8
Multimeter I. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan symbol-simbol yang ada pada alat ukur. 2. Menggunakan alat ukur secara benar. 3. Menentukan batas ukur ( memilih selector batas ukur ) secara benar agar factor kesalahan sekecil mungkin. 4. Menerangkan tahanan dalam dari amperemeter dan voltmeter II. Dasar Teori Multimeter adalah alat ukur listrik untuk mengukur tegangan, arus dan tahanan/resistansi. Sebelum memulai menggunakan alat ukur misalnya, amperemeter, voltmeter, ohm meter, watt meter, power factor dan lain-lain, haruslah mengetahui lebih dahulu maksud dari data-data dan simbol- simbol yang ada pada alat ukur tersebut agar dapat menggunakannya dengan benar dengan tingkat kesalahan yang kecil dan aman bagi alat ukur atau operator yang menggunakannya. Disamping iyu diperlukan pengetahuan mengenai pemilihan selector batas ukur untuk menentukan penunjukan jarum agar factor kesalahan sekecil mungkin yaitu pada alat ukur analog mulai 2/3 sampai ke skala maksimum pada alat ukur, sebagai contoh pada gambar 1 dibawah ini cara pengukuran tegangan DC pada baterai 9 V.

Multi Meter

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jobshit teknik pengukuran

Citation preview

MultimeterI. Tujuan PercobaanSetelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menjelaskan symbol-simbol yang ada pada alat ukur.

2. Menggunakan alat ukur secara benar.

3. Menentukan batas ukur ( memilih selector batas ukur ) secara benar agar factor kesalahan sekecil mungkin.

4. Menerangkan tahanan dalam dari amperemeter dan voltmeter

II. Dasar Teori

Multimeter adalah alat ukur listrik untuk mengukur tegangan, arus dan tahanan/resistansi. Sebelum memulai menggunakan alat ukur misalnya, amperemeter, voltmeter, ohm meter, watt meter, power factor dan lain-lain, haruslah mengetahui lebih dahulu maksud dari data-data dan simbol-simbol yang ada pada alat ukur tersebut agar dapat menggunakannya dengan benar dengan tingkat kesalahan yang kecil dan aman bagi alat ukur atau operator yang menggunakannya.

Disamping iyu diperlukan pengetahuan mengenai pemilihan selector batas ukur untuk menentukan penunjukan jarum agar factor kesalahan sekecil mungkin yaitu pada alat ukur analog mulai 2/3 sampai ke skala maksimum pada alat ukur, sebagai contoh pada gambar 1 dibawah ini cara pengukuran tegangan DC pada baterai 9 V.

Gamabar 1. Cara pengukuran tegangfan DC

III. Alat dan bahan yang digunakan 1. Baterai 9 V

: 1 buah

2. Multimeter SANWA : 1 buah

3. Resistor

: 600 10K

4. Lampu

: 12V/0,5A

5. Proto board

: 1 buah

6. Kabel penghubung: secukupnya

IV. Langkah percobaan

1. Teliti semua peralatan dan komponen sebelum digunakan.2. Buatlah rangkaian seperti gamabar 2a, setelah selesai periksalah ke pembimbing. Ukur tegangan pada resistor dan hasilnya masukkan dalam table 1.

3. Ganti resistor dengan lampu, ukur tegangan dan hasilnya masukkan dalam tabel 1.

4. Hitung arus yang mengalir dalam rangkain dan hasilnya masukkan dalam table 1.

5. Buatlah rangkaian seperti gambar 2b, setelah selesai periksalah kepembimbing. Ukur tegangan pada resistor dan hasilnya masukkan dalam tabel 2

Gambar 2a. Volt meter terhubung parallel Gambar 2a. Volt meter terhubng seri

6. Ganti resistor dengan lampu, ukur tegangan dan hasilnya masukkan dalam table 2.7. Hitung arus yang mengalir dalam rangkaian dan hasilnya masukkan dalam table 2.

8. Kembalikan alat-alat ukur setelah praktikum.

V. Data PercobaanTabel 1. Data Gambar Percobaan 2aVs (V)BebanTegangan Beban (V)I (mA)Keterangan

9R1 = 6808,55 V12,57 mA

9R2 = 10 k8,5 V2,85 mA

9Lampu 6 V (Terang)600 mA(Terang)

Tabel 2. Data Gambar Percobaan 2b

Vs (V)BebanTegangan Beban (V)I (mA)Keterangan

R1 = 6808,95 V13,16 mA

R2 = 10 k8,89 V0,889 mA

Lampu 8,4 V (Mati)840 mA(Mati)

Hukum Ohm

I. Tujuan PercobaanSetelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :1. Membuktikan hubungan matematis antara arus dan resistansi/tahanan menggunakan hokum Ohm.

2. Menganalisis hubungan antara tegangan dan arus listrik pada suatu nilai resistansi.

3. Menganalisis hubungan antara arus dan resistansi pada tegangan tertentu.

4. Menggunakan grafik V-I pada nilai resistansi yang berbeda.

II. Dasar Teori

Resistor adalah suatu komponen linier yang banyak digunakan didalam rangkaian-rangkaian listrik. Satuan resistansi dari suatu resistor adalah ohm () dan simbol kelistrikannya adalah R. Jenis resistor yang digunakan pada percobaan ini adalah resistor film karbon dan wire wound.

Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan, arus dan resistansi didalam rangkaian listrik, yang dinyatakan dengan persamaan

V = I x R atau R = V / I Keterangan :

V = Tegangan yang diberikan pada resistor (V)

I = Arus yang mengalir pada resistor (A)

R = Besarnya nilai resistor ()

Besarnya daya yang diserap suatu resistor bergantung pada besarnyta arus yang diberikan/melalui resistoe itu, daya yang diberikan pada resistor tidak boleh melebihi daya resistor tersebut. Resistor mempunyai beberapa nilai daya, seperti 10 W, 5W, 1W, 0,5 W, dan 0,25 W.

III. Alat dan bahan yang digunakan

1. Catu daya DC 0 -30 V

: 1 buah

2. Multimeter SANWA

: 2 buah

3. Resistor

: 3 buah4. Proto board

: 1 buah

5. Kabel penghubung

: secukupnya

IV. Langkah Percobaan

1. Buatlah konsep praktikum hokum Ohm dengan memilih resistor sesuai interval 12. Setiap kelompok memilih 3 resistor yang berbeda dan pilihan tiap kelompok tidak boleh sama dengan yang lainnya. Tentukan tegangan untuk mensuplai resistor dengan besaran tegangan yang berbeda, misalnya : 0V, 5V, 10V, 15V dan hitung masing-masing arus yang mengalir dalam rangkaian, masukkan dalam table 1. Yang perlu diperhatikan adalah skala amperemeter. Hitung pula daya yang didisipasikan pada ketiga resistor yang sudah dipilih agar tidak melampaui kemampuannya.2. Teliti semua peralatan sebelum digunakan.

3. Buatlah rangkaian seperti gambar 1 berikut. Setelah selesai periksalah ke pembimbing.

Gambar 1. RangkaianPercobaan Hukum Ohm

4. Berikan sumber tegangan Vs secara bertahap sesuai dengan yang telah ditentukan dan yang perlu diperhatikan adalah skala voltmeter dan amperemeter untuk setiap perubahan tegangan sumber. Hasil perhitungan pada table 1 dapat dipakai sebagai acuan5. Amati dan catat hasil pengukuran tegangan dan arus pada tiap-tiap resistor dalam tabel 2.

6. Kembalikan alat-alat setelah praktikum

V. Data Percobaan

Data 1. Data hasil perhitungan arusTegangan (V)Arus (mA)Keterangan

R1 =R2 =R3 =R4 = R5 =

0000

75,832,121,25

1411,64,242,5

2117,56,363,75

Data 2. Data hasil pengukuran tegangan dan arus Tegangan (V)Arus (mA)Keterangan

R1 =R2 =R3 =R4 = R5 =

0000

76,22,31,4

1412,34,52,7

21`18,46,64