19
i ANALISIS DAN PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT GERAKAN MENANAM 1 MILIYAR POHON DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI DIY Naskah Publikasi diajukan oleh Abu Rizzal Baihaqiy 07.12.2216 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOMYOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

naskah publikasi baru - repository.amikom.ac.idrepository.amikom.ac.id/files/Publikasi_07.12.2216.pdf · dapat diketahui oleh masyarakat luas.Atas dasar inilah proposal dengan judul

  • Upload
    dotuong

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS DAN PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT GERAKAN MENANAM 1 MILIYAR POHON DINAS KEHUTANAN

DAN PERKEBUNAN PROVINSI DIY

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Abu Rizzal Baihaqiy 07.12.2216

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOMYOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2013

ii 

iii 

ANALYSIS AND DESIGN PUBLIC SERVICE ADVERTISING 1 BILLION TREES

PLANTING MOVEMENT PLANTATION AND FORESTRY AGENCY OF DIY PROVINCE

ANALISIS DAN PERANCANGANIKLAN LAYANAN MASYARAKAT GERAKAN

MENANAM 1 MILIYAR POHON DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN PROVINSI DIY

Abu Rizzal Baihaqiy

Melwin Syafrizal Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

In 2010, the eruption of Merapi have destroyed 867 hectares of forest in Yogyakarta. to date, KPH Yogyakarta Agency still trying greening degraded forest areas through the program to plant 1 billion trees motions that have been announced by the governmentin 2009.

In this case, the author tries to help the KPH Yogyakarta of Agency to convey information about the program to plant 1 billion trees movement media advertisement on television. In addition, theauthors also invite someone from KPH Yogyakarta Agency in the delivery of information.

In order for these program scan be known and understood by the public, it is necessary to test the question naireto determine the adis appropriate or not for publication. After this public service announcementaired on television,the emergence of cultureis expected to growin love for the people of Yogyakarta Province.

Keywords : Public serve advertisement, Plant 1 billion trees movement.

 

1. PENDAHULUAN Erupsi Merapi merusak 867 hektare hutan di kawasan gunung ini yang berada di

wilayah Kabupaten Sleman,Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan total kerugian sekitar

Rp.33miliyar. Dinas Kehutanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

memperkirakan 867 hektare hutan di kawasan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten

Sleman rusak akibat erupsi gunung itu, dan hutan seluas itu terdiri atas hutan negara di

kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), hutan rakyat, serta kebun rakyat,

pernyataan dari Sekretaris Dinas Kehutanan DIY Kardina, di Yogyakarta.

Pemerintah dan dinas kehutanan Indonesia masih berupaya untuk melakukan

gerakan penghijauan secara besar–besaran melalui program gerakan penanaman 1

miliyar pohon pada tahun 2009 lalu.Program gerakan penanaman dan pemeliharaan

tersebut masih digelorakan secara kontinyu pada masa tanam sekitar 5 sampai 10 tahun

mendatang.

Informasi yang disebarkan oleh Dinas KPH Yogyakarta tentang program gerakan

penanaman 1 miliyar pohon saat ini masih berupa media cetak seperti pamflet,baliho

yang disebarkan di beberapa sudut jalan dan instansi-instansi tertentu.

Memungkinkan minat masyarakat untuk mulai menanam pohon apabila iklan dibuat

semenarik mungkin.Iklan akan disebarkanmelalui media televisi, agar cakupan informasi

dapat diketahui oleh masyarakat luas.Atas dasar inilah proposal dengan judul Analisis

dan Perancangan iklan layanan masyarakat ”gerakan menanam 1 miliyar pohon” dinas

kehutanan dan perkebunan provinsi DIYsaya ambil sebagai Judul Skripsi yang akan

disusun. Dengan harapan setelah adanya video iklan tersebut dapat meningkatkan

minat masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk

mulai menghijaukan kembali hutan – hutan yang telah rusak.

2. LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Multimedia

Menurut M.Suyanto (2003 hal 19) multimedia merupakan kombinasi dari komputer

dan video atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen. Yaitu suara,

gambar dan teks.Multimedia terbagi dalam beberapa element-element multimedia(Mc

Cornick, 1996).,1 antara lain :

a. Text

b. Image

c. Audio

d. Video                                                             1M.Suyanto, Strategi perancangan iklan televisi perusahaan top dunia, Andi Offset,

2005,

 

e. Animation

f. Virtual Reality

Manfaat – manfaat yang dimiliki Multimedia antara lain :

a. Multimedia menjadikan pemakai lebih mudah dan cepat mempelajari suatu aplikasi.

b. Multimedia membuat aplikasi menjadi lebih menarik karena dapat memberikan

suatu hiburan.

c. Multimedia memberi lebih banyak pilihan untuk menyimpulkan informasi, sehingga

jika salah satu saluran informasi terputus, maka orang dapat menggunakan saluran

lainnya.

2.2 Jenis Iklan

• Iklan Komersial Iklan komersial adalah iklan yang menawarkan barang dan jasa. Sebagian besar

iklan yang kita temui di berbagai tempat merupakan iklan komersial.

• Iklan Non Komersial lkan non komersial biasa disebut juga sebagai iklan sosial atau iklan layanan

masyarakat. Iklan layanan masyarakat ini tidak bertujuan untuk menawarkan barang dan

jasa. Biasanya iklan ini bertujuan untuk pencapaian kondisi berkehidupan yang lebih baik

(menurut pemasang iklan). Contoh iklan non komersial antara lain; iklan tentang narkoba,

iklan tentang rokok, iklan tentang pemanasan global atau iklan tentang global warming,

iklan tentang pencemaran air, dan iklan tentang penggundulan hutan. Contoh-contoh

iklan tadi merupakan sebagian kecil dari contoh iklan layanan masyarakat atau non

komersial.

• Iklan Layanan Masyarakat Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan sosial yang

bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlahmasalah yang

dihadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupanumum. Ada

beberapa kriteria yang digunakan untuk menentukan sebuah iklan tertentu,apakah iklan

tersebut merupakan iklan layanan masyarakat atau bukan, yaitu :

1. Tidak komersil.

2. Tidak bersifat keagamaan.

3. Tidak bersifat politis.

4. Berwawasan nasional.

5. Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat.

6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima.

7. Dapat diiklankan.

8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut memperolehdukungan

media lokal maupun nasional.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN VIDEO 3.1 Pra Produksi

Sebelum membuat sebuah video iklan, langkah yang perlu ditentukan yaitu konsep

dan tujuan pembuatan video iklan itu sendiri. Dikarenakan konsep iklan berupa himbauan

dan ajakan Dinas KPH kepada masyarakat untuk menanam, maka dibutuhkan tokoh

yang tepat dan berhubungan dengan konsep iklan tersebut. Tujuan dari iklan ini adalah

sebagai media publikasi masyarakat agar mengetahui akan pentingnya penghijauan

kembali (Reboisasi). Selanjutnya untuk mengembangkan naskah kedalam program video

iklan siap tayang ini melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

3.2 Persiapan Awal

Persiapan awal ini terdiri dari beberapa tahap dimana setiap tahapan

menjelaskan rencana proses yang akan dilakukan dalam pembuatan video iklan

layanan masyarakat tersebut.

Tabel Tahapan Persiapan Awal

Tahap Ke- No. Jenis Kegiatan

I 1. Persiapan ide konsep skenario.

2. Penentuan kelompok dan pembentukan kru iklan

3. Pembuatan Naskah Iklan

4. Menyiapkan berbagai properti pendukung .

5. Pencarian Talent Iklan

6. Pembuatan Visualisasi Script/Storyboard dan izin lokasi syuting.

II 1. Melakukan observasi titik objek di kawasan yang paling tepat

untuk pengambilan gambar terbaik.

2. Mengatur tema yang tepat untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

3. Memberikan pengarahan kepada para pemeran video iklan

tersebut.

4. Workshop Kameramen dan Asisten Kameramen.

5. Pembuatan dan penyerahanProposal Proses SyutingIklan.

III 1. Mengajukan proposal biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan

dan penayangan video iklan tersebut kepada Dinas KPH

Yogyakarta.

2. Mengajukan surat perijinan ijin penayangan iklan kepada Dinas

KPH seluruh daerah Yogyakarta untuk dipublikasikan ke media

televisi swasta wilayah Yogyakarta.

Persiapan lain yang dibutuhkan yaitu :

Persiapan Kru

Persiapan Alat Yang Digunakan

Hunting Lokasi

Persiapan Jadwal Pembuatan Video Iklan ke-1

Persiapan Jadwal Pembuatan Video Iklan ke-2

Persiapan Naskah Audio dan Visual Iklan ke-1

Persiapan Naskah Audio dan Visual Iklan ke-2

3.3 Storyboard Merupakan gambaran alur cerita berupa coretan atau foto yang berguna untuk

mempermudah suatu pengalihan gambar. Fungsi utamanya adalah mempermudah

seorang sutradara dalam mengembangkan teknik cinematografi dalam membuat jalan

cerita untuk menghindari cerita yang tidak berurutan. Storyboard dalam sistem video iklan

ini terlampir :

Tabel Storyboard iklan ke-1

Scene

Board Durasi Naskah

1

00:00:02:05 – 00:00:06:20

Seorang pecinta alam di

kawasan cangkringan

2

00:00:10:00 – 00:00:22:03

Kepadatan

pendudukJogjakarta

saat ini

3 00:00:13:00 - 00:00:22:03 Kepadatan kendaraan

Kota Yogyakarta

4 00:00:17:13 - 00:00:22:03 Ancaman lahar dingin

5

00:00:24:06 - 00:00:51:06 Himbauan dan

penyuluhan dari

konsulat Dinas KPH

6

00:00:52:11 - 00:01:00:00

Support iklan

Tabel Storyboard iklan ke-2

Scene

Board Durasi Naskah

1

00:00:07:00 – 00:00:04:00 Gerakan penanaman

kembali

2

00:00:04:00 - 00:00:12:22

Jogjaku Hijau Lagi

3

00:00:12:22 – 00:00:14:00

Support iklan

3.4 Tahapan Analisis

Merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud utuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-

permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-

perbaikanya.

Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem (system

planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan

tahap yang kritis dan sangat penting. Apabila ada kesalahan di awal, maka kesalahan

tersebut akan berlanjut ke tahap berikutnya.

3.5 Analisis SWOT (Streght, Weak, Oportunity, Treath) Metode dalam menganalisa masalah yang ada dalam skripsi ini menggunakan

analisis SWOT, dimana titik letak kelebihan dan kekurangannya dapat secara nyata

dijelaskan dengan kondisi sebenarnya.

TabelAnalisis Pembuatan Video Internal Eksternal

STRENGHT WEAKNESS

1.

Iklan video cukupsederhana dan dipahami oleh masyarakat.

1. Crew terbatas.

2. Keterbatasan alat

3. Konsep iklan terlalu sederhana.

2. Perijinan penelitian Mudah

4. Biaya pembuatan iklan sangat terbatas

3. Terdapat 2 video iklan dengan konsep yang berbeda

5. Ilmu broadcast masih sebatas belajar,belum memenuhi standar produser

OPPORTUNITY

Strategi SO Strategi WO

1. Kesempatan untuk menjadi produser iklan

1. Peluang mendapatkan tawaran kerja sama dalam pembuatan iklan

1. Iklan hanya dipublikasikan di televisi lokal Yogyakarta saja

2. Kesempatan untuk Mempublikasikan iklan buatan sendiri di televisi.

2. Bisa ditunjuk sebagai Rekanan dengan instansi dinas KPH setempat

2. Agar iklan dapat dipublikasikan ke televisi swasta, masih harus memenuhi standart pembuatan iklan

3. Salah satu jalan untuk mengasah kemampuan menggunakan teknologi yaitu penggabungan komputer dengan sistem komputer

3. Peluang bertambahnya minat masyarakat untuk mulai sadar akan pentingnya penghijauan.

3. Perlu penayangan yang berulang-ulang untuk mendapatkan audiens yang lebih banyak, akan tetapi akan membutuhkan biaya penayangan yang lebih banyak

4. Dapat digunakan sebagai sumber penghasilan dengan membuat usaha biro jasa iklan.

THREATH Strategi ST

Strategi WT

1. Kurangnya antusias masyarakat terhadap pembuatan ILM

1. Apabila terjadi kerusakan pada peralatan, maka akan menjadi kerugian tersendiri

1. Apabila Kru mengalami kendala saat proses syuting

2. 4 lokasi syuting yang letaknya cukup jauh

2. Biaya yang dikeluarkan lebih tinggi, tetapi potensi ke depan sangat bagus

2. Hunting ke 4 lokasi yang jaraknya cukup jauh dan memakan banyak waktu

3. Membengkaknya biaya tak terduga saat proses produksi

3. untuk ILM terdapat tarif tersendiri dan akan mendapat potongan biaya sekitar 10-25%

3. Sulitnya mencari angle yang tepat untuk mendapatkan hasil video yang maksimal

3.6 Perencanaan Biaya Pembuatan

Di dalam sebuah pembuatan sistem baru maupun proyek dibutuhkan biaya yang

tidak murah, apalagi dalam usaha bisnis entertainment. Maka, proses pembuatan video

iklan ini pastilah membutuhkan biaya, berikut tabel estimasi biaya yang dibutuhkan yaitu:

Tabel 3.13Estimasi Biaya Yang Dibutuhkan

No. Kebutuhan Yang Diperlukan Rincian Jumlah

1. Sewa kamera canon EOS DSLR

550D

2 hari

@Rp.150.000/hari

Rp. 300.000,-

2. Bahan bakar kendaraan

2 unit motor

@Rp.4.500 x 4 liter

Rp. 18.000,-

3. Biaya konsumsi

2x makan @8000 x 4

orang

Rp. 32.000,-

4. Pembuatan izin dan lain-lain

Materai, stopmap,

amplop , dll

Rp. 25.000,-

5. DVD Finishing Editing

@ Rp. 4000 x 4

keping

Rp. 16.000,-

6. Tayang iklan TV Lokal 4x tayang Rp.500.000,-

@Rp.125.000

Jumlah : Rp. 891.000,-

3.7 Studi Kelayakan Sistem

Studi kelayakan sistem merupakan suatu proses yang mempelajari atau

menganalisis permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujan akhir yang akan

dicapai. Tujuan dari analisis kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem baru yang

akan diterapkan sebagai pengembangan dari sistem lama layak dipakai atau tidak.

Dalam tahap ini diperlukan pertimbangan ketika menentukan seberapa banyak

keuntungan yang didapat dan biaya yang diperlukan dari sistem baru tersebut.

3.8 Produksi Produksi merupakan tahap lanjutan dari pra produksi, dimana rancangan-

rancangan yang sudah dibuat pada saat pra produksi akan dilaksanakan pada tahap ini.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi antara lain shooting atau

pengambilan gambar secara keseluruhan mulai dari awal, tengah dan akhir.

Kru

Teknik Produksi

Sistem Perekaman

3.9 Pasca Produksi Tahap pasca produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap produksi, adapun

kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :

Capturing

Editing

Rendering

Mastering

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahap Produksi Tahap ini membahas bagian-bagian produksi iklan ke-1 dan ke-2, seperti tata setting,

tata suara, tata cahaya dan yang paling utama dari tahapan ini adalah proses editing

video agar siap untuk dipublikasikan ke stasiun televisi.

4.2 Pengambilan Gambar Video Iklan ke-1 Tahap produksi pengambilan gambar (shooting video) dilakukan, idealnya hingga

tuntas. Kebutuhan shooting video sebelumnya telah dirumuskan pada tahap Pra

Produksi, idealnya dalam bentuk storyboard yang mencakup banyak informasi termasuk

sudut pengambilan gambar (angle).

10 

Pembahasan kali ini lebih ditekankan pada pengambilan gambar atau proses

shooting video Karena ini bagian terpenting pada tahap produksi. Untuk tata setting, tata

suara dan tata cahaya ditambahakan pada tahap editing nanti, dikarenakan tingginya

noise pada master video.

a) ShootingScene 1 Lokasi : Kawasan Merapi Desa Cangkringan.

Durasi : 7 detik.

Lensa : EF-S 18-55 IS II

Iso/Film : AUTO

Diafragma :F5

Deskripsi : Kerusakan hutan di kawasan Cangkringan

Yogyakarta.

Gambar Scene 1 Iklan ke-1

a) ShootingScene 2

Lokasi : Kepadatan lalu lintas Jln.Solo Janti.

Durasi : 5 detik.

Lensa :EF-S 18-55 IS II

Iso/Film :AUTO

Diafragma :F 4.5

Deskripsi : Kepadatan lalu lintas juga ikut serta menambahpolusi

kota Yogyakarta.

11 

Gambar Scene 2 Iklan ke-1

b) Shooting Scene 3

Lokasi : Kawasan padat penduduk pinggir Sungai Code.

Durasi : 11 detik.

Lensa : EF-S 18-55 IS II

Iso/Film :AUTO

Diafragma : F5.2

Deskripsi : Kepadatan penduduk memicu bertambahnya polusi dan dapat

mengurangi area resapan air.

Gambar 4.7 Scene 3 Iklan ke-1

c) Shooting Scene 4

Lokasi : Sungai Gendol, Desa Cangkringan

Durasi : 4 detik.

Lensa : EF-S 18-55 IS II

Iso/Film :AUTO

12 

Diafragma :F6.2

Deskripsi :Ancaman Banjir Lahar Dingin Daerah Aliran

Sungai

Gambar Scene 3 Iklan ke-1

d) Shooting Scene 5

Lokasi : Kantor Dinas KPH Yogyakarta

Durasi : 27 detik.

Lensa : EF-S 18-55 IS II

Iso/Film :AUTO

Diafragma :F6.2

Deskripsi :Himbauan dari Dinas KPH sebagai penguat iklan.

Gambar Scene 4Iklan ke-1

4.3 Pengambilan Gambar Video Iklan ke-2 Pembahasan pada video iklan ke-2 ini lebih ditekankan pada teknik bidikan

kamera. Agar pergerakan animasi video stop motion terlihat halus, maka dibutuhkan hasil

bidikan kamera dengan posisi angel yang tepat.Dibutuhkan photo stage(panggung photo)

13 

untuk menyusun media yang akan diambil gambarnya. Tripod digunakan agar posisi

kamera sejajar dengan photo stage.

TeknikEye level digunakan dalam pengambilan gambar pada iklan ke-2. Kamera

yang telah terpasang tripod disudutkan pada posisi datar yang mengarah ke photo stage.

Perlu perhatian khusus dalam mengatur pergerakan media agar hasil video terlihat halus.

a) Shooting Scene 1 Tema : Gerakan penanaman kembali

Durasi : 7detik

Lensa : EF-S 18-55 IS II

Iso/Film : Auto

Diafragma : F5.3

Shutter/s : 1/20

Total foto : 115

Gambar Scene 1 Iklan ke-2

b) Shooting Scene 3 Tema : Jogjaku Hijau Lagi

Durasi : 8 detik

Lensa : EF-S 18-55 IS II

Iso/Film : Auto

Diafragma : F5.3

Shutter/s : 1/20

Total foto : 140

14 

GambarScene 2 Iklan ke-2

c) Shooting Scene 4 Tema : Support iklan

Durasi : 2 detik

Lensa : EF-S 18-55 IS II

Iso/Film : Auto

Diafragma : F5.3

Shutter/s : 1/20

Total foto : 2

Gambar Scene 3 Iklan ke-2

4.4 Pembahasan Pasca Produksi Pembahasan dalam tahap pasca produksi merupakan lanjutan dari tahap

produksi, adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah capturing, editing,

rendering dan mastering.

Capturing

Editing

15 

Mastering

Publication

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dalam penulisan skripsi pembuatan Iklan Layanan

Masyarakat (ILM) Gerakan Menanam 1 Miliyar pohon, antara lain:

Sistem lama yang digunakan oleh Dinas KPH Yogyakarta saat ini dalam

memberikan layanan informasi tentang program Gerakan Menanam 1 Miliyar

pohon yang telah dicanangkan oleh pemerintahtahun 2009 lalu belum cukup

efektif untuk menyebarkan informasi ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya

wilayah propinsi DIY.

Untuk dapat memberikan informasi tentang program Gerakan Menanam 1 Miliyar

pohon, dibutuhkan Iklan layanan masyarakat yang baik yakni dari segi potensial

ide/gagasan, tujuan dari iklan, dan sebuah komunikasi yang dapat menyentuh

khalayak/penonton.

5.2 Saran

Setelah melakukan analisis pada skripsi ini, maka ditemukan beberapa saran seperti:

Dengan adanya ILMGerakan Menanam 1 Miliyar pohon ini diharapkan agar

masyarakat kota Yogyakarta dapat mewujudkan budaya cinta menanam.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan iklan video adalah menggunakan

kemera dengan standar broadcast yang lebih baik dibanding menggunakan

kamera handycam maupun kamera DSLR.

Perlunya dorongan dan perhatian dari lembaga dengan cara menyediakan

sarana dan prasarana untuk mendukung program Gerakan Menanam 1 Miliyar

pohon.

Sebaiknya ILM ini harus sering dipublikasikan agar progam Gerakan Menanam 1

Miliyar pohonini lebih dipahami oleh masyarakat.

16 

DAFTAR PUSTAKA Suyanto.M.2003.Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset Suyanto.M. 2005. Strategi perancangan iklan televisi perusahaan top dunia, Yogyakarta :Andi Offset Author.2012. pengantar multimedia untuk media pembelajaran. http://ilmukomputer.org/ 2012/10/19/ Rida,2008,ProduksiMediaAudiovisual, //belajarnge.blogspot.com/2008/08/produk si

media-audio-visual.html The Advertising Council, 1942,Iklan layanan masyarakat Iklan_layanan_masyarakat Author.2012. tentang tv digitalhttp://www.tvdigital.kominfo.go.id/tentang-tv-digital.html 2012/10/21/ Dishutbun jogjaprov, 2010. Visi-misi. http://dishutbun.jogjaprov.go.id/index.php/profil/visi- misi. 2012/11/10/ Author. 2010. Gerakan menanam 1 miliar pohon ,http://www.1miliarpohon.com/gogreen/ gerakan-menanam-1-miliar-pohon. 2012/09/14/