52
Prof. Junizaf, SpOG-K TEKNIK OPERASI HISTEREKTOMI VAGINA PADA PROLAPS UTERI Division of Urogynecology Department of Obstetrics and Gynecology School of Medicine, University of Indonesia/ Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta, Indonesia

New Innovations in Cervical Cancer Screening

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: New Innovations in Cervical Cancer Screening

Prof. Junizaf, SpOG-K

TEKNIK OPERASI HISTEREKTOMI VAGINA PADA PROLAPS UTERI

Division of UrogynecologyDepartment of Obstetrics and Gynecology

School of Medicine, University of Indonesia/Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital

Jakarta, Indonesia

Page 2: New Innovations in Cervical Cancer Screening

22

1. Pasien dengan anestesi dalam posisi litotomi dilakukan pemeriksaan bimanual untuk menilai kembali keadaan genitalia dalam serta derajat prolapsus.

Serviks dijepit dengan melakukan tenakulum kemudian ditarik sehingga diketahui uterus mudah digerakkan (mobilitasnya baik)

Page 3: New Innovations in Cervical Cancer Screening

3

1. Tenakulum ditarik kebawah kemudian dibuat insisi pada dinding vagina anterior berbentuk elips kanan-kiri dimulai dari titik yang berjarak 2 cm proksimal uretra ke arah serviks sampai daerah 2 cm ke atas porsio dengan lebar terbesar tersebar antara 2 sampai 3 cm dan dalamnya 2-3 mm.

Page 4: New Innovations in Cervical Cancer Screening

44

1. Tepi mukosa vagina anterior yang diinsisi dan yang terletak dekat dengan uretra dijepit dengan klem bergigi, kemudian lapisan mukosa vagina ditarik ke arah bawah dan dengan bantuan tekanan secara tumpul di atas luka dengan memakai kasa, dinding vagina anterior tersebut dengan mudah dapat dilepaskan dari dasarnya (otot / fasia visiko uretro vaginalis)

Page 5: New Innovations in Cervical Cancer Screening

5

1. Dengan menggunakan kasa yang dipegang pada ujung jari daerah serviks kandung kemih didorong ke proksimal ke arah simpisis sehingga kandung kemih akan dapat dilepaskan dari serviks dan sampai terlihat plika vesiko uterina.

Page 6: New Innovations in Cervical Cancer Screening

66

1. Dilakukan insisi melingkar pada mukosa vagina di daerah dekat serviks 1-2 cm dari ujung serviks uteri, kemudian serviks ditarik ke atas semaksimal mungkin sehingga forniks posterior terlihat; dilakukan insisi mukosa vagina posterior setinggi dari daerah batas melingkar insisi tadi ke arah forniks posterior berbentuk huruf “V”

Mukosa vagina posterior dibebaskan dari serviks dengan mendorong dengan kain kasa secara tumpul.

Page 7: New Innovations in Cervical Cancer Screening

7

1. Dengan posisi serviks yang tertarik ke atas semaksimalnya tadi submukosa dan peritoneum di daerah forniks posterior dipotong sehingga kavum Douglasi dapat dilihat. Dibuat tegel pada jaringan peritoneum dan submukosa forniks posterior tersebut dan lobang kolpotomi posterior diperlebar dengan gunting ke kanan dan ke kiri.

Page 8: New Innovations in Cervical Cancer Screening

88

1. Dilakukan eksplorasi kavum Douglasi dengan memasukkan telunjuk ke dalam kavum Douglasi tersebut terus ke daerah fundus uteri yang mudah dapat diraba.

Page 9: New Innovations in Cervical Cancer Screening

9

1. Dengan bimbingan jari telunjuk si atas fundus uteri di dalam rongga abdomen plika vesika uterin mudah dikenal dan dipotong dengan gunting dan dilebarkan ke kanan dan ke kiri; dibuat tegel atau jahitan pada plika vesiko uterina tadi. Uterus dapat diluksir ke luar baik ke belakang melalui kavum Douglasi atau ke depan melalui lubang pada daerah plika vesiko uterin.

Page 10: New Innovations in Cervical Cancer Screening

1010

1. Dilakukan penjepitan ligamentum sakro uterina dan ligamentum Kardinale dengan 2 jepitan, jepitan diletakkan dekat sekali dengan serviks kemudian dipotong dan tunggul yang kearah dinding panggul yang masih dalam jepitan dijahit dengan 2 jahitan Chromic no.1, satu jahitan dipotong dan satu jahitan lagi di pegang. Dilakukan pula hal seperti diatas pada ligamen sakro uterin dan kardinale di sebelah sisi yang lain.

Page 11: New Innovations in Cervical Cancer Screening

11

1. Dilakukan penjepitan, pemotongan dan penjahitan pada ligamentum rotundum dan parametrial kanan dan kiri seperti hal pada ligament sakrouterina dan kardinale. Dilakukan penjepitan pada tuba, pemotongan dan pengikat seperti juga pada ligamentum kardinale dan sakrouterina. Perdarahan atau sumber perdarahan diperhatikan dan kalau ada perdarahan dilakukan hemostatis dengan jahitan, sampai diyakinkan tidak ada perdarahan dari tunggul-tunggul bekas potongan jaringan di atas tadi.

Page 12: New Innovations in Cervical Cancer Screening

1212

1. Bila vagina dibutuhkan agar tetap dalam, dibuat jahitan penunjang yang digantungkan pada ligamentum rotundum kanan dan kiri. Ligamentum rotundum dicari dipegang dan ditarik ke bawah kemudian dijahit dengan benang lambat absorbsi nomor 1 dan diikat. Hal ini dilakukan pada kedua ligamentum rotundum tersebut.

Page 13: New Innovations in Cervical Cancer Screening

13

1. Dilakukan eksplorasi ke dalam kavum uteri dengan mempergunakan speculum dan dilihat keadaan bentuk dan besar dari pada ovarium, bila ovarium tidak normal dilakukan oovorektomi dengan menjepit, memotong dan mengikat ligamentum ovarika dan infundibulo pelvikum.

Page 14: New Innovations in Cervical Cancer Screening

1414

1. Dilakukan reperitonisasi dengan jahitan yang mempergunakan benang nomor 2 lambat absorbsi dimulai dari tengah peritoneum atas melalui sudut literal kiri, tunggul struktur pangkal tuba, ligamentum sakrouterina kiri dan ligamentum kardinale kiri, tepi peritoneum posterior, sudut posterior kanan, ligamentum sakrouterina dan kardinale kanan, struktur pangkal tuba kanan, sudut anterior kanan dan berkahir pada garis tengan peritoneum anterior.

Page 15: New Innovations in Cervical Cancer Screening

15

1. Tunggul tuba kanan dan kiri disatukan dengan mengikatkan benang-benang yang telah ada sehingga tunggul menjadi satu dan barangkali kalau ada perdarahan akan berhenti, hal ini juga dilakukan pada tunggul sakrouterina dan kardinale, kedua ujung jahitan diikat sehingga rongga peritoneum tertutup, perlu diingat ketika peritoneum ditutup semua tunggul-tunggul harus ada diluar peritoneum.

Page 16: New Innovations in Cervical Cancer Screening

1616

1. Dilakukan kolporafi anterior. Dinding anterior vagina dijepit dengan klem Allis pada sudut lateral bawah kanan dan kiri, klem dipegang kemudian dinding vagina dilepaskan dari dasarnya dengan mendorong submukosa dengan ibu jari kiri atau kanan yang dilapisi dengan kasa sampai ke daerah lateral dinding vagina. Hal ini dilakukan juga sampai di daerah dekat muara uretra eksterna.

Page 17: New Innovations in Cervical Cancer Screening

17

1. Dilakukan penjahitan dengan tiga buah jahitan yaitu dengan mengambil fasia pubo servikalis dan jaringan parauretralis sebelah kiri dan kanan, jahitan berbentuk huruf “U”, ketiga jahitan ini kemudian diikat satu sama lain sehingga uretra dan kandung kemih akan terdorong keatas dan tak tampak ada tonjolan atau sistokel. Mukosa vagina anterior yang tidak digunakan atau berlebihan dipotong dan dinding vagina ditutup dengan benang nomor 1 lambat absorbsi secara interrupted dimulai dari daerah uretra dan berakhir pada daerah puncak vagina. Setelah dekat puncak vagina, puncak vagina dijahit dengan benang penggantung yang telah disiapkan terlebih dahulu tadi(yang diikatkan pada rotumdum kanan dan kiri). Dengan cara ini puncak vagina tadi akan tertarik keatas sehingga vagina akan mempunyai lubang cukup dalam.

Page 18: New Innovations in Cervical Cancer Screening

1818

1. Kemudian dilakukan kolpoperineorafi posterior. Dua klem Allis menjepit mukokutaneuos dari mukosa vagina posterior. Klem Allis ketiga menjepit mukosa vagina posterior pada garis tengah setinggi perbaikan yang akan dilakukan. Dengan klem bergigi perineal ditarik. Insisi horizontal dibuat dengan pisau pada muskulotaneous mulai dari klem Allis yang satu ke klem Allis yang lainnya. Kemudian lapisan mukosa vagina dipotong dengan gunting, mukosa vagina posterior dipisahkan dari fasia rektovaginal dengan kasa ibu jari tangan kiri atau secara tajam pakai pisau/gunting.

Page 19: New Innovations in Cervical Cancer Screening

19

1. Lapisan mukosa di luar segita yang sudah dilepaskan dari dinding vagina dilepaskan pula ke lateral sehingga otot levator ani mudah dilihat.

1. Levator ani dan otot transversa perineum dan spingter ani dijahit dengan 3-4 jahitan dengan benang Chromic nomor 1.

Page 20: New Innovations in Cervical Cancer Screening

2020

1. Mukosa vagina kemudian dijahit dengan jahitan jelujur dengan Vicryl nomor 1.0 atau secara interrupted. Kemudian kulit perineum dijahit dengan benang yang mudah diserap dengan jahitan subkutikuler.

1. Dinding vagina dicuci atau dibersihkan dengan kasa dan larutan betadhin, dan dipasang Foley kateter nomor 12 selama 12-24 jam.

Page 21: New Innovations in Cervical Cancer Screening

2121

TEKNIK VAGINAL HISTEREKTOMI PADA

PROLAPS UTERI

Page 22: New Innovations in Cervical Cancer Screening

FILOSOFI UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI

MENDENGAR UNTUK DILUPAKAN

MEMBACA UNTUK DI INGAT

MELIHAT UNTUK DI LAKUKAN

DILAKUKAN UNTUK DI KERJAKAN

Page 23: New Innovations in Cervical Cancer Screening

23

Page 24: New Innovations in Cervical Cancer Screening

24

Page 25: New Innovations in Cervical Cancer Screening

25

Page 26: New Innovations in Cervical Cancer Screening

26

Page 27: New Innovations in Cervical Cancer Screening

27

Page 28: New Innovations in Cervical Cancer Screening

28

Page 29: New Innovations in Cervical Cancer Screening

29

Page 30: New Innovations in Cervical Cancer Screening

30

Page 31: New Innovations in Cervical Cancer Screening

31

Page 32: New Innovations in Cervical Cancer Screening

32

Page 33: New Innovations in Cervical Cancer Screening

33

Page 34: New Innovations in Cervical Cancer Screening

34

Page 35: New Innovations in Cervical Cancer Screening

35

Page 36: New Innovations in Cervical Cancer Screening

36

Page 37: New Innovations in Cervical Cancer Screening

37

Page 38: New Innovations in Cervical Cancer Screening

38

Page 39: New Innovations in Cervical Cancer Screening

39

Page 40: New Innovations in Cervical Cancer Screening

40

Page 41: New Innovations in Cervical Cancer Screening

41

Page 42: New Innovations in Cervical Cancer Screening

42

Page 43: New Innovations in Cervical Cancer Screening

43

Page 44: New Innovations in Cervical Cancer Screening

44

Page 45: New Innovations in Cervical Cancer Screening

45

Page 46: New Innovations in Cervical Cancer Screening

46

Page 47: New Innovations in Cervical Cancer Screening

47

Page 48: New Innovations in Cervical Cancer Screening

48

Page 49: New Innovations in Cervical Cancer Screening

49

Page 50: New Innovations in Cervical Cancer Screening

50

Page 51: New Innovations in Cervical Cancer Screening

51

Page 52: New Innovations in Cervical Cancer Screening