Ni Putu Mutiari_politeknik Negeri Bali

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TES

Citation preview

LOMBA AKUNTANSI

AUDIT KAS

OLEH :

NI PUTU MUTIARI

POLITEKNIK NEGERI BALI2015

KATA PENGANTAR

Om SwastyastuPuja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu pemeriksaan akuntansi khususnya materi audit kas, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari beberapa buku dan sumber lain. Mohon maaf sebelumnya, jika dalam makalah ini banyak kesalahan, baik dalam penulisan, kata-kata ataupun susunannya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Demi kesempurnaan makalah ini, kritikan dan saran membangun dari pembaca sangat kami perlukan. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi kita semua.Om Shanti Shanti Shanti Om

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiBAB IPENDAHULUAN 1A. LATAR BELAKANG 1B. RUMUSAN MASALAH 1C. TUJUAN DAN MANFAAT 2BAB IIPEMBAHASAN 3A. PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP KAS 3B. TUJUAN AUDIT ATAS KAS 3C. PROSEDUR DALAM MENGAUDIT KAS 4BAB IIIKESIMPULAN9DAFTAR PUSTAKA

iii

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGTelah kita ketahui bahwa auditing merupakan suatu proses untuk membandingkan laporan keuangan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang dibuat telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Selain itu, dengan mengaudit suatu laporan keuangan dapat terlihat kecurangan-kecurangan apa saja yang ada dalam suatu organisisasi. Dalam mengaudit, seorang auditor juga harus terlebih dahulu memahami bidang keahliannya, karena ketelitian dalam mengaudit merupakan faktor yang penting dalam mengaudit. Banyak hal yang harus dipahami auditor dalam mengaudit, tetapi disini penulis akan membahas mengenai audit kas dan bank.Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah diselewengkan. Hal itu karena banyaknya transaksi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Selain itu, kas lebih mudah menjadi objek pencurian dibandingkan jenis aset lainnya karena kebanyakan aset harus dikonversikan terlebih dahulu ke kas agar dapat diuangkan. Untuk itu tujuan dilakukannya audit atas kas adalah untuk memeriksa apakah saldo kas yang ada di neraca per tanggal neraca benar-benar ada dan dimiliki perusahaan. Untuk mengetahui mengenai hal tersebut, maka penulis akan menjelaskan tentang audit atas kas agar penulis dan pembaca mengetahui bagaimana prosedur untuk mengaudit kas.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut.1. Bagaimanaperlakuan akuntansi terhadap kas?2. Apa tujuan audit terhadap kas?3. Bagaimana prosedur dalam mengaudit kas?

C. TUJUAN DAN MANFAAT1. TujuanTujuan dari penulisanmakalahini adalah untuk menjawab rumusan masalah yaitu sebagai berikut.a) Untuk menjelaskanperlakuan akuntansi terhadap kas.b) Untuk menjelaskantujuan audit terhadap kas.c) Untuk menjelaskan prosedur dalam mengaudit kas.

2. ManfaatManfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah sebagai berikut.a) Bagi PembacaUntuk memberikan wawasan dan pengetahuanmengenaiproses audit atas kas.b) Bagi PenulisUntuk menambah pengalaman dalam menyusun makalah ini dan menambah wawasan tentang proses audit.

BAB IIPEMBAHASAN

A. PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP KASKas merupakan harta lancar entitas atau perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan. Karena menyangkut dengan penerimaan dan pengeluaran kas maka perlu pengendalian internal (internal control) yang baik atas kas dan bank. Sedangkan menurut PSAK No.2 (2009), Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits), sedangkan setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.Menurut SAK (1994) :1) Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.2) Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan mum perusahaan.Contoh dari perkiraan-perkiraanyang biasa digolongkan sebagai kas dari bank adalah: Kas kecil, Saldo rekening giro di bank, Bon sementara, Bon-bon kas kecil yang belum di reimbursed, Check tunai yang akan di depositokan. Yang tidak dapat digolongkan sebagai bagian dari kas dan bank dalam neraca adalah : Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan, Check kosong dan check mundur, Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund), Rekeninggiro yg tidak dapat segera digunakan baik di dalam maupun di luar negeri, misalnya karena dibekukan.Standar Akuntansi Keuangan mengenai akun Kas :1) Kas yang tersaji di neraca adalah saldo kas yang ada di tangan perusahaan dan saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca yang penggunaannya tidak dibatasi untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.2) Kas dalam bentuk valuta asing harus dicantumkan di neraca sebesar nilai kurs yang berlaku3) Setara kas, investasi jangka pendek dapat diakui sebagai kasB. TUJUAN AUDIT ATAS KASTujuan Audit Spesifik untuk Saldo Kas1. Membuktikan keberadaan kas dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan kas yang tersaji di neraca2. Membuktikan saldo kas yang dicatat mencakup pengaruh dari semua transaksi kas yang telah terjadi3. Membuktikan hak dan kepemilikan klien atas kas yang tersaji di neraca4. Membuktikan kewajaran penilaian kas yang tersaji di neraca5. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan kas di neraca

C. PROSEDUR DALAM MENGAUDIT KAS1.EVALUASI ATAS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN (SPI) KASEvaluasi ini bertujuan untuk mengetahui keandalan/memadai tidaknya struktur pengendalian internal kas klien. Evaluasi terhadap SPI Kas Klien sangat penting dalam proses audit, karena hasilnya akan sangat menentukan luasnya pengujian berikutnya.Langkah-langkah pengujian :a. Menyiapkan program audit SPI KasProgram ini berbentuk satu set ICQ (Internal Control Questionaire). Berikut contoh program audit SPI Kas :Y = YaT = Tidak

TR = Tidak Relevan

YTTR

Penerimaan Kas/ Bank

1Apakah digunakan kwitansi khusus perusahaan?

Bila Ya, apakah:

a. Bernomor urut tercetak?

b. Digunakan menurut urutan nomor urut?

2Apakah hasil penerimaan baik dari penjualan tunai maupun penagihan piutang disetorkan secara utuh ke bank paling lambat keesokan harinya?

3Apakah bukti setoran dicocokkan dengan kwitansi/ bon (penjualan) tunai oleh bagian akuntansi?

PengeluaranKas/ Bank

1Apakah semua pembayaran kecuali untuk pengisian dana kas kecil dilakukan dengan cek?

2Apakah semua cek yang belum digunakan, disimpan oleh orang tertentu secara aman?

3Apakah cek digunakan menurut nomor urut?

b. Melaksanakan PengujianDengan menggunakan program, maka pengujian dilakukan dengan mengadakan wawancara (interview) kepada pejabat dan karyawan terkait serta melakukan observasi terhadap pelaksanaan system penerimaan dan pengeluaran kas klienc. Berdasarkan hasil pengujian maka dapat dibuat kesimpulan apakah struktur pengendalian intern kas klien baik, sedang, atau buruk. Simpulan ini akan digunakan sebagai dasar oleh auditor untuk menentukan luasnya pengujian berikutnya.

2.PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO KASPengujian substantive terhadap kas merupakan proses pekerjaan lapangan yang bertujuan untuk menguji kewajaran saldo/nilai moneter kas yang tersaji di neraca. Langkah-langkah yang ditempuh auditor untuk melakukan pengujian adalah :a. Memahami Akun/Siklus Yang DiauditSebelum melakukan proses audit lebih lanjut, auditor harus memahami kas sebagai akun yang diaudit. Kas terdiri dari uang tunai, surat berharga yang setara dengan uang, dan dana yang disimpan di bank yang penggunaannya tidak dibatasi untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. b. Memahami Tujuan Pengujian Substantif Kasc. Merencanakan Pengujian Substantif Kas1) Prosedur Audit AwalBertujuan untuk memperoleh bukti bahwa saldo kas di neraca didukung oleh catatan akuntansi yang memadai. Sehingga auditor akan merekonsiliasi antara saldo kas di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Langkah-langkahnya :a) Mengusut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan di dalam buku besarb) Menghitung kembali saldo akun kas di dalam buku besarc) Mengusut saldo awal akun kas ke kertas kerja tahun yang lalud) Melakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun kase) Mengusut posting pendebetan dan pengkreditan akun kas dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas

2) Prosedur AnalitikPada tahap awal pengujian substantif terhadap kas, pengujian analitik dimaksudkan untuk membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif.Rasio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor, misalnyaratiotahun yang lalu. Perbandingan ini membantu auditor untuk mengungkapkan peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi acak, atau salah saji.

3) Pengujian Terhadap Akun RinciBertujuan untuk membuktikan keberadaan saldo kas yang tercantum di neraca baik kas di tangan klien atau di banka) Menghitung kas yang ada di tangan klienPenghitungan kas harus dilakukan oleh auditor di muka pejabat yang bertanggung jawab atas penyimpanan kas. Hasil penghitungan kas harus dicatat di dalam Berita Acara Penghitungan Kas yang harus segera ditandatangani oleh pejabat yang bertanggungjawab atas penyimpanan kas. Unsur-unsur yang tidak dimasukkan dalam unsur kas pada saat penghitungan kas adalah cek mundur, perangko dan materai, dan kas bon. Jika cash count dilakukan setelah tanggal neraca, buat perhitungan mundur kas (Workback Procedure), sebagai berikut:

Saldo per cash count tanggal:Rp ..Mutasi kas dari tgl 1-1- s/d .. Dikurangi: PenerimaanRp ..Ditambah: pengeluaran Rp . Saldo kas per audit 31/12/. Rp. Saldo kas per book 31/12/.Rp. SelisihRp...

b) Menghitung saldo kas bank(1) Rekonsiliasi catatan kas klien dengan rekening Koran bank yang bersangkutan(2) Memeriksa setoran dalam perjalanan dan cek yang beredar pada tanggal neraca ke dalam rekening koran bank(3) Melakukan konfirmasi saldo kas di bank

4) Pengujian Terhadap Transaksi Rincia) Pengujian asersi kelengkapan dan keterjadian transaksi(1) Pilih secara random sample transaksi penerimaan dan pengeluaran kas(2) Periksa kelengkapan dokumen pendukung(3) Periksa kesesuaian data dan apakah dokumen telah diotorisasi oleh pejabat berwenang(4) Periksa kebenaran perhitungan dan kebenaran posting ke buku besar.b) Verifikasi Pisah Batas (Cut off)(1) Membuat rekonsiliasi saldo kas menurut cutoff bank statement dengan saldo kas menurut catatan klien(2) Atas dasar cutoff bank statement, auditor dapat membuat rekonsiliasi bank untuk membuktikan ketelitian catatan kas klien dan membuktikan status setoran dalam perjalanan dan cek yang beredar yang tercantum di dalam rekonsiliasi bank yang dibuat oleh klien pada tanggal neraca(3) Mengusut setoran dalam perjalanan (deposit in transit) dan cek beredar pada tanggal neraca ke dalam cut off bank statement(4) Membuat daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menemukan kemungkinan terjadinya check kitting(5) Memeriksa adanya kemungkinan penggelapan kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluaran kas

5) Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas di Neracaa) Periksa jawaban konfirmasi dari Bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakaian rekening tertentu di Bankb) Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas klien

BAB IIIKESIMPULAN

Pada dasarnya proses audit memiliki tujuan untuk menilai kewajaran suatu entitas. Dalam proses mengaudit kas auditor memiliki tujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa saldo kas yang ada di neraca benar-benar sesuai dengan saldo yang sebenarnya sebagaimana telah disesuaikan dengan bukti-bukti yang tersedia. Langkah-langkah untuk mengaudit kas yang pertama kali dilakukan auditor yakni melakukan prosedur awal, dimana auditor mendapatkan pemahaman atas bisnis dan industri klien dan mencocokkan antara saldo investasi awal dan kas dengan jumlah yang diaudit. Selanjutnya prosedur analitis, pengujian rincian transaksi, prosedur rincian saldo, dan terakhir yaitumemverifikasi penyajian dan pengungkapan kas.

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004.Auditing,Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Agoes, Sukrisno. 2006.Praktikum Audit,Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.Badan Penerbit Universitas Jember. 2011.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah,Edisi Ketiga. Jember: Badan Penerbit Universitas Jember.Boynton, William C., dkk. 2002.Modern Audit Jilid 2,Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.Elder, Randal J., Mark S. Beasley. dkk.2011.Jasa Audit dan Assurance,Buku Dua. Jakarta: PenerbitSalemba Empat.Mulyadi. 1998.Auditing,Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.Mulyadi. 2010.Sistem Akuntansi,Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

9