19
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Bringin yang terletak di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah. Peta dibawah ini adalah gambar dimana SDN Bringin 03 yang berlokasikan di Kecamatan Bringin. Gambar 01. Peta Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Sumber: Peta Kantor Kecamatan Bringin SDN Bringin 03

New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Bringin yang terletak di

Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.

Peta dibawah ini adalah gambar dimana SDN Bringin 03 yang

berlokasikan di Kecamatan Bringin.

Gambar 01. Peta Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

Sumber: Peta Kantor Kecamatan Bringin

SDN Bringin

03

Page 2: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

42

Penelitian ini dilakukan di Desa Kroya. Gambar yang

ditunjuk oleh anak panah merupakan tempat penelitian yang

diteliti peneliti. Penelitian dilakukan di SD Negeri Bringin 03. SD

Negeri Bringin 03 berada di Desa Kroya yang merupakan Desa

yang terletak di Kecamatan Bringin. Desa Kroya merupakan

Desa yang terletak di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang

yang tidak jauh dengan kota Salatiga. Kecamatan Bringin sudah

memiliki fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan hidup

manusia, mulai dari kebutuhan pangan, kesehatan dan juga

salah satunya yaitu fasilitas penunjang di bidang pendidikan. Di

Kecamatan Bringin tersebut memiliki fasilitas pendidikan yaitu 26

SD, 4 SMP dan 4 SMA/SMK (Data Referensi Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2008). Dari tempat-tempat fasilitas

pendidikan tersebut, penelitian yang diteliti yaitu pada salah satu

Sekolah Dasar di Bringin yaitu Sekolah Dasar Negeri Bringin 03

Kecamatan Bringin. Peneliti telah melakukan studi pendahuluan

di SDN Bringin 03 yang ternyata terdapat masalah yang perlu

diteliti peneliti yaitu tentang pentingnya sarapan.

4.2 Gambaran Responden Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di Sekolah Dasar Bringin 03

dimana sekolah tersebut memiliki 10 guru diantaranya Kepala

Sekolah, lima guru tetap, 4 guru tidak tetap dan seorang penjaga

sekolah. Disamping itu seluruh siswa di SD Negeri Bringin 03

Page 3: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

43

berjumlah 102 siswa yang terbagi atas kelas 1 sebanyak 17

siswa, kelas 2 sebanyak 20 siswa, kelas 3 sebanyak 12 siswa,

kelas 4 sebanyak 18 siswa, kelas 5 sebanyak 17 siswa dan kelas

6 sebanyak 18 siswa. Responden penelitian ini yaitu seluruh

siswa kelas 3, 4 dan 5 di Sekolah Dasar Negeri Bringin 03 yang

berjumlah 47 siswa, dimana diantaranya ada siswa siswi yang

belum terbiasa sarapan.

4.3 Pelaksanaan Penelitian

4.3.1 Proses Penelitian

Peneliti mengawali pelaksanaan penelitian dengan

melakukan observasi ke dalam kelas. Selain melakukan

observasi, peneliti juga melakukan studi dokumentasi seperti

mencari data-data lain yaitu dengan meminjam data nilai siswa

dari guru dan peneliti juga melakukan pengambilan gambar.

Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara singkat atau

bertanya kepada guru, siswa dan orang tua tentang kebiasaan

sarapan dan konsentrasi siswa siswi di kelas.

Setelah melakukan wawancara singkat, peneliti masuk ke

dalam kelas 3. Peneliti kemudian menjelaskan maksud dan

tujuan dari penelitian ini. Sebelum kuesioner diisi, peneliti

terlebih dahulu menjelaskan bagaimana tata cara untuk

mengisi kuesioner, kemudian membagikan dua kuesioner yaitu

tentang sarapan dan juga konsentrasi belajar yang sudah

Page 4: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

44

disiapkan dan siswa siswi langsung mengerjakan kedua

kuesioner peneltian tersebut. Alur pengambilan data penelitian

yang sama juga dilakukan pada kelas 4 dan 5.

Kendala yang peneliti hadapi selama penelitian adalah

siswa siswi seringkali ikut berbicara saat peneliti menjelaskan.

Solusi untuk kendala tersebut, peneliti memberikan penjelasan

agar tetap tenang dan memperhatikan peneliti untuk dapat

mengisi kuesioner dengan baik. Selain kendala, terdapat juga

kemudahan yang didapat peneliti selama penelitian yaitu

semua guru-guru di SDN Bringin 03 sangat ramah, baik,

kooperatif dan mengijinkan untuk melakukan penelitian di SDN

Bringin 03 sesuai jadwal yang telah disepakati antara peneliti

dengan pihak sekolah, semua responden sangat antusias

dalam penelitian ini, sehingga peneliti mudah untuk

mendapatkan informasi dan hasil baik dari guru maupun siswa.

4.3.2 Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan peneliti pada hari Kamis 28 Juli 2016

pukul 08.00 WIB yang bertempat di SD Negeri Bringin 03

Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Provinsi Jawa

Tengah.

Page 5: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

45

4.3.3 Jumlah Subyek Penelitian

Responden penelitian adalah seluruh siswa siswi kelas 3,

4 dan 5 Sekolah Dasar di SD Negeri Bringin 03 Kecamatan

Bringin Kabupaten Semarang yang berjumlah 47 siswa.

Masing-masing kelas dari kelas 3 berjumlah 12 siswa, kelas 4

berjumlah 18 siswa dan kelas 5 berjumlah 17 siswa.

4.4 Hasil Penelitian

4.4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Umur

Responden yang diambil peneliti yaitu siswa siswi kelas

3, 4 dan 5 yang memiliki umur yang berbeda-beda. Untuk

mengetahui gambaran responden berdasarkan umur dapat

dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Presentase

(%)

1 9 th 16 siswa 34,04

2 10 th 16 siswa 34,04

3 11 th 12 siswa 25,54

4 12 th 3 siswa 6,38

Total 47 siswa 100

Data Olahan Pribadi (2016)

Dari data di atas diketahui bahwa siswa siswi dari kelas

3, 4 dan 5 berumur dari 9 tahun sampai 12 tahun. Diperoleh

Page 6: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

46

dari wawancara singkat guru disana bahwa dari ketiga kelas

terdapat siswa siswi yang berbeda umur karena ada siswa

yang dulu pernah tidak naik kelas.

4.4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden yang diambil peneliti dari ketigakelas baik

yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Untuk

mengetahui gambaran responden berdasarkan jenis kelamin

dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Presentase

(%)

1 Laki-laki

19 siswa 40,5

2 Perempuan

28 siswa 59,5

Total 47 siswa 100

Data Olahan Pribadi (2016)

Dari data di atas diketahui bahwa seluruh responden

terbagi atas tiga kelas yaitu kelas 3, 4 dan 5. Siswa laki-laki dan

perempuan memiliki selisih jumlah yang jauh berbeda dimana

jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki.

Page 7: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

47

4.4.3 Deskripsi Variabel Sarapan

Berdasarkan jumlah butir dan jumlah pilihan jawaban

kuesioner ditetapkan tinggi rendahnya skor tentang sarapan

yang ternyata ditemukan skor minimum adalah 9 dan skor

maksimum adalah 45 dengan ketentuan interval sebagai

berikut:

Interval = jumlah skor tertinggi–jumlah skor terendah

Kategori

= 45-9

3

= 12

Untuk mengetahui kadar sarapan digunakan kuesioner.

Kategori sarapan dibagi menjadi tiga yaitu buruk berada pada

batasan 9 - 20, sedang berada pada batasan 21 - 32, dan baik

berada pada batasan 33 - 45. Hasil analisis presentasi kategori

sarapan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sarapan

Data Olahan Pribadi (2016)

No Kategori Range Jumlah Presentase

(%)

1. Buruk 9 - 20 4 8,51

2. Sedang 21 - 32 37 78,73

3. Baik 33 - 45 6 12,76

Total 47 100

Page 8: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

48

Dari tabel di atas, maka dapat dilihat presentase frekuensi

sarapan siswa siswi kelas 3, 4 dan 5 di SD Negeri Bringin 03

memiliki presentase yang berbeda karena siswa siswi tidak

semua membiasakan untuk sarapan sebelum sekolah

sehingga kategori-kategori yang didapat responden juga

berbeda. Kategori-kategori tersebut terbagi menjadi tiga

tingkatan yaitu baik, sedang dan buruk.

4.4.3 Deskripsi Variabel Konsentrasi Belajar

Berdasarkan kuesioner tingkat konsentrasi belajar

terdapat tiga kategori yaitu buruk, sedang dan baik. Kategori

buruk berkisar pada 0 - 10 angka, sedang berkisar pada 11 -

20 angka dan baik berkisar pada >21 angka. Hasil analisis

presentasi kategori konsentrasi belajar dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Konsentrasi Belajar

No Kategori Range Jumlah Presentase

(%)

1 Buruk 0 -10 8 17,02

2 Sedang 11 - 20 35 74,47

3 Baik >21 4 8,51

Total 47 100

Data Olahan Pribadi (2016)

Page 9: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

49

Dari tabel di atas, maka dapat dilihat presentase frekuensi

konsentrasi belajar siswa siswi kelas 3, 4 dan 5 di SD Negeri

Bringin 03 memiliki presentase yang berbeda dan tingkat

konsentrasi yang berbeda pula. Hal tersebut dikarenakan

seluruh responden sebanyak 47 siswa memiliki kemampuan

dalam belajar dan konsentrasi yang berbeda.

Di bawah ini adalah nilai rata-rata responden pada

semester genap tahun 2016 dari ketiga kelas 3, 4 dan 5 dapat

dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5 Nilai Rata-Rata Pelajaran Responden

Semester Genap

Kelas

Mata Pelajaran

Matematika Bahasa

Indonesia IPA

Bahasa

Inggris

3 76 77 78 80

4 66 70 65 75

5 70 70 82 80

Total 212 217 225 235

Rata-rata 70 72 75 78

Rata-rata

keseluruhan

73,75

Daftar Nilai Guru (2015)

Page 10: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

50

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketiga kelas (3, 4 dan

5) memiliki nilai rata-rata kelas diatas 60 di setiap mata

pelajaran. Selain itu nilai rata-rata keseluruhan kelas dan

semua mata pelajaran adalah sebesar 73,75. Nilai rata-rata

tersebut masuk dalam kategori baik karena berada diantara

nilai 71 - 85 (Panduan Penilaian Sekolah Dasar, 2015).

4.4.4 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

yang diperoleh normal atau tidak. Pengujian pada SPSS

dengan menggunakan uji one sample Shapiro-Wilk karena

responden yang diambil <50 orang dan memiliki taraf

signifikansi 0,05. Data dinyatakan normal jika signifikansi lebih

besar dari 5% atau 0,05 (Duwi Priyatno, 2008).

Uji normalitas yang telah dilakukan peneliti dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 4.6 One sample Shapiro-Wilk

Variabel P-value

Sarapan .070

Konsentrasi .220

Data Olahan Pribadi (2016)

Page 11: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

51

Pada data uji normalitas diperoleh kedua variabel yaitu

sarapan dan konsentrasi merupakan data yang normal karena

lebih besar dari nilai signifikansi 5% atau 0,05.

4.4.5 Analisis Hasil Uji Korelasi Spearman

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji reliabilitas, uji

korelasi yang digunakan peneliti untuk peneltian ini adalah

menggunakan uji korelasi Spearman.

Tabel 4.7 Hubungan Antara Sarapan Dengan Konsentrasi

Belajar

Konsentrasi

Sarapan Total Koefisiensi

korelasi

P-

value Buruk % Sedang % Baik % n %

Buruk 3 37,5 5 62,5 0 0 8 100

.479 .001 Sedang 1 2,86 30 85,71 4 11,43 35 100

Baik 0 0 2 50 2 50 4 100

Data Olahan Pribadi (2016)

Dari data yang diperoleh dari uji korelasi Spearman

diperoleh hasil 0,001 dimana p-value< dari nilai signifikansi 5%

atau 0,05 yang artinya Ha diterima. Maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan antara sarapan pagi dengan

konsentrasi yang mempunyai koefiensi korelasi sebesar 0,479

yang artinya sedang dan arah korelasi yang positif.

Page 12: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

52

4.5 Pembahasan

Dapat dilihat dari hasil variabel sarapan terdapat 4 siswa

yang memiliki kategori buruk dengan presentase 8,51%, karena

hasil kuesioner yang didapat berada pada batasan nilai interval 9

- 20. Terdapat 37 siswa yang memiliki kategori sedang dengan

presentase 78,73%, karena hasil kuesioner yang didapat berada

pada batasan nilai interval 21 - 32. Kemudian terdapat 6 siswa

yang memiliki kategori baik dengan presentase 12,76%, karena

hasil kuesioner yang didapat berada pada batasan nilai interval

33 - 45.

Pada kelompok siswa yang masuk dalam tingkat kategori

sarapan buruk, yaitu siswa siswi yang malas untuk sarapan pagi

atau tidak mau sarapan walaupun terkadang orang tua sudah

menyediakan sarapan, tidak terbiasa sarapan dan juga terdapat

faktor dari pekerjaan orang tua yang tidak sempat menyediakan

sarapan.

Kelompok siswa yang masuk dalam tingkat kategori

sarapan sedang, yaitu siswa siswi yang mau sarapan apabila

disediakan oleh orang tua. Tetapi apabila orang tua tidak

menyediakan sarapan, maka siswa tersebut juga tidak akan

sarapan sebelum berangkat sekolah. Hal tersebut dikarenakan

pekerjaan orang tua yang tidak menentu. Kedua pernyataan

Page 13: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

53

diatas didapat berdasarkan wawancara singkat kepada orang tua

siswa.

Sementara itu, hasil dari variabel konsentrasi terdapat 8

siswa yang memiliki kategori buruk dengan presentase 17,02%,

karena nilai tes konsentrasi mendapatkan 0 - 10 urutan angka.

Terdapat 35 siswa yang memiliki kategori sedang dengan

presentase 74,47%, karena nilai tes konsentrasi mendapatkan

11 - 20 urutan angka. Kemudian terdapat 4 siswa yang memiliki

kategori baik dengan presentase 8,51%, karena nilai tes

konsentrasi mendapatkan > 21 urutan angka. Jika dibandingkan

dengan tingkat konsentrasi belajar, nilai rata-rata mata pelajaran

dari seluruh kelas yang menjadi responden memiliki nilai rata-

rata sebesar 73,75 yang termasuk dalam kategori baik menurut

panduan penilaian sekolah dasar (2015). Pengkategorian yang

terdapat di dalam panduan penilaian sekolah dasar

mencantumkan tingkatan penilaian sebagai berikut:

Sangat baik: 86 - 10

Baik: 71 - 85

Cukup: 56 - 70

Perlu bimbingan: ≤ 55

Jika dilihat dari perbandingan antara sarapan dengan

konsentrasi, terdapat beberapa nilai yang menunjukkan

perbandingan yang tidak sama. Pada variabel sarapan terdapat

Page 14: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

54

tingkatan kategori baik, sedang dan buruk. Sedangkan pada

tingkat konsentrasi terdapat pula tingkatan kategori baik, sedang

dan buruk. Oleh karena itu, peneliti melakukan perbandingan

baik perbandingan yang terbalik, perbandingan yang sejajar dan

perbandingan searah yang positif.

Dari seluruh responden yang berjumlah 47 siswa, hasil

dari perbandingan yang terbalik terdapat 5 siswa yang memiliki

hasil tingkat sarapan sedang, dengan tingkat konsentrasi yang

buruk. Ada 4 siswa yang memiliki hasil tingkat sarapan baik,

dengan tingkat konsentrasi yang sedang. Hasil dari

perbandingan yang sejajar, terdapat 3 siswa yang memiliki hasil

tingkat sarapan buruk, dengan tingkat konsentrasi yang buruk.

Ada 30 siswa yang memiliki hasil tingkat sarapan sedang,

dengan tingkat konsentrasi yang sedang. Ada 2 siswa yang

memiliki hasil tingkat sarapan baik, dengan konsentrasi yang

baik. Hasil dari perbandingan searah yang positif, terdapat 1

siswa yang memiliki hasil tingkat sarapan buruk, dengan tingkat

konsentrasi yang sedang. Ada 2 siswa yang memilliki hasil

tingkat sarapan sedang, dengan tingkat konsentrasi yang baik.

Setelah peneliti membandingkan, peneliti juga melakukan

uji Spearman dengan hasil p-value 0,001 yang berarti p-value <

0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar.

Page 15: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

55

Hubungan yang signifikan tersebut memiliki arah yang positif

dengan kekuatan korelasi sebesar 0,479. Analisa statistik

tersebut juga didukung oleh perbandingan yang telah peneliti

lakukan sebelumnya dimana hasil perbandingan yang nilainya

meningkat atau naik ternyata lebih banyak dari pada

perbandingan yang nilainya turun, artinya semakin tinggi tingkat

sarapan maka semakin tinggi tingkat konsentrasi dibandingkan

dengan jumlah perbandingan semakin rendah sarapan maka

semakin tinggi tingkat konsentrasi.

Hasil perbandingan kedua variabel tersebut, masing-

masing variabel memiliki faktor yang mengganggu yaitu pada

variabel sarapan seperti sikap malas pada diri siswa dan untuk

variabel konsentrasi yaitu faktor lingkungan, karena SD Negeri

Bringin 03 berada di pinggir jalan raya sehingga terdengar suara

kendaraan saat pelajaran berlangsung dan membuat para siswa

tidak nyaman saat belajar.

Hasil yang senada juga didapat pada penelitian Hanum

Aprilia Wardoyo (2013) di SDN Wonocatur dan SDN Sumberejo

01 Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara makan pagi dengan daya konsentrasi

serta antara tingkat konsumsi zat gizi (kalori, karbohidrat, protein,

dan zat Besi) dengan daya konsentrasi pada siswa sekolah

dasar. Selain itu, penelitian Henry Yuhan Winata (2015) di

Page 16: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

56

Yogyakarta, menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna

antara perilaku sarapan dengan konsentrasi belajar mahasiswa

tahun ketiga PSIK UMY dengan nilai p =0,014 (p<0,05). Hasil

penelitian Anas Tamsuri (2012), menyatakan bahwa dari hasil

tabulasi silang menunjukkan bahwa semakin baik kebiasaan

sarapan pagi seorang anak maka semakin baik pula tingkat

konsentrasi belajarnya. Hasil tabulasi silang tersebut dapat

dibuktikan pada nilai hasil korelasi 0,546 dengan uji signifikansi

(α)=0,000 dan taraf kesalahan α =0,05 sehingga didapatkan ρ <

α maka hipotesa H1 diterima. Sehingga didapatkan hasil bahwa

ada hubungan yang positif antara kebiasaan sarapan pagi

dengan tingkat konsentrasi belajar pada anak. Selain hasil yang

didapat dari penelitian sebelumnya, hasil penelitian ini juga di

dukung oleh adanya teori-teori yaitu penelitian Sunarti dkk (2006)

menunjukkan bahwa konsentrasi dipengaruhi oleh asupan energi

makan pagi dan energi snack pagi, protein makan pagi dan

protein snack pagi dan skor konsentrasi pagi. Kondisi tersebut

berkaitan dengan penggunaan glukosa sebagai sumber energi.

Dalam keadaan normal, sistem saraf pusat hanya dapat

menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Dalam proses

absorbsi, glukosa di absorbsi secara aktif menggunakan alat

angkut protein dan energi sehingga jika kecukupan protein

kurang maka proses pengangkutan glukosa sebagai nutrisi otak

Page 17: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

57

akan terganggu yang menyebabkan otak mengalami kekurangan

glukosa yang akan memengaruhi daya konsentrasi.

Tjut Rifameutia (2012) mengemukakan bahwa di pagi hari

kegiatan anak menuntut banyak gerak sehingga anak

memerlukan energi untuk belajar dan berinteraksi dengan

lingkungannya. Membiasakan sarapan, anak menjadi lebih

bersemangat dan terlibat aktif dalam belajar. Selain itu,

konsentrasi pada akhirnya membuat anak lebih percaya diri dan

prestasi belajarnya pun cenderung akan meningkat. Ada dua

manfaat yang bisa diambil dari kebiasaan makan pagi. Pertama,

sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap

digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar

gula darah yang terjamin normal, maka gairah dan konsentrasi

belajar bisa lebih baik sehingga berdampak positif untuk

meningkatkan produktifitas dalam hal ini adalah prestasi belajar.

Kedua, pada dasarnya makan pagi akan memberikan kontribusi

penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti

protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini

bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.

Melewatkan makan pagi akan menyebabkan tubuh kekurangan

glukosa dan hal ini menyebabkan tubuh lemah dan kurang

konsentrasi karena tidak adanya suplai energi. Pernyataan

tersebut diperkuat oleh pendapat Ali Khomsan (2002) bahwa

Page 18: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

58

dengan tidak makan pagi, maka kadar gula (glukosa) akan

menurun, kadang-kadang sampai dibawah normal. Padahal gula

darah adalah sumber energi utama bagi otak, itulah sebabnya

tidak makan pagi bisa membuat tubuh loyo.

Dari hasil penelitian peneliti dan juga didukung oleh

penelitian sebelumnya serta teori-teori diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa sarapan tersebut penting untuk konsentrasi

belajar karena pada sarapan dapat meningkatkan kadar gula

darah. Kadar gula darah tersebut yang terjamin normal, maka

gairah dan konsentrasi belajar akan meningkat. Maka sarapan

sebelum berangkat sekolah untuk anak sekolah terdapat

hubungannya dengan konsentrasi belajar mereka.

4.6 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kejelasan korelasi

hubungan antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar siswa

siswi kelas 3, 4 dan 5 Sekolah Dasar Negeri Bringin 03

Kecamatan Bringin. Namun peneliti menyadari bahwa masih

terdapat keterbatasan, antara lain: peneliti tidak dapat menggali

informasi lebih dalam pada variabel sarapan seperti tentang jenis

makanan siswa siswi yang dikonsumsi, kecukupan tidur, fungsi

panca indra serta variabel lain yang kemungkinan berhubungan

dengan tingkat konsentrasi, karena pada penelitian ini hanya

Page 19: New BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2018. 4. 4. · 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

59

menggunakan instrumen kuesioner dan hanya melakukan

wawancara singkat.