10
Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat- HDI2 (disarikan dari ceramah Prof. Sri-Edi Swasono, semarang 21 Sept 2013) Pasal 27 ayat (2) UUDNRI 1945 DoktrinKebers amaan ( Pluralisme dan multikulturali sme), kerakyatan— (Psl 33 UUDNRI 1945) Barat : liberalisme dan individualisme kapitalisme— (KUHD)— Globalisasi Pembukaan UUDNRI 1945 Usaha bersama dan asas kekeluarga an Partisipa tori- emansipat ori Ekonomi rakyat. Payung ekonomi Pancasil a

Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pembukaan UUDNRI 1945. Doktrin  Kebersamaan ( Pluralisme dan multikulturalisme), kerakyatan—(Psl 33 UUDNRI 1945). Barat : liberalisme dan individualisme  kapitalisme—(KUHD)—Globalisasi. Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2 - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

• Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat- HDI2(disarikan dari ceramah Prof. Sri-Edi Swasono, semarang 21 Sept 2013)

Pasal 27 ayat (2) UUDNRI 1945

DoktrinKebersamaan ( Pluralisme dan multikulturalisme), kerakyatan—(Psl 33

UUDNRI 1945)

Barat : liberalisme dan individualisme kapitalisme—(KUHD)

—Globalisasi

Pembukaan UUDNRI 1945

Usaha bersama dan asas

kekeluargaan

Partisipatori-emansipatori

Ekonomi rakyat.Payung

ekonomi Pancasila

Page 2: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

Bermoral, pemerataan

sosial, nasionalis, kebersamaan, perencanaan

yang berkeadilan

Globalisasi mengabaikan nasionalisme

Eko Rakyat Daulat rakyat

demokrasi ekonomi

Daulat pasar

1) Hsl langsung diterima rakyat, 2)ada pemberdayaan rakyat, 3)meningkatkan dy bl rakyat, 4)meningkatkan poss

tawar, 5)rakyat produktif –nilai tambah tersebar 6)penggunaan sumber daya lokal, 7)menyerap tenaga kerja, 8)cepat menghasilkan, 9)kemandirian eko DN,

10)basis pengembangan psr LN, 11)kritis mensikapi arah globalisasi, 12)bukan daulat psr, 13)mengutamakan rakyat

kecil, 14)pergeseran paradigma pemb eko, 15)pembangunan Indonesia, 16)eko rakyat sbgan bsr

mampu bertahan dr krisis eko global, 17)menumbuhkan kekuatan eko berganda

Lebih baik Indonesia

tenggelam ke dasar lautan

daripada menjadi embel-embel bangsa lain

Kampus: dosen dan mahasiswa nasionalis religius daulat rakyattahta u rakyat

Page 3: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

Nasionalisme

Paham: 1) Merdeka atau mati,

2) Mempertahankan kemerdekaan (kedaulatan) tanpa lelah, harga diri, percaya diri, jati diri, rasa syukur atas karunia Tuhan, 3) sumber

kehidupan, 4) selalu waspada dan siap membayarnya

GlobalisasiProses:

1) Dominasi negara maju terhadap negara lain,2) Imperalisme ekonomi baru, 3) Demokrasi

kapital pasar bebas. Memenangkan pasar menguasai keuntungan pasar

Perekonomian disusun sbg usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, Cabang-cabang produksi yg menguasai hajad hidup orang banyak dikuasai negara, bumi

–air kekayaan alam u kemakmuran rakyat . Kepemilikan negara otomatis sbg syarat melekat suksesi negara yaitu: wilayah, rakyat, pemerintahan, pengakuan internasional

Page 4: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

Globalisasi menurut Malcom Water (I Gede AB Wiranata, 2007) mendefinisikan sebagai suatu proses yang melampaui batas-batas dukungan geografi, sosial dan budaya, dan manusia semakin menyadari bahwa dukungan itu semakin kabur.

Konsep ekonomi mencakup keseluruhan pengaturan tentang proses produksi, pertukaran, distribusi dan konsumsi barang dan jasa

Konsep politik mencakup pengaturan sosial dalam pemusatan pelaksanaan kekuasaan, khususnya dengan penggunaan kekuatan yang bersifat

memaksa (militer, polisi, hukum, dan sebagainya) dan proses transformasi prakteknya sebagai kewenangan, diplomasi yang dapat melahirkan

kontrol terhadap rakyat dan wilayah pada negara/ bangsa lain)

Konsep budaya mencakup pengaturan sosial dalam proses produksi, pertukran dan perwujudan simbol-simbol yang mewakili fakta-fakta,

pengaruh, makna, kepercayaan, kecenderungan, selera dan nilai-nilai

Dalam konteks ekonomi global di atas, Indonesia telah mengambil langkah al; 1) menghapus persyaratan pemilikan saham lokal mayoritas. Diatur

dalam PP no. 20 Tahun 1994; 2) menerapkan kebijakan devisa bebas; 3) pencabutan terhadap Pembatasan Kapasitas Produksi . Diatur dalam Inpres

no. 16 Tahun 1987.

Untuk membangun visi harmonisasi pergaulan ekonomi antar bangsa , telah dibentuk berbagai organisasi regional dan internasional seperti ASEAN,

AFTA, APEC, MEE, IMF, World Bank, WTO, GATT, dan sebagainya. Namun demikian organisasi tersebut belum optimal dalam melaksanakan

misinya. Terkadang sulit menemukan titik temu karena adanya kepentingan nasional maupun regional, bahkan kelompok..

Konsep Ekonomi

Konsep Politik

Konsep Budaya

Page 5: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

Globalisasi akan menggeser peran dan nilai kapasitas/ power negara sebagaimana ramalan futurologi John Naisbitt (1996)

menuju arah Asia (Tiongkok?) dengan megatrend Asia sbb: 1) dari negara bangsa ke jaringan; 2) dari tuntutan ekspor ke

tuntutan konsumen; 3) dari pengaruh Barat kecara Asia; 4) dari kontrol pemerintah ke tuntutan pasar; 5) dari desa ke

metropolitan; 6) dari dominasi pria ke munculnya kaum wanita/ gender; 7) dari Barat ke Timur. Peran negara semakin

lemah dengan menguatnya peran kombinasi industri, lembaga dan budaya sebuah bangsa. Seperti Jepang yang sangat

kompetitif bukan karena peran negara, tetapi ditangan industri-industri atau sejumlah perusahaan yang dikendalikan

sejumlah individu-individu dalam industri tersebut.

Globalisasi adalah sebuah perguliran proses, walaupun ada upaya harmonisasi tetapi hakekatnya tetap adanya kompetisi di

antara bangsa-bangsa yang terlibat dalam pergaulan internasional terutama perdagangan internasional. Dan, tidak dapat

dicegah bahwa tentu negara maju dan kaya akan mengambil peran yang besar dalam kompetisi tersebut. Globalisasi memer

lukan perenungan bagaimana implikasi terhadap manajemen investasi harus dilakukan. Pelaku usaha, pemerintah, dan

siapapun pelaku ekonomi (di Indonesia) untuk mempersiapkan keterampilan (SDM), sikap mental, dan sebagainya

(misalnya posisi nilai tukar mata uang yang dipergunakan sebagai alat bayar Perdagangan Internasional). Kawasan Asia

mengalami krisis moneter tahun 1997 – 1998.

Walden Bello (I Gede AB Wiranata, 2007) berpendapat rentannya ekonomi negara (berkembang) dikarenakan sbb:

1) kurangnya atau ketidak mampuan negara mengkontrol arus keluar masuk modal yang menyebabkan stabilitas

perekonomian negara berkembang berguncang-guncang

Page 6: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

2) Investasi asing diperlukan (pinjaman/bantuan Luar Negeri) tetapi pertumbuhan (dan pemerataan) haruslah dibiayai

terutama dari tabungan dan investasi dalam negeri (dan sebaiknya biaya pembangunan didapat tidak bersumber dari

dominan pajak atau perdagangan hasil hutan tetapi dari hasil perdagangan dalam arti luas yang berbasis teknologi

dan bertumpu pada basis dominan bangsa seperti negara agraris dan negara maritim); 3) meski ekspor penting, pem

bangunan ekonomi haruslah berorientasi kepada pasar domestik (dalam negeri). Namun harus diakui bahwa tidak

ada satu negara yang mampu membangun sistemnya (ekonomi) sendiri. Harus ada saling ketergantungan (saling

menguntungkan). Untuk hal tersebut realitas perdagangan internasional perlu dibangun secara berkesinambungan.

Peranan hukum dalam perdagangan internasional adalah;

1) dalam perspektif ekonomi bahwa hukum turut menentukan kebijakan ekonomi yang akan diambil yakni aspek

legalitasnya

2) dalam perspektif kepastian hukum, bahwa segala hubungan diatur dan ditetapkan secara pasti sebelumnya agar

tercipta kepastian berusaha, perlindungan berusaha

Menurut Nyhart (I Gede AB Wiranata, 2007) hukum mempunyai pengaruh bagi pengembangan kehidupan ekono

mi, yaitu :

1) prediktibilitas. Hukum harus mempunyai kemampuan untuk memberikan gambaran yang pasti di masa depan

mengenai keadaan atau hubungan-hubungan yang dilakukan pada saat sekarang

2) kemampuan prosedural. Hukum menyediakan ketentuan-ketentuan hukum acara atau prosedur penyelesaian

yang disetujui oleh para pihak pelaku ekonomi atau para pihak yang bersengketa

3)

Page 7: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

3) penyeimbang. Dalam proses-proses kegiatan ekonomi, menyangkut berbagai pihak dan nilai-nilai yang harus dihor

mati (HAM, Nilai lokal, dll). Hukum harus mampu mewujudkan upaya proses penyeimbang (adil dan bermanfaat)

misalnya dalam konteks ganti rugi lahan, dll.

4) kodifikasi. Diperlukan harmonisasi dan penataan berbagai aturan yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan

ekonomi. Dengan perumusan dan sistematika penyusunan yang baik akan membantu siapapun untuk melakukan

investasi atau aktivitas ekonomi (UU Pokok Agraria, UU Penanaman Modal Asing, UU Perbankan, UU Asuransi,

UU Pertanggungan, dll)

5) akomodasi. Situasi dan keadaan dapat berubah cepat. Hukum harus mampu menampung perubahan dan mengatur

kembali berbagai hubungan agar terwujud kembali keseimbangan akibat dari perubahan yang terjadi melalui peru

bahan yang tertib dan dinamis sehingga mampu memberikan pegangan atas kegoncangan.

6) definisi dan kejernihan tentang status. Hukum memberikan kejelasan status terhadap orang-orang dan barang-barang

di masyarakat melalui definisi-definisi yang dituangkan dalam aturan-aturan (pemaknaan yang sempurna mengenai

hak dan kewajiban) . Para pihak dapat secara optimal melaksanakan akad/kesepakatan yang sudah dituangkan dalam

naskah kontrak dagang.

Page 8: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

• Klpk A : 1-8• B : 9-16• C : 17-23• D : 24-32• Judul • Masalah?• Pembahasan• 1 spasi, 1 lembar email

• HDI Ganjil 2014-2015• Klpk A:1-5• Klpk B:6-10• Klpk C:11-15• Klpk D:16-20

• Pola siang-malam sama.

Page 9: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

• Mhs Siang• Klpk A: 1. Adi Maulana **

•2. Utari Ratna M•3. Syahrul *•4. Annisa Kurnia•5. Adi Tiyansyah•6. Hengky Pratama

•Klpk B: 1. Ariyansyah• 2. Edi Putra• 3. Anzaroni DS *• 4. Dani Aryando• 5. M Rianda Obara• 6. Median AB

•Klpk C: 1. Adi Saputra *• 2. Riana Kusumawati• 3. Nurhasana• 4. Feri Wijaya• 5. Andriansyah• 6. Andi Saputra

•Klpk D : 1. Zurfika• 2. Evri Yana• 3. Fitri Nurjanah• 4. Mitra Budi P *• 5. Alamsyah AT

• Mhs Malam• Klpk A: 1.Kaspi

2. Maulana A 3. Desy Susanti 4. Zafirin Tohir * 5.Martina AP 6. Fitria Agustina

7. Ardian Agustin 8. Wendy Saputra 9. Achmad Fajrial 10. Indra aditama 11. Fauzan Alam 12. Wonder Voltadow

Klpk B: 1. Edi Harmoko **2. Nasarudin3. Syarif Hidayatulloh*4. Rizki Lestari5. Emayani6. Ratna Susanti7. Ade rafiuza8. Joko Susilo9. Dian Putra Sanjaya10. Harfan Gunawan11. Agus Wahyudi12. Firman H

Klpk C:1. Enike Damayanti2. M Ardo Anizma3. Husni Thamrin *4. Firman S. Budi5. Hendri Yanto6. Adi Chandra Jaya7. Andi8. Yohanes YP Simanulung9. Dio Agustian10.Fauzan Alan

Klpk D: 1. Dessy Trisnawati2. Ruli *3. Irawan4. M Arafat5. Boby Prima6. Herlanda7.8.9.10.

Page 10: Nasionalisme , Globalisasi Dan Ekonomi Rakyat - HDI2

Pokjar Mhs Siang-MalamGanjil 2014-2015

• Mhs Siang • Mhs Malam