22
1 / 3

New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

1 / 3

Page 2: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Table of Contents

No. Title Page

1 Kerjasama Pemerintah dan INGO terhadap Child Trafficking di Thailand tahun2008-2013

857 - 876

2 Perubahan Kebijakan Luar Negeri Israel Masa Pemerintahan Ariel Sharon dalamIntifada Kedua

876 - 897

3 Implementasi Keanggotaan Jepang Dalam International Whaling Commission(IWC) Terkait Kebijakan Scientific Whaling

899 - 919

4 Analisis Perbedaan Sikap Cina Terhadap Etnis Muslim Hui dan Uyghur 921 - 933

5 Analis Faktor Supply & Demand Driven Terhadap Insistensi Indonesia DalamMewujudkan Perjanjian Kerjasama FLEGT-VPA 2007-2011

935 - 955

6 Analisis Intervensi Yunani dalam Eskalasi Konflik Siprus 957 - 977

7 Internasionalisasi Konflik Etnis Darfur Tahun 2003-2013 979 - 1007

8 Strategi Masyarakat Sipil Global dalam Mendorong Berhentinya Operasi BisnisPepsiCo di Myanmar Pada Tahun 1997

1009 - 1027

9 Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

1029 - 1046

10 Pengaruh Cina Terhadap Intensitas Sengketa Perairan Indus India-PakistanTahun 2008-2014

1047 - 1066

11 Dampak Penindasan Pada Perempuan Poskolonial India Dalam Colorism danAktivitas Skin Bleaching

1067 - 1079

12 Keterkaitan Huawei dan Tiongkok: Instrumen, Subjek, atau Agen? 1079 - 1104

13 Peran Diaspora Tamil dalam Konflik Sri Lanka Tahun 2002-2010 1105 - 1119

14 Analisis Relevansi Serangan Drone Amerika Serikat dalam OperasiCounterterrorism di Pakistan dan Afghanistan dengan Etika Perang

1121 - 1141

15 Dinamika dan Faktor Pendorong Keberlanjutan Konflik Antara Masyarakat Tuaregdengan Pemerintahan Mali (1962-2012)

1143 - 1160

16 Postcolonialism Perspective on the Negative Impacts of Neoliberal Free TradePractice inThird World Countries: A Case-Study of Tanzania

1161 - 1180

17 Kebijakan Pengendalian Imigrasi Sebagai Opsi Strategis Terhadap FenonemaPenuaan Populasi di Jepang

1181 - 1198

18 Inovasi Korporasi dan Kebijakan Industri Otomobil Emerging Countries Asia diTengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC

1199 - 1222

19 Efektivitas Rezim UEFA Dalam Menangani Rasisme Di Sepakbola Italia 1223 - 1239

20 Dampak Kebijakan Indonesia Tentang Swasembada Daging Sapi Terhadap ImporDaging Sapi Dari Australia Tahun 2008-2012

1241 - 1257

21 Strategi Pemerintah Jepang Terhadap Cina Atas Konflik Kepulauan SenkakuTahun 2010-2013

1258 - 1275

2 / 3

Page 3: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Vol. 3 - No. 3 / 2014-09TOC : 9, and page : 1029 - 1046

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam Perang Informasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam Perang Informasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Author :Dwi Prasetyo |Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Abstract

Model of information warfare in the information age revolution has brought significant changes to the changing nature ofwar and international conflict. Since the Gaza conflict in 2008, Israeli Defense Force (IDF) is actively using social mediaas a tool to support every military operation. IDF are actively using social media in military operations at Gaza ,socialmedia such as facebook and twitter was used because it has a high intensity use in military operations. In order to usesocial media as a psychological operation IDF goal is to conduct perception management and decrease the willingness ofHamas to fight, in addition to gather public support. This paper describes how social media is used by the military in aconflict by taking the case of the IDF and Hamas feud from 2008 to 2012

Keyword : Information, Warfare, Social, Media, Israel, Defense, Force, Public, Response, Twitter,

Daftar Pustaka :1. Zeitzoff, Thomas, (2013). Conflict Dynamics, International Audiences, and Public Communication: Evidence from the2012 Gaza Conflict. Princeton : Princeton University

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

3 / 3

Page 4: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

1029

Peran Media Sosial Yang Digunakan IsraelDefense Force Dalam Perang Informasi Pada

Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Dwi Prasetyo – 071012065

Program Studi S1 Hubungan Internasional, Universitas Airlangga

ABSTRACT

Model perang informasi di era revolusi informasi telah membawa perubahanyang signifikan bagi perubahan sifat perang dan berlangsungnya konflikinternasional. Sejak konflik Gaza tahun 2008, Israel Defense Force (IDF)secara aktif menggunakan media sosial sebagai alat dalam menunjang setiapoperasi militernya. IDF secara aktif menggunakan media sosial dalamoperasi militer pada konflik di Gaza, media sosial yang digunakan antara lainfacebook dan twitter yang memiliki intensitas tinggi penggunaannya dalamoperasi militer. Dalam rangka penggunaan media sosial sebagaipsychological operation tujuan IDF adalah untuk melakukan manajemenpersepsi dan menurunkan kemauan pihak Hamas untuk melawan, disampinguntuk mengumpulkan dukungan publik. Tulisan ini memaparkan bagaimanamedia sosial digunakan oleh institusi militer pada sebuah konflik denganmengambil kasus perseteruan IDF dan Hamas dari tahun 2008 hingga 2012

Kata-kata Kunci: Perang Informasi, Media Sosial, Twitter, Israel DefenseForce, Psychological Operation, Manajemen Persepsi, Dukungan Publik,Respon Publik.

Model of information warfare in the information age revolution has broughtsignificant changes to the changing nature of war and international conflict.Since the Gaza conflict in 2008, Israeli Defense Force (IDF) is actively usingsocial media as a tool to support every military operation. IDF are activelyusing social media in military operations at Gaza ,social media such asfacebook and twitter was used because it has a high intensity use in militaryoperations. In order to use social media as a psychological operation IDF goalis to conduct perception management and decrease the willingness of Hamasto fight, in addition to gather public support. This paper describes how socialmedia is used by the military in a conflict by taking the case of the IDF andHamas feud from 2008 to 2012

Keywords: Information Warfare, Social Media, Twitter, Israel DefenseForce, Psychological Operation, Perception Management, Public Support,Public Response.

Page 5: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1030 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

Penggunaan media sosial sebagai salah satu instrumen perang telahmembuka babak baru dalam konflik yang terjadi diantara Israel danPalestina. Konflik yang terjadi antara Israel melalui Israeli DefenseForce (IDF) dengan Hamas di twitter dan sejumlah media sosial laintelah menunjukkan bahwa rivalitas diantara keduanya tidak hanyaterjadi di medan perang. Jika selama ini kedua belah pihak kerapbertempur secara fisik di medan peperangan yang nyata. Di era revolusiinformasi saat ini, konflik keduanya mulai merambah danbertransformasi dalam bentuk perang informasi di media sosial. Mediasosial seperti twitter menjadi sarana dalam mengumumkan danmengkomentari operasi militer secara real time(http://www.bbc.com/news/technology-20339546, 17 Maret 2014). Halini yang kemudian kerap kali disebut sebagai Live Military Action baikdalam operasi militer di udara maupun di darat(http://www.newyorker.com/online/blogs/newsdesk/2012/11/the-tweets-of-war-israel-and-hamas-take-to-twitter.html, 17 Maret 2014).

Pada tanggal 14 November 2012, IDF meluncurkan serangan yangdinamakan dengan “Operation Pillar of Defense” yang membunuhpejabat senior Hamas bernama Ahmed Said Khalil Al-Jabari sebagairespon atas tembakan ribuan roket dari Gaza ke Israel Selatan(http://www.jpost.com/Features/In-Thespotlight/IDF-and-Hamas-wage-war-on-Twitter, 17 Maret 2014). Beberapa saat setelah aksipenyerangan dilakukan, IDF melakukan publikasi melalui akun jejaringsosial twitter dan blog yang dimiliki atas operasi militer yang baru sajadilancarkan terhadap Hamas di Jalur Gaza(http://www.jpost.com/Features/In-Thespotlight/IDF-and-Hamas-wage-war-on-Twitter, 17 Maret 2014). Dalam akun twitter-nya, IDFmengeluarkan penyataan bahwa “The IDF has begun a widespreadcampaign on terror sites & operatives in the #Gaza Strip, chief amongthem #Hamas & Islamic Jihad targets”(https://twitter.com/IDFSpokesperson/status, 19 Maret 2014).

Disamping pernyataan dalam bentuk pesan, IDF juga mengunggahvideo aksi serangan dan sebuah foto dari Jabari dengan kata“Eliminated” disertai beberapa serangkaian aksi yang sudah dilakukanJabari selama ini. Dalam video yang diunggah oleh akun IDF,memperlihatkan rekaman dari udara pembunuhan terhadap Jabari yangtewas di dalam mobil akibat diledakkan oleh rudal(http://www.theguardian.com/world/2012/nov/15/israel-hamas-twitter-media-war, 18 Maret 2014).Di sisi lain, pihak Hamas meresponserangan dan pernyataan dari pihak IDF dengan turut memberikanpernyataan balasan melalui media sosial twitter. Dalam akuntwitter-nya, Hamas menyatakan kedukaan atas kematian pimpinantertingginya yang telah dibunuh oleh tentara Israel, “Al Qassam mournsthe death of its top leader Ahmed Jabari who has been assassinated by

Page 6: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1031

#Israeli drones in #Gaza#Hamas”(https://twitter.com/AlQassamBrigade, 18 Maret 2014).

Dilanjutkan kemudian pernyataan susulan Hamas melalui akunnyamelakukan mention terhadap akun milik IDF.yang berisi bahwa Hamasakan melakukan aksi balasan terhadap tentara dan pimpinan IDF,“@idfspokesperson Our blessed hands will reach your leaders andsoldiers wherever they are (You Opened Hell Gates on Yourselves)”(https://twitter.com/AlQassamBrigade, 18 Maret 2014).

Kedua belah pihak dalam duel di twitter, berusaha untuk menjatuhkansatu sama lain yang bertujuan untuk menarik khalayak massa dengansesekali saling mengejek satu sama lain secara langsung(http://www.theguardian.com/world/2012/nov/15/israel-hamas-twitter-media-war, 18 Maret 2014). Pihak IDF dalam kicauannyamengedarkan dan mengklaim operasi militer mereka, menunjukkanupaya membela diri dan deretan ekspresi kemarahan atas berbagaiserangan yang ada. Sementara pihak Hamas menanggapi denganberbicara tentang kesyahidan dan upaya balas dendam dariterbunuhnya salah satu pemimpin mereka(http://theconversation.com/idf-v-hamas-the-new-gaza-war-in-140-characters-or-less-10762, 25 Maret 2014). Konfrontasi antara IDF danHamas menunjukkan bahwa media baru yang dikenal sebagai mediasosial, kemudian ikut menjadi tempat berlangsungnya interaksi secarasosial dan politik. Media sosial menawarkan interaksi secara langsungdengan sesama pengguna lain. Hal ini jelas berbeda dengan mediakonvensional seperti koran, radio, dan televisi yang sudah adasebelumnya.

Sejarah Penggunaan Media Sosial Oleh Israel

Dalam hal ini, media sosial pertama kali muncul di Israel pada tahun2008-2009 (Hoffman, 2012). Awal mula kemunculannya, media sosialhanya digunakan sebagai media komunikasi dan permainan oleh wargasipil (Hoffman, 2012). Namun, selama beberapa tahun IDF bersamalembaga negara lain di Israel mulai membangun paltform media sosialsecara bertahap sebagai senjata utama bagi relasi publik sebuah negara(Stein, 2012). Sedangkan dalam area kemiliteran tujuannnya yakniuntuk menyebarkan penggunaan media sosial tersebut sebagai salahsatu bentuk instrumen selama masa perang.Pada tahun-tahun berikutnya, investasi IDF di media sosial tumbuhsecara eksponensial baik dalam alokasi anggaran dan tenaga kerja(Stein, 2012). Menurut kantor berita Reuters semakin intensifnya Israelmenggunakan media sosial sebagai bagian dari senjata mereka dalam

Page 7: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1032 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

berperang ditunjukkan dengan Kementrian Luar Negeri Israel di tahun2010 memberikan investasi sebesar $15 Juta bagi pengembangan mediasosial tersebut (Haryanto, 2012).IDF memanfaatkan segala bentuk sosial media yang tersedia. Selainakun twitter, mereka juga membuka halaman facebook yang dapatdilihat dalam beberapa bahasa (Haryanto, 2012). Tercatat ada 30platform media sosial yang digunakan IDF dengan 6 bahasa yangberbeda yaitu: Ibrani, Arab, Inggris, Spanyol, Perancis, dan Rusia (Kerr,2014).

Awal Mula Penggunaan Media Sosial oleh IDF dalam Konflik

Kepentingan tentara pada masa perang dalam menggunakan mediasosial diawali dengan serangan militer Israel ke Jalur Gaza pada tahun2008-2009 yang dikenal dengan Operasi Cast Lead (Stein, 2012). Padadasarnya ide dibalik penggunaan media sosial secara ofensif oleh IDFsaat itu adalah untuk menghindari serangan balasan yangmengakibatkan banyak warga sipil tewas akibat operasi militer saat itu(Clark, 2013). Ketika operasi Cast Lead berlangsung banyak warga sipiltidak berdosa yang tinggal di kawasan padat penduduk tewas akibatserangan militer (Clark, 2013).

IDF menggunakan media sosial dalam operasi tersebut denganmeluncurkan channel youtube resmi pada akhir Desember 2008 yangmenampilkan cuplikan video serangan dari operasi Cast Lead (Stein,2012). Dalam video tersebut IDF menunjukkan bahwa kehancuran diGaza diarahkan pada target militer dan bukan terhadap infrastrukursipil (www.mediate.com/pdf/king.pdf, 13 Juni 2014). Video operasimiliter yang diupload saat itu mendapat reaksi dari publik yangditunjukkan dengan beberapa video yang dilihat hingga lebih dari 2 jutakali (Stein, 2012). Setelah postingan pertama, IDF kemudian denganrutin mengupload video aktivitas militernya, seperti rekaman statistikjumlah roket yang ditembakkan hingga video serangan pesawat tidakberawak(http://www.theatlantic.com/international/archive/2012/11/inside-israels-social-media-command-center/265471/, 10 Juni 2014).

Di sisi lain penggunaan media sosial pada masa operasi militer ini jugadiiringi dengan perubahan kebijakan Israel mengenai kehadiran parajurnalis di medan perang. Perubahan kebijakan Israel selama masaoperasi Cast Lead melarang para jurnalis asing untuk masuk wilayahGaza dan melakukan peliputan (Hoffman, 2012). Akibatnya terjadiisolasi informasi mengenai perkembangan wilayah Gaza saat itu.Namun, jurnalis asing kemudian masih bisa mengetahui perkembangandi Jalur Gaza dari file video yang diposting di youtube oleh Aliza Landesyang merupakan anggota tim humas IDF

Page 8: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1033

(http://jewishvoiceny.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2439:diplomacy-behind-israels-defense-forces-social-media-offensive&catid=107:israel&Itemid=290, 15 Juni 2014). Hal ini kemudiansemakin melancarkan langkah IDF menggunakan media sosial dalammemberikan informasi secara independen kepada dunia luar.

Pada Mei tahun 2010, Israel sekali lagi menggunakan media sosialdalam operasi militernya menyerang kapal Mavi Marmara yangmengakibatkan sembilan aktivis tewas (Brown & Allen, 2010). IDFmemposting rekaman video serangan ke dalam youtube yangmemperlihatkan cuplikan aksi dari tentara IDF saat mengepung kapalbantuan Turki tersebut dari atas helikopter dan kemudian melakukanpembantaian terhadap relawan dan aktivis yang menjadi penumpang didalamnya (Brown & Allen, 2010). Dalam video tersebut IDFmembenarkan bahwa tindakan membunuh dengan menembak aktivisdan warga sipil diklaim sebagai upaya pembelaan diri atas seranganyang dilakukan para penumpang kapal terlebih dahulu. Hal ini semakinmenunjukkan bahwa IDF memanfaatkan media sosial dalam serangandi Mavi Marmara untuk membenarkan aksi dan tindakan mereka.

Pemerintah Israel mengetahui bahwa penggunaan media sosial secaraofensif dalam peperangan semakin dibutuhkan karena adanyakesadaran akan pentingnya tindakan militer non fisik di era cyberdefense (Razouk, 2013). Pada tahun 2009-2010 Israel membentuk unitmedia baru yaitu interactive media yang merupakan satu dari empatcabang utama yang digunakan IDF untuk berkomunikasi dengan duniadi luar militer (Razouk, 2013). (Razouk, 2013). Unit media interaktifyang menangani media sosial dalam militer Israel ini terdiri atas 30orang ahli dalam menggunakan teknologi baru yang berhubungandengan manajemen harian akun twitter IDF (Razouk, 2013).

Dalam waktu hanya beberapa tahun, media interaktif milik IDFberkembang penggunaannya dalam berbagai paltform dan bahasa.Dalam perkembangannya, IDF sudah menggunakan media sosial untukkepentingan militer pada banyak platform selain twitter dan youtube,diantaranya Facebook, Tumblr, Pinterest, Google+, Flickr, danI n s t a g r a m(http://www.fastcompany.com/3003305/inside-israeli-militarys-social-media-squad, 11 Juni 2014). Bahkan IDF juga membangun websitedalam bahasa Inggris yang juga akan tersedia dalam bahasa Arab danPerancis. Hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat keluarsecepat mungkin pada para audien di berbagai belahan dunia tanpasentuhan editor, sehingga mampu meningkatkan legitimasi daritindakan IDF di Gaza sekaligus memerangi banyaknya misinformasiyang terjadi selama konflik

Page 9: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1034 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

(http://www.fastcompany.com/3003305/inside-israeli-militarys-social-media-squad, 11 Juni 2014). Sacha Dratwa, Komandan tim media sosialIDF pernah mengatakan bahwa: “We want to explain to people whathappens in Israel, simply, we believe people understand the language ofFacebook, the language of Twitter” (Hoffman, 2012).Dratwa kemudian menguraikan bahwa dengan menggunakan mediasosial dalam operasi militer, IDF diuntungkan dalam dua hal. Pertama,pembaca bisa melihat secara real-time perkembangan di Tel-Aviv, Gaza,dan kawasan di sekitarnya. Kedua, memotong informasi dari media yangmendukung aktivis Israel yang pro terhadap Palestina (Sari, 2012).Dalam hal ini media sosial menjadi alat perpanjangan pemerintah bagidunia luar dalam berbagai isu salah satunya mengenai operasi militeryang dilakukan tentaranya. Seperti yang dikutip dari pernyataan DanielSeaman, wakil direktur jenderal Departemen Informasi Publik danUrusan Diaspora Israel menyatakan bahwa:

“The government still has to generate the talking points, what we wantto achieve, and then we turn it over to the kids, and they translate it intothis new language of social media” (Sari, 2012).

Melalui penggunaan media sosial dalam aktivitas militer Israel, adabanyak informasi yang dapat dikumpulkan untuk digunakan dalamperang IDF dengan lawannya (Shaldag, t.t). Misi dari IDF Spokepersondengan menggunakan media sosial dalam perang ini adalah untukmempertahankan dan mengkuatkan kepercayaan publik terhadap IDFdan membantu Kementrian Luar Negeri dalam menerima legitimasiyang tepat atas tindakan yang diambil (Shaldag, t.t).

Media Sosial sebagai Psychological Operation dalamOperation Pillar of Defense

Pada tahun 2012 Israel memulai operasi militer yang dinamakan denganPillar of Defense yang berlangsung selama delapan hari, mulai dari 14November sampai 21 November (Brom, 2012). Israel memulai serangandengan menembaki sebuah mobil di jalur Gaza yang menewaskankomandan militer Hamas Ahmad Al Jabari dan Muhammad Al Hams(Stein, 2012). Serangan ini kemudian berlanjut pada hari-hariberikutnya dengan berbagai insiden kekerasan yang terjadi padaperbatasan antara Gaza dan Israel. Hal tersebut diiringi dengan aksiperang informasi yang terjadi cyberspace antara IDF dengan Hamas.

Sebagai bagian dari bentuk perang informasi, psychological operationdilakukan dalam sejumlah media sosial di internet yang dimiliki olehIsrael. Ini pula yang kemudian membuat Internet menjadi medanpertempuran besar terhadap psychological operation yang dilakukan

Page 10: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1035

Israel kepada Hamas (http://www.haaretz.com/news/features/psychological-warfare-on-the-digital-battlefield.premium-1.478984, 16Juni 2014). IDF mengancam Hamas dengan sejumlah pesan yangdiposting di media sosial dalam bentuk teks, gambar, hingga video.Informasi yang diposting ini bertujuan untuk memberikan ketakutanbagi pihak Hamas. Dimulai pada media sosial twitter, IDF melalui akunnya yakni@idfspokesperson memposting pesan dalam bentuk teks pada tanggal14 November 2012 pukul 9:29 PM yang menyatakan bahwa:

“The IDF has begun a widespread campaign on terror sites & operativesin the #Gaza Strip, chief among them #Hamas & Islamic Jihad targets”(https://twitter.com/IDFSpokesperson/status/268722403989925888,17 Juni 2014).

Postingan pernyataan diatas merupakan awal dimana IDF mulaimenggunakan media sosial sebagai psychological operation dalamperangnya terhadap Hamas. Dengan menggunakan twitter dalammengumumkan perang, hal ini juga sekaligus menandai bahwa IDFmemulai konfrontasi dalam bentuk perang informasi. Dari pernyataanpertama tersebut, IDF memberikan ancaman bahwa pihaknya sudahmemulai serangan di Jalur Gaza dengan target para komandan darikelompok Hamas dan pasukan Jihad Islam. Tentu saja pernyataan inibertujuan memberikan keresahan dan kepanikan bagi pihak Hamas.

Pada pesan berikutnya, IDF seolah berusaha menunjukkan kepadaHamas bahwa mereka berhasil membunuh salah satu komandan perangmereka yakni Ahmed Al-Jabari sebagai target pertama dari OperasiPillar of Defense. Disamping itu dalam pernyataan tersebut dilengkapidengan link pada blog milik IDF dan gambar dari Jabari beserta aksiyang pernah dilakukan selama ini.

“The first target, hit minutes ago, was Ahmed Al-Jabari, head of the#Hamas military wing:http://www.idfblog.com/2012/11/14/idf-begins-widespread-attack-on-terror-sites-in-the-gaza-strip/ …”(https://twitter.com/IDFSpokesperson/status/268722815300169729,17 Juni 2014).

IDF juga memposting link video serangan udara hitam putih berdurasi10 detik di youtube melalui akun twitter-nya(http://www.cbsnews.com/news/israel-hamas-have-psychological-battle-on-social-media/, 19 Juni 2014). Video tersebut menampilkanserangan pesawat jet tempur milik angkatan udara Israel terhadapmobil yang dikendarai Jabari hingga mengakibatkan tewasnya Jabari.

Page 11: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1036 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

“VIDEO: IDF Pinpoint Strike on Ahmed Jabri, Head of #Hamas MilitaryWing http://youtu.be/P6U2ZQ0EhN4 #Gaza #PillarOfDefense”(https://twitter.com/IDFSpokesperson/status/268764128078880769,20 Juni 2014).

Sebelum postingan video Jabari, IDF menegaskan bahwa upayanyadalam melawan dan membalas serangan Hamas merupakan bagian daritujuan dilakukannya operasi Pillar of Defense. Tujuan tersebutkemudian dibuktikan dengan upaya Israel yang menghancurkan rudaldan ruang penyimpanan senjata milik Hamas. Armada militer Israelseperti pesawat perang, tank dan kapal laut diarahkan untukmenggempur Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas(http://www.cbsnews.com/news/timeline-of-recent-israel-gaza-violence, 22 Juni 2014).

“There are 2 main goals of this IDF operation: to protect Israeli civiliansand to cripple the terrorist infrastructure in the #Gaza Strip(https://twitter.com/IDFSpokesperson/status/26872950276137779, 22Juni 2014).

Dalam perang informasi yang menekankan pada psychologicaloperation, upaya militer dalam menggunakan penyebaran informasiternyata tidak hanya bertujuan meruntuhkan kehendak melawan daripihak musuh. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah adalahmempengaruhi target audience asing dengan merusak kredibilitas pihakmusuh. target audience asing yang dimaksud di sini adalah, publik ataumasyarakat dunia pengguna media sosial. Untuk memberikan pengaruhterhadap audien tidak hanya dilakukan dengan mengirimkaninformasi-informasi palsu berupa teks, foto dan video. Disini bisadikatakan IDF lebih berkembang satu langkah mengingat kemajuanteknologi komputer mampu membantu tentaranya dalam menciptakangambar berisi grafis-grafis menarik yang menyudutkan pihak Hamas.Gambar-gambar tersebut juga turut diposting dalam akun twitter IDFselama masa operasi Pillar of Defense.

Dalam gambar-gambar yang diposting oleh IDF di twitter menunjukkantindakan Hamas yang sudah melancarkan serangan sebanyak 12 riburoket selama 12 tahun terakhir di wilayah Israel. IDF menganggapancaman rudal Hamas memiliki potensi yang sanggup menjangkauwilayah sejauh Yerussalem di Israel. Hal tersebut cenderungmemposisikan Hamas sebagai pihak yang menyebabkan warga Israelhidup dibawah kondisi ancaman akibat serangan roket-roket merekayang membahayakan. Sementara, IDF menunjukkan bahwa roketHamas tidak hanya memberikan ancaman bagi Israel, namun juga baginegara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris,

Page 12: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1037

dan Perancis. Dengan stigma yang dibentuk IDF melalui poin-poin yangdiklaim dalam gambar tersebut, IDF bermaksud untuk menjustifikasibahwa diperlukan tindakan untuk mempertahankan diri dari seranganHamas.

IDF menyatakan bahwa serangan roket Hamas selalu menargetkanwarga sipil yang tidak bersalah. Israel menyalahkan operasi militerHamas yang dianggap mengakibatkan kematian warga sipil atasserangan-serangan yang dilakukan.

“Hamas' strategy is simple: Use civilians as human shields. Fire rocketsfrom residential areas. Store weapons in mosques. Hide in hospitals”(https://twitter.com/IDFSpokesperson/status/270106439199121409,25 Juni 2014).

Namun di tengah situasi ancaman serangan roket-roket Hamas, IDFmenunjukkan keberhasilan upaya perlawanan dalam melumpuhkanberbagai serangan tersebut melalui sistem Iron Dome sehingga gagalmencapai sasaran. IDF melalui postingannya ingin melemahkan mentalHamas bahwa serangan roket yang ditembakkan gagal menembuspertahanan dan mengakibatkan kerusakan di wilayah Israel.

Ketika situasi pertempuran meningkat, IDF melalui media sosialmemperingatkan Hamas untuk menyerah dan meninggalkan medanperang (Teoh, t.t). IDF menggunakan media sosial sebagai salah satusenjata dalam perang Israel dengan Hamas dalam melakukanpsychological operation dengan memberikan ancaman-ancaman melaluipernyataan di twitter agar Hamas menghentikan operasi militernya.Tujuan mereka jelas agar Hamas menghentikan perlawanan danserangan roket mereka, disamping untuk menekan aksi balas dendamakibat kematian Jabari.

“We recommend that no Hamas operatives, whether low level or seniorleaders, show their faces above ground in the days ahead” (Teoh, t.t).

Ancaman dari IDF kemudian berlanjut dengan upaya untuk memburuanggota senior Hamas yang lain. Bahkan paska kematian Jabari,komandan sayap Hamas, IDF menargetkan Muhammad Kaleb yangmerupakan anggota senior angkatan udara Hamas. Ancaman dari IDFkemudian tidak berhenti hanya pada para komandan dan pemimpinHamas, tapi juga diarahkan pada tempat-tempat yang dketahui sebagaibasis peluncuran roket-roket yang menyerang wilayah Israel.

Sementara itu, IDF juga melakukan psychological operation melaluiemail palsu dan postingan di facebook. Selama beberapa hari terakhir,

Page 13: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1038 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

banyak warga Israel yang menerima pengumuman palsu dari akunfacebook IDF yang berisi peringatan untuk tidak membuka pesansingkat melalui sms karena hal tersebut akan membuat Hamas mampumelacak lokasi mereka dan mengarahkan Katyushas ke lokasi tersebut(Pfeffer, 2012). Di saat yang sama, ribuan orang juga menerima emaildari “Moshe Rootor” dengan menggunakan akun Rusia yangmenyatakan bahwa intelejen militer telah menyembunyikan informasimengenai serangan terhadap tentara IDF di perbatasan Gaza.Pada blog resmi milik IDF, PSYOP dilakukan dengan menyebarkanleaflet kepada penduduk jalur Gaza untuk menjauh dari Hamas danorganisasi teroris lain yang beresiko bagi keselamatan mereka(http://www.idfblog.com/2012/11/15/idf-disperses-leaflets-above-gaza-strip/, 20 Juni 2014). Selebaran tersebut juga memberikan informasibahwa Hamas telah melakukan sejumlah aksi kekerasan di wilayaht e r s e b u t(http://www.idfblog.com/2012/11/15/idf-disperses-leaflets-above-gaza-strip/, 20 Juni 2014).

Disamping itu, Israel juga menguasai dan mengontrol semuainfrastruktur komunikasi yang ada. Mulai dari jaringan telepon di Gaza,hingga server internet yang berada di bawah otoritas Israel. Kontrolterhadap jaringan telepon ini memungkinkan IDF untuk memberikanperingatan bagi rumah-rumah yang dicurigai sebagai tempatpenyimpanan senjata dan pos komando Hamas. Sementara pada saatyang sama IDF menggunakan media sosial secara luas untukmenginformasikan kepada warga Palestina mengenai daerah-daerahyang harus dihindari karena dijadikan sebagai rencana sasaranpemboman (Schleifer, 2012). IDF memperingatkan agar warga yangmenempati rumah tersebut segera pergi sebelum dilakukan pemboman.

Manajemen Persepsi dalam Operation Pillar of Defense

Dalam upaya menggunakan media sosial di dalam operasi militer,persepi yang ingin dibentuk pada masyarakat internasional salahsatunya adalah IDF melakukan serangan-serangan militer yang telahmendapat legitimasi dan pembenaran(http://www.haaretz.com/news/diplomacy-defense/hamas-defeated-idf--in-virtual-warfare-during-gaza-conflict-study-shows.premium-1.491677, 22 Juni 2012). Melalui perang informasi yang dilakukan IDF denganinformasi-informasi yang ditampilkan di media sosial, IDF juga semakinmemperkuat persepsi pemerintahan Barat yang sudah sejak lamamenganggap Hamas dan organisasi lain di jalur Gaza sebagai organisasiteroris (Brom, 2013). Persepsi dari pemerintah Barat kemudian tentumembuat mereka menerima klaim Israel yang merasa terprovokasi olehserangan roket Hamas ke wilayahnya (Brom, 2013). Sehingga sebagian

Page 14: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1039

pemerintah Barat melegalkan respon IDF dalam melakukan seranganbalasan dengan melaksanakan operasi Pillar of Defense. PemerintahAmerika Serikat telah mencatat Hamas sebagai ‘Organisasi TerorisAsing’, begitu juga yang dilakukan oleh Kanada dan Uni Eropa (Kerr,2014).

Pola perang informasi dengan menggunakan media sosial sebagai salahsatu alat untuk juga memunculkan persepsi adanya transparansi dalamdunia militer dan operasinya yang selama ini dikenal tertutup (Justin &Lindgren, 2013). IDF membiarkan dunia tahu persis apa yang merekalakukan dalam konflik Gaza, dan mengapa mereka melakukan tindakanoperasi militer tersebut. Seperti apa yang diungkapkan oleh juru bicaramiliter IDF Letnan Kolonel Avital Leibovich, bahwa media sosialmenjadi alat yang tepat untuk merilis informasi tanpa campur tangane d i t o r(http://www.cbsnews.com/news/timeline-of-recent-israel-gaza-violence/, 22 Juni 2014). Penggunaan media sosial kemudian mendukungketerbukaan militer terhadap publik dunia atas aksi dan operasi militeryang dilakukan.

Sementara dengan menggunakan video pendek dan eksplosif sepertipada rekaman pembunuhan Jabari, akan memberikan dampakmaksimal mengenai persepsi audien yang melihat rekaman tersebut(http://www.wired.co.uk/news/archive/2013-01/04/hamas-wins-on-social-media, 22 Juni 2014). Melalui video ini, IDF menekankan aspekpsikologis sebagai pilar dari perang informasi yang mampumempengaruhi pihak Hamas ketika mereka melihat dan merasakankejadian tersebut seolah-olah mereka ada di dalam peristiwa Jabaritersebut. Persepsi yang diharapkan muncul di pihak Hamas adalah akansulit menghindari jatuhnya korban di pihak mereka, mengingat upayamiliter IDF bahkan sudah menewaskan komandan mereka sendiri. Padaakhirnya tujuan utama IDF agar mampu memberikan ketakutan hinggamenurunkan kemauan mereka untuk melawan ataupun membalasIsrael.

Dampak Psyochological Operation Terhadap PerlawananHamas

Penggunaan media sosial oleh IDF dalam perang informasi sebagaipsychological operation memiliki tujuan utama untuk melemahkanperlawananan Hamas dalam konflik yang sedang terjadi. Menanggapitekanan yang di lakukan IDF di twitter dengan menggunakan isukematian Jabari sebagai ancaman dan senjata psikologis, Hamasmemberikan respon balasan pada hari pertama operasi tanggal 14

Page 15: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1040 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

November dengan turut mengeluarkan pernyataan melalui akunnya@AlqassamBrigade di twitter.

Kelompok Hamas berduka atas kematian salah satu komandan tinggimereka yakni Jabari, namun Hamas justru melawan operasi militer IDFyang berusaha melakukan pendudukan wilayah Gaza. Melalui akuntwitter-nya, Hamas mengatakan bahwa peristiwa kematian pemimpinbesar seperti Jabari menjadi awal dimulainya perang diantara keduanya.Kelompok mereka bertekad akan menjadikan perang ini menjadimomentum pembebasan wilayah Palestina yang selama ini didudukioleh Israel. Hamas memberikan ancaman balik terhadap IDF bahwamereka akan melakukan pembalasan dengan membunuh parapemimpin Israel dan tentara-tentara IDF.

@IDFSpokesperson Our blessed hands will reach your leaders andsoldiers wherever they are (You Opened Hell Gates on Yourselves)(https://storify.com/thomas_wiegold/livetweeting-war-israel-and-hamas, 5 Juli 2014).

Sebagai respon dari operasi Pillar of Defense oleh IDF yang telahmenewaskan komandan Jabari, Hamas melaksanakan operasi militeryang dinamai dengan Operation Shale Stone pada hari kedua konflik.Dalam operasi ini, Hamas melakukan penembakan puluhan roket padapangkalan militer dan intelejen yang dimiliki Israel seperti Beer Sheva,Kfarsad, Isnad Sofa, Nir Itzhaq, Kisofim, Yad Morkhay, Zikim, Nitifot,Reim, Nerim, Sderot, Nir Oz dan Nahal Oz. Selain itu kamp tentaraseperti pada kamp Jabaliya dan jet tempur milik Israel juga tidak luputdari serangan militer mereka. Hamas juga menargetkan seranganmisil-misil terhadap beberapa pangkalan udara milik Israel diantaranyapangkalan udara Hitzerim. Intensitas serangan misil dan roket semakinmeningkat ketika beberapa pangkalan militer darat dan udara kembalidiserang untuk kesekian kali.

Serangan roket Hamas tidak hanya ditujukan padapangkalan-pangkalan militer dan intelejen. Menurut data yangbersumber dari rekap pernyataan postingan twitter-nya, Hamas jugamengarahkan serangan pada kota-kota yang diduduki Israel seperti diTel Aviv, Al Madjal, Ashdod, dan Kiryat Gad, Serangan roketmengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur di kota-kotatersebut, terutama pada sasaran seperti pembangkit listrik. Sejakoperasi militer dimulai, total terdapat 527 proyektil yang sudahditembakkan oleh Hamas pada target-target militer Israel termasukkota-kota yang diduduki.

Sementara itu, upaya psychological operation IDF ketika menjatuhkanleaflet peringatan dari pesawat ke wilayah Gaza ataupun menyebarnya

Page 16: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1041

melalui twitter hingga blog resminya mendapat respon dari pihakHamas. Hamas mendesak agar warga sipil di Palestina mengabaikanperingatan IDF. Seperti yang dikutip dari pernyataan juru bicaraKementrian Dalam Negeri Hamas:

“This is all part of the psychological warfare held by the Zionist enemy…So by using this way of communication, our public radio, I address allour Palestinian brothers by saying: Please do not listen to the ordersnoted on these text messages, their only purpose is spreading fear andpanic within our people”(http://www.worthynews.com/11871-live-war-blog-operation-pillar-of-defense, 6 Juli 2014).

Penyebaran leaflet peringatan tersebut hingga ke media sosial dianggapsebagai upaya perang psikologis yang hanya bertujuan menimbulkankepanikan bagi warga Palestina di Gaza. Bagi Hamas tujuan adalahmengkosongkan wilayah Gaza, sehingga mereka bisa leluasamemborbadir dengan serangan jet-jet tempurnya.

Respon dan Dukungan Publik Terhadap IDF Dalam KonflikGaza

Bagi Israel, kebutuhan untuk membentuk opini internasional danmengumpulkan pendukung sangat penting pada masa konflik, danmedia sosial menjadi medan pertempuran yang menentukan (Teoh, t.t).Hal ini mengindikasikan bahwa konflik dan perang tidak dimenangkanmelalui medan pertempuran tapi dimenangkan melalui opini publik. Inidiperkuat dengan pernyataan salah satu juru bicara IDF dalam suratkabar Israel Ha’Aretz;

“The blogosphere and the new media are basically a war zone in a battlefor world opinion” (Allen & Brown, 2013).

Seperti pada banyak konflik lain, kepentingan nasional menjadi faktorkunci yang menentukan tindakan apa yang dipakai negara dalammenghadapi sebuah konflik. Ketika operasi Pillar of Defenseberlangsung, kepentingan nasional Israel dalam pemerintahanNetanyahu adalah untuk menghindari pertempuran udara yangberkembang menjadi operasi darat di masa pra pemilu berlangsungmengingat ada kekhawatiran mengenai ketidakpastian korban di pihakI s r a e l(http://www.jpost.com/Opinion/Op-Ed-Contributors/Social-media-in-war-The-potential-and-limits, 24 Juni 2014). Sejalan dengan latarbelakang kepentingan tersebut, penggunaan media sosial oleh IDF

Page 17: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1042 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

dalam mengumpulkan dukungan publik menjadi relevan mengingatsalah satu tujuan penggunaan media sosial adalah komunikasi yangditujukan pada elit dan audiens internasional dengan menggunakanbahasa Inggris. (Zeitzoff, 2013). Dimana subjek komunikasimenekankan pada serangan roket Hamas dan korban Israel yangdigunakan untuk membenarkan pada audiens internasional tentangoperasi militer Israel.

Selama operasi Pillar of Defense dilakukan, Israel mengumpulkandukungan yang luas dari pemerintah barat. Alasan yang mendasari haltersebut karena keduanya memiliki kesamaan pandangan yangmenganggap bahwa Hamas dan organisasi lain yang berada di JalurGaza adalah organisasi teroris (Brom, 2012). Dukungan ini berakibatpada justifikasi pihak Barat terhadap tindakan Israel dalam melakukanoperasi militer di Jalur Gaza. Termasuk dukungan juga datang darisebagian besar masyarakat Amerika terhadap operasi militer Israeldengan melakukan retweet, menyukai, berbagi pada media sosial.Seperti pada polling yang dilakukan CNN selama pertengahan masaoperasi militer menunjukkan bahwa 57 persen masyarakat Amerikamenjustifikasi operasi yang dilakukan IDF (Cohen, 2012). Hal tersebutmenjadi salah satu bukti kesuksesan kampanye informasi melalui mediasosial di masa perang dalam rangka mengumpulkan dukungan publik.

Tidak seperti perang di masa lalu, konflik Israel di Jalur Gazadikarakteristikan dengan partisipasi massa dan masyarakat sipil secaravirtual melalui media sosial(http://www.theguardian.com/media-network/media-network-blog/2012/dec/06/first-social-media-war-israel-gaza, 24 Juni 2014).Masyarakat sipil Israel-Palestina yang terlibat dalam konflik danmasyarakat dunia yang tertarik berbagi laporan berita, blog, link,gambar dan video yang mendukung sudut pandang mereka terhadapkonflik yang sedang terjadi di Gaza (Peled, 2012). Aksi propagandaperang yang sebelumnya menggunakan leaflet; radio milik negarakonferensi pers; dan juru bicara, berkembang menjadi kampanye mediasosial dalam operasi militer, dimana masyarakat dunia penggunainternet secara implisit turut dalam aksi baku tembak denganmelakukan retweeting, menyukai hingga membagikan konten mediasosial ke seluruh dunia.

Media sosial seperti facebook dan twitter memainkan peran dalammenghubungkan audiens yang memiliki kepentingan terhadap konflikyang dihadapi Israel. Audien tersebut adalah orang-orang Israel di luarnegeri yang dikenal sebagai masyarakat diaspora atau masyarakattransnasional, dimana mereka bisa berpartisipasi langsung dalamperang dengan mengetahui informasi yang berasal dari sumber resmipemerintah Israel (Cohen, 2012). Selain itu, masyarakat diaspora juga

Page 18: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1043

memegang aspek kunci dalam menggerakkan dan mendukungkeberlanjutan konflik (Salehyan, 2009). Terutama dalam konflikIsrael-Palestina, masyarakat diaspora telah memainkan peran pentingdalam konflik sejak awal (Morris, 2011).

Melalui penggunaan hashtag IDF memperoleh dukungan publik yangtinggi ketika pihaknya berada pada posisi mendapat serangan secaraberuntun pada awal-awal konflik. Namun dukungan ini semakinmenurun ditunjukkan dengan tingkat hashtag juga mengalamipenurunan. Hal yang mendasari karena IDF mulai melakukan agresimiliter yang sekaligus membuat simpati publik menjadi berkurang.Sementara itu, secara keseluruhan tingkat respon publik terhadappostingan dalam bentuk teks, gambar, dan video oleh IDF di twittermemperoleh intensitas tinggi pada topik-topik mengenai serangan roketoleh Hamas serta ancaman dan pembunuhan Jabari oleh IDF. Namunbentuk respon yang ditunjukkan publik bersifat negatif. Mayoritaspublik pengguna sosial memberikan kecaman atas agresi militer yangdilakukan IDF. Pada akhirnya dukungan dan respon publik yangditerima dalam masa perang dan konflik tidak memberikan sebuahkemenangan bagi IDF. Karena konflik berakhir dengan sebuah gencatansenjata bagi kedua belah pihak.

Kesimpulan

Institusi militer Israel yakni Israel Defense Force (IDF) telahmenggunakan media sosial dalam operasi militer yang dilancarkan padakonflik yang terjadi di Gaza terutama pada tahun 2012. Terdapattindakan IDF yang melakukan serangan-serangan psikologis bersifatancaman dan teror terhadap Hamas dengan menggunakan media sosialtwitter dalam operasi militernya. Hal ini ditunjukkan denganpostingan-postingan di media sosial bersifat mengancam dan menerordalam jumlah besar dan berkelanjutan yang ditujukan secara konsistenterhadap Hamas. Namun tujuan utama dari psychological operationuntuk menurunkan kehendak melawan dari Hamas ternyata tidakterbukti dan tidak tercapai. Hamas justru memberikan upayaperlawanan dengan melakukan serangan balasan terhadap IDF melaluioperasi militernya. Disamping itu juga terdapat upaya IDFmenggunakan hashtag #IsraelUnderFire di media sosial twitter dalamrangka mengumpulkan dukungan publik. Dan terdapat upaya IDFmenggunakan fasilitas retweet di media sosial twitter dalam rangkamengukur dan melihat respon publik. Hasilnya IDF mendapatdukungan publik yang tinggi pada awal masa operasi militer, namunkemudian semakin mengalami penurunan dari hari ke hari hinggaberakhirnya masa konflik karena gencatan senjata dan IDF mendapat

Page 19: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1044 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

respon publik negatif dengan memberikan kecaman terhadap operasimiliter yang dilakukan.

Kajian mengenai kaitan antara perang informasi, operasi militer, danmedia sosial mengungkap banyak hal yang sekaligus menjadi penandapenting dari perubahan pola perang dan mekanisme operasi yangdijalankan oleh angkatan militer di masa modern seperti IDF. Perangyang terjadi pada konflik Gaza selama ini, oleh IDF harusnya bisa selesaidan dimenangkan melalui serangan bersenjata dalam lingkup perangkonvensional. Dengan dukungan modal peralatan tempur yang canggihditambah status tentara IDF sebagai pasukan terbaik peringkat pertamadunia kemenangan mutlak dalam perang mustahil untuk tidak bisadicapai. Namun yang perlu dipahami, di era revolusi informasi saat initelah mengakibatkan perubahan dalam sifat perang yang membuatrivalitas tidak hanya terjadi di medan perang tapi juga di medan virtual.Perang informasi sebagai salah satu produk revolusi informasikemudian menempatkan media sosial yang berada dalam lingkupcyberspace untuk dijadikan alat dan senjata dalam peperangan.Tindakan yang dilakukan IDF dengan media sosial Twitter, Facebook,YouTube dan lainnya telah menunjukkan militer yang menggunakanaspek soft power dalam menghadapi perang di sebuah konflik.

Daftar Pustaka

. Buku, PDF dan Jurnal

“Activism in Digital Age: Confronting Conflict Through Social Media.”Mediate. www.mediate.com/pdf/king.pdf (diakses pada 13 Juni2014)

Allen, Diana & Curtis Brown. "The Mavi Marmara At The Frontlines OfWeb 2.0." Journal of Palestine Studies 40 (Fall 2010): 63-77. JSTOR.Web. (diakses pada 16 Juni 2014)

Brom, Shlomo. In the Aftermath of Operation Pillar of Defense (1-89;Institute National for Security Studies, 2012). Etext. http://d26e8pvoto2x3r.cloudfront.net/uploadImages/systemFiles/memo124f027134590.pdf. (diakses pada 23 Juni 2014)

Justin H, Luke & Simon Lindgren. “‘Targeting Transparency’: ThePower of Precision Air Strikes and Social Media Feeds.” Draft,Australian Political Studies Association, 2013. http://www.auspsa.org.au/sites/default/files/targeting_transparency_luke_heemsbergen.pdf (diakses pada 22 Juni 2014)

Razouk, Pierre. “The IDF on All Fronts: Dealing With Israeli StrategicUncertainty.” Focus Strategique No. 45 bis (August 2013): 1-45.www.ifri.org/downloads/fs45bisrazoux.pdf (diakses pada 11 Juni2014)

Page 20: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1045

Shaldag, Maureen. “New Media as a Strategic Weapon.” IDC Hezrliya.portal.idc.ac.il/he/main/about_idc/news_events/.../129_new_media.pdf (diakses pada 1 Juni 2014)

Zeitzoff, Thomas. “Conflict Dynamics, International Audiences, andPublic Communication: Evidence from the 2012 Gaza Conflict.”Working draft, Princeton University, 2013. https://www.princeton.edu/.../Colloq_Zeitz_Communication_Gaza.pdf Princeton University. Pdf.

Situs Internet

Ashkenazi, Eli. “Hamas Defeated IDF in Virtual Warfare during GazaConflict, Study Shows.” Hareetz. 3 Januari 2013.http://www.haaretz.com/news/diplomacy-defense/hamas-defeated-idf-in-virtual-warfare-during-gaza-conflict-study-shows.premium-1.491677 (diakses pada 22 Juni 2014)

Borger, Julian. “Israel and Hamas Deploys Twitter Feeds in Media War.”The Guardian. 15 November 2012,http://www.theguardian.com/world/2012/nov/15/israel-hamas-twitter-media-war (diakses pada 18 Maret 2014)

CBS. “Timeline of Recent Israel-Gaza Violence.” CBS News. 26November 2012.http://www.cbsnews.com/news/timeline-of-recent-israel-gaza-violence/ (diakses pada 22 Juni 2014)

Clark, Liat. “Israel trains teen cybersleuths, but loses social media war toHamas.” Wired.http://www.wired.co.uk/news/archive/2013-01/04/hamas-wins-on--social-media (diakses pada 8 Juni 2014)

Cohen, Yoel. “Social Media in War: The Potential and Limits.” JerusalemPost. 24 Desember 2012.http://www.jpost.com/Opinion/Op-Ed-Contributors/Social-media-in-war-The-potential-and-limits (diakses pada 24 Juni 2014)

Fung, Brian. “Inside Israel’s Social Media Command Center.” TheAtlantic. 20 November 2012.http://www.theatlantic.com/international/archive/2012/11/inside-israels-social-media-command-center/265471/ (diakses pada 10 Juni2014)

Greenhouse, Emily. “The Tweets of War.” Newyorker. 19 November2 0 1 2 ,http://www.newyorker.com/online/blogs/newsdesk/2012/11/the-tweets-of-war-israel-and-hamas-take-to-twitter.html (diakses pada17 Maret 2014)

Harkov, Lahav. “IDF and Hamas Wage War on Twitter.” JerusalemPost. 21 November 2012,

Page 21: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Dwi Prasetyo

1046 Jurnal Analisis Hubungan Internasional, Vol. 3, No. 3

http://www.jpost.com/Features/In-Thespotlight/IDF-and-Hamas-wage-war-on-Twitter (diakses pada 17 Maret 2014)

Haryanto, Andri. “Saat Sosial Media Menjadi Senjata ‘Perang’ Palestinadan Israel.” Detik News. 17 November 2012,http://news.detik.com/read/2012/11/17/021239/2093051/1148/2/saat-sosial-media-menjadi-senjata-perang-palestina--israel (diaksespada 9 Juni 2014)

Hoffman. “The ‘Kids’ Behind IDF’s Media.” Tablet Magazine. 20N o v e m b e r2012,http://www.tabletmag.com/jewish-news-and-politics/117235/the-kids-behind-idf-media (diakses pada 12 Juni 2014)

“IDF and Hamas wage Twitter war over Gaza conflict”. BBC News. 15November 2012, http://www.bbc.com/news/technology-20339546(diakses pada 17 Maret 2014)

Kerr, Dara. “How Israel and Hamas Weaponized Social Media.” Cnet. 13Januari 2014,http://www.cnet.com/news/how-israel-and-hamas-weaponized-social-media/ (diakses pada 30 Juni 2014)

Kornbluh, Jacob. “Behind Israel’s Defense Forces Social MediaOffensive.” Jewish Voice. 21 November 2012.http://jewishvoiceny.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2439:diplomacy-behind-israels-defense-forces-social-media-offensive&catid=107:israel&Itemid=290 (diakses pada 15 Juni2014)

“Official Twitter Page Hamas.” https://twitter.com/AlQassamBrigade(diakses pada 23 Juni 2014).

“Official Twitter Page IDF.” https://twitter.com/IDFSpokesperson(diakses pada 20 Juni 2014)

“Operation Pillar of Defense: IDF Disperses Leaflets Above Gaza Strip.”IDF Blog.http://www.idfblog.com/2012/11/15/idf-disperses-leaflets-above-gaza-strip/ (diakses pada 20 Juni 2014)

Peled, Ariel. “The First Social Media War Between Israel and Gaza.” TheGuardian. 6 Desember 2012,http://www.theguardian.com/media-network/media-network-blog/2012/dec/06/first-social-media-war-israel-gaza (diakses pada 25Juni 2014)

Pfeffer, Anshel. “Psychological Warfare on the Digital Battlefield.”Haaretz. 19 November 2012. http://www.haaretz.com/news/features/psychological-warfare-on-the-digital-battlefield.premium-1.478984 (Diakses pada 16 Juni2014)

Sari, Dianing. “Siapa Lelaki Muda Otak Media Sosial Militer Israel?”Tempo. 22 November 2012.http://www.tempo.co/read/news/2012/11/22/115443426/Siapa-Lel

Page 22: New 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/JAHI8256-7a22e35bfdfull... · 2016. 5. 1. · Tengah Rezim Lingkungan: Studi Perbandingan Hyundai, Tata, dan SAIC 1199 - 1222 19 Efektivitas

Peran Media Sosial Yang Digunakan Israel Defense Force Dalam PerangInformasi Pada Konflik Gaza Tahun 2008-2012

Jurnal Analisis HI, September 2014 1047

aki-Muda-Otak-Media-Sosial-Militer-Israel (diakses pada 12 Juni2014)

Stein, Rebecca L. “Inside Israel’s Twitter War Room: History of SocialMedia Arsenal.” Merip. http://www.merip.org/mero/mero112412(diakses pada 9 Juni 2014)

Teoh, Joanne. K. Y.. “#IDF vs #Hamas: Gaza War Mongering GoesSocial.” Think Brigade.http://thinkbrigade.org/media/war-of-tweets-idf-vs-hamas/index.html (diakses pada 16 Juni 2014)

Ungerleider, Neal. “Inside The Israeli Military’s Social Media Squad.”Fast Company.http://www.fastcompany.com/3003305/inside-israeli-militarys-social-media-squad (diakses pada 11 Juni 2014)

Wiegold, Thomas. “LiveTweeting War: Israel & Hamas.” Storify.https://storify.com/thomas_wiegold/livetweeting-war-israel-and-hamas (diakses pada 5 Juli 2014)