Niat Shalat Mayyit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    1/18

    1

    > MEMANDIKAN JENAZAH

    Dilakukan di tempat tertutup dari pandangan orang yang tidak ikut memandikannya. Yang tidak bertugas

    memandikan/membantu memandikan maka tidak perlu ikut ke ruang pemandian jenazah.

    Yang paling berhak adalah orang yang diwasiati oleh si mayit ketika hidup untuk memandikannya. Bila tidak ada

    wasiat maka yang paling berhak adalah dari keluarganya (orangtua, anaknya, saudara kandungnya atau

    suami/istrinya) dan tentu yang tahu mengenai sunnahnya (cara yang diajarkan Nabi Shollallaahu ‘alayhi wa sallam).

    Bila tidak ada yang bisa, maka dapat dilakukan dan dipimpin oleh orang muslim yang tahu tata caranya dan amanah.

    Tidak boleh seorang yang memandikan mayit menceritakan apa-apa yang mungkin ia dapati dari tubuh si mayit saat

    memandikan kecuali menceritakan hanya yang baik-baik saja.

    Mayit laki-laki dimandikan oleh laki-laki dan mayit perempuan dimandikan oleh perempuan. Suami boleh

    memandikan istrinya dan juga sebaliknya.

    Tata cara memandikan

    a. Hendaknya memulai dengan Bismillah dan niat ikhlas (di dalam hati) untuk memandikan jenazah.

    b. Melepas pakaian si mayit yang jika sulit dapat dengan menggunting pakaiannya tersebut.

    c. Beri kain penutup pada bagian auratnya. Mayit yang berusia di atas 7 (tujuh) tahun maka auratnya tetap dijaga

    agar tidak terbuka ketika dimandikan dan yang memandikan pun diusahakan untuk tidak melihat aurat mayit.

    d. Mengurut dan menekan bagian perut agar kotorannya dapat keluar. Sambil disiram air bersih. Setelah tidak ada

    kotorannya maka dicuci baik qubul (kemaluan) maupun dubur hingga bersih. Yang memandikan hendaknya

    menggunakan sarung tangan atau kain yang dibelitkan di jari – sebab tidak boleh menyentuh kemaluan mayit tanpa

    penghalang.

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    2/18

    2

    e. Setelah bersih, dimandikan seperti mandi janabah/besar yaitu dimulai denganmewudhukan

    mayit (mengucapkan Bismillah kemudian mencuci kedua telapak tangan, mulut, hidung, membasuh wajah, kedua

    tangan hingga sikut, mengusap kepala dari depan hingga belakang dan kembali ke depan, kedua telinga dan

    membasuh kedua kaki hingga mata kaki).

    Semua dimulai dari bagian tubuh sebelah kanan, dilakukan 3 kali kecuali mengusap kepala dan telinga cukup 1 kali.

    * Berkumur dan membersihkan hidung mayit caranya dilakukan dengan menggunakan kain basah bersih yang

    dililitkan ke jari kemudian digosok-gosokkan dengan lembut ke gigi dan mulut bagian dalam si mayit. Demikian pula

    membersihkan lubang hidung. Jaditidak dengan memasukkan air ke dalam mulut dan lubang

    hidung

     

    f. Setelah diwudhukan, dimandikan dengan cara menyiramkan air sepertimandi !anabah ke kepala dan wajah

    dengan air yang dicampur perahan daun sidr (bidara). Bila sulit mendapatkan bidara maka gunakan air sabun. Bagi

    mayit wanita yang rambutnya panjang harus diuraikan agar kulit kepalanya dan rambut benar-benar bersih.

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    3/18

    3

    Kemudian membasuh tubuh sebelah kanan mulai dari leher, pundak hingga telapak kaki, depan dan belakang

    dengan memiringkan ke kiri si mayit.

    membasuh tubuh sebelah kiri dari pundak hingga telapak kaki, depan dan belakang dengan memiringkan ke kanan si

    mayit. Jangan menelungku"kan mayit.

     

    g. Basuh sebanyak 3 kali atau lebih sesuai kebutuhan, yang penting jumlahnya ganjil dan pada basuhan terakhir

    gunakan air yang dicampur kapur barus.

    h. Jangan lupa membersihkan kuku-kuku tangan dan kaki dan sela-selanya. Jika diperlukan potong kukunya.

     

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    4/18

    4

    i. Keringkan dengan handuk dan sisir rambutnya. Untuk rambut wanita yang panjang maka dijalin/kepang jadi tiga

    bagian yaitu sebelah kanan, kiri dan tengah. Letakkan rambut yang telah dijalin tiga tersebut di belakang kepala.

    #atatan: bila selesai dimandikan keluar kotoran maka cukup dibersihkan tanpa perlu dimandikan lagi, namun

    menurut Syaikh Abdullah bin Jibrin hendaknya di wudhukan tanpa perlu dimandikan lagi. Juga tidak harus

    membersihkan sisa-sisa daun sidr / bidara yang tertinggal di tubuh mayit.

    i. Tutup kembali mayit yang telah dimandikan dengan kain yang bersih agar tertutup auratnya.

     j. Disunnahkan bagi orang yang memandikan jenazah untuk mandi setelahnya.

    Sebab Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    “Barangsiapa yang memandikan mayit, maka hendaklah dia mandi. Dan barangsiapa yang memikul

     jenazah, maka hendaklah dia wudhu“. [HR Ahmad, Abu Dawud].

     

    > MEN$KA%ANKAN

    a. Jumlah kain kafan adalah 3 (tiga) lembar dan tidak ada perbedaan antara mayit laki-laki dan mayit perempuan.

    Kain kafan yang digunakan adalah kain yang bagus.

    Dari ‘Aisyah Rodhiyallaahu ‘anha:

    “Bahwasanya Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallam dikafankan dalam tiga kain putih buatan

    Sahuliyah Yaman, bahannya dari katun, tidak ada padanya gamis dan imamah sorban!.” (HR. Bukhari

    dan Muslim).

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    كفن   سحيل هاخأ مكدأ فك ذإ

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    5/18

    5

    "#pabila salah seorang diantara kalian mengkafani saudaranya, maka hendaklah memperbagus

    kafannya.” [HR Muslim].

    b. Jika ada, maka salah satunya adalah kain bergaris (digunakan sebagai kain yang pertama). Bila sulit diperoleh

    maka kain bergaris bisa digantikan dengan kain putih polos biasa.

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    'ي& %ا لي $ف !" #  برة (! # أدكم (! د ذإ“ $ika wafat seorang di antara kalian dan mampu, maka hendaknya dikafankan dalam kain yang

    bergaris%garis. ” (HR. Abu Dawud – shahih).

    * Catatan: Sebagian ulama ahli fiqih (seperti Ibnu Qudamah di dalam Al Mughni) berdalil dengan hadits namun

    sanadnya lemah yaitu menjadikan kafan kaum wanita sebanyak lima lembar yaitu untuk sarung, baju dan kerudung

    dan 2 lembar lagi penutup kafan.

    Tata #ara Mengka&ani

    a. Tumpuk kain kafan 3 rangkap. Kain yang bergaris (jika ada) letakkan paling atas yaitu yang akan menjadi

    pembungkus pertama.

    b. Kemudian letakkan mayit di tengah-tengah kain dan usahakan lebarnya cukup. Tangan mayit tidak perlu

    dilipat/sedekap, tapi luruskan saja.

    c. Kain lembar pertama (bergaris) ditutupkan dari sisi kanan mayit terlebih dulu baru kemudian yang sisi sebelah kiri

    mayit. Setelah itu dilanjutkan dengan lembar kedua hingga lembar ketiga dengan cara yang sama. Ditutup dari kepala

    hingga kaki.

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    6/18

    6

    & 'ambar praktek latihan menggunakan manusia hidup sehingga kepalanya sengaja terbuka agar

    tetap bisa bernafas!. (amun pada keadaan sesungguhnya maka kepala langsung ditutup.

    d. Ikat dengan kuat, dan tidak ada dalil yang menentukan jumlah tali pengikat. Tergantung kebutuhan saja.

     

    e. Tidak ada aturan arah mayit saat dimandikan atau dikafankan. Bahkan bila memungkinkan, mengkafani juga di

    atas tempat memandikan dengan cara setelah selesai dimandikan mayit diangkat dan kafan diletakkan di bawahnya.

    Catatan: bila diperlukan saja mayit disumpal dengan kapas untuk mengatasi darah atau cairan yang keluar.

    f. Selesai dikafankan maka mayit siap untuk disholatkan.

     

    > 'H()AT JENAZAH

    Tempat sholat jenazah sebaiknya adalah di tempat khusus menyolatkan jenazah di luar masjid, namun diperbolehkan

    menyolatkan di dalam masjid.

    Dari A’isyah Rodhiyallaahu ‘anha ia berkata :

    "Demi, #llah) *idaklah (abi Shollallaahu ‘alayhi wa sallama menyalatkan jenazah Suhail bin Baidha+

    dan saudaranya Sahl!, keuali di masjid. ” [HR Muslim].

    Sholat jenazah dilakukan berdiri tanpa ruku’, duduk dan sujud. Mayit diletakkan dengan sisi tubuh sebelah kanan

    mengarah ke kiblat.

    https://almuhajirindepok.files.wordpress.com/2014/08/25.jpghttps://almuhajirindepok.files.wordpress.com/2014/08/25.jpg

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    7/18

    7

    Imam berdiri menghadap bagian kepala mayit bila mayit tersebut laki-laki sedangkan bila mayit perempuan ia berdiri

    di tengah.

    a. Memperbanyak jumlah makmum.

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    “*idaklah seorang yang mati, kemudian dishalatkan oleh kaum muslimin, jumlahnya menapai seratus

    orang, semuanya mendo+akan untuknya, nisaya mereka bisa memberikan syafa+at untuknya.” [HR

    Muslim].

    “*idaklah seorang muslim meninggal dunia, kemudian dishalatkan oleh empatpuluh orang yang tidak

    menyekutukan #llah, nisaya #llah akan memberikan syafa+at kepada mereka untuknya.” [HR Muslim].

    b. Menjadikan sholat jama’ah menjadi setidaknya 3 shof walaupun hanya sedikit yang mengikuti sholat janazah.

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    ". /"0ف !- , د أ +)*  .ل 1 2لي 3 

    “Barangsiapa yang menyalatkan jenazah dengan tiga shaf, maka sesungguhnya dia diampuni.” [HR At

    Tirmidzi]

    Tata #ara 'h*lat Jena+ah

    a. Jumlah takbir adalah 4 kali takbir. Namun Nabi Shollallaahu ‘alayhi wa sallama pernah bertakbir lebih dari itu, yaitu

    5, 6, 7 kali dan 9 kali. Rasulullah mengangkat tangannya hanya pada takbir yang pertama. Namun diperbolehkan

     juga pada mengangkat tangan setiap kali takbir. Suara Takbir tidak dikeraskan (terkecuali imam dikeraskan sekedar

    terdengar oleh makmum).

    b. Setelah takbir pertama membaca Al Fatihah dan surat pendek dengan sirr (tidak dikeraskan). Dalam

    permasalahan membaca surat setelah Al Fatihah, Imam Syafi’i tidak menetapkan adanya membaca surat setelah Al

    Fatihah sebagaimana dapat dibaca dalam kitab Al Umm (1/270).

    c. Setelah takbir kedua membaca sholawat Ibrohimiyah seperti yang dibaca ketika tasyahud dalam sholat.

    d. Setelah takbir ketiga mengikhlaskan doa bagi mayit sebagaimana beberapa contoh do’a dari Nabi.

    45++ 6  ن + 6أكر : 789 1 ;1+ 6 ا 1+ فر 7 + Dبر AB7  3 ,9+ 6Cا @ا ك >ا 

    Gا + 6سل 3 

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    8/18

    8

    = Cه6  3 ر& & = خي C 7 دG أ+ 6H9 د7  3 I يGJ !E7  K ي,9   L1+  M ن / ,7 بر N+ 6/ نO7   ل + 6أ Cخل Pأ 3 ر&  +أ 0 &Pخي

    7 نا =“Ya #llah ampunilah dia, dan rahmatilah ia, dan berikan ia a-at, dan maafkan dia, mulyakan tempat

    tinggalnya, luaskan tempat masuknya, dan uilah ia dengan air, salju,dan embun. dan bersihkan ia

    dari dosa sebagaimana terbersihkan kotoran putih dari noda. Dan gantikan kampung yang lebih baik

    dari kampungnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya. asukkan ia ke dalam surga, dan

    lindungi dia dari -tnah kubur dan adzab neraka.” (HR. Muslim).

    atau

    7حينا3+ 6ي Mنا'+ 6اPد 9ا>+ 6ا RبناQ.+ 6ير 9ا+ 6كبير 9ا6 7 ل ?م >فر 3+ 6: 

    05S

     2 ل1  3أيي 3 Mنا T ي  +ذكر 9ا+ 6أ E9ا 9ا7  6ل ?م) Vحر 3نا أ )رهU) V+ 6لنا

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    9/18

    9

    > MEM,A-A DAN MEN$.,./KAN JENAZAH

    Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    “Barangsiapa yang menyaksikan jenazah hingga dishalatkan, maka dia memperoleh satu 1irath. Dan

    barangsiapa yang menyaksikannya hingga dikuburkan, maka dia memperoleh dua 1irath,2.kemudian

    Beliau ditanya3 "#pa yang dimaksud dengan dua 1irath42 Beliau menjawab,2Seperti dua gunung yang

    besar.” [HR Muslim].

     

    Tata #ara Membawa Jena+ah

    – Bersegera membawa jenazah ke pekuburan dengan berjalan antara cepat dan lambat (tidak terlalu lambat dan

    tidak terlalu cepat, namun dengan berhati-hati).

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda,

    "Bersegaralah kalian ketika membawa jenazah. #pabila dia orang shalih, maka kalian akan segera

    mendekatkannya kepada kebaikan. Dan apabila bukan orang shalih, maka kalian segera meletakkan

    kejelekan dari punggung%punggung kalian.” [HR Muslim].

    Catatan:

    – Tidak disyariatkan menutup keranda dengan kain bertuliskan ayat-ayat al Qur’an karena hal tersebut mengandung

    penghinaan terhadap firman Allah sebab Firman Allah bukanlah pajangan atau penutup keranda.

    – Tidak juga disyariatkan meletakkan rangkaian bunga-bunga di atas keranda. Perbuatan seperti ini meniru-niru

    orang di luar Islam (agama Hindu) dan merupakan amalan yang diada-adakan dari yang apa yang tidak

    diperintahkan Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallam.

    – Tidak dilakukan “berobosan” (keluarga mayit berjalan menerobos di bawah keranda yang diangkat), tidak juga

    bagian kepala mayit dipayungi, dan tidak juga ada saweran/menyebar beras kuning, uang atau memecah kendi. Hal

    ini mengikuti perbuatan orang di luar Islam yang hal tersebut dilarang oleh Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallam.

    – tidak ada keharusan untuk membawa jenazah dengan arah kepalanya lebih dahulu.

    – tidak disyariatkan dalam mengangkat dan mengiringi jenazah dengan mengeraskan suara baik berupa do’a,

    sholawat, dzikir atau bacaan Al-Qur’an.

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    10/18

    10

    "$anganlah mengiringkan jenazah dengan suara keras dan api.” [HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al

    Albani].

    – Yang mengiringi jenazah adalah kaum laki-laki.

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama melarang kaum wanita untuk mengiringi jenazah.

     YK7 اN @ 1+ :8Xأ : A1ي / =]# 1 Zن ?ا \ O7 نا 7+ 68Rم

    )  1با ?9ينا1لينا

    Dari Ummu Athiyyah: “5ami dilarang untuk mengiringi jenazah, akan tetapi tidak ditekankan kepada

    kami.” [HR Bukhari].

    – Disunnahkan untuk tidak duduk hingga jenazah diletakkan di tanah.

    Rasulullah Shollallaahu ‘alayhi wa sallama bersabda, “ #pabila kalian mengikuti jenazah, maka janganlah

    duduk hingga diletakkan.” [HR Bukhari dan Muslim].

    – Disunnahkan bagi orang yang telah selesai mengangkat jenazah untuk ber-wudhu’.

    Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    "Barangsiapa yang memandikan mayit, maka hendaklah dia mandi. Dan barangsiapa yang

    mengangkatnya, maka hendaklah dia berwudhu.” [HR Abu Dawud].

     

    Tata #ara 0enguburan

    a. Yang melakukan penguburan / menurunkan jenazah adalah kaum laki-laki walaupun si mayit adalah wanita. Dan

    yang paling berhak turun adalah keluarganya atau kerabatnya namun dengan syarat orang yang turun ke dalam liang

    adalah orang yang tidak melakukan jima’ pada malam harinya.

    Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wa sallama bersabda:

    "#dakah di antara kalian yang tidak berhubungan badan tadi malam4+ ‘Saya, wahai Rasulullah,+ jawab #bu *holhah. 5emudian beliau berkata,‘*urunlah+ 

     #nas berkata, "aka #bu *holhah pun turun ke kuburnya.” (HR. Bukhari / Fat-hul Baari III/207, no. 1342).

    b. Mayit diturunkan dari arah kaki kubur terlebih dahulu dan diletakkan dengan posisi berbaring di atas lambung

    kanannya dengan wajah menghadap arah kiblat.

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    11/18

    11

    [سن / 7  3 LP Y^ اN+ _رب,7  # 

    Nب ` =)ل 3 K ي

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    12/18

    12

    h. Disyariatkan berdoa kepada Allah untuk penghuni kubur. Kemudian setiap orang yang hadir berdo’a sendiri-sendiri

    tanpa dipandu atau di-imami seseorang. Tidak pula dibacakan Al-Qur’an, Tahlil, Talqin atau lainnya.

    i. Dari ‘Utsman bin ‘Affan Rodhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Bahwasanya apabila Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wa

    sallama selesai menguburkan mayit, beliau berdiri di samping kubur seraya bersabda: “Mohonlah ampunan bagi

    saudaramu dan mohonkanlah keteguhan baginya karena ia sekarang sedang ditanya.” [HR. Abu Dawud, (‘Aunul

    Ma’buud IX/41, no. 3205).]

     j. Tidak diperbolehkan menulis sesuatu di atas kuburan. Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:

    Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam melarang di atas kuburan diberi warna dan ditulis sesuatu. Dan Beliau melarang di

    atasnya dibangun dan diinjak. [HR At Tirmidzi].

    k. Tidak boleh mengubur orang kafir di kuburan kaum muslimin dan sebaliknya.

    l. Tidak boleh menambahkan sesuatu di atas kuburan, baik dengan tanah atau bangunan. Karena hadits Jabir

    Radhiyallahu ‘anhu yang marfu’, beliau berkata:"Rasulullah melarang mendirikan bangunan di atas kuburan

    atau ditambahkan kepadanya tanah.” [HR An Nasa-i, dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani].

    m. Dibenci berjalan di atas kuburan dengan mengenakan alas kaki tanpa ada udzur. Namun apabila ada udzur,

    seperti tempatnya sangat panas atau terdapat banyak duri, maka tidak mengapa berjalan dengan mengenakan

    sandal. Didalam hadits Basyir bin Nahik, ia berkata: Ketika aku berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa

    sallam , tiba-tiba ada seseorang yang berjalan di kuburan dengan mengenakan sandal.

    12 Menutu" Aurat Jena+ah

    Dianjurkan menutup aurat jenazah ketika memandikannya. Dan melepaspakaiannya, serta menutupinya dari pandanan !ran "anyak. #e"a" jenazah "arankali "erada dalam k!ndisi yan tidak layak untuk dilihat.#e"aiknya papan pemandian sedikit mirin ke arah kedua kakinya aar airdan apa$apa yan keluar dari jasadnya mudah menalirdarinya. http377www.miroyber8.blogspot.om7 

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    13/18

    13

    32 Tata #ara Memandikan Jena+ah

    #e!ran petuas memulai denan melunakkan persendian jenazah terse"ut.%pa"ila kuku$kuku jenazah itu panjan, maka dip!t!ni. Demikian pula "uluketiaknya. %dapun "ulu kelamin, maka janan mendekatinya, karena itu

    merupakan aurat "esar. &emudian petuas menankat kepala jenazahhina hampir mendekati p!sisi duduk. 'alu menurut perutnya denanperlahan untuk meneluarkan k!t!ran yan masih dalam perutnya.(endaklah memper"anyak siraman air untuk mem"ersihkan k!t!ran$k!t!ranyan keluar.

    )etuas yan memandikan jenazah hendaklah menenakan lipatan kainpada tanannya atau sarun tanan untuk mem"ersihkan jasadnya*mem"ersihkan +u"ul dan du"ur jenazah tanpa harus melihat ataumenyentuh lansun auratnya, jika jenazah "erusia tujuh tahun ke atas.

    42 Mewudhukan Jena+ah

    &emudian petuas "erniat *dalam hati untuk memandikan jenazah sertamem"a-a "asmalah. 'alu petuas me$udhu$i jenazah terse"utse"aaimana udhu untuk shalat. /amun tidak perlu memasukkan air kedalam hidun dan mulut jenazah, tapi -ukup denan memasukkan jari yantelah di"unkus denan kain yan di"asahi di antara "i"ir jenazah lalu

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    14/18

    14

    men!s!k iinya dan kedua lu"an hidunnya sampai"ersih. http377www.miroyber8.blogspot.om7 

    #elanjutnya, dianjurkan aar men-u-i ram"ut dan jen!tnya denan "usaperasan daun "idara atau denan "usa sa"un. Dan sisa perasan daun "idara

    terse"ut diunakan untuk mem"asuh sekujur jasad jenazah.

    52 Membasuh Tubuh Jena+ah

    #etelah itu mem"asuh an!ta "adan se"elah kanan jenazah. Dimulai darisisi kanan tenkuknya, kemudian tanan kanannya dan "ahu kanannya,kemudian "elahan dadanya yan se"elah kanan, kemudian sisi tu"uhnyayan se"elah kanan, kemudian paha, "etis dan telapak kaki yan se"elahkanan.

    #elanjutnya petuas mem"alik sisi tu"uhnya hina mirin ke se"elah kiri,

    kemudian mem"asuh "elahan pununnya yan se"elah kanan. &emudian

    denan -ara yan sama petuas mem"asuh an!ta tu"uh jenazah yan

    se"elah kiri, lalu mem"alikkannya hina mirin ke se"elah kanan dan

    mem"asuh "elahan punun yan se"elah kiri. Dan setiap kali mem"asuh

    "aian perut jenazah terse"ut keluar k!t!ran darinya, hendaklah

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    15/18

    15

    di"ersihkan.

    ,anyaknya memandikan 6 %pa"ila sudah "ersih, maka yan aji" adalah

    memandikannya satu kali dan mustaha" *sunnah tia kali. %dapun jika

    "elum "isa "ersih, maka ditam"ah lai memandikannya sampai "ersih atau

    sampai tujuh kali *atau le"ih jika meman di"utuhkan. Dan disunnahkan

    untuk menam"ahkan kapur "arus pada pemandian yan terakhir, karena

    "isa meanikan jenazah dan menyejukkannya. leh karena itulah

    ditam"ahkannya kapur "arus ini pada pemandian yan terakhir aar "aunya

    tidak hilan. http377www.miroyber8.blogspot.om7 

    Dianjurkan aar air yan dipakai untuk memandikan jenazah adalah air yan

    sejuk, ke-uali jika petuas yan memandikan mem"utuhkan air panas untuk

    menhilankan k!t!ran$k!t!ran yan masih melekat pada jasad terse"ut.

    Di"!lehkan jua menunakan sa"un untuk menhilankan k!t!ran. /amun

     janan menerik atau men!s!k tu"uh jenazah denan keras. Di"!lehkan

     jua mem"ersihkan ii jenazah denan siak atau sikat ii. Dianjurkan

     jua menyisir ram"ut jenazah, se"a" ram"utnya akan uur dan "erjatuhan.

    #etelah selesai dari memandikan jenazah ini, petuas menelapnya

    *menhandukinya denan kain atau yan semisalnya. &emudian mem!t!n

    kumisnya dan kuku$kukunya jika panjan, serta men-a"uti "ulu ketiaknya

    *apa"ila semua itu "elum dilakukan se"elum memandikannya dan

    diletakkan semua yan dip!t!n itu "ersamanya di dalam kain kaan.

    &emudian apa"ila jenazah terse"ut adalah anita, maka ram"ut kepalanya

    dipilin *dipintal menjadi tia pilinan lalu diletakkan di "elakan

    *pununnya.

    0eringatan 6

    7 %pa"ila masih keluar k!t!ran *seperti tinja, air seni atau darah setelah

    di"asuh se"anyak tujuh kali, hendaklah menutup kemaluannya *tempat

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    16/18

    16

    keluar k!t!ran itu denan kapas, kemudian men-u-i kem"ali an!ta yan

    terkena najis itu, lalu jenazah diudhukan kem"ali. #edankan jika setelah

    dikaani masih keluar jua, tidaklah perlu diulani memandikannya, se"a"

    hal itu akan sanat merep!tkan.

    7 %pa"ila jenazah meninal dunia dalam keadaan menenakan kain ihram

    dalam ranka menunaikan haji atau umrah, maka hendaklah dimandikan

    denan air ditam"ah perasaan daun "idara seperti yan telah dijelaskan di

    atas. /amun tidak perlu di"u"uhi eanian dan tidak perlu ditutup

    kepalanya *"ai jenazah pria. erdasarkan sa"da asulullah shallallahu

    alaihi assalam menenai sese!ran yan aat dalam keadaan "erihram

    pada saat menunaikan haji.

    7 ran yan mati syahid di medan peran tidak perlu dimandikan, namun

    hendaklah dimakamkan "ersama pakaian yan melekat di tu"uh mereka.

    Demikian pula mereka tidak perlu dishalatkan.

    7 anin yan uur, "ila telah men-apai usia 4 "ulan dalam kandunan,

     jenazahnya hendaklah dimandikan, dishalatkan dan di"eri nama "ainya.

    %dapun se"elum itu ia hanyalah sekerat dain yan "!leh diku"urkan di

    mana saja tanpa harus dimandikan dan dishalatkan.

    7 %pa"ila terdapat halanan untuk memandikan jenazah, misalnya tidak ada

    air atau k!ndisi jenazah yan sudah ter-a"ik$-a"ik atau !s!n, maka

    -ukuplah ditayamumkan saja. aitu salah se!ran di antara hadirin menepuk

    tanah denan kedua tanannya lalu menusapkannya pada ajah dan kedua

    punun telapak tanan jenazah. http377www.miroyber8.blogspot.om7 

    7 (endaklah petuas yan memandikan jenazah menutup apa saja yan

    tidak "aik untuk disaksikan pada jasad jenazah terse"ut, misalnya keelapan

    yan tampak pada ajah jenazah, atau -a-at yan terdapat pada tu"uh

     jenazah, dll.

    1. Kafan-kafan mesti sudah disiapkan setelah selesai memandikan jenazah dan

    menghandukinya

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    17/18

    17

    Mengkafani jenazah hukumnya wajib dan hendaklah kain kafan tersebut dibeli dari harta si mayit.Hendaklah didahulukan membeli kain kafannya dari melunaskan hutangnya, menunaikan wasiatnya danmembagi harta warisannya. Jika si mayit tidak memiliki harta, maka keluarganya bolehmenanggungnya. 2.Mengkafani Jenazah

    Dibentangkan tiga lembar kain kafan, sebagiannya di atas sebagian yang lain. Kemudian didatangkanjenazah yang sudah dimandikan lalu diletakkan di atas lembaran-lembaran kain kafan itu dengan posisitelentang. Kemudian didatangkan hanuth yaitu minyak wangi parfum! dan kapas. "alu kapas tersebutdibubuhi parfum dan diletakkan di antara kedua pantat jenazah, serta diken#angkan dengan se#arikkain di atasnya seperti melilit popok bayi!. Kemudian sisa kapas yang lain yang sudah diberi parfum diletakkan di atas kedua matanya, kedualubang hidungnya, mulutnya, kedua telinganya dan di atas tempat-tempat sujudnya, yaitu dahinya,hidungnya, kedua telapak tangannya, kedua lututnya, ujung-ujung jari kedua telapak kakinya, dan jugapada kedua lipatan ketiaknya, kedua lipatan lututnya, serta pusarnya. Dan diberi parfum pula antarakafan-kafan tersebut, juga kepala jenazah.

    $elanjutnya lembaran pertama kain kafan dilipat dari sebelah kanan dahulu, baru kemudian yangsebelah kiri sambil mengambil handuk%kain penutup auratnya. Menyusul kemudian lembaran kedua danketiga, seperti halnya lembaran pertama. Kemudian menambatkan tali-tali pengikatnya yang berjumlahtujuh utas tali. "alu gulunglah lebihan kain kafan pada ujung kepala dan kakinya agar tidak lepasikatannya dan dilipat ke atas wajahnya dan ke atas kakinya ke arah atas!. Hendaklah ikatan talitersebut dibuka saat dimakamkan. Dibolehkan mengikat kain kafan tersebut dengan enam utas tali ataukurang dari itu, sebab maksud pengikatan itu sendiri agar kain kafan tersebut tidak mudah lepasterbuka!.

  • 8/18/2019 Niat Shalat Mayyit

    18/18

    18