Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Potensi Air Bersih di Wilayah Pemali Juana
dalam Rangka Penanganan Dampak Kekeringan
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANAOPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA PEMALI JUANA
• Bencana kekeringan merupakan salah satu dariberbagai bencana alam yang sering terjadi diIndonesia. Peristiwa tersebut dapat menimpa siapasaja, di kota maupun di pedesaan. Dampak yang akanterjadi, seperti kesulitan air untuk domestik dan untukpertanian. Akibatnya, timbul rawan pangan yangpada puncaknya berakibat pada kelaparan.
Latar Belakang
WILAYAH KERJA BBWS PEMALI JUANA
Gambaran Umum
Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri PekerjaanUmum Nomor 12/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai.
Dasar hukum pelaksanaan tugas BBWS Pemali Juana diatur dalam Permen PUPR No.20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat.
Berdasarkan Permen PUPR No.4/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai,maka Wilayah kerja BBWS Pemali Juana adalah WS Jratunseluna yang meliputi 11 Kabupaten dan 2Kota.
WS Pemali ComalWS Jratunseluna
Peta Wilayah Sungai Pemali Comal
Total area 7 kabupaten/ kota di WS PemaliComal (4.425,36 km2)
WS Pemali Comal
Peta Wilayah Sungai Jratunseluna
Luas Wilayah Sungai = 9.576,01 km²Daerah Administrasi mencakup 10 Kabupaten& 2 Kota
WS Jratunseluna
6
SISTEM SUNGAI WS JRATUNSELUNASISTEM SUNGAI WS JRATUNSELUNA
▪ Luas Wilayah Sungai = 9.576,01 km²
▪ Daerah Administrasi mencakup 10 Kabupaten & 2 Kota
▪ Terdiri dari 69 DAS
▪ Terbagi atas 4 Sistem Sungai (Semarang Barat, Dolok-Penggaron, Jragung-Tuntang, Serang-Lusi-Juana).
S. P
lum
bo
n
S. K
aran
g A
nya
r
S. S
ilan
dak
S. S
ian
gker
Ban
jir K
anal
Bar
at
S. S
emar
ang
Ban
jir K
anal
Tim
ur
S. T
engg
ang
S. B
abo
n
S. K
reo
S. K
rip
ik S. G
aran
g
S. B
rin
gin
S. D
olo
k
S. T
un
tan
g
B d . J r a g u n g5 2 6
B d . B a r a n g5 2 6
B d . K a r e tW o n o k e r t o
S. J
ragu
ng
B d .K a r e t J a ja r
B d . G la p a n1 2 7 0
B d . J a ja r
S. J
ajar
R a w a P e n in g
S. T
ulu
ng
S. T
un
tan
g La
ma
S. J
eb
or/
Gej
oyo
S. L
ob
ener
/Ku
mp
ula
n
S. K
ence
ng
B d .K a r e t K u m p u la n
B d . S im o n g a n1 2 2 0
S. D
om
bo
Say
un
g
B d . P u c a n g g a d in g4 1 5
K O T AS E M A R A N G
K A B .D E M A K
K A B .S E M A R A N G
S I S T E M S U N G A IS E M A R A N G B A R A T
S IS T E M S U N G A ID O L O K P E N G G A R O N
S I S T E M S U N G A IJ R A G U N G T U N T A N G
S. K
B.1
5
S. K
B.1
D a m P e n g e n d a l i B a n j i r( D A M D o lo k - P e n g a r o n )
S. B
ajah
= W a d u k / E m b u n g E k s is t in g= B e n d u n g E k s is t in g
N a m a B e n d u n g- Q 1 0 0 E x .
= B e n d u n g K a r e t E k s is t in g
SISTEM SUNGAI WS JRATUNSELUNASISTEM SUNGAI WS JRATUNSELUNA
Bendung Kali Kayen ( Sungai Penggaron )
Bd. Sedadi
W d. Kedung Om bo
Bd. Sidorejo
S. S
eran
g
S. Lusi
Bd. Dum pil706
Bd. Wilalung
Bd. Klambu
1215
S. W
ulan
S. S
eran
g La
ma
Bd.KaretW elahan
S. J
uan
a
S. C
aplu
k
S. R
and
ugu
nti
ng
S. L
asem
W . Lodan
S. B
elit
un
g
w. Gn. Rowo
W . Gembong
W d. Klego
W . Sim o W . Butak
W . Nglangon
W .Greneng
E.Kulur
W . Tem puran
E. Suruhan
S. W
ido
dar
en
S. A
nya
r
W . Banyukuwung
W . Panohan
S. W
ango
n
S.K
edu
ng
Sem
at
S. R
au
S. P
lata
r
S. K
raja
n
S. G
and
u
S. T
ayu
S. G
on
gwed
i
= W aduk/Em bung Eksisting= Bendung Eksisting
Nam a Bendung-Q100Ex.
S. G
lugu
= Bendung Karet Eksisting
W . Sangeh
S. B
um
KAB.KUDUS
KAB.JEPARA KAB.
PATI
KAB.REMBANG
KAB.BLORA
KABPURWODADI
KAB.BOYOLALI
SISTEM SUNGAISERANG LUSI JUANA
S. P
ega
njin
g
S. T
irto
SISTEM SUNGAI WS JRATUNSELUNASISTEM SUNGAI WS JRATUNSELUNA
No. TMA Input Manual KabupatenTMA
NormalVolumeNormal
VolumePemantauan
% VolPemantauan
1 Banyukuwung Rembang +51.5 2.416.000 2.164.000 83,56%
2 Butak Grobogan +63.73 199.000 26.405 11,99%3 Cacaban Tegal +77.5 90.000.000 32.337.750 65,97%4 Gembong Pati +207 9.500.000 5.231.692 54,98%5 Grawan Rembang +39 474.149 374.108 79,53%
6 Greneng Blora +120.76 2.300.000 479.122 26,91%7 Gunung rowo Pati +320 5.160.000 1.549.001 23,12%8 Jati barang Kota Semarang +150.29 13.600.000 10.672.251 89,33%9 Kedung ombo Grobogan +90 649.440.000 338.859.550 45,63%
10 Klego Boyolali +239.5 2.740.000 1.481.200 41,72%11 Lodan Rembang +46.5 5.390.000 2.335.218 55,75%12 Nglangon Grobogan +79 2.184.000 253.650 23,51%13 Panohan Rembang +70 814.000 589.360 79,64%
14 Penjalin Brebes +339.5 9.500.000 2.655.000 33,70%15 Sanggeh Grobogan +46.9 225.000 237.000 58,93%16 Simo Grobogan +81.8 440.000 3.266 4,44%17 Tempuran Blora +120.5 2.143.000 0 0
TOTAL TAMPUNGAN 796.525.149 399.248.573
Tampungan Bendungan Pemantauan 24 Juni 2019
Volume
Kekeringan• Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah
dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.
• Kekeringan dapat menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda. Namun, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Definisi umumKekeringan adalah periode kurangnya curah hujan dari biasanya yangmengakibatkan kekurangan air yang berkepanjangan dan cukupserius.
Definisi BMKG- Musim kemarau: hujan <50mm dlm 1 dekade-Musim hujan: hujan >50mm dlm 1 dekade diikuti oleh dekadeberikutnya
Sifat Kekeringan-Kejadiannya lamban-Defisit curah hujan
- Intensitas sangat kecil- Durasi kering lebih panjang
- Sumur mulai mengering
- Aliran air sungai menyusut
- Dasar danau, waduk dan kolam mulai nampak
- Kebakaran hutan / Hutan dibakar
- Sawah2 puso
Indikator tersebut berhubungan dengan dampak darikekeringan karena penyebab kekeringan adalah minimnyahujan
Indikator Kekeringan
1. Kekeringan Alamiah
Kekeringan meteorologis : berkaitan dgn CH di bawah normal
dlm satu musim
Kekeringan hidrologis : kurang pasok air permukaan dan air tanah
Kekeringan pertanian : kekurangan kandungan air dalamtanah pada periode waktu tertentupada wilayah yang luas
Kekeringan sosial ekonomi : pasokan ekonomi komoditi kurang darikebutuhan normal akibat kekeringanmeteorologis, hidrologis dan pertanian.
2. Kekeringan Antropogenik : Karena ketidakpatuhan pada aturan
Macam Kekeringan
Periode 28 September 2018
Elevasi
(m)
Volume
(Juta m³)Elevasi (m)
Volume
(Juta m³)
Elevasi
(m)
Volume
(Juta m³)
1 JATIBARANG - 20.000 149.300 17.670 146.980 8.624 -2.320 -9.046 136.00 Normal
2 KEDUNGOMBO 61.444 634.600 90.000 688.410 82.530 369.692 -7.470 -318.718 64.50 Normal
3 SANGGEH 50 0.300 47.000 0.385 44.590 0.090 -2.410 -0.295 42.81 Normal
4 BUTAK 366 0.222 69.950 0.250 61.170 0.018 -8.780 -0.232 59.23 KERING
5 SIMO 482 0.420 81.640 0.429 78.980 0.121 -2.660 -0.308 74.40 Normal
6 NGLANGON 750 2.184 81.000 2.500 72.750 0.165 -8.250 -2.335 70.00 Normal
7 TEMPURAN 923 2.090 120.500 2.092 112.700 0.001 -7.800 -2.091 112.60 KERING
8 GRENENG 251 2.300 120.800 2.353 115.920 0.240 -4.880 -2.113 111.65 Normal
9 GUNUNGROWO 6.052 5.160 320.000 5.250 306.480 0.348 -13.520 -4.902 307.07 KERING
10 GEMBONG 3.855 9.500 207.000 9.620 193.300 0.686 -13.700 -8.934 184.40 Normal
11 GRAWAN 160 0.472 39.000 0.474 35.030 0.129 -3.970 -0.345 35.03 KERING
12 LODAN 382 4.860 46.500 5.399 40.190 0.056 -6.310 -5.343 38.68 Normal
13 BANYUKUWUNG 775 2.400 51.500 2.416 47.530 1.088 -3.970 -1.328 42.00 Normal
14 PANOHAN 530 0.814 70.000 1.210 67.000 0.304 -3.000 -0.906 62.00 Normal
15 KLEGO 1.591 2.740 239.500 2.762 234.100 0.348 -5.400 -2.414 235.00 KERING
16 CACABAN 17.481 53.080 77.500 59.880 67.820 7.212 -9.680 -52.668 50.00 Normal
17 PENJALIN 29.000 7.700 339.500 7.770 339.150 7.477 -0.350 -0.293 327.00 Normal
748.842 808.870 396.599Total
No Nama WadukLuas Layanan
(ha)
Tampungan
Normal
(Juta m³)
Elevasi dan VolumeElevasi Siaga
Kekeringan
(m)
Kondisi WadukSpill Pemantauan Deviasi
Pemantauan TMA Bendungan (28 September 2018)
No Kabupaten Desa Terdampak Keterangan1 Jepara Kecamatan Welahan, Kedung
dan Nalumsari
Rawan Air
2 Pati Kecamatan Gabus dan Kayen Kekeringan
3 Blora
Kecamatan Kunduran, Banjarrejo, Jiken, Sambong
Cepu, Kedungtuban, Ngawen,
Jepon dan BloraKekeringan
4 Rembang Kecamatan Sedan Memerlukan
Dropping Air
5 Demak
Kecamatan Bonang, Demak, Dempet, Gajah,
Guntur, Karanganyar, Karangawen, Karangtengah,
Kebonagung, Mijen, Mranggen, Wedung danWonosalam
Kekeringan
6 Boyolali Kecamatan Wonosegoro,
Cepogo, Kemusu dan JuwangiKekeringan
7 Kab. Semarang Kecamatan Bringin, Ungaran
Timur, Getasan dan PringapusKekeringan
8 Grobogan Grobogan, Brati, Kedungjati dan
Gubug
Kekeringan
9 Kota Semarang Mijen, Banyumanik, Candisari, Tugu, Gunungpati, Tembalang
kekeringan
10 Kudus Gebog, Dawe, Kaliwungu, Jekulo, Undaan, Mejobo Kekeringan11 Kendal Ringinarum, Patean, Pegandon, Cepiring,
NgampelKekeringan
Pemantauan Kekeringan sampai dengan Bulan September 2018
Rekapitulasi RAAT DAS Serang Lusi - Tahun 2018/2019
Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) di DAS Serang Lusi menggunakandebit andalan probabilitas 55% (Q55%), ketersediaan air tersebut digunakan untukmensuplai kebutuhan air baku, irigasi, tenaga listrik dan pemeliharaan sungai,hasilnya seperti Tabel berikut ini.
INFLOW OUTFLOW AWAL MT. AKHIR MT. KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
1. WADUK KEDUNGOMBO 614,58 612,99 + 83,20 + 83,26
> Air Baku/ Air Minum 1,577 1,577 1,00
2. BENDUNG SIDOREJO
> Air Baku/ Air Minum 8,515 8,515 1,00
> Air Irigasi (7.938 Ha.) 125,40 102,07 0,81
3. BENDUNG SEDADI
> Air Baku/ Air Minum - - -
> Air Irigasi (16.055 Ha.) 341,98 276,87 0,81
4. BENDUNG DUMPIL
> Air Baku/ Air Minum - - -
> Air Irigasi 95,26 58,43 0,61
5. BENDUNG KLAMBU
> Air Baku/ Air Minum 47,304 47,304 1,00
> Air Irigasi (40.372 Ha.) 790,78 721,62 0,91
RENCANA TMA WADUK (m) RENCANA (Juta m3)RENCANA (Juta m3)NO TITIK KONTROL/
FAKTOR
'k'
Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) di DAS Tuntang menggunakandebit andalan probabilitas 55% (Q55%), ketersediaan air tersebut digunakan untukmensuplai kebutuhan air baku, irigasi, tenaga listrik dan pemeliharaan sungai,hasilnya dapat diuraikan sebagai berikut :
Rekapitulasi RAAT DAS Tuntang- Tahun 2018/2019
Penyusunan Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) di DAS Tuntang menggunakandebit andalan probabilitas 55% (Q55%), ketersediaan air tersebut digunakan untukmensuplai kebutuhan air baku, tenaga listrik dan pemeliharaan sungai, hasilnyadapat diuraikan sebagai berikut :
INFLOW OUTFLOW AWAL OPRS. AKHIR OPRS. KEBUTUHAN KETERSEDIAAN
WADUK JATIBARANG 67,09 63,07 + 136,00 + 136,27
> Air Baku/ Air Minum - - tahap konstruksi
(1.050 l/dt.)
> PLTA (1,50 MW) - - tahap konstruksi
FREE INTAKE PRAMUKA
> Air Baku/ Air Minum 5,046 5,046 100%
> Air Irigasi - -
BENDUNG SIMONGAN
> Air Baku/ Air Minum 71,177 71,177 100%
> Air Irigasi - - -
TITIK KONTROL/ RENCANA (Juta m3) RENCANA TMA WADUK (m) RENCANA (Juta m3)
KETERANGAN
Rekapitulasi RAAT DAS Garang - Tahun 2018/2019
Peta DAS Serang - Lusi
Bendung Klambu
4
925
000
09
20
000
09
200
000
92
500
00
248 - 495 $ Gunung Waduk
1156 - 1815 %U Bendung Laut
246 - 3465
LAUT JAWABend un g Ka rang ga yam
B
Bend
endung Sedadi %U
Bend un g Se dad i
Bend un g La na ng
Bend un g Sid ore jo
%U
%U
%U
%U
Buta %U %U
%U
$
%U
Bend un g Ke dun g Ka nci l
%U
450000 500000 550000
Bendung Wilalung
%U
Sungai Juana
Bendung Dumpil
Sungai WulanBd. Te mpu ran
Bd. Law un ga n
Bd. Ked ung wa ru
Bd. Ngl ump an g Bd. Ti rto
Bd. Dum pil
Bendung Sidorejo %U Sungai Lusi
k D amNgl an go n Da m
Simo /S uruh Da m
%U Sungai SerangBend un g Ke dun g Ombo
Bendung Lanang
Waduk
%U Kedung Ombo
Bend un g Me ndu t
N
%U
G. M erb abu W E
S
450000 500000 550000
Countur
PETA 496 - 1155 6 0 6 12 Kilo m eter s
DAS SERANG LUSI 1816 - 2475 Sungai
Bendungan Kedungombo, kecamatan Geyer, kabupaten Grobogan.
Data Teknis :
Luas DAS 614 km2
Elevasi mercu spillway + 90,00 m
Luas daerah genagan waduk 4.790 Ha.
Kapasitas tampung 688 jt m3 (Tahun 2012)
Minimum Operasi Level Irigasi (MOL)irigasi + 67,5 m
Minimum Operasi Level Air Minum (MOL)air minum + 64,5 m
Elevasi tampungan mati (dead storage) + 55,60 m
Luas Daerah Irigasi ± 64.365 Ha.
Tenaga Listrik sebesar 22,5 MW.
Air baku / Air minum sebesar 1.820 m3/detik.
This image cannot currently be displayed.This image cannot currently be displayed.
RENCANA TAHUNAN OPERASI WADUK (RTOW )
Dari hasil pemantauan hampir seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di WS Jratunseluna mengalami kekurangan air, baik air baku maupun air bersih dan untuk mengatasi hal tersebut sesuai dengan hasil rapat koordinasi antisipasi kekernigan semua stakeholder bekerjasama dalam pengananan kekeringan sesuai dengan tupoksi masing – masing antara lain BPBD telah dropping air bersih kebeberapa daerah yang terdampak kekeringan, sedangkan dariBBWS Pemali juana telah mengoptimalkan sumur pompa yang adadan merencanakan pembuatan sumur pompa untuk penangananwilayah yang terdampak kekeringan.
Antisipasi Kekeringan
BBWS Pemali Juana dalam antisipasi kekeringan melaksanakan :
• Mengoptimalkan pemakaian Sumur pompa air tanah yang ada di BBWSPemali Juana
• Melakukan pengukuran geolistrik dibeberapa lokasi untuk memantaupotensi air tanah yang ada dan melakukan pengeboran sumur baru untukmembantu Masyarakat dalam mengantisipasi kekeringan ada 8 kabupatendi wilayah BBWS Pemali Juana
• Untuk jangka panjang antisipasi kekeringan, sesuai dengan PolaPengelolaan Sumber Daya Air WS Jratunseluan maka harus dibanguntampungan – tampungan air yang tersebar di WS Jratunseluna baik berupaBendungan maupun embung.
Upaya yang dilakukan
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi seperti tersebut di atas, maka dapatdisimpulkan sebagai berikut :
Waduk di wilayah WS Jratunseluna
1 waduk yang hasil monitoring dengan kondisi kering dan
16 waduk yang hasil monitoring kondisi normal
Untuk kebutuhan air supaya bisa melayani masyarakat harus di lakukankoordianasi dengan intansi terkait dan P3A untuk mendapatkankesepakatan dalam memberiakan layanan supaya semaksimal mungkinatau dengan sistim gilir
Dengan demikian dari hasil pemantauan 24 Juni 2019 kondisi kekeringan sampaiperiode akhir juni 2019 termasuk masih Cukup Air.
Kesimpulan
Sumber : BNPB