Upload
lemien
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Muatan Kecerdasan Moral dalam Kurikulum Jurusan BKI UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah, Bimbingan dan Konseling Islam
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)
Disusun Oleh:
Pravita Ayuningtyas
NIM: 08220051
Pembimbing:
Dr. Casmini, M. Si.
NIP. 19711005 199603 2 002
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Yang Terkasih,
Bapak-mamah;
Tulus Wardoyo dan mamah Endang Ratmi;
dan saudara-saudaraku
Yang Terindah,
Almamater UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
.
Yang Tersayang,
M. Ari Romadhon, S. Th. I.
vi
Motto:
“Manusia tidak menjadi bermoral dan bijak dengan sendirinya, kalaupun akhirnya mereka bermoral dan bijak, itu berkat usaha sepanjang
hidup yang dilakukan mereka sendiri dan masyarakat”.*
* Dikutip dari Michele Borba dalam buku, Membangun Kecerdasan Moral; Tujuh Kebajikan
Utama Agar Anak Bermoral Tinggi, (Jakarta: Gramedia, 2008), hlm. vii.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sholawat beserta salam senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dengan mengucapkan syukur
alhamdulillah, berkat ketekunan dan usaha maksimal penulis, penyusunan skripsi
yang berjudul “Muatan Kecerdasan Moral dalam Kurikulum Jurusan BKI UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta” dapat terselesaikan.
Hadirnya skripsi ini adalah bagian dari proses studi di UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (strata 1) pada
Fakultas Dakwah, jurusan Bimbingan dan Konseling Islam. Segenap upaya telah
penulis kerahkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak
yang kepadanya patut diucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Musa Asy’arie, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Dr. H. Waryono, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
3. Nailul Falah, S.Ag, M.Si., selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam sekaligus informan skripsi yang dengan sabar bersedia
meluangkan waktu di tengah kesibukannya. Dan yang telah memberikan
viii
masukan dan arahannya yang sangat berharga serta selalu memberikan
motivasi.
4. Dr. Casmini, M. Si., selaku pembimbing sekaligus ibunda dikampus yang
dengan sabar membimbing kesulitan penulis di tengah kesibukan
waktunya. Yang selalu memberikan arahan dan masukan yang terbaik dan
sangat berharga dalam menyempurnakan isi dari skripsi ini.
5. Muhsin Kalida, S. Ag. M. A, selaku Pembimbing Akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen UIN Sunan Kalijaga, khususnya Fakultas Dakwah,
Bimbingan dan Konseling Islam yang telah mentransformasikan ilmunya
pada penulis.
7. Keluarga penulis (Bapak, Mamah, kakak, adik, keponakan) terimakasih
atas hangatnya kasih sayang, pengertian, motivasi dan semua dukungan
kepada penulis agar berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan
dapat menjadi yang terbaik dalam hidup.
8. Segenap civitas akademika UIN Sunan Kalijaga yang telah merelakan
waktunya dan membantu proses penyususnan skripsi ini sebagai informan
yang penulis repotkan.
9. Sahabat-sahabat Bimbingan dan Konseling Islam angkatan 2008 yang
selalu berbagi informasi (juniah, tutik, tanti, juned, alfin, umi, mbak
kurnia, rois, lulu, sari, maryono, imah, tatak, dadi, Mamo, dll yang
sangking banyaknya tidak bisa disebutkan) terimakasih kawan. Korp
ix
Gemilang (jouhar, cu’enk, wawan, anwar, nely, mumun, lutfi ndut, novi
ndut, dll) thank’s atas berbagai pengalamannya.
10. Mas Rama ku, M. Ari Romadhon, S. Th. I yang selalu menemani diri ini
dalam senang atau pun susah, serta terus memotivasi dan memberi
kedamaian dalam jiwa ini, yang selalu membimbing ku.
Semoga Allah S.W.T. membalas semua amal kebaikan mereka dengan
balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada penulis. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari aspek materi, metodologi dan
analisisnya. Karenanya, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan untuk karya yang lebih baik di masa mendatang. Akhirnya hanya kepada
Allah S.W.T. penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan bagi pembaca umumnya.
Yogyakarta, 12 Juli 2012
Penulis
Pravita Ayuningtyas
x
ABSTRAK
Muatan kecerdasan moral dalam kurikulum jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta: kerusakan moral cenderung meningkat setiap tahunnya. Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) meningkatkan pengetahuan, dan nilai-nilai
(sikap) konselor Islam sesuai kompetensi lulusan sangat timpang ketika kompetensi
dan visi serta misi Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta tidak dibarengi dengan peranan kurikulum yang telah dirancang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur kecerdasan moral, sejauh
mana jurusan BKI mengaplikasikan, pendukung serta hambatannya. Penelitian ini
bersifat deskriptif dokumen, dengan menggunakan metode analisis deskriptif-analisis
isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini, kurikulum jurusan BKI UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta sudah mengandung unsur-unsur atau muatan kecerdasan moral
secara implisit terdapat di dalam kurikulum secara keseluruhan dan secara eksplisit
pada matakuliah tertentu, hal tersebut sangat tergantung dengan strategi dosen dalam
pebelajaran yang berkaitan dengan kecerdasan moral. Dan dalam bentuk aplikasi
dirasa masih sangat kurang, dalam pembelajaran kecerdasan moral sangat
membutuhkan kerjasama antara dosen dan mahasiswa.
Kata kunci: Kecerdasan Moral, Kurikulum
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ……………………………………………… iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN …………………………………………... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………….. v
MOTTO ……………………………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………………...... vii
ABSTRAK ………………………………………………………………………… x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… xiii
BAB I : Pendahuluan …………………………………………………………. 1
A. Penegasan Judul …………………………………………………... 1
B. Latar Belakang Masalah …………………………………………... 3
C. Rumusan Masalah ………………………………………………… 8
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 8
E. Manfaat Penelitian ………………………………………............... 9
F. Tinjauan Pustaka ………………………………………………...... 10
G. Kerangka Teori ……………………………………………………. 12
H. Metode Penelitian …………………………………………………. 21
BAB II : Gambaran Umum Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam
(BKI) Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ………. 27
A. Sekilas tentang Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam ……....... 27
1. Sejarah dan Perkembangannya ……………………………...... 27
2. Tujuan, Visi dan Misi Jurusan BKI …………………………… 31
3. Kedudukan dan Struktur kepemimpinan ……………………… 32
4. Keadaan Dosen, Karyawan dan Mahasiswa jurusan BKI ……. 35
5. Sarana dan Prasarana jurusan BKI ……………………………. 38
xii
6. Kegiatan jurusan BKI …………………………………………. 41
B. Proses Kegiatan Belajar Mengajar di jurusan BKI ……………….. 42
1. Strategi dan Metode Pengajaran ………………………………. 43
2. Proses Pembelajaran ………………………………………....... 44
3. Strategi dan Metode Penilaian ………………………………... 46
BAB III : Kecerdasan Moral dalam Kurikulum Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) …………………………….. 49
A. Muatan Kecerdasan Moral dalam Kurikulum …………………….. 49
1. Analisis Muatan Kecerdasan Moral Berdasarkan Materi
Pembelajaran dan kompetensi ..………………………………… 51
2. Analisis Muatan Kecerdasan Moral Berdasarkan Strategi
Pembelajaran ……………………………………………………. 58
3. Analisis Muatan Kecerdasan Moral Berdasarkan Evaluasi …...... 72
B. Bentuk Aplikasi Kecerdasan Moral Jurusan BKI UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta ………………………………………………. 76
1. Rapat kerja dan Evaluasi ……………………………………… 76
2. Lembar Komunikasi antara jurusan dengan dosen …………… 78
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Penanaman Kecerdasan Moral 79
BAB IV : Penutup ………………………………………………………………. 82
A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 82
B. Saran-saran ………………………………………………………... 84
C. Kata Penutup …………………………………………………….... 85
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………... 86
Lampiran-lampiran
Curicullum Vitae
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nama-nama pejabat dan pengelola lembaga Jurusan BKI Fakultas
Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Periode 2012/2013……….. 34
Table 2 Dosen Tetap Jurusan BKI Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta ……………………………………………………………. 36
Tabel 3 Dosen Luar Biasa Jurusan BKI Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta…………………………………………………………….. 37
Table 4 Karyawan Administrasi Jurusan BKI Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta…………………………………………………… 37
Table 5 Mahasiswa Jurusan BKI Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta 2011/2012………………………………………………… 38
Tabel 6 Fasilitas dan Infrastruktur Jurusan BKI Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta 2011/2012……………………………………….. 40
Tabel 7 Kegiatan Pendukung Target Sasaran Mutu Jurusan BKI Fakultas
Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011/2012………………… 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya salah tafsir dari judul:
“Muatan Kecerdasan Moral dalam Kurikulum Jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta”, maka kiranya perlu adanya penjelasan (penegasan) kembali,
terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini. Istilah-istilah
yang akan dijelaskan meliputi:
1. Muatan
Muatan adalah berisi, mengandung di dalam, yang berisi keterangan.1
Yang dimaksud muatan dalam penelitian ini adalah unsur-unsur kecerdasan moral
yang terdapat di dalam kurikulum jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral adalah kemampuan individu untuk merenungkan mana
yang benar dan mana yang salah, serta cerdas bukan fakta-fakta dan angka-angka,
melainkan dengan tingkah laku dalam keseharian maupun berbicara sopan dan
sesuai dengan norma yang berlaku mengenai orang lain, dan mampu
memperhitungkan, menghargai dan menghormati orang lain.2 Kecerdasan moral
adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang salah. Bukan sekedar
1 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1991), hlm. 999.
2 Robert Coles, Menumbuhkan Kecerdasan Moral Pada Anak, terj. T. Hermaya, (Jakarta:
Gramedia, 2003), hlm. 3.
2
benar atau salah, melainkan lebih dari itu yakni bertindak sesuai keyakinan.
Sehingga orang bersikap benar dan terhormat.3
Berdasarkan beberapa pandangan di atas yang dimaksud kecerdasan moral
dalam penelitian ini adalah kemampuan individu dalam berperilaku dan
mengambil keputusan tanpa mengabaikan norma-norma moralitas yang berlaku di
masyarakat, kelompok sosial, kebiasaan, agama, dan adat istiadat sehingga
terdapat nilai-nilai manfaat yang baik bagi dirinya dan orang lain.
3. Kurikulum
Kurikulum adalah Susunan rencana pelajaran.4 Kurikulum seharusnya
memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama,
pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi,
dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat mata kuliah atau modul
atau blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan
keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam
keahlian sesuai dengan minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah
atau modul atau blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.5 Kurikulum
merupakan rancangan program studi yang berdasarkan matakuliah, yang
menyangkup beberapa kompetensi dasar yang menjadi sasaran program studi
institusi.
3 Michele Borba, Membangun Kecerdasan Moral; Tujuh Kebajikan Utama Agar Anak
Bermoral Tinggi, (Jakarta: Gramedia, 2008), hlm. 4.
4 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1976), hlm. 543.
5 Buku Pedoman Akademik Fakultas Dakwah 2008, hlm. 14.
3
4. Jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jurusan ini berkedudukan di Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, menyelenggarakan kegiatan kependidikan dan pengajaran dengan
Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Nomor: E/51/1999. Jurusan ini diadakan untuk waktu tidak terbatas selama
komponen dasar yang diperlukan terpenuhi dan SK tersebut tidak dicabut. Jurusan
ini merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berinduk kepada Fakultas
Dakwah.6 Dan saat ini BKI membuka dua konsentrasi yaitu konsentrasi
Bimbingan dan Konseling Sekolah dan konsentrasi Bimbingan dan Konseling
Islam.
Berdasarkan penegasan istilah-istilah tersebut di atas, pengertian judul
penelitian “Muatan Kecerdasan Moral dalam Kurikulum Jurusan BKI UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta” adalah penelitian untuk mengetahui unsur-unsur kecerdasan
moral yang ada pada kurikulum Jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
melalui data kualitatif.
B. Latar Belakang Masalah
Kerusakan moral kini bukan hanya terjadi di kalangan birokrasi
pemerintahan dan aparat penegak hukum, tetapi juga sudah meracuni masyarakat.
Pelanggaran moral menyebar di berbagai lapisan masyarakat. Menurut data
statistik tahun 2008 tercatat 1.736 kasus di sejumlah daerah di Tanah Air, tahun
2009 meningkat menjadi 1.998 kasus. Kasus yang menimpa anak-anak tersebut,
sekitar 62,7 % di antaranya merupakan kekerasan seksual. Pelakunya mulai dari
6 Hasil wawancara dengan Nailul Falah, Ketua Jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, di Ruang Kerja Kajur BKI, tanggal 16 April 2012.
4
keluarga dengan ekonomi menengah bawah hingga level menengah atas. Dan
kasus yang dilakukan berbagai lapisan masyarakat ini cenderung meningkat setiap
tahun.7
Banyaknya penyimpangan moral di kalangan remaja saat ini banyak
faktor yang melatarbelakanginya, di antaranya lingkungan masyarakat sekitar,
sekolah dan keluarga yang secara tidak langsung memberi peluang para remaja
untuk berbuat hal-hal yang keluar dari batas-batas nilai moral. Dari lingkungan
yang apatis terhadap tingkah laku yang sengaja melawan tatanan sosial serta
kurangnya pembinaan moral dalam masyarakat, keluarga dan sekolah tersebutlah
yang menyebabkan terjadinya degradasi moral yang ada pada remaja saat ini.
Faktor lain yang juga ikut menyebabkan timbulnya penyimpangan moral
pada generasi muda adalah tidak terlaksananya pendidikan moral dalam
masyarakat, termasuk keluarga dan sekolah. Selain itu pengaruh negatif dari
lingkungan sangat mudah merusak moral generasi muda saat ini. Hal ini
menambah daftar kerja para praktisi bimbingan dan konseling Islam untuk
menanamkan kecerdasan moral sejak dini pada generasi muda. Sehingga para
praktisi bimbingan dan konseling dituntut untuk mempunyai keahlian dalam
bidang kecerdasan moral.
Menyikapi hal tersebut profesi bimbingan dan konseling perlu selalu
menyesuaikan diri dengan dinamika masyarakat. Untuk menyikapi dinamika
masyarakat tersebut, maka pengetahuan, dan nilai-nilai (sikap) konselor Islam
7 Furqan Alfath, “Kompas: Kerusakan Moral Mencemaskan” dalam
http://nocual.wordpress.com/2011/06/21/review-kerusakan-moral-mencemaskan diakses tanggal
02 Mei 2012.
5
sangat perlu untuk selalu ditingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. 8
Sebagaimana telah disebutkan dalam kompetensi lulusan jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) “Memiliki kemampuan di bidang
konseling Islam secara profesional dan memiliki kemampuan dalam menangani
persoalan-persoalan keluarga, masyarakat dan peserta didik”. Dengan indikator
kompetensi lulusan sebagai berikut:
1. Mampu menerapkan teori-teori konseling Islam, kesehatan mental,
psikologi pendidikan dan ilmu pendidikan Islam dalam menagani
kasus-kasus klien.
2. Dapat mengidentifikasikan problem-problem sosial dan memberikan
solusi individual dan sosial.
3. Mampu menerapkan teori-teori konseling Islam, kesehatan mental,
psikologi pendidikan dan ilmu pendidikan Islam dalam menagani
persoalan-persoalan keluarga, masyarakat dan peserta didik.9
Selain itu jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta mempunyai tujuan “Menyiapkan sarjana dakwah yang
beriman, berakhlaq mulia dan memiliki kemampuan akademik dan profesional di
bidang konseling Islam”.10
Hal itu diperkuat dengan kode etik konselor Indonesia
pada BAB II yaitu tentang kualifikasi dan kegiatan profesional konselor yang
menyebutkan bahwa “Konselor harus memiliki (1) nilai, sikap, keterampilan dan
pengetahuan dalam bidang profesi konseling, dan (2) pengakuan atas
8
Susilo Raharjo, “Kompetensi Dasar Konselor dan Pengembangan Diri Konselor” dalam
http://pemerhatipendidikangowa_kepribadian konselor.com, diakses tanggal 6 februari 2012.
9 Buku Pedoman Akademik, hlm. 6.
10
Ibid, hlm. 6
6
kewenangannya sebagai konselor”. Nilai, sikap, keterampilan dan pengetahuan
dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Agar dapat memahami orang lain dengan sebaik-baiknya, konselor
harus terus menerus berusaha menguasai dirinya. Ia harus mengerti
kekurangan-kekurangan dan prasangka-prasangka pada dirinya
sendiri yang dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang lain dan
mengakibatkan rendahnya mutu layanan profesional serta merugikan
klien.
2. Dalam melakukan tugasnya membantu klien, konselor harus
memperlihatkan sifat-sifat sederhana, rendah hati, sabar, menempati
janji, dapat dipercaya, jujur, tertip, dan hormat.
3. Konselor harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap saran ataupun
peringatan yang diberikan kepadanya, khususnya dari rekan-rekan
seprofesi dalam hubungannya dengan pelaksanaan ketentuan-ketentuan
tingkah laku profesional sebagaimana diatur dalam Kode Etik ini.
4. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus mengusahakan
mutu kerja yang setinggi mungkin. Untuk itu ia harus tampil
menggunakan teknik-teknik dan prosedur-prosedur khusus yang
dikembangkan atas dasar kaidah-kaidah ilmiah.11
Tujuan jurusan BKI dan kualifikasi konselor yang dijabarkan secara
kualitatif merupakan target ideal yang tentunya tidak mudah dicapai. Karena hal
tersebut menuntut kesiapan jurusan untuk menyediakan fasilitas dan sarana, selain
itu juga berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dari civitas
akademika terutama mahasiswa dan para dosen dalam mempersiapkan segala
keperluan bahan belajar mengajar sehingga tercapai tujuan jurusan BKI dan
kualifikasi konselor.
Untuk mencapai tujuannya, dalam lima tahun terakhir kurikulum jurusan
BKI mengalami perubahan yang signifikan. Dimulai dari kurikulum berbasis
kompetensi yang diperuntukkan sampai angkatan 2006, meskipun pada tahun
2005 terjadi redesain atau perubahan kurikulum besar-besaran pada universitas.
11 Handout atau hardcopy Kode Etik Konselor Indonesia.
7
Dan menghasilkan kurikulum baru dengan nama kurikulum 2005, yang dalam
pelaksanaannya digunakan pada angkatan 2007-2008. Pada tahun 2009 akhir
jurusan BKI mengadakan evaluasi kurikulum dan memutuskan adanya review
kurikulum yang dipergunakan pada angkatan 2010 sampai sekarang.12
Data tersebut dapat menjadi indikasi bahwa ada masalah dengan studi
mahasiswa. Sampai saat ini belum ada data yang akurat mengenai apa yang
melatarbelakangi kasus ini. Tetapi dapat diprediksi bahwa kasus ini berhubungan
dengan carut marutnya matakuliah yang ada saat ini. Oleh karena itu kebijakan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan target sasaran mutu khususnya jurusan
BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta perlu dikaji dari sisi dampaknya bagi
mahasiswa. Sudah dilaksanakan sesuai dengan target yang diharapkan ataukah
masih jauh bahkan belum terealisasikan. Yakni sejauh mana kurikulum dalam
membantu mahasiswa untuk memiliki sifat-sifat profesional seperti halnya yang
ada dalam kecerdasan moral yang seharusnya terdapat dalam muatan kurikulum
jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Maka akan sangat timpang sekali jika tujuan dan visi serta misi Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tidak dibarengi
dengan peranan kurikulum ataupun silabi yang telah dirancang oleh dosen.
Berangkat dari fenomena di atas, penulis merasa perlu untuk melakukan kajian
lebih dalam tentang “Muatan Kecerdasan Moral dalam Kurikulum Jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Dalam bentuk
skripsi.
12 Wawancara dengan Nailul Falah, Ketua Jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
di Ruang Kerja Kajur BKI, tanggal 16 April 2012.
8
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian yang akan dicari jawabannya adalah sebagai
berikut:
1. Unsur-unsur apa saja yang berkaitan dengan kecerdasan moral yang telah
dirancang dapat mendukung target sasaran mutu lulusan jurusan BKI?
2. Bagaimanakah bentuk aplikasi yang dilakukan jurusan yang berkaitan dengan
kecerdasan moral agar dapat mencapai target sasaran mutu lulusan jurusan
BKI?
3. Problem apa saja yang dihadapi jurusan sehingga menjadi kendala dalam
mengaplikasikan unsur-unsur kecerdasan moral dalam mencapai target sasaran
mutu lulusan jurusan BKI?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui beberapa hal, sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui unsur-unsur kecerdasan moral yang dapat mendukung dalam
pencapaian target sasaran mutu lulusan jurusan BKI yang berkaitan dengan
kecerdasan moral.
2. Ingin mengetahui jurusan BKI dalam mengaplikasikan unsur-unsur kecerdasan
moral dalam pencapaian target sasaran mutu lulusan jurusan BKI yang
berkaitan dengan kecerdasan moral.
9
3. Ingin mengetahui problem yang dihadapi oleh jurusan BKI yang dianggap
menjadi kendala atau mengganggu jurusan dalam mencapai target sasaran
mutu lulusan jurusan BKI.
E. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi seluruh elemen
masyarakat baik dunia pendidikan maupun dunia kerja baik yang bersifat teoritis
maupun praktis.
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori Bimbingan dan
Konseling Islam (BKI), yang berkaitan dengan kecerdasan moral. Hasil
penelitian ini juga berguna dalam penguatan keilmuan khususnya
pengembangan kualitas pembelajaran dalam bidang kepribadian yang
dikembangkan pada program studi Bimbingan dan Konseling Islam.
2. Secara Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sumber bekerja bagi dosen jurusan bimbingan
dan konseling Islam. Dan apabila hasil penelitian ini menemukan berbagai
problem berarti yang dihadapi mahasiswa dan kinerja dosen yang memang
kurang maksimal, maka diharapkan adanya tindak lanjut oleh pemegang
kebijakan baik di tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan terutama jurusan
Bimbingan dan Konseling Islam untuk merencanakan program peningkatan
efektivitas program belajar mengajar demi pencapaian prestasi akademik
mahasiswa secara maksimal, serta mencapai target sasaran mutu lulusan
jurusan BKI.
10
F. Tinjauan Pustaka
Sejauh yang penulis ketahui berdasarkan dari tinjauan-tinjauan pustaka
yang didapat, penulis yang secara khusus membahas tentang Muatan Kecerdasan
Moral dalam Kurikulum Jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum
penulis temukan. Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut. Dan ada beberapa karya tulis ilmiah yang dijadikan
tinjauan pustaka oleh penulis yang berkaitan dengan kajian tersebut untuk
dijadikan pembeda dengan penelitian penulis. Dan di antaranya adalah sebagai
berikut :
Pertama, laporan penelitian kelompok karya Nurjannah, dkk., Peran
Dosen Penasehat Akademik Dalam Membantu Kesuksesan Studi Mahasiswa
Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,13
Penelitian ini untuk
mengetahui tugas-tugas penasehat akademik dengan sasaran penelitiannya adalah
mahasiswa dan dosen penasehat akademik.
Kedua, laporan penelitian kelompok karya Bermawy Munthe, dkk,
Pembelajaran Integratif-Interkonektif (Studi Analisis Kualitas Pembelajaran di
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), 14
penelitian ini berusaha menganalisis desain
konten, kompetensi, strategi dan evaluasi dalam pembelajaran yang dikelola oleh
Pokja Akademik dan CTSD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta mencermati
13
Nurjannah, dkk, Peran Dosen Penasehat Akademik Dalam Membantu Kesuksesan
Studi Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, laporan penelitian
kelompok, (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010).
14 Bermawy Munthe, dkk, Pembelajaran Integrative-Interkonektif (Studi Analisis
Kualitas Pembelajaran di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), laporan penelitian kelompok,
(Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007).
11
proses pembelajaran paradigma integrasi-interkonektif. Dengan hasil penelitian
secara aspek materi, strategi, dan evaluasi sudah memenuhi kriteria paradigma
integrasi-interkonektif, secara eksplisit aspek kompetentsi sebanyak 70% dari
dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum merumuskan paradigma integrasi-
interkonektif.
Ketiga, laporan penelitian kelompok karya Syamsul Arifin, dkk,
pendidikan karakter: studi terhadap bahan ajar pendidikan kewarganegaraan
(PKn) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,15
penelitian ini ingin mengetahui
implikasi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan pembentukan
sikap mahasiswa dalam konteks Pendidikan Karakter dan kesadaran berbangsa.
Dengan hasil penelitian pembelajaran pendidikan kewarganegaran (PKn) tidak
signifikan dengan pembentukan karakter mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Keempat, laporan penelitian individu karya Musthofa, Muatan Moral pada
Tayangan Empat Mata di Trans 7,16
penelitian ini berupaya mengetahui muatan-
muatan moral yang terkandung dalam penampilan acara Empat Mata di Trans 7.
Dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa muatan moral dalam acara
Empat Mata di Trans 7 lebih di dominasi oleh nilai moral negatif.
Dari beberapa penelitian di atas yang membedakan penelitian penulis
adalah dalam penelitian penulis lebih fokus pada isi atau muatan dalam kurikulum
15
Syamsul Arifin, dkk, Pendidikan Karakter: Studi terhadap Bahan ajar Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, laporan penelitian kelompok,
(Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011).
16
Musthofa, Muatan Moral pada Tayangan Empat Mata di Trans 7, laporan penelitian
individu, (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007).
12
jurusan yang di buat oleh para dosen BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang
berkaitan dengan unsur-unsur kecerdasan moral.
G. Kerangka Teori
1. Tinjauan tentang Kecerdasan Moral
a. Definisi Kecerdasan Moral
Kecerdasan moral adalah kemampuan individu untuk merenungkan mana
yang benar dan mana yang salah, serta cerdas bukan fakta-fakta dan angka-angka,
melainkan dengan tingkah laku dalam keseharian maupun berbicara sopan dan
sesuai dengan norma yang berlaku mengenai orang lain, dan mampu
memperhitungkan, menghargai dan menghormati orang lain.17
Kecerdasan moral
memegang peranan amat penting bagi kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Hal
ini ditandai dengan kemampuan seorang anak untuk dapat menghargai dirinya
sendiri dan orang lain, memahami perasaan terdalam orang disekelilinginya, dan
mengikuti aturan yang berlaku, yang semuanya ini merupakan kunci keberhasilan
bagi seorang anak di masa depan. Kecerdasan moral adalah kemampuan
memahami hal yang benar dan yang salah. Bukan sekedar benar atau salah,
melainkan lebih dari itu yakni bertindak sesuai keyakinan. Sehingga orang
bersikap benar dan terhormat.18
Setiap manusia tidak dilahirkan dengan kecerdasan moral. Kecerdasan
moral merupakan hasil dari belajar. Manusia dilahirkan tidak memiliki nilai
hierarki dan suara hati, manusia dilahirkan tergolong Nonmoral (tidak bermoral
17 Robert Coles, Menumbuhkan Kecerdasan Moral … hlm. 3.
18
Michele Borba, Membangun Kecerdasan Moral…. hlm. 4.
13
ataupun tidak amoral).19
Orang tua serta saudara atau keluarga merupakan model
yang kuat dalam membentuk karakter yang solid dalam mengajari kebiasaan-
kebiasaan yang membentuk kecerdasan moral. Kecerdasan ini mencangkup
karakter-karakter utama, seperti kemampuan untuk memahami penderitaan orang
lain dan tidak bertindak jahat, mengendalikan dorongan dan menunda pemuasan
(nafsu), mendengarkan dari berbagai pihak sebelum memberikan penilaian,
menerima dan menghargai perbedaan, dapat berempati, memperjuangkan
keadilan, menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain.20
Berdasarkan beberapa pandangan di atas, kecerdasan moral adalah
kemampuan individu untuk membedakan antara yang baik dan buruk, yang benar
dan salah serta individu mampu berperilaku dan mengambil keputusan tanpa
mengabaikan norma-norma moralitas yang berlaku di masyarakat, kelompok
sosial, kebiasaan, agama, dan adat istiadat sehingga terdapat nilai-nilai manfaat
yang baik bagi dirinya dan orang lain.
b. Aspek-Aspek Kecerdasan Moral
Menurut Rest kecerdasan moral ada empat aspek yaitu: (1) sensitifitas
moral (moral sensitivity), (2) keputusan moral (moral judgment), (3) motivasi
moral (moral motivation), (4) karakter moral (moral character).21
19
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Terj. Istiwidayanti & Soedjarwo,(Jakarta: Erlangga, 1980), hlm. 91
20
Michele Borba, Membangun Kecerdasan Moral…hlm. 4. 21
Sebagaimana dikutip Nurlisa Fitri, Hubungan Antara Kecerdasan Moral dengan
Penyesuaian Diri Sosial Siswa Boarding School, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta : Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011), hlm. 30-31.
14
1) Sensitifitas Moral (Moral Sensitivity)
Sensitifitas moral (Moral Sensitivity) adalah Kemampuan individu untuk
mempertimbangkan perilakunya secara kognitif dan afektif, supaya
tindakan lebih efisien, efektif, dapat diterima di lingkungan sosial.
2) Keputusan Moral (Moral Judgment)
Keputusan moral (Moral Judgment) adalah Kemampuan individu untuk
dapat menentukan dan memutuskan perilaku benar atau salah, sehingga
individu mempunyai kesadaran moral yang tinggi dan dapat
bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungannya.
3) Motivasi Moral (Moral Motivation)
Motivasi moral (Moral Motivation) adalah Individu berperilaku sesuai
dengan hati nuraninya, dan nilai-nilai kebenaran, sehingga individu
mampu untuk melakukan tindakan moral di atas standar nilai-nilai dalam
diri sendiri. Akibatnya, motivasi yang kuat dan tidak tergoyahkan oleh
permasalahan atau hambatan yang terjadi.
4) Karakter Moral (Moral Character)
Karakter moral (Moral Character) adalah Sikap yang tumbuh dan
berkembang dalam diri individu, sehingga individu mempuyai
keberanian untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai
moral yang berlaku dalam masyarakat.
c. Upaya Membangun Kecerdasan Moral
Moral sangat penting untuk dikaji dan dikembangkan, karena moral sangat
menentukan nasib dan masa depan mereka serta kelangsungan hidup sebuah
15
bangsa. Dapat dikatakan bahwa penanggulangan terhadap masalah-masalah moral
merupakan salah satu penentu masa depan individu dan bangsanya.22
Beberapa
upaya membangun generasi bermoral sebagai berikut:
1) Membangun masyarakat bermoral
2) Membangun pendidikan bermoral
3) Membangun individu bermoral
4) Kepatuhan pada peraturan
5) Mengembangkan pendidikan moral dan pembentukan pribadi. 23
Cara terbaik mengembangkan kemampuan moral merupakan langkah
paling tepat untuk melindungi kehidupan manusia sekarang dan selamanya. Ada
tujuh kebajikan utama agar seseorang bermoral tinggi yaitu: (1) Empati, (2) Hati
Nurani, (3) Kontrol Diri, (4) Rasa Hormat, (5) Kebaikan Hati, (6) Toleransi, (7)
Keadilan.24
1) Empati
Empati merupakan inti emosi moral yang membantu individu dalam
memahami perasaan orang lain. Empati dapat membuat individu peka
terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, emosi moral yang kuat
dapat mendorong individu bertindak hal yang benar.
2) Hati Nurani
Hati nurani adalah suara hati yang membantu individu memilih jalan
yang benar daripada jalan yang salah, serta tetap berada di jalur yang
22 C. Asri Budiningsih, “Penalaran Moral Hubungannya Dengan Faktor-Faktor Budaya
Siswa”, Jurnal Kependidikan, no.1 (Mei, 2003), hlm. 26.
23
Sebagaimana dikutip Nurlisa Fitri, Hubungan Antara Kecerdasan Moral…hlm. 31.
24 Michele Borba, Membangun Kecerdasan Moral …hlm. 7-8.
16
bermoral. Hati nurani merupakan fondasi bagi perkembangan sifat jujur,
bertanggung jawab, dan integritas diri yang tinggi.
3) Kontrol Diri
Kontrol diri membantu individu untuk menahan dorongan dari dalam diri
dan berfikir sebelum bertindak. Kontrol diri juga membantu individu
menjadi mandiri karena ia tahu bahwa dirinya dapat mengendalikan
tindakannya sendiri, selain itu juga dapat membangkitkan sikap murah
dan baik hati.
4) Rasa Hormat
Rasa hormat mendorong individu bersikap baik dan menghormati orang
lain. Rasa hormat dapat mengarahkan individu memperlakukan orang
lain sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya. Sehingga
dapat mencegah sikap tidak adil, bertindak kasar, dan bersikap
memusuhi. Jika individu sudah terbiasa bersikap hormat dengan terhadap
orang lain, maka ia akan memperhatikan hak-hak serta perasaan orang
lain.
5) Kebaikan Hati
Kebaikan hati membantu individu mampu menunjukkan kepeduliannya
terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Kebaikan hati membuat
individu lebih banyak memikirkan kebutuhan orang lain, menunjukkan
kepedulian, memberi bantuan kepada yang membutuhkan.
17
6) Toleransi
Toleransi membuat individu menghargai perbedaan kualitas dalam diri
orang lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakian baru, dan
menghargai orang lain.
7) Keadilan
Kebajikan keadilan menuntut individu untuk memperlakukan orang lain
dengan baik, tidak memihak, dan adil, sehingga mematuhi peraturan,
mau bergiliran dan berbagi. Keadilan dapat meningkatkan kepekaan
moral.25
d. Moral dalam Pandangan Islam
Nilai moral menurut pandangan Islam adalah setiap kebaikan dan perilaku
yang dilakukan manusia dengan kemauan yang tulus dan hati yang ikhlas disertai
tujuan yang baik. Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang
diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak khusus pada pola
pemikiran, perasaan, keterikatan, dan perilaku. Nilai merupakan perangkat
moralitas yang paling abstrak. Dilihat dari sumber, baik nilai ataupun moral dapat
diambil dari wahyu illahi ataupun dari budaya. Sementara etika lebih merupakan
kesepakatan masyarakat pada suatu waktu dan ditempat tertentu. Bila suatu
masyarakat bercorak religius, maka etika yang dikembangkan pada masyarakat
tentu akan bercorak religius pula, begitu pula sebaliknya. Jika masyarakatnya
bercorak sekuler, maka etika yang dikembangkan tentu merupakan konkritisasi
dari jiwa sekuler.
25
Ibid, hlm. 7-8.
18
Dengan demikian, moral dan etika dapat saja sama dengan akhlaq jika
sumber ataupun corak budayanya sesuai dengan prinsip-prinsip akhlaq, akan
tetapi jika moral dan etika bertentangan dengan akhlaq apabila corak budayanya
menyimpang dari fitrah agama yang suci (Islam).26
Hati nurani atau fitrah dalam
Al-Qur‟an memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia
diciptakan oleh Allah SWT memiliki fitrah bertauhid, mengakui ke-Esaan-Nya.
Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Ar-Rum: 30.
" Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah;
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui "27
Kata “Fitrah Allah” Maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah
mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak
beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu
hanyalah lantaran pengaruh lingkungan. Fitrah merupakan potensi dasar yang
perlu dipelihara dan dikembangkan. Betapa banyak manusia yang fitrahnya
tertutup sehingga hati nuraninya tidak dapat lagi melihat kebenarannya. Oleh
karena itu ukuran baik dan buruk tidak dapat diserahkan sepenuhnya hanya
kepada hati nurani atau fitrah manusia semata. Harus dikembalikan kepada
penilaian Syara‟. Semua keputusan Syara‟ tidak akan bertentangan dengan hati
26 Muslim Nurdin, dkk, Moral dan Kognisi Islam, (Bandung: Alfabeta, 1993), hlm. 209.
27 Departemen Agama, Al-qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Al-„Aliyy Diponegoro,
2005), hlm. 325.
19
nurani manusia, karena kedua-duanya berasal dari sumber yang sama yaitu Allah
SWT.28
Manusia dikatakan bermoral atau berakhlaq jika ia bersikap baik dalam
kehidupan sosialnya secara lahir dan batin, menghargai orang lain dan dirinya
sendiri, serta berperilaku dan berbuat baik dengan orang lain dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Tinjauan Kurikulum
a. Definisi Kurikulum
Kurikulum adalah Susunan rencana pelajaran.29
Kurikulum seharusnya
memuat standar kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama,
pendukung dan lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi,
dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum memuat matakuliah atau modul
atau blok yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan
keleluasaan pada mahasiswa untuk memperluas wawasan dan memperdalam
keahlian sesuai dengan minatnya, serta di lengkapi dengan deskripsi matakuliah
atau modul atau blok, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi. Kurikulum
merupakan rancangan program studi yang berdasarkan matakuliah, yang
menyangkup beberapa kompetensi dasar yang menjadi sasaran program studi
institusi.30
28
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: LPPI, 2006), hlm.4-5.
29
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum … hlm. 543.
30
Buku Pedoman Akademik Fakultas Dakwah 2008, hlm. 14.
20
b. Aspek-aspek Kurikulum
Dalam penyusunan kurikulum ada empat hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu sebagai berikut:31
1) Hakikat peserta didik itu sendiri, sebab peserta didik merupakan subyek
dan obyek pendidikan.
2) Kurikulum yang baik harus mempertimbangkan konsep ilmu dalam
Islam. Tidak ada pembedaan antara ilmu agama dan ilmu umum.
3) Kurikulum harus mempertimbangkan misi profetik yang harus diemban
dalam pendidikan Islam.
4) Kurikulum harus respontif terhadap perubahan dan perkembangan
jaman.
Dengan demikian kurikulum yang dibuat akan dapat memenuhi tuntutan
publik sekaligus mengemban misi profetik.
c. Kriteria isi Kurikulum
Isi kurikulum berkenaan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman
belajar yang harus diberikan kepada siswa untuk dapat mencapai tujuan
pendidikan, dapat diuraikan sebagaimana berikut:
1) Isi kurikulum harus up to date artinya harus sesuai dengan cepatnya
ekspansi pengetahuan dan penemuan-penemuan baru.
2) Isi kurikulum memberikan konstribusi pengembangan keterampilan,
kebiasaan berfikir bebas dan disiplin berdasarkan pengetahuan. Individu
harus mampu menggunakan kemampuan rasional, berfikir logis serta
membedakan fakta dan perasaan.
3) Isi kurikulum menyumbang terhadap pengembangan moralitas yang
esensial dan yang berkenaan dengan evaluasi dan penggunaan
pengetahuan.
4) Isi kurikulum mempunyai makna dan maksud bagi para siswa. Pemilihan
isi kurikulum harus berdasarkan pada maknanya bagi perubahan sosial
dan bermakna bagi tujuan atau maksud-maksud para peserta didik.
5) Isi kurikulm menyumbang terhadap pertumbuhan yang seimbang, yakni
pertumbuhan peserta didik secara menyeluruh seperti pertumbuhan
31 Muqowim, “Mencari Format Lembaga Pendidikan Islam Alternatif”, Jurnal Ilmu
Pendidikan Islam Vol. 4, No. 2,(Juli 2003).
21
kepribadian, kemasyarakatan dan perkembangan sebagai tenaga
pengajar.32
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
dokumen, merupakan teknik penelitian untuk membuat inferensi (kesimpulan)
yang valid dan dapat diteliti ulang dari data berdasarkan konteksnya.33
Yaitu
tentang Muatan kecerdasan moral dalam kurikulum jurusan BKI dalam lima tahun
terakhir.
2. Subyek dan obyek penelitian
a. Subyek
Subyek penelitian ini adalah kurikulum 2005, yang dalam pelaksanaannya
digunakan pada angkatan 2007-2008. Pada tahun 2009 akhir jurusan BKI
mengadakan evaluasi kurikulum dan memutuskan adanya review kurikulum yang
dipergunakan pada angkatan 2010 sampai sekarang, berdasarkan keputusan dekan
fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta nomor: 93/DD/2010.34
b. Obyek
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah muatan kecerdasan moral
dalam kurikulum jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
32 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2004), hlm. 72.
33 Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), hlm. 80.
34
Wawancara dengan Nailul Falah, Ketua Jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
di Ruang Kerja Kajur BKI, tanggal 16 April 2012.
22
3. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh,
sehingga subyek penelitian dapat berarti orang atau apa saja yang menjadi sumber
penelitian.35
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data. Dalam
penelitian ini data primernya adalah kurikulum jurusan BKI UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
b. Data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah
disajikan oleh pihak lain.36
Data sekunder dapat diperoleh dari wawancara,
dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder dari
penelitian ini diperoleh dari dosen pembuat silabi matakuliah yang penulis
analisis atau pihak-pihak terkait yaitu mahasiswa dan ketua jurusan.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang penulis gunakan sebagai cara untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah:
a. Metode wawancara
Wawancara sebagai metode pengumpulan data yang dilaksanakan secara
lisan dalam pertemuan tatap muka baik secara individual maupun kelompok.37
Wawancara dilakukan dengan dosen pembuat silabi atau pihak-pihak terkait yaitu
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), hlm. 107.
36 M. Hariwijaya, Cara Mudah Menyusun Proposal Skripsi, Tesis dan Disertasi,
(Yogyakarta: Pararaton, 2009), hlm. 69. 37
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 216.
23
mahasiswa, dosen dan ketua jurusan untuk menggali informasi tentang pembuatan
dan pelaksanaan silabi ataupun Satuan Acara Perkuliahan.
b. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah Mencari data mengenai hal-hal yang berupa
catatan, transkip, buku, agenda, dan sebagainya.38
Dalam dokumen inilah yang
banyak memberi informasi tentang kualitas pembelajaran dari kurikulum dan
silabi perkuliahan.
c. Metode observasi
Istilah observasi diturunkan dari bahasa latin yang berarti melihat dan
memperhatikan. Istilah observasi diarahkan kepada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan memperhatikan hubungan
antara aspek dalam fenomena tersebut.39
Tujuan observasi adalah untuk mendiskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna
kejadian dilihat dari persepktif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati
tersebut.40
Observasi dalam penelitian ini adalah melihat serta memperhatikan
aktivitas proses pembelajaran di dalam kelas, dan hal-hal yang dapat digunakan
untuk memperkuat data penelitian.
38
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu…hlm. 206.
39
E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia”,
(Jakarta: LPSP 3, 2007), hlm. 134.
40
Ibid, hlm. 134.
24
5. Metode Analisis Data
Suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan
dokumentasi. Yang selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.41
Dalam
menganalisa data, penulis menggunakan metode deskriptif – analisis isi (content
analysis) artinya mendeskripsikan dan menganalisa semua hal yang menjadi fokus
dalam penelitian.42
Kajian isi adalah teknik penelitian yang sahih atas dasar
konteksnya.43
Metode analisis ini sebagai cara untuk menganalisa hasil penelitian
dengan cara menganalisa dan mendeskripsikan melalui bentuk kata-kata atau
kalimat dan dipisahkan menurut kategori yang ada.44
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisa data tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Mencatat semua kata-kata yang relevan dengan obyek penelitian,
demikian pula semua kalimatnya.
b. Setiap kata atau kalimat dikelompokkan kedalam satuan makna
(meaning units)
c. Setiap satuan makna kemudian diklasifikasikan, kemudian
menginterpretasikan data.45
41 Sugiyono, Memahami Penelitian kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 89.
42
Burhan Bugin, Analisis Data Penelitian Kualitatif; Pemahaman Filsofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003),
hlm. 155.
43
43
Lexy. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997),
hlm. 163.
44
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hlm.
27.
45 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), hlm. 19.
25
6. Validitas dan reabilitas
Untuk merumuskan data secara valid dan reliabel, maka langkah-langkah
trianggulasi dilakukan, sebagaimana berikut:
a. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode wawancara, dan
dokumentasi. Trianggulasi pengumpulan data, artinya pengecekan terhadap
kebenaran data dan penafsirannya dengan cara membandingkan dengan data yang
diperoleh dari sumber lain, pada satu pokok masalah.46
b. Reduksi data
Data yang telah diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian atau
laporan yang terperinci. Kemudian laporan tersebut perlu direduksi, dirangkum,
dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau
polanya. Dengan mereduksi data yang diperoleh di lapangan, akan menjadikan
susunnya sistematis dan di tonjolkan pada pokok yang penting.47
c. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi
Data yang diperoleh di lapangan sejak semula telah mencangkupi suatu
kesimpulan. Dimana proses penarikan kesimpulan didasarkan pada gabungan
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu pada penyajian data
melalui informasi tersebut.
46 Imam Suprayogo dan Tabroni, Metodelogi Penelitian Sosial dan Agama, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 192.
47
S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif, (Bandung: Tarito, 2002), hlm
129.
26
Kesimpulan senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Verifikasi merupakan suatu pemikiran yang melintas dalam pemikiran penulis
selama mencatat dan suatu tinjauan ulang terhadap catatan-catatan lapangan.
Verifikasi juga dilangsungkan pada tahap sebelumnya guna memeriksa keabsahan
data.48
48
Imam Suprayogo dan Tabroni, Metodologi Penelitian Sosial…hlm. 184.
82
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan pembahasan dan analisa secara menyeluruh dalam bab-bab
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Sebagaimana kurikulum jurusan Bimbingan dan Konseling Islam pada aspek
materi, dan kompetensi menyebutkan secara eksplisit adanya unsur-unsur kecerdasan
moral, misalnya dalam komunikasi konseling, kode etik konseling, psikologi
konseling, retorika dakwah, BKI dewasa & lansia, dan lain sebagainya. Sedangkan
strategi dan evaluasi yang menjadi cara yang sangat efektif dalam pembelajaran
penanaman unsur-unsur kecerdasan moral menyebutkan secara tegas, tetapi hal ini
sangat tergantung dengan kepiawaian dosen dalam mengkolaborasikan strategi
pembelajaran yang berkaitan dengan penanaman kecerdasan moral selama proses
belajar mengajar. Unsur kecerdasan moral yang terdapat dalam rumusan kurikulum
jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dibagi menjadi dua, yakni secara
eksplisit tersirat dalam materi dan kompetensi yakni unsur empati dan kebaikan hati,
sedangkan hati nurani, kontrol diri, rasa hormat, toleransi dan keadilan secara implisit
terdapat dalam strategi dan evaluasi jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Secara keseluruhan Kurikulum jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
memang secara implisit terdapat unsur-unsur kecerdasan moral.
Dampak dari pembelajaran kecerdasan moral bagi mahasiswa jurusan BKI
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdampak tidak signifikan. Hal ini didasarkan
83
kepada hasil wawancara dengan mahasiswa. Beberapa nara sumber di jurusan BKI
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menyatakan bahwa kalaupun ada pembelajaran
kecerdasan moral yang didapat dari perkuliahan hanyalah sekedar menambah
wawasan dan pengetahuan cara melayani klien dengan baik dan hanya formalitas.
Sedangkan pada pembangunan karakter atau kepribadian tidak ada. Walau di dapat
mahasiswa yang terbentuk karakter atau kepribadian yang sesuai nilai-nilai
masyarakat, bangsa dan agama yang ada dalam pembelajaran unsur-unsur kecerdasan
moral, itu karena ada faktor lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan
pembelajaran unsur-unsur kecerdasan moral. Ada karena faktor pembinaan organisasi
kemahasiswaan, pembinaan di pesantren, dan faktor geografis dan ethnis.
Selain hal di atas, belum adanya strategi pembelajaran yang secara tegas
memberikan penanaman unsur-unsur kecerdasan moral dari dosen pengampu
matakuliah di jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selain itu juga, memang
masih sangat terbatas sekali matakuliah yang bertujuan membanggun kecerdasan
moral. Sedangkan dari sisi mahasiswa sendiri yang sebagian masih kurang merespon
adanya unsur-unsur kecerdasan moral dalam materi, kompetensi, strategi, evaluasi
dan kegiatan yang dirancang oleh jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Selain itu dari sisi dosen yang kurang piawai dalam mengkolaborasikan strategi
pembelajaran yang berkaitan dengan unsur-unsur kecerdasan moral.
84
B. SARAN-SARAN
Penelitian penulis ini tentunya bukanlah hasil akhir dari sebuah penelitian.
tidak menutup kemungkinan untuk peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam
yang berkaitan dengan tema yang sama mengenai kecerdasan moral. Di bawah ini
adalah saran yang penulis kemukakan:
1. Untuk peneliti selanjutnya dapatlah kiranya untuk melakukan penelitian
dengan tema serupa pada jurusan BKI, pada buku bahan ajar mata kuliah
jurusan BKI.
2. Perbaikan kurikulum pada elemen kompetensi dengan memberikan
penekanan dalam penanaman unsur-unsur kecerdasan moral dan
pembentukan karakter atau kepribadian konselor Islam. Karena hal tersebut
sebagai kesadaran awal bagi para dosen maupun mahasiswa dalam
mengembangkan keilmuan BKI.
85
C. KATA PENUTUP
Alhamdulillah, berkat Allah SWT. Penulisan tugas akhir ini dapat selesai
walaupun banyak menemui berbagai kesulitan. Karena skripsi ini masih cukup
sederhana dan jauh dari sempurna, maka dengan rendah hati penulis mengharapkan
kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah penulis memohon rahmat dan hidayah-Nya, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
86
Daftar Pustaka
Arif, Pesan Dakwah dalam Syair Melayu (Analisis Syair Melayu di www. Melayu online.
Com edisi Mei 2009), skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta,2010)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002).
Asy’arie, Musa, Tata Tertib Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2011,
(Yogyakarta: POKJA Akademik, 2011)
Bachtiar, Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997).
Badudu, J. S., dan Zain, Sutan Muhammad, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1994).
Budiningsih, C. Asri, ”Penalaran Moral Hubungannya Dengan Faktor-Faktor Budaya
Siswa”, Jurnal Kependidikan, no.1 (Mei, 2003).
Bugin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif; Pemahaman Filsofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003).
Buku Pedoman Akademik Fakultas Dakwah 2008.
Borba, Michele, Membangun Kecerdasan Moral; Tujuh Kebajikan Utama Agar Anak
Bermoral Tinggi, (Jakarta: Gramedia, 2008).
Coles, Robert, Menumbuhkan Kecerdasan Moral Pada Anak, terj. T. Hermaya, (Jakarta:
Gramedia, 2003).
Daradjat, Zakiyah, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: PT. Gunung
Agung, 1970).
-------------, Metodologi PAI, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1997).
Ghazali, Bahri, Pendidikan Islam untuk Konselor, (Yogyakarta: CV. Amanah, 2011).
Hamalik, Oemar , Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,(Jakarta: Bumi
Aksara, 2004).
Handout atau hardcopy Kode Etik Konselor Indonesia.
87
Hariwijaya, M., Cara Mudah Menysusn Proposal Skripsi, Tesis dan Disertasi,
(Yogyakarta: Pararaton, 2009).
Himawan, Deden (ed), Re-search: Sebuah Pengantar Untuk “Mencari-Ulang” Metode
Penelitian dalam Psikologi, (Yogyakarta: jalasutra, 2008).
Hurlock, Elizabeth, B., Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, Terj. Istiwidayanti & Soedjarwo,(Jakarta: Erlangga, 1980).
Ilyas, Yunahar, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: LPPI, 2006).
Jamil, Cakrawala Tasawuf; Sejarah Pemikiran dan Kontekstualitas, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2007).
Jamrah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukasi, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000).
Kohlberg, Lawrence, Tahap-Tahap Perkembangan Moral. (Yogyakarta: Kanisius, 1995).
Kristi, E. Poerwandari, Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia”,
(Jakarta: LPSP 3, 2007)
Maragustam, “Revitalisasi Strategi Pembelajaran Agama Islam menapaki Abad Modern,”
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol. 2, No. 2,(Juli 2001).
Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010).
Moleong, Lexy. J., Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997).
Munthe, Bermawy, dkk, Pembelajaran Intergratif-Interkonektif (Studi Analisis Kualitas
Pembelajaran di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Laporan Penelitian Kelompok,
(Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007).
Muqowim, “Mencari Format Lembaga Pendidikan Islam Alternative”, Jurnal Ilmu
Pendidikan Islam Vol. 4, No. 2,(Juli 2003).
Nahdi, Maizer Said, “Mengapai Ma’rifatulloh di Perguruan Tinggi”, Jurnal Ilmu
Pendidikan Islam Vol. 4, No. 2, (Juli, 2003).
Nasution, S., Metode Penelitian Naturalistic Kualitatif, (Bandung: Tarito, 2002).
Nurdin, Muslim dkk, Moral dan Kognisi Islam, (Bandung: Alfabeta, 1993).
88
Nurjannah, dkk, Peran Dosen Penasehat Akademik Dalam Membantu Kesuksesan Studi
Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, laporan penelitian
kelompok, (Yogyakarta: Lembaga Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2010).
Nata, Abuddin, Manajemen Pendidikan: mengatasi kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia, (Jakarta: Prenada Media Group, 2003).
Poerwadarminta, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1976).
Poesprodjo, W., Filsafat Moral, Kesusilaan dalam Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja
Karya, 1988).
Prastowo, Andi, Memahami Metode-Metode Penelitian,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2011).
QS. Ar-Rum: 30.
Ratna, Nyoman kutha, Metodelogi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2010)
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Rajawali Press, 2010).
Shomad, Bukhori Abdul, Etika Qur’ani;Pendekatan Tematik Surat Al-muzzammil,
(Yogyakarta: Pijar Cendikia, 2010).
Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan
Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri, (Jakarta:Bumi Aksara,
2006).
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996)
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009).
Suprayogo, Imam dan Tabroni, Metodelogi Penelitian Sosial dan Agama, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 192.
Syaodih Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005).
Tobroni, Pendidikan Islam; Paradigma Teologis, Filosofis, dan Spiritualitas, (Malang:
UMM Press, 2008).
89
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39
Ayat (2).
Zaini, Hisyam, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani &
CTSD, 2008).
Zuriah, Nurul, Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan;
Menggagas Platfom Pendidikan Budi Pekerti secara Kontekstual dan Futuristik,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007).
Daftar akses internet:
Alfath, Furqan, “Kerusakan Moral Mencemaskan” dalam
http://nocual.wordpress.com/review-kerusakan-moral-mencemaskan diakses
tanggal 02 Mei 2012.
Raharjo, Susilo, “Kompetensi Dasar Konselor dan Pengembangan Diri Konselor” dalam
http://pemerhatipendidikangowa_kepribadian konselor.com, diakses tanggal 6
februari 2012.
Naskah_Akademik_Akreditasi_Program Akreditasi Perguruan Tinggi, dalam http:// Ban-
PT.Kemdiknas.go.id.Diakses pada 12 juni 2012
http://lpm.unpar.ac.id/Kepmendiknas.pdf diakses tanggal 8 Juni 2012.
Ket:
Sesuai SAP : 5
Tidak sesuai SAP : 8
13
13 Merupakan jumlah dosen jurusan BKI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Chart Title
SESUAI SAP = 31℅
TIDAK SESUAI SAP = 69 ℅
SESUAI SAP 31 %
TIDAK SESUAI SAP 69 %
CURICULUM VITAE
Nama : Pravita Ayuningtyas
Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 27 Mei 1989
Alamat Asal : Gondang Kebonarum Klaten Jawa Tengah 57486
Alamat E-mail : [email protected]
No. hp : 085729121218
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Formal :
1. SMP/SLTP Negeri 7 Klaten (2002-2005)
2. SMA Muhammadiah 1 Klaten (2005-2008)
3. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2008-2012)
Pengalaman Organisasi :
1. Koordinator Madding OSIS SMA Muhammadiah 1 Klaten
2. Anggota Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMA Muhammadiah 1 Klaten
3. Sekretaris Corp Gemilang
4. Bendahara Rayon PMII Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pengalaman Kerja :
1. Customer Service DAPIC UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2011 (Februari-
Agustus)
2. Guru TK Kusuma 1 Nologaten Yogyakarta tahun 2012 (Januari-Agustus)
3. Marketing Freelance di UD. Planet Design Nganjuk
KEMAMPUAN LAIN
1. Kemampuan Bahasa
Indonesian :
Membaca (Baik), Menulis (Baik), Bicara (Baik), Mendengar (Baik).
English :
Membaca (Baik), Menulis (Baik), Bicara (Sedang), Mendengar (Sedang).
2. Komputer
Applikasi Komputer :
Microsoft Office/Ms. Word (Baik), Ms. Excel (Sedang), Ms. Power Point (Baik),
Corel Draw (sedang).