41
NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH : Madrasah Aliyah Negeri Dairi ALAMAT : Jalan SM. Raja Bawah No. 475

NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar

NAMA SEKOLAH : Madrasah Aliyah Negeri Dairi

ALAMAT : Jalan SM. Raja Bawah No. 475

Page 2: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah : MAN Dairi

Matapelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : X/II

Materi Pokok : Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia yang tersebar disekitar

Selat Malaka (Samudera Pasai, Malaka, Aceh)

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dan

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejasian, sertamenerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri an mampu

menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

Mengahayati keteladanan para pemimpin dalam

toleransi antar umat beragama dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Menghayati ajaran agama yang dianut

- Mengamalkan sikap toleransi antar umat

beragama

- Meneladani sikap pemimpin pada masa

kerajaan Islam yang mampu

mengorganisir seluruh rakyat dengan

semangat perang fisabilillah untuk

melawan penjajah

Menunjukkan sikap tanggungjawab, peduli

terhadap berbagai hasil budaya pada zaman

praaksara, Hindu-Budha dan Islam.

- Menganalisis tinggalan kerajaan Islam

yang masih bisa kita jumpai sebagai

bukti sejarah yang harus kita jaga dan

lestarikan

Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, - Menganalisis karakteristik kehidupan

Page 3: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

pemerintahan dan kebudayaan pada masa

kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan

menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia

masa kini.

di kerajaan Islam di sekitar Selat

Malaka (Samudera Pasai, Malaka dan

Aceh

Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan

tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang

berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih

berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia

pada masa kini.

- Menyajikan hasil indentifikasi

karakteristik kerajaan Islam di

Indonesia yang ada di sekitar Selat

Mlaka dalam bentuk tulisan

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan pertama

Kompetensi Sikap Spiritual

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1. Menghayati ajaran agama yang dianut

2. Mengamalkan sikap toleransi antar umat beragama

3. Meneladani sikap pemimpin pada masa kerajaan Islam yang mampu mengorganisir

seluruh rakyat dengan semangat perang fisabilillah untuk melawan penjajah

Kompetensi Sikap Sosial

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1. Menganalisis tinggalan hasil kebudayaan Islam sebagai bukti sejarah yang harus

dijaga

Kompetensi Pengetahuan

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

1. Menganalisis karakteristik kehidupan di kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka

(Samudera Pasai, Malaka dan Aceh)

Kompetensi Keterampilan

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

1. Membuat resume tentang kondisi kerajaan-kerajaan Islam di sekitar selat Malaka

(Samudera Pasai, Malaka dan Aceh)

D. Materi Pembelajaran

Materi Fakta

Pengaruh kebudayaan Islam sudah mulai masuk ke nusantara jauh sebelum

kerajaan-kerajaan Islam tumbuh dan berkembang yakni sekitar abad ke-7. Islam

kemudian masuk dan menyebar keberbagai penjuru nusantara dan semakin kuat

pengaruhnya hingga ke istana sehingga kemudian munculah kerajaan-kerajaan yang

bernafaskan Islam di daerah Sumatera, Jawa bahkan hingga ke Indonesia bagian timur.

Page 4: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

1. Kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa kerajaan Islam yang

ada di Pulau Sumatera atau di sekitar selat Malaka

a. Kerajaan Samudera Pasai

b. Kerajaan Malaka

c. Kerajaan Aceh dst

BAHAN AJAR (MATERI AJAR)

Materi fakta

Kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia

A. Kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka

1. Kerajaan Samudera Pasai (1267 – 1521 )

Merupakan kerajaan pertama di Indonesia yang menganut Islam dan

mengalami perkembangan pada pertengahan abad ke-13. Kerajaan Samudra Pasai

tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan Islam yang pertama dan kapan tahun pasti

berdirinya belum diketahui dengan jelas. Kerajaan Samudra Pasai terletak di

Kabupaten Lhoukseumawe, Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka.

Berdasarkan lokasi kerajaan Samudra Pasai tersebut, maka dapatlah dikatakan posisi

Samudra Pasai sangat strategis karena terletak di jalur perdagangan internasional,

yang melewati Selat Malaka. Dengan posisi yang strategis tersebut, Samudra Pasai

berkembang menjadi kerajaan Islam yang cukup kuat, dan di pihak lain Samudra

Pasai berkembang sebagai bandar transito yang menghubungkan para pedagang Islam

yang datang dari arah barat dan para pedagang Islam yang datang dari arah timur.

Keadaan ini mengakibatkan Samudra Pasai mengalami perkembangan yang cukup

pesat pada masa itu baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Kehidupan Politik

Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik

al-Saleh, sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1267 – 1297. Pada masa

pemerintahannya, datang seorang musafir dari Venetia (Italia) tahun 1292 yang

bernama Marcopolo, melalui catatan perjalanan Marcopololah maka dapat diketahui

bahwa raja Samudra Pasai bergelar Sultan. Setelah Sultan Malik al-Saleh wafat, maka

pemerintahannya digantikan oleh keturunannya yaitu Sultan Muhammad al-Zahir

atau Malik al-Tahir I (1297 – 1326). Pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan

Mahmud yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1345). Pada masa ini

pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus menjalin hubungan dengan

kerajaan-kerajaan Islam di India, hingga pada awal abad ke-16 terjadi beberapa

pemberontakan internal di Pasai yang mengakibatkan perang saudara sebelum

akhirnya runtuh setelah mendapatkan serangan dari Portugis tahun 1521.

Kehidupan Ekonomi

Uang Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai

Berdasarkan letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai

kerajaan Maritim, dan bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai menggantikan

Page 5: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

peranan Sriwijaya di Selat Malaka. Kerajaan Samudra Pasai memiliki hegemoni

(pengaruh) atas pelabuhan-pelabuhan penting di Pidie, Perlak, dan lain-lain. Samudra

Pasai berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan Malik al-Tahir II. Hal ini juga

sesuai dengan keterangan Ibnu Batutah. Menurut cerita Ibnu Batutah, perdagangan di

Samudra Pasai semakin ramai dan bertambah maju karena didukung oleh armada laut

yang kuat, sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra

Pasai. Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah lada, kapurbarus dan

emas. Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu

uang emas yang dinamakan Deureuham (dirham).

Kehidupan Sosial Budaya

Kemajuan dalam bidang ekonomi membawa dampak pada kehidupan sosial,

masyarakat Samudra Pasai menjadi makmur. Kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan

semangat kebersamaan dan hidup saling menghormati sesuai dengan syariat Islam.

Hubungan antara Sultan dengan rakyat terjalin baik. Sultan biasa melakukan musyawarah

dan bertukar pikiran dengan para ulama, dan Sultan juga sangat hormat pada para tamu

yang datang, bahkan tidak jarang memberikan tanda mata kepada para tamu. Samudra

Pasai mengembangkan sikap keterbukaan dan kebersamaan. Salah satu bukti dari hasil

peninggalan budayanya, berupa batu nisan Sultan Malik al-Saleh dan jirat Putri Pasai.

Kehidupan sosial Pasai diatur menurut aturan hukum islam bahkan Pasai juga memiliki

kontribusi yang besar dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam di nusantara

dengan cara mengirimkan beberapa ulama-ulama mereka untuk menyebarkan agama

Islam di Jawa.

2. Kerajaan Islam di Malaka

Masa Kerajaan Malaka antara tahun 1396-1511 Masehi. Berada di Semenanjung

Malaya dengan ibukota di Malaka Pusat perdagangan dan penyebaran Islam di Asia

Tenggara. Kerajaan Malaka didirikan oleh Parameswara antara tahun 1396-1414 M.

Parameswara berasal dari Sriwijaya, dan merupakan putra Raja Sam Agi. Saat itu, ia

masih menganut agama Hindu. Ia melarikan diri ke Malaka karena kerajaannya di

Sumatera runtuh akibat diserang Majapahit. Pada saat Malaka didirikan, di situ terdapat

penduduk asli dari Suku Laut yang hidup sebagai nelayan. Mereka berjumlah lebih

kurang tiga puluh keluarga. Raja dan pengikutnya adalah rombongan pendatang yang

memiliki tingkat kebudayaan yang jauh lebih tinggi, karena itu, mereka berhasil

mempengaruhi masyarakat asli. Kemudian, bersama penduduk asli tersebut, rombongan

pendatang mengubah Malaka menjadi sebuah kota yang ramai. Selain menjadikan kota

tersebut sebagai pusat perdagangan, rombongan pendatang juga mengajak penduduk asli

menanam tanaman yang belum pernah mereka kenal sebelumnya, seperti tebu, pisang,

dan rempah-rempah.

Rombongan pendatang juga telah menemukan biji-biji timah di daratan. Dalam

perkembangannya, kemudian terjalin hubungan perdagangan yang ramai dengan daratan

Sumatera. Salah satu komoditas penting yang diimpor Malaka dari Sumatera saat itu

adalah beras. Malaka amat bergantung pada Sumatera dalam memenuhi kebutuhan beras

ini, karena persawahan dan perladangan tidak dapat dikembangkan di Malaka. Hal ini

kemungkinan disebabkan teknik bersawah yang belum mereka pahami, atau mungkin

Page 6: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

karena perhatian mereka lebih tercurah pada sektor perdagangan, dengan posisi geografis

strategis yang mereka miliki.

Kehidupan Ekonomi Pusat dan penguasa perdagangan di Asia Tenggara, ramai

oleh lalu lintas kapal. Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai barang-barang yang

masuk dan keluar, yang banyak memasukkan uang ke kas negara. Adanya undang-

undang laut yang berisi pengaturan pelayaran dan perdagangan di wilayah kerajaan.

Politik Negara

Paham politik hidup yang diterapkan di Kerajaan Malaka adalah berdampingan

secara damai (co-existence policy) yang dijalankan secara efektif. Politik hidup

berdampingan secara damai dilakukan melalui hubungan diplomatik dan ikatan

perkawinan. Politik ini dilakukan untuk menjaga keamanan internal dan eksternal

Malaka. Seperti halnya hubungan baik dengan Cina, tetap dijaga dengan saling mengirim

utusan. Pada tahun 1405 seorang duta Cina Ceng Ho datang ke Malaka untuk

mempertegas kembali persahabatan Cina dengan Malaka. Dengan demikian, kerajaan-

kerajaan lain tidak berani menyerang Malaka.

Malaka Sebagai Pusat Penyebaran Agama Islam

Sebelum muncul dan tersebarnya Islam di Semenanjung Arabia, para pedagang

Arab telah lama mengadakan hubungan dagang di sepanjang jalan perdagangan antara

Laut Merah dengan Negeri Cina. Berkembangnya agama Islam semakin memberikan

dorongan pada perkembangan perniagaan Arab, sehingga jumlah kapal maupun kegiatan

perdagangan mereka di kawasan timur semakin besar. Pada abad VIII, para pedagang

Arab sudah banyak dijumpai di pelabuhan Negeri Cina. Diceritakan, pada tahun 758 M,

Kanton merupakan salah satu tempat tinggal pedagang Arab. Pada abad IX, di setiap

pelabuhan yang terdapat di sepanjang rute perdagangan ke Cina, hampir dapat dipastikan

ditemukan sekelompok kecil pedagang Islam. Pada abad XI, mereka juga telah tinggal di

Campa dan menikah dengan penduduk asli, sehingga jumlah pemeluk Islam di tempat itu

semakin banyak. Namun, rupanya mereka belum aktif berasimilasi dengan kaum pribumi

sehingga penyiaran agama Islam tidak mengalami kemajuan.

Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur, Malaka juga ramai dikunjungi

oleh para pedagang Islam. Lambat laun, agama ini mulai menyebar di Malaka. Dalam

perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu Prameswara akhirnya masuk Islam pada

tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam agama Islam, maka Islam kemudian

menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk

Islam. Selanjutnya, Malaka berkembang menjadi pusat perkembangan agama Islam di

Asia Tenggara, hingga mencapai puncak kejayaan di masa pemeritahan Sultan Mansyur

Syah (1459—1477). Kebesaran Malaka ini berjalan seiring dengan perkembangan agama

Islam. Negeri-negeri yang berada di bawah taklukan Malaka banyak yang memeluk

agama Islam. Untuk mempercepat proses penyebaran Islam, maka dilakukan perkawinan

antar keluarga.

Periode Pemerintahan

Usia Malaka ternyata cukup pendek, hanya satu setengah abad. Sebenarnya, pada

tahun 1512, Sultan Mahmud Syah yang dibantu Dipati Unus menyerang Malaka, namun

gagal merebut kembali wilayah ini dari Portugis. Sejarah Melayu tidak berhenti sampai di

Page 7: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

sini. Sultan Melayu segera memindahkan pemerintahannya ke Muara, kemudian ke

Pahang, Bintan Riau, Kampar, kemudian kembali ke Johor dan terakhir kembali ke

Bintan. Begitulah, dari dahulu bangsa Melayu ini tidak dapat dipisahkan. Kolonialisme

Baratlah yang memecah belah persatuan dan kesatuan Melayu.

3. Kerajaan Islam di Aceh

Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah

berdiri di provinsi Aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera

dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali

Mughayat Syah yang dinobatkan pada pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada

tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yang panjang itu (1496 - 1903), Aceh

mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam menentang

imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik,

mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan

diplomatik dengan negara lain.

Awal mula Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496. Pada

awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan

menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie, Nakur.

Selanjutnya pada tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan

Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru.

Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang

bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga tahun 1537. Kemudian Salahuddin

digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga tahun 1571.

Masa Kejayaan

Meskipun Sultan dianggap sebagai penguasa tertinggi, tetapi nyatanya selalu

dikendalikan oleh orangkaya atau hulubalang. Kesultanan Aceh mengalami masa

ekspansi dan pengaruh terluas pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 -

1636) atau Sultan Meukuta Alam. Pada masa kepemimpinannya, Aceh menaklukkan

Pahang yang merupakan sumber timah utama. Pada tahun 1629, kesultanan Aceh

melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka dengan armada yang terdiri dari

500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Serangan ini dalam upaya memperluas

dominasi Aceh atas Selat Malaka dan semenanjung Melayu. Sayangnya ekspedisi ini

gagal, meskipun pada tahun yang sama Aceh menduduki Kedah dan banyak membawa

penduduknya ke Aceh. Pada masa Sultan Alaidin Righayat Syah Sayed Al-Mukammil

(kakek Sultan Iskandar Muda) didatangkan perutusan diplomatik ke Belanda pada tahun

1602 dengan pimpinan Tuanku Abdul Hamid. Sultan juga banyak mengirim surat ke

berbagai pemimpin dunia seperti ke Sultan Turki Selim II, Pangeran Maurit van Nassau,

dan Ratu Elizabeth I. Semua ini dilakukan untuk memperkuat posisi kekuasaan Aceh.

Kemunduran

Kemunduran Aceh disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya ialah makin

menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatera dan Selat Malaka, ditandai dengan

jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus (1840)

Page 8: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

serta Bengkulu kedalam pangkuan penjajahan Belanda. Faktor penting lainnya ialah

adanya perebutan kekuasaan di antara pewaris tahta kesultanan.

Diplomat Aceh ke Penang. Duduk : Teuku Kadi Malikul Adil (kiri) dan Teuku

Imeum Lueng Bata (kanan). Sekitar tahun 1870an.

Perang saudara dalam hal perebutan kekuasaan turut berperan besar dalam

melemahnya Kesultanan Aceh. Pada masa Sultan Alauddin Jauhar Alamsyah (1795-

1824), seorang keturunan Sultan yang terbuang Sayyid Hussain mengklaim mahkota

kesultanan dengan mengangkat anaknya menjadi Sultan Saif Al-Alam. Perang saudara

kembali pecah namun berkat bantuan Raffles dan Koh Lay Huan, seorang pedagang dari

Penang kedudukan Jauhar (yang mampu berbahasa Perancis, Inggris dan Spanyol)

dikembalikan. Tak habis sampai disitu, perang saudara kembali terjadi dalam perebutan

kekuasaan antara Tuanku Sulaiman dengan Tuanku Ibrahim yang kelak bergelar Sultan

Mansur Syah (1857-1870).

Pada akhir November 1871, lahirlah apa yang disebut dengan Traktat Sumatera,

dimana disebutkan dengan jelas "Inggris wajib berlepas diri dari segala unjuk perasaan

terhadap perluasan kekuasaan Belanda di bagian manapun di Sumatera. Pembatasan-

pembatasan Traktat London 1824 mengenai Aceh dibatalkan." Sejak itu, usaha-usaha

untuk menyerbu Aceh makin santer disuarakan, baik dari negeri Belanda maupun

Batavia. Para Ulee Balang Aceh dan utusan khusus Sultan ditugaskan untuk mencari

bantuan ke sekutu lama Turki. Namun kondisi saat itu tidak memungkinkan karena Turki

saat itu baru saja berperang dengan Rusia di Krimea. Usaha bantuan juga ditujukan ke

Italia, Perancis hingga Amerika namun nihil. Dewan Delapan yang dibentuk di Penang

untuk meraih simpati Inggris juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dengan alasan ini, Belanda

memantapkan diri menyerah ibukota. Maret 1873, pasukan Belanda mendarat di Pantai

Cermin Meuraksa menandai awal invasi Belanda Aceh.

Perang Aceh dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Aceh pada 26

Maret 1873 setelah melakukan beberapa ancaman diplomatik, namun tidak berhasil

merebut wilayah yang besar. Perang kembali berkobar pada tahun 1883, namun lagi-lagi

gagal, dan pada 1892 dan 1893, pihak Belanda menganggap bahwa mereka telah gagal

merebut Aceh.

Karya Agama

Para ulama Aceh banyak terlibat dalam karya di bidang keagamaan yang dipakai

luas di Asia Tengga. Syaikh Abdurrauf menerbitkan terjemahan dari Tafsir Alqur'an

Anwaarut Tanzil wa Asrarut Takwil, karangan Abdullah bin Umar bin Muhammad

Syirazi Al Baidlawy ke dalam bahasa jawi.

Kemudian ada Syaikh Daud Rumy menerbitkan Risalah Masailal Muhtadin li

Ikhwanil Muhtadi yang menjadi kitab pengantar di dayah sampai sekarang. Syaikh

Nuruddin Ar-Raniry setidaknya menulis 27 kitab dalam bahasa melayu dan arab. Yang

paling terkenal adalah Sirath al-Mustaqim, kitab fiqih pertama terlengkap dalam bahasa

melayu.

Militer Salah satu meriam yang dimiliki Kesultanan Aceh.

Page 9: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Pada masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, dikirimkan beberapa teknisi dan

pembuat senjata ke Aceh. Selanjutnya Aceh kemudian menyerap kemampuan ini dan

mampu memproduksi meriam sendiri dari kuningan.

Snouck Hurgronje

Snouck Hurgronje adalah salah satu tokoh yang cukup fenomenal saat kita

berbicara mengenai perang Aceh. Misi utama Snouck adalah “membersihkan” Aceh.

Setelah melakukan studi mendalam tentang semua yang terkait dengan masyarakat ini,

Snouck menulis laporan panjang yang berjudul kejahatan-kejahatan Aceh. Laporan ini

kemudian jadi acuan dan dasar kebijakan politik dan militer Belanda dalam menghadapai

masalah Aceh. Pada bagian pertama, Snouck menjelaskan tentang kultur masyarakat

Aceh, peran Islam, ‘Ulama, dan peran tokoh pimpinannya. Ia menegaskan pada bagian

ini, bahwa yang berada di belakang perang dahsyat Aceh dengan Belanda adalah para

‘Ulama. Sedangkan tokoh-tokoh formalnya bisa diajak damai dan dijadikan sekutu,

karena mereka hanya memikirkan bisnisnya.

Snouck menegaskan bahwa Islam harus dianggap sebagai faktor negatif, karena

dialah yang menimbulkan semangat fanatisme agama di kalangan muslimin. Pada saat

yang sarna, Islam membangkitkan rasa kebencian dan permusuhan rakyat Aceh terhadap

Belanda. Jika dimungkinkan “pembersihan” ‘Ulama dari tengah masyarakat, maka Islam

takkan lagi punya kekuatan di Aceh. Setelah itu, para tokoh-tokoh adat bisa menguasai

dengan mudah.

Bagian kedua laporan ini adalah usulan strategis soal militer. Snouck

mengusulkan dilakukannya operasi militer di desa-desa di Aceh untuk melumpuhkan

perlawanan rakyat yang menjadi sumber kekuatan ‘Ulama. Bila ini berhasil, terbuka

peluang untuk membangun kerjasama dengan pemimpin lokal. Perlu disebut di sini,

bahwa Snouck didukung oleh jaringan intelijen mata-mata dari kalangan pribumi. Cara

yang ditempuh sama dengan yang dilakukannya di Saudi dulu, yaitu membangun

hubungan dan melakukan kontak dengan warga setempat untuk mendapatkan informasi

yang dibutuhkan. Orang-orang yang membantunya berasumsi bahwa Snouck adalah

seorang saudara semuslim.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab

Model Pembelajaran : Cours review horay

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

o Power point

o Gambar, peta

2. Alat/Bahan

- LCD

- Laptop

- Kertas berwarna

Page 10: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

3. Sumber Belajar

Hapsari,Ratna. M.Adil. 2013. Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas

X. Jakarta: Erlangga.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Alokasi

waktu

Kegiatan Pembuka

• Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, berdoa bersama,

menanyakan kabar peserta didik, serta menyiapkan psikis peserta didik melalui

motivasi

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

• Guru menanyakan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik pada pertemuan

berikutnya

• Guru memberi ringkasan bahan ajar pada peserta didik yang telah disiapkan oleh

guru sebelumnya

• Guru menyampaikan langkah-langkah model pembelajaran yang akan digunakan

untuk pertemuan kali ini, yaitu Course Review Horey

Adapun langkah-langkahnya antara lain:

1. Peserta didik diminta untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang

2. Peserta didik dalam kelompok mendapatkan soal dari guru untuk didiskusikan

3. Setelah berdiskusi mengerjakan soal, guru meminta kelompok menutup soal dan

jawaban yang telah dikerjakan

4. Guru membuka kesempatan tiap-tiap kelompok beradu cepat menjawab

pertanyaan dengan menggunakan bahasa sendiri tanpa melihat hasil diskusi

5. Bagi kelompok yang menjawab pertanyaan dengan benar, guru memberi

kesempatan menempelkan kartu jawabannya ke bagan yang telah disediakan

guru

6. Bagi kelompok yang berhasil menempatkan kartu jawaban tersebut ke bagan

secara berurutan, misal membentuk diagonal, horisontal atau zigzag maka akan

mendapatkan tambahan poin dan menyerukan yel-yel kelompok.

15 menit

Kegiatan Inti

Mengamati

• Peserta didik diminta untuk mengamati gambar-gambar dan peta yang disajikan

oleh guru yang berkaitan dengan kerajaan-kerajaan Islam di sekitar Selat Malaka.

• Nilai yang dikembangkan : kesungguhan, ketelitian

Menanya

• Peserta didik diarahkan untuk mengeksplorasi dan merumuskan pertanyaan-

60 menit

Page 11: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

pertanyaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung (pertanyaan

hipotetik) dengan materi ajar.

Contoh pertanyaan:

- Di mana dan Kapan letak kerajaan Samudera Pasai?

- Pada tahun berapakah pasukan Portugis yang dipimpin Alfonso de Albuquerque

menduduki Malaka?

- Siapa peletak kesultanan pertama di Aceh?

Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan

Mencoba/mengumpulkan data atau informasi

• Peserta didik mendapatkan kartu soal dari guru yang berisi dengan beberapa

pertanyaan yang telah dibuat untuk didiskusikan bersama dalam kelompok

• Peserta didik mencari informasi dan bahan-bahan pendukung seperti buku-buku

lain dan internet untuk menjawab soal tersebut.

• Nilai yang perlu dikembangkan : Mengembangkan sikap teliti, menghargai

pendapat orang lain, kerja keras, menerapkan kemampuan mengumpulkan

informasi melalui berbagai cara yang dipelajari

Mengasosiasi/menalar

• Peserta didik menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan dari

berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan berkaitan

dengan kerajaan Islam Samudera Pasai dan Aceh

• Peserta didik mendiskusikan temuan jawaban yang diperoleh dalam kelompok.

Nilai yang perlu dikembangkan : teliti, menghargai pendapat orang lain, kerja

keras

Mengkomunikasikan

• Peserta didik bersama dengan guru membahas hasil diskusi bersama dengan cara

adu cepat dalam menjawab pertanyaan

• Peserta didik dengan bimbingan guru mengecek dan mendiskusikan jawaban

peserta didik dari kelompok lain di depan dan kelompok yang berhasil menjawab

pertanyaan dengan benar berhak menempatkan jawabannya di kotak-kotak

jawaban yang telah disediakan guru. Bila jawaban-jawabannya nanti bisa

membentuk kotak yang berurutan maka akan mendapat tambahan poin

• Peserta didik dan guru menyimpulkan bahasan yang telah didiskusikan bersama

di dalam kelas.

Nilai yang perlu dikembangkan : toleransi, kemampuan berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan

berbahasa yangbaik dan benar

Kegiatan penutup

• Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah

15 menit

Page 12: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

dilakukan berkaitan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Pulau Sumatera,

dengan diminta menjawab pertanyaan secara lisan dari guru

• Guru meminta peserta membuat resume materi tentang kondisi kerajaan-kerajaan

Islam di sekitar selat Malaka (Samudera Pasai, Malaka dan Aceh )

• Guru menyampaikan materi yang akan dilaksanakan untuk minggu depan

• Guru mengingatkan peserta didik untuk tetap belajar dan menghimbau kepada

mereka untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang belum dimengerti pada

pertemuan selanjutnya

H. Penilaian

1. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial

a. Teknik Penilaian: Observasi

b. Bentuk Instrumen: Lembar Observasi

c. Kisi-kisi:

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok/Tema : …………………..

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4

1.

Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran

2.

Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan kegiatan

pembelajaran

3.

Menghargai dan menghormati sesama

4.

Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas

5.

Menjaga kebersihan lingkungan kelas

Total Skor

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Page 13: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Peserta didik memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00

Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65

Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

2. Kompetensi Pengetahuan

a. Teknik Penilaian:

1) Tes : tulis

b. Bentuk Instrumen: Tes tulis uraian

Kisi-kisi soal

Indikator Soal Bobot

Mendeskripsikan

karakteristik

kehidupan di

kerajaan Islam di

sekitar Selat

Malaka

(Samudera Pasai,

Malaka dan Aceh

1. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan

benar:

a. Di mana letak kerajaan Samudera Pasai?

b. Siapa peletak kesultanan pertama di

Samudera Pasai?

10

c. Bagaimana kondisi perekonomian Kerajaan

Malaka ? 10

d. Bagaimana kondisi perekonomian dan peran

Samudera Pasai dalam kancah perdagangan

internasional?

10

e. Bagaimana pengaruh kerajaan Samudera

Pasai terhadap perkembangan Islam di

nusantara?

10

f. Deskripsikan latar belakang masuknya

pengaruh Islam kerajaan Malaka? 10

g. Bagaimana kondisi kerajaan Aceh di bawah

kepemimpinan Sultan Iskandar Muda? 10

h. Sebutkan 2 sebab mundurnya kerajaan Aceh! 10

i. Apa yang melatarbelakangi semangat perang

di Aceh sehingga membuat Belanda cukup

kewalahan?

10

j. Siapa dan bagaimana siasat Snouck

Hurgronje untuk menghancurkan Aceh? 10

k. Bagaimana cara menjaga hubungan politik

yang dibangun oleh kerajaan Malaka dengan

kerajaan-kerajaan lain?

10

Jumlah Nilai 100

Page 14: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Pedoman penilaian:

Rentang Nilai: Nilai = jumlah skor yang diperoleh

• Bila peserta didik bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap maka akan

mendapatkan nilai 100

Kunci Jawaban:

1. a. Di pantai utara Aceh atau sekarang tepatnya di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh

Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka

b.Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al-

Saleh, sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1285 – 1297.

2. Peranan Kerajaan Malaka sebagai penguasa perdagangan di Asia Tenggara terlihat dari

ramainya perdagangan yang berpusat di ibukota kerajaan tersebut. Malaka memungut

pajak penjualan, bea cukai barang-barang masuk dan keluar yang banyak memasukkan

uang ke kas negara. Suatu hal yang penting dari Kerajaan Malaka adalah memiliki

undang-undang laut.

3. Kehidupan perekonomian kerajaan Samudera Pasai sudah terbilang maju. Dengan

letaknya yang strategis, maka Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan Maritim, dan

bandar transito. Dengan demikian Samudra Pasai menggantikan peranan Sriwijaya di

Selat Malaka. Perdagangan di Samudra Pasai semakin ramai dan bertambah maju karena

didukung oleh armada laut yang kuat, sehingga para pedagang merasa aman dan nyaman

berdagang di Samudra Pasai. Komoditi perdagangan dari Samudra yang penting adalah

lada, kapurbarus dan emas. Dan untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang

sebagai alat tukar yaitu uang

emas yang dinamakan Deureuham (dirham).

4. Pasai juga memiliki kontribusi yang besar dalam pengembangan dan penyebaran agama

Islam di nusantara dengan cara mengirimkan beberapa ulama-ulama mereka untuk

menyebarkan agama Islam di Jawa.

5. Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur dan letaknya yang strategis, Malaka

semakin ramai dikunjungi oleh para pedagang Islam seperti dari Gujarat, Arab, Persia.

Lambat laun, agama ini mulai menyebar di Malaka. Dalam perkembangannya, raja

pertama Malaka, yaitu Prameswara akhirnya masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan

masuknya raja ke dalam agama Islam, maka Islam kemudian menjadi agama resmi di

Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang ikut masuk Islam.

6. Kesultanan Aceh mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas pada masa

kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636). Pada masa kepemimpinannya, Aceh

menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah utama. Selain itu, pada masa

pemerintahannya disusun sebuah undang-undang pemerintahan, melakukan diplomasi

dengan negara-negara Eropa dan membentuk pertahanan militer yang kuat.

Page 15: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

7. Faktor utama yang menyebabkan semakin mundurnya kekuasaan kerajaan Aceh adalah

semakin menguatnya kekuasaan Belanda di wilayah Sumatera hingga akhirnya pecah

menjadi perang Aceh yang memakan waktu lama. Perang saudara (intern) akibat dari

perebutan kekuasaan antar golongan di Aceh, yakni antara golongan Teuku (gol.

bangsawan) dan Tengku (gol. ulama) maupun dari intern golongan ulama sendiri.

8. Karena kekuatan Islam di Aceh sangat besar dan mampu merangkul banyak orang serta

menumbuhkan semangat perang di jalan Allah (Fisabilillah) sehingga perang yang

mereka tujukan semata-mata bukan karena ingin merebut kekuasaan tapi juga memerangi

kekafiran (Belanda) sehingga semangat mereka sangat sulit untuk dikalahkan.

9. Dr. Snock Hurgronje adalah seorang seorang ahli dalam agama islam dan melakukan tipu

daya serta mencari kelemahan-kelemahan pejuang kerajaan Aceh. Menurutnya, ada dua

cara untuk menundukkan Aceh yaitu melakukan pendekatan kepada para bangsawan dan

mengangkat putra-putra mereka menjadi pamong praja pada pemerintah Belanda, karena

tahu para bangsawan sangat mudah diajak kompromi. Sedangkan, kaum ulama harus

dihadapi dengan kekuatan senjata sampai menyerah karena semangat perang fisabilillah

sangat sulit untuk ditaklukan.

10. Paham politik hidup yang diterapkan di Kerajaan Malaka adalah berdampingan secara

damai (co-existence policy) yang dijalankan secara efektif. Politik hidup berdampingan

secara damai dilakukan melalui hubungan diplomatik dan ikatan perkawinan. Politik ini

dilakukan untuk menjaga keamanan internal dan eksternal Malaka

Format Nilai

No Nama kelompok Nama anggota kelompok Nilai

1 Kelompok 1 1.

2.

3.

4.

2 Kelompok 2 1.

2.

3.

4

3 Kelompok 3 1.

2.

3.

4.

4 Kelompok 4 1.

2.

3.

4.

5 Kelompok 5 1.

2.

3.

Page 16: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

4.

6 Kelompok 6 1.

2.

3.

4.

3. Kompetensi Keterampilan

a. Teknik: observasi

b. Bentuk Instrumen: lembar observasi

c. Kisi-kisi:

1. Non test

Nama Peserta Didik : ………………….

Kelas : ………………….

Tanggal Pengamatan : …………………..

Materi Pokok/Tema : …………………..

NO aspekyang dinilai. Skor

1 2 3 4

1. Keaktifan peserta didik dalam diskusi.

2. Keaktifan peserta didik dalam

menjawab.

3 Keaktifan peserta didik dalam mencari

sumber belajar

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Peserta didik memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00

Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65

Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

2. Penugasan tertulis

Soal

1. Buatlah Resume tentang kehidupan kerajaan-kerajaan Islam yang ada di selat

Malaka (Samudera Pasai, Malaka dan Aceh)

NO Nama Siswa.

Skor

Nilai Ketepatan isi Resume

A B C D

1

2

Page 17: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

3

Keterangan:

A : Sangat tepat (rentang nilai 91-100)

B : Tepat (rentang nilai 76-90)

C : Cukup (rentang nilai 66-75)

D : Kurang (rentang nilai 50-65)

BAGAN

1

7 9

6

3 2

4

5 8

KARTU SOAL

Siapa dan bagaimana siasat Snouck Hurgronje untuk menghancurkan Aceh?

Sebutkan 2 sebab mundurnya kerajaan Aceh!

Bagaimana kondisi perekonomian dan peran Samudera Pasai dalam kancah

perdagangan internasional?

Bagaimana kebijakan Kerajaan Malaka sebagai penguasa perdagangan di Asia

Tenggara ?

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar:

a. Di mana letak kerajaan Samudera Pasai?

b. Siapa peletak kesultanan pertama di Samudera Pasai?

Deskripsikan latar belakang masuknya pengaruh Islam kerajaan Malaka?

Bagaimana kondisi kerajaan Aceh di bawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda?

Page 18: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Bagaimana cara menjaga hubungan politik yang dibangun oleh kerajaan Malaka

dengan kerajaan-kerajaan lain?

Bagaimana pengaruh kerajaan Samudera Pasai terhadap perkembangan Islam di

nusantara?

Apa yang melatarbelakangi semangat perang di Aceh sehingga membuat Belanda

cukup kewalahan?

KARTU JAWABAN

a. Di pantai utara Aceh atau sekarang

tepatnya di Kabupaten Lhokseumauwe,

Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat

Malaka

b. Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan

oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al-

Saleh,

sebagai raja pertama yang memerintah tahun

1285 – 1297.

Kesultanan Aceh mengalami masa ekspansi

dan pengaruh terluas pada masa

kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 -

1636). Pada masa kepemimpinannya, Aceh

menaklukkan Pahang yang merupakan

sumber timah utama. Selain itu, pada masa

pemerintahannya disusun sebuah undang-

undang pemerintahan, melakukan diplomasi

dengan negara-negara Eropa dan membentuk

pertahanan militer yang kuat.

Peranan Kerajaan Malaka sebagai penguasa

perdagangan di Asia Tenggara terlihat dari

ramainya perdagangan yang berpusat di

ibukota kerajaan tersebut. Malaka memungut

pajak penjualan, bea cukai barang-barang

masuk dan keluar yang banyak memasukkan

uang ke kas negara. Suatu hal yang penting

dari Kerajaan Malaka adalah memiliki

undang-undang laut.

• Faktor utama yang menyebabkan semakin

mundurnya kekuasaan kerajaan Aceh adalah

semakin menguatnya kekuasaan Belanda di

wilayah Sumatera hingga akhirnya pecah

menjadi perang Aceh yang memakan waktu

lama.

• Perang saudara (intern) akibat dari perebutan

kekuasaan antar golongan di Aceh, yakni

antara golongan Teuku (gol. bangsawan) dan

Tengku (gol. ulama) maupun dari intern

golongan ulama sendiri.

Kehidupan perekonomian kerajaan

Samudera Pasai sudah terbilang maju.

Dengan letaknya yang strategis, maka

Samudra Pasai berkembang sebagai kerajaan

Maritim, dan bandar transito. Dengan

Page 19: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

demikian Samudra Pasai menggantikan

peranan Sriwijaya di Selat Malaka.

Perdagangan di Samudra Pasai semakin

ramai dan bertambah maju karena didukung

oleh armada laut yang kuat, sehingga para

pedagang merasa aman dan nyaman

berdagang di Samudra Pasai. Komoditi

perdagangan dari Samudra yang penting

adalah lada, kapurbarus dan emas. Dan untuk

kepentingan perdagangan sudah dikenal

uang sebagai alat tukar yaitu uang

emas yang dinamakan Deureuham (dirham).

Karena kekuatan Islam di Aceh sangat besar

dan mampu merangkul banyak orang serta

menumbuhkan semangat perang di jalan

Allah (Fisabilillah) sehingga perang yang

mereka tujukan semata-mata bukan karena

ingin merebut kekuasaan tapi juga memerangi

kekafiran (Belanda) sehingga semangat

mereka sangat sulit untuk dikalahkan.

Dr. Snock Hurgronje adalah seorang seorang

ahli dalam agama islam dan melakukan tipu

daya serta mencari kelemahan-kelemahan

pejuang kerajaan Aceh. Menurutnya, ada dua

cara untuk menundukkan Aceh yaitu

melakukan pendekatan kepada para

bangsawan dan mengangkat putra-putra

mereka menjadi pamong praja pada

pemerintah Belanda, karena tahu para

bangsawan sangat mudah diajak kompromi.

Sedangkan, kaum ulama harus dihadapi

dengan kekuatan senjata sampai menyerah

karena semangat perang fisabilillah sangat

sulit untuk ditaklukan.

Pasai juga memiliki kontribusi yang besar

dalam pengembangan dan penyebaran agama

Islam di nusantara dengan cara mengirimkan

beberapa ulama-ulama mereka untuk

menyebarkan agama Islam di Jawa.

Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan

timur dan letaknya yang strategis, Malaka

semakin ramai dikunjungi oleh para

pedagang Islam seperti dari Gujarat, Arab,

Persia. Lambat laun, agama ini mulai

menyebar di Malaka. Dalam

perkembangannya, raja pertama Malaka,

yaitu Prameswara akhirnya masuk Islam

pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja

ke dalam agama Islam, maka Islam

kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan

Malaka, sehingga banyak rakyatnya yang

ikut masuk Islam. Kesultanan Aceh

mengalami masa ekspansi dan pengaruh

terluas pada masa kepemimpinan Sultan

Iskandar Muda

Paham politik hidup yang diterapkan di

Kerajaan Malaka adalah berdampingan secara

damai (co-existence policy) yang dijalankan

secara efektif. Politik hidup berdampingan

secara damai dilakukan melalui hubungan

diplomatik dan ikatan perkawinan. Politik ini

dilakukan untuk menjaga keamanan internal

dan eksternal Malaka

Page 20: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MAN Dairi

Mata pelajaran : sejarah

Kelas/semester : X/ II

Materi pokok : Kerajaan- Kerajaan Islam, di wilayah Indonesia timur

(Ternate,Tidore Goa-Tallo)

Alokasi waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi inti (KI)

1. Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapakan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptal,prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan procedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah. Menalar dan menyaji dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetnsi dasar indikator

menghayati keteladanan para pemimpin dalam

toleransi antar umat beragama dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

- Menunjukkan sikap saling

menghormati antar umat beragama

- Mampu mengamalkan nilai-nilai

keteladanan para pemimpin kerajaan.

menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli

terhadap berbagai hasil budaya pada zaman

praaksara, Hindhu-Budha dan Islam

- Menunjukkan sikap peduli dan tidak

merusak hasil dari kebudayaan Islam

Menganalisis karakteristik kehidupan

masyarakat, pemerinthan dan kebudayaan pada

masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan

menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih

berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia

masa kini

- Mendeskripsikan kerajaan-kerajaan

Islam di Indonesia Timur tentang

kondisi pemerintahan dan sosbud

(Ternate-Tidore) (Goa-Tallo)

Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk - Menyajikan bukti-bukti dan hasil

Page 21: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya

yang berkembang pada masa kerajaan islam

dan masih berkelanjutan dalam kehidupa

bangsa Indonesia pada masa kini.

kebudayaan Islam yang masih berlaku

dalam kehidupan sekarang

- Menjaga kelestarian hasil kebudayaan

Islam yang masih ada sampai sekarang

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Sikap Spiritual dan Sosial

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:

1. Memberikan sikap toleransi dan menghargai umat agama lain

2. Meneladani nilai-nilai dari para pemimpin kerajaan Islam

3. Menjaga kelestarian kebudayaan yang masih ada sampai sekarang

Kompetensi Pengetahuan dan keterampilan

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik mampu:

1. Mendeskripsikan tentang Kerajaan Ternate dan Tidore

2. Menganalisis kehidupan politik dan sosial budaya kerajaan Ternate dan Tidore

3. Mendeskripsikan tentang Kerajaan Gowa – Tallo

4. Menganalisis kehidupan politik dan soial budaya kerajaan Gowa- Tallo

5. Menyajikan hasil-hasil kebudayaan islam yang masih berlaku sampai sekarang

D. Metode dan model pembelajaran

Pendekatan : sciencetific learning

Metode, ceramah, Tanya jawab

Model : talking stick

E. Materi ajar

Materi fakta

MATERI AJAR

Kerajaan kerajaan islam di Indonesia timur (Ternate- Tidore) (Goa Tallo)

Kerajaan kerajaan di Indonesia timur sebenarnya sangat banyak beserta dengan

peninggalannya, akan tetapi banyak dari peninggalannya kerajaan kerajaan tersebut banyak yang

hilang. Kerajaan kerajaan di Indonesia bagian timur antara lain ternate-tidore,Goa Tallo,Bone,

Lombok,Sumbawa,

Kerajaan Ternate-Tidore

Letak kerajaan Ternate berada disebelah barat pulau Halmahera. kerajaan Ternate berdiri

sekitar abad ke 13. Kerajaan Ternate sering terlibat pertempuran dan persaingan dagang rempah-

rempah. Terkait dengan persaingan rempah-rempah inilah yang kemudian membuat agama Islam

masuk ke daerah Ternate-Tidore. Dua kerajaan ini adala penghasil rempah-rempah dan sering

disebut the spice island.

Page 22: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Kesultanan ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257 dan Malamo

sekaligus menjadi raja pertama. Pada masa jayanya wilayah kekuasaannya mencakup

Maluku,Sulawesi utara,timur dan tengah. Kesultanan Ternate resmi memeluk agama Islam

sekitar pertengahan abad ke 15ketika raja Marhum memeluk islam dan diikuti oleh kerabat

beserta para pejabat istana. Islam berkembang pada masa pemerinthan Zainal Abidin yang

merupakan putra dari raja Marhum. Sultan Zainal Abidin dikabarkan pernah belajar dengan

sunan Giri dan terkenal dengan sebutan sultan bualawa (sultan cengkeh). Raja-raja yang pernah

memimpin Ternate antara lain, Sirullah atau Bayanullah,Khairun dan Baabullah. Islam diakui

sebagai agama resmi pada Kerajaan ini, syariat islam diberlakukan dan lembaga kerajaan sesuai

hukum islam yang melibatkan para ulama dibentuk. Untuk kepentingan perdagangan kesultanan

ternate membentuk uli limo yaitu persekutuan lima saudara yang terdiri dari bacan, obi, seram,

ambon dan ternate.

Kesultanan Tidore berpusat di Tidore, Maluku utara. Berdiri pada tahun 1322. Pada masa

kejayaannya (sekitar abad ke-16 sampai abad ke-18), kerajaan ini menguasai sebagian besar

Halmahera selatan, Pulau Buru, Ambon, dan banyak pulau-pulau di pesisir Papua barat.

Pada tahun 1521, Sultan Mansur dari Tidore menerima Spanyol sebagai sekutu untuk

mengimbangi kekuatan Kesultanan Ternate saingannya yang bersekutu dengan Portugis. Setelah

mundurnya Spanyol dari wilayah tersebut pada tahun 1663 karena protes dari pihak Portugis

sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Tordesillas 1494, Tidore menjadi salah kerajaan paling

independen di wilayah Maluku. Terutama di bawah kepemimpinan Sultan Saifuddin

(memerintah 1657-1689), Tidore berhasil menolak pengusaan VOC terhadap wilayahnya dan

tetap menjadi daerah merdeka hingga akhir abad ke-18.

Kerajaan Tidore terletak di sebelah selatan Ternate. Menurut silsilah raja-raja Ternate dan

Tidore, Raja Ternate pertama adalah Muhammad Naqal yang naik tahta pada tahun 1081 M.

Baru pada tahun 1471 M, agama Islam masuk di kerajaan Tidore yang dibawa oleh Ciriliyah,

Raja Tidore yang kesembilan. Ciriliyah atau Sultan Jamaluddin bersedia masuk Islam berkat

dakwah Syekh Mansur dari Arab. Raja Tidore mencapai puncak kejayaan pada masa

pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Sultan Nuku dapat menyatukan Ternate dan Tidore

untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda kalah serta terusir dari

Tidore dan Ternate. Sementara itu, Inggris tidak mendapat apa-apa kecuali hubungan dagang

biasa. Sultan Nuku memang cerdik, berani, ulet, dan waspada. Sejak saat itu, Tidore dan Ternate

tidak diganggu, baik oleh Portugis, Spanyol, Belanda maupun Inggris sehingga kemakmuran

rakyatnya terus meningkat. Wilayah kekuasaan Tidore cukup luas, meliputi Pulau Seram,

Makean Halmahera, Pulau Raja Ampat, Kai, dan Papua. Pengganti Sultan Nuku adalah adiknya,

Zainal Abidin. Ia juga giat menentang Belanda yang berniat menjajah kembali.

Sebagai kerajaan yang bercorak Islam, masyarakat Tidore dalam kehidupan sehari-harinya

banyak menggunakan hukum Islam . Hal itu dapat dilihat pada saat Sultan Nuku dari Tidore

dengan De Mesquita dari Portugis melakukan perdamaian dengan mengangkat sumpah dibawah

kitab suci Al-Qur’an. Kerajaan Tidore terkenal dengan rempah-rempahnya, seperti di daerah

Maluku. Sebagai penghasil rempah-rempah, kerajaan Tidore banyak didatangi oleh Bangsa-

bangsa Eropa. Bangsa Eropa yang datang ke Maluku, antara lain Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Kerajaan Goa & Tallo

Kerajaan Goa-Tallo menjelma menjadi satu kerajaan maritim yang tangguh dan

berintregasi menjadi kerajaan Makasar. Kerajaan ini terletak di semenanjung barat daya Sulawesi

selatan. Sekitar abad ke-13 kerajaan ini sudah berdiri,akan tetapi islam baru masuk sekitar abad

17. Raja-raja yang pernah memimpin pada kerajaan ini antara lain

Page 23: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

1. Sultan Alaudin atau Daeng Manrabia

Sultan Alaudin merupakan raja pertama yang memeluk Islam. Pada masa kepemimpinannya

sultan alaudin menyerukan kepada rakyatnya untuk memeluk islam. Pada masa pemerintahannya

(1591-1638) kesultanan makasar berubah menjadi Negara maritime yang sangt kuat dan pada

masa ini orang-orang mulai mengenal jenis perahu layar lambodan phinisi

2. Sultan Malik said (1639-1653)

Pada masa pemerintahan Sultan Malik Said makasar menjadi daerah dagang yng sangat maju.

Karena memang posisi kerajaan ini sangat strategis di wilayah barat Malaka dan timur nusantara.

Makasar menjadi Bandar utama untuk memasuki Indonesia timur yang kaya akan rmpah-rempah

3. Sultan Hasanuddin (1653-1669)

Hasanudin adalah sultan kerajaan makasar yang sangat terkenal. Wilayah kekuasaannya meluas

sampai ke flores dan pulau solor di nusa tenggara. Di bawah kepemimpinan Hasanuddin

kerajaan-kerajan kecil disekitar Makasar seperti wajo,bone,luwu dan sopeng berhasil dikuasai.

Pada masa pemerintahannya,kesultanan goa-tallo terlibat perang besr dengan VOC yangterkenal

dengan perang makasar. Keberanian Hasanuddin mempora-porandakan pasukan belanda di

Maluku mendapat julukan ayam jantan dari timur

4. Mapasomba

Mapasomba memiliki karakter seperti ayahnya,sangat menentang dengan kehadiran Belanda

bahkan lebih keras. Hasanuddin menasehati Mapasomba agardapat bekerja sama dengan Belanda

dengan tujuan menjamin eksisitensi kesultanan makasar.

Kondisi ekonomi pada kerajaan ini sangat pesat pada bidang perdagangan. Makasar juga

berkembang sebagaipelabuhan internasional. Sementara itu untuk menjamin dan mengatur

perdagangan dan pelayaran di wilayahnya. Makasar mengeluarkan UU danhukum perdagangan

yang disebut ade allopiloping bacanna pabalue yang dimuat dalam buku lontana amanna coppa.

F. Media, alat dan sumber belajar

Media : Peta, gambar, power point

Alat dan bahan: laptop, Lcd, papan tulis, kertas HVS, pensil, penghapus,

penggaris,tongkat

Sumber : Hapsari, Ratna.Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X.Jakarta: Erlangga

Page 24: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

G. Langkah-langkah pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

Kegiatan pembukaan

- Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,

menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian

kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Guru menjelaskan tentang Model pembelajaran yang akan

digunakan Talking stick

10 menit

Kegiatan Inti

Mengamati

- Guru mengarahkan dan membangkitkan motivasi siswa untuk

melihat gambar yang ditampilkan serta sebuah peta Indonesia

bagian timur

- Guru melakukan pemaparan materi tentang kerajaan Ternate-

Tidore Goa-Tallo

- Siswa memperhatikan gambar raja-raja dan peta Indonesia

serta pemaparan materi

Nilai yang dikembangkan : ketelitian,kesungguhan, mencari

informasi

Menanya

- Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk

berinteraksi Tanya jawab tentang gambar atau slide

- Siswa diberikan stimulus untuk bertanya yang berkaitan

tentang kerajaan-kerajaan Ternate, Tidore, Goa- Talo

- Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang kritis

Mengumpulkan data

- Siswa dipersilahkan membaca buku paket atau sumber lain

yang terkait dengan materi

Nilai yang dikembangkan : ketelitian,

Mengkomunikasikan

- Guru meminta siswa untuk menutup buku dan

- Guru memberikan tongkat dan pertanyaan kepada siswa

- Siswa yang mendapat tongkat tadi harus menjawab pertanyaan

dari guru

- Jika salah tongkat tersebut diberikan kembali kepada guru

untuk diberikan lagi kepada siswa yang lain

- Guru mengajak siswa untuk meng cross check jawaban

70 menit

Page 25: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

- Terjadi komunikasi atau interaksi antar siswa yang dipandu

oleh guru

- Nilai yang dikembangkan : kemampuan berfikir sistematis,

mengungkapkan pendapat yang singkat dan jelas

Kegiatan penutup

- Guru membimbing siswa untuk menarik simpulan

- Guru menanyakan tentang materi yang kurang dimengerti

siswa

- Guru menanyakan apresiasi siswa terhadap model yang telah

dilaksanakan

- Guru memberikan refleksi tentang moral value apa yang

didapat dalam materi.

- Guru mengingatkan siswa untuk tetap belajar dan menghimbau

kepada mereka untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang

belum dimengerti pada pertemuan selanjutnya.

10 menit

H. Penilaian

Pertemuan keempat

Kompetensi Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Jurnal

b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Jurnal

c. Kisi-kisi : 1. Tata cara berdoa yang baik

2. Dapat mencontohkan sikap toleransi

3. Dapat menyabutkan sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin

No Tanggal Nama Siswa Kejadian

Kompetensi Sikap Sosial

Page 26: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi

c. Kisi-kisi

No Indicator Score

SB B C K

.Menunjukkan sikap peduli

terhadap hasil budaya Islam

Disiplin waktu, artinya saat

memulai dan menyelesaikan

tugas sesuai dengan

ketentuan

Menunjukkan sikap mampu

dan mau bekerja sama

dengan siapapun yang

memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan dan

keyakinan

Menunjukkan rasa

profesionalitas tinggi

dengan mengerjakan tugas

masing-masing dengan

membangun kepercayaan

tinggi

Talking Stick

Nama siswa Pemahaman skor

Jawaban tepat (100)

Jawaban kurang tepat (60)

Jawaban salah (10-50)

Tidak menjawab (0)

Nilai 100 = Siswa menjawab dengan tepat

Nilai 60-80 = Siswa menjawab tapi kurang tepat

Nilai 10-50 = Siswa menjawab tetapi salah

Nilai 0 = Siswa tidak menjawab pertanyaan

Tes terulis

Kompetensi Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen : Pilihan ganda

Page 27: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

c. Kisi-kisi :

Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e!

Pilihan ganda

1. Kerajaan samudra pasai didirikan oleh ….

a. Sultan Zainal abidin d. Sultan Malik Al Tahir

b. Sultan Malik Az zahir

c. Sultan Hasanuddin e. Sultan Malik As Saleh

2. Kerajaan Aceh terletak di …

a. Pidie d. kutacane

b. Lhokseumawe

c. Seulimeum e. Banda Aceh

3. Kerajaan Aceh mencapai puncaknya pada masa kepemimpinan …

a. Sultan Iskandar Muda c. Sultan Salahudin

b. Sultan Iskandar Tani

c. Sultan Hasanuddin d. Sultan Ali Mughayat Syah

4. Seni tari bercorak islam yang berasal dari Aceh adalah …

a. Tari kecak c. Tari pendet

b. Tari saman

c. Tari gambyong d. Tari piring

5. Pada tahun 1519 kerajaan Demak dipimpi oleh …

a. Sultan Trenggono c. Adipati Unus

b. Sultan Prawoto

c. Sultan Sutawijaya d. Raden patah

PERTANYAAN Talking Stick

1. Siapakah nama dari raja ketiga Makasar yang juga merupakan anak dari Sultan hasanuddin!

2. Siapakah nama raja pertama Ternate?

3. Sebutan dari kerajaan ternate dan tidore adalah the …. Island

4. Dimanakah letak kerajaan Ternate

5. Untuk kepentingan perdagangan kesultanan Ternate membentuk persekutuan yang disebut

6. Apa istilah sebutan raja pada kerajaan Makasar

7. Siapakah nama sultan Makasar yang mendapat julukan ayam jantan dari timur

8. Raja Tidore yang paling terkenal pada masa pemerintahannya adalah

9. Kesultanan Tidore juga membentuk persekutuan dagang yang disebut ?

10. Siapakah Raja Makasar pertama yang memeluk agama Islam ?

11. Apa sebutan untuk sultan Zainal Abidin ?

12. Apa nama UU dan hukum perdagangan yang dikeluarkan Mapasomba ?

Kunci jawaban

• Mapasomba

• Mashur Malabo

• Spice

• Maluku

Page 28: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

• Uli lima

• Kolano

• Sultan Hasanuddin

• Sultan Nuku

• Uli siwa

• Alaudin atau DaengManrabia

• Sultan buawala (sultan cengkeh)

• Ade allopioping

Sidikalang, 15 juli 2019

Mengetahui Guru Mata Pelajaran Sejarah Kepala SMA .... Amry Al-Anshary Sitongkir, S.Pd., M.Pd Muhammad Saukani Dabutar. S.Pd NIP.19771225 200501 1010 NIP.

Page 29: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : MAN Dairi

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas / Semester : X / II

Materi Pokok : Interaksi antara budaya lokal, Hindu-

Buddha dan Islam di Indonesia

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

Menghayati keteladanan para

pemimpin dalam toleransi antar

umat beragama dan

mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

- Menunjukkan rasa syukur terkait keteladanan para

pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

- Memperjelas nilai-nilai toleransi antar umat beragama

dengan saling menghargai peninggalan hasil

budaya masa Hindu-Buddha di Indonesia pada

masa masuknya Islam

Menunjukkan sikap tanggung

jawab, peduli terhadap berbagai

hasil budaya pada zaman

praaksara, Hindu-Budha dan

Islam.

- Mengagumi peninggalan-peninggalan dari zaman

Hindu-Budha dan Islam.

- Memiliki rasa tanggungjawab dalam mengerjakan

tugas-tugas yang terkait dengan kegiatan belajar-

mengajar

Page 30: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

- Menunjukkan sikap dan tindakan cinta damai,

responsif dan pro aktif yang ditunjukkan oleh

tokoh sejarah dalam mengatasi masalah sosial dan

lingkungannya.

Mengolah informasi mengenai

proses masuk dan perkembangan

kerajaan Islam dengan

menerapkan cara berpikir

kronologis, dan pengaruhnya pada

kehidupan masyarakat Indonesia

masa kini serta

mengemukakannya dalam bentuk

tulisan.

- Mengetahui informasi mengenai proses masuk dan

perkembangan kerajaan Islam dengan menerapkan

cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada

kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta

mengemukakannya dalam bentuk tulisan.

- Mengetahui kehidupan politik dan social-budaya

indonesia pada masa perkembangan Islam.

- Pengaruh Islam dalam bidang politik, social-

budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari &

music,kalender dan agama di Indonesia.

- Menganalisis bukti-bukti kehidupan dan hasil-hasil

budaya pengaruh islam yang masih ada pada saat

ini

Menganalisis berbagai teori

tentang proses masuk dan

berkembangnya agama dan

kebudayaan Islam di Indonesia.

- Menganalisis pengaruh Islam dalam bidang

politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni

tari & music,kalender dan agama di Indonesia.

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi sikap spiritual

Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa mampu :

a. Menunjukkan sikap berdoa sebelum memulai pelajaran.

b. Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati sesama peserta didik.

Kompetensi Social

a. Menunjukkan sikab toleransi terhadap perbedaan pendapat.

b. Menunjukkan sikap bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam

pembelajaran sejarah

Kompetensi Pengetahuan dan Ketrampilan

Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa mampu :

a. Menjelaskan proses akulturasi Islam dalam bidang politik dan social-budaya di

Indonesia.

b. Mendeskripsikan hasil akulturasi dalam bidang politik dan social-budaya di Indonesia.

c. Menjelaskan proses akulturasi pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni

sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia.

Kompetensi Ketrampilan

a. Menganalisis proses interaksi Islam di nusantara.

Page 31: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

b. Menganalisis hasil interaksi Islam yang masih ada hingga sekarang

c. Menyusun makalah atau hasil laporan tulis tentang hasil akulturasi Islam di Indonesia.

D. Materi Pembelajaran

a. Akulturasi dan Asimilasi kebudayaan

b. Kehidupan politik dan social-budaya indonesia pada masa perkembangan Islam.

c. Interaksi antara tradisi lokal dan kebudayaan Hindu- Budha

d. Pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari

& music,kalender dan agama di Indonesia.

e. Bukti-bukti kehidupan dan hasil-hasil budaya pengaruh islam yang masih ada pada

saat ini

Materi Fakta

• Islam telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7, namun baru berkembang pesat sekitar

abad ke-13. Bangsa Arab, persia dan Gujarat memainkan peran yang besar.

Penyebarannya berjalan secara bertahap dan melalui beberapa saluran, seperti

perdagangan, pendidikan, perkawinan, dakwah, ajaran tasawuf dan kesenian.

• Hasil interaksi dengan kebudayaan lokal melalui asimilasi dan akulturasi terlihat dalam

hal-hal seperti aksara, sistem kepercayaan, kesusatreaan, pemerintah, kesenian, sistem

bangunan tata kota, bidang seni rupa, dan sistem kalender.

Materi Konsep

• Akulturasi adalah masyrakat menerima unsur-unsur baru dari kebudayaan Hindu-Budha

sambil tetap mempertahankan kebudayaan aslinya.

• Asimilasi adalah percampuran anatara kebudayaan lokal dan kebudayaan hindu-budha

yang menghasilkan kebudayaan baru.

• Proses akulturasi juga terjadi pada sistem kalender, yaitu dalam bentuk penggunaan

sistem kalender saka.

Materi prinsip

• dalam bidang sosial, masyarakat pada zaman Hindu-Budha mengenal sistem kasta.

Dengan masuknya agama dan kebudayaan Islam, sistem kasta perlahan-lahan

menghilang.

E. Metode Pembelajaran

Pendekatan umum : pendekatan spiral.

Metode : Group Investigation, diskusi,observasi literature.

Model : Question Student Have,

F. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran

Media : gambar, film dan power point

Page 32: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Alat : laptop, LCD,papan tulis, kertas hvs, pensil,penghapus.

Sumber : Hapsari, Ratna. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA-MA/SMK Kelas X.

Erlangga. Jakarta.

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Langkah-langkah kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

Kegiatan pembukaan

- Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik

untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,

menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian

kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

- Guru menjelaskan tentang Model pembelajaran yang akan

digunakan

10 menit

Kegiatan Inti

Mengamati

- Guru mengarahkan dan membangkitkan motivasi siswa untuk

memahami apa itu akulturasi dan asimilasi

- Guru melakukan pemaparan materi tentang akulturasi dan

asimilasi kebudayaan

- Siswa memperhatikan contoh asimilasi dan akulturasi

kebudayaan yang ada

Nilai yang dikembangkan : ketelitian,kesungguhan, mencari

informasi

Menanya

- Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk

berinteraksi Tanya jawab tentang gambar atau slide

- Siswa diberikan stimulus untuk bertanya yang berkaitan

tentang asimilasi dan akulturasi serta interaksi kebudayan

lokal

- Nilai yang dikembangkan : rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang kritis

Mengumpulkan data

- Siswa dipersilahkan membaca buku paket atau sumber lain

yang terkait dengan materi

Nilai yang dikembangkan : ketelitian,

Mengkomunikasikan

- Guru meminta siswa untuk menutup buku dan

70 menit

Page 33: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

- Guru memberikan tongkat dan pertanyaan kepada siswa

- Siswa yang mendapat tongkat tadi harus menjawab pertanyaan

dari guru

- Jika salah tongkat tersebut diberikan kembali kepada guru

untuk diberikan lagi kepada siswa yang lain

- Guru mengajak siswa untuk meng cross check jawaban

- Terjadi komunikasi atau interaksi antar siswa yang dipandu

oleh guru

- Nilai yang dikembangkan : kemampuan berfikir sistematis,

mengungkapkan pendapat yang singkat dan jelas

Kegiatan penutup

- Guru membimbing siswa untuk menarik simpulan

- Guru menanyakan tentang materi yang kurang dimengerti

siswa

- Guru menanyakan apresiasi siswa terhadap model yang telah

dilaksanakan

- Guru memberikan refleksi tentang moral value apa yang

didapat dalam materi.

- Guru mengingatkan siswa untuk tetap belajar dan menghimbau

kepada mereka untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang

belum dimengerti pada pertemuan selanjutnya.

10 menit

Pertemuan Kedua

Pendahuluan (10 menit)

a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa

b. Mengkondisikan siswa untuk belajar dan memotivasi siswa terkait kehidupan

politik dan social-budaya indonesia pada masa perkembangan Islam.

c. Apersepsi: bertanya jawab pengetahuan dasar mengenai kehidupan politik dan social-

budaya indonesia pada masa perkembangan Islam.

d. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini, yaitu pembelajaran menggunakan

model “Question Student Have”.

Inti (70)

Membimbing siswa secara untuk :

Mengamati (Observing)

1) Mendengarkan penjelasan materi dari guru sebagai pendahuluan materi dengan

menampilkan gambar-gambar atau Power Point.

2) Membentuk kelompok maksimal 5 orang

3) Membagikan potongan kertas kepada peserta didik

4) Mengumpulkan potongan kertas tersebut

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat

Menanya (Questioning)

Page 34: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

1) Menugaskan kepada peserta didik untuk menuliskan pertanyaan yang mengenai

materi yang di sampaikan guru ataupun materi yang nasih belum di mengerti oleh

peserta didik

2) Mengajukan pertanyaan mengenai pengaruh-pengaruh Islam di Indonesia.

3) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan politik dan social-budaya

Indonesia pada masa perkembangan Islam.

4) Guru dapat membimbing siswa peserta didik menyusun pertanyaan seperti :

• Bagaimana proses akulturasi Islam dengan budaya Hindu-Budha?

• Factor apa yang membuat pengaruh Islam berkembang pesat di Indonesia?

• Bagaimana dengan perkembangan politik pada masa penyebaran Islam.

5) Guru memastikan tidak ada pertanyaan yang sama antar kelompok.

Kompetensi yang diharapkan : menumbuhkembangkan kemampuan untuk

bertanya,,menumbuhkan rasa ingin tahu, perhatian, sikap saling menghormati,

Pengumpulan Data (Experimenting)

1) Lembar kertas dibagikan, setelah selesai lalu diambil kembali oleh guru.

2) Kemudian dibagikan lagi secara acak dengan kelompok lain, untuk menjawab

pertanyaan.

3) Peserta didik membaca dari berbagai sumber belajar yang berkaitan dengan

pengaruh-pengaruh masuknya Islam di Indonesia.

4) Membaca dari berbagai sumber kehidupan politik dan social-budaya indonesia pada

masa perkembangan Islam

5) Mengumpulkan data/informasi tentang sumber mengenai pengaruh-pengaruh Islam

di Indonesia.

6) Menganalisis sumber informasi mengenai pengaruh-pengaruh masuknya Islam di

Indonesia.

7) Peserta didik mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh peserta didik

di kelompok lain.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa

hormat,disiplin dan menerima pendapat orang lain.

Mengasosiasi (Associating)

1) Kelompok tersebut wajib untuk menjawab pertanyaan tersebut

2) Guru membantu jika ada siswa yang sudah tidak mampu memecahkan

soal/pertanyaan yang ada..

3) Menyimpulkan informasi atau data yang akan dikumpulkan

4) Menyimpulkan pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra,

seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia dari informasi yang

telah dikumpulkan.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat

Mengkomunikasikan (Communicating)

Page 35: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

1) Mengkomunikasikan pertanyaan dan jawaban dari seluruh kelompok tentang pengaruh

bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan

agama di Indonesia dalam bentuk laporan dan membacakannya.

2) Mendiskusikan kesimpulan tentang pengaruh Islam dalam bidang agama dan bahasa

di Indonesia.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat

Penutup (10 menit)

1) Mendorong siswa untuk melakukan menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-

nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

2) Guru menugaskan peserta didik untuk mencari dan mengumpulkan data/informasi

tentang pengaruh Islam dalam bidang bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni

rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia untuk pertemuan yang akan

dating.

Pertemuan Ketiga

Pendahuluan (5 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, berdoa bersama, presensi serta

memotivasi peserta didik.

b. Menanyakan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.

c. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen

d. Guru menjelaskan maksud pembelajaran mengenai materi mengenai pengaruh Islam

dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender

dan agama di Indonesia dengan model Group Investigation

Inti (75 menit)

Membimbing siswa secara berkelompok untuk

Mengamati (Observing)

1) Guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu

materi/tugas tentang mengenai pengaruh Islam dalam bidang politik, social-budaya,

seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia yang

berbeda dari kelompok lain,

2) Masing-masing kelompok membahas tugas yang telah ditetapkan secara kooperatif

yang bersifat penemuan

3) Membaca dari berbagai sumber belajar tentang sumber belajar tentang pengaruh

Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari &

music,kalender dan agama di Indonesia.

4) Menganalisis sumber informasi mengenai sumber belajar tentang pengaruh Islam

dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender

dan agama di Indonesia.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat

Menanya (Questioning)

1) Masing-masing kelompok menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru.

Page 36: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

2) Guru memastikan bahwa disetiap kelompok mempunyai materi untuk mengerjakan

tugas.

3) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan sumber belajar tentang pengaruh

Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari &

music,kalender dan agama di Indonesia.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat

Pengumpulan Data (Experimenting)

1) Mengumpulkan data/informasi tentang berbagai informasi mengenai berbagai

pengaruh Islam yang masuk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

2) Mengumpulkan data/informasi tentang sumber belajar tentang pengaruh Islam

dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender

dan agama di Indonesia.

3) Guru mendampingi pelaksanaan, untuk memantau kegiatan berlangsung sesuai

rencana.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat

Mengasosiasi (Associating)

1) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil yang telah di capai dalam

tugasnya.

2) Mengevaluasi pengaruh-pengaruh Islam dalam sumber belajar tentang pengaruh

Islam dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari &

music,kalender dan agama di Indonesia dalam bentuk laporan setelah menganalisis

dan menyimpulkan informasi atau data yang akan dikumpulkan.

3) Menyimpulkan pengaruh Islam dalam sumber belajar tentang pengaruh Islam

dalam bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender

dan agama di Indonesia dari informasi yang telah dikumpulkan.

Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa ingin

tahu, kemampuan untuk merumuskan pertanyaan, melatih pemikiran kritis

Mengkomunikasikan (Communicating)

1) Setelah selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan

kelompok

2) Menyampaikan hasil evaluasi dan simpulan tentang pengaruh-pengaruh Islam

bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender dan

agama di Indonesia di depan kelas.

3) Guru bertindak sebagai pengawas dan fasilitator, selama proses presentasi

dilaksanakan.

4) Mengkomunikasikan hasil evaluasi dan simpulan tentang pengaruh Islam dalam

bidang bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni rupa, seni tari & music,kalender

dan agama di Indonesia

5) Mendiskusikan hasil kerja kelompok dengan teman sekelas dan menyimpulkan

tentang pengaruh Islam dalam bidang bidang politik, social-budaya, seni sastra, seni

rupa, seni tari & music,kalender dan agama di Indonesia

Page 37: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Kompetensi yang diharapkan : mengungkapkan pendapat singkat,

kemampuan berpikir sistematis

Penutup (10 menit)

• Mendorong siswa untuk melakukan menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan

nilai-nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

• Guru mengingatkan peserta didik untuk tetap belajar dan menghimbau kepada mereka

untuk tidak segan bertanya jika ada hal yang belum dimengerti pada pertemuan

selanjutnnya.

H. Penilaian

1. Kompetensi Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Jurnal

b. Bentuk Intrumen : Lembar Penilaian Jurnal

c. Kisi-kisi : 1. Tata cara berdoa yang baik

2. Dapat mencontohkan sikap toleransi

3. Dapat menyebutkan sikap-sikap yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin.

No Tanggal Nama Siswa Kejadian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Dst

1. Kompetensi Sikap Sosial

A. Teknik Penilaian : Observasi

B. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi

C. Kisi-kisi :

No Indicator Score

SB B C K

1. Menunjukkan perilaku sopan-santun

sebagai perwujudan saling menghormati

2. Menerima saran dan kritik dari

kelompok lain.

3. Disiplin waktu, artinya tepat waktu saat

memulai dan mengakhiri diskusi

4. Menunjukkan rasa tanggung jawab

Page 38: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

dalam berdiskusi dan presentasi sebagai

bentuk disiplin dalam pembelajaran.

Sikap sosial, spiritual, keterampilan:

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00

Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65

Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

Kompetensi Pengetahuan

Teknik Penilaian : Tes tertulis

Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda dan Uraian

Kisi-kisi : a. Soal Pilihan Ganda

a. Uraian

No Kompetensi

Dasar Indikator

No

Soal Soal Jawaban

1 Menganalisis

berbagai teori

tentang

proses masuk

dan

berkembang

ya agama

serta

kebudayaan

Islam di

Indonesia

Mengetahui

kehidupan politik

dan social-budaya

indonesia pada

masa

perkembangan

Islam

Pengaruh Islam

dalam bidang

politik, social-

budaya, seni sastra,

seni rupa, seni tari

& music, kalender,

dan agama di

Indonesia.

1

2.

3.

Pengaruh budaya Islam dalam

kehidupan masyarakat Indonesia

pada zaman madya adalah…

a. Pendewaan terhadap raja

semakin dalam

b. Pengaruh budaya asli Indonesia

semakin lenyap

c. Jabatan raja dalam

pemerintahan semakin pudar

d. Hilangnya sistem kasta dalam

masyarakat

e. Timbulnya penetrasi budaya

Indonesia Islam

Salah satu contoh adanya pengaruh

budaya Islam di Indonesia dalam

bidang politik adalah…

a. Raja berkuasa atas kedaulatan

rakyat

b. Hubungan raja dengan rakyat

menjadi bebas

c. Raja bergelar Sultan atau

Sunan

d. Kekuasaan wilayah di tangan

keluarga raja

e. Rakyat berkewajiban

membayar ganti rugi

D

C

D

Page 39: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

4.

5.

Karya sastra Jawa yang didalamnya

terdapat serat yang mengisahkan

dinasti raja-raja Jawa dihubungkan

dengan para dewa atu juga para nabi,

serat tersebut adalah tersebut

dibawah ini, kecuali…

a. Serat Titi Asri

b. Serat Pararaton

c. Serat Centiniyui

d. Serat Babad Tanah Jawi

e. Serat Gatot Kaca

Pada awal perkembangan Islam di

Indonesia seni pahat tidak dapat

berkembang, karena….

a. Seni patung dianggap budaya

Hindu

b. Membuat patung

membutuhkan keahlian

khusus

c. Membuat patung dianggap

bertentangan dengan ajaran

Islam

d. Ajaran Islam melarang

pembuatan patung

e. Patung dapat dijadikan obyek

pemujaan

Berikut ini merupakan hasil

akultarasi budaya,kecuali….

a. Tumbuhnya kehidupan

masyarakat Jawa Hindu

b. Tumbuh dan berkembangnya

sistem birokrasi kerajaan

Jawa

c. Tumbuh dan berkembangnya

kekuasaan mutlak raja

d. Adanya karya Sastra berisi

Cerita panji. Aji Saka. Kitab

Negarakertagama, Kitab

Pararaton

e. Adanya masyarakat Islam

C

C

Page 40: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Sinkretik.

4. Kompetensi Ketrampilan

Teknik Penilaian : Observasi

Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

Kisi-kisi :

a. Non Test

1. Nilai Individu

No Aspek yang dinilai Nama

siswa

Nilai

kualitatif

Nilai

kuantitatif Jumlah

1. Keaktifan siswa

dalam diskusi

2. Keaktifan siswa

dalam menjawab

3. Keaktifan siswa

dalam mencari

sumber belajar.

b. Nilai kelompok

No Nama kelompok Diskusi Presentasi Score

1. Kelompok 1

2. Kelompok 2

3. Kelompok 3

4. Kelompok 4

5. Kelompok 5

2. Tertulis

No Nama Produk Score

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Dst

Keterangan :

• Sikap social, spiritual, ketrampilan

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00

Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33

Page 41: NAMA GURU : Muhammad Saukani Dabutar NAMA SEKOLAH

Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65

Kurang : apabila memperoleh skor kurang 1,66

• Pengetahuan :

Pengetahuan : Objective test :

Jawaban benar X 4 = Nilai

10

Essay :

Jawaban benar x 2 = Nilai

Sidikalang, 15 juli 2019

Mengetahui Guru Mata Pelajaran Sejarah Kepala SMA .... Amry Al-Anshary Sitongkir, S.Pd., M.Pd Muhammad Saukani Dabutar. S.Pd NIP.19771225 200501 1010 NIP.