67
BAB 1 PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian (Prof.Dr.Sugiyono : 2012) Pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal terserbut ada empat kata kunci yaitu cara ilmiah,data,tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,empiris,dan sistematis. Rasional adalah kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentuyang bersifat logis. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Data yang valid pasti reliabel dan objektivitas. reliabel berkenaan dengan derajad konsistensi/keajengan data dalam interval waktu tertentu. Data yang reliabel belum tentu valid,misalnya setiap hari seseorang karyawan perusahaan pulang malam dengan alasan 1

Mps Rangkuman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lkpok

Citation preview

Page 1: Mps Rangkuman

BAB 1

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF

A. Pengertian Metode Penelitian

(Prof.Dr.Sugiyono : 2012) Pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal terserbut ada

empat kata kunci yaitu cara ilmiah,data,tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,empiris,dan

sistematis. Rasional adalah kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang

masuk akal,sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara

yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat

mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti proses yang

digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentuyang bersifat

logis.

Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris(teramati) yang

mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukan derajad ketepatan antara

data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh

peneliti.

Data yang valid pasti reliabel dan objektivitas. reliabel berkenaan dengan

derajad konsistensi/keajengan data dalam interval waktu tertentu.

Data yang reliabel belum tentu valid,misalnya setiap hari seseorang karyawan

perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal berbohong sehingga data

tersebut terlihat reliabel tetapi tidak valid

Setiap penelitian memiliki tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan

penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan,pembuktian dan

pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data

yang betul-betul baru yang sebelumnya belum diketahui. Pembuktian berarti data

yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguan-keraguan

terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan Pengembangan berarti

memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data

yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,memecahkan

dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau

informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, Memecahkan berarti

1

Page 2: Mps Rangkuman

meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan Mengantisipasi berarti

mengupayakan agar malsah tidak terjadi.

B. Jenis-jenis Metode penelitian

Diklasifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkatan kealamiahan (natural

setting) objek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat

diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research),penelitian terpatan

(appplied research) dan penelitian pengembangan (research and development).

Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat

dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.

(Gay :1977) menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara

penelitian murni (dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada

satu garis kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak

memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada

umunya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat.

Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi

kemampuan suatu teori yang ditetapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

Setelah ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian akan

menjadi penelitian terapan.

(Jujun S. Suriasumantri : 1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni

adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya

belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk

memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

(Prof.Dr. sugiyono : 2012) Metode Kuantitatif dinamakan metode tradisional,

karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai

metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena

berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode imiah karena telah

memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional,

dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini

dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode

kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan

statistik.

Metode Kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya

belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat

2

Page 3: Mps Rangkuman

postpositivime. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses

penelitiannya lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode

interpretive karena data hasil penelitia lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap

data yang ditemukan di lapangan.

Filsafat Positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat

diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati,terukur, dan hubungan gejala bersifat

sebab akibat. Penelitian pada umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu

yang representatif. Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk menjawab

rumusalah masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis.

Hipotesis tersebut tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data lapangan.

Untuk pengumpulan data digunakan instrumen penelitian. Data yang telah

dikumpulkan selanjutnya dianalaisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik

deskriptif atau inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan

terbukti atau tidak. Penelitian dilakukan pada sampel yang diambil secara random ,

sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikanpada populasi dimana

sampel itu diambil.

Filsafat Postpositivisme sering disebut sebagai paradigma interpretatif da

konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh, kompleks,

dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif (reciprocal). Penelitian

kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situsional

sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu

menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan. Analisis data yang

dilakukan bersifat induktif berdasarka fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan

kemudian dikonsturksikan menjadi hipotesis atau teori.

D. Perbedaan penelitian kualitatf dan kuantitatif

1. Perbedaan Aksioma

Adalah pandangan dasar. Penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang

realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan

generalisasi dan peranan nilai

a) Sifat Realitas

Dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas

dipandang sebagai suatu yang kongkrit dapat diamati dengan panca indera, dapat

diktegorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat

3

Page 4: Mps Rangkuman

diukur dan diverivikasi. Dengan demikian dalam penelitian kuantitatif dapat dilihat

hanya dari beberapa variabel saja dari objek yang diteliti, dan kemudian dapat

membuat istrumen untuk mengukurnya

Dalam penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau

paradigma interpretive, suatu realitas atau objek tidak dapat dilihat secara parsial

dan dipecah kedalam beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang objek

sebagai sesuatu yang dinamis, hasil kontruksi pemikiran dan interpretasi terhadap

gejela yang diamati, serta utuh (holistic) karena setiap aspek dari objek itu

mempunyai satu kesatuan yang tidak dipisahkan.

b) Hubungan Peneliti dengan yang Diteliti

Dalam penelitan kuantitatif, keenaran itu diluar dirinya, sehingga hubungan antara

peneliti dengan yang diteliti hars dijaga jaraknya sehingga bersifat independen.

Dalam penelitian kualitatif peneliti sebabagi human instrument dan dengan teknik

pengumpulan data participant observation (observasi berperan serta) dan in depth

interview (wawncara mendalam), maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber

data.

c) Hubungan antar Interval

Penelitian kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadpa objk yang diteliti

lebih bersifat sebab akibat (kasual), sehingga penelitinya ada variabel independen

dan dependen

Penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses maka

penelitian kualitatif dalam melihat hubungan anatar variabel pada objek yang

diteliti bersifat interaktif, sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan

dependennya.

d) Kemungkinan Generalisasi

Penelitian kuantitatif lebih menekankan kepada keluasan informasi, sehingga

metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang

terbatas

Penelitian kualitatif tidak melakukan generisasi tetapi lebih menekankan

kedalaman informasi sehingga sampai pada tingkat makna.

e) Peranan Nilai

Penelitian kuantitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara

peneliti data dengan sumber data.

4

Page 5: Mps Rangkuman

Penelitian kualitatif karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka

akan terbatas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data.

2. Karakteristik Penelitian

a) Desain

Metode kuantitatif :

1) Spesifik, jelas, rinci

2) Mantap sejak awal

3) Menjadi pegangan langakah

4) Demi langkah

Metode kualitatif :

1) Umum

2) Fleksibel

3) Berkembang dna muncul dalam proses penelitian

b) Tujuan

Metode kuantitatif :

1) Menunjukan hubungan antar variabel

2) Menguji teori

3) Mencarai generalisasi yang mempunyai nilai prediktif

Metode kualitatif :

1) Mengemukakan pola hubungan yang bersifat interaktif

2) Menggambarkan realitias yang kompleks

3) Memperoleh pengamatan makna

4) Menemukan teori

c) Instumen penelitian

Metode kualitatif

1) Test, angket, wawancara

2) Intrumen yang standar

Metode kualitatif

1) Penelitian sebagai instrumen

2) Catatan, rekaman, camera, handycam dll

d) Data

Metode kuantitatif

1) Kuantitatif

5

Page 6: Mps Rangkuman

2) Hasil pengukuran variabel yang dioperasikan dengan menggunakan

instrumen

Metode Kualitatif

1) Deskriptif

2) Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan, tindakan responden

dll

e) Sampel/sumber data

Metode kuantitatif

1) Besar

2) Representatif

3) Sedapat mungkin random

4) Ditentukan sejak awal

Metode kualitatif

1) Kecil

2) Tidak representatif

3) Porposive

4) Berkembang selama proses penelitian

f) Analisis

Metode kuantitatif

1) Setelah selesai pengumpulan data

2) Deduktif

3) Menggunakan statistik

Metode kualitatif

1) Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian

2) Induktif

3) Mencari pola, model, tema, teori

g) Hubungan dengan responden

Metode kuantitatif

1) Berjarak bahkan sering tanpa kontak

2) Peneliti merasa lebih

3) Jangka pendek

Metode kualitatif

1) Empati, akrab

2) Kedudukan sama bahkan sebagai guru/konsultan

6

Page 7: Mps Rangkuman

3) Jangka lama

h) Usulan desain

Metode kuantitatif

1) Luas dan rinci

2) Literatur hubungan dengan masalah dan variabel yang diteliti

3) Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya

4) Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas

Metode kualitatif

1) Singkat

2) Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi

pegangan utama

3) Prosedur bersifat umum

4) Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi

pendahuluan

5) Tidak dirumuskan hipotesis karena akan memudahkan hipotesis

6) Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari

lapangan

3. Proses penelitian

a) Proses penelitian kuantitatif

Untuk menjawab masalah yang bersifat sementara maka, peneliti dapat

membaca referensi teoritis yang relevan dengan maslah dan berfikir. Dan

untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode

strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat

menyusum instrumen penelitian. Selanjutnya pengumpulan data dilakukan

pada objek tertentu baik yang berbentuk polulasi maupun sampel. Setelah

data kumpul maka dilanjutkan dengan dianalisis untuk menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik

tertentu.

Kesimpulan adalah langkah teakhir dari periode penelitian yang berupa

jawaban terhdapa rumusan masalah.

Penggunaaan konsep dari teori yang relevan serta pengkajian terhadap

hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis

merupakan aspek logika, sedangkan metode penelitian,menyusun

7

Page 8: Mps Rangkuman

instrumen, mengumpulkan data dan analisinya adalah aspek metodologi

untuk menverifikasikan hipotesis yang diajukan.

b) Proses penelitian kualitatif

Pada dasarnya konsepnya belum memiliki masalah, namun pada waktu

memasuki objek, peneliti tentu masih merasa asing terhadap objek

tersebut.

Tahapan pertama yaitu tahap deskripsi: memasuki konteks sosial ada

tempat, aktor, aktivitas, tahap kedua tahap reduksi : menetukan fokus

memilih diantara yang telah dideskripsikan, dan tahap ketiga yaitu tahap

seleksi : mengurai fokus menjadi komponen yang lebih rinci

Sehingga setelah semua melewati proses berfikir, bertanya, analisis,

kesimpulan, pencandraan maka akan menemukan informasi deskriptif,

informasi komperatif, dan informasi asosiatif.

E. Kapan Metode Kuantitatif dan Kualitatif digunakan

1) Penggunaan Metode Kuantitatif

a) Bils masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas

b) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari sutau populasi

c) Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

d) Bila peneliti bermaksu menguji hipotesis penelitian

2) Metode Kualitatif

a) Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin

masih gelap

b) Untuk memahami makna dibalik data yang tampak

c) Untuk memahami interaksi sosial

d) Memahami perasaan orang

e) Untuk mengembangkan teori

f) Untuk memastikan kebenaran data

g) Meneliti sejarah perkembangan

F. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif

Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif memakan jangka waktu yang cukup

lama, karena tujuan penelitian kualitatif bersifat penemuan.

Dalam hal ini menurut Susan Stainback mengatakan tidak ada cara yang mudak untuk

berpa lama penelitian kualitatif dilaksanakan. Pada umumnya penelitian dilaksanakan

dalam tahunan . tetapi lamanya penelitian tergantung pada keberadaan sumber data ,

8

Page 9: Mps Rangkuman

interest, dan tujuan penelitian.selain itu juga akan tergantung cakupan penelitian, dan

bagaimana penelitian mengatur waktu yang digunakan dalam setiap hari atau minggu

G. Apakah metode kuantitatif dengan metode kualitatif dapat digabungkan

Setiap metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Metode

kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas dan

umunya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitiannya kurang

mendalam dan metode ini cocok untuk menguji hipotesis/teori. Sedangkan metode

kualitatif cocok digunakan untuk meneliti di mana masalahnya belum jelas, dilakukan

pada situasi soaial yang tidak luas sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan

bermakna dan metode ini cocok untuk menemukan hipotesis/teori.

Sebenarnya bisa saja kedua metode tersebut digunakan bersama-sama atau digunakan

tetapi memiliki catatan tersendiri.

H. Kompetensi penelitian kuantitatif dan kualitatif

1) Kompetensi peneliti kuantitatif

a) Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti

b) Mampu melakukan analisisi masalah secara akurat

c) Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan untuk

memperjelas masalah yang diteliti

d) Memahami berbagai jenis metode kuantitatif

e) Memahami teknik-teknik sampling dll

2) Kompetensi peneliti kuantitatif

a) Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti

b) Memiliki kepekaan untuk melihat segala gejala yanga da pada objek penelitian

c) Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru

d) Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci

e) Mampu menganalisis data kualitatif secar induktif berkesinambungan mulai

dari analisis deskriptif

BAB 2

PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

A. Proses Penelitian Kuantitatif

9

Page 10: Mps Rangkuman

Setiap peneliti berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa peneliti

kuantitatif dan kualitatif berbeda. Dalam kuantitatif masalah yang dibawa oleh

peneliti harus sudah jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih

bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk lapangan.

B. Masalah

Setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat masalah, walaupun

diakui bahwa memilih masalah penelitian seiring merupakan hal yang paling sulit

dalam proses penelitian (Tuckman, 1988)

1) Sumber Masalah

a) Terdapat penyimpangan anatar pengalaman dengan kenyataan

b) Terdapat penyimpangan anatara apa yang telah direncanakan dengan

kenyataan

c) Ada pengaduan

d) Ada kompetisi

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan isutau pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui

pengumpulan data.

1) Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian

a) Rumusan masalah deskriptif

b) Rumusan masalah komperatif

c) Rumusan masalah assosiatif

2) Hubungan Kasual

Hubungan kasual adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada

variabel independen dan dependen.

3) Hubungan Interaktif/timbal balik

Hubungan Interaktif/timbal balik adalah hubungan yang saling mempengaruhi.

D. Variabel Penelitian

1) Pengertian

Secara teoritis variabel dapat diartikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainatau satu objek dengan

objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981)

2) Macam-macam Variabel

a) Variabel independen

b) Variabel dependen

10

Page 11: Mps Rangkuman

c) Variabel moderator

d) Variabel intervening

e) Variabel kontrol

E. Paradigma Penelitian

Dalam hal ini paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukan

hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan

jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab, memalui penelitian, teori yang

digunakan untuk merumuskan hipotesis, jumlah dan jenis hipotesis, dan teknin

analisis statistik yang akan digunakan

Bentuk-bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif khususnya khususnya

survey :

1) Paradigma Sederhana

2) Paradigma Sederhana Berurutan

3) Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen

4) Paradigma Ganda dengan Tiga Variabel Independen

5) Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Dependen

6) Paradigma Ganda dengan Dua Variabel Independen dan Dua Variabel Dependen

7) Paradigma Jalur

F. Menemukan Masalah

Apabila masalah penelitian masalah penelitian telah ditemukan, maka pekerjaan

penelitian sudah 50% selesai. Dengan demikian pekerjaan menemukan masalah

merupakan 50% dari kegiatan penelitian

Untuk menemukan masalah dapat dilakukan dengan cara melakukan analisis masalah,

yaitu dengan pohon masalah, dengan cara ini maka permasalahan dapat diketahui

mana masalah yang penting, yang kurang penting, dan masalah yang tidak penting.

BAB 3

LANDASAN TEORI,KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

11

Page 12: Mps Rangkuman

A. Pengertian Teori

Menurut William Wiersma (1986) teori adalah generalisasi atau kumpulan

generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara

sistematik.

Selanjutnya menurut Sitirahayu Haditono (1999) , menyatakan bahwa suatu teori akan

memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan,

dan meramalkan gejala yang ada.

Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono, 1999) membedakan adanya tiga macam

teori, ketiga teori ini bermaksud berhubungan dengan data empiris yaitu :

1) Teori yang deduktif

2) Teori yang induktif

3) Teori yang fungsional

B. Tingkatan dan Fokus Teori

Numan (2003) mengemukakan tingkatan teori menjadi tiga yaitu :

1) Micro level theory

2) Meso level theory

3) Macro level theory

C. Kegunaan Teori dalam Penelitian

Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori.

Dalam penelitian kuantitatif teori yang digunakan harus jelas, karena akan berfungsi

untuk memperjelas masalahyang diteliti, dasar rumusan hipotesis, dan sebagai

referensi untuk menyusun instrumen penelitian.

Dalam kaitannya dengan kegiatan penelitian, maka fungsi teori yang pertama

digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup, atau konstruk

variabel yang akan diteliti. Fungsi teori yang kedua merumuskan hipotesis dan

menyusun instrumen penelitian. Fungski teori yang ketiga adalah mencandra dan

membahas ahsil penelitian.

D. Deskripsi Teori

Deskripsi dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori dan hasil-

hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi teori paling tidak

12

Page 13: Mps Rangkuman

berisi penjelasan terhadap variabel yang diteliti, melalui pendefinisian,dan uraian

yang lengkap dan mendalam.

Untuk menguasai teori, maupun generalisasii-generalisasi dari hasil penelitian, maka

peneliti harus rajin membaca. Orang harus membaca dan menelaah yang dibaca itu

setuntas mungkin agar ia dapat menegakkan landasan yang kokoh bagi langkah-

langkah berikutnya. Membaca merupakan keterampilan yang ahrus dike,bangkan dan

dipupuk (Sumadi Suryabrata, 1996)

E. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefiniskan sebagai masalah yang

penting.

Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukaka apabila dalam penelitian

tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas

sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping

mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi

terhadap variasi besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999).

Proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis :

1) Menetapkan variabel yang diteliti

2) Membaca buku dan hasil penelitian

3) Deskripsi teori dan hasil penelitian

4) Analisis krisis terhadap teori dan hasil penelitian

5) Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian

6) Sintesa kesimpulan

7) Kerangka berpikir

8) Hipotesis

F. Hipotesis

Perumusan hipotesis merupakan langkah-langkah ketiga dalam penelitian, setelah

peneliti merumuskan landasan teori dan kerangka berpikir. Tetapi perlu diketahui

bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat

ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di

mana rumusan masa;ah peneliti telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

13

Page 14: Mps Rangkuman

Dalam hal ini perlu dibedakan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik.

Pengertian hipotesis penelitian seperti tekah dikemukakan di atas. Selanjutnya

hipotesis statistik itu ada, bila penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak

menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik.

1. Bentuk-bentuk Hipotesis

Bentuk-bentuk penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila

dilihat dari tingkatan eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelelitian

terdiri dari :

a) Hipotesis Deskriptif

b) Hipotesis Komperatif

c) Hipotesis Assosiatif

2. Paradigma Penelitian, Rumusan Masalah dan Hipotesis

Pada setiap paradigma penelitia minimal terdapat satu rumusam masalah

penelitian, yaitu masalah deskriptif.

3. Karakteristik Hipotesis yang Baik

a) Dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadan variabel

pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan anatar dua

variabel atau lebih

b) Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga menimbulkan berbagai

penafsira.

c) Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

BAB 4

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

A. Pengertian

14

Page 15: Mps Rangkuman

Penelitian eksperimen yaitu sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

mencaribpengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalm kondisi yang

dikendalikan. Metode eksperimen merupakan sebagian dari metode kuantitatif karena

mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya.

B. Beberapa Bentuk Desain Eksperimen

Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian

bisnis yaitu :

1) Pre-Experimental

a) One-shot case studi

b) One group pretest-posttest

c) Inte-group comparison

2) True-Experimental

a) Posttest only control design

b) Pretest-control design

3) Factorial Experimental

4) Quasi-Experimental

a) Time-series design

b) Nonequivalent control group design

BAB 5

POPULASI DAN SAMPEL

A. Populasi

15

Page 16: Mps Rangkuman

Popualasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan dikemukakan kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang tetapi objek dan benda-benda alam yang lain.

Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajarim

tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek itu.

B. Sampel

Sampe adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada pupolasi. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili)

C. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untu menentukan sampe

yang akan digunakan dalam penelitian. Dan terdapat macam-macam teknik

sampling yaitu :

1) Probability Sampling

a) Simple random sampling

b) Proportionate stratified random sampling

c) Disproportionate stratified random sampling

d) Area (cluster) sampling ( sampling menurut daerah )

2) Non Probability Sampling a) Sampling sistematis

b) Sampling kuota

c) Sampling incidental

d) Porposive sampling

e) Sampling jenuh

f) Snowball sampling

D. Menetukan Ukuran Sampling

Jumlah angggota sampel sering dinyatakan dengan ukra sampel. Jumlah sampel

diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah angggota

populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitian itu akan

diberlakukan untuk 1000 orang tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang

akan diambil sam dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar

16

Page 17: Mps Rangkuman

mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan

sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar

kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).

E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel

Akan dilakukan penelitian unyuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat

tehadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok

masyarakat itu terdiri 1000 orang, yang dapat dikelompokkan berdasarkan jenjang

pendidikan, yaitu lulusan S1 = 50, sarjana muda = 300, SMK = 500, SMP = 100,

SD = 50 (populasi bestrata)

Bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya = 258.

Karena populasi berstrata, maka sampelnya juga berstrata. Stratanya ditentukan

menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing sampel untuk

tingkat pendidikan harus proposional sesuai dengan populasi. Berdasarkan

perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sampel untuk kelompok S1=14,

sarjana muda (SM) = 83, SMK = 139, SMP = 14 dan SD = 28.

S1 = 50/1000 X 258 = 13,90 = 12,9

SM = 300/1000 X 258 = 83,40 = 77,4

SMK = 500/1000 X 258 = 139,0 = 129

SMP = 100/1000 X 258 = 27,8 = 25,8

SD = 50/1000 X 258 = 3,91 = 12,9

JUMLAH = 258

Jadi jumlah sampelnya = 12,9 + 77,4 +129 +25,8 + 12,9 =258. Jumlah yang

pecacahan bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sampelnnya menjadi 13 + 78

+ 129 + 26 + 13 = 259

Pada pecahan yang menghasilkan koma sebaiknnya dibulatkan ke atas sehingga

jumlah sampelnnya lebih 259. Hal ini lebih mana daripada kurang dari 258

F. Cara Mengambi Anggota Sampel

Pengambilan sampel secara random /acak dapat dilakukan dengan bilangan

random, komputer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengan

undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan

jumlah anggota populasi

Karena teknik pengambilan sampel adalah random. Maka setiap anggota populasi

mempunyai peluang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

17

Page 18: Mps Rangkuman

BAB 6

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN

A. Macam-macam Skala Pengukuran

18

Page 19: Mps Rangkuman

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknnya interval yang ada dalam alat ukur. Sehingga alat

ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kualitatif.

Berikut adalah ke lima jenis skala :

1) Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

2) Skala Guttman

Skala Guttman selain dapat dibuat bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat

dalam bentuk checklist.

3) Semantic Defferensial

Skala ini dapat digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak

pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum.

4) Rating Scale

Dari ke tiga skala pengukuran tadi yang telah dikemukakan, data yang

diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantatifkan.

Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka

kemudian ditafsirkan dalam pengertian kuantitatif.

B. Instumen Penelitian

Karena pada prinsipnnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan intrumen

penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamat. Secara spesifik semua fenomena ini

disebut variabel penelitian

C. Cara Menyusun Instrumen

Instrumen penelitian dalam bidang sosial umumnya dan khususnya bidang

administrasi yang sudah baku sulit ditemukan. Untuk itu maka peneliti harus

mampu membuat instrumen yang akan digunakan untuk penelitian. Titik tolak

dari penyusun adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti.

Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnnya, dan selanjutnya

ditentukan indikator yang akan diukr. Dari indikator ini kemudian dijabarkan

menjadi butir pertanyaan atau pernyataan.

D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang dikembangkan

19

Page 20: Mps Rangkuman

Judul penelitian : “ GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI”

Judul tersebut terdiri dari dua variabel independen dan satu dependen . masing-

masing instrumennnya adalah :

a) Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan

b) Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan

c) Instrumen untuk mengukur variabel iklim kerja organisasi

Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah untuk dikontrol,

dikoreksi yang akan dikonsultasikan pada orang ahli, maka sebelum instrumen

disusun menjadi item-item instrumen, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen.

Instrumen gaya kepemimpinan terdiri dari 18 butir pertanyaan, situasi

kepemimpinan 18 butir pertanyaan, dan iklim kerja organisasi 14 butir pertanyaan.

Berapa jumlah item/butir instrumen yang diperlukan? Jawabannya adalah yang

paling sedikit tetapi memadai untuk mengukur variabel yang akan diteliti.

1. Intrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan variabel gaya kepemimpinan

dari satu unit kerja tertentu. Sumber datanya dlah bawahan dari pimpinan yang

dinilai. Bentuk angketnya adalah multiple choice (pilihan ganda )

2. Instrumen yang diperlukan untuk mengungkapkan variabel situasi

kepemimpinan dari suatu lembaga. Sumber datanya adalah para pegawai.

Bentuk instrumen adalah checklist. Untuk itu dapat dugunakan sebagai

pedoman observasi, wawancara, maupun sebagai angket.

3. Instrumen untuk mengungkapkan iklim kerja organisasi. Bentuk instrumen

ratingscale. Dapat digunakan untuk pedoman observasi, wawancara, dan

sebagai angket. Sumber data para pegawai

Dan ke tiga metode pengumpula data tersebut digunakan pada saat Angket,

Observasi, Wawancara dan Gabungan ketiganya.

E. Validitas dan Reliabelitas Instrumen

20

Page 21: Mps Rangkuman

Hasil penelitian valid bisa terdapat kesamaan anatar yang terkumpul data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.kalau dalam objek warna merah,

sedangkan datang yang terkumpul memberikan data putih maka hasil penelitian

tidak valid. Selanjutnya hasil penelitia reliabel bela terjadi kesamaan data dalam

waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna merah, maka sekarang

dan besok tetap warna merah.

Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan

data, maka diharapkan penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi

instrumental yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan

hasil penelitian yang valid dan reliabel.

F. Pengujian Validitas dan Reabilitas Instrumen

Berikut adalah cara pengujian validitas dan reabilitas untuk penelitian :

1. Pengujian validitas instrumen

a) Pengujian validitas konstruksi

b) Pengujian validitas isis

c) Pengujian validitas eskternal

2. Pengujian reabilitas instrumen

a) Test-retest

b) Ekuivalen

c) Gabungan

d) Internal consistency

BAB 7

21

Page 22: Mps Rangkuman

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Interview (wawancara)

Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti,

dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/lebih. Teknik pengumpulan ini

mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidaknnya pada pengetahuan

dan atau pada keyakinan pribadi.

1. Wawancara terstruktur

Digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data

telah mengetahui pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu

dalam melakukan wawancara, pengumpulan data telah menyiapkan instrumen

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun

telah disiapkan.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian

yang lebih mendalam tentang reponden, karena wawamacar ini adalah wawancara

yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersususn secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data

apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang

diceritakan oleh responden.

B. Kuesioner (Angket)

Merupakan teknik penegumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepasa responden untuk dijawabnya.

Kuersioner merupakan pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan atahu apa yang bisa diharapka dari responden.

Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket

sebagai teknik pengumpulan data yaitu :

1) Prinsip penulisan angket

a) Isi dan tujuan pertanyaan

b) Bahasa yang digunakan

c) Tipe dan bentuk pertanyaan

d) Pertanyaan tidak mendua

22

Page 23: Mps Rangkuman

e) Tidak menanyakan yang sudah lupa

f) Pertanyaan tidak mengiringi

g) Panjang pertanyaan

h) Urutan pertanyaan

i) Prinsip pengukuran

j) Penampilan fisik angket

C. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain.

Menurut Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi itu sutau proses yang

kompleks, suatu proses yang tersususn dari berbagai proses biologis dan psikologis.

Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan

denga perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala, alam dan bila responden yang

diamati tidak terlalu besar.

1. Observasi Berperan Serta

2. Observasi Nonpartisipan

a) Observasi terstruktur

b) Observasi tidak terstruktur

BAB 8

23

Page 24: Mps Rangkuman

ANALISIS DATA

A. Statistik Deskrptif dan Inferensial

Statistik deskriptif adalah satstistik yang digunakan untuk data dengan cara

mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi

Statistik inferensial sering juga disebut sebagai statistik induktif atau statistik

probalilitas adalah tekni statistik yang digunakan untuk menganalisis data dan sampel

dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocock digunakan bila

sampel diambil dari populasi yang jelas, dak teknis pengambilan sampel dari populasi

itu dilakukan secara random.

B. Statistik Parametris dan Nonparametris

Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik,

atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Statistik nonparametris tidak

menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya dyta yang akan dianalisis tidak harus

berdistribusi normal.

Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik

ada dua hal utama yang harus diperhatikan :

1) Macam data

2) Bentuk hipotesis

C. Judul Penelitian dan Statistik yang digunakan untuk Analisis

Contoh :

a. Judul penelitian

“PENGARUH KECERDASAN EMOTIONAL TERHADAP PRESTASI

PEGAWAI DI PEMERINTAH PROPINSI MADUKARA”

b. Bentuk paradigmannya sebagai berikut :

X = kecerdasan emotional

Y = prestasi kerja karyawan

Berdasarkan paradigma tersebut , untuk suatu judul penelitian yang berisi satu

independen dan satu dependen terdapat dua rumusan masalah deskriptif dan satu

24

X Y

Page 25: Mps Rangkuman

masalah assosiatif. Dengan demikian terdapat dua hiopotesis deskriptif dan satu

hipotesis assosiatif.

c. Rumusan masalah, hipotesis, dan teknik statistik untuk analisis data

Teknik statistik yang digunakan untuk melakukan prediksi pengaruh lam

penayangan iklan tehadap nilai penjualan adalah dengan tek;nik regresi tunggal.

Untuk judul di atas misalnya, bila rumusan masalahnya adalah : kalau lama

penayangan iklan ditingkatkan sampai opyimal, berapakah nilai penjualan

barangnnya?

D. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis

1) Taraf Kesalahan

2) Dua kesalahan dalam Menguji Hipotesis

3) Macam-macam Pengujian Hipotesis

25

Page 26: Mps Rangkuman

BAB 9

CONTOH ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

1. Judul penelitian

Pengaruh gaya kepemimpinan dan situasi kepemimpinan terhdapa iklim kerja

organisasi di Kabupaten Prianggondani

2. Variabel Penelitian

Pada penelitain ini variabelnnya adalah “gaya kepemimpinan” (X1) dan “situasi

kepemimpinan” (X2) sebagai variabel independen dan “iklim kerja dan organisasi”

(Y) sebagai variabel dependen.

3. Paradigma Penelitian

X1 = Kepemimpinan

X2 = Situasi Kepemimpinan

X3 = Iklim Kerja Organisasi

4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai yang menduduki jabatan Eselon

IV sampai dengan II dengan jumlah 50 orang. Berdasarkan tingkat kesalahan 50%,

amka sampel ditemukan 44 orang terdiri atas 30 pria dan 14 wanita. Sedangkan

pembagian anggota sampel menurut Eleson sebagai berikit :

a) Eselon II diambil sebanyak 10 orang dengan 6 pria dan 4 wanita

b) Eselon II diambil sebanyak 14 orang dengan 10 pria dan 4 wanita

c) Eselon IV diambil sebanyak 20 orang dengan 14 pria dan 6 wanita

5. Rumusan Masalah

a) Rumusan masalah deskriptif

1) Seberapa baik iklim kerja organisasi?

2) Seberapa baik situasi kepemimpinan dui Kabupaten Prianggodani

b) Rumusan masalah assosiatif

1) Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan

dengan iklim kerja organisasi?

2) Adakah hubunga yang positif dan signifikan anatar gaya kepemimpinan

dengan iklim kerja organisasi ?

26

X1

X2

Y

Page 27: Mps Rangkuman

c) Rumusan masalah kompratif

1) Adakah perbedaan gaya kepemimpinan secara signifikan antara Eselon II,II,

dan IV ?

2) Adakah perbedaan situasi kepemimpinan secara signifikan anatar Eselon II,III

dan IV ?

6. Hipotesis

a) Hipotesis deskriptif

1) Rata-rata situasi kepemimpinan paling rendah 40% dari yang diharapkan

2) Iklim kerja organisasi di Kabupaten Prianggondani paling tinggi 60% dari

yang diharapkan

b) Hipotesis assosiatif

1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan dan

iklim kerja organisasi

2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan

dengan situasi kepemimpinan

c) Hipotesis komperatif

1) Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan yang signifikan antara pimpinan

Eselon II, III dan IV

2) Terdapat perbedaan iklim kerja yang signifikan anatar organisasi yang

dipimpin pria dan wanita

7. Instrumen Penelitian

Terdapat tigas instrumen yaitu instrumen gaya kepemimpinan dengan 3 indikator dan

18 butir, situasi kepemimpinan dengan 3 indikator dan 18 butir, dan iklim organisasi

dengan 7 indikator dan 14 butir pertanyaan

8. Tabulasi Data Hasil Penelitian

9. Uji Normalitas Data

a) Pengujian normalitas data gaya kepemimpinan (X1)

b) Pengujian normalitas data situasi kepemimpinan (X2)

c) Pengujian normalitas data situasi kepemimpinan (X2)

10. Teknik Statistik untuk Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Menjawab rumusan masalah deskriptif merupakan hal yang sanagat mendasar dan

penting dalam penelitian, karena utama dari penelitian akan dapat diketahui dengan

jelas datri hasil analisis deskriptif ini. Dalam contoh ini terdapat satu rumusan

masalah deskriptif yang harus dijawab yaitu ;

27

Page 28: Mps Rangkuman

1) Seberapa baik situasi kepemimpinan di Kabupaten Prianggondani ?

Untuk dapat menjawab ke tiga rumusan masalah deskriptif tersebut maka

pertama-tama ditentukan skor ideal/kriterium. Skor ideeal adalah skor yang

diotetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan

memberi jawaban dengan skor tertinggi.

Skor ideal situasi kepemimpinan 4x 18 x 44 = 3.168. jumlah skor yang diperoleh

melalui pengumpulan data = 2055. Jadi nilai situasi kepemimpinan = 2055 : 3.168

= 0,65 atau 65% yang diharapkan.

Hasil penelitian ini akan dapat dideskrisikan lebih rinci apabila setiap pertanyaan

dalam instrumen dihitung nilainya. Dengan demikian setaip pertanyaan dari setiap

pertanyaan dari setiap instrumen untuk seluruh responden dapat diketahui mana

yang mendapat nilai rendah, nilai tinggi atau nilai rata-rata.

28

Page 29: Mps Rangkuman

BAB 10

MASALAH ,FOKUS JUDUL PENELITIAN, DAN TEORI DALAM

PENELITIAN KUALITATIF

A. Masalah dalam Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap “masalah” yang

dibawa oleh peneliti dalam penelitian.

1) Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir

penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan penelitian

akan sama.

2) “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu

memperluas atau memperdalam masalah yang telah dipersiapkan. Dengan

demikian tidak banyak perubahan , sehingga judul penelitian cukup

disempurnakan.

3) “masalah” yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total,

sehingga harus diganti masalah. Dengan demikian judul proposal dengan judul

penelitian tidak sama dan judulnya pun diganti.

Peneliti kualitatif yang merubah masalah atau ganti judul penelitiannya setelah

memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai, merupaka peneliti kualitatif

yang lebih baik, karena ia dipandang mampu melepaskan apa yang telah

dipikirkan sebelumnya, dan selajutnya mamp melihat fenomena secara lebih luas

dan mendalam sesuai denagn apa yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial

yang diteliti.

Terdapat perbedaan antara masalah dengan rumusan masalah. Masalah adalah

penyimpangan antara yang sehrusnya terjadi sedangkan rumusan masalah ialah

pertanyaan penelitian yang disusun berdasarkan masalah yang harus dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data. Data tentang masalah bisa berasal dari

dokumentasi hasil penelitian, pengawasan, evaluasi, pengamatan pendahuluan,

dan pernyataan orang-orang yang patut dipercaya.

B. Fokus Penelitian

Salah satu asumsi tentang gejala dalam penelitian kualitatif adalah bahwa gejala dari

suatu objek itu sifatnya tunggal dan pasrsial. Dalam pandangan penelitian kualitatif

gejala bersifat holistik ( menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti

kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian,

29

Page 30: Mps Rangkuman

tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat (place),

pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.

Batasan maslah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisis pokok

masalah yang masih bersifat umum. Dalam mempertajam penelitian peneliti kualitatif

menentapkan fokus. Spradley menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural

domain or a few related domain” maksudnya adalah, fokus merupakan domain

tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian

kualitatif, penetuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkatan kebaruan

informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan).

Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperbolehkan setelah peneliti

melakukan grand tour observation dan grand tour question atau yang disebut dengan

pejelajahan umum. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran

umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi sosial.

Empat alternatif untuk menetapkan fokus menurut Spradley (1988)

a) Menetapkan fokus pada permasalahan yang didasarkan oleh informan

b) Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain

c) Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk penegmbangan iptek

d) Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori yang telah

ada

C. Bentuk Rumusan Masalah

Berdasarkan level of explanation suatu gejala, maka secara umum terdapat tiga bentuk

rumusan asalah yaitu:

a) Rumusan masalah deskriptif yaitu rumusan masalah yang memadu peneliti untuk

mengekplorasi dan atau memotret situasi sosial yang akanm diteliti secara luas.

b) Rumusan masalah komperatif yaitu rumusan masalah yang memadu peneliti unutk

membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang

lain.

c) Rumusan masalah assosiatif atau hubungan yaitu rumusan masalah yang memadu

peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu

dengan yang lainnya. Rumusan assosiatif dibagi menjadi tiga ialah, hubungan

simetris, kasual, dan interaktif

Dalam penelitian kualitatif seperti yang telah dikemukakan, rumusan masalah yang

merupakan fokus penelitian masih bersifat sementara sementara dan akan berkembang

setelah peneliti masuk lapangan atau situasi sosial tertentu. Pertanyaan penelitian

30

Page 31: Mps Rangkuman

kualitatif dirumuskan dengan maksud untuk gejala yang menggunakan kaitannya

dengan aspek-aspek lain (in context) .Dalam penelitian kualitatif, petanyaan penelitian

tidak dirumuskan atas dasar definisi operasional dari suatu variabel penelitian.

Contoh rumusan masalah tentang kemiskinan

1) Bagaimanakah gambaran rakyat miskin distuasi sosial atau setting tertentu?

(rumusan masalah deskriftif)

2) Bagaimanakkah pola terbentuknya mereka menjadi miskin? ( rumusan masalah

assosiatif reciprocal)

3) Apakah pola terbentuknya kemiskinan anatar satu keluarga dengan yang lain

berbeda? (masalah komperatif)

D. Judul Penelitian

Judul penelitian dalam penelitian kulitatif disususn brdasarkan masalah yang telah

ditetapka. Dengan demikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan

mencerminkan permasalahan dan variabel yang kam diteliti. Judul penelitian kualitatif

ddigunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan variabel yang akan diteliti,

teori yang akan digunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan, teknik analisi

data, serta kesimpulan.

Judul penelitian kualitatif tentu saja tidak harus mencerminkan permasalah dan

variabel yang diteliti, tetapi lebih luas pada usaha untuk mengungkapkan fenomena

dalam situasi sosial secara luas dan mendalam, serta menemukan hipotesis dan teori.

Berikut ini beberapa contoh judul penelitian kualitatif :

1) Pengembangan Model Perencanaan yang Efektif ,di Era Otonomi Daerah.

2) Organiasasi Pemerintah yang Efektif dan Efisien pada Era Otonomi Daerah.

3) Membangun Iklim Kerja yang Kondusif.

4) Pengembangan Kepemimpinan Berbasis Budaya.

5) Pengembangan Sistem Pengawasan yang Efektif.

E. Teori Dalam Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih

bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam penyususnan proposal penelitian

kualitatif juga masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti

memasuki lapangan atau konteks sosial.

Dalam penelitian kualitatif jumlah teori yang digunakan sesuai dengan jumlah

variabel yang diteliti, sedangkan dalam peneliti an kualitatif yang bersifat holistik,

jumlah teori yang harus dimiliki oleh peneliti kualititif jauh lebih banyak karena harus

31

Page 32: Mps Rangkuman

disesuaikan dengan fenomena yang berkembang di lapangan. Peneliti kualitatif akan

jauh lebih profesional kalau mebnguasai seluruh teori sehingga wawasannya akan

menjadi lebih luas, dan dapat menjadi instrumen penelitian yang baik.walaupun

peneliti kualitatif dituntut untuk menguasai teori yang lebih luas an mendalam,namun

dalam melaksanakan penelitian kualitatif, peneliti kualitatif harus mampu melepaskan

teori yang dimiliki tersebut dan tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun

instrumen dan sebagai panduan untuk wawancara, dan observasi.

Oleh karena itu penelitian kualitatif lebih sulit dari penelitian kuantitatif, karena

peneliti kualitatif harus berbekal teori yang luas sehingga mampu menjadi “human

instrumen” yang baik. Dan menurut Borg and Gall 1988 menyatakan bahwa

“Qualitative research is much more difficult to do well than quantitative research

because the data collected are usually subjective and the main mearsurement tool for

collecting data is the investigator himself”. Penelitian kualitatif lebih sulit

dibandingkan dengan kuantitatif, karena data yang terkumpul bersifat subjektif dan

instument sebagai alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri

Peneliti kualitatif dituntut mampu mengorganisasikan semua teori yang dibaca.

Landasan teori yang dituliskan dalam proposal penelitian lebih berfungsi untuk

menunjukkan seberapa jauh peneliti lebih berfungsi untuk menunjukkan seberapa jauh

peneliti memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih

permasalahn tersebut bersifat sementara.

32

Page 33: Mps Rangkuman

BAB 11

POPOLASI DAN SAMPEL

A. Pengertian

Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas : objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tententu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dan

sampel adalah sebagian dari populasi itu (misalnya : penduduk di wilayah tertentu)

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley

dunamakan “social situation” atau situasi sosial. Dan situasi sosial tersebut bisa

dilaksanakan di rumah berserta keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang disudut-

sudut jalan. Namun objek penelitian kualitatif bukan hanya situasi sosial namun bisa

juga kepada alam, bintang, dan tumbuhan, kendaraan dan sebagainnya. Sedangkan

sampel bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan,

informan, teman, dan guru dalam penelitian. Bukan sampel statistik tetapi sampel

teoritik, karena tujuan dari kualitatif adalah menghasilkan teori.

B. Teknik Pengambilan Sampel

Macam-macam teknik pengambilan sampling ada dua yaitu :

a) Probability sampling ialah teknik pengambilan sampling yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampeling dan terdiri dari :simple random sampling, proportinate statified random

sampling, disproportinante statified random sampling, area sampling.

b) Non Probability sampling ialah teknik pengambilan sampel yag tidak memberi

peluang /kesempatan bagi seluruh anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel

dan terdiri dari : sampling sistematis, sampling kuota, porposive sampling,

sampling jenuh, snowball sampling.

Menurut Lincoln dan Guba (1985) mengemukakan bahwa “ Naturalistic sampling is,

then, very different from conventional sampling. It is based on information, not

statistical, considerations. Its porpose it to maximize information, not to facilitate

generalization” penetuan sampel dalam penentuan kuantitatif sangat berbeda dengan

penetuan kualilatif, penetuan sampel dalam penelitian kuantitatif tidak didasarkan

perhitungan statistik. Sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi

yang masimum, buka untuk digeneralisasikan. Jadi penentuan sampel dalam

33

Page 34: Mps Rangkuman

penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti muali memasuki lapangn dan selama

penelitian berlangsung.

Dalam proposal penelitian kualitatif ,sampel sumber data yang dikemukakan amsih

bersifat sementara. Namun demikian pembuatan proposal perlu menyebutkan siapa-

siapa yang kemungkinan akan digukan sebagai sumber data. Penambahan sampel itu

dihentikan apabila datanya sudah jenuh, dari berbagai informan baik yang lama

mapupun yang baru, tidak memberikan data yang baru lagi. Bila pemilihan sampel

jatuh kepada informan yang benar-benar menguasi situasi sosial maka keuntungan

bagi peneliti karena tidak memerlukan banyak sampel. Jadi yang menjadi kepedulian

bagi peneliti kualitatif adalah “tuntasnya” perolehan informasi dengan keragaman

variasi yang ada, bukan banyaknnya sumber data.

34

Page 35: Mps Rangkuman

BAB 12

INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Intrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, kulatitas instrumen penelitian berkenaan dengan

validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan

ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulakn data. Oleh karena itu

instrumen yang telah teruji validitas dam reabilitasnya, belum tentu dapat

menghasilkan data yang valid dan reabilitas, apabila instrumen itu tidak digunakan

secara teoat dalam pengumpulan datanya.

Dalam penelitian kualitatif, yang mengjadi instrumen atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri. Oleh sebab itu peneliti sebagai instrumen harus di “validasi”

seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke

lapangan.

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkab fokus penelitian,

memilih informan sebagai sumber data, emalkukan pengumpulan data, melakukan

pengumpulan, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat

kesimpulan atas semuanya.

Dalam penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalhan belum jelas dan pasti,

maka yang menjadi instrumen adalah penilit itu sendiri. Tetapi setelah masalahnya

yang akan dipelajari jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen.

B. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan

berbagai cara. Macam-macam teknik pengumpulan data yaitu : observasi, wawancara,

dokumentasi, dan triangulasi/gabungan.

1. Pengumpulan data dengan Observasi

a) Macam-macam observasi

Menurut Nasution (1988) observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

a. Macam-macam observasi terdiri dari :

1) Obserasi pastisipatif

Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang

yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang

35

Page 36: Mps Rangkuman

dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.

Dengan observasi partisipan ini maka data yang diperoleh akan lebih

lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap

perilaku yang nampak.

2) Observasi terus terang atau tersamar

Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data

menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang

melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal

sampai akhir tentang aktivitas sendiri.

3) Observasi tak terstuktur

Observasi tak terstuktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan

secara ssitematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan

karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati

b. Manfaat observasi

Menurut Patton dalam Nasution (1988) manfaat observasi adalah :

1) Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu

menghadapi konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi

dapat dipeoleh pandangan holistik atau menyeluruh.

2) Akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan

peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak

dipengaruhioleh konsep.

3) Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati oleh

orang lain

4) Dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkap oleh

responden dlam wawancara

5) Dapat meneukan hal-hal diluar penegtahuan seorang responden

6) Karena terjun di lapangan, peneliti hanya mengumpulkan data yang

kaya

c. Objek Observasi

Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasikan menurut

Spradley dinamakan situasi sosial yang terdiri dari tiga komponen yaitu

place (tempat), actor (pelaku), dan activities (aktivitas).

d. Tahapan Observasi

Menurut Spradley (1980) tahapan observasi yaitu :

36

Page 37: Mps Rangkuman

1) Tahapan deskresi, memauki situasi sosial : tempat, aktor,aktivitas

2) Tahapan reduksi, menentukan fokus : memilih diantara yang telah

dideskripsikan

3) Tahapan seleksi, mengurangi fokus : menjadi komponen yang lebih

rinci

2. Pengumpulan data dengan wawancara/interview

Wawancara adalah pertemuan dua orang atau lebih bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti,tetapi peneliti ingin menegtahui hal-hal reponden yang mendalam.

a. Macam-macam interview/wawancara

Esterberg (2002) mengemukakan beberapa wawancara yaitu , wawancara

terstuktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur

1) Wawancara tersturktur

Digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau

pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa

yang akan diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini setiap reponden

diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.

2) Wawancara semiterstruktur

Dimana dalam pelaksanaannnya lebih bebas, tujuannnya untuk

menemukan maslaha secara lebih terbuka, dimana pihak yang di ajak

diminta pendapata atu ide

3) Wawancara tak terstruktur

Wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman,

yang ditanyakan hayany garis besar dari permasalahan.

b. Langkah-langkah wawancara

Menurut Lincoln dan Guba dalam Sanapiah faisal, ada tujuh langkah yaitu:

1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan

2) Menyiapkan poko-pokok masalah yang akan jadi bahan

pembicaraan

3) Mengawali atau membuka alur wawancara

4) Melangsungkan alur wawancara

5) Mengkonfirmasi ikhtisar hasil wawncara dan mengakhirinya

37

Page 38: Mps Rangkuman

6) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan

7) Mengindentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah

diperoleh

c. Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara

Menurut Patton dalam Molleong (2002) digolongkan kepada enam :

1) Pertanyaaan yang berkaitan dengan pengalaman

2) Pertanyaan yang ebrkaitan dengan pendapat

3) Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan

4) Pertanyaan tentang pengetahuan

5) Pertanyaan yang berkesan dengan indera

6) Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi

d. Alat-alat wawancara

Agar hasil wawancara terekam dengan baik maka membutuhkan alat-alat

sebagai berikut :

1) Buku catatan

2) Tape recorder

3) Camera

e. Mencatat hasil wawancara

Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak terstruktur, maka

peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil

wawancara.

3. Teknik Pengumpulan data dengan Dokumen

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya lainnya. Hasil

penelitian juga akan semakin kredebel apabila didukung oleh foto-foto atau

karya tulis akademik dan seni yang telah ada.

4. Triangulasi

Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan

untuk mencari kebenrana tentang beberapa fenomena, tetepi lebih pada

peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Menurut Mathinson (1988) mengemukakan bahwa nilai dari teknik

pengumpulan data dengan trianggulasi adalah untuk mengetahui data yang

diperoleh, tidak konsisten atau kontradiksi.

38

Page 39: Mps Rangkuman

BAB 13

TEKNIK ANALISIS DATA

A. Pengertian

Dalam penelitian kuantitatif, analisis yang digunakan sudah jelas, yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang

telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif makan teknis

yang digunakan pun menggunakan metode statistik.

Dalam kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengga menggunakan

teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara terus

menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus

tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali.

B. Proses Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan. Dalam kenyataannya, analisis data kualitatif

berlangsung selama proses pengamatan data dari pada setelah selesai

pengumpulan data

1) Analisis sebelum di lapangan penelitian kualitatif telak melakukan analisis

sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap hasil

studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk fokus

penelitian.

2) Analisis Data di lapangan Model Miles dan Huberman

Aktitifitas dalam analisis data yaitu : data redution, data display, dan

conclusion drawing. Setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka

peneliti melakukan antisipatory sebelum melakukan reduksi data.

a) Data Reduction

Data yang diroleh dilapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena semakin lama peneliti

ke lapangan maka jumlah data semakin banyak dan rumit

maka,mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya.

b) Data Display

Setelah data direduksi maka selanjutnya mendisplaykan data. Jika

kuantitatif penyajian data ini dapat melalui grafik, tabel, pictogram dll.

39

Page 40: Mps Rangkuman

Dalam kualitatif penyakian data dapat dalam bentuk uraian singkat,

bagan, gubungan antar kategori dll

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan kita untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami.

c) Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah

merupakan temuan baru.

3) Analisis data selama di Lapangan model Spraydley

Spraydley (1980) membagi analisis data dalam penelitian kualitatif

berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Berikut tahapan

penelitian :

1) Memilih situasi sosial

2) Melaksanakan observasi dan wawancara

3) Mencatat hasil observasi dan wawancara

4) Melakukan observasi deskriftif

5) Melakukan analisis domain

6) Melakukan observasi terfokus

7) Melakukan analisi taksonomi

8) Melakukan observasi terseleksi

9) Melakukan analisis komponensial

10) Melakukan analisis tema

11) Temuan budaya

12) Menulis laporan penelitian kualitatif

Analisis Data Kualitatif

a) Analisis Domain, memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari

objek/penelitian atau situasi sosial. Ditemukan berbagai domain atau kategori.

Diperoleh dengan pertanyaan grand dan minitour. Peneliti menetapkan domain

tertentu sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Makin banyak domain

yang dipilih makan akan banyak waktu yang diperlukan untuk penelitian.

40

Page 41: Mps Rangkuman

b) Analisis taksonomi, domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan

menjadi lebih rincinuntuk mengetahui struktur internalnya. Dilakukan dengan

observasi terfokus

c) Analisis komponensial, mencari spesipfik pada setiap struktur internal dengan

cara mengkontraskan anatar elemen. Dialkukan dengan observasi dan

wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan

d) Analisis tema kultural, mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana

hubungan dengan keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam

tema/judul penelitian

41

Page 42: Mps Rangkuman

BAB 14

VALIDITAS DAN REABILITAS PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian

Validitas merupakan derajad ketepatan antar data tang terjadi pada proyek penelitian

dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Terdapat dua validitas yaitu

validitas internal dan eksternal. Reabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan

stabilisasi data atau temuan.

B. Pengujian Validitas dan Reabilitas

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi :

1. Uji Kredibilitas

a. Perpanjangan pengamatan

b. Peningkatan ketekunan

c. Triangulasi

1) Triangulasi sumber

2) Triangulasi teknik

3) Triangulasi waktu

d. Diskusi dengan teman sejawat

e. Analisis kasus negatif

f. Membercheck

2. Pengujian Transferability

3. Pengujian depenability

4. Pengujian konfirmability

42

Page 43: Mps Rangkuman

BAB 15

MENYUSUSN PROPOSAL PENELITIAN

A. Proposal Penelitian Kuantitatif

Rancangan penelitain harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga dapat

diajdikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti.

Sistematika proposal penelitian kuantitatif :

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

b. Identifikasi Masalah

c. Batasan Masalah

d. Rumusan Masalah

e. Tujuan Penelitian

f. Kegunaan Hasil Penelitian

II. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

a. Deskripsi Teori

b. Kerangka Berfikir

c. Hipotesis Penelitian

III. PROSEDUR PENELITIAN

a. Metode Penelitian

b. Populasi dan Sampel

c. Instrumen Penelitian

d. Teknik Pengumpulan Data

e. Teknik Analisis Data

IV. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN

a. Organisasi Penelitian

b. Jadwal penelitian

V. BIAYA PENELITIAN

B. Proposal Penelitian Kualitatif

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah

b. Fokus Penelitian

c. Rumusan Masalah

43

Page 44: Mps Rangkuman

d. Tujuan Penelitian

e. Manfaat Penelitian

II. STUDI KEPUSTAKAAN

Studi kepustakaan berkaitan denga kajian teoritis dan referensi lain yang

terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial

yang diteliti.

III. METODE PENELITIAN

a. Metode dan Alasan menggunakan metode kualitatif

b. Tempat Penelitian

c. Instrumen penelitian

d. Sampel Sumber Data

e. Teknik Pengumpulan Data

f. Teknik Analisis Data

g. Rencana Pengujian Keabsahan Data

IV. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN

a. Organisasi

b. Jadwal Penelitian

V. PEMBIAYAAN

44

Page 45: Mps Rangkuman

BAB 16

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Research and Development/R&D)

A. Pengertian

Metode penelitian dan penegmbanagn atau dalam bahasa inggrisnya Research and

Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan prodeuk tersebut.

Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang

administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Paahal banyak produk

tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui Research

and Development.

B. Langkah-langkah Peneltian dan Pengembangan

1. Potensi dan Masalah

2. Mengumpulkan Informasi

3. Desain Produk

4. Validasi Desain

5. Perbaikan Desain

6. Uji Coba Produk

7. Revisi Produk

8. Ujicoba Pemakaian

9. Revisi Produk

10. Pembuatan Produk Masal

C. Laporan Penelitian dan Pengembanagn (R&D)

Laporan penelitian yang harus dibuat selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan

berikut spesifikasi dan penjelasannya.

D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan

1. Model Penanganan Sampah Diperkotaan

2. Pengembangan Sistem Lalu Lintas Diperkotaan

3. Pengembangan Pola Pembelajaran Teknologi Bagi Anak-anak

4. Pengembanagn Sistem Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan Peserta

Didik

5. Pengembangan Sistem Informasi Bencana Alam

45