Nabila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ijma

Citation preview

BAB IPEMBAHASAN

A. KALIMAT DAN PEMBAGIANNYA ( )Kalimat adalah sesuatu yang menunjukkan atau mengandung arti dengan sendirinya, kesatuan kumpulan bunyi atau huruf yang mengandung arti. Kata dalam bahasa arab adalah (al-kalimah). Sebagaimana dalam bahasa Indonesia, kata adalah gabungan yang terdiri dari huruf-huruf dan kata inilah yang akan membentuk sebuah kalimat. Maka dalam bahasa arab, (al-kalimah) terdiri dari huruf-huruf hijaiyah, dan gabungan dari inilah yang akan membentuk struktur kalimat yang dalam bahasa arab disebut sebagai (al-jumlah). Kalimat dalam bahasa Arab terdiri atas isim, fiil, dan harf/huruf.1. Isim( )Isim atau kata benda adalah kata yang menunjukan arti dengan sendirinya yang tidak disertai keterangan waktu. Contohnya : a) Nama benda, seperti: (tas), (buku), (pulpen), (penghapus), (penggaris), dan lain-lain.b) Nama orang, seperti : (Arman), (Fatimah), (Farhan), (Arifah), (Muslimah), (Azizah), (Yusuf), dan lain-lain.Berikut ini adalah ciri-ciri kalimat isim :a. Terdapan tanwin seperti , kata merupakan isim.b. Dapat dimasuki huruf alim lam, seperti , kata adalah isim karena ia diawali dengan alif lam.c. Dapat dimasuki atau disisipi huruf jar (kata depan), seperti , karena merupakan huruf jar, Diantara huruf-huruf jar adalah : ( .. ) : Dari : Dari : Dengan : Ke : Milik, Kepunyaan : Seperti : Di atas : Betapa banyak, acapkali : Di dalamContoh : Dari contoh di atas, kata dan , termasuk isim karena terletak setelah huruf jar, maka kata setelahnya yaitu adalah isim.d. Dapat dimasuki huruf nida, seperti , kata merupakan isim, karena ia didahului oleh huruf nida, yaitu .

Kalimat isim dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut ini :a. Jenis kelamin, terdiri dari muzakkar dan muannasKalimat isim muzakkar jika menunjukkan maskulin/laki-laki atau tidak ada tanda muannasnya. Disebut muannas jika menunjukkn feminim atau ada huruf tamarbutthah diakhirnya. Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar (laki-laki) dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada yang faktanya berjenis kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada yang hanya lafadznya saja, sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya (benda).1) Mudzakkar hakiki dan muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus, sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya diperlukan ciri-ciri serta cakupannya.diakhiri dengan ta marbuthoh () Ciri Muannats Lafdzi : Contoh : 2) Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :a) Alat tubuh yang berpasanganContoh: b) Benda yang tidak dapat dihitungContoh: c) Oleh orang Arab digolongkan muannats (simai)Contoh: d) Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).Kaidahnya: (setiap jamak adalah muannats)Contoh: (pintu-pintu) (jendela-jendela)Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats seperti di atas, maka isim tersebut adalah Mudzakkar.

b. Jumlah arti, terdiri dari shad, tasmiyah, dan jamak 1) Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim mutsanna dan isim jamak. a) Isim mufrod adalah isim yang jumlah bendanya satu satuan (satu biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya ditandai dengan dhommah, fathah, kasroh. b) Isim mutsanna adalah isim yang jumlah bendanya dua satuan. Tanda khas yang mudah diketahui dari isim ini adalah akhirannya atau untuk mudzakkar dan atau untuk muannats. c) Isim jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua satuan. Isim jamak ini dibagi tiga bagian, yaitu jamak mudzakkar salim ( ), jamak muannats salim ( ) dan jamak taksir ( ).2) Jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudzakkar mufrod dan rangkaian Isim hurufnya tidak ada yang diubah hanya ditambah () atau () di akhirnya.3) Contoh : atau berasal dari 4) Berikut adalah macam macam Isim Jamak :a) Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian hurufnya tidak ada yang dirubah hanya ta marbuthoh di akhir kata yang menjadi ciri isim muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi atau . b) Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim muannats mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik ditambah atau dikurangi. Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda khas, sehingga harus dihafal.5) Contoh : berasal dari , berasal dari

c. Kejelasan artinya, terdiri dari nakirah dan marifahIsim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin ( )Contoh : Berikut ini jenis-jenis isim marifah1. Isim dhomir atau kata gantiKata ganti ini digolongkan ke dalam isim marifat karena fungsinya untuk menggantikan isim tertentu. Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam tulisan). Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim dhomir mustatir dibahas setelah membahas kalimat sempurna.Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz muttashil (tersambung dengan kata lain) seperti : = + dan isim dhomir bariz munfashil (berdiri sendiri) seperti : 2. Isim alam adalah isim yang menunjukkan nama orang atau zatKata tunjuk digolongkan ke dalam isim marifat karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu. Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (baid) yaitu ha tanbih ( ) di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di akhir untuk isim baid ( atau ). Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan letaknya saja.Seperti : 3. Isim isyaroh ( ) adalah isim yang menunjukkan arti petunjuk.Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim marifat karena fungsinya untuk menunjuk isim-isim tertentu. Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (baid) yaitu ha tanbih ( ) di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di akhir untuk isim baid ( atau ). Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak, jenis dan jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan letaknya saja.Seperti : 4. Isim Maushul ( ) atau kata SambungIsim maushul ini digolongkan ke dalam isim marifat karena fungsinya untuk mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya. Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan jenis dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat mudzakkar atau muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang tidak. Yaitu (apa-apa, apa saja) digunakan untuk isim yang tidak berakal ( ) dan (siapa saja/barang siapa) digunakan untuk isim yang berakal ( ).5. Isim muqtaran bial adalah isim yang disertai al, Isim yang diawali dengan Al ()Contoh : 6. Isim al-mudhaf ila marifah adalah sisim yang dinisbatkan kepada kata marifah Contoh : Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak juga huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof ( ) sedangkan isim yang disandari disebut mudhof ilaihi ( ), yang merupakan isim marifat adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang menjadi mudhof ilaihi dapat marifat dapat pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak boleh kata sifat, dan bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh).Sedang ketentuan untuk mudhof adalah :Tidak boleh ada Tidak boleh tanwinApabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di akhirnya dibuang.Contoh : = + = + = +

7. Isim al-munadda al-maqsahud bi an-nidaAdalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi marifat karena setiap objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf nida terdiri dari huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh.Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan, sibhul mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian ini hanya dibahas tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Quran atau bacaan sehari-hari, yaitu isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan dan isim munada khusus lafdzul jalalah.a. Isim munada mufrodIsim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya nakiroh, akan tetapi tidak boleh pakai tanwin setelah diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa (salah satu tandanya dhommah).Contoh : b. Isim munada mudhofanIsim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan). Tanda akhir untuk kata yang disandarkan adalah nashob (salah satunya fathah).Contoh : Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk doaseperti : menjadi c. Isim munada khusus lafdzul jalalah ()Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada pengkhususan yaitu : bentuknya marifat dan huruf nida bisa diganti dengan huruf mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu :

Catatan :Apabila isim munada mufrod dalam bentuk marifat baik dengan ataupun isim maushul, maka setelah tidak dapat langsung tersambung dengan isim tersebut, tetapi harus diselingi dengan lafadz (untuk isim mudzakkar) dan (untuk isim muannats).Contoh :

2. Fiil atau Kata Kerja()Adalah kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya yang disertai keterangan waktu (lampau, sekarang, dan yang akan datang).Contoh : - = Pergi, berangkat, - = Masuk - = Duduk - = Belajar - = Menulis - = Berlari

Berikut ini jenis-jenis fiil :1) Fiil Madhi yaitu kata kerja yang menunjukkan waktu lampau.Contoh : (telah berdiri) (telah menulis)

3. HarfHarf adalah kata yang menunjukkan arti dengan tidak sendirinya atau kata yang mempunyai arti jika digabungkan dengan kata lain. Huruf tidak mempunyai tanda atau alamat yang jelas, seperti yang terdapat dalam isim dan fiil. Berikut ini jenis-jenis huruf :a. Huruf Jarr yang letaknya di depan kalimat isimHuruf jarr yang letaknya di depan kalimat isim yaitu (dari), (Ke), (Tentang), (Di atas), (Di dalam), (Kadang-kadang), (Dengan), (Seperti), (Kepunyaan). Contoh :(Zaid pergi ke sekolah) : (Mahasiswa itu duduk di atas meja) : (Dia menyerahkan buku itu ke gurunya) : (Dia membaca al-quran di dalam Masjid) : (Saya keluar dari rumah) :

b. Huruf yang letaknya berada di fiil Huruf yang letaknya berada di fiil meliputi : (sungguh-sungguh, di depan fiil madhi), (kadang-kadang, di depan fiil mudhari), (akan, di depan fiil mudhari), (akan, di depan fiil mudhari), (letaknya di belakang fiil madhi), (letaknya di belakang fiil madhi), (letaknya di belakang fiil madhi), dan (letaknya di belakang fiil mudhari).

Contoh : (Sesungguhnya telah berdiri). (terkadang berdiri).

c. Huruf Athaf yang letaknya di kalimat isim atau fiilHuruf tersebut meliputi (dan) berarti bersama-sama, (kemudian) yang waktunya berurutan atau tidak lama berselangnya, (kemudian) yang waktunya agak berselang lama, dan (atau) yang menunjukkan adanya keraguan, (dan, atau) yang menunjukkan pilihan, (tetapi), (tidak), dan (hingga).Contoh :

d. Huruf IstifhamHuruf istifham (huruf yang menunjukkan pertanyaan), antara lain (apakah), (siapa) untuk menanyakan orang, (apa) untuk menanyakan benda tidak berakal, (berapa banyak) untuk menanyakan jumlah, dan (bagaimana) untuk menanyakan keadaan.Contoh :

e. Harf/Huruf NidaHarf/huruf nida yang digunakan untuk memanggil antara lain (ya), (ayya), (aa), (aiy), (wa), dan (hayya)Contoh :