NAPZA intoksikasi

7/23/2019 NAPZA intoksikasi

1/46

Yang Terjadi Pada

Penyalahgunaan NAPZA

Komplikasi


2/46


3/46

The Most Common Toxic Syndromes

Anticholinergic syndromes

Sympathomimetic syndromes

Opiate, sedative or ethanol intoxication

Cholinergic syndromes


4/46

Confusioncentral nervous system depressionweaknesssalivationlacrimationunaryfecal incontinencegastrointestinal crapingemesis

diaphoresismuscle fasciculationspulmonary edemamiosisbradycardia

tachycardiaseiures


Cholinergic syndromes

Common signs Common causes

!rganophosphatecarbamate insecticidesphysostigmine" edrophonium

some mushrooms


5/46


Anticholinergic syndromes

Common signs

#elirium with mumbling speech

Tachycardia

#ry

$lushed skin

#ilated pupils

%yoclonus

&lightly elevated temperature'rinary retention

#ecreased bowel sounds

(&eiure and dysrhythmias may occur in

severe cases)

Anthistamine

Antiparkinson medication

Atropine

&chopolamine

Amantadine

Antipsychitic agents

Antidepressant agentsAntispasmodic agents

%ydriatic agents

&keletal muscle rela*antss

%any Plant (notably jimson weed and

Amanita muscaria)

Common causes


6/46


&ympathomimetic syndromes


#elusions

Paranoia

Tachycardia(or brandycardia if thedrug is a pure alpha+adrenergic agonist)

,ypertension

hyperpyre*ia

#iaptoresis

Piloerection

%ydriasis

,yperrefle*ia

(&eiures" hypotension

dysrhythmias may occur in severe cases)

Cocaine

amphetamine

methamphetamine (and its derivaties -"

.+methylenedio*yamphetamine" -" .+

methylene+dio*ymethampetamine" -".+

methylenedio*yethamphetamine" and /"

0+dimetho*y+.+bronmoamphetamine)

over+the+counter decongestants

(phenylpropanolamine" ephedrine and

pseudoephedrine)

1n caffeine and theophyline overdoses"similar

findings" e*cept for the organic psychiatric

signs" result from catecholamine release


7/46

Coma

respiratory depression

miosishypotension

brandycardia

hypothermia

pulmonary edema

decreased bowel sounds hyporefle*ia

needle marks

(&eiures may occur after overdoses of some

narcotic" notably propo*yphene)


!piate" sedative or ethanol into*ication


Narcotics

barbiturates

benodiaepinesethchlorvynol

glutethimide

methyprylon

metha2ualone

meprobamate

ethanol

clonidine

guanaben


8/46

Prinsip Penatalaksanaan Kasus

Keracunan Penatalaksanaan kegawatan

Penilaian Klinis

Dekontaminasi racun

Pemberian antidotum

Terapi suportif

Observasi dan konsultasi

Rehabilitasi


9/46

Keadaan Klinis Yang Perlu Mendapat

Perhatian

Koma

KejangHenti jantung

Henti napas

Sok


10/46

= Heroin / Morfin

= Extasy

Putauw

Shabu

Cocaine

MASALAH KETERGANTUNGAN OBAT

Gana = Mariyuana


11/46


12/46


13/46

Morfn

Sumber : Drug-ARM.(Awareness and Relief Movement)


14/46

Pneumonia

HCV / HIV

PEMAKAI SEHAT

Kelompok risiko tinggi

Emergensi

Phenomena Gunun! Es " #$P%$ "


15/46

Perkiraan aktu deteksi dalam urin!e!erapa "enis o!at

!enis obat "amana waktu bisa dideteksi

#mfetamin $ hari

%arbiturat & hari 'short acting( ) minggu 'long acting(

%en*idia*epin ) hari

Kokain $ + , hari

Kodein $ hari

Heroin & + $ hari-ethadone ) hari

-orpin $ + . hari

Dr.Nanang Sukmana, S!D. "A#


16/46

&uatu derivat morfin dengan kekuatan - + 0 kali morfin

#alam waktu 0 menit setelah suntikan dirubahmenjadi morfin

#alam waktu .3 menit konsentrasinya (morfin)

melebihi heroin,eroin mudah masuk ke cerebral 4 serebri 5 otak

mudah intoksikasi

Heroin& 'iacetyl morphine (

Dr.Nanang Sukmana, S!D. "A#

P)*$)+


17/46


18/46

%ekanisme 6erja !piat di !tak pada Pengguna

Nalokson

7ndorphin

(endogen morfin)

# $

8eseptor

!piat

%orfin


19/46

POLA ENDORPHIN DI SSP


20/46

MCI / SAKIT HEBATTRAUMA

%orfin

Endorphin


21/46

Status

/munologi

Putus Obat

Overdosis

#diksi

H/0

Pneumonia

drug abuse

1ndokarditis

/nfektif

Kel2 hematologi

H30

/nfeksi 4 Kulit

SSP

Kehamilan

Kognitif

Dispepsia

1mboli paru

Komplikasi %arkotika


22/46

Morphine kemotaktik & Phagositosis

19!"19#! $

En%okar%itis Inekti

Septi' throm(osis

A(s'esses

19)! $ I*+ AI*S

Klinik $


23/46

Ineksi

Imunitas

Paparan kuman

,+SA $ in small area - . I*+ HIV

C*#C*)

0K

AK ,2mphokine A'ti3ate% KillerI4 stimulatie% 0K Cell

A*CC

*TH ,"


24/46

Pneumonia *rug A(use

,Ineksi Paru oleh karena 5piat

1

&ering terjadi pneumonia yang disebabkan oleh aspirasi (aspirasi

pneumonia)9Pada pemakaian lama opiat baik intravena maupun inhalan

(dihirup) sering ditemukan kerusakan jaringan paru berupa proses

fibroinfiltrat9


25/46

Pneumonia

Drug

#buse


26/46


27/46

Cardiovascular inection

6erhu(ungan %engan I*+6akteri (erasal %ari kulit & pelarut

Staph2lo'o''us aureus ,7! 8Strepto'o''usEntero'o''usPseu%omonas

Kle(siellaSerratiaCan%i%a


28/46

Ine'te% Car%itis ,Ineksi %i antung4

Etiologi : ; Sta$%lo&o&&us ( 03< )

; Streto&o&&us( =0< )

Keluhan : + %emam( >0+=33< ) + rasa lesu( -3< )

+ anoreksia(tidak nafsu makan) dan

penurunan (erat (a%an( =3+=0< )

+ sesak napas( =3< )

Pemeriksaan isik: bervariasi


29/46

&C'(),)*dari ++ orang -data .r/ %anang/

S 0

1S/ Sasta (Sep 1997-Mei 1999)

#( -)+,*0dari # orang -23. 1SCM0

tahun 1999

Sekarang +4 *


30/46

,epatitis C ditularkan terutama melalui %arah %an pro%uk %arah

Penularan melalui ibu hamil dapat terjadi 78kecuali pada keadaan ibu

yang mempunyai jumlah virus dalam darah (viral load) yang tinggi

Peningkatan ,epatitis C seiring dengan penggunaan narkobadengan suntikan

Pengobatan ,epatitis C dengan pemberian inter3erondan ribavirin

selama ?+@ bulan

Hepatitis C ,lan:utan


31/46

+pa2a " +pa2a Pa%a Pen%erita Hepatitis C

Cukup istirahat

,indari konsumsi alkohol" NAPZA

,indari pemakaian obat+obat yang tidak diperlukan (obat pusing" dll) %akan makanan yang bergii

6onsultasi rutin dengan dokter

1nterferon 8ibavirin


32/46

&2'#$-)(*0 dari #5 orang - 23. 1SCM 0

tahun 1999

# orang dari POK.2S6S tahun 2000

## -7(,+*0 dari $7 orang

-1S/ Sulianti Saroso 8akarta0


33/46


34/46

Adverse effect of %ood+Altering on pregnancy and the newbornAdverse effect of %ood+Altering on pregnancy and the newborn

#rug

AmphetaminesBarbiturates

&edative

Tran2uiliers

&pontaneous

Abortion

Premature

#elivery

Perinatal

%ortability

Neonatal

Dithdrawal

$etal #istress

Congenital

Abnormality

,eroin


35/46

3e"ala Putus O!at 9

%ata berair

&eperti pilek Bersin

6eringat banyak

Tangan gemetar

6ulit angsa

S$K$)


36/46

CRAVING

= Suges(ti)

INTERNAL CRAVING5en!"#$in


37/46

E%TERNAL CRAVING

Le&i$ ' * t$ ( + )

KEPRIBADIAN ADIKSI


38/46

,-E.,S0S


39/46


40/46

Al T t l k 2 t k ik i O i


41/46

Alur Tatalaksana 2ntoksikasi Opium

/ntoksikasi golongan opiat-#loanamnesa

-Riwaat pemakaian obat-%ekas suntikan '6eedle track sign(-Pemeriksaan urin

Trias intoksikasi opiat-Depresi napas-Pupil pin+point-Kesadaran menurun

Suport sistem pernapasan 7 sirkulasi

/ntravenous nalokson 'lihat protokol(

Observasi8pengawasan tanda vital 7

dipuasakan selama 9 jam


42/46

Penatalaksanaan !verdosis !pioid

Eejala klinis

Penurunan kesadaran disertai salah satu dari:

>3< pengguna narkoba melalui suntikan (#n'e&tion Drug ser 4 1#')"

=9 $rekuensi pernapasan F =/ kali4menit

/9 Pupil miosis (seringkaliin-oint)9

-9 Adanya riwayat pemakaian morfin4heroin4 terdapat needle tra&k sign


43/46

Tindakan

=9Tanpa hipoventilasi : #osis awal diberikan 3". mg iv9

/9#engan hipoventilasi : #osis awal diberikan =+/ mg iv9

-9Bila tidak ada respon dalam 0 menit "diberikan nalokson =+/ mg iv

hingga timbul respon perbaikan kesadaran dan hilangnya depresi

pernapasan" dilatasi pupil atau telah mencapai dosis maksimal

=3 mg9 Bila tetap tidak ada respons lapor konsulen Tim Narkoba9

Penanganan kegawatan

Bebaskan jalan nafasBerikan oksigen =33< sesuai kebutuhanPasang infus #0< emergensi atau NaCl 3"G


44/46

.97fek nalokson berkurang /3I.3 menit dan pasien dapat jatuh

kedalam keadaan overdosis kembali" sehingga perlu pemantauan

ketat tanda+tanda penurunan kesadaran" pernapasan dan

perubahan pada pupil serta tanda vital lainnya selama /. jam9

'ntuk pencegahan dapat diberikan drip nalokson satu ampul

dalam 033 cc #0< atau NaCl 3"G< diberikan dalam . I ? jam9

09&impan sampel urin untuk pemeriksaan opioid urin dan lakukan

foto toraks9?9Pertimbangkan pemasangan 7TT ( endotra&$eal tube) bila :

>9Pasien dipuasakan untuk menghindari aspirasi akibat spasmepilorik

Pemberian antidotum nalo*one (/)

Pernapasan tidak adekuat!ksigenasi kurang meski ventilasi cukup,ipoventilasi menetap setelah pemberian nalokson ke I /9


45/46

1; E%ema paru %io(ati sesuai %engan anti%otn2a 2aitu pem(erian nalo


46/46

:mergensi

&ospitalisasi

1eha!ilitasi

Penyuluhan

Tatalaksana Penderita NAPZA

Documents

NAPZA intoksikasi