Upload
ratnaindriyani
View
227
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
trauma ginjal
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan
akibat kerusakan jaringan potensial atau aktual. Rasa nyeri merupakan stresor yang dapat
menimbulkan stress dan ketegangan dimana individu dapat berespon secara biologis dan
perilaku yang menimbulkan respon fisik dan psikis (Maander 2003). Mekanisme
terjadinya nyeri akibat adanya stimulasi pada area luka menyebabkan keluarnya
mediator nyeri yang akan menstimulasi transmisi imupls disepanjang serabut saraf aferen
nosiseptor ke substansi dan diinterpretasikan sebagai nyeri (Abu, 2007).
Proses melahirkan atau persalinan menjadi momentum yang paling didambakan
sekaligus menakutkan bagi seorang ibu. Sebab pada persalinan normal, ibu akan
merasakan nyeri dan ketidak nyamanan ketika hendak melahirkan sang buah hati.
Persalinan merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap hasil konsepsi, seringkali
pada kehamilan primipara para ibu cenderung mengalami perasaan takut, khawatir,
ataupun cemas. Perasaan tersebut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang,
dan ibu menjadi cepat lelah pada akhirnya menghambat proses persalinan (Yanti, 2010).
Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri yang timbul akibat pembukaan serviks dan kontraksi
uterus (Mander, 2003). Nyeri pada saat persalinan menempati skor 30-40 dari 50 skor
yang ditetapkan (Wall & Melzack, 2004). Menurut Elvoski, masyarakat yang telah maju
pun sebagian besar mengalami nyeri persalinan yaitu tercatat 90,00 % wanita mengalami
nyeri persalinan dan 7,00-14,00 % wanita tidak mengalami nyeri sewaktu bersalin
(Tjokronegoro, Utama, 2010). Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis.
Nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa takut,
khawatir dan menimbulkan stres. Stress dapat menyebabkan melemahnya kontraksi
rahim dan berakibat padapersalinan yang lama. Apabila hal ini tidak cepat teratasi maka
dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi.
Manajemen untuk mengatasi nyeri secara garis besar ada 2 yaitu : Farmakologi
dan non farmakologi. Tindakan farmakologi merupakan tindakan yang menekankan pada
pemberian obat obatan yang dapat menurunkan bahkan menghilangkan sensasi nyeri,
sedangkan non farmakologi meliputi tindakan mandiri perawat yang dapat menurunkan
sensasi nyeri dengan cara manajemen nyeri seperti distraksi, terapi musik, terapi bermain,
massage maupun relaksasi.
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang
diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik
dan mental. Musik dapat mempengaruhi pikiran perasaan seseorang. Terapi musik
menawarkan suatu metode distraksi yang dapat menurunkan nyeri dan meningkatkan
keadaan rileksasi yang mendalam yang dapat mengalihkan perhatian ibu dari rasa sakit
saat bersalin. Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi jantung,
mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri dan menurunkan tekanan
darah. Musik juga mampu memberikan stimulus sensori yang menyenangkan sehingga
menyebabkan pelepasan endorphin (Perry and Potter, 2005).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul pengaruh terapi musik terhadap skala nyeri persalinan kala I fase aktif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Nyeri persalinan kala 1 adalah nyeri yang timbul akibat pembukaan serviks
dan kontraksi uterus (Mander, 2003). Nyeri pada saat persalinan menempati skor
30-40 dari 50 skor yang ditetapkan (Wall & Melzack, 2004). bAHKAN, masyarakat
yang telah maju pun sebagian besar wanita mengalami nyeri persalinan Jika nyeri
tidak teratasi dengan baik maka akan menimbulkan Angka Kesakitan Ibu, dimana
dari angka kesakitan tersebut juga akan meningkatkan Angka Kematian Ibu.
Berdasarkan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah adakah pengaruh terapi musik terhadap nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1. Tujuan Umum
Menjelaskan pengaruh penggunaan terapi musik terhadap nyeri pesalinan kala 1 fase
aktif.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan gambaran nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
2. Menjelaskan gambaran nyeri persalinan kala 1 fase aktif sesudah pemberian terapi
musik.
1.4 MANFAT PENELITIAN1.4.1. Manfaat bagi institusi pendidikan
Untuk menambah wawasan dan referensi dalam pemberian terapi musik terhadap intensitas nyeri persalinan kala 1 fase aktif.
1.4.2. Manfaat bagi masyarakatSebagai altrnatif cara distraksi khususnya ketika menghadapi persalinan kala 1 pada ibu bersalin.
1.4.3. Manfaat bagi penelitiUntuk menambah pengetahuan dan dapat diaplikasikan ketika menghadapi persalinan kala 1 pada ibu bersalin.
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
2.1 Teori Yang Mendasari2.1.1. Nyeri Persalinan
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialami. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan (Maryunani, 2013).
Persalinan adalah proses pembukaan dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. (Asri, 2010). Proses persalinan terdiri dari empat kala yaitu, kala I, kala II, kala III, dan kala IV .
Pada persalinan kala I sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir bercampur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergesaran yang terjadi sewaktu serviks membuka. Masa kala I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan pada ibu multigravida sekitar 7 jam.
Banyak penelitian yang mendukung bahwa nyeri persalinan kala-satu adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang menyokong struktur-struktur ini (Bonika dan McDonald), menyatakan bahwa faktor berikut mendukung teori tersebut :1. Peregangan otot polos telah ditunjukan menjadi rangsangan pada nyeri
versal. Intensitas yang dialami pada konntraksi dikaitkan dengan derajat dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah.
2. Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterin yang menambah dilatasi struktural tesebut. Pada awal persalinan, terdapt pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri dirasakan kira-kira 20 detik setelah mulai kontraksi uterus. Pada persalinan selanjutnya, terdapat pembentukan tekanan lebuh cepat yang mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi nyeri.
3. Ketika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus. Rangsangan persalinan kala-satu ditransmisikan dari serat aferen melalui
pleksus hipogastrik superior, inferior dan tengah, rantai simpatik torakal bawah, dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior. Nyeri dapat disebar dari area pelvik ke umbilikus, paha atas, dan area midsakral (Patree., Walsh. 2007).
2.1.2 Terapi MusikDalam bidang kedokteran, terapi musik dikenal sebagai
Complementary Medicine yang dapat digunakan untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik, mental, emosional maupun spiritual dengan menggunakan
A. PENEMUAN YANG LALUB. RINGKASAN DAN KERANGKA BERFIKIR PENELITIANC. HIPOTESIS