Author
linda-mc
View
2.255
Download
3
Embed Size (px)
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMALDENGAN KELUHAN PEGAL-PEGAL SETELAH
MELAHIRAKAN DI BPS CAHAYA HATI
Disusun Oleh :
SETYA RININIM. 06242089
POLITEKNIK DEPARTEMEN KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN METRO
2007/2008 LANDASAN TEORI
Definisi
Masa nifas adalah dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan mencakup
enam minggu berikutnya.
Menurut Prawirohardjo, 1991, masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
setelah kira-kira 6 minggu akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali
seperti sediakala dalam waktu 3 bulan.
Menurut Syaifuddin, 2002, masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kurang
lebih selama 6 minggu.
Dapat disimpulkan bahwa masa nifas adalah masa persalinan alat-alat kandungan
setelah melahirkan yang berlangsung kira-kira 6 minggu dan kembali seperti keadaan
sebelum ada kehamilan dan memerlukan waktu selama 3 bulan.
Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu :
a. Perubahan fisik
b. Involusi uterus dan pengeluaran lokhea
c. Laktasi dan pengeluaran ASI
d. Perubahan sistem tubuh lainnya
e. Perubahan psikis
Keluhan ibu dengan pegal-pegal biasanya dirasakan setelah post partum, hal ini
disebabkan karena penggunaan energi atau tenaga dalam jumlah yang besar oleh
tubuh saat persalinan, juga posisi tubuh ibu saat meneran dengan mengangkat
bokong. Keadaan ini merupakan perubahan fisiologis pada saat post partum. Untuk
itu diperlukan penatalaksanaan dengan beristirahat yang cukup dan mobilisasi dini
yang tepat, serta jelaskan kondisi ini pada ibu agar ibu tidak khawatir dengan
keadaannya yang dapat meningkatkan kecemasan pada ibu nifas.
Gambaran Klinis
Perubahan yang terjadi selama masa nifas :
a. Sistem Vaskuler
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah 300-500 cc, bila melalui S.C
kehilangan darah dapat 2 kali lipat. Perubahan yang terjadi dari volume darah dan
hemotokrit dan baru stabil setelah 4-6 minggu, setelah melahirkan short akan
hilang dengan tiba-tiba volume darah ibu relatif akan bertambah.
b. Sistem Reproduksi
1. Involusi Uterus
Uterus atau rahim yang berbobot 60 gram sebelum hamil secara perlahan-lahan
bertambah besar hingga 1 kg selama masa kehamilan, dan setelah persalinan akan
kembali ke keadaan sebelum hamil.
Proses involusi uterus :
a. Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot
uterine.Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan yang telah sempat
mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula selama kehamilan.
b. Terdapat polymorph phagolitik dan macrophages didalam sistem vaskuler dan
sistem limhatik
c. Efek oksitosin (cara bekerjanya oksitosin)
Penyebab kontraksi dan retraksi otot uterine sehingga akan mengkompres
pembuluh darah yang menyebabkan akan mengurangi suplai darah ke uterus.
Proses ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta
serta mengurangi perdarahan.
Involusi uterus dapat dijlihat dari luar dengan memeriksa fundus uterus dari luar.
Segera setelah TFU 2 cm dibawah pusat, 12 jam kemudian kembali 1 cm dibawah
pusat, kemudian menurun 1 cm setiap hari. Pada hari pertama sampai hari kedua
setelah persalianan TFU 1 cm dibawah pusat. Pada hari 3-4 fundus uteri 2 jari
dibawah pusat. Pada hari 5-7 TFU setengah pusat sympisis, hari ke-10 tidak
teraba.
2. Involusi Tempat Plasenta
Setelah persalinan tempat persalinan merupakan tempat dengan permukaan kasar,
tidak rata dan kira-kira sebesar telapak tangan. Luka ini dengan cepat mengecil
pada akhir minggu kedua hanya sebesar 3-4 cm, pada akhir nifas 1-2 cm.
Penyembuhan luka bekas plasenta lekas sekali sembuh tidak menimbulkan parut.
3. Perubahan Pada Perineum, Vagina, dan Vulva
Berkurangnya sirkulasi progesteron mempengaruhi otot-otot pada panggul,
perineum, vagina dan vulva. Proses ini membantu pemulihan kearah elastisitas
normal dari ligamentum otot rahim. Ini merupakan proses bertahap yang akan
berguna apabila ibu melakukan ambulasi dini, senam nifas dan mencegah
timbulnya konstipasi. Progesteron juga meningkatkan pembuluh darah pada
vagina dan vulva selama kehamilan dan persalinan biasanya menyebabkan
timbulnya beberapa hematoma dan edema pada jaringan ini dan perineum.
4. Lochea
Lochea adalah ekskresi caiaran selama masa nifas. Lochea berbau amis dan
mengalami perubahan karena proses involusi.
a. Locha Rubra
Lochea rubra pada hari pertama sampai keempat masa post partum. Warnanya
merah yang mengandung darah dari perobekan/luka pada plasenta dan serabut
dari desi dua dan chorion
b. Lochea Serosa
Lochea ini berwarna kecoklatan, muncul pada hari ke 5-9. Lochea ini
mengandung lebih sedikit darah dan lebih banyak serum dan leukosit.
c. Lochea Alba
Warnanya lebih pucat, putih kekuningan dan mengandung leukosit, selaput
lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.
Apabila lochea yang dikeluarkan lebih lama kemungkinan :
Tertinggalnya sisa plasenta
Ibu yang tidak menyusui anaknya
Infeksi jalan lahir
Perubahan pengeluaran lochea menunjukkan keadaan yang abnormal :
1. Perdarahan berkepanjangan
2. Pengeluaran lochea tertahan
3. Lochea purulenta
4. Rasa nyeri yang berlebihan
5. Dengan memperhatikan bentuk perubahan dapat diduga
6. Terdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan
7. Terjadi infeksi intrauterine
c. Laktasi
Hormon progesteron dan estrogen menghambat pengeluaran prolaktin. Dengan
lahirnya plasenta kadar estrogen dan progesteron menurun sehingga penekanan
prolaktin meningkat dalam darah dan memegang peranan penting dalam proses
pembentukan :
1. Reflek Prolaktin .
Reflek ini merupakan reflek neurohormone yang mengatur produksi ASI
kontinuitas.
Sekresi prolaktin tergantung dari :
a. Hisapan bayi
b. Seringnya menyusui
c. Jarak antara waktu menyusui
2. Reflek Let Down
Reflek pemancaran ASI karena rangsangan pada papila dan aerola mamae
waktu bayi menghisap. Reflek ini merupakan reflek psikomatik yang sangat
dipengaruhi oleh emosi.
d. Sistem Perkemihan
Dinding kandung kemih memperlihatkan oedem dan hyperemia. Kadang-kadang
oedem tergonium. Pada hyperemia kandung kemih selama nifas kurang sensitif
dan kapasitas kandung kemih juga bertambah, sehingga volume penuh atau
sesudah BAK masih tertinggal urine residual. Sisa urine ini dan trauma pada
kandung kemih waktu persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilaktasi ureter
dan pyelum normal kembali dalam 2 minggu.
e. Sistem Gastro Intestinal
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melahirkan. Hal ini karena alat
pencernaan mendapat tekanan waktu melahirkan, dehidrasi, hemoroid dan laserasi
jalan lahir. Supaya BAB kembali lancar dapat diberi makanan yang mengandung
serat dan pemberian cairan yang cukup. Bila masih belum bisa BAB dalam waktu
2-3 hari dapat ditolong dengan Huknah.
f. Tanda-tanda Vital
1. Suhu Tubuh : Suhu tubuh post partum meningkat + 37,50-380C,
karena terjadi dehidrasi persalinan, tetapi suhu
akan kembali normal.
2. Nadi : Setelah melahirkan 100 x/menit karena kelelahan,
perdarahan, nyeri dan infeksi
3. Tekanan Darah : Biasanya tidak berubah, kemungkinannya karena
ada perdarahan
4. Pernafasan : Bila suhu dan denyut nadi tidak normal,
pernafasan akan mengikutinya.
g. Otot-otot Abdominal
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi
biasanya pulih kembali dalam waktu 6 minggu pada waktu esthemis, terjadi
diastosis dari otot rectus abdominus untuk mengencangkan kembali otot perut
maka dilakukan senam nifas.
h. Perubahan Psikis dan Sosial
Kebanyakan wanita dalam minggu pertama setelah melahirkan menunjukkan
gejala-gejala depresi dari tingkat ringan sampai berat.
Faktor-faktor yang menyebabkan :
1. Ketakutan yang berlebihan dalam masa hamil
2. Riwayat psikiatri yang abnormal
3. Riwayat perkawinan yang abnormal
4. Riwayat obstetri yang abnormal
5. Riwayat kelahiran mati/cacat
6. Penyebab lain
Penatalaksanaan Kebidanan Pasca Bersalin
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan
bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah
yang terjadi. (Prawirohardjo).
Kunjungan
Waktu Tujuan
1 6-8 jam setelah
persalinan
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan : rujuk bila perdarahan berlanjut.
c. Memberikan konseling pada ibu atau
salah satu anggota keluarga bagaiman
mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri.
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara Ibu dan BBL
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia jika petugas kesehatan
menolong persalinan, ia harus tinggal dengan
ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayinya
dalam keadaan stabil.
2 6 hari setelah
persalinan
a. Memastikan involusi berjalan normal:
uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
3 2 minggu setelah a. Memastikan involusi berjalan normal:
persalinan uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit
e. Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
4 6 minggu setelah
persalinan
Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit
yang ibu atau bayi alami dan memberikan
konseling untuk KB secara dini
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN
KELUHAN PEGAL-PEGAL SETELAH MEALAHIRKAN
TERHADAP Ny.W DI BPS CAHAYA HATI
I. Pengumpulan Data Dasar, Tanggal 12 November 2006
A. Identitas
Nama Istri : Ny.Wiwit Nama Suami : Tn.Sugeng
Umur : 25 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl.Manggis No.199 Alamat : Jl.Manggis No.199
Yukum Jaya Yukum Jaya
B. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Ibu post partum hari ke-1 tanggal 12 November 2006, ibu mengatakan
seluruh badannya pegal-pegal, perut mules, dan ASI belum keluar
2. Riwayat Persalinan
P2A0, ibu melahirkan pada tanggal 12 November 2006 pukul 13.00 Wib.
Kala I : Lamanya 7 jam, berlangsung normal, dan
mengeluarkan bloodslym
Kala II : Lamanya 40 menit, pukul 13.00 Wib persalinan
pervaginam, jenis kelamin bayi laki-laki, BB:
2800gram, PB: 49 cm, tidak ada cacat, keadaan
umum baik, jumlah perdarahan + 50 cc.
Kala III : Lamanya 15 menit, pukul 13.15 Wib, plasenta lahir
spontan lengkap, berat plasenta + 500gram,
kotiledon lengkap, jumlah perdarahan + 100 cc
Kala IV : Pengawasan selama 2 jam berlangsung normal,
kontraksi uterus baik, jumlah perdarahan + 100 cc,
tidak ada Heacting, keadaan umum baik, TD:
110/80mmHg, RR:20 x/menit, pols 78 x/menit,
suhu 370C.
Lama persalinan kala I s/d kala IV 9 jam 55 menit. Tidak terjadi
penyulit atau komplikasi selama persalinan berlangsung. Tindakan dan
pengobatan selama persalinan : diberikan oksitosin 10 unit IM,
dilakukan peregangan tali pusat terkendali.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu post partum 12 November 2006 pukul 13.00 Wib, mengatakan
perutnya mules, badan terasa pegal-pegal sehingga sulit untuk
bergerak dan ibu takut tidak bisa menyusui bayinya karena ASI belum
keluar.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita suatu penyakit menular atau
penyakit keturunan yang memerlukan perawatan khusus.
5. Pola Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Sebelum melahirkan : Ibu makan 3 x sehari dengan porsi
sedang, 1 piring nasi, 1 mangkok sayur,
lauk pauk, buah dan susu.
Sesudah melahirkan : Ibu makan dengan porsi kecil 1/2 piring
nasi, 1 mangkok sayur, lauk pauk, buah
dan susu.
b. Eliminasi
BAB sebelum melahirkan : 1-2 x/hari
sesudah melahirkan : 1 x/hari
BAK sebelum melahirkan : 5-6 x/hari
sesudah melahirkan : 2 x/hari
c. Istirahat
Sebelum melahirkan : Ibu tidur 7-8 jam sehari
Sesudah melahirkan : Ibu tidur 6 jam sehari.
d. Aktivitas
Sebelum melahirkan : Ibu biasa melakukan aktivitas /
kegiatan rumah tangga sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Sesudah melahirkan : Ibu masih sering ditempat tidur,
karena ibu merasa badannya pegal-
pegal, untuk pekerjaan ibu rumah
tangga masih dibantu oleh adiknya,
perawatan terhadap bayinya juga
masih dibantu oleh ibunya.
e. Personal Hygiene
Sebelum melahirkan : Ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi
3 x sehari,
Ibu mengganti pakaian setiap habis
mandi
Sesudah melahirkan : Ibu mandi 2 x sehari, menggosok gigi
3 x sehari,
Ibu mengganti pakaian setiap habis
mandi,
Ibu mengganti softex 2 x sehari
f. Keadaan psikosial
a. Ibu dan keluarga merasa bahagia dengan kelahiran bayinya,
tetapi ibu merasa takut bila ibu tidak bisa merawat bayinya
dengan baik.
b. Ibu takut tidak bisa menyusui karena ASI belum keluar
c. Ibu mengatakan badannya terasa pegal-pegal
C. Pemeriksaan Fisik Post Partum
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Ibu tampak baik, tapi sedikit lemah
Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/menit
Nadi : 78 x/menit Suhu : 370C
3. Pemeriksaan fisik
Rambut : Mudah rontok, lepek/berminyak, berketombe,
keadaan kotor, warna rambut hitam, dan lurus
Muka : Tidak ada oedema, dan tidak ada cloasma
gravidarum.
Mata : tidak ada oedema dikelopak mata, konjungtiva
agak pucat, sklera agak ikterik, fungsi
penglihatan baik, dan simetris
Hidung : Keadaan bersih, fungsi penciuman baik, tidak
ada polip
Mulut/gigi : Keadaan cukup bersih, gigi lengkap, tidak ada
caries gigi, dan tidak ada stomatitis
Telinga : Keadaan bersih, fungsi pendengaran baik, dan
simetris
Leher : Tidak ada pembesaran vena jugularis dan
kelenjar tyroid
Dada : Mamae simetris, puting susu menonjol,ada
pembengkakan pada payudara,dan ASI belum
keluar, gerakan dada saat inspirasi dan
ekspirasi seirama, tidak terdengar ronchi dan
whezing, suara nafas baik
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, uterus teraba keras
dan berkontraksi, vesika urinaria kosong
Pinggang : Nyeri tekan pada daerah pinggang
Genitelia : Kotor oleh bekas lendir dan darah, lochea
rubra, bau amis normal, tidak ada heacting,
tidak ada oedema dan varises
Ekstremitas Atas : Fungsi pergerakan baik, tidak ada oedema dan
varises, simetris kiri dan kanan, tidak ada
cacat, keadaan baik
Ekstremitas Bawah : Fungsi pergerakan baik, tungkai tidak ada
oedema dan varises, tidak ada cacat, keadaan
baik
II. Interpretasi Data Dasar
1. Diagnosa
Ibu P2A0 post partum hari pertama dengan keluhan badannya pegal-pegal.
Dasar :
Ds : Ibu melahirkan tanggal 12 November 2006 pukul 13.00 Wib
Ibu mengatakan badannya terasa pegal-pegal dan belum bisa
beraktifitas sendiri.
Do : Partus spontan pukul 13.00 Wib
Ibu masih kelihatan kelelahan karena badannya pegal-pegal
hal ini terlihat dari ibu yang belum beraktifitas sendiri.
TFU 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus baik
Pengeluaran pervaginam berupa lochea rubra
ASI belum keluar.
2. Masalah
a. Keterbatasan aktifitas
Ds : Ibu mengatakan masih lemah bila ingin bergerak karena
badannya terasa pegal dan perutnya masih terasa mulas.
Do : Ibu post partum hari pertama.
Tidak ada laserasi, tidak ada heacting perineum, dan genitalia
kotor.
Ibu tampak lelah dan cemas dengan keadaannya.
b. Gangguan Pemenuhan ASI.
Ds : Ibu mengatakan takut tidak bisa menyusui karena ASI belum
keluar.
Ibu mengatakan belum tahu cara perawatan payudara
Do : Ibu post partum hari pertama
ASI belum keluar
3. Kebutuhan
a. Early ambulation dan senam nifas
Dasar : Ibu post partum hari pertama
Badan masih terasa pegal-pegal
b. Post Natal Breast Care
Dasar : Ibu post partum hari pertama
Ibu takut tidak dapat menyusui bayinya karena ASI belum
keluar
c. Personal Hygiene terutama didaerah genitalia
Dasar : Ibu post partum hari pertama
Keadaan genetalia kotor bekas lendir, darah, pengeluaran
pervaginam lochea rubra
d. Istirahat
Dasar : Ibu post partum hari pertama dan mengatakan badannya
terasa lemah
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Kolaborasi dengan dokter bila terjadi komplikasi post partum.
IV. Kebutuhan Terhadap Intervensi dan Kolaborasi
Lakukan kolaborasi segera dengan dokter bila terjadi masalah yang
memerlukan penanganan segera.
V. Perencanaan
1. Ibu post partum hari pertama dengan keluhan pegal-pegal
a. Jelaskan kondisi ibu saat ini
b. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan early ambulation
d. Anjurkan pada ibu agar mengurangi rutinitas pekerjaan yang biasa
dilakukan ibu sehari-hari,misalnya mengepel lantai,mencuci baju dan
lainnya.
e. Libatkan keluarga agar membantu aktivitas ibu
f. Evaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap penjelasan bidan.
2. Pemenuhan kebutuhan tentang post natal breast care
a. Ajarkan pada ibu tekhnik menyusui yang benar
b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI bagi bayinya
c. Libatkan keluarga dalam melakukan tindakan
d. Evaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap penjelasan bidan.
3. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
a. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri
b. Anjurkan ibu untuk mengganti doek bila sudah tidak nyaman
c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan bidan.
VI. Implementasi
1. Ibu post partum hari pertama dengan keluhan pegal-pegal
a. Menjelaskan kondisi ibu bahwa pegal-pegal yang dirasakan oleh ibu
adalah fisiologis dan akan sembuh setelah ibu cukup istirahat dan
dapat mengatur pergerakan secara bertahap karena ibu saat ini dalam
keadaan sehat dan nifas yang normal. Rasa pegal ini disebabkan oleh
penggunaan energi yang banyak saat persalinan.
b. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat karena tubuh memerlukan
istirahat dalam proses pemulihan tenaga yang telah digunakan selama
persalinan dan istirahat akan mempengaruhi produksi ASI.
c. Menganjurkan ibu untuk early ambulation seperti miring kiri dan
kanan, duduk-duduk dan berjalan-jalan secara bertahap.
d. Menganjurkan ibu untuk tidak melakukan rutinitas sehari-hari seperti
menyapu, mengepel, mencuci, memasak dan lain-lain. Untuk rutinitas
sehari-hari dapat dibantu oleh keluarga.
e. Melibatkan keluarga untuk membantu kegiatan ibu sehari-hari dan
membantu dalam melatih pergerakan ibu secara bertahap.
f. Mengevaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap penjelasan dari
bidan yaitu pegal-pegal yang dirasakan ibu adalah fisiologis. Dan akan
sembuh dengan istirahat yang cukup.
2. Pemenuhan kebutuhan post natal breast care
a. Mengajarkan pada ibu tentang tehnik menyusui yaitu dengan
membersihkan payudara sebelum dan sesudah menyusui, melakukan
pemijatan pada daerah payudara, menganjurkan ibu untuk tetap
menyusui bayinya, meskipun ASI belum keluar, dan menyusui bayi
hendaknya mulut bayi masuk sampai areola mamae.
b. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI bagi bayinya, bahwa
ASI akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Untuk
daya tahan tubuh terhadap infeksi, jadi meskipun ASI belum keluar
bayi harus tetap menyusui untuk merangsang produksi ASI
c. Melibatkan keluarga dalam melakukan perawatan payudara dan
memberikan dukungan semangat kepada ibu tetap melakukan
perawatan payudara.
d. Mengevaluasi pemahaman ibu dan keluarga terhadap penjelasan
petugas yaitu mengerti tentang tehnik perawatan payudara dan
pentingnya ASI bagi bayinya.
3. Pemenuhan kebutuhan personal hygiene
a. Menganjurkan ibu utnuk tetap menjaga kebersihan diri misalnya
dengan mandi 2 kali sehari, keramas 2 hari sekali, sikat gigi, dan
berganti pakaian sehabis mandi.
b. Menganjurkan ibu untuk mengganti doek sehabis mandi atau bila ibu
sudah merasa tidak nyaman
c. Mengevaluasi pemahaman ibu tentang kebersihan diri
VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisinya bahwa pegal-pegal yang dialami oleh ibu
adalah normal dan untuk memulihkan kembali keadaannya, ibu
beristirahat yang cukup.
2. Ibu sudah dapat miring kekiri dan kanan, serta dan berjalan-jalan secara
bertahap
3. Ibu mengerti tentang teknik menyusui yang benar dan mengerti tentang
pentingnya ASI bagi bayinya.
4. Ibu sudah dapat melakukan perawatan kebersihan diri dan mengganti doek
setelah mandi atau bila ibu sudah merasa tidak nyaman.
5. Keluarga sudah dapat melibatkan diri dengan memberikan bantuan kepada
ibu melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari, membantu berlatih
pergerakan dan memberikan dukungan psikologis.
CATATAN PERKEMBANGAN
Kunjungan I tanggal 13 November 2006 (2 hari post partum)
S : Ibu mengatakan pegal-pegal yang dirasakan sudah sedikit berkurang
Ibu mengatakan sudah beristirahat sebentar sehingga lelah berkurang
Ibu mengatakan ASI belum keluar
Ibu mengatakan sudah BAK 5-6 x dan BAB 1 kali
O : Keadaan ibu membaik sehingga ibu mulai belajar beraktifitas sendiri secara
perlahan-lahan. Walaupun rasa pegal masih dirasakan oleh ibu
Involusi uterus baik dan kontraksi baik (keras)
Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat
ASI belum keluar
Pengeluaran pervaginam lochea rubra
Eliminasi : BAK : 3-4 x/sehari
BAB : 1 x BAB setelah melahirkan
Tanda-Tanda Vital :
a. TD : 110/80 mmHg c. Pols : 76 x/menit
b. RR : 22 x/menit d. Suhu : 36,90C
A : Diagnosa : Post partum hari ke-2 dengan keluhan pegal-pegal
Dasar : Ibu partus tanggal 12 November 2006 pukul : 13.00 Wib
Ibu masih merasakan badannya pegal-pegal
Pengeluaran pervaginam lochea rubra
TFU 2 jari bawah pusat
Kontraksi uterus baik
Masalah : Gangguan aktifitas
Dasar : Ibu sudah mulai beraktifitas sendiri secara perlahan-lahan
walaupun belum maksimal karena ibu masih sedikit
merasakan pegal-pegal.
Kebutuhan : Cukup istirahat, early ambulation, konseling perawatan
payudara dan tehnik menyusui yang benar. Serta nutrisi yang
adekuat untuk pemulihan tenaga.
P : 1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya bahwa pegal-pegal yang
dirasakan ibu adalah normal. Pegal-pegal ini disebabkan karena
panggunaan energi yang besar selama persalinan.
2. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup untuk memulihkan
tenaga.
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilasi dini misalnya dengan
berlatih pergerakan dengan berjalan-jalan secara bertahap.
4. Anjurkan pada ibu senam nifas
a. Mengajarkan ibu senam nifas
b. Memberitahu ibu manfaat senam nifas yang dapat mengurangi rasa
pegal.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan daerah genitalia dengan
mengganti doek setelah mandi atau bila ibu merasa tidak nyaman.
6. Mengobservasi proses involusi :
a. TFU 2 jari dibawah pusat
b. Kontraksi uterus keras/baik
c. Perdarahan normal, pengeluaran pervaginam lochea rubra
d. Kandung kemih kosong
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang
bergizi dan penting sebagai pemenuhan kebutuhan dalam pemberian
ASI yaitu mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan 3 hari lagi atau pada
tanggal 17 November 2006.
Kunjungan II, Tanggal 17 November 2006 (5 hari post partum)
S : Ibu mengatakan pegal-pegal sudah agak tidak terasa dan tidak terlalu lemah
Ibu mengatakan ASI sudah mulai keluar
O : Keadaan umum ibu baik dengan sedikit melakukan aktivitas sendiri, namun
masih merasakan pegal-pegal.
TFU 1/2 simpisis pusat, kontraksi uterus baik.
Lochea Rubra
ASI sudah keluar
Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg Pols : 80 x/menit
RR : 19 x/menit Suhu : 36,80C
Eliminasi : 3-4 x sehari BAK, dan sudah BAB 3 x setelah melahirkan.
A : Diagnosa : Ibu 5 hari post partum
Dasar : Ibu masih sedikit merasa pegal-pegal dan tidak terlalu
lemah dan belum melakukan aktifitas, tetapi sudah bisa
berjalan, dengan menggendong bayinya, walaupun
perlahan.
Daerah alat genitalia bersih.
Pola makan sudah teratur.
Kebutuhan : Istirahat, nutrisi yang adekuat untuk pemulihan tenaga
produksi ASI, tetap melakukan latihan pergerakan
P : 1. Menjelaskan pada ibu bahwa keadaannya sudah lebih baik dari kemarin
2. Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup
3. Menganjurkan ibu agar terus latihan senam nifas dengan bimbingan
4. Berikan penyuluhan tentang gizi ibu menyusui :
a. Memberitahu ibu tentang gizi yang baik untuk menyusui
b. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi sayuran hijau
c. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi vitamin A dan pil zat besi
selama 40 hari setelah bersalin.
5. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan bayinya
a. Mengajarkan ibu bagaimana cara merawat tali pusat
b. Mengajarkan ibu cara memandikan bayi
c. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar
6. Observasi proses involusi
a. TFU pertengahan simpisis-pusat
b. Lochea rubra
c. Kontraksi uterus keras/baik
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu setelah
persalinan
Kunjungan III tanggal 26 November 2006 (2 minggu post partum)
S : Ibu mengatakan sudah tidak merasa pegal-pegal lagi setelah melahirkan.
Ibu merasa sudah merasa segar, tidak pusing lagi, dan sudah bisa melakukan
aktivitas sehari-hari walaupun masih dibantu keluarga.
Ibu mengatakan ASI sudah keluar banyak dan bayi minum ASI secara
adekuat.
O : Keadaan umum ibu sudah lebih baik.
Ibu sudah berjalan-jalan sambil menggendong anaknya.
Rasa pegal-pegal sudah tidak dirasakan oleh ibu karena ibu sudah dapat
melakukan rutinitas sehari-hari walaupun masih dibantu keluarga.
TFU tidak teraba, kontraksi uterus baik
Lochea alba
ASI sudah banyak keluar dan bayi minum ASI secara adekuat
Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg Pols : 80 x/menit
RR : 18 x/menit Suhu : 370C
A : Diagnosa : Ibu dengan 2 minggu post partum
Dasar : Ibu sudah tidak merasa pegal-pegal lagi seperti setelah
melahirkan,
Ibu tampak segar dan kuat
Daerah alat genitalia bersih
Kebutuhan : Senam nifas dan peningkatan gizi seimbang
P : 1. Menjelaskan kondisi ibu saat ini sudah lebih baik dan dapat melakukan
aktivitas sehari-hari walaupun masih dibantu
2. Mengajurkan ibu untuk tetap melakukan senam nifas dan cukup istirahat
3. Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi makanan yang bergizi
4. Mengajurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif
5. Berikan konseling KB dimana ibu dianjurkan ber KB setelah 6 minggu
post partum
a. Menjelaskan pada ibu bahwa metode ini dapat mencegah kehamilan
b. Menjelaskan tentang keuntungan dan kekurangan penggunaan KB
c. Menjelaskan cara menggunakan metode ini
d. Memberitahu ibu kapan metode ini dapat mulai digunakan untuk
wanita pasca persalinan yang menyusui
6. Mengobservasi proses involusi :
a. TFU tidak teraba
b. Locha alba
c. Kontraksi uterus keras/baik
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan . Jakarta. Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo (YBPSP)
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo (YBPSP)
Asuhan Post Partum. 2003. Pusdiknaskes / WHO / JHPIEGO
Buku Pegangan Bagi Ibu Post Partum.