Upload
erikadwirahmawati
View
218
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
demi
Citation preview
BIOINFORMATIKA
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI FARMASI
Oleh :
NAMA : Erika Dwi Rahmawati
NIM : 142210101017
KELOMPOK : B2
KELAS : B
BAGIAN BIOLOGI FARMASI FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi DNA rekombinan memainkan peranan penting dalam l a h i r n y a
b i o i n f o r m a t i k a . T e k n o l o g i D N A r e k o m b i n a n m e m u n c u l k a n
s u a t u pengetahuan baru dalam rekayasa genetika organism yang dikenal dengan
bioteknologi. Perkembangan bioteknologi dari bioteknologi tradisional ke bioteknologi
modern salah satunya ditandai dengan kemampuan manusia dalam
melakukan analisis DNA organisme, sekuensing DNA dan manipulasi DNA. Kemampuan untuk
memahami dan memanipulasi kode genetik DNA ini sangat didukung oleh teknolog informasi
melalui perkembangan hardware dan software. Baik pihak pabrikan software dan
hardware maupun pihak ketiga dalam produksi perangkat lunak.
Salah satu contohnya dapat dilihat pada upaya Celera Genomics, perusahaan
bioteknologi Amerika Serikat yang melakukan pembacaan sekuen genom manusia
yang secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi sehingga bias
melakukan pekerjaannya dalam waktu yang singkat. Kemajuan teknik biologi molekuler
dalam mengungkap sekuens biologi protein (sejak awal 1950an) dan asam nukleat
(sejak 1960an) mengawali perkembangan pangkalan data dan teknik analisis sekuens
biologi. Pangkalan data se kuens p ro t e i n mu la i d ikem bangkan pada t ahun
1960an d i A me r ika Se r ika t , sementara pangkalan data sekuens DNA dikembangkan
pada akhir 1970an di Amerika Serikat dan Jerman pada Laboratorium Biologi Molekuler Eropa
(European Molecular Biology Laboratory).
Penemuan teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970an menjadi
landasan terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang dapat
diungkapkan pada 1980an dan 1990an. Hal ini menjadi salah satu pembuka jalan bagi
proyek-proyek pengungkapan genom, yang meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan
dananalisis sekuens dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.
P e r k e m b a n g a n j a r i n g a n i n t e r n e t j u g a m e n d u k u n g
b e r k e m b a n g n y a bioinformatika. Pangkalan data bioinformatika yang
terhubungkan melalui internet memudahkan ilmuwan dalam mengumpulkan hasil
sekuensing ke dalam pangkalan data tersebut serta memperoleh sekuens biologi
sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaran program-program aplikasi
bioinformatika melalui internet memudahkan ilmuwan dalam mengakses program-
program tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya
B io in fo rma t i ka me ru pak an i lm u t e r apan yang l ah i r da r i
pe rkem bang an teknologi informasi dibidang molekular. Pembahasan dibidang bioinformatik ini
tidak terlepas dari perkembangan biologi molecular modern, salah satunya
peningkatan pemahaman manusia dalam bidang genomic yang terdapat dalam
molekul DNA. Mempelajari penerapan teknik komputasi untuk mengelola dan menganalisis
informasi hayati. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika,
statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologi, terutama
yang terkaitdengan penggunaan sekuens DNAdan asam amino.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan DNA, gen, dan genom ?
2. Apa yang dimaksud dengan dogma sentral dalam bioteknologi ? Jelaskan !
3. Bagaimana proses perubahan yang terjadi dari DNA hingga menjadi protein?
4. Bagaimana deskripsi singkat tentang protein transkripsi / gen NF-KB ?
5. Bagaimana fungsi dan mekanisme kerja, dan juga alur signaling serta target gen yang
ditranskripsi ?
1.3 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain:
1. Mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan penelusuran bioinformatika di
internet
2. Mahasiswa dapat menentukan DNA, sekuen gen dan protein, serta jalur yang
berperan dalam proses transduksi sinyal yang melibatkan protein tersebut
BAB II
METODE KERJA DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 METODE KERJA
Pencarian Sekuen DNA, Sekuen Asam Amino, Struktur Protein, dan
Domain Fungsional Protein
Pencarian struktur sekunder suatu protein
Dibuka situs www.genenames.org . Dimasukkan mana protein yang ingin dicari. Diklik bagian search.
Diklik bagian protein yang ingin dicari. Klik beberapa link pada laman tersebut seperti Entrez Gene, GenBank, NCBI Sequence Viewer, dan OMIM.
Diklik link protein untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai sekuens protein tertentu.
Diklik link pathways untuk mengetahui pathways suatu protein
Diklik link Protein ID, selanjutnya klik link CDD search result untuk mengetahui domain fungsional protein.
Dibuka situs pdb di www.pdb.org lalu dimasukkan protein yang ingin dicari
Dipilih salah satu hasil pencarian dengan cara meng-klik link tersebut
Setelah diperoleh struktur kuarterner suatu protein lalu dibuka situs pdb sum di www.ebi.ac.uk/pdbsum
Pencarian transduksi sinyal terkait dengan protein tertentu.
2.2 TINJAUAN PUSTAKA
Bioinformatika, sesuai dengan asal katanya yaitu "bio" dan "informatika", adala
h gabungan antara ilmu biologi dan ilmu Teknologi Informasi (TI). Pada
umumnya, Bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan
analisa untuk menangkap dan menginterpretasikan data‐ data biologi. Ilmu ini
merupakan ilmu baru yang merangkup berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu komputer,
matematika dan fisika, biologi, dan ilmu kedokteran, dimana kesemuanya saling
menunjang dan saling bermanfaat satu sama lainnya.
Ilmu bioinformatika lahir atas insiatif para ahli ilmu computer berdasarkan
artificial intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada di alam ini bias
dibuat secara artificial melalui simulasi dari gejala‐gejala tersebut. Untuk mewujudkan
hal ini diperlukan data‐data yang menjadi kunci penentu tindak‐tanduk gejala alam
tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA atau RNA. Bioinformatika ini penting untuk
manajemen data‐data dari dunia biologi dan kedokteran modern. Perangkat utama
Bioinformatika adalah program software
dan didukung oleh kesediaan internet (Utama, 2002).
Diklik protein chain untuk memperoleh struktur sekunder protein. Pada laman tersebut dapat pula diketahui motif protein
Dibuka situs http://cgap.nci.nih.gov/pathways. Setelah laman tersebut muncul lalu diklik pathway searcher pada kolom keyword dan diklik Go.
Setelah laman hasil pencarian tersebut muncul lalu dipilih H (human) untuk melihat transduksi sinyal di manusia.
Diklik legend untuk melihat keterangan pathways. Pathways yang berkaitan dengan protein tersebut dapat dijelaskan dengan melihat keterangan pada legend.
Bioinformatika adalah organisasi dan analisis komplek data yang
dihasilkandarianalisa molekuler dan teknik biokimia. Disamping itu bioinformatika
merupakan teknologi untuk koleksi, peyimpanan analisis, interprestasi, pelepasan dan
aplikasi untuk informasi biologi. Analisi dilakukan dengan cara membandingkan data
yang masuk dengan ribuan data lain yang tersedia di dalam pangkalan data
(Nuswantara, 2000). Seiring dengan perkembangan bioinformatika yang amat pesat,
informasi‐informasi baru dalam bidang ini terus bermunculan. Pangkalan data urutan
DNA, RNA dan protein sanga berperan untuk mendukung berbagai kegiatan penelitian
bioteknologi termasuk menggali berbagai potensi biologis di tengah beraneka ragamnya
organism (Nuswantara, 2000). Secara rutin para peneliti mengirimkan urutan‐urutan
DNA, RNA atau asam amino kepada bank data dan diolah menurut kebutuhan. Hasil
yang diperoleh umumnya berupa analisis kesamaan dan 1 beberapa jenis statistic dari
urutan basanya yang dilakukan secara cepat oleh computer dengan membandingkan
data yang di input dengan data yang disimpan oleh bank data (Nuswantara, 2000).
Pada suatu proyek penelitian biologi molekuler khususnya yang berkaitan
dengan analisis urutan DNA, RNA atau asam amino, esensi keberadaan bank data DNA
sangat besar sehingga keberhasilan eksperiman sangat bergantung pada tersedianya
pangkalan‐pangkalan data ini. Tanpa pangkalan data urutan‐urutan DNA tidak dapat
disimpulkan (Lewitter, 1987). Selain analisa kesamaan, bank data biasanya
menyediakan pula fasilitas perangkat lunak yang dapat mengolah DNA, RNA atau
protein menjadi bentuk dua dimensi hingga struktur tiga dimensi yang dapat
diputar dan dilihat dari berbagai sudut (Lewitter, 1987). Analisis keragaman untuk
asam nukleat dan protein dalam bentuk dendogram merupakan
salah satu fasilitas lain dari bank data. Perangkat analisis lainnya adalah untuk pembuata
n harr plot, peta restriksi, analisis hidrofobisitas suatu protein dan masih banyak
fasilitas lain yang dapat mempermudah kerja seorang peneliti (Nuswantara, 2000).
Pada praktikum kali ini saya menggunakan protein NF-KB yang nantinya akan
dilakukan penelusuran bioinformatika mengenai protein tersebut. NF-KB ( Nuclear
factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cell) adalah komplek protein yang
mengontrol proses transkripsi DNA. NFkB ditemukan di hampir semua tipe sel
binatang dan berperan mengendalikan sebagian besar proses seluler organisme normal
seperti respon imun dan respon inflamasi, proses perkembangan, pertumbuhan sel dan
proses apoptosis. NF-kB terlibat dalam respon seluler terhadap berbagai stimuli seperti
stress, sitokin, radikal bebas, iradiasi ultraviolet, LDL teroksidasi dan antigen viral atau
bakterial. Faktor transkripsi ini juga aktif secara terus menerus dalam beberapa kondisi
penyakit seperti kanker, arthritis, inflamasi kronis , asma, penyakit saraf degeneratif dan
penyakit jantung.
NF-kB secara luas telah digunakan oleh sel eukariotik sebagai pengatur
( regulator ) gen – gen yang bertugas mengendalikan proliferasi sel dan survival sel.
Pada umumnya berbagai jenis tumor pada manusia didapatkan kesalahan dalam
regulasi NFkB, yaitu NFkB berfun gsi terlalu aktif. NF kB yang aktif “menghidupkan”
ekspresi gen-gen yang yang membuat sel terus berproliferasi dan melindungi sel dari
kematian sel melalui jalur apoptosis. Defek pada NFkB meningkatkan kerentanan suatu
sel terhadap apoptosis sehingga meningkatkan kematian sel. Hal ini karena NFkB
mengendalikan gen anti-apoptotic khususnya gen TRAF1 dan TRAF 2.
Pada praktikum kali ini digunakan penelusuran secara online melalui beberapa
website yang ada yaitu www.ncbi.nlm.nih.gov , www.genenames.org ,
www.pdb.org ,dan www.ebi.ac.uk/pdbsum.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Simbol resmi : NFKB1
Nama lengkap resmi : Nuclear Factor of Kappa light polypeptide gene enhancer in B-
cells 1
Sumber utama : HGNC:HGNC:7794
Tipe gen : protein coding
RefSeq status : telah diperiksa
Organisme : Homo sapiens
Garis keturunan :Eukaryota; Metazoa; Chordata; Craniata; Vertebrata;
Euteleostomi; Mammalia; Eutheria; Euarchontoglires; Primates;
Haplorrhini; Catarrhini; Hominidae; Homo
Sinonim : p50; KBF1; p105; EBP-1; CVID12; NF-kB1; NFKB-p50;
NFkappaB; NF-kappaB; NFKB-p105; NF-kappa-B
ENTREZ GENE
Tampilan entrez gene yang mencakup informasi-informasi spesifik mengenai
NF-KB. Informasi-informasi tersebut antara lain simbol protein, nama lengkap resmi,
jenis gen, nama lain, dan orthologi. Pada informasi entrez gene dijelaskan bahwa gen
NFkB adalah regulator transkripsi yang diaktifkan oleh berbagai rangsangan intra dan
ekstra-seluler seperti sitokin, radikal bebas oksidan, iradiasi ultraviolet, dan produk
bakteri atau virus. NF KB yang telah aktif ditranslokasikan ke nukleus dan merangsang
ekspresi gen yang terlibat dalam berbagai fungsi biologis. Aktivasi yang tidak tepat dari
NFkB telah dikaitkan dengan sejumlah penyakit inflamasi sementara penghambatan
terus-menerus dari NFkB menyebabkan perkembangan sel kekebalan tubuh atau
pertumbuhan sel yang tertunda. Hasil splicing alternatif di beberapa transkrip varian
pengkodean isoform yang berbeda, setidaknya satu dari yang proteolitik diproses.
[Provided by RefSeq, Feb 2016]
PATHWAYS NF-KB
NF-kB telah lama dianggap sebagai target untuk obat anti-inflamasi yang baru.
Namun, data dari studi genetik pada tikus menunjukkan bahwa NF-kB bisa menjadi
sasaran terapi yang sulit dalam penyakit inflamasi. Pathway NF-kB memang mengatur
produksi sitokin pro inflamasi, perekrutan leukosit, atau kelangsungan hidup sel, yang
merupakan kontributor penting untuk respon inflamasi. Tapi, fungsi anti apoptosis NF-
kB dapat melindungi terhadap peradangan, dalam kasus kelangsungan hidup sel epitel
dan integritas penghalang mukosa, dan juga mempertahankan respon inflamasi melalui
aktivasi leukosit secara terus-menerus. Sebaliknya, NF-kB dapat mempromosikan
leukosit apoptosis dalam konteks tertentu dan memberikan kontribusi pada resolusi
peradangan. Hal ini juga jelas bahwa kontribusi NF-kB untuk kontrol peradangan oleh
berbagai mekanisme untuk mempengaruhi besarnya dan durasi respon inflamasi.
OMIM NF-KB
NF-kappa-B telah terdeteksi di berbagai jenis sel yang mengekspresikan sitokin,
kemokin, faktor pertumbuhan, molekul adhesi sel, dan beberapa protein fase akut dalam
kesehatan dan penyakit di berbagai negara. NF-kappa-B diaktifkan oleh berbagai
rangsangan, seperti sitokin, radikal oksidan bebas, partikel yang dihirup, iradiasi
ultraviolet, dan produk bakteri atau virus. aktivasi yang tidak pantas dari NF-kappa-B
telah dikaitkan dengan peristiwa inflamasi yang terkait dengan arthritis autoimun, asma,
syok septik, fibrosis paru, glomerulonefritis, aterosklerosis, dan AIDS. Sebaliknya,
penghambatan lengkap dan terus-menerus dari NF-kappa-B telah dikaitkan langsung
dengan apoptosis, pantas perkembangan sel kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel
tertunda.
a. Pada praktikum kali ini saya menggunakan protein NF-KB, maka setelah membuka
laman web www.genenames.org diketikkan nama protein NF-KB pada kolom
search lalu tekan enter
b. Setelah hasil pencarian terkait protein NF-KB keluar lalu pilih salah satu
diantaranya
c. Tampilan setelah salah satu link yang telah kita pilih tadi terbuka. Pada laman
tersebut terdapat beberapa pilihan sublink antara lain :
Entrez gene NCBI Sequence Viewer
OMIM GenBank
d. Tampilan GenBank yang berisi informasi mengenai sekuen nukleotida. Pada link
ini kita dapat mengetahui sekuen protein (1) dan juga sekuen gen (2) sehingga
dapat ditentukan kodon start dan kodon stop nya. Kodon start yaitu gct yang
terletak pada urutan ke 1 dan kodon stopnya berupa taa yang terletak pada urutan ke
233.
a) Pada pencarian mengenai protein NF-KB pada laman website www.pdb.org akan
didapatkan gambaran dari struktur quarterner protein
b) Apabila penelusuran mengenai struktur quarterner protein tersebut ditelusuri lebih
lanjut dengan web www.ebi.ac.uk/pdbsum maka akan dapat diketahui struktur
sekunder protein. Selain struktur sekunder protein dapat diketahui pula informasi
mengenai motif dari protein NF-KB melalui laman web ini.
SOAL LATIHAN
1. Apa yang dimaksud dengan DNA, gen, dan genom ?
DNA adalah materi genetik yang menyimpan informasi pada organisme. DNA
pada organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan, dan tumbuhan terdapat
di dalam inti sel, dan beberapa organ lain di dalam sel seperti mitokondria dan
kloroplas. Informasi dalam DNA disimpan sebagai kode terdiri dari empat basa
yaitu adenine (A), guanine (G), sitosin (C), dan timin (T). Urutan basa pada
DNA menentukan informasi yang tersedia untuk membangun dan memlihara
suatu organism. Basa DNA berpasangan satu sama lain, adenine (A) dengan
timin (T), dan sitosin (C) dengan guanine (G). untuk membentuk unit yang
disebut pasangan basa.
Gen adalah unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA yang menyandi suatu protein, polipeptida, atau seuntai RNA yang
memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Gen diwariskan oleh satu
individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama
dengan DNA yang membawanya. Dengan demikian, informasi yang menjaga
keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga.
Genom adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki
suatu selatau organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang
memuat informasi tersebut. Secara fisik, genom dapat terbagi menjadi molekul-
molekul asam nukleat yang berbeda (sebagai kromosom atau plasmid),
sementara secara fungsi, genom dapat terbagi menjadi gen-gen. Istilah genom
diperkenalkan oleh Hans Winkler dari Universitas Hamburg, Jerman, pada
tahun 1920, mungkin sebagai gabungan dari kata gen dan kromosom atau
dimaksudkan untuk menyatakan kumpulan gen.
2. Apa yang dimaksud dengan Dogma Sentral dalam bioteknologi ? Jelaskan !
Dogma sentral biologi menjelaskan mengenai proses perubahan gen dari DNA
menjadi RNA, dan RNA menjadi protein. Dogma ini menjelaskan bagaimana
proses pembacaan materi genetik menjadi protein yang berperan di setiap tahap
metabolisme di dalam tubuh suatu organisme. Dogma sentral biologi molekuler
menyatakan bahwa DNA berisi instruksi untuk membuat protein, yang disalin oleh
RNA. RNA kemudian menggunakan petunjuk untuk membuat protein. Singkatnya:
DNA → RNA → Protein, atau DNA ke RNA ke protein.
3. Bagaimana proses perubahan yang terjadi dari DNA hingga menjadi protein ?
Mekanisme mengenai perubahan yang terjadi dari DNA hingga menjadi protein
dapat dijelaskan melalui dogma sentral. Proses tersebut terbagi menjadi 3 tahapan
utama yaitu replikasi, transkripsi, dan translasi. Ketiga tahap ini memungkinkan
penyalinan materi genetik menjadi protein.
Replikasi
Replikasi merupakan proses duplikasi DNA menjadi DNA dengan
bantuan DNA polimerase. Beberapa jenis protein dan enzim yang terlibat
dalam replikasi DNA adalah helikase, single strand DNA-binding
protein, primase, DNA polimerase, girase, dan ligase. Fungsi utama dari
replikasi adalah untuk menggantikan sel yang tua dengan sel yang baru dan
segar. Selain itu, replikasi juga berperan dalam penurunan sifat dari orang tua
ke anaknya.
Transkripsi
Transkripsi merupakan proses perubahan DNA menjadi RNA dengan
bantuan RNA polimerase. Transkripsi terjadi di nukleus dan hasil RNA akan
dibawa menuju sitoplasma untuk tahap translasi. Perbedaan DNA dan RNA
adalah keberadaan gugus basa Timin (T) pada DNA yang digantikan oleh
gugus basa Urasil (U). Tiga tahapan utama transkripsi yaitu penempelan RNA
polimerase pada DNA (Inisiasi), elongasi, dan terminasi.
Translasi
Translasi merupakan proses sintesis RNA menjadi protein dengan
bantuan ribosom. Pada eukariot, proses ini terjadi di retikulum
endoplasma sedangkan pada prokariot proses ini terjadi di sitoplasma. Tidak
semua RNA dapat disintesis menjadi protein, salah satu jenis RNA yang tidak
dapat ditranslasi adalah mRNA. Yang diperlukan dalam proses translasi adalah
mRNA, ribosom, tRNA, dan asam amino.
DAFTAR PUSTAKA
Basak, S., Kim, H., Kearns, J. D., Tergaonkar, V., O'Dea, E., Werner, S. L., Benedict, C. A., Ware, C. F., Ghosh, G., Verma, I. M., Hoffmann, A. A fourth I-kappa-B protein within the NF-kappa-B signaling module. Cell 128: 369-381, 2007.
Smahi, A., Courtois, G., Rabia, S. H., Doffinger, R., Bodemer, C., Munnich, A., Casanova, J.-L., Israel, A. The NF-kappa-B signalling pathway in human diseases: from incontinentia pigmenti to ectodermal dysplasias and immune deficiency syndromes. Hum. Molec. Genet. 11: 2371-2375, 2002. [PubMed: 12351572,
LAMPIRAN
1) Tampilan pada laman utama www.genenames.org
2) Tampilan setelah pencarian terkait protein NF-KB telah keluar
3) Laman yang muncul setelah kita mengklik salah satu dari hasil pencarian tadi
4) Tampilan dari entrez gene
5) Tampilan dari NCBI Sequence Viewer
6) Tampilan dari OMIM
7) Tampilan pathways dari protein NF-KB
8) Sekuen protein dari NF-KB yang bisa kita lihat pada laman GenBank
9) Sekuen DNA dari NF-KB yang bisa kita lihat pada laman GenBank
10) Tampilan pada laman utama www.pdb.org
11) Hasil pencarian protein pada web www.pdb.org . Disini dapat diketahui pula
struktur kuarterner dari protein tersebut.
12) Tampilan pada laman utama www.ebi.ac.uk/pdbsum. Dari web ini kita dapat
mengetahui struktur sekunder protein, promotif dan juga motif
13) Hasil tampilan find pada pdbsum yang mencakup informasi tentang struktur
sekunder protein
14) Pada laman ini dapat diketahui motif dari protein NF-KB
15) Tampilan laman utama dari situs http://cgap.nci.nih.gov/pathways
16) Tampilan signaling pathways dari protein NF-KB
17) Tampilan legend yang memuat keterangan-keterangan yang terdapat pada pathways
tersebut