207
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : LISTINA NURIS SYAMSIYAH K7107007 PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG

MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI

METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN 02

JATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

LISTINA NURIS SYAMSIYAH

K7107007

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG

MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN MELALUI

METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SDN 02

JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

LISTINA NURIS SYAMSIYAH

K7107007

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Strata 1 (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung Matematika Pokok Bahasan

Perkalian melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II SDN 02 Jaten

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Oleh :

Nama : Listina Nuris Syamsiyah

NIM : K7107007

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 29 Maret 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Prof. Dr. St. Y. Slamet, M. Pd.

NIP. 19461208 198203 1 001

Pembimbing II

Dra. Siti Kamsiyati, M. Pd.

NIP. 19580620 198312 2 001

Page 4: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung Matematika Pokok Bahasan

Perkalian melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II SDN 02 Jaten

Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Oleh :

Nama : Listina Nuris Syamsiyah

NIM : K7107007

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Selasa

Tanggal : 12 April 2011

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M.Pd 1. …………..

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd 2. …………...

Anggota I : Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd 3. …………..

Anggota II : Dra. Siti Kamsiyati, M.Pd 4. ……………

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP.19600727 198702 1 001

iv

Page 5: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Listina Nuris Syamsiyah. K7107007. UPAYA MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERHITUNG MATEMATIKA POKOK BAHASAN

PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA

KELAS II SDN 02 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

2010/2011, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan keterampilan berhitung

matematika dalam pokok bahasan perkalian di kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar

melalui Metode Jarimatika.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. Tiap

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi,

dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN 02 Jaten

Karanganyar yang berjumlah 50 anak. Teknik pengumpulan data digunakan

teknik observasi, tes, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data

yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif komparatif dan teknik analisis

kritis.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika melalui metode jarimatika dapat meningkatkan keterampilan

berhitung siswa perkalian siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar. Hal ini

terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa

54,2 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 56%, siklus I nilai rata-rata

kelas 73,97 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 76% dan siklus II nilai

rata-rata kelas meningkat menjadi 84,06 dengan presentase ketuntasan klasikal

sebesar 88%. Selain itu, Kegiatan guru dan siswa yang diamati pada lembar

observasi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan

dengan hasil yang menyatakan bahwa kegiatan guru pada siklus I adalah 2,2 atau

sedang dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 2,567 atau tinggi.

Sedangkan skor kegiatan siswa pada siklus I adalah 3,367 atau cukup dan

meningkat menjadi 4,267 atau tinggi. Berdasarkan wawancara dan penyebaran

angket minat siswa yang telah dilakukan, Minat dari 50 siswa pada pembelajaran

dengan metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian 76% dinyatakan baik.

Hal ini disimpulkan bahwa siswa berminat dan senang terhadap metode

jarimatika. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika

dengan menggunakan Metode Jarimatika dapat meningkatkan keterampilan

berhitung pokok bahasan perkalian melalui metode jarimatika pada siswa kelas II

SDN 02 Jaten tahun pelajaran 2010/2011.

v

Page 6: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Listina Nuris Syamsiyah. K7107007. EFFORT TO IMPROVE

MATHEMATICAL ACCOUNTING SKILL IN TOPIC

MULTIPLICATION TROUGH JARIMATIKA METHOD ON STUDENTS

IN THE SECOND GRADE OF SDN 02 JATEN KARANGANYAR IN

ACADEMIC YEAR 2010/2011, Script. Surakarta: Pedagogic and Education

Science of Sebelas Maret University. 2011. Purpose of this research is to increase mathematical accounting skill in the

topic of multiplication in the class II of SDN (State Elementary School) 02 Jaten

Karanganyar trough Jarimatika method.

The form of the research is classroom action research is conducted in 2

cycles. Every cycle consists of 4 stages, they are planning, observation action,

implementation, and reflection. The subject is student of class II SDN 02 Jaten

Karanganyar which is in amount 50 students. Data collecting techniques are

observation, test, interview, and documentation technique. Data analysis

technique in this research is two techniques. They are Comparative descriptive

analysis technique and critical analysis technique .

Based on the result of the research, it can be concluded that Mathematic

teaching trough Jarimatika method can increase mathematical accounting skill in

the topic of multiplication in the 2nd

grade of SDN (State Elementary School) 02

Jaten Karanganyar. It is proved that in initial condition before performing an

action, average point of student is 54,2 with percentage classical successes is in

amount of 56 %, in the first cycle class average point is 73.97 with percentage of

classical successes 76 % and in the second cycle, the average point of class

increase to 84.06 with percentage of classical successes amounting 88 %. n

addition, the activities of teachers and students were observed in the observation

sheet also has increased significantly. This can be proved by the results of which

stated that the activities of teachers in the first cycle is 2.2 or under and on the

second cycle increased to 2.567 or higher. While scores of students on the first

cycle is 3.367 or adequate and increased to 4.267 or higher. Based on interviews

and questionnaire interest in students who have already done, Interest of 50

students in the learning method on the subject of multiplication jarimatika 76% of

otherwise good. It is concluded that the students interested and excited to

jarimatika method. Thus, it can be concluded that mathematic teaching with using

Jarimatika method can increase student`s accounting skill on the topic of

multiplication in the second grade of SDN 02 Jaten Karanganyar in academic year

2010/2011.

vi

Page 7: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan

( Q.S. Al-insyirah:6)

Lihatlah kegagalan bila hanya untuk dijadikan pedoman untuk tidak mengulangi

kegagalan itu.

( Yusuf Rizqi )

Mulailah suatu perubahan dari diri sendiri, dari yang kecil, dan dari sekarang juga

( Aa Gym )

Rasa takut membuat kesalahan adalah kesalahan utama yang menjadikan banyak

orang menua tanpa memampu

( Mario Teguh )

Berterimakasihlah pada orang yang melukai hatimu, karena dia telah membuatmu

kuat!

( Penulis)

vii

Page 8: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan Menyebut Nama Allah SWT teriring doa dan ungkapan syukur

Alhamdulillah, Kupersembahkan karya sederhana ini kepada :

Alm. Ibunda Terkasih

Kasih sayangmu tak lekang oleh waktu dan Doamu selalu menuntunku

Ayah dan Ibunda Tercinta

Ayah menjadi teladan bagiku untuk menjadi seorang yang baik dan kuat

menghadapi tantangan dalam hidup ini, Ibu seorang motivator hidupku yang

menguatkan hati dan mentalku menghadapi hidup ini.

Kakakku Anang, Istiana, Mia, dan Budi serta keponakanku Faiz, Habib &Afan

Yang selalu memberikan dorongan, nasehat, menjadi inspirator, menjadi tempatku

bersandar dan selalu menghiburku dalam menjalani hidup sehingga membuatku

lebih kuat dan tegar.

Rizqi dan DSCku

Terima kasih selalu menemani dan tak jenuh memberikan semangat, dorongan

dan motivasi untukku serta selalu ada untukku dalam suka dan duka.

Keluarga Besar SDN 02 Jaten

Tempatku menimba ilmu untuk pengalaman profesiku

Almamaterku PGSD FKIP UNS Surakarta

Tempatku belajar mengenai pengalaman, pengetahuan dan kedewasaan

viii

Page 9: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan Judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung

Matematika Pokok Bahasan Perkalian Melalui Metode Jarimatika Pada Siswa

Kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”ini diajukan

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak maka hambatan ini dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan

yang baik ini diucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. KRT. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Drs. H. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Prof. Dr. St. Y. Slamet, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Dra. Siti Kamsiyati, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan

dorongan, semangat dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Drs. Trimo Atmojo selaku Kepala Sekolah SDN 02 Jaten Karanganyar

yang telah memberikan ijin penelitian.

8. Sulistyorini, A.Ma selaku guru kelas II yang telah memberikan bimbingan

dan dukungan.

ix

Page 10: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

9. Sri Handayani,S.Pd selaku guru senior yang selalu memberikan motivasi,

bimbingan dan bantuan kepada penulis.

10. Keluarga besar SDN 02 Jaten Karanganyar yang banyak memberikan

bantuan dan dorongan.

11. Alm. Ibu Hartini yang selalu mendoakanku di tempat terindah.

12. Bapakku Samsul Anam dan ibuku Mu’alimah terima kasih atas doa,

pengalaman hidup, nasehat dan pengorbanan yang tulus selama ini.

13. Kakak-kakakku Anang Heri Fakhrudi dan Istiana Nur Cahyani terima

kasih atas semangat dan doanya selama ini.

14. Untuk Pengisi Jiwaku, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, semangat,

kesabaran dan kesetiaan selama ini.

15. Sahabatku DSC : Ari, Agustina, Rahayu dan Endry yang selalu ada dalam

duka dan sukaku.

16. Teman-teman SI PGSD Reguler angkatan 2007 kelas A: Anik, Ayu, Bekti,

Feni, Ratih, Ipeh, Nana, Neni, Robby, Anis Nur, Anis Ratna, Boby, Nofa,

Dewi, Widi, Wulan, Dina, Endah, Fajar , Erny, Yepe, Fitria, Fitri A,

Haidy, Icha, Iska, Jumanto, Irma, Nurman, Pangky, Sofi, Sahrin, Reni,

Salis terima kasih atas kebersamaannya selama ini

17. Almamaterku Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

18. Serta pihak-pihak terkait yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi

bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami.

Surakarta, April 2011

Penulis

x

Page 11: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7

A. Kajian Teori ................................................................................................ 7

1. Hakikat Keterampilan Berhitung Perkalian.. ................................. 7

2. Hakikat Metode Jarimatika ......................................................... 18

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 27

C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 29

D. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 32

A. Setting Penelitian ...................................................................................... 32

1. Tempat Penelitian ............................................................................ 32

2. Waktu Penelitian .......................................................................... .. 32

B. Subjek Penelitian ...................................................................................... 33

C. Data dan Sumber Data .............................................................................. 33

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33

E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 36

F. Validitas Data ............................................................................................. 36

G. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 37

xii

Page 12: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

H. Indikator Ketercapaian ............................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 43

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................................................... 43

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................................ 45

1. Kondisi Pra Siklus .................................................................................. 45

2. Deskripsi Siklus I................................................................................... 48

3. Deskripsi Siklus II ................................................................................. 60

C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................... 74

D. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................... 80

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................... 85

A. Simpulan..................................................................................................... 85

B. Implikasi ..................................................................................................... 85

C. Saran ........................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 89

LAMPIRAN ...................................................................................................... 92

xii

Page 13: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tabel 2

Tabel 3

Tabel 4

Tabel 5

Tabel 6

Tabel 7

Tabel 8

Tabel 9

Tabel 10

Tabel 11

Jadwal Penelitian………………………………………………….

Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa kelas II pada Pra

Siklus……………………………………………………………….

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I…

Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika

Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I.........................................

Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Keterampilan Berhitung Perkalian

Siswa kelas II pada Siklus I……………………………………......

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II…

Persentase hasil Penyebaran angket tanggapan siswa kelas II

mengenai metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian………

Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika

Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II..........................................

Data Frekuensi Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian

Siswa kelas II pada Siklus II……………………………………….

Rata-rata nilai matematika Persentase Ketuntasan Klasikal Diatas

KKM, Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah Keterampilan Berhitung

Perkalian pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II……………...

Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran di

kelas melalui Lembar Observasi…………………………………...

32

45

54

56

59

67

69

70

72

80

83

xiii

Page 14: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Gambar 10

Gambar 11

Gambar 12

Gambar 13

Gambar 14

Gambar 15

Gambar 16

Gambar 17

Gambar 18

Gambar 19

Gambar 20

Gambar 21

Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Septi Peni W……..

Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Dwi S…………….

Kerangka Berpikir…………………………………………………

Model siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suharsimi

Arikunto…………………………………………………………...

Lokasi SDN 02 Jaten Tampak Depan……………………….

Grafik Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian Siswa kelas

II pada Pra Siklus………………………………………………….

Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II

dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada

Siklus I……………………………………………………………..

Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I.....................

Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas

II pada Siklus I…………………………………………………..

Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus

II…………………………………………………………….

Grafik Angket Persentase hasil Penyebaran Angket Tanggapan

siswa kelas II mengenai metode jarimatika dalam perkalian………

Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II...................

Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas

II pada Siklus II……………………………………………………

Grafik Perbandingan Rata-rata nilai matematika, Nilai Tertinggi

dan Nilai Terendah Keterampilan Berhitung Perkalian pada

Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II……………………………...

Peningkatan Nilai rata-rata keterampilan berhitung perkalian

matematika pada siswa kelas II sebelum tindakan, siklus I, dan

siklus II…………………………………………………………….

Grafik Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam

pembelajaran di kelas melalui Lembar Observasi………………...

Peneliti melaksanakan ijin penelitian dan mengajukan proposal

penelitian kepada Kepala Sekolah SDN 02 Jaten

Karanganyar……………………………………………………

Siswa belajar menghitung perkalian dengan jarimatika secara

berkelompok………………………………………………………..

Guru mengajarkan kepada siswa kelas II mengenai konsep

jarimatika dalam operasi hitung perkalian dan siswa

menirukannya………………………………………………………

Guru meminta salah satu siswa maju ke depan kelas

memperagakan metode jarimatika………………………………....

Guru membimbing siswa yang masih belum paham mengenai

19

20

30

37

44

46

55

56

59

68

69

71

73

81

82

84

92

93

93

94

xiv

Page 15: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Gambar 22

Gambar 23

Gambar 24

Gambar 25

Gambar 26

Gambar 27

Gambar 28

Gambar 29

Gambar 30

Gambar 31

Gambar 32

Gambar 33

Gambar 34

Gambar 35

konsep jarimatika dalam perkalian…………………………….......

Guru menjelaskan perkalian dengan metode jarimatika dan siswa

wajib menirukan dengan benar…………………………………….

Siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan secara

berkelompok yaitu memasang puzzle mengenai perkalian………..

Siswa yang berhasil melaksanakan tugas dengan cepat dan tepat

menerima hadiah atau reward dari guru …………………………..

Siswa belajar konsep perkalian dengan jarimatika dikaitkan

dengan media konkret “sedotan”………………………..................

Siswa menerima penguatan / reward berupa tanda siswa

berprestasi kepada siswa yang berani dan mampu menjawab

pertanyaan dari guru………………………………………………..

Setiap siswa memperagakan jarimatika sebagai tes keterampilan

berhitung perkalian di depan kelas.………………………………...

Siswa mengerjakan tes keterampilan berhitung dengan cepat dan

tepat dalam waktu yang telah ditentukan dengan jarimatika………

Siswa maju ke depan kelas memperagakan jarimatika dalam

materi pokok perkalian…………………………………………….

Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan

yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”…..

Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan

yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”…...

Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan

yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”…...

Peneliti melaksanakan wawancara dengan Kepala Sekolah SDN

02 Jaten…………………………………………………….

Peneliti melaksanakan wawancara dengan Guru Kelas II mengenai

penggunaann metode jarimatika pada materi perkalian……………

Peneliti melaksanakan wawancara dengan guru SDN 02 Jaten

selaku teman sejawat mengenai pelaksanaan pembelajaran

perkalian matematika oleh guru kelas II…………………………..

Peneliti membagikan angket kepada siswa mengenai kesan dan

minatnya terhadap metode jarimatika……………………………..

94

95

95

96

96

97

97

98

98

99

99

99

100

100

101

101

xv

Page 16: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

Lampiran 19

Lampiran 20

Lampiran 21

Lampiran 22

Lampiran 23

Lampiran 24

Dokumentasi Penelitian…………………………………………...

Silabus Matematika Pokok Bahasan Perkalian Kelas II Siklus I….

Silabus Matematika Pokok Bahasan Perkalian Kelas II Siklus II...

Kisi-kisi Soal Tes Pokok Bahasan Perkalian……………………...

Soal Tes Keterampilan Berhitung pada Pra Siklus…………..........

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Tematik Siklus I……

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Tematik Siklus II…..

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Pra Siklus…

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3

Siklus I…………………………………………………………….

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus I……

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3

Siklus II……………………………………………………………

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus II…..

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I

Pertemuan 1……………………………………………………….

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I

Pertemuan 2………………………………………………………

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I

Pertemuan 3………………………………………………………

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus II

Pertemuan 1…………………………………………….

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus II

Pertemuan 2…………………………………………….

Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus II

Pertemuan 3……………………………………………………….

Pedoman Observasi Aktivitas Siswa kelas II dalam pembelajaran

perkalian dengan Metode Jarimatika………………

Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I.................

Lembar Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II................

Pedoman Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Perkalian…………………………..

Rekapitulasi Hasil Penyebaran Angket Tanggapan Siswa tentang

metode Jarimatika………………………………………………..

Pedoman penilaian Angket Tanggapan Siswa tentang metode

Jarimatika…………………………………………………………

92

102

104

107

108

109

125

141

143

145

147

149

151

152

153

154

155

156

157

161

162

163

166

168

xvi

Page 17: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Lampiran 25

Lampiran 26

Lampiran 27

Lampiran 28

Lampiran 29

Lampiran 30

Lampiran 31

Lampiran 32

Lampiran 33

Lampiran 34

Lampiran 35

Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SDN 02 Jaten….

Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II Sebelum menggunakan

Metode Jarimatika………………………………………………..

Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II Sesudah menggunakan

metode Jarimatika………………………………………………..

Hasil Wawancara dengan Guru SDN 02 Jaten selaku teman

sejawat Guru Kelas II……………………………………………

Pedoman Wawancara Untuk Guru Sebelum Menggunakan

Jarimatika.....................................................................................

Pedoman Wawancara Untuk Guru Setelah Menggunakan

Jarimatika.....................................................................................

Pedoman Wawancara Untuk Kepala Sekolah Mengenai Kondisi

Sekolah..........................................................................................

Pedoman Wawancara Untuk Guru Selaku Teman Sejawat

Mengenai Kondisi Sekolah............................................................ Lembar Tes Siswa Pada Siklus I…………………………………..

Lembar Tes Siswa Pada Siklus II…………………………………

Lembar Tes Siswa Pada Siklus II…………………………………

171

174

177

180

184

185

186

187

188

189

190

xvii

Page 18: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diajarkan pada setiap

jenjang pendidikan, dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan jenjang

pendidikan tinggi. Karena matematika mempunyai peran yang sangat penting

dalam kehidupan manusia. Selain itu, Matematika juga memiliki peranan yang

penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Melalui

matematika, diharapkan siswa memiliki pemikiran logis yang dipergunakan untuk

menyeleseikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai

dengan UU RI NO. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37

ayat 1 yang menyatakan bahwa “Bahan kajian matematika, antara lain, berhitung,

ilmu ukur, dan aljabar dimaksudkan untuk mengembangkan logika dan

kemampuan siswa”. Sehingga apabila siswa sudah dewasa, ia mampu

menggunakan logika dalam kemampuan berhitung, ilmu ukur, dan aljabar dalam

kehidupan sehari-hari untuk menyeleseikan masalahnya.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa

ini tidak lepas dari perkembangan matematika. Untuk menguasai dan

mengembangkan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan Matematika

diperlukan penguasaan yang kuat sejak dini. Pendidikan Dasar merupakan

pondasi untuk pendidikan selanjutnya yaitu Pendidikan Menengah dan Pendidikan

Tinggi. Pembelajaran Matematika pada Pendidikan Dasar akan menjadi pedoman

untuk menguasai Pembelajaran matematika pada tingkat Pendidikan Menengah

dan Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu, pembelajaran matematika pada

Pendidikan dasar terutama pada Sekolah Dasar, hendaknya dibuat semenarik

mungkin dan mudah dipahami siswa, sehingga membuat siswa sekolah dasar

merasa senang belajar matematika.

Pada kenyataannya, menurut sumber media Kompas tanggal 18 April 2008

dan Sumatera Express tanggal 17 Desember 2010, Sebagian besar orang yang

1

Page 19: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mendengar kata matematika langsung bergidik. Sebagian lagi tiba-tiba merasa

lemas. Matematika kerap menjadi momok menakutkan bagi anak kecil hingga

orang dewasa. Namun, karena menjadi mata pelajaran utama di sekolah, orangtua

sering memaksa anaknya untuk belajar matematika. Maka dari itu, guru harus

berusaha mencari cara bagaimana agar siswa senang belajar berhitung

matematika.

Istilah Matematika sangat erat kaitannya dengan berhitung. Menurut Moris

Kline dalam Munawir Yusuf (2003:127), “Ada orang yang beranggapan

berhitung sama dengan matematika. Karena hampir semua cabang matematika

yang berjumlah delapan puluh cabang besar selalu ada berhitung. Maka dari itu,

apabila seseorang hendak belajar mengenai matematika, maka ia diharapkan

memiliki keterampilan berhitung”.

Operasi berhitung pada mata pelajaran matematika meliputi penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian. Hal ini sesuai dalam Ensiklopedia

Matematika (1998:232), “Ada 4 operasi dasar bilangan cacah yaitu penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian”.

Dari keempat operasi hitung tersebut, keterampilan berhitung yang

memerlukan pemikiran lebih adalah perkalian. Karena perkalian dianggap sebagai

pokok bahasan yang menggunakan metode menghafal dan menyulitkan siswa. Hal

ini, sesuai dengan pernyataan yang tertera pada

http://organisasi.org/perkalian_matematika_tingkat_sekolah_dasar_sd_menyelesai

kan_kali_mengali_matematis_cepat_dengan_sistem_hapalan_hafalan diakses

tanggal 8 Januari 2011 yang menyatakan bahwa pada umumnya siswa sekolah

dasar diwajibkan untuk menghafal perkalian kali-kalian dari 1 hingga 10. Hal itu

sangat berguna untuk memperkuat kecepatan dalam menyelesaikan masalah

perhitungan perkalian dari yang mudah hingga yang sulit. Perkalian dasar

haruslah diingat di luar kepala karena perkalian dasar akan selalu digunakan

hingga pendidikan di perguruan tinggi.

Sebenarnya, matematika itu bukan ilmu menghafal, namun matematika itu

berkaitan mengenai pemahaman konsep. Hal ini sesuai dengan http://matematika-

kendal.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby=updated diakses tanggal 8

Page 20: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Januari 2011 yang menyatakan bahwa matematika itu yang terpenting adalah

pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep, kita akan mampu melakukan

analisis (penalaran) terhadap permasalahan (soal) untuk kemudian

mentransformasikan ke dalam model dan bentuk persamaan matematika.

Berdasarkan silabus KTSP SD 2008, Perkalian dengan hasil bilangan dua

angka merupakan kompetensi dasar yang pertama kali diajarkan kepada siswa

kelas II SD. Konsep perkalian ditanamkan sebagai penjumlahan berulang,

sehingga kemampuan dasar berhitung perkalian dua bilangan seharusnya sudah

dikuasai oleh siswa kelas II, semester 2, karena penguasaan materi perkalian ini

merupakan bekal prasyarat untuk mempelajari materi berhitung selanjutnya.

Siswa yang telah menguasai kemampuan melakukan operasi perkalian dua

bilangan, lebih dapat melakukan operasi-operasi hitung lainnya, di antaranya

operasi perkalian tiga bilangan, operasi hitung pembagian operasi hitung

campuran dan soal cerita.

Menurut pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di SDN 02 Jaten

pada saat melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada semester VII,

siswa kelas II pada semester 1 belum bisa menyelesaikan soal perkalian dengan

jawaban yang tepat dan cepat. Siswa masih bingung dan membutuhkan waktu

yang lama dalam menyeleseikan soal perkalian. Misalnya, saat siswa diberi

pertanyaan oleh guru mengenai soal 6 x 8 =...., siswa memerlukan waktu yang

lama untuk menghitung operasi perkalian tersebut. Banyak siswa yang

menghitung dengan penjumlahan berulang, namun ada juga yang menjawab

pertanyaan dengan mengguanakan ingatan atau hafalannya. Sehingga pada saat

diberi pertanyaan siswa tidak menjawab pertanyaan dan mengatakan ”lupa”.

Setelah melakukan pengamatan tersebut, peneliti mengajukan pertanyaan kepada

guru kelas II SD Negeri 02 Jaten mengenai metode pembelajaran perkalian.

Hasilnya menyatakan bahwa dalam pembelajaran perkalian kelas II, guru

menggunakan metode menghafal yang dilakukan setiap pagi di kelas. Bahkan

jawaban yang diberikanpun kurang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa

masih menggunakan konsep menghafal. Dan apabila siswa tidak hafal, maka

suatu saat pasti akan lupa dan pada akhirnya tidak bisa mengerjakan soal

Page 21: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

matematika perkalian tersebut. Selain itu, nilai rata-rata hasil tes perkalian

tersebut nilainya berada dibawah KKM ( KKM ≥ 60 ) yaitu 54,2. Maka dari itu,

hendaknya guru menggunakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dan tidak

membebani memori otak siswa dengan mengahafal sehingga siswa bisa

menguasai pokok bahasan perkalian dengan baik.

Berdasarkan dari masalah mengenai uraian tersebut diatas, peneliti tertarik

untuk menerapkan suatu cara belajar yang mudah dan menyenangkan serta

variatif pada siswa kelas II. Salah satu cara adalah dengan menggunakan

jarimatika dalam menyelesaikan perkalian. Karena perkalian merupakan salah

satu operasi berhitung dimana siswa sering menggunakan metode menghafal.

Maka dari itu, peneliti mencoba menyarankan untuk menggunakan cara yang

tidak memberatkan memori otak, yaitu dengan menggunakan jarimatika.

Jarimatika merupakan salah satu metode yang menarik untuk pembelajaran

matematika di SD kelas rendah khususnya dalam keterampilan berhitung.

Jarimatika adalah salah satu jawaban dari masalah yang dihadapi guru dalam

mengajarkan perkalian sampai dengan hasil dua angka pada siswa kelas II. Dalam

http://jarimatika.com/index.php?option=com_content&task=view&id=19&Itemid

=3 diakses 8 Januari 2011 menyatakan bahwa jarimatika menggunakan jari

tangan sebagai media untuk berhitung. Metode ini ditemukan oleh Septi Peni

Wulandani. Meski hanya menggunakan jari tangan, tapi dengan metode jarimatika

siswa mampu melakukan operasi bilangan KaBaTaKu (Kali Bagi Tambah

Kurang) sampai dengan ribuan atau mungkin lebih. Menurut Septi Peni

Wulandari, metode ini sangat mudah diterima siswa. Mempelajarinya pun sangat

mengasyikkan, karena jarimatika tidak membebani memori otak dan “alat”nya

selalu tersedia. Bahkan saat ujian siswa tidak perlu khawatir “alat”nya akan disita

atau ketinggalan karena alatnya adalah jari tangan siswa sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang pengajaran menggunakan metode jarimatika, pada pengajaran matematika

pokok bahasan "Perkalian Bilangan Cacah sampai dengan hasil dua angka",

dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berhitung Matematika Pokok

Page 22: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Bahasan Perkalian Melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II SDN 02 Jaten

Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah pokok

yang akan diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Apakah

penggunaan jarimatika dapat meningkatkan keterampilan berhitung pokok

bahasan perkalian pada siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran

2010/2011?”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berhitung pokok

bahasan perkalian melalui penggunaan metode jarimatika pada siswa kelas II

SDN 02 Jaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan atau manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian

dalam menambah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan terutama untuk

pembelajaran matematika SD pokok bahasan perkalian.

b. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan

pengetahuan tentang peningkatan keterampilan berhitung pada siswa kelas

II SD melalui penggunaan metode jarimatika yang belum dikaji dalam

penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Dapat digunakan sebagai bahan masukan, untuk meningkatkan

keterampilan berhitung perkalian pada mata pelajaran matematika melalui

penggunaan metode jarimatika.

Page 23: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Bagi guru

Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan

keterampilan berhitung dalam mata pelajaran matematika pada siswa SD

dan menciptakan pembelajaran yang kreatif, mudah dan menyenangkan

pada pokok bahasan perkalian.

c. Bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan

keterampilan berhitung siswa khususnya pada mata pelajaran matematika,

yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat

mendukung terciptanya proses belajar matematika yang mudah, efektif dan

menyenangkan.

Page 24: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Keterampilan Berhitung Perkalian dalam Matematika

a. Pengertian Matematika

Dalam Ensiklopedia Indonesia (2005: 251), Istilah Matematika berasal

dari bahasa Yunani “Mathematikos” secara ilmu pasti, atau “Mathesis” yang

berarti ajaran, pengetahuan abstrak dan deduktif, dimana kesimpulan tidak

ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas kesimpulan yang

ditarik dari kaidah – kaidah tertentu melalui deduksi.

Menurut Zamzaili dalam Parwoto (2007 : 175), “Matematika adalah

ilmu yang mempelajari konsep bilangan dan ruang. Perkembangan

matematika sejak abad Sembilan belas sasarannya ditujukan pada hubungan,

pola, bentuk, dan struktur”. Hubungan yang ada dalam matematika memang

erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seperti hubungan kesamaan,

lebih besar dan lebih kecil.

Menurut Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman

(2003:252), Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya

untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan ,

sedangkan fungsi teoretisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Menurut

Johnson dan Myklebust dalam Mulyono Abdurrahman (2003:252),

Matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa

universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan

mengkomunikasikan ide mengenahi elemen dan kuantitas.

Menurut Johnson dan Rising dalam Ruseffendi (1992:28),

“Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian

yang logik”.

Berdasarkan bahwa matematika adalah ilmu yang mempelajari

tentang bilangan dan ruang serta ajaran, pengetahuan abstrak dan deduktif,

dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi

7

Page 25: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah – kaidah tertentu melalui deduksi

dan membentuk pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang

logic serta memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan

mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.

b. Pengertian Keterampilan Berhitung

Keterampilan berhitung dalam matematika terdiri dari dua kata,

yaitu keterampilan dan berhitung.

Menurut Munawir Yusuf (2003:129), “Keterampilan merupakan

kemampuan melakukan komputasi dan mengaplikasikan konsep yang

telah dipahami dalam waktu yang relatif singkat, dengan cara dan hasil

yang benar”.

Menurut Yusef J.Hilmi dalam http://yusefhilmi.com/2009/03/16/13/

yang diakses pada tanggal 9 Januari 2011, “Keterampilan adalah sebuah

hasil dari proses memberi asupan pada tindakan kita melalui kegiatan yang

disebut berlatih”.

Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:254), ”Keterampilan

menunjuk pada sesuatu yang dilakukan oleh seseorang”.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan

adalah kemampuan yang dilakukan seseorang untuk mengaplikasikan

konsep yang telah dipahami dalam waktu yang singkat dengan cara dan

hasil yang benar melalui kegiatan berlatih

Sedangkan definisi kata berhitung Menurut Munawir Yusuf

(2003:127), “Berhitung adalah salah satu cabang matematika. Ilmu hitung

adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara

berbagai proyek, kejadian dan waktu”.

Menurut pendapat Stephanus Ivan Goenawan dalam situs

http://sigmetris.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=55

diakses tanggal 9 Januari 2011, “Berhitung merupakan ilmu dasar dan pintu

gerbang dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang lain”.

Tatang Herman pada situs http://file.upi.edu/Direktori/D%20-

%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20MATEMATIKA/196210111991011%2

Page 26: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

0-%20TATANG%20HERMAN/Artikel/Artikel19.pdf diakses tanggal 25

Januari 2011, menyatakan bahwa. “aritmetika adalah bagian dari

matematika yang mempelajari bilangan, termasuk di dalamnya berhitung

(komputasi) yang meliputi penjumlahan,pengurangan perkalian dan

pembagian”.

Menurut Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman ( 2003:253),

“Aritmetika atau berhitung adalah cabang matematika yang berkenaan

dengan sifat hubungan-hubungan bilangan-bilangan nyata dengan

perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan, pengurangan,

perkalian dan pembagian”. Secara singkat aritmetika atau berhitung adalah

pengetahuan tentang bilangan.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa berhitung adalah

salah satu cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan-

hubungan bilangan-bilangan nyata dengan perhitungan dasar mengenai

bilangan yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang lain.

Dari keseluruhan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan berhitung merupakan suatu kemampuan untuk

mengaplikasikan sebagian konsep matematika yang meliputi penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian, sebagai dasar dalam mempelajari

ilmu pengetahuan yang lain dalam waktu yang singkat dengan cara dan hasil

yang benar melalui kegiatan berlatih.

Sesuai dengan definisi diatas, Keterampilan berhitung merupakan

suatu bagian dari matematika yang meliputi penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian. Dari keempat operasi hitungan tersebut, peneliti

melakukan penelitian mengenai operasi hitung perkalian bilangan.

c. Teori Belajar Matematika Dienes

Pada teori belajar Dienes, ditekankan pembentukan konsep-konsep

melalui permainan yang mengarah pada pembentukan konsep yang abstrak.

Maka dari itu, teori belajar ini sesuai dengan penelitian yang menerapkan

Page 27: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

metode jarimatika ini dimana pembelajaran dibuat secara mudah dan

menyenangkan melalui dongeng ataupun permainan.

Menurut Dienes dalam Nyimas Aisyah dkk.( 2007: 2-8), permainan

matematika sangat penting sebab operasi matematika dalam permainan

tersebut menunjukkan aturan secara kongkret dan lebih membimbing dan

menajamkan pengertian matematika pada anak didik. Dienes membagi

tahap-tahap belajar menjadi tahap berikut ini:

1) Permainan Bebas ( Free Play)

Dalam setiap tahap belajar, tahap yang paling awal dari

pengembangan konsep yang bermula dari permainan bebas. Permainan

bebas merupakan tahap belajar konsep yang aktivitasnya tidak

berstruktur dan tidak diarahkan. Anak didik diberi kesempatan

mengatur benda. Selama permainan, pengetahuan anak muncul. Dalam

tahap ini anak mulai membentuk struktur mental dan struktur sikap

dalam mempersiapkan diri untuk memahami konsep yang sedang

dipelajari.

2) Permainan yang Menggunakan Aturan ( Games)

Dalam permainan yang disertai aturan siswa sudah mulai meneliti

pola-pola dan keteraturan yang terdapat dalam konsep tertentu.

Keteraturan ini mungkin terdapat dalam konsep tertentu tapi tidak

terdapat dalam konsep yang lainnya. Anak yang telah memahami

aturan-aturan tadi. Jelaslah, dengan melalui permainan siswa diajak

untuk mulai mengenal dan memikirkan bagaimana struktur matematika

itu. Makin banyak bentuk-bentuk berlainan yang diberikan dalam

konsep tertentu, akan semakin jelas konsep yang dipahami siswa,

karena akan memperoleh hal-hal yang bersifat logis dan matematis

dalam konsep yang dipelajari itu.

3) Permainan Kesamaan Sifat ( Searching for communalities)

Dalam mencari keasamaan sifat siswa mulai diarahkan dalam

kegiatan menemukan sifat-sifat kesamaan dalam permainan yang

sedang diikuti. Untuk melatih dalam mencari kesamaan sifat-sifat ini,

Page 28: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

guru perlu mengarahkan mereka dengan mentranslasikan kesamaan

struktur dari bentuk permainan lain. Translasi ini tentu tidak boleh

mengubah sifat-sifat abstrak yang ada dalam permainan semula.

4) Permainan Representasi ( Representation )

Representasi adalah tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi

yang sejenis. Para siswa menentukan representasi dari konsep-konsep

tertentu. Setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang

terdapat dalam situasi-situasi yang dihadapinya itu. Representasi yang

diperoleh ini bersifat abstrak, Dengan demikian telah mengarah pada

pengertian struktur matematika yang sifatnya abstrak yang terdapat

dalam konsep yang sedang dipelajari.

5) Permainan dengan Simbolisasi ( Symbolization)

Simbolisasi termasuk tahap belajar konsep yang membutuhkan

kemampuan merumuskan representasi dari setiap konsep-konsep

dengan menggunakan simbol matematika atau melalui perumusan

verbal.

6) Permainan dengan Formalisasi ( Formalization )

Formalisasi merupakan tahap belajar konsep yang terakhir. Dalam

tahap ini para siswa dituntut untuk mengurutkan sifat-sifat konsep dan

kemudian merumuskan sifat-sifat baru konsep tersebut, sebagai contoh

siswa yang telah mengenal dasar-dasar dalam struktur matematika

seperti aksioma, harus mampu merumuskan teorema dalam arti

membuktikan teorema tersebut. Contohnya, anak didik telah mengenal

dasar-dasar dalam struktur matematika seperti aksioma, harus mampu

merumuskan suatu teorema berdasarkan teorema dalam arti

membuktikan teorema tersebut. Karso dalam Nyimas Aisyah (2007:2-

11) menyatakan bahwa pada tahap formalisasi anak tidak hanya mampu

merumuskan teorema serta membuktikannya secara deduktif, tetapi

mereka sudah mempunyai pengetahuan tentang system yang berlaku

dari pemahaman konsep-konsep yang terlibat satu sama lainnya.

Misalnya bilangan cacah dengan operasi penjumlahan beserta sifat-sifat

Page 29: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

tertutup, komutatif, asosiatif, adanya elemen identitas, dan mempunyai

elemen invers, membentuk sebuah sistem matematika.

Berhubungan dengan tahap belajar, suatu anak didik diharapkan

pada permainan yang terkontrol dengan berbagai sajian. Kegiatan ini

menggunakan kesempatan untuk membantu anak didik untuk

mendiskusikan temuan-temuannya. Langkah selanjutnya, Mernurut

Dienes adalah memotivasi siswa untuk mengabstraksikan pelajaran

tanda materialkongkret dengan gambar yang sederhana, grafik, peta dan

akhirnya memadukan simbol-simbol dengan konsep tersebut.

d. Prinsip Pengajaran Berhitung

Menurut Munawir Yusuf (2003:153), ada tujuh prinsip pengajaran

berhitung yang perlu diperhatikan oleh guru adalah sebagai berikut :

1) Menyiapkan Anak untuk Belajar Berhitung

2) Mengembangkan dari Konkret ke Abstrak

3) Memberikan kesempatan berlatih dan mengulang

4) Generalisasi ke Situasi Baru

5) Bertolak dari kekuatan dan Kelemahan Anak

6) Membangun Dasar yang kokoh tentang konsep dan keterampilan

berhitung

7) Penggunaan Kalkulator

Adapun penjelasan masing-masing prinsip adalah sebagai berikut :

1) Menyiapkan Anak untuk Belajar Berhitung

Glen Domman dalam Munawir Yusuf (2003:153) menyaranka agar

penyiapan belajar berhitung dimulai sejak anak masih kecil. Penyiapan

belajar berhitung merupakan kegiatan belajar yang tujuannya

memberikan landasan yang kokoh bagi anak dalam belajar berhitung.

Berbagai bentuk kegiatan belajar tersebut sebagian besar merupakan

kegiatan belajar prasangka terutama tentang berbagai konsep dasar yang

bermanfaat bagi anak untuk belajar berhitung selanjutnya.

Penyiapan belajar berhitung hendaknya dilakukan dalam

bentuk permainan atau dikaitkan dengan kehidupan anak sehari-hari.

Page 30: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Berbagai jenis nyanyian seperti : Satu-Satu Aku Sayang Ibu, Dua mata

saya, dan Anak Ayam Turun Sepuluh dapat menjadi wahana bagi

penyiapan belajar berhitung yang sangat baik. Meminta anak membelah

apel, menghitung tamu yang hadir, menghitung kaki meja dan

sebagainya juga merupakan kegiatan penyiapan belajar berhitung yang

sangat berharga.

2) Mengembangkan dari Konkret ke Abstrak

Anak dapat memahami berbagai konsep dengan baik jika pengajar

memberi pengalaman kepada anak tentang konsep yang dipelajari mulai

dari bentuk yang konkret, semikonkret dan abstrak. Guru hendaknya

merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan ketiga tahapan tersebut.

Pada tahapan konkret, anak diminta melihat, meraba, memindahkan atau

mengumpulkan benda-benda. Dengan menanyakan jumlah benda yang

dikumpulkan, anak akan mengenal konsep jumlah. Pada tahap semi

konkret benda aslinya dapat diganti dengan gambar yang sama dengan

bentuk aslinya dan kemudian gambar yang hanya menunjukkan lambing

benda seperti garis-garis untuk menunjukkan jumlah orang atau

bendayang dikumpulkan. Gambar-gambar tersebut pada dasarnya

merupakan jembatan untuk memahami konsep angka yang abstrak

seperti : ///// + /// = ////////. Setelah anak memahami gambar sebagai wakil

dari suatu idea maka pengajaran tentang kalimat matematikayang

bersifat abstrak seperti 6 + 2 = ….. dapat dilakukan.

3) Memberikan kesempatan berlatih dan mengulang

Orang yang memiliki pengetahuan belum tentu mampu

mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari secara

baik. Agar pengetahuan menjadi keterampilan diperlukan waktu yang

cukup untuk berlatih dan mengulang. Jika anak dituntut untuk mampu

mengaplikasikan berbagai konsep secara otomatis. Terutama dalam

kaitannya dengan menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi,

anak harus diberi kesempatan berlatih dan mengulang. Ada banyak cara

Page 31: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

untuk melakukan latihan dan ulangan, dan guru hendaknya

menggunakan metode yang bervariasi.

4) Generalisasi ke Situasi Baru

Anak hendaknya memperoleh kesempatan yang cukup untuk

mengeneralisasikan keterampilannya ke dalam situasi yang baru atau

situasi yang berbeda-beda. Sebagai contoh anak dapat menggunakan

keterampilan menjumlah, mengurangi, mengalikan dan membagi dalam

menyeleseikan berbagai soal cerita baik yang dibuat oleh guru mmaupun

oleh anak sendiri. Tujuannya adalah anak dapat memperolaeh

keterampilan dalam mengenal dan mengaplikasikan jenis operasi hitung

dalam situasi yang berbeda-beda.

5) Bertolak dari kekuatan dan kelemahan anak

Sebelum membuat keputusan tentang metode pengajaran yang

akan digunakan, guru hendaknya memahami berbagai kekuatan dan

kelemahan anak. Kekuatan dan kelemahan mencakup penguasaan anak

dalam berhitung dan berbagai jenis operasi hitung

6) Membangun dasar yang kokoh tentang konsep dan keterampilan

berhitung

Belajar berhitung hendaknya mempunyai dasar yang kokoh tentang

konsep dan keterampilan. Ada berbagai prinsip yang perlu diperhatikan

oleh guru agar anak memiliki dasar yang kokoh. Berbagai prinsip

tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

a) Pengajaran berhitung didasarkan pada penanaman pengertian

sebelum pembinaan keterampilan dilaksanakan. Dengan demikian,

tidak akan terjadi anak mengahafal tanpa pemahaman.

b) Diberikan kesempatan yang cukup kepada anak untuk melakukan

generalisasi dan aplikas berbagai konsep dan keterampilan berhitung

ke dalam segala hal yang dipelajari anak.

c) Berhitung diajarkan secara koheren, yang mengaitkan antara topic

yang satu dengan topic yang lain.

Page 32: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d) Menggunakan program pengajaran yang sistematis yang

memungkinkan konsep dan keterampilan yang telah dipelajari dapat

dikuasai anak secara baik. Pada pelaksanaan program ini konsep

ditanamkan sesuai dengan kemampuan pemahaman anak, diikuti

dengan pembinaan keterampilan dan dilatih menerapkan konsep

keterampilan yang telah dipelajari tersebut untuk memecahkan

masalah.

7) Penggunaan Kalkulator

Kalkulator dapat digunakan setelah anak memiliki keterampilan

berhitung atau kalkulasi. Dengan demikian, pengguanaan kalkulator

bukan untuk menanamkan penalaran atau konsep berhitung. Dengan

menggunakan kalkulator anak dapat terbebas dari kendala kalkulasi dan

dapat memusatkan perhatian dalam memahami konsep berhitung.

Murahnya kalkulator dan kemudahan memperoleh kalkulator dapat

digunakan untuk menyeleseikan operasi hitung yang kompleks dan dapat

digunakan untuk latihan atau memeriksa ulang pekerjaan sendiri.

e. Perkalian Bilangan

Menurut ST. Negoro dan B. Harahap (2003:275), Perkalian

didefinisikan sebagai berikut “jika a dan b bilangan-bilangan cacah, maka a

× b adalah penjumlahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap suku

sama dengan b yaitu b+b+b…. sejumlah a”. Oleh karena itu, jika siswa

tidak dapat melakukan operasi perkalian, ia dapat melakukannya dengan

penjumlahan.

Menurut Mulyono Abdurrahman (2003: 278), “Perkalian pada

hakikatnya merupakan cara singkat dari penjumlahan”. Menurut Roy

Hollands (1984:114), “Perkalian merupakan suatu peristiwa pengulangan

dari penjumlahan. Perkalian adalah suatu operasi duaan atau operasi pada

dua unsure”.

Berdasarkan http://mathworld.wolfram.com/Multiplication.html

diakses tanggal 10 Januari 2011:

Page 33: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

In simple algebra, multiplication is the process of calculating the

result when a number is taken times. The result of a multiplication is

called the product of and , and each of the numbers and is called a

factor of the product . Multiplication is denoted , , , or

simply . The symbol is known as the multiplication sign. Normal

multiplication is associative, commutative, and distributive

Dalam aljabar sederhana, perkalian adalah proses perhitungan

hasilnya bila nomor diambil kali. Hasil perkalian ini disebut sebagai

hasil dari dan , Dan masing-masing nomor dan disebut faktor dari

produk . . Perkalian dinotasikan , , , , , Atau hanya .

.Simbol ( ) dikenal sebagai tanda perkalian. Perkalian normal adalah

asosiatif , komutatif , dan distributif

Berdasarkan http://en.wikipedia.org/wiki/Multiplication diakses

tanggal 10 Januari 2011 : Multiplication (symbol "×") is the mathematical

operation of scaling one number by another. It is one of the four basic

operations in elementary arithmetic (the others being addition, subtraction

and division). Because the result of scaling by whole numbers can be

thought of as consisting of some number of copies of the original, whole-

number products greater than 1 can be computed by repeated addition; for

example, 3 multiplied by 4 (often said as "3 times 4") can be calculated by

adding 3 copies of 4 together: 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12. Here 3 and 4 are the

"factors" and 12 is the "product.

Perkalian (simbol "×") adalah operasi matematika dari skala nomor satu

oleh yang lain. Ini adalah salah satu dari empat operasi dasar aritmatika

dasar (yang lainnya adalah penambahan , pengurangan dan pembagian ).

Karena hasil skala oleh bilangan cacah bisa dianggap sebagai terdiri dari

beberapa jumlah salinan dari seluruh nomor asli, lebih besar dari 1 dapat

dihitung dengan penambahan berulang, misalnya, 3 dikalikan dengan 4

(sering disebut sebagai "3 kali 4 ") dapat dihitung dengan menambahkan 3

salinan dari 4 bersama: 3 x 4 = 4 + 4 +4 = 12. 3 dan 4 adalah "faktor" dan

12 adalah "produk.

Page 34: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Robert, Reys Marilyn, Suydam Mary M, Lindquis and Nancy L.

Smith (1998 : 161) mengatakan bahwa “Multiplication is frequently viewed

as a special case of addition in which all the depends are of equal size”.

Perkalian sering dipandang sebagai kasus khusus dari penambahan di mana

semua tergantung adalah dengan ukuran ( bilangan) yang sama.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

Perkalian adalah salah satu operasi berhitung dalam aritmatika dasar

matematika yang merupakan penjumlahan bilangan berulang yang

mempunyai a suku dan tiap suku sama dengan b yaitu b+b+b…. sejumlah a

sehingga dinyatakan dalam a × b.

Menurut Tatang Herman ( 2007:127), “Bilangan merupakan suatu

abstraksi, yaitu konsepsi atau buah pikiran manusia yang ada di dalam

pikiran manusia itu sendiri, atau dapat dikatakan bahwa bilangan itu salah

satu unsure yang tidak dapat didefinisikan karena tidak dapat dijelaskan

dengan kata-kata, sesuatu yang berhubungan dengan jumlah / nilai banyak.

Jadi, Perkalian bilangan adalah suatu penjumlahan berulang pada

nilai banyak yang apabila a dan b merupakan bilangan dan mempunyai a

suku dan tiap suku sama dengan b yaitu b+b+b…. sejumlah a sehingga

dinyatakan dalam a x b.

f. Perkalian Bilangan di SD kelas II

Menurut Silabus KTSP tahun 2008 matematika kelas II SD,

kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa adalah perkalian

bilangan hingga hasil dua angka. Konsep perkalian ditanamkan sebagai

penjumlahan berulang, sehingga kemampuan dasar berhitung perkalian dua

bilangan 1-10 seharusnya sudah dikuasai oleh siswa kelas II, semester 2,

karena penguasan materi perkalian ini merupakan bekal prasyarat untuk

mempelajari materi berhitung selanjutnya. Siswa yang telah menguasai

kemampuan menghitung perkalian dua bilangan 1-10, lebih dapat

melakukan operasi-operasi hitung yang lainnya. Namun, pada tingkat dasar

sebelum siswa juga harus menguasai sifat-sifat perkalian pada operasi

perkalian. Sifat-sifat operasi perkalian bilangan cacah menurut Purwoto dan

Marwiyanto (2002:16-17) adalah sebagai berikut :

Page 35: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1) Sifat tertutup artinya jika a dan b keduanya bilangan cacah maka hasil

dari a × b juga bilangan cacah.

2) Sifat pertukaran ( komutatif )

Hasil operasi a × b adalah b × a, hal ini berarti bahwa hasil perkalian 2 x

5 seharga atau sama dengan hasil perkalian 5 x 2.

3) Sifat pengelompokan ( asosiatif)

Pada operasi perkalian bilangan cacah berlaku ( a× b) × c = a × ( b × c)

4) Sifat bilangan 1 / unsure identitas

Angka 1 sebagai bilangan identitas yaitu 1 × a = a × 1

5) Sifat penyebaran ( distributif )

Pada operasi perkalian bilangan cacah berlaku penyebaran kiri maupun

kanan pada penjumlahan atau pengurangan.

Penyebaran kiri perkalian terhadap penjumlahan :

a ×( b + c ) = ( a × b ) + ( a × c )

Penyebaran kanan perkalian terhadap penjumlahan :

( b + c ) × a = ( b × a ) + ( c × a )

2. Hakikat Metode Jarimatika

a. Pengertian Metode

Menurut Lisnawaty Simanjuntak, dkk (1992: 80), Metode merupakan

cara pendekatan yang akan dilakukan sehingga sasaran yang diharapkan

dapat tercapai atau terlaksana dengan baik.

Menurut Linda Puspita (2-27), metode adalah rencana penyajian

bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan

pendekatan tertentu.

Pada situs http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-

metode-pembelajaran/ diakses tanggal 24 Januari 2011, Wijaya Kusumah

menyatakan bahwa metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Pengertian Jarimatika

Page 36: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Menurut Septi Peni Wulandani (2008 : 2), Jarimatika adalah cara

berhitung (operasi Kali-Bagi-Tambah-Kurang) dengan menggunakan jari-

jari tangan”. Jarimatika adalah sebuah cara sederhana dan menyenangkan

mengajarkan berhitung dasar kepada anak-anak menurut kaidah : Dimulai

dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep

bilangan, lambang bilangan, dan operasi hitung dasar, kemudian

mengajarkan cara berhitung dengan jari-jari tangan. Prosesnya diawali,

dilakukan dan diakhiri dengan gembira.

Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2009 : 28), “Jarimatika adalah suatu

cara menghitung matematika dengan menggunakan alat bantu jari”.

Menurut Ar. Suku Radja (2010:66), “Metode berhitung dengan jari

disebut dengan Jaritmatika, karena Jaritmatika berasal dari kata

Aritmatika”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika adalah suatu cara

sederhana yang menyenangkan untuk menghitung matematika, dalam hal

aritmatika yaitu perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan

dengan menggunakan alat bantu jari tangan.

c. Penerapan Jarimatika pada Perkalian

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai penggunaan

jarimatika dalam operasi hitung perkalian.

Berikut ini merupakan contoh penerapan jarimatika pada pokok bahasan

perkalian ;

(1). Menurut Septi Peni Wulandani (2008 :11), Konsep jarimatika dalam

perkalian adalah sebagai berikut :

Page 37: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Gambar 1 : Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Septi Peni

W.

Rumus : ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 )

Keterangan : T1 = Jumlah jari kanan yang tertutup

T2 = Jumlah jari kiri yang tertutup

B1= Jumlah jari kanan yang terbuka

B2= Jumlah jari kiri yang terbuka

Contoh : 7 x 9 = ……………

Jawaban :

Cara = ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 ) = ( 20+40 ) + ( 3 x 1 ) = 60 + 3 = 63

(2) Menurut Dwi Sunar Prasetyono (2009:50), Konsep jarimatika dalam

perkalian adalah sebagai berikut :

Gambar 2 : Formulasi Perkalian Jarimatika 6-10 Menurut Dwi S.

Page 38: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Kedua formasi jari perkalian menurut Septi Peni Wulandani (2008

:11) dan Dwi Sunar Prasetyono (2009:50) tersebut tujuannya adalah sama,

yaitu memudahkan siswa dalam menghitung dengan jarimatika. Yang

berbeda hanyalah konsep awal mengenai penggunaan jari dalam

menghitung operasi perkalian. Dalam penelitian ini, peneliti akan

menggunakan formasi perkalian menurut Septi Peni Wulandani.

d. Sejarah Jarimatika

Dari http://www.jarimatika.com yang diakses pada tanggal 20

November 2010, Sejarah jarimatika berawal dari kepedulian seorang ibu

terhadap materi pendidikan anak-anaknya. Banyak metode dipelajari, tetapi

semuanya memakai alat bantu dan kadang membebani memori otaknya.

Setelah itu dia mulai tertarik dengan jari sebagai alat bantu yang tidak perlu

dibeli, dibawa kemana-mana dan ternyata juga mudah dan menyenangkan.

Anak-anak menguasai metode ini dengan menyenangkan dan menguasai

keterampilan berhitung.

Akhirnya penelitian dari hari ke hari untuk mengotak-atik jari hingga

ke perkalian dan pembagian, serta mencari uniknya berhitung dengan

keajaiban jari lalu dinamakan “Jarimatika”.Penerapan pada anak dimulai

pada usia 3 tahun untuk pengenalan konsep sampai usia 12 tahun.

Jarimatika ini ada 4 level, masing-masing ditempuh 3 bulan. Setelah selesai

lulusan Jarimatika akan masuk ke “Fun Mathematic Club” yang akan

mengupas matematika secara mudah dan menyenangkan, sesuai materi di

sekolahnya.

Proses ini mungkin dapat membantu anak menghilangkan fobia

terhadap Matematika. Sebagaimana diketahui Matematika masih menjadi

momok bagi sebagian besar anak (dan juga orang tua). Maka Ibu Septi Peni

Wulandari belajar untuk menjadikannya mudah dan menyenangkan (yang

kemudian menjadi motto Jarimatika)

Sebenarnya jarimatika adalah kreatifitas manusia pada jaman dahulu

sebelum kalkulator ditemukan, mereka mencoba cara teknik untuk

mempermudah perhitungan tanpa membebani otak terlalu banyak. Sebagai

Page 39: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

contoh untuk perkalian sembilan cukup dengan membuka semua jari anda

kiri dan kanan, setiap jari anda dapat urutkan angkanya misal : kelingking

kiri adalah 1, jari manis kiri adalah 2 dan seterusnya hingga kelingking

kanan adalah 10, cara penggunaannya 1 x 1 adalah menutup jari kelingking

kiri sehingga yang tersisa adalah sembilan, 2 x 9 dengan cara menutup jari

manis kiri sehingga yang tersisa adalah 1 dikiri dibatasi oleh jari manis yang

ditutup dan 8 jari kanan yang terbuka sehingga jawabannya adalah 18,

demikian seterusnya.

Dari http://id.answers.yahoo.com/question/index diakses 22

November 2010, Untuk perkalian 6×6 keatas dapat melakukan dengan cara

membuka semua jari-jari anda kiri dan kanan dan temukan semua ujung jari

kiri dan kanan, kelingking adalah 6, jari manis adalah 7 jari tengah adalah 8

telunjuk adalah 9, contoh 7 x 8 = temukan ujung jari manis kiri (7) dengan

ujung jari tengah kanan ( 8 ) sehingga ujung jari yang bertemu dan yang

letaknya dibawahnya dapat dilipat, dalam contoh ini 2 jari kiri dan 3 jari

kanan yang dilipat jumlahnya adalah 5, sedangkan yang tetap terbuka adalah

2 jari kanan dan 3 jari kiri, bila dikalikan adalah 6 sehingga jawabanya

adalah 7 x 8 adalah 5 jari tertutup dan 2 jari kiri dikalikan 3 jari kanan = 5

dan 6 atau 56.

e. Keunggulan dan kelemahan Jarimatika

Berikut ini merupakan uraian mengenai keunggulan dan kelemahan

jarimatika seperti halnya yang tercantum dalam situs

http://jarimatika.com/index.php?option=com_content&task=view&id=28&I

temid=32 diakses tanggal 5 Maret 2011 sebagai berikut :

Berhitung dengan metode jarimatika mudah dipelajari dan

menyenangkan bagi siswa. Mudah dipelajari karena jarimatika mampu

menjembatani antara tahap perkembangan kognitif siswa yang konkret

dengan materi berhitung yang bersifat abstrak.

Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung, siswa belajar

dengan memanipulasi hal-hal konkret tersebut untuk memepelajari materi

matematika yang bersifat abstrak dan deduktif.Ilmu ini mudah dipelajari

Page 40: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

segala usia, minimal anak usia 3 tahun. Menyenangkan karena siswa

merasakan seolah mereka bermain sambil belajar dan merasa tertantang

dengan teknik jarimatika

Tidak membebani memori otak siswa. Teknik berhitung jarimatika

mampu menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri, hal itu dapat

ditunjukkan pada waktu berhitung mereka akan mengotak-atik jari-jari

tangan kanan dan kirinya secara seimbang. Jarimatika mengajak siswa

untuk dapat mengaplikasikan operasi hitung dengan dengan cepat dan

akurat menggunakan alat bantu jari-jari tangan, tanpa harus banyak

menghafalkan semua hasil operasi hitung tersebut.

Praktis dan efisien . Dikatakan praktis karena alat hitungnya jari maka

selalu dibawa kemana-mana. Alatnya tidak akan pernah ketinggalan dan

tidak akan disita apalagi diambil, jika si anak ketahuan memakai Jari-jari

sebagai alat hitungnya pada saat ujian. Efisien karena alatnya selalu tersedia

dan tidak perlu dibeli.

Penggunaan “Jarimatika” lebih menekankan pada penguasaan konsep

terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu

secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-

anak akan merasa senang dan gampang bagaikan “tamasya belajar”.

Menurut Septi Peni Wulandani dalam www.jarimatika.com diakses

tanggal 10 November 2010, Jarimatika mempengaruhi daya pikir dan

psikologis karena diberikan secara menyenangkan maka sistem limbik di

otak anak akan senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam

menerima materi baru. Membiasakan anak mengembangkan otak kanan dan

kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional, sehingga otak

bekerja lebih optimal. Tidak memberatkan memori otak, sehingga anak

menganggap mudah, dan ini merupakan step awal membangun rasa percaya

dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika secara luas.

Selain mempunyai kelebihan, ada beberapa kekurangan yang terdapat

pada jarimatika :

Page 41: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1) Metode ini fokus pada aritmatika, aritmatika sendiri adalah salah satu

cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan-

bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian maka dari itu

cakupannya luas.

2) Sifatnya membantu proses berhitung lebih cepat dan mudah, belum pada

pemecahan masalah.

f. Langkah-langkah Metode Jarimatika

Menurut Septi Peni Wulandani dari situs www.ibuprofesional.com

diakses 2 November 2010, Siswa pada usia sampai dengan 10 tahun masih

menyukai dongeng dan permainan. Maka dari itu, dalam pembelajaran

jarimatika hendaknya pengajar menciptakan suasana yang menyenangkan

agar siswa tertarik dengan pembelajaran jarimatika. Dalam hal ini, untuk

dapat berhitung mengenai matematika dengan baik diperlukan suatu

proses:

1) Anak perlu untuk memahami bilangan dan proses membilang

2) Kemudian mulai dikenalkan dengan lambang bilangan

3) Setelah itu diajarkan konsep operasi hitung

4) Baru kemudian dikenalkan aneka cara dan metode melakukan

penghitungan. Jika kita melakukan latihan berhitung secara berulang-

ulang bersama dengan siswa tidak perlu khawatir. Siswa pasti

menguasai ketrampilan ini dengan baik.

Adapun langkah-langkah pembelajaran jarimatika mengenai pokok

bahasan perkalian berdasarkan uraian Septi Peni Wulandani tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Mengkondisikan siswa untuk mempersiapkan diri dalam

pembelajaran.

Page 42: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Tarik napas dalam-dalam…. Hembuskan perlahan. Lakukan sekali

lagi. Kemudian: TERSENYUM! Biarkan kegembiraan ada di hati

Anda......

b. Setelah itu, ajaklah anak-anak untuk juga bergembira….

Kalau kau suka hati tepuk tangan........ (Prok-prok-prok)

Kalau kau suka hati tepuk tangan....... (Prok-prok-prok)

Kalau kau suka hati mari kita lakukan,

Kalau kau suka hati tepuk tangan............(Prok-prok-prok)

Kalau kau suka hati bilang hore..........HORE!

Kalau kau suka hati bilang hore...........HORE!

Kalau kau suka hati, mari kita lakukan,

Kalau kau suka hati bilang hore...................HOREE!

2.Tahap Pelaksanaan

a. Ingatkan siswa konsep perkalian dengan dongeng mengenai prinsip

minum obat. Yaitu 3x1 berarti 1+1+1 = 3

b. Perkenalkan konsep jarimatika dengan cara menyenangkan.

Misalnya dengan bernyanyi. Selain itu, siswa hendaknya juga

menirukan gerakan jari mengenai konsep jarimatika.

c. Mengajarkan rumus sederhana mengenai perkalian dengan

jarimatika.

Hasil perkalian = ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 )

Keterangan : T1 = Jumlah jari kanan yang tertutup

T2 = Jumlah jari kiri yang tertutup

B1= Jumlah jari kanan yang terbuka

B2= Jumlah jari kiri yang terbuka

Agar tidak kesuliatan, pengajar bisa mengajarkannya dengan

menggunakan tepuk jarimatika, yel jarimatika, lagu jarimatika :

Tepuk Jarimatika ( Sambil menggunakan gerakan)

Page 43: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

• Yang Ditutup….. PULUHAN

• Yang Dibuka…… SATUAN

• Yang Ditutup…. DIJUMLAHKAN

• Yang Dibuka….. DIKALIKAN

• Gerakkan jari-jari 6, 7, 8, 9, 10

• Bergerak Semua….. YESSSSSS!!!!

Yel Jarimatika

Jari dan jempol…tangan digoyang..

Jari dan Jempol….kepala digoyang..

Jari dan Jempol…pinggul digoyang..

Jari dan Jempol…Pensil digenggam…

Oke….oke…

Lagu Jarimatika

Ayo kawan belajar perkalian…

Perkalian itu Penjumlahan beruang

Ingat kata Bunda…Di Jarimatika

Aturan minum obat tidaklah lupa…

3 × 1 sama dengan berapa

Itu artinya 1 nya ada tiga

Ayo kawan-kawan jari kita gerakkan

1, 2, 3, oke..

d. Memberikan contoh soal berulang kali.

Contoh : 8 x 7 = ……

Jawaban :

X =

Mari menentukan : T1 = 30 T2 = 20

B1 = 2 B2 = 3

Mari memasukkan ke dalam rumus = ( T1 + T2 ) + ( B1 × B2 )

= ( 30 + 20 ) + ( 2 x 3 )

Page 44: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

= 50 + 6 = 56

Jadi, Hasil perkalian antara 8 x 7 adalah 56.

e. Apabila Siswa merasa bosan atau jenuh, laksanakan permainan atau cerita

intermezzo atau dongeng menarik kepada siswa agar kembali bersemangat.

f. Mengajak siswa untuk berlatih mengerjakan soal perkalian dengan

menerapkan metode jarimatika. Hindari memberikan soal kepada siswa

dengan cara menakut-nakuti. Ajak siswa untuk menyeleseikan tantangan agar

dia menjadi anak yang hebat.

3. Tahap Evaluasi

a. Berikan latihan-latihan soal dari yang mudah hingga soal yang lebih

menantang dan mampu menunjukkan penerapan perkalian jarimatika dengan

benar.

b. Pengajar memberikan motivasi dan penguatan serta umpan balik agar siswa

giat berlatih mengerjakan soal dengan menggunakan metode jarimatika.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan mengenai upaya peningkatan keterampilan

berhitung perkalian matematika dengan menggunakan jarimatika pada siswa kelas

IIadalah sebagai berikut :

Penelitian yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Berhitung Siswa Kelas

III SD Kranggan Ambarawa Tahun Ajaran 2006/2007 Melalui Implementasi

Pembelajaran Kooperatif type Jigsaw Dengan Memanfaatkan Kartu Bilangan Pada

Pokok Pembahasan Perkalian” Skripsi Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Negeri Semarang menyatakan disimpulkan bahwa melalui implementasi

pembelajaran kooperatif dengan memanfaatkan kartu bilangan dapat

meningkatkan keterampilan berhitung siswa kelas III SD Kranggan Ambarawa

pada pokok bahasan perkalian. Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukan rata-

rata belajar siswa sebesar 67,2 dan persentase ketuntasan belajar 57,2% skor

aktivitas siswa 3,27. Hasil penelitian pada siklus 2 rata-rata hasil belajar 80,48

persentase ketuntasan belajar 83,33% skor aktivitas siswa 4,18. Penelitian tersebut

membahas mengenai implementasi pembelajaran kooperatif type jigsaw

sedangkan penelitian ini membahas mengenai penggunaan metode jarimatika.

Page 45: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Pada intinya sama, yaitu meningkatkan keterampilan berhitung matematika pokok

bahasan perkalian.

Penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian

Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa Kelas II SD Negeri II Simo

Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2009/2010” FKIP

Universitas Sebelas Maret oleh Sella Dwi Prasetyani tahun 2010 menyatakan

bahwa hasil penelitian adalah (1) adanya peningkatan rata-rata nilai yang

diperoleh siswa dari sebelumnya pada tes awal 55,12; kemudian pada tes siklus

pertama 73,27; menjadi 83,46 pada siklus kedua, (2) adanya peningkatan

prosentase ketuntasan belajar siswa yang pada tes awal hanya 38,46%; dan pada

tes siklus pertama 84,61%; kemudian pada siklus kedua menjadi 100%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa pendekatan matematika realistik mampu meningkatkan kemampuan

menghitung perkalian pada siswa kelas II SDN II Simo Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian tersebut menekankan

pada kemampuan menghitung perkalian dengan menerapkan Pendekatan

Matematika Realistik. Namun, pada penelitian yang peneliti lakukan, peneliti

menerapkan metode jarimatika dan menekankan pada keterampilan.

Penelitian yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok

Bahasan Perkalian Dan Pembagian Menggunakan Media Komputer

Pada Siswa Kelas Ii Sd Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran

2004/2005” menyatakan bahwa Kondisi awal nilai matematika yang mendapat

nilai dibawah 6,5 ada 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa. Setelah akhir

siklus I diperoleh nilai > 6,5 ada 62 % atau sebanyak 21 anak dari 34 siswa

dengan rata-rata nilai tes 67 dan keaktifan siswa 25 % atau sebanyak 8 anak dari

34 siswa, kemudian siklus II diperoleh nilai > 6,5 ada 97 % atau sebanyak 33 anak

dari 34 siswa dengan rata-rata nilai tes 79 dan keaktifan siswa 75 % atau sebanyak

26 anak dari 34 siswa.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

media komputer, siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok

bahasan perkalian dan pembagian. Selain itu dengan adanya media dapat

Page 46: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mengkonkritkan konsep perkalian dan pembagian sehingga siswa lebih mudah

memahaminya. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah pada penggunaan cara untuk menyeleseikan masalah yang ada.

Penelitian tersebut menggunakan media computer dan membahas pembagian,

sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan metode jarimatika dan

menekankan pada perkalian.

C. Kerangka berpikir

Salah satu materi dalam matematika yang abstrak adalah perkalian yang

selama ini diajarkan adalah dengan penjumlahan berulang pada bilangan yang

sama. Anak merasa terbebani dengan melakukan penjumlahan yang berulang

tersebut secara menghafal, sehingga banyak mengalami kesalahan dalam

menentukan hasil akhir perkalian bilangan tersebut. Ada anak yang melakukan

penjumlahan dengan menggunakan turus, sebanyak bilangan yang akan dikalikan

dan bilangan pengalinya, sehingga banyak menyita waktu dan banyak

kemungkinan melakukan kesalahan di tengah proses menghitungnya. Bila terjadi

kesalahan dalam menjumlahkan, maka mereka harus kembali menghitungnya dari

awal. Cara yang lain adalah latihan berulang ulang yang menekankan pada proses

menghafalkan hasil operasi perkalian. Sebagai contoh biasanya guru menerapkan

cara mencongak, menggunakan tabel perkalian, dan drill yang kesemuanya itu

sangat membebani memori otak siswa. Akibatnya, keterampilan berhitung

perkalian menjadi rendah dengan skor rata-rata klasikal di bawah KKM yaitu

54,2. Padahal siswa kelas II sudah harus menguasai perkalian dengan hasil dua

angka karena materi perkalian merupakan dasar untuk mempelajari materi

matematika yang lainnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penerapan trik berhitung yang

baru yakni jarimatika. Dengan jarimatika anak tidak harus menjumlah bilangan

secara berulang-ulang, sehingga efisien waktu, tenaga dan fikiran. Jarimatika

menawarkan cara berhitung yang mudah, menyenangkan, praktis, dan tidak

memberatkan memori otak anak untuk menghafalkan materi berhitung perkalian

bilangan. Penggunaan metode jarimatika sangat membantu anak memanipulasi

perkalian bilangan yang abstrak menjadi lebih konkret, sehingga anak lebih

Page 47: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tertantang untuk melakukannya, lebih menarik perhatiannya karena dengan

menggerak-gerakkan jari-jarinya sendiri untuk menghitung, lebih menyenangkan

karena berusaha menemukan dan membuktikan sendiri hasil operasi hitungnya.

Dengan bekal rasa senang dalam belajar, tertarik minatnya untuk belajar,

merasa tertantang untuk melakukan operasi hitung perkalian akan dapat

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan

keterampilan siswa dalam melakukan operasi perkalian bilangan sampai dengan

hasil dua angka dengan cepat, tepat, dan akurat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan dalam bentuk bagan

Gambar 3 berikut ini:

Gambar 3 : Kerangka Berpikir

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru menerapkan

metode ceramah

dan cara

mencongak,

menggunakan

turus, dan metode

drill

Keterampilan berhitung

matematika siswa

materi perkalian

meningkat

Guru menggunakan

jarimatika dalam

pembelajaran

perkalian

matematika sebagai

inovasi

Keterampilan

berhitung

matematika siswa

pada materi

perkalian rendah.

Siklus I :

Guru

menggunakan

jarimatika dalam

penyampaian

perkalian

Siklus II :

Guru

menggunakan

jarimatika dalam

pemantapan

pembelajaran

matematika

Page 48: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

D. Hipotesis Tindakan

Berdasar kajian pustaka dan kerangka berfikir tersebut di atas, maka

hipotesis tindakan adalah sebagai berikut : ”Penggunaan jarimatika dapat

meningkatkan keterampilan berhitung matematika pokok bahasan perkalian pada

siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011".

Page 49: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian mengenai upaya peningkatan keterampilan berhitung

matematika pokok bahasan perkalian pada siswa kelas II adalah SDN 02 Jaten

Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar dengan alamat di Jalan Lawu No. 97

Jaten Karanganyar. SDN O2 Jaten merupakan tempat dimana peneliti

melaksanakan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) sekaligus tempat dimana

peneliti menemukan masalah mengenai pokok bahasan perkalian pada kelas II.

2. Waktu penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian adalah bulan Februari sampai dengan bulan

Maret tahun 2011. Tepatnya adalah awal dari semester 2. Karena kompetensi

dasar perkalian kelas II diajarkan pada awal semester 2, sehingga peneliti

melaksanakan penelitian sesuai dengan pelaksanaan kompetensi dasar yang

dilaksanakan oleh guru pada awal semester pelajaran matematika, agar tidak

mengganggu pelaksanaan pembelajaran. Adapun rincian jadwal pada tabel 1

berikut ini:

Tabel 1 : Jadwal Penelitian

No Rencana Kegiatan Bulan

Januari Februari Maret April

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan √

a. Menyusun Konsep Pelaksanaan √ √ √

b. Kesepakatan Jadwal √

c. Menyusun Instrumen √ √

2 Pengajuan Proposal √

3 Pelaksanaan √

a Pengumpulan Data √

b Pelaksanaan Pra siklus √

c Pelaksanaan Siklus I √

d Pelaksanaan Siklus II √

4 Penyusunan Laporan √ √

a Menyusun Laporan √ √ √ √ √

b Ujian hasil penelitian √

c Revisi dan Pengiriman hasil

penelitian

√ √

32

Page 50: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah 1 orang guru kolaborator SDN

02 Jaten, Sulistyorini, A.Ma., siswa kelas II sebanyak 50 orang yang terdiri dari

24 laki-laki dan 26 perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Kualitatif yang berupa daftar nama siswa kelas II SDN 02 Jaten dan

hasil dokumentasi serta dokumen yang berisi kurikulum yaitu Silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas II.

2. Data Kuantitatif yang berupa daftar nilai siswa kelas II SDN 02 Jaten sebelum

dan sesudah dilaksanakan penelitian.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil

observasi, tes, angket, wawancara dan dokumentasi atau perekaman dengan

menggunakan kamera.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Teknik atau cara yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini meliputi lembar observasi dan catatan lapangan, dokumen,

tes, perekaman foto, wawancara, dan angket siswa yang masing-masing diuraikan

berikut ini :

(1) Observasi.

Menurut Sarwiji Suwandi (2009:38), Observasi adalah segala upaya

merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan dan

kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau

tanpa alat bantu.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

observasi langsung dan partisipatif. Observasi langsung (direct observation)

adalah suatu pengamatan pada kegiatan yang dilakukan tanpa perantara

(secara langsung) terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan di SDN

02 Jaten, Karanganyar untuk mengetahui persiapan, perhatian, keaktifan, dan

Page 51: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

keterampilan berhitung matematika siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan jarimatika. Observasi dilakukan pada

aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan pada guru mengenai kinerja

dan kemampuan guru dalam mengkondisikan kelas dan mengatur

pembelajaran dengan menyenangkan. Observasi dilakukan terhadap siswa

pada aktivitas siswa secara klasikal dalam

(2) Dokumen

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pula pada arsip atau

dokumen yang ada. Dokumen tersebut antara lain Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini

juga diperoleh melalui hasil nilai ulangan siswa kelas II SDN 02 Jaten.

(3) Tes

Menurut Suharsimi Arikunto, (2006:150). Tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok.

Menurut Sarwiji Suwandi (2009:59), Pemberian tes dimaksudkan untuk

mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah dan proses

kegiatan pembelajaran tindakan

Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes

yang diberikan dalam penelitian ini kepada siswa kelas II SD Negeri 02 Jaten

Karanganyar, yakni tes tertulis (soal-soal perkalian).

(4) Perekaman Foto

Perekaman dengan kamera foto dan handycam memperjelas berbagai

deskripsi dalam berbagai situasi dan perilaku subyek yang diteliti. Analisis

Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui profil keterampilan siswa kelas II

SD Negeri 02 Jaten Karanganyar dalam menghitung perkalian serta minat

siswa terhadap pembelajaran Matematika dalam perkalian bilangan dengan

metode jarimatika.

Page 52: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

(5) Wawancara

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:154), Interviuw yang sering disebut

juga dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara.

Dalam penelitian ini, Wawancara dilakukan dengan terstruktur, dimana

peneliti sudah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan dan

tidak menanyakan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan topik yang

ditanyakan.

Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah untuk mengetahui sarana

dan kondisi sekolah serta metode yang digunakan guru kelas II dan hasil

keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas II. Wawancara juga

dilakukan kepada Guru selaku teman sejawat untuk mengetahui metode

pembelajaran dan bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru kelas II. Kemudian wawancara juga dilakukan kepada guru kolaborator

yaitu guru kelas II untuk memperoleh informasi mengenai pembelajaran yang

dilaksanakan selama ini dan hasil yang dicapai siswa kelas II SDN 02 Jaten

serta pendapat mengenai jarimatika sebelum dan sesudah pembelajaran

dengan metode jarimatika.

(6) Angket Siswa

Menurut Sugiyono (2009:142), Kuesioner (angket) merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Pada penelitian ini, Seluruh siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar

selaku responden diharapkan dapat menjawab pernyataan dalam angket

dengan sebaik-baiknya guna mengetahui kesan dan tanggapan siswa

mengenai pembelajaran perkalian dengan jarimatika. Angket tersebut akan

menunjukkan seberapa besar pembelajaran tersebut dapat menarik dan

menyenangkan bagi siswa. Karena semakin menyenangkan atau menarik

suatu pembelajaran, diharapkan materi pokok perkalian dengan jarimatika

Page 53: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang diajarkan dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Sesuai dengan

slogan metode jarimatika yaitu mudah dan menyenangkan.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sarwiji Suwandi ( 2009:61 ), Teknik analisis data yang digunakan

untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan

teknik analisis deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif) dan teknik

analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif,

sedangkan teknik analisis kritis digunakan untuk data kualitatif.

Dalam penelitian ini, digunakan kedua teknik analisis data tersebut dengan

penjelasan sebagai berikut :

1. Teknik analisis deskriptif komparatif

Pada penelitian ini, peneliti membandingkan data kuantitatif antar

siklus. Data kuantitatif yang dimaksudkan adalah data hasil nilai tes perkalian

siswa pada pra siklus, Siklus I dan Siklus II. Kemudian diambil kesimpulan

dari hasil nilai tes kedua siklus tersebut.

2. Teknik analisis kritis

Pada penelitian ini, teknik analisis kritis yang dimaksud adalah

mencakup kegiatan pengamatan untuk mengungkap kegiatan belajar mengajar

guru dan siswa dalam pembelajaran penggunaan metode jarimatika.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Validitas dapa

diketahui dengan menggunakan triangulasi data. Menurut Sarwiji Suwandi

(2009:60), Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

pembandingan data itu.

Menurut Lexy J. Moleong dalam Sarwiji Suwandi (2009 : 60), Teknik

triangulasi yang digunakan antara lain triangulasi sumber data dan triangulasi

teknik metode pengumpulan data. Informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti

dan dijadikan data dalam penelitian harus diperiksa validitasnya sehingga data

Page 54: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, data tersebut dapat dijadikan

dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan.

Adapun teknik yang digunakan dalam memeriksa validitas data dalam

penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber data dan triangulasi teknik

metode. Trianggulasi data atau sumber yaitu dengan membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh melalui

berbagai sumber yang berbeda yaitu: (1) Pengamatan (observasi) dari proses

pembelajaran jarimatika; (2) Silabus dan RPP; (3) Tes soal perkalian; (4) Foto

kegiatan belajar menggunakan metode Jarimatika; (5) Hasil Wawancara dan (6)

Angket. Triangulasi teknik yaitu dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh dari hasil

wawancara dicek dengan hasil observasi, angket, tes, dan foto.

G. Prosedur Penelitian

Penggunaan Jarimatika diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

berhitung siswa pokok bahasan perkalian kelas II SDN 02 Jaten. Adapun

pelaksanaannya telah direncanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing siklus

meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Menurut Suharsimi Arikunto dkk. (2008:16), Model penelitian tindakan

kelas digambarkan pada gambar 4 berikut ini :

Gambar 4 : Model siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suharsimi Arikunto

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Pengamatan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Page 55: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan pemantauan keadaan siswa yang akan diteliti

dan mempersiapkan semua instrumen. Pada penelitian tindakan kelas ini

digunakan 7 instrumen yaitu:

a. Lembar Observasi

b. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

c. Dokumentasi atau Perekaman Foto

d. Dokumen

e. Lembar wawancara

f. Alat evaluasi (tes)

g. Angket

2. Pelaksanaan

a. Siklus I

1) Perencanaan

Pada tahap ini menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

tematik sesuai jadwal pelajaran dan menyiapkan materi perkalian untuk

siklus I. Meskipun dilakukan secara tematik dengan mata pelajaran lain,

penelitian ini tetap memfokuskan pada mata pelajaran matematika.

Selain itu, peneliti juga menentukan media dan metode apa yang

digunakan dalam menerapkan metode jarimatika ini. Materi yang

digunakan adalah mengenai perkalian. Media yang digunakan adalah

gambar dan jari tangan siswa. Dan pada ini, dilakukan sebanyak tiga kali

pertemuan.

2) Tindakan

Proses tindakan dalam siklus I adalah:

a) Pertemuan 1

Pada awal pembelajaran, siswa mengawali dengan berdoa dan

absensi kelas serta mengawali dengan bernyanyi agar siswa menjadi

semangat.. Setelah itu, guru memberikan bimbingan kepada siswa

untuk mempelajari konsep mengenai perkalian merupakan

Page 56: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

penjumlahan dari bilangan 1 sampai 5. Siswa berlatih menghitung

perkalian dengan konsep tersebut secara terus menerus dengan

berkelompok. Karena kelas II merupakan kelas rendah, maka

pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tematik. Dalam

hal ini, materi pokok perkalian dikaitkan dengan materi pelajaran

yang lain, yaitu PKn. Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan

evaluasi agar guru dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat

memahami perkalian. Untuk Tugas di rumah, Guru memberikan

tugas kepada siswa untuk mempelajari perkalian bilangan 6 sampai

dengan 10.

b) Pertemuan 2

Pada Pertemuan 2, Materi perkalian matematika dikaitkan dengan

Bahasa Indonesia. Guru memberikan suatu bacaan yang mengandung

perkalian. Sehingga konsep perkalian merupakan penjumlahan

berulang semakin dipahami oleh siswa. Kemudian Siswa belajar

mengenai perkalian bilangan 6 sampai 10 dengan menggunakan

metode jarimatika. Siswa mempraktekkan perkalian dengan

menggunakan metode jarimatika melalui bimbingan guru. Siswa

mempelajari konsep jarimatika dan memperagakan dari angka 6

sampai dengan angka 10.

c) Pertemuan 3

Pada Pertemuan 3, Siswa berlatih menyeleseikan soal-soal perkalian

melalui pembelajaran tematik yang bertema gotong royong.

Pembelajaran tematik tersebut meliputi mata pelajaran Matematika,

Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Materi

perkalian tersebut dikaitkan dengan materi mata pelajaran yang lain.

Dalam pembelajaran ini, Siswa lebih sering mengerjakan soal

perkalian dengan metode jarimatika. Setelah siswa mampu

menerapkan metode jarimatika dengan benar, siswa berlatih

mengerjakan soal-soal perkalian jarimatika 6-10 dengan cepat dan

tepat.

Page 57: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

3) Observasi

Observasi dilaksanakan sebelum tindakan dimulai dan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa

dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti sebagai

observer menyediakan instrument yaitu lembar observasi guna

mengetahui keadaan kelas saat pembelajaran dan catatan lapangan guna

mencatat segala informasi penting yang berhubungan dengan data yang

dibutuhkan mengenai pembelajaran. Peneliti selaku observer bekerja

sama dengan guru kolaborator saat pelaksanaan observasi dilakukan.

4) Analisis dan Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi didiskusikan antara guru dan

peneliti kemudian dikumpulkan serta dianalisis sehingga diperoleh hasil

refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi

kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang berasal dari data

observasi. Kelemahan yang timbul pada siklus I adalah kegiatan

pembelajaran matematika kurang menyenangkan dan guru belum

menciptakan kondisi kelas yang antusias secara optimal. Maka dari itu,

kelemahan tersebut akan disempurnakan pada siklus II. Selain itu, Hasil

analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai

acuan untuk merencanakan siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Pada tahap ini menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan

menyiapkan materi serta evaluasi yang berupa soal-soal perkalian untuk

Siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Peneliti dan guru

berkolaborasi menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Setelah itu, peneliti dan guru mempersiapkan media terkait dengan

materi pembelajaran.

2) Tindakan

Proses tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut :

Page 58: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

a) Pertemuan 1

Pada awal pembelajaran, siswa melaksanakan kegiatan rutin setiap

hari, yaitu berdoa dan presensi. Setelah itu, guru memberikan

bimbingan kepada siswa untuk mempelajari konsep mengenai

perkalian merupakan penjumlahan berulang dari bilangan 1 sampai

5. Kemudian guru memberikan bimbingan, guru menyampaikan

penjelasan materi selanjutnya yaitu perkalian 6 sampai dengan 10

dengan menyenangkan dan menghibur. Karena siswa kelas II

merupakan siswa kelas rendah, maka siswa diajak belajar sambil

bermain. Siswa berlatih menghitung perkalian dengan konsep

tersebut secara terus menerus dengan berkelompok secara

menyenangkan. Dalam hal ini, materi pokok perkalian dikaitkan

dengan materi pelajaran yang lain, yaitu IPA karena pembelajaran

yang dilakukan adalah pembelajaran tematik. Pada akhir

pembelajaran, dilaksanakan evaluasi dan latihan agar guru dapat

mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami perkalian.

b) Pertemuan 2

Pada Pertemuan 2, Materi perkalian matematika dikaitkan dengan Bahasa

Indonesia. Guru memberikan suatu bacaan yang mengandung perkalian. Bacaan

yang dimaksud adalah bacaan yang menarik minat siswa. Sehingga konsep

perkalian merupakan penjumlahan berulang dapat dipahami dengan mudah oleh

siswa. Kemudian Siswa belajar mengenai perkalian bilangan 6 sampai 10 dengan

menggunakan metode jarimatika. Siswa mempraktekkan perkalian dengan

menggunakan metode jarimatika melalui bimbingan guru. Siswa mempelajari

konsep jarimatika dan memperagakan dari angka 6 sampai dengan angka 10.

Selain itu, setiap kali akan menerapkan metode jarimatika siswa diharapkan

menyanyikan dan memperagakan “tepuk jarimatika” dan “yel jarimatika” untuk

mempermudah siswa dalam menerapkan jarimatika dengan senang hati. Apabila

siswa merasa bosan, guru memimpin siswa untuk melakukan permainan

menyenangkan secara klasikal.

c) Pertemuan 3

Page 59: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Pada Pertemuan 3, Siswa berlatih menyeleseikan soal-soal perkalian melalui

pembelajaran tematik yang bertema gotong royong. Pembelajaran tematik tersebut

meliputi mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPA.. Dalam

pembelajaran ini, Siswa lebih sering berlatih mengerjakan soal perkalian dengan

metode jarimatika. Apabila siswa telah bosan dengan pembelajaran, siswa

dipimpin untuk melakukan permainan secara berkelompok dan kelompok terbaik

mendapat reward dari guru sehingga siswa menjadi bersemangat kembali. Setelah

siswa mampu menerapkan metode jarimatika dengan benar, siswa berlatih

mengerjakan soal-soal perkalian jarimatika 6-10 dengan cepat dan tepat secara

individual maju di depan kelas.

3) Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-

aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran

berlangsung. Selain itu, angket dapat menjadi salah satu hal yang mendukung

hasil observasi siswa.

4) Analisis dan Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta

dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan. Untuk

memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan digunakan data yang

berasal dari data observasi. Melalui hasil data dapat ditarik sebua kesimpulan

mengenai penerapan jarimatika.

H. Indikator Ketercapaian

Penelitian ini dikatakan berhasil dan ada peningkatan, apabila rata-rata nilai

hasil tes yang diperoleh siswa di kelas adalah ≥ 80. Capaian target pada siklus

pertama 70% dari jumlah siswa tuntas (kurang lebih 35 anak) dengan mendapat

nilai ≥ 75 dan pada siklus kedua 80% dari jumlah siswa tuntas (kurang lebih 40

anak) dengan mendapat nilai ≥ 80. Jadi, apabila dalam kelas tersebut hasil yang

diperoleh belum mencapai angka tersebut, penelitian akan terus dilakukan sampai

hasil tersebut dicapai.

Page 60: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 02 Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

Propinsi Jawa Tengah berdiri sejak tahun 1962 dengan jumlah siswa yang cukup

banyak. Sejak berdiri, SD Negeri 02 Jaten yang beralamatkan di Jalan Lawu No.

97 telah memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 101031311002. SD

Negeri 02 Jaten ini merupakan salah satu SD favorit bagi masyarakat sekitar desa

jaten. Karena pada setiap tahun, jumlah siswa yang mendaftar di SD Negeri 02

Jaten sangat banyak. Hal ini menunjukkan bahwa SD Negeri 02 Jaten unggul

dalam mutu dan terpuji dalam perilaku. Sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan.

Secara geografis, letak SD Negeri 02 Jaten berada di desa Jaten kecamatan

Jaten kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri 02 Jaten terletak

di pinggir jalan raya solo-tawangmangu, dan terletak di pusat kecamatan. SD

Negeri 02 Jaten ini termasuk SD yang letaknya sangat strategis. Transportasi

menuju ke SD pun sangat mudah. Karena banyak sekali angkutan umum atau bus

yang lewat di depan SD. Hal ini memudahkan dan mendukung tercapainya

informasi yang tepat dan akurat. Lokasi yang sangat strategis tersebut juga

memberikan keuntungan. Salah satunya adalah memberikan kemudahan bagi

sekolah dalam melaksanakan tugas kedinasan.

SD Negeri 02 Jaten pada tahun pelajaran 2010/2011 dipimpin oleh seorang

Kepala Sekolah dan memiliki 7 guru yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dan 6 orang tenaga pengajar dan karyawan yang masih Wiyata

Bhakti. Seluruh personel telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan

baik sesuai dengan tanggung jawab masing-masing personel. Dalam membimbing

siswa, pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat. Hal ini

dibuktikan dengan adanya Komite sekolah yang beranggotakan wali murid siswa

SD Negeri 02 Jaten.

43

Page 61: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 5: Lokasi SD Negeri 02 Jaten Tampak Depan

Siswa SD Negeri 02 Jaten tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 309 siswa.

Siswa terbagi ke dalam 8 Kelas. Dua kelas diantaranya merupakan kelas paralel.

Dengan rincian sebagai berikut, jumlah siswa kelas IA sebanyak 33 siswa, kelas

IB sebanyak 32 siswa, kelas II sebanyak 50 siswa, kelas III sebanyak 48 siswa,

kelas IV sebanyak 44 siswa, kelas V sebanyak 48 siswa, kelas VIA sebanyak 33

siswa dan kelas VIB sebanyak 22 siswa. Siswa bearasal dari latar belakang sosial

ekonomi yang berbeda-beda. Namun, sebagian besar orang tua siswa bekerja

sebagai pegawai dan karyawan.

SD Negeri 02 Jaten terletak satu kompleks dengan SD Negeri 01 Jaten.

Namun, meskipun memiliki satu halaman sekolah, kedua SD tersebut tetap

menjalin kebersamaan dan kerukunan serta saling mendukung dalam berbagai hal.

Hal ini dapat dilihat pada saat upacara bendera hari senin. SD Negeri 01 dan 02

Jaten berbagi tugas untuk menjadi tugas upacara. Di atas tanah SD Negeri 02

Jaten tersebut, berdiri bangunan yang kokoh yakni, 8 ruang kelas, 2 kamar kecil

(toilet), ruang guru, ruang kepala sekolah, UKS, perpustakaan, ruang alat peraga,

Kantin, tempat parker dan taman yang indah. SD Negeri 02 Jaten juga memiliki

halaman yang dimanfaatkan untuk upacara, olah raga, kegiatan ekstrakurikuler

dan tempat bermain siswa apabila istirahat.

SD Negeri 02 Jaten merupakan salah satu SD yang digunakan sebagai

tempat PPL mahasiswa PGSD FKIP UNS. Peneliti telah melaksanakan PPL di SD

Negeri 02 Jaten ini pada bulan oktober tahun 2010. Pada saat PPL, peneliti

melaksanakan observasi mengenai kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 02

Jaten.

Page 62: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Kondisi Pra Siklus

Berdasarkan pengamatan (observasi), peneliti menemukan masalah yang

harus dipecahkan pada siswa kelas II. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti

lakukan, siswa kelas II mengalami kesulitan dalam mempelajari pokok bahasan

perkalian pada mata pelajaran matematika. Karena siswa menganggap bahwa

matematika merupakan pelajaran yang rumit dan sulit dipahami. Siswa semakin

mengalami kesulitan ketika diberikan tugas untuk menghafalkan perkalian dasar

sampai dengan dua angka. Karena apabila mereka tidak hafal, pasti akan menemui

kesulitan dalam mengerjakan soal perkalian karena lupa.

Adapun tabel hasil tes perkalian siswa pada pra siklus dapat dilihat pada

tabel 2 berikut ini:

Tabel 2 : Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa kelas II pada Pra Siklus

No Rentang Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) (fi) × (xi) Persentase

1 10-18 2 14 28 4

2 19-27 5 23 115 10

3 28-36 2 32 64 4

4 37-45 8 41 287 14

5 46-54 6 50 250 10

6 55-63 11 59 767 26

7 64-72 6 68 408 12

8 73-81 8 77 616 16

9 82-90 2 86 172 4

10 91-99 0 95 0 0

Jumlah 50 2707 100

Rata-rata 54.14

Sedangkan grafik yang menunjukkan keterampilan siswa dalam

menyeleseikan soal perkalian sebelum tindakan atau pra siklus adalah gambar 6

berikut:

Page 63: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 6 : Grafik Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian Siswa kelas II

pada Pra Siklus

Berdasarkan tabel frekuensi tersebut diatas, dapat diketahui bahwa nilai hasil tes

siswa yang menyeleseikan soal perkalian sebelum dilakukan tidakan penggunaan

metode jarimatika, menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas adalah 54,14. Nilai

KKM Matematika kelas II semester 2 ini adalah 60. Dapat diketahui bahwa

Siswa yang memperoleh nilai 10-18 sebanyak 2 siswa atau 4%. Siswa yang

memperoleh nilai 19-27 sebanyak 5 siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh

nilai 28-36 sebanyak 2 Siswa atau 4%. Siswa yang memperoleh nilai 37-45

sebanyak 7 Siswa atau 14%. Siswa yang memperoleh nilai 46-54 sebanyak 5

Siswa atau 10%. Siswa yang memperoleh nilai 55-63 sebanyak 13 Siswa atau

26%. Siswa yang memperoleh nilai 64-72 sebanyak 6 Siswa atau 12%. Siswa

yang memperoleh nilai 73-81 sebanyak 8 Siswa atau 16%. Siswa yang

memperoleh nilai 82-90 sebanyak 2 Siswa atau 4%. Siswa yang memperoleh nilai

91-99 sebanyak 0 atau 0%.

Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah siswa

yang mendapatkan nilai dibawah KKM adalah 22 siswa. Sedangkan jumlah siswa

yang mendapatkan nilai diatas KKM adalah 28 siswa. Sehingga dapat dikatakan

0

2

4

6

8

10

12

Fre

kue

nsi

Nilai Tengah 14 23 32 41 50 59 68 77 86 95

Page 64: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

bahwa jumlah siswa yang telah tuntas mencapai KKM adalah 56% dan 44%

merupakan persentase jumlah siswa yang tidak atau belum tuntas mencapai

KKM. Hal ini dapat diartikan bahwa, keterampilan berhitung siswa kelas II

semester 2 masih tergolong rendah dilihat dari ketuntasan belajar yang telah

ditetapkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 75% siswa mencapai ketuntasan

pada siklus I dan sebesar 80% siswa mencapai ketuntasan pada siklus II. Untuk

lebih jelasnya mengenai nilai siswa pada tes, dapat dilihat pada Lampiran 8.

Perolehan Nilai Hasil Tes Siswa pada pokok Bahasan Perkalian pada Pra Siklus.

Pada lampiran tersebut, tertulis rata-rata kelas adalah 54,2. Hal ini mendekati hasil

yang diperoleh dengan perhitungan kelas interval yang menyatakan bahwa rata-

rata kelas adalah 54,14. Namun, diluar perbedaan tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa rata-rata nilai pokok bahasan perkalian pada pra siklus di kelas II masih

belum tuntas.

Berdasarkan hasil tes awal pokok bahasan perkalian menunjukkan bahwa

hasil nilai tersebut masih rendah karena rata-rata nilai matematika pokok bahasan

perkalian pada siswa kelas II SDN 02 Jaten masih berada dibawah KKM, maka

dari itu diperlukan suatu usaha peningkatan pembelajaran agar siswa memiliki

keterampilan berhitung yang baik. Dalam hal ini, diperlukan suatu usaha dalam

bentuk inovasi pembelajaran yang mudah dan menyenangkan guna meningkatkan

keterampilan berhitung siswa pokok bahasan perkalian. Usaha yang dilakukan

adalah menerapkan metode jarimatika dalam mengajarkan materi pokok perkalian

pada siswa kelas II. Sehingga diharapkan pembelajaran yang mudah dan

menyenangkan dengan metode jarimatika tersebut dapat meningkatkan

keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II SDN 02 Jaten Karanganyar.

Page 65: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Deskripsi Siklus I

Tindakan Siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri

dari dua jam pelajaran ( 2×35 menit), dilaksanakan 7 Februari 2011 s.d. 9

Februari 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan

kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahapan.

Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan observasi terhadap proses

pembelajaran dan skor keterampilan berhitung pokok bahasan perkalian pada

kelas II untuk mengetahui strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru

kelas II. Peneliti juga mencatat skor nilai hasil tes awal perkalian siswa untuk

mengukur keterampilan berhitung siswa dengan melakukan pengumpulan

data.

Setelah melakukan pengamatan dan pengumpulan data, peneliti

memperoleh data hasil pencatatan yang menunjukkan bahwa sebanyak 56%

dari jumlah siswa memiliki nilai diatas KKM dan 44% dari jumlah siswa

memiliki nilai di bawah KKM. Maka dari itu, pada tahap perencanaan ini,

peneliti mempersiapkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) mengenai pokok bahasan perkalian secara inovatif melalui metode

jarimatika, yaitu suatu metode pembelajaran berhitung dengan menggunakan

jari tangan.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas II

Semester 2 Mata Pelajaran Matematika, peneliti membuat suatu perencanaan

pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode jarimatika.

Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut :

1) Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus

kelas II semester 2 mata pelajaran matematika menyatakan bahwa siswa

harus memiliki kompetensi sebagai berikut :

Standar Kompetensi :

3 Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.

Kompetensi Dasar :

Page 66: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan

oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II dengan perincian

indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut :

3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian

3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu

yang cepat dan tepat dengan jarimatika.

3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian

Namun, dalam penelitian ini, peneliti menekankan indikator nomor

3.1.2 dengan membatasi pada perkalian 6-10 dengan metode jarimatika

agar dapat dicapai siswa. Karena pada perkalian 6-10, siswa membutuhkan

kemampuan lebih untuk menghitung daripada perkalian 1-5. Maka dari

itu, peneliti menerapkan pembelajaran perkalian 6-10 dengan

menggunakan metode jarimatika agar siswa memiliki keterampilan

berhitung dengan cepat dan tepat.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini

adalah terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari

2 jam pelajaran, yaitu 2×35 menit. Adapun RPP yang akan dilaksanakan

dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran 6.

3) Peneliti bersama dengan guru membuat soal tes perkalian yang dapat

mengandung indikator-indikator tersebut.

4) Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

pembelajaran. Penulis menyediakan gambar jari-jari tangan, gambar

pohon, dan benda konkret lain yang berhubungan seperti meja atau kursi

siswa.

5) Persiapan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti lembar

observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan

dokumentasi seperti halnya, camera digital dan handycam, dan angket

siswa sebanyak jumlah siswa kelas II.

6) Persiapan ruang kelas yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan

pembelajaran yang ditata sedemikian rupa hingga tertata dengan rapi.

Page 67: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan

tindakan penerapan metode jarimatika. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan

keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I. Adapun rincian

dan deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2011. Pada

awal siklus I ini, Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai

konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Pada awal pertemuan 1, guru mengkondisikan siswa dan

mempersiapkan diri siswa secara fisik maupun mental untuk

melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan berdoa dan

presensi. Selain itu, Guru juga mempersiapkan diri siswa secara mental

dengan memberikan motivasi dan bernyanyi. Siswa bersama dengan guru

menyanyikan lagu “Disini Senang Disana Senang” agar siswa antusias

mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan

menyampaikan tema atau tujuan pembelajaran serta indikator

pembelajaran yang hendak dicapai pada pertemuan 1.

Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan mengeksplore

pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan tema dan materi perkalian. Melalui mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, guru mengelaborasikan pengetahuan siswa dengan

menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang secara

berkelompok. Siswa saling bekerja sama mengerjakan soal mengenai

konsep perkalian. Konsep perkalian seperti halnya cara minum obat

menjadi konsep yang wajib dimengerti oleh siswa. Misalnya, Pada resep

dokter dituliskan 3×1. Berarti pasien dianjurkan untuk minum 1 obat

selama 3× dalam sehari. Jadi, yang dimaksud 3×1 adalah 1+1+1=3

Page 68: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

sehingga guru mampu mengkonfirmasi pengetahuan yang terkait dengan

konsep perkalian. Selain itu, guru memberikan contoh-contoh perkalian

angka 1 sampai dengan 5. Setelah mempelajari konsep perkalian tersebut,

siswa berlatih menyeleseikan perkalian sederhana 1 sampai dengan 5

secara terus menerus hingga guru melaksanakan evaluasi pembelajaran..

Pada akhir pembelajaran, Siswa menerima penguatan dan umpan

balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Lalu, guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa mengenai

perkalian sebagai penjumlahan dan mengenai tema yang diajarkan pada

pertemuan pertama. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan 1.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan 2 dilaksanakan pada tangga 8 Februari 2011.

Berdasarkan perencanaan dalam RPP Siklus I, Materi yang diajarkan

kepada siswa adalah perkalian angka 6-10 dengan menggunakan metode

jarimatika. Pada pertemuan 2 ini, mata pelajaran matematika dikaitkan

dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada awal pembelajaran, dilaksanakan kegiatan rutin yang

dilaksanakan setiap hari, yaitu berdoa dan presensi siswa. Untuk

membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu

“Kalau kau suka hati” agar siswa bergembira dan antusias mengikuti

pembelajaran. Guru menyampaikan indikator, tujuan pembelajaran, dan

tema yang akan dipelajari dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga

menyampaikan apersepsi yang berhubungan dengan tema gotong royong

dalam kehidupan sehari-hari.

Pada kegiatan inti pembelajaran, untuk melakukan kegiatan

mengeksplore pengetahuan siswa, Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa mengenai pengalaman yang pernah dilakukan siswa sehari-hari.

Setelah itu, guru menceritakan suatu dongeng menarik yang mengandung

materi perkalian angka 6-10. Materi perkalian 6-10 diajarkan oleh guru

dengan menggunakan konsep jarimatika melalui media gambar jarimatika.

Awalnya, guru mengkonfirmasi dengan memperagakan konsep jarimatika

Page 69: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

6-10 dan siswa mengikuti peragaan jarimatika yang diperagakan guru.

Siswa berlatih terus menerus mengerjakan soal-soal perkalian yang

diberikan oleh guru.

Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik

kepada siswa yang berlatih terus menerus menghitung perkalian dengan

metode jarimatika. Guru memberikan penguatan agar siswa selalu berlatih

menghitung perkalian dengan metode jarimatika. Untuk mengakhiri

kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa membuat kesimpulan

mengenai cara menghitung perkalian 6-10 dengan jarimatika.

3) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan pertemuan 3 diadakan pada tanggal 9 Februari 2011.

Pada akhir siklus I ini, materi perkalian pada pembelajaran matematika

dikaitkan dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa

Indonesia. Pertemuan ketiga ini menekankan pada penggunaan metode

jarimatika yang diterapkan pada perkalian angka 6-10. Karena perkalian 6-

10 merupakan dasar dari operasi perkalian selanjutnya. Jadi, siswa

hendaknya mampu dan terampil menerapkan metode jarimatika dalam

penyeleseian operasi hitung perkalian selanjutnya.

Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa

bersama. Kemudian guru melaksanakan presensi kepada siswa. Guna

meningkatkan motivasi siswa, guru mengajak siswa bersama-sama

menyanyikan lagu Disini Senang Disana Senang. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu. Apersepsi yang

disampaikan oleh guru juga dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dan

tema yang telah ditentukan.

Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru mengenai cerita yang pernah siswa ketahui. Kemudian,

siswa mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru dan mengandung

materi pokok perkalian. Untuk menambah pemahaman siswa mengenai

perkalian, guru meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas guna

memperagakan metode jarimatika perkalian 6-10. Setelah itu, guru

Page 70: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

menanmkan kembali konsep jarimatika kepada siswa yang belum bisa.

Selain itu, guru memberikan tes soal akhir yang terlampir pada Lampiran

33 siklus 1 kepada siswa agar siswa lebih terampil menerapkan jarimatika

dalam proses penghitungan perkalian.

Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru membuat kesimpulan dan

memberikan umpan balik kepada siswa yang telah mampu menerapkan

jarimatika. Guru juga memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa

yang lainnya. Akhir pembelajaran, Guru mengakhiri pembelajaran dengan

menyanyikan “Tepuk I am the best” bersama-sama.

c. Observasi

Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran.

Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting

mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga

dilakaukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

disusun dalam perencanaan.

Pengamatan tidak hanya berfokus pada siswa, namun pengamatan juga

dilakukan pada kegiatan pembelajaran guru. Maka dari itu, pengamatan

dilakukan secara keseluruhan aspek, baik dari aspek siswa, maupun kegiatan

guru pada saat proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Berikut ini

merupakan uraian mengenai observasi yang telah dilakukan selama kegiatan

pembelajaran pada siklus I berlangsung :

1) Hasil Observasi pada Siswa

Hasil perincian mengenai kegiatan siswa pada pembelajaran dengan

metode jarimatika dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran lembar

observasi aktivitas siswa pada Lampiran 13, 14 dan 15. Dilihat dari hasil

observasi pada lampiran tersebut dan terutama pada Lampiran 15, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran metode jarimatika pada pertemuan 3

atau pertemuan akhir siklus I di kelas II adalah sebagai berikut :

1. Sebanyak 35 siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan

mengikuti pembelajaran dengan jarimatika.

Page 71: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Sebanyak 28 siswa bersikap antusias ketika hendak mengikuti

pembelajaran.

3. Sebanyak 15 siswa yang merasa bosan ketika proses pembelajaran

berlangsung.

4. Sebanyak 40 siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

5. Sebanyak 20 siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran

jarimatika karena masih belum mengenal konsep jarimatika dengan

baik.

6. Sebanyak 30 siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika,

namun ada 20 siswa yang belum bisa.

7. Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik meskipun ada

siswa yang merasa bosan dan belum paham mengenai jarimatika.

8. Sebanyak 35 siswa yang sudah mampu menyeleseikan soal perkalian

dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.

9. Sebanyak 30 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru

mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.

10. Sebanyak 30 siswa sudah cukup senang dengan pembelajaran

jarimatika.

Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 13, 14, dan 15

yang menyatakan rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa mengenai

pembelajaran metode jarimatika pada siklus I adalah 3,23 dan berdasarkan

uraian simpulan lampiran 15 diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa

aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan

metode jarimatika dikategorikan cukup baik. Untuk lebih jelasnya, dapat

dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada Siklus I

No Keterangan Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

1 Total Skor 29 33 35

2 Rata-rata Skor 2,9 3,3 3,5

3 Rata-rata skor siklus I 3,23

Page 72: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Sedangkan grafik yang menunjukkan Tabel 3 tersebut adalah gambar 7 berikut :

Gambar 7 : Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II

dalam pembelajaran perkalian dengan Metode Jarimatika pada

Siklus I

2) Hasil Observasi pada Guru

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek

kegiatan dan sikap siswa, namun pengamatan juga dilakukan terhadap

kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi

kinerja guru dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada

siklus 1 yang dilakukan selama 3x pertemuan dapat dilihat pada lampiran

20 pada pertemuan 3. Berikut ini kesimpulan dari hasil observasi aktivitas

guru pada siklus I tersebut pada siklus I :

a) Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

menguasai materi dan mengaitkannya dengan realitas kehidupan siswa.

b) Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.

c) Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

menghargai pendapat siswa

d) Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian,

menarik dan mengikutsertakan siswa dalam penggunaan media.

e) Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan tepat.

2.9 3.3

3.5

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Skor Per pertemuan

Skor Per pertemuan

Page 73: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

f) Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan.

g) Guru belum memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara

maksimal.

h) Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif walaupun

masih membuat siswa merasa bosan atau belum menyenangkan.

i) Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.

j) Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik.

Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 20 yang

menyatakan skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan

diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup

baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok

Bahasan Perkalian pada Siklus I

No Keterangan Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

1 Jumlah Skor 22 21 23

2 Skor rata-rata 2,2 2,1 2,3

3 Skor akhir 2,2

Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 4 dapat dilihat pada

gambar 8 berikut ini :

Gambar 8 : Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika

Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus I

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Pertemuan ke 2.2 2.1 2.3

2

2.05

2.1

2.15

2.2

2.25

2.3

2.35

Sko

r

Skor Kinerja Guru Per Pertemuan pada Siklus 1

Page 74: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian

dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses

pelaksanaan tindakan, peneliti memperoleh informasi bahwa guru masih

belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran perkalian

dengan metode jarimatika. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa

yang menyatakan bahwa ada siswa yang masih merasa kesulitan dan

terkadang merasa bosan dengan pembelajaran. Hal itu disebabkan karena guru

belum menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan aktif. Selain itu,

guru belum memberikan teguran secara optimal atau secara tegas karena

masih ada siswa yang bicara sendiri dan terkadang tidak memperhatikan

penjelasan dari guru. Akibatnya, siswa masih merasa kesulitan ketika harus

memperagakan metode jarimatika dengan benar dan cepat.

Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa hambatan-

hambatan siswa dalam menyeleseikan dan mengikuti pembelajaran perkalian

dengan jarimatika bersumber dari hal-hal sebagai berikut :

1) Siswa kurang memahami konsep teknik jarimatika dengan baik,

2) Siswa masih kesulitan dengan penerapan konsep jarimatika saat

menyeleseikan soal perkalian,

3) Masih ada siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran perkalian

matematika,

4) Ada beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga

pembelajaran tidak berlangsung secara optimal,

5) Guru belum menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan

sehingga masih banyak siswa yang menganggap perkalian itu sulit.

Sehingga dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan bahwa pembelajaran

perkalian dengan mengunakan metode jarimatika belum menunjukkan

keberhasilan secara optimal.

Dilihat dari uraian tersebut diatas, maka peneliti harus menemukan

solusi untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses

Page 75: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika tersebut. Hal-hal yang harus

dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan optimal,

2) Melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan melalui dongeng

dan permainan serta intermezzo agar siswa tidak merasa bosan dan

merasakan senang ketika belajar dilakukan sambil bermain,

3) Guru menjelaskan konsep jarimatika secara jelas dan runtut agar siswa

dapat mengikuti dan menirukan konsep jarimatika dengan baik,

4) Pada saat pembelajaran, guru memberikan tugas individu kepada siswa

untuk memperagakan metode jarimatika dalam menghitung perkalian

melalui metode jarimatika dengan tepat dan cepat, dan

5) Guru memberikan teguran yang baik apabila siswa melakukan

kesalahan dan memberikan pujian serta penguatan apabila siswa

mampu melaksanakan dengan tepat dan cepat agar siswa merasa

senang.

Hasil Skor Tes Keterampilan Berhitung Siswa pada Siklus I dihitung

berdasarkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa. Skor Kognitif

diperoleh pada saat tes setiap pertemuan. Sedangkan skor aspek psikomotorik

diperoleh pada akhir pertemuan siklus I yaitu pada pertemuan 3, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9. Hasil akhir siklus 1 adalah

penghitungan rata-rata dari hasil tes pertemuan 1. 2, dan 3. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 10. Sedangkan penilaian mengenai aspek

afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar

observasi siswa yaitu Lampiran 13, 14 dan 15.

Berikut ini adalah hasil aspek kognitif dan psikomotorik yang

diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I yang

ditunjukkan pada tabel 5 berikut ini:

Page 76: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 5 : Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Keterampilan Berhitung Perkalian

Siswa kelas II pada Siklus I

No Rentang Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) (fi) × (xi) Persentase

(%)

1 30-40 5 35 175 10

2 41-51 5 46 230 10

3 52-62 3 57 171 6

4 63-73 10 68 680 20

5 74-84 8 79 632 16

6 85-95 10 90 900 20

7 96-106 9 101 909 18

Jumlah 50 3697 100

Rata-rata 73.94

Sedangkan grafik yang menunjukkan keterampilan siswa dalam

menyeleseikan soal perkalian setelah ada tindakan awal yaitu siklus I adalah

gambar 9 sebagai berikut:

Gambar 9 : Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II

pada Siklus I

0

2

4

6

8

10

12

fre

kue

nsi

nilai tengah hasil tes soal perkalian

35 46 57 68 79 90 101 112

Page 77: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

3. Deskripsi Siklus II

Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan metode jarimatika pada

siklus I sudah berjalan dengan lancar walaupun masih ada kekurangan-

kekurangan. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan tes soal perkalian ini

menyatakan bahwa keterampilan berhitung siswa masih belum tuntas sesuai

dengan target yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kegiatan Penelitian

Tindakan Kelas ini dilanjutkan pada siklus II dengan harapan dapat memperbaiki

kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I serta dapat mencapai target

yang telah ditentukan sebelumnya.

Pembelajaran dengan metode jarimatika pada siklus II ini dilaksanakan

pada tanggal 14 Februari, 16 Februari dan 17 Februari Tahun 2011 yang diikuti

oleh 50 siswa kelas II SD Negeri 02 Jaten Karanganyar. Alokasi waktu yang

digunakan pada setiap pertemuan adalah 2×35 menit atau 2 jam pelajaran. Rincian

kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti membuat suatu perencanaan dengan

berpedoman pada hasil refleksi yang telah peneliti laksanakan pada siklus I.

Berdasarkan Refleksi pada siklus I tersebut telah diketahui bahwa materi

perkalian dan kosep jarimatika yang diajarkan oleh guru belum dipahami

siswa secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian keterampilan

berhitung yang telah dilaksanakan.

Hal-hal yang memerlukan perbaikan agar kekurangan-kekurangan

yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II adalah mengenai kegiatan

pembelajaran yang berlangsung mengenai penggunaan metode jarimatika.

Langkah-langkah yang diambil guna memperbaiki kekurangan tersebut adalah

sebagai berikut : 1) Guru menciptakan suatu pembelajaran yang aktif,

menyenangkan, menerapkan asas belajar sambil bermain, dan memberikan

penguatan serta motivasi kepada siswa, 2) Guru meningkatkan kejelasan

dalam menjelaskan konsep jarimatika, 3) Guru mampu mengkondisikan kelas

dengan baik agar siswa merasa sengang dan tidak bosan serta tidak

Page 78: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

mengganggu teman lain yang ingin belajar, 4) Guru memberikan bimbingan

kepada setiap siswa yang belum mampu dan mengalami kesulitan dalam

pengguanaan metode jarimatika, 5) Guru mengadakan Tes Individu kepada

siswa untuk mendemonstrasikan metode jarimatika di depan kelas sehinggga

guru mengetahui siswa yang terampil menerapkan jarimatika dan siswa yang

belum terampil. Selain itu, Peneliti merencanakan membuat inovasi pada soal

tes perkalian agar keterampilan berhitung siswa menjadi meningkat dan dapat

dilihat pada Lampiran 34 dan 35.

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas II

Semester 2 Mata Pelajaran Matematika, peneliti membuat suatu perencanaan

pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode jarimatika pada

siklus II. Adapun langkah-langkah perencanaan pembelajaran pada siklus II

adalah sebagai berikut :

1) Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus

kelas II semester 2 mata pelajaran matematika menyatakan bahwa siswa

harus memiliki kompetensi sebagai berikut :

Standar Kompetensi :

3 Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.

Kompetensi Dasar :

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan

oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas II dengan perincian

indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut :

3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian

3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu

yang cepat dan tepat dengan jarimatika.

3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian

Namun, dalam penelitian ini peneliti menekankan indikator nomor

3.1.2 dengan membatasi pada perkalian 6-10 dengan metode jarimatika

agar dapat dicapai siswa. Karena pada perkalian 6-10, siswa membutuhkan

keterampilan lebih untuk menghitung daripada perkalian 1-5. Maka dari

Page 79: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

itu, peneliti menerapkan pembelajaran perkalian 6-10 dengan

menggunakan metode jarimatika agar siswa memiliki keterampilan

berhitung dengan cepat dan tepat.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini

adalah terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari

2 jam pelajaran, yaitu 2×35 menit. Adapun RPP yang akan dilaksanakan

dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran RPP pada siklus II.

RPP yang dibuat adalah RPP Tematik. Materi perkalian dipadukan dengan

Mata Pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Untuk lebih jelasnya, dapat

dilihat pada lampiran 7.

3) Peneliti bersama dengan guru membuat soal tes keterampilan berhitung

perkalian yang dapat mengandung indikator-indikator tersebut dan dapat

dilihat pada lampiran 34 dan 35

4) Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus II. Penulis menyediakan gambar jari-jari tangan,

sedotan dan benda konkret lain yang berkaitan dengan materi perkalian.

5) Persiapan instrument yang diperlukan dalam penelitian ini, seperti lembar

observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan

dokumentasi seperti halnya, camera digital dan handycam, dan angket

siswa sebanyak jumlah siswa kelas II.

6) Peneliti mempersiapkan reward atau hadiah bagi siswa yang berani maju

ke depan dan bisa melaksanakan tugas yang diberikan guru.

7) Persiapan ruang kelas dimana kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan

tindakan penerapan metode jarimatika. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan

keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II. Pembelajaran

pada Siklus II dilaksanakan selama 3 kali pertemuan. Adapun rincian dan

deskripsi tindakan riil pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut :

1) Pertemuan Pertama

Page 80: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2011. Pada

awal siklus I ini, Materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai

konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Selain itu, Pada awal

pertemuan 1, guru mengkondisikan siswa dan mempersiapkan diri siswa

secara fisik maupun mental untuk melaksanakan pembelajaran.

Pembelajaran diawali dengan bernyanyi, Guru juga mempersiapkan diri

siswa secara mental dengan memberikan motivasi dan bernyanyi. Siswa

bersama dengan guru menyanyikan lagu “Bangun Tidur” agar siswa

antusias mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi

dan menyampaikan tema datau tujuan pembelajaran serta indikator

pembelajaranyang hendak dicapai pada pertemuan 1.

Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan mengeksplore

pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan tema dan materi perkalian. Melalui mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam, guru melakukan elaborasi dengan menanamkan

konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang.. Kemudian Guru

memberikan contoh perkalian 6-10, yaitu 6 × 8 dan berhubungan dengan

materi IPA serta menerapkan metode jarimatika dalam pembelajaran.

Ketika siswa merasa bosan, guru mengajak siswa untuk melakukan “tepuk

konsentrasi” guna meningkatkan konsentrasi bagi siswa. Lalu siswa

diberikan tugas mengenai perkalian dengan menerapkan metode jarimatika

dan sebelumnya melakukan “yel jarimatika” agar siswa bersemangat

melaksanakan pembelajaran. Untuk evaluasi, guru memberikan soal

perkalian dan siswa mengerjakan soal dengan metode jarimatika.

Kemudian guru mengkonfirmasi dan membahas penyeleseian dari soal

perkalian bersama siswa.

Pada akhir pembelajaran, Siswa menerima penguatan dan umpan

balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Lalu, guru membuat kesimpulan bersama dengan siswa mengenai

perkalian sebagai penjumlahan dan mengenai tema yang diajarkan pada

pertemuan pertama. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan 1.

Page 81: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan 2 dilaksanakan pada tangga 16 Februari 2011.

Berdasarkan perencanaan dalam RPP Siklus II, Materi yang diajarkan

kepada siswa adalah perkalian angka 6-10 dengan menggunakan metode

jarimatika. Pada pertemuan 2 ini, mata pelajaran matematika dikaitkan

dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pada awal pembelajaran, dilaksanakan kegiatan rutin yang

dilaksanakan setiap hari, yaitu berdoa dan presensi siswa. Untuk

membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu

“Disini Senang Disana Senang” agar siswa bergembira dan antusias

mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan indikator, tujuan

pembelajaran, dan tema yang akan dipelajari dalam kegiatan

pembelajaran. Guru juga menyampaikan apersepsi yang berhubungan

dengan tema kegiatan sehari-hari siswa.

Pada kegiatan inti pembelajaran, Guru memberikan pertanyaan

kepada siswa mengenai pengalaman yang pernah dilakukan siswa sehari-

hari. Setelah itu, guru memberikan suatu bacaan yang harus dibaca oleh

siswa dalam hati mengenai kegiatan pergi ke pasar. Apabila siswa sudah

membaca bacaan tersebut, guru mengajak siswa melakukan permainan

yang menyenangkan, yaitu “Pemimpin berkata”. Kemudian guru

menjelaskan materi perkalian 6-10 dengan menggunakan konsep

jarimatika melalui media gambar jarimatika. Awalnya, guru

memperagakan konsep jarimatika 6-10 dan siswa mengikuti peragaan

jarimatika yang diperagakan guru. Siswa berlatih terus menerus

mengerjakan soal-soal perkalian yang diberikan oleh guru. Ketika siswa

hendak menghitung perkalian dengan metode jarimatika, siswa

menyanyikan “tepuk jarimatika”. Pada akhir kegiatan inti pembelajaran,

satu per satu siswa diuji memperagakan metode jarimatika di depan kelas

dan dinilai oleh guru dalam menerapkan metode jarimatika pada pokok

bahasan perkalian dengan cepat dan tepat.

Page 82: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik

kepada siswa yang berlatih terus menerus menghitung perkalian dengan

metode jarimatika. Guru memberikan hadiah bagi siswa yang berani

memperagakan metode jarimatika di depan kelas. Penguatan yang

dilakukan berttujuan agar siswa selalu berlatih menghitung perkalian

dengan metode jarimatika. Untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran, guru

bersama siswa membuat kesimpulan mengenai cara menghitung perkalian

6-10 dengan jarimatika dan menyanyikan lagu “I am the best”.

3) Pertemuan Ketiga

Pelaksanaan pertemuan 3 diadakan pada tanggal 17 Februari 2011.

Pada akhir siklus II ini, materi perkalian pada pembelajaran matematika

dikaitkan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Bahasa

Indonesia. Pertemuan ketiga ini menekankan pada kegiatan berlatih secara

terus menerus untuk menerapkan metode jarimatika yang diterapkan pada

perkalian angka 6-10. Karena perkalian 6-10 merupakan dasar dari operasi

perkalian selanjutnya. Jadi, siswa hendaknya mampu dan terampil

menerapkan metode jarimatika dalam penyeleseian operasi hitung

perkalian selanjutnya sesuai dengan cepat dan tepat.

Untuk mengawali kegiatan pembelajaran, guru dan siswa berdoa

bersama. Kemudian guru melaksanakan presensi kepada siswa. Guna

meningkatkan motivasi siswa, guru mengajak siswa bersama-sama

menyanyikan “lagu jarimatika” dan melakukan permainan “tepuk nama”.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

pada hari itu. Apersepsi yang disampaikan oleh guru juga dikaitkan

dengan kehidupan sehari-hari dan tema yang telah ditentukan.

Pada kegiatan inti pembelajaran, kegiatan eksplorasi diawali

dengan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru mengenai

cerita yang pernah siswa ketahui. Siswa diperintahkan untuk membaca

bacaan dalam hati mengenai materi IPA yang mengandung perkalian.

Kemudian guru mengajak siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan

mengenai “Berhitung Kelipatan Perkalian”. Setelah siswa merasa senang,

Page 83: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

guru mengajarkan kembali metode jarimatika kepada siswa agar siswa

lebih terampil. Setelah itu, pada kegiatan elaborasi, guru mengajak siswa

membentuk kelompok dan melakukan kegiatan menyenangkan agar siswa

tidak merasa bosan, yaitu memasangkan puzzle agar tercipta suatu gambar

yang menarik bagi siswa. Kelompok yang berhasil menyeleseikan terlebih

dahulu mendapatkan hadiah dari guru. Kemudian siswa kembali ke tempat

masing-masing untuk mengerjakan tes akhir perkalian pada lampiran 35

RPP siklus II dari guru . Pada kegiatan konfirmasi, guru bersama siswa

membahas penyelesaian tugas yang diberikan.

Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru membuat kesimpulan dan

memberikan umpan balik kepada siswa yang telah mampu menerapkan

jarimatika. Guru juga memberikan penguatan dan motivasi bagi siswa

yang lainnya. Akhir pembelajaran, Guru mengakhiri pembelajaran dengan

menyanyikan “Tepuk I am the best” bersama-sama.

e. Observasi

Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat pelaksanaan pembelajaran.

Pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat hal-hal penting

mengenai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga

dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan

pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

disusun dalam perencanaan.

Pengamatan tidak hanya berfokus pada siswa, namun pengamatan juga

dilakukan kepada guru. Maka dari itu, pengamatan dilakukan secara

keseluruhan aspek, baik dari aspek siswa, guru, maupun proses pembelajaran

yang dilakukan di dalam kelas. Berikut ini merupakan uraian mengenai

observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran pada siklus I

berlangsung :

1) Hasil Observasi pada Siswa

Hasil perincian mengenai aktivitas siswa terhadap metode jarimatika

dapat dilihat lebih jelasnya pada lampiran lembar observasi aktivitas siswa

pada lampiran 16, lampiran 17 dan lampiran 18. Dilihat dari hasil

Page 84: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

observasi pada lampiran tersebut terutama pada lampiran pertemuan akhir

yaitu lampiran 18, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran metode

jarimatika pada siklus II selama 3 x pertemuan di kelas II adalah sebagai

berikut :

a) Seluruh siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti

pembelajaran dengan jarimatika.

b) Sebanyak 40 siswa kelas II sudah bersikap sangat antusias ketika

hendak mengikuti pembelajaran.

c) Siswa yang merasa senang dan tidak merasa bosan ketika proses

pembelajaran berlangsung.

d) Sebanyak 40 siswa sudah dengan sungguh-sungguh memperhatikan

penjelasan dari guru.

e) Siswa sudah memahami dan tidak mengalami kesulitan dalam

pembelajaran jarimatika.

f) Sebagian besar dari siswa sudah bisa memperagakan konsep

jarimatika.

g) Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah baik.

h) Sebagian besar siswa sudah mampu menyeleseikan soal perkalian

dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.

i) Sebanyak 10 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru

mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.

j) Siswa sudah merasa senang dengan pembelajaran jarimatika.

Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 16, 17 dan 18

yang menyatakan skor aktivitas siswa pada setiap pertemuan mengenai

pembelajaran metode jarimatika pada siklus II, diperoleh penghitungan

rata-rata adalah 4,267 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat

ditarik simpulan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

perkalian dengan metode jarimatika dikategorikan sangat baik. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini:

Page 85: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 6 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II

No Keterangan Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

1 Total Skor 40 43 45

2 Rata-rata Skor 4,0 4,3 4,5

3 Rata-rata skor siklus I 4,267

Sedangkan grafik yang menunjukkan hasil tabel 6 diatas adalah

gambar 10 berikut ini :

Gambar 10 : Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II

dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada

Siklus II

Aktivitas belajar siswa kelas II Siklus II juga diukur dengan angket

tanggapan siswa per individu. Berdasarkan data pada lampiran instrument

angket siswa pada Lampiran 24, dapat disimpulkan bahwa tanggapan dan

respon siswa terhadap metode jarimatika sudah baik. Dilihat dari

persentase hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa 76% dari siswa

merespon metode jarimatika sebagai metode yang menarik bagi siswa.

3.7

3.8

3.9

4

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Skor Observasi Siswa

Page 86: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Dan 10% dari siswa merespon dengan sangat baik serta 10% yang lain

merespon cukup baik. Hanya 4% dari jumlah siswa menyatakan respon

yang kurang baik dengan metode jarimatika. Untuk lebih jelasnya, berikut

ini tabel mengenai persentase tanggapan siswa dari hasil angket yang

disebar kepada siswa kelas II pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 7 : Persentase hasil penyebaran angket tanggapan siswa kelas II

terhadap metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian

No Besar Skor Jumlah siswa Persentase ( % ) Keterangan

1 1,00-1,49 0 0 Tidak baik

2 1,50-2,49 2 4 Kurang baik

3 2,50-3,49 5 10 Cukup baik

4 3,50-4,49 38 76 Baik

5 4,50-5,00 5 10 Sangat baik

Jumlah 50 100 %

Sedangkan grafik yang menunjukkan informasi pada tabel 7 diatas dapat

dilihat pada gambar 11 berikut ini:

Gambar 11 : Grafik Angket Persentase hasil Penyebaran angket siswa

kelas II terhadap metode jarimatika pada pokok bahasan

perkalian

3) Hasil Observasi pada Guru

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik

Pe

rse

nta

se

Kategori

Page 87: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek

kegiatan dan sikap siswa, namun pengamatan juga dilakukan terhadap

kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Perincian mengenai observasi

kinerja guru dalam pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada

siklus 1 yang dilakukan selama 3x pertemuan dapat dilihat pada lampiran

21. Berikut ini kesimpulan dari hasil observasi tersebut pada siklus II pada

pertemuan akhir yaitu pertemuan 3:

a) Guru sudah memiliki kemampuan menjelaskan materi perkalian

dengan metode jarimatika dengan jelas dengan baik dan

mengaitkannya dengan pengetahuan dan kenyataan.

b) Guru sudah memberikan motivasi secara maksimal dengana member

penghargaan dengan benda konkret.

c) Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

d) Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian

yaitu gambar konsep jarimatika dan melibatkan siswa didalammnya.

e) Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan sangat baik.

f) Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan dengan

optimal.

g) Guru sudah memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara

maksimal.

h) Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif dengan

mengadakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa melalui

permainan dan dongeng.

i) Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.

j) Guru sudah memberikan kesimpulan dengan baik.

Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran yang menyatakan

skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka

dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup baik.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 8 berikut :

Tabel 8 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika

Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II

Page 88: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

No Keterangan Siklus II

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

1 Jumlah Skor 26 25 26

2 Skor rata-rata 2,6 2,5 2,6

3 Skor akhir 2,567

Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 8 diatas adalah gambar 12

berikut ini:

Gambar 12 : Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Matematika Pokok Bahasan Perkalian pada Siklus II

f. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi melalui lembar observasi,

angket dan wawancara dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti

memperoleh informasi bahwa guru sudah maksimal dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika. Hal ini dapat

dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa siswa merasa

senang dan mampu menerapkan metode jarimatika dalam kegiatan

pembelajaran perkalian. Hal itu disebabkan karena guru mampu menciptakan

suasana kelas yang menyenangkan dan menarik bagi siswa untuk belajar

perkalian dengan metode jarimatika. Selain itu, guru juga sudah mampu

memberikan teguran secara optimal atau secara tegas karena siswa sudah

memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik. Sehingga pada akhirnya

2.44

2.46

2.48

2.5

2.52

2.54

2.56

2.58

2.6

2.62

Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Skor

Page 89: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

siswa memiliki keterampilan berhitung perkalian dengan menerapkan metode

jarimatika dengan cepat dan tepat serta mendapatkan hasil yang memuaskan.

Dilihat dari uraian tersebut, dapat dianalisis bahwa 1) Siswa sudah

memahami konsep metode jarimatika dengan baik, 2) Secara keseluruhan

Siswa sudah mampu menerapkan konsep jarimatika saat menyeleseikan soal

perkalian dengan tepat dalam waktu yang telah ditentukan, 3) Siswa merasa

senang dalam pembelajaran perkalian matematika, 4) Guru sudah

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan mengajak

siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan

dalam pembelajaran. Dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan bahwa

pembelajaran perkalian dengan mengunakan metode jarimatika sudah

menunjukkan keberhasilan secara optimal dalam meningkatkan keterampilan

berhitung perkalian siswa kelas II.

Hasil Skor Tes Keterampilan Berhitung Siswa pada Siklus II dihitung

berdasarkan aspek kognitif dan aspek psikomotorik siswa. Skor Kognitif

diperoleh pada saat tes setiap pertemuan. Sedangkan skor aspek psikomotorik

diperoleh pada akhir pertemuan siklus I yaitu pada pertemuan 3, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 11. Hasil akhir siklus 1 adalah

penghitungan rata-rata dari hasil tes pertemuan 1. 2, dan 3. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Sedangkan penilaian mengenai aspek

afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar

observasi siswa yaitu Lampiran 16, 17 dan 18.

Berikut ini adalah hasil aspek kognitif dan psikomotorik yang

diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I yang

ditunjukkan pada tabel 9 berikut :

Tabel 9 : Data Frekuensi Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Perkalian

Siswa kelas II pada Siklus II

No Rentang Frekuensi (fi) Nilai Tengah (xi) (fi) × (xi) (%)

1 30-40 1 35 35 2

2 41-51 2 46 92 4

3 52-62 4 57 228 8

4 63-73 4 68 272 8

Page 90: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

5 74-84 12 79 948 24

6 85-95 9 90 810 18

7 96-106 18 101 1818 36

Jumlah 50 4203 100

Rata-rata 84,06

Sedangkan grafik yang menunjukkan keterampilan siswa dalam

menyeleseikan soal perkalian pada siklus II adalah gambar 13 berikut:

Gambar 13 : Grafik nilai hasil tes keterampilan berhitung perkalian siswa kelas

II pada Siklus II

Dari hasil pelaksanaan pada siklus II, maka peneliti menganalisis bahwa

berdasarkan pada indikator ketercapaian yang ditetapkan, peneliti dikatakan

berhasil dan ada peningkatan, apabila rata-rata nilai hasil tes yang diperoleh

siswa di kelas adalah 80. Capaian target pada siklus pertama 70% dari jumlah

siswa tuntas (kurang lebih 35 anak) dengan mendapat nilai ≥ 75 dan pada

siklus kedua 80% dari jumlah siswa tuntas (kurang lebih 40 anak) dengan

mendapat nilai ≥ 80. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pada

siklus II sudah dapat dikatakan berhasil karena rata-rata nilai keterampilan

berhitung perkalian siswa kelas II adalah 84,06. Secara klasikal, 88% dari

siswa sudah mencapai lebih dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yaitu 60. Ditunjukkan pula peningkatan terhadap keterampilan berhitung

02468

101214161820

Fre

kue

nsi

Nilai Tengah hasil tes perkalian

Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

35 46 57 68 79 90 101 112

Page 91: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

perkalian yang signifikan. Dari fakta tersebut maka penelitian tindakan kelas

ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Menurut hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dideskripsikan

bahwa ada peningkatan keterampilan berhitung matematika pokok bahasan

perkalian pada siswa kelas II semester 2 SD Negeri 02 Jaten Karanganyar.

Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel perbandingan hasil tes perkalian

antara kegiatan pra siklus, siklus I, dan siklus II. Angka yang ditunjukkan

menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan keterampilan berhitung perkalian

juga dapat dilihat ketika siswa dengan terampil, cepat, dan tepat menerapkan

metode jarimatika dalam menghitung perkalian. Siswa kelas II dapat dengan

mudah dan merasa senang menggunakan metode jarimatika dalam perkalian,

karena tidak perlu khawatir untuk menghafalkan dan pada suatu saat akan lupa.

Berikut ini merupakan deskripsi penelitian mengenai penerapan metode

jarimatika:

1. Data Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Siswa kelas II Sebelum

dilaksanakan Tindakan

Dari daftar nilai yang terlampir, dapat diketahui bahwa nilai matematika

sebelum dilaksanakan tindakan yaitu siswa yang memperoleh nilai 10-18 ada

2 siswa, yang memperoleh nilai 19-27 ada 5 siswa , yang memperoleh nilai

28-36 ada 2 siswa, yang memperoleh nilai 37-45 ada 8 siswa, yang

memperoleh nilai 46-54 ada 6 siswa yang memperoleh nilai 55-63 ada 11

siswa, yang memperoleh nilai 64-72 ada 6 siswa, yang memperoleh nilai 73-

81 ada 8 siswa, yang memperoleh nilai 82-90 ada 2 siswa, dan yang

memperoleh nilai 91-99 ada 0 siswa . Dengan demikian nilai rata-rata yang

diperoleh siswa sebesar 54,2. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM

sebanyak 22 siswa dari 50 siswa, jadi persentasenya sebesar 44%. Sedangkan

Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 28 siswa dari 50 siswa,

jadi persentasenya sebesar 56%.

Page 92: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Data Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Siswa kelas II pada Tindakan

Siklus I

Berdasarkan hasil tes perkalian untuk mengukur keterampilan berhitung

siswa pada Siklus I selama 3 kali pertemuan, dapat diketahui bahwa nilai

Matematika pada siklus I yaitu siswa yang memperoleh nilai 30-40 ada 5

siswa, yang memperoleh nilai 41-51 ada 5 siswa , yang memperoleh nilai

52-62 ada 3 siswa, yang memperoleh nilai 63-73 ada 10 siswa, yang

memperoleh nilai 74-84 ada 8 siswa, yang memperoleh nilai 85-95 ada 10

siswa, dan yang memperoleh nilai 96-106 ada 9 siswa. Nilai rata-rata kelas

yang diperoleh siswa pada Siklus I adalah 73,97. Siswa yang memperoleh

nilai di bawah KKM adalah 24% yang terdiri dari 12 siswa. Sedangkan siswa

yang memperoleh nilai di atas KKM adalah 76% yang terdiri dari 38 siswa.

3. Data Nilai Hasil Keterampilan Berhitung Siswa kelas II pada Tindakan

Siklus II

Dilihat dari lampiran nilai 12 keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II

pada Siklus II yang dilakukan selama 3 kali pertemuan , dapat diketahui

bahwa nilai Matematika pada siklus II yaitu siswa yang memperoleh nilai

30-40 ada 1 siswa, yang memperoleh nilai 41-51 ada 2 siswa , yang

memperoleh nilai 52-62 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai 63-73 ada 4

siswa, yang memperoleh nilai 74-84 ada 9 siswa, yang memperoleh nilai 85-

95 ada 10 siswa, dan yang memperoleh nilai 96-106 ada 18 siswa. Nilai

rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada Siklus II adalah 84,06. Siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM adalah 12% yang terdiri dari 6 siswa.

Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM adalah 88% yang

terdiri dari 42 siswa.

4. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran

perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus I

Dari data hasil observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas II siklus

I yang terdapat pada lampiran 15, dapat diketahui bahwa :

a. Sebanyak 35 siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan

mengikuti pembelajaran dengan jarimatika.

Page 93: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

b. Sebanyak 28 siswa bersikap antusias ketika hendak mengikuti

pembelajaran.

c. Sebanyak 15 siswa yang merasa bosan ketika proses pembelajaran

berlangsung.

d. Sebanyak 40 siswa memperhatikan penjelasan dari guru.

e. Sebanyak 20 siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran

jarimatika karena masih belum mengenal konsep jarimatika dengan baik.

f. Sebanyak 30 siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika, namun

ada 20 siswa yang belum bisa.

g. Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik meskipun ada siswa

yang merasa bosan dan belum paham mengenai jarimatika.

h. Sebanyak 35 siswa yang sudah mampu menyeleseikan soal perkalian

dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.

i. Sebanyak 30 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru

mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.

j. Sebanyak 30 siswa sudah cukup senang dengan pembelajaran jarimatika.

Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 13, 14, dan 15 yang

menyatakan rata-rata hasil pengamatan aktivitas siswa mengenai

pembelajaran metode jarimatika pada siklus I adalah 3,23 dan berdasarkan

uraian simpulan lampiran 15 diatas, maka dapat ditarik simpulan bahwa

aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan

metode jarimatika dikategorikan cukup baik

5. Data Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok

Bahasan Perkalian pada Siklus I

Dari data hasil observasi kinerja guru pada lampiran 20 siklus I, dapat

disimpulkan bahwa pada pertemuan ketiga atau akhir pada siklus I adalah:

a. Guru sudah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan,

menguasai materi dan mengaitkannya dengan realitas kehidupan siswa.

b. Guru belum memberikan motivasi kepada siswa.

c. Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

menghargai pendapat siswa

Page 94: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

d. Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian,

menarik dan mengikutsertakan siswa dalam penggunaan media.

e. Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan tepat.

f. Guru mampu menegur siswa yang kurang memperhatikan.

g. Guru belum memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara

maksimal.

h. Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif walaupun masih

membuat siswa merasa bosan atau belum menyenangkan.

i. Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.

j. Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik.

Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 20 yang menyatakan

skor kinerja guru adalah 2,2 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka

dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dikategorikan cukup baik.

6. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas II dalam pembelajaran

perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II

a. Seluruh siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti

pembelajaran dengan jarimatika.

b. Sebanyak 40 siswa kelas II sudah bersikap sangat antusias ketika hendak

mengikuti pembelajaran.

c. Siswa yang merasa senang dan tidak merasa bosan ketika proses

pembelajaran berlangsung.

d. Sebanyak 40 siswa sudah dengan sungguh-sungguh memperhatikan

penjelasan dari guru.

e. Siswa sudah memahami dan tidak mengalami kesulitan dalam

pembelajaran jarimatika.

f. Sebagian besar dari siswa sudah bisa memperagakan konsep jarimatika.

g. Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah baik.

h. Sebagian besar siswa sudah mampu menyeleseikan soal perkalian

dengan cepat dalam waktu yang telah ditentukan.

i. Sebanyak 10 siswa sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru

mengenai soal perkalian yang diberikan melalui soal cerita.

Page 95: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

j. Siswa sudah merasa senang dengan pembelajaran jarimatika.

Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 16, 17 dan 18 yang

menyatakan skor aktivitas siswa pada setiap pertemuan mengenai

pembelajaran metode jarimatika pada siklus II, diperoleh penghitungan rata-

rata adalah 4,267 dan berdasarkan uraian simpulan diatas, maka dapat ditarik

simpulan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran perkalian dengan

metode jarimatika dikategorikan sangat baik

7. Data Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Matematika Pokok

Bahasan Perkalian pada Siklus II

a. Guru memiliki kemampuan menjelaskan materi perkalian dengan

metode jarimatika dengan jelas dan baik.

b. Guru sudah memberikan motivasi secara maksimal dengana member

penghargaan dengan benda konkret.

c. Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

d. Guru sudah menggunakan media yang sesuai dengan materi perkalian

yaitu gambar konsep jarimatika

e. Guru sudah menerapkan metode jarimatika dengan cukup baik.

f. Guru menegur siswa yang kurang memperhatikan dengan optimal.

g. Guru sudah memberikan pujian atas keberhasilan siswa secara

maksimal.

h. Guru sudah mampu mengkondisikan kelas secara aktif dengan

mengadakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa melalui

permainan dan dongeng.

i. Guru sudah memberikan tes akhir soal perkalian dengan baik.

j. Guru sudah memberikan kesimpulan dengan cukup baik.

Secara keseluruhan, berdasarkan data yang terdapat pada tabel lampiran

21 data hasil observasi kegiatan mengajar guru di kelas II dalam

pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika pada Siklus II, dapat

diketahui bahwa besarnya skor pertemuan 1 adalah 2,6 ; skor pertemuan 2

adalah 2,5 ; skor pertemuan 3 adalah 2,6. Sehingga skor rata-rata yang

diperoleh pada Siklus II adalah 2,567. Hal ini diartikan bahwa berdasarkan

Page 96: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pengamatan atau observasi, kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran perkalian dengan metode jarimatika dikategorikan tinggi.

8. Data Hasil Penyebaran Angket Tanggapan Siswa tentang Penggunaan

Metode Jarimatika pada Pokok bahasan Perkalian

Berdasarkan data lampiran 23 hasil penyebaran angket siswa tentang

penggunaan metode jarimatika pada pokok bahasan perkalian, dapat

diketahui bahwa 76% siswa kelas II menyatakan bahwa kesan siswa terhadap

jarimatika adalah baik. Dengan perincian, siswa yang memiliki skor rata-rata

1,00-1,49 sebanyak 0 siswa, siswa yang memiliki skor rata-rata 1,50-2,49

sebanyak 2 siswa, siswa yang memiliki skor rata-rata 2,50-3,49 sebanyak 5

siswa, siswa yang memiliki skor rata-rata 3,50-4,49 sebanyak 38 siswa, dan

siswa yang memiliki skor rata-rata 4,50-5,00 sebanyak 5 siswa.

9. Data Hasil Wawancara kepada Guru kelas II, Guru selaku teman sejawat

sejawat, dan Kepala Sekolah.

Berdasarkan lembar data hasil wawancara yang terdapat pada

lampiran 25, 26, 27 dan 28, dapat diketahui data mengenai pembelajaran

matematika pokok bahasan perkalian dengan menggunakan metode

jarimatika dari narasumber Guru kelas, Guru selaku teman sejawat, dan

Kepala Sekolah.

Menurut data wawancara kepada Ibu Sulistyorini, A.Ma selaku guru

kelas II yang dilaksanakan sebelum ada tindakan, beliau menyatakan bahwa

pembelajaran matematika pada pokok bahasan perkalian selama ini sudah

cukup baik meskipun metode yang digunakan masih menggunakan metode

menghafal atau mencongak. Walaupun pada kenyataannya masih ada siswa

yang terkadang lupa dan tidak tahu mengenai jawaban soal perkalian.

Sedangkan setelah digunakan metode jarimatika, beliau menyatakan bahwa

metode jarimatika merupakan metode yang tepat digunakan untuk

pembelajaran perkalian di Kelas II. Selain metode nya yang mudah dan

menyenangkan, Siswa menjadi tertarik dan tidak perlu menghafal perkalian

lagi. Karena apabila tidak hafal atau lupa, pasti tidak akan mampu menjawab

soal perkalian. Media yang digunakanpun dapat dengan mudah diperoleh.

Page 97: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Mengenai kondisi sekolah dan metode serta media yang digunakan

guru dalam pelaksananaan pembelajaran di kelas, peneliti mewawancarai

guru selaku teman sejawat dan Kepala Sekolah. Ibu Sri Handayani, S. Pd

selaku teman sejawat guru kelas II menyatakan bahwa berdasarkan RPP

yang telah dibuat, guru kelas II sudah menggunakan metode dan media yang

sesuai dengan materi perkalian yaitu metode menghafal. Beliau juga sering

berdiskusi mengenai pembelajaran perkalian dengan guru yang lain. Ibu Sri

Handayani, S.Pd menyatakan juga bahwa guru kelas II sudah menerapkan

pembelajaran dengan cukup baik. Apalagi kalau guru menggunakan metode

jarimatika yang sangat tepat apabila diterapkan kepada siswa kelas II.

Sedangkan menurut Kepala Sekolah, Dalam pembelajaran guru sudah

disediakan berbagai media yang dapat digunakan untuk sarana menjelaskan

kepada siswa mengenai materi yang akan diajarkan. Dan Menurut Bapak Drs.

Trimo Atmojo, Beliau menyatakan bahwa metode jarimatika juga salah satu

media yang tepat apabila diterapkan dalam pembelajaran materi pokok

perkalian.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel penelitian pada uraian diatas dapat diketahui bahwa ada

peningkatan keterampilan berhitung perkalian dengan metode jarimatika dalam

proses pembelajaran pada masing-masing siklus. Peningkatan terlihat dari

perhitungan nilai belajar yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum

dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II

yang masing-masing siklusnya dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Hal ini

dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini:

Tabel 10: Rata-rata nilai matematika Persentase Ketuntasan Klasikal Diatas

KKM, Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah Keterampilan Berhitung

Perkalian pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II.

No Keterangan Kondisi

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Nilai Rata-rata 54,14 73,94 84, 06

2 Persentase (%) 56 76 88

Page 98: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3 Nilai Tertinggi 90 100 100

4 Nilai Terendah 10 30 33

Sedangkan Grafik yang menunjukkan tabel 10 diatas adalah gambar 14 berikut

ini:

,Gambar 14 : Grafik Perbandingan Rata-rata nilai matematika, Nilai Tertinggi dan

Nilai Terendah Keterampilan Berhitung Perkalian pada Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

memperoleh nilai ≥ 60 mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini

merefleksikan bahwa pembelajaran matematika yang dinyatakan oleh guru dapat

dinyatakan berhasil.

Peningkatan rata-rata nilai matematika, nilai terendah, dan nilai tertinggi

dari kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II melalui penerapan metode jarimatika

dapat disajikan pada grafik pada gambar 14.

Sedangkan Persentase klasikal peningkatan nilai rata-rata matematika

materi perkalian dengan metode jarimatika dapat dilihat pada gambar 15 berikut

ini:

0

20

40

60

80

100

120

Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah

Pra Siklus

Siklus 1

Siklus 2

Page 99: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Gambar 15 : Peningkatan Nilai rata-rata keterampilan berhitung perkalian

matematika pada siswa kelas II sebelum tindakan, siklus I, dan

siklus II

Pada saat peneliti melaksanakan penelitian, peneliti menemukan beberapa

hambatan. Hambatan yang timbul pada Siklus I adalah 1) Siswa kurang

memahami konsep metode jarimatika dengan baik, 2) Siswa masih kesulitan

dengan penerapan konsep jarimatika saat menyeleseikan soal perkalian, 3) Masih

ada siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran perkalian matematika, 4) Ada

beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga pembelajaran

tidak berlangsung secara optimal, 5) Guru belum menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan sehingga masih banyak siswa yang

menganggap perkalian itu sulit. Sehingga dari hal-hal tersebut dapat direfleksikan

bahwa pembelajaran perkalian dengan mengunakan metode jarimatika belum

menunjukkan keberhasilan secara optimal.

Dilihat dari uraian tersebut diatas, maka peneliti harus menemukan solusi

untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses pembelajaran

perkalian dengan metode jarimatika tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan adalah

1) Membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan optimal, 2)

Melaksanakan pembelajaran dengan menyenangkan melalui dongeng dan

permainan serta intermezzo agar siswa tidak merasa bosan dan merasakan senang

ketika belajar dilakukan sambil bermain, 3) Guru menjelaskan konsep jarimatika

secara jelas dan runtut agar siswa dapat mengikuti dan menirukan konsep

Sebelumtindakan

Siklus I Siklus II

Persentase 56% 76% 88%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

pe

rse

nta

se

Page 100: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

jarimatika dengan baik, 4) pada saat pembelajaran, guru memberikan tugas

individu kepada siswa untuk memperagakan metode jarimatika dalam menghitung

perkalian melalui metode jarimatika dengan tepat dan cepat, dan 5) Guru

memberikan teguran yang baik apabila siswa melakukan kesalahan dan

memberikan pujian serta penguatan apabila siswa mampu melaksanakan dengan

tepat dan cepat agar siswa merasa senang.

Upaya tersebut diatas adalah solusi yang digunakan untuk mengatasi

hambatan-hambatan yang timbul. Upaya tersebut dilaksanakan pada Siklus II

dalam upaya perbaikan dengan diawali dari penjelasan konsep jarimatika secara

mudah dan dalam suasana yang menyenangkan, memberikan penguatan/ pujian/

motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan yang terbaik, dan meminta siswa

secara individu maju ke depan kelas guna memperagakan metode jarimatika

dengan cepat dan tepat. Selain itu, guru memberikan konsep angka yang lebih

sulit dan waktu yang cepat dalam menyeleseikan soal perkalian agar keterampilan

berhitung siswa lebih meningkat. Pembelajaran pada siklus II sudah berhasil

dilaksanakan sehingga tidak ada hambatan yang berarti.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas II SD Negeri 02

Jaten yaitu dengan menerapkan metode jarimatika. Hal ini terjadi karena

pembelajaran dengan metode jarimatika dapat mempermudah berhitung perkalian

tanpa menghafal.

Berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilaporkan adanya peningkatan

kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan

perkalian dengan menggunakan metode jarimatika Berikut ini merupakan tabel

peningkatan kegiatan guru dan siswa melalui observasi yaitu tabel 11 :

Tabel 11 : Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran di

kelas melalui Lembar Observasi

Aspek Kegiatan

Guru Siswa

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Skor rata-rata 2,2 2,567 3,23 4,267

Kategori Sedang Tinggi Cukup Tinggi

Page 101: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Sedangkan gambar yang menunjukkan tabel 11 tersebut diatas adalah gambar 16

sebagai berikut :

Gambar 16 : Grafik Hasil Peningkatan Kegiatan guru dan siswa dalam

pembelajaran di kelas melalui Lembar Observasi

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Siklus I Siklus II

Hasil ObservasiGuru

Hasil Observasisiswa

Page 102: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus dengan menerapkan metode jarimatika pada siswa kelas II semester 2 SD

Negeri 02 Jaten tahun pelajaran 2010/2011 dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan

keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II semester 2 SD Negeri 02 Jaten.

Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes pra siklus atau kondisi awal sebelum

dilaksanakan adalah 54,2 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 56%,

siklus I menghasilkan nilai rata-rata kelas 73,94 dengan persentase ketuntasan

klasikal 76%, dan siklus II mengasilkan nilai rata-rata kelas 84,06 dengan

persentase kelulusan klasikal 88%. Dengan demikian secara klasikal,

pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar.

Selain itu, Kegiatan guru dan siswa yang diamati pada lembar observasi

juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan

hasil yang menyatakan bahwa kegiatan guru pada siklus I adalah 2,2 atau sedang

dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 2,567 atau tinggi. Sedangkan

skor kegiatan siswa pada siklus I adalah 3,23 atau cukup dan meningkat menjadi

4,267 atau tinggi. Berdasarkan wawancara dan penyebaran angket minat siswa

yang telah dilakukan, Minat dari 50 siswa pada pembelajaran dengan metode

jarimatika pada pokok bahasan perkalian 76% dinyatakan baik. Hal ini

disimpulkan bahwa siswa berminat dan senang terhadap metode jarimatika.

B. Implikasi

Sesuai dengan hasil penelitian diatas menunujukkan bahwa metode

jarimatika dapat meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas

II. Sehubungan dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

85

Page 103: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Implikasi Teoritis dari penelitian ini telah membuktikan bahwa

pembelajaran dengan menerapkan metode jarimatika dapat meningkatkan

keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II. Dalam menyajikan materi

pelajaran, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat agar

siswa dapat dengan mudah menguasai materi dalam pembelajaran dengan

baik. Pembelajaran dengan menerapkan metode jarimatika dapat

meningkatkan keterampilan berhitung pada pokok bahasan perkalian.

Melalui pembelajaran ini, siswa dapat bebas bereksperimen dengan jari

tangan untuk menghitung perkalian dasar dengan cepet, tepat dan mudah

tanpa memberatkan memory otak. Sehingga siswa akan lebih mudah

memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran matematika

pokok bahasan perkalian melalui penerapan metode jarimatika dapat

meningkatkan keterampilan berhitung siswa kelas II.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru

dan calon guru untuk meningkatkan strategi guru dalam mengajar

perkalian di kelas II dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

sehubungan dengan tujuan dan indikator yang akan dicapai tersebut.

Sehingga siswa lebih terampil dalam menghitung perkalian dengan cepat

dan tepat.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian

seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan

peneliti untuk membantu dalam menghadapi permasalahan yang sejenis.

Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk

mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan keterampilan berhitung

perkalian siswa. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode

jarimatika pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru

yang menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi

masalah peningkatan keterampilan berhitung perkalian siswa kelas II,

yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala

Page 104: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal

mungkin. Oleh karena itu kreativitas dan keaktifan guru sangat diperlukan

dalam meningkatkan keterampilan berhitung perkalian pada siswa kelas II.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode jarimatika pada siswa

kelas II SD Negeri 02 Jaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011, maka saran-

saran yang diberikan sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah mengupayakan pendidikan dan pelatihan bagi

guru untuk dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran agar

pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan, dalam hal ini adalah

pelatihan penggunaan jarimatika dalam menghitung perkalian.

2. Bagi Guru

a) Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan

merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga

siswa menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih

kondusif dan bermakna, seperti halnya dengan menggunakan metode

jarimatika. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan dan siswa kelas II dapat memiliki

keterampilan berhitung perkalian.

b) Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan metode

pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan

terhadap siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan

keterampilan tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang

berbeda dan bervariasi.

3. Bagi Siswa

Page 105: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Siswa harus lebih terampil dan rajin berlatih menghitung perkalian dengan

jarimatika agar dapat menyeleseikan persoalan perkalian dengan cepat dan

tepat.

4. Bagi Peneliti lanjut

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih

cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan

dengan pembelajaran yang menggunakan metode jarimatika guna

melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam

meningkatkan keterampilan berhitung perkalian yang belum tercakup

dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 106: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

DAFTAR PUSTAKA

Aji Sujudi. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Perkalian

dan Pembagian Menggunakan Media Komputer Pada Siswa Kelas

II SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 2004/2005”.

Sripsi. Surakarta : UMS

Ar. Suku Radja. 2010. Matematika Lebah & Jarimatika.Yogyakarta: Buku Biru

Christine dalam situs yang diakses pada tanggal 23 Maret 2011

http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=a

rticle&id=12384:matematika-sebagai-dasar-pemikiran-logis-

&catid=75:opini&Itemid=123

Dwi Sunar Prasetyono. 2009. Memahami Jarimatika untuk Pemula.

Yogyakarta:DIVA Press

E.T. Ruseffendi. 1992. Materi Pokok Pendidikan Matematika 3. Jakarta :

Depdikbud

Firman dalam http://e-ducation-center.blogspot.com/2009/05/operasi-hitung-pada-

bilangan-bulat.html diakses tanggal 10 Januari 2011

Indira Permanasari dalam http://nasional.kompas.com/read/2008/04/18/01045496

diakses 15 Februari 201

Kementerian Pendidikan Nasional. 2005. Himpunan Perundang-undangan RI

Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Linda Puspita. 2007 Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta:

Dirjen Dikti

Lisnawaty Simanjuntak,dkk. 1992, Metode Mengajar Matematika 1. Jakarta:

Rineka Cipta

Maria dalam http://id.answers.yahoo.com/question/index diakses 22 November

2010

Munawir Yusuf. 2003. Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar.

Surakarta: Tiga Serangkai.

Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta

Nyimas Aisyah. 2007. Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Dirjen

Dikti

89

Page 107: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Parwoto. 2007. Strategi Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus.Jakarta: Dirjen

Dikti

Prihantini. 2007. “Meningkatkan Keterampilan Berhitung Siswa Kelas III SD

Kranggan Ambarawa Tahun Ajaran 2006/2007 Melalui

Implementasi Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw dengan

memanfaatkan kartu bilangan pada pokok bahasan perkalian.

Semarang”. Skripsi. Semarang: UNNES

Purwoto dan Marwiyanto. 2002. Pendidikan Matematika. Bandung: Dirjen Dikti

Robert, Rey Marilyns, Suydam Mary M, Lindquis, Nancy L. Smith, 1998.

Helping Children Learn Mathematics. America : Viacom

company.

Roy Hollands . 1987. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Elsevier Publishing

Projects

Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.

Surakarta: Panitia Sertifikasi Gruru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta

Sella Dwi Prasetyani. 2010. “Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian

Melalui Pendekatan Matematika Realistik pada Siswa Kelas II SD

Negeri II Simo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali Tahun

Pelajaran 2009/2010”. Skripsi. Surakarta : UNS

Septi Peni Wulandani. 2008. Jarimatika Perkalian dan Pembagian. Jakarta :

Kawan Pustaka

__________ dalam situs www.ibuprofesional.org. diakses tanggal 16 November

2010

__________ dalam situs yang diakses pada tanggal 8 Januari 2011

http://jarimatika.com/index.php?option=com_content&task=view

&id=19&Itemid=3

__________ dalam www.jarimatika.com diakses tanggal 10 November 2010

Suharsimi Arikunto dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi

Aksara.

__________ . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT.

Asdi Mahastya

Sriyanto dalam http://matematika-

kendal.blogspot.com/feeds/posts/default?orderby =updated

diakses tanggal 8 Januari 2011

Page 108: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Stephanus Ivan Goenawan dalam situs yang diakses pada tanggal 9 Januari 2011

http://sigmetris.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&

id=55

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta Bandung.

ST. Negoro & B. Harahap. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia

Indonesia

Tatang Herman dkk. 2007. Pendidikan Matematika I. Bandung : UPI Press

____________ dalam situs http://file.upi.edu/Direktori/D%20-

%20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20MATEMATIKA/19621011199

1011%20-%20TATANG%20HERMAN/Artikel/Artikel19.pdf

diakses tanggal 25 Januari 2011

Weisstein dalam http://mathworld.wolfram.com/Multiplication.html diakses

tanggal 10 Januari 2011

Wijaya Kusumah dalam http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-

macam-metode-pembelajaran/ diakses tanggal 24 Januari 2011,

Wikipedia dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Multiplication diakses tanggal 10

Januari 2011

Yusef J. Hilmi dalam http://yusefhilmi.com/2009/03/16/13/ yang diakses tanggal

9

Page 109: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Lampiran 1.

Dokumentasi Penelitian

Gambar 17 : Peneliti melaksanakan ijin penelitian dan mengajukan

proposal penelitian kepada Kepala Sekolah SD Negeri 02

Jaten Karanganyar

Page 110: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Gambar 18 : Siswa belajar menghitung perkalian dengan jarimatika

secara berkelompok

Gambar 19 : Guru mengajarkan kepada siswa kelas II mengenai konsep

jarimatika dalam operasi hitung perkalian dan siswa menirukannya.

Page 111: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Gambar 20 : Guru meminta salah satu siswa maju ke depan kelas

memperagakan metode jarimatika

Gambar 21 : Guru membimbing siswa yang masih belum paham mengenai

konsep jarimatika dalam perkalian

Page 112: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Gambar 22 : Guru menjelaskan perkalian dengan metode jarimatika

dan siswa wajib menirukan dengan benar

Gambar 23 : Siswa melakukan kegiatan yang menyenangkan secara

berkelompok yaitu memasang puzzle mengenai perkalian.

Page 113: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Gambar 24 : Siswa yang berhasil melaksanakan tugas dengan cepat dan tepat

menerima hadiah atau reward dari guru.

Gambar 25: Siswa belajar konsep perkalian dengan jarimatika dikaitkan

dengan media konkret “sedotan”

Page 114: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Gambar 26 : Siswa menerima penguatan / reward berupa tanda siswa berprestasi

kepada siswa yang berani dan mampu menjawab pertanyaan dari

guru maju ke depan kelas

Gambar 27 : Setiap siswa memperagakan jarimatika sebagai tes keterampilan

berhitung perkalian di depan kelas.

Page 115: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Gambar 28 : Siswa mengerjakan tes keterampilan berhitung dengan cepat dan

tepat dalam waktu yang telah ditentukan dengan jarimatika

Gambar 29: Siswa maju ke depan kelas memperagakan jarimatika dalam

materi pokok perkalian

Page 116: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Gambar 30 : Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan

yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”

Gambar 31 : Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan

yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”

Gambar 32 : Siswa bersama-sama melakukan kegiatan yang menyenangkan

yaitu menyanyikan lagu “yell jarimatika dan tepuk jarimatika”

Page 117: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

DOKUMENTASI PELAKSANAAN WAWANCARA DAN ANGKET

SISWA

Gambar 33 : Peneliti melaksanakan wawancara dengan Kepala Sekolah SD

Negeri 02 Jaten

Gambar 34 : Peneliti melaksanakan wawancara dengan Guru Kelas II mengenai

penggunaann metode jarimatika pada materi perkalian

Page 118: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Gambar 35 : Peneliti melaksanakan wawancara dengan guru SD Negeri 02

Jaten selaku teman sejawat mengenai pelaksanaan pembelajaran

perkalian matematika oleh guru kelas II

Gambar 36 : Peneliti membagikan angket kepada siswa mengenai kesan dan

tanggapannya terhadap metode jarimatika

Page 119: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Lampiran 2

Silabus Tematik Siklus I

Tema : Gotong Royong

Nama Sekolah : SD Negeri 02 Jaten

Kelas/Semester : II/2

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka

Kompetensi Dasar Materi

pokok

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.1 Melakukan

perkalian

bilangan

yang hasilnya

bilangan dua

angka

Perkalian

bilangan

- Mengetahui

konsep

perkalian dan

faktanya

- Mengerjakan

soal perkalian

dalam waktu

yang cepat

dengan jawaban

yang tepat.

- Menyelesaikan

soal cerita yang

mengandung

perkalian.

3.1.1 Mengenal konsep

perkalian dan fakta

perkalian

3.1.2 Menyeleseikan soal

perkalian sampai

dengan hasil 100

dalam waktu yang

cepat dan tepat.

3.1.3 Menyeleseikan soal

cerita yang

mengandung

perkalian.

Lisan dan

Tertulis

6 jam

pelajaran

Buku

Senang

Matematika

untuk

SD/MI

kelas

II,penulis

amin

mustoha

dkk.

Halaman

123-140.

Buku KTSP

2008

Page 120: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Mata Pelajaran : PKn

Standar Kompetensi : 3. Menampilkan sikap demokratis

Kompetensi Dasar Materi pokok Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

3.1 Mengenal

kegiatan

Musyawarah

Musyawarah - Mengidentifikasi

musyawarah

- Mengenal

kegiatan dalam

musyawarah

- Bersikap yang

baik ketika

musyawarah.

3.1.1 Mengidentifikasi

kegiatan

musyawarah

3.1.2 Menampilkan sikap

yang baik dalam

musyawarah

Lisan dan

Tertulis

4 jp Buku

Pendidikan

Kewargane-

garaan untuk

SD/MI kelas II,

penulis: Setiati

W&Fajar R,

halaman 49-74,

KTSP 2008

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi : Membaca

4. Memahami teks pendek dan dongeng yang dilisankan

Kompetensi Dasar Materi pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

4.1 Menceritakan

kembali isi

dongeng yang

didengarnya.

Dongeng /

Pesan

pendek.

- Mendengarkan pesan

pendek atau dongeng

yang dilisankan

- Menjawab pertanyaan

yang diberikan guru.

4.1.1 Membaca

4.1.2 Menjawab

pertanyaan isi

dongeng

Lisan dan

Tertulis

4 jp Buku Berbahasa

Indonesia

SD/MI kelas II,

KTSP 2008

Sumber : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Model Silabus Kelas II. 2008. Jakarta

Page 121: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Lampiran 3

Silabus Tematik Siklus II

Tema : Kegiatan Sehari-hari

Nama Sekolah : SD Negeri 02 Jaten

Kelas/Semester : II/2

Mata Pelajaran : Matematika

Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka

Kompetensi Dasar Materi

pokok

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.1 Melakukan

perkalian

bilangan

yang hasilnya

bilangan dua

angka

Perkalian

bilangan

- Mengetahui

konsep perkalian

dan faktanya

- Mengerjakan soal

perkalian dalam

waktu yang cepat

dengan jawaban

yang tepat.

- Menyelesaikan

soal cerita yang

mengandung

perkalian.

3.1.1 Mengenal konsep

perkalian dan fakta

perkalian

3.1.2 Menyeleseikan soal

perkalian sampai

dengan hasil 100

dalam waktu yang

cepat dan tepat.

3.1.3 Menyeleseikan soal

cerita yang

mengandung

perkalian.

Lisan dan

Tertulis

6 jp Buku Senang

Matematika

untuk SD/MI

kelas

II,penulis

amin

mustoha dkk.

Halaman

123-140.

Buku KTSP

2008

Page 122: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam)

Standar Kompetensi : 3. Mengenal berbagai sumber energy yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya

Kompetensi Dasar Materi

Pokok

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar

3.2 Mengidentifikasikan jenis

energi yang paling sering

digunakan di lingkungan

sekitar dan cara

menghematnya.

Macam

Sumber

Energi

- Mengetahui

contoh sumber

energi

- Menyebutkan

macam-macam

sumber energi

3.2.1 Memberikan contoh

jenis energy yang

sering digunakan

dalam kehidupan

sehari-hari

Tertulis 4 jp Buku

Senang

Belajar IPA

untuk SD/MI

kelas II,

Penulis : S.

Rositawaty

dkk.

Halaman :

97-108

Page 123: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi : 7. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca dalam hati.

Kompetensi Dasar Materi

Pokok

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

7.2 Menyebutkan isi

teks agak panjang (

20-25 kalimat) yang

dibaca dalam hati.

Bacaan - Membaca isi teks

bacaan dengan baik.

- Menjawab

pertanyaan yang

diajukan mengenai

isi teks.

7.2.1

Menjawab

Pertanyaan

yang

diajukan

7.2.2

Membaca

teks bacaan

dalam

Lisan 4 jp Buku Indahnya

Bahasa

Indonesia dan

Sastra Indonesia

oleh Suyatno

dkk

Page 124: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Lampiran 4

KISI – KISI SOAL TES PRA SILKUS, SIKLUS I, DAN SIKLUS II

No Indikator No

Soal

Penilaian

1 Aspek Kognitif

3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian 6-

10 sampai dengan hasil 100

dengan tepat

1-10 Nilai =

Jawaban benar× 10 = 100

2 Aspek Psikomotorik

3.1.4 Memperagakan jarimatika

dengan cepat dan tepat. Berikut ini

kriteria penilaiannya:

a. Menunjukkan angka pertama

dalam perkalian dengan jari

b. Menunjukkan angka kedua dalam

perkalian dengan jari

c. Menghitung ( T1 + T2 ) + ( B1 ×

B2 )

d. Menyeleseikan soal dengan tepat

waktu

Ada Nilai =

Kategori a = 25

Kategori b = 25

Kategori c = 25

Kategori d = 25

Jumlah nilai = 100

Keterangan : Ada = Soal perkalian 6-10 ( ditentukan oleh guru) & per siswa

mendapatkan 1 butir soal.

Page 125: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Lampiran 5

SOAL TES PERKALIAN PRA SIKLUS

PRE TEST

Kerjakan soal di bawah ini dalam waktu 5 menit!

1. 6 × 6 =

2. 7 × 7 =

3. 8 × 8 =

4. 9 × 9 =

5. 7 × 9 =

6. 8 × 7 =

7. 9 × 6 =

8. 7 × 6 =

9. 9 × 8 =

10. 8 × 6 =

Page 126: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

(RPP TEMATIK)

Siklus 1

Sekolah : SD Negeri 02 Jaten

Mata Pelajaran : Matematika, PKn, Bahasa Indonesia

Tema : Gotong Royong

Kelas /Semester : II (dua) / 2 (dua)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan : 1, 2 dan 3.

Tanggal : 7 - 9 Februari 2011

I. Standar Kompetensi

Matematika :

3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.

PKn :

3. Menampilkan sikap demokratis.

Bahasa Indonesia :

4. Memahami teks pendek dan dongeng yang dilisankan.

II. Kompetensi Dasar

Matematika :

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka

PKn :

1.1 Mengenal kegiatan Musyawarah

Bahasa Indonesia :

4.1 Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarnya.

Page 127: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

III. Indikator :

Matematika

Aspek Kognitif :

3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian

3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam

waktu yang cepat dan tepat dengan jarimatika.

3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian

Aspek Psikomotorik

3.1.4 Mampu memperagakan penghitungan perkalian dengan

menggunakan jari tangan dengan tepat

Aspek Afektif :

3.1.5 Saling bekerja sama dengan teman dan membantu dalam

memperagakan penghitungan dengan menggu

PKn

Aspek Kognitif :

3.1.1 Mengidentifikasi kegiatan musyawarah

Aspek Psikomotorik

3.1.2 Mempraktekkan musyawarah dengan baik

Aspek Afektif :

3.1.3 Menampilkan sikap yang baik dalam musyawarah

Bahasa Indonesia

Aspek Kognitif :

4.1.2 Menjawab pertanyaan isi dongeng

Aspek Psikomotorik

4.1.1 Mendengarkan dongeng

Aspek Afektif

4.1.3 Bersikap baik saat mendengarkan dongeng.

Page 128: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

IV. Tujuan Pembelajaran

A. Melalui metode ceramah, demonstrasi dan jarimatika, siswa dapat

menghitung perkalian dengan cepat dan tepat

B. Melalui metode demonstrasi, siswa dapat menjelaskan pengertian dan

tujuan musyawarah dengan benar

C. Melalui metode demostrasi dan model kontekstual, siswa dapat

menyampaikan kembali isi dongeng atau pesan yang dibaca dengan

tepat.

V. Dampak Pengiring

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat

menyeleseikan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidpan sehari-hari

dengan cepat dan tepat.

VI. Materi Pembelajaran

Matematika

Perkalian Bilangan

A. Arti Perkalian

Perkalian termasuk bagian yang penting. Marilah kita belajar perkalian.

Di halaman ada 4 ekor ayam. Berapa kaki seekor ayam?

Berapa banyak kaki 4 ekor ayam?

Banyak kaki 4 ekor ayam

2 + 2 + 2 + 2 = ....

Banyak kaki 4 ekor ayam

4 × 2 = 2 + 2 + 2 + 2 = ....

Perkalian merupakan penjumlahan berulang

B. Mengalikan bilangan 6-10 dengan metode jarimatika

Rumus :

Page 129: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

PKn

Musyawarah adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu

keputusan bersama.

Musyawarah dilaksanakan oleh banyak orang.

Kita wajib menghargai pendapat orang lain yang berbeda dalam musyawarah.

Selain itu, kita juga wajib bersikap menghargai antara anggota musyawarah.

Bahasa Indonesia

Bagian I

Pada hari Sabtu, Anto dan teman-teman sekelasnya bermusyawarah

untuk merencanakan liburan pada hari minggu. Mereka hendak bertamasya

mengunjungi kebun binatang. Sebagian dari teman-teman Anto

menginginkan pergi ke Kebun Binatang Jurug, namun teman-teman yang lain

menginginkan untuk berkunjung ke Kebun Binatang Jari-Jari.

Anto sebagai ketua kelas harus bisa memutuskan kemana mereka akan

berlibur. Kemudian Anto bermusyawarah dengan teman-teman. Karena ada

dua pilihan tujuan, maka akan diambil suara yang terbanyak. Anto meminta

teman-teman yang menginginkan pergi ke Kebun Binatang Jurug angkat

tangan. Ternyata berjumlah 8. Kemudian 8 orang menginginkan pergi ke

Kebun Binatang Jari-Jari. Ternyata hasilnya sama. Maka, pada akhirnya Anto

Page 130: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

memutuskan untuk mengundi keputusan bersama tersebut. Dan mereka

semua wajib menyepakati apapun hasil undian tersebut.

Akhirnya, Hasil musyawarah yang telah dilakukan Anto dan teman-

temannya adalah berlibu ke Kebun Binatang Jari-jari. Karena hasil undian

adalah memilih berlibur ke Taman Jari-Jari. Selain itu, lokasi kebun binatang

Jari-jari lebih dekat dengan lingkungan sekolah mereka.

Bagian II

Pada Hari Minggu, Anto dan teman-temannya berkunjung ke kebun

binatang Jari-jari. Disana, mereka melihat 5 ekor rusa dimana setiap rusa

memiliki dua tanduk. Kemudian adapula sekelompok gajah yang sedang

bermain-main di kandang mereka yang berjumlah 8 ekor. Setiap satu ekor

gajah memiliki empat kaki dan satu belalai yang sangat panjang. Mereka

sungguh lucu sekali.

Selain itu, ternyata disana juga ada pertunjukkan sirkus kuda. Setiap

Kuda dinaiki oleh tiga orang badut yang beraksi. Dan disana ada 7 kuda yang

beraksi. Pertunjukkan itu sangat bagus sekali. Anto dan kawan-kawan senang

berlibur di Kebun Binatang Jari-Jari.

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( Matematika dan PKn)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendidikan

Karakter

1 Kegiatan Awal

a. Guru mempresensi siswa dan

mengkondisikan kelas

b.Guru mengajak siswa menyanyikan

lagu ”Disini Senang Disana Senang”

untuk membangkitkan semangat belajar

siswa

c. Siswa mendengarkan apersepsi

mengenai gotong royong yang

5 Menit

5 menit

3 Menit

Disiplin

Antusias

Rasa Ingin

Tahu

Page 131: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

dilakukan dengan senang hati, termasuk

musyawarah yang diikuti sejumlah

orang dari guru.

d.Siswa mendengarkan indikator dan

tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai.

2 Menit

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa ditugaskan membaca informasi

mengenai musyawarah dari buku.

b.Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai musyawarah yang diikuti

oleh beberapa orang.

Elaborasi

c. Siswa berlatih membentuk kelompok

sendiri untuk melakukan kegiatan

musyawarah dan gotong royong dengan

arahan dari guru berdasarkan jumlah

siswa di kelas II.

d.Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru mengenai gotong royong dan

musyawarah.

e. Siswa mendapatkan perintah dari guru

untuk menentukan ketua kelompok

dengan musyawarah.

f. Setiap kelompok menerima lembar

pertanyaan dan menjawabnya bersama-

sama.

g.Setiap kelompok bersama guru

membahas bersama mengenai jawaban

dari pertanyaan yang diberikan kepada

5 Menit

3 Menit

5 Menit

2 Menit

3 Menit

5 Menit

5 Menit

Gemar

membaca

Mandiri

Rasa ingin

tahu

Menghargai

pendapat

Kerja Sama

Page 132: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

siswa yaitu mengenai konsep perkalian

dan perkalian 1-5

h.Siswa mempraktekkan menghitung

perkalian dengan menggunakan metode

jarimatika secara berkelompok pada

perkalian 6-10.

i. Siswa kembali ke tempat masing-

masing untuk menyeleseikan tes

individu mengenai perkalian.

Konfirmasi

j. Guru bersama dengan siswa menjawab

pertanyaan atau soal mengenai

perkalian

k.Guru memberikan umpan balik kepada

siswa.

l. Guru memberikan motivasi agar siswa

semakin tekun belajar.

8 Menit

7 Menit

2 Menit

3 Menit

2 Menit

Antusias

Motivasi

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa

yang telah dipelajari.

b.Siswa menyanyikan lagu ”I am the

best” bersama-sama untuk menambah

semangat.

c. Pembelajaran diakhiri dengan salam

penutup

2 Menit

2 Menit

1 Menit

Antusias

Semangat

Pertemuan Kedua ( Matematika dan Bahasa Indonesia )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Page 133: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

1 Kegiatan Awal

a. Guru mempresensi siswa dan

mengkondisikan kelas agar siswa siap

melaksanakan pembelajaran.

b. Guru mengajak siswa menyanyikan

lagu ”Kalau kau suka hati” untuk

menarik dan membangkitkan semangat

belajar siswa

c. Siswa mendengarkan apersepsi

mengenai gotong royong yang

dilakukan dengan senang hati.

d. Siswa mendengarkan indikator dan

tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai.

5 Menit

3 Menit

5 Menit

2 Menit

Tertib

Semangat

Antusias

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa diberikan tugas oleh guru untuk

mengingat-ingat kembali cerita yang

pernah siswa dengar dari orang lain.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai kapan dan dimana cerita

yang pernah siswa dengarkan dari

orang lain tersebut terjadi.

Elaborasi

c. Siswa medengarkan penjelasan dari

guru mengenai cerita yang akan

dibacakan.

d. Siswa mendengarkan cerita yang

disampaikan guru.

e. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

mengenai cerita yang disampaikan

3 Menit

3 Menit

4 Menit

5 Menit

5 Menit

Berpikir

kritis

Rasa Ingin

Tahu

Berpikir

kritis

Page 134: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

guru tersebut yang mengandung

perkalian 6-10.

f. Siswa membentuk kelompok untuk

menyeleseikan soal perkalian dengan

metode jarimatika.

g. Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru mengenai pertanyaan yang

diberikan kepada siswa yaitu mengenai

konsep perkalian 6-10 dengan metode

jarimatika.

h. Siswa kembali ke tempat masing-

masing untuk menyeleseikan tes

individu mengenai perkalian.

Konfirmasi

i. Guru bersama dengan siswa menjawab

pertanyaan atau soal mengenai

perkalian

j. Guru memberikan umpan balik

mengenai kinerja siswa dalam

menyeleseikan soal.

k. Guru memberikan motivasi agar siswa

semakin tekun belajar.

5 Menit

3 Menit

7 Menit

3 Menit

2 Menit

3 Menit

Tanggung

Jawab

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru menyimpulkan

apa yang telah dipelajari.

b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the

best” untuk menambah semangat.

3 Menit

2 Menit

Antusias

Semangat

Page 135: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Pertemuan Ketiga ( Matematika, PKn dan Bahasa Indonesia)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendidikan

Karakter

1 Kegiatan Awal

a. Guru mempresensi siswa dan

mengkondisikan kelas

b. Guru mengajak siswa menyanyikan

lagu ”Disini Senang Disana Senang”

untuk membangkitkan semangat

belajar siswa

c. Siswa mendengarkan apersepsi

mengenai kegiatan gotong royong di

desa.

d. Siswa mendengarkan indikator dan

tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai.

5 Menit

3 Menit

5 Menit

2 Menit

Disiplin

Antusias

Rasa

Ingin

Tahu

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai pengalaman siswa bergotong

royong.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai peristiwa gotong royong apa

saja yang diikuti oleh sekelompok

orang

Elaborasi

c. Siswa mendengarkan cerita dari guru

mengenai sejumlah orang yang

mengikuti gotong royong dan

musyawarah di desa.

4 Menit

3 Menit

8 Menit

Antusias

Berpikir

kritis

Antusias

Page 136: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

d. Siswa membentuk kelompok seperti

halnya pertemuan I untuk

menyeleseikan lembar kelompok

mengenai perkalian

e. Siswa diberikan tes individu mengenai

perkalian dan mampu menjawab

dengan tepat dan cepat sesuai waktu

yang telah ditentukan dengan

menggunakan jarimatika.

Konfirmasi

f. Guru bersama dengan siswa membahas

pertanyaan atau soal mengenai

perkalian

g. Guru memberikan umpan balik

mengenai kinerja siswa dalam

menyeleseikan soal.

h. Guru memberikan motivasi agar siswa

semakin tekun belajar.

7 Menit

10 Menit

6 Menit

4 Menit

3 Menit

Tanggung

jawab

Kerja sama

Semangat

Motivasi

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa

yang telah dipelajari.

b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the

best” bersama-sama untuk menambah

semangat.

c. Guru memberi penguatan agar siswa

lebih rajin berlatih dan belajar.

3 Menit

5 Menit

2 Menit

Antusias

Semangat

VIII. Model dan Metode Pembelajaran

A. Model Pembelajaran

Contextual Learning atau Pembelajaran Kontekstual

B. Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah

Page 137: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

2. Metode Tanya Jawab

3. Metode Diskusi

4. Metode Jarimatika

IX. Media dan Sumber belajar

A. Media Pembelajaran

1. Gambar Jarimatika

2. Gambar Pohon

B. Sumber Pembelajaran.

1. Buku Silabus KTSP 2008

2. Buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas II oleh Lili N

3. Buku ”Indahnya Bahasa dan Satsra Indonesia oleh Suyatno dkk

4. Buku ”Senang Matematika” untuk SD/MI kelas II oleh Amin S dkk.

X. Penilaian

Prosedur : Tes akhir

Jenis : Tes tertulis

Bentuk : Uraian

Instrumen : Soal, kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian.

A. Soal Pertemuan Pertama

Aspek Kognitif

1. Kelompok

a. Berapakah jumlah kelompok yang terbentuk di kelasmu?

b. Berapakah jumlah anggota pada setiap kelompok yang terbentuk?

c. Berapakah jumlah siswa di kelasmu?

2. Individu

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!

a. 4 x 3 = 3+3+3+3=........

b. 7 x 2 = ...........

c. 8 x 3= ..........

d. 5 x 5 = ...........

e. 6 x 4 = ...........

f. 3 x 4 = ..........

g. 2 x 5 = .........

h. 3 x 9 = ..........

i. 6 x 3 = ..........

j. 4 x 6 = ..........

Page 138: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Kunci Jawaban

1. Kelompok

Menyesuaikan guru dan siswa yang masuk pada hari itu.

2. Individu

a. 12

b. 14

c. 24

d. 25

e. 24

f. 12

g. 10

h. 27

i. 18

j. 24

Kriteria Penilaian

1. Kelompok ( Aspek Psikomotorik)

No Nama Kelompok Ketepatan Kerja

sama

Nilai

Akhir

2. Individu (Aspek Kognitif)

Setiap jawaban benar nilainya 5

Nilai = 5 x 20 = 100

Aspek Afektif ( Lihat Lampiran Lembar Observasic Pertemuan

1 Siklus I)

B. Soal Pertemuan Kedua

Aspek Kognitif

Kelompok

Seleseikan soal berikut dengan menggunakan metode jarimatika!

1. 6 x 7 =

2. 7 x 8 =

3. 9 x 6 =

4. 7 x 8 =

5. 6 x 6 =

Page 139: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Individu

1. Setelah mendengarkan cerita gurumu, Jawablah pertanyaan di

bawah ini dengan jawaban yang tepat!

a. Berapakah jumlah teman-teman Anto yang ikut ke Kebun

Binatang Jari?

b. Berapakah jumlah tanduk rusa yang ada di kebun binatang Jari?

c. Berapakah jumlah kaki gajah yang ada di kebun binatang Jari??

d. Berapakah jumlah badut yang ada di kebun binatang Jari?

2. Jawablah soal di bawah ini dengan menggunakan metode

jarimatika!

a. 6 x 7 = .....

b. 5 x 9 = .....

c. 8 x 9 = .....

d. 7 x 7 = .....

e. 9 x 6 = ......

f. 8 x 7 = ......

g. 6 x 8 = ......

h. 7 x 6 = ......

i. 9 x 9 = ......

j. 7 x 9 = .......

Kunci Jawaban

Aspek Kognitif

Kelompok

1. 42

2. 56

3. 54

4. 56

5. 36

Individu

1. Soal cerita

a. 8 x 2 = 16 orang

b. 5 x 2 = 10 tanduk

c. 8 x 4 = 32 kaki

d. 7 x 3 = 21 orang

2. a. 42

b. 45

c. 45

d. 49

e. 54

f. 56

g. 48

h. 42

i. 81

j. 63

Page 140: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Kriteria Penilaian

Aspek Kognitif

1. Nilai = 25 x 4 = 100

2. Nilai = 10 x 10 = 100

Aspek Psikomotor

Ketepatan penggunaan jari pada saat melaksanakan penghitungan

perkalian.

No Nama

Kelompok

Ketepatan Kerja

sama

Ketepatan Nilai

Akhir

Keterangan :Nilai Akhir = (Nilai Kecepatan +Kerja sam+

Ketepatan)

Aspek Afektif

Lihat pada Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2

Siklus I

C. Soal Pertemuan III

Aspek Psikomotor ( Memperagakan Jarimatika)

NO Nama Aspek yang dinilai Nilai

Akhir

Keterangan

Kecepatan Ketepatan

Keterangan :Nilai Akhir = (Nilai Kecepatan + Nilai Ketepatan)/2

Aspek Afektif ( pada Lampiran Lembar Observasi Aktivitas Siswa

pada Pertemuan III Siklus 1 )

Aspek Kognitif

Kerjakan soal dibawah ini dalam waktu 10 menit!

Page 141: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

1. 5 x 5 =..........

2. 6 x 6 =..........

3. 7 x 7 =..........

4. 8 x 8 = .........

5. 9 x 9 =..........

6. 8 x 7 = ......

7. 9 x 6 = ......

8. 7 x 6 = ......

9. 9 x 8 = .....

10. 10 x 10 = ......

Kunci Jawaban

1. 25

2. 36

3. 49

4. 64

5. 81

Kriteria Penilaian

Jawaban tepat

Nilai = 10 x 10 = 100

6. 56

7. 54

8. 42

9. 72

10. 100

Jaten, 1 Februari 2011

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Negeri 02 Jaten

Drs. Trimo Atmojo

1955 0402 197802 1 003

Guru Kelas II

Sulistyorini, A.Ma

Page 142: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

(RPP TEMATIK)

Siklus 2

Sekolah : SD Negeri 02 Jaten

Mata Pelajaran : Matematika, IPA, Bahasa Indonesia

Tema : Kegiatan Sehari-hari

Kelas /Semester : II (dua) / 2 (dua)

Alokasi Waktu : 1 x pertemuan = 2 x 35 menit

Pertemuan : 1, 2 dan 3.

Tanggal : 14 – 17 Februari 2011

I. Standar Kompetensi :

Matematika :

3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai hasil dua angka.

IPA

3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari dan kegunaannya.

Bahasa Indonesia :

7 Memahami ragam wacana tulis dengan membaca nyaring dan membaca

dalam hati

II. Kompetensi Dasar :

Matematika :

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka

IPA :

3.2 Mengidentifikasikan jenis energi yang paling sering sering digunakan di

lingkungan sekitar dan cara menghematnya.

Bahasa Indonesia :

Page 143: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25 kalimat) yang dibaca dalam

hati.

III. Indikator :

Matematika

Aspek Kognitif :

3.1.1 Mengenal konsep perkalian dan fakta perkalian

3.1.2 Menyeleseikan soal perkalian sampai dengan hasil 100 dalam waktu

yang cepat dan tepat dengan jarimatika.

3.1.3 Menyeleseikan soal cerita yang mengandung perkalian

Aspek Psikomotorik

10.1.4 Mampu memperagakan penghitungan perkalian dengan

menggunakan jari tangan dengan tepat

Aspek Afektif :

10.1.5 Saling bekerja sama dengan teman dan membantu dalam

memperagakan penghitungan dengan menggunakan jari.

IPA

Aspek Kognitif :

3.2.1 Memberikan contoh jenis energi yang sering digunakan dalam

kehidupan sehari-hari yang memakai energi

Aspek Psikomotorik

3.2.2 Mengamati contoh jenis energi yang sering digunakan dalam kehidupan

sehari-hari

Aspek Afektif :

3.2.3 Melestarikan energy dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia

Aspek Kognitif :

7.2.1 Menjawab pertanyaan yang diajukan

Aspek Psikomotorik

7.2.2 Membaca isi teks dalam bacaan dengan baik

Aspek Afektif

I.1.3 Bersikap baik saat membaca isi teks.

Page 144: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

IV. Tujuan Pembelajaran

A. Melalui metode jarimatika, Siswa dapat Mengenal konsep perkalian dan

fakta perkalian serta mampu menyeleseikan soal perkalian sampai

dengan hasil 100 dalam waktu yang cepat dan dengan jawaban yang

tepat.

B. Melalui media gambar dan metode tanya jawab, Siswa dapat memberikan

contoh jenis energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

yang memakai energi dengan tepat

C. Melalui Metode pemberian tugas, Siswa mampu menjawab pertanyaan

yang diajukan dengan tepat.

V. Dampak Pengiring

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran ini, siswa dapat menyeleseikan

masalah yang berkaitan dengan perkalian dalam kehidupan sehari-hari

dengan cepat dan tepat.

VI. Materi Pembelajaran

Matematika

Perkalian Bilangan

C. Arti Perkalian

Perkalian merupakan penjumlahan berulang

Contoh : 6 x 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42

Mengalikan bilangan 6-10 dengan metode jarimatika

Rumus :

Page 145: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

IPA

Sumber energi ada beberapa macam, yaitu :

1. Sumber energi bunyi

Contoh : Peluit, TV, Radio dan lain-lain.

2. Sumber energi cahaya

Contoh : Lampu, lilin, Api Unggun dan lain-lain.

3. Sumber energi gerak

Contoh : Motor, Mobil, dan lain-lain.

4. Sumber energi panas

Contoh : Setrika, Rice Cooker, Oven dan lain-lain

Bahasa Indonesia

Page 146: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Bacaan I

Adi seorang siswa kelas II SDN Pembangunan. Adi anak yang rajin

membantu orang tua. Setiap pagi setelah bangun tidur, Adi melaksanakan

ibadah dan membantu Ibu menyapu halaman. Setelah itu, mandi, sarapan pagi

kemudian berangkat ke sekolah. Adi adalah siswa yang rajin. Setiap Minggu,

ia pun rajin membantu Ayahnya menjual buah di pasar. Berkat bantuan Adi

yang pintar menjual buah, 6 ikat buah pisang dan 7 paket buah apel laku

terjual. Setiap ikat buah pisang berjumlah 8 pisang. Dan setiap paket apel

berjumlah 8 buah apel.

Bacaan II

Pada hari Minggu, Rina dan 8 orang temannya pergi ke taman naik sepeda.

Di bawah sinar matahari yang sangat panas, mereka bersepeda ria. Namun, di

tengah perjalanan ada sesuatu hal terjadi. Lampu sepeda teman Rina lepas.

Kemudian Rina dan teman-temannya pergi ke bengkel sepeda. Setelah itu,

Mereka pulang ke rumah masing-masing. Sesampainya di rumah, Rina

beristirahat kemudian menyalakan TV di ruang keluarga.

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( Matematika dan IPA)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendidikan

Karakter

1 Kegiatan Awal

a. Berdoa dan presensi kehadiran siswa dan

mengkondisikan kelas

b. Siswa mendengarkan apersepsi mengenai

kegiatan yang dilakukan siswa setiap pagi

akan berangkat sekolah.

c. Siswa bersama guru menyanyikan lagu

”Bangun Tidur”

d. Siswa mendengarkan indikator dan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

3 Menit

2 Menit

3 Menit

2 Menit

Disiplin

Rasa Ingin

Tahu

Antusias

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

Page 147: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

a. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai kegiatan rutin yang mereka

lakukan. Misalnya, Membantu Ibu di

rumah.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai benda apa saja yang digunakan

untuk membantu Ibu di rumah.

Elaborasi

c. Siswa mendengarkan penjelasan dari

guru mengenai sumber energi dan

menghitung sumber energi yang ada di

rumah serta menghitungnya. Misalnya, 6

siswa memiliki 8 lilin dirumah. Maka,

berapa jumlah lilin seluruhnya?

d. Siswa memperhatikan demonstrasi dari

guru mengenai cara menghitungnya

dengan menggunakan jarimatika.

e. Siswa dipandu oleh guru untuk

melakukan permainan ”Tepuk

Konsentrasi” sebagai intermezzo agar

siswa tetap semangat.

f. Siswa yang tidak konsentrasi bertugas

membantu guru memperagakan

jarimatika dipandu oleh guru di depan

kelas.

g. Seluruh siswa mempraktekkan

menghitung perkalian dengan

menggunakan metode jarimatika setelah

menyanyikan ”yel jarimatika” dan ”tepuk

konsentrasi”.

h. Siswa menerima tugas dari guru untuk

menghitung soal perkalian.

Konfirmasi

i. Guru bersama dengan siswa menjawab

pertanyaan dari guru mengenai

perkalian..

j. Guru memberikan umpan balik mengenai

kinerja siswa dalam menyeleseikan soal.

k. Guru memberikan motivasi agar siswa

semakin tekun belajar.

5 Menit

3 Menit

5 Menit

9 Menit

8 Menit

4 Menit

10

Menit

7 Menit

4 Menit

3 Menit

2 Menit

Berpikir

kritis

Berpikir

Kritis

Antusias

Antusias

Semangat

Berani

Antusias

Tanggung

Jawab

Rasa Ingin

Tahu

Semangat

Page 148: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa

yang telah dipelajari.

b. Siswa menyanyikan lagu ”Tepuk BISA”

bersama-sama untuk menambah

semangat.

c. Siswa menerima tugas rumah dari guru

untuk mempelajari konsep jarimatika.

3 Menit

5 Menit

2 Menit

Berpikir

Kritis

Semangat

Tanggung

Jawab

Pertemuan Kedua ( Matematika dan Bahasa Indonesia )

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendidikan

Berkarakter

1 Kegiatan Awal

a. Berdoa dan Guru mempresensi kehadiran

siswa dan mengkondisikan kelas

b. Siswa mendengarkan apersepsi mengenai

kegiatan siswa di pasar.

c. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu

”Disini Senang Disana Senang” untuk

membangkitkan semangat belajar siswa.

d. Siswa mendengarkan indikator dan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

3 Menit

2 Menit

3 Menit

2 Menit

Disiplin

Antusias

Semangat

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai pengalaman apa saja yang siswa

alami dalam kegiatan sehari-hari.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai pengalaman siswa pergi ke

pasar

Elaborasi

a. Siswa medengarkan penjelasan dari guru

3 menit

2 Menit

3 Menit

Antusias

Berpikir

kritis

Antusias

Page 149: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

mengenai cerita yang akan dibacakan.

b. Siswa membaca cerita dalam hati.

c. Siswa menjawab pertanyaan mengenai

bacaan pergi ke pasar dan mengandung

materi perkalian 6-10.

d. Siswa melaksanakan permainan

”Pemimpin berkata” bersama-sama untuk

menguji konsentrasi siswa dipimpin oleh

guru.

e. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

mengenai konsep perkalian 6-10

menggunakan jarimatika.yang

berhubungan dengan bacaan.

f. Siswa mempraktekkan menghitung

perkalian dengan menggunakan metode

jarimatika sambil menyanyikan ”yel

jarimatika” dan ”tepuk konsentrasi”.

g. Siswa menerima tugas soal perkalian dari

guru dan menghitungnya dengan

menggunakan metode jarimatika.

Konfirmasi

h. Guru bersama dengan siswa menjawab

pertanyaan atau soal.

i. Satu per satu siswa maju ke depan kelas

untuk memperagakan jarimatika dinilai

oleh guru. Siswa yang lain mengerjakan

soal dari guru.

j. Guru memberikan motivasi agar siswa

semakin tekun belajar dan membahas

jawaban soal yang telah diberikan

3 Menit

3 Menit

6 Menit

5 Menit

5 Menit

5 Menit

3 Menit

10 Menit

2 Menit

Berpikir

Kritis

Motivasi

Berpikir

Kritis

Tanggung

Jawab

Kerja Sama

Semangat

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa

yang telah dipelajari.

b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the best”

bersama-sama untuk menambah

semangat.

c. Siswa menerima umpan balik dari guru.

Siswa yang belum bisa, diberikan

dorongan dan motivasi. Sedangkan siswa

yang sudah bisa diberikan penguatan

2 Menit

3 Menit

2 Menit

Antusias

Semangat

Page 150: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

agar selalu menerapkan metode

jarimatika ketika menghitung perkalian

6-10.

d. Siswa dan guru mengakhiri pembelajaran

dengan sebuah permainan yang

menyenangkan.

3 Menit

Pertemuan Ketiga ( Matematika, Bahasa Indonesia, dan IPA)

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

Pendidikan

Berkarakter

1 Kegiatan Awal

a. Berdoa dan presensi kehadiran siswa serta

mengkondisikan kelas.

b. Siswa mendengarkan apersepsi mengenai

kegiatan sehari-hari.

c. Guru mengajak siswa bermain sambil

belajar untuk membangkitkan semangat

belajar siswa dengan menyanyikan ”tepuk

nama” dan menyanyikan lagu ”sedang

apa”.

d. Siswa mendengarkan indikator dan tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai.

5 Menit

3 Menit

5 Menit

2 Menit

Disiplin

Rasa Ingin

Tahu

Antusias

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai kegiatan siswa sehari-hari di

rumah dan sekolah.

b. Siswa menjawab pertanyaan guru

mengenai peralatan yang menjadi sumber

energi yang pernah ditemui dalam

kehidupan sehari-hari.

Elaborasi

c. Siswa membaca bacaan dari guru dalam

hati.

d. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

mengenai bacaan.

e. Siswa melaksanakan permainan

”Berhitung Kelipatan Perkalian”

f. Siswa membentuk kelompok

2 Menit

2 Menit

3 Menit

3 Menit

3 Menit

2 Menit

Berpikir

Kritis

Antusias

Mandiri

Page 151: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

beranggotakan 10 orang.

g. Siswa diberikan tugas mengenai tema hari

ini dan jarimatika perkalian. Selain itu,

siswa menyusun puzzle jarimatika.

h. Siswa kembali ke tempat duduk masing-

masing.

i. Siswa diberikan soal perkalian yang

berkaitan dengan penghitungan sejumlah

peralatan yang siswa temui dalam

kehidupan sehari-hari menggunakan

jarimatika.

Konfirmasi

j. Guru bersama dengan siswa membahas

pertanyaan atau soal mengenai perkalian

k. Siswa maju ke depan menjawab soal dan

memperagakan jarimatika dengan benar.

l. Guru memberikan umpan balik mengenai

kinerja siswa dalam menyeleseikan soal.

m. Guru memberikan motivasi agar siswa

semakin tekun belajar.

2 Menit

3 Menit

8 Menit

2 Menit

10

Menit

3 Menit

2 Menit

Kerja Sama

Tanggung

Jawab

Kerja Sama

Berani

Semangat

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru menyimpulkan apa

yang telah dipelajari.

b. Siswa menyanyikan lagu ”I am the best”

dan ”tepuk jempol” bersama-sama untuk

menambah semangat.

c. Guru memberi penguatan agar siswa lebih

rajin berlatih dan belajar.

d. Guru memberikan hadiah bagi kelompok

yang berprestasi.

3 Menit

3 Menit

2 Menit

2 Menit

Kerja Sama

Antusias

Semangat

VIII. Model dan Metode Pembelajaran

A. Model Pembelajaran

Contextual Learning atau Pembelajaran Kontekstual

B. Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah

2. Metode Tanya Jawab

3. Metode Pemberian Tugas

Page 152: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

4. Metode Jarimatika

IX. Media dan Sumber belajar

A. Media Pembelajaran

1. Gambar Jarimatika

2. Jari tangan.

3. Gambar Peralatan Rumah Tangga

3. Gambar Sumber Energi.

C. Sumber Pembelajaran.

5. Buku Silabus KTSP 2008

6. Buku Ilmu Pengetahuan 2 oleh Sri Purwati

7. Buku Senang Belajar IPA oleh Rositawaty & Aris Muharram

8. Buku Bahasa Indonesia oleh Umri Nur’aini dan Indriyani

9. Buku Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia oleh Suyatno dkk.

10. Buku ”Senang Matematika” untuk SD/MI kelas II oleh Amin S dkk.

11.

X. Penilaian

Prosedur : Tes proses dan Tes akhir

Jenis : Tes tertulis

Bentuk : Uraian

Instrumen : Soal, kunci Jawaban, dan Kriteria Penilaian.

EVALUASI

A. Pertemuan Pertama

SOAL

Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat dalam waktu

5 menit!

1. 6 x 8 =............

2. 7 x 9 =............

3. 8 x 7 =............

4. 9 x 9 =............

5. 6 x 9 =............

Page 153: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

KUNCI JAWABAN

1. 48

2. 63

3. 56

4. 81

5. 54

KRITERIA PENILAIAN

a. Aspek Kognitif

Setiap jawaban benar nilai= 20

Nilai = 5 x 20 = 100

b. Aspek Afektif

No Nama Siswa Nilai

Keterangan Nilai : A : Perhatian dan Fokus pada pembelajaran

B : Kurang perhatian

C : Tidak perhatian

Keterangan : Nilai = Jumlah Nilai : 3

A = > 80 ; B= 70-80, C= 60-69

B. Pertemuan Kedua

SOAL

1. Setelah membaca cerita dalam hati, Jawablah pertanyaan

dengan jawaban tepat!

a. Siapa yang setiap hari Minggu membantu Ayahnya berjualan buah

di pasar?

b. Di SD mana Adi bersekolah?

c. Berapa jumlah buah apel yang terjual oleh Ayah Adi?

d. Berapa jumlah buah pisang yang laku pada hari itu?

2. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

Page 154: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

a.

× = ... × ... = ...

b.

× = ... × ... = ...

c.

× = ... × ... = ...

d.

× = ... × ... = ...

e.

× = ... × ... = ...

3. Tugas Individu

Siswa maju ke depan kelas secara individu untuk melakukan tes

memperagakan matematika jarimatika dalam menyeleseikan soal

perkalian!

Jawablah soal di bawah ini dengan menggunakan metode

jarimatika

a. 6 x 7 = .....

b. 5 x 9 = .....

c. 8 x 9 = .....

d. 7 x 7 = .....

e. 9 x 6 = ......

f. 8 x 7 = ......

g. 6 x 8 = ......

h. 7 x 6 = ......

i. 9 x 9 = ......

j. 7 x 9 = .......

Setiap siswa mendapatkan satu soal kemudian memperagakannya di

depan kelas!

KUNCI JAWABAN

Page 155: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

1. a. Adi

b. SD Pembangunan

c. 6 x 8 = 48

d. 7 x 8 = 56

2. a. 6 × 7 = 42

b. 9 × 8 = 72

c. 7 × 8 = 56

d. 6 × 9 = 54

e. 7 × 6 = 42

3. Menyesuaikan soal yang

diterima siswa.

a 42

b 45

c 72

d 49

e 54

f 56

g 48

h 42

i 81

j 63

KRITERIA PENILAIAN

Aspek Kognitif

1. Nilai 1 = 4 x 25 = 100

2. Nilai 2 = 5 × 20 = 100

Aspek Psikomotorik (Nilai 3)

No Nama

Siswa

Ketepatan

Jari

Kecepatan

menjawab

Ketepatan

menjawab

Nilai

Akhir

(Jml/3)

3. Nilai akhir = (Nilai 1 + Nilai 2 + Nilai 3) : 3= 100

Page 156: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

Aspek Afektif ( Perhatikan Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada

Pertemuan 2 Siklus II)

C. Pertemuan Ketiga

I. Setelah mendengarkan cerita gurumu, Jawablah pertanyaan di

bawah ini dengan jawaban yang tepat!

a. Sebutkan energi panas yang terdapat dalam bacaan tersebut!

b. Mengapa Rina dan teman-temannya pergi ke bengkel?

c. Siapa yang beristirahat sambil menonton TV?

d. TV termasuk ke dalam sumber energi apa?

II. Kerjakan soal dibawah ini dalam waktu 5 menit!

1. 6 x 6 =..........

2. 7 x 7 =..........

3. 8 x 8 = .........

4. 9 x 9 =..........

5. 7 x 9 =..........

6. 8 x 7 = ......

7. 9 x 6 = ......

8. 7 x 6 = ......

9. 9 x 8 = .....

10. 8 x 6 = ......

KUNCI JAWABAN

I. a. Matahari, lampu

b Karena lampu sepeda teman Rina

lepas

c Rina

d Sumber energi bunyi

II

11. 25

12. 36

13. 49

14. 64

15. 81

KRITERIA PENILAIAN

1. Aspek Kognitif

16. 56

17. 54

18. 42

19. 72

20. 100

Page 157: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

a. Nilai = 4 x 25 = 100

b. Nilai = 10 x 10 = 100

2. Aspek Psikomotor

Ketepatan penggunaan jari pada saat

melaksanakan penghitungan perkalian.

Keterangan penilaian :

A = Tepat

B = Kurang tepat

C = Tidak tepat

3. Aspek Afektif

Tes Proses

No Nama siswa Nilai

Keterangan Nilai : A : Perhatian dan Fokus pada pembelajaran

B : Kurang perhatian

C : Tidak perhatian

Jaten, Februari 2011

Mengetahui,

Kepala Sekolah SD Negeri 02 Jaten

Drs. Trimo Atmojo

1955 0402 197802 1 003

Guru Kelas II

Sulistyorini, A.Ma

Page 158: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Lampiran 8

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Pra Siklus

No No

Induk

Nama Siswa Nilai Pra

siklus

Keterangan

1 2808 Muhammad Nur Panca 40 Tidak Tuntas

2 2794 Dian Faradila 50 Tidak Tuntas

3 2799 Fery Wahyu Saputro 20 Tidak Tuntas

4 2800 Galih Aji Saputro 20 Tuntas

5 2827 Azzahra Zaini Ruslan 50 Tidak Tuntas

6 2828 Ariandi 40 Tidak Tuntas

7 2829 Arya Imam Syahputro 70 Tuntas

8 2830 Alya Nisa Hanim 60 Tuntas

9 2831 Ardhi Cahyo Saputro 80 Tuntas

10 2832 Aurelia Noviandi 60 Tuntas

11 2833 Annisya Binggar W 20 Tidak Tuntas

12 2834 Abdullah Hanif Al-Azzam 80 Tuntas

13 2835 Alfarisa Khusni F.R. 90 Tuntas

14 2836 Andre Kusuma 40 Tidak Tuntas

15 2837 Ananda Fadila Khoirul A 80 Tuntas

16 2839 Ananda Rachmat Y 30 Tidak Tuntas

17 2841 Bayu Kurniawan 70 Tuntas

18 2843 Dian Wulan Sari 40 Tidak Tuntas

19 2844 Dimas Ryan Iskandar 50 Tidak Tuntas

20 2845 Djati Elisa Iskandar 10 Tidak Tuntas

21 2846 Diana Husni Utami 40 Tidak Tuntas

22 2847 Dela Ananda 50 Tidak Tuntas

23 2848 Daniel Setya Nugroho 30 Tidak Tuntas

24 2849 Elsa Dani Sakhira 60 Tuntas

25 2850 Evo Riawan 60 Tuntas

26 2851 Faishal Arif Syarifuddin 70 Tuntas

27 2852 Fahrishal Hudha A 40 Tidak Tuntas

28 2854 Hafid Putra Hendarta 40 Tuntas

29 2855 Ibnu Aldi Pratama 80 Tuntas

30 2856 Ita Winarni 40 Tidak Tuntas

31 2857 Ismail Dwi Ary S 60 Tuntas

32 2858 Khurodtul N 60 Tuntas

33 2859 Kirana Valencia 20 Tidak Tuntas

34 2860 Krisna Dwi Saputra 10 Tidak Tuntas

35 2861 Kinaryosih Lugito P 70 Tuntas

36 2862 Layli Sephianisa H 70 Tuntas

37 2863 Much. Hanif Ridho 80 Tuntas

Page 159: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

38 2864 Marsandiwa 60 Tuntas

39 2865 Maykha Angelin Kalibu 90 Tuntas

40 2866 Novita Pasha Larasati 80 Tuntas

41 2867 Rohayani Mustika S 60 Tuntas

42 2868 Reygan Cleosa PR 80 Tuntas

43 2870 Roy Fernando 60 Tuntas

44 2872 Talitha Reva R 20 Tidak Tuntas

45 2873 Tamarin Wahyu R 80 Tuntas

46 2874 Viona Sebastian N 70 Tuntas

47 2875 Yusro Sepwita 50 Tidak Tuntas

48 Muhammad Dahwa 60 Tuntas

49 Rayhan Nur Rafi 50 Tidak Tuntas

50 Indraresta 40 Tidak Tuntas

Jumlah 2710

Rata-rata 54.2

Page 160: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Lampiran 9

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3 Siklus I

No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Nilai

Akhir

Ket

Kognitif Psikomotorik

1 Muhammad Nur Panca 100 100 100 T

2 Dian Faradila 80 90 70 T

3 Fery Wahyu Saputro 90 80 70 T

4 Galih Aji Saputro 40 40 40 TT

5 Azzahra Zaini Ruslan 100 90 95 T

6 Ariandi 80 90 70 T

7 Arya Imam Syahputro 100 100 100 T

8 Alya Nisa Hanim 100 100 100 T

9 Ardhi Cahyo Saputro 100 100 100 T

10 Aurelia Noviandi 100 100 100 T

11 Annisya Binggar W 90 80 70 T

12 Abdullah Hanif Al-Azzam 100 100 100 T

13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100 T

14 Andre Kusuma 80 100 90 T

15 Ananda Fadila Khoirul 100 100 100 T

16 Ananda Rachmat Y 100 80 90 T

17 Bayu Kurniawan 100 100 100 T

18 Dian Wulan Sari 100 100 100 T

19 Dimas Ryan Iskandar 100 100 100 T

20 Djati Elisa Iskandar 80 60 70 T

21 Diana Husni Utami 100 100 100 T

22 Dela Ananda 100 90 95 T

23 Daniel Setya Nugroho 100 100 100 T

24 Elsa Dani Sakhira 100 100 100 T

25 Evo Riawan 100 100 100 T

26 Faishal Arif Syarifudin 100 100 100 T

27 Fahrishal Hudha A 100 80 90 T

28 Hafid Putra Hendarta 80 80 80 T

29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100 T

30 Ita Winarni 90 90 90 T

31 Ismail Dwi Ary S 100 100 100 T

32 Khurodtul N 100 100 100 T

33 Kirana Valencia 100 90 95 T

34 Krisna Dwi Saputra 90 70 80 T

35 Kinaryosih Lugito P 100 100 100 T

36 Layli Sephianisa H 100 100 100 T

37 Much. Hanif Ridho 100 100 100 T

38 Marsandiwa 90 90 90 T

39 Maykha Angelin Kalibu 100 100 100 T

Page 161: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

40 Novita Pasha Larasati 100 100 100 T

41 Rohayani Mustika S 100 100 100 T

42 Reygan Cleosa PR 100 100 100 T

43 Roy Fernando 100 100 100 T

44 Talitha Reva R 90 90 90 T

45 Tamarin Wahyu R 100 100 100 T

46 Viona Sebastian N 90 90 90 T

47 Yusro Sepwita 100 100 100 T

48 Muhammad Dahwa 90 70 80 T

49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100 T

50 Indraresta 90 70 80 T

Keterangan :

Nilai Akhir = Nilai Kognitif + Nilai Psikomotorik = ….

2

T = Tuntas

TT= Tidak Tuntas

Page 162: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Lampiran 10

Rekapitulasi Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus I

No Nama Nilai / skor hasil tes Rata-

Rata

Ket

Per 1 Per 2 Per 3

1 Muhammad Nur Panca 40 70 100 70 T

2

Dian Faradila 10 50 70 43.5 TT

3 Fery Wahyu Saputro 10 50 70 43.33 TT

4 Galih Aji Saputro 20 30 40 30 TT

5 Azzahra Zaini Ruslan 50 70 95 71.66 T

6 Ariandi 10 70 70 50 TT

7 Arya Imam Syahputro 40 80 100 73.33 T

8 Alya Nisa Hanim 40 60 100 66.66 T

9 Ardhi Cahyo Saputro 90 90 100 93.33 T

10 Aurelia Noviandi 60 90 100 83.33 T

11 Annisya Binggar W 10 30 70 36.66 TT

12 Abdullah Hanif Al-Azzam 80 100 100 93.33 T

13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100 100 T

14 Andre Kusuma 60 75 90 75 T

15 Ananda Fadila Khoirul 80 90 100 90 T

16 Ananda Rachmat Y 10 85 90 61.66 T

17 Bayu Kurniawan 90 90 100 93.33 T

18 Dian Wulan Sari 30 60 100 63.33 T

19 Dimas Ryan Iskandar 100 100 100 100 T

20 Djati Elisa Iskandar 10 30 70 36.66 TT

21 Diana Husni Utami 10 20 100 43.33 TT

22 Dela Ananda 90 90 95 91.66 T

23 Daniel Setya Nugroho 40 60 100 66.66 T

24 Elsa Dani Sakhira 30 70 100 66.66 T

25 Evo Riawan 20 20 100 46.66 TT

26 Faishal Arif Syarifudin 100 100 100 100 T

27 Fahrishal Hudha A 10 20 90 40 TT

28 Hafid Putra Hendarta 20 60 80 53.33 TT

Page 163: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100 100 T

30 Ita Winarni 60 70 90 74.16 T

31 Ismail Dwi Ary S 60 100 100 86.66 T

32 Khurodtul N 90 100 100 96.66 T

33 Kirana Valencia 30 40 95 55 TT

34 Krisna Dwi Saputra 10 20 80 36.66 TT

35 Kinaryosih Lugito P 90 100 100 96.66 T

36 Layli Sephianisa H 70 100 100 90 T

37 Much. Hanif Ridho 90 95 100 95 T

38 Marsandiwa 70 75 90 78.33 T

39 Maykha Angelin Kalibu 80 100 100 93.33 T

40 Novita Pasha Larasati 100 100 100 100 T

41 Rohayani Mustika S 70 70 100 80 T

42 Reygan Cleosa PR 80 100 100 95.83 T

43 Roy Fernando 50 90 100 80 T

44 Talitha Reva R 10 90 90 63.33 T

45 Tamarin Wahyu R 50 100 100 83.33 T

46 Viona Sebastian N 70 80 90 80 T

47 Yusro Sepwita 100 100 100 100 T

48 Muhammad Dahwa 50 60 80 63.33 T

49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100 100 T

50 Indraresta 50 70 80 66.66 T

Jumlah 27470 3720 4625 3698.5

Rata-rata 74.4 92.56 73.97

Page 164: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Lampiran 11

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II Pada Pertemuan 3 Siklus II

No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Nilai

Akhir

Ket

Kognitif Psikomotorik

1 Muhammad Nur Panca 100 100 100

2 Dian Faradila 70 90 80

3 Fery Wahyu Saputro 80 80 80

4 Galih Aji Saputro 60 40 50

5 Azzahra Zaini Ruslan 100 100 100

6 Ariandi 90 70 80

7 Arya Imam Syahputro 100 100 100

8 Alya Nisa Hanim 100 100 100

9 Ardhi Cahyo Saputro 100 100 100

10 Aurelia Noviandi 100 100 100

11 Annisya Binggar W 60 60 60

12 Abdullah Hanif Al-Azzam 100 100 100

13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100

14 Andre Kusuma 90 90 90

15 Ananda Fadila Khoirul 100 100 100

16 Ananda Rachmat Y 100 80 90

17 Bayu Kurniawan 100 100 100

18 Dian Wulan Sari 100 100 100

19 Dimas Ryan Iskandar 100 100 100

20 Djati Elisa Iskandar 90 50 70

21 Diana Husni Utami 100 100 100

22 Dela Ananda 100 100 100

23 Daniel Setya Nugroho 100 100 100

24 Elsa Dani Sakhira 100 100 100

25 Evo Riawan 90 90 90

26 Faishal Arif Syarifudin 100 100 100

27 Fahrishal Hudha A 100 80 90

28 Hafid Putra Hendarta 80 80 80

29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100

30 Ita Winarni 100 100 100

31 Ismail Dwi Ary S 100 100 100

32 Khurodtul N 100 100 100

33 Kirana Valencia 100 80 90

34 Krisna Dwi Saputra 80 80 80

35 Kinaryosih Lugito P 100 100 100

36 Layli Sephianisa H 100 100 100

37 Much. Hanif Ridho 100 100 100

38 Marsandiwa 100 100 100

39 Maykha Angelin Kalibu 100 100 100

Page 165: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

40 Novita Pasha Larasati 100 100 100

41 Rohayani Mustika S 100 100 100

42 Reygan Cleosa PR 100 100 100

43 Roy Fernando 100 100 100

44 Talitha Reva R 100 80 90

45 Tamarin Wahyu R 100 100 100

46 Viona Sebastian N 100 100 100

47 Yusro Sepwita 100 100 100

48 Muhammad Dahwa 100 100 100

49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100

50 Indraresta 100 80 90

Keterangan :

Nilai Akhir = Nilai Kognitif + Nilai Psikomotorik = ….

2

T = Tuntas

TT= Tidak Tuntas

Page 166: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

Lampiran 12

Daftar Nilai Hasil Tes Perkalian Siswa Kelas II pada Siklus II

No Nama Nilai / skor hasil tes Rata-

Rata

Ket

Per I Per II Per III

1 Muhammad Nur Panca 100 100 100 100 T

2 Dian Faradila 20 50 80 50 TT

3 Fery Wahyu Saputro 10 50 80 46.66 TT

4 Galih Aji Saputro 10 40 50 33.33 TT

5 Azzahra Zaini Ruslan 70 70 100 80 T

6 Ariandi 20 60 80 53.33 TT

7 Arya Imam Syahputro 90 100 100 96.66 T

8 Alya Nisa Hanim 80 100 100 93.33 T

9 Ardhi Cahyo Saputro 90 100 100 96.66 T

10 Aurelia Noviandi 60 90 100 83.33 T

11 Annisya Binggar W 50 60 60 56.66 TT

12 Abdullah Hanif Al-Azzam 95 100 100 98.33 T

13 Alfarisa Khusni F.R. 100 100 100 100 T

14 Andre Kusuma 70 80 90 80 T

15 Ananda Fadila Khoirul 100 100 100 100 T

16 Ananda Rachmat Y 60 90 90 80 T

17 Bayu Kurniawan 90 90 100 93.33 T

18 Dian Wulan Sari 80 100 100 93.33 T

19 Dimas Ryan Iskandar 80 90 100 90 T

20 Djati Elisa Iskandar 50 60 70 60 T

21 Diana Husni Utami 50 80 100 76.66 T

22 Dela Ananda 90 90 100 93.33 T

23 Daniel Setya Nugroho 60 60 100 73.33 T

24 Elsa Dani Sakhira 70 70 100 80 T

25 Evo Riawan 70 80 90 80 T

26 Faishal Arif Syarifuddin 100 100 100 100 T

27 Fahrishal Hudha A 50 60 90 66.66 T

28 Hafid Putra Hendarta 20 70 80 56.66 TT

29 Ibnu Aldi Pratama 100 100 100 100 T

30 Ita Winarni 70 70 100 80 T

31 Ismail Dwi Ary S 70 100 100 90 T

Page 167: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

32 Khurodtul N 100 100 100 100 T

33 Kirana Valencia 40 60 90 63.33 T

34 Krisna Dwi Saputra 80 80 80 80 T

35 Kinaryosih Lugito P 95 100 100 98.33 T

36 Layli Sephianisa H 80 80 100 86.66 T

37 Much. Hanif Ridho 90 100 100 96.66 T

38 Marsandiwa 70 90 100 86.66 T

39 Maykha Angelin Kalibu 100 100 100 100 T

40 Novita Pasha Larasati 100 100 100 100 T

41 Rohayani Mustika S 90 100 100 96.66 T

42 Reygan Cleosa PR 100 100 100 100 T

43 Roy Fernando 60 90 100 83.33 T

44 Talitha Reva R 40 80 90 70 T

45 Tamarin Wahyu R 90 90 100 93.33 T

46 Viona Sebastian N 100 100 100 100 T

47 Yusro Sepwita 100 100 100 100 T

48 Muhammad Dahwa 60 80 100 80 T

49 Rayhan Nur Rafi 100 100 100 100 T

50 Indraresta 80 80 90 83.33 T

Jumlah 3650 4240 4710 4200

Rata-rata 73 84.8 94.2 84

Keterangan :

T = Tuntas

TT= Tidak Tuntas

Page 168: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

Lampiran 13

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN

PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA

SIKLUS I PERTEMUAN 1

Skor Uraian Tindakan

Skor

5 4 3 2 1

1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri

untuk mengikuti pelajaran matematika.

2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat

pembelajaran matematika perkalian dimulai.

3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan tidak

fokus terhadap kegiatan metode jarimatika

pada perkalian.

4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru

ketika menjelaskan metode jarimatika yang

digunakan dalam pembelajaran.

5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam

menggunakan metode jarimatika ketika

menghitung perkalian.

6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan

metode jarimatika dengan benar.

7 Sikap siswa ketika menerapkan metode

jarimatika dalam pembelajaran.

8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan soal

perkalian dengan cepat.

9 Banyaknya siswa yang mampu menyeleseikan

soal cerita mengenai perkalian dengan

menggunaka metode jarimatika.

10 Banyaknya siswa merasa senang saat

menggunakan metode jarimatika dalam

pembelajaran perkalian.

Jumlah skor 8 15 6

Total Skor 29

Rata-rata skor 2,9 Jaten, 7 Februari 2011

Observer

Listina Nuris S

NIM. K7107007

Page 169: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Lampiran 14

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN

PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA

SIKLUS I PERTEMUAN 2

Skor Uraian Tindakan

Skor

5 4 3 2 1

1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri

untuk mengikuti pelajaran matematika.

2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat

pembelajaran matematika perkalian dimulai.

3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan tidak

fokus terhadap kegiatan metode jarimatika

pada perkalian.

4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru

ketika menjelaskan metode jarimatika yang

digunakan dalam pembelajaran.

5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam

menggunakan metode jarimatika ketika

menghitung perkalian.

6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan

metode jarimatika dengan benar.

7 Sikap siswa ketika menerapkan metode

jarimatika dalam pembelajaran.

8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan soal

perkalian dengan cepat.

9 Banyaknya siswa yang mampu menyeleseikan

soal cerita mengenai perkalian dengan

menggunaka metode jarimatika.

10 Banyaknya siswa merasa senang saat

menggunakan metode jarimatika dalam

pembelajaran perkalian.

Jumlah skor 20 9 4

Total Skor 33

Rata-rata skor 3,3 Jaten, 8 Februari 2011

Observer

Listina Nuris S

NIM. K7107007

Page 170: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Lampiran 15

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN

PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA SIKLUS

I PERTEMUAN 3

Skor Uraian Tindakan

Skor

5 4 3 2 1

1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri

untuk mengikuti pelajaran matematika.

2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat

pembelajaran matematika perkalian dimulai.

3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan

tidak fokus terhadap kegiatan metode

jarimatika pada perkalian.

4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru

ketika menjelaskan metode jarimatika yang

digunakan dalam pembelajaran.

5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam

menggunakan metode jarimatika ketika

menghitung perkalian.

6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan

metode jarimatika dengan benar.

7 Sikap siswa ketika menerapkan metode

jarimatika dalam pembelajaran.

8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan

soal perkalian dengan cepat.

9 Banyaknya siswa yang mampu

menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunakan metode

jarimatika.

10 Banyaknya siswa merasa senang saat

menggunakan metode jarimatika dalam

pembelajaran perkalian.

Jumlah skor 20 15

Total Skor 35

Rata-rata skor 3,5 Jaten, 9 Februari 2011

Observer

Listina Nuris S

NIM. K7107007

Page 171: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Lampiran 16

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN

PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA

SIKLUS II PERTEMUAN 1

Skor Uraian Tindakan

Skor

5 4 3 2 1

1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri

untuk mengikuti pelajaran matematika.

2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat

pembelajaran matematika perkalian dimulai.

3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan

tidak fokus terhadap kegiatan metode

jarimatika pada perkalian.

4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru

ketika menjelaskan metode jarimatika yang

digunakan dalam pembelajaran.

5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam

menggunakan metode jarimatika ketika

menghitung perkalian.

6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan

metode jarimatika dengan benar.

7 Sikap siswa ketika menerapkan metode

jarimatika dalam pembelajaran.

8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan

soal perkalian dengan cepat.

9 Banyaknya siswa yang mampu

menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode

jarimatika.

10 Banyaknya siswa merasa senang saat

menggunakan metode jarimatika dalam

pembelajaran perkalian.

Jumlah skor 10 24 6

Total Skor 40

Rata-rata skor 4,0 Jaten, 14 Februari 2011

Observer

Listina Nuris S

NIM. K7107007

Page 172: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

Lampiran 17

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN

PERKALIAN DENGAN METODE JARIMATIKA

SIKLUS II PERTEMUAN 2

Skor Uraian Tindakan

Skor

5 4 3 2 1

1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri

untuk mengikuti pelajaran matematika.

2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat

pembelajaran matematika perkalian dimulai.

3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan

tidak fokus terhadap kegiatan metode

jarimatika pada perkalian.

4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru

ketika menjelaskan metode jarimatika yang

digunakan dalam pembelajaran.

5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam

menggunakan metode jarimatika ketika

menghitung perkalian.

6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan

metode jarimatika dengan benar.

7 Sikap siswa ketika menerapkan metode

jarimatika dalam pembelajaran.

8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan

soal perkalian dengan cepat.

9 Banyaknya siswa yang mampu

menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode

jarimatika.

10 Banyaknya siswa merasa senang saat

menggunakan metode jarimatika dalam

pembelajaran perkalian.

Jumlah skor 20 20 3

Total Skor 43

Rata-rata skor 4,3 Jaten, 16 Februari 2011

Observer

Listina Nuris S

NIM. K7107007

Page 173: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Lampiran 18

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA KELAS II DALAM PEMBELAJARAN PERKALIAN

DENGAN METODE JARIMATIKA

SIKLUS II PERTEMUAN 3

Skor Uraian Tindakan

Skor

5 4 3 2 1

1 Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri

untuk mengikuti pelajaran matematika.

2 Banyaknya siswa bersikap antusias saat

pembelajaran matematika perkalian dimulai.

3 Banyaknya siswa yang merasa bosan dan

tidak fokus terhadap kegiatan metode

jarimatika pada perkalian.

4 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru

ketika menjelaskan metode jarimatika yang

digunakan dalam pembelajaran.

5 Banyaknya siswa yang kesulitan dalam

menggunakan metode jarimatika ketika

menghitung perkalian.

6 Banyaknya siswa yang mampu menerapkan

metode jarimatika dengan benar.

7 Sikap siswa ketika menerapkan metode

jarimatika dalam pembelajaran.

8 Banyaknya siswa mampu menyeleseikan

soal perkalian dengan cepat.

9 Banyaknya siswa yang mampu

menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode

jarimatika.

10 Banyaknya siswa merasa senang saat

menggunakan metode jarimatika dalam

pembelajaran perkalian.

Jumlah skor 25 20

Total Skor 45

Rata-rata skor 4,5 Jaten, 17 Februari 2011

Observer

Listina Nuris S

NIM. K7107007

Page 174: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

Lampiran 19

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II

DALAM PEMBELAJARAN PERKALIAN DENGAN METODE

JARIMATIKA

Petunjuk pengisian

A. Amatilah dengan seksama semua kegiatan belajar siswa mulai dari awal sampai

akhir pelajaran.

1. Isilah dengan menggunakan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia

Banyaknya siswa yang mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 0 – 10 siswa

2 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 21 – 30 siswa

4 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 31 – 40 siswa

5 Jumlah siswa yang mempersiapkan diri 41 – 50 siswa

2. Banyaknya siswa bersikap antusias saat pembelajaran matematika perkalian

dimulai.

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang bersikap antusias 0 – 10 siswa

2 Jumlah siswa yang bersikap antusias 11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang bersikap antusias 21 – 30 siswa

4 Jumlah siswa yang bersikap antusias 31 – 40 siswa

5 Jumlah siswa yang bersikap antusias 41 – 50 siswa

3. Banyaknya siswa yang merasa bosan dan tidak fokus terhadap kegiatan

metode jarimatika pada perkalian.

Skor Indikator

5 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan

pembelajaran 0 – 10 siswa

4 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan

pembelajaran 11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan

pembelajaran 21 – 30 siswa

2 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan

pembelajaran 31 – 40 siswa

1 Jumlah siswa yang merasa bosan dan tidak fokus dalam kegiatan

pembelajaran 41 – 50 siswa

Page 175: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

4. Banyaknya siswa yang memperhatikan guru ketika menjelaskan metode

jarimatika yang digunakan dalam pembelajaran.

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 0 – 10 siswa

2 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 21 – 30 siswa

4 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 31 – 40 siswa

5 Jumlah siswa yang memperhatikan penjelasan guru 41 – 50 siswa

5. Banyaknya siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode

jarimatika ketika menghitung perkalian.

Skor Indikator

5 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode

jarimatika yang digunakan oleh guru 0 – 10 siswa

4 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode

jarimatika yang digunakan oleh guru 11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode

jarimatika yang digunakan oleh guru 21 – 30 siswa

2 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode

jarimatika yang digunakan oleh guru 31 – 40 siswa

1 Jumlah siswa yang menemukan kesulitan dalam menggunakan metode

jarimatika yang digunakan oleh guru 41 – 50 siswa

6. Banyaknya siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika dengan

benar.

Skor Indikator

1 Jika ada 0 - 10 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika

dengan benar

2 Jika ada 11 - 20 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika

dengan benar

3 Jika ada 21 - 30 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika

dengan benar

4 Jika ada 31 - 40 siswa yang mampu menerapkan metode jarimatika

dengan benar

5 Jika ada lebih dari 40 siswa yang mampu menerapkan metode

jarimatika dengan benar

7. Sikap siswa ketika menerapkan metode jarimatika dalam pembelajaran.

Indikator :

a. Memperhatikan penjelasan guru

b. Mempraktekkan metode jarimatika

Page 176: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

c. Menyeleseikan soal perkalian dengan benar

d. Menyelesaikan soal perkalian dalam bentuk soal cerita dengan cepat dan

tepat.

Skor Indikator

1 Jika tidak ada indikator yang tampak

2 Jika ada 1 indikator yang tampak

3 Jika ada 2 indikator yang tampak

4 Jika ada 3 indikator yang tampak

5 Jika semua indikator yang tampak

8. Banyaknya siswa mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat.

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat

0 – 10 siswa

2 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat

11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat

21 – 30 siswa

4 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat

31 – 40 siswa

5 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal perkalian dengan cepat

41 – 50 siswa

9. Banyaknya siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode jarimatika.

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 0 – 10 siswa

2 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 21 – 30 siswa

4 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 31 – 40 siswa

5 Jumlah siswa yang mampu menyeleseikan soal cerita mengenai

perkalian dengan menggunaka metode jarimatika 41– 50 siswa

10. Banyaknya siswa merasa senang saat menggunakan metode jarimatika

dalam pembelajaran perkalian.

Page 177: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode

jarimatika dalam pembelajaran perkalian 0 – 10 siswa

2 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode

jarimatika dalam pembelajaran perkalian 11 – 20 siswa

3 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode

jarimatika dalam pembelajaran perkalian 21 – 30 siswa

4 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode

jarimatika dalam pembelajaran perkalian 31 – 40 siswa

5 Jumlah siswa yang merasa senang saat menggunakan metode

jarimatika dalam pembelajaran perkalian 41– 50 siswa

B. Mengitung skor rata-rata, kemudian menentukan katagorinya dengan ketentuan

sebagai berikut :

Skor Rata-Rata Katagori Tanggapan dan

Keterampilan

1,00-1,49 Tidak Berminat

1,50-2,49 Rendah

2,50-3,49 Cukup

3,50-4,49 Tinggi

4,50-5,00 Sangat Tinggi

Page 178: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

Lampiran 20

LEMBAR OBSERVASI

KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

POKOK BAHASAN PERKALIAN

SIKLUS I

NO Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

A B C A B C A B C

1 Menyampaikan materi dengan

jelas dan mudah dipahami. √ √ √

2 Memberikan motivasi kepada

siswa √ √ √

3 Memberikan kesempatan untuk

bertanya dan merespon pendapat

siswa

√ √ √

4 Menggunakan media yang sesuai √ √ √

5 Menerapkan metode jarimatika

dengan tepat

√ √ √

6 Memberikan teguran secara

tegas pada siswa yang kurang

memperhatikan

√ √ √

7 Memberikan pujian atas

keberhasilan siswa √ √ √

8 Mengkondisikan siswa ke arah

pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan

√ √ √

9 Memberikan tes akhir √ √ √

10 Memberikan kesimpulan √ √ √

Skor 12 8 2 12 6 3 15 6 2

Jumlah Skor 22 21 23

Skor rata-rata 2,2 2,1 2,3

Skor akhir siklus I 2,2

Ketentuan Skor : A = 3 , B=2, C=1 Jaten, Februari 2011

Observer

Listina Nuris S

NIM. K7107007

Page 179: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

Lampiran 21

LEMBAR OBSERVASI

KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

POKOK BAHASAN PERKALIAN

SIKLUS II

NO Aspek yang diamati Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

A B C A B C A B C

1 Menyampaikan materi dengan

jelas dan mudah dipahami.

√ √ √

2 Memberikan motivasi kepada

siswa √ √ √

3 Memberikan kesempatan

untuk bertanya dan merespon

pendapat siswa

√ √ √

4 Menggunakan media yang

sesuai

√ √ √

5 Menerapkan metode jarimatika

dengan tepat

√ √ √

6 Memberikan teguran secara

tegas pada siswa yang kurang

memperhatikan

√ √ √

7 Memberikan pujian atas

keberhasilan siswa √ √ √

8 Mengkondisikan siswa ke arah

pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan

√ √ √

9 Memberikan tes akhir √ √ √

10 Memberikan kesimpulan √ √ √

Skor 18 8 - 15 10 21 4 1

Jumlah Skor 26 25 26

Skor rata-rata 2,6 2,5 2,6

Skor rata-rata siklus II 2,567

Ketentuan Skor : A = 3 , B=2, C=1

Jaten, Februari 2011

Observer

Listina Nuris S NIM.

K7107007

Page 180: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

Lampiran 22

PEDOMAN OBSERVASI KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA POKOK BAHASAN PERKALIAN

( DESKRIPTOR PENILAIAN KINERJA GURU)

Diisi dengan tanda ceklis (√)

Dengan ketentuan skor: 3 = Bila tiga atau empat indikator terlihat (baik)

2 = Bila satu atau dua indikator terlihat (cukup)

1 = Bila tidak ada indikator yang terlihat (kurang)

1. Penyampaian Materi

1. Menunjukan penguasaan materi pelajaran.

2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang lain yang relevan.

3. Menyampaikan materi dengan jelas dan runtut sesuai dengan hierarki

belajar dan karakteristik siswa.

4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan siswa.

2. Pemberian Motivasi

1. Menggunakan intonasi yang baik ketika memotivasi siswa

2. Memberikan dorongan kepada siswa untuk menjadi lebih baik’

3. Memotivasi siswa dengan kata-kata yang baik dan membangun

4. Memberikan penguatan kepada siswa dengan reward benda konkret

3. Pemberian Kesempatan untuk bertanya dan merespon

1. Menghargai pendapat siswa.

2. Mengakui kebenaran pendapat–pendapat siswa.

3. Mengakui keterbatasan diri.

4. Menghargai perbedaan pendapat setiap siswa.

4. Ketepatan media

1. Menggunakan media yang efektif dan efeisien.

2. Media yang digunakan berhasil memusatkan perhatian siswa sehingga

pesan dapat ditangkap dengan jelas.

Page 181: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

3. Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan media pembelajaran.

4. Menunjukan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran secara

lengkap dan menarik.

5. Penerapan Metode Jarimatika

1. Memberikan pengarahan dan konsep pembelajaran dengan metode

jarimatika pada siswa dengan baik.

2. Memberikan contoh-contoh soal dengan menerapkan metode jarimatika.

3. Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

4. Menerapkan metode jarimatika melalui kegiatan yang menyenangkan

6. Pemberian Teguran kepada Siswa yang kurang memperhatikan

1. Menggunakan kata-kata sopan dalam menegur siswa.

2. Menegur siswa dengan sikap yang ramah dan hangat

3. Mampu menegur Siswa dan siswa mau kembali memperhatikan.

4. Menegur siswa dengan memberikan pertanyaan kepada siswa.

7. Pemberian Pujian kepada Siswa

1. Menggunakan kata-kata yang baik

2. Memberikan pujian kepada semua siswa

3. Sering memberikan pujian yang bermakna kepada siswa.

4. Memberikan pujian denga intonasi yang baik

8. Pengkondisian siswa ke arah pembelajaran yang aktif dan menyenangkan

1. Menunjukan sikap ramah, luwes, sopan, dan hangat.

2. Menghargai setiap perbedaan pendapat dalam keragaman budaya.

3. Menciptakan kegiatan yang menyenangkan bagi siswa.

4. Mengajak siswa untuk bermain sambil belajar.

9. Penilaian tes akhir belajar.

1. Memantau kemajuan belajar selama proses.

2. Mengajukan pertanyaan/tugas terkait kompetensi yang akan dicapai selama

proses pembelajaran.

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan).

4. Instrumen penilaian sesuai dengan kompetensi dan lengkap.

10. Pemberian Kesimpulan

Page 182: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

1. Mengajak siswa untuk mengingat kembali hal–hal penting yang terjadi

dalam kegiatan yang sudah berlangsung.

2. Memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, misalnya dengan

mengajukan pertanyaan penuntun agar siswa dapat merumuskan rangkuman

yang benar.

3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan kesimpulan

dalam pembelajaran yang dilakukan.

4. Memberikan kesimpulan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami.

Page 183: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Lampiran 23

Rekapitulasi Hasil Penyebaran Angket Siswa tentang Penggunaan Metode

Jarimatika pada Pokok bahasan Perkalian

No No Induk Nama Siswa Jumlah Skor Rata-

rata

Ket

1 2808 Muhammad Nur Panca 70 3,5 B

2 2794 Dian Faradila 40 2 KB

3 2799 Fery Wahyu Saputro 73 3,65 B

4 2800 Galih Aji Saputro 42 2,1 KB

5 2827 Azzahra Zaini Ruslan 83 4,15 B

6 2828 Ariandi 75 3,75 B

7 2829 Arya Imam Syahputro 74 3,7 B

8 2830 Alya Nisa Hanim 80 4,0 B

9 2831 Ardhi Cahyo Saputro 83 4,15 B

10 2832 Aurelia Noviandi 77 3,85 B

11 2833 Annisya Binggar W 73 3,65 B

12 2834 Abdullah Hanif Al-Azzam 71 3,55 B

13 2835 Alfarisa Khusni F.R. 76 3,8 B

14 2836 Andre Kusuma 65 3,25 CB

15 2837 Ananda Fadila Khoirul A 78 3,9 B

16 2839 Ananda Rachmat Y 90 4,5 SB

17 2841 Bayu Kurniawan 90 4,5 SB

18 2843 Dian Wulan Sari 84 4,2 B

19 2844 Dimas Ryan Iskandar 82 4,1 B

20 2845 Djati Elisa Iskandar 81 4,05 B

21 2846 Diana Husni Utami 79 3,95 B

22 2847 Dela Ananda 68 3,4 CB

23 2848 Daniel Setya Nugroho 84 4,2 B

24 2849 Elsa Dani Sakhira 72 3,6 B

25 2850 Evo Riawan 80 4,0 B

26 2851 Faishal Arif Syarifuddin 82 4,1 B

27 2852 Fahrishal Hudha A 83 4,15 B

28 2854 Hafid Putra Hendarta 71 3,55 B

29 2855 Ibnu Aldi Pratama 69 3,45 CB

30 2856 Ita Winarni 87 4,35 B

31 2857 Ismail Dwi Ary S 88 4,4 B

32 2858 Khurodtul N 89 4,45 B

33 2859 Kirana Valencia 76 3,8 B

34 2860 Krisna Dwi Saputra 81 4,05 B

35 2861 Kinaryosih Lugito P 78 3,9 B

36 2862 Layli Sephianisa H 84 4,2 B

37 2863 Much. Hanif Ridho 76 3,8 B

Page 184: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

38 2864 Marsandiwa 90 4,5 SB

39 2865 Maykha Angelin Kalibu 84 4,2 B

40 2866 Novita Pasha Larasati 93 4,65 SB

41 2867 Rohayani Mustika S 79 3,95 B

42 2868 Reygan Cleosa PR 70 3,5 B

43 2870 Roy Fernando 76 3,8 B

44 2872 Talitha Reva R 69 3,45 CB

45 2873 Tamarin Wahyu R 68 3,4 CB

46 2874 Viona Sebastian N 91 4,55 SB

47 2875 Yusro Sepwita 87 4,35 B

48 Muhammad Dahwa 74 3,7 B

49 Rayhan Nur Rafi 82 4,1 B

50 Indraresta 87 4,35 B

Keterangan Skor Rata-rata :

1,00-1,49 = tidak baik, ( TB)

1,50-2,49 = kurang baik, ( KB)

2,50-3,49 = cukup baik, (CB)

3,50-4,49 = baik, (B)

4,50-5,00 = sangat baik.(SB)

Page 185: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Lampiran 24

PEDOMAN PENILAIAN ANGKET SISWA TENTANG METODE

JARIMATIKA

ANGKET SISWA

MENGENAI JARIMATIKA

Nama : …………………………………

No. Absen : …………………………………

Kelas / Semester : II (dua) / 2 (dua)

Sekolah : SD Negeri 02 Jaten

Dengarkan Petunjuk yang dibacakan gurumu!

Jawablah sesuai keadaan sebenarnya karena jawaban yang anda berikan sama sekali

tidak berpengaruh pada nilai rapor anda!

No Pernyataan variabel Alternatif Jawaban

SS S R TS STS

1. Matematika adalah pelajaran yang paling

aku suka

2. Matematika adalah pelajaran yang paling

aku benci

3. Saya selalu belajar Matematika setiap hari

4. Saya belajar Matematika setiap ada

jadwalnya

5. Saya senang belajar Matematika karena

pelajaran itu sangat penting

6. Saya benci belajar Jarimatika karena

sangat sulit

7. Seandainya saya senang belajar

Matematika pasti nilai saya baik

8. Saya sangat kecewa bila jam pelajaran

Matematika tidak ada gurunya

Page 186: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

9. Saya menjadi senang belajar perkalian

karena jarimatika

10. Saya yakin nilai Matematika saya baik

karena saya belajar dengan sungguh-

sungguh dengan jarimatika

11. Saya percaya belajar jarimatika banyak

manfaatnya

12. Saya tidak percaya belajar jarimatika

dapat menjadikan kita bisa mengerjakan

soal perkalian.

13. Seandainya saya tekun belajar

Matematika hidup saya tidak repot

14. Saya sering melamun di dalam kelas.

15. Saya puas dengan nilai Matematika yang

saya peroleh

16. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas

sendiri

17. Saya tidak yakin dapat menyeleseikan

soal perkalian dengan jarimatika.

18. Karena Jarimatika, Saya menjadi suka

matematika

19. Saya belajar matematika atas kesadaran

sendiri, tanpa diperintah orang lain

20. Tanpa dorongan guru dan orang tua saya

malas belajar matematika

Sumber : Diadaptasi dari buku Psikologi Umum oleh Alex Sobur

PENGGOLONGAN PERNYATAAN DALAM ANGKET SISWA

BERDASARKAN KRITERIA DAN KONDISI

Page 187: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

No Kondisi

Angket

Nomor

Pernyataan

Positif

Nomor

Pernyataan

Negatif

1. Perhatian

(Attention)

3, 9, 19 4, 14, 20

2. Relevansi

(Relevance)

5, 11, 13 6, 12,

3. Percaya Diri

(Confidence)

7, 10, 15, 16 17

4. Kepuasan

(Satisfaction)

1, 8, 18 2

Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam

Angket Siswa dalam pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian dibuat

dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Untuk pernyataan dengan kriteria positif :

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Ragu-Ragu (R) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

2. Untuk pernyataan dengan kriteria negatif :

Sangat Setuju (SS) = 1

Setuju (S) = 2

Ragu-Ragu (R) = 3

Tidak Setuju (TS) = 4

Sangat Tidak Setuju (STS) = 5

3. Mengitung skor rata-rata gabungan dari kriteria positif dan negatif tiap kondisi,

kemudian menentukan katagorinya dengan ketentuan skor rata-rata 1,00-1,49 =

tidak baik, 1,50-2,49 = kurang baik, 2,50-3,49 = cukup baik, 3,50-4,49 = baik,

dan 4,50-5,00 = sangat baik.

Lampiran 25

Page 188: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH MENGENAI

KETERSEDIAAN MEDIA DAN PEMBELAJARAN PERKALIAN

I. Identitas Narasumber

Nama : Drs. Trimo Atmojo

Tempat Tanggal Lahir : Gunung Kidul, 2 April 1955

Jabatan : Kepala SeKolah SD Negeri 02 Jaten

Agama : Islam

Ijasah Terakhir : S1 Tahun 2010

Keterangan : -

II. Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten

III. Tujuan Wawancara : Memperoleh informasi mengenai metode

pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan perkalian di kelas II dan

ketersediaan media di sekolah serta mengenai metode jarimatika

IV. Waktu Pelaksanaan : 7 Februari 2011 pada Pukul 09.00 WIB

V. Hasil Wawancara

Pewawancara : “Selamat Pagi, Pak. Mohon maaf mengganggu waktunya

sebentar”

Narasumber : “Selamat Pagi, Iya tidak apa-apa”.

Pewawancara : “Terima kasih banyak pak. Begini, kedatangan saya kemari

adalah untuk mencari informasi mengenai kondisi sekolah

secara umum mengenai media dan metode pembelajaran

yang digunakan di kelas II terutama mata pelajaran

matematika”

Narasumber : “Iya, Silahkan. Saya akan bersedia membantu Saudara

apabila Saya bisa memberikan informasi yang Saudara

butuhkan.”

Pewawancara : “Baik, pak. Sekali lagi Saya ucapkan banyak terima kasih.

Langsung saja, untuk pertanyaan yang pertama. Menurut

Page 189: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

Bapak, bagaimana pembelajaran Matematika pokok bahasan

perkalian di kelas II?”

Narasumber : “ Yang terpenting dalam pembelajaran perkalian adalah

pemahaman konsep mengenai penjumlahan berulang. Dalam

perkalian, siswa harus diberikan contoh konkret jangan

abstrak. Apabila nantinya salah konsep, akan berakibat fatal.

Misalnya, 3 × 2 adalah 3+3. Padahal, 3×2 adalah 2+2+2.

Jadi, guru harus menanamkan konsep perkalian dengan

benar.”

Pewawancara : “ Kalau begitu, dalam perkalian awal di kelas II, yang

paling penting dan mendasar adalah penanaman konsep.

Kemudian menurut pendapat Bapak, sejauh ini bagaimana

pembelajaran perkalian di kelas II SD Negeri 02 Jaten

Karanganyar? ”

Narasumber : “ Untuk pembelajaran di kelas II, pembelajaran perkalian

atau matematika itu dikemas dalam bentu pembelajaran

tematik. Dimulai dari konsep yang riil sampai abstrak. Selain

itu, dalam pembelajaran matematika hendaknya harus

menyenangkan agar siswa tidak menganggap bahwa

matematika adalah mata pelajaran atau momok yang

menakutkan. Jadi, guru harus bias melaksanakan

pembelajaran dengan menyenangkan.”

Pewawancara : “Lalu, menurut bapak, bagaimana pembelajaran perkalian

di kelas II oleh guru kelas II tersebut?”

Narasumber : “ Sejauh ini, pembelajaran yang dilakukan sudah bagus.

Namun, untuk hasil belum terlihat secara maksimal. Maka

dari itu, sebenarnya masih memerlukan penambahan inovasi

yang menyenangkan serta motivasi-motivasi yang diberikan

guru itu juga sangat penting.”

Pewawancara : “Baik. Mengenai media pembelajaran, apakah pihak

Sekolah memiliki media pembelajaran matematika?”

Page 190: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Narasumber : “Iya, tentu. Sekolah memilki media pembelajaran

matematika yang cukup lengkap. Bahkan mulai dari kelas I

sampai dengan kelas VI, tersedia di sekolah.

Pewawancara : “Menurut bapak, apabila ada metode baru yang lain yaitu

“metode jarimatika” dalam pembelajaran perkalian akan ada

peningkatan yang baik pada pembelajaran?”

Narasumber : “ Tentu saja, metode tersebut tepat sekali. Karena, metode

jarimatika itu tidak hanya mengandalkan ketepatan saja,

namun juga kecepatan. Jadi, siswa harus benar-benar

memahami konsep jarimatika terlebih dahulu. Apabila sudah,

maka dengan sendirinya siswa akan dapat menerapkannya

dalam kaitannya dengan perkalian.

Pewawancara : “Iya pak..Terima kasih banyak atas waktu yang telah

diberikan kepada saya selaku Pewawancara. Saya mohon

maaf apabila da aperilaku atau perkataan yang kurang

sopan.”

Narasumber : “Oh..iya. Sama-sama”.

Pewawancara : “Selamat Pagi pak”.

Narasumber : “Selamat pagi”.

VI. Simpulan :

Pembelajaran Perkalian di Kelas II SD Negeri 02 Jaten Karanganyar masih

memerlukan inovasi yang kreatif dan pembelajaran yang menyenangkan.

Metode Jarimatika merupakan metode yang cocok untuk pembelajaran

perkalian SD kelas II karena dilaksanakan dengan mudah dang menyenangkan.

Jaten, Februari 2011

Pewawancara

Listina Nuris Syamsiyah

NIM. K7107007

Page 191: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

Lampiran 26

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS II SEBELUM

MENERAPKAN METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN

POKOK BAHASAN PERKALIAN

I. Identitas Narasumber

Nama : Sulistyorini, A.Ma

Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 22 Maret 1987

Jabatan : GWB Guru Kelas

Agama : Islam

Ijasah Terakhir : DII Tahun 2007

Keterangan : Guru Kelas II

II. Tujuan Wawancara : Memperoleh informasi mengenai metode

pembelajaran yang digunakan dalam mengajarkan perkalian di kelas II.

III.Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten

IV.Waktu Pelaksanaan : 5 Februari 2011 pada pukul 09.00 WIB

V.Hasil Wawancara :

Pewawancara : “Selamat pagi bu, Maaf kedatangan saya mengganggu

waktu mengajar ibu”

Narasumber : “Iya, tidak apa-apa. Selama saya tidak ada jam mengajar,

Saya tidak akan teranggu”.

Pewawancara : “Terima kasih banyak bu. Kedatangan saya kemari untuk

bertemu Ibu adalah ingin menanyakan seputar hal tentang

pembelajaran perkalian di kelas II dimana tempat Ibu

mengajar pelajaran matematika.

Narasumber : “ Oh, Iya..Silahkan saja, Saya akan menjawab pertanyaan

Anda semampu saya.”

Pewawancara : “ Terima kasih bu” Begini, untuk pertanyaan yang pertama,

Apakah pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian

di kelas II selama ini sudah menggunakan metode

pembelajaran yang tepat?

Page 192: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Narasumber : “Menurut saya, Metode pembelajaran yang saya terapkan

pada siswa kelas II teruma adalam pokok bahasan perkalian

sudah tepat yaitu dengan metode menghafal. Setiap hari itu

saya memberikan tugas kepada anak untuk menghafalkan

perkalian di depan kelas, tepatnya pada setiap pagi dari 1×1

sampai dengan 10×10. Apalagi kalau ada mata pelajaran

matematika, pasti anak-anak menghafalkannya.”

Pewawancara : “ Lalu, apakah dengan metode pembelajaran tersebut, siswa

dapat mengikutinya dengan baik bu?”

Narasumber : “ Setelah Saya lakukan metode tersebut beberapa kali

dengan setiap hari menghafal, Siswa dapat mengikutinya

dengan baik. Walaupun terkadang masih ada yang kurang

hafal dan bisa, tapi sebagian siswa sudah lumayan hafal dan

mengerti dengan baik.”

Pewawancara : “Baik. Apakah metode pembelajaran perkalian yang Ibu

terapkan tersebut selama ini sudah menciptakan interaksi

yang baik antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan

apakah anak juga merasa senang dengan pembelajaran

tersebut?

Narasumber : “ Menurut saya, Selama ini interaksinya sudah cukup baik

dan pembelajarannya sudah menyenangkan meskipun belum

maksimal. Pihak yang aktif ketika kegiatan menghafal adalah

muridnya. Dan guru mengoreksi hafalan anak dan

memberikan dorongan. Karena anak itu terkadang tidak

memperhatikan, bosan dan intinya hubungan interaksi siswa

kurang maksimal.

Pewawancara : “Lalu mengenai nilai, bagaimanakah nilai yang diperoleh

siswa dengan metode pembelajaran tersebut?”

Narasumber : “Menurut saya, dengan menghafal, nilai yang diperoleh

anak sudah cukup baik. Karena Sebagian ada yang sudah

bisa, sebagian lagi ada yang belum hafal jadi nilainya jelek.

Page 193: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Sehingga perlu peningkatan lagi agar nilai dan keterampilan

mereka menjadi optimal.

Pewawancara : “Iya bu. Terima kasih banyak atas informasi yang telah

diberikan kepada saya. Sekali lagi, Saya mohon maaf apabila

ada salah dalam perkataan”.

Narasumber : “Iya. Sama-sama”.

VI. Simpulan :

Pembelajaran perkalian pada Siswa kelas II sebelum diterapkan metode

jarimatika dilakukan dengan metode menghafal. Dari metode menghafal, siswa

memiliki keterampilan berhitung perkalian walaupun belum optimal.

Jaten, Februari 2011

Pewawancara

Listina Nuris Syamsiyah

NIM. K7107007

Page 194: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Lampiran 27

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS II SESUDAH

MENERAPKAN METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN

POKOK BAHASAN PERKALIAN

I. Identitas Narasumber

Nama : Sulistyorini, A.Ma

Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 22 Maret 1987

Jabatan : GWB Guru Kelas

Agama : Islam

Ijasah Terakhir : DII Tahun 2007

Keterangan : Guru Kelas II

II. Tujuan Wawancara : Memperoleh informasi mengenai metode jarimatika

yang diterapkan pada pokok bahasan perkalian di kelas II

III. Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten

IV. Waktu Pelaksanaan : 18 Februari 2011 pada Pukul 09.00 WIB

V. Hasil Pewawancaraan

Pewawancara : “Selamat pagi bu. Maaf saya kembali mengganggu jam

mengajar ibu”.

Narasumber : “Selamat pagi, Tidak apa-apa. Lagipula ini sedang jam

istirahat”.

Pewawancara : ”Saya menginginkan informasi dari Ibuk mengenai metode

jarimatika. Bagaimana bu?”

Narasumber : “ O..Iya. Silahkan. Dengan senang hati, saya akan berusaha

memberikan informasi yang Saya ketahui.”

Pewawancara : “Baik bu. Terima kasih. Untuk Pertanyaan yang pertama,

Bagaimanakah pendapat Ibu mengenai pelaksanaan pembelajaran

pokok bahasan perkalian matematika dengan menggunakan

metode jarimatika?”

Page 195: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Narasumber : “Menurut Saya, Setelah Saya menerapkan metode

jarimatika, Metode ini sungguh unik. Karena dalam

penghitungan itu digunakan jari tangan. Sungguh luar biasa.”

Pewawancara : “Lalu, menurut Ibu, apakah pembelajaran matematika

menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan minat

belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika?

Narasumber : “O, tentu. Selama pembelajaran materi perkalian ini, saya

melihat siswa begitu antusias dengan pembelajaran. Karena,

pembelajaran perkalian dilakukan dengan kegiatan yang

menyenangkan yaitu dengan permainan dan bernyanyi.

Mereka sangat tertarik, karena ini merupakan hal baru bagi

siswa. Apalagi, sebelum ada pembelajaran perkalian dengan

metode jarimatika, mereka jarang diajarkan materi melalui

bernyanyi.”

Pewawancara : “O,,begitu ya bu. Baiklah, Menurut Ibu, apakah

pembelajaran matematika menggunakan metode jarimatika

dapat meningkatkan keterampilan berhitung siswa?

Narasumber : “Menurut saya, bisa. Karena sejauh ini setelah saya

menerapkan metode jarimatika tersebut, anak semakin

bersemangat untuk mempelajari metode jarimatika dan nilai

yang mencerminkan keterampilan mereka juga meningkat.”

Pewawancara : “Kemudian, Adakah kendala-kendala yang Ibu hadapi

dalam pelaksanaan pembelajaran matematika dengan

menggunakan metode jarimatika?

Narasumber : “Kalau kendala, jelas ada walaupun sedikit. Misalnya,

ketika menjelaskan mengenai konsep awal jarimatika itu

sendiri. Saya memerlukan waaktu yang lumayan lama untuk

mengajarkan kepada siswa. Namun, untunglah ada lagu dan

yell jarimatika. Jadi kendala tersebut bisa teratasi.”

Pewawancara : “Baiklah, terima kasih banyak atas informasinya bu”

Page 196: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

Narasumber : “Iya, sama-sama. Tidak usah sungkan-sungkan untuk

bertanya kepada saya. Karena, selagi saya bisa menjawab,

akan Saya jawab.”

Pewawancara : “Iya bu.”

VI. Simpulan

Pembelajaran dengan metode jarimatika merupakan suatu metode pembelajaran

yang unik dan menyenangkan. Metode yang dilakukan bermain dan belajar,

sehingga siswa kelas II sangat antusias untuk mmempelajari perkalian dengan

metode jarimatika.

Jaten, Februari 2011

Pewawancara

Listina Nuris Syamsiyah

NIM. K7107007

Page 197: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Lampiran 28

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU SELAKU TEMAN SEJAWAT

MENGENAI METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN

POKOK BAHASAN PERKALIAN

I. Identitas Narasumber

Nama : Sri Handayani, S.Pd

Tempat Tanggal Lahir : Karanganyar, 2 November 1967

Jabatan : Guru Kelas

Agama : Islam

Ijasah Terakhir : S1 Tahun 2001

Keterangan : Guru Kelas VI

II. Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui informasi mengenai kondisi

sekolah dan

III. Tempat Pelaksanaan : Kantor Guru SD Negeri 02 Jaten

IV. Waktu Pelaksanaan : 14 Maret 2011 pada pukul 08.00 WIB

V. Hasil Penelitian :

Pewawancara : “Selamat Pagi bu.”

Narasumber : “Selamat Pagi dek”

Pewawancara : “Mohon maaf sebelumnya, Saya ingin meminta waktu

kepada Ibu sebentar untuk mengenai materi perkalian kelas

II.”

Narasumber : “O, Iya. Insya Allah Saya akan membantu adek. Apa yang

adek perlukan akan saya bantu. Misalnya nanti Saya tidak

tahu terlalu detail dengan pembelajaran matematika di kelas

II, Saya mohon maaf.

Pewawancara : “Baik bu. Untuk pertanyaan pertama, Bagaimanakah

pendapat Ibu selaku teman sejawat Guru kelas II, mengenai

pelaksanaan pembelajaran matematika pokok bahasan

perkalian di kelas II ?”

Page 198: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Narasumber : “Menurut Saya, Kalau pembelajaran pokok bahasan

perkalian di kelas II ini sudah sesuai dengan Permendiknas

No. 22 dan silabus yang dijabarkan lebih khusus melalui

RPP. Dan RPP yang telah dibuat oleh Guru Kelas II,

menurut saya sudah sesuai dengan Permendiknas tersebut.”

Pewawancara : “Iya bu. Itu mengenai perencanaan, Lalu bagaimana

sepengetahuan Ibu mengenai pelaksanaan pembelajaran

matematika siswa kelas II pokok bahasan perkalian oleh guru

kelas II?”

Narasumber : “Kalau menurut Saya, Karena pelaksanaan pembelajaran

secara lebih dalam, Saya kurang tahu. Apalagi, yang menilai

adalah Kepala Sekolah. Namun, Saya mengetahui ketika

Guru Kelas II membuat RPP dan terkadang

mengkonsultasikan atau mendiskusikan isi RPP tersebut

dengan teman guru yang lain termasuk Saya sebagai Sie

Kurikulum. Jadi Saya mengetahui pelaksanaan dari

perencanaan tersebut sudah cukup bagus.”

Pewawancara : “Kemudian Menurut Ibu, bagaimana penggunaan metode

yang digunakan guru kelas II dalam menyampaikan pokok

bahasan perkalian matematika? Apakah sudah cocok?

Narasumber : “Kalau menurut sepengetahuan Saya, penggunaan metode

beserta media yang digunakan oleh guru kelas II yang

dicantumkan dalam RPP itu sudah cocok. Karena setiap guru

kelas II hendak menggunakan metode pembelajaran

perkalian, guru kelas II selalu terbuka dan terkadang

bertanya serta berdiskusi mengenai kesesuaian metode

pembelajarannya. Apalagi pokok bahasan perkalian di kelas

II merupakan dasar bagi pembelajaran matematika pada

kelas selanjutnya.”

Pewawancara : Apakah sekolah menyediakan media pembelajaran sebagai

media pembelajaran pokok bahasan perkalian?

Page 199: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

Narasumber : “Iya, mengenai media itu sudah disediakan dari Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Guru kelas II juga selalu

berdiskusi mengenai media yang digunakan. Jadi sarana atau

media mengenai pokok bahasan perkalian, Sekola

Pewawancara : “Menurut anda, apakah pembelajaran matematika

menggunakan metode jarimatika cocok diterapkan untuk

meningkatkan keterampilan berhitung siswa kelas II?

Narasumber : “Kalau untuk metode pembelajaran ya cocok-cocok saja,

namun tergantung pada guru yang mengajarkan tersebut.

Sebenarnya, Jarimatika itu cocok sekali untuk pokok bahasan

perkalian itu bagus kalau yang guru mampu mengajarkannya

dengan baik. Namun, terkadang guru masih menggunakan

metode menghafal. Apalagi, sifat dan kemampuan anak juga

bermacam-macam, ada yang suka menghafal dan tidak, ada

yang terampil dan tidak. Jadi Menurut saya, Jarimatika 75%

sudah cocok diterapkan pembelajaran, namun semua itu tetap

tergantung pada guru yang mengajarkan.

Pewawancara : “Baik bu. Terima kasih sekali, sudah memberikan banyak

informasi keapada Saya.

Narasumber : “Iya, tidak apa-apa. Mungkin apabila ada pengambilan data,

Saya ada salah-salah kata, mohon dimaafkan ya”

Pewawancara : “Baik bu.”

VI. Simpulan

Pembelajaran Matematika Pokok bahasan perkalian di kelas II sudah cukup

bagus dilaksanakan oleh guru kelas II dengan metode menghafal. Sekolah juga

menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Dan mengenai metode pembelajaran, metode jarimatika 75% cocok diajarakan

pada materi perkalian kelas II namun tergantung kepada guru yang

mengajarkannya.”

Jaten, Februari 2011

Page 200: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

Pewawancara

Listina Nuris Syamsiyah

NIM. K7107007

Page 201: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

Lampiran 29

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU SEBELUM MENGGUNAKAN

JARIMATIKA

Nama Guru : Sulistyorini, A. Ma

Waktu Wawancara : Pukul ………………………

No Pertanyaan

1. Apakah pembelajaran matematika pokok bahasan perkalian selama

ini sudah menggunakan metode pembelajaran yang tepat?

2. Apakah dengan metode pembelajaran tersebut siswa sudah dapat

mengikuti pembelajaran dengan baik?

3. Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran matematika yang anda

terapkan selama ini sudah menggunakan metode yang dapat

interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa?

4. Bagaimanakah nilai yang diperoleh siswa dengan pembelajaran tersebut?

Page 202: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

Lampiran 30

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU SETELAH MENGGUNAKAN

JARIMATIKA

Nama Guru : Sulistyorini, A.Ma

Waktu Wawancara : Pukul ………………………

No Pertanyaan

1. Bagaimanakah pendapat anda, pelaksanaan pembelajaran pokok

bahasan perkalian matematika setelah menggunakan metode

jarimatika?

2. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan

metode jarimatika dapat meningkatkan minat belajar siswa

terhadap mata pelajaran matematika?

3. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan

metode jarimatika dapat meningkatkan keterampilan berhitung

siswa?

4. Adakah kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika dengan menggunakan metode jarimatika?

5. Bagaimanakah nilai yang diperoleh siswa setelah diterapkan

pembelajaran menggunakan metode jarimatika?

.

Page 203: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

Lampiran 31

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH MENGENAI

KONDISI SEKOLAH

Nama Kepala Sekolah : Drs. Trimo Atmojo

Waktu Wawancara : Pukul ………………………

No Pertanyaan

1. Bagaimanakah pendapat anda mengenai pelaksanaan pembelajaran

matematika pokok bahasan perkalian di kelas II ?

2. Menurut anda, bagaimana keterampilan berhitung siswa kelas II

pokok bahasan perkalian?

3. Menurut anda, bagaimana penggunaan metode yang digunakan

guru kelas II dalam menyampaikan pokok bahasan perkalian

matematika?

4. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan

metode jarimatika cocok diterapkan untuk meninkatkan

keterampilan berhitung siswa kelas II?

5. Apakah sekolah menyediakan media pembelajaran sebagai media

pembelajaran pokok bahasan perkalian?

Page 204: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

Lampiran 32

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU SELAKU TEMAN SEJAWAT

MENGENAI KONDISI SEKOLAH

Nama Guru : Sri Handayani, S. Pd.

Waktu Wawancara : Pukul ………………………

No Pertanyaan

1. Bagaimanakah pendapat anda mengenai pelaksanaan pembelajaran

matematika pokok bahasan perkalian di kelas II ?

2. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika

siswa kelas II pokok bahasan perkalian oleh guru kelas II?

3. Menurut anda, bagaimana penggunaan metode yang digunakan

guru kelas II dalam menyampaikan pokok bahasan perkalian

matematika? Apakah sudah cocok?

4. Apakah sekolah menyediakan media pembelajaran sebagai media

pembelajaran pokok bahasan perkalian?

5. Menurut anda, apakah pembelajaran matematika menggunakan

metode jarimatika cocok diterapkan untuk meningkatkan

keterampilan berhitung siswa kelas II?

Page 205: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

Lampiran 33

LEMBAR TES SISWA PADA SIKLUS I

Kerjakanlah soal dibawah ini dengan jawaban yang tepat!

a. 4 x 3 = 3+3+3+3=........

b. 7 x 2 = ...........

c. 8 x 3= ..........

d. 5 x 5 = ...........

e. 6 x 4 = ...........

f. 3 x 4 = ..........

g. 2 x 5 = .........

h. 3 x 9 = ..........

i. 6 x 3 = ..........

j. 4 x 6 = ..........

Kerjakanlah soal dibawah ini dalam waktu 5 menit!

1. 5 x 5 =..........

2. 6 x 6 =..........

3. 7 x 7 =..........

4. 8 x 8 = .........

5. 9 x 9 =..........

6. 8 x 7 = ......

7. 9 x 6 = ......

8. 7 x 6 = ......

9. 9 x 8 = .....

10. 10 x 10 = ......

Page 206: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

Lampiran 34

LEMBAR TES SISWA PADA SIKLUS II

Nama :

No : Teman-teman….

Ayo berlatih mengerjakan

soal dengan jarimatika

dalam waktu 5 menit

ya…oke…

1. 6 x 8 =............

2. 7 x 9 =............

3. 8 x 7 =............

4. 9 x 9 =............

5. 6 x 9 =............

6. 7 x 6 =............

7. 8 x 8 =............

8. 7 x 7 = ...........

9. 8 x 8 =............

10. 9 x 8 =............

Page 207: Nilai Hasil Tes Keterampilan berhitung Siklus II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Lampiran 35

LEMBAR TES SISWA PADA SIKLUS II

NAMA :

NO :

Kerjakan soal di bawah ini dengan cepat

dan tepat menggunakan jarimatika dalam

waktu 5 menit!

OKE!!!

1. 6 x 6

=..........

2. 7 x 7

7. 9 x 6

= ......

3. 8 x 8 =

.........

9. 9 x 8 = .....

10. 8 x 6 = ......

5. 7 x 9

=..........