Upload
sayyed-thariq
View
169
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nabi-nabi
Citation preview
Nabi Yusuf AsNabi Yusuf As adalah seorang putra Nabi Ya’qub As dari
istrinya yang bernama Rahiel. Yusuf As punya seorang
saudara kandung (seibu-seayah), yaitu adiknya bernama
Bunyamin. Selain itu, Yusuf punya sepuluh saudara laki-laki
lainnya yang usianya di atas Yusuf. Semuanya merupakan
saudara tiri Yusuf, maksudnya saudara seayah, tapi lain ibu.
Sebagaimana telah diceritakan sebelumnya, Nabi Ya’qub
punya empat isteri, termasuk Rahiel. Dari empat istri ini ,
Nabi Ya’qub punya dua belas anak, semuanya laki-laki,
termasuk Yusuf dan Benyamin.
Sejak kecil, Yusuf dan Bunyamin telah menjadi anak
piatu. Ibunya Rahiel, meninggal karena sakit keras.
Mungkin karena Yusuf dan Bunyamin merupakan anak paling
kecil dan sejak awal sudah ditinggal ibu kandungnya, maka
nabi Ya’qub memberikan perhatian yang berlebih pada
keduanya dibanding kepada saudara-saudaranya yang lain.
Kesannya, Yusuf dan Bunyamin merupakan anak yang paling
dikasihi ayahnya. Hal ini membangkitkan perasaan iri pada
saudara laki-laki lainnya.
Matahari, Bulan dan Bintang Bersujud Kepada Yusuf
As
1
Ibunya Yusuf, Rahiel, adalah wanita yang sangat cantik.
Maka bisa dimaklumi jika Yusuf terlahir sebagai ank laki-laki
yang tampan. Sewaktu masih remaja, Yusuf bercerita
kepada ayahnya, Ya’qub As, bahwa semalam ia bermimpi
tentang hal yang menakjubkan. Terjadilah dialog antara
Yusuf dan Ya’qub.
“Ayahku, aku semalam bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan bersujud kepadaku”.
“Anakku, dari mimpimu itu aku bisa menafsirkan bahwa
engkau kelak akan menjadi manusia yang berkedudukan
tinggi dan sangat dihormati, baik disisi Allah maupun di sisi
manusia. Akan tetapi, jangan ceritakan mimpimu itu pada
saudara-saudaramu, supaya mereka tidak merencanakan
tipu muslihat terhadapmu.”
Nabi Ya’qub telah mncium aroma yang kurang baik dari
tingkah laku saudara-saudara (tiri) Yusuf. Untuk itu dia
berpesan kepada Yusuf agar hati-hati. Dia khawatir, jika
Yusuf bercerita kepada saudara-saudaranya, maka mereka
akan tersinggung, karena dikira Yusuf menyombongkan diri
dan mengangggap remeh mereka; mask sebelas bintang,
matahari dan bulan bersujud kepada Yusuf ?!.
Meskipun seorang nabi, akan tetapi Ya’qub,
sebagaimana nabi yang lainnya, punya keterbatasan
manusiawinya sendiri. Dia kurang mampu mendidik sepuluh
anak laki-lakinya secara baik. Anak-anaknya sangat keras
kepala dan pendengki.
2
Cukup sulit diperkirakan apakah watak iri kesepuluh
anaknya yang merupakan saudara tiri Yusuf dan Bunyamin
ini merupakan watak bawaan ataukah muncul akibat melihat
kasih sayang Nabi Ya’qub yang terasa berlebihan pada Yusuf
dan Bunyamin? Dalam pengalaman hidup dan sejaram
manusia, bukankah seorang tokoh panutan dan jenius
kemanusiaan sekalipun, entah itu seorang nabi ataiu tidak,
tak selalu bisa mendidik orang lain secara baik, termasuk
keluarganya?
Dalam kisah-kisah nabi yang kita lewati, bukankah kita
temukan sosok yang kurang baik? Misalnya: Qabil, anak nabi
Adam As, bersifat bakhil dan kejam karena tega membunuh
adik kandungnya sendiri; Kan’an, anak Nabi Nuh As, bersifat
sombong dan tidak mau mengikuti “jalan” ayahnya yang
penuh rahmat dan hidayah
Persekongkolan Menyingkirkan Yusuf As
Nabi Ya’qub As merasa telah menempuh upaya sebaik
mungkin untuk mendidik semua anaknya. Akan tetapi toh
semuanya ternyata tak selalu berjalan secara mulus. Ada
saatnya seseorang perlu memaklumi, bahwa kenyataan
ternyata terlepas dari rencana dan tekad. Buktinya, suatu
hari kesepuluh anak nabi Ya’qub merencanakan
persekongkolan jahat untuk menyingkorkan Nabi Yusuf As.
Bunyamin tidak masuk dalam daftar rencana
“penyingkiran” karena masih terlalu kecil usianya. Selain
3
Itu, kasih sayang Nabi Ya’qub terhadap Bunyamin tak
sedalam kasih sayang Ya’qub terhadap Yusuf. Jadi, menurut
mereka, Bunyamin tidaklah penting. Maka tidak mereka
singkirkan.
Untuk itu, sepuluh anak laki-laki tersebut memutuskan
hanya akan mnyingkirkan Yusuf. Dengan cara
menyingkirkan Yusuf, mereka berharap kasih sayang
ayahnya akan terasa berlebihan kepada Yusuf, akan
tertumpah kepada mereka.
Sepuluh anak laki-laki Ya’qub berkomplot. Rencana
pun disusun. Semula mereka memutuskan untuk
membunuh Yusuf secara langsung, dengan memakai alat
dan cara apapun. Akan tetapi setelah berdebat panjang,
mereka akhirnya memilih cara untukmemasukkan Yusuf ke
dalam sumur, yang berada di tengah hutan. Yang penting,
Yusuf tersingkir dari keluarga. Rencana telah tersusun
matang.
Akan tetapi ternyata tidak gampang mengajak Yusuf
keluar rumah. Nabi Ya’qub sangat hati-hati utnuk
melepaskan Yusuf, anak kesayangannya. Selain itu, Ya’qub
tentu karena waspada karena dalam kesehariannya, perilaku
iri seorang anaknya terhadap Yusuf telah terbaca olehnya.
Hampir saja usaha kesepuluh anak Ya’qub untuk mengajak
Yusuf keluar rumah gagal. Tapi karena Ya’qub terus dibujuk
secara halus oleh sepuluh anaknya yang meyakinkan untuk
4
menjaga Yusuf, maka akhirnya Ya’qub merelakan Yusuf
utnuk dibawa.
Sepuluh anak Ya’qub mengatakan, bahwa Yusuf akan
diajak bermain-main keluar rumah, untuk menikmati
pemandangan alam dan menghirup udara segar. Ya’qub
memperbolehkan, dan sebelum berangkat untuk terakhir
kali Yaqub berpesan kepada semua anaknya agar berhati-
hati, dan selalu menjaga Yusuf.
Sesuai rencana, Yusuf dibawa oleh sepuluh saudaranya
bermain jauh dari rumah, sampai ketengah hutan.
Sepanjang jalan, mereka bergembira dan bermain. Cuma
Yusuf yang paling kecil merasa kikuk karena dikucilkan oleh
saudara-saudaranya. Kadang-kadang Yusuf diejek dan
dicemooh. Lebih dari itu, Yusuf telah berada dalam bahaya,
ketika saudara-saudaranya mulai menarik-narik dia
mendekat ke sebuah sumur, di tengah hutan.
Merasa diperlakukan kasar, Yusuf meronta-ronta. Tapi
Yusuf tidak berdaya. Semua saudara yang memeganginya
lebih besar darinya. Sesaat sebelum dimasukkan ke dalam
sumur, saudara-saudara Yusuf berperang dengan hati
nuraninya masing-masing. Akankah mereka tega melakukan
penganiayaan, apalgi terhadap saudarnya sendiri?
Jika mereka mengurungkan niat untuk menyingkirkan
Yusuf, maka perilaku “pilih kasih” ayahnya akan terus
berlanjut, entah sampai kapan. Situasi pilih kasih dalam
keluarga tentu terasa tidak nyaman. Akan tetapi jika
5
mereka benar-benar mencelakakan YUsuf, maka sudah pasti
mereka berdosa karena melakukan perbuatan yang keji.
Perkelahian antara hati nurani dan nafsu angkara dalam diri
saudara-saudara Yusuf akhirnya dimenangkan oleh sang
hawa nafsu. Byur!! Tanpa ampun, Yusuf diceburkan ke
dalam sumur.
Saudara-saudara Yusuf merasa lega telah mampu
melakukan pekerjaan yang sangat berat dan menyesakkan
dada; menyingkirklan YUsuf. Akan tetapi, mereka jelas tidak
mampu membohongi hati nurani; mereka merasa bersalah
dan berdosa. Mereka merasa enggan utnuk pulang. Mereka
tidak mampu berhadapan dengan sang ayah, yang sangat
mencintai Yusuf.
“Anak-anaku, mengapa kalian dating tanpa Yusuf ?
Dimana Yusuf berada ? Hayo! Tanya sang ayah cemas.
“Ayah maafkan kami semua. Ketika kami sedang
bermain dan bergembira, kami lengah menjaga Yusuf. Yusuf
telah lenyap dimakan srigala di dalam hutan”, kata Yahuda,
anak yang tertua. Yang lain pun membenarkannya.
Agar ayhnya percaya, Yahuda menunjukkan bukti
berupa baju Yusuf yang robek dan berlumuran darah.
Kesepuluh anak Nabi Ya’qub sebenarnya sangat perih
hatinya, karena harus berbohong dan bersandiwara di depan
ayahnya. Setelah emosi dan nafsu angkara mereka reda,
kesepuluh saudara Yusuf merasa menyesal, karena telah
melakukan dosa dan keji terhadap sang adik. Kini mereka
6
terpaksa berbohong, karena tidak mungkin untuk
mengatakan yang sebenarnya kepada sang ayah, yang
sangat mencintai Yusuf.
Mendengar penuturan anak-anaknya, Nabi Ya’qub
terkejut. Dia sangat sedih. Jika tidak terlatih tawakal,
mungkin dia sudah ambruk. Sebagai seorang nabi yang
punya kelebihan, Ya’qub tahu bahwa nak-anaknya
berbohong. Mereka bersekongkol mel;akukan kejahatan
kepada Yusuf. Tapi naluri Ya’qub mengatakan bahwa Yusuf
masih hidup. Suatu saat, dia yakin, akan bertemu kembali
dengan Yusuf.
Nabi Ya’qub berusaha tabah, sabar, dan tawakal
menghadapi cobaan yang cukup berat itu. BAhkan, dia
masih berdo’a agar nak-anaknya yang berlaku kejam diberi
ampunan olah Allah SWT, lalu digerkkan menuju cahaya –
Nya.
Yusuf As Diselamatkan Para Kafilah
Bagaimana kondisi Yusuf setelah diceburkan ke dalam
sumur?
Di dasar sumur yang gelap dan dingin, Yusuf terus
berdoa kepada Allah SWT; semoga dirinya tetap kuat dan
diberi jalan menuju keselamatan. Masih beruntung, Yusuf
bertahan hidup karena kedalaman air sumur hanya sebatas
pahanya. Sudah selama tiga hari Yusuf berada di dalam
sumur. Badannya semakin lemas, karena tidak ada yang
bias dimakan. Sesekali dia meminum air sumur.
7
Dia teringat ayahnya, yang tentu merindukannya. Dia
juga teringat adiknya, Bunyamin, yang tiap hari bermain
dengannya. Hati Yusuf merasa sangat perih, mengapa
kakak-kakaknya begitu taga menyingkirkannya?
Tetapi Allah Maha Pengasih. Dari kejauhan, tiba-tiba
terdengar derap kaki unta yang mendekat kea rah sumur.
Yusuf berharap ada manusia yang akan mengambil air
darisumur. Benar juga. Rombingan manusia menaiki unta
adalah para kafilah dagang yang akan pergi ke Mesir.
Mereka berhento sejenak untuk melepas lelah sembari
mengambil air dari sumur.
Seseorang dari rombongan kafilah mulai mengulurkan
ember yang bertali kedalam sumur, untuk menimba.
Sesudah ember jatuh menimpa air Yusuf cepat-cepat
memeganginya sekuat tenaga. Sang penimba agak heran,
mengapa ember yang ditariknya sedemikian berat. Saking
beratnya, dia sampai tidak kuat menariknya, dan terpaksa
minta tolong pada kawan-kawannya.
Para kafilah dagang menarik ember beramai-ramai, lalu
terkejut sekali ketika melihat seorang anak yang
tergelantung memegangi tali ember. Yusuf ditarik keluar,
lalu rebah ketanah dalam kondisi kedinginan lemas. Para
kafilah sangat kasihan melihat kondisi Yusuf kecil yang
memprihatinkan. Lalu, terjadilah percakapan antara para
kafilah dengan Yusuf.
8
“Siapakah kamu, Nak? Mengapa sampai berada di
dalam sumur?”.
“Namaku Yusuf. Aku diceburkan ke dalam sumur oleh
kakakku, tiga hari yang lalu”.
“Oh! Malang sekali nasibmu. Gantilah pakaianmu dan
lekaslah makan. Semoga kondisimu cepat pulih.”
Yusuf bersyukur. Ternyata dia bertemu dengan orang
yang baik hati. Cuma kebaikhatian para khalifah ternyata
ada maksudnya. Mereka akan membawa Yusuf ke Mesir dan
menjualnya sebagai budak. Di zaman itu orang-orang
sangat terbiasa memperjual belikan budak.
Setelah kondisi Yusuf agak pulih, maka para khlalifah
itu membawa Yusuf ke Mesir. Mereka menawar-nawarkan
Yususf kemana-mana. Dia berharap anak tampan ini cepat
laku. Para khalifah khawatir barangkali bertemu dengan
orang tua Yusuf. Setelah ditawarkna kesan-kemari, Yusuf
akhirnya dibeli oleh seorang menteri negeri Mesir, yang
namanya Qiftir Al-Aziz. Yusuf dibawa pulang oleh sang
menteri, dan ditunjukkan kepada istrinya yang bernama
Zulaikha.
“Lihatlah Zulakha. Aku membeli seorang anak laki-laki
yang beranjak remaja. Semoga ada manfaatnya bagi kita,”
ujar Menteri Al-Aziz.
“Oh ya? Kebetulan sekali kita tidak punya pembantu.
Aku senang sekali melihat anak ini,” kata Zulaikha antusias.
9
Zulaikha Jatuh Cinta Kepada Yusus As
Selain tidak punya pembantu, setelah bertahun-tahun
berumahtangga, Al-Aziz dan Zulaikha tidak kunjung
dikaruniai anak. Untukitu, kehadiran Yusuf juga bias
memeriahkan kondisi rumah tangga Al-Aziz. Bahkan Yusuf
kadang-kadang diperlakukan sebagai anaknya sendiri. Al-
Aziz dan Zulaikha senang sekali karena Yusuf sangat rajin
bekerja dan cekatan. Selain itu, Yusuf adalah seorang anak
yang jujur dan baik hati.
Setelah bertahun-tahun bekerja dalam keluarga Al-Aziz,
Yusuf pin tumbuh menjadi anak muda yang gagah dan
tampan. Semula Zulaikha memperlakukan Yusuf bagaikan
anaknya sendiri. Akan tetapi, dari hari kehari, setelah Yusuf
beranjak dewasa entah mengapa, Zulaikha mulai tertarik
kepada Yusuf.
Tapi Zulaikha sangat malu, baik kepada Yusuf maupun
kepada suaminya. Untuk itu, dia memendam benih-benih
cinta dan perasaannya dalam-dalam. Dia kadang merasa
khawatir dan berdosa dengan perasaan cinta yang tumbuh
begitu saja dalam hatinya. Apalagi Al-Aziz suaminya, sangat
mencintainya. Dia merasa bersalah sendirir, baik kepada
suaminya maupun kepada Yusuf. Dia berusaha membunuh
benih cinta dalam hatinya yang mungkin “kurang wajar” dan
:tidak semestinya”. Akan tetapi, dia tidak mampu
melakukannya.
10
Perasaan cinta kepada Yusuf tumbuh begitu saja
dalam hati Zulaikha, dan entah mengapa sulit
dikendalikannya. Dia benar-benar tidak mampu
menepisnya. Apakah Zulakha berdosa, keteika tidak mampu
berpaling dari rasa cinta yang menyergapnya? Apakah cinta
yang tumbuh dalam hatinya bersumber dari nafsu, ataukah
dari perasaan yang murni dan dalam?
Hingga suatu ketika Zulaikha mencoba menggoda
Yusuf namun Yusuf menolaknya.
Zulaikha Mencoba Berbohong
Melihat Zulaikha yang cantik hamper saja Yusuf
tergoda dan terlena. Perasaan Yusuf campur aduk. Imannya
nyaris runtuh dan ambruk. Akan tetapi, Allah Swt ternyata
menjaganya. Zulaikha tetap menggoda Yusuf, Zulaikha
mengejar dan menarik baju Yusuf, dan Yusuf pun berlari
menuju pintu dan membukanya. Ternyata menteri Al-Aziz
telah berada persis di depan pintu kamar. Al-Aziz marah, dia
menendang pintu dan kemudian mengintrogasi Zulaikha dan
Yusuf. Zulaikha dan Yusuf sangat malu. Mereka berdua
merasa bersalah.
“Hai Zualikah dan Yusuf, aku tidak menyangka sama
sekali. Kalian berdua ternyata diam-diam saling jatuh cinta.
Kalian memadu cinta yang tidak pada tempatnya. Berani-
beraninya kalian mengkhianati aku!” Ujar Al-Aziz dengnan
nada tinggi.
11
“Suamiku Aku dan Yusuf belum bertindak terlalu jauh.
Percayalah. Tadi Yusuf masuk ke dalam kamarku, dan
mengajakku berbuat dosa. Tapi aku menolaknya,” Ujar
Zulaikha berbohong. Dia berusaha memutarbalikan fakta
dengan cara memfitnah Yusuf. Sebenarnya Zulaikha merasa
tidak nyaman berbohong. Tidak ada pilihan lain. Dia harus
menyelamatkan harga dirinya di depan suaminya.
“Yusuf benar begitu?” Tanya Al-Aziz kepada Yusuf As.
“Tuanku, demi Allah, kenyataan yang terjadi justeru
sebaliknya. Nyonya memanggilku ke kamar, menutup pintu.
Lalu mengajakku berbuat dosa. Aku menolaknya dan berlari
menuju pintu. Tapi bajuku ditarik hingga sobek,” Ujar Yusuf
membela diri.
Al-Aziz bingung siapa yang berbohong ? Siapa yang
dapat dipercaya ? Bagaimana kejadian yang sebenarnya ?
Untung ada keponakannya Zulaikha yang terkebal baik dan
bijak masuk ke dalam rumah. Rupanya dia mendengar
keributan di dalam rumah Al-Aziz. Dia berusaha menengok.
Al-Aziz menceritakan kejadian anatara Zulaikha dan Yusuf,
lalu meminta pendapat, bagaimana caranya menentukan
siapa yang benar dan siapa yang salah?
“Paman lihatlah baju yang dipakai Yusuf. Jika
sobeknya di bagian belakang, maka Yusuflah yang benar
dan istrimulah yang berbohong. Tapi jika sobeknya ada di
abagian depan, maka istrimulah yang benar dan Yusuflah
12
yang berbohong.” Ujar keponakan Zulaikha memberi
pertimbangan.
Al-Aziz melihat baju Yusuf. Ternyata sobeknya di
bagian belakang. Dia mengambil kesimpulan bahwa
istrinyalah yang bersalah. Ternyata Zulaikha mencoba
mengkhianatinya. Al-Aziz kecewa kepada istrinya dan juga
cemburu pada Yusuf Karen telah memikat istrinya.
Meskipun telah mencoba ditutupi oelh keluarga Al-
Aziz, tapi peristiwa memalukan antara Zualikha dan Yusuf
akhirnya tersebar juga. Orang-orang terutama kaum
perempuan Mesir, terus memnperguncingkan Zulaikha yang
jatuh cinta kepada pembantunya, yang sekaligus merupakan
anak angkatnya. Banyak kaum perempuan Mesir yang
mengejek dan mencela perilaku Zulaikha, soalnya dia masih
mempunyai suami yang sah.
Meskipun dalam hati Zulaikka mengaku bersalah, tapi
mendengar komentar kaum perempuan Mesir, terutama
para istri-istri pejabat tinggi yang terus mencelanya, maka
Zulaikha menyiapkan cara untuk mempermalukan para istri
pejabat dan kaum perempuan Mesir lainnya dari kalangan
menengah atas yang berlaga sok suci.
Tersihir Pesona Yusuf As
Kaum perempuan Msir banyak yang dating memenuhi
undangan Zulaikha. Zulaikha menyiapkan makanan ringan
berupa buah apel yang ranum. Untuk mengupasnya,
13
disediakanlah sebuah pisau tajam, bagi masing-masing
orang. Zulaikha mempersilahkan kepada semua tamu, yang
semuanya kaum perempuan, utnuk mencicipi buah apel
pilihan. Ketika semua perempuan itu mulai mengupas apel
masing-masing, maka tiba-tiba Zulaikha memperkenalkan
Yusuf dan menyuruhnya melintas di depan para tamu.
Semua tamu terpesona, mata para tamu semua
tertuju pada Yusuf. Mereka tidak mau berkedip sedikit pun.
Mereka sangat kagum dan tersihir oleh pesona Yusuf.
Sampai tidak sadar bahwa pisau tajam yang dipakai untuk
mengupas apel kini telah melukai jari-jari mereka. Tetes
darah bececeran di meja. Zulaikha tertawa sinis.
Setelah Yusuf berlalu dari hadapan mereka, para tamu
baru sadar bahwa mereka telah melukai jari-jari mereka
sendiri. Mereka kaget bercampur malu. Beberapa
diantaranya menjerit karena melihat jari-jari mereka terluka
dan meneteskan darah. Zulaikha merasa puas, kerena
mampu membalas mempermalukan kaum perempuan kelas
atas Mesir.
Yusuf As Di Penjara
Sesudah mengerti bahwa istrinya jatuh cinta kepada
Yusuf, maka menteri Al-Aziz mencoba bertindak realistis. Al-
Aziz berfikir, jika Zulaikha tidak segera dipisahkan dengan
Yusuf, maka bisa jadi dilain kesempatan, Zulaikaha akan
mengulangi perbuatannya kembali.
14
Maka Al-Aziz pun memenjarakan Yusuf agar dapat
jauh denga istrinya. Berada di dalam penjara, Yusuf justeru
merasa tenang dan memperoleh satu pencerahan. Dia
kemudian mendapat wahyu dari Allah dan diangkat menjadi
nabi. Yusuf diberi tugas mulia untuk menyebarkan ajaran
dan firman-firman Allah.
Yusuf diberi tugas menyeru umat manuusia, untuk
saling mengasihi, bertindak adil dan mengendalikan hawa
nafsu yang merusak dan tidak baik serta perbuata buruk
lainnya.
Ringkasnya, Yusuf mengajak umat manusia sevara
tulus untuk berjuang di jalan Allah. Selain itu Yusuf diberi
mukjizat berupa bias menafsirkan makna mimpi seseorang
secara cermat dan akurat.
Yusuf memul;ai misi kemanusiaannya dari penjara.
Yusuf berdakwah terutama, kepada sesame penghuni
penjara. Ternyata dua diantaranya merupakan pegawai
istana raja Mesir. Keduanya dituduh berkomplot menentang
sang raja. Suatu hari dua penghuni penjara ini bermimpi.
Karena melihat sosok Yusuf yang alim, baik hati dan
punya sejumlah kelebihan, maka keduanya menceritakan
mimpinya masing-masing kepada Yusuf. Mereka meminta
bantuan kepada Yusuf untuk menafsirkan mimpi yang
mereka alami.
“Yusuf aku bermimpi memeras anggur pilihan, lalu
menyuguhkannnya pada sang raja. Apakah artinya
15
mimpiku?” Tanya sang pegawai istana yang dulu menjabat
sebagai kepala pelayan.
“Sahabatku, sungguh mujur nasibmu, tidak lama lagi
engkau akan dibebaskan, dan dipekerjakan kembali oleh
sang raja sebagaimana biasanya.”,Ujar Yusuf
Yusuf aku ingin bercerita. Semalam aku bermimpi
membawa roti, lalu munculah burung gagak dan mematu-
matuk roti yang kusunggi di atas kepalaku. Apa pula arti
mimpiku? Tanya sang pegawai itu.
“Sahabatku, tabahkanlah dirimu, tidak lama lagi
engkau akan disalib sang raja, dan kepalamu akan dipatuk-
patuk oleh burung gagak” Ujar Yusf sambil menahan iba
kepada sang kepala gudang.
Benar juga, selang beberapa hari, tafsir mimpi yang
dilontarkan oleh Yusuf ternyata terbukti. Dua pegawai
istana raja dikeluarkan dari penjara. Yang satunya, yaitu
kepala pelayan, dibebaskan dari hukuman dan dipelkerjakan
lagi sebagaimana biasanya. Kemudian yang satunya lagi,
yaitu kepala gudang, dihukum dengan car disalib, lalu
kepalanya dipatuk-patuk oleh burung gagak.
Yusuf As Menafsirkan Mimpi Raja Mesir
Kepandaian menafsirkan mimpi ini ternyata membuat
penyebaran ajaran yang dibawa Yusuf semakin mudah.
Suatu hari ketika malam menyelimuti seluruh negeri,
Raja Mesir bermimpi. Dalam mimpinya sang raja melihat
16
tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi
yang kurus, kemudian dia juga melihat tujuh butir gandum
yang hijau dan tujuh butir gandum yang kering. Semula
sang raja menduga bahwa mimpinya itu merupakan hal
yang biasa. Akan tetapi mimpi yang sama terus berulang
beberapa malam.
Raja Mesir pun resah. Ia lalu memanggil para juru
ramal istana, untuk menafsirkan mimpinya. Kemudian,
seorang pelayan istana, yang mimpinya dan mimpi
temannya dulu pernah ditafsirkan Yusuf secaraakurat, tiba-
tiba menghadap raja.
“Baginda, saya baru ingat bahwa di dalam penjara
ada seorang pemuda yang pandai menafsirkan mimpi. Dia
sangat luar biasa, karena tafsir mimpi yang diungkapkannya
selalu terbukti dalam kenyataan. Jika diizinkan saya akan
mencoba menemuinya,: ujar pelayan istana agak terbata-
bata.
“Tentu, aku menizinkanmu. Segeralah berangkat,”
titah sang raja. Sesampai di penjara, sang pelayan kembali
bertanya soal tafsir mimpi kepada Yusuf. Kali ini yang
bermimpu adalah raja Mesir, kata sang pelayan. Lalu, sang
pelayan bercerita tentang mimpi raja Mesir kepada Yusuf.
“Sahabatku. Bersiap-siaplah. Negeri mesir dan
sekitarnya akan mengalami masa subur selama tujuh tahun,
akan tetapi, setelah itu, akan berganti mengalami musim
17
kemarau yang panjang selama tujuh tahun,” papar Yusuf
menafsirkan mimpi raja Mesir.
“Oh, kondisi yang benar-benar sulit dan berat.
Apakah engkau punya saran untuk mengatasi dan
menghadapinya?” Tanya sang pelayan kepada Yusuf.
“Caranya, simpanlah dengan baik hasil gandum kalian
dimusim subur, sebagai bekal untuk bertahan dimusim
kemarau panjang,” ujar Yusuf memberi nasihat.
Setelah mengucapkan terimakasih kepada Yusuf
sembari berdo’a agar Yusuf cepat terbebas dari penjara,
sang pelayan pun tergegas ke istana menemui raja Mesir.
Dia ceritakan semua apa yang diungkapkan oleh Yusuf
kepada sang raja. Sang raja kagum, karena penjelasan yang
dilontarkan Yusuf sangat masuk akal. Sang Raja lalu
memerintahkan prajurutnya untuk membebaskan Yusuf.
Yusuf sangat terkejut, karena tiba-tiba saja dirinya
dibebaskan. Dia bersyukur kepada Allah SWT. Yusuf lalu
dibawa oleh para prajurit istana menuju raja Mesir. Karena
kagum terhadap kemampuan Yusuf dalam menafsirkan
mimpi, serta tahu tentang kebaiakan pribadi dan kesalehan
Yusuf. Maka sang raja mencoba menggali banyak hal dari
sosok Yusuf. Bahkan Yusuf diuji dan dites secara cermat
oleh sang raja sendiri, untuk dipromosikan dalam jabatan
yang sangat penting di lingkungan istana.
Sang raja merasa perlu mencari sosok manusia
khusus yang tangguh dan punya kemapuan untuk
18
mengahdapi masa-masa berat sebagaimana telah
diceritakan Yusuf melalui tafsir mimpinya. Raja Mesir takjub.
Setelah dites dari dari berbagai sisi secara cermat, ternyata
Yusuf punya kualitas dan kemampuan utnuk menjadi
perdana menteri!
Yusuf As Dijadikan Perdana Menteri
Raja Mesir lalu mengumumkan kepada semua pejabat
dan pegawai di lingkungan istana, bahwa dalam waktu dekat
dia akan melantik seorang perdana menteri, terutama untuk
menghadapi masa-masa berat yang akan dating. Selama
ini, jabatan perdana memteri yang baru, Yaitu Yusuf, akan
mampu mengatasi masa-masa sulit yang akan dialami
negeri Mesir beberapa waktu ke depan
Hari pelantikan pun tiba. Para pejabat dan para
pegawai di lingkungan istana telah hadir. Yusuf sudah
memakai pakaian kebesaran perdana menteri. Dia terlihat
tampan gagah dan berwibawa. Semua orang terperanjat,
ternyata Yusuf yang dulu seorang budak dan mantan
narapidana, kini berdiri gagah, dan siap dilantik menjadi
perdana menteri.
Sebelum dilakukan penyematan lencana perdana
menteri oleh sang raja kepada Yusuf, maka sang raja
terlebih dulu berpidato singkat, guna memberi pengantar
pelantikkan Yusuf.
19
“Para pejabat,, pegawai istana, dan rakyat Mesir
dimana pun berada. Di waktu mendatang, negeri Mesir akan
mengalami masa-masa yang sulit dan berat. Untuk itu, hari
ini saya melantik seorang bernama Yusuf untuk menjadi
perdana menteri. Harapan saya, Yusuf sebagai perdana
menteri mampu mengatasi krisis yang akan dating melanda
negeri Mesir ini.”
“Sebagai perdana menteri, Yusuf saya beri kewenangan
penuh menjalankan roda pemerintahan. Untuk menhadapi
masa-masa krisis mendatang, Yusuf juga saya beri mandate
penuh untuk merangkap jabatan sebagai menteri keuangan
dan perekonomian. Sebagai perdana menteri yang punya
wewenang penuh menjalankan roda pemerintahan yang
selama ini say embank, maka semua pejabat, pegawai dan
seluruh rakyat harus taat kepada seluruh kebijakkan yang
ditetapkan Yusuf.”
“Untuk selanjutnya, sebagai raja yang memegang
pucuk tertinggi pemerintahan negeri ini, saya akan terus
mengawasi, mengontrol, dan bila perlu memberi instruksi
yang sangat penting kepada perdana menteri Yusuf
mengenai berbagai persoalan yang berkaitan dengan negeri
ini. Dalam beberapa hal saya juga akan menjadi penasehat
perdana menteri Yusuf.”
“Mudah-mudahan sebagai perdana menteri yang masih
muda, Yusuf mampu menjalankan roda pemerintahan secara
baik dan bijak, Dan, tentu sebagai seorang yang masih
20
muda, saya berharap Yusuf mampu bertindak cepat, tangkas
dan professional dalam menangani urusan pemerintahan,
bangsa dan negara, yang di masa mendatang akan semakin
berat dan rumit.”
Usai berpidato, Raja Mesir lalu menyematkan lencana
kebesaran perdana menteri kepada Yusuf. Semua yang
hadir bertepuk tangan dan menyambutnya secara antusias.
Singkat cerita, setelah Yusuf bekerja keras selama
bertahun-tahun menata oemerintahan dan sturktur social,
maka di bawah kepemimpinannya, Negeri Mesir semakin
bertambah adil, makmur damai dan sejahtera. Yususf tidak
hanya menjalankan roda pemerintahan, akan tetapi juga
memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai tauhid dan
kemanusiaan kepada masyarakat Mesir.
Dari hari kehari, para pengikut Nabi Yusuf semakin
bertambah banyak. Sebagai seorang yang punya wewenang
penuh memegang pemerintahan, maka tentu saja Yusuf
sangat leluasa menjalankan misi dakwahnya yang diemban
dari Allah swt kepada seluruh masyarakat Mesir.
Mesir Dilanda Kemarau Panjang
Benar, seperti yang diramalkan Yusuf, selama tujuh
tahun awal Mesir mengalami masa subur. Panen gandum
melimpah. Sebagai perdana menteri dan menteri keuangan
dan perekonomian, Yusuf bertindak cermat dan antisifatif.
Selain dikonsumsi scukupnya oleh warga Mesir, maka panen
21
gandum yang masih berlimpah dalam rentang waktu tujuh
tahun juga disimpan oleh Nabi Yusuf, di dalam lumbung-
lumbung yang tekah dipersiapkan dengan baik.
Benar juga sebagaimana yang diramalkan nabi Yusuf,
setelah mengalami masa subur selama tujuh tahun, kini
Mesir dilanda musim kemarau panjang. Mesir mengalami
musim paceklit selama tujuh tahun. Negeri Mesir yang dulu
tanahnya subur dan tanaman menghijau, kini berubah
menjadi selokan kecil.
Lama-kelamaan persediaan gandum yang disimpan
rakyat Mesir masing-masing di rumahnya menjadi habis.
Untunglah negara masih punya persediaan gandum dalam
jumlah yang cukup besar di gudang penyimpanan. Negara
lewat kebijaksanaan Yusuf terus membagi gandum dalam
jumlah yang adil kepada rakyat yang menjerit kelaparan.
Ternyata, musim kemarau tidak hanya melanda Mesir,
tetapi juga melanda Palestina. Nabi Yaqub beserta
keluarganya yang tinggal di Palestina juga terkena musim
kemarau. Karena kekurangan makanan dan air, maka
tumbuhan dan hewan ternak banyak yang mati. Nabi
Ya;qub beserta keluarganya mengalami kelaparan. Nabi
Ya’qub menyuruh anak-anaknya membeli makanan ke
negeri Mesir. Dia, mendengar kabar bahwa di Mesir masih
tersedia banyak makanan dalam jumlah yang cukup.
Berangkatlah anak-anak Nabi Ya’qub, terkecuali yang
bernama Bunyamin. Setelah menempuh perjalan yang
22
sangat melelahkan, sampailah mereka di istana Raja Mesir.
Untuk menemui perdana menteri, anak-anak nabi Ya’qub
harus melewati penjagaan ketat. Di depan perdana menteri,
anak-anak Ya’qub berlut dan memberikan penghormatan.
Mereka tidak tahu bahwa perdana menteri yang ada di
hadapannya adalah Yusuf, saudara mereka sendiri, yang
bertahun-tahun silam telah mereka buang ke dalam sumur.
Yusuf sempat terkejut melihat saudara-saudaranya
yang dating menemuinya. Ingatan Yusuf sangat kuat,
sehingga dia bias mengenali saudara-saudaranya, meskipun
telah berpisah bertahun-tahun, Tapi untuk sementara, Yusuf
masih merahasiakan dirinya, di depan saudara-saudaranya.
Terjadilah percakapan antara Yusuf dan saudara-
saudaranya.
“Kalau boleh tahu, siapakan kalian semua? Darimana
asal kalian? Siapa namu ayah kalian? Apa maksud kalian
dating kesini?” Tanya Yusuf As pura-pura menyelidik.
“Baginda kami semua adalah anak-anak Ya’qub, kami
dari Palestina. Kami dating kesini untuk membeli gandum.
Daerah kami telah dilanda paceklik, banyak penduduk yang
kelaparan,” kata Yuhuda, mewakili saudara-saudaranya.
Yusuf semakin yakin bahwa ingatannya tidak salah
lagi. Sekarang di depannya adalah kakaknya yang dulu
mencelakakannya. Nabi Yusuf berusaha menguasai
perasaannya. Dia teringat saat-saat kritis dalam hidupnya,
ketika kakak-kakaknya sekongkol menceburkan dirinya ke
23
dalam sumur, di tengah hutan. Yusuf teringat sosok
ayahnya, juga adiknya, Bunyamin. Bagaimana kondisinya
kini? Lalu Yusuf bertanya lagi.
“Sebenarnya, selain kalian apakah masih ada saudara
kalian yang lain dan bagaimana kondisis ayah kalian saat
ini?”
“Selain kami ada dua saudara kami yang lain, yang
satunya saat ini tinggal di rumah, sementara yang satunya
lagi hilang entah kemana. Kami sangat menyesal dan
merasa bersalah atas hilangnya saudara kami itu. Ayah
kami sudah semakin tua. Beliau sakit-sakitan, terutama
sejak kehilangan anak yang disayanginya.”
Yusuf menahan gejolak hatinya. Rasanya dia ingin segera
bertemu dengan ayahnya, dan menumpahkan kerinduannya.
Yusuf sangat sedih mendengar kondisi ayahnya. Dia harus
mengatur siasat agar bias bertemu dengan ayahnya, Nabi
Ya’qub. Yusuf lalu bertanya lagi.
“Siapa nama saudara kalian yang masih tinggal di
rumah? Bagaimana kondisinya saat ini? Mengapa kalian
tidak mengajaknya ke sini?
Mendengar pertanyaan yang terlampau jauh dan
terkesan menyelidik, saudara-saudara Yusuf agak merasa
heran apakah ada maksud-maksud tertentu darai perdana
menteri? Akan tetapi, karena yang bertanya adalah
pembesar istana, saudara-saudara Yusuf tetap berusaha
menjawab secara jujur.
24
“Namanya Bunyamin dia baik-baik saja. Ayah kami
sangat menyayanginya. Bunyamin tidak boleh kami ajak,
karena ayah masih trauma dengan hilangnya kakak
Bunyamin yang sangat disayanginya beberapa tahun silam,
ketika kami membanyanya berjalan-jalan menelusuri hutan.”
Teringat perilaku kakaknya yang kejam kepada
dirinya, beberapa tauh yang silam. Nabi Yusuf merasa
marah. Akan tetapi dia meredam kemarahannya. Sebagai
seorang nabi, dia harus mampu memaafkan siapa pun yang
menyesali perbuatannya, termasuk kakak-kakaknya.
Yusuf Bertemu Bunyamin
Untuk sementara, Nabi Yusuf merasa cukup dalam
berdialog dengan saudara-saudaranya. Dia memerintahkan
pegawainya menyiapkan sepuluh karung gandum untuk
saudara0saudaranya. Tapi diam-diam Yusuf menyuruh
pegawainya utnuk memasukkan kembali uang pembayaran
saudara-saudaranya ke dalam masing-masing karung.
Pegawainya tentu agak heran.
Sebelum saudara-saudaranya pergi, Nabi Yusuf
berpesan agar mereka mengajak Bunyamin ke sini jika mau
membeli gandum lagi. Jika Bunyamin tidak diajak, mereka
tidak akan memperolah gandum. Saudara-saudara Yusuf
lalu pulang. Di benak mereka tersimpan tanda Tanya.
Mengapa perdana menteri ingin sekali bertemu dengan
Bunyamin?
25
Sesampai di Palestina, karung gamdum dibuka.
Saudara-saudaranya Yusuf terkejut. Lempengan emas yang
dipakai utnuk membeli gandum ternyata ada di dalam
karung. Pasti perdana menteri sengaja mengembalikannya.
Betapa pemurahnya sang perdana menteri. Atu ada
maksud-maksud tertentu yang terselubung? Yang jelas,
saudara-saudara Yusuf bertekad membalas kebaikan hati
sang perdana menteri, dengan cara menepati janji. Mereka
harus mengajak Bunyamin ke Mesir, sesuai permintaan sang
perdana menteri.
Setelah beberapa bulan, hamper habislah persediaan
gandum keluarga Ya’qub. Kesepuluh saudara Yusuf sisp-
siap berangkat ke Mesir lagi untuk membeli gandum. Tapi,
bagaimana cara mengajak Bunyamin? Yahuda, saudara
Yusuf tertua, mencoba meminta izin kepada ayahnya utnuk
membewa serta Bunyamin ke Mesir.
“Ayah kami harus mengajak Bunyamin ke Mesir.
Tanpa Bunyamin, kita tidak akan mendapat gandum. Kita
harus membalas kebaikan perdana menteri, dengan cara
mengajak Bunyamin ke Mesir. Ini merupakan permintaan
dari perdana menteri.”
“Yahuda dan anak-anaku semua. Aku masih trauma
dengan kehilangan Yusuf, beberapa tahun silam. Apakah
kali ini kalian bias menjamin tidak akan mengulangi
kesalahan yang sama, seperti waktu mengajak Yusuf dulu?
Aku keberatan jika Bunyamin kalian ajak ke Mesir.”
26
“Ayah kami semua berjanji akan menjaga Bunyamin
sebaik mungkin. Bukankah kami smeua telah mengakui
kesalahan dan kekhilafan kami berkaitan dengan hilangnya
Yusuf? Bukankah kami telah menyesali perbuatan kami, lalu
kami berusaha menebusnya dengan berbuat baik dan
mengubah watak kami yang jahat? Tanpa Bunyamin, kami
tidak akan berani ke Mesir.”
Akhirnya setelah didesak oleh anak-anaknya, Ya’qub
merelakan Bunyamin untuk diajak ke Mesir. Kondisi sudah
sangat darurat. Jika tidak mencari gandum ke Mesir
keluarga Ya’qub pasti kelaparan. Musim paceklik ini terasa
sangat panjang.
Pagi-pagi, saudara-saudara Yusuf kembali berangkat
ke Mesir. Kali ini Bunyamin turut serta. Dengan demikian,
ada sebelas orang saudara Yusuf yang berangkat ke Mesir.
Tidak sebagaimana Yusuf tahun lalu, kini Bunyamin
diperlakukan secara baik oleh oleh kakak-kakaknya. Bahkan
Bunyamin dijaga cesara khusus oleh kakak-kakaknya.
Mereka tidak ingin menambah luka yang mendalam di
hati ayahnya, karena factor kecerobohan dalam menjaga
Bunyamin. Mereka sangat prihatin melihat kondisi ayanh
mereka yang sakit-sakitan karena kehilangan Yusuf. Kakak-
kakak Bunyamin, yang dulu tega menganiaya Yusuf, kini
telah berubah menjadi baik. Mereka telah bertaubat atas
dosa-dosa mereka di masa lalu.
27
Sesampai di isatan Raja Mesir, saudara-saudara Yusuf
diterima secara antusias oleh perdana menteri. Mereka
dijamu secara khusus oleh perdana menteri. Agar bias
beristirahat sehabis menempuh perjalanan yang
melelahkan, saudara-saudara Yusuf ditempatkan dalam
kamar yang nyaman. Agar Yusuf bias leluasa berbincang
dengan Bunyamin, maka Bunyamin di tempatkan dalam
kamar khusus di dalam istana. Yusuf sangat senang
bertemu Bunyamin, tapi BUnyamin tidak mengerti bahwa
perdana menteri yang ada di hadapannya adalah Yusuf,
kakak kandung yang sangat dicintainya. Terjadilah dialog
antara Yusuf dan Bunyamin.
“Seperti yang diceritakan oleh saudara-saudaramu,
benarkah kamu yang bernama Bunyamin?”
“Benar Baginda.”
“Bagaimana kondisi ayahmu saat ini?”
“Semenjak ditinggal oleh kakakku Yusuf, beliau sakit-
sakitan terus.”
“Lho kakakmu peergi kemana?”
“Kata kakak-kakakku yang mengajaknya beberapa
tahun yang lalu, Yusuf dimakan srigala. Tetapi ayahku yakin
Yusuf masih hidup, hingga kini. Beliau punya keyakinan,
suatu saat akan kembali bertemu dengan Yusuf, anak
yangsangat disayanginya.”
28
Yusuf sangat sedih dan terharu mendengar penuturan
Bunyamin, yang tak lain adalah merupakan adiknya sendiri.
Yusuf melanjutkan dialog dengan Bunyamin
“Bunyamin bagaimana perasaanmu ketika kehilangan
Yusuf?”
“Aku sedik sekali. Yusuf adalah kakak yang baik hati. Dia
sangat menyayangiku. Begitu juga sebaliknya, aku sangat
menyayanginya. Hingga kini, saya masih sering teringat
kakaku Yusuf. Semoga suatu saat, Allah Swt akan
mempertemukan diriku dengan kakaku Yusuf, yang menurut
keyakinan ayah hingga kini masih hidup.”
Yusuf tidak bias mengatasi perasaannya. Dia
menangis. Air matanya menetes. Tapi, saat ini perasaannya
sangat bahagia, karena dia masih diizinkan Allah untuk
bertemu dengan saudara-saudaranya, dan suatu saat juga
bertemu dengan ayahnya.
“Mengapa baginda menangis?” Tanya Bunyamin agak
heran.
“Syukur Alhamdulillah, ternyata Allah masih memberi
kesempatan kepada kita untuk bertemu. Aku terharu. Aku
bahagia sekali,” kata Yusuf.
“Maksud Baginda?’”Tanya Bunyamin makin heran.
“Saudaraku Bunyamin, tataplah Aku secara cermat.
Aku tidak lain adalah Yusuf, kakakmu yang menghilang
beberapa tahun silam,” Yusuf berusaha memberi penjelasan.
29
“Benarkah baginda adalah kakaku Yusuf? Baginda
jangan bergurau kepadaku…” BUnyamin masih belum
percaya.
“Benar. Aku tidak bohong. Telitilah aku secara baik.
Apakah engkau sudah lupa sama sekali dengan gurat-gurat
dan cirri khas wajah kakakmu Yusuf?” Yusuf mencoba
meyakinkan BUnyamin.
Akhirnya, setelah mencermati sang perdana menteri,
rekaman ingatan Bunyamin berjalan secara baik. Bunyamin
yakin perdana menteri yang ada di hadapannya tidak lain
adalah Yusuf, kakak kandungnya. Bunyamin hamper tidak
percaya, ternyata dia bias bertemu kembali dengan
kakaknya yang sangat dicintainya. Yusuf dan Bunyamin
lantas berangkulan. Mereka berdua melatunkan puji syukur
kepada Allah.
Yusuf berfikir, bagaimana cara menjelaskan
kenyataan ini kepada kakak-kakaknya? Yusuf lalu meminta
bunyamin untuk bercerita apa adanya kepada kakak-
kakaknya. Kakak-kakaknya semula tidak percaya dengan
penjelasan Bunyamin bahwa sang perdaana menteri tidak
lain adalah Yusuf saudara mereka.
Mereka bahkan ketakutan jangan-jangan Bunyamin
bias menyulitkan posisi mereka di hadapan sang perdana
menteri. Mereka bias dihukum gara-gara ulah adiknya yang
mengaku-ngaku bahwa sang perdana menteri adalah Yusuf,
saudra mereka yang nasibnya tidak jelas hingga kini.
30
Akan tetapi, setelah sang perdana menteri
menjelaskan sendiri, mereka baru percaya. Kakak-kakak
Yusuf tentu sangat terkejut. Mimpikah ini? Atau kenyataan?
Namun setelah kakak-kakak Yusuf memperhatikan
wajah sang perdana menteri secara cermat, kini yakinlah
mereka bahwa sang perdana menteri tidak lain adalah
Yusuf, saudaranya. Mereka hamper tidak percaya, ternyata
Yusuf masih hidup. Semua kakak Yusuf kini pasrah dan siap
menerima hukuman dari baginda perdana menteri atas
perbuatan mereka beberapa tahun silam.
Sang perdana menteri, yang tak lain adalah Yusuf, kini
tentu punya kekuasaan yang besar untuk melakukan
tindakan apa saja di negeri Mesir. Betapa mudahnya sang
perdana menteri jika ingin membalas dendam kepada kakak-
kakaknya, misalnya dengan cara menimpakan hukuman
seberat-beratnya. Tetapi semua itu tidak dilakukan.
Sebagai seorang penguas sekaligus nabi Allah, Yusuf
harus siap memaafkan siapa saja yang sudah mengakui
dosa dan kekhilapannya.
Akhirnya Yusuf menyuruh kakak-kakaknya untuk
pulang ke Palestina guna menjemput ayah mereka. Untuk
menyembuhkan mata ayahnya yang mengalami kebutaan
karena sedih yang berkepanjangan, Yusuf menyuruh Yahuda
untuk memberikan baju Yusuf kepada ayahnya.
Pertemuan Nabi Ya’qub As dengan Yusuf As
31
Kakak-kakak YUsuf sudah sampai di Palestina. Nabi
Ya’qub sampai terkejut karena tidak mendengar suara
Bunyamin. Apakah Bunyamin mengalmi nasib yang sama
dengan Yusuf yaitu hilang tak tau rimbanya? Yahuda lalu
menjelaskan bahwa Bunyamin masih berada di Mesir
bersama Yusuf. Yahuda juga menjelaskan bahwa perdana
menteri Mesir yang telah mereka temui beberapa kali,
ternyata tidak lain adalah Yusuf.
Yahuda menyerahkan baju Yusuf kepada ayahnya.
Dari aromanya, Ya’qub yakin bahwa baju yang diserahkan
kepadanya tidak lain adalah kepunyaan Yusuf. Nabi Ya’qub
mengusapkan baju itu ke wajahnya. Sungguh ajaib, dengan
izin Allah SWT, nabi yang usianya telah semakin tua bias
melihat kembali seperti semula. Ya’qub bersyukur kepada
Allah. Kini, kekuatan dan energi hidupnya bangkit kembali,
terutama setelah mendengar bahwa Yusuf, anak yang amat
disayanginya, benar-benar masih hidup dan menjadi
perdana menteri Mesir.
Esok harinya, keluarga Ya’qub berangkat ke Mesir.
Mereka menempuh perjalanan jauh dengan cara menaiki
unta. Sesampai di Mesir, keluarga Ya’qub disambut dengan
suka cita oleh Yusuf. Betapa bahagianya Ya’qub dan Yusuf
bias bertemu lagi setelah lam berpisah.
Atas jasa-jasanya dalam menyelamatkan negeri Mesir
di musim paceklik, Yusuf akhirnya diangkat menjadi raja
Mesir. Yusuf bukan hanya mampu menyelamatkan negeri
32
Mesir dari krisis, tetapi juga menjadikan Mesir sebagai negeri
yang aman, damai dan makmur. Di bawah
pemereintahannya. Mesir menjadi negeri yang adil dan
sejahtera.
Yusuf As Menikah dengan Zulaikha
Apa yang terjadi dengan Zulaikha setelah ditinggal
Yusuf? Ternyata dia masih sering terbayang sosok Yusuf.
Apalagi setelah suaminya meninggal, karena menderita sakit
yang cukup lama. Sejak Yusuf menjadi perdana menteri,
bahkan kini menjadi raja, suaminya Zulaikha Al-Aziz, tentu
menjadi pejabat yang berada di bawah kendali Yusuf.
Zulaikha tel;ah lama mengakui dosa dan kekhilafannya
terhadap Yusuf. Dia telah bertaubat dan menjadi pengikut
Nabai Yusuf As. Zulaikha taat melakukan ibadah dan
berbuat baik kepada sesama.
Sebagai seorang perempuan yang sudah menikah,
ZUlaikha ternyata masih tampak segar danm cantik. Dalam
usianya yang telah matang, Zulaikha justeru memancarkan
pesona. Tidak heran jika Yusuf masih tertarik kepadanya.
Akhirnya Yusuf pun menikahi Zulaikha, setelah sekian
lama mengarungi bahtera kelaurga dengan Zulaikha, Nabi
Yusuf akhirnya wafat dalam usia 110 tahun. Kepergiannya
ditangisi oleh seluruh rakyat Mesir dan pengikut-
pengikutnya. Nabi Yusuf dimakamkan di dekat makam Nabi
Ibrahim As.
33
34