55
Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka Laparatomy, Perawatan Luka Kolostomi, Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral, MAKALAH disusun untuk memenuhi tugas mata ajaran KMB I oleh Jhon Teger Bangun Aritesa Nida Hamidah Paian Tua 1

Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

Citation preview

Page 1: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka Laparatomy, Perawatan Luka Kolostomi, Sitz Bath, Pemberian Nutrisi

Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas mata ajaran KMB I

oleh

Jhon Teger Bangun Aritesa

Nida Hamidah

Paian Tua

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS

1

Page 2: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

2009

BAB II

TINJAUAN TEORETIS

1. PEMASANGAN NGT

Selang nasogatrik atau selang pendek adalah selang yang

dimasukkan melalui hidung atau mulut kedalam lambung.

Selang pendek yang umum digunakan meliputi selang Levin,

selang gastrik sump, selang Nutriflex, selang Moss, dan selang

Sengstaken-Blakemore.

Tindakan pemasangan Selang Nasogastrik

adalah proses medis yaitu memasukkan sebuah selang plastik

( selang nasogastrik, NG tube) melalui hidung, melewatu

tenggorokan dan terus sampai ke dalam

lambung.(http://en.wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intubation )

Nasogastrik:

Menunjuk kepada jalan dari hidung sampai ke lambung. Selang

Nasogastrik adalah suatu selang yang dimasukkan melalui

hidung ( melewati nasopharynx dan esophagus ) menuju ke

lambung. Singkatan untuk Nasogastrik adalah NG. Selangnya

2

Page 3: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

disebut selang Nasogastrik.

"Nasogastric"

terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani,

Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan

berasal dari Latin “nasus”untuk hidung atau moncong hidung.

Gastik berasal dari bahasa Yunani “gaster” yang artinya the

paunch ( perut gendut ) atau yang berhubungan dengan perut.

Istilah “nasogastric” bukanlah istilah kuno melainkan sudah

disebut pada tahun 1942.

A. Definisi NGT :

@Selang Nasogastrik atau NG tube adalah suatu selang yang

dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering

digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada

seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan,

cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga dapat digunakan untuk

mengeluarkan isi dari lambung dengan cara disedot.

(http://dying.about.com/od/glossary/g/NG_tube.htm )

@ Selang nasogatrik atau selang pendek adalah selang yang

dimasukkan melalui hidung atau mulut kedalam lambung.

Selang pendek yang umum digunakan meliputi selang Levin,

selang gastrik sump, selang Nutriflex, selang Moss, dan selang

Sengstaken-Blakemore.

(KMB Brunner dan suddarth edisi 8)

B. Tujuan pemberian NGT :

- Untuk dekompresi lambung dan mengeluarkan gas dan cairan.

- Mendiagnosa motilitas gastrointestinal

- Memberikan obat-obatan dan makanan

- Mengobati obstruksi atau sisi perdarahan

- Mengambil kandungan lambung untuk analisis.

C. Indikasi pemberian NGT

3

Page 4: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

• Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan

• Keracunan makanan minuman

• Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT

• Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi

lambung

D. Kontraindikasi pemberian NGT

Nasogastric tube tidak dianjurkan atau digunakan dengan

berlebihan kepada beberapa pasien predisposisi yang bisa

mengakibatkan bahaya sewaktu memasang NGT,seperti:

• Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau

anterior fossa skull fracture. Memasukan NGT begitu saja

melalui hidung maka potensial akan melewati criboform plate,

ini akan menimbulkan penetrasi intracranial.

• Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices,

alkali ingestion juga beresiko untuk esophageal penetration.

• Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi

sewaktu memasukan NGT, pada tindakan ini diperlukan

tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu

sebelum NGT

• Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana pasien ini

mempunyai kantong lambung yang kecil untuk membatasi

asupan makanan

konstruksi bypass adalah dari kantong lambung yang kecil ke

duodenum dan bagian bagain usus kecil yang menyebabkan

malabsorpsi(mengurangi kemampuan untuk menyerap kalori

dan nutrisi

E. Prosedur Tindakan Pemasangan NGT

1. Persiapan pasien

- Jelaskan prosedur kepada klien

R: mengurangi tingkat kecemasan klien

- Tinggikan kepala tempat tidur minimal 45 drajat (posisi semi

fowler) atau bantu klien duduk di kursi.

4

Page 5: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

R: mengurangi risiko aspirasi

2. Persiapan alat

>Slang nasogastrik (ukuran 14-18 fr)

>Pelumas/ jelly

>Spuit berujung kateter 60 ml

>Stetoskop

>lampu senter/ pen light

>klem

>Handuk kecil

>Tissue

>Spatel lidah

>Sarung tangan dispossible

>Plester

>Nierbekken

>Bak instrumen

3. Langkah kerja

1. Cuci tangan dan atur peralatan

2. Jelaskan prosedur pada klien

3. Bantu klien untuk posisi semifowler

4. Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan

dominan kanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)

5

Page 6: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

5. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal:Minta klien untuk

bernafas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain

tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, Bersihkan

mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi

kapas

6. Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue

wajah dalam jangkauan klien

7. Gunakan sarung tangan

8. Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai

dengan plester.

Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan

menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga;

Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum;

tandai lokasi tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester

kecil

9. Minta klien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam

lubang hidung yang paling bersih

10. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta

klien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut

11. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam

faring, instruksikan klien untuk menekuk kepala ke depan dan

menelan

12. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan

tekanan lembut tanpa memaksa saat klien menelan (jika klien

batuk atau slang menggulung di tenggorokan, tarik slang ke

faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut

dorong klien untuk bernafas dalam

13. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke

lubang hidung, hentikan insersi selang dan periksa

penempatannya:minta klien membuka mulut untuk melihat

6

Page 7: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik

udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang

dan dorong udara sambil mendengarkan lambung dengan

stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.

14. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester

sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi

plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian

yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang

15. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah klien.

Pita karet dapat digunakan untuk memfiksasi slang.

4. Hal-hal yang harus diperhatikan

A.Nutrisi enteral per sonde tak perlu dihentikan, bila :

1. diare ringan

2. perut terasa penuh

3. pasien terus menerus harus bertahak

4. dislokasi sonde yang tidak terlalu berat

Dalam hal ini, pasien dan perawat dapat menanggulanginya

dengan cara-cara sebagai berikut :

-- kecepatan nutrisi enteral harus diturunkan 40 ml/jam

-- apakah ada kemungkinan kontaminasi pada waktu

mempersiapkan zat nutrisi?

Bila demikian, sistem saluran dan zat nutrisi harus diganti

dengan yang baru dan bersih.

-- periksa letak sonde. Gunakan stetoskop untuk mengauskultasi

lambung sambil menyemprot udara ke dalam sonde.

B. Nutrisi enteral harus dihentikan sementara sampai

kesukaran-kesukaran ditanggulangi, bila:

1. muntah-muntah

2. pilek (rinitis) yang berat

3. kalau simtom-simtom dari A dalam waktu 48 jam tidak

mereda

Selama penghentian ini, perawat atau pasien harus secara teratur

7

Page 8: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

membersihkan sonde dengan menyemprotkan air atau teh agar

sonde tidak tersumbat.

C. Nutrisi enteral harus langsung dihentikan dan konsultasi ke

dokter, bila:

1. muntah-muntah yang berat

2. diare yang berat

3. diduga aspirasi

"CHECK LIST"

Harus konsultasi ke dokter, bila :

1. berat badan turun

2. pilek (rinitis) yang berat

3. diduga aspirasi

4. muntah-muntah yang berat

Apakah kedudukan sonde masih sempurna? Bila:

1. pasien terus menerus bertahak (refluks)

2. diare: ini akan terjadi bila sonde meluncur terus menuju

abdomen atau jejunum.

Dalam hal ini sonde harus agak ditarik ke luar.

Apakah osmolaritas zat nutrisi sesuai dengan yang dianjurkan?

Bila:

1. diare

2. perut terasa penuh.

Dalam hal ini harus diperiksa apakah zat nutrisi dipersiapkan

sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrik. Perhatikan

perbandingan antara jumlah air terhadap jumlah bubuk

zatnutrisi.

Apakah kecepatan aliran nutrisi enteral tidak terlalu cepat?

Apakah mesin pompa atau sistem pipa tidak sempurna?

Bila

1. diare

2. perut terasa penuh

8

Page 9: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

2. LAVAGE LAMBUNG

A. Definisi

@Merupakan metode alternatif yang umum untuk pengosongan

lambung, dimana cairan seperti normal saline dimasukkan ke

dalam lambung melalui orogastrik atau nasogastrik dengan

diameter besar dan kemudian dibuang dalam upaya untuk

membuang bagian agen yang mengandung toksik.

@merupakan salah satu tindakan dalam memberikan pertolongan

kepada pasien dengan cara memasukkan air atau cairan tertentu

dan kemudian mengeluarkannya dengan menggunakan alat

yaitu NGT (Naso Gastric Tube) / Stomach Tube yang

dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung

.

B. Tujuan

Sebagai acuan dan langkah-langkah dalam melakukan tindakan

kumbah lambung pada pasien, mengeluarkan isi (cairan/darah)

yang terakumulasi di dalam lambung.

C. Indikasi.

1.Depresi status mental

2. Tidak ada reflek muntah

3. Gagal dengan terapi emesis

4. Pasien dalam keadaan sadar

D. Kontraindikasi

1. Ingesti kaustik

2. Kejang yang tidak terkontrol

Untuk tindakan ini pasien dibaringkan dalam posisi dekubitus

lateral sebelah kiri, dengan bagian kepala lebih rendah daripada

kaki. Masukkan cairan 150 sampai 200 ml air atau saline (pada

anak 50 sampai 100 ml) ke dalam lambung. Prosedur ini

9

Page 10: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

diulang sampai keluar cairan yang jernih atau sedikitnya

menggunakan 2 liter air. Intubasi nasotrakeal atau endotrakeal

diperlukan untuk melindungi jalan udara. Prosedur ini

dilakukan 4 jam setelah obat ditelan.

E. Prosedur tindakan Lavage Lambung

1. Persiapan Alat dan Obat :

-NET / Stomach Tube berbagai ukuran.

-Corong NET.-

-Cairan yang diperlukan sesuai keperluan ( air putih, air es)

-Plester yang digunting.

-Sarung tangan (Hand scoen)

- Ember penampung cairan.

-Stetoskop.

- Spuit 50 cc dan 10cc

-Tissue / kain kasa

- Gliserin / jelly pelicin.

-. piala ginjal/ nierbeken.

- Klem.

-. Obat-obatan yang diperlukan (sulfas Atropin, Norit)

- Gelas Ukuran

2. Persiapan Pasien :

2.1. Memberitahukan dan memberikan penjelasan kepada

pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan.

2.2. Memberi posisi pasien telentang dengan kepala ekstensi.

3. Penatalaksanaan

3.1. Perawat mencuci tangan.

3.2. Ember diletakkan dibawah tempat tidur pasien.

3.3. Memakai sarung tangan.

10

Page 11: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

3.4. Mengukur NGT, NGT di klem kemudian oleskan gliserin /

pelican pada bagian ujung NGT.

3.5. Memasukan selang NGT melalui hidung secara perlahan-

lahan, jika pasien sadar anjurkan untuk menelan.

3.6. Jika terjadi clynosis atau tahanan, NGT segera dicabut.

3.7. Pastikan NGT masuk ke dalam lambung dengan cara :

3.7.1. Masukkan ujung NGT kedalam air, jika tidak terdapat

gelembung maka NGT masuk ke lambung.

3.7.2. Masukkan udara dengan spuit 10 cc dan didengarkan

pada daerah lambung dengan menggunakan stetoskop. Setelah

yakin pasang plester pada hidung untuk memfiksasi NGT.

3.8. Pasang corong pada pangkal NGT, kemudian dimasukkan

+ 500 cc, kemudian dikeluarkan lagi / ditampung pada ember.

3.9. Lakukan berulang kali sampai cairan yang keluar bersih,

jernih dan tidak berbau.

3.10. Perhatikan jenis cairan, bau cairan yang keluar.

3.11. Mengobservasi keadaan umum pasien dan vital sign pada

saat dilakukan tindakan.

3.12. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan pada status

pasien.

3.13. Setelah selesai, pasien dirapikan dan peralatan

dibersihkan.

3.14. Perawat mencuci tangan.

F. Hal-hal yang harus diperhatikan

1. Adanya permintaan tertulis dari dokter.

2. pastikan NGT masuk kedalam lambung, kemudian difiksasi.

3. Tinggi corong dari pasien + 30 cm.

4. Tersedia peralatan

3. PERAWATAN LUKA LAPAROTOMY

11

Page 12: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

A. Definisi

Suatu tindakan pembedahan dengan cara membuka dinding

abdomen dan dinding dada untuk mencapai isi rongga abdomen.

Eksplorasi laparatomy adalah operasi. Dokter bedah membuat

sayatan (insisi) di perut dan menyelidiki secara visual organ

dalam rongga perut untuk menentukan penyebab masalah.

Laparatomi adalah pembedahan perut sampai membuka selaput

perut. Yang dimaksud pembedahan perlaparatomi adalah: 1)

Berbagai jenis oprasi pada uterus; 2) Oprasi pada tuba fallopii;

dan 3) Oprasi pada ovarium.

Sumber: http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/tentang-

laparatomi.html

Bedah laparatomi merupakan tindakan operasi pada daerah

abdomen (Spencer), Menurut Sjamsuhidayat dan Jong (1997),

bedah laparatomi merupakan teknik sayatan yang dilakukan

pada daerah abdomen yang dapat dilakukan pada bedah digestif.

Laparatomi hanya diperlukan bila cara-cara kontap lainnya

gagal atau timbul komplikasi sehingga memerlukan insisi yang

lebih besar.

Sumber:http://desmawahyunita.wordpress.com/2009/06/13/lapa

ratomi-dan-kehamilan-ektopik-terganggu/

12

Page 13: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

POST LAPARATOMI

Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan

yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani

operasi pembedahan perut. Tujuan perawatan post laparatomi;

Mengurangi komplikasi akibat pembedahan. semuanya

dilakukan hari ke 2 post operasi. post laparatomi. perawatan

post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang

diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani operasi

pembedahan perut.

B. Tujuan perawatan post laparatomi

Mengurangi komplikasi akibat pembedahan.

Mempercepat penyembuhan.

13

Page 14: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

Mengembalikan fungsi pasien semaksimal mungkin seperti

sebelum operasi.

Mempertahankan konsep diri pasien.

Mempersiapkan pasien pulang.

C.Indikasi

Trauma abdomen (tumpul atau tajam)

Peritonitis

Perdarahan saluran pencernaan.

Sumbatan pada usus halus dan usus besar.

Masa pada abdomen

D.Kontraindikasi

- kondisi umum yang jelek

-tampak pada operasi : perforasi usus, usus tak viable

E.Prosedur Pelaksanaan

1. Persiapan klien

sapa klien dengan komunikasi terapeutik

jelaskan prosedur pelaksanaan pada klien

bersikap kooperatif dengan klien

2.Persiapan alat

-pinset cirugris

14

Page 15: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

-pinset anatomi

-gunting

-handscoen disposible dan steril

-larutan Nacl

-kasa steril

-Korentang steril

-mikrofor

-kantong keresek

-nierbekken

-was bensin

-betadine kompres 3%

-kom sterile

-kapas lidi

Prinsip perawatan luka laparatomi adalah sterile.

3.Persiapan lingkungan

Siapkan lingkungan senyaman mungkin, lingkungan yang

kondusif, dan privacy klien tetap terjaga.

4. Langlah kerja

1. Tutup pintu kamar atau pasang sampiran.

2. Atur posisi yang nyaman bagi kliendan tutupi bagian selain

bagian luka dengan selimut mandi.

15

Page 16: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

3. Letakkan kantong sampah pada area yang mudah dijangkau.

Lipat bagian atasnya membentuk mangkok.

4. Kenakan masker muka atau pelindung mata (biasanya

diperlukan jika luka mengeluarkan drainase yang mungkin

muncrat ke muka perawat)dan cuci tangan secara menyeluruh.

5. Kenakan handscoen disposible bersih sekali pakai dan lepas

plester, perban, kasa, atau ikatan.

6. Lepaskan plester , tarik secara paralel dari kulit ke arah

balutan. Hilangkan perekat yang tersisa dari kulit.

7. Dengan tangan yang memakai handscoen , angkat balutan

kasa secara hati-hati, jaga jangan sampai menekan luka post op.

Angkat balutan secara perlahan.

8. Observasi jenis luka , ada tidaknya komplikasi pasca operasi.

9. Buang balutan yang kotor ke tempat sampah. Buang sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

10. Lepaskan handscoen dengan bagian dalamnya berada di

luar. Buang ke tempat sampah.

11. Buka set balutan steril atau perlengkapan sterile yang

dibungkus satu persatu. Letakkan pada meja samping tempat

tidur.

12. Buka botol larutan dan tuangkan kedalam baskom steril dan

tambahkan kassa yang berserat halus.

13. Kenakkan handscoen steril.

14. Inspeksi warna luka,jenis jahitan, dan integritas luka.

Hindarkan kontak dengan bahan yang teerkontaminasi.

16

Page 17: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

15. Bersihkan luka dengan salin normal sesuai program.

Bersihkan dari area yang kurang terkontaminasi ke area yang

paling terkontaminasi.

16. pasang kasa berserat halus yang lembab langsung ke

permukaan luka. Apabila luka dalam, masukkan kassa dengan

hati-hati ke dalam luka dengan mennggunakan forsep sampai

semuua permukaan luka dapat kontak dengan kasa yang

lembab.

17. Pijat daerah sekitar luka dengan perlahan, untuk

memastikan ada tidaknya pus.

18. pasang kasa steril berukuran 4x4 diatas kasa yang basah.

19. Tutupi balutan dengan bantalan ABD, Surgi-Pad, atau kasa.

20. Pasang plester diatas balutan.

21. Lepas handscoen dan buang ke kantong sampah.

22. Bantu klien untuk berada dalam posisi yang nyaman.

23. Buang seluruh perlengkapan dan cuci tangan.

5. Hal- hal yang perlu diperhatikan :

-jaga kesterilan saat merawat luka

-bersihkan luka dari area yang kurang terkontaminasi ke daerah

yang banyak terkontaminasi.

-gunakkan swab yang terpisah untuk setiap usapan.

17

Page 18: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

-kaji klien kembali untuk menentukan respons terhadap

penggantian balutan.

-pantau status balutan minimal setiap jadwal pergantian dinas.

-catat penampakkan luka dan drainase, toleransi klien, dan jenis

balutan yang akan digunakan ke dalam catatan keperawatan.

-catat frekuensi penggantian balutan dan perlengkapan yang

dibutuhkan kedalam kardeks.

4.Perawatan luka kolostomi

A. Definisi

Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada

dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen,

1991)

Pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar

melalui dinding perut untuk mengeluarkan feses (Randy, 1987)

Lubang yang dibuat melalui dinding abdomen ke dalam kolon

iliaka untuk mengeluarkan feses (Evelyn, 1991, Pearce, 1993)

Perawatan Kolostomy

Suatu tindakan mengganti kantong kolostomi yang penuh

dengan yang baru

Membersihkan area kolostomi kemudian membuang kantung

kolostomi jika sudah penuh

18

Page 19: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

B. Tujuan

Menjaga kebersihan pasien

Mencegah terjadinya infeksi

Mencegah iritasi kulit sekitar stoma

Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya

Jenis – jenis kolostomi

Kolostomi dibuat berdasarkan indikasi dan tujuan tertentu,

sehingga jenisnya ada beberapa macam tergantung dari

kebutuhan pasien. Kolostomi dapat dibuat secara permanen

maupun sementara.

19

Page 20: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

Kolostomi Permanen

Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila

pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal

karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan

kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses

melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi

single barrel ( dengan satu ujung lubang)

Kolostomi temporer/ sementara

Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon

atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon

akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup

kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang

yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi

double barrel.

Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan abdomen berupa

mukosa kemerahan yang disebut STOMA. Pada minggu

pertama post kolostomi biasanya masih terjadi pembengkakan

sehingga stoma tampak membesar.

Pasien dengan pemasangan kolostomi biasanya disertai dengan

tindakan laparotomi (pembukaan dinding abdomen). Luka

laparotomi sangat beresiko mengalami infeksi karena letaknya

bersebelahan dengan lubang stoma yang kemungkinan banyak

mengeluarkan feses yang dapat mengkontaminasi luka

laparotomi, perawat harus selalu memonitor kondisi luka dan

segera merawat luka dan mengganti balutan jika balutan

terkontaminasi feses.

Perawat harus segera mengganti kantong kolostomi jika

20

Page 21: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

kantong kolostomi telah terisi feses atau jika kontong kolostomi

bocor dan feses cair mengotori abdomen. Perawat juga harus

mempertahankan kulit pasien disekitar stoma tetap kering, hal

ini penting untuk menghindari terjadinya iritasi pada kulit dan

untuk kenyamanan pasien.

Kulit sekitar stoma yang mengalami iritasi harus segera diberi

zink salep atau konsultasi pada dokter ahli jika pasien alergi

terhadap perekat kantong kolostomi. Pada pasien yang alergi

tersebut mungkin perlu dipikirkan untuk memodifikasi kantong

kolostomi agar kulit pasien tidak teriritasi.

Berdasarkan lubang kolostomi dapat dibedakan menjadi 3,

yaitu:

1. Single barreled stoma, yaitu dibuat dari bagian proksimal

usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup.

2. Double barreled, biasanya meliputi  kolon transversum. Kedua

ujung dari kolon yang direksesi dikeluarkan melalui dinding

abdominal mengakibatkan dua stoma. Stoma distal  hanya

mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses.

3. Kolostomi lop-lop, yaitu kolon transversum dikeluarkan

melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan glass rod.

Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding

abdomen, lubang dibuat di permukaan terpajan dari usus

dengan menggunakan pemotong.

D.Indikasi colostomy

Pada penyakit usus yang ganas sperti carsinoma pada usus.

Kondisi tertentu pada kolon

Komplikasi kolostomi

21

Page 22: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

1.Obstruksi/ penyumbatan

Penyumbatan dapat disebabkan oleh adanya perlengketan usus

atau adanya pengerasan feses yang sulit dikeluarkan. Untuk

menghindari terjadinya sumbatan, pasien perlu dilakukan irigasi

kolostomi secara teratur. Pada pasien dengan kolostomi

permanen tindakan irigasi ini perlu diajarkan agar pasien dapat

melakukannya sendiri di kamar mandi.

2.Infeksi

Kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi

penyebab terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma. Oleh

karena itu pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan

dan tindakan segera mengganti balutan luka dan mengganti

kantong kolstomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.

3.Retraksi stoma/ mengkerut

Stoma mengalami pengikatan karena kantong kolostomi yang

terlalu sempit dan juga karena adanya jaringan scar yang

terbentuk disekitar stoma yang mengalami pengkerutan.

4.Prolaps pada stoma

Terjadi karena kelemahan otot abdomen atau karena fiksasi

struktur penyokong stoma yang kurang adekuat pada saat

pembedahan.

5.Stenosis

Penyempitan dari lumen stoma

6.Perdarahan stoma

E. Prosedur pelaksanaan

1. Persiapan pasien

1. Mengucapkan salam terapeutik

2. Memperkenalkan diri

3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan

tujuan tindakan yang akan dilaksanakan.

22

Page 23: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya

5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis

serta tidak mengancam.

6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi

7. Privacy klien selama komunikasi dihargai.

8. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian

serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan

9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan

dilakukan)

2.Persiapan alat

1. Sarung tangan / waslap bersih

2. Handuk mandi/selimut mandi

3. Air hangat

4. Sabun mandi yang lembut

5. Tissue

6. Kantong kolostomi bersih

7. Kantong plastik

8. Kassa

9. Gunting.

3.Langkah kerja perawatan kolostomy

Menjelaskan prosedur

Mendekatkan alat-alat kedekat klien

Pasang selimut mandi/handuk

23

Page 24: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

Dekatkan bengkok kedekat klien

Pasang sarung tangan bersih

Buka kantong lama dan buang ketempat bersih

Bersihkan stoma dan kulit sekitar dengan menggunakan sabun

dan cairan hangat

Lindungi stoma dengan tissue atau kassa agar feces tidak

mengotori kulit yang sudah dibersihkan

Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa

Pasang kantong stoma

Buka sarung tangan

Bereskan alat

Rapihkan pasien

Mencuci tangan

Melaksanakan dokumentasi :

Catat tindakan yang dilakukan dan hasil serta respon klien pada

lembar catatan klien

Catat tgl dan jam melakukan tindakan dan nama perawat yang

melakukan dan tanda tangan/paraf pada lembar catatan klien

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada klien dengan post

kolostomi:

- Irigasi diperlukan untuk mengatur defekasi

- Pembersihan usus diperlukan sebelum pemeriksaan kontras

barium saluran GI.

24

Page 25: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

5.Sitzbath

A. Definisi

Sitz mandi (juga disebut pinggul mandi) adalah jenis yang

hanya mandi di pinggul dan bokong direndam dalam air atau

larutan garam.Namanya berasal dari bahasa Jerman kata kerja

"sitzen," yang berarti "duduk."

Sebagai bentuk hidroterapi-penggunaan air panas dan dingin,

uap, dan es untuk memulihkan dan menjaga kesehatan yang Sitz

mandi meningkatkan aliran darah ke panggul dan daerah perut,

dan dengan demikian dapat membantu mengurangi peradangan

dan sebaliknya mengurangi berbagai masalah . Sitz mandi dapat

menggunakan air panas atau dingin saja, atau bisa alternatif

panas dan dingin. Hot Sitz mandi yang sangat membantu

untuk gangguan seperti seperti wasir, gangguan otot,

menyakitkan ovarium dan testis, masalah prostat, dan

uterus kram.. Dingin Sitz mandi sangat membantu dalam

pengobatan sembelit, impotensi, peradangan, gangguan otot,

dan vagina.. Bolak panas dan dingin Sitz mandi dapat

membantu meringankan kaki infeksi, gangguan otot, dan

pergelangan kaki bengkak.

B. Tujuan

Untuk memulihkan dan menjaga kesehatan yang dengan

rendam duduk meningkatkan aliran darah ke panggul dan

daerah perut. Dengan demikian dapat membantu mengurangi

peradangan.

C. Indikasi

Hemoroid

Prostat

25

Page 26: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

fistula, atau

episiotomi.

D. Kontraindikasi

-Ketidakmampuan untuk bergerak dengan aman dan mudah

(misalnya kelemahan, obesitas)

-Kaki panas mandi adalah kontraindikasi pada penyakit

pembuluh darah perifer

E. Prosedur Pelaksanaan

1. Persiapan klien

jelaskan prosedur kepada klien

bila klien menggunakan T binder dan tampon ,

klien dalam posisi miring ,lepaskan T binder. Sedangkan

tampon dilepas sesuai instruksi dokter.

Tutupi daerah privacy klien dengan sarung atau

handuk.

2. Persiapan alat

bak rendam duduk (sitz bath)

medikasi (PK)

handuk atau sarung

alas / perlaka

air hangat

salep betadine

pinset

nierbekken

26

Page 27: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

3. Persiapan lingkungan

jaga lingkungan sekitar agar tetap tenang

(kondusif).

Tutup tirai atau pintu agar tidak ada orang masuk

(selain keluarga), agar privacy klien terjaga.

4. Langlah kerja

bantu klien menuju sitzbath

beritahu klien untuk duduk diatas sitzbath, tanyakan

apakah hangatnya sudah cukup atau belum.

Tutup bagian depan klien dengan handuk.

Biarkan klien rendam duduk selama 10-15 menit.

Setelah selesai, bantu klien menuju tempat tidurnya.

Pasang perlak diatas tempat tidur klien

Baringkan klien dalam posisi miring

Jika ada tampon, cabut tampon menggunakan pinset,

lalu buang ke nierbekken.

Lap kering

Oleskan betadine salep pada daerah anus klien.

Bantu kien kembali mengguanakan celana/sarung-nya.

Cuci tangan

5.Hal- hal yang harus diperhatikan

Tetap jaga privacy klien.

Posisikan klien tetap dalam rasa nyaman.

Suhu air harus disesuaikan (jangan terlalu dingin atau jangan

terlalu panas).

27

Page 28: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

6.Nutrisi Parenteral total

A. Definisi

Cairan dan elektrolit diganti melalui cairan infus yang diberikan

secara langsung ke dalam darah bukan asupan melalui sistem

cerna. Penggantian parenteral meliputi pemberian nutrisi

parenteral total (NPT), terapi cairan dan elektrolit intravena,

serta penggantian darah.

Nutrisi Parenteral adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang

diberikan langsung melalui pembuluh darah tanpa melalui

saluran pencernaan.

Nutrisi Parenteral Total (NPT) merupakan nutrisi dalam bentuk

larutan hipertonik yang adekuat, terdiri dari glukosa dan nutrien

lain serta elektrolit yang diberikan melalui kateter intravena

sentral atau kateter intravena menetap.

Tempat pemberian nutrisi parenteral total yang umum

digunakan ialah tangan dan lengan. Namun vena-vena

superfisial di kaki dapat digunakan jika klien dalam kondisi

tidak dapat berjalan dan kebijakan mengizinkan hal tersebut.

Vena- vena yang biasanya dipergunakan seperti vena sefalika,

28

Page 29: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

vena superfisial dorsalis, vena basilika, vena kubital median,

vena radialis, vena median lengan bawah.

B. Tujuan

Mengoreksi atau mencegah gangguan cairan dan elektrolit.

Memberikan nutrisi yang tidak dapat diberikan secara oral

Memberikan medikasi

Memenuhi kebutuhan cairan klien

C.Indikasi

1. Gangguan absorpsi makanan seperti pada fistula

enterokunateus, atresia intestinal, kolitis infektiosa, obstruksi

usus halus.

2. Kondisi dimana usus harus diistirahatkan seperti pada

pankreatitis berat, status preoperatif dengan malnutrisi berat,

angina intestinal, stenosis arteri mesenterika, diare berulang.

3. Gangguan motilitas usus seperti pada ileus yang

berkepanjangan, pseudo-obstruksi dan skleroderma.

4. Kondisi dimana jalur enteral tidak dimungkinkan seperti pada

gangguan makan, muntah terus menerus, gangguan

hemodinamik, hiperemesis gravidarum.

D.Kontraindikasi

1. Pasien-pasien kanker yang sedang menjalankan terapi radiasi

dan kemoterapi.

2. Pasien-pasien preoperatif yang bukan malnutrisi berat.

3. Pankreatitis akuta ringan.

29

Page 30: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

4. Kolitis akut..

5. AIDS.

6. Penyakit paru yang mengalami eksaserbasi.

7. Luka bakar.

8. Penyakit-penyakit berat stadium akhir (end-stage illness).

E. Prosedur pelaksanaan

1. Observasi tanda dan gejala yang mengindikasi

ketidakseimbangan cairan atau elektrolit :

a. Mata cekung

b. Edema

c. Peningkatan atau penurunan berat tubuh lebih dari 2%

d. Membran mukosa kering

e. Vena leher datar atau ditensi

f. Hipotensi, takikardia

g. Nadi teratur

h. Krekels di paru-paru

i. Tugor kulit tidak elastis

j. Bising usus menurun, meningkat

k. Haluaran urine menurun

l. Perubahan perilaku

a. Kebingungan

2.Pelajari kembali program penggantian terapi yg ditetapkan

dokter.

3.Kumpulkan peralatan yg dibutuhkan untuk memulai

pemasangan selang intravena:

a. Larutan yang benar

b. Jarum yang sesuai

c. Set infus

30

Page 31: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

d. Selang intravena

e. Alkohol dan swab pembersih yodium-povidon

f. Turniket

g. Paspan penyangga lengan, jika dibutuhkan

h. kasa atau balutan transparan dan larutan atau salep yodium-

povidon

i. Plester

j. handuk untuk diletakkan di bawah lengan klien

k. Tiang IV

l. Sarung tangan sekali pakai

m. Gown IV

4 .Identifikasi klien dan jelaskan prosedur.

5.Atur peralatan diatas meja yang terpasang disamping tempat

tidur atau meja diatas tempat tidur.

6. Identifikasi vena yang dapat diakses untuk tempat

pemasangan jarum IV atau kateter:

a. Hindari daerah penonjolan tulang.

b. Gunakan vena di bagian yang paling distal terlebih dahulu.

c. Hindarkan pemasangan selang IV dipergelangan tangan klien,

di daerah yang mengalami peradangan, di ruang antekubital, di

ekstermitas yang sensasinya menurun atau di tangan yang

dominan.

7. Cuci tangan.

8. Buka kemasan steril dengan menggunakan teknik steril

9. Periksa larutan denagn menggunakkan 5 benar pemberian

obat

10. Buka set infus, pertahankan sterilitas di kedua ujungnya

11. tempatkan klem yang dapat digeser tepat dibawah bilik

tetesan dan gerakan klem penggeser ke posisi penghentian

aliran infus

31

Page 32: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

12. masukkan set infus ke dalam kantung cairan:

a. Lepaskan penutup pelindung dari kantung cairan IV tanpa

menyentuh ujung tempat masuknya alat set infus

b. Lepaskan penutup pelindung dari ujung insersi selang, dengan

tidak menyentuh ujung tersebut, kemudian masukkan ujung

tersebut ke dalam ujung botol IV yang terbuat dari karet.

13. Isi selang infus:

a. Tekan bilik tetesan kemudian lepaskan.

b. Buka pelindung jarum dan geser klem penggeser sehingga

aliran infus dapat mengalir dari bilik tetesan melalui selang ke

adapter jarum. Gesekan kembali klem penggeser ke posisi

penghentian aliran cairan setelah selang terisi.

c. Pastiakn selang bebas dari udara dan gelembung udara.

d. Ganti peliundung jarum.

14 . Pilih vena distal untuk digunakan.

15 . apabila di tempat insersi jarum terdapat nbanyak bulu badan,

gunting bulu-bulu tersebut.

16 .Apabila memungkinkan, letakkan ekstermitas pada posisi

dependen.

17 .pasang torniket 10-12 cm diatas etmpat insersi

18 .Pilh vena yang berdilatasi dengan baik.

19 . Kenakan sarung tangan sekali pakai..

20 . Bersihkan tempat insersi dengan kuat, terkonsentrasi, dan

dengan gerakan sirkular dari tempat insersi ke daerah luar

dengan menggunakkan larutan yodium / alkohol.

21 . Lakukan pungsi vena. Fiksasi vena dengan menempelkan ibu

jari diatas vena dan dengan mereggangkan kulit.

22 . Lihat aliran balik melalui selang jarum kupu-kupu atau bilik

aliran balik darah ONC, yang mengindikasi bahwa jarum telah

memasuki vena. Rendahkan jarum sampai hampir menyentuh

kulit. Massukkan lagi kateter sekitar seperempat inci ke dalam

vena dan kemudian longgarkan stylet ( bagian pangkal jarum yg

32

Page 33: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

di masukan ke dalam ven a ). Lasnjutkan memasukkan kateter

yg fleksibel atau jarum kupu-kupu sampai hub berada di tempat

pungsi vena.

23 . Stabilkan kateter dg salah satu tangan, lepaskan turniket dan

lepaskan stylet dari ONC.

24 .Hubungkan adapter jarum infus ke hub ONC atau jarum.

Jangan sentuh titik masuk adapter jarum atau bagian dalam hub

ONC.

25 .Lepaskan klem penggeser untuk memulai aliran infus dengan

kecepatan tertentu untuk mempertahankan kepatenan selang IV.

26 . Fiksasi kateter IV atau jarum:

a. Tempelkan plester kecil ( 1,25 cm ) di bawah hub kateter dg sisi

perekat ke arah-arah dan disilangkan plester diatas hub.

b. Berikan sedikit larutan atau salep yodium-povidin pada tempat

pungsi vena. Biarkan larutan mengering sesuai dg kebijakan

lembaga.

c. Tempelkan plester kecil yg kedua, langsung silangkan ke hub

kateter.

d. Letakan balutan transparan diatas tempat pungsi vena dengan

mengikuti produksi pabriknya ( metode alternatif: tempakan

kasa balutan berukuran 2x2 diatas tempat punsi vena dan hub

kateter. Jangan menutup hubungan antara selang IV dan hub

kateter. Fiksasi hubungan itu dengan 2 lembar plester

sepanjang 2,5 cm ). Sarung tangan dapat dilepas supaya tidak

menempel ke balutan.

e. Fiksasi selang infus ke kateter dengan sepotong plester

berukuran 2,5 cm.

27 . Tulis tanggal, waktu pemasangan selang IV,ukuran jarum,

dan tanda tangan serta inisial perawat pada balutan IV.

28 . Atur kecepatan aliran untuk mengoreksi tetesan per menit.

29 . Buang sarung tangan dan persediaaan yang digunakan serta

cuci tangan.

30 Observasi klien setiap jam untuk menentukan responsnya

terhadap terapi cairan:

33

Page 34: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

a. Jumlah larutan benar dan sesuai dengan program yang

ditetapkan.

b. Kecepatan aliran benar ( tetesan per menit )

c. Kepatenan IV

d. Tidak terdapat infiltrasi, flebitis , atau inflamasi.

31 . Tulis dicatatan perawat tentang tipe cairan, tempat insersi,

kecepatan aliran , ukuran dan tipe kateter IV atau jarum, dan

waktu infus dimulai. Catat respons terhadap cairan IV, jumlah

yang diinfuskan, dan integritas serta kepatenan sistem IV (baik

menginfus menggunakan gaya gravitasi atau menggunakan

pompa), tergantung kebijakan lembaga.

7. Rehidrasi Oral

A. Definisi

Memberikan minum pada pasien tertentu yang tidak dapat

minum sendiri atau harus minum banyak sesuai kebutuhan.

34

Page 35: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

B. Tujuan

Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan cairan sesuai

dengan program pengobatan

C.Indikasi

@Pasien yang tidak dapat minum sendiri

@Pasien yang memerlukan cairan dalam jumlah banyak

(misalnya pasien dengan kekurangan cairan atau dehidrasi )

D.Kontraindikasi

Pada pasien yang tidak bisa minum secara oral, seperti kanker

mulut.

E.Prosedur pelaksanaan

1. Persiapan alat

1) Gelas berisi minuman

2) Sedok atau sedotan

3) Serbet makan

2.Persiapan pasien

Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

dan bila mungkin diatur dalam posisi duduk.

3.Pelaksanaan

1) Serbet dipasang di dada pasien dibawah dagu

2) Petugas membantu saat meminumkan minuman

35

Page 36: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

3) Pasien yang beerbaring dibantu dengan menggunakan

sedotan atau sendok

4) Mulut pasien dan sekitarnya dikeringkan

5) Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan

dikembalikan ditempat semula

4.Hal- hal yang harus diperhatikan

1) Perhatikan keadaan umum pasien

2) Berikan minuman dengan hati-hati, dan hindarkan

pasien tersedak

3) Minuman harus dalam keadaan baik dan hangat

4) Jumlah cairan yang masuk harus dicatat

36

Page 37: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

37

Page 38: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Selang nasogatrik atau selang pendek adalah selang yang

dimasukkan melalui hidung atau mulut kedalam lambung.

Lavage lambung adalah metode alternatif yang umum untuk

pengosongan lambung, dimana cairan seperti normal saline

dimasukkan ke dalam lambung melalui orogastrik atau

nasogastrik dengan diameter besar dan kemudian dibuang

dalam upaya untuk membuang bagian agen yang mengandung

toksik. Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan

perawatan yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah

menjalani operasi pembedahan perut. Perawatan kolostomi

adalah Suatu tindakan mengganti kantong kolostomi yang

penuh dengan yang baru. Nutrisi Parenteral Total (NPT)

merupakan nutrisi dalam bentuk larutan hipertonik yang

adekuat, terdiri dari glukosa dan nutrien lain serta elektrolit

yang diberikan melalui kateter intravena sentral atau kateter

intravena menetap.

Upaya rehidrasi oral adalah memberikan minum pada pasien

tertentu yang tidak dapat minum sendiri atau harus minum

banyak sesuai kebutuhan. Sitz bath yaitu suatu hidrotherapi

untuk menangani rasa nyeri post op hemoroidektomi.

B. Saran

Diharapkan Pembaca dapat memahami dan mengaplikasikannya

dalam pemberian asuhan keperawatan sehari-hari sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

38

Page 39: Ngt, Lavage Lambung, Perawatan Luka my Perawatan Luka Kolostomi Sitz Bath, Pemberian Nutrisi Parenteral Total, Rehidrasi Oral,

Daftar Pustaka

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan vol 2.

Jakarta : EGC.

Brunner dan Suddarth. 2006. Keperawatan Medikal Bedah vol

2. Jakarta: EGC.

WWW.GOOGLE.COM

WWW.4SHARED.COM

WWW.KEPERAWATAN.COM

WWW.NURSING.COM

39