Upload
haphuc
View
233
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
RINGKASAN DISERTASI
PENGENDALIAN EMOSI DALAM PERSPEKTIFAL QUR’AN DAN AL SUNNAH
OLEH;HM. BURDANGIN ZEIN
NPM: 2009201005
Diajukan kepada Program DoktorPascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar DoktorDalam Ilmu Psikologi Pendidikan Islam
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2013
1
TIM PENGUJIUJIAN TERBUKA PROMOSI DOKTOR
Ketua : Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc
Sekretaris : Dr. Muhammad Nurul Yamin, M.Si.
Anggota :
1. Prof. Dr. Noeng Muhadjir.( Promotor I/Anggota Penguji)
2. Prof. Dr. Siswanto Masruri, M.A.( Promotor II/Anggota Penguji)
3. Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, SU.( Anggota Penguji III)
4. Prof. Dr. Noor Rochman Hadjam, SU. ( Anggota Penguji IV)
5. Prof. Dr. Alef Theria Wasim, M.A. ( Anggota Penguji )
6. Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag,( Anggota Penguji )
2
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan :
HM.S. Badri R. Ghozali (alm) – Ayah
H. Marhamah Atmo Dwiryo – Ibu
H. Widi Astuti , MPd.I – Istri
A. Rizky Mas Maulana – Anak
Amryudha Mas Nalendra Jaya – Anak
Anis Ridha Nadzifah – Anak
3
KATA PENGANTAR
Meski kontroversi dalam pandangan kebanyakan manusia, dapat
dipahami bahwa untuk membebaskan umat manusia dari krisis akhlak perlu
adanya satu konsep pengendalian emosi yang ideal. Tawaran pengendalian emosi
dalam tinjauan al Qur’an dan al Sunnah yang dikedepankan merupakansolusi
terbaik yang semestinya menjadi way of life bagi manusia dan sebagai suatu
jawaban yang pasti menuju pengendalian emosi yang paripurna. Tulisan ini
berupaya memaparkan tentang konsep pengendalian emosi, upaya-upaya untuk
mengkondisikan emosi serta hikmah yang dipetiknya dalam perspektif al Qur’an
dan al Sunnah. Selanjutnya penulis mengungkapkan rasa
terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesainya tulisan ini,
terutama kepada :
1. Bapak Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2. Bapak Ketua Program Doktor UMY
3. Bapak Prof. Dr.H. Muhammad Chirzin, M.Ag selaku Promotor I
4. Bapak Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si selaku Promotor 2
5. Seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sifat
kesempurnaan; untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak
sangat dinantikan untuk perbaikan tulisan ini.
Yogyakarta, 21 Desember 2012
Penulis,
HM. Burdangin Zein
4
A B S T R A K
Kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosinya menunjukkan
bahwa ia mampu menjaga sebuah kepercayaan. Hal ini juga merupakan cermin
kematangan seseorang dalam bersikap menghadapi setiap keadaan.Dalam tinjauan
al Qur’an dan al Sunnah emosi manusia terdiri dari beberapa sifat yang tampak
seperti; takut, sedih ,marah, benci, cemburu, iri dengki, penyesalan, sombong,
malu positif, malu negatif, gembira dan cinta yang dapat melekat pada diri
mannusia secara direncana maupun seketika. Dalam perspektif al Qur’an dan al
Sunnah urgensi pengendalian emosi secara psikologik dalam diri manusia akan
mempunyai makna yang agung dan sikap mental manusia yang Islami dalam
mengantarkan manusia kearah kehidupan yang dewasa, kemandirian, harmonis
yang seimbang. Al-Qur’an juga mengisyaratkan pergulatan psikologis yang
dialami oleh manusia, yakni antara kecenderungan pada kesenangan-kesenangan
jasmani dan kecenderungan pada godaan-godaan kehidupan duniawi, karenanya
perlu dikendalikan emosinya. Penelitian ini bersifat kualitatif, yakni menekankan
tentang nilai (value) yang terkandung dalam alur pengendalian emosi manusia
menurut perspektif al Qur’an dan al Sunnah.
Kesimpulan yang dapat dikemukakan dari konsep
pengendalian emosi dalam perspektif al Qur’an dan al Sunnah, diharapkan
manusia dalam hidup :Mampu mengatasi stress, mengendalikan dorongan hati,
mengelola suasana hati, memotivasi diri, memahami orang lain, dan memiliki
kemampuan sosial
Kata kunci: Hidup berbingkai sabar, bersahaja, bersyukur, dan mengedepankan
kasih sayang
5
PENGENDALIAN EMOSI DALAM PERSPEKTIF
AL QUR’AN DAN AL SUNNAH
Perasaan intens kemarahan seseorangkemungkinan datang dan pergi
secara cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat
merasa tidak enak untuk beberapa saat. Secara etimologis, kata 'emosi' adalah
terjemahan dari bahasa Arab,al-ghadlab.Manusia bisa mengetahui hal–hal yang
diartikan dari asal usulnya, emosi berarti dengan caranya sendiri, seluruh
kesadaran atau manusia menempatkan diri pada tingkat eksistensialis, realitas
manusia. Bentuk-bentuk emosi dapat diungkapkan antara lain kemarahan (anger),
kesenangan (joy), kegairahan (excitation), sangat senang (ultra joyful) dan lain
sebagainya yang berkenaan dengan keadaan jiwa manusia.1Kemampuan
merupakan daya seseorang untuk melakukan suatu tindakan, baik tindakan itu
bersifat intelektual, emosional phisik maupun spiritual. Tanpa adanya dorongan
emosi, manusia tak banyak berbuat. Manusia sejak lahir telah dibekali dengan
kemampuan, hanya saja kemampuan yang dimiliki itu tarafnya masih rendah dan
masih memerlukan pembinaan dan pengembangan.2 Emosi adalah satu keadaan
yang mengarah kepada pengalaman atau perbuatan yang hadir karena suatu
kejadian, seperti takut, marah dan cinta dan sejenisnya. Satu emosi dengan
lainnya memiliki keistimewaan masing–masing dalam menggambarkan suatu
perbedaan yang berbeda yang dialami dalam kehidupan keseharian.3
1 Quraish Shihab,Lentera Hati,(Bandung, Mizan, 1996), 42 Nashar, Penanan Motivasi dan Kemampuan Awal, (Jakarta, Delia Press, 2004), 13 Musfir bin Said Az-Zahrani, Konseling Terapi, (Jakarta, Gema Insani2005), 169
6
Dalam tinjauan al Qur’an dan al Sunnah emosi manusia terdiri dari
beberapa sifat yang tampak seperti takut, sedih, marah, benci, cemburu, iri
dengki, penyesalan, sombong, malu positif, malu negatif, gembira dan cinta yang
dapat melekat pada diri mannusia secara direncana maupun seketika.4 Emosi
yang tak terkendali hanya akan melelahkan, merugikan serta menyakitkan,
bahkan meresahkan pada dirinya sendiri. Sebab, ketika marah, misalnya, maka
kemarahan akan meluap dan sulit dikendalikan. Hal itu akan membuat seluruh
tubuhnya gemetar, mudah memaki siapa saja, seluruh isi hatinya tertumpah ruah,
nafasnya tersengal-sengal, dan ia akan cenderung bertindak sekehendak nafsunya.
Terjadinya suatu kerusuhan, tawuran, dan tindakan anarkis,biasanya
diawali oleh emosi yang tidak terkendali. Manusia kuat dalam Islam adalah
mereka yang mampu mengendalikan amarahnya. Agar tidak marah manusia harus
mengingat Allah yang selalu mengawasi manusia dan bersikap toleran. Di
dalam al Qur’an juga dijelaskan bahwa manusia sebagai makhluk yang memiliki
kecenderungan tersendiri untuk melakukan keburukan yang tidak ada pada
makhluk-makhluk lain, yaitu kekufuran, kezaliman, kedurhakaan,
pembangkangan, kesombongan, dan melakukan tindakan yang merugikan diri
sendiri.5 Fenomena di masyarakat saat ini sungguh sangat
memprihatinkan.Banyak kejadian yang tiada terkendali lagi, yang bersifat
destruktif. Orang dengan mudah melampiaskan emosi. Karena suatu hal kecil
yang tidak berkenan, timbul tindakan yang anarkis berlebihan karena kemarahan
4Musfir bin Said Az-Zahrani, 2005, 169-1705 Muhammad Chirzin,Kearifan Al-Qur’an,(Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2010), 103
7
atau suatu kekecewaan. Dalam hal ini nafsu lebih diperturutkan daripada hati
nurani. Hanya keteguhan iman yang akan membuat seseorang bisa menguasai
emosi dengan izin Allah SWT. Agar manusia dapat menguasai emosi, maka perlu
memperhatikan beberapa tips berikut; jika memang tidak ada yang dapat
dilakukan mengenai suatu masalah, stop worrying and accept the fact,
mengembangkan kesadaran diri, get comfortabledengan paradoks, sangat ingin
berubah, refleksi, menemukan dan mengatasi kendala (reframing), eksplor
berbagai kemungkinan to go forward, komit dengan jalurnya tapi siap
berubah ,menghayati ajaran agama, hidup untuk melayani. Hal ini dapat juga
dijabarkan bahwa keseimbangan dalam memaknai ajaran Islam adalah dengan
pengaturan hidup bermasyarakat. Untuk menjadi sukses dalam kehidupan
seseorang selain ketangkasan kognitif juga diperlukan ketangkasan yang lain,
karena permasalahan hidup tidak selalu dapat dipecahkan melalui pertimbangan
kognitif semata–mata. Pertimbangan emosi dan pengendaliannya,kepedulian
sosial, sentralistik spiritual mempunyai kekuatan lain yang juga sangat
menentukan keberhasilan Dalam keadaan inilah sebenarnya muncul suatu
persoalan yang mendasar mengenai pengendalian diri emosi dalam Islam yang
selama ini jarang disentuh oleh para pakar Islam Al Qur’an berisi prinsip-prinsip
agama dan etika maupun aturan hukum untuk kehidupan sehari-hari.6
B. Rumusan Masalah
6 Muhammad Chirzin, 2010, 58
8
Pengetahuan dan perasaan yang demikian itu terdapat pada pusat
keagamaan yang hakiki. Dalam pengertian ini, dan hanya dalam pengertian inilah
termasuk golongan orang-orang yang religius penuh pengabdian Emosi yang
paling indah dan paling mendalam, adalah kesadaran akan perkara-perkara yang
sifatnya spiritual. Kesadaran tersebut merupakan kekuatan segala ilmu
pengetahuan yang sejati. Orang yang tidak mengenal emosi tersebut dapat
dikatakan mati. Kesanggupan manusia yang tumpul hanya dapat memahami,
dalam bentuk-bentuknya yang paling sederhana, bahwa pengetahuan adalah pusat
keagamaan sejati7. Dari latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan
masalahnya:
1. .Apa arti emosi dan langkah-langkah dalam mengendalikan emosi
menurut perspektif al Qur’an dan al Sunnah ?
2. Bagaimana upaya-upaya mengendalikan emosi dalam membentuk jiwa
Qur’ani ?
3. Apa hikmah pengendalian emosi dalam kehidupan ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Filosofi keilmuan tersebut ditengarai antara lain berangkat dari apa yang
akan ditulis (ontologi), bagaimana cara menulis (epistemologi), dan apa manfaat
dari penulisan karya (artikel) ilmiah tersebut (aksiologi). Dengan memahami
7 Siswanto Masruri, Bagaimana Menulis Karya Ilmiah,Disampaikan pada Pembukaan Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Untuk Jurnal Internasional (Bidang Ilmu-Ilmu Sosial) di UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta,12 Nopember 2010
9
filosofi tersebut, karya (artikel) ilmiah sebaiknya diorientasikan secara sungguh-
sungguh menuju pribadi penulis yang ahli ibadah (science for ibadah), humanis
(science forhumanism), ahli ilmu (science for science), dan ahli sodakoh (science
for making money)8
Sejalan dengan pemahaman filosofi tersebut dan sesuai dengan rumusan
masalah, pembahasan ini mempunyai tujuan:
1. Untuk mengetahui langkah-langkah manusia dalam mengendalikan emosi
menurut perspektif al Qur’an dan al Sunnah.
2. Untuk mengetahui konsepsi al Qur’an dan al Sunnah dalam membentuk
jiwa manusia yang Qur’ani
3. Untuk mengetahui arti dan hikmah pengendalian emosi dalam kehidupan.
Semangat ilmiah tidak bertentangan dengan kesadaran religius, karena ia
merupakan bagian yang terpadu dengan Keesaan Tuhan. Memiliki kesadaran akan
Keesaan Tuhan berarti meneguhkan kebenaran bahwa Tuhan adalah Satu dalam
EsensiNya, dalam Nama-nama dan Sifat-sifatNya, dan dalam PerbuatanNya9
Selanjutnya suatu kajian akan memberikan manfaat, manakala memiliki
kriteria empirik, teoritiksubtantif dan normatif. Atas ketiga asumsi inilah maka
dikemukakan kegunaan penelitian ini sebagai berikut :
1. Secara empirik pembahasan ini dapat dijadikan jalan keluar (way out)
bagi pandangan masyarakat yang miring terhadap pentingnya
pengendalian emosi melalui tinjauan al Qur’an dan al Sunnah,yang 8 Siswanto Masruri, 12 Nopember 20109Siswanto Masruri, 12 Nopember 2010
10
aplikasinya manusia dalam pergaulan perlu mengendalikan emosi baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat luas lainnya.
2. Secara subtantifteoritik temuan penelitian ini merupakan pengembangan
nilai-nilai al Qur’an dan al Sunnah agar manusia mengendalikan emosi
dalam kehidupan sehari–hari .
3. Secara normatif penelitian ini sebagai pondasi adab tentang keunggulanal
Qur’an dan al Sunnah yang perlu dimiliki bagi setiap manusia, agar dalam
kehidupan di masyarakat ia mampu mengendalikan emosi di saat ia marah
atau pada sesuatu hal yang tidak disenanginya.
D. Kajian Pustaka
Nilai spiritual tertinggi adalah kebenaran dan kebenaran yang absolut adalah
kebenaran agama. Visi mengenai kebenaran merupakan sesuatu yang sentral bagi
semua agama. Klaim terhadap pemahaman akan hakikat tertinggi dari kebenaran
adalah yang memberi legitimasi terhadap agama. Nilai ilmiah yang tertinggi
adalah kebenaran kendati aspirasi-aspirasi ilmu pengetahuan lebih terbatas
daripada aspirasi-aspirasi agama. Baik ilmu, filsafat maupun agama memiliki
tujuan yang sama yaitu kebenaran. Ilmu pengetahun, dengan metodenya, mencari
kebenaran tentang alam, termasuk di dalamnya, manusia. Filsafat, dengan
wataknya, menghampiri kebenaran, baik tentang alam, manusia maupun Tuhan.
Agama, dengan karakteristiknya sendiri, memberikan jawaban atas segala
persoalan10
10 Siswanto Masruri, 12 Nopember 2010
11
Dalam terminologi Qur'aniyah, struktur manusia dirancang sesuai dengan
tujuan penciptaan itu sendiri, dimana jiwa dalam istilah al Qur’an disebut
nafsmenjadi target pendidikan Ilahi. Istilah nafs didalam Islam sering dikacaukan
dengan apa yang dalam bahasa Indonesia disebut hawa nafsu, padahal istilah
hawa dalam konteks Qur'ani memiliki wujud dan hakikat tersendiri.Dalam Islam,
kestabilan jiwa dan roh menjadi tuntutan utama dalam kehidupan kerana ia
menjadi titik tolak kepada pembentukan emosi dan tingkah laku yang stabil.
Agar emosi dapat terkelola dengan baik maka aktivitas akal harus benar.
Aktivitas penalaran kognitif yang salah akan memunculkan emosi yang justru
merugikan, baik pada diri seseorang itu maupun pada diri orang lain dengan
kerugian yang membahayakan dan berakibat fatal Penalaran kognitif yang salah
tersebut antara lain :
1.Tidak adanya keimanandalam diri individu. Penampilan seseorang tidak
menjadikan jaminan hati seseorang tersebut baik. Musa berkata: “Engkau
berpakaian dalam jubah biarawan, tetapi hatimu adalah hati pelaku kejahatan dan
serigala melolong. Jika engkau menginginkan kerajaan surga, bunuhlah hatimu
(emosi) karena Allah11
Tanpa keimanan orang sangat kesulitan untuk sampai pada pengetahuan
yang benar. Manusia semestinya tahu bahwa apa yang dipersepsi, dipikirkan, dan
diinginkan oleh manusia pasti berdasarkan keyakinannya. Orang-orang yang
mempunyai keyakinan materialistis tidak akan sanggup untuk memahami hal-hal
yang ruhaniah.
11 Tor Andrae,Di Keharuman Taman Sufi (Bandung, Pustaka Hidayah, 2000), 70
12
هم آمنوا ثم كفروا فطبع ذلك بأن
المنفقونعلى قلوبهم فهم ال يفقهون
٣“ yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman,
kemudian menjadi kafir lagi, lalu hati mereka dikunci mati, karena itu mereka
tidak dapat mengerti “ 12
Hati yang kotor tidak akan mampu menerima cahaya kebenaran yang
datang dari Tuhan, maka perlu disucikan dengan memohon ampun kepada-Nya
dan memperbanyak melakukan amal shaleh. 13
2. Mengikuti hawa nafsu dan angan-angan. Berpikir mengikuti
keinginan (wishful thiking) berakibat pada mengarahkan pada hal-hal yang sesuai
dengan orientasi dirinya. Allah berfirman :
ما فإن لم يستجيبوا لك فاعلم أنبعون أهواءهم ٥٠ القصصيت
“Maka jika mereka tidak menjawab tantanganmu, ketahuilah bahwa
sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka belaka “14
3. Fanatisme. Fanatisme adalah keyakinan buta tanpa adanya dasar yang kuat
yang dapat menyebabkan emosi seseorang menjadi tidak terkendali. Firman-Nya :12 QS al-Munafiqun :313Rosyidi, Dakwah Sufistik Kang Jalal, (Jakarta, Paramadina, 2004), 4414 QS al- Qashash : 50
13
لقد جئناكم بالحق ولكن أكثركم
٧٨ الزخرف : للحق كارهون
“ Sesungguhnya Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu
tetapi kebanyakan diantara kamu benci pa kebenaran itu “ 15
Islam sebagai bagian dari gerak dinamika sejarah umat. Islam dikalangan
penguasa muslim akan cenderung berbeda dengan apa yang dimaksud oleh rakyat
atau umat. Islam yang dimaksud oleh pendukung penguasa muslim ini akan juga
cenderung berbeda dengan apa yang dimaksud oleh mereka yang kurang
mendukung. Sama juga halnya dengan Islam yang dimaksud oleh muslim kaya
dengan muslim miskin, muslim intlektual dengan kaum awam.16
Selain perbedaan tentang Islam dalam kepustakaan atau kitab kitab (kuning)
yang ada, kenyataannya dilapangan juga menunjukkan variasi Islam yang rumit dan
terkadang saling berbeda dan bertentangan secara tajam. Kenyataan ini ternyata sering
kurang dipahami dan disikapi secara obyektif oleh elite intlektual muslim. Hal banyak
berkaitan dengan keyakinan tentang ketunggalan kebenaran dan kesempurnaan Islam
tersebut.
4. Taklid, mengikuti pandangan tokoh-tokoh masa lalu. Musuh paling
buruk dari jiwa seseorang adalah keluarganya sendiri, dan orang-orang yang
peling dekat dengannya adalah lawannya 17. Mengikuti pandangan masa lalu dan 15 QS al-Zukhruf : 7816 Abdul Munir Mulkhan, Strategi Sufistik Semar, (Yogyakarta Kreasi Wacana, 2003), 19717 Tor Andrae, 2000, 71
14
keterikatan yang membabi buta terhadap otoritas mengeruhkan proses berpikir,
firman-Nya :
وقالواربناانااطعناسادتنا وكبراءنا٦٧سباء فاضلوناالسبيال . :
“Dan mereka berkata : Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati para pemimpin dan pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan yang benar”18
5 Takabur. Takabur menyebabkan seseorang meremehkan pendapat orang
lain.Meremehkan orang lain perbuatan yang tercela, sehingga emosi diri harus
dibenteng dengan keimanan yang kuat. Manusia harus mampu membangun dan
membentengi jiwa dan nafsunya dengan dinding besi 19 Pikiran yang dilandasi
dengan nafsu akan menghasilkan kebenaran yang memihak orang yang
bersangkutan akibatnya emosi yang dihasilkan merugikan dirinya sendiri. Allah
SWT berfirman:
ه تتلى عليه ثم يصر يسمع آيات اللره مستكبرا كأن لم يسمعها فبش
٨: الجا ثية. بعذاب أليم
18 QS al-Sabba’ : 6719 Tor Andrae, 2000, 52
15
“Dia mendengar ayat–ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian ia tetap
menyombongkan diri seakan–akan ia tidak mendengarnya. Maka beri khabar
gembiralah dia dengan azab yang pedih “ 20
6.Kebodohan mengikuti spekulasi. Ketika data-data yang akan dianalisa oleh
pikiran terkeruhkan oleh zhan (spekulasi) maka emosi yang muncul memiliki sifat
yang inkongruen dengan emosi yang seharusnya muncul. Firman-Nya :
بعون إال وما لهم به من علم إن يت الظن وإن الظن ال يغني من الحق
٢٨ : النجمشيئا“Dan mereka tidak mempunyai sesuatu pengetahuannyapun tentang itu, mereka
tidak lain hanyalah mengikuti prasangkaan, sedang sesungguhnya prasangkaan
itu tiada berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.21
Secara operasional, pengendalian emosi telah dicontohkan oleh Rasulullah
SAW yang menjadi teladan bagi manusia. Beberapa aktivitas yang berkaitan
dengan pengendalian emosi adalah sabar. Orang mukmin rela menunda segala
kenikmatan yang dapat mereka pungut kapan saja mereka mau, hanya untuk
mendapatkan nikmat yang lebih tinggi yang diharapkannya hanya ada di hari liqa’
(berjumpa Allah). Ramadhan Yusuf mengatakan : “Orang yang mampu
mengekang hawa nafsu dari dorongan-dorongan kenikmatan akan menjadi raja
(penguasa), sedang orang yang membiarkan hawa nafsu (liar) akan rusak
20 QS al -Jatsiyah : 821 QS al- Najm : 28
16
(hancur)22. Konsep demikian ini sejajar dengan pengendalian emosi yang ada
pada wacana psikologi, misalnya kemampuan menahan emosi untuk mendapatkan
hal yang dinilainya lebih baik, memiliki banyak manfaat, baik dalam prestasi atau
kematangan emosi. Menasihati diri sendiri itu berarti menasihati hati, dan
manusia-manusia tak sempurna perlu memeriksakan dirinya sendiri.23
Dengan berlatih mengendalian emosi diri, maka manusia akan
mendapatkan banyak manfaat pada fisik dan psikhisnya. Hal ini menunjukkan
bahwa pengendalian emosi mengandung unsur penataan . Emosi yang menjadi
pendorong kuat bagi manusia untuk bertindak dapat diredam dengan adanya sikap
sabar dan mengendalikan diri.
Sikap lain yang memiliki keterkaitan erat dengan manajemen emosi adalah
sikap ikhlas. Sikap Ikhlas dapat diperoleh dengan mengkondisikan hati dalam
lautan-Nya. Carilah pendukungmu dalam Allah pada pengalaman batinmu, namun
jangan mencari dukungan dalam pengalaman hatimu di samping Allah24
Dalam al Qur’an,manusia agar berupaya menjadikan dirinya hidup dengan
kesabaran, Allah SWT berfirman :
ها واستعينوا بالصبر والصالة وإنذين لكبيرة إال على الخاشعين ال
22 Ramadhan Yusuf, Hikamu Sayyidina ibn Abi Thalib,(Beirut, Dar Ibnu Hazm , 1996), 4623 Tor Andrae, 2000, l6524Tor Andrae, 2000, 185
17
هم إليه هم وأن هم مالقو رب ون أن يظن٤٥٤٦ البقرةراجعون
"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmuDan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu)
orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya"25,
E. Kerangka Teori
Studi ini diangkat dan dibangun dari asumsi dan pendapat–pendapat yang
muncul tentang pengendalian emosi dalam perspektif al Qur’an dan al Sunnah.
Pada sisi lain kehidupan dunia lebih menekankan pentingnya kehidupan duniawi
dengan mengedepankan intelegensi semata, sementara pada sisi lain umat Islam
perlu mengendalikan emosi agar hidup tidak terperosok ke jurang kehancuran.
Dari pendapat yang kontroversi ini dapat dipahami suatu asumsi bahwa
untuk membebaskan umat Islam dari krisis akhlak tentang pengendalian emosi
perlu adanya satu konsep pengendalian emosi yang ideal. Ajaran-ajaran al Qur’an
memungkinkan untuk menunjukkan toleransi paling besar kepada komunitas-
komunitas keagamaan asing dalam semua hal bila mereka semua ini adalah kaum
ahli Kitab. Semua orang dengan setia mengikuti nabi mereka, dan al Qur’an
adalah yang paling mudah diterima ajarannya 26
Tawaran pengendalian emosi dalam tinjauan al Qur’an dan al Sunnah
25 QS al- Baqarah : 45-4626 Tor Andrae, 2000, 56
18
yang dikedepankan ini adalah salah satu alternatif remedial yang semestinya
perlu diangkat sebagai suatu jawaban persepsi pengendalian emosi yang
paripurna. Pengendalian emosi dalam tinjauan al Qur’an dan al Sunnah yang
dituangkan adalah kerangka teori yang dapat dijadikan rambatan menuju
terkondisikannya pengendalian emosi umat Islam dalam kehidupan.
Dari asumsi ini dapat pula ditarik kebermaknaan studi yakni
kebermaknaan empirik perspektif al Qur’an dan al Sunnah dalam pengendalian
emosi mempunyai arti besar terhadap kehidupan umat Islam karena pemikiran ini
menekankan segi–segi positif tentang ketenangan jiwa manusia. Secara normatif,
pengendalian emosi yang Qur’ani menjadi dasar agar umat Islam tidak
melupakan nilai – nilai Qur’an dan Sunnah dalam kehidupan, serta secara teoritik
atau subtantif pengendalian emosi secara Qur’ani dan Sunnah adalah suatu
pemikiran yang konphrehensif yang lebih lengkap dan berbeda dengan konsep
sekuler, dimana pemikiran sekuler adalah pemikiran parsial karena hanya merujuk
pada materi, sedangkan perspektif al Qur’an dan al Sunnah meliputi aspek yang
seimbang (balance) tandesentral tercakup didalamnya. Sesungguhnya setiap
manusia pada hakikatnya tidak akan benar-benar mampu meredam suara- suara
keimanan yang fitri di dalam dirinya. Oleh karena itu ketika manusia dalam
keadaan kosong atau lidahnya tergelincir, secara diam-diam dia akan segera
mengakui bahwa dia memiliki Pencipta yang menciptakan langit dan bumi 27.
Perspektif al Qur’an dan al Sunnah dalam pengendalian emosi bila
ditelaah secara psikologik dalam diri manusia akan mempunyai makna dalam
27 Adnan Syarf, Psikologi Qur’ani, (Garut, Pustaka Hidayah, 2001), 29
19
rangka pengendalian emosi dan sikap mental manusia dan mengantarkan manusia
kearah kehidupan yang dewasa, kemandirian, harmonis yang seimbang
Prinsipnya, keimanan merupakan kebutuhan hidup yang mendasar
sebagaimana halnya makan dan minum, karenanya tidak ada kebahagiaan bagi
seseorang ataupun masyarakat tanpa adanya keimanan.Sebaliknya jika tidak ada
kesedihan, kemiskinan, ketakutan, kecemasan dan rasa kehilanganyang semuanya
menyelubungi manusia dari yang terendah sampai yang tertinggi, khususnya pada
zaman modern ini-kecuali merupakan akibat langsung dari jauhnya mayoritas
individu dan bangsa dari upaya menempuh jalan keimanan yang benar 28.
Disinilah arti alur telaah psikologik yang dapat dijadikan pedoman bagi
manusia dalam upaya pengkajian melakukan konseptual terhadap pemahaman
pengendalian emosi manusia secara menyeluruh serta menjadikan wawasan ideal
bagi para pakar Islam dalam mengkondisikan manusia yang Qur’ani, yang pada
akhir akan memberikan sumbangan yang besar bagi keberlangsungan agama
Islam dalam mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang
madani Allah SWT lebih mencintai orang-orang yang lebih gembira dan ramah
kepada tetangganya29. Penelitian ini adalah dalam perspektif al Qur’an dan al
Sunnah bahwa emosi manusia perlu dikendalikanagar hidup selamat di dunia dan
akherat sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
F. Metode Penelitian
28 Adnan Syarf, 200, 3029 Tor Andrae, 2000, 66
20
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, yakni yakni pada satu sisi
penelitian yang dilakukan pada arsip dokumenter, dan sisi lain adalah studi karya
sastra.30 Dalam disiplin ilmu tertentu, ditolerir studi pustaka dalam makna studi
filsafat, studi konseptual teoretis yang tidak menuntut bukti experience, melainkan
menggunakan argumentasi filosofis atau teoretis yang kuat Tulisan ini merupakan
penelitian kepustakaan (library research) yang mengkaji tentang pengendalian
emosi dalam perspektif al Qur’an dan al Sunnah. Dengan pemahaman yang lain
bahwa penelitian ini juga sering disebut dengan studi teks.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif pada mulanya
bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan
kuantitatif31.Dalam arti luas penelitian ini menekankan tentang nilai (value) yang
terkandung dalam alur pengendalian emosi manusia menurut perspektif al Qur’an
dan al Sunnah.Studi kualitatif tentang pengendalian emosi dalam perspektif al
Qur’an dan al Sunnah adalah suatu pecandraan (deskripsi)32 yang
penekanannya pada dimensi interpolasinya dengan maksud melihat makna yang
terkandung didalamnya yang secara psikologi dapat dijadikan landasan
pemecahan persoalan krisis emosi umat Islam secara al Qur’an dan al Sunnah.
Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitatif karena kemantapan peneliti
berdasarkan pengalaman penelitiannya dan metode kualitatif dapat memberikan
rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh
metode kuantitatif. Proses penelitian kualitatif supaya dapat menghasilkan temuan 30 Noeng Muhajir, Metode Penelitian,(Yogyakarta, Rake Sarasin, 2001), 48131 Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung, Rosdakarya, 2011), 232 Herbertus Soetopo, Pengantar Penelitian Kualitatif, (UNS Surakarta,t.p. 1988), 12
21
yang benar-benar bermanfaat memerlukan perhatian yang serius terhadap
berbagai hal yang dipandang perlu. Dalam memperbincangkan proses penelitian
kualitatif paling tidak tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu kedudukan teori,
metodologi penelitian dan desain penelitian kualitatif.
Dilihat dari aspek aksiologi tujuan ilmu (ilmu pengetahuan) adalah untuk
mencari kebenaran dan membantu manusia mengatasi kesulitan hidupnya dalam
rangka mencapai kesejahteraan. Suatu perguruan tinggi di mana berbagai ahli
berkumpul mempunyai tujuan untuk mengembangkan ilmu di mana nantinya
terdapat gudang ilmu, sebenarnya yang terjadi adalah pengembangan berbagai
teori . Penelitian kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari data yang
dibedakan atas dua macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal33. Teori
substantif adalah teori yang dikembangkan untuk keperluan substantif atau
empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, antropologi,
psikologi dan lain sebagainya. Contoh: perawatan pasien, hubungan ras,
pendidikan profesional, kenakalan, atau organisasi peneliti. Di sisi lain, teori
formal adalah teori untuk keperluan formal atau yang disusun secara konseptual
dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi dan
sebagainya. Contoh: perilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi, autoritas dan
kekuasaan, sistem penghargaan, atau mobilitas sosial.
Usaha mempelajari tidak terlepas dari usaha mengenal tahap-tahap
penelitian. Tahap-tahap penelitian kualitatif dengan salah satu ciri pokoknya
33Noeng Muhadjir, 2001, 5
22
peneliti menjadi sebagai alat penelitian. Khususnya analisis data ciri khasnya
sudah dimulai sejak awal pengumpulan data.34 Tahapan penelitian akan
memberikan gambara tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan
pengumpulan data analisis dan penafsiran data sampai pada penulisan laporan.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penulisan ini seperti yang
dikemukakan oleh Bogdan (1972) adalah dengan pra-lapangan, kegiatan lapangan
dan analisis intensif 35, sedang menurut Kirk dan Miller ( 1986) menyatakan ada
empat tahap, yakni intervensi, temuan, penafsiran dan explanasi 36 Di dalam
penelitian ini digunakan perpaduan antara Bogdan dan Kirk Miller.
Kegiatan pra-lapangan adalah dengan melakukan strategi koding yakni
proses untuk membuat kategorisasi data kualitatif dan juga untuk menguraikan
implikasi dan rincian dari kategori-kategorinya. Di awal dalam pembuatan
koding dengan mempertimbangkan data yang secepatnya muncul secara rinci
sementara juga mengembangkan koding yang lainnya. Di sini ditempatkan al
Qur’an dan al Sunnah sebagai data yang utama atau pokok.
Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan lapangan yakni membuat memoing
yakni proses mencatat pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan dari peneliti
sewaktu hal-hal muncul, proses pembuatan memo ini cenderung menjadi terbuka
dan kemudian baru mengarah kepada konsep inti. Buku-buku dan pendapat-
pendapat beberapa ahli yang menjadi fokus pembahasan. Ditampilkan juga buku-
buku yang menujang dan mendukung tentang pengendalian emosi. Intervensi
34 Lexy Moleong, 2011, 12635Ibid, 2011, 12636 Ibid, 2011, 126
23
akan nampak mewarnai dalam pengambilan pemahaman.
Kegiatan selanjutnya adalah diagram terpadu dan sesi yakni digunakan
untuk menarik seluruh rincian menjadi satu, untuk membantu agar data itu
menjadi berarti dengan mengarahkan diri kepada teori yang muncul, dalam hal
ini dikemukakan hasil dari penelitian. Metode kualitatif lebih diutamakan dalam
paradigma naturalistik, bukan karena antikuantitatif, melainkan karena metode
kualitatif lebih manusiawi, bagi manusia sebagai instrumen penelitian37
Data kualitatif yang dimaksud diposisi utama adalah al Qur’an dan al
Sunnah seperti; hadits- hadits shoheh Bukhari, Muslim dan hadits qudsi yang
disajikan dalam bentuk verbal, bukan dalam bentuk angka. Sedangkan data
skundair adalah buku-buku yang membahas emosi; seperti buku emosi, konseling
terapi, psikologi Islam, kearifan al Qur’an, buku kamus al Qur’an, buku asbabul
nuzul dan lain sebagainya. Data yang demikian ini sering muncul dalam kata
yang berbeda dengan maksud yang sama, atau sebaliknya, yang sering muncul
dalam kalimat panjang lebar, yang lain singkat, perlu dilacak kembali maksudnya
dan banyak lagi ragamnya.
Data kata verbal yang beragam tersebut perlu diubah agar menjadi
ringkas dan sistematis38Analisis data dilakukan sepanjang penelitian dan
dilakukan secara terus-menerus dari awal sampai akhir penelitian. Pengamatan
tidak mungkin tanpa analisis untuk mengembangkan hipotesis dan teori
berdasarkan data yang diperoleh. Analisis data yang diperlukan merupakan
37 Noeng Muhadjir, 2011, 20538 Noeng Muhadjir,2011, 50
24
proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis tentang transkip-transkip atau
teks lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya39.
Analisis data melibatkan pengerjaan pengorganisasian, pemecahan dan
sintesis data serta pencarian pola-pola, pengungkapan hal-hal yang penting dan
penentuanapa yang dilaporkan. Karena banyaknya model analisis yang diajukan
oleh para pakar, maka peneliti hendaknya memilih salah satu model yang
dianjurkan oleh para pakar tersebut.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pengumpulan data melalui buku
buku teks kepustakaan, dengan pengambilan data melalui metode dokumentasi
yang fokusnya dokumen, buku dan manuskrip. Secara sederhana upaya yang
dilakukan dalam pengumpulan data yang terdapat dalam berbagai buku yang
mendukung , serta pengambilan data melalui media elektronik, majalah, koran
dan artikel bebas. Berdasarkan pada berbagai pertimbangan , maka dalam
penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan ini nampaknya peneliti anggap yang paling sesuai untuk menganalisis
pengalaman transformasi relegius pada umat Islam yang memahami emosi
secara menyeluruh. Hal ini dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan deskripsi
tentang pengalaman tranformasi secara mendetail. Yakni memahami makna
yang paling mendasar dari pengalaman transformasi sesuai dengan perspektif al
39 .Santosa, Paradigma Penelitian Kualitatif , 25 Okt 2010
25
Qur’an dan al Sunnah Nabi Muhammad SAW. Untuk dapat berpikir ilmiah
dengan baik, maka diperlukan sarana berupa bahasa, logika, matematika,dan
statistika. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh
proses berpikir di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain. Ditinjau dari pola
berpikirnya, maka, ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan
berpikir induktif. Untuk itu, penalaran ilmiah menyadarkan diri kepada proses
logika deduktif dan logika induktif40
Untuk analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik induktif. Metodologi keilmuan kualitatif obyektif positivis
modern menggunakan pola pikir kausal, teorinya adalah teori social
fungsionalisme, seperti Talcoutt Parsons, teori konflik dan teori disequilibrium.41
G. PEMAPARAN HASIL PENELITIAN
1.Langkah-langkah Mengendalikan Emosi.
Allah SWT mensifati pribadi Rasulullah SAW dengan sifat yang terbaik,
bahkan dikatakan bahwa beliau memiliki akhlak yang mulia sebagaimana firman-
Nya :
كم المفتون ٦ القلم :بأي
40Siswanto Masruri , 12 November 201041Noeng Muhadjir, 2011,244
26
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung “42
Akhlak yang baik adalah sebaik baik perhiasan yang mampu
menghindarkan pemiliknya dari bahaya dan segala kemungkinan yang mampu
membahayakannya, maka hiasilah dirimu dengan akhlak yang baik dan buanglah
semua akhlak burukmu. Akhlak yang baik akan mampu membuatmu
menyambungkan tali silaturahmi kepada orang-orang yang justru memutuskan
darimu. Juga memberikan sesuatu kepada orang yang justru tidak pernah
memberikan apapun kepadamu, danmemaafkan orang yang justru berbuat kejam
kepadamu 43.
Adapun langkah-langkah dalam mengendalikan emosi adalah :
a.Menjaga Lisan
Lisan merupakan panca indra manusia yang paling memegang peran
dalam kehidupan. Manusia agar berhati-hati di dalam berbicara, karena sesuatu
perkataan yang telah terucap tidak dapat ditarik kembali. Nabi SAW bersabda :
حديث ابى هريرة , سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول :
ان العبد ليتكلم باكلمة ,مايتبين فيها, يزل بها فى النار ابعد مما بين
42 QS al -Qalam : 643 Musfir bin Said Az Zahrani, 2005, 70
27
احرجه البخارى كتلب الرفاق بابالمشرق . حفظ اللسان
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya seorang hamba ketika mengatakan sesuatu perkataan yang tidak
ia pikirkan akibatnya, sehingga karenanya ia jatuh ke dalam neraka yang lebih
jauh dari apa-apa yang ada di antara masyriq (Timur)” . Disebutkan oleh
Bukhari pada Kitab Kelembutan Hati Bab menjaga lisan”44
Di dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda :
حديث ابى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول اللهصلى الله عليه
وسلم من كا ن يؤمن بالله واليوم االخر فليقل خيرااوليصمت.
احرجه البخارى كتلباالئمانDiriwayatkan dari Abu Hurairah, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang beriman pada Allah dan Hari akhir hendaklah ia berkata
baik atau hendaklah ia diam. Disebutkan oleh Bukhari pada Kitab Iman”45
44Fu’ad Abdul Baqi,Kumpulan Hadits Shaheh Bukhari Muslim,( Solo, Insan Kamil, 2010), 89045Ibid, 19
28
Manusia yang tidak bisa menjaga lidahnya dari perkataan yang tidak
bermanfaat bukan saja di benci oleh manusia sekitarnya tetapi juga sangat di
benci oleh Allah SWT. Hadits Nabi SAW :
عن ابى الدرداء قال: قال رسول الله ص ان الله يبغض الفاخش
اخرجه الترمذىالبذيئ .
Dari Abid-Darda. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW: “ Sesungguhnya
Allah benci kepada jelek perangai, kotor lidah”. Dikeluarkan oleh Tirmidzi46
وله من حديث ابن مسssعود رفعssه ليس المؤ من بالطعان , وال اللعان,
وحسssه وصssححهوالالفاحش, والالبذئ الحاكم ورجع الدار قطني وقفDan baginya dari hadits Ibn Mas’ud - ia rafa’kan dia..” mukmin itu bukan
pencela dan bukan pelaknat dan bukan yang jelek perangai, dan bukan yang
kotor lidah. Dan ia hasankan dia, dan dishakan dia oleh Hakim tetapi Darulqutni
tarjihkan kemauqufannya”47
46Hasan,Bulughul Maram, (Bandung, Diponegoro 1985), 74347Hasan, 1985, 743
29
b. Menjauhi Ghibah
Adu domba selain merugikan orang lain, diri sendiri, juga diancam oleh
Allah SWT tidak akan masuk surga. Nabi SAW bersabda :
عن حذيفة قال: قال رسوا الله متفق عليهص اليدخل الجنة قتات .
Dari Hudzaifah. Ia berkata : telah bersabda Rasulullah SAW: “ Tidak akan
masuk surga pengacum( pembawa omongan seorang kepada seorang dan
sebaliknya supaya jadi perkelahian)”. Mutaffaq ‘alaihi48
Ajaran Islam memberikan petunjuk agar manusia tidak melakukan hal-hal yang
tercela terutama yang keluar dari lisan. Islam menganjurkan manusia untuk
amanah dalam menjaga lisannya. Nabi SAW bersabda :
عن انس قال: قال رسول الله صاخرجهاصمت حكمة, وقليل فاعله .
البيهقيDari Anas. Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Diam itu suatu
kebijaksanaan, tetapi sedikit orang yang berbuatnya”. Dikeluarkan oleh
Baihaqi49
48Ibid, 73449Ibid, 734
30
c.Menghindari sifat saling membenci, dengki dan bermusuhan
Nabi SAW bersabda :
حديث انس ابن مالك رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم: ال تباغضوا,وال تحاسدوا, وال
تدابروا. وكونوا عبادالله اخوانا , واليحل لمسلم ان يهجر اخاه فوق
. اخرجه البخارى في كتاب االدبثالثة ايام باب ما ينهى عن التحاسد والتدابر
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling dengki, dan janganlah saling bermusuhan, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara, dan tidak halal bagi seorang muslim menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari”. Disebutkan oleh Bukhari pada kitab adab bab saling iri dan bermusuhan yang dilarang50
d.Menghindari sifat Perdebatan
Nabi Muhammad SAW :
50Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 758
31
حديث عا ئسةرضي الله عنها عن النبى صلى الله عليه وسلم: ان
ابغض الرجال الى الله االاخرجه البخارىلدالخصم.
Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.h dari Nabi SAW beliau bersabda: “ Sesungguhnya
orang yang paling dibenci Allah adalah yang paling keras
bertengkarnya”.Dikeluarkan oleh Bukhari.51
e.Meninggalkan perbuatan maksiat
Nabi SAW bersabda :
عن انس قال: قال رسول الله ص كل بني ادم خطاء وخير الخطا ئين
اخرجه الترمذيالتوابون.
Dari Anas. Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Tiap-tiap anak Adam
itu berbuat banyak kesalahan, tetapi sebaik-baik orang yang berbuat banyak
kesalahan itu, ialah orang-orang yang banyak bertaubat’. Dikeluarkan oleh
Tirmidzi52
51 Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 78452 Hasan, 1985, 724
32
Meninggalkan perbuatan maksiat berarti manusia berupaya sekuat tenaga
untuk konsisten dengan nilai-nilai kebajikan. Allah SWT berfirman :
هم سبلنا ذين جاهدوا فينا لنهدين واله لمع المحسنين ٦٩العنكبوتوإن الل
“Usaha yang selalu berkesinambungan dan konsisten untuk terus
mengaplikasikan akhlak yang baik adalah salah satu caranya dan merupakan
hidayah dari Allah kepada hamba-Nya “53
2.Upaya-upaya untuk Membentuk Jiwa Qur’ani
a.Membiasakan hidup dengan akhlak terpuji
Allah SWT memperingatkan manusia agar tidak mencaci satu dengan
lainnya, sebagaimana firman-Nya:
ذين يدعون من دون وا ال وال تسب ه عدوا بغير علم وا الل ه فيسب الل
ا لكل أمة عملهم ثم إلى ن كذلك زي
53 QS al-Ankabut : 69
33
ئهم بما كانوا هم مرجعهم فينب رب١٠٨االنعاميعملون
“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain
Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pengetahuan. Demikianlah bagi setiap golongan Kami buat menarik perbuatan
mereka kemudian kepada Tuhan juga mereka kembali ketika itu diberitahukan
kepada mereka apa yang mereka kerjakan ‘54
Sikap saling menghargai, firman Allah SWT :
ما المشركون ذين آمنوا إن ها ال ا ياأي نجس فال يقربوا المسجد الحرام
بعد عامهم هذا وإن خفتم عيلةه من فضله إن فسوف يغنيكم الل
ه عليم حكيم ٢٨التوبةشاء إن الل
"Hai orang yang beriman, sesungguhnya orang musrik itu kotor, jangan sampai
mereka mendekati masjidil Haram sesudah tahun mereka ini, jika kau khawatir
54 QS al- An’am : 108
34
miskin, Allah akan memberi kekayaan kepadamu dari karunia-Nya ,jika dia
berkenan Allah Maha Tahu, Maha Bijaksana"55)
b. Membiasakan diri istighfar/bertaubat
Nabi SAW bersabda:
عن ابى هريرة قال : قال ر سول الله صلى الله عليه و سلم مامن
احد يموت اال ندم قا لواوما ندا مته يارسول الله قا ل : ان كان محسنا
ندم ان ال يكون ازداد وان كانرواهمسيئا ندم ان ال يكون نزع .
الطرمذيDari Abi Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :” Tidak ada seorangpun dari kalian yang akan meninggal kecuali meninggalkan penyesalan, para sahabatpun bertanya : Penyesalan akan apa ? Lalu Rasulullah menjawab, apabila ia orang yang selalu berbuat baik, maka ia menyesal tidak berbuat lebih banyak lagi, sedangkan apabila ia adalah orang yang selalu berbuat dosa maka ia menyesal dan berharap ia belum meninggal. HR. Ath Thirmidzi56
55 QS al- Taubah : 2856Musfir bin Said Az- Zahrani, 2005, 174
35
Perasaan menyesal yang ada dalam jiwa manusia, karena manusia tersebut
tidak akan dapat lari dari kematian yang telah Allah janjikan . Firman Allah SWT
.
ون منه ذي تفر قل إن الموت اله مالقيكم ثم تردون إلى فإن
ئكم هادة فينب عالم الغيب والش ٨ :الجمعةبما كنتم تعملون
“Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu
Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”57
Memperjelas statemen istighfar Nabi SAW bersabda :
حديث عبدالله بن مسعود رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه
وسلم: قال: ان المؤمن يرى ذنوبه
57 QS Al Jum’ah : 8
36
كانه قاعدتحت جبل يخاف ان يقع عليه, وان الفاجر يرى ذنوبه كذبابمر على انفه فقال له
هكذا...قال ابو شهاب بيده, فوق انفه ..ثم قال: الله افرح بتوبة
عبده من رجل نزل منزالوبه مهلكة ومعه راحلته عليهاطعمه وشرابه,
فوضعراسه, فنام نومة, فاتيقظ وقدذهبت راحلته, حتى اشتد عليه
الحروالعطش اوماشاءالله قال: ارجع الى مكاني, فرجع, فنام نومة
ثم رفع راسه, فاذاراحلته عنده .اخرجه البخارى
37
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud r.h, dari Nabi SAW juga yang
( diriwayatkan oleh-edt) lainnya darinya (Abdullah bin Mas’ud-edt) bahwa beliau
bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya seakan-akan ia
duduk di bawah gunung takut akan menimpanya, dan sesungguhnya orang fajir
melihat dosa-dosanya bagaikan lalat yang lewat di atas hidungnya-kemudian
beliau bersabda “Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada
seorang laki-laki yang singgah di suatu tempat dan itu adalah tempat kebinasaan.
Ia membawa untanya yang mengangkut makanan dan minumannya. Ia
meletakkan kepalanya lalu tidur. Kemudian ia bangun, dan untanya telah pergi,
sampai ia merasa kepanasan dan kehausan, atau keadaan yang Allah kehendaki,
ia berkata: Aku akan kembali ke tempatku, maka ia kembali, lalu tidur. Kemudian
ia angkat kepalanya, ternyata untanya sudah ada bersamanya. Dikeluarkan oleh
Bukhari58
Dalam hadits lain, Nabi SAW bersabda :
حديث انس ابن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه ةسلم : الله افرح بتوبة
عبجه من احدكم سقط على بعيره58 Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 809
Allah SWT lebih gembira, menyandarkan kata gembira kepada Allah adalah kata kiasan yang memiliki arti keridlaan-Nya.Al Khatabi berkata : makna hadis ini adalah Allah lebih ridla terhadap taubat dan lebih menerimanya. Sedngkan gembira sebagaimana yang telah di kenal artinya oleh semua orang, tidak boleh disandarkan kepada Allah. Yang demikian itu seperti firman Allah SWT : Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka ( masing-masing), yakni ridla.Sedangkan Imam An-Nawawi berkata:” Para ulama berkata: kegembiraan Allah Ta’ala adalah ridla-Nya
38
اخرجهوقد اضله في ارض فالة . البخارى
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.h ia berkata: Rasulullah SAW
bersabda :”Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada salah
seorang di antara kalian yang menemukan untanya tanpa sengaja, setelah ia
tersesat di sebuah tempat yang gersang”. Dikeluarkan oleh Bukhari59
c.Membiasakan diri hidup bersahaja
Allah SWT berfirman -
اق ذو القوة المتين ز ه هو الر إن الل٥٨الذريت : :
“Sesungguhnya Allah, Dialah Maha Pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan
lagi sangat kokoh 60
Hidup bersahaja berarti juga memaknai hidup dengan istiqamah,Nabi SAW
bersabda :
قال رسول الله صلى الله عليه و سلم فى الحد يث القدسى . اعلم
59Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 80960 QS Adz Dzariat: 68
39
ان االئمة لو اجتمعوا على ان ينفعوك لم ينفعوك اال بشيء قد كتبه الله لك ولواجتمعوعلى ان
يضروك لم يضروك اال بشيء قدرواه احمدكتبه الله عليك
“Ketahuilah seandainya seluruh umat berkolaborasi untuk memberikan
manfaat kepadamu maka tidak akan mampu melakukannya kecuali dengan
ketetapan yang Allah tuliskan untukmu. Seandainya seluruh umat berkolaborasi
untuk membahayakanmu, maka mereka tidak akan mampu membahayakanmu
sedidkitpun kecuali dengan ketetapan yang telah Allah tuliskan untukmu, H.R.
Ahmad 61. Allah Swt berfirman :
وإن عاقبتم فعاقبوا بمثل ما عوقبتم به ولئن صبرتم لهو خير للصابرين واصبر وما صبرك إال
61Musfir bin Said Az- Zahrani, Konseling Terapi, Gema Insani Jakarta, 2005, hal. 183
40
ه وال تحزن عليهم وال تك في باللذين ه مع ال ضيق مما يمكرونإن الل
ذين هم محسنون قوا وال النحلات١٢٦١٢٨
"Dan jika kau membalas sisksaan mereka balaslah sebanding dengan siksaan
yang ditimpakan kepadamu, tetapi jika kau bersabar, itulah yang terbaik. Dan
sabarlah, dan kesabaranmu hanya dari Allah, dan janganlah bersedih hati
terhadap mereka dan jangan pula merasa kesal karena tipu daya yang mereka
rencanakan. Sungguh Allah bersama mereka yang bertakwa dan mereka yang
mengerjakan amal kebaikan”62
d.Membiasakan diri berekspresi senyum
Nabi SAW bersabda :
عن ابى ذر قال: قال رسول الله ص ال تحقؤن من العروف شيئا,
ولو ان تلقى اخاك بوجه طاق وعنه قال: قال رسول الله ص
62 QS Al- Nahl : 126 - 128
41
اذاطبخت مرقة فاكثرما,هاوتها اخرجهما مسلمهدجيوانك
Dari Abi Dzarr. Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Janganlah engkau
pandang rendah apa saja dari kebaikan, walaupun engkau bertemu saudaramu
(hanya) dengan muka yang manis, dan daripadanya Ia berkata: Telah bersabda
Rasulullah SAW : “Apakah engkau masak lauk, banyakanlah kuahnya dan
hadiahkanlah kepada tetanggamu”. Dikeluarkan oleh Muslim63
e.Membiasakan diri berdzikir
Nabi SAW bersabda :
حديث ابى هريssرة رضssي اللssه عنssه قال: قال رسول اللهصلى الله عليه وسلم: يقssول اللssه تعssالى: انssا عنssد ظن عتsssدبي, وانامعsssه اذاذكsssرني, فانذكرني نفسه,ذكرته في نفسssي, وانssssssذكرني في مالذكرتssssssه في63 Hasan, 1985, 718
42
مالخssيرمنهم, وان تقssرب اليبشssبر, تقربت اليssه ذراعssا, وان تقssرب الي ذراعssا, تقssربت اليssه باعssا, واناتssاني
اخرجه البخارييمشي, اتيته هرولة.
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.h, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah SWT berfirman, Aku tergantung prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan
Aku bersamanya apabila ia mengingat-Ku. Maka jika ia mengingat-Ku dalam
dirinya, Akupun mengingatnya di dalam diri-Ku, dan jika ia mengingat-Ku di
tengah orang banyak, Akupun mengingatnya di tengah kumpulan yang lebih baik
dari mereka. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, Akupun mendekat
kepadanya satu hasta, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu satu hasta, Akupun
mendekat kepadanya satu depa. Dan ia datang kepada-Ku dengan berjalan,
Akupun datang kepadanya dengan berlari kecil”. Dikeluarkan oleh Bukhari64
f. Membiasakan diri bersyukur .
Nabi SAW bersabda :
عن ابي هريرة قال: قال رسول الله ص انظرواالى من هواسفل
منكم, وال تنظرواالى من هو64Fu’ad Abdul Baqi, 2010 , 793
43
فوقكم, فهو اجدران التردروانعمةمتفق عليهالله عليكم.
Dari Abi Hurairah. Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Lihatlah
orang yang (keadaannya) di bawah kamu, dan jangan kamu lihat orang yang di
atas kamu, karena yang demikian, lebih patut menyebabkan bahwa kamu tidak
menganggap ringan nikmat Allah kepada kamu”. Muttafaq ‘alaihi65
g.Membiasakan diri bersikap jujur
Nabi SAW bersabda :
حssديث عبداللssه ابن مسssعود رضssي الله عنه, عن النبي صلى الله عليssه وسلم : ان الصدق يهssدي الى الssبر, وان الsssبر يهsssدي الى الجنsssة, وان الرجل ليصدق حssتى يقssون صssديقا. وان الكذب يهدي الى الفجرى, وان
65Hasan, 1985, 709
44
الفجر يهدي الى النssار, وان الرجssل ليكذب حssتى يكتب عنداللssه كssذابا .اخرجه البخارى
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.h. dari Nabi SAW beliau bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu
menunjukkan ke surga. Seseorang yang berbuat jujur, ia akan menjadi orang
yang selalu jujur. Dan sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada kejelekan,
dan kejelekan itu menunjukkan ke neraka. Dan seseorang yang berdusta, ia akan
di catat di sisi Allah sebagai pendusta”. Dikeluarkan oleh Bukhari.66
Allah SWT berfirman :
ذين آمنوا كونوا قوامين ها ال يا أيه ولو على بالقسط شهداء لل
أنفسكم أو الوالدين واألقربين إنه أولى بهما ا أو فقيرا فالل يكن غني
بعوا الهوى أن تعدلوا وإن فال تته كان بما تلووا أو تعرضوا فإن الل
١٣٥النساء تعملون خبيرا
66 Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 766
45
“Hai orang-orang yang berimanjadilah kamu penegak keadilan, sebagai saksi
bagi Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri, atau orangtuamu, atau kerabatmu.
Jika ia kaya ataupun miskin,maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran.
Dan jika kamu memutarbalikan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”67
3.Hikmah Mengendalikan Emosi dalam Perspektif al Qur’an dan al Sunnah
a.Berjiwa kasih sayang
Nabi SAW bersabda :
حديث النعمان ابن بشير رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم : تر المؤمنين في تراحمهم, وتوادهم ,وتعاطفهم , كمثل الجسد, اذااشتكى عضوا, تداعى له سائرجسده بالسهر,
البخارىوالحمى.67 QS al- Nisaa’ : 135
46
Diriwayatkan dari an-Nu’man bin Basyir r.h. ia berkata bahwasanya Rasulullah
SAW bersabda: “Engkau melihat kaum mukmin bersikap saling menyanyangi,
saling mencintai, dan saling mengasihinya bagaikan satu tubuh. Apabila salah
satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh tubuhnya tidak bisa tidur dan
demam”. Dikeluarkan oleh Bukhari.68
عن عائشة رضي الله عنهاه ه صلى الل قالت :قال رسول الل
م إن الله يعطي على: عليه وسل الرفق ماال يعطي على العنف,
ومسلم ومااليعطي على ماسواه البخاري رواه
حبان وابن والحاكم ماجه وابن والترمذي68 Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 764
Saling menyayangi dikarenakan adanya persaudaraan Islam dan bukan sebab yang lain. Ibn Abu Zamrah berkata :Secara zhahir, saling menyayangi, mencintai dan mengasihi memiliki makna yang dekat, namun masing-masing tetap memiliki perbedaan yang sedikit. Yang dimaksud dengan saling menyayangi yaitu saling menyayangi yang disebabkan oleh persaudaraan iman dan bukan karena yang lain. saling mencintai maksudnya yakni saling menyambungkan hal yang melahirkan rasa cinta seperti saling mengunjungi dan saling memberi hadiah. Sedangkan saling mengasihi maksudnya yakni saling membantu satu sama lain, sebagaimana jalinan kain yang saling menguatkan satu sama lain.Al Qadhi’Iyadh berkata : Menyerupakan kaum mukminin dengan satu tubuh adalah perumpamaan yang benar. Penyerupaan tersebut adalah untuk mempermudah pemahaman yang memberikan gambaran yang jelas. Di dalam hadis tersebut terdapat pengaungan hak-hak kaum muslimin dan dorongan untuk saling tolong menolong dan saling bersikap lemah lembut satu sama lainnya.
47
Dari ‘Aisyah r.a,berkata :Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memberi
(keutamaan) kepada kelemahlembutan, yang tidak diberikanNya kepada
kekerasan, dan tidak juga diberikanNya kepada (sifat-sifat) yang lain.” HR.
Bukhari
Allah SWT berfirman:
فألهمها(٧ )ونفس وما سواها قد أفلح من(٨)فجورها وتقواها
اها اها(٩)زك ٧الشمسوقد خاب من دس١٠
“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya) maka Allah mengilhamkan kepada
jiwaitu (jalan)kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya” 69
b. Berjiwa Tawadlu’
Allah SWT berfirman :
ه ذين آمنوا وتطمئن قلوبهم بذكر الل الالقلوب ه تطمئن ٢٨ )الرعدأال بذكر الل
“Yaitu orang-orang yang beriman. ketahuilah hanya dengan ingat kepada Allah , hati
merasa tenang”70
Nabi SAW bersabda :
69 QS asy- Syamsi 7 - 1070 QS Arra’du : 28
48
حديث ابي هريssرة رضssي اللssه عنssه ان رسssول اللssه صssلى اللssه عليssه وسssلم : نخن احssق بssل لشssك من ابssراهيم اذ قssال: } رب ارني كيssف تحيي الموتى قال اولم تؤ من قssال بلى ولكن ليطمئن قلssبى{ ويssرحم الله لوطssا, لقssد كssان يssائو الى ركن شديد ,ولو لبثت في السssجن طssول
اخرجssهمssالبث يوسssف الئجبتالssداعي. البخارى
Diriwayatkan dari Abi Hurairah r.h. Rasulullah SAW bersabda :”Kami adalah orang yang paling berhak untuk merasa ragu daripada Ibrahim, ketika ia berkata, Ya Rabbku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati, Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu ?Ibrahim menjawab, Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatku tetap mantap( dengan imanku), Semoga Allah merahmati Nabi Luth, sungguh ia telah berlindung kepada tiang yang kuat. Seandainya aku berdiam di penjara selama berdiamnya Nabi Yusuf, aku pasti sudah menjawab panggilan (orang yang mau mengeluarkannya). Dikeluarkan oleh Bukhari71
71 Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 44
49
Dalam hadits lain Nabi SAW bersabda :
عن المقدام بن معديكرب قال: قال رسول الله ص } مامالئ ابن
اخرجه ادم وعاء شرامن بطنه{ الترمذي وحسنه
Dari al-Miqdam bin Ma’dikariba. Ia berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Tidak ada satu tempat yang anak Adam penuhkan lebih jahat daripada
perutnya”. Dikeluarkan oleh Tirmidzi dan ia hasankan-dia72
c.Menteladani Pribadi Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda :
عن ابى الدرداء قssال: قssال رسssول الله ص }مامن شssيئ فى المssيزان
اخرجsssهاثقssل من حسssن الخلssق{ . ابوداود
72Ibid, 724
50
Dari Abid-Darda. Ia berkata : telah bersabda Rasulullah SAW: “Tidak ada
apapun lebih berat pada neraca (amal) daripada perangai yang baik”.
Dikeluarkan oleh Abu Daud73
Dalam hadits yang lain Nabi bersabda :
عن ابي هريssرة قssال: قssال رسssول الله ص }اكثر مايدخل الجنة تقssوى
اخرجه الترمذيالله وحسن الخلق{
Dari Abi Hurairah. Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: “Paling baik
amal yang memasukkan ( seseorang) ke surga ialah bakti kepada Allah dan
perangai yang baik”. Dikeluarkan oleh Tirmidzi74
d.Berjiwa sabar dan istiqamah
Allah SWT berfirman :
ألم تر أن الفلك تجري في البحره ليريكم من آياته إن في بنعمة الل
ار شكور ٣١ لقمانذلك آليات لكل صب
73 Hasan, 1985 , 74074Ibid, 743
51
“Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut
dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebagian dari tanda-
tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak
bersyukur”, 75
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman :
عنا به ال تمدن عينيك إلى ما مت أزواجا منهم وال تحزن عليهم
٨٨الحجرواخفض جناحك للمؤمنين "Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang
telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka, orang-orang kafir itu,
dan janganlah kamu bersedih hati terhaddap mereka dan berendah dirilah kamu
terhadap orang-orang yang beriman” 76
e.Bersahaja
Nabi SAW:
حssديث ابي سssعيد رصssي اللssه عنssه قssال: قssال النssبي صssلى اللssه عليssه75 QS Lukman : 3176 QS al- Hijr: 88
52
وسssلم :اشssدحياء من العssذراء فياخرجه البخارىخذرها.
Diriwayatkan dari Abi Sa’id al-Khudriy r.h. ia berkata: “Nabi SAW adalah orang
yang paling besar rasa malunya daripada gadis perawan di dalam ruang
tertutupnya”. Dikeluarkan oleh Bukhari77
Potensi positif dan negatif manusia ini banyak diungkap oleh Al-Qur’an.
لقد خلقنا اإلنسان في أحسن6التين : تقويم
“Manusia diciptakan dalam bentuk dan keadaan yang sebaik-baiknya”.78
منا بني آدم وحملناهم في ولقد كر
بات البر والبحر ورزقناهم من الطي
77 Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 676
78QS Attin : 6
53
وفضلناهم على كثير ممن خلقنا
٧٠ اإلسراء تفضيال
“Manusia dimuliakan oleh Allah dibandingkan dengan kebanyakan makhlik-
makhluk yang lain”79
Di dalam al Qur’an juga menyebutkan tentang perilaku negatif manusia :
وآتاكم من كل ما سألتموه وإنه ال تحصوها إن تعدوا نعمة الل
٤٣ إبراهيماإلنسان لظلوم كفار
“Manusia amat aniaya serta mengingkari nikmat”80
اس فنا في هذا القرآن للن ولقد صر من كل مثل وكان اإلنسان أكثر
٥٤ الكهفشيءجدال
“Manusia sangat banyak membantah”81
79 QS al -Isra : 7080 QS Ibrahim : 4381 QS al- Kahfi : 54
54
١٩ المعارج : إن اإلنسان خلق هلوعا
“Manusia bersifat keluh kesah lagi kikir”82
Sebenarnya, dua potensi manusia yang saling bertolak belakang ini
diakibatkan oleh perseteruan di antara tiga macam nafsu, yaitu nafsu ammarah bi
as-suu’ (jiwa yang selalu menyuruh kepada keburukan), sebagaimana firman-
Nya :
فس ألمارة ئ نفسي إن الن وما أبري ي إن رب وء إال ما رحم رب بالس
٥٣ يوسف : غفور رحيم “Dan aku tidak membebaskan nafsku, sesungguhnya nafs itu cenderung
mengarah kepada kejahatan, kecuali yang dirahmati oleh Rabb-ku” nafsu
lawwamah(jiwa yang amat mencela)”83
ال أقسم بيوم القيامة . وال أقسموامة فس الل ٢ - ١ : القيامة بالن
Manusia juga berpotensi memiliki nafsu muthma’innah (jiwa yang tenteram)
82 QS al- Ma’arij : 1983 QS Yusuf : 53
55
ة ارجعي فس المطمئن تها الن يا أية .فادخلي ك راضية مرضي إلى رب
تي الفجر :في عبادي وادخلي جن٣ -٢٧
f.Berkepribadian muslim
Allah SWT berfirman:
غو معرضون ذين هم عن الل وال٣ المؤمنون
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna”84
Nabi SAW bersabda:
Rasulullah bersabda,
من كان يؤ منوبالله واليوم رواهاالخرفليقل خيرااوليصمت
البخارى
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” HR.Bukhari85.
84 QS al- Mukminun : 385Fu’ad Abul Baqi, 2010 , 19
56
حديث عائشة رضى الله عنها عن النبى صلى الله عليه وسلم قال : ان ابغض الرجال الى الله
رواه البخارىاال لد الخصم
“Diriwayatkan dari ‘Aisyah r.a. dari Nabi saw beliau bersabda, “Sesungguhnya
orang yang paling dibenci Allah adalah yang paling keras bertengkarnya”. HR.
Bukhari86
Allah SWT berfirman :
ذين كفروا نا ال تجعلنا فتنة لل ربك أنت العزيز نا إن واغفر لنا رب
٥الممتحنةالحكيم “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi orang-
orang kafir dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Mahaperkasa lagi Maha Bijaksana “87
86 Fu’ad Abdul Baqi, 2010, 78487 QS al- Muntahanah : 5
57
هر الحرام قتال يسألونك عن الش فيه قل قتال فيه كبير وصد عن
ه وكفر به والمسجد سبيل الل الحرام وإخراج أهله منه أكبر عند
ه والفتنة أكبر من القتل وال اللى يردوكم عن يزالون يقاتلونكم حت
دينكم إن استطاعوا ومن يرتدد منكم عن دينه فيمت وهو كافر
فأولئك حبطت أعمالهم في الدنياار هم واآلخرة وأولئك أصحاب الن
٢١٧البقرةفيها خالدون
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram, katakanlah :
berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, tetapi menghalangi manusia dari
jalan Allah, kafir kepada Allah, menghalangi masuk Masjidil Haram dan
58
mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar dosanya di sisi Allah. Dan
berbuat fitnah lebih besar dosanya daripada membunuh. Mereka tidak henti-
hentinya memerangi kamu sampai mereka dapat mengembalikan kamu dari
agamamu kepada kekafiran, seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akherat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya “88
pesan Al-Quran
من قتل نفسا بغير نفس أواس ما قتل الن فساد في األرض فكأن
ما أحيا جميعا ومن أحياها فكأناس جميعا الما ئدةالن
“Barang siapa membunuh seorang manusia tanpa alasan yang kuat, maka dia
bagaikan telah membunuh seluruh umat manusia. Sebaliknya, barang siapa
menolong seseorang, maka ia telah menolong seluruh manusia.”89
Allah SWT :.
88 QS al- Baqarah : 21789 QS al-Maidah : 32
59
بعوه وأن هذا صراطي مستقيما فاتق بكم عن بل فتفر بعوا الس وال تت
كم سبيله ذلكم وصاكم به لعلقون ١٥٣االنعام: . تت
“Dan, bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-
jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalannya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa”90
ه ولتنظر قوا الل ذين آمنوا ات ها ال يا أيه إن قوا الل نفس ما قدمت لغد وات
ه خبير بما تعملون وال تكونوا الله فأنساهم أنفسهم ذين نسوا الل كال
١٨١٩الحشر: أولئك هم الفاسقون
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat), dan
90 QS al- An’am : 153
60
bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada
Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka
itulah orang-orang yang fasik”91
جزاؤهم عند ربهم جنات عدن تجري من تحتها األنهار خالدين فيها أبدا رضي الله عنهم ورضوا عنه ذلك لمن
٨: البينةخشي ربه 'Balasan bagi mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan
mereka ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang
takut kepada Tuhan-Nya"92
ذين آمنوا وعملوا ر ال وبشات تجري من الصالحات أن لهم جن
ما رزقوا منها من تحتها األنهار كل91 QS al- Hasyr : 18-1992 QS al- Bayinah : 8
61
ذي رزقنا من ثمرة رزقا قالوا هذا ال قبل وأتوا به متشابها ولهم فيها أزواج مطهرة وهم فيها خالدون
٢٥البقرة "Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat
baik, bahwa bagi mereka disediakan sungai-sungai yang mengalir didalamnya.
Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga itu mereka mengatakan:
inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu, mereka diberi buah-buahan
yang serupa dan untuk mereka didalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka
kekal didalamnya." 93
KESIMPULAN
Manusia yang mampu mengendalikan emosinya dalam perspektif al
Qur’an dan al Sunnah ia akan memiliki :
a.Kemampuan kesabaran yang luar biasa
Allah SWT:
يء من الخssssوف ssssكم بش ssssون ولنبل والجsssssssوع ونقص من األمsssssssوال93 QS al- Baqarah: 25
62
الصابرين ر مرات وبش واألنفس والثا ذين إذا أصابتهم مصيبة قssالوا إن . الssssssه راجعونأولئك عليهم ا إلي ه وإن للهم ورحمsssة وأولئك لوات من رب sssص هم المهتدون“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila
ditimpa musibah mereka mengucapkan,”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’un”.
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan
mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”94
Berkenaan dengan kesabaran yang luar biasa Rasulullah SAW telah
memberikan ajaran pada umat manusia, sebagaimana sabda Nabi SAW:
عن عباض بن حمار قال: قال رسواللله ص ان الله تعالى اوحى
الى : ان تواضعوا, حتى ال يبغي94 QS al- Baqarah 155 - 157
63
احدعلى احد, وال يفخر احد علىاخرجه مسلماحد.
Dari I’yadl bin Himar, Ia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Sesungguhnya Allah telah wajibkan kepadaku, hendaklah kamu merendah diri
supaya orang tidak meliwati batas terhadap seorang, dan tidak seorang
bersombong terhadap seorang” Dikeluarkan oleh Muslim95
b. Memiliki kemampuan sikap jiwa yang besar
Allah SWT :
خذ العفو وأمر بالعرف وأعرض عن١٩٩:االعرف الجاهلين
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta
berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh"96
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman :
عة وال يأتل أولو الفضل منكم والس أن يؤتوا أولي القربى والمساكين
ه وليعفوا والمهاجرين في سبيل الل95 Hasan, 1985, 74296 QS al -A’raf : 199
64
ه ون أن يغفر الل وليصفحوا أال تحبه غفور رحيم ٢٢النورلكم والل
“Danjanganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan
diantara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi bantuan kepada
kaum kerabatnya, orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah
pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada.
Apakah kamu tidak ingin Allah mengampuni kamu? Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang"97
Nabi SAW bersabda :
حديث انس ابن مالك رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم: ال تباغضوا,وال تحاسدوا, وال
تدابروا. وكونوا عبادالله اخوانا , واليحل لمسلم ان يهجر اخاه فوق
. اخرجه البخارى في كتاب االدبثالثة ايام باب ما ينهى عن التحاسد والتدابر
97 QS al- Nuur : 22
65
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, janganlah saling dengki, dan janganlah saling bermusuhan, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara, dan tidak halal bagi seorang muslim menjauhi saudaranya lebih dari tiga hari”. Disebutkan oleh Bukhari pada kitab adab bab saling iri dan bermusuhan yang dilarang98
حديث ابي هريssرة رضssي اللssه عنssه قال: قبssل رسssول اللssه صssلى اللssه عليه وسلم الحسن بن علي, وعنده االقssرع بن حssابس التميمي جالسssا, فقsssال القsssرع: ان لي عشsssرة من الولد ماقبلت منهم احدا فنظر اليه رسول الله صلى اللssه عليssه وسssلم
اخرجsssهثم قال: من ال يرحم اليssرحم. البخارى
Diriwayatkan dari Abiu Hurairah r.h. ia berkata: Rasulullah SAW mencium al
Hasan bin Ali dan bersama beliau ada al Aqra’bin Habs at-Tamimi yang sedang
duduk, al Aqra’ berkata:”Aku memiliki sepuluh orang anak, namun aku tidak
98 Fu’ad Abdul Baqi , 2010, 758
66
pernah mencium satupun dari mereka, maka Rasulullah SAW melihat kepadanya,
kemudian berkata:”Orang yang tidak menyayangi, tidak akan disayangi.
Dikeluarkan oleh Bukhari.99
c.Memiliki kemampuan sikap kejujuran yang tinggi (shiddiq)
سول فأولئك مع ه والر ومن يطع اللين بي ه عليهم من الن ذين أنعم الل الهداء والصالحين والصديقين والش
٦٩النساءوحسن أولئك رفيقا
“Dan barang siapa yang mencintai Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah. Yaitu
Nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati sahid, dan orang-orang saleh.
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya".100
d.Memiliki kemampuan sikap amanah
ه يأمركم أن تؤدوا األمانات إن اللاس إلى أهلها وإذا حكمتم بين الن
ه نعما أن تحكموا بالعدل إن الل99Ibid, 676100 QS al- Nisaa’: 69
67
ه كان سميعا يعظكم به إن الل٥٨النساءبصيرا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh) kamu apabila mendapatkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”101
e.Memiliki kemampuan sikap istiqamah
تقاموا ssه ثم اس ssا الل ن ذين قssالوا رب الل عليهم المالئكة أال تخssافوا وال تتنزتي كنتم ة ال روا بالجن sssوا وأبشsss تحزنssاة ssاؤكم في الحي توعssدون نحن أولي الssدنيا وفي اآلخssرة ولكم فيهssا مssاكم ولكم فيهsssا مsssا sssتهي أنفس sssتش
٣ ٣٠فصsssلتتدعون “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan,
“Tuhan Kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, 101 QS al- Nisaa’ : 58
68
maka malaikat akan turun kepada mereka ( dengan mengatakan), janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu
dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah
pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akherat, di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) didalamnya apa
yang kamu minta"102
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman-
ه ثم نا الل ذين قالوا رب إن ال استقاموا فال خوف عليهم وال هم
يحزنون “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Tuhan kami ialah Allah’,
kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan mereka tiada (pula) berduka cita”.103
f.Memilikikemampuan sikap bertulus ikhlas
ذين تابوا وأصلحوا واعتصموا إال اله فأولئك مع ه وأخلصوا دينهم لل بالل
102 QS Fushilat : 30-31103 QS al- Ahqaf : 13
69
ه المؤمنين وسوف يؤت الل١٤٦المؤمنين أجرا عظيما النساء
“Kecuali orang-orang yang tobat dan mengadakan perbaikan dan berpegang
teguh pada agama Allah, dan tulus ikhlas mengerjakan agama mereka karena
Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak
Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang
besar”104.
g.Memiliki kemampuan sikap menabur kasih sayang
ذين تبوءوا الدار واإليمان من والون من هاجر إليهم وال قبلهم يحب يجدون في صدورهم حاجة مما أوتوا ويؤثرون على أنفسهم ولو كان بهم خصاصة ومن يوق شح
٩الحشر: نفسه فأولئك هم المفلحون “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah telah beriman (Anshar)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang
berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati
mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan
mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri.
104 QS al- Nisaa’: 146
70
Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan)itu). Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”. 105
عن عائشة رضي الله عنهاه ه صلى الل قالت :قال رسول الل
م إن الله يعطي على: عليه وسل الرفق ماال يعطي على العنف,
ومسلم ومااليعطي على ماسواه البخاري رواه حبان وابن والحاكم ماجه وابن والترمذي
Dari ‘Aisyah r.a,berkata :Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memberi
(keutamaan) kepada kelemahlembutan, yang tidak diberikanNya kepada
kekerasan, dan tidak juga diberikanNya kepada (sifat-sifat) yang lain.” HR.
Bukhari
RIWAYAT HIDUP
105 QS al- Hasyr : 9
71
A.IDENTITAS DIRI
Nama : HM. BURDANGIN ZEIN
Tempat/tgl.lahir : Pujo Asri, 21 Desember 1965
NIP : 196521121992031002
Pangkat : Pembina TK.I/ IV/b
Jabatan : Pengawas Sekolah Madya
Alamat Rumah : Jl. Adipati Raya RT 20/05 No. 1 Margorejo Metro
Selatan Kota Metro Lampung 34121
Alamat Kantor : Jl. Ki. Arsyad 06 Metro Lampung
Nama Ayah : HM.S. Badri R. Ghozali
Nama Ibu : H. Marhamah Atmo Duiryo
Nama Istri : H. Widi Astuti R. Sumardhi Djayadimedja
Nama Anak : A. Rizky Mas Maulana
: Amryudha Mas Nalendra
: Anis Ridha Nadzifah
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
a. SD : SDN I Trimurjo, lulus tahun 1978
b. SMP : SMP Islam Trimurjo, lulus tahun 1982
c. MA : MAN I Metro Lampung, lulus tahun 1985
d. SI : SI IAIN Bandar Lampung, lulus tahun 1989
e. S2 : S2 UMY, lulus tahun 2004
2. Pendidikan non formal
a. Pondok Pesantren Tradisional Mamba’ul Ulum Batanghari, 1983
72
C.RIWAYAT PEKERJAAN
a. Tugas pokok:
1. Guru Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Huda, 1985 – 1989
2. Guru SMP Muhammadiyah Wates Lampung Tengah 1986 – 1991
3. Guru SMA Muhammadiyah Rengas Lampung Tengah, 1987 – 1993
4. Guru MAN Krui Lampung Barat, 1992 – 1995
5. Penilik TK/SD Sumberjaya Lampung Barat, 1996 – 1999
6. Pengawas Sekolah Muda Way Tenong Liwa lampung Barat, 1999 – 2002
7. Pengawas Sekolah Madya pada SD/MI Jabung lampung Timur, 2002 – 2007
8. Pengawas Sekolah Madya pada SLTA Metro, 2007 – sekarang
b. Tugas Tambahan:
1. Anggota BAN S/M Propinsi Lampung, 2009 – sekarang
2. Anggota tim Asesor, 2004 – sekarang
3. Sekretaris PGRI Kota Metro, 2010 – sekarang
4. Koordinator Sekolah Umum
D.PRESTASI PENGHARGAAN
1. Satya Lencana dari Presiden RI, 1998
E. PENGALAMAN
a. Ketua RT, 2002 – 2006
b. Kepala Lingkungan 2006 – 2010
c. Ketua Masjid Adz-Dzikr Metro Selatan , 2010 - sekarang
d. Pengurus Ranting Muhammadiyah Margorejo Bantul Metro Selatan
e. Pembinaan Mental para NAPI di LP Metro Lampung
f. Pembinaan Mental untuk Guru bermasalah
F. Karya Ilmiah
73