musculus ekstrimitas inf.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jjjj

Citation preview

  • EKTRIMITAS INFERIOR TIU: Mahasiswa mampu mengidentifikasi otot-otot, inervasi dan vaskularisasi pada ekstrimitas

    superior TIK: 1. Mahasiswa mampu menyebutkan nama otot-otot pada ekstrimitas superior 60 % benar 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi otot-otot pada ekstrimitas superior 60% benar

    3. Mahasiswa mampu menyebutkan inervasi dan vaskularisasi ekstrimitas superior 40% benar

    Metoda: Ceramah, diskusi dan praktikum A. Struktur superficial ekstrimitas inferior Fascia Dibawah kulit terdapat jaringan subcutaneus yang terdiri dari jaringan ikat longgar seperti jaringan lemak (fascia superficialis). Pada bagian lutut lemak akan menghilang. Lapisan berikutnya (fascia profunda) berupa jariangan ikat padat (kuat) yang menjadi sarung elastis seperti stocking. Macam-macam fascia profunda (yang selanjutnya hanya disebut fascia saja dan diikuti nama daerah yang dibungkusnya) pada ekstrimitas inferior adalah: 1. Fascia lata membungkus paha

    Fascia lata melekat pada:

    Superior: lig. Inguinale, arcus osis pubis, corpus osis pubis, tuberculum pubicum, dan fascia scarpa abdomen

    Latero-posterior: crista iliaca

    Posterior: sacrum, coccyx, lig. sacrotuberosum, tuber ischiadicum

    Distal: fascia cruris Fascia lata pada bagian lateral paha akan menebal dan bersatu dengan tendo gluteus maksimus dan tensor fascia lata disebut traktus iliotibialis yang akan berinsersi ke condylus lateralis.

    2. Fascia cruris fascia yang membungkus regio cruris (tungkai bawah) 3. Fascia pedis. Dorsum pedis memiliki fascia profunda yang tipis yang berlanjut dengan

    retinaculum extensorum inferior. Sedangkan pada bagianplantar fascia profunda menebal disebut fascia plantaris. Bagian tengah fascia plantaris menjadi sangat tebal disebut aponeurosis plantaris.

    Vena Superficialis Ada dua vena superficilais yang harus diidentifikasi pada ekstrimitas inferior, yaitu:

    1. Vena saphena magna berjalan pada sisi medial ekstrimitas inferior. Vena ini menerima darah dari arcus venosis dorsalis pedis di sisi medial dorsum pedis, berjalan ke superior pada antero-medial cruris, kemudian berjalan di posterior pada cubiti dan akhirnya kembali ke medial-anterior pada regio fomoris. Dan berakhir di trigonum femoralis, menembus fascia profunda di hiatus saphenus tepat di inferior sisi medial lig. Inguinale. Vena ini bermuara ke vena femoralis.

    2. Vena saphena parva berjalan pada sisi latero-posterior ekstrimitas inferior. Vena ini menerima darah dari arcus venosis dorsalis pedis di sisi lateral dorsum pedis, berjalan melingkari maleolus lateralis dan naik pada posterior betis menuju fossa poplitea. Vena ini menembus fascia profunda dan bermuara ke vena poplitea.

    Pembuluh limfe dan nodi lhymphoidei (lnn.) Pembuluh limfe pada ekstrimitas inferior mengikuti sistem vena yaitu terbagi dua yaitu vasa limfatika profunda dan superficial. Vasa limfatika superficial berjalan bersama dengan vena superficial. Vasa limfatika yang mengikuti vena saphena magna akan berakhir di nodi lymphoidei inginales superficiales (bentuk jamak). Sebagian besar cairan limfe dari lnn. Inguinales superficiales akan didrainase ke lnn. Ilici externi, sebagian lainnya akan dialirkan ke lnn. Inguinales profundi (dekat denga vena femoralis). Vasa lymphatica yang mengiringi v. saphena parva akan berakhir di lnn. Poplitei superficilaes. Sementara itu vasa lymphatica profundi dari cruris mengikuti vena profunda dan berakhir di lnn. Poplitae profundi. Dari lnn. Poplitei superficilais akan mengalirkan cairan linfe ke

  • lnn. Poplitei profundi dan kemudia di bawa ke lnn. Inguinales profundi dan selanjutnya di bawa ke lnn. Iliaci externi.

    Gambar 2. Vena superficilais ekstrimitas inferior Persarafan kulit ekstrimitas inferior Nervus cutaneous yang menginervasi kulit ekstrimitas superior berasal dari plexus lumbalis dan plexus sacralis. Dermatom adalah gambaran area-area pada kulit yang diinervasi oleh satu nervus spinalis (dapat dilihat pada gambar berikut).

    Gambar 3. Dua sisstem dermatom yang paling sering dipakai (C dan D adalah sistem Foerster; E dan F adalah sistem Keegan dan Garrett). Sistem Keegen dan Garrett dipakai dalam pemeriksaan sensorik neurologis.

  • Sedangkan inervasi kulit berdasarkan nervus dapat dilihat pada gambar berikut

    Gambar 4. Nama-nama nervus cutaneus ekstrimitas inferior dan daerah inervasinya B. Otot-otot ekstrimitas Inferior (Gambar otot-otot gunakan bahan kuliah atau Atlas Sobotta) Otot-otot ekstrimitas inferior dibagi menjadi:

    I. Otot-otot glutealis II. Otot-otot paha

    2.1 Paha anterior 2.2 Paha medial 2.3 Paha posterior

    III. Otot-otot cruris IV. Otot-otot kaki

    I. Otot-otot glutealis Otot-otot gluateal dapat dibagi menjadi dua lapisan yaitu lapisan superficial dan profunda. Lapisan superficialis disusun oleh otot gluteus maximus, gluteus medius, gluteus minimus dan tensor fascia lata. Sedangakan lapisan profunda disusun oleh: piriformis, obturator internus, Gemelli superior dan inferior, Quadratus femoris. Tabel 1. Otot-otot regio glutealis, origo, insertio, inervasi, dan fungsinya

    Nama otot origo insersio persarafan fungsi

    Gluteus maximus Ilium (posterior dari linea glutealis posterior); permukaan posterior sacrum dan coccygeus; ligamentum sacrotuberosus

    Traktus iliotibialis yang masuk kedalam condylus lateralis tibia; sisanya masuk ke tuberositas glutealis

    Nervus glutealis inferior

    Mengekstensi paha dan membantunya untuk eksorotasi; memprkokoh paha dan membantunya untuk bangun dari duduk

    Gluteus medius Permukaan eksternal ilium (diantara linea glutealis posterior dan anterior)

    Permukaan lateral dari trochanter mayor

    Nervus glutealis superior

    Abduksi dan endorotasi paha; menjaga posisi pelvis ketika kaki berlawanan diangkat

    Gluteus minimus Permukaan eksternal ilium (diantara linea glutealis inferior

    Permukaan anterior dari trochanter mayor

  • dan anterior)

    Tensor fascia lata SIAS; bagain anterior dari crista iliaca

    Traktus iliotibialis yang menempel pada kondylus lateralis tibia

    Piriformis Permukaan anterior sacrum dan ligamentum sacrotuberous

    Margo superior trocanter mayor

    Cabang dari ramus anterior S1 dan S2

    Eksorotasi paha yg terekstensi; mengabduksi paha terfleksi; mengokohkan posisi caput femoris di dalam acetabulum

    Obturator internus Membrana obturatoria (permukaan dalam) dan mengelilingitulang

    Permukaan medial dari trocanter mayor (fossa trocanterica)

    Nervus untuk obturator internus

    Gemelli superior dan inferior

    Superior: spina ischiadica Inferior: tuber osis ischii

    Permukaan medial dari trocanter mayor (fossa trocanterica)

    Superior: sama dg OI Inferior: sama dengan QF

    Quadratus femoris Margo lateral tuber ischiadicum

    Tuberculum quadratus pada krista intertrocanterica dan area dibawahnya

    Nervus untuk quadratus femoris

    Eksorotasi paha; mengokohkan posisi caput femoris di dalam acetabulum

    II. Otot-otot paha Otot-otot paha dipisahkan menjadi 3 kompartemen oleh septum intermuscularis, yaitu: Kompartemen anterior, medial dan posterior. Otot-otot yang ada pada masing-masing kompartemen dapat dilihat pada tabel. Pada permukaan anterior di pangkal paha terdapat suatu hiatus saphenous yang merupakan tempat masuknya vena saphena magna (salah satu vena superficial) kedalam fascia lata. Otot-otot paha anterior terdiri dari musculus pectineus, iliopsoas, sartorius, quadriceps femoris. Pectineus dan iliopsosas berfungsi fleksi hip joint. Sartorius berfungsi fleksi tungkai sedangakn quadriceps femoris berfungsi ekstensi tungkai. Tabel 2. Otot-otot regio femoris anterior

    Nama otot origo insersio persarafan fungsi

    Pectineus* Ramus osis pubis superior (pecten osis pubis)

    Linea pectinea femur Nervus femoralis Adduksi dan fleksi paha

    Sartorius** SIAS Bagian superior sisi medial tibia

    Nervus femoralis Abduksi, fleksi dan eksorotasi paha; fleksi tungkai bawah

    Iliopsoas a. Psoas major

    b. iliacus

    Sisi T12-L5 dan DI diantaranya; prosesus tranversus dari semua Lumbar Krista iliaca, fossa iliaca, ala osis sacri, dan ligamentum sacroiliaca anterior

    Trokanter minor femur Tendo psoas mayor, trokanter minor

    Ramus anterior nervus lubaris (L1, 2, dan 3) Nervus femoralis

    Berfungsi bersama untuk fleksi artic coxa dan menstabilkannya. Psoas major juga seabgai otot postural. Otot ini aktif selama berdiri.

    Quadriceps femoris a. rectus femoris

    b. vastus medialis c. vastus lateralis

    d. vastus intermedius

    Spina iliaca anterior inferior dan os ili superior terhadap acetabulum Trokanter mayor dan linea aspera Linea intertrocanterica dan labium medial linea aspera Permukaaan anterior dan lateral dari shaft femur

    Di tendo bersama keempat otot ini dan pada basis patela; secara tidak langsung melalui ligamentum patellaris ketuberositas tibia

    Nervus femoralis

    Ekstensi tungkai bawah

    * beberapa buku memasukkan m. pectineus kedalam kelompok medial ** satu-satunya otot regio ini yang berfungsi untuk fleksi cruris (hal ini disebabkan oleh perjalanan serabut otot ini)

  • Otot-otot paha medial disebut grup adduktor yang terdiri dari: adductor longus, adductor brevis, dan adductor magnus, gracilis, dan obturator eksternus. Dari namanya fungsi dari otot-otot ini adalah untuk mengadduksi ekstrimitas inferior. Tabel 4. Otot-otot regio femoris medial

    Nama otot origo insersio persarafan fungsi

    Adductor longus Corpus osis pubis 1/3 tengah linea aspera femur

    Nervus obturatorius Adduksi paha

    Adductor brevis Corpus osis pubis 1/3 atas linea aspera femur

    Adduksi paha

    Adductor magnus Bagian adduktor: Ramus inferior osis pubis Bagian hamstring: tuber ischiadicum

    Bagian adduktor: linea aspera Bagian hamstring: tuberkulum adduktorium

    Bagian adduktor: nervus obturatorius Bagian hamstring: nervus isciadicus

    Adduksi paha Ekstensi paha

    Gracillis Corpus osis pubis Permukaan medial bagian superior tibia

    Nervus obturatorius Adduksi paha, fleksi cruris, endorotasi cruris

    Obturator eksternus

    Margo dari foramen obturatoria dan membrana obturatoria

    Fossa trocanterica Eksorotasi paha

    Otot-otot paha posterior dikenal sebagai otot hamstring yang terdiri dari semitendinosus, semimembranosus, dan biceps femoris. Fungsi dari otot-otot ini adalah untuk menggantung tungkai (memfleksikan tungkai). Tabel 5. Otot-otot regio femoris posterior

    Nama otot* Origo insertio inervasi fungsi

    semitendinosus Tuber ischiadicum, kecuali caput brevis: linea aspera

    Permukaan medial tibia superior

    Nervus ischiadicus bagian tibialis, kecuali caput brevis biceps yaitu bagian fibularis communis

    Ekstensi paha dan fleksi tungkai semimembranosus Condylus medialis

    tibia

    Biceps femoris Caput longum Caput brevis

    Caput fibulae

    *: ketiga otot ini secara bersama-sama disebut otot harmstring (ditambah dengan pars hamstring m. adductor magnus)

    III. Tungkai (cruris) Fascia profunda pada cruris ini disebut fascia cruris. Cruris dibagi menjadi tiga kompartemen oleh septum intermuscularis yang merupakan penyusupan fascia cruris kedalam otot-otot. Kompartemen tersebut adalah kompartemen anterior, lateral dan posterior. Otot-otot pada masing-masing kompartemen dapat dilihat berikut: Tabel 6. Otot-otot kompartemen anterior Nama otot origo insersio inervasi fungsi

    Tibialis anterior Condylus lateralis dan permuakaan latelar tibia

    Cuneiformis medialis dan basis MT I

    Nervus fibularis profunda

    Dorsofleksi pada tumit (kaki) dan inversi kaki

    Ekstensor hallucis longus

    Bagian tengah permukaan anterior fibula

    Basis phalang distal ibu jari

    Dorsofleksi pada tumit (kaki), ekstensi ibu jari

    Ekstensor digitorum longus

    Condylus lateral tibia dan atas membrana interossea

    Phalang media dan distal dari empat jari lain (selain ibu jari)

    Dorsofleksi pada tumit (kaki), ekstensi empat jari lain

    Fibularis tertius 1/3 inferior dari fibula dan membrana interossea

    Basis MT V Dorsofleksi pada tumit (kaki)

  • Tabel 7. Otot-otot kompartemen lateral Nama otot Origo Insersio inervasi Fungsi

    Fibularis longus Caput dan 2/3 atas fibula

    Basis MT I dan cuneiformis medial

    Nervus fibularis superficialis

    Eversi kaki

    Fibularis brevis 2/3 bawah fibula Basis MT V

    Tabel 8. Otot-otot kompartemen posterior Nama otot Origo Insersio inervasi Fungsi

    Kelompak superficial

    1. Gastrocnemius Caput lateral: condilus lateral femur Caput medial: condilus medial femur

    Permukaan posterior calcaneus melalui tendo calcaneus (tendo achiles)

    Nervus tibialis Platar fleksi kaki

    2. Soleus Caput fibula, linea solei, margo medial tibia

    3. Plantaris Linea supra condilaris lateralis dan ligamentum popliteus

    Kelompok profunda

    1. Popliteus Condylus lateralis Permukaan posterior tibia

    Nervus tibialis Fleksi lemah lutut

    2. Fleksor halucis longus

    2/3 permukaan posteiror bawah tibia dan membrana interossea

    Basis phalang distal ibu jari

    Fleksi ibu jari kaki

    3. Fleksor digitorum longus

    Bagian tengah permukaan posteirior tibia

    Basis phlang distal emapat jari lain

    Fleksi empat jari lain

    4. Tibialis posterior Membrana interossea, permukaan posterior tibia dan fibula

    Navicularis, cuneiformis, cuboideum, dan basis MT 2-4

    Plantar fleksi kaki dan inversi

    IV. Kaki (PES) Pes dapat dibagi menjadi empat regio yaitu: plantar pedis, dorsum pedis, tumit (heel), ball of foot Otot-otot kaki dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Otot-otot plantar pedis.

  • Vaskularisasi ekstrimitas inferior Arteri yang menuju ekstrimitas inferior terutam berasal dari lanjutan arteri iliaca externa. Arteri ini masuk ke paha setelah melewati lacuna vasorum (diposterior lig. Inguinale) besama dengan vena. Setelah melintasi lig. Inguinale namanya berubah menjadi a. femoralis. a/v vena vemoralis di paha berada pada trigonum femoralis yaitu seuatu daerah segitiga terbalik yang dibatasi oleh lig. Inguinale (sup), m. sartorius (lat), dan m. adduktor longus (med). Apex trigonum ini terletak dibawah, dan merupakan pangkal dari lorong yang menghubugnakan paha anterior dan posterior. lorong tersebut dinamai canalis adduktorius. Canal ini terbentuk dengan menembus m. adduktor magnus menuju ke regio poplitea diposterior. Lubang ujugn canalis ini di fossa poplitea disebut hiatus adduktorius. a/v femoralis masuk kedalam canalis ini dan mencapai fossa poplitea dan berubah nama menjadi a/v poplitea. A. femoralis sewaktu di dalam trigonum femoralis mempercabangkan arteri yang cukup besar yang dinamai a. profunda femoris. Arteri profunda femoris akan mempercabangkan

  • a.circumflexa fomoris lateralis et medialis. Kemudian mempercabangkan tiga a. perforans yang akan menembus m. adduktor magnus untuk menuju kompartemen posterior. Arteri Poplitea memasuki regio cruris yaitu kompartemen posterior. arteri ini berjalan di profunda tricep surae. Kemudian arteri ini mempercabangkan a. tibialis anterior. Arteri tibialis ant akan menembus membrana interosseus menuju ke kompartemen anterior berjalan disisi lateral tibia menuju dorsum pedis. Setelah memasuki dorsum pedis menjadi a. dorsalis pedis yang pulsasinya dapat dirasakan diantara tendo m. extensor hallucis longus dg tendo paling media m.extensor digitorum longus. Selanjutnya a. dorsalis pedis akan mempercabangkan a. arcuata menuju ke lateral sedangkan ujung a. dorsalis pedis masuk ke regio plantar dan beranastomosis dengan arcus plantaris profundus. Sementara itu arteri politea setelah mempercabangkan a. tibialis anterior berubah menjadi truncus tibiofibularis. Truncus ini akan bercabang dua menjadi a. fibularis dan a. tibialis posterior. arteri fibularis akan memasuki kompartemen lateral sedangkan a. tibialis posterior tetap berjalan turun potero-medial di kompartemen posterior. arteri tibialis posterior memasuki platar pedis di postero-inferior maleolus medialis (bisa diraba pulsasinya). Kemudia bercabang menjadi a. plantaris lateralis (yang besar) dan a. plantaris medialis (kecil). A. plantaris lateralis akan membentuk arcus plantaris profundus. Dari arcus ini dipercabangkan aa. Metatarsales plantares. Nervus Ekstrimitas inferior Nervus regio glutealis dan femoris (silakan baca bahan kuliah)

  • Gambar 3. Nervus pada regiuo cruris

  • Gambar 4. Nervus pada regio pedis