17
NIKAH SIRRI & NIKAH MUT’AH : Definisi, Dalil, Hukum & Implikasinya Oleh: Oleh: KOMARUDIN SHI., M.HUM KOMARUDIN SHI., M.HUM

Nikah Siri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nikah Siri

NIKAH SIRRI & NIKAH MUT’AH :Definisi, Dalil, Hukum & Implikasinya

Oleh:Oleh: KOMARUDIN SHI., M.HUM KOMARUDIN SHI., M.HUM

Page 2: Nikah Siri

TA’RIF NIKAH SIRRI

Kata “Sirri” berasal dari bahasa Arab, yang arti harfiyahnya, “rahasia” (secret marriage). Menurut terminologi fiqh Maliki, Nikah sirri, ialah: “Nikah yang atas pesan suami, para saksi merahasiakannya untuk isterinya atau jama’ahnya, sekalipun keluarga setempat” Ibnu Taimiyah dalam kitabnya, Ahkamu al-Zawaj, menyatakan bahwa nikah sirri adalah apabila laki-laki menikahi perempuan tanpa wali dan saksi-saksi, serta merahasiakan pernikahannya. Sehingga langsung dapat disimpulkan, bahwa pernikahan ini bathil menurut jumhur ulama.Wahbah Zuhaili menyatakan bahwa nikah sirri yakni nikah yang dirahasiakan dan hanya diketahui oleh pihak yang terkait dengan akad. Pada akad ini dua saksi, wali dan kedua mempelai diminta untuk merahasiakan pernikahan itu, dan tidak seorangpun dari mereka diperbolehkan menceritakanakad tersebut kepada orang lain.

Page 3: Nikah Siri

NIKAH SIRRI MENURUT FIQH

Menurut pandangan ulama, nikah sirri terbagi menjadi dua:Pertama : Dilangsungkannya pernikahan suami istri tanpa kehadiran wali dan saksi-saksi, atau hanya dihadiri wali tanpa diketahui oleh saksi-saksi. Kemudian pihak-pihak yang hadir (suami-istri dan wali) menyepakati untuk menyembunyikan pernikahan tersebut. Menurut pandangan seluruh ulama fiqih, pernikahan yang dilaksanakan seperti ini batil. Lantaran tidak memenuhi syarat pernikahan, seperti keberadaan wali dan saksi-saksi. Ini bahkan termasuk nikah sifâh (perzinaan) atau ittikhâdzul-akhdân (menjadikan wanita atau lelaki sebagai piaraan untuk pemuas nafsu). �$خ"د ان أ *خ&ذ ات& و ال م,ت �اف&ح ات م,س "ر Bukan pezina dan bukan (pula) wanita …“ غ يyang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya …” [al- Nisâ`/4:25].Kedua : Pernikahan terlaksana dengan syarat-syarat dan rukun-rukun yang terpenuhi, seperti ijab, qabul, wali dan saksi-saksi. Akan tetapi, mereka (suami, istri, wali dan saksi) satu kata untuk merahasiakan pernikahan ini dari telinga masyarakat. Jumhur ulama memandang pernikahan seperti ini sah, tetapi hukumnya dilarang. Sebab, suatu perkara yang rahasia, jika telah dihadiri dua orang atau lebih, maka sudah bukan rahasia lagi. Dilarang, karena adanya perintah Rasul Saw untuk walimah dan menghilangkan unsur yang berpotensi mengundang keragu-raguan dan tuduhan tidak benar. Sedangkan kalangan ulama Malikiyah menilai pernikahan yang seperti ini batil. Karena maksud dari perintah untuk menyelenggarakan pernikahan adalah pemberitahuan, dan ini termasuk syarat sah pernikahan.

Page 4: Nikah Siri

TERMINOLOGI NIKAH SIRRI DI INDONESIA

Dalam konteks masyarakat Indonesia, definisi nikah sirri ada beberapa versi:

1. Pernikahan yang dipandang sah dari segi agama (Islam), namun tidak didaftarkan ke KUA (selaku lembaga perwakilan negara dalam bidang pernikahan).

2. Pernikahan yang dilakukan tanpa kehadiran wali dari pihak perempuan.

3. Pernikahan yang sah dilakukan baik oleh agama maupun secara negara (juga tercatat di KUA), namun tidak disebarluaskan (tidak diadakan walimah/resepsi).Nikah sirri yang banyak dilakukan oleh masyarakat Muslim Indonesia yaitu pernikahan yang sah namun tidak didaftarkan ke KUA. Dalam konteks ini terminologi yang tepat adalah Nikah Sirri = Zawaj ‘Urfi = Nikah dibawah tangan.

Page 5: Nikah Siri

ZAWAJ ‘URFI

Disebut nikah ‘urfi (adat) karena pernikahan ini merupakan adat dan kebiasaan yang berjalan dalam masyarakat muslim sejak masa Nabi Saw dan para sahabat, dimana mereka tidak perlu untuk mencatat akad pernikahan mereka tanpa ada permasalahan dalam hati mereka.Nikah ‘urfi mudah untuk dipalsu dan digugat, berbeda dengan pernikahan resmi yang sulit digugat.Faktor-faktor pendorong nikah ‘urfi:

a. Problem Poligami. b. Undang-undang usia.c. Tempat tinggal yang tidak menetap.d. Faktor Harta/Mahar yang tinggi.e. Faktor Agama. Sebagian orang lebih menempuh jalan ini untuk

memenuhi hasratnya bersama kekasihnya dan tidak ingin terikat dalam suatu pernikahan resmi.

Page 6: Nikah Siri

EFEK NIKAH SIRRI

Diantara efek pernikahan sirri bagi anak & istri:1. Istri tidak bisa menggugat suami, apabila

ditinggalkan oleh suami.2. Penyelesaian kasus gugatan nikah sirri,

hanya bisa diselesaikan melalui hukum adat,tidak bisa di pengadilan agama.

3. Pernikahan sirri tidak termasuk perjanjian yang kuat (mītsāqan ghalīdha) karena tidak tercatat secara hukum.

4. Apabila memiliki anak, maka anak tersebut tidak memiliki status, seperti akta kelahiran. Sebab untuk memperoleh akta kelahiran, disyaratkan adanya akta nikah.

5. Istri tidak memperoleh tunjangan apabila suami meninggal, seperti tunjangan jasa raharja. Apabila suami sebagai PNS, maka istri tidak memperoleh tunjangan perkawinandan tunjangan pensiun suami

6. Anak & istri terancam tidak mendapat hak waris,karena tidak ada bukti administrasi pernikahan.

Page 7: Nikah Siri

MANFAAT PENCATATAN (AKTA) NIKAH

1. Menjaga hak dari kesia-siaan, baik hak suami istri atau hak anak berupa nasab, nafkah, warisan dsb. Catatan resmi ini merupakan bukti otentik yang tidak bisa digugat untuk mendapatkan hak tsb.

2. Menyelesaikan persengketaan antara suami istri atau para walinya ketika mereka berselisih, karena bisa jadi salah satu diantara mereka akan mengingkari suatu hak untuk kepentingan pribadi dan pihak lainnya tidak memiliki bukti karena saksi telah tiada. Maka dengan adanya catatan ini, hal itu tidak bisa diingkari.

3. Catatan dan tulisan akan bertahan lama, sehingga sekalipun yang bertanda tangan telah meninggal dunia namun catatan masih berlaku. Oleh karena itu, para ulama menjadikan tulisan merupakan salah satu cara penentuan hukum.

4. Catatan nikah akan menjaga suatu pernikahan dari pernikahan yang tidak sah, karena akan diteliti terlebih dahulu beberapa syarat dan rukun pernikahan serta penghalang-penghalangnya.

5. Menutup pintu pengakuan dusta dalam pengadilan. Karena bisa saja sebagian orang yang hatinya rusak telah mengakutelah menikahi seorang wanita secara dusta untukmenjatuhkan lawannya dan mencemarkan kehormatanhanya karena mudahnya suatu pernikahan dengan saksi palsu.

Page 8: Nikah Siri

DALIL PELARANGAN NIKAH SIRRI

Apabila pemerintah memandang adanya undang-undang keharusan tercatatnya akad pernikahan, maka itu adalah undang-undang yang sah dan wajib bagi rakyat untuk mematuhinya dan tidak melanggarnya. QS. al-Nisa’: 59

ر� م�ا�أل� و�ل�ى

أ� و� ول� س� الر� ط�يع�واأ� و� الله� ط�يع�وا

أ� ن�وا ء�ام� ال�ذ�ين� ا ي�ه�� ي�اأ

نك�م� م� Kaidah fiqh: بالمصلحة منوط الرعية على اإلمام تصرف اإلسالم فى ضرار وال الضرر Pencatatan perkawinan menjadi suatu keharusan yang

dilakukan karena membawa kemaslahatan yang lebih besar bagi umat Islam. Ada kaidah fiqh ودرء المصالح ودرء جلب المصالح جلب menarik kemaslahatan dan menolak) المفاسدالمفاسدkemudaratan). Ulama ushul fiqh mengklaim bahwa apabila ada aturan hukum yang dibuat manusia nyata maslahatnya dan tidak bertentangan dengan nash, ia dapat disebut bagian dari hukum itu sendiri.

Page 9: Nikah Siri

KESIMPULAN HUKUM NIKAH SIRRI

Nikah sirri yang diartikan menurut terminologi fiqh, dilarang dan tidak sah menurut hukum Islam, karena ada unsur sirri (dirahasiakan nikahnya), yang bertentangan dengan ajaran Islam dan bisa mengundang fitnah dan tuhmah, serta dapat mendatangkan madarat/resiko berat bagi pelakunya dan keluarganya. Nikah sirri juga tidak sah menurut hukum positif, karena tidak melaksanakan ketentuan hukum munakahat yang baku dan benar, dan tidak pula diadakan pencatatan nikahnya oleh KUA. Nikah dibawah tangan hukumnya sah menurut hukum Islam sepanjang tidak motif “sirri”, karena telah memenuhi ketentuan syari’ah yang benar. Nikah dibawah tangan tidak sah menurut hukum positif, karena tidak memenuhi peraturan UU yang berlaku dalam hukum perkawinan.Nikah ‘urfi banyak mengandung persoalan (mafsadat/ mudharat). Sehingga dalam perspektif syari’at,nikah ‘urfi, walau sah secara fiqh, tetapi perludihindari.

Page 10: Nikah Siri

NIKAH MUT’AHMut’ah identik dengan kata tamattu’ yang berarti bersenang-senang atau menikmati. Secara istilah, mut’ah berarti seorang laki-laki menikahi seorang wanita dengan memberikan sejumlah harta tertentu dalam waktu tertentu, pernikahan ini akan berakhir sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan tanpa talak serta tanpa kewajiban memberi nafkah atau tempat tinggal dan tanpa adanya saling mewarisi antara keduanya jika meninggal sebelum berakhirnya masa nikah mut’ah itu.Nikah Mut’ah disebut juga pernikahan sementara (al-zawaj al-mu`aqqat). Menurut Sayyid Sabiq, dinamakan mut’ah karena laki-lakinya bermaksud untuk bersenang-senang sementara waktu saja. Dalam nikah mut’ah, jangka waktu perjanjian pernikahan (ajal) dan besarnya mahar yang harus diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan yang hendak dinikahi (mahr, ajr), dinyatakan secara spesifik dan eksplisit.Tujuan nikah mut’ah adalah kenikmatan seksual (istimta’), sehingga berbeda dengan tujuan penikahan permanen, yaitu prokreasi (taulid an-nasl). Pihak laki-laki tidak berkewajiban menyediakan kebutuhan sehari-hari (nafaqah) untuk istri sementaranya, sebagaimana yang harus ia lakukan dalam pernikahan permanen. Sejalan dengan itu,pihak istri juga mempunyai kewajiban yang sedikit untukmentaati suami, kecuali dalam urusan seksual.

Page 11: Nikah Siri

HUKUM NIKAH MUT’AHPada awal perjalanan Islam, nikah mut’ah memang dihalalkan,

"ن ا ف ق,ل اء: &س ن ل ن ا "س ل ي *م ل و س "ه& ع ل ي *ه, الل ص ل*ى *ه& الل س,ول& ر م ع و ن غ"ز, *ا ,ن "ن ا ك ف ق,ل اء: &س ن ل ن ا "س ل ي *م ل و س "ه& ع ل ي *ه, الل ص ل*ى *ه& الل س,ول& ر م ع و ن غ"ز, *ا ,ن ك*و"ب& &الث ب أ ة "م ر" ال "ك&ح ن ن أ ن" ل ن ا خ*ص ر ,م* ث &ك ذ ل ع ن" ف ن ه ان ا ت خ"ص&ي ن س" *و"ب& أ ال &الث ب أ ة "م ر" ال "ك&ح ن ن أ ن" ل ن ا خ*ص ر ,م* ث &ك ذ ل ع ن" ف ن ه ان ا ت خ"ص&ي ن س" أ ال

*ه& الل "د, ع ب أ ق ر ,م* ث �أ ج ل &ل ى *ه& إ الل "د, ع ب أ ق ر ,م* ث �أ ج ل &ل ى إإن تعتدوا وال لكم الله أحل ما طيبات تحرموا ال آمنوا الذين أيها إن يا تعتدوا وال لكم الله أحل ما طيبات تحرموا ال آمنوا الذين أيها يا

المعتدين يحب ال المعتدين الله يحب ال اللهKami pergi berperang bersama Rasulullah saw. tanpa membawa istri lalu kami bertanya: Bolehkah kami mengebiri diri? Beliau melarang kami melakukan itu kemudian memberikan rukhsah untuk menikahi wanita dengan pakaian sebagai mahar selama tempo waktu tertentu lalu Abdullah membacakan ayat tsb. (HR. BukhariMuslim).Hadits dari Jabir bin Abdillah dan Salamah bin ‘Akwa berkata: Pernah kami dalam sebuah peperangan, lalu datang kepada kami Rasul Saw

ي ع"ن&ي &ع,وا ت م"ت ت س" أ ن" ,م" ل ك أ ذ&ن ق د" *م ل و س "ه& ع ل ي *ه, الل ص ل*ى *ه& الل س,ول ر &ن* ي ع"ن&ي إ &ع,وا ت م"ت ت س" أ ن" ,م" ل ك أ ذ&ن ق د" *م ل و س "ه& ع ل ي *ه, الل ص ل*ى *ه& الل س,ول ر &ن* إاء& gس الن "ع ة اء& م,ت gس الن "ع ة م,ت

Telah diizinkan bagi kalian nikah mut’ah maka sekarang mut’ahlah.

Namun hukum ini telah dimansukh/dihapus dengan larangan Rasul Saw untuk menikah mut’ah. Para ulama berselisih pendapat kapan diharamkannya nikah mut’ah tersebut.Pendapat yang lebih rajih bahwa nikah mut’ahdiharamkan pada saat fathu makkah tahun 8 Hijriyah.

Page 12: Nikah Siri

HUKUM NIKAH MUT’AHal-Imam an-Nawawi dalam kitabnya Syarh Shahih Muslim:

و�ك�ان�ت� ، ت�ي�ن� ر� م� ك�ان�ا ة �ب�اح� و�اإل� ر�يم الت�ح� ن�أ� ت�ار خ� ال�م� و�اب و�ك�ان�ت� و�الص� ، ت�ي�ن� ر� م� ك�ان�ا ة �ب�اح� و�اإل� ر�يم الت�ح� ن�أ� ت�ار خ� ال�م� و�اب و�الص�

ت�ح ف� ي�و�م ت� ب�يح�� أ ث�م� ي�ب�ر، خ� ي�و�م م�ت� Bر ح� ث�م� ، ي�ب�ر خ� ب�ل ق� Eال ال� ت�ح ح� ف� ي�و�م ت� ب�يح�� أ ث�م� ي�ب�ر، خ� ي�و�م م�ت� Bر ح� ث�م� ، ي�ب�ر خ� ب�ل ق� Eال ال� ح�

ب�ع�د Fي�و�مئ�ذ م�ت� Bر ح� ث�م� ا، م� ال�ه� تBص� ال� و�ط�اس،أ� ي�و�م و� و�ه� ك�ة ب�ع�د م� Fي�و�مئ�ذ م�ت� Bر ح� ث�م� ا، م� ال�ه� تBص� ال� و�ط�اس،أ� ي�و�م و� و�ه� ك�ة م�

ر�يم الت�ح� ر� ت�م� و�اس� ي�ام�ة، ال�ق� ي�و�م �ل�ى إ ب�دEا ؤ� م� ا Eر�يم ت�ح� ي�ام� أ ث�ة ر�يم ث�ال� الت�ح� ر� ت�م� و�اس� ي�ام�ة، ال�ق� ي�و�م �ل�ى إ ب�دEا ؤ� م� ا Eر�يم ت�ح� ي�ام� أ ث�ة ث�ال�

“yang benar dalam masalah nikah mut’ah ini adalah bahwa pernah dibolehkan dan kemudian diharamkan sebanyak dua kali; yakni dibolehkan sebelum perang Khaibar, tapi kemudian diharamkan ketika perang Khaibar. Kemudian dibolehkan selama tiga hari ketika fathu Makkah, atau hari perang Authas, kemudian setelah itu diharamkan untuk selamanya sampai hari kiamat”.Alasan kenapa ketika itu dibolehkan melaksanakan nikah mut’ah, karena ketika itu dalam keadaan perang yang jauh dari istri, sehingga para sahabat yang ikut perang merasa sangat berat. Dan lagi pada masa itu masih dalam masa peralihan dari kebiasaan zaman jahiliyah. Jadi wajar jika Allah memberikan keringanan(rukhshah) bagi para sahabat ketika itu.

Page 13: Nikah Siri

HUKUM NIKAH MUT’AHAda pendapat yang membolehkan nikah mut’ah ini berdasarkan fatwa sahabat Ibnu Abbas r.a., padahal fatwa tersebut telah direvisi oleh Ibnu Abbas sendiri.المتعة زواج أن وبعضالتابعين بعضالصحابة عن روي المتعة وقد زواج أن وبعضالتابعين بعضالصحابة عن روي وقد

تهذيب وفي عنه، الله عباسرضي ابن عن ذلك واشتهر تهذيب حالل، وفي عنه، الله عباسرضي ابن عن ذلك واشتهر حالل،عند: إباحتها في المسلك هذا سلك عباسفانه ابن وأما عند: السنن إباحتها في المسلك هذا سلك عباسفانه ابن وأما السنن

الناس إكثار بلغه فلما مطلقا، يبحها ولم والضرورة، الناس الحاجة إكثار بلغه فلما مطلقا، يبحها ولم والضرورة، الحاجةرجع رجع منها (! ..منها ( : ما والله راجعون إليه وإنا لله إنا عباس ابن (! فقال ( : ما والله راجعون إليه وإنا لله إنا عباس ابن فقال

الميتة الله أحل ما مثل إال أحللت وال أردت، هذا وال أفتيت، الميتة بهذا الله أحل ما مثل إال أحللت وال أردت، هذا وال أفتيت، بهذاكالميتة إال هي وما للمضطر، إال تحل وما الخنزير، ولحم كالميتة والدم إال هي وما للمضطر، إال تحل وما الخنزير، ولحم والدم

الخنزير ولحم الخنزير والدم ولحم ..والدمDiriwayatkan dari beberapa sahabat dan beberapa tabi’in bahwa nikah mut’ah hukumnya boleh, dan yang paling populer pendapat ini dinisbahkan kepada sahabat Ibnu Abbas r.a., dan dalam kitab Tahzhib as-Sunan dikatakan: sedangkan Ibnu Abbas membolehkan nikah mut’ah ini tidaklah secara mutlak, akan tetapi hanya ketika dalam keadaan dharurat. Akan tetapi ketika banyak yang melakukannya dengan tanpa mempertimbangkan kedharuratannya, maka ia merevisi pendapatnya tersebut. Ia berkata: “inna lillahi wainna ilaihi raji’un, demi Allah saya tidak memfatwakan seperti itu (hanya untuk kesenangan belaka), tidak seperti itu yang saya inginkan. Saya tidak menghalalkan nikah mut’ah kecuali ketika dalam keadaan dharurat, sebagaimana halalnya bangkai, darah dan daging babi ketika dalam keadaan dharurat, yang asalnya tidak halal kecuali bagi dalam keadaan dharurat. Nikah mut’ah itu sama seperti bangkai, darah, dan daging babi, yang awalnya haram hukumnya, tapi ketika dalam keadaan dharurat maka hukumnya menjadi boleh”

Page 14: Nikah Siri

Pandangan Kaum Syi’ah (Itsna ‘Asy’ariyah)

Dasar legitimasi kaum Syi’ah terhadap nikah muth’ah adalah al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 24: *ه,ن ,ج,ور أ ,وه,ن* ف آت "ه,ن* م&ن &ه& ب ,م" ت م"ت ع"ت اس" ف م اkف ر&يض ة

Dalam Tarikh al-Fiqh al-Ja’fari dijelaskan, bahwa ketika Abu Nashrah bertanya kepada Ibn Abbas tentang nikah muth’ah, Ibn Abbas menerangkan, nikah itu diperbolehkan, menurut Ibn Abbas, lengkapnya ayat itu adalah (terdapat tambahan مس اجل مىالى ):

"ه,ن* ( م&ن &ه& ب ,م" ت م"ت ع"ت اس" مسمى ف م ا اجل ف ر&يض ةk) الى ه,ن* ,ج,ور أ ,وه,ن* ف آتSahabat lain yang sependapat dengan Ibn Abbas Ibn Mas’ud, Ubay

Ibn Ka’ab, dan Said Ibn Zubair.

Kaum Syi’ah berpendirian bahwa praktek nikah muth’ah terdapat pada masa Nabi dan Khalifah Pertama. Baru pada periode Khalifah Kedua, yakni Khalifah Umar Ibn Khattab, nikah muth’ah dilarang.

Page 15: Nikah Siri

TUJUAN NIKAH

Syariat nikah menurut Islam ini, ajaran Islam ingin melindungi para wanita untuk mendapatkan hak-haknya. Para wanita tidak dapat dipertukarkan lagi sebagaimana zaman jahiliyah. Para wanita selain harus menjalankan kewajibannya sebagai istri, juga mempunyai hak untuk diperlakukan secara baik (mu’asyarah bil ma’ruf), dan ketika suami meninggal ia juga dapat bagian dari harta warisan.Demikian tujuan nikah menurut ajaran Islam. Sedangkan nikah mut’ah adalah nikah kontrak dalam jangka waktu tertentu, sehingga apabila waktunya telah habis maka dengan sendirinya nikah tersebut bubar tanpa adanya talak. Dalam nikah mut’ah si wanita yang menjadi istri juga tidak mempunyai hak waris jika si suami meninggal. Dengan begitu, tujuan nikah mut’ah ini tidak sesuai dengan tujuan nikah menurut ajaran Islam sebagaimana disebutkan di atas, dan dalam nikah mut’ah ini pihak wanita teramat sangat dirugikan. Oleh karenanya nikah mut’ah ini dilarang oleh Islam.

Page 16: Nikah Siri

DALIL HARAMNYA NIKAH MUT’AH

pendapat yang mengharamkannya dasar hukumnya sangat kuat, sebab dilandaskan di atas hadis shahih sbb.

: ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص� الل�ه� ول� س� ر� ن�ه�ى ال� ق� ع�ن�ه الل�ه� ي� ض� ر� ع�ل�ي_ : ع�ن� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص� الل�ه� ول� س� ر� ن�ه�ى ال� ق� ع�ن�ه الل�ه� ي� ض� ر� ع�ل�ي_ ع�ن�ي�ب�ر� خ� ع�ام� ت�ع�ة� ال�م� ع�ن� ل�م� ي�ب�ر� و�س� خ� ع�ام� ت�ع�ة� ال�م� ع�ن� ل�م� و�س�

: الل�ه� ول� س� ر� خ�ص� ر� ال� ق� عنه الله رضي األكوع بن ة� ل�م� س� : ع�ن� الل�ه� ول� س� ر� خ�ص� ر� ال� ق� عنه الله رضي األكوع بن ة� ل�م� س� ع�ن�ن�ه�ى ث�م� ثEا ث�ال� ت�ع�ة� ال�م� ف�ي Fو�ط�اس

أ� ع�ام� ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ن�ه�ى ص� ث�م� ثEا ث�ال� ت�ع�ة� ال�م� ف�ي Fو�ط�اسأ� ع�ام� ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص�

مسلم ) رواه ا مسلم ) ع�ن�ه� رواه ا ))ع�ن�ه�“Diriwayatkan bahwa sahabat Salamah bin al-Akwa’ r.a. berkata: Rasulullah

s.a.w. memperbolehkan nikah mut’ah selama tiga hari pada tahun Authas (ketika ditundukkannya Makkah, fathu Makkah) kemudian (setelah itu) melarangnya ”

ول� س� ر� م�ع� ك�ان� ن�ه�� أ د�ث�ه� ح� ب�اه�

� أ أ�ن� �ن�ي ه� ال�ج� ة� ب�ر� س� ب�ن� ب�يع� ر� ول� عن س� ر� م�ع� ك�ان� ن�ه�� أ د�ث�ه� ح� ب�اه�

� أ أ�ن� �ن�ي ه� ال�ج� ة� ب�ر� س� ب�ن� ب�يع� ر� عنك�ن�ت� د� ق� �نBي إ الن�اس� ا ي�ه�

� أ ي�ا ال� ق� ف� ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص� ك�ن�ت� الل�ه� د� ق� �نBي إ الن�اس� ا ي�ه�� أ ي�ا ال� ق� ف� ل�م� و�س� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ل�ى ص� الل�ه�

ذ�ل�ك� م� ر� ح� د� ق� الل�ه� إ�ن� و� اء� النBس� م�ن� ت�اع� ت�م� س� اال� ف�ي ل�ك�م� �ذ�ن�ت� ذ�ل�ك� أ م� ر� ح� د� ق� الل�ه� إ�ن� و� اء� النBس� م�ن� ت�اع� ت�م� س� اال� ف�ي ل�ك�م� �ذ�ن�ت� أب�يل�ه� س� Bل ل�ي�خ� ف� dء ي� ش� ن� ن�ه� م� ن�د�ه� ع� ك�ان� م�ن� ف� ة� ي�ام� ال�ق� ي�و�م� �ل�ى ب�يل�ه� إ س� Bل ل�ي�خ� ف� dء ي� ش� ن� ن�ه� م� ن�د�ه� ع� ك�ان� م�ن� ف� ة� ي�ام� ال�ق� ي�و�م� �ل�ى إداوود ) وأبو مسلم أخرجه ي�ئEا ش� آت�ي�ت�م�وه�ن� ا م� م� ذ�وا خ�

ت�أ� داوود ) و�ال� وأبو مسلم أخرجه ي�ئEا ش� آت�ي�ت�م�وه�ن� ا م� م� ذ�وا خ�ت�أ� و�ال�

حبان وابن وأحمد ماجة وابن حبان والنسائي وابن وأحمد ماجة وابن ))والنسائي“Diriwayatkan dari Rabi’ bin Sabrah r.a. sesungguhnya rasulullah s.a.w.

bersabda: “wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku pernah mengizinkan nikah mut’ah, dan sesungguhnya Allah telah mengharamkannya sampai hari

kiamat, oleh karenanya barangsiapa yang masih mempunyai ikatan mut’ah maka segera lepaskanlah, dan jangan kalian ambil apa yang telah kalian berikan

kepada wanita yang kalian mut’ah”

Page 17: Nikah Siri

Nikah Misyar

Nikah Misyar banyak ditemui di beberapa negara di Timur Tengah, seperti Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Makna kawin misyar adalah “lewat dan tidak lama-lama bermukim”. Biasanya terjadi pada istri kedua atau seterusnya, dimana seorang laki-laki pergi ke pihak wanita dan wanita tidak pindah atau bersama laki-laki di rumahnya. Tujuan kawin jenis ini agar suami terbebas dari kewajiban menafkahi istri serta memberinya tempat tinggal seperti halnya terhadap istri pertama.

Kawin misyar terkadang tidak tercatat (seperti ‘urfi), dan terkadang tercatat dengan disertai bukti. Biasanya pihak wanita ber-tanazul (keringanan tidak menuntut sebagian haknya) terutama menyangkut materi, kecuali dalam nafkah batin.