32
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT IN URBAN AREAS FOR 2012-2015 LOAN IBRD NO.8213 - ID PADA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 NOMOR LAI-24/D1041112016 TANGGAL 15 JUNI 2016 Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized

NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN(BPKP)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDENATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENTIN URBAN AREAS FOR 2012-2015

LOAN IBRD NO.8213 - IDPADA

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2015

NOMOR LAI-24/D1041112016TANGGAL 15 JUNI 2016

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Page 2: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

DAFTAR ISI

Halaman

A. Laporan Auditor Independen.................................... 1B. Laporan Keuangan Konsolidasi.................3............3

7 1. Project Sources and Uses of Fund per Category Fiscal Year January 1, 42015 up to December 31, 2015......... ....................

2. Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi...........5..........5a) Gambaran Umum Proyek. ........................... ..... 5b) Kebijakan Akuntansi....................11.............11c) Penjelasan atas Laporan Keuangan Konsolidasi................. 12

3. Special Account Activity.Statement ............................ 17C. DasarAudit ............................................... 18D. Tujuan dan Lingkup Audit ..................................... 18E. Penilaian atas Sistem Pengendalian Intern............9.........19F. Penilaian Kepatuhan Terhadap Ketentuan Loan Agreement.. ........... 24G. Ikhtisar Temuan yang Berpengaruh pada Kewajaran Penyajian Laporan 25

Keuangan

H. Kejadian setelah Tanggal Laporan Keuangan Konsolidasi............... 25

Lampiran:

1. Rekapitulasi Scoring SPI2. Rekapitulasi Scoring Kepatuhan3. Project Uses of Fund Category (I FR 2)

Page 3: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH

BIDANG PEREKONOMIAN DAN KEMARITIMANDIREKTORAT PENGAWASAN PINJAMAN DAN BANTUAN LUAR NEGERI

JI. Pramuka No. 33 Lantai 5, Jakarta Timur 13120Telp: (021) 85910031 Pes. 0507, Fax. (021) 85903713

Number: LAI-24/D104/1/2016 June 15, 2016

A. Independent Auditor's Report

To:1. Director General of Human Settlement,

Ministry of Public Works and Housing asExecuting Agency of National CommunityEmpowerment in Urban Areas for 2012-2015(Loan IBRD No.8213-ID)

2. Director General of Budget Financing and RiskManagement, Ministry of Finance

Jaka rta

We have audited the accompanying Financial Statements of the National Program forCommunity Empowerment in Urban Areas for 2012-2015 (Loan IBRD No.8213-ID) asof December 31, 2015 and for the year then ended. These Financial Statements arethe responsibility of the Executing Agency. Our responsibility is to express an opinionon these financial statements based on our audit.

We conducted our audit in accordance with the auditing standards prescribed by theIndonesian Institute of Certified Public Accountants that referred to internationalauditing standards. Those standards require that we plan and perform the audit toobtain reasonable assurance whether the financial statements are free of materialmisstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting theamounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessingthe accounting principles used and significant estimates made by management, aswell as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that ouraudit provides a reasonable basis for our opinion.

As described in note B.2.b, these financial statements were prepared on the basis ofcash receipts and disbursements, which is a comprehensive basis of accountingother than generally accepted accounting principles in Indonesia.

1

Page 4: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

7

In our opinion, (a) the Financial Statements referred to above, and the appendednotes, that were also the subject of the audit, present fairly in all material respects,

7 the financial position of the National Community Empowerment in Urban Areas for2012-2015 (Loan IBRD No.8213-ID) as of December 31, 2015 and for the year thenended in conformity with the accounting basis described in note B.2.b; (b) theExecuting Agency has utilized all proceeds of the loan withdrawn from the WorldBank only for the purpose of the Project in accordance with the loan agreement; and

7 no proceeds of the loan has been utilized for other purposes; and (c) the ExecutingAgency was in compliance, as of the end of the fiscal year, with all financial

K1 covenants of the loan agreement.

In addition:a) With respect to Statement of Expenditures, adequate supporting documentation

has been maintained to support claims to the World Bank for replenishment of thespecial account statements of expenditures incurred, and all expendituresincurred are eligible for financing under Loan Agreement IBRD No.8213-ID.

b) Special Account Activity Statement gave a fair view of the receipts collected andpayments made during the year ending December 31, 2015 and these receiptsand payments support special account replenishment during the year.

7 Directorate of Auditof Foreign Loans and Grants

Director

98 o imanullang7 Acco6 Register No.RNA-9326

2

Page 5: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH

BIDANG PEREKONOMIAN DAN KEMARITIMANDIREKTORAT PENGAWASAN PINJAMAN DAN BANTUAN LUAR NEGERI

JI. Pramuka No. 33 Lantal 5, Jakarta Timur 13120Teip: (021) 85910031 Pes. 0507, Fax. (021) 85903713

Nomor LAI-24/D104/01/2016 15 Juni 2016

A. Laporan Auditor Independen

Yth.

1. Direktur Jenderal Cipta Karya - KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat SelakuExecuting Agency National Program for CommunityEmpowerment in Urban Areas for 2012-2015 (LoanIBRD 8213-ID)

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan danRisiko, Kenenterian Keuangan

diJ ak a rt a

Kami telah mengaudit Laporan Keuangan National Program for CommunityEmpowerment in Urban Areas for 2012-2015 (Loan IBRD No.8213-ID) sampaidengan 31 Desember 2015 dan untuk tahun 2015. Laporan Keuangan adalahtanggung jawab Executing Agency. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataanpendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan InstitutAkuntan Publik Indonesia yang telah mengacu pada standar auditing internasional.Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agarkami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salahsaji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-buktiyang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Auditjuga meliputi penilalan atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikanyang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangansecara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untukmenyatakan pendapat.Sebagaimana dijelaskan dalam catatan butir B.2.b, laporan keuangan ini disusunatas dasar penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan basis akuntansikomprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1

Page 6: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Menurut pendapat kami, (a) laporan keuangan yang kami sebut di atas termasukpengungkapannya telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,posisi keuangan National Program for Community Empowerment in Urban Areas for2012-2015 (Loan IBRD 8213-D) sampa dengan 31 Desember 2015 dan untuk tahun2015 sesual dengan basis akuntansi yang dijelaskan dalam catatan butir B.2.b; (b)Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan PerunahanRakyat selaku Executing Agency telah menggunakan dana pinjaman dari Bank Duniahanya untuk tujuan proyek sebagaimana tercantum dalam Naskah PerjanjianPinjaman dan tidak ada penggunaan pinjaman untuk tujuan lain; dan (c) DirektoratJenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selakuExecuting Agency telah mematuhi persyaratan keuangan sampai akhir tahunanggaran sebagairnana tercantum dalam Naskah Perjanjian Pinjaman.

Selain itu:a. Dalam kaitannya dengan Statement of Expenditures, pengajuan klaim kepada

World Bank untuk pengisian kembali dana rekening khusus berdasarkanpengeluaran yang dilaporkan telah didukung dengan dokumen yang memadai;dan semua pengeluaran yang terjadi adalah sah sesuai dengan ketentuan LoanIBRD 8213-ID.

b. Special Account Acitivity Statement memberikan gambaran yang wajar,penerimaan dan pembayaran yang terjadi selama tahun anggaran yang berakhir31 Desember 2015. Penerimaan dan pembiayaan tersebut telah mendukungpenggantian dana (replenishment) selama tahun yang bersangkutan.

Direktorat PengawasanPinja Bantuan Luar Negeri

tur,

0 clC ímanullangAkuntan, Register Negara No.RNA-9326

2

Page 7: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

B. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi National Program for Community Empowerment inUrban Areas for 2012-2015 berupa Interim Financial Report untuk tahun anggaranyang berakhir 31 Desember 2015 terdiri atas:

1. Project Sources and Uses of Fund per Category, Fiscal year Jan 1, 2015 up toDecember 31, 2015

2. Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Gambaran Umum Proyekb. Kebijakan Akuntansic. Penjelasan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

3. Special Account Activity Statement

Laporan keuangan yang disebutkan di atas disajikan pada halaman berikut:

T-3

3

Page 8: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

1. Project Sources and Uses of FunNational Program for Community Empowerment in Urban Areas (IBRD LOAN No.8213-ID)

CONSOLIDATED PROJECT SOURCES AND USES OF FUNDFOR PERIOD OF JANUARY 01, 2015 UP TO DECEMBER 31, 2015

ActUal" lanned Variance%CumulatiVe Up To Year To Date Cumulative CummlativeUp To Year To Date Cumulative UpTo Cummulatve Up Yearto Cumulative Up

Last Year Date LastYear Date .To Last Year Date To Date1 ~27 . . 3 4 5 .6 7 8=215 9=3/6 10=47

Sources of Funds1. Government of Indonesia2. The World Bank 1,719,984,954,152 741,747,795,233 2,461,732,749,385 1,735,114,068,400 758,068,995,000 2,493,183,063,400 99.13% 97.85% 98.74%

Total Sources of Fund 1,719,984,954,152 741,747,795,233 2,461,732,749,385 1,735,114,068,400 758,068,995,000 2,493,183,063,400 99.13% 97.85% 98.74%

Uses Of Funds (by Category)1 a. Kelurahan Grant under part 2(a) 1,169,472,986,000 210,000,000 1,169,682,986,000 1,189,139,700,000 - 1,189,139,700,000 98.35% - 98.36%

b. Kelurahan Grant under part 2(b) 203,909,050,000 349,640,250,000 553,549,300,000 205,409,050,000 344,800,000,000 550,209,050,000 99.27% 101.40% 100.61%2 Consultant Services 346,602,918,152 391,897,545,233 738,500,463,385 340,565,318,400 413,268,995,000 753,834,313,400 101.77% 94.83% 97.97%

Sub Total 1,719,984,954,152 741,747,795,233 2,461,732,749,385 1,735,114,068,400 758,068,995,000 2,493,183,063,400 99.13% 97.85% 98,74%Non Bank Financed (Rp Murni) I - - - - -

Total Uses of Funds 1,719,984,954,152 741,747,795,233 2,461,732,749,385 1,735,114,068,400 758,068,995,000 2,493,183,063,400 99.13% 97.85% 98.74%

Catalan:* Untuk kategori 1 a Planned dalam DIPA tidak ada namun terdapat transaksi pads Actual di RKBI, realisasi ini merupakan transaksi atas SP2D backlog yang terjadi pada tahun sebelumnya dan baru

dipertanggungjawabkan di tahun 2015, sehingga tahun 2015 baru tercatat sebagai transaksi yang bisa dipertanggung]awabkan (eligible expenditure)

*) Untuk kategori lb realisasi Actual di RKBI lebih besar dari Planned dalam DIPA, hal ini juga disebabkan karena terdapat transaksi atas SP2D backlog yang terjadi pada tahun sebelumnya dan barudipertanggungjawabkan di tahun 2015

4

Page 9: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

2 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Gambaran Umum Proyek

1) Latar belakang

PNPM Mandiri pada hakekatnya adalah gerakan dan programnasional yang dituangkan dalam kerangka kebijakan yang menjadiacuan pelaksanaan berbagai program penanggulangan kemiskinanberbasis pemberdayaan masyarakat. Masalah kemiskinan adalahmasalah yang kompleks dan komprehensif, sehingga upayapenanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis dankomprehensif oleh semua pihak (pemerintah, masyarakat dankelompok peduli).

Sesuai kedudukan, tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal CiptaKarya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatmemberikan perhatian yang besar dalam mendukung upayapemerintah untuk menanggulangi masalah kemiskinan danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitaslingkungan permukiman. Hal tersebut diwujudkan secara menyeluruhdan terpadu antara pembangunan fisik (infrastruktur dan hunian),pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat melalui pendekatanpemberdayaan manusia.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah di tahun 2015 ini sebagaimanatertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentangRencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, sasaran pembangunan kawasan permukiman adalahpengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%, tercapainya100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk indonesia danmeningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak menjadi 100%pada tingkat kebutuhan dasar pada tahun 2019.

Untuk mewujudkan sasaran tersebut diatas, Direktorat Jenderal CiptaKarya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telahmencanangkan suatu gerakan yang dikenal dengan istilah "Gerakan100- 0-100". Pencapaian gerakan 100-0-100 ini membutuhkanpendekatan pembangunan yang berbeda, tidak hanya mengerahkansumberdaya pada satu sektor saja melainkan harus melibatkansebanyak mungkin pelaku dan sektor baik vertikal maupun horizontalserta potensi yang dimiliki masyarakat sebagal subyek pembangunanyang aktif dalam seluruh proses pencegahan dan peningkatan kualitaskawasan permukiman melalui platform "Kolaborasi".

Upaya pencegahan dan percepatan peningkatan kualitas kawasanpermukiman secara kolaborasi tersebut dilakukan dengan pendekatanpartisipatif yang mempertemukan perencanaan makro (top down) dan

5

Page 10: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

perencanaan mikro (bottom up) dengan mendudukkan masyarakatsebagai subyek pembangunan dan pengambil keputusan akhir. Upayapercepatan pencegahan dan peningkatan kualitas kawasanpermukiman tersebut juga harus mampu membangun kolaborasi antar

7 sektor dan antar aktor, dimana warna sektor hilang sehingga terwujudketerlibatan multisektor, multi aktor dan multi program tidak hanyabersifat adhoc. Keterlibatan Pernerintah Daerah juga harusditingkatkan sesuai dengan potensi Pemerintah Daerah dalammengenali kebutuhan daerah dan menggalang berbagai potensisumber daya dan mensinergikan sehingga Pemerintah Daerahkhususnya pemerintah Kabupaten/Kota mampu menjadi nahkodadalam pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman diwilayahnya.

Dalam kegiatan peningkatan kualitas kawasan permukiman secara

partisipatif, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyattelah memulai dengan program Penataan Lingkungan PermukimanBerbasis Komunitas (PLPBK) sebagai bagian dari intervensi lanjutanprogram PNPM Mandiri Perkotaan dan pelaksanaan kegiatanPercepatan Penanganan Kumuh sebaga upaya untuk mendorongkolaborasi kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota selama tahun 2015-2016.

2) Tujuan dan Sasaran Program

Sesuai dengan visi dan misi program dimana untuk menuju masyarakatmadani serta tata pemerintahan yang baik, maka tujuan yang ingindicapal melalui PNPM Mandiri Perkotaan dan Program Lanjutan(advance) adalah:

a) Meningkatnya perubahan perilaku dan sikap masyarakat yang lebihpeduli, kebersamaan dan gotong royong dalam memperbaikikualitas lingkungan permukiman di perkotaan dan kesejahteraanmasyarakat.

b) Meningkatnya akses dan pelayanan kebutuhan dasar (lingkunganpermukiman, sosial dan ekonomi) sesuai IPM-MDG, bagi wargamiskin perkotaan dengan membangun kemandirian masyarakat.

c) Mewujudkan good governance dan membangun sinergi pemerintahdaerah bersama masyarakat & pelaku pembangunan sertakelompok peduli untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan(Sustainability Development).

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan PenataanLingkungan Permukiman Berbasis Komunitas Lanjutan (PLPBKLanjutan) adalah tersalurkannya dana Bantuan Langsung Masyarakat

6

Page 11: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Kegiatan PLPBK Lanjutan dalam upaya Percepatan Gerakan 100-0-100 yang merupakan dana stimulan (dana pendorong) untukmewujudkan hasil perencanaan partisipatif masyarakat (RTPLP) danprioritas penanganan kegiatan yang sedang dilakukan oleh Pemerintah

fl Daerah.

Adapun sasaran dari kegiatan Percepatan Penangan Kumuh sebagaiupaya untuk mendorong kolaborasi kegiatan di tingkat Kabupaten/Kota

( (Kolaborasi Kota) ada[ah tersalurkannya dana Bantuan LangsungMasyarakat Kegiatan Kolaborasi dalam upaya Percepatan Gerakan100-0-100 yang merupakan dana stimulan (dana pendorong) untukmewujudkan hasil perencanaan partisipatif masyarakat dan prioritaspenanganan kegiatan oleh Pemerintah Daerah,

c. Lokasi Sasaran

Lokasi sasaran kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman BerbasisKomunitas Lanjutan (PLPBK Lanjutan) adalah:

- Lokasi sasaran penerima BLM Top Up PLPBK sebanyak 220Desa/Kelurahan tersebar di 28 provinsi;

- Lokasi ditetapkan oleh Direktur Pengembangan KawasanPermukiman, Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat berdasarkan hasil seleksi lokasi.

Adapun lokasi sasaran untuk kegiatan Kolaborasi Kota adalahsebanyak 100 kabupaten/ kota tersebar di 28 provinsi yang ditetapkanoleh Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

d. Struktur Organisasi

Secara nasional, lembaga penyelenggara (Executing Agency) sesuaiyang tertuang dalam Loan Agreement IBRD 8213-D adalah DirektoratJenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat. Untuk melaksanakan kegiatan proyek tahun anggaran 2015,ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja sesuai Keputusan MenteriPekerjaan Umum Nomor 137/KPTS/M/2015 tanggal 17 Maret 2015tentang Pengangkatan Atasan Pejabat Perbendaharaan dan PejabatPerbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015, dengansusunan organisasi pada Satuan Kerja Pengernbangan KawasanPermukiman Berbasis Masyarakat sebagal berikut:

- Atasan Kepala Satuan Kerja : Dirjen Cipta Karya- Atasan Langsung Kepala Satuan Direktur Pengembangan

Kerja Kawasan Permukiman

7

Page 12: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

- Kepala Satuan Kerja Judi Indradjaja S. ST. MT.- Pejabat Pembuat Komitmen Mita Dwi Aprini,S.Sos. M.Si- Pejabat Yang Melakukan Kusnadi S.Sos.

Pengujian dan PerintahPembayaran

- Bendahara Pengeluaran Sri Rahayu

Untuk pelaksanaan substansi program, termasuk sebagian tanggungjawab kualitas pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan, Kepala Satkermenugaskan NMC (National Management Consultant) dan OSP(Oversight Provider Consultant) yang bertindak untuk dan atas namaSatuan Kerja di lapangan sesuai dengan batasan kewenangan yangdiberikan dan bertanggungjawab langsung kepada SatkerPengembangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat.

5) Komponen Program

Komponen PNPM Mandiri Perkotaan pada dasarnya memberikanbantuan kepada dua kelompok sasaran utama; masyarakat danpernerintah daerah termasuk pemangku kepentingan daerah sebagaiberikut:

a) Pendampingan Untuk Masyarakat

Bantuan untuk masyarakat diwujudkan dalam bentuk bantuan teknisdan bantuan dana BLM.

(1) Bantuan Teknis

Bantuan teknis ini diwujudkan dalam bentuk penugasankonsultan dan fasilitator beserta dukungan dana operasionaluntuk mendampingi dan memberdayakan masyarakat agarmampu melaksanakan PNPM MP dan mengkoordinasikanberbagaj program penanggulangan kemiskinan berbasiskomunitas di tingkat kelurahan/desa. Secara rinci pendampingantersebut dilakukan melalui serangkaian kegiatan pelatihan,sosialisasi, fasilitasi dan advokasi oleh Tim Konsultan di tingkatkota/kabupaten dan Tim Fasilitator di tingkat masyarakat.

(2) Bantuan Dana

7 Bantuan dana diberikan dalam bentuk dana BLM (BantuanLangsung Masyarakat). BLM ini bersifat stimulan dan sengajadisediakan untuk memberi kesempatan kepada masyarakatuntuk belajar dan berlatih dengan mencoba melaksanakansebagian rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan yangtelah ditetapkan pada PJM dan Rencana Tahunan (Renta)Pronangkis.

8

Page 13: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

a) Dana BLM untuk kegiatan PLPBK Lanjutan maksimalRp1.000.000.000,00 per desa/kelurahan dengan ketentuan:•Penyusunan DED setiap Desa/kelurahan maksimal

Rp10.000.000,00;• Biaya Operasional (BOP) BKM setiap Desa/kelurahan

maksimal Rp10.000.000,00;• Pembangunan Infrastruktur (Fisik) maksimal

r- Rp980.000.000,00.Proses pencairan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)dilakukan melalui DIPA Satker PKP2B Provinsi.

b) Dana BLM untuk kegiatan Kolaborasi Kota dengan pagu danasebesar Rp3.000.000.000,00 dengan alokasi dana dimasing-masing desa/kelurahan terseleksi maksimalRp500.000.000,00 dengan ketentuan:

• Penyusunan DED untuk Desa/kelurahan:1) Pagu BLM kurang dari Rp250.000.000,00 biaya DED

maksimal Rp2.500.000,00;2) Pagu BLM lebih dari Rp250.000.000,00 biaya DED

maksimal Rp5.000.000,00;

• BOP BKM setiap Desa/kelurahan maksimalRp5.000.000,00;

• Pembangunan Infrastruktur (Fisik) sesuai pagu alokasisetiap desa/kelurahan terseleksi setelah dikurangi biayaDED dan BOP.

Proses pencairan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)Kegiatan Kolaborasi Percepatan Gerakan 100-0-100dilakukan melalui bIPA Satker PKP2B Provinsi.

b) Pendampingan Untuk Pemerintah Daerah dan Pemangku

Kepentingan

Bantuan teknis pendampingan peningkatan kapasitas pemerintahprovinsi/kota/kabupaten dan para pemangku kepentingan padadasarnya merupakan kegiatan yang berorientasi pada upayamembangun tata kepemerintahan daerah yang baik (goodgovemance), khususnya dalam menanggulangi kemiskinan danmewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berbasis nilai-nilaiserta prinsip-prinsip universal.

Bantuan tekniklpendampingan kepada pemerintahprovinsi/kota/kabupaten dan para pemangku kepentingan setempatdiberikan melalui penugasan konsultan (KMW, korkot/asistenkorkot, tenaga ahli, dsb) untuk melaksanakan program ini dan

9

Page 14: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

7

melakukan pengembangan kapasitas bagi pemerintahprovinsilkota/kabupaten (provinsilkabupaten-kota) sehingga padasaatnya pemerintah daerah mampu mengelola programpenanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat.

f. Sumber Dana

PNPM Mandiri Perkotaan 2012-2015 (National CommunityEmpowernment Program in Urban Areas for 2012-2015) bersumberdana dari pinjaman IBRD No. 8213-ID sebesar US$ 266,000,000.00untuk membiayai kegiatan Bantuan Langsung Masyarakat (KelurahanGrants and Sub-Loans), Pengadaaan Jasa Konsultan dan Material(Goods and Consultant Services), dengan rincian sebagai berikut:

Amount of theNo Kategori - Loan Allocated % of Expenditures

(Expressed in 'to be Financed.. USD)

(1) a. Kelurahan Grants 100.000,000 100 % of Grant orunderpart 2 a of Sub-Loans amountthe Project. disbursed

b. Kelurahan Grants 49,000,000 100 % of Grantunder part 2 b of the amount disbursedProject.

(2) Goods and 117,000,000 100 % of GrantConsultants' amount disbursedServices

TOTAL 266,000,000

Adapun spesifikasi terkait dengan penandatangan naskah perjanjian,registrasi nomor dan jumlah pinjaman dan batas akhir penarikan danapinjaman dapat dijelaskan sebagal mana tabel berikut:

No Uraian Pinjaman . .- Loan

a Nomor Perjanjian Pinjaman IBRD 8213-ID

b. Tanggal penandatanganan 28 Desember 2012c. Nomor Register 10861901

d. Jumlah Pinjaman USD 266.000.000

e. Closing Date . 31 Desember 2015

f. Jumlah Initial Deposit Rencana Kebutuhan 6 Bulang. Nomor Rekening Khusus 601.313411980

Direktorat Jenderal Cipta Karya,h. Executing Agency Kementerian Pekerjaan Umum dan

7 Perumahan Rakyat

10

Page 15: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Pelaksanaan pembiayaan kegiatan didasarkan atas Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Nomor: PER-23/PB/2013, tanggal 18 Juni 2013, tentang Petunjuk Pelaksanaan danPencairan Dana Pinjaman IBRD No.8213-ID (National CommunityEmpowernment Program in Urban Areas for 2012-2015).

Sesuai surat dari Bank Dunia No. CD-154/WB/X/2015 tanggal 9Oktober 2015 maka masa berlaku (closing date) Loan IBRD 8213-IDdiperpanjang sampai dengan 31 Desember 2016.

b. Kebijakan Akuntansi

Kebijakan akuntansi proyek berpedoman pada Standar AkuntansiIndonesia serta prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku khusus padaproyek, yaitu sebagai berikut:

1) Periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari dan berakhir tanggal 31Desember sesuai dengan tahun anggaran yang dianut o[ehPemerintah Republik Indonesia.

2) Laporan keuangan disusun berdasarkan basis kas (cash basis) yaitupendapatan dan biaya diakui pada saat terjadinya transaksi secarakas.

3) Mata uang yang digunakan adalah mata uang rupiah (Rp) dan valutaasing yang diekuivalenkan kedalam rupiah sesuai dengan kurs saattransaksi penarikan dana.

4) Laporan Keuangan merupakan Laporan PertanggungjawabanProyek atas dana yang dikelola baik yang berasal dari pinjaman luarnegeri (RK) maupun dari APBN sebagai dana pendampingnya.

5) Penerimaan pembiayaan dari Pemerintah RI/APBN dicatatberdasårkan SP2D LS dan GU yang dicairkan melalui KantorPelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), sedangkanpengeluarannya dicatat sesuai dengan bukti-bukti pembayaran yangdikelompokkan menurut kategori/komponennya.

6) Pinjaman Luar Negeri IBRD No.8213-ID selain kategori 1.a(Kefurahan Grant) direalisasikan melaui prosedur pembiayaanRekening Khusus dan dicatat berdasarkan SP2D yang dicairkanmelaui Rekening Khusus pada Bank Indonesia, sedangkanpengeluarannya dicatat sesuai dengan bukti-bukti pembayaran yangdikelompokkan menurut kategori/komponennya.

11

Page 16: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

c. Penjelasan atas Cumulative Project Uses of Funds by Category

a) Actual

1.a Kelurahan Grants under part (2a) Rp 1.169.682.986.000,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi pengeluaran proyek untuk-pembiayaan Bantuan Langsung Masyarakat PNPM Reguler (Kelurahangrants under part 2a) yang telah membebani Rekening Khusus BankIndonesia (RKBI) Loan IBRD 8213-ID sampai dengan 31 Desember2015, sehingga seluruh pendanaannya berasal dari pinjaman luarnegeri, dengan penjelasan sebagai berikut:

Jumlah per 01-01-2015 Rp. 1.169.472.986.000Mutasi TA. 2015- Rekening Khusus Rp. 210.000.000- Rekening KUN/BUN Rp. -- Current Retroactive Rp. -

Total Mutasi TA 2015 Rp. 210.000.000Jumlah per 31-12-2015 Rp. 1.169.682.986.000

Rincian pengeluaran untuk pembiayaan Bantuan Langsung Masyarakat(kelurahan grants under part 2a) dapat dijelaskan sebagaimana tabelberikut:

URAIAN JUMLAH SID TA 2014 MUTASI TA. 2015 JUMLAH S/D TA. 2015

- Prov. Jawa Tengah 421,236,250,000 210,000,000 421,446,250,000- Prov. Jawa Timur 333,172,800,000 - 333,172,800,000- Prov. DI Yogya 53,541,250,000 - 53,541,250,000- Prov. Bali 15,165,000,000 - 15,165,000,000- Prov. NTB 54,286,250,000 - 54,286,250,000- Prov. NTT 27,283,750,000 - 27,283,750,000- Prov. Gorontalo 6,679,436,000 - 6,679,436,000- Prov. Kalimantan Timur 28,566,250,000 - 28,566,250,000- Prov. Kalimantan Utara 3,655,000,000 - 3,655,000,000- Prov. Kalimantan Selatan 31,506,250,000 - 31,506,250,000- Prov. Kalimantan Tengah 8,562.500,000 - 8,562,500,000- Prov. Sulawesi Barat 3,847,500,000 - 3,847,500,000- Prov. Sulawesi Selatan 26,257,000,000 - 26,257,000,000- Prov. Sulawesi Tengah 11,303,750,000 - 11,303,750,000- Prov. Sulawesi Tenggara 30,162,500,000 - 30,162,500,000- Prov. Sulawesi Utara 56,461,250,000 - 56,461,250,000- Prov. Maluku 16,888,750,000 - 16,888,750,000- Prov. Maluku Utara 17,253,750,000 - 17,253,750,000- Prov. Papua 11,970,000,000 - 11,970,000,000- Prov. Papua Barat 11,673,750,000 - 11,673,750,000

Jumlah 1,169,472,986,000 210,000,000 1,169,682,986,000

Li112

Page 17: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Jumlah transaksi sebesar RP210.000,000,00 tersebut merupakanback/og tahun anggaran 2014 yang dipertanggungjawabkan padaJaporan [FR kuartal 1 tahun 2015.

1.b Kelurahan Grants under pait (2b) Rp 553.549.300.000,00Jumlah tersebut merupakan realisasi pengeluaran proyek untukpembiayaan Bantuan Langsung Masyarakat kegiatan PLPBK/ND(kelurahan grants under part 2b) yang telah membebani Rekening

[ Khusus Bank indonesia (RKB[) Loan IBRD 8213-ID sampai dengan 31Desember 2015 sehingga seluruh pendanaannya berasal dari pinjamanluar negeri, dengan penjelasan sebagai berikut:

Jumlah per 01-01-2015 Rp. 203.909.050.000Mutasi TA. 2015- Rekening Khusus Rp. 349.640.250.000- Rekening KUN/BUN Rp.- Current Retroactive Rp.

Total Mutasi TA 2015 Rp. 349.640.250.000Jumlah per 31-12-2015 Rp. 553.549.300.000

Rincian pengeluaran untuk pembiayaan Bantuan Langsung Masyarakatpada masing-masing Provinsi untuk kegiatan PLPBK Lanjutan danKolaborasi Kota (kelurahan grants under part 2b) dapat dijelaskansebagaimana tabel berikut:

URAJAN J;M01{/DTA. M TS2015

•sProv. Jawa Tengah 81,398,750,000 109,871,250,000 191,270,000,000Prov. Jawa Timur 56,888,900,000 64,018,750,000 120,907,650,000Prov. DI Yogya 10,532,000,000 24,577,500,000 35,109,500,000SProv. Sau 4,607,500,000 - 4,607,50,000

- Prov. NTB 20,451,250,000 30,350,000,000 50,801,250,000- Prov. NTT 695000,000 18,181,250,000 18,876,250,0007 Prov. Gorontalo 948,750,000 948,750,000Prov. Kalimantan Timur 1,235,000,000 15,400,000,000 16,635,000,000Prov, Kalimantan Utara 782,500,000 -782500,000

Prov. Kalimantan Selatan 4,525,000,000 14,400,000,000 18,925,000,000Prov. Kalimantan Tengah 382,500,000 7,050,000,000 7,432,500,000Prov. Sulawesi Barat - 2,850,000,000 2,850,000,000

-Prov. Sulawesi Selatan 4,743,250,000 17,738,750,000 22,482,000,000Prov. Sulawesi Tengah 2,687,500,000 6,515,000,000 9,202,500,000Prov. Sulawesi Tenggara - 12,700,000,000 12,700,000,000Prov. Sulawesi Utara 2,896,650,000 9,050,000,000 11,946,650,000Prov. Maluku 128,250.000 7,237,750,000 7,366,000,000Prov. Maluku Utara 6,633,750,000 5,200,000,000 11,833,750,000

- Prov. Papua 2,992,500,000 3,650,000,000 6,642,500,00-ov. Papua Barat 1,380,000,000 650,000,000 2,230,000,000

Jumlah 203,909,050,000 349,640,250,000 553,549,300,000

13

Page 18: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Dalam pengeluaran Bantuan Langsung Masyarakat kegiatanPLPBKIND (kelurahan grants under part 2b) tahun 2015 tersebutterdapat temuan audit sebesar Rp640.732.664,78 dengan rinciansebagai berikut :

a. Terdapat kelemahan proses verifikasi yang mengakibatkan:

- Kelebihan pembayaran, ketekoran kas dan kemahalan hargasebesar Rp206.241.493,00.

Kekurangan volume pekerjaan yang tidak sesuai dengan RABsebesar Rp417.131.171,78.

b. Terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan peruntukan yangditetapkan dalam program:

- Penggunaan dana BLM tidak sesuai dengan ketentuan, yaitupenyimpangan penggunaan dana BLM Komputer tidaksepenuhnya sesual peruntukannya sebesar Rpl7.360.000,00.

2. Goods and Consultant Services Rp 738.500.463.385,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi pengeluaran proyek untukpembiayaan kategori Goods and Consultant Services yang membebanirekening khusus Loan PNPM Mandiri Perkotaan 2012-2015 sampaidengan 31 Desember 2015 yang seluruh pendanaannya berasal daripinjaman luar negeri.

Jumlah per 01-01-2015 Rp. 346.602.918.152Mutasi TA. 2015- Rekening Khusus Rp. 391.897.545.233- Rekening BUN Rp.- Current Retroactive Rp.

Total Mutasi TA 2015 Rp. 391.897.545.233Jumlah per 31-12-2015 Rp. 738.500.463.385

Rincian pengeluaran untuk pembiayaan jasa konsultan khususnyapembayaran gaji dan BOP Tim Faskel/Korkot (fixed cost) kategoriGoods and Consultant Services dapat dijelaskan sebagaimana tabelberikut:

14

Page 19: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

URAIAN JUMLAH SID TA MUTASI TA. 2015 JUMLAH S/D TA. 20152014

- Prov. DKI Jakarta 2.013.446.650 1.593.841.500 3.607.288.150- Prov. Jawa Tengah 74.024.127.000 86.263.119.000 160.287.246.000- Prov. Jawa Timur 71.600.613.154 77.634.365.355 149.234.978.509- Prov. DI Yogya 8.880.749.880 7.976.780.000 16.857.529.880- Prov. Bali 4.599.150.000 5.374.125.000 9.973.275.000- Prov. NTB 8.667.401.000 10.247.299.998 18.914.700.998- Prov. NTT 4.449.460.484 8.257.803.765 12.707.264.249- Prov. Kaljmantan Timur 6.645.862.688 7.894.393.000 14.540.255.688- Prov. Kalimantan Selatan 9.068.265.000 10.290.490.000 19.358.755.000- Prov. Kalimantan Tengah 1.578.372.000 1.673.069.000 3.251.441.000- Prov. Gorontalo 3.027.818.000 3.287.326.000 6.315.144.000- Prov. Sulawesi Barat 899.450.000 999.550.000 1.899.000.000

Prov. Sulawesi Selatan 11.852.644.000 15.486.770.000 27.339.414.000- Prov. Sulawesi Tengah 4.054.794.000 2.738.564.250 6.793.358.250- Prov. Sulawesi Tenggara 4.562.900.267 6.024.775.999 10.587.676.266- Prov. Sulawesi Utara 11.677.831.050 11.931.492.000 23.609.323.050- Prov. Maluku 3.656.504.957 4.803.109.493 8.459.614.450- Prov. Maluku Utara 5.000.153.000 7.959.702.000 12.959.855.000- Prov. Papua 2.066.675.000 2.284.650.000 4.351.325.000- Prov. Papua Barat 1.576.250.000 1.943.072.000 3.519.322.000

*Reposting 30.401.656.168 30.401.656.168Jumlah 270.304.124.298 274.664.298.360 544.968.422.658

* Reposting merupakan pengeluaran dana untuk pengeluaran gaji danBOP Tim Faskel dan Tim Korkot yang dibayar dahulu menggunakanLoan IBRD 7866-ID yang kemudian dipindahbukukan untuk dibebankanpada Loan IBRD 8213-ID.Sedangkan rincian pengeluaran untuk pembiayaan jasa konsultankhususnya pembayaran konsultan perusahaan kategori Goods andConsultant Services dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:

No Nama Konsultan Mutasi TA 2015 (Rp)

PNPM Urban1 PT. INACON LUHUR PERTWI 21.927.465.1472 PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT 15.554.368.0443 PT. PHIBETHA KALAMWIJAYA JV WITH PT KOGAS 22.519.325.8924 PT. KOGAS DRIYAP KONSULTAN 11.435.053.9185 PT. BUANA ARCHICON JV WITH PT SURYA ABADI 21.021.551.3376 PT. INNERINDO DINAMIKA 14.159.742.0757 PT. PATIHINDO CONVEX 2.071.204.9138 PT. ROYALINDO EXPODUTA 8.544.535.547

Total 117.233.246.873

SDalam pengeluaran Consultant Services tahun 2015 tersebut terdapattemuan audit berupa kelemnahan proses verifikasi volume (pekerjaan

15

Page 20: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

pengadaan barang/jasa/kegiatan proyek) yang masih harusditindaklanjuti berupa kelebihan pembayaran jasa konsultan sebesarRpl 01.552.500,00.

Permasalahan tersebut telah kami rekomendasikan kepada SatkerPengembangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat Pusat dandisepakati serta akan ditindaklanjuti sesuai Berita Acara KesepakatanTindak Lanjut.

16

Page 21: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

3. Special Account Activity Statement

FINANCIAL STATEMENT OF SPECIAL ACCOUNT

For Year Ending January 1, 2015 up to December 31, 2015Loan / Grant No. IBRD 8213-ID

( NPCE Urban Areas for 2012-2015)Account No. 601.313411980 at Bank Indonesia, JakartaCurrency United States Dollar (USD)

Account Activity

1. Beginning balance January 1, 2015 USD 5,798,010.86

Plus:

2. Total amount paid by World Bank during Fiscal Year 2015 USD 49,025,000.00

3. Total amount refunded to Special Account USDUSD 49,025,000.00

4. Present outstanding amount advanced to Special Account (1+2+3) USD 54,823,010.86

Less:

5. Ending balance at year end December 31, 2015 USD 10,220.34

6. Amount eligible expenditures paid during the year

1) During quarter I USD2) During quarter II USD 11,596,413,023) During quarter Ill USD 13,780,468.314) During quarter IV USD 29,012,788.51

USD 54,389,669.84

7. Total advance accounted for (5 + 6) USD 54,399,890.18

8. Difference between line 4 and line 7 USD 423,120.68

Note:- Explanation item 8

a. Ineligible expenditureCurrent Backlog in FY 2015 USD 3,727,315.59Current will be repost in.FY 2015 USD -Mischarge in SA USD -Difference Amount USD -Double entry in SA USD -

USD 3,727,315.59

b. Amount eligible expendituresBacklog in FY2015 USD 4,560,137.90Retroactive in FY 2015 USDAdjustment Backlog USD (1,255,942.99)Claim Reduce USD

USD 3,304,194.91

Total Ineligible Expenditure for Application (a - b) USD 423,120.68

17

Page 22: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

C. Dasar Audit

Dasar pelaksanaan audit adalah:

1. PP No. 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

2. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan.

3. Loan Agreement I BRD No. 8213-1D

4. Surat Permintaan World Bank mengenai "Audit Report Required for Fiscal Year2015", tanggal 3 November 2015.

5. Surat Penugasan Audit No. S-315/D1/04/2016 tanggal 20 April 2016.

D. Tujuan dan Lingkup Audit

Tujuan audit adalah sebagai berikut:

1. Memberikan opini (pernyataan pendapat) atas kewajaran penyajian laporankeuangan berbasis FMR;

2. Memberikan penilaian dan rekomendasi atas pelaksanaan sistem manajemenkeuangan dan prosedur-prosedur keuangan, termasuk pelaksanaan sistempengendalian intern, dan meyakini bahwa seluruh dana Loan yang telahdicairkan telah dimanfaatkan untuk pos-pos pengeluaran sesuai LoanAgreement, dan telah dipergunakan untuk tujuan yang telah ditetapkan;

76 3. Melakukan penilaian atas keandalan informasi manajemen keuangan yangdisajikan dalam Laporan Keuangan interm (quarterly IFR/Interm FinancialReport);

4. Melakukan penilaian atas pencapaian tujuan proyek berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan;

5. Melakukan penilaian atas ketaatan proyek terhadap berbagai ketentuankeuangan (financial covenants) yang telah disepakati dalam Loan Agreement).

Lingkup Audit mencakup:- Pengujian terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan.

- Penilaian terhadap kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internproyek,

- Ketataatan terhadap ketentuan pada peraturan yang berlaku dalampelaksanaan proyek untuk tahun anggaran yang berakhir tanggal 31Desember 2015.

Penilaian kewajaran laporan keuangan mencakup pengujian keakuratanpenyajian jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan, penilaiankecukupan sistem pencatatan/pembukuan, serta kecukupan bukti-buktipendukung pengeluaran proyek, baik pada tingkat Project Management Unit(PMU) maupun pada Project Implementing Unit (PIU).

18

Page 23: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Penilaian terhadap kecukupan dan efektivitas sistern pengendalian intern proyekmencakup penilaian terhadap kecukupan rancangan (desain) sistempengendalian intern proyek baik di tingkat PMU maupun PIU, serta efektivitasimplementasinya di lapangan.

Penilaian ketaatan (compliance) pada peraturan yang berlaku dalam pelaksanaanproyek mencakup penilaian terhadap ketaatan program yang mencakup:

1. Ketaatan pada ketentuan tertentu dalam Loan agreement untuk aspek: porsipembiayaan dan penyediaan dana pendamping, prosedur pengadaan, danperuntukan penggunaan dana Loan;

2. Ketaatan terhadap mekanisme dan ketentuan internal yang ditetapkan proyek.

Audit dilakukan pada Satker PNPM Mandiri Perkotaan Pusat (Konsultan) dan di19 provinsi yang mendapatkan dana PNPM Mandiri Urban 2012-2015 (LoanIBRD-8213-ID) yaitu Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulut,Gorontalo, NTB, NTT, Bali, Jatim, Jateng, DiY, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulbar,Sulteng, Sultra, Sulsel.

Audit lapangan (field work) berakhir pada tanggal 8 Juni 2016.

E. Penilalan atas Sistem Pengendalian Intern

Secara umum, sistem pengendalian intern yang diterapkan sudah cukupmemadai dengan nilai rata-rata 71,72 (Lampiran 1) untuk memberikan keyakinanbahwa penyelenggaraan proyek telah dijalankan sesuai dengan prosedur danketentuan yang berlaku terhadap sistem pengendalian intern kegiatan ProgramNasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (Loan IBRDNo.8213-ID).

Hasil penilaian atas sistem pengendalian intern atas 19 Provinsi adalah sebagaiberikut:

Hasil Prolns Nilai Rata-Rata

Memadai 6 78,31

Cukup Mernadai 12 70,24Kurang Memadal 1 50,00

19 71,72

Rincian penilaian sistern pengendalian intern untuk masing-masing unsurpengendalian diuraikan dalam management letter.

Hal tersebut ditunjukkan oleh- Pelaku program telah menerapkan aturan perilaku.- Para pelaku program telah menghindari adanya konflik kepentingan yang

potensial (seperti menjadi rekanan atau perantara dari pemasok dan

19

Page 24: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

mempekerjakan sanak keluarga, intervensi aparat, suami istri dalam satulokasi).

- PMU, KMP, SNVT provinsi, KMW dan Korkot telah menempatkan personilsesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untukmenyelesaikan tugas.

- Kebijakan dan prosedur rekrutmen, evaluasi kinerja sampai denganpemberhentian konsultan/fasi[itator telah ditetapkan serta supervisi/evaluasiterhadap konsultan dan fasilitator dilakukan secara periodik.

- Struktur organisasi di tiap level/lokasi telah sesual dengan struktur organisasipengelolaan PNPM Mandiri Perkotaan.

- Komposisi konsultan pendamping di setiap level yang ditetapkan dl dalamTOR/kontrak telah dilaksanakan.

- Program telah menetapkan Prosedur Operasional Baku (POB) yang menjadiacuan pelaksanaan bagi para pelaku program, seleksi dan pelatihan telahdilakukan bagi fasilitator sebelum fasilitator dimobilisasi, penilaian danbimbingan bagi fasilitator telah dilaksanakan secara berjenjang.

- SNVT provinsi, KMW dan SNVT kabupaten/kota telah menyelenggarakanpelatihan dan bimbingan untuk membantu pelaku mempertahankan danmeningkatkan kompetensi pekerjaannya.

- Pelaku program dalam struktur organisasi telah mengetahui tugas pokok danfungsinya.

- Apabila terdapat penyimpangan, telah dilakukan tindakan disiplin yang tepatatas penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur, atau pelanggaranterhadap aturan perilaku.

- Para pelaku program (Korkot, Askot, SF, dan Faskel) memahami kebijakanprogram yang mengatur hubungan antar pelaku program (Korkot, Askot, SF,dan Faskel) dengan masyarakat.

- Tim Koordinasi Pelaksana Tingkat Pusat, Provinsi Kota/Kabupaten, KMP,KMW, PJOK, dan Faskel telah mengidentifikasi titik kritis pelaksanaan PNPMMandiri Perkotaan yang berisiko paling besar dan membangun prosedur yangterdokumentasi dalam Petunjuk Teknis serta telah melakukan revisi secararutin.

- Adanya rapat/rembug antar warga untuk menentukan prioritas pembangunaninfrastruktur di kelurahan masing-masing.

- Pelaku program telah mempertimbangkan faktor-faktor internal yangmempengaruhi risiko (SDM, anggaran, dan masalah kepegawaian) dalammengidentifikasi risiko pada saat rapat/rembuk warga.

- Pelaku program telah mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yangmempengaruhi risiko (perubahan musim, kondisi geografis, perkembanganekonomi, politik, regulasi dan sebagainya) dalam mengidentifikasi risiko padasaat rapat/rembuk warga.

20

Page 25: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

- Saluran komunikasi telah dibangun dengan terbuka dan efektif kepada

masyarakat, konsultan, dan aparat pengawasan intern pemerintah, dan antarpelaku program (konsultan, tim koordinasi).Program telah merancang sistem informasi, Laporan secara berjenjang telahberjalan secara memadai.

- Informasi dan komunikasi telah memadai, laporan secara berjenjang telahberjalan dan program telah merancang sistem informasi yang telah dijalankansecara memadai.

- Adanya penanganan pengaduan, keluhan, dan pertanyaan mengenaipermasalahan program.

- Pimpinan instansi telah menggunakan berbagai bentuk komunikasi yangsesual dengan kebutuhannya serta mengelola, mengembangkan, danmemperbaiki sistem informasinya dalam upaya meningkatkan komunikasisecara berkesinambungan.

- Pelaku PNPM secara berjenjang (Tim Koordinasi, PJOK, Konsultan,Pengawas UPK) telah melakukan pengawasan dalam bentuk pemeriksaan(supervisi) dan evaluasi, serta perbaikan atas pelaksanaan program secaraperiodik.

- Terdapat mekanisme untuk mernastikan adanya penyelesalan atas temuanhasil audit dan hasil pemantauan lainnya dengan segera.

- Pelaksanaan monitoring secara menyeluruh atas kegiatan program telahdilakukan .

Namun demikian masih terdapat kelernahan pengendalian intern yang perluditingkatkan dalam pelaksaan program sebagai berikut:

1) Lingkungan Pengendalian

- Tidak seluruh formasi fasilitator terisi karena terdapat fasilitator yangmengundurkan diri; tidak semua pelaku program memiliki kompetensi yangmemadai, khususnya pelaku program di tingkat desa; kurangnya komitmenBKM, KSM, dan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan secara tepatwaktu (Provinsi Jateng).

- Penyesuaian/pengecualian atas implementasi kebijakan penugasan

personil pada kondisi khusus, belum dilaporkan dan didokumentasikansecara baik (Provinsi Kalteng).

- Terdapat pengurus KSM yang merangkap sebagai penyedia barang padakegiatan fisik PLPBK, yaitu pada KSM Nangka, Kelurahan Baru Ulu, KotaBalikpapan; kurangnya komposisi fasilitator serta Fasilitator Teknik di KotaBalikpapan dimana satu tim yang hanya berjumlah 2 (dua) orangmembawahi beberapa kelurahan dampingan (Provinsi Kaltim).

- Belum adanya aturan perilaku secara tertulis yang ditetapkan oleh

Program dan apabila terjadi penyimpangan terhadap kebijakan dan

21

Page 26: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

prosedur atau pelanggaran terhadap aturan perilaku belum dilakukantindakan disiplin yang tepat (Provinsi Papua dan NTB).

- Supervisi/evaluasi secara berkala terhadap konsultan dan FasilitorKelurahan belum optimal dilakukan (Provinsi Papua dan SulawesiTenggara).

- Lemahnya pengawasan oleh Satker Pengembangan KawasanPermukiman dan Penataan Bangunan Provinsi Kalimantan Selatan tahunanggaran 2015 terhadap pelaksana kegiatan ditingkat kabupaten/kotamaupun tingkat desa/kelurahan, dimana satker tidak melakukanpengawasan langsung ke lapangan. Hal tersebut disebabkan keterbatasanjumlah SDM pada satker dan tidak tersedianya dana pendampingAPBN/APBD untuk operasional satker; tidak semua pelaku programmemiliki kompetensi yang memadal, baik di tingkat satker, KMW,Koordinator Kota, fasilitator maupun pelaku program di tingkatdesa/kelurahan (Provinsi Kalimantan Selatan).

2) Penilaian Risiko

- Para Pelaku Program belum mengidentifikasi, menganalisis dan mengelolatitik kritis dari pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang berisiko besar,dari faktor internal seperti (sumber daya manusia dan anggaran) sertafaktor-faktor ekternal (perubahan musim, kondisi geografis, perkembanganekonomi, politik, regulasi dan sebagainya) (Provinsi Papua, NTB danProvinsi Su[awesi Utara).

Pada awal pelaksanaan kegiatan terdapat tumpang tindih antara kegiatanPNPM Mandiri Perkotaan dengan program kumuh dari Satuan KerjaPengembangan Permukiman sehingga terjadi revisi berkali-kali danmengakibatkan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan terlambat dari masterschedule yang ditentukan (Provinsi Papua Barat).

3) Aktivitas Pengendalian

- Hasil pengadaan BLM Komputer sebagian masih belum dimanfaatkan, danmanajemen belum menetapkan, mensosialisasikan danmengirnplementasikan kebijakan dan prosedur pengamanan inventaris,peralatan dan aset lainnya (Provinsi Bali).

- Hasil kegiatan fisik PNPM Mandiri Perkotaan yang memerlukan7 pemeliharaan belum diidentifikasi, dijadwalkan dan dilaksanakan (Provinsi

Bali, Papua dan Provinsi NTB).

- Manajemen telah menetapkan berbagai petunjuk pelaksanaan yang harusdiikuti oleh para pelaku program, meskipun dalam implementasinya belumdapat dilakukan sepenuhnya oleh para pelaku program, khususnya pelakudi tingkat desa karena keterbatasan kompetensi mereka (Provinsi Jateng).

22

Page 27: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

- Setiap transaksi keuangan belum diklasifikasi, dicatat, diverifikasi dandiarsipkan sesual tanggal transaksi, serta belum didukung dengan buktiyang memadai; saldo bank belum direkonsiliasi oleh petugas yangindependen dari fungsi penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran kas;dan kegiatan yang sudah dilaksanakan belum dibuatkan laporanpertanggungjawabannya (Provinsi Kalteng, Bali, Kaltim, DIY, Papua, NTB,Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Provinsi PapuaBarat).

- Terdapat pengadaan material oleh KSM Nangka, Kelurahan Baru Ulu, KotaBalikpapan yang tidak didahului dengan survei harga; pelaksanaanpekerjaan fisik tidak sesuai dengan rencana; pertanggungjawabanpekerjaan yang tidak sesuai dengan realisasi pekerjaan; BKM belummemanfaatkan hasil kegiatan, antara lain komputer sebanyak 51 unit di 51kelurahan di Kota Samarinda, pembuatan pot bunga sebanyak 60 buah diKelurahan Sepinggan Raya Balikpapan dan pengadaan kursi tamansebanyak 7 unit di Kelurahan Baru Ulu Balikpapan (Provinsi Kaltim).

- Penyerapan dana belum sesuai progress fisik sehingga terjadi

pengendapan dana di rekening BKM/KSM; belum dilakukan pembandinganberkala antara aset dan pencatatan akuntabilitasnya; indikator kinerja telahditetapkan untuk setiap kegiatan namun belum semua dilaksanakan(Provinsi Papua Barat).

- Korkot belum melakukan pembinaan secara maksimal di tingkatmasyarakat (Provinsi Sulawesi Barat).

- Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PLPBK Reguler ( 1 Kelurahan ) danPLPBK Lanjutan ( 7 Kelurahan ) sampai dengan saat audit belumseluruhnya dimanfaatkan (Provinsi Sulawesi Selatan).

- Penanggungjawab kegiatan belum sepenuhnya melakukan pembinaan,pengukuran kinerja, dan rekomendasi perbaikan kinerja terhadap parapelaku program dalam lingkup koordinasinya (Provinsi Sulawesi Tenggara).

- Pengendalian atas pelaksanaan program belum sepenuhnya dilakukansesuai dengan ketentuan (Provinsi Sulawesi Tenggara).

- Pengendalian fisik atas aset dan dokurnen masih kurang memadai, yaitumasih terdapat komputer dan printer yang sudah dibayarkan oleh PanitiaPengadaan LKM, namun barangnya masih disimpan di toko komputer; danpengendalian atas pelaksanaan kegiatan/program kurang mernadai, yaitupelaksanaan kegiatan di LKM mengalami keterlambatan (Maluku Utara).

23

Page 28: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

4) Informasi dan Komunikasi

- Peran dan fungsi Faskel/Askot/Korkot belum optimal dalam mengkoordinirmasyarakat untuk menjalankan program yang telah disepakati bersama(Provinsi Papua).

- Belum adanya saluran komunikasi dan informasi antar pelaku programyang jelas, terbuka dan efektif serta belum seluruh informasi yangdibutuhkan disampaikan kepada pihak - pihak yang berkepentingan secaraperiodik (Provinsi Sulawesi Tenggara, Kalteng dan Provinsi Maluku).

5) Monitoring

- Pelaku PNPM secara berjenjang (Tim Koordinasi, PJOK, Konsultan,Pengawas UPK) belum secara rutin melakukan pemantauan, pengawasandalam bentuk pemeriksaan (supervisi) dan evaluasi, serta perbaikan ataspelaksanaan program (Provinsi Kalteng, Papua dan Provinsi SulawesiTenggara).

F. Penilaian atas Kepatuhan terhadap Naskah Pinjaman Luar NegeriMenurut penilaian kami, secara umum pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaantelah mematuhi Loan Agreement, pedoman proyek dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dengan nilai 74,69 (cukup memadai). Rincian tabelpenilaian atas kepatuhan terhadap Loan dapat dilihat pada RekapitulasiScoring Kepatuhan pada lampiran 2.Penilaian kepatuhan terhadap masing-masing ketentuan dapat dirincisebagai berikut:

1. Kepatuhan pada ketentuan dalam Loan AgreementMenurut penilaian kami; tingkat kepatuhan pada ketentuan dalam Loanagreement seperti porsi pembiayaan dan penyediaan dana pendamping,prosedur pengadaan secara umum, serta keabsahan pengeluaran telahmemadai dengan nilai 75,36.

2. Kepatuhan terhadap Pedoman Teknis PNPM Mandiri Perkotaan yangtelah Disetujui oleh Lender

Menurut penilaian kami tingkat kepatuhan pada pedoman proyek yaituterhadap pedoman teknis PNPM Mandiri Perkotaan secara umum telahcukup memadai dengan nilai 74,02.

Namun demikian masih terdapat kelemahan, yaitu- Pelaksanaan pengadaan bahan/alat untuk kegiatan pembangunan

infrastruktur belum sepenuhnya berdasarkan hasil survey minimal dari 3pemasok terdekat (Provinsi Sulawesi Tenggara, Ka[tim dan ProvinsiSulawesi Utara).

- Pengadaan bahan/alat yang melebihi nilal 50 juta belum sepenuhnyadilakukan dengan pengadaan secara terbatas (Provinsi Sulawesi

24

Page 29: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Tenggara dan Provinsi Sulawesi Utara).- Belum adanya metode pengadaan secara khusus yang telah mendapat

persetujuan dari KMW/Askot (Provinsi Sulawesi Tenggara).- Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan untuk

Tahun Anggaran 2015 pada Kabupaten Majene dan KabupatenPolewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat belum dilaksanakansepenuhnya karena fisik infrastruktur belum selesai 100%.

G. Ikhtisar Temuan yang Berpengaruh pada Kewajaran Penyajian LaporanKeuangan

Sebagaimana diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan, terdapattemuan audit sebesar Rp742.285.164,78 yang merupakan temuan audit yangberkaitan dengan kegiatan Jasa Konsultan dan Bantuan LangsungMasyarakat (Ke/urahan Grants/Sub Grants), yang terdiri dari:

No Uraian Nilai (Rp)1 Kelemahan proses verifikasi volume (pekerjaan 724.925.164,78

pengadaan barang/jasa/kegiatan proyek) yang masihharus ditindak[anjuti

2 Pengeluaran yang tidak sesuai dengan peruntukan 17.360.000,00rn. yang ditetapkan dalam program/project/negative list

J u m i a h 742.285.164,78

Jumlah temuan sebesar Rp742.285.164,78 atau 0,10% dari jumlahpengeluaran proyek tahun 2015 sebesar Rp741.747.795.233,00 tersebut tidakcukup signifikan berpengaruh pada kewajaran penyajian laporan keuangansecara keseluruhan. Oleh karenanya, pendapat kami terhadap penyajianlaporan keuangan adalah Wajar Tanpa Pengecualian.

H. Kejadian Setelah Tanggal Laporan Keuangan

Tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal laporan keuangan yangberpengaruh signifikan terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan.

25

Page 30: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Lampiran 1

REKAPITULASI SCORING SPI

Lipeng Risiko Aktiv Pengendalian Infokom Monitoring 2 Provinsi Nilai Rata-rataSangat Memadai 0 0 0 1 1 0 -Memadai 14 5 6 9 10 6 78.31Cukup Memadai 5 8 12 9 8 12 70.24

Kurang Memadai 0 6 1 0 0 1 50.00Tidak Memadal 0 0 0 0 0 0 -Total data 19 19 19 19 19 19 71.72

PENJELASAN: GRADASI 4No. Skala Penilaian AtributUNSUR SF5 Score Simpulan i 905 X !100 Sangat Memadai

Lipeng 78.35 Memadal 2 75ssX<90 MemadalPenialan Risiko 66.22 Cukup Memada! 3 60!5 X< 75 Cukup MemadaiAMtiv Pengendalian 71.21 Cukup Mem3dal 4 50•s X < 60 Kurang MemadaiInfokorn 73.38 Cukup Memadai 5 X <50 Tidak MemadaiMonioring 75.91 Memada _

Cukup Memadai

Page 31: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

Lampiran 2

Reka !tuls "Scorin Ke atuhan

Atribut A< B Simpulan Umum(Loan Agrenment) Pnaan(Pedomnar Proyek) ipanUu

Pengadaan Mem l Simpulan 1 Provinsi Nilal rata-rataSangat Memada0 0

Memadai1 9 9 10 80.55Cukup Memadai 6 10 10 8 70.38Kurang Memadlai 0 0 0 1Tidak Memadai 1 0 0

Total data 19 19 19 19 74.69

Unsur Score SimpulanLoan Agreement 75.36

Pengadaan 74.02 rvlerhadi

PedomanProyek

Simpulan 74.18 Cukup Memadal

74.69 CukupMemadai

PENJELASAN: GRADASI ->No. Skala Penilaian Atributi 90 ý X •100 Sangat Memadal2 75:5 X < 90 Memadai

3 60:5 X < 75 Cukup Memadai4 50 • X < 60 Kurang Memadal5 X<50 Tidak Memadal

Page 32: NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT NO - World Bank...secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Sebagaimana dijelaskan dalam catatan

71 A ri ri 1 :iAr ri -1 :i n1 1 -1 n1 -1 si :i :a :i Ai :i r i 2 i :i 7 l :

Lampiran 3

NATIONAL COMMUNITY EMPOWERMENT PROGRAM IN URBAN AREAS FOR 2012 - 2015

Project Sources & Uses of Fundsfor the quarter ending December 31, 2015

Expenditures in Year to Date

TOTAL GOI Counterpart Others Donor KUNI SBUN Outstanding Charge to WT SA Charge to WB SAI _Backlog Retroactive

IDR IDR IDR LDR IDR IDR IDR USD

12 3. 46 7 8

Uses of Funds1 a. Kelurahan Grants under part 2(a) 210,000,000 - 210,000,000 17,518.80

b. Kelurahan Grants under part 2(b) 349,640,250,000 349,640,250,000 25,384,239,48

2 Goods, Consultant Services, Training 391,897,545,233 - 391,897,545,233 28,987,911.56

and Workshop and Incremental Operating Cost

* Non Bank Financed (Rupiah Murni)

Total Uses of Fund 741,747,795,233 - 741,747,795,233 54,389,669.84I Average Exchange Rate 13,637.66

Expenditures in Cummulative to Date

TOTAL 001 Counterpart Others Donor KUN I SBUN* Out' taCrt B Charge to WB SA_______________________ __________ ___________Backlog [Retroactive ChretWBSCageoWBA

IDR IDR IDR IDR IDR [IDR IDR USD

1 2 3 4 5 6 7 8

Uses of FundsI a. Kelurahan Grants under part 2(a) 1,169,682,986,000 - - 690,300,000,000 - - 479,382,986,000 40,367,151.28

b. Kelurahan Grants under part 2(b) 553,549,300,000 - 553,549,300,000 41,946,662.53

2 Goods, Consultant Services, Training 738,500,463,385 - 738,500,463,385 58,705,910.43

and Workshop and Incremental Operating Cost

* Non Bank Financed (Rupiah Murni)

Total Uses of Fund 2,461,732,749,385 - - 690,300,000,000 - - 1,771,432,749,385 141,019,724.24

Average Exchange Rate 12,561.60