NCP Alam perasaan

8/8/2019 NCP Alam perasaan

http://slidepdf.com/reader/full/ncp-alam-perasaan 1/21

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Resiko menciderai diri

sendiri, orang lain dan

lingkungan

berhubungan dengan

depresi yang ditandai

oleh harga diri rendah,

keputusasaan dan

koping individu tidak

efektif.

TUM :

Tidak terjadi perilaku

kekerasan yang diarahkan

kepada diri sendiri, orang

lain dan lingkungan.

TUK 1 :

- Klien dapat membina

hubungan saling percaya

- Ekspresi wajah

bersahabat, klien

tampak tenang, mau

berjabat tangan,

membalas salam, mau

duduk dekat perawat.

1.1 Bina hubungan saling

percaya dengan klien dengan

menggunakan/komunikasi

terapeutik yaitu sapa klien

dengan ramah, baik secara

verbal maupun non verbal,

perkenalkan nama perawat,

tanyakan nama lengkap klien

dan panggilan yang disukai,

jelaskan tujuan pertemuan,

jujur dan menepati janji,

bersikap empati dan

menerima klien apa adanya.

1.2 Anjurkan klien untuk

1.1 Hubungan saling percaya

sebagai dasar interaksi perawat

dan klien.



TUK 2 :

- Klien dapat

menggunakan koping

adaptif

mengungkapkan

perasaannya.

1.3 Dengarkan klien dengan

penuh perhatian dan empati

2.1. Beri dorongan untuk

mengungkapkan

perasaannya dan

mengatakan bahwa perawat

memahami apa yang

dirasakan pasien.

2.2. Tanyakan kepada pasien

cara yang biasa dilakukan

mengatasi perasaan

sedih/menyakitkan

2.3.

Diskusikan dengan pasienmanfaat dari koping yang

biasa digunakan

2.4. Bersama pasien mencari

berbagai alternatif koping.

1.2

Mengetahui masalah yang

dialami oleh klien.

1.3 Agar klien merasa diperhatikan.



TUK 3 :

- Klien terlindung dari

perilaku mencederai diri

2.5. Beri dorongan kepada

pasien untuk memilih

koping yang paling tepat

dan dapat diterima

2.6. Beri dorongan kepada

pasien untuk mencoba

koping yang telah dipilih

2.7. Anjurkan pasien untuk

mencoba alternatif lain

dalam menyelesaikan

masalah.

3.1.Pantau dengan seksama resiko

bunuh diri/melukai diri

sendiri.

3.2. Jauhkan dan simpan

alat-alat yang dapat

digunakan olch pasien

untuk mencederai

dirinya/orang lain, ditempat

yang aman dan terkunci.

3.3. Jauhkan bahan alat yang



TUK 4 :

Klien dapat meningkatkan

harga diri

TUK 5 :

Klien dapat menggunakan

membahayakan pasien.

3.4. Awasi dan tempatkan

pasien di ruang yang mudah

dipantau oleh

peramat/petugas.

4.1. Bantu untuk memahami

bahwa klien dapat mengatasi

keputusasaannya.

4.2. Kaji dan kerahkan

sumber-sumber internal individu.

4.3. Bantu mengidentifikasi

sumber-sumber harapan (misal:

hubungan antar sesama,

keyakinan, hal-hal untuk

diselesaikan).

5.1. Kaji dan manfaatkan



dukungan social

TUK 6:

Klien dapat menggunakan

obat dengan benar dan tepat

sumber-sumber ekstemal

individu (orang-orang

terdekat, tim pelayanan

kesehatan, kelompok

pendukung, agama yang

dianut).

5.2. Kaji sistem pendukung

keyakinan (nilai,

pengalaman masa lalu,

aktivitas keagamaan,

kepercayaan agama).

5.3. Lakukan rujukan sesuai

indikasi (misal : konseling

pemuka agama).

6.1. Diskusikan tentang

obat (nama, dosis,

frekuensi, efek dan

efek samping minum

obat).



6.2. Bantu menggunakan

obat dengan prinsip 5

benar (benar pasien,

obat, dosis, cara,

waktu).

6.3. Anjurkan

membicarakan efek dan

efek samping yang

dirasakan.

6.4. Beri reinforcement

positif bila menggunakan

obat dengan benar.

2. Harga diri rendah

berhubungan dengan

koping individu tak

efektif ditandai

dengan keputusan,

berpusat pada

kegagalan

TUM :

Klien dapat mengontrol

perilaku kekerasan pada

saat behubungan dengan

orang lain

TUK 1 :


1.1 Bina hubungan saling percaya

dengan klien dengan


terapeutik:

a. Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun non

verbal.

1.1 Hubungan saling percaya sebagai

dasar interaksi perawat dan klien




- Ekspresi wajah

bersahabat,

menunjukkan rasa

senang, ada kontak mata,

mau berjabat tangan,

mau menyebutkan nama,

mau menjawab salam,

klien mau duduk

berdampingan dengan

perawat, mau

mengutarakan masalah

yang dihadapi.

TUK 2 :

b. Perkenalkan diri dengan

sopan.

c. Tanyakan nama lengkap

klien dengan nama

panggilan yang disukai

klien.

d. Jelaskan tujuan

pertemuan.

e. Jujur dan menepati janji.

f. Tunjukkan sikap empati

dan menerima klien apa

adanya.

g. Beri perhatian kepada

klien dan perhatikan

kebutuhan dasar klien.



- Klien dapat

mengidentifikasi

kemampuan dan aspek

positif yang dimiliki.

Kriteria Hasil:

- Daftar kemampuan yang

dimiliki klien di rumah

sakit, rumah, sekolah

dan tempat kerja.

- Daftar positif keluarga

klien.

- Daftar positif

lingkungan klien.

TUK 3 :

Klien dapat menilai

kemampuan yang

2.1 Diskusikan kemampuan dan

aspek positif yang dimiliki

klien, buat daftarnya.

2.2 Setiap bertemu klien

dihindarkan dari memberi

penilaian negatif.

2.3 Utamakan memberi pujian

yang realistic pada

kemampuan dan aspek positif

klien.

3.1 Diskusikan dengan klien

kemampuan yang masih

3.1 Meningkatkan pengetahuan klien

tentang manfaat berhubungan



digunakan.

Kriteria Hasil:

- Klien menilai

kemampuan yang dapat

digunakan dirumah

sakit.

- Klien menilai


digunakan dirumah.

TUK 4 :

Klien dapat menetapkan

dan merencanakan

kegiatan sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki.

Kriteria Hasil:

- Klien memiliki

dapat digunakan selama

sakit.

3.2 Diskusikan kemampuan yang

dapat dilanjutkan

penggunaan di rumah sakit.

3.3 Berikan pujian pada pasien.

4.1 Meminta klien untuk memilih

satu kegiatan yang mau

dilakukan di rumah sakit.

4.2 Bantu klien melakukan jika

perlu diberi contoh.

4.3 Beri pujian atas keberhasilan

dengan orang lain.

3.2 Mengetahui tingkat pemahaman

klien tentang informasi yang

diberikan.

3.3 Meningkatkan harga diri klien.




dilatih.

- Klien mencoba

membuat kegiatan

jadwal harian

TUK 5 :

Klien dapat melakukan

kegiatan sesuai kondisi

sakit dan

kemampuannya.

Kriteria Hasil:

- Klien melakukan

kegiatan yang telah

dilatih (mandiri, dengan

klien.

4.4 Diskusikan jadwal kegiatan

harian atas kegiatan yang telah

dilatih.

Catatan: Ulangi untuk

kemampuan lain sampai semua

selesai.

5.1 Beri kesempatan kepada

klien untuk mencoba

kegiatan yang telah

direncanakan.

5.2 Beri pujian atas keberhasilan

klien.

5.1 Untuk mengetahui perasaan klien

setelah berhubungan dengan

orang lain.

5.2 Mengetahui pengetahuan klien

tentang manfaat berhubungan

dengan orang lain.



bantuan atau

tergantung).

- Klien mampu

melakukan beberapa

kegiatan secara mandiri.

TUK 6 :

Klien dapat memanfaatkan

sistem pendukung yang ada.

Kriteria Hasil:

- Keluarga member

dukungan dan pujian.

- Keluara memahami

jadwal kegiatan harian

klien.

5.3 Diskusikan kemungkinan

pelaksanaan di ruangan.

6.1 Beri pendidikan kesehatan

pada keluarga tentang

merawat klien dengan harga

diri rendah.

6.2 Bantu keluarga memberikan

dukungan selama klien

dirawat.

6.3 Bantu keluarga menyiapkan

dukungan selama klien

dirawat.


6.1 Agar terbina rasa percaya

keluarga kepada perawat.

6.2 Meningkatkan pengetahuan

keluarga tentang menarik diri

dan cara merawatnya.

6.3 Agar klien merasa diperhatikan.



3. Ketidakberdayaan

berhubungan dengan

berduka disfungsional

TUM :

Klien dapat melakukan cara

pengambilan keputusan

yang efektif untuk

mengendalikan situasi

kehidupannya yang dapat

menurunkan perasaan

rendah diri.

TUK 1 :



- Ekspresi wajah

6.4 Jelaskan cara pelaksanaan

jadwal kegiatan di rumah.

6.5 Anjurkan memberi pujian

kepada klien setiap berhasil


dengan klien dengan


terapeutik:

a. Sapa klien dengan ramah

baik verbal maupun non

verbal.

b. Perkenalkan diri dengan

sopan.

c. Tanyakan nama lengkap

klien dengan nama

panggilan yang disukai





bersahabat, klien tampak

tenang, mau berjabat

tangan, membalas salam,

mau duduk dekat

perawat, mau

mengutarakan masalah

yang dihadapi.

TUK 2:

Klien dapat membina

hubungan terapeutik

dengan perawat.

Kriteria Hasil:

- Klien mau berespon,

klien.

d. Jelaskan tujuan

pertemuan.

e. Jujur dan menepati janji.

f. Tunjukkan sikap empati

dan menerima klien apa

adanya.

g. Beri perhatian kepada

klien dan perhatikan

kebutuhan dasar klien.

2.1 Lakukan pendekatan yang

hangat, menerima klien apa

adanya dan bersifat empati:

a. Sediakan waktu untuk

berdiskusi.

2.1 Untuk mengetahui sampai

dimana realitas dari harapan

klien.



berdiskusi dan mau

mengikuti anjuran

perawat.

TUK 3 :

Klien dapat memodifikasi

pola kognitif yang

negative

Kriteria Hasil:

- Klien mampu mencoba

mengalihkan pikirannya

untuk mengatasi

masalahnya.

b. Beri waktu klien untuk

berespon.

3.1 Diskusikan tentang masalah

yang dihadapi klien tanpa

memintanya

menyimpulkan:

a. Identifikasi pemikiran

yang negative untuk dan

bantu untuk

menguranginya melalui

interupsi atau substitusi.

b. Bantu klien untuk

meningkatkan pemikiran

yang positif.



TUK 4 :

Klien dapat berpartisipasi

dalam pengambilan

keputusan yang berkenaan

c. Evaluasi ketepatan

persepsi, logika dan

kesimpulan yang dibuat

klien.

d. Identifikasi persepsi klien

yang tidak tepat

(penyimpangan) dan

pendapat yang tidak

rasional.

e. Kurangi penilaian klien

yang negative terhadap

dirinya dan perubahan

yang terjadi.

4.1 Libatkan klien dalam

menetapkan tujuan-tujuan

4.1 Agar klien tetap realistis dengan

kemampuan yang dimilikinya.



dengan perawatan dirinya.

Kriteria Hasil:

- Klien mampu

beraktivitas menetapkan

tujuan dan

mempertahankan

penampilan.

perawatannya yang ingin

dicapai.

4.2 Motivasi klien untuk membuat

jadwal aktivitas perawatan

dirinya.

4.3 Berikan klien privasi sesuai

kebutuhan yang ditentukan.

4.4 Berikan pujian positif untuk

keputusan yang positif.

4.5 beri pujian bila klien berhasil

melakukan kegiatan atau

penampilan yang bagus.

4.6 motivasi klien untuk

mempertahankan

penampilan/kegiatan

tersebut.

4.2 Menghargai keputusan yang

dipilih oleh klien.

4.3 Meningkatkan harga diri.



TUK 5 :

Klien dapat termotivasi

untuk atif mencapai tujuan

yang realistis.

Kriteria Hasil:

- Klien mampu berusaha

meningkatkan

kemampuannya dalam

berpikir realistis.

5.1 Bantu klien untuk menetapkan

tujuan-tujuan yang realistic.

Fokuskan kegiatan pada

saat ini bukan pada kegiatan

masa lalu.

5.2 Bantu klien mengidentifikasi

area-area situasi kehidupan

yang dapat dikontrolnya.

5.3 Identifikasi cara-cara yang

dapat dicapai oleh klien.

Dorong untuk berpartisipasi

dalam aktifitas tersebut dan

berikan penguatan positif

untuk berpartisipasi dan

pencapaiannya.

5.1 Untuk meningkatkan

pengetahuan keluarga tentang

cara merawat klien dengan

harga diri rendah.

5.2 Support system keluarga akan

sangat berpengaruh dalam

mempercepat penyembuhan

klien.



4. Defisit perawatan diri

berhubungan dengan

depresi.

TUM :

Klien dapat

meningkatkan motivasi

dalam mempertahankan

kebersihan diri.

TUK 1 :



- Ekspresi wajah

bersahabat, klien tampak

tenang, mau berjabat

5.4 motivasi keluarga untuk

berperan aktif dalam

membantu klien

menurunkan perasaan tidak

berdaya.


dengan klien dengan


terapeutik yaitu sapa klien

dengan ramah, baik secara

verbal maupun non verbal,

perkenalkan nama perawat,

tanyakan nama lengkap klien

dan panggilan yang disukai,

jelaskan tujuan pertemuan,

jujur dan menepati janji,





tangan, membalas salam,

mau duduk dekat

perawat.

TUK 2 :

Klien dapat mengenal

pentingnya perawatan diri.

- Klien dapat

menyebutkan tanda

kebersihan diri yaitu

badan tidak bau, rambut

rapi, bersih dan tidak bau,

gigi bersih dan tidak bau,

baju rapi tidak bau, kuku

pendek.

- Klien dapat

menyebutkan tentang

bersikap empati dan

menerima klien apa adanya.

2.1 Diskusikan bersama klien

pentingnya kebersihan diri

dengan cara menjelaskan

pengertian tentang aarti bersih

dan tanda-tanda bersih.

2.2 Dorong klien untuk

menyebutkan kembali tanda-

tanda kebersihan diri.

2.3 Beri penjelasan kepada klien

tentang pentingnya dalam

melakukan perawatan diri.

2.4 Dorong klien untuk

2.1 Meningkatkan pemahaman klien

tentang kebersihan diri.

2.2 Mengetahui pemahaman klien

tetang kebersihan diri.

2.3 Meningkatkan pemahaman klien

tentang kebersihan diri.

2.4 Mengetahui pemahaman



pentingnya dalam

perawatan diri, memberi

rasa segar, mencegah

penyakit mulut dan

memberikan rasa

nyaman.

- Klien dapat

menjelaskan cara

merawat diri yaitu

mandi 2 x sehari, pakai

sabun , gosok gigi

minimal 2 x sehari , cuci

rambut 2- 3 x sehari dan

ganti pakaian 1 x sehari.

TUK 3 :

Klien dapat melakukan

menyebutkan kembali manfaat

dalam melakukan perawatan

diri.

2.5 Berikan pujian atas

keberhasilan klien

menyebutkan kembali manfaat

perawatan diri.

3.1 Motivasi dan bimbingan klien

informasi yang telah diberikan.


3.1 Agar klien melaksanakan



kebersihan diri secara

mandiri maupun bantuan

perawat.

- Klien berusaha

untuk memelihara

kebersihan diri.

TUK 4 :

Klien mendapat

dukungan keluarga

dalam melakukan

kebersihan diri

untuk memelihara kebersihan

diri.

3.2 Anjurkan untuk mengganti

baju.

4.1 Jelaskan pada keluarga

tentang penyebab kurang

minatnya klien menjaga

kebersihan.

4.2 Diskusikan bersama keluarga

tentang tindakan yang

dilakukan klien selama di RS

dalam menjaga kebersihan.

kebersihan diri.

3.2 Memberikan kesegaran.

4.1 Untuk memberi penjelasan

kepada keluarga tentang

penyebab kurangnya kebersihan

pada klien.

4.2 Klien dapat mengetahui tentang

tindakan perawatan diri yang

mampu dilakukan oleh klien.

Documents

NCP Alam perasaan