31
A. LATAR BELAKANG Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) budidaya jamur konsumsi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.Saat ini, Indonesia sudah termasuk salah satu Negara pemasok utama jamur di dunia, namun akibatnya kebutuhan dalam negri terabaikan.Berdasarkan data MAJI (Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia), jawa barat memproduksi 15-20 ton jamur merang dan 10 ton jamur kuping setiap hari.Sementara itu jawa tengah memproduksi 1 ton jamur dan 500 kg/ hari jamur shitake. Sebagian besar produksi jamur dipasarkan dalam bentuk segar. Permintaan pasar terhadap kebutuhan jamur di kota-kota besar mencapai 5-10 ton perbulan.Permintaan jamur terus meningkat, kenaikannya sekitar 20%-25% per tahun.Maka peluang untuk budidaya jamur masih sangat terbuka lebar. Hal ini merupakan kebutuhan pasar dalam bentuk jamur segar. Masih banyak jamur konsumsi yang tidak hanya dipasarkan dalam keadaan segar tetapi juga dapat diolah lebih lanjut menjadi olahan siap saji seperti keripik jamur, abon jamur dan lainnya. Studi kelayakan bisnis pada kelompok kami terfokus pada jamur kuping. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relative rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha. Budidaya jamur kuping memiliki prospek ekonomi yang baik.Jamur kuping merupakan salah

mushroom baru banget.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mushroom baru banget.docx

A. LATAR BELAKANG

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) budidaya jamur konsumsi di Indonesia

menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.Saat ini, Indonesia sudah termasuk salah

satu Negara pemasok utama jamur di dunia, namun akibatnya kebutuhan dalam negri

terabaikan.Berdasarkan data MAJI (Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia), jawa barat

memproduksi 15-20 ton jamur merang dan 10 ton jamur kuping setiap hari.Sementara itu jawa

tengah memproduksi 1 ton jamur dan 500 kg/ hari jamur shitake. Sebagian besar produksi jamur

dipasarkan dalam bentuk segar.

Permintaan pasar terhadap kebutuhan jamur di kota-kota besar mencapai 5-10 ton

perbulan.Permintaan jamur terus meningkat, kenaikannya sekitar 20%-25% per tahun.Maka

peluang untuk budidaya jamur masih sangat terbuka lebar. Hal ini merupakan kebutuhan pasar

dalam bentuk jamur segar. Masih banyak jamur konsumsi yang tidak hanya dipasarkan dalam

keadaan segar tetapi juga dapat diolah lebih lanjut menjadi olahan siap saji seperti keripik jamur,

abon jamur dan lainnya.

Studi kelayakan bisnis pada kelompok kami terfokus pada jamur kuping. Pengembangan

usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat

tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relative

rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan

dialokasikan untuk dana operasional usaha. Budidaya jamur kuping memiliki prospek ekonomi

yang baik.Jamur kuping merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan

dengan teknik yang sederhana. Selainitu, konsumsi masyarakat akan jamur kuping cukup tinggi.

B. PENJELASAN PRODUK DAN POTENSI BISNIS

Berdasarkan hasil wawancara kami dari pemilik usaha budidaya jamur dari produsen di

AGRO SOLO JAMUR yang beralamatkan di Maguan RT 10 RW 06 Gaum, Tasikmadu,

Karanganyar 57761 Menurut produsen jamur, Marsono, dalam dua tahun terkahir hasil panen

jamur dari Sukoharjo sudah menembus Pulau Bali, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi.

Sedangkan untuk pasar di Pulau Jawa sudah semua daerah mengambil jamur dari Kota Makmur.

Marsono menabahkan, jamur tersebut merupakan hasil panen dari petani jamur anggota klaster

petani jamur Sukoharjo sebanyak 50 petani dan 30 petani nonklaster. Rata-rata setiap petani

mampu menghasilkan jamur kuping dan jamur kupingsegar dua ton hingga tiga ton setiap bulan.

Page 2: mushroom baru banget.docx

Berbicara mengenai prospek sudah tentu jenis tumbuhan satu ini memiliki prospek yang sangat

baik. Masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya kesehatan kini lebih memilih untuk selalu

mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan tidak dapat dipungkiri bahwa jamur merupakan salah

satu bahan makanan yang kaya akan gizi dan manfaat bagi tubuh

C. ASPEK PEMASARAN

1. Pasar

Segmen dari produk jamur kuping kami adalah pengepul/tengkulak jamur.Tengkulak

bisa disebut sebagai pedagang perantara yang membeli hasil bumi dan sebagainya dari

petani atau pemilik pertama. Alasan pemilihan dari segmentasi target pasar ini meliputi :

a. Pada proses awal berkembangnya bisnis jamur, tengkulak merupakan segmen

yang cukup memegang peranan penting berdirinya awal suatu bisnis jamur karena

tengkulak dapat memasarkan produk jamur dalam jumlah banyak dengan

persetujuan kontrak non-tertulis.

b. Pemasaran produk tergantung oleh tengkulak jamur yang mengumpulkan jamur

petani lalu dijual ke pasar. Jika produk tersebut memiliki kualitas sesuai standar

yang ditetapkan oleh tengkulak maka permintaan produk akan bertambah.

2. Promosi

Bentuk promosi yang dilakukan meliputi :

a. Metode word of mouth dengan para tengkulak yang mensuplay jamur ke pasar.

b. Memasang nama usaha di tempat pembudidayaan jamur kuping.

c. Bekerja sama dengan kelompok usaha budidaya jamur.

d. Mengikuti pameran yang diadakan dinas pertanian di sekitar daerah.

D. ASPEK OPERASI DAN SDM

Lokasi usaha budidaya jamur ini kami menentukan lokasi di Desa Kalisogo RT 03 / RW

06, Kelurahan Plesan, Kecamaan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.Kami memilih lokasi di daerah

Kecamatan Nguter ini karena di kecamatan tersebut memiliki pasar yang potensial serta lahan

yang masih banyak dengan cuaca, kelembapan lahan dan hembusan angin yang mendukung

untuk usaha budidaya jamur ini.Selain itu harga lahan lokasi juga yang relatif murah.

Page 3: mushroom baru banget.docx

Untuk memulai membudidayakan jamur kuping ini diawali dengan menyiapkan ruangan

sekitar 50 hingga 100 meter persegi, dengan ketinggian ideal antara 3 – 7 meter. Jika tidak

memiliki lahan yang cukup, Anda bisa memanfaatkan kamar kosong atau gudang yang tidak

difungsikan. Ketinggian ruangan akan mempengaruhi jumlah baglog atau panen jamur, karena

semakin tinggi ruang maka rak baglog jamur pun bisa menampung banyak bibit dan secara

otomatis panen yang dihasilkan pun juga akan melimpah.

Berikut adalah rancangan layout dari proyeksi usaha budidaya jamur :

Gambar Layout Ruang Pembudidayaan JamurLahan yang tersedia 6 m x 8 m = 48 m²

Page 4: mushroom baru banget.docx

Gambar Rak Bag Log

Page 5: mushroom baru banget.docx

Gambar Bangunan Kumbung Jamur

Untuk masalah pangsa pasar sendiri, para petani jamur awalnya akan dibantu oleh

tengkulak, dimana tengkulak yang berada di sekitar daerah lokasi budidaya jamur ini akan

membantu mengumpulkan hasil panen petani jamur yang kemudian akan dikirimkan ke pasar. Isi

kontrak tidak berisikan perjanjian secara tertulis, tetapi hanya secara lisan saja. Petani dan

pengepul bekerja sama dalam hal mengumpulkan hasil panen dan menyetorkan ke tengkulak

dengan menyetorkan 60%-70& dari hasil panen.

Pada budidaya jamur kami hanya berfokus pada menumbuhkan jamur sampai pada tahap

panen. Dimana untuk petani awal disarankan untuk memelihara baglog jamur dulu sampai

tumbuh dengan target jamur dijual dipasar. Hal ini dikarenan kagar petani mampu mengetahui

akan keleihan dan kekurangan dari jamur yang dipeliharanya hingga agar kedepannya mampu

mengetahui akan karakteristik lainnya tentang jamur.

Untuk tahap produksinya sendiri, petani jamur yang baru biasanya membeli bibit jamur

dari produsen di AGRO SOLO JAMUR yang beralamatkan di Maguan RT 10 RW 06 Gaum,

Tasikmadu, Karanganyar 57761.Bibit jamur yang biasanya dibeli oleh para petani muda

Page 6: mushroom baru banget.docx

biasanya bibt jamur F3, dimana bibit ini mampu menghasilkan jamur untuk hasil panen, tetapi

tidak bisa di kembangkan kembali untuk dijadikan bibit lagi.Meskipun demikian, cara ini ada

baiknya dilakukan untuk petani pemula atau pelaku usaha jamur skala rumah tangga. Jika sudah

menguasai teknik budidaya serta usaha budidaya jamurnya sudah tergolong besar, lebih baik

mengupayakan penekanan biaya produksi dengan pembuatan bibit sendiri. Sisa lahan digunakan

untuk mempersiapkan baglog untuk ditata, mengobati baglog yang rusak, persiapan untuk

menyiram baglog, pengumpulan hasil panen.

1. Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jamur Kuping

Budidaya jamur kuping membutuhkan lingkungan spesifik agar menghasilkan

produksi optimal.Ada banyak faktor keberhasilan budidaya, salah satunya adalah

lingkungan pertumbuhan harus kondusif. Pertumbuhan diawali munculnya pertumbuhan

miselium, miselium kemudian membentuk tunas atau calon tubuh buah jamur (pin head),

lebih lanjut akan berkembang menjadi tubuh buah (jamur). Untuk menciptakan

lingkungan kondusif bagi pertumbuhan miselium maupun tubuh jamur ini, perlu

diperhatikan faktor-faktor seperti suhu, intensitas cahaya matahari, keasaman (pH),

kelembaban maupun oksigen.

Suhu udara kondusif untuk menunjang pertumbuhan miselium maupun tubuh

jamur kuping berkisar antara 23-28°C dengan suhu optimum 25°C. Meskipun demikian,

dengan modifikasi komposisi media maupun penyesuaian lingkungan, saat sekarang telah

banyak budidaya jamur kuping yang dikembangkan di dataran rendah dengan kisaran

suhu di atas 28°C, di daerah ini tubuh jamur dapat tumbuh baik pada suhu 30°C. Bahkan

hasil panennya pun tidak kalah dengan budidaya di dataran menengah maupun tinggi,

dengan kualitas tubuh buah berdaya adaptasi lebih baik, jamur telihat lebih segar, serta

saat panen berbau lebih harum. Intensitas cahaya matahari diperlukan selama proses

budidaya jamur kuping, khususnya saat pembentukan tubuh. Pada dasarnya penyinaran

cahaya matahari tidak secara langsung dan menyebar merupakan cahaya yang baik bagi

pertumbuhan jamur.Penyinaran cahaya matahari langsung bisa mengakibatkan

terhambatnya pertumbuhan miselium atau merusak tubuh buah yang sudah

terbentuk.Derajat keasaman (pH) yang tepat memungkinkan jamur tumbuh

Page 7: mushroom baru banget.docx

PERSIAPAN PENANAMAN JAMUR KUPING PENANAMAN JAMUR KUPING

PEMELIHARAANJAMUR KUPINGPENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA JAMUR KUPING

PANEN JAMUR KUPING

optimal.Untuk budidaya ini membutuhkan kisaran pH 5-7. Lingkungan terlalu asam atau

terlalu basa justru akan menghambat pertumbuhannya.

Selain faktor suhu, intensitas cahaya matahari, serta keasaman (pH), faktor lain

seperti kelembaban dan oksigen sangat mempengaruhi keberhasilan budidaya jamur.

Substrat harus tetap terjaga dalam kondisi lembab bahkan jangan sampai mengering

karena akan berpengaruh terhadap hasil produksi. Kelembaban udara selama

pertumbuhan bibit maupun pertumbuhan tubuh jamur kuping ideal adalah 90%. Salah

satu cara untuk menjaga agar kelembaban tetap terjaga adalah melakukan penyiraman

lantai ruangan budidaya menggunakan air bersih di saat pagi maupun sore hari, atau

dengan cara penyemprotan air menggunakan tangki sprayer. Jamur merupakan tanaman

saprofit semiaerob sehingga membutuhkan asupan oksigen dalam jumlah cukup untuk

menopang pertumbuhannya.Jika oksigen tersedia dalam jumlah terbatas bisa

menyebabkannya menjadi layu, akibat lebih lanjut akhirnya mati.

Berikut adalah alur produksi dari budidaya jamur kuping :

Gambar Alur Produksi

Page 8: mushroom baru banget.docx

a. Persiapan Penanaman Jamur Kuping

Steril merupakan kunci utama keberhasilan budidaya, untuk itu kebersihan harus

tetap terus dijaga serta lebih ditingkatkan.Persiapan sebelum melakukan penanaman

jamur kuping terutama sekali adalah dalam hal kebersihan ini, baik kebersihan alat,

tempat, maupun tenaga kerja.Tempat penanaman jamur kuping harus disterilisasi terlebih

dahulu menggunakan disinfektan untuk mengurangi terjadinya kontaminasi yang tidak

diinginkan sehingga budidaya jamur kuping semakin optimal. Alat yang akan digunakan

untuk menanam juga harus disterilisasi menggunakan alkohol serta dipanaskan terlebih

dahulu. Selain itu, tanaga kerja juga dianjurkan untuk memakai masker penutup terutama

penutup hidung dan mulut sehingga kemungkinan terkontaminasi oleh bakteri

(mikroorganisme pengganggu) melalui mulut maupun hidung tenaga kerja dapat

diminimalisir.

b. Penanaman Jamur Kuping

Penanaman jamur kuping dilakukan setelah semuanya dipastikan steril. Selama

proses ini perlu diperhatikan suhu serta kelembaban udaranya. Suhu udara kondusif

sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan miselium jamur kuping, suhu yang

dibutuhkan berkisar antara 23-28°C, dengan suhu udara optimun pada 25°C.Siram lantai

menggunakan air atau semprot lokasi menggunakan tangki sprayer jika cuaca terlalu terik

dan berangin.Hal ini dilakukan untuk menurunkan suhu udara pada kisaran suhu ideal.

Atur juga sirkulasi udara pada tempat budidaya jamur agar jamur kuping tetap

mendapatkan udara segar. Tutup sebagian lubang sirkulasi udara jika angin sedang

Page 9: mushroom baru banget.docx

bertiup kencang.Pastikan kondisi lingkungan tetap kondusif untuk menopang

pertumbuhan jamur kuping.

c. Pemeliharaan Jamur Kuping

Seperti halnya dalam budidaya lain, pemeliharaan tanaman merupakan faktor

penting. Dalam hal ini, pemeliharaan selama budidaya adalah mengenai pengendalian

hama penyakit jamur kuping. Hal ini penting sekali mengingat hama penyakit pasti selalu

menyerang pada setiap budidaya apa saja terutama di bidang pertanian. Meskipun saat

pembuatan baglog sampai penanaman semua media maupun tempat sudah disterilisasi,

namun hama penyakit pasti selalu datang di setiap fase. Untuk mengoptimalkan hasil

produksi, meminimalisir resiko serta mengendalikan hama penyakit adalah langkah-

langkah paling tepat.

d. Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Budidaya Jamur Kuping

Serangan hama dan penyakit antara tempat satu dengan tempat lainnya pada

budidaya jamur kuping berbeda-beda, cara pengendalian hama dan penyakit ini pun

tentunya tidak sama, tergantung jenis hama maupun penyakit apa yang sedang

menyerang. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda-beda pula antara

satu tempat dengan lainnya serta kebersihan lokasi budidaya atau rumah kumbung. Selain

faktor lingkungan, serangan hama penyakit dapat bersumber dari jamur kuping itu sendiri

terutama saat melakukan proses sterilisasi baik saat melakukan sterilisasi bahan media

tanam maupun sterilisasi baglog. Dimungkinkan terjadi kesalahan saat melakukan

sterilisasi ini sehingga mudah terkontaminasi oleh kondisi lingkungan setempat.

e. Panen Jamur Kuping

Kegiatan ini merupakan hasil akhir dari proses budidaya yang sangat dinanti-

nantikan oleh para petani. Pada prinsipnya, jamur kuping siap panen sudah berukuran

cukup besar dengan tepi meruncing tetapi belum mekar penuh (belum pecah).Namun,

dapat juga disesuaikan dengan permintaan pasar.Panen biasanya dilakukan saat berumur

40 hari setelah pembibitan.Pada kondisi ini, tubuh jamur kuping sudah berkembang

maksimal, berkisar antara 3 mingguan dari saat buah jamur terbentuk.

Tenaga kerja yang dibutuhkan pada budidaya jamur ini 2orang tenaga kerjayang

memiliki tugas sebagai tenaga utama dam proses pembudidayaan.

Page 10: mushroom baru banget.docx

1. Mempersiapkan sarana dan prasaran pengairan jamur (kolam, kran dan selang

terpasang di setiap kumbung).

2. Penyiraman baglog-baglog dalam kumbung setiap pagi dan sore (2 x sehari)

3. Melakukan sterilisasi kumbung dengan disifectan dan formalin yang disemprotkan ke

seluruh kumbung.

4. Melakukan pengecekan terhadap baglog-baglog apakah ada hama yang menyerang

seperti cacing, atau bibit yang tumbuh kurang baik

5. Pemetikan jamur saat tiba masa panen

6. Penggantian baglog yang lama dengan yang baru apabila telah habis masa produktif

7. Memproses pemetikan jamur pada saat tiba masa panen

8. Menimbang jamur untuk dicatat berapa berat dari total yang dihasilkan pada masa

panen

2. Proporsi Keberhasilan Panen

Presentase keberhasilan panen x berat baglog x bobot rata-rata hasil panen / baglog

(5.000 baglog x 100%) x 1,25 x 0,4 = 7.500 kg (Sempurna)

(5.000 baglog x 90%) x 1,25 x 0,4 = 6.750 kg (Baik)

(5.000 baglog x 75%) x 1,25 x 0,4 = 5.625 kg (Normal)

(5.000 baglog x 60%) x 1,25 x 0,4 = 4.500 kg (Buruk)

3. Tata Cara Panen Budidaya Jamur Kuping

Cara Merawat Baglog Menjelang Panen Pertama

- Penataan baglog pada rak dalam kumbung jamur

- Tata dengan baik baglog diatas rak-rak yang sudah anda sediakan.

- Penyiraman atau pengkabutan baglog sebelum membuka tutup.

- Baglog yang belum dibuka penutupnya siram atau kabut permukaan baglog dengan

menggunakan selang atau sprayer pompa manual selama 2 hari berturut-turut,dengan

minimal 3 kali sehari,tetapi jika suhu terlalu panas maka dapat dilakukan sampai 4 kali

sehari.

- Pembukaan cin-cin dan kertas penutup baglog.

Page 11: mushroom baru banget.docx

- Setelah 2 hari, baglog yang sudah disiram dibuka cincin dan kertas penutup baglog,

setelah keduanya terlepas lalu gulungkan plastik ujung baglog agar permukaan media

tanam terbuka lebar, sehingga jamur dapat tumbuh dengan bebas.

- Penyiraman atau pengkabutan baglog setelah pembukaan tutup.

- Penyiraman atau pengkabutan pada baglog yang sudah dibuka tutupnya tidak berbeda

pada penyiraman atau pengkabutan sebelum tutup baglog dibuka.

- Setelah usia baglog beberapa hari terhitung setelah pembukaan tutup baglog, maka bibit

jamur dalam baglog akan mulai tumbuh dan membentuk daun/tiram jamur

- Setelah 24 jam jamur akan membesar maksimal, artinya jamur siap dipanen.

Cara Merawat Baglog Menjelang Panen Kedua

Setelah panen pertama maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

- Menutup baglog dan membalikan posisi

Setelah panen pertama selesai maka lipat kembali plastik baglog sehingga permukaan

baglog tertutup kembali, kemudian rubah posisi baglog 180°, dengan posisi kepala

baglog berada dibawah, selama 3 sampai 4 hari, selama proses ini baglog cukup disiram 1

kali dalam sehari.

- Perubahan kembali posisi baglog

Setelah 3 sampai 4 hari dalam proses pembalikan baglog, lalu baglog kembalikan

keposisi awa,l lalu kemudian lipat kembali plastik dikepala baglog sehingga kepala

baglog terbuka kembali, dan lakukan penyiraman atau pengkabutan 3 sampai 4 kali

sehari.

Cara Merawat Baglog Menjelang Panen Ketiga

Setelah panen kedua maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

- Buka lipatan plastik pada kepala baglog, kemudian potong ujung plastik pas diujung

permukaan media tanam.

- Kemudian lakukan penyiraman 3 sampai 4 kali sehari

Setelah selama 6 sampai 7 hari kecambah jamur kembali tumbuh, dan siap panen setelah

24 jam terhitung dari mulai tumbuh.

Cara Perawatan Menjelang Panen Keempat

Setelah proses panen ketiga selesai langkah yang harus dilakukan adalah:

Page 12: mushroom baru banget.docx

- Pengirisan dengan pisau cutter pada permukaan kepala baglog, setebal kurang lebih 3

sampai 5 mm

- Setelah itu kembali penyiraman 3 sampai 4 kali sehari

E. ASPEK KEUANGAN

Perkiraan Investasi

1. Modal Tetap

Modal Tetap

Keterangan Unit

Harga satuan

Tanah dan bangunan 100 22500022.500.00

0Luas lahan 100 m2Rumah (Kubung Jamur) (6x8=48m2) 1. Tiang kayu 4000000 2. Bambu 50 20000 1000000 3.Dinding bamboo 2000000 4.Atap 2500000 5.Cangkul dan sekop 2 45000 90000 6. Termometer 2 77500 155000Peralatan pemeliharaan jamur 1. Drum 1 850000 850000 2. Pipa 4 130000 520000 3. Selang 1 90000 90000 4. Mesin Pompa 1 275000 275000 5. Spray 4 20000 80000

Total Modal Tetap34.060.00

0

2. Modal Kerja

Dalam modal kerja budidaya jamur ini dilakukan per periode. Perhitungan modal

kerja dilakukan per bulan. Pada satu periode pemanenan dilakukan 4 bulan sekali.

untuk biaya per periode bisa dilihat dalam tabel dibawah:

Page 13: mushroom baru banget.docx

Modal Kerja Bulan

Fixed cost 1 2 3 4 5 6

Keterangan unit Harga satuan

Gaji Karyawan 2 Rp 500,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Perawatan Mesin 1 Rp 120,000

Rp 120,000

Rp 120,000

Biaya Transportasi

1 Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Biaya Listrik 1 Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Jumlah Rp 1,595,000

Rp 1,475,000

Rp 1,475,000

Rp 1,475,000

Rp 1,475,000

Rp 1,595,000

7 8 9 10 11 12

Gaji Karyawan 2 Rp 500,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Rp 1,000,000

Perawatan Mesin 1 Rp 120,000

Rp 120,000

Biaya Transportasi

1 Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Rp 200,000

Biaya Listrik 1 Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Rp 275,000

Jumlah Rp 1,475,000

Rp 1,475,000

Rp 1,475,000

Rp 1,475,000

Rp 1,475,000

Rp 1,595,000

Total Fixed CostRp

10,565,000

Variabel cost Bulan

Keterangan Unit Harga satuan

1 2 3 4 5 6

Baglog media tanam jamur 2500

Rp 5,000

Rp 12,500,00

0

Rp 12,500,000

Biaya obat-obatan

3 Rp 25,000

Rp 75,000

Rp 75,000

JumlahRp

12,575,000

Rp 12,575,000

7 8 9 10 11 12Baglog media 2500 Rp Rp Rp

Page 14: mushroom baru banget.docx

tanam jamur 5,000 12,500,000 12,500,000Biaya obat-

obatan3 Rp

25,000Rp

75,000Rp

75,000

Jumlah Rp 12,575,000

Rp 12,575,000

Total Variabel CostRp

50,300,000

Total Investasi dari total cost setahun ditambah modal tetap sebesar Rp 102.420.000

3. Pendanaan

Dari total kebutuhan investasi diatas yang memerlukan total Rp 102.420.000. Kami

memutuskan untuk melakukan pendanaan dengan modal asing atau melakukan

pinjaman pada bank sebesar Rp 87.057.000 atau sekitar 85% dari total kebutuhan

investasi dengan modal sendiri sebesar Rp. 15.363.000 atau sekitar 15%. Kami

memilih pinjaman dengan bunga flat sebesar 10% per tahun

Schedule Pembayaran

Kebutuhan investasi sebesar Rp. 102.420.000

Modal Sendiri 15% Rp. 15.363.000

Modal Asing 85% Rp. 87.057.000

Bunga per tahun 10%

Bunga per bulan 0.42%

Jangka waktu 24 bulan

Page 15: mushroom baru banget.docx

Bulan

Jumlah Angsuran Bunga Angsuran Pokok Pinjaman

Sisa Pinjaman

0 - - - Rp 87,057,0001 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 83,429,6252 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 79,802,2503 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 76,174,8754 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 72,547,5005 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 68,920,1256 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 65,292,7507 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 61,665,3758 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 58,038,0009 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 54,410,625

10 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 50,783,25011 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 47,155,87512 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 43,528,50013 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 39,901,12514 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 36,273,75015 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 32,646,37516 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 29,019,00017 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 25,391,62518 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 21,764,25019 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 18,136,87520 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 14,509,50021 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 10,882,12522 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 7,254,75023 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp 3,627,37524 Rp 3,627,375 Rp 362,738 Rp 3,990,113 Rp -

4. Laba Rugi

a. Fixed Cost

Fixed Cost Rp 18,060,000Depresiasi Rp 1,156,000Total Fixed cost Rp 19,216,000

b. Variabel Cost

Page 16: mushroom baru banget.docx

Tahun pertama Rp 50,300,000Tahun kedua(dengan asumsi kenaikan harga 10%) Rp 55,330,000Tahun ketiga (dengan asumsi kenaikan harga 15%) Rp 63,629,500

c. Volume penjualan

BulanPermintaan Harga per kilogram

PenjualanJamur grade A

Jamur grade B

Jamur grade C

Jamur grade A

Jamur grade B

Jamur grade C

3 1250 650 75 10000 5500 20000 Rp 17,575,0006 1375 715 82.5 10000 5500 20000 Rp 19,332,5009 1512.5 786.5 90.75 10000 5500 20000 Rp 21,265,750

12 1663.75 865.15 99.82 10000 5500 20000 Rp 23,392,325Total penjualan Jamur segar dan kering tahun pertama Rp 81,565,575

15 1830.13 951.67 109.81 10000 5500 20000 Rp 25,731,558

18 2013.14 1046.83 120.79 10000 5500 20000 Rp 28,304,713

21 2214.45 1151.51 132.87 10000 5500 20000 Rp 31,135,185

24 2435.90 1266.67 146.15 10000 5500 20000 Rp 34,248,703

Total penjualan Jamur segar dan kering tahun Kedua Rp 119,420,15827 2679.49 1393.33 160.77 10000 5500 20000 Rp 37,673,573

30 2947.43 1532.67 176.85 10000 5500 20000 Rp 41,440,931

33 3242.18 1685.93 194.53 10000 5500 20000 Rp 45,585,024

36 3566.40 1854.53 213.98 10000 5500 20000 Rp 50,143,526

Total penjualan jamur segar dan kering tahun ketiga Rp 174,843,054

Page 17: mushroom baru banget.docx

d. Laporan laba rugi

Tahun Penjualan VC FC TC NOI BUNGA EBT TAX 10% EAT1 Rp 81,565,575 Rp 50,300,000 Rp 19,216,000 Rp 69,516,000 Rp 12,049,575 321,300 11,728,275 1172827.5 10,555,4482 Rp 119,420,158 Rp 55,330,000 Rp 19,216,000 Rp 74,546,000 Rp 44,874,158 321,300 44,552,858 4455285.836 40,097,5733 Rp 174,843,054 Rp 63,629,500 Rp 19,216,000 Rp 82,845,500 Rp 91,997,554 91,997,554 9199755.385 82,797,798

5. Analisis Investasi

a. Net present value (NPV)

NPV=NOI (1−T )+Depresiasi

Diperoleh NPV positif atau >0 sehingga usulan proyek diterima

Tahun cash in flow Pvif Pvp1 Rp 12,000,618 0.90909091 Rp 10,909,6522 Rp 59,602,743 0.82644628 Rp 49,258,4653 Rp 82,797,798 0.7513148 Rp 76,377,211

MK Rp 14,170,000Total Rp 136,545,329

Investasi awal Rp 90,720,000Positif Rp 45,825,329

Page 18: mushroom baru banget.docx

b. Internal Rate of Return

Cash flow = NOI (1 – t ) + dep

Tahun cash flow df 10% Pvp df 36% Pvp

1 Rp 12,000,618 0.909

Rp 10,908,561 0.73529

Rp 8,823,934

2 Rp 59,602,743 0.8264

Rp 49,255,706 0.54066

Rp 32,224,819

3 Rp 82,797,798 0.7513

Rp 76,375,986 0.39754

Rp 47,085,437

MK Rp 14,170,000

Total Rp 136,540,254

Rp 88,134,190

Investasi awal

Rp 90,720,000

Rp 90,720,000

positif Rp 45,820,254 negatif

Rp (2,585,810)

IRR=Df +NPV + ¿¿¿ ¿

IRR = 10% + 24,61 %

= 34, 61 %

IRR > Coc berarti proyek diterima

c. Payback Period

PP = I0 – NR – P1 – P2 –…..Pn = 0

PP= 90.720.000 – 12.000.618- 59. 602.743 –(23195055 / 59. 602.743 X 12)

= 1 Tahun 9 bulan

d. BEP

Page 19: mushroom baru banget.docx

Fix Cost (FC) = 18.060.000

Variabel Cost (VC) = 2500 baglog

Harga Jual (P) = 10.000

BEPUNIT=FC

(P−VC )

¿18.060 .000

(10.000−2.500)=2408kg

BEPrupiah=

FC

(1−(VCP ))

¿ 18.060 .000

(1−( 2.50010.000 ))

=24.080.000 Rupiah

Page 20: mushroom baru banget.docx

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)

Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi

tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun dimasa yang akan

dating. Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang akan timbul , juga mencarikan jalan

keluar untuk mengatasi dampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis

Dampak Lingkungan. Limbah Budidaya JamurkupingPermasalahan dan solusi, Semakin

berkembangnya usaha budidaya jamur kuping, limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Total

limbah yang dihasilkan budidaya jamur kuping tergantung dari besar usaha dan tipe usaha.

Limbah yang terdiri dari serbuk kayu dan bahan lain merupakan limbah budidaya jamur kuping

yang  banyak dihasilkan, sebagian besar berupa baglog  habis panen dan sisanya baglog-baglog

yang gagal. Limbah tersebut umumnya menghasilkan pencemaran berupa kantong plastik tahan

panas, kapas, karet gelang, kertas, cincin plastik (anorganik)  dan serbuk kayu (Organik).  Selain

itu akibat adanya pembuangaan limbah  menimbulkan pencemaran Biotik yang berupa

Mikroorganisme; bakteri, jamurliar dan mikrofauna seperti serangga.Limbah

tersebut dikhawatirkan menjadi sarang hama dan penyakit yang sewaktu-waktu menyerang

jamur budidaya,  tanaman pertanian, ternak dan manusia

Dampak limbah baglog jamur kuping bagi budidaya jamur.Limbah budidaya jamur

kuping selain berdampak lingkungan , berdampak pula bagi budidaya jamur itu sendiri. Jamur

liar yang Seringkali tumbuh di gundukan limbah baglog berperan sebagai sumber kontaminan 

menyebabkan kegagalan budidaya jamur kuping. Jamur-jamur tersebut menghasilkan milyaran

spora, Jika terbawa angin atau melalui pakaian dan anggota tubuh pekerja, siap menyeber

keseluruh penjuru ruang  termasuk kedalam ruang inokulas jamur. Satu Baglog gagal inkubasi

pada hakekatnya adalah tempat tinggal bagi jutaan mikroba  kontaminan (penyebab

kontaminasi), diantaranya adalah bakteri penyakit,misellium dan spora jamur liar. Ada beberapa

cara perpindahan mikroba penyebab kontaminasi dari pembuangan  baglog jamur ke area

budidaya 

Melalui pakaian dan anggota tubuh manusia. Para pekerja yang bekerja ditempat

penampungan limbah ikut andil dalam penyebaran  mikroba penyebab kontaminasi, sadar

Page 21: mushroom baru banget.docx

atau tanpa disadari anggota tubuh dan pakaian yang tercemar mikroba menjadi kendaraan

yang epektif  bagi penyebaran kontaminan ke kumbung jamur

melalui perantara hewan kecil Tempat penampungan limbah baglog merupakan habitat

tempat tumbuh kembangnya berbagai hewan-hewan kecil seperti serangga, siput, cacing

rambut, kecoa, tikus dll. hewan-hewan ini disamping menjadi hama perusak jamur juga 

menjadi agen pembawa bibit penyakit jamur        

 Melalui hembusan Angin.Sedikit saja hembusan Angin mampu menerbangkan spora

jamur yang berukuran mikron ke udara dalam jumlah jutaan bahkan milyaran sehingga

membentuk awan spora yang  tidak kelihatan oleh mata. Tanpa disadari udara

menghantarkan spora jamur ke baglog-baglog yang hendak kita tanami bibit. Akibatnya

bukan jamur kuping yang tumbuh,  baglog berubah warna yang  ada, hitam, hijau ,kuning

dll.Usaha kita Gagal total. itulah kenapa waktu kita menanam jamur tak boleh di ruang

terbuka ,tetapi harus diruang tertutup terhindar dari angin dan lalu lalang orang 

Mengolah Limbah Baglog Menjadi pupuk organik padat (kompos)  jamur kuping.

Limbah budidaya jamur kuping dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, salah

satunya dapat diolah menjadi pupuk organik jamur kuping. Hal ini dikarenakan limbah budidaya

jamur kuping sebetulnya masih mengandung nutrisi atau zat padat potensial yang dibutuhkan

untuk bahan Nutrisi jamur kuping, khususnya pada pembuatan pupuk organik padat (Kompos)

jamur kuping. Pupuk organik (kompos) digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara

sehingga mencukupi kebutuhan nutrient  (Makanan) yang akan dikonsumsi jamur kuping. Hal ini

dilihat dari nutrient(zat makanan) yang terkandung pada limbah seperti Selulosa,

hemiselulosa, lignin, protein, lemak,  vitamin, mineral, mikroba atau biota, dan zat-zat yang

lain. Apalagi setelah ditambah bahan lain sebagai pengaya. Selain itu, limbah juga bisa

dimanfaatkan sebagai energi dan media berbagai tujuan. Tujuan pengomposan adalah

untuk pengolahan limbah baglog menjadi pupuk kompos jamur kuping

Manfaat Pupuk Kompos

Kompos mempunyai manfaat yaitu memperbaiki struktur media tanam jamur, dengan

meningkatkan kandungan bahan organik media tanam jamur serta akan meningkatkan

kemampuan  untuk mempertahankan kandungan air media tanam jamur.Kompos

memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

Page 22: mushroom baru banget.docx

Aspek Ekonomi 

o Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.

o Mengurangi volume/ukuran limbah.

o Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :

o  Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana

dari kotoran akibat bakteri metanogen.

o  Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan   

Aspek bagi media tanam jamur

o  Meningkatkan kesuburan media tanam jamur.

o  Memperbaiki struktur dan struktur media tanam jamur..

o  Meningkatkan kapasitas penyerapan air

o  Meningkatkan aktivitas mikroba media tanam jamur..

o  Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen).

o  Menyediakan hormon dan vitamin bagi Jamur

o Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam media tanam jamur