, larutan dapat terdiri dari 3-4% bahan pewarna dalam propilenglikol. Pewarna yang digunakan adalah biru, hijau, kuning dan merah. Pewarna lain mudah didapatkan melalui pencampuran.

Pengaroma

Setiap orang tidak sama dalam menentang pernyataan sederhana bahwa masyarakat mengharapkan cairan obat oral dengan cara menyenangkan dan alasan yang enak. Dalam pernyataan ini kadangkala sulit untuk mengingat bahwa beberapa tahun yang lalu sediaan cair adalah bentuk sediaan dengan rasa yang tidak enak dan bahkan yang sesuai dengan yang diharapkan. Masyarakat menyadari bahwa obat itu sendiri secara media merupakan tipe yang tidak menyenangkan. Tentunya ketidaknyamanan adalah alasan yang paling penting misalnya antiseptik kulit (tingtur rodine), perih jika digunakan di kulit dan hati dan hal ini diterima sebagai produk itu “bekerja”. Salep sepertinya berbau, berwarna atau berbutir sebelum memenuhi syarat. Oleh karena itu, publik dapat meningkatkan toleransi dari obat yang rasanya tidak menyenangkan. Pengubahan seluruhnya telah digunakan pengaroma dan industri farmasi.

Anggapan pengaroma adalah respon gangguan untuk stimulasi dari beberapa organ-organ reseptor yang terdaftar seperti karakteristik rasa, bau, tekstur, panas dan dingin, pedas dan lunak. Biasanya rasa dan bau adalah kontributor utama. Pengaroma secara umum telah disepakati bahwa sedikit rasa hanya mendeteksi 4 rasa dasar, manis, asam, pahit dan asin. Oleh karena itu rasa akan menjadi satu atau sebuah kombinasi dari karakteristik ini (pahit – manis – manis – asam) rasa dan bau kurang penting dalam persepsi pengaroma. Seorang dengan rasa dingin sering komplein bahwa makanannya “kurang terasa dan oleh karena itu tidak diberi istilah. Sebenarnya rasa yang sedikit tidak berefek. Hal tersebut adalah rasa dan bau yang telah dikelompokkan. Persepsi pengaroma ini telah dianjurkan bahwa pengaroma dapat mendeteksi bau dasar ethereal, champora, filaoral, pipermint, pedas dan buruk. Oleh karena itu bau seperti rasa adalah satu dari atau kombinasi dari karakteristik tersebut sebagai contoh, bau almond telah digambarkan sebagai campuran dari komponen, champur, floral dan pipermint.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, rasa dan bau adalah kontributor utama dalam persepsi pengaroma. Mereka menjadi kurang penting ketika faktor-faktor lain sangat banyak. Seseorang yang menggunakan satu sendok teh pemanis. Butiran pengaroma orange dapat menggambarkan hasil dengan rasa-rasa “berpasir”.

Sangat jelas bahwa respon visual yang berperan dalam persepsi pengaroma dan hal ini dapat diterima contohnya strawberry yang dipotong dalam ukuran dan bentuk dan seekor lalat (dan pewarna disesuaikan). Mata penerimanya akan menandai pikirannya dengan pesan “kau akan makan seekor lalat” dan persepsinya disesuaikan. Kemudian hal ini agak membingungkan kemudian diakui bahwa rasa lalat sedikit berasa strawberry tetapi ada sedikit harapan bahwa dia akan menggambarkan rasa enak atau jawaban lain. Ada kalanya farmasi menggunakan suatu gangguan visual sebagai suatu teknik pengaroma. Satu yang biasa menentukan antihistamin adalah pengaroma buah persik tetapi warna biru. Yang lain mempunyai aroma kola dengan warna orange. Sementara otak mencoba untuk memutuskan apakah persik biru atau orange kola, obat lebih pahit telah diterima.

Pertimbangan Pengaroma

Proses pengaroma partikuler akhirnya diseleksi untuk data-data obat yang digabungkan dari banyak langkah. Untuk alasan ini seorang farmasis dapat berterima kasih bahwa dia jarang dipanggil untuk memecahkan masalah pengaroma. Ketika akan mencoba pengaroma cherry, mint, lemon, atau orange. Karena mereka telah lebih siap dan telah dilaporkan mayoritas masalah pengaroma.

Walaupun setiap pabrik menggunakan pengaroma dalam langkah umumnya telah dikurangi karakteristik rasanya (rasa menggigit, pengaroma setelahnya, dan sebagainya), sebagai penyaman (menutupi rasa) obat. Jika karakteristiknya sangat alami, dapat juga disintesis dan derivate tidak larut

air. Jika ini berhasil, produk dapat disuspensi. Dalam banyak kesempatan, karakteristik rasa dapat dikurangi dapat diaplikasikan secara umum.

Sangat penting untuk dicatat bahwa dosis yang dipertimbangkan ketika memilih pengaroma. Jika produk itu akan digunakan banyak waktu sehari (beberapa kali sehari). Penggunaan pengaroma dibatalkan karena pasien cepat menjadi jenuh. Rasa Strawberry pada antacid tidak begitu populer, bagaimanapun penampakan papermint sangat cepat diterima untuk dosis setiap harinya. Faktor lain yang dipertimbangkan adalah rata-rata umur dari populasi yang akan menggunakan obat. Anak-anak sangat cepat menerima rasa manis (cola, orange, buah dan lain-lain). Ketika dewasa mungkin menolaknya, mereka lebih memilih mungkin mint, anggur atau liquor. Dalam pabrik rasa yang ditambahkan tidak dideskripsikasi, teknik yang digunakan untuk mengaromakan banyak sediaan penisilin.

Sekarang dan akan datang, test sediaan dari pengaroma dilakukan dengan analisa preferen dan statistika. Tabel 4-9 memberikan beberapa ide dari beberapa obat yang digunakan.

Tabel 4-9

Pengaroma Antibiotik Vitamin Sediaan batuk CherryOrange Buah Burberry Yang lainnya

14%17%21%

-43%

21%21%19%

-39%

30%--

32%44%

Stabilitas

Seluruh proses total dari desain rasa, pembuatannya harus diperhatikan tentang stabilitas dari produk akhir. Diindikasikan dalam bagian sebelumnya dari bab ini, obat-obat dalam larutan sangat mudah mengalami degradasi kimia daripada obat-obatan dalam bentuk padat (serbuk, suspensi dst). Dalam produk pengaroma juga memungkinkan bahan-bahan pengaroma akan berinteraksi atau mempengaruhi stabilitas obat aktif. Oleh karena itu pembuatannya diusahakan untuk mendesain produk untuk menemukan kegunaan dalam kehidupan khususnya untuk penerimaan pasien. Kadang-kadang dua tujuan itu berlawanan, dan bentuk sediaan oral harus didesain khusus. Sebagai contoh, kalium penisilin 6 lebih diterima, tetapi tidak begitu stabil, dalam buffer-asam dicampurkan dengan pengaroma rasa jeruk. Untuk mengatasi kesulitan ini, produk ini dikemas dalam bentuk serbuk kering dimana farmasis menambahkan air sebelum penyaluran.

Pengaroma Alami VS Sintetik

Telah diperkirakan bahwa lebih dari 1.100 zat pengaroma berbeda, sekarang ini tersedia untuk industri makanan dan farmasi. 750 dari bahan ini adalah sintetik. Sekarang bahan pengaroma dalam industri telah menggantikan pengaroma alami dengan pengganti sintetik atau yang sama. Hal ini telah didorong oleh banyak kerugian dari pengaroma alami, mahal, terbatas penyediannya, tingkatnya tergantung pada musim tumbuhnya, komposisinya tidak seragam dan tidak stabil. Untuk alasan ini bahan pengaroma sintetik telah digabungkan menjadi varietas yang lebih luas dalam produk makanan dan farmasi. Sekarang ini, rata-rata Amerika tidak mengetahui kemampuan tentang produk pengaroma sintetik, mulai dengan segelas jus orange pada pagi hari dan diakhiri dengan menyikat gigi pada malam hari. Pelajar dianjurkan untuk mengamati iklan pengaroma yang muncul dalam berbagai

majalah. Dia akan menemukan bahwa bahan-bahan seperti tomat, semangka, ayam, kopi dan melon mematikan kemampuan kimia dari bahan sintetik. Pemaparan lebih lanjut dari varietas luar dari pengaroma yang tersedia dapat ditemukan dalam katalog yang diminta dari pabrik pengaroma terbesar.

Tipe Pengaroma

Suatu pengaroma khusus dipilih untuk suatu produk, tergantung pada permintaan utama dari keadaan, farmasis memilih salah satu dari banyak tipe pengaroma yang tersedia:

Minyak menguap, minyak menguap adalah bentuk pekat dari bahan pengaroma yang tersedia yang memiliki kemampuan untuk memberi aroma ribuan kali dari beratnya dalam sebuah produk. Dibuat melalui ekspresion, destilasi, atau fraksionisasi pelarut dari produk alami, atau sintetik. Karena ini adalah minyak dan tidak larut air, teknik spesial harus digunakan jika dicampurkan ke dalam produk (misalnya, penambahan ke dalam etil alkohol, propilenglikol, menggunakan filter seperti talk). Biasanya tidak berwarna dan pewarna makanan harus ditambahkan untuk efek natural. Biasanya tidak dapat digunakan untuk pengaroma produk campuran kering, karena dapat menyebabkan “caking” dari serbuk atau berinteraksi dengan bahan aktif.

Pengaroma yang tidak dikapsulkan. Pengaroma yang tidak dikapsulkan adalah bentuk pengaroma khusus yang tersedia sebagai serbuk yang beraliran bebas biasanya digunakan dalam sediaan campuran kering (misalnya kalium penisilin 6.). serbuk pengaroma dibuat dengan spray-drying secara serempak, minyak menguap dengan larutan hidrokoloid (seperti akasia). Hasil partikel kering disimpan dengan minyak menguap yang menjadi sedikit, rentan terhadap penguapan atau interaksi dengan bahan yang ditambahkan kemudian. Pengaroma yang tidak dapat dikapsulkan agak sedikit pekat daripada minyak menguap, walaupun demikian, memberikan keuntungan yaitu pengaroma ini cepat dilarutkan dalam air (karena ketersediaan area permutaan) seperti minyak menguap, pewarna dalam makanan juga harus ditambahkan untuk menghasilkan efek alami.

Pengaroma akhir, pengeroma akhir mengandung minyak menguap atau (produk alami yang pekat) bahan pewarna yang cocok, dan larut air. Ini adalah pengaroma siap pakai, pada kasus tertentu (orange, lemon, dsb) tipe pengaroma ini juga akan mengandung bahan sintetik yang keruh, untuk meniru produk-produk alami, tipe pengaroma ini sangat pekat daripada minyak menguap walaupun suatu bagian akan memberikan rasa dimanapun antara 100-500 bagian dari produk akhir.

Bahan Pemanis Walaupun sukrosa dipertimbangkan sebagai bahan pemanis klasik untuk sediaan farmasetikal

dan masih populer, ada kecenderungan pada level industri untuk mencampurnya atau menggantikannya sama sekali dengan pemanis sintetik. Hal ini didorong oleh fakta bahwa pada berat basis : sukrosa adalah bahan pemanis yang tidak efektif. Kedua, sirup sukrosa rentan terhadap serangan mikroba dan degradasi kimia, lagi pula sukrosa cenderung mengkristal di sekeliling mulut botol yang berisi cairan sukrosa dapat menyebabkan “caplocking” sehingga menjadi sulit atau tidak mungkin dibuka. Sebagian besar dan kekurangan ini diatasi dengan penggunaan bahan pemanis sintesik, yang (dengan pengecualian sorbitol) memiliki keuntungan tambahan yang tidak merugikan.

Sorbitol. Sorbitol adalah bahan kristal putih dilaporkan sekitar 1 ½ kali lebih manis dari sukrosa pada bobot yang sama. Sorbitol segera larut dalam air dan kadang digunakan dalam lozenges karena begitu dimasukkan dalam larutan akan memberikan sensasi dingin yang menyenangkan. Dalam dosis besar bekerja sebagai laxatif, akhirnya jika diabsorbsi dalam saluran gastrointestinal dimetabolisme sekitar 98%, karena bahan ini higroskopis sehingga biasa digunakan sebagai humectant dalam kosmetika pada lotion farmasetik dan krim.

Sodium-Sakarin, segera larut dalam air dan dilepas 300-500 kali lebih manis daripada sukrosa pada bobot yang sama (tergantung pada penggunaannya) banyak orang komplain terhadap rasa path seperti logam setelah dirasakan. Larutan encernya relatif stabil pada temperatur kamar, tetapi pemanasan (khususnya dengan adanya asam) akan menyebabkan hidrolisis menjadi asam sulfonamida benzoat. Bahan tidak berbahaya tetapi rasanya pahit. Sakarin yang tidak dimetabolisme diekskresikan tidak lebih dari 24 jam setelah pemakaian.

V. Uraian Bahan

1. Thymol (FI IV : 791)Nama Resmi : Thymolum Nama Lain : ThymolRM/BM : C8H8O3 / 152,15Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol 95% dan dalam asetat glacial p. Pemerian :Hablur tidak berwarna, kadang-kadang berbentuk besar atau sabuk

hablur putih, bau aromatis seperti bau thymi, rasa pedas.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapatKhasiat : AntiseptikIncomp : Thymol incomp secara eutektikum dengan menthol Stabilitas : Sangat larut dalam air dan umumnya dalam alkohol. Konsentrasi : 0,1% (Balsam : 538)

2. Eukaliptol (RPS 18 th : 1299)Nama resmi : EucalyptolNama lain : Cincol, CajeputolRM/BM : C10H18O/154,25Pemerian : Cairan sedikit berwarna, memiliki karakteristik, aromatic, berasa sama

kampera dan tajam, sejuk, berasa seperti rempat.Kelarutan : 1 volume larut dalam 5 volume dari 60% alcohol, dengan alcohol,

kloroform, eter, asam glacial, tidak larut dalam air.Incomp Eukaliptol merupakan turunan eter. Senyawa eter menunjukkan bebera[a

incomp (ketidakcocokan) jika eter yang sangat tidak reaktif digunakan, makanya hanya sedikit dalam sdiaan farmasi oral. Eter dapat dipecah oleh asam hidriodik menjadi alkohol yang sesuai dan alkil iodida (direfluks selama 2 jam atau lebih) (DOM Martin : 256-257)

Kestabilan : Jika senyawa eter dipaparkan terhadap udara dan cahaya untuk waktu yang lama, dapat dioksidan menjadi peroxida tidak menguap yang jika pelarutnya dihilangkan, dapat meledak jika dipanaskan

Kegunaan : Zat aktifPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.[ ] dalam sediaan : 0,2% (Jellineck : 308, The Formulation of Cosmetic : 366-367)

3. Menthol (FI III :362, Excipients : 334)Nama Resmi : MentholumNama Lain : MentholPemerian : Hablur, berbentuk jarumatau prisma, tidak berwarna, bau tajam seperti

minyak permen. Rasa panas dan aromatik diikuti rasa dingin.RM/BM : C10H20 O/ 156,39Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, kloroform dan

eter, mudak larut dalam paraffin cair dan minyak atsiri.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Sebagai penyegarIncomp : Incomp dengan bethanaftol, butilkolral, champora, kloral hidrat,

resorsinol, fenol

Stabilitas : Formulasi yang mengandung menthol 0,1 % dilaporkan stabil sampai penyimpanan 18 bulan pada suhu kamar

Konsentrasi : 0,1-2,0% (Excipients : 334)

4. Metil Salisilat (FI III: 379)Nama Resmi : Methylis salicylasNama Lain : Minyak gandapuraRM/BM : C8H8O3 / 152,15Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut dalam etanol 95 % dan dalam asetat glacial p.Pemerian : Cairan tidak berwarna atau kuning, bau khas aromatik, rasa manis, panas

dan aromatik Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapatKegunaan : Sebagai pengaromaIncomp : Salisilat memberikan aksi toksik dengan merkuri dan opiat. Sodium

karbonat dan bikarbonat menyebabkan penampakan yang gelap, hampir coklat

Stabilitas : Sangat larut dalam air dan umumnya dalam alkohol. Kombinasinya dengan asam borat dengan alkaloid dari borasalisilat, sangat larut.

[ ] dalam sediaan : 0,4% (Jellineck : 308, The Formulation of Cosmetic : 366)

5. Alkohol (FI III:66, Excipients : 9)Nama Resmi : AethanolumNama Lain : Etanol. Etil alkoholPemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas, menyebabkan

rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap walaupun pada suhu rendahRM/BM : C2H5OH / 46,07Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : PelarutIncomp : Dengan kondisi asam, larutan etanol mungkin bereaksi dengan bahan

pengoksida. Campuran dengan alkali dapat menjadi gelap disebabkan oleh reaksi dengan residu aldehid

Stabilitas : Larutan alkohol dapat disterilkan dengna autoklaf atau filtrasi, sebaiknya disimpan pada temapt tertutup, dalam tempat yang sejuk

Konsentrasi : 10-30% (Balsam : 547)

6. Indigo carmine (RPS 18th: 1280, MD 28th :775¸Excipients : 151)Nama Resmi : Indigotindisulfonate SodiumNama Lain : Indigo carmine RM/BM : C16H8N2Na2O8S2 / 466,37Kelarutan : 1 g dalam 100 mL air, sangat larut dalam alkohol, praktis tidak dalam

pelarut organik..Pemerian : Serbuk ungu kebiruan atau granula biru. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapatKegunaan : Zat pewarna

Incomp : Susah bereaksi dengan asam sitrat dan larutan sukrosa. Incomp dengan asam askorbat, gelatin, glukosa, laktosa, zat pengoksida, larutan natrium bikarbonat saturasi.

Stabilitas : Sangat larut dalam air dan umumnya dalam alkohol[ ] dalam sediaan : 0,005 – 0,01% (Parrot :180).

7. Air suling (FI III : 56)Nama Resmi : Air sulingNama lain : AquadesRM / BM : H2O / 18,02Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbauPenyimpanan : Dalam wadah tertutup baikKegunaan : Sebagai pembawa

IV. Alasan Penambahan

1. Thymol- Syarat ideal antiseptik mula kerjanya cepat dan tahan lama (long action), berkhasiat

mikrobisial luas terhadap kuman, toksisitasnya rendah dan daya absorbsinya, tidak merangsang kulit serta daya kerjanya tidak dikurangi. (OOP : 228).

- Merupakan kristal yang diperoleh dari penguapan minyak Thymus vulgaris, Monarda punctata dan Carum copticum. Kelarutannya terbatas untuk penggunaan umum tetapi dalam konsentrasi 1 : 3000 digunakan sebagai Mouthwash, dalam kombinasi dengan asam borat atau borax (Moderrn Cosmetology : 287)

- Sebagai disinfektan dimana seperti asam alisilat, komponen kuartener, oxyquinosulfat, thymol dan p-chloro-m-cresol. (Jellineck : 307)

- Thymol, derivat dari minyak esensial, tapi dapat dibuat secara sintetis. Umumnya digunakan dalam konsentrasi 0,1 % sebagai antibacterial, antiseptik (Balsam : 538)

- Obat ini mempunyai koefisien fenol 30, bersifat bakterisid, antelmintik dan fungisid dan efektif untuk jamur. (FT : 518)

- Berdasarkan contoh formula 25, Thymol 0,1 % (Jellineck : 308)Formula 25

Asam benzoat 1.0Cetyl triethylammonium bromide 0.5Resorsinol 1.0Timol 0.1Metil salisilat 0.4Eukaliptol 0.2Mentol 0.1Alkohol 21.0Air 75.7

100.0- Berdasarkan contoh formula 3, Thymol 0,1 % (The Formulation of cosmetics : 367)

Formula 3 Antiseptik MouthwashAlkohol 21,%Asam bensoat 1.0%CETAB 0.5%Resorsinol 1.0%Mentol 0.1%Minyak wintergreen 0.4%Eukaliptol 0.2%Timol 0.1%Air 75.7%

- Thymol digunakan sebagai antifungal dan antibakteri. Koefisien fenolnya sekitar 50, termasuk dalam antiseptikal topical dan produk analgetik dan untuk sediaan perawatan tubuh. Termasuk dalam mouthwash untuk aksi antiseptiknya (RPS 18th : 1173)

- Thymol adalah disinfektan yang kuat dibandingkan fenol, tetapi kegunaannya terbatas oleh kelarutannya. Secara eksternal timol memiliki sifat fungisid (MD28th : 576)

- Thymol (Metilpropilfenol) berkhasiat kuat dan kadang-kadang masih digunakan sebagai antiseptik kulit (larutan 1 % dalam alkohol) dan mulut (sediaan obat gigi). (OOP V : 234)

2. Eukaliptol - Eukaliptol merupakan minyak essensial pilihan yang juga memberikan aksi bakterisid.

Meskipun bahan-bahan pengaroma dalam mouthwash dipertimbangkan pentingnya karakteristik rasa tapi banyak diantaranya yang memberikan aksi bakterisid. Salah satunya eukaliptol (Balsam : 540)

- Utamanya sebagai bahan pengaroma, secara local digunakan untuk efek antiseptic pada inflamasi hidung dan tenggorokan serta penyakit kulit tertentu (RPS 18th : 1299).

- Berdasarkan contoh formula 2, eukaliptol 0,24% sebagai antiseptik dan astringent (The Formulation of Cosmetic : 366-367)

Formula 2 Antiseptik MouthwashAlkohol 18,27%Asam bensoat 1.00%Asam borat 2.00%Resorsinol 3.31%Mentol 0.11%Eukaliptol 0.24%Timol 0.10%Metil salisilat 0.40%Air 74.52%Pewrana karamel 0.05%

- Berdasarkan contoh formula 3, eukaliptol 0,2% (The Formulation of Cosmetic : 366-367) Formula 3 Antiseptik MouthwashAlkohol 21.0%Asam bensoat 1.0%CETAB 0.5%Resorsinol 1.0%Mentol 0.1%Minyak wintergreen 0.4%Eukaliptol 0.2%Timol 0.1%Air 75.7%

- Berdasarkan contoh formula 25, eukaliptol 0,2% (Jellineck : 308)Formula 25

Asam benzoat 1.0Cetyl triethylammonium bromide 0.5Resorsinol 1.0Timol 0.1Metil salisilat 0.4Eukaliptol 0.2Mentol 0.1Alkohol 21.0Air 75.7

100.0

Metil Salisilat- Metil Salisilat adalah cairan dengan bau yang khas yang diperoleh dari akar tumbuhan akar

wangi (Gaultheria procombens). Khasiat analgetisnya sama dengan salisilat lainnya (OOP : 300)

- Digunakan untuk menimbulkan suatu reaksi menghadapi penyakit / infeksi (analgetik lokal), dalam bidang farmasi, digunakan sebagai perasa resmi aromatik ekstrak Cascara sagrada fluid. (RPS 18 th : 1295)

- Digunakan sebagai pengaroma dalam mouthwash. Pengaroma : Minyak peppermint, menthol, minyak anisi, Anethole, clove, dan metil salisilat. (Jellineck : 307)

- Konsentrasi, dari contoh formula 25. Metil salisilat 0,4 % (Jellineck : 308)- Konsentrasi, dari contoh formula 2 , Metil salisilat 0,40 % ( The Formulation of

Cosmetic : 366)- Formula metil salisilat adalah C6H4(OH)CO2H. Metil salisilat adalah cairan jernih,

digunakan sebagai pengaroma permen, minuman dan obat, memberikan rasa wintergreen dan digunakan dalam salep. Metil salisilat ialah asam metil salisilat, metilasi adalah ditambahkan dari kelompok metil atau hydrocarbon ke asam salisilat (WWW. Chemicall. Com)

- Mouthwash normalnya juga mengandung bahan pengaroma. Bahan pengaroma yang cocok digunakan dalam mouthwash termasuk wintergreen oil (metil salisilat), minyak peppermint, minyak sintesis dan minyak anisi. Pengaroma dipakai pada konsentrasi 0,01%-2,0%. (WWW. Freepotent Sonline. Com)

- Pemerian : cairan tidak berwarna atau kuning, bau khas aromatik, rasa manis, panas dan aromatik (FI III: 379)

4. Menthol- Menthol merupakan cairan jernih dalam air, larut dalam minyak dan sangat larut dalam

alkohol. Menthol dapat berbau busuk oleh pengoksida kuat. Incomp terhadap campuran eutektikum dengan bethanaphtol, borneol,butilchloral hydrate, kloralhidrat, champhor, fenol, pirotekol, pyrogallol, resorsinol. Thymol dan urethare (Scoville’s : 507)

- Menthol digunakan luas dalam farmasetik, sebagai bahan permen dan produk sabun mandi sebagai pengaroma atau penghilang bau (Excipients : 334)

- Konsentrasi sebagai pencuci mulut 0,1-2,0 % (Excipients :334)- Dalam konsentrasi yang sedikit selektif menstimulasi saraf sensorik yang akan

menimbulkan rasa sejuk, oleh karena itu menyebabkan sensasi kesejukan (RPS 18th: 1318)- Menthol luas digunakan dalam farmasetik, pembuatan permen, dan produk kamar mandi

sebagai pengaroma atau meningkatkan bau (Excipients : 334)- Menthol adalah bahan yang kuat digunakan dalam mouthwash. Menthol adalah anastetik

lemah dan antiiritan, ini dingin dengan aktivitasnya pad reseptor dingin di otak. Bahan aktif ini dapat membunuh kuman bakteri dalam rongga mulut. (www. Chemicalland21. com)

5. Alkohol- Etanol bersifat bakterisid, fungisid dan virusid. Banyak digunakan sebagai zat pembantu

dalam farmasi. (OOP : 236)- Alkohol dapat larut dalam air dalam berbagai proporsi (Scoville’s : 491)- Etanol dan larutan etanol dalam berbagai konsentrasi digunakan dalam formulasi

farmasetik dan kosmetik. Bagaimanapun etanol digunakan umumnya sebagai solvent, dalam larutan sebagai antimikroba. (Excipients :7)

- Incomp dengan kondisi asam, larutan etanol mungkin bereaksi dengan bahan pengoksida. Campuran dengan alkali dapat menjadi gelap disebabkan oleh reaksi dengan residu aldehid. (Excipients : 7)

- Pelarut yang digunakan pada sediaan mouthwash umumnya etil alkohol, konsentrasi yang tepat akan memberikan larutan yang jernih dari bahan aktif (Jellineck : 307)

- Alkohol dalam mouthwash memberikan kesan bersih pada mulut (www. Health news. Com)

- Dalam bidang farmasi pada prinsipnya digunakan sebagai pelarut. Pada konsentrasi 25% digunakan untuk mencuci kulit guna mendinginkan atau menurunkan demam. Pada konsentrasi 50% untuk mencegah keringatan yaitu astrigent dan lotio anhidrolite. Pada konsentrasi 60-90 % sebagai germisid. Merupakan antiseotik untuk kulit dan organ (RPS 20th : 728)

- Selain itu, penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol >25 % akan meningkatkan resiko timbulnya kanker mulut dan faring 50 %. (www. Promosi Kesehatan Online.com)

- Fungsi alkohol dalam sediaan adalah : (Balsam : 517)1) Untuk membantu kelarutan dari minyak-minyak pengaroma dan

komponen organik yang kelarutannya rendah dalam air. Dalam kebanyakan instansi, tidak ada pelarut pengaroma yang dibutuhkan melebihi konsentarasi alcohol antara 10-30 %

2) Untuk menurunkan tegangan permukaan dan membantu pembasahan dan aksi penetrasi dari bahan antibakteri, astrigent dan deodorant.

3) Untuk membantu sebagai astrigen sedang dengan keuntungan dari ikatan air dan protein.

6. Air suling- Air dibuat dengan persen yang tertinggi dari semua mouthwash (kecuali untuk konsentrasi

yang diturunkan sebelum digunakan) (Balsam : 548)- Digunakan sebagai pelarut, dimana cetylpyridinum klorida, mudah larut dalam air dan juga

dalam alkohol (1 g dalam 4,5 ml air dan 1 g dalam 2,5 ml alkohol). - Tentu saja terdapatnya air menimbulkan efek melarutkan pada sebagian terbesar zat-zat

yang berhubungan dengannya dan menjadi tidak murni serta mengandung garam-garam anorganik dalam jumlah berbeda. (Ansel : 230)

7. Indigo Carmine- Secara umum, mouthwash mengandung 4 bagian kelompok bahan yaitu alkohol, surfaktan,

pemberi rasa dan pemanis (RPS 20th: 728)- Mouthwash sering diwarnai dengan pewarna nabati (Saffron, carmine, phloxine, erythrosine)

yang tidak memberikan efek dalam aksinya. (Jellineck : 307)- Indigo carmine pemeriannya berupa serbuk biru atau granula biru dengan warna agak

tembaga, dipengaruhi cahaya, larutannya berwarna biru atau keunguan. (RPS18th : 1280)- Penggunaan, indigo carmine digunakan sebagai pewarna biru dalam sediaan obat (MD28th:

775)- Warna atau celupannya dapat mengurangi warna dari bentuk pewarnaan. Dalam oksidasi,

warna dari indigo carmine dari biru menjadi hijau atau kuning terang. (Prescription : 407)

VI. Perhitungan

Perhitungan Bahana. Perdosis 1. Thymol

0,1/100 x 15 mL = 0,015 g2. Eucalyptol 0,2/100 x 15 mL = 0,030 g3. Metil Salisilat 0,4/100 x 15 mL = 0,060 mL4. Menthol 0,1/100 x 15 mL = 0,015 g5. Alkohol 10/100 x 15 mL = 1 mL6. Indigo carmine 0,0005/100 x 15 mL = 0,000075 g7. Air ad 15 mL

b. Perbatch Dibuat 1 botol 100 mL dilebihkan 10 % menjadi 110 mL 1. Thymol

0,1/100 x 110 = 0,11 g = 110 mg 2. Eucalyptol

0,2/100 x 110 mL = 0,22 g = 220 mg 3. Metil Salisilat

0,4/100 x 110mL = 0,44 mL 4. Menthol

0,1/100 x 110 mL = 0,11 g = 110 mg 5. Alkohol

10/100 x 110 mL = 11 mL 6. Indigo carmine

0,0005/100 x 110 mL = 0,0055 g = 5,5 mg 7. Air ad 110 mL

c. Pengenceran

Indigo carmine55 mg 10 ml

1 mL (5,5 mg)

d. Cara Kerja1. Disiapkan alat dan bahan 2. ditimbang semua bahan sesuai perhitungan3. Dilakukan pengenceran indigo karmine dengan menimbang indigo karmin 55 mg dan

dilarutkan dalam 10 ml air lalu dipipet 1 ml.

4. Menthol dan timol digerus dalam lumpang dan di tambahkan eucalyptol dan dimasukkan ke dalam botol

5. Metil salisilat dilarutkan dengan alkohol dan dimasukkan dalam botol6. Tambahkan indigo carmine yang telah diencerkan7. Tambahkan air sampai batas tanda8. Diberi etiket dan brosur9. Dimasukkan dalam wadah

Aturan Pakai : Kumurlah 15 ml pada pagi dan malam hari setelah menyikat gigi selama 30 detik.

Digunakan aturan pakai ini karena

I. Formula Asli R/ Antiseptik Mouthwash

II. Rancangan Formula Tiap 100 ml mengandung : Thymol 0,1% Eukaliptol 0,2% Metil salisilat 0,4% Mentol 0,1% Alkohol 10% Indigo karmin 0,0005% Air suling ad 15 ml

III. Master Formula

Nama produk : LIPTFRESH ®

MouthwashJumlah produk : 1 botol @ 100 mlNo. Reg : POM CD 130250109 LNo. Batch : F 0555502

PT. SATOE FARMASEUTIKAL

LIPTFRESH ® MouthwashTgl Formula

30 agustus 2005Tgl Produksi29 September

2005

Dibuat olehKlp I

Disetujui olehHAFIZAH DWIENA

ADHATYANo Kode bahan Nama bahan Kegunaan Per Dosis Per Batch

1 THL-012 EUK-023 MTS-034 MNT-045 ALK-056 IDK-067 AQD-07

ThymolEukaliptol

Metil salisilatMentolAlkohol

Indigo karminAquadest

Zat aktifZat aktif

PengaromaPenyegarPelarut

PewarnaPembawa

0.015 g0,030 g

0,060 ml0,015 g

1 ml0,000075 g

15 mL

100 mg220 mg0,4 ml100 mg10 ml

0,0005 mgAd 100 ml