Na2B4O7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Na2B4O7

Citation preview

Na2B4O7 + 7H2O 2NaOH + 4H3BO3 2NaOH + 2HCl 2NaCl + 2H2O

Na2B4O7 + 2HCl + 5H2O 2NaCl + 4H3BO3

Asidi alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi juga dapat dikatakan sebagai reaksi antara pemberi proton (asam) dengan penerima proton. Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan metode yang tahan, murah, dan mampu memberikan ketapatan yang tinggi. Keterbatasan metode ini adalah bahwa metode titrimetrik kurang spesifik. Dalam analisis titrimetri atau analisis volumetri atau analisis kuantitatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki direaksikan dengan larutan baku (standar) yang kadar (konsentrasinya) telah diketahui secara teliti dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif.Suatu titrasi yang ideal adalah jika titik akhir titrasi sama dengan titik ekivalen teoritis. Dalam kenyataannya selalu ada perbedaan kecil. Beda ini disebut dengan kesalahan titrasi yang dinyatakan dengan mililiter larutan baku. Oleh karena itu, pemilihan indikator harus dilakukan sedemikian rupa agar kesalahan ini sekecil-kecilnya. Dalam larutan, kadar bahan yang terlarut (solut) dinyatakan dengan konsentrasi. Istilah ini berarti banyaknya massa yang terlarut dihitung sebagai berat (gram) tiap satuan volume (mililiter) atau tiap satuan larutan, sehingga satuan kadar seperti ini adalah gram/mililiter (Rohman, 2007).Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa-senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sebaliknya, alkalimetri merupakan penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa.Keasaman permukaan merupakan jumlah asam total (asam Brnsted dan asam Lewis) pada permukaan padatan yang dinyatakan sebagai jumlah milimol asam perberat sampel (Widihati, 2008).Pada analisis titrimetri atau volumetrik, untuk mengetahui saat reaksi sempurna dapat dipergunakan suatu zat yang disebut indikator. Indikator umumnya adalah senyawa yang berwarna, dimana senyawa tersebut akan berubah warnanya dengan adanya perubahan pH. Indikator dapat menanggapi munculnya kelebihan titran dengan adanya perubahan warna. Indikator berubah warna karena sistem kromofornya diubah oleh reaksi asam basa (Suirta, 2010).Asam salisilat merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai fungisidal dan bakteriostatis lemah. Asam salisilat bekerja keratolitis sehingga digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi jamur yang ringan. Asam salisilat bersifat sukar larut dalam air. Apabila asam salisilat diformulasikan sebagai sediaan topikal, maka pemilihan dasar salep merupakan hal yang sangat penting, yang akan menentukan efek terapi asam salisilat (Astuti, 2007).Asam borat memiliki massa molar 61,832 gram/mol dan densitas sebesar 1,435 g/cm3. Asam borat larut dalam air dengan kelarutan 5,7 gram tiap 100 ml air pada temperatur 250C. Fasa kristalin asam borat terdiri dari layer-layer molekul B(OH)3yang diikat bersama oleh ikatan hydrogen. Jarak antara dua layer yang berdekatan adalah 318 pm. Pada saat dipanaskan diatas suhu 1700C asam borat akan kehilangan air dan membentuk asam metaborat atau HBO2. Asam borat terdapat dalam bentuk tiga fasa. Pemanasan lebih lanjut akan membentuk boron trioksida. Asam Borat tidak terdisosiasi dalam larutan (air), tetapi asamnya yang akan berinteraksi dengan molekul air dengan melalui suatu reaksi kimia (Harsanti, 2010).

Astuti Yuni Ika, Sudirman Iskandar, Hidayati Umi. 2007. Pengaruh Konsentrasi Adeps Lanae dalam Dasar SalepCold CreamTerhadap Pelepasan Asam Salisilat.Pharmacy. Vol. 05. No. 01.

Dirjen POM. 1979.Farmakope Indonesia Edisi III.DepatemenKesehatan RI. Jakarta.

Suirta, I.W. 2010. SintesisSenyawa Orto-Fenilazo-2-Naftol sebagai Indikator dalam Titrasi.Jurnal Kimia. Vol. 4. No. 1. Hal : 27-34.Widihati, I Gede. 2008.bAdsorpsi Anion Cr(VI) Oleh Batu Pasir Teraktivasi Asam dan Tersalut Fe2O3. JurnalKimia. Vol. 2. No. 1. Hal: 25-30

Rohman, Abdul. Gandjar, Golib, Ibnu. 2007.Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar. Yogyakarta.