8
MUSEUM FILATELI DI BALI Endwi Estiyarini 20305012 ABSTRAKS I Proyek Tugas Akhir ini bertujuan membuat suatu wadah rekreasi yang dapat menambah pengetahuan lebih jauh tentang benda-benda dibidang pos. Museum Filateli ini diharapkan mampu memperkenalkan kekayaan alam, budaya, dan perjuangan sejarah Bangsa Indonesia kepada para wisatawan mancanegara maupun domestik. Direncanakan didirikan di Pulau Bali yang tersohor akan bidang pariwisatanya adalah agar tujuan diatas dapat lebih mudah tercapai. Sehingga selain dapat mendatangkan devisa Negara, museum ini juga dapat mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara lain. Kata Kunci : Museum, Filateli. PENDAHULUAN Benda-benda filateli yang sudah langka dan legendaris banyak diburu oleh para kolektor dari seluruh dunia, karena harganya yang mencapai angka milyaran rupiah per-buahnya, bahkan “ The Three- Skilling Yellow” yang merupakan prangko salah cetak terbitan pemerintah Swedia tahun 1855 menjadi salah satu prangko terlangka dan hanya satu-satunya yang tersisa. Tahun 1996 prangko ini terjual seharga $2,3 juta atau sekitar Rp. 21,85 milyar. Filateli dapat mengungkap berbagai aspek kehidupan, seperti: sejarah, cagar budaya, flora dan fauna, ragam arsitektur suatu Negara, dan sebagainya. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah Museum Filateli di Indonesia yang dapat menjadi wadah informasi dan dokumentasi hal-hal yang berhubungan dengan benda- benda pos, dan untuk melindungi benda- benda filateli bersejarah dan yang sudah hampir punah agar menjadi aset Negara. Museum Filateli ini direncanakan didirikan di Bali karena juga erat kaitannya dengan kepariwisataan. Maka selain sebagai tempat rekreasi yang dapat menambah pengetahuan lebih jauh tentang benda-benda dibidang pos, museum ini juda dapat memperkenal kan kekayaan alam, budaya, maupun sejarah Indonesia kepada para wisatawan asing maupun masyarakat lokal sendiri. PULAU BALI Bali merupakan sebuah pulau di Indonesia. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25 23 Lintang Selatan dan 1 15°14 55 Lintang Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia lainnya. Ibukota provinsi Bali ialah Kota Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Pulau yang sering disebut sebagai pulau Dewata ini mayoritas penduduknya beragama Hindu. Dan di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisatanya. Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke pulau Bali untuk menikmati panorama alam dan menyelami warisan budaya yang masih

MUSEUM FILATELI DI BALI

  • Upload
    buihanh

  • View
    230

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

MUSEUM FILATELI DI BALI Endwi Estiyarini 20305012

ABSTRAKS I

Proyek Tugas Akhir ini bertujuan membuat suatu wadah rekreasi yang dapat menambah

pengetahuan lebih jauh tentang benda-benda dibidang pos. Museum Filateli ini diharapkan

mampu memperkenalkan kekayaan alam, budaya, dan perjuangan sejarah Bangsa Indonesia

kepada para wisatawan mancanegara maupun domestik. Direncanakan didirikan di Pulau Bali

yang tersohor akan bidang pariwisatanya adalah agar tujuan diatas dapat lebih mudah tercapai.

Sehingga selain dapat mendatangkan devisa Negara, museum ini juga dapat mempererat

hubungan Indonesia dengan negara-negara lain.

Kata Kunci : Museum, Filateli.

PENDAHULUAN

Benda-benda filateli yang sudah

langka dan legendaris banyak diburu oleh

para kolektor dari seluruh dunia, karena

harganya yang mencapai angka milyaran

rupiah per-buahnya, bahkan “The Three-

Skilling Yellow” yang merupakan prangko

salah cetak terbitan pemerintah Swedia

tahun 1855 menjadi salah satu prangko

terlangka dan hanya satu-satunya yang

tersisa. Tahun 1996 prangko ini terjual

seharga $2,3 juta atau sekitar Rp. 21,85

milyar. Filateli dapat mengungkap berbagai

aspek kehidupan, seperti: sejarah, cagar

budaya, flora dan fauna, ragam arsitektur

suatu Negara, dan sebagainya.

Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah

Museum Filateli di Indonesia yang dapat

menjadi wadah informasi dan dokumentasi

hal-hal yang berhubungan dengan benda-

benda pos, dan untuk melindungi benda-

benda filateli bersejarah dan yang sudah

hampir punah agar menjadi aset Negara.

Museum Filateli ini direncanakan

didirikan di Bali karena juga erat kaitannya

dengan kepariwisataan. Maka selain

sebagai tempat rekreasi yang dapat

menambah pengetahuan lebih jauh tentang

benda-benda dibidang pos, museum ini

juda dapat memperkenal kan kekayaan

alam, budaya, maupun sejarah Indonesia

kepada para wisatawan asing maupun

masyarakat lokal sendiri.

PULAU BALI

Bali merupakan sebuah pulau di

Indonesia. Pulau Bali adalah bagian dari

Kepulauan Sunda Kecil yang terletak di

antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok.

Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″

Lintang Selatan dan 1 15°14 ′55″ Lintang

Timur yang membuatnya beriklim tropis

seperti bagian Indonesia lainnya. Ibukota

provinsi Bali ialah Kota Denpasar yang

terletak di bagian selatan pulau ini. Pulau

yang sering disebut sebagai pulau Dewata

ini mayoritas penduduknya beragama

Hindu. Dan di dunia, Bali terkenal sebagai

tujuan pariwisatanya.

Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke

pulau Bali untuk menikmati panorama alam

dan menyelami warisan budaya yang masih

Gambar 1.1. Map Pulau Bali.

Pemilihan site untuk bangunan

museum di Bali mempertimbangkan hal-hal

sebagai berikut:

1. Merupakan kawasan pariwisata yang

memiliki daya tarik wisata

2. Merupakan pusat hiburan serta gaya

hidup yang dapat menjadi magnet

penarik wisatawan

3. Wilayah pulau Bali mempunyai akses

yang mudah dicapai

4. Terdapat kegiatan berskala Nasional

maupun Internasional.

sangat kental. Karena sangat maju dalam

bidang pariwisatanya, pulau Bali memiliki

beberapa bangunan museum yang dapat

menunjang kebutuhan para wisatawan akan

fasil itas rekreasi yang berkual itas.

Setelah melalui proses pemilihan

alternatif site, didapat kawasan Nusa Dua

sebagai lokasi direncanakannya proyek

Museum Filateli ini. Tepatnya adalah di

BTDC (Ba l i Tour i sm Deve lopment

Corporation) dengan Peraturan Bangunan

sebagai berikut:

• Kondisi Site : Tanah Kosong

• Luas Site : ± 3,5 Ha

• Peruntukan : Museum

• KDB : 30% • GSB : ± 25 Meter

Tinggi Lantai Maksimal: 15 Meter.

Gambar 1.3. Foto-foto Site Terpilih.

Batas-batas site:

• Utara : Jalan & Resort • Selatan : Jalan & Lahan Kosong

• Barat : Jalan

• Timur : Resort & Spa

Pemerintah menyerahkan p e ng e l o l a a n k a was a n i n i k e p ad a

PT.(Persero) Pengembangan Pariwisata

Bali atau BTDC, yang didirikan berdasarkan

PP RI No.27 Tahun 1972, pada tanggal 12

Nopember 1972.

Sampai saat ini lingkungan disekitar

site sudah dikelola dengan baik oleh pihak

pengem bang kawasan pariwisata Nusa

Dua. Sehingga tidak terdapat kesenjangan Gambar 1.2. Peta Lokasi Site Terpilih.

wilayah. Bangunan-bangunan yang berada

di kawasan BTDC hampir seluruhnya

bertaraf International. Maka bangunan

museum yang direncanakan didirikan di

lokasi inipun harus menyesuaikan dengan

lingkungan sekitar.

Gambar 1.4. Lingkungan Arsitektural Site Terpilih.

TEMA

BINGKAI SEJARAH NUSANTARA

Tema ini diambil karena museum ini akan dibuat untuk menyajikan kekayaan sejarah bangsa Indonesia dari seluruh Nusantara yang ditampilkan melalui benda-benda f i l a te l i . D ibawah in i ada lah penjabaran dari pengertian tema:

1. Bingkai Bingkai adalah frame. Atau

sebuah jendela. Pengertian “Bingkai” yang

dipakai untuk tema ini yaitu sebuah wadah yang dapat membuat seseorang mengingat kembali hal-hal yang terjadi dari masa lampau dengan mengamati objek-objek visual yang terekam dalam benda-benda filateli. Karena gambar-gambar yang terbingkai dalam benda filateli, seperti prangko, merupakan pengabadian atau dokumentasi dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia.

2. Sejarah Sejarah, babad, hikayat, riwayat,

atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lam pau.

Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. P e ng e t a hu a n s e j a r a h m e l i p u t i pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.

3. Nusantara

Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno nusa (pulau) dan antara (lain). Istilah ini pertama kali tertulis pada beberapa pustaka dari literatur be r bahas a J awa Pe r t engahan . Selanjutnya muncul konsep yang diperbaharui, yang dikemukakan oleh Ernest Douwes Dekker di awal abad ke-20 dan masih dipakai hingga sekarang untuk menyatakan kesatuan geog rafi-antropologi kepulauan yang terletak di antara benua Asia dan Australia.

Sehingga diharapkan dengan mengamati objek-objek visual yang terdapat dalam museum filateli ini pengunjung akan dapat memunculkan pengetahuan-

pengetahuan dan meresapi nilai-nilai perjuangan di Nusantara.

KONSEP PERANCANGAN

Tema Sejarah ini dijabarkan hingga menghasilkan “Sequence” sebagai konsep bangunan berdasarkan tema. Sequence adalah bentuk yang diturunkan dari sifat-sifat sebuah Sejarah yang merupakan rentetan perjalanan dari waktu ke waktu yang bersifat menerus.

Bentuk dasar pada bangunan utama mengambil tipologi bangunan Bali yaitu persegi.

Mengalami proses yaitu tiap bangunan dirotasi dengan sudut istimewa 30º mengikuti pola serta sesuai dengan kebutuhan ruang museum

Massa bangunan terbentuk berdasarkan konsep sequence dan kebutuhan ruang museum. Sehingga bangunan memiliki karakter sebagai berikut:

Memunculkan kesan menerus, seperti sebuah perjalanan sejarah

Terkesan lebih dinamis, akibat dari pola penataan melengkung

Mengarahkan para pengunjung untuk bersosialisasi keseluruh ruangan secara teratur.

Gambar 1.5. Gubahan Massa Bangunan.

Penerapan konsep sequence

terdapat pada alur kegiatan pengunjung, yaitu dari kegiatan yang bersifat rekreasi edukasi sampai kegiatan yang sifatnya sangat edukasi, yaitu perpustakaan.

Sedangkan untuk ruang pameran, konsep sequence juga diterapkan pada sistem penyajian koleksi per galeri museum, Yaitu ditata berdasarkan periode penerbitan benda koleksi.

RENCANA TAPAK

Pemintakatan atau zoning bangunan didapat berdasarkan konsep sequence, analisa site, serta memperhatikan aturan-aturan atau pakem-pakem yang ditetapkan di Bali sebagai lokasi direncanakannya museum ini.

Gambar 1.6. Zoning Bangunan.

BENTUK BANGUNAN Pola penataaan massa bangunan juga mengacu pada hasil pemintakatan dan orientasi bangunan. Peletakan ruang-ruang sesuai fungsi juga merupakan aplikasi dari pola tata ruang di Bali dalam satu kawasan. Sehingga fungsi ruangan tidak menyimpang dar i a turan -a turan pe le takan yang ditetapkan di Bali.

Meskipun massa bangunan mengambil konsep sequence, namun museum filateli ini tetap berdasarkan citra arsitektur Bali.

Arsitektur Tradisional Bali

Contoh Bangunan Bali

Gambar 1.8. Bentuk Bangunan Lobby.

Gambar 1.7. Pola Penataan Massa Bangunan. Gambar 1.9. Bentuk Gedung Pameran.

HASIL RANCANGAN

DAFTAR PUSTAKA

I Nyoman Gebelet. Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Denpasar. 1986.

Pesona Khazanah Museum Prangko Indonesia Taman Mini Indonesia Indah. PT. Pos Indonesia. Jakarta. 2007.

Tim Penulis. Rencana Tata Ruang Wilayah Pro vinsi Bali 2005-2010. Bapeda Bali. Denpasar. 2005.

Sitatag Juari. Perancangan Interior Galeri Prangko di Surabaya. Thesis No. 0103/DIN/2003. Surabaya. 2003.

Wing Wahyu Winarno. Hobi Mengoleksi Prangko dan Benda Pos Lainnya. Penerbit Graha Ilmu. Jogjakarta. 2008.

URL: http://www. budpar.go.id/filedata/441 0 1346-

BAGAIMANAMANDIRIKANSEBUAHM USEUMwebsite.pdf, 19 September 2009.

URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Prangko, 21 September 2009.

URL: http://www.indonesianewsonline.com/p rangko/stamps/standar. htm, 21 September 2009.

URL: http://kartupos.multiply.com/journal/ite m/7/Jen is-Jen is Benda Filatel i,

21 September 2009.

URL: http://www.indonesianewsonline.com/p rangko/stamps/news/2308020 .shtml, 29 September 2009.

URL:http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?pag e= 1 &submit.x=0&submit.y=0&qual=hi g h&fname=/jiun kpe/s 1 /ars4/2005/jiun k pe-ns-s1 -2005-22401029-2513- galeri kuliner-chapter1 .pdf, 2 Oktober 2009.