MTHT KASUS4.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    1/31

    K E L O M P O K 5

    Aduh Hidungku Tersumbat

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    2/31

    LAPORAN KASUS

    Bapak Soecipto, usia 35 tahun datang ke RS dengankeluhan kedua lubang hidung tersumbat yang makin

    lama makin berat, karena bernafas dengan hidungmulai sulit maka pasien lalu bernafas melalui mulut,kemudian memutuskan datang ke RS.

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    3/31

    TERMINOLOGI

    Hidung tersumbat (Nasalcongestion)

    Penyumbatan saluran hidungakibat peradangan pada lapisanhidung

    Bernafas dengan mulut Salah satu dari kebiasaan mulutyang menyimpang dari keadaan

    normal.Terdapat gambaran khas yaituAdenoid Facies

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    4/31

    MASALAH

    Kedua hidung tersumbat

    Bernafas dengan mulut

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    5/31

    ANATOMI HIDUNG

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    6/31

    HISTOLOGI HIDUNG

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    7/31

    FISIOLOGI PERNAPASAN

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    8/31

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    9/31

    FISIOLOGI HIDUNG

    Udara inspirasi

    Filtrasi udara oleh- vibrissae- silia- parut lendir

    Penyesuaian suhuudara inspirasi 37

    C

    Humidifikasi oleh

    parut lendir

    Nasofaring

    Konka media

    Nares anterior

    A.FungsiRespirasi

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    10/31

    B.FungsiPenghidu

    Udara inspirasi

    Konka superior & 1/3bagian atas septum

    Nares anterior

    Menarik napasdengan kuat

    Difusi dengan parutlendir

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    11/31

    C.FungsiFonetik

    Hidung

    Rongga MulutTertutup

    Huruf KonsonanEx : m , n , ng

    Palatum moleBibirLidah

    PembentukanKata

    Hidung Terbuka

    Palatum MoleTerbuka

    Obstruksi Nasi

    Rinolalia

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    12/31

    D.Refleks Nasal

    Mucosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan

    saluran cerna,kardiovaskuler dan pernafasan

    Iritasi mukosa hidung akan menyebabkan refleks bersin dan nafas berhenti

    Rangsang bau tertentu akan menyebabkan sekresi kelenjar

    liur,lambung,pankreas

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    13/31

    HIPOTESIS

    Polip Hidung

    Rhinitis Alergi

    Rhinitis Medikamentosa

    Kelainan Septum

    Sinusitis

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    14/31

    POLIP HIDUNG

    Massa lunak yangmengandung banyak cairandi dalam rongga hidung,

    berwarna putih keabu-abuan, yang dapat terjadiakibat inflamasi mukosa.

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    15/31

    PATOGENESIS POLIP HIDUNG

    Teori Bernstein

    Peradangan/aliran udara turbulensiterjadi prolapssubmukosareepitelisasipembentukan kelenjar

    baru; peningkatan penyerapan natrium

    retensiairterbentuk polip

    Teori lain

    Ketidak seimbangan saraf vasomotorpeningkatan

    permiabilitas kapiler;gangguan regulasivaskulardilepasnya sitokin dari selmastedemalama kelamaan menjadi polip

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    16/31

    Makroskopis Mikroskopis

    Massa bertangkai Permukaan liicin Bulat lonjong Tunggal/multipel Tidak sensitif Warna

    Putih Keabuan

    Kemerahan Kekuningan

    Ostio-meatal meatus medius& Sinus etmoid

    Sinus maksila antro koana

    Epitel semu bersiliadengan submukosasembabepiteltransisional,kubik.gepeng berlapisnon keratin

    Limfosit, sel plasma,eosinofil, neutrofil,makrofag

    Sel goblet

    POLIP HIDUNG

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    17/31

    RHINITIS ALERGI

    Adalah penyakit inflamasi yamg disebabkan olehreaksi alergi pada pasie atopi yang sebelumnya sudah

    tersensitisasi dengan alergen yang sama sertadilepaskannya suatu mediator kimia ketika erjadipaparan berulang dengan alergen spesifik tersebut

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    18/31

    PATOFISIOLOGI

    Alergen diingesti oleh makrofag, sel dendrit dan limfosit B (sel pembawa antigenatau APC). Alergen kemudian diproses dan dibawa ke permukaan sel tersebutuntuk berinteraksi dengan limfosit T helper (sel CD4)pasien alergi jumlah seldendrit dan limfosit B di mukosa saluran pernapasan meningkat, yangmemnungkinkan stimulasi imunitas humoralIL-4 dilepas oleh CD4,menghasilkan proliferasi limfosi B. sel B mengalami perubahan isotipe sehinggaberubah fungsi menjadi memproduksi IgEberikatan dengan sel mastpelepasan mediator vasoaktif/HISTAMIN, kemotaksik, dan inflamasi(leukotrien)IL-8, IL-5, dilespakan dan aktivasi PMN &eosinofilIL-5 sebabkanperpindahan sensitisasi alergi ke gejala penyakit aktualIL-4 dan IL-5mendorong ekspresi adhesi molekul pada sel endotel dan epitel mengakibatkan

    semakin banyak migrasi sel inflamasi terutama netrofil dan eosinofil

    perubahan kronis dalam mukosa pernapasan dengan gejala menetap

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    19/31

    PATOFISIOLOGI

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    20/31

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    21/31

    GEJALA KLINIS

    Kongesti nasal

    Rinorea

    Cairan pascanasal

    Mata berair

    Sakit tenggorokan

    Batuk (terutama bila berbaring)

    Serak

    Bersin

    Hidung gatal

    Nyeri telinga

    Kehilangan penciuman dan pengecapan

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    22/31

    RHINITIS MEDIKAMENTOSA

    Etiologi Patofisiologi Kerusakan Gejala Klinis

    Pemakaianvasokontrikstortopikal lama danberlebihan

    1. Vasokontrikstor topikal Silia Hidung tersumbat

    2.Silkus nasal terganggu Sel goblet berubahbentuk

    Hidung berair

    3.Lama dan berulang jadirebound dilatation

    Membran basamenebal

    Edema dan hipertrofikonka

    4.Setelah vasokontriksiterjadi obstruksi

    Pembuluh darahmelebar menetap

    Diberi tamponadrenalin , edemkonka tidak berkurang5. Obat banyak sehingga PH

    berubahStroma edema

    6. Silia terganggu Hipersekresimukus

    7. Dilatasi dan kongestijaringan, rangsang selmukoid

    Submukosamenebal

    8. Sumbatan menetap dan

    sekret ++

    Periosteum

    menebal

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    23/31

    SINUSITIS

    Definisi

    Inflamasi mukosa sinus paranasal

    Patofisiologi

    Organ-organ yang membentuk kompleks ostio-meatal letaknya berdekatan bila

    terjadi edemamukosa yang berhadapan saling bertemusilia tidak dapat

    bergerakostium tersumbattekanan negatif di dalam rongga sinustransudasi

    (mula-mula serous)rinosinusitis non bakterial (sembuh beberapa hari tanpa

    pengobatan)jika kondisi menetapsekret yang terkumpul di sinus merupakan

    media untuk tumbuh dan multiplikasi bakterisekret menjadi

    purulentrinosinusitis akut bakterial memerlukan antibiotik

    Gejala- nyeri atau rasa tekanan di daerah sinus ( khas sinusitis akut)

    - kadang referred pain (sinusitis maksila nyeri alih ke gigi dan telinga)

    - sinusitis kronis tidak khas kadang 1 atau 2 dari gejala ini: sakit kepala,

    hiposmia/anosmia, halitosis, post-nasal drip, batuk kronik, gangguan tenggorok,

    gangguan telinga akibat sumbatan kronik tuba eustachius, gangguan ke paru(bronkitis)

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    24/31

    KELAINAN SEPTUM

    Definisi Etiologi danpatofisiologi

    Gejala

    Deviasi

    Septum

    Kelainan bentuk

    septum (seperti

    huruf C atau S)

    Paling sering : trauma

    (sesudah lahir, waktu

    partus, atau bahkan

    pada masa janin

    intrauterin)

    Sumbatan hidung

    (uni/bilateral), rasa

    nyeri di kepala dan

    sekitar mata, dapat

    terjadi gangguan

    penghidu

    Hematoma

    Septum

    Hematoma yang

    berkumpul di antara

    perikondrium dan

    tulang rawan

    septum

    Trauma -> pembuluh

    darah submukosa

    pecah

    Sumbatan hidung dan

    rasa nyeri

    Abses Septum Abses yang

    berkumpul di antara

    perikondrium dan

    tulang rawan

    septum

    Trauma yang tidak

    disadari, sering

    didahului oleh

    hematoma septum

    yang terinfeksi kuman

    Hidung tersumbat

    progresif disertai rasa

    nyeri berat di puncak

    hidung. Bisa disertai

    demam dan sakit

    kepala

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    25/31

    PEMERIKSAAN FISIKPolip Nasi Kelainan Septum Rinitis

    Polip nasi yang masif

    deformitas hidung luar

    mekar

    Rinoskopi anterior : massaberwarna pucat yang berasaldari meatus medius danmudah digerakkan.

    Stadium polip menurutMackayStadium 1 : polip masihterbatas di meatus mediusStadium 2 : polip sudah keluar

    di meatus medius, tampak dirongga hidung tapi belummemenuhi rongga hidungStadium 3 : polip yang masif

    Deviasi septum

    Sisi deviasi : konka hipotrofi

    Hematoma septumPembengkakan unilateral ataubilateral pada septum bagiandepan, berbentuk bulat, licindan berwarna merah.

    Pembengkakan dapat meluassampai ke dinding lateralhidungobstruksi total

    Abses septumTampak pembengkakan

    septum yang berbentuk bulatdengan permukaan licin.

    Rinitis alergi

    Rinoskopi anterior : mukosaedema, basah, berwarna pucatatau livid disertai adanyasekret encer yang banyak. Bilagejala persisten, mukosainferior tampak hipertrofi.

    Rinitis vasomotorRinoskopi anterior : edemamukosa hidung, konkaberwarna merah gelap ataumerah tua, dapat pula pucat.Permukaan konka dapat licin

    atau berbenjol-benjol(hipertrofi). Rongga hidungterdapat sekret mukoid,biasanya sedikit.

    Rinitis medikamentosaTampak edema / hipertrofi

    konka dengan sekret hidungyang berlebihan.

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    26/31

    PEMERIKSAAN FISIK

    Sinusitis

    Inspeksi :Pembengkakan di pipi dan kelopak mata bawah yang berwarna kemerah-merahan mungkin menunjukkan sinusitis maksila akut. Pembengkakan dikelopak mata atas mungkin menunjukkan sinusitis frontal akut.

    Sinusitis etmoid akut jarang menyebabkan pembengkakan di luar kecuali bilatelah terbentuk abses.

    Palpasi :Nyeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk di gigi menunjukkan adanya sinusitismaksila.Pada sinusitis frontal, terdapat nyeri tekan di dasar sinusitis fronta, yaitu padabagian medial atap orbita.Sinusitis etmoid menyebabkan rasa nyeri tekan di daerah kantus medius.

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    27/31

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    POLIP HIDUNG RHINITIS ALERGI RHINITIS MEDIKAMENTOSA

    Nasal endoskopiIndikasi : nasal polipyg kecil yg tidak dapat

    di deteksi olehrhinoskopi

    Foto rontgen & CT-scanIndikasi : jika curigaada komplikasi

    sinusitis

    Lab darah didapatkannormaL/meningkat

    RadioLOGI posisi watersdidapatkan penebalan mucosasinus maksilaris

    Skin testuntuk memastikan jenisallergen

    Sitologi hidung didapatkan eosinophil dalam

    jumlah banyak -> alergi inhalan didapatkan basophil (5sel/lap) -

    > alergi makanan didapatkan sel PMN -> infeksi

    bakteri

    Radiologi (X Ray /CT) :-

    Tidak dijumpai bukti kuat keterlibatan sinus- Umumnya dijumpaipenebalan mukosa

    Test alergi :

    a. (Ig E total) : Normalb. Prick Test : Negatifatau positif lemahc. RAST : Negatif ataupositif lemah

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    28/31

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    KELAINAN SEPTUM SINUSITIS

    Foto polos watersditemukan deviasi septum

    Pemeriksaan nasoendoskopidilakukan bila memungkinkan

    untuk menilai deviasi septumbagian posterior atau untuk melihatrobekanmukosa.

    Foto polos watersditemukan air fluidlevel,perselubungan,dan penebalan mukosa.Namun hanya dapat melihat sinus sinusbesar yakni sinus maksilaris dan frontalis

    Transluminasi, pada sinus yg sakit akanmenjadi suram dan gelap. Namun hanya bisadi lakukan pada sinu sinus besar danterjadinya unilateral untk membandingkan sisiyg sehat dan sakit.

    Pemeriksaan mikrobiologik/kulturMengambil secret dari meatus media/superiorakan muncul kuman kuman pathogen sepertipneumococcus.streptococcus,staphylococcusfan haemophilus influenza dan mungkin bisajuga di temukan virus/bakteri.

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    29/31

    PENATALAKSANAANPOLIP HIDUNG KELAINAN SEPTUM SINUSITIS

    1.Simptomatis.2.Kortikostero

    id ->Untuk polip Kecil,polip

    tipe eosinofilik.

    3.Polipektomi -> untuk polip

    yg tdk membaik dengan

    medikamentosa, polip masif.

    Deviasi septum

    reseksi submukosa (submucous

    septum resection SMR):Muko-

    perikondrium dan

    mukoperiostium sisi kiri & kanan

    akan langsung bertemu digaris

    tengah. septoplasti/reposisi septum :

    tulang rawan yg bengkok di

    reposisi.

    Hematoma septum

    Drenase

    Pungsi lalu insisi bagianhematoma yg palong menonjol

    Antibiotik

    Abses septum

    Insisi

    Drenase nanah

    Antibiotik dosis tinggi Analgetik

    1. Antibiotik (Amoksisilin 10-14

    hari)

    2.Dekongestan

    3.Analgetik

    4.Mukolitik

    5. Pencucian rongga hidung

    dengan NaCl atau pemanasan(diatermi).

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    30/31

    PENATALAKSANAANRHINITIS ALERGI RHINITIS MEDIKAMENTOSA

    Hindari kontak dengan alergen

    penyebabnya (avoidance) daneliminasiMedikamentosa

    Antihistamin antagonis histaminH-1Kortikosteroid topikal

    Operatif

    Tindakan konkotomi parsial(pemotongan sebagian konkainferior)Konkoplasti

    ImunoterapiCara pengobatan ini dilakukanpada alergi inhalan dengan gejalayang berat dan sudah berlangsunglama.Tujuan dari imunoterapi adalahpembentukkan IgG blockingantibodydan penurunan IgE. 2metode yang umum dilakukan

    yaitu intradermal dan sub-lingual

    Hentikan pemakaian obat tetes atau

    semprot vasokonstriktor hidung.Untuk mengatasi sumbatan berulang

    (rebound congestion), dapat diberikankortikosteroid oral dosis tinggi jangkapendek dan dosis diturunkan secarabertahap (tappering off)

    Obat dekongestan oral (biasamengandung pseudoefedrin)

  • 8/10/2019 MTHT KASUS4.pptx

    31/31