14
Rasulullah SAW adalah Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayy bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhor bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrika bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan, terus nasabnya menyambung kepada Nabi Ibrahim AS. Di bawah ini akan diuraikan sekelumit manaqib singkat leluhur-leluhur Rasulullah SAW dari ayahnya hingga Adnan, karena hanya sampai Adnan nasab Rasulullah SAW yang di-shahih-kan oleh Ahli Hadits. 1. Adnan bin Muqawwam Adnan bin Muqawwam adalah keturunan ke-7 dari Nabi Ismail AS, ke- 8 dari Nabi Ibrahim AS, ke-18 dari Nabi Nuh AS, ke-21 dari Nabi Idris AS dan ke-27 dari Nabi Adam AS, demikian menurut Imam Ibnu Hisyam dalan kitab Sirohnya, Tahdzib Siroh Nabawiyyah. Adapun nasab lengkapnya adalah Adnan bin Muqawwam bin Nakhur bin Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail AS bin Ibrahim Al Khalil AS bin Tairukh bin Nakhur bin Sawiragh bin Raghu bin Falikh bin Aibar bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh AS bin Lamik bin Mattusyilakh bin Idris AS bin Yarid bin Mahlayil bin Qaynan bin Anusy bin Syist AS bin Adam AS. Adnan adalah salah satu keturunan Nabi Ismail yang tetap memegang teguh ajaran datuknya, Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim. Ia mempunyai dua orang anak, Akk dan Ma’ad. Akk kemudian menikah dengan seorang wanita Bani Asy’ariyyin keturunan Qathani dan menetap di negerinya,

Nasab Rosululloh SAW

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nasab Rosululloh SAW

Rasulullah SAW adalah Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin

Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ayy

bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhor bin Kinanah bin Khuzaimah bin

Mudrika bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan, terus nasabnya

menyambung kepada Nabi Ibrahim AS. Di bawah ini akan diuraikan

sekelumit manaqib singkat leluhur-leluhur Rasulullah SAW dari ayahnya

hingga Adnan, karena hanya sampai Adnan nasab Rasulullah SAW yang di-

shahih-kan oleh Ahli Hadits.

1. Adnan bin Muqawwam

Adnan bin Muqawwam adalah keturunan ke-7 dari Nabi Ismail AS, ke-8 dari

Nabi Ibrahim AS, ke-18 dari Nabi Nuh AS, ke-21 dari Nabi Idris AS dan ke-27

dari Nabi Adam AS, demikian menurut Imam Ibnu Hisyam dalan kitab

Sirohnya, Tahdzib Siroh Nabawiyyah. Adapun nasab lengkapnya adalah

Adnan bin Muqawwam bin Nakhur bin Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin

Nabit bin Ismail AS bin Ibrahim Al Khalil AS bin Tairukh bin Nakhur bin

Sawiragh bin Raghu bin Falikh bin Aibar bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam

bin Nuh AS bin Lamik bin Mattusyilakh bin Idris AS bin Yarid bin Mahlayil bin

Qaynan bin Anusy bin Syist AS bin Adam AS. Adnan adalah salah satu

keturunan Nabi Ismail yang tetap memegang teguh ajaran datuknya, Nabi

Ismail dan Nabi Ibrahim. Ia mempunyai dua orang anak, Akk dan Ma’ad. Akk

kemudian menikah dengan seorang wanita Bani Asy’ariyyin keturunan

Qathani dan menetap di negerinya, yaitu Yaman. Adapun Ma’ad kemudian

menurunkan kabilah lain di kota Makkah dan menjadi penguasa disana. Dari

keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

 

2. Ma’ad bin Adnan

Diantara putra Adnan yang tetap tinggal di kawasan Hijaz dan meneruskan

perjuangan dakwah dalam menyebarkan agama yang dibawa Nabi Ibrahim

adalah Ma’ad bin Adnan. Ia kemudian menikah dengan wanita setempat dan

Page 2: Nasab Rosululloh SAW

mempunyai empat orang anak. Mereka adalah Qudha’ah, Qanash, Iyad dan

Nizar. Quda’ah bin Ma’ad kemudian merantau ke negeri Yaman dan tinggal

di daerah kabilah Himyar bin Saba. Sementara Qanash keturunannya

sebagian berada di kawasan Iraq, diantara keturunannya adalah Nu’man bin

Munzir, Raja Herat, Iraq, pada masa RasulullahSAW. Adapun Iyad, tidak ada

sedikitpun keterangan mengenai keturunannya. Terakhir, Nizar bin Ma’ad

adalah yang keturunannya tetap lestari dan menjadi penjaga Rumah Suci

Allah di Makkah. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

 

3. Nizar bin Ma’ad

Nizar bin Ma’ad adalah seorang yang memiliki kemuliaan akhlak dan

keluasan ilmu, semasa hidupnya ia menjadi tempat bersandarnya orang

yang membutuhkan. Ia mempunyai tiga orang anak yang dua diantaranya

menurunkan banyak kabilah Arab. Mereka adalah Rabi’ah, Anmar dan

Mudhar. Rabi’ah, dia terputus keturunannya, sedangkan Anmar banyak

menurunkan kabilah-kabilah, diantaranya kabilah Bani Anzah, Bani Abdu

Qais, Bani Taghlib dan Bani Hanifah (kabilahnya Musailamah bin Habib Al

Kadzab, sang Nabi Palsu pada masa Rasulullah SAW). Adapun Mudhar bin

Nizar tetap tinggal di Makkah dan menjadi pemuka kaum dan keturunannya.

Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

 

4. Mudhar bin Nizar

Mudhar bin Nizar merupakan seorang yang shalih dan menjadi tumpuan

kaumnya, pemberi rasa aman bagi yang ketakutan dan pelindung bagi yang

lemah. Ia mempunyai tiga orang anak, yaitu Qais Ailan, Ilyan dan Ilyas.

Diantara anak-anaknya, hanya Ilyan yang keturunannya terputus. Anak-anak

keturunan Qais Ailan bin Mudhar kemudian disebut kabilah Bani Qais Ailan,

darinya terbentuk lagi beberapa kabilah besar, diantara kabilah Bani Sulaim,

Bani Ghataffan dan Bani Hawazin. Diantara keturunan kabilah Bani Hawazin

Page 3: Nasab Rosululloh SAW

adalah dua orang istri Rasulullah SAW, yaitu Ummul Mu’minin Zainab binti

Khuzaimah bin Harits bin Abdullah bin Amar bin Abdu Manaf bin Hilal bin

Amir bin Sha’sha’ah bin Mu’awiyyah bin Bakr bin Hawazin bin Mashur bin

Ikrimah bin Khashafah bin Qaisbin Ailan bin Mudhar dan Ummul Mu’minin

Maimunah binti Harits bin Huzn bin Bahir bin Huzam bin Ruaibah bin

Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’ah bin Mu’awiyyah bin Bakr bin

Hawazin. Adapun Ilyas, dia mewarisi sifat dan keutamaan ayahnya, dia

menjadi penerus ayahnya dalam memimpin kaumnya. Dari keturunannya

lahirlah Rasulullah SAW.

 

5. Ilyas bin Mudhar

Ia adalah seorang Faqih di masanya yang mengajak kaumnya untuk

bersama-sama mengagunggkan Ka’bah dan Tanah Haram. Dialah orang

yang pertama kali berkurban unta di Tanah Haram. Ketika ia sedang

menyembelih untanya itu, terdengarlah dari sulbinya (tulang punggung)

suara Nur Muhammad yang sedang bertalbiyah. Ia mempunyai tiga orang

anak, Thabikhah, Qam’ah dan Mudrika. Mudrika inilah yang kemudian

menjadi penerus perjuangannya. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

 

6. Mudrika bin Ilyas

Ia yang bernama asli Amir, adalah seorang pemuka agama dan hakim yang

adil di masanya, tempat mengadu semua permasalahan yang muncul di

masyarakat. Ia adalah satu-satunya putra ayahnya yang menurunkan

keturunan. Ia mempunyai dua orang anak, yang mana keduanya

menurunkan kabilah-kabilah yang besar. Anak pertamanya adalah Hudzail,

penghulu kabilah Hudzail yang sempat berperang dengan Abrahah ketika

penguasa yang lalim itu hendak menghancurkan Ka’bah. Sedangkan anak

keduanya bernama Khuzaimah yang meneruskan estafet perjuangan dakwah

ayahnya. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

Page 4: Nasab Rosululloh SAW

 

7. Khuzaimah bin Mudrika

Satu diantara dua putra Mudrika bin Ilyas yang mewarisi keluhuran sifat dan

ilmunya adalah Khuzaimah bin Mudrika. Pada masanya kota Makkah makmur

dan terjaga dari gangguan luar. Ia mempunyai empat orang anak, Al Huun,

Asad, Asadah dan Kinanah. Diantara mereka hanya dua orang yang

keturunannya tetap tumbuh di Makkah, yaitu Asad dan Kinanah. Jika Asad

menurunkan salah satu wanita mulia, istri Rasulullah SAW, yaitu Ummul

Mu’minin Zainab binti Jahsyi bin Riab bin Ya’mar bin Shabrah bin Murrah bin

Kabir bin Ghanam bin Daudan bin Asad bin Khuzaimah, maka Kinanah

menurunkan seorang makhluk teragung, Rasulullah SAW.

 

8. Kinanah bin Khuzaimah

Ia adalah penerus kepemimpinan ayahnya yang memberi rasa aman kepada

kaumnya. Rumahnya senantiasa didatangi oleh orang-orang yang

membutuhkan. Keturunan keluarga besar Kinanah bin Khuzaimah disebut

dengan Bani Kinani yang kemudian terpecah lagi menjadi puluhan kabilah. Ia

mempunyai empat orang anak, yaitu Abdu Manat, Malik, Milkan dan Nadhor.

Abdu Manat bin Kinanah kemudian mempunyai anak bernama Bakr yang

keturunannya disebut kabilah Bani Bakr bin Abdu Manat. Sedangkan Bakr bin

Abdu Manat mempunyai seorang anak bernama Dhamrah, yang

keturunannya disebut Bani Dhamrah. Kabilah inilah yang pertama kali

diperangi oleh kaum Muslimin. Adapun anak Kinanah yang lain,

Nadhor,kemudian ditunjuk sebagai penerus ayahnya. Dari keturunannya

lahirlah Rasulullah SAW.

 

9. Nadhor bin Kinanah

Page 5: Nasab Rosululloh SAW

Ia adalah mataharinya bangsa Arab dan bulannya Bani Ismail. Semasa

mudanya telah gemar beribadah dan beperang dalam menjaga kehormatan

kota Makkah. Ia dikaruniai dua orang anak. Pertama bernama Yakhlud yang

keturunannyat idak terlacak. Kedua bernama Malik yang menjadi penerus

perjuangannya. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

10. Malik bin Nadhor

Ia adalah ayah dari seorang yang paling besar pengaruhnya di kota Makkah

khususnya dan jazirah Arab umumnya. Ia hanya dikaruniai seoranganak laki-

laki yang memiliki hasrat besar untuk mengembalikan kaumnya kepada

martabat luhur yang dijanjikan Allah. Anaknya itu adalah Fihir bin Malik, yang

pertama kali disebut Quraisy dalam sejarah. Ia adalah putra tunggal dari

ayahnya. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

11. Fihir bin Malik

Ia adalah orang yang gemar berniaga untuk meningkatkan kemakmuran

penduduk Makkah. Semua rombongan kafilah yang berdagang ke negeri lain

dari Makkah, berada dalam pengawasannya. Semuanya terayomi dengan

baik dan aman. Jika setiap kafilah-kafilah dagang pulang dari perniagaannya,

ia akan meminta sebagai harta mereka untuk ia kumpulkan, lalu dibagi-

bagikan kepada orang-orang tidak mampu di Makkah. Dialah Fihir bin Malik,

orang yang pertama kali bergelar Quraisy, maka semua anak keturunannya

disebut Quraisy. Ia mempunyai empat orang anak bernama Muharib, Asad,

Harits (penghulu kabilah BaniAl Harits bin Fihir) dan Ghalib. Dari keturunan

Ghalib bin Fihir ini lahirlah Rasulullah SAW.

12. Ghalib bin Fihir

Dia yang tidak berbeda dengan ayahnya dalam memberikan rasa aman

kepada kaumnya. Pada masanya kota Makkah tumbuh makmur dan Baitullah

Page 6: Nasab Rosululloh SAW

teragungkan dengan mulia. Ia mempunyai dua orang anak yang keduanya

menurunkan kabilah-kabilah besar. Anak pertamanya bernama Taim,

penghulu kabilah Bani Taimbin Ghalib. Anak keduanya bernama Lu’ayy yang

kemudian menjadi penerusnya. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

13. Lu’ayy bin Ghalib

Ia yang oleh kaumnya dipanggil Lawwi, adalah seorang pemimpin yang adil

dan dicintai oleh kaumnya. Tempat berteduh bagi semua masyarakatnya

yang kehujanan dan tempat persinggahan bagi mereka yang berhaji ke

Baitullah. Dia mempunyai empat orang anak, Samah, Auf, Amir dan Ka’ab.

Amir bin Lu’ayy kemudian menurunkan kabilah Bani Amir bin Lu’ayy,

diantara keturunannya adalah istri ke-3 Rasulullah SAW, yaitu Ummul

Mu’minin Saudah binti Zam’ah bin Qais bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin

Nashr bin Hisl bin Amir bin Lu’ayy. Sedangkan Ka’ab, ia menjadi penerus

bagi nasab dan sanad ayahnya. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

 

14. Ka’ab bin Lu’ayy

Dialah seorang pemberani yang melindungi kaumnya dan kehormatan kota

Makkah. Ia seorang ulama sekaligus panglima yang ulung dalam menyusun

strategi melawan musuh-musuh Allah. Ia mempunyai tiga orang anak

bernama Hushaisah, Adi dan Murrah. Hushaishah kemudian mempunyai

anak bernama Sahm yang merupakan leluhur Bani Sahmi. Sedangkan Adi

bin Ka’ab adalah penghulu bagi kabilah Bani Adi, yaitu kabilahnya Umar bin

Khattab bin Nufail bin Abdu Uzzabin Abdullah bin Qurtsh bin Riyah bin Adi bin

Ka’ab. Adapun Murrah adalah pemilik keturunan suci yang darinya lahirlah

Rasulullah SAW.

 

15. Murrah bin Ka’ab

Page 7: Nasab Rosululloh SAW

Dia adalah pemilik cahaya dari keagungan Nur Muhammad, yang menjaga

kemurnian aqidah kaumnya. Semasa hidupnya ia senantiasa mengajak

kaumnya untuk kembali kepada ajaran Tauhid yang dibawa oleh datuknya,

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dia mempunyai tiga orang anak yang

kesemuanya menurunkan kabilah-kabilah besar di kota Makkah. Anak

pertama bernama Taim bin Murrah, yang keturunannya disebut Bani Taim,

yaitu kabilahnya Abu Bakar Ash Shiddiq bin Abu Quhafah (Utsman) bin Amir

bin Amar bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim. Anak kedua bernama Yaqadzah bin

Murrah. Ia kemudian mempunyai anak bernama Makhzum, yang disebut

Bani Makhzum, sebuah kabilah yang terdiri dari orang-orang kaya di Makkah.

Diantara keturunannya adalah Ummul Mu’minin Hindun binti Umayyah bin

Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum, yang dikenal dengan nama

Ummu Salamah. Anak ketiga bernama Kilab bin Murrah yang menurunkan

banyak kabilah dan memiliki segala kemuliaan yang terhormat. Dari

keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

 

16. Kilab bin Murrah

Dia seorang yang berakhlak lembut dan senantiasa mengangis karena takut

kepada Allah. Pada masanya inilah kota Makkah dan kepengurusan Ka’bah

direbut oleh kaum Khuza’ah di bawah pimpinan Hulail bin Hubasya. Namun

kemudian anaknya yang bernama Qushay mampu merebut kembali kota

Makkah dan Ka’bah dari kaum Khuza’ah. Kilab bin Murrah dikaruniai dua

orang anak yang keduanya sama-sama memiliki cahaya Nur Muhammad,

yaitu Zuhrah dan Qushay. Zuhrah adalah penghulu kabilah Bani Zuhri,

darinya lahirlah ibunda Rasulullah SAW, Aminah binti Wahhab bin Abdu

Manaf bin Zuhrah. Sedangkan dari Qushay lahir ayah Rasulullah SAW.

Cahaya keduanya kemudian dipersatukan dalam diri RasulullahSAW.

 

17. Qushay bin Kilab

Page 8: Nasab Rosululloh SAW

Dialah orang yang paling dibanggakan oleh bangsa Quraisy, yang banyak

dipakai sebagai washilah dan dijadikan simbol bagi kebesaran kaumnya.

Dialah seorang pemberani yang kembali merebut kepemimpinan kota

Makkah dan kepengurusan Ka’bah dari orang-orang Khuza’ah. Dia juga

merupakan orang yang pertama kali mampu mengumpulkan 12 bangsa

keturunan Nabi Ismail yang telah terpencar ke berbagai negeri, sehingga ia

disebut Mujammi yang artinya pengumpul. Nama aslinya adalah Zaid,

disebut Qushay karena ia pernah berkelana ke kawasan Qudha’ah, yaitu

sebuah daerah terpencil di ujung kota Makkah untuk berkhalwat, namun

kemudian Allah menggerakan hatinya untuk kembali pulang ke Makkah.

Ibunya bernama Fathimah bin Sa’ad bin Sahal, sedangkan istrinya adalah

seorang putri dari pemimpin Bani Khuza’ah, Hubayya binti Hulail bin

Hubasya. Dengan pernikahan ini maka bersatulah dua bangsa besar, yaitu

Quraisy dan Khuza’ah yang sebelumnya bertentangan. Ia mempunyai empat

orang anak, mereka adalah Abdu Daar (penghulu kabilah Bani Abdari), Abdu

Uzza (menurunkan kabilah Al Asadi, kabilahnya Khadijah binti Khuwailid bin

Asad bin Abdu Uzza), Abdu Qushay dan Abdu Manaf (penghulu Bani Abdu

Manaf). Anak yang terakhir inilah yang kemudian meneruskan

kepemimpinan ayahnya. Dari keturunannya lahirlah Rasulullah SAW.

 

18. Abdu Manaf bin Qushay

Nama aslinya adalah Mughirah. Dialah yang dipilih ayahnya sebagai

penggantinya. Dia merupakan seorang yang lemah lembut dan penyayang.

Iamempunyai empat orang anak yang semuanya menjadi penghulu bagi

kabilah-kabilah besar bangsa Quraisy. Mereka adalah Hasyim (penghulu Bani

Hasyim), Abdu Syams (penghulu Bani Abdu Syams, darinya menurunkan

kabilah Umayyah, kabilahnya Utsman bin Affan), Muthalib (penghulu kabilah

Muthalib, kabilahnya Imam Syafi’i yang sama-sama membela Rasulullah

SAW ketika beliau diboikot oleh kaum kuffar Quraisy) dan Naufal (penghulu

Bani Naufal). Dari semua anak-anaknya itu, akhirnya Abdu Manaf

Page 9: Nasab Rosululloh SAW

menurunkan kepemimpinannya kepada Hasyim. Dari keturunannya itulah

lahir Rasulullah SAW.

 

19. Hasyim bin Abdu Manaf

Dialah seorang pemimpin yang mampu melepaskan kaumnya dari ancaman

kelaparan yang kala itu menghantui kota Makkah. Karenanya masyarakat

Makkah amat mencintainya, hingga hal itu menimbulkan iri hati dari kabilah

sepupunya, yaitu Bani Umayyah. Namun Allah menghendaki ia untuk tetap

memimpin Makkah karena keutamaan yang ia dapat dari kemuliaan Nur

Muhammad. Dia menikah dengan seorang wanita mulia dari Madinah, Salma

binti Amir Annajariyyah. Dia mempunyai sembilan anak, mereka adalah

adalah Abdul Muthalib (kakek Rasulullah SAW), Asad (kakek Ali bin Abu

Thalib dari fihak ibu), Abu Saifi, Nadla, Syifa, Khalida, Da'ifa, Ruqayyah dan

Jannah. Setelah kewafatannya, kepemimpinan Makkah dipegang oleh

adiknya yang bernama Muthalib. Hingga ketika anaknya yang bernama

Abdul Muthalib besar, kepemimpinannya diserahkan kepada Abdul Muthalib.

Darinya lahirlah Rasulullah SAW.

20. Abdul Muthalib bin Hasyim

Nama aslinya adalah Syaibah. Ia masih kecil ketika ayahnya wafat. Ia lahir

dan tumbuh besar di Madinah di bawah bimbingan ibundanya. Ketika bersia

sekitar 14 tahun, pamannya yang bernama Muthalib (yang kala itu menjadi

pemimpin Makkah), membawanya ke Makkah untuk dididik menjadi seorang

pemimpin. Ketika mereka berdua memasuki kota Makkah, orang-orang

menyangka bahwa Muthalib sedang membawa seorang budak (yaitu

Syaibah), sehingga mereka menyebut kakek Rasulullah SAW itu dengan

panggilan Abdul Muthalib (budaknya Muthalib).Muthalib kemudian

menjelaskan perihal siapa sebenarnya Syaibah, yang merupakan putra dari

pemimpin mereka sebelumnya. Mengetahui hal itu, penduduk Makkah

Page 10: Nasab Rosululloh SAW

merasa malu dan menaruh hormat padanya, namun panggilan Abdul

Muthalib telah melekat pada diri Syaibah, hingga dalam sejarah ia lebih

dikenal dengan nama Abdul Muthalib. Setelah dewasa, ia kemudian menjadi

pemimpin Makkah dalam waktu yang cukup lama, sehingga ia mampu

menjumpai cucunya yang agung, Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul

Muthalib. Abdul Muthalib jugalah yang kemudian menemukan kembali sumur

Zam-zam setelah sebelumnya terkubur pada masa Fihir bin Malik. Pada

masa kepemimpinannya juga terjadi penyerangan Makkah oleh pasukan

bergajah untuk merobohkan Ka’bah. Ia menikah dengan beberapa wanita,

diantara dengan Fathimah binti Amir bin Aidz bin Imran bin Makhzum bin

Yaqadzah bin Murrah (nenek Rasulullah SAW). Ia mempunyai 13 orang anak

laki-laki dan enam orang anak perempuan. Mereka adalah Abdullah (ayah

Rasulullah SAW), Harits, Qustam, Zubair, AbuThalib (Abdu Manaf), Hamzah,

Abbas, Abu Lahab (Abdu Uzza), Abdu Ka’bah, Hajal (Mughirah), Dhirar,

Muqawwam dan Ghaidaq. Sedangkan anak-anak perempuannya adalah

Shafiyyah, Atikah, Arwa, Umaimah, Barrah dan Ummu Hakim (Baidha).

Setelah kewafatan Abdul Muthalib, kepemimpinan Makkah dipegang oleh

Abu Thalib, dan setelah Abu Thalib wafat, kepemimpinan Makkah direbut

oleh Bani Umayyah dibawah pimpinan Abu Sufyan bin Harb.

 

21. Abdullah bin Abdul Muthalib

Dialah manusia mulia yang menurunkan putra yang maha mulia. Ia

merupakan putra kesayangan ayahnya. Ia menikah dengan Aminah binti

Wahhab pada usia 25 tahun, namun pada usia itu juga ia wafat di Madinah.

Ketika itu Rasulullah SAW berusia dua atau tiga bulan dalam kandungan

ibunya. Abdullah ibarat Nabi Ismail bagi Nabi Ibrahim. Dia juga pernah

hendak dikurbankan oleh ayahnya atas perintah Allah, sebagaimana Nabi

Ismail akan dikurbankan oleh ayahnya atas perintah Allah. Namun perintah

pengurbanan itu semuanya telah tergantikan oleh keikhlasan mereka dalam

menjalankan ujian dari Allah. Abdullah tidak jadi dikurbankan karena tingkat

Page 11: Nasab Rosululloh SAW

keikhlasan dari dia maupun ayahnya telah mencapai derajat yang

dikehendaki Allah. Jika Nabi Ismail ditebus oleh seekor Kibasy dari surga,

maka Abdullah ditebus dengan 100 ekor unta. Darinya inilah lahir seorang

Nabi Ahir Zaman, pemberi rahmat bagi seluruh alam, dialah Muhammad

SAW bin Abdullah, semoga shalawat, rahmat dan keselamatan tercurah

kepada beliau dan semua jalur leluhur beliau.