117
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA’IN AL-NAWAWIYAH KARYA IMAM NAWAWI Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh MUHAMMAD RIFAI JUAINI NIM 1112011000036 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM

KITAB AL-ARBA’IN AL-NAWAWIYAH KARYA

IMAM NAWAWI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh

MUHAMMAD RIFAI JUAINI

NIM 1112011000036

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan
Page 3: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan
Page 4: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan
Page 5: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan
Page 6: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

i

ABSTRAK

Muhammad Rifai Juaini (NIM: 1112011000036) Nilai-Nilai Pendidikan

Akhlak dalam Kitab al-Arba’in al-Nawawiyah Karya Imam Nawawi.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan

akhlak yang terkandung daam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah, (2) untuk

mengetahui implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah jenis penelitian

kualitatif melalui library research (kajian studi kepustakaan), dengan cara

mengumpulkan data atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan

dan permasalahannya, yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan, kemudian

dianalisis dengan metode content analisis, analisis ini mengupas nilai-nilai

pendidikan akhlak dari isi kitab al-Arba’in al-Nawawiyah. Untuk mendukung

penelitian ini, penulis menggunakan sumber data utama yaitu, kitab hadist al-

Arba’in al-Nawawiyah karya Imam Nawawi.

Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab

al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan akhlak, secara garis

besar terbagi menjadi dua bagian, yakni: akhlak kepada Allah Swt dan akhlak

kepada makhluk. Pertama, Akhlak kepada Allah meliputi: ketauhidan, takwa,

doa, malu, dan tawakal, kedua, Akhlak kepada makhluk meliputi: akhlak

terhadap sesama manusia (berkata baik, dermawan, menahan amarah, menjaga

kehormatan, nasihat, persaudaraan, penolong, pemaaf), akhlak terhadap diri

sendiri (memelihara kebersihan dan keindahan dan zuhud), akhlak terhadap

tetangga dan tamu, akhlak terhadap binatang. Beberapa nilai pendidikan tersebut

dapat diimplementasikan di sekolah dan di dalam kehidupan sehari-hari dengan

menggunakan beberapa metode diantaranya metode mau’izah (nasihat), metode

uswatuh hasanah (keteladanan), metode ta’wid (pembiasaan) dan metode targhib

dan tarhib.

Kata kunci: Nilai; Pendidikan; Akhlak; Kitab al-Arba’in al-Nawawiyah

Page 7: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

ii

ABSTRACK

Muhammad Rifai Juaini (NIM: 1112011000036) Values of Moral Education

in Kitab al-Arba’in al-Nawawiyah The work of Imam Nawawi.

The purpose of this research are: (1) the values of moral education contain

which in the book al-Arba’in al-Nawawiyah (2) and the implementation of

mmoral values in in the book al-Arba’in al-Nawawiyah.

The research method used by the writer is the type of qualitative research

through library research (literature study)by collecting data or materials related

to the theme of the discussion and its problems, and those are cited from the

sources of literature, then analyzed by content analisis. To support this research,

the writer use the main sources of the book, the hadith book al-Arba'in al-

Nawawiyah by Imam Nawawi.

Based on the results of this study, the authors obtained that in the book al-

Arba'in al-Nawawiyah contained the values of moral education, broadly divided

into two parts, namely: morality to Allah Swt and morality to beings. First,

morality to God includes: monotheism, piety, prayer, shame, and tawakal,

secondly, morals to beings include: morals towards fellow human beings (saying

good, generous, holding anger, guarding honor, advice, brotherhood, help,

forgiving), morals towards oneself (maintaining cleanliness and beauty and

zuhud), morals towards neighbors and guests, morals towards animals. Some of

the values of education can be implemented in schools and in everyday life by

using several methods including the method of wishing (advice), the method of

uswatun hasanah (exemplary), the method of ta'wid (habituation) and the method

of targhib and tarhib.

Keywords: Value; Education; Moral; The Book al-Arba’in al-Nawwiyah

Page 8: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

iii

KATA PENGATAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Assalamua’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh

Segala Puji bagi Allah atas limpahan rahmat-Nya, atas segala nikmat yang

telah diberikan, baik nikmat islam, iman dan sehat wal afiat. Shalawat dan salam

penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah diberikan

keistimewaan oleh Allah SWT yakni Jawami’ulkalim(ungkapan yang singkat

namun maknanya padat).

Penulis bersyukur atas rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan judul “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam kitab al-Arba’in

al-Nawawi karya Imam Nawawi”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan

memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Penelitian ini terselesaikan tentunya tidak dengan hasil kerja penulis pribadi,

melainkan mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A. selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah

Ibu Dr. Sururin, M.Ag.

3. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag

selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

4. Terima kasih pula kepada Ibu Hj. Marhamah Saleh, Lc, MA. Selaku

Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

5. Bapak Dr. Akhmad Sodiq, M.Ag selaku dosen pembimbing penulisan

Skripsi yang telah meluangkan waktu dan tenaganya sehingga skripsi di

selesaikan. Semoga Allah Swt membalas segala amal baik beliau dengan

sebaik-baiknya balasan.

6. Bapak Drs. Achmad Gholib, M.Ag selaku dosen pembimbing akademik.

Page 9: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

iv

7. Segenap pada Dosen jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah

memberikan banyak ilmu dan membantu baik prihal akademik maupun hal

lainnya.

8. Kedua Orang tua Ayahanda H. Nasin Effendi dan Ibunda Hj. Siti Rohani

yang tanpa henti memberikan Do’a, dukungan dan bimbingannya kepada

penulis.

9. Kepada para sahabat seperjuangan Fadli, Abqori, Rizki, Qori, Asep, Bowo

dan sahabat-sahabat Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Angkatan 2012

terutama kelas PAI-A yang telah memberikan banyak kesan baik selama

berkecimpung di dunia perkuliahan. Semoga Allah membalas segala amal

baik kalian.

Dan kepada semua pihak, teman-teman yang lain dimanapun kalian berada

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini semoga dimanapun kalian berada senantiasa diberikan kesehatan dan

dilancarkan segala urusan. Penulis meminta maaf karena pasti terdapat

kekurangan dalam penulisan ini, Olehkarenanya, saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak senantiasa penulis harapkan demi terciptanya

penelitian yang lebih baik lagi.

Tangerang, 18 April 2019

Muhammad Rifai Juaini

Page 10: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ........................................................................................................ i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 8

A. Teori Nilai Pendidikan Akhlak ................................................. 8

1. Nilai ....................................................................................... 8

2. Pendidikan Akhlak ................................................................ 9

a. Pengertian Pendidikan Akhlak .......................................... 9

b. Urgensi Pendidikan Akhlak .............................................. 11

c. Landasan Pendidikan Akhlak ........................................... 13

d. Tujuan Pendidikan Akhlak ............................................... 14

e. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak .................................. 17

g. Upaya Pembinaan Akhlak ................................................ 23

B. Al-Arba’in Al-Nawawiyah ......................................................... 28

1. Biografi Imam Nawawi ......................................................... 28

2. Karya-karya Imam Nawawi .................................................. 30

3. Karakteristik Kitab Al-Arba’in Al-Nawawi .......................... 31

C. Hasil Penelitian Relevan ............................................................. 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 35

A. Objek dan Waktu Penelitian ....................................................... 35

B. Metode Penelitian ....................................................................... 35

C. Fokus Penelitian ......................................................................... 36

D. Prosedur Penelitian ..................................................................... 36

1.Pengumpulan Data ................................................................. 36

Page 11: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

vi

2.Analisis Data .......................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 38

A. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Al-Arba’in Al-

Nawawiyah ...................................................................................... 38

1. Akhlak Kepada Allah ........................................................... 38

a. Ketauhidan ----------------------------------------------------- 38

b. Takwa ----------------------------------------------------------- 41

c. Doa -------------------------------------------------------------- 43

d. Malu ------------------------------------------------------------ 46

e. Tawakal --------------------------------------------------------- 47

2. Akhlak kepada Makhluk ---------------------------------------- 49

a. Akhlak Terhadap Sesama Manusia ------------------------- 49

1) Berkata Baik ----------------------------------------------- 49

2) Dermawan -------------------------------------------------- 53

3) Menahan Amarah ----------------------------------------- 55

4) Menjaga Kehormatan ------------------------------------- 58

5) Nasihat ------------------------------------------------------ 61

6) Persaudaraan ----------------------------------------------- 64

7) Penolong ---------------------------------------------------- 66

8) Pemaaf ------------------------------------------------------ 67

b. Akhlak Terhadap Diri Sendiri ------------------------------- 68

1) Memelihara Kebersihan dan Keindahan --------------- 68

2) Zuhud ------------------------------------------------------- 71

c. Akhlak Terhadap Tetangga dan Tamu ----------------- 73

d. Akhlak Terhadap Binatang ------------------------------ 75

B. Konsep Implementasi Nilai-nilai pendidikan Akhlak dalam Kitab

Al-Arba’in Al-Nawawiyah dalam Pembelajaran Pendidikan Islam 77

1. Penanaman Akhlak melalui Mau’izah (Nasihat) .................... 78

2. Penanaman Akhlak melalui Uswatun Hasanah (Keteladanan)

..................................................................................................... 80

3. Penanaman Akhlak melalui Ta’wid (Pembiasaan) ................. 81

4. Penanaman Akhlak melalui Targhib dab Tarhib .................... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 85

A. Kesimpulan ................................................................................. 85

B. Saran ........................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kitab al-Arba’in al-Nawawiyah merupakan kitab kumpulan hadist

yang sangat terkenal karya Imam Abu Zakariya Yahya bin Asyraf An-

Nawawi, yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama Hadist Arbain

Nawawi. Penyebutan nama kitab ini berdasarkan jumlah hadist yang

terhimpun ada 40-an.1

Imam Nawawi telah menyusun kitab hadist arba’in yang sangat

populer dan masyhur dikalangan umat islam, sehingga dijadikan salah satu

rujukan dan kurikulum yang harus dikuasai dan dipahami dan bahkan

dihafal oleh para siswa/siswi madrasah dan santriwan/santriwati pada

berbagai jenjang dalam lembaga pendidikan yang ada di Indonesia.2

Mengenai kitab arba’in, Imam Nawawi sendiri telah menegaskan

bahwa amatlah patut bagi mereka yang ingin pahala akhirat supaya

mengetahui hadist-hadist ini, karena kandungannya yang meliputi perkara-

perkara yang penting dan berisi peringatan dalam segala urusan ketaatan.3

Imam Nawawi juga menyatakan sebagaimana terdapat dalam kitab

Syarah al-Arba'in al-Nawawi karya Ibnu ‘Atthar:

ن ي الد د اع و ق ن م ة م ي ظ ع ة د اع اق ه ن م ث ي د ح ل ك و

“Setiap hadis yang terdapat pada (al-Arba’in al-Nawawiyah)

merupakan kaidah (pondasi) yang agung di antara kaidah-kaidah

agama Islam.”4

Apa yang ditegaskan beliau memanglah benar. Karena dalam kitabnya

ini disusun hadist-hadist Rasul mengenai dasar agama, seperti hadist yang

1 Imam Nawawi, Syarh Arbain An-Nawawiyah, (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2017), terj.

Fathoni Muhammad & Muhammad Muhtadi, Cet. ke-3, h. v. 2 Imam Nawawi, Syarah Hadist Arba’in, Terj: Ubay Tanzil, (Jakarta: Khazanah Ilmu,

1996), h. 7. 3 Mustafa Abdul Rahman, Hadist Empat Puluh (Terjemah dan Syarahnya), (Kuala

Lumpur: Dewan Pustaka Fajar, 1989), h. 44. 4 Ibnu ‘Atthar, Syarah Al-Arbain An-Nawawiyah. (Beirut: Dar Al-Basyair Al-Islamiyah,

2008), h. 39.

Page 13: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

2

menitikberatkan soal iman, islam, ibadat, akhlak, dan lain-lain yang pada

keseluruhannya berkaitan dengan amal hidup setiap hari.5

Namun masih banyak orang termasuk penulis sendiri hanya sekedar

mempelajarinya saja dan tidak berusaha untuk mengkaji lebih dalam

mengenai isi atau makna yang terkandung di dalam kitab tersebut, padahal

sebagaimana keterangan di atas bahwa kitab al-Arba’in al-Nawawi ini

tersusun hadist-hadist Rasul mengenai dasar agama yang pada

keseluruhannya berkaitan dengan amal hidup setiap hari, seperti hadist

yang berkaitan dengan akhlak.

Dalam konteks Indonesia pada masa kini, dari sudut akhlak mulia kita

mengamati fenomena yang memprihatinkan.6 Kerusakan moral bangsa

sudah dalam tahap sangat mencemaskan karena terjadi di hampir semua

lini, baik di birokrasi pemerintahan, aparat penegak hukum, maupun

masyarakat umum.7 Mari kita lihat saja apa yang sekarang terjadi. Korupsi

bermunculan; eksploitasi orang-orang miskin semakin menjadi. Yang

miskin pun tak punya kesadaran bahwa dirinya ditindas, kemudian malah

“memakan” sesama kaum miskin. Kejahatan, kriminalitas, pencurian, dan

kekerasan horizontal menunjukkan bahwa antara sesama orang miskin

masih saling menjahati dan mengeksploitasi.8

Islam sebagai agama mayoritas yang dianut oleh orang Indonesia

adalah agama yang melarang (mengharamkan) perbuatan zalim. Nabi Saw

bersabda sebagaimana yang termaktub dalam kitab hadsit al-Arba’in al-

Nawawiyah:

اي ر و ي ه ع نر ب ه ل م ف ي م س ص ل ىالل ع ل ي ه و الل ع ن ه ع ن الن ب ي ذ ر ا ل غ ف ار ير ض أ ب ع ن

ن ك م م ر م ا ع ل ت ه ب ي ج و ي الظ ل م علىن ف س ر م ت ح إ ن ع ب اد ي :ي ل أ ن ه ق ال ج و ع ز

5 Musthafa Abdul Rahman, loc. cit. h. 44. 6 Mohammad Ardani, Akhlak Tasawuf “Nilai-nilai Akhlak/Budipekerti dalam Ibadat &

Tasawuf, (Jakarta: CV Karya Mulia, 2005), Cet. ke-2, h. v. 7 Fatchul Muin, Pendidikan Karakter Kontruksi Teoriritk dan Prkatik, (Jakarta, Ar-Ruzz

Media, 2011), h. 5. 8 Ibid., h. 9.

Page 14: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

3

ف ل ت ظ ال م و ا

Dari Abu Dzar al-Ghifarai ra. berkata, Nabi saw. mensabdakan

firman Allah swt: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah

mengharamkan kedzaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan

haramnya (kedzaliman itu) di antara kalian, maka janganlah kalian

saling berlaku zalim.”9

Kerusakan moral kini bukan hanya terjadi di kalangan birokrasi

pemerintahan dan aparat penegak hukum, melainkan juga sudah meracuni

masyarakat. Pelanggaran moral menyebar diberbagai lapisan masyarakat,

termasuk dalam institusi pendidikan.10

Persoalan terbesar dalam dunia pendidikan saat ini adalah budaya

kekerasan yang hadir dan mempengaruhi perkembangan karakter

seseorang.11

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mencatat kasus

tawuran di Indoesia meningkat 1,1 persen sepanjang 2018. Komisioner

Bidang Pendidikan KPAI Retno Listiyarti mengatakan, pada tahun lalu,

angka kasus tawuran hanya 12,9 persen, tapi tahun ini menjadi 14 persen.

"Padahal 2018 belum selesai, tapi angkanya sudah melampaui tahun

sebelumnya," ujarnya saat ditemui Tempo di kantornya, Jakarta Pusat,

Rabu, 12 September 2018. Buktinya, kata Retno, sejak 23 Agustus 2018

hingga 8 September 2018, pihaknya menerima empat laporan tawuran di

Jakarta. “Keempat kasus tawuran melibatkan siswa,” katanya. Keempat

kasus tawuran pelajar itu terjadi di Permata Hijau, Jalan Ciledug Raya

wilayah Kota Tangerang, Jalan Ciledug Raya wilayah Kreo, dan kolong

jalan tol JORR Wiyoto Wiyono. Tawuran di Permata Hijau terjadi pada

Sabtu dinihari, 1 September 2018. Sekolah yang terlibat adalah SMA

Muhammadiyah 15 Slipi melawan geng Gusdon beranggotakan siswa

SMAN 32 Jakarta, Madrasah Anajah, dan Husni Thamrin. Akibat

9 Ibnu Atthar, op.cit., h. 131. 10 Fatchul Muin, op. cit., h. 5. 11 Budy Munawar-Rachman, Pendidikan Karaker Pendidikan Menghidupkan Nilai untuk

Pesantren, Madrasah dan Sekolah, (The Asia Foundation, 2017), Cet. ke-3, h. 17.

Page 15: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

4

tawuran ini, seorang siswa berinisial AH, 16 tahun, tewas karena sabetan

senjata tajam. AH juga disiram menggunakan air keras oleh pelaku.

Tawuran di Jalan Ciledug Raya wilayah Kota Tangerang terjadi pada 23

Agustus 2018, serta melibatkan SMK Yuppentek dan SMA Kosgoro

Ciledug, Tangerang. Penyebab tawuran diduga karena saling ejek saat

berpapasan.12

Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam

merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh

alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama

manusia.13 Seorang muslim belum memiliki keimanan yang sempurna

melainkan jika sudah tertanam pada dirinya sifat kasih sayang (rahmat).

Dalam kitab hadist al-Arba’in al-Nawawiyah hadist ke-13 Nabi saw

bersabda:

ل م ،ع ن الل ع ل ي ه و س ص ل ي الل ر س و ل اد م الل ع ن ه ،خ ي كر ض

ح ز ة أ ن سبنم ال ا ب ع ن

ه ل ن ف س ي ه م اي ب خ ل ب ي ح د ك م حت أ ح ن :ل ي م ل م ق ال ص ل يالل ع ل ي ه و س الن ب

)رواهالبخاريومسلم(

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik ra pelayan Rasulullah berkata, Rasulullah saw bersabda: “Tidak (sempurna) keimanan seorang

diantara kalian hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana ia

mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)14

Akan halnya kasih sayang ini, Abu Abdillah Syammi bertemu

Thawus. Berkata Thawus kepadanya, “Bahwa jika isi Taurat, Injil dan Al-

Qur-an disingkat hanya berisi tiga hal: (1) Takut kepada Allah, hingga

tiada yang kau takuti, kecuali Allah. (2) Berharaplah kepada-Nya, miliki

12 Tempo, KPAI: Tawuran Pelajar 2018 Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu, 2018,

(https://metro.tempo.co/read/1125876/kpai-tawuran-pelajar-2018-lebih-tinggi-). 13 Prajuritillahi, Islam adalah Agama Rahmatan Lil ‘Alamin, 2018,

(https://saidalfaraby.wordpress.com/2009/12/29/islam-adalah-agama-rahmatan-lil). 14 Ibnu ‘Atthar, op. cit., h. 97.

Page 16: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

5

rasa takutmu kepada-Nya. (3) Cintailah kepada sesamamu, seperti engkau

menyintai dirimu sendiri.”15

Fenomena kemerosotan akhlak tersebut semakin mempertegas urgensi

dan pentingnya pemberdayaan kembali pendidikan akhlak. Hemat penulis,

pendidikan akhlak merupakan faktor penentu atau instrument kunci dalam

upaya memproduk, membangun, atau mengembangkan individu dan

masyarakat yang beradab, sesuai dengan nilai-nilai akhlaq al-karimah.

Dalam Islam, akhlak menempati posisi sentral (inti ajaran islam).

Pembuktian statement ini didasarkan pada pengakuan Muhammad Saw

bahwa misi kerasulan beliau adalah untuk menyempurnakan akhlak yang

mulia:

ل ق ل ت م م ك ار م ا ل خ إ ن اب ع ث ت

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang

mulia.” (HR. Malik)16

Ini bermakna bahwa Islam didakhwahkan Rasulullah adalah suatu

sistem syari’ah yang menata idealitas hubungan seorang muslim dengan

Allah Swt, dengan diri sendiri, sesama manusia dan alam semesta.17

Hadits sebagai sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur'an

merupakan pedoman dalam berkahlak bagi umat Islam. Dan sebagaimana

telah dipaparkan di atas terkait dengan kitab hadist al-Arba’in al-

Nawawiyah yang terdapat di dalamnya nilai-nilai luhur akhlak tentunya

harus diambil sebagai sebuah pelajaran dan perenungan untuk dijadikan

pedoman berkahlak bagi umat Islam. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk melakukakn sebuah penelitan dengan judul “Nilai-Nilai

Pendidikan Akhlak dalam Kitab Al-Arba’in Al-Nawawiyah Karya

Imam Nawawi”

15 Jejen Musfah, Bahkan Tuhan Pun Bersyukur, (Jakarta: Penerbit Hikmah, 2003), h. 50. 16 Muhammad Al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, terj. Wawan Djunaedi Soffandi

(Jakarta: Mustaqiim, 2004), h. 13. 17 Edi Sucipno, Urgensi Pendidikan Akhlak (Membentuk Karakter Islami), 2018,

(http://ustadedi.blogspot.com/2015/10/urgensi-pendidikan-akhlak-membentuk.html).

Page 17: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut

1. Kurangnya pengetahuan para pembaca kitab al-Arba’in al-Nawawiyah

terhadap isi kandungan nilai-nilai akhlak yang terdapat di dalam kitab

al-Arba’in al-Nawawiyah.

2. Dekadensi moral yang terjadi di berbagai lini.

3. Maraknya Tindak kekerasan dalam dunia pendidikan.

4. Kurangnya nilai pendidikan akhlak zaman sekarang.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas maka pembatasan masalah pada

penelitian ini dibatasi pada nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat di

dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam kitab al-

Arba'in al-Nawawiyah?

2. Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan akhlak kitab al-Arba'in al-

Nawawiyah dalam pembentukan pribadi islami?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang terkandung dalam kitab al-Arba'in

al-Nawawiyah.

2. Relevansi nilai-nilai Pendidikan Akhlak kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah dalam pembentukan pribadi islami.

Page 18: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

7

F. Manfaat Penelitian

Penulis berharap melalui penelitian ini memberikan banyak manfaat

bagi perkembangan pendidikan Islam. Secara terperinci manfaat yang

diharapkan sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan tentang nilai-nilai pendidikan akhlak, sehingga

dapat menjadi acuan dalam bersikap dan bertingkah laku serta sebagai

tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

2. Bagi Lembaga Pendidikan Formal

Penelitian ini diharapkan menjadi rujukan dalam membangun akhlak

yang luhur pada seluruh lapisan lembaga pendidikan selain itu dapat

menjadi pertimbangan untuk diterapkan dalam pendidikan Islam

sebagai solusi dalam membentuk akhlak umat, bangsa dan negara.

3. Bagi Umat Islam Secara Umum

penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan di

dunia Islam terutama tentang pendidikan akhlak, juga sebagai bahan

referensi dalam ilmu pendidikan akhlak sehingga memperkaya

wawasan dan pengetahuan.

Page 19: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

8

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Teori Nilai Pendidikan Akhlak

1. Nilai

Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang

diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus

kepada pola pemikiran, perasaan, keterkaitan maupun prilaku.18

Menurut Khoiron Rosyadi, ia mengemukakan bahwa “nilai adalah

ukuran untuk menghukum atau memilih tindakan dan tujuan

tertentu.”19 Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan, dan

mentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku.

Dengan adanya nilai maka seseorang dapat menetukan bagaimana ia

harus bertingkah laku agar tingkah lakunya tersebut tidak menyimpang

dari norma yang berlaku, karena di dalam nilai terdapat norma-norma

yang dijadikan suatu batasan tingkah laku seseorang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nilai berasal dari

bahasa Inggris “value” termasuk dalam bidang kajian filsafat. Nilai

diartikan harga atau sifat-sifat (hal-hal) yang penting bagi manusia.20

Menurut Elly M Setiadi, nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu

diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia

sebagai anggota masyarakat.21 Sedangkan menurut Achmad Samusi,

“secara sederhana, nilai bisa dimaknai sebagai sesuatu yang penting,

berharga, yang sehaursnya, yang semestinya, yang bermakna, dan

seterusnya.22 Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu

itu berharga, mempunyai kegunaan, kebenaraan, kebaikan dan

18 A. Sadeli, Dasar-dasar Agama Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada

Perguruan Tinggi Umum, (Jakarta: Bintang-Bintang, 1984), h. 260. 19 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h. 114. 20 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), Cet. ke-3, h. 783. 21 Elly M Setiadi dkk., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. (Jakarta : Kencana. 2009), Cet.

Ke-5, hal. 31. 22 Achmad Sanusi, Sistem Nilai (Alternatif Wajah-Wajah Pendidikan), (Bandung:

Penerbit Nuansa Cendikia, 2015), h. 16.

Page 20: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

9

keindahan. Itulah sebabnya, nilai seringkali dipahami sebagai hal-hal

yang dianggap baik, indah, benar dan pantas. Sebaliknya hal-hal yang

buruk, tidak indah, salah dan tidak pantas dianggap tidak bernilai.

Dari definisi-definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang

dianggap sebagai sesuatu yang penting, baik, benar, indah dan

berharga, sehingga nilai menjadi dasar pertimbangan seseorang dalam

memilih dan juga menetukan sikap serta mengambil keputusan.

2. Pendidikan Akhlak

a. Pengertian Pendidikan Akhlak

Kata pendidikan akhlak merupakan dua rangkaian kata yang

terdiri dari kata pendidikan dan akhlak. Sebelum penulis

menjelaskan mengenai pendidikan akhlak, terlebih dahulu penulis

akan jelaskan mengenai pengertian pendidikan, kemudian

pengertian akhlak dan selanjutnya pengertian pendidikan akhlak

yang merupakan penggabungan dari kata pendidikan dan kata

akhlak.

Dalam islam, kata “pendidikan” menurut bahasa berkaitan

dengan kata at-tarbiyah yang berasal dari kata rabaa yarbuu yang

artinya bertambah dan berkembang, rabiya, yarba yang berarti

tumbuh, subur dan berkembang, dan rabba yarubbu, yang berarti

memperbaiki dengan kasih sayang. Kata at-ta’lim yang artinya

mengajar, melatih. Dan kata at-ta’dib berasal dari kata addaba

yu’addibu ta’diban, yang artinya beradab, sopan santun, tata

krama, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan etika.23

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Pendidikan” adalah

proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

23 Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam & Barat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2012), h. 17-21.

Page 21: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

10

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.24

Menurut Ahmad D. Marimba pendidikan adalah bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama.25

Dari pengertian-pengertian yang telah disebutkan di atas,

penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan adalah proses

bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap si

terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohaninya menuju

terbentuknya kepribadian yang utama agar menghasilkan manusia

berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Sedangkan pengertian dari sisi akhlak menurut bahasa

(etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq

(khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau

tabiat.26

Di dalam Ensiklopedia Pendidikan dikatakan bahwa akhlak

ialah budi pekerti, watak, kesusilaan (kesadaran etik dan moral)

yaitu kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang

benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia.27

Secara etimologi, akhlak menurut Imam al-Ghazali

sebagaimana yang dikutip oleh Moh. Ardani adalah:

ة خ اس ر ة ئ ي ه ه ن ع ر د ص ت س ف الن ف ة اج ح ي غ ن م ة ل و ه س و ر س ي ب ال ع ف اال

ة ي و ر و ر ك ف ل إ

24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014), Cet. ke-19, h. 10. 25 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013),

cet. 4, h. 27. 26 Muhammad Yatimin Aabdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, (Jakarta:

Amzah, 2007), h. 2. 27 Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994), Cet. ke-

2, h. 2.

Page 22: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

11

“Suatu sikap (bay’ah) yang mengakar dalam jiwa yang

darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan

gampang, tanpa perlu kepada pikiran dan pertimbangan”28

Sedangkan Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI

megutip definisi akhlak menurut M. Abdullah Diroz sebagai suatu

kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan berkombinasi

membawa kecendrungan pada pemilihan pihak yang benar (akhlak

baik) atau pihak yang jahat (akhlak rendah) 29

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan di atas, penulis

dapat menyimpulkan bahwa akhlak adalah perbuatan-perbuatan

terpuji atau tercela yang dilakukan dengan mudah tanpa

memerlukan pemikiran maupun pertimbangan sebagai wujud dari

daya atau kekuatan sifat yang tertanam kuat dalam jiwa seseorang.

Setelah dijelaksan secara terpisah mengenai pengertian

pendidikan dan akhlak, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan

akhlak adalah sebuah proses yang dilakukan secara sadar oleh

pendidik kepada si terdidik melalui upaya bimbingan, pimpinan,

pengajaran dan pelatihan dalam rangka menanamkan nilai-nilai

akhlak islami yakni yang berlandasakan pada alquran dan Sunah.

Jadi, nilai pendidikan akhlak adalah sifat atau hal-hal penting

terkait dengan akhlak islami yakni yang berlandasakan pada

alquran dan sunah, diperoleh melalui proses usaha bimbingan,

binaan, pelatihan dan pengajaran yang dilakukakn secara sadar

oleh pendidik kepada si terididik.

b. Urgensi Pendidikan Akhlak

28 Moh. Ardani, Akhlak Tasawuf “Nilai-Nilai Akhlak/BudiPekerti dalam Ibadat &

Tasawuf”, ( tt. p.: PT Mitra Cahaya Utama, 005), Cet. ke-2, h. 28-29. 29 Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (PT

Imperial Bhakti Utama, 2009), Cet. ke-3, h. 29.

Page 23: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

12

Ada beberapa pemikiran yang mendasari tentang pentingnya

membahas tentang akhlak dalam hubungannya dengan pendidikan

sebagai berikut:

a. Naluri dasar manusia baik secara individu, maupun sosial

menginginkan sebuah kehidupan yang tertib, aman, damai, dan

nyaman, sehingga memungkinkan mereka dapat

mengaktualisasikan seluruh potensinya, berupa cipta, rasa dan

karsanya secara optimal, dalam bentuk kebudayaan dan

peradaban. Guna mewujudkan keadaan yang demikian itu

diperlukan adanya norma, akhlak, aturan dan nilai-nilai moral

yang disepakati bersama dan digunakan sebagai acuan.30

Dengan demikian dengan adanya akhlak, norma/ aturan-aturan,

akan menjadikan sebuah bangsa akan berjaya dan sebaliknya

jika sebuah bangsa yang tidak memiliki akhlak maka bangsa itu

akan hancur dan binasa.

b. Akhlak merupakan misi dari para Nabi dan Rasul. Setiap Nabi

dan Rasul pada umumnya datang atau diutus oleh Allah kepada

suatu wilayah yang masyarakatnya dalam keadaan yang kacau

yang disebabkan karena akhlaknya yang menyimpang. Seperti

Nabi Muhammad Saw yang diutus untuk kaumnya yang sedang

rusak aqidah, ibadah, sistem sosial, ekonomi, politik, hukum

dan kebudayaanya. Itulah sebabnya, Nabi Muhammad Saw

bersabda bahwa ia diutus untuk menyempurnakan akhlak.

c. Akhlak merupakan sesuatu yang sangat berat untuk

diperbaiki.31 Sehingga dirumuskanlah oleh para ulama-ulama

sufi tentang cara-cara menanamkan akhlak mulia dan

menghilangkan akhlak tercela dengan mujahadah, riyadhah,

dan lain-lain.

30 Abuddin Nata, op. cit., h. 205. 31 Ibid., h. 206.

Page 24: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

13

d. Menanamkan akhlak mulia dan membersihkan akhlak yang

tercela dari diri seseorang adalah salah satu tugas utama dari

pendidikan. Hal ini misalnya dapat dilihat dari berbagai

rumusan tentang tujuan pendidikan yang intinya ingin

mewujudkan sosok manusia yang berakhlak.

e. Inti ajaran Agama yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul

berisikan tentang ajaran akhlak yang mulia.32

c. Landasan Pendidikan Akhlak

Dalam Islam, dasar atau alat pengukur yang menyatakan bahwa

sifat seseorang itu baik atau buruk adalah Alquran dan Sunah.

Segala sesuatu yang baik menurut alquran dan sunah, itulah yang

baik untuk dijadikan pegangan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebaliknya, segala sesuatu yang buruk menurut alquran dan sunah,

berarti tidak baik dan harus dijauhi.33

Ketika ditanya tentang akhlak Rasulullah Saw, Aisyah

menjawab:

ان ر ق ال ه ق ل خ ان ك

“Akhlak Rasulullah adalah Alquran.” (HR. Imam Ahmad) 34

Maksud dari perkataan Aisyah adalah segala tingkah laku dan

tindakan Rasulullah Saw, baik yang dzahir maupun yang batin

senantiasa mengikuti petunjuk dari alquran. 35

Sunah Rasulullah meliputi perkataan dan tingkah laku beliau,

merupakan sumber akhlak yang kedua setelah alquran.36 Hal ini

karena Allah Swt memerintahkan kepada orang beriman agar

32 Ibid., h. 207. 33 Rosihon Anwar, Akhlak Tasaswuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), Cet. ke-10, h.

22. 34 Ibid., h. 20. 35 Ibid. 36 Muhammad Yatimin Abdullah, op. cit., h. 4.

Page 25: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

14

mereka selalu mengikuti jejak Rasulullah dan tunduk kepada apa

yang dibawa oleh beliau. Firman Allah Swt:

ف خ ذ وه و م ىك مع نه ف و م اء ات ىك م ٱلر س ول ه وا ٱنت ان ه

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan

apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al-

Hasyr (59): 7).37

Di samping itu, Allah Swt telah memuji akhlak Rasulullah dan

mengabarkan kepada orang beriman bahwa pada diri Rasulullah

Saw terdapat akhlak luhur sebagai teladan bagi mereka.

Firman Allah Swt:

ع ظ ي ل ع ل ىخ ل ق م و إ ن ك

“Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi

pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalm (68): 4)38

ك ان ل ك مف ن ل ق د ٱلل أ سو ة ح س ة ر س ول

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagi kalian.” (QS.Al-Ahzab [33]: 21)39

Hal di atas menunjukkan bahwa Alquran dan Sunah adalah

dasar dan pijakan pendidikan akhlak, sekaligus juga sebagai

sumber syari’at dalam Islam yang harus dipegang secara utuh.

d. Tujuan Pendidikan Akhlak

Istilah “tujuan” atau “sasaran” atau “maksud”, dalam bahasa

Arab dinyatakan dengan ghayat atau ahdhaf atau maqasid.

Sedangkan dalam bahasa inggris, istilah tujuan dinyatakan dengan

goal atau purpose atau objective atau aim, secara umum istilah-

istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang

37 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 546. 38 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 864. 39 Rosihon Anwar, h. 22.

Page 26: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

15

diarahkan kepada suatu tujuan tertentu, atau arah, maksud yang

hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas.40

Tujuan adalah sesuatu yang dikehendaki, baik individu maupun

kelompok.41 Sedangkan tujuan menurut Zakiah Daradjat, adalah

sesuatu yang diharapkan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan

selesai. Meskipun banyak pendapat tentang pengertian tujuan, akan

tatapi pada umumnya pengertian itu berpusat pada usaha atau

perbuatan yang dilaksanakan untuk suatu maksud tertentu.42

Tujuan utama dari pendidikan akhlak adalah supaya setiap

muslim mempunyai budi pekerti, tingkah laku, perangai serta adat

istiadat yang baik sesuai dengan ajaran Islam, yakni yang

bersumber dari al-qur'an dan as-sunnah.43

Menurut Ramayulis, tujuan pendidikan akhlak dalam Islam

adalah “untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam

tingkah laku, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab,

ikhlas, jujur dan suci, dengan kata lain pendidikan akhlak bertujuan

melahirkan manusia yang memiliki keutamaan (al-fadhilah).44

Sedangkan Abudin Nata menyatakan bahwa “tujuan

pendidikan akhlak adalah untuk memberikan pedoman bagi

manusia dalam mengetahui perbuatan yang baik atau buruk

terhadap perbuatan yang baik ia berusaha melaksanakannya, dan

terhadap perbuatan yang buruk ia berusaha menghindarinya.”45

Berdasarkan definisi di atas, maka tujuan pendidikan akhlak

adalah untuk menanamkan dan mendisiplinkan nilai-nilai, norma-

norma, atau kaedah-kaedah tentang baik-buruk atau terpuji-tercela

40 Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam Analisis Filosofis Sistem Pendidikan Islam,

(Jakarta: Kalam Mulia, 2015), Cet. ke-4, h. 178. 41 Muhammad Yatimin Abdullah, op. cit., h. 1. 42 Ramayulis, h. 178. 43 Rosihon Anwar, h. 25. 44 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), Cet. Ke-12, h. 149. 45 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), h. 13.

Page 27: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

16

yang berpedoman pada Alquran dan Sunah ke dalam diri muslim

agar ia berkemampuan memilih untuk menampilkan prilaku yang

baik atau terpuji dan menghindari atau meninggalkan prilaku buruk

atau tercela dalam kehidupannya.

e. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

Ruang lingkup Ajaran akhlak adalah sama dengan ruang

lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan

pola hubungan.46 Akhlak dalam ajaran islam itu sendiri mencakup

berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah, hingga kepada

sesama makhluk (manusia, bintang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-

benda yang tak bernyawa). Berbagai bentuk dan ruang lingkup

akhla Islami yang demikian itu dapat dipaparkan sebagai berikut:

1) Akhlak terhadap Allah Swt (khaliq).

Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau

perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai

makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.

Menurut Abudin Nata sekurang kurangnya ada empat

alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah.

Pertama, karena Allah-lah yang telah menciptakan manusia .

dan dia menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan ke

luar dari antara tulang punggung dan tulang rusuk. Dalam ayat

lain Allah juga menyatakan bahwa manusia diciptakan dari

tanah yang kemudian diproses menjadi benih yang disimpan

dalam tempat yang kokoh (rahim), setah ia menjadi segumpal

darah, segumpal daging, dijadikan tulang dan dibalut dengan

daging, dan selanjutnya diberi roh. Dengan demikian sebagai

yang diciptakan sudah sepantasnya berterima kasih kepada

yang menciptakannya.

46 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), Cet. Ke-2, h. 152.

Page 28: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

17

Kedua, karena Allah-lah yang telah memberikan

perlengkapan panca indra, berupa pendengaran, pengelihatan,

akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota tubuh yang

kokoh dan sempurna kepada manusia.

Ketiga, karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai

bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup

manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan sebagainya.

Keempat, Allah-lah yang telah memuliakan manusia

dengan diberikannya kemampuan menguasai daratan dan

lautan.47 Itulah empat alasan mengapa kita sebagai makhluknya

harus menunjukkan akhlak kita kepada sang khaliq, dan sudah

sepatutnya bagi manusia yang telah diberikan berbagai nikmat

oleh Allah Swt untuk berakhlak baik kepada Allah Swt.

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam berakhlak kepada

Allah Swt. Diantaranya adalah :

a. Menauhidkan-Nya. Allah Swt berfirman:

ٱلل ف ٱعل مأ ن ه ۥل إ ل ه إ ل

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah

(sesembahan, tuhan) selain Allah Swt.” (QS. Muhammad

[47]: 19)

b. Takwa. Allah Swt berfirman:

ٱلل ٱت ق وا ت ح ي ي ه اٱل ذ ين ء ام ن وا ات ه ق ق

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya.” (QS. Ali

Imran [3]: 102)

c. Ridha dan ikhlas terhadap segala keputusan-Nya.

Firman-Nya

47 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013), h. 149.

Page 29: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

18

ٱل ذ يب ي د ه ٱل ش ت ب ك ك ل ع ل ى و ه و د ير ق ي ئ م لك

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala

kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

(QS. Al-Mulk [67]: 1)

d. Bertaubat

ٱلل ت وب ي ي ه اٱل ذ ين ء ام ن وا إ ل ص وح ان ة ت وب وا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada

Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-

murninya).” (QS. At-Tahrim [66]: 8)

e. Selalu berdoa kepada-Nya. Allah Swt berfirman:

بل ك م أ ست ج ر ب ك م ٱدع ون و ق ال

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku,

niscaya akan Kuperkenankan bagimu.". (QS. Ghafir

[40]: 60)48

f. Selalu bersyukur kepada-Nya. Allah Swt berfirman:

ٱشك رل أ ن

“Bersyukurlah kepada-Ku” (QS. Luqman [31]: 14)

2) Akhlak terhadap Makhluk

Akhlak terhadap makhluk terbagi dua yaitu akhlak terhadap

sesama manusia dan akhlak terhadap lingkungan hiudup.

Dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Akhlak terhadap sesama Manusia

Banyak sekali rincian yang dikemukakan Alquran dan

hadist berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama

manusia. Diantaranya ialah:

(a) Rasa persuadaraan (al-Ikha); yaitu sikap jiwa yang

selalu ingin berhubungan baik dan bersatu dengan

48 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 474.

Page 30: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

19

orang lain, karena ada keterkaitan batin dengannya.

Nabi Saw bersabda:

و ان ن و اع ب اد الل إ خ و ك و

“Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang

bersaudara.” (HR. Muslim)49

(b) Memberi nasihat (al-Nasihah); yaitu upaya untuk

memberi petunjuk-petunjuk yang baik kepada orang

lain dengan manggunakan perkataan. Nabi Saw

bersabda:

ي ح ة أ لد ي ن الن ص

“Agama (Islam) adalah nasihat” (HR. Muslim)50

(c) Memberi pertolongan (al-Nashru); yaitu suatu upaya

untuk membantu orang lain. Allah Swt berfirman:

ع ل ىٱلب و ٱلت قو ى و ت ع او ن وا

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa.”(QS. Al-Maidah [5]: 2).51

(d) Menahan amarah (Kazmu al-Ghaizi); yaitu upaya

menahan emosi agar tidak dikuasai oleh perasaan marah

terhadap orang lain. Allah Swt berfirman:

و ٱلع اف ين ع ن ٱلن اس ٱلغ يظ و ٱلك ظ م ين

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

memaafkan (kesalahan) orang.” (QS. Ali Imran [3]:

143)

Akhlak terhadap sesama manusia diklasifikasikan

secara khusus sebagai berikut:

49 Imam Nawawi, h. 100. 50 Ibid., h. 27. 51 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 106.

Page 31: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

20

a. Akhlak terhadap Rasulullah Saw

Untuk membuktikan akhlak kita kepada Rasul ialah

dengan meneladani dan mencontohnya. Rasul penuntun

manusia seluruh dunia (Nabi Muhammad Saw.), tetapi

bukan untuk pamer, berbangga-bangga dan bukan pula

untuk alat mencari pangkat, jabatan dengan cara

mempertontonkan datang ke masjid.

Sebagai Nabi penutup ia ditugasi membawa wahyu

dan risalah yang berisi pokok-pokok akidah, ibadah dan

akhlak yang berlaku sepanjang masa yang wajib

diteladani setiap muslim. Dan sebagai manusia biasa

yang berasal dari bangsa Arab ia mempunyai tradisi dan

perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang tak wajib

diteladani (meskipun merupakan contoh yang baik

diikuti apabila ada kesanggupan)52

Seperti halnya akhlak kepada Allah Swt. harus

beriman kepada-Nya, maka akhlak manusia terhadap

Nabi Muhammad Saw, yaitu percaya beliau adalah

betul nabi dan Rasul (utusan) Allah Swt. kepada seluruh

umat manusia.

Bagi orang yang ingin beragama islam, iman kepada

Allah Swt adalah modal utama di samping iman kepada

Allah Swt sebab kedua hal ini disebutkan dalam dua

kalimat syahadat islam yang menjadi gerbang masuk

kedalam Agama Islam. orang-orang tidak mungkin

menjadi muslim dan tidak sah kemuslimannya, kalau

hanya beriman kepada salah satunya saja dengan

mengingkari kepada yang lain.

Iman bukan hanya sekedar percaya terhadap sesuatu

yangdiyakini, tetapi harus dibuktikan dengan amal

52 Moh Ardani, h. 71.

Page 32: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

21

perbuatan. Amal perbuatan yang dijelaskan di dalam

Alquran dan Hadist, tentang bagaimana bersikap

kepada Rasulullah Saw, itulah yang dinamakan akhlak

kepada Rasulullah Saw.53

Diantara perilaku atau macam-macam akhlak yang

harus dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah

terhadap Rasulullah Saw, ialah sebagai berikut:

(a) Ikhlas beriman kepada Nabi Muhammad Saw

(b) Mengucapkan shalawat dan salam

(c) Taat kepada Nabi Saw

(d) Cinta kepada Nabi Saw

(e) Percaya atas semua berita yang disampaikan Nab

Saw

(f) Tidak boleh mengabaikan Nabi Saw

(g) Menghormati pewaris Nabi Saw yakni para ulama

(h) Laksanakan hukum Allah Swt dan Nabi Saw

(i) Berbicara dengan suara rendah54

b. Akhlak terhadap diri sendiri.

Setiap manusia memiliki kewajiban moral terhadap

dirinya sendiri, jika kewajiban tersebut tidak dipenuhi

maka akan mendapat kerugian dan kesulitan. Dengan

demikian kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri

menurut Hamzah Ya’kub adalah sebagai berikut:

(a) Memelihara kesucian diri baik jasmani maupun

rohani.

(b) Memelihara kerapian diri disamping kebersihan

jasmani dan rohani perlu diperhatikan faktor

kerapian sebagai manifestasi adanya disiplin dan

keharmonisan pribadi.

53 Ibid., h. 73. 54 Ibid., h. 74.

Page 33: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

22

(c) Berlaku tanang (tidak terburu-buru).

(d) Menambah pengetahuan.

(e) Membina disiplin pribadi.55

c. Akhlak terhadap tetangga.

Akhlak terhadap tetangga adalah dengan saling

mangunjungi, membantu saat senang maupun susah,

dan hormat-menghormati.

d. Akhlak terhadap masyarakat.

Akhlak dalam bermasyarakat adalah dengan

memuliakan tamu, menghormati nilai dan norma yang

berlaku, menaati putusan/ peraturan yang telah diambil,

bermusyawarah dalam segala urusan untuk kepentingan

bersama.56

b) Akhlak terhadap lingkungan hidup.57

Yang dimaksud lingkungan hidup disini adalah

memelihara kelestarian lingkungan, memanfaatkan dan

menjaga alam terutama hewani, nabati, fauna dan flora,

yang kesemuanya diciptakan Allah Swt untuk kepentingan

manusia dan makhluk-makhluk lainnya.58

Berdasarkan uraian di atas, maka ruang lingkup akhlak

adalah seluruh aspek kehidupan seseorang sebagai individu,

yang bersinggungan dengan sesuatu yang ada di luar

dirinya. Karena sebagai individu, dia pasti berinteraksi

dengan lingkungan alam sekitarnya, dan juga berinteraksi

dengan berbagai kelompok kehidupan manusia secara

sosiologis, dan juga berinteraksi secara metafisik dengan

Allah Swt sebagai pencipta alam semesta.

55 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), Cet. Ke- 2, h. 10-11. 56 Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (tt. p.: Erlangga, 2011), h. 99-101. 57 Ibid., 101. 58 Ibid.

Page 34: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

23

f. Upaya Pembinaan Akhlak

Menurut Abuddin Nata, pembinaan akhlak dapat diartikan

sebagai “usaha sungguh-sungguh dalam rangka membentuk anak,

dengan menggunakan sarana pendidikan, pembinaan yang

terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh dan konsisten.”59 Suksesnya pendidikan tidak ditentukan

hanya dengan angka-angka semata. Lebih dari itu, pendidikan

Islam harus selalu menjadikan akhlak sebagai titik penilaian

kesuksesan pembelajaran.

Usaha-usaha pembinaan akhlak melalui berbagai lembaga

pendidikan dan melalui berbagai macam metode terus

dikembangkan. Macam-macam metode yang dapat diaplikasikan

dalam usaha membina akhlak, diantaranya:

1) Metode Keteladanan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, bahwa

“Keteladanan” dasar katanya “teladan” yaitu: dicontoh. Oleh

karena itu “keteladanan” adalah hal-hal yang dapat ditiru atau

dicontoh.60

Pada umumnya manusia memerlukan figur identifikasi

(uswah al-hasanah) yang dapat membimbing manusia ke arah

kebenaran, untuk memenuhi keinginan tersebut itu Allah

mengutus Muhammad Saw menjadi tauladan bagi manusia.

Kemudian kita diperintahkan untuk mengukuti Rasul,

diantaranya memberikan tauladan yang baik. Untuk menjadi

sosok yang ditauladani, Allah memerintahkan kepada manusia

selaku khlaifah fi al-Ardh mengerjakan perintah Allah dan

Rasul sebelum mengajarkannya kepada orang yang

59 Abuddin Nata, h. 158 60 Ibid., h. 117.

Page 35: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

24

dipimpinnya. Termasuk dalam hal ini sosok pendidik yang

dapat ditauladani oleh anak didik.61

Pendidik dengan teladan berarti pendidikan dengan

memberi contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berfikir

dan sebagainya. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya

dengan pelajaran, intruksi dan larangan, sebab tabiat jiwa untuk

menerima keutamaan itu tidak cukup dengan hanya seorang

guru mengatakan kerjakan ini dan jangan kerjakan itu.

Pendidikan tidak akan sukses melainkan jika disertai dengan

pemberian contoh teladan yang baik dan nyata.62

Menurut Abdullah Nasih Ulwan, keteladanan merupakan

kunci dari pendidikan akhlak seseorang. Dengan keteladanan

yang diperolehnya dilingkungan rumah dan sekolah, seorang

akan mendapatkan kesempurnaan dan kedalaman akidah,

keluhuran moral, kekuatan fisik serta kematangan mental

pengetahuan.63

2) Metode pembiasaan

Yang dimaksud dengan pembiasaan, adalah memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk senantiasa

mengamalkan ajaran agamanya dan/atau akhlakul karimah.64

Contoh sederhana misalnya membiasakan mengucapkan

salam pada waktu masuk dan keluar rumah, membaca

Basmallah setiap memulai sesuatu pekerjaan dan mengucapkan

Hamdallah setelah meyelesaikan pekerjaan.

Pembiasaan meruapakan cara yang sangat efektif dalam

menanamkan nilai-nilai moral ke dalam jiwa anak didik. Dan

agama sangat mementingkan pendidikan pembiasaan, karena

61 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), Cet. Ke-12, h. 297. 62 Abuddin Nata, op.cit., h. 165. 63 Ibid. 64 Ramyulis, op. cit., h. 298.

Page 36: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

25

dengan pembiasaan itulah diharapkan peserta didik

mengamalkan ajaran agamanya secara berkelanjutan.

Menurut Muhammad Ustman Najati “Jika seseorang

melakukan kebiasaan secara berulang-ulang maka kebiasaan itu

akan berurat akar dalam dirinya. Kebiasaan ini akan muncul

dengan sendirinya tanpa pertimbangan.

3) Metode ‘Ibrah

Menurut an-Nahlawi kata ibrah dan mau’izah mempunyai

perbedaan secara makna. Ibrah berarti suatu kondisi psikis

yang menyampaikan manusia kepada intisari sesuatu yang

disaksikan, dihadapi dengan menggunakan nalar yang

menyebabkan hati mengakuinya.65 Dengan demikian, ‘ibrah

atau ‘itibar itu merupakan kondisi psikologis yang

mengantarkan manusia menuju pengetahuan yang dimaksud

dan dirujuk oleh satu perkara yang dilihat, diselidiki,

ditimbang-timbang, diukur, dan ditetapkan oleh manusia

menurut pertimbangan akalnya sehingga dia sampai kepada

suatu kesimpulan yang dapat mengkhusyukan kalbunya

sehingga kekhusyuan itu mendorongnya untuk berprilaku logis

sesuai dengan kondisi masyarakat.66

Penggunaan ‘ibrah dalam alquran maupun sunah ternyata

berbeda-beda sesuai dengan objek ‘ibrah itu sendiri.

Pengambilan ibrah dari kisah hanya akan dapat dicapai oleh

orang yang berfikir sadar dan orang yang hawa nafsunya tidak

mengalahkan akal dan hatinya seperti firman Allah berikut:

ك ٱل ل ق د ل و ل ر ة ع ب م ه ق ص ص ف ك ب ب لان ح د يثا ي فت م ا و ل ك نان ر ى

ك ل يل يه و ت فص ي د ٱل ذ يب ين ي ؤم ن ون ر ح ة ل ق وم و ى ه دو يء ش ت صد يق

65 Heri Gunawan, h. 279. 66 Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat,

(Jakarta: Gema Insani, 1995), hlm. 279

Page 37: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

26

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat

pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al

Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi

membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan

menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan

rahmat bagi kaum yang beriman.” (Q.S Yusuf [12]: 111)

Esensi ‘ibrah dalam kisah ini ialah bahwa Allah berkuasa

menyelamatkan yusuf setelah dilemparkan ke dalam sumur

yang gelap, meninggikan kedudukannya setelah dimasukkan ke

dalam penjara dengan cara menjadikannya raja Mesir setelah

dijual sebagai hamba (budak). Kisah ini menjelaskan tentang

kekuasaan Allah. Allah mengatakan bahwa ibrah (pelajaran)

dari kisah ini hanya dapat dipahami oleh orang yang disebut

ulul al-bab yakni orang yang berfikir dan berzikir.

4) Metode Mau’izah (Nasihat)

Metode Mau’izah adalah nasihat yang lembut yang

diterima oleh hati dengan cara menjelaskan pahala atau

ancamannya.67 Kata wa’z juga dapat diartikan bermacam-

macam.

Pertama berarti nasihat, yaitu sajian bahasa tentang

kebenaran dengan maksud mengajak orang yang dinasihati

untuk mengamalkannya. Nasihat yang baik itu harus bersumber

dari yang maha baik, yakni Allah SWT. yang menasehati juga

harus terlepas dari kepentingan-kepentingan dirinya secara

duniawi, dan ia harus ikhlas dengan semata-mata karena

menjalankan perintah Allah.68

Kedua, mau’izah berarti tadzkir (peringatan). Pemberi

peringatan yang dalam hal ini, si pemberi nasihat harus

menuturkan kembali konsep-konsep dan peringatan ke dalam

ingatan objek nasihat sehingga konsep dan peringatan itu dapat

67 Ahmad Tafsir, h. 145. 68 Ibid.

Page 38: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

27

menggugah berbagai perasaan, afeksi, dan emosi yang

mendorongnya untuk beramal saleh dan bersegera menuju

ketaatan kepada Allah secara pelaksanaan berbagai perintah-

Nya.69

5) Metode Kisah

Menurut al-Razi kisah merupakan penulusuran terhadap

kejadian masa lalu. Metode kisah mengandung arti suatu cara

dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menuturkan

secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal

baik yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan saja.70

Metode kisah ini dapat diambil di dalam al-qur’an, hadist-

hadist nabawi, kisah para ulama dan orang-orang sholeh. Kisah

dalam pendidikan akhlak sangat penting. Dikatakan sangat

penting alasannya antara lain sebagai berikut:

1. Kisah selalu memikat karena mengundang pembaca atau

pendengarnya untuk mengikuti peristiwa-peristiwanya.

Merenungkan maknanya. Selanjutnya makna-makna itu

akan menimbulkan kesan bagi pembaca maupun

pendengarnya.

2. Kisah Qur’ani dan Nabawi dapat menyentu hati manusia

karena kisah itu menampilkan tokoh dalam konteksnya

yang menyeluruh. Karena tokoh cerita ditampilkan dalam

konteks yang menyeluruh, pembaca atau pendengar dapat

ikut menghayati atau merasakan hal tersebut. Seolah-olah ia

sendiri yang menjadi tokohnya. Seperti kisah kesabaran

nabi Ibrahim, kisah nabi Yusuf dan kisah-kisah lainnya di

dalam al-Qur'an.

3. Kisah Qur’ani mendidik perasaan keimanan.

Membangkitkan berbagai perasaan seperti khauf, ridha,

69 Abdurrahman an-Nahlawi, op.cit., h. 291. 70 Armai Arief, h. 160.

Page 39: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

28

cinta dan lain-lain. Melibatkan pendengar atau pembaca ke

dalam kisah itu sehingga ia terlibat secara emosional.71

6) Metode Targhib dan Tarhib (Pemberian Janji dan

Ancaman)

Metode targhib adalah pendidikan dengan menyampaikan

berita gembira/harapan dalam konteks kebahagiaan hidup

akhirat kepada pelajar melalui lisan maupun tulisan, agar

pelajar menjadi manusia yang bertakwa.72 Anak berakhlak

baik, atau melakukan kesalehan akan mendapatkan

pahala/ganjaran atau semacam hadiah dari gurunya, hal ini

dianggap dapat mengubah motivasi anak agar berbuat

kebaikan.

Sedangkan metode tarhib adalah pendidikan dengan

menyampaikan berita buruk/hukuman (ancaman Allah Swt)

akibat perbuatan dosa yang dilakukan kepada pelajar melalui

lisan maupun tulisan agar pelajar menjadi manusia yang

bertakwa.73 Sanksi dalam pendidikan mempunyai arti penting,

pendidikan terlalu lunak akan membentuk anak kurang disiplin

dan tidak mempunyai keteguhan hati.

B. Al-Arba’in Al-Nawawiyah

1. Biografi Penulis Kitab Al-Arba’in Al-Nawawiyah

Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husein bin Jam’ah al-

Hazi Muhyidin Abu Zakariya An-Nawawi Asy-Syafi’i Al-Allamah,

Syaikhul Madzhab dan termasuk fuqaha senior.74

Beliau lahir di Nawa, sebuah desa di selatan Damsyiq pada tahun 631

H. beliau tumbuh dan melihat lailatul qadar tatkala berumur tujuh tahun

dan tanda-tanda kebagusannya telah nampak pada diri beliau. Syaikh

71 Abdurrhaman An-Nahlawi, log. cit., h. 291. 72 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoritis-Filosofis dan Aplikatif-normatif,

(Jakarta: Amzah, 2013), h. 143. 73 Ibid. 74 Ibnu Daqiq Al-‘Ied, Syarh Matan Al-Arba’in An-Nawawiyah, Terj. Abu Umar

Abdullah Asy-Syarif, (Solo: At-Tibyan, 2002), h. 12.

Page 40: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

29

Yasin bin Yusuf Al-Marakisyi berkata, “Aku melihat Syaikh tatkala beliau

berumur 10 tahun di Nawa, anak-anak yang lain memaksa beliau untuk

diajak bermain, namun beliau lari dari mereka sembari menangis karena

dipaksa bermain-main dengan mereka. Beliau menghafal al-Qur’an pada

umur tersebut dan jadilah al-Qur’an itu sesuatu yang dicintai hatinya.75

Beliau senantiasa berkutat dengan ilmu dan meniti jejak para salaf

dalam beribadah, baik dalam hal shalat, shiyam, wara dan tidak menyia-

nyiakan waktu sedikitpun, beliau membaca 12 pelajaran setiap harinya

dari para syaikh berupa penjelasan maupun pendalaman dari kitab Al-

Wasith, juga Al-Muhadzdzab, Al-Jam’u baina Shahihain, Shahih Muslim,

Al-Lam’u, karya Abu Ishaq Asy-Syairazi, Ushul Al-Fiqh, Al-Muntakhib,

karya Fakhru Ar-Razi, nama-nama rijalul hadist dan tentang pokok-pokok

dien. Beliau juga menta’liq apa-apa yang berkaitan dengan kitab-kitab

tersebut, menerangkan yang sulit dan menjelaskan kaidah-kaidah

bahasanya. Allah memberkahi waktu beliau dan membantunya untuk

meraih apa yang beliau tekadkan.76

Dengan semangat beliau yang tinggi dalam hal ilmu ini, beliau tidak

tidur malam melainkan sebentar saja. Beliau tidur sejenak bersandarkan

buku-bukunya kemudian bangun untuk mengulangi pelajaran dan ilmu.

Beliau tidak menyia-nyiakan waktu malam ataupun siangnya. Selalu

beliau gunakan waktunya untuk sibuk dengan ilmu dan ibadah, sampai-

sampai manakala beliau berpergian, ketika berada di jalan beliau tetap

asyik mengulang-ulang hafalannya, terlebih dengan banyaknya beliau

membaca al-Qur’an Al-Karim dan kebiasaan beliau untuk senantiasa

berdzikir serta berpaling dari dunia menghadapkan wajahnya ke akhirat.77

Syaikh An-Nawawi hidup dengan meneladani para syaikh dan

pendahulu mereka (para salaf), meniti jejak mereka membuat hidup beliau

dipenuhi dengan takwa dan qana’ah, wara’, merasa diawasi Allah baik

tatkala sendiri maupun di saat ramai, beliau tinggalkan lezatnya makanan

75 Ibid., h. 12. 76 Ibid., h. 13. 77 Ibid., h. 14.

Page 41: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

30

dan mewahnya pakaian, beliau mencukupkan diri dengan sedikit makan

dan berpakaian yang sederhana.78

Manakala ajal beliau mulai dekat, beliau pergi ke Kairo untuk

berziarah ke makam Imam Asy-Syafi’i. Tatkala beliau melihat lokasi

pemakaman beliau, tiba-tiba beliau berhenti dan tidak melangkah menuju

ke arahnya. Maka dikatakan kepada beliau, “Mengapakah anda tidak

melangkah maju?’ Beliau menjawab, “Kalau saja Imam Syafi’i masih

hidup, niscaya saya akan berhenti dengan hanya melihat rumahnya,” lalu

beliau pulang tanpa diketahui oleh seorang pun dari keluarganya. Beliau

mengembalikan kitab-kitab yang beliau pinjam dari orang lain dan beliau

kunjungi kuburan para syaikhnya lalu mendoakan mereka seraya

meneteskan air mata, juga mengunjungi sahabat-sahabatnya yang masih

hidup dan berpamitan dengan mereka. Selanjutnya beliau melakukan safar

ke Nawa dan disana beliau menderita sakit dan wafat pada malam Rabu

tanggal 24 Rajab tahun 676 H dan disanalah beliau dikebumikan.79

2. Karya-Karya Beliau

Beliau memiliki karya yang berjumlah banyak, bermanfaat besar dan

berfaedah agung. Di antara bab-babnya ada yang telah beliau sempurnakan

adapula yang belum disempurnakan. Di antara karya beliau adalah:

a. Al Arba’in Fii Al Hadist

b. Al- Irsyad fii Ushul Al Hadist

c. Al-Isyaaraat ila Bayaani Al Asmaa’ Al-Mubhimat fii Mutuunni Al

Asaanid

d. Al Ushul wa Dhawaabith fii Al Mazhab

e. Al Idhaah fii Manaasik Al Hajj

f. Bustan Al ‘Arifin

g. At-Tibyan fii Adabi Hamlati Al-Qur’an

h. At-Tahrir fii Syarhi At-Tanbih li Abi Ishaq Asy-Syairaazi

i. Tuhfah At-Thaalib An-Nabiih fii Syarhi At-Tanbih

78 Ibid., h. 14. 79 Ibid, h. 17

Page 42: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

31

j. Thufat Al-Waliid wa Baghiyatu Ar-Ra’id

k. At-Thaqiiq

l. At-Tarkhish fii Al-Ikram bil Qiyaami li Dzawil Fadhl wa Maziyah min

Ahli Al-Islam

m. At-Taqrib wa At-Taisir li Ma’rifah Sunan Al-Basyir An-Nadziir

n. Taqriib Al-Irsyad ila Ilmi Al-Isnad

o. Tahdzib Al-Asma wa Al-Lughat

p. Al-Adzkar

q. Khulashah Al-Ahkam fii Muhimmaat As-Sunan wa Qawa’id Al-Islam

r. Ruuh Al-Masa’il fii Al-furu’

s. RiyadhuAsh-Shalihin

t. Syarh Al-Jami Ash-Shahih lil Bukhari ila Akhiri Kitaabi Al-Iman

u. Uyunu Al-Masa’il Al-Muhimmah

v. Ghits An-Nafi fii Al-Qiraa’at As-Sab’i

w. Al-Mubhim ‘ala Hurufi Al-Mu’jam

x. Al-Majmu fii Syarhi Al-Muhadzdzab li Abi Ishaq Asy-Syairazi (belum

Sempurna

y. Mir’atu Az-Zamaan fii Taarikh Al-A’yaan

z. Manasik Al-Hajj Tsalasatu Shugra wa Wustha wa Kubra

aa. Al-Mantsuurat wa Uyuun Al-Masail Al-Muhimmat

bb. Al-Minhaj lisyarhi Shahih Muslim bin Hajjaj

cc. Minhaj Ath Thalibin fi Al-Furu80

3. Karakteristik Kitab Al-Arba’in Al-Nawawiyah

Kitab ini diawali dengan mukadimah dari Imam An-Nawawi,

kemudian tiap-tiap hadits dibuatkan tema pokok tersendiri untuk lebih

memperjelas makna- makna lafal hadits tersebut yang masih samar.

Adapun tema-tema pokok tersebut adalah:

a. Niat

b. Pokok-pokok Dinul Islam

c. Rukun Islam

80Ibid, h. 14-15.

Page 43: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

32

d. Sunatullah

e. Bid`ah

f. Syubhat (perkara-perkara yang tidak jelas halal atau haramnya)

g. Nasihat-Menasihati

h. Orang-orang Yang Wajib Diperangi

i. Banyak Pertanyaan dan Perselisihan

j. Makanan yang Baik (halal) hubungan dengan Diterimanya Do’a

k. Meninggalkan Perkara-perkara yang Meragukan

l. Meninggalkan Hal yang Tidak Berguna

m. Cinta kepada Sesama Muslim

n. Orang-orang yang Halal Darahnya

o. Berbicara Baik, Memuliakan Tetangga dan Tamu

p. Marah

q. Membunuh dan Menyembelih dengan Baik

r. Takwa dan Budi Pekrti yang Baik

s. Nasib Baik dan Buruk sudah Tersurat

t. Malu

u. Iman dan Istiqomah

v. Mengerjakan Perintah dan Meninggalkan Larangan

w. Kebersihan, Dzikir, Shalat, Sedekah dan Sabar

x. Kesabaran, Kekayaan, dan Kemegahan Alam

y. Sedekah tidak hanya dengan Harta

z. Amalan-amalan yang Sederajat dengan Sedekah

aa. Kebajikan dan Dosa

bb. Takwa, Taat akan Perintah, Mengikuti Sunnah Nabi dan Menjauhi

Bid’ah

cc. Amal yang dapat Memasukan ke Surga

dd. Batas-batas Allah

ee. Perbuatan yang Dicintai Allah dan Dicintai Manusia

ff. Larangan Saling Memudharatkan

gg. Pendakwa yang Mendakwa

Page 44: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

33

hh. Mencegah Perbuatan Munkar

ii. Hubungan Seorang Muslim dengan Sesama Muslim

jj. Membantu/menolong Sesama Muslim

kk. Pahala Kebaikan

ll. Taqarub kepada Allah dengan Amalan Fardhu dan Sunnah

mm. Allah Mengampuni Dosa Orang yamg Dipaksa

nn. Larangan Bergantung Kepada Dunia

oo. Beramal Sesuai dengan Sunnah Nabi

pp. Berdoa dan Berharap kepada Allah.81

C. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Skripsi yang terkait dengan penelitian ini adalah skripsi Azka Nuhla

mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN Walisongo Semarang yang judul

penelitiannya adalah “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Al-

Akhlak Li Al-Banin Jilid 1 Karya Umar bin Ahmad Baraja” Persamaan

penelitian di atas dengan penelitian yang akan diteliti ini adalah objek

skripsi di atas sama-sama pendidikan akhlak. Perbedaan skripsi di atas

dengan penelitian ini adalah pada subyek penelitian, pada skripsi di

atas subyek penelitian adalah kitab Al-Akhlak Li Al-Banin, sedangkan

pada penelitian ini adalah kitab Al-Arba’in Al-Nawawiyah.

2. Lalu Skripsi Farid Alsuni, dari Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, dengan judul skripsi “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak

dalam Kitab Washiyatul Musthafa karya Syeikh Abdul Wahhab Asy-

Sya‟rani dan relevansinya terhadap peserta didik di Mts/SMP”,

persamaan skripsi di atas dengan penelitian ini adalah pada obyek

penelitian yakni sama-sama meneliti tentang pendidikan akhlak.

Perbedaan skripsi di atas dengan penelitian ini adalah pada subyek

penelitian, pada skripsi di atas subyek penelitian adalah kitab

Washiyatul Musthafa, sedangkan pada penelitian ini adalah kita Al-

Arba’in Al-Nawawiyah.

81 Ibid., h. 9-10.

Page 45: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

34

3. Lalu skripsi yang terkait dengan penelitian ini adalah skripsi Ahmad

Muhlasin mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Salah Tiga yang judul

penelitiannya adalah “Pendidikan Akhlak Anak (telaah kitab Al-Akhlak

Li Al-Banin Karya Syekh Umar Baraja)”. Persamaan penelitian di atas

dengan penelitian yang akan diteliti ini adalah objek skripsi di atas

sama-sama pendidikan akhlak, lalu perbedaan penelitian di atas dengan

penelitian ini adalah pada sumber penelitiannya, sumber penelitian di

atas adalah kitab Al-Akhlak Li Al-Banin Karya Syekh Umar Baraja,

sedangkan sumber penelitian ini adalah kitab Al-Arba’in Al-

Nawawiyah.

Page 46: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian.

Menurut Sugiyono pengertian objek penelitian yaitu sesuatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.82 Dalam penelitian ini objek

penelitiannya adalah Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang terdapat dalam

kitab al-Arba’in al-Nawawiyah, dimana di dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah itu sendiri mengandung nilai-nilai luhur akhlak.

Penelitian yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam

Kitab Al-Arba’in Al-Nawawiyah Karya Imam Nawawi” dilaksanakan dari

September 2018 sampai Pebruari 2019, digunakan untuk pengumpulan

data mengenai sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari buku, jurnal,

dan internet yang berhubungan dengan penelitian.

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualtitatif.

Menurut Lexy J. Moleong, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,

secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbaai metode alamiah.83

Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan content analisis

dengan menggunakan metode kajian analisis berupa studi kepustkaan

(Library Research). Menurut Mestika Zed, studi pustaka ialah

“serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data

82 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta,2012), h. 38.

83 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), Cet. ke 31, h. 6.

Page 47: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

36

pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Oleh

karena itu, analisis dapat dilakukan dengan cara membaca, mengkaji,

menelaah, mendeskripsikan, dan menganalisa buku-buku teks, baik yang

bersifat teroritis maupun empiris.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah pemusatan konsentrasi terhadap tujuan

penelitian yang sedang dilakukan, yakni untuk mengetahui nilai-nilai

pendidikan akhlak yang terkandung dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah

karya Imam Nawawi serta konsep implementasinya dalam pembelajaran

PAI.

D. Prosedur Penelitian

1. Pengumpulan Data

Dalam penulisan penelitian ini, penulis mengumpulkan beberapa

literatur-literatur atau buku-buku yang terdiri dari data primer dan data

sekunder, yaitu:

a. Sumber data primer, yaitu sumber data langusng yang dikaitkan

dengan objek penelitian. Dalam hal ini, sumber data primer yang

digunakan adalah kitab al-Arbain al-Nawawiyah karya Imam

Nawawi.

b. Sumber data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh dari

sumber-sumber lain yang masih berkaitan dengan masalah

penelitian dan memberi intrepretasi terhadap sumber primer, data

sekunder yang penulis gunakan diantaranya:

1) Buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan dan akhlak

2) Kamus-kamus yang terdiri dari kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) dan kamus al-Munawwir.

3) Kitab-kitab hadist seperti Shahih Bukari, Shahih Muslim,

Sunan Ibnu Majah dan lain-lain.

2. Analisis Data

Page 48: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

37

Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti

mulai mengumpulkan data, dengan cara mengorganisasikan data,

memilih mana data yang sesungguhnya penting atau tidak, ukuran

penting atau tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada

upaya menjawab fokus penelitian, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola dan hubungan-hubungan.84

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh berupa data deksriptif.

Oleh karena itu, lebih tepat jika dianalisa menurut dan sesuai dengan

isi pesannya yang disebut dengan content analysis. Analisis ini

mengupas nilai-nilai pendidikan akhlak dari isi kitab al-Arbain al-

Nawawiyah.

Setelah data-data terkumpul, berikutnya peneliti membaca,

menelaah dan meneliti data-data yang relevan yang mendukung pokok

bahasan, dan selanjutnya peneliti menulis dan menyimpulkan dalam

satu pembahasan utuh.

84 Ibid., h. 248.

Page 49: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

38

BAB IV

HASIL PENELITAN

A. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab Al-Arbain Al-Nawawiyah

Setelah melakukan penelitian terhadap kitab al-Arbain al-Nawawiyah

karya Imam Nawawi dengan jumah keseluruhan hadist adalah 42, penulis

setidaknya berhasil menemukan 17 nilai pendidikan akhlak, enam hadist

tedapat didalamnya nilai akhlak kepada Allah Swt yaitu, hadist ke-2, 3, 19,

20, 18, dan 28 dan 12 hadist terdapat didalamnya nilai akhlak kepada

makhluk yaitu, hadist ke-2, 31, 15, 25, 16, 35 14, 7, 28, 36 42 dan 17.

Dengan paparan sebagai berikut :

1. Nilai-Nilai Akhlak Kepada Allah

a. Ketauhidan

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak ketauhidan:

Hadist ke-2

الل إ له إ ل أ نل ه د ت ش أ ل س ل م :أ ن

“Islam adalah engkau bersaksi bahwasanya tiada tuhan

kecuali Allah. (HR. Muslim)”85

Hadist ke-3

ب الل ل إ له إ نل أ ة اد ه :ش س يخ ل ع م ل س ال ن

“Islam dibangun atas lima perkara: Kesaksian bahwa tiada

tuhan kecuali Allah. (HR. Bukhari dan Muslim)”86

Kata tauhid berasal dari bahasa Arab “توحيد” diambil dari

masdar wahada-yuwahidu, tauhidan yang artinya keyakinan atas

ke-Esa-an Allah swt.87

85 Imam Nawawi, Hadist Arba’in Nawawiyah. (tt. p: Maktabah Dakwah dan Bimbingan

Jaliyat Rabwah, 2010), terj. Abdullah Haidhir, h. 5. 86 Ibid., h. 14. 87 Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,

(Surabaya: Penerbit Pustaka Progresif, 1997), h. 1543.

Page 50: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

39

Secara istilah tauhid adalah pengakuan bahwa Allah swt satu-

satunya yang memliki sifat rububiyyah dan uluhiyyah, serta

kesempurnaan nama dan sifat.

Tauhid terbagi kedalam tiga bagian:

1) Tauhid Rububiyyah, yaitu meyakini bahwa Allah lah satu-

satunya pencipta alam ini, yang memilikinya, yang

mengatur perjalanannya, yang menghidup dan mematikan

yang menurunkan rizki kepada makhluk, yang berkuasa

mendatangkan manfaat dan menimpakan mudharat, yang

mengabulkam doa dan permintaan hamba ketika mereka

terdesak, yang berkuasa melaksanakan apa yang

dikehendakinya, yang memberi dan mencegah, ditangannya

segala kebaikan dan bagi-Nya penciptaan dan juga segala

urusan.

2) Tauhid uluhiyah, yaitu mengimani Allah swt sebagai satu-

satunya ma’bud (yang disembah).

3) Tauhid asma dan sifat.88

Inti dari konseptual tauhid secara sederhana diformulasikan

dalam kalimat “Laa ilaaha illallah” yang bermakna “tiada Tuhan

selain Allah”.89

Sesungguhnya Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah kepada

manusia dengan misi menyampaikan kalimat tauhid, yaitu

menyembah kepada Allah semata dan tidak menyembah kepada

selain-Nya.90

Bukan hanya Nabi Muhammad yang membawa misi tauhid ini,

tetapi juga nabi-nabi sebelumnya, seperti nabi Nuh, Ibrahim, Musa,

Isa, dan nabi-nabi lainnya.91

88 Rosihon Anwar, op.cit., h. 90. 89 Ibid., h. 142. 90 M. Alaika Salamullah, Akhlak Hubungan Vertikal, Yogyakarta: Psutaka Insan Madani ,

2008), h. 14. 91 Ibid., h. 15

Page 51: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

40

Karena itu, ajaran tauhid ini hendaknya ditanamkan sejak awal,

seperti yang dilakukan oleh Lukman ketika menasihati anaknya.

ي ع ظ ه ۥي ب ن ل ن ل ٱبن ه ۦو ه و ل قم ل ظ لم ع إ ٱلل هر كب ت شو إ ذق ال رك م ظ ين ٱلش

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika

dia memebri pelajaran kepadanya: "Wahai anakku! Janganlah

kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar.” (QS. Luqman [31]: 13)92

Abu A’la al-Maududi menyebutkan pengaruh akidah tauhid

sebagai berikut:

1) Menjauhkan manusia dari pandangan yang sempit dan

picik.

2) Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan tahu

harga diri.

3) Membentuk manusia menjadi jujur dan adil

4) Menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam

menghadapi setiap persoalan dan situasi.

5) Membentuk pendirian yang teguh, kesabaran, ketabahan

dan optimisme.

6) Menanamkan sifat kesatria, semangat dan berani, tidak

gentar mengahadapi resik, bahkan tidak takut kepada mati.

7) Menciptakan sikap hidup damai dan ridha, dan

8) Membentuk manusia menjadi patuh, taat dan disiplin

menjalankan peraturan ilahi.93

Prinsip tauhid begitu pokok dalam bangunan keimanan dan

keislaman seseorang, karena itu, prinsip ini harus menancap kuat

dalam relung hati seorang mukmin.94

92 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 412. 93 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 131. 94 M. Alaika Salamullah, op. cit., h. 16.

Page 52: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

41

b. Takwa

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak takwa:

Hadist ke-18

ك ن ت ث م ا ي ح الل إ ت ق

“Bertaqwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. (HR.

Tirmidzi)”95

Hadist ke-28

ي ك م ب ت ق و ىالل أ و ص “Aku berpesan kepada kalian agar kalian bertaqwa kepada

Allah. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)”96

Takwa, yaitu sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu

mengawasi kita, kemudian kita berusaha berbuat hanya sesuatu

yang diridhai Allah, dengan manjauhi atau menjaga diri dari

sesuatu yang tidak diridhai-Nya.97 Dengan kata lain takwa

sebagaimana dijelaskan oleh para ulama yaitu, imtisal al-awamir

wajtinabu an-nawahi (melaksanakan apa yang diperintahkan

Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya).98

Allah Swt di dalam kitab-Nya banyak mengaitkan takwa

dengan kebiakan dan keberuntungan yang besar, diantaranya:

1) Kebersamaan dengan Allah Swt

م ع أ ن ٱلل و ٱعل م وا ٱلل لم ت ٱو ٱت ق وا ق ين

“Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah

bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]:

194)

2) Memperoleh Ilmu laduni

95 Imam Nawawi, h. 53. 96 Ibid., h. 83. 97 Abdul Majid & Diana Andayani , op. cit., h. 93. 98 Khozin, Khazanah Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 104.

Page 53: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

42

ٱ و و ٱت ق وا هي ع ل م ك م ٱلل لل

“Bertakwalah kepada Allah dan Allah akan mengajarkan

(ilmu) kepada kalian.” (QS. Al-Baqarah [2]: 282)

3) Cahaya yang menunjukkan pada kebenaran (furqan).

ٱ إ نت ت ق وا ق ان ك مف رع لل ي لل ي ي ه اٱل ذ ين ء ام ن وا

“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah,

Kami akan memberikan kepadamu Furqaan.” (QS. Al-Anfal

[8]: 29)

4) Selamat dari api neraka

ي س ب ف از ت مل ٱت ق وا ٱل ذ ين يٱلل م ٱلس ه و ي ن ج و ل ز ه وء ن ون مي

“Dan Allah menyelamatkan orang-orang yang bertakwa

karena kemenangan mereka, mereka tiada disentuh oleh azab

(neraka dan tidak pula) mereka berduka cita.” (QS.Az-Zumar

[39]: 61)

5) Jalan keluar dari kesulitan, memperoleh rizki, memperoleh

kemudahan, dan pahala yang besar

ر ج ع لل ه ۥم

ي ٱلل يح م نو ي رز قه ا و م ني ت ق ي ل ث ب ت س

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan

mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki

dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq

[65]: 2-3)

نأ مر ه ۦي سر ع لل ه ۥم ي ٱلل او م ني ت ق

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya

Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”

(QS. Ath-Thalaq [65]: 4)

ي ك ف و م ني ت ق أ جر ال ت ه ۦو ي عظ مئ ارع نه س ي ٱلل ه ۥ

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia

akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat

gandakan pahala baginya.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 5)

Page 54: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

43

6) Masuk Surga

ٱل ن ة ٱل ت نع ب اد ن ت لك م ك ان ت ق ي ن ور ث ام ن

“Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba

Kami yang selalu bertakwa.” (QS. Maryam [19]: 63)

7) Kemuliaan di dunia dan akhirat

ق ىك مٱلل أ ت إ ن أ كر م ك مع ند

“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi

Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.” (QS. Al-

Hujurat [49]: 13)99

Imam Abdullah Al-Haddad menyatakan tentang takwa

sebagaiman terdapat dalam an-Nasaihuddiniyyah wal

Washayal'imaniyyah:

خ ي ع اج ل إ ل ي ه ف م ام ن الت ق و ىس ب ي ل م و ص و ط ن إ ل ب ظ اه ر و ل ل آج و ل ل

الت ق و ى و ط ن إ ل ب ظ اه ر و ل ل آج و ل ل ش ر ع اج ل ة م ب ل غ ة ل ه و م ام ن ي و س و

ن ه و ين ل لس ل م ة م ص ن ح ص ح ر ز ح ر ي ز و ض ر ر ه ح اة م ن الن ج

“Tidak ada satu pun kebaikan baik cepat atau lambat, dhzahir

ataupun bathin, melainkan takwa adalah jalan yang

menyampaikan dan cara yang paling ampuh untuk

mendapatkan itu semua. Dan tidak ada satu pun keburukan

baik cepat atau lambat, dhzahir ataupun bathin, melainkan

takwa adalah penjaga dan benteng untuk selamat darinya dan

selamat dari keburukannya.” 100

c. Doa

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak doa:

Hadist ke-19

99 Imam Abdullah Al-Haddad, An-Nashaihuddiniyyah Walwashayal'imaniyyah, (Hawi:

Limaqom Imam Al-Haddad, 2011), h. 21-23. 100 Ibid., h. 21.

Page 55: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

44

الل أ ل ف اس لل ب ن ع ت اس ف ت ن ع ت ااس ذ إ و إ ذ اس أ ل ت

“Jika engka meminta, maka mintalah kepada Allah, dan

apabila kamu memohon pertolongan, maka mintalah

pertolongan kepada Allah. (HR. Tirmidzi)”101

Ulama berpendapat bahwasanya doa adalah perkataan yang

dipanjatkan yang menunjukkan rasa memohon dengan ketundukan

hati.102

Al-Khaththabi berkata, “Hakikat dari doa adalah permohonan

pertolongan seorang hamba kepada Allah dan menunjukkan

kebutuhannya kepada-Nya.”103

Ada beberapa hal yang mewajibkan manusia harus berdoa

kepada Allah, antara lain sebagai berikut.

1) Karena Allah memerintahkan kepada manusia untuk berdoa

kepada-Nya. Allah Swt berfirman:

بل ك م أ ست ج ر ب ك م ٱدع ون و ق ال

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya

akan Kuperkenankan bagimu.". (QS. Ghafir [40]: 60)104

2) Manusia diciptakan Allah dalam keadaan lemah. Firman-Nya:

ن س ان ض ع ي ف ا ال خ ل ق

“Karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.” (QS. An-Nisa

[4]: 28)105

101 Imam Nawawi, op.cit., h. 55. 102 Bakar Abdul Hafizh, Tafsir dan Makna Doa-Doa dalam Al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, 2016), terj. Andi Muhammad Syahril, h. 5. 103 Ibid. 104 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 474. 105 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 83.

Page 56: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

45

3) Ilmu manusia diberikan Allah sangat sedikit, masalah yang

dihadapinya sangat banyak. Sedangakan ilmu Allah sangat

luas. Allah berfirman:

ك ل ش يء ع لم او س ع ر ب

“Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu.” (QS. Al-An’Am [6]:

80)106

4) Allah senang jika manusia meminta kepada-Nya, Allah

mengabulkan, Allah menganggap doa adalah perbutan yang

amat mulia.107 Nabi Saw bersabda:

أ ن ع الن ن ع –ه ن ع الل ي ض ر –ة ر ي ر ه ب س ي :ل ال ق م ل س و ه ي ل ع يالل ل ص ب

ان ه يالل ل ع م ر ك أ ئ ي ش اء ع الد ن م س ب ح

Dari Abu Hurairah ra, dari nabi Saw beliau bersabda, “Tiada

sesuatu yang lebih mulai bagi Allah melebihi doa. (HR. Ibnu

Majah)”108

اق ع ن ه ع ائ ش ة ر ض ي الل ع ل ي ه و س ل م إ ن الل ع ن الل ص ل ىالل ر س و ل :ق ال ال ت

الد ع اء ين ف ا ل مل ح ج ل ي ب و ع ز

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang merintih

dalam berdoa. (HR. Imam Ahmad)” 109

5) Doa adalah sebab terjaganya hamba dari musibah secara umum

د ع اؤ ك م ل ول ب ك مر ب ق لم اي عب ؤ ا

106 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 137. 107 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 137. 108 Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (tt. p.: Dar Ihya Al- Kutub Al-Islamiyah, 2009), Juz.

2, h. 1258. 109 Abu Ja’far Al-Uqaili, Ad-Dhuafau Al-Kabir, (Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2014),

h. 452.

Page 57: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

46

“Katakanlah, Tuhanku tidak perduli kepada kalian, kalua

bukan karena doa dan permohonan kalian kepada-Nya. (QS.

Al-Furqan [25]: 77)110

Setiap hamba pasti ingin doanya dikabulkan oleh Allah. oleh

karena itu, ketika berdoa hendaklah menjaga adab-adabnya.

1) Berniat ikhlas karena Allah

2) Berdoa dalam keadaan suci

3) Mengangkat tangan

4) Memulai dengan memuji Allah Swt dan bershalawat kepada

Nabi Muhammad Saw.

5) Bersungguh-sungguh dalam berdoa

6) Menghadirkan hati dan meyakini doanya dikabulkan

7) Tidak berdoa untuk suatu dosa dan memutus silaturahmi

8) Tidak tergesa-gesa dalam meminta pengabulan doa

9) Memperbanyak berdoa dan menggunakan bahasa yang singkat

10) Memperhatikan waktu-waktu yang mustajab seperti doa di hari

jum’at, doa disepertiga malam, doa sewaktu sujud, doa antar

adzan dan iqamat, dao ketika orang berbuka puasa, dan

sebagainya.111

d. Malu

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak malu:

Hadist ke-20

الن ب و ك ل م م ن الن اس ن ع إ ن م اأ د ر ك ف اص ت ح ت س إ ذ ال أ ت ة ال و ل م اش

“Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui

manusia (secara turun-temurun) dari kalimat kanabian

terdahulu adalah, Jika engkau tidak malu maka berbuatlah

sesukamu. (HR. Bukhari)’”112

110 Said, Fadlu Ad-Dua’ Wa Adabih, (Ad-Duhah: t. p., 2018), h. 10. 111 Ainul Millah & Nur Kholis Bibit Suardi, Adab-Adab Islam Membentuk Karakter

Muslim Sejati, (Solo: Tiga Serangkai, 2008), h. 2-9. 112 Imam Nawawi, h. 59.

Page 58: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

47

Sifat malu termasuk akhlak mulia yang harus dimiliki oleh

setiap muslim. Malu adalah perasaan mundur seseorang sewaktu

lahir atau tampak dari dirinya sesuatu yang membawa ia tercela.113

Yang dimaksud malu disini adalah malu terhadap Allah dan

malu terhadapa diri sendiri dikala melanggar peraturan-peraturan

Allah.114 Bagi orang mukmin rasa malu kepada Allah merupakan

basis nilai-nilai keutamaan dan menjadi dasar akhlak yang mulia

(akhlakul karimah).115

berkaitan dengan sifat malu, Zaid bin Abi Thalhah ra

meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

ال ي اء خ ل ق ال س ل م د ي ن خ ل ق و إ ن ل ك ل

“Setiap agama memiliki etika, dan etika (utama agama) Islam

adalah malu.” (HR. Ibnu Majjah; hadist shahih)116

Malu termasuk salah satu cabang iman. Nabi saw bersabda:

ي ان م ن ال ال ي اء

“Malu itu sebagian dari pada iman”. (HR. Tirmidzi)117

Dengan demikian dalam konteks kehidupan sosial, perasaan,

sikap mental atau sifat malu tidak akan membuahkan sesuatu bagi

masyarakat kecuali hanya kebaikan, juga dalam kehidupan

individual akan mewujudkan hasil yang sama.

Nabi Saw bersabda:

ك ل ه )رواهمسلم( ي ر خ أ ل ي اء

“Mempunyai rasa malu, seluruhnya jadi baik” (HR.

Muslim)118

113 Ridwan Saidi, Islam dan Moralitas Pembangunan, (Jakarta: PT Pustaka Panjimas,

1983), h. 50. 114 Yusran Razak, Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Laboratorium

Sosiologi Agama, 2009), h. 276. 115 Ridwan Saidi, op. cit., h. 50. 116 Ibid. 117 Ibn Hajar Al-‘Atsqalani, Fath Al-Bari Fi Syarh Shahih Al-Bukhari, (Beirut: Dar-Al-

Kutub Al-Ilmiyah, t.t.), h. 251.

Page 59: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

48

e. Tawakal

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arbain al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak tawakal:

Hadist ke-19

ن أ م ل اع و ي ش ب ك و ع ف ن ني أ ىل ع ت ع م ت اج و ل ة م ال ي ش ب ل إ ك و ع ف ن ي ل ء

د ق ء

ت م ع وك ل الل ه ب ت ك و ل و اج ء ق د ب ش ي إ ل ي ض ر وك ل ء ب ش ي اع ل يأ ني ض ر وك

الص ح ف ال ق ل م و ج ف ت ر ف ع ت ع ل ي ك ت ب ه الل ك

“Ketahuilah bahwa seandainya suatu umat berkumpul untuk

memberikan manfaat kepada mu, tidaklah mereka dapat

memberikan manfaat apapun kepada mu melainkan sesuatu

yang telah di tetapkan oleh Allah kepadamu. Sebaliknya, jika

mereka berkumpul untuk memberi suatu kemadharatan

kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi kemadharantan

kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan

atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah

kering.” (HR. Bukhari)119

Makna tawakal adalah berpegang teguhnya hati kepada Allah

dalam mengharapkan kemanfaatan dan menghindarkan

kemudharatan, baik dalam urusan duniawi maupun urusan

ukhrawi.120

Bertawakal termasuk perbuatan yang diperintahkan oleh Allah

Swt. Friman Allah Swt: ن ون ٱلم ؤم و ع ل ىٱلل ف لي ت و ك ل

“Dan hanya kepada Allah saja hendaknya orang-orang

beriman bertawakkal.” (QS. Ibrahim [14]: 11)121

118 Imam Nawawi, Terjemahan Lengkap Riyadush Shalihin, (Solo: Cordova Mediatama,

2010), terj. Muhammad Zaini & M. Yazid Nuruddin, h. 24. 119 Imam Nawawi, h. 55. 120 Abdullah, Zuhud, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2012), terj. Beni Hamzah, h. 699. 121 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 257.

Page 60: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

49

Imam Abdullah Al-Haddad menyatakan tentang takwa

sebagaiman terdapat dalam Risalah Al-Mua’wanah:

ك ف اه و أ غ ن اه و ت و ك ل ع ل ىالل ت و ل ه إ ن م ن

“Orang yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan

mencukupinya dan membantunya.”122

Hal ini sebgaimana firman Allah Swt:

ح سب ه و م ني ت و ك لع ل ىٱلل ف ه و

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya

Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-thalaq

[65]: 3)123

Mewujudkan tawakal bukan berarti meniadakan ikhtiar atau

mengesampingkan usaha. Ibnu Rajab menegaskan, “Tawakal

tidak serta merta menafikan ikhtiar untuk memilih sebab-sebab

yang telah ditetapkan Allah Swt, tidak pula menafikan

menjalani sunatullah yang telah ditetapkan.”124

Takdir Allah swt dan sunnatullah terhadap makhluk-Nya

terkait erat dengan ikhtiar makhluk itu sendiri sebab Allah swt

yang telah memerintahkan hamba-Nya untuk berikhtiar. Pada

saat yang sama, Dia juga memerintahkan hamba-Nya untuk

bertawakal. Ikhtiar itu adalah perintah-Nya terhadap jasad

lahiriah kita, sedangkan tawakal adalah perintah-Nya terhadap

hati kita sebagai manifestasi dari keimanan kita kepada Allah

swt.125

2. Akhlak Kepada Makhluk

122 Imam Abdulullah Al-Hadadd, Risalah Al-Mua’wanah Wa Al-Mudhzaharah Wa Al-

Mua’zarah “Lirraghibin Minalmu'minin Fi Suluk Thariq Al-Akhirah, (Jakarta: Dar Al-Hijrah,

2011), h. 124. 123 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 557. 124 Rosihon Anwar, op. cit., h. 95. 125 Ibid.

Page 61: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

50

a. Akhlak Terhadap Sesama Manusia

1) Berkata Baik

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya akhlak berkata baik.

Hadist ke-15

ر ف خ ال ال ي و م لل و ي ؤ م ن ب كا ن ل ي ص م ت م ن ي ر اأ و ل ي ق ل خ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,

hendaklah ia berkata baik atau diam. (HR. Bukhari dan

Muslim)”126

Manusia sebagai anak Adam telah dimuliakan oleh Allah

dan dilebihkan atas makhluk-makhluk lainnya.127

Allah Swt berfirman:

ر من اب ن ء اد م ك و ل ق د

“Dan sesungguh, Kami telah memuliakan anak cucu

Adam.” (QS. Al-Isra' [17]: 70)128

Diantara Bentuk penghormatan kepada manusia adalah

berkata baik. Nabi Saw bersabda:

ل س ا ل م و ن م ن س ل م ال م س ل م م ن ي د ه أ ل م س ن ه و

“Orang Muslim adalah orang yang tidak mengganggu

orang muslim lain baik dengan lidah maupun tangannya.”

(HR. Bukhari)129

Allah memberi tuntunan kepada manusia, agar manusia

berbicara dengan perkataan yang baik dan membiasakan diri

dengan ucapan-ucapan yang baik. Berkata yang baik dengan

sesama manusia artinya pembicaraan kita disesuaikan dengan

126 Imam Nawawi, h. 46. 127 Shalahuddin Sanusi, Integritas Umat Islam, (Bandung: Iqamatuddin, 1967), h. 68. 128 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 289. 129 Ibn Hajar Al-‘Atsqalani, h. 242.

Page 62: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

51

keadaan dan kedudukan mitra bicara serta harus berisi

perkataan yang benar.130

Oleh karena itu tidak boleh seseorang menghinakan dan

memandang rendah orang lain. tidak boleh seseorang

melakukan tindakan-tindakan atau mengeluarkan perkataan-

perkataan yang merugikan, menyakiti dan menyinggung

perasaan orang lainnya.131

Perkataan yang perlu dipelihara agar tidak menimbulkan

bahaya, sakit hati, tersinggung, kesal, marah dan benci antara

lain sebagai berikut.

a) Ghibah (gunjing)

أ ح د ك أ ي ب ي غت بب عض ك مب عض ا أ نمو ل

يه م يم أ ك ل ل ي م وه ف ك ر هت ا تخ

“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah

seorang diantara kamu yang suka memakan daging

saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa

jijik kepadanya.” (QS. Al-Hujurat [49]: 12)132

b) Fitnah

ٱلق تل ن ة أ ش د م ن و ٱلف ت

“Dan fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan.” (QS.

Al-Baqarah [2]: 191)133

c) Namimah

خ ل ال ن ة ن ام ي د ل

“Tidak masuk surga orang yang suka melakukakan

namimah.” (HR. Bukhari dan Muslim)134

130 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), Cet. ke-2, h. 11. 131 Shalahuddin Sanusi, op. cit., h. 68. 132 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 515. 133 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 30. 134 Ali Muhsin Syaqir, Afatu Al-Lisan fi Daui Al-Kitab Wa As-Sunnah, (Beirut: Dar Al-

Hadi, 2008), h. 188.

Page 63: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

52

d) Cela

ق وي ي ه اٱل ذ ي ر ي سخ ء ام ن وا ل ع وق م نم ن أ ني ك ون وم ه ما ا خ يس ىن م

ه ن م يا خ ي ك ن أ نع س ىن س اء م نن س اء و ل ن

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan

orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh

jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan

jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan

kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih

baik.” (QS. Al-Hujurat [49]: 11)135

e) Bohong

د ي ي ه ال ف ج و ر و إ ن ال ف ج و ر إ ل د ي ي ه ف إ ن ال ك ذ ب ال ك ذ ب و إ ي ك م و إ ل

اب ك ذ ع ن د الل ت ب ي ك ح ت و ي ت ىال ك ذ ب ذ ب الر ج ل ي ك م اي ز ال الن ار و

“Jauhilah oleh kalian berkata bohong, karena bohong

membawa seseorang kepada kejahatan dan kejahatan

mengantarkan seseorang ke nereaka. Dan jika seseorang

senantiasa berbohong dan memilih kebohongan maka akan

di catat disisi Allah sebagai pembohong.” (HR. Mulsim)136

f) Bisik-Bisik

“Apabila kalian beritiga, maka janganlah berbisik-bisik

berudaan sementara yang ketiga tidak diajak, sampai

kalian bergaul dengan manusia. Karena hal ini bisa

membuat orang yang ketiga tadi bersedih.” (HR. Mutafaq

Alaih)

g) Caci Maki

ل م ف س و ق ال م س ب اب س

“Mencaci-maki seorang Muslim adalah suatu kefasikan”.

(HR. Bukhari Muslim).137

135 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 515. 136 Ibn Hajar, Buluughul Maraam Min Adilatil Ahkam, (Bandung: CV. Gema Risalah

Press, 2009), terj. Masdar Helmy, Cet. ke-5, h. 650. 137 Ibid., h. 640.

Page 64: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

53

h) Julukan atau panggilan buruk

ب ٱل لق ب ت ن اب ز وا و ل

“Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelaran

yang buruk.” (QS. Al-Hujurat [49]: 11)138

2) Dermawan

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak dermawan:

Hadist ke-25

أ م و ال م ق و ن ب ف ض و ل ي ت ص د و

“Dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”

(HR. Muslim)139

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dermawan

diartikan sebagai pemurah hati atau orang yang suka berderma

(beramal dan bersedekah).140

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat

kebajikan yang tidak ada putus-putusnya kepada sesamanya,

dalam bentuk pengorbanan harta benda, berderma dan

bershadaqah kepada siapapun. Oleh karena itu Islam

menasehatkan kepada setiap muslim agar menyambut dorongan

berderma dan segi-segi kebajikan yang tidak ada putus-

putusnya baik yang dilakukakn secara terang-terangan maupun

yang tersembunyi.141 Allah Swt berfirman:

138 Muhsin, Bertetangga dan Bermasyarakat dalam Islam, (Jakarta: Al-Qalam, 2004), h.

28-32. 139 Imam Nawawi, h. 73. 140 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm

171. 141 Muhammad Al-ghazali, op. cit., h. 231.

Page 65: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

54

أ مو ل ي نف ق ون و ٱلن ٱل ذ ين ن ي ة و ع ر أار س ه مب ٱل يل و ل ر ب مع ند جر ه مأ ف ل ه مل

ز ن ون ه مو ل ع ل يه مخ وف ي

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan

di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan,

maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada

kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka

bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah [2]: 274)142

Keutamaan dermawan

a) Mendaptkan pahala yang berlipat ganda

أ ضع اف ي ض ع ف ه ث ف اۥل ه ۥ ة ي ك

“Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran

kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.” (QS. Al-

Baqarah [2]: 245)143

b) Dapat mencegah murka Allah

ل ت ط ف ئ غ ض ب ق ل ت ق ة و ل و اإ ن الص د لر ب

“Sesungguhnya Sedekah benar-benar meredam kemurkaan

Allah.” (HR. Abu Ya’la dengan Sanad Shahih)144

c) Menghapus dosa-dosa

اي ط ف ئ ك م ئ ة ق ة ت ط ف ئ ال ط ي الص د اء الن ار و ال م

“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air

memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, dia mengatakan ini

adalah hadist hasan shahih) 145

d) Terhindar dari neraka

ت ر ة ق ب ش و ل و إ ت ق و االن ار

142 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 46. 143 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 39. 144 Imam As-Sya’rani, Lawawqih Al-Anwar Al-Qudusiyyah Fi Bayan Al-Uhud Al-

Muhammadiyyah, (Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2011), h. 110. 145 Imam Nawawi, h.

Page 66: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

55

“Hindarkan dirimu dari neraka walaupun hanya dengan

separuh butir kurma.” (HR. Bukhari)146

e) Memberi keberkahan pada harta

م ال م ان ق ق ة م ن ص د ص ت

“Harta tidak akan berkuang dengan sedekah.” (HR.

Muslim)147

f) Dekat dengan Allah, dekat dengan surga dan dekat dengan

manusia

م ن ال م ن الل ق ر ي ب ق ر ي ب ي أ لس خ م ن الن اس ن ة ق ر ي ب

“Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan

surga dan dekat dengan manusia.” (HR. Tirmdzi)148

Adab dalam memberi

a) Memberi semata-mata mencari keridhaan Allah

ن ر يد م نك مج ز اإ ن ان طع م ك مل و جه ٱلل ور اش ك ل و ء ل

“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu

hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak

menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan)

terima kasih.” (QS. Al-Insan [76]: 9)149

b) Memberi dengan harta yang baik

ب ل ي ق ل ط ي ب إ ن الل ط ا أ ي ه االن اس ي با ل

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thayib

(baik). Allah tidak menerima sesuatu melainkan dari yang

thayib (baik).” (HR. Muslim)150

c) Tidak merendahkan dan menyakiti penerima

146 Imam Bukhari, Shahih Bukhari, (Mesir: Dar Al-Hadist, 2004), Juz. 4, h. 107. 147 Imam Muslim, Shahih Muslim, (Riyadh: Dar As-Salam, 1998), h. 1131. 148 Ahmad, Albukhalau, (Beirut: Dar Ibnu Hibban, 2000), h. 61-62. 149 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 578. 150 Imam Nawawi, h. 35.

Page 67: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

56

ٱلل س ب يل أ مو ل مف م تب ع ون م اأ ني ل ث ٱل ذ ين ي نف ق ون ول أ ذ ينا ف ق وا

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,

kemudian mereka tidak mengiringi apa yang

dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya

dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima).” (QS.

Al-Baqarah [2]: 262)151

3) Menahan Amarah

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in Al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak menahan

amarah:

Hadist ke-16

لن ل ال ق ل خ ر ن أ د د ر ف ب ض غ ت ل ال ق ن ي ص و أ م ل س و ه ي ل ع يالل ل ص ب

ب ض غ ت ل ال ق اار ر م

“Seseorang berkata kepada nabi Saw “berwasiatlah

kepadaku.” Beliau bersabda, “Jangan engakau marah!”

Orang itu terus mengulanginya (meminta nasihat berkali-

kali) kepada beliau, lalu nabi Saw menjawab, “Jangan

engkau marah!” (HR. Bukhari)152

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, marah adalah

sangat tidak senang (krna dihina, diperlakukan tidak

sepantasnya, dsb)153

Ketika seseorang marah, maka akan timbul perbuatan-

perbutan yang diharamnkan, seperti membunuh, memukul dan

berbagai macam kezaliman lainnya dan akan keluar kata-kata

yang diharamkan, seperti memfitnah, mencaci, dan berucap

151 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 44. 152 Imam Nawawi, op. cit., h. 49. 153 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm

715.

Page 68: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

57

kata-kata yang keji bahkan tidak jarang sampai kepada derajat

mengkufurkan.154

Syariat telah mengajarkan kepada kita bagaimana cara atau

langkah-langkah agar amarah dapat diredam, diantarnya:

a) Berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk

:أ ع ق ال د ،ل و ع ن ه م اي ق ال اذ ه ب ة ل و ك ل م ل ع ل م إ ن لل م ن وذ ب

ي م الش ي ط ان الر ج

Nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui

sebuah kalimat yang seandainya pria itu mengatakannya,

maka akan hilang amarah yang ada padanya, jika sekrinya

ia mau membaca ‘A’udzubillahi minasyaithanirrajim (Aku

berlindung kepad Allah dari syaithan yang terkutuk).

Niscaya hilang kemarahan yang dialaminya”(HR.

Bukhari)155

b) Berdzikir (ingat kepada Allah)

ب ذ كر ٱلل ت طم ئ ن ٱلق ل وب أ ل

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati

menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’du [13]:28)156

c) Berwudhu

و إ ن الش ي الش ي ط ان م ن الن ار و إ ن إ ن ال غ ض ب م ن ات ط ف أ ط ان خ ل ق

أ ح د ك م ف ل ي ت الن ار ل م اء ف إ ذ اغ ض ب و ض أ ب

“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan

dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah

seorang dari kalian marah, hendaknya berwudu.” (HR.

Abu Dawud)157

d) Merubah posisi

154 Nada Abu Ahmad, La Tahgdhab Wa Laka Al-Jannah, (tt. p.: Al-Alukah, 2017), h. 2. 155 Mus’ad Husein Muhammad, La Taghdhab, (Iskandariyah: Ad-Daru Al-‘Alamiyah Li

An-Nasyhri Wa At-Tauzi’, 2010), h. 50. 156 Ibid., h. 51. 157 Sulaiman, Sunan Abu Dawud, (Mesir: Al-Quds, 2009), Juz 1, Cet. ke-2, h. 395..

Page 69: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

58

و إ ل إ ذ اغ ض ب ع ن ه ال غ ض ب ف إ ذ اذ ه ب ل س ق ائ م ف ل ي ج أ ح د ك م و ه و

ع ف ل ي ض ت ج

“Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri,

hendaknya ia duduk, kalua belum pergi amarahnya,

hendaknya dia berbarng.” (HR. Abu Dawud)158

e) Diam

Datang seorang pria kepada Salman ra, maka berkataah

pria tersebut:

ك د ي و ك ان س ل ك ل ام ف ت ب ض غ ن إ ف يأبعبداللأوصن،قال:

“Wahai Aba ‘Abdillah berilah wasiat kepada ku, maka

Salman ra pun memberi wasiat kepadanya: “Apabila kamu

marah, maka jagalah lisanmu (diam)dan tanganmu.”159

f) Memaafkan

ه مي غف ر ون ب وا و إ ذ ام اغ ض

“Dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (QS.

Asy-Syura [42]: 37)160

g) Takut kepada siksaan Allah apabila marah sampai bertindak

dzalim

ل ش د يد ر ب ك إ ن ب طش

“Sesungguhnya azab Tuhanmu benar-benar keras.” (QS.

Al-Buruj [85]: 7)161

4) Menjaga Kehormatan

158 Ibid. 159 Nada Abu Ahmad, op. cit., h. 12. 160 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 487. 161 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 590.

Page 70: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

59

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak menjaga

kehormatan:

Hadist ke-35

ام ر ىء م ن ب س ب ل م ع ل ىال م س ل م ك ل ال م س ل م اهال م س أ خ الش ر أ ني ق ر

ح ر ام :د م ه و م ال ه و ع ر ض ه

“Cukuplahh seseorang dikategorikan jahat jika dia

menghina saudaranya sesama muslim. Darah, harta, dan

kehormatan setiap muslim adalah suci terpelihara.” (HR.

Muslim)162

Hadist ke-14

ل م ي ل د م ام ر ىء م س ل

“Tadak halal darah seorang muslim yang bersaksi tidak

ada tuhan selain Allah dan Aku adalah Rasul-Nya.” (HR.

Bukhari dan Muslim)163

Dalam teologi Islam ditegaskan, bahwa manusia diciptakan

oleh Allah Maha Pencipta sebagai jenis makhluk yang

dimuliakan (al-Isra' 70), dan dia harus dihormati sebagai

‘manusia’ apapun warna kulitnya, dari manapun asalnya,

apapun agama yang diyakininya.164

Dalam berbagai sunnahnya Nabi Muhammad berusaha

untuk mengahpuskan diskriminasi. Ketika beliau menunaikan

ibadah haji terakhir, beliau beramanat dipadang arafah sebagai

berikut:

اف ك ح ر م ة ي و م ك م ه ذ ح ر م ع ل ي ك م د م اء ك م و أ م و ال ك م و أ ع ر اض ك م ف إ ن الل

ا اف ب ل د ك م ه ذ ر ك م ه ذ ش ه

162 Imam Nawawi, h. 100. 163 Ibid., h. 49. 164 Muhammad Tholhah Hasan, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, (Jakarta:

Lantabora Press, 2005), h. 288.

Page 71: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

60

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas sesama

kalian darah kalian (untuk ditumpahkan) dan harta kalian

(untuk dirampas) dan kehormatan kalian (untuk dirusak)

seperti haramnya (mulianya) hari kalian ini, bulan kalian

ini dan negeri kalian ini (Mekah).”(HR. Bukhari) 165

Islam sebagai sebuah sistem nilai, telah menjelaskan

tentang segi kemanusiaan dan hak-hak manusia, yaitu:

a) Hak untuk hidup

ت قت ل نإ مل و ل أ ول د ك مم ه مو ز ق ك من رن ن ق وا إ ي

“Janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut

kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan

kepada mereka.” (QS. Al-An’am [6]: 151)166

b) Hak persamaan derajat

ل قن ك مم نذ ك ي ه اٱلن اس ي خ و ق ب ائ ل ش ع وب ع لن ك مو ج نث ىو أ ر إ ن ل ت ع ار ف وا

ق ىك ٱلل ع ند أ كر م ك مإ ن مأ ت

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan

kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu

saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling

mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling

takwa diantara kamu.” (QS. Al-Hujurat [49]: 13)167

c) Hak memperoleh keadilan

ي ن ئ ان ق وو ل أ م ر م ن ك مش ت ل ع ل ىه د ع إ عد ل وا ل لت قو ىل وا ر ب

أ ق و

“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu

kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku

165 Said, Affatu Al-Lisan fi Dhaui Al-Kitab Wa Al-Sunnah, (tt. p.: t. p., 1999), Cet. ke-3, h.

99. 166 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 129. 167 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 517.

Page 72: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

61

adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS.

Al-Maidah [5]: 8)168

d) Hak Perlindungan Harta

ن ك مب ٱلب أ مو ل ك مب ي ك ل وا

ت ب دل وا و ت ط ل و ل ف ر يٱل ك اإ ل ك ل وا

ل ت أ م ناق ام

ث ٱلن اس أ مو ل ن ت عل م وو أ نت مب ٱل

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta

sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang

bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu

kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian

daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)

dosa, padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah [2]: 188)169

e) Hak Kebebasan Beragama170

ق دت ب ين ٱلر ٱلد ين ه ن ٱلغ د م شل إ كر اه ف ي

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);

sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan

yang sesat.” (QS. Al-Baqarah [2]: 256)

م نف ل م ن ك و ل وش اء ر ب ك ه مل ٱل رض

ت كر ج يع ا أ ف أ نت ح ت ه ٱلن اس

م ؤم ن ين ي ك ون وا

“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman

semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah

kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi

orang-orang yang beriman semuanya?” (QS. Yunus [10]:

99)171

5) Nasihat

168 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 107. 169 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 29. 170 Muhammad Tholhah Hasan, op. cit., h. 289-291. 171 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 209.

Page 73: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

62

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak nasihat:

Hadist ke-7

ي ح ة أ لد ي ن الن ص

“Agama (Islam) adalah nasihat” (HR. Muslim)172

Haidts ke-28

ن ه ا م ج ل ت ع ل ي ه و س ل م م و ع ظ ة ب ل ي غ ة و الل ص ل يالل ر س و ل و ع ظ نا

ال ع ي و ن ذ ر ف ت و الق ل و ب

“Rasulullah saw menasihati kami dengan nasihat yang

membuat hati kami luluh, dan air mata kami berderai.”

(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan dia mengatakan bahwa

ini adalah hadist hasan shahih)173

Menurut Jurjani nasihat adalah mengajak orang lain untuk

melaksanakan sesuatu yang mengandung kemaslahatan dan

melarang mengerjakan sesuatu yang mengandung kerusakan.174

Dalam agama Islam, nasihat memiliki tempat yang penting

karena dapat menyebabkan terciptanya kesejahteraan,

ketentraman, dan kebersihan masyarakat.175

Oleh karena itu, Rasulullah Saw menaruh perhatian besar

kepada para sahabatnya terhadap nasihat, hingga beliau

bertanya kepada mereka, “siapa yang memberikan nasihat dan

siapa yang dinasihati?”176

Adab-adab memberikan nasihat

a) Niat untuk memperbaiki, bukan untuk pamer diri

172 Imam Nawawi, h. 27. 173 Ibid., h. 83. 174 Mahmud Al-Misri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW, (Jakarta: Pena Pundi

Akara, 2011), terj. Abdul Amin dkk, Cet. ke-2, h. 875. 175 Ibid., h. 874. 176 Umar, Mawai’dhzu Ash-Shahabah “Mawai’dhzu Imiyah Manhajiyah wa

Tarbawiyah”, (Riyadh:Al-Maktabah Al-Arabiyah Al-Suu’diyah, 2013), h. 5.

Page 74: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

63

Rasulullah Saw bersabda:

لن ي ة ب إ ن اال ع م ال

“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung dengan

niatnya).” (HR. Bukhari dan Muslim)177

b) Memberi nasihat cukup empat mata saja

Imam Syafi’i berkata mengenai nasihat sebagaimana

terdapat dalam Diwan Asy-Syafi’i sebagai berikut:

ن ان ف ر اد ي#و ج ف ك ال م ب ن ت ع م د ن ب ن ص ح ي ح ة ف اع ه الن ص

ن و ع #م الن اس ت م ف إ ن الن ص ح ب ين أ ر ض ىاس ل ب ي خ الت و اع ه ن

ق و ل #ف ت ن و ع ص ي ت خا ل ف ط او إ ن ت ع ط ت ز ع إ ذ ال ع ه ل

“Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri # dan

jauhilah memberi nasihat di tengah-tengah keramaian.

Karena nasihat di tengah-tengah keramian manusia # itu

termasuk satu jenis pelecehan yang aku tidak suka

mendengarnya. Jika engaku menyelisih dan menolak

saranku # maka janganlah engaku marah jika kata-katamu

tidak aku turuti.”178

c) Sampaika nasihat dengan kata-kata lembut dan cara terbaik

ل ه ۥق و ش ىي أ وي ت ذ ك ر ل ع ل ه ۥل ي نا ل ف ق ول

“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun)

dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia

ingat atau takut". (QS. Taha [20]: 44)179

d) Nasihat dari diri sendiri terlebih dahulu sebelum orang lain

ت فع ل ون م ال ٱلل أ نت ق ول وا م قت اع ند ب ر ك

177 Imam Nawawi, h. 4. 178 Imam Asy-Syafi’i, Diwan Asy-Syafi’i, (Mesir: Maktabah Al-Kitab Al-Azhariyah,

1985), Cet. ke-2, h. 90. 179 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 314.

Page 75: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

64

“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu

mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS.Ash-

Shaf [61]: 3)180

e) Nasihatilah dengan ilmu bukan dengan nafsu

Mu’adz bin Jabal ra berkata sebagaiman terdapat dalam

Tazkiyatun Nafs karya Ibnu Taimiyah sebagai berukut:

ه ع ب ت ل م ع ال و ل م ع ال ام م إ م ل ع ل أ

“Ilmu adalah imamnya amal, dan amal adalah

pengikutnya.” 181

f) Tetap sabar dalam memberi nasihat,

ن ين و ٱصب ٱلم حس يع أ جر ي ض ل ف إ ن ٱلل

“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada

menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat

kebaikan.” (QS. Hud [11]: 115)182

Jika hal tersebut ditegakkan disegala aspek kehidupan,

setidaknya kita akan mendapatkan manfaat dan hikmah berikut.

a) Nasihat dari orang lain merupakan kontrol sosial pada saat

kita terlena dan tidak mampu melakukan introspeksi

(muhasabah)

b) Mengingatkan diri sendiri untuk konsekuen (jika kita

sebagai pemberi nasihat)

c) Selalu menjaga kebersihan hati dan pikiran dari niat dan

rencana kotor/tercela

d) Terjaganya lingkungan dari kemaksiatan dari penyakit dan

penyakit sosial

180 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), 551. 181 Ibnu Taimiyah, Tazkiyatun Nafs Menyucikan Jiwa dan Menjernihkan Hati dengan

Akhlak yang Mulia, (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2008), terj. M. Rasikh & Muslim Arif, h. 41. 182 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 234.

Page 76: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

65

e) Terjalin persatuan dan persaudaraan antara pemerintah dan

semua lapisan masyarakat

f) Terciptanya keadilan, keamanan, ketentraman, dan

kedamaian dalam masyarakat.

g) Mendapat balasan kebaikan dari Allah Swt di dunia dan

akhirat.183

6) Persaudaraan

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak

persaudaraan:

Hadist ke-35

و و ان ن و اع ب اد الل إ خ ك و

“Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”

(HR. Muslim)184

Persaudaraan adalah sikap jiwa yang selalu ingin

berhubungan baik dan bersatu dengan orang lain, karena ada

keterkaitan batin dengannya.185

Di antara sifat orang Muslim adalah kecintaanya pada

semua saudara dan temannya, cinta yang benar-benar tulus,

bukan cinta yang dimaksudkan untuk mendapatkan sesuatu,

dan yang lepas dari segala macam niat buruk. Itulah cinta

persaudaraan yang tulus, yang kejernihannya bersumber dari

cahaya wahyu dan petunjuk Nabi Saw.186 Allah Swt berfirman;

ة إ ن اٱلم ؤم ن ون إ خو

183 Siti Khoiriyah, Hikmah dan MAnfaat Nasihat, 2019, (http://www.nyekolah.com

/2015/12/hikmah-dan-manfaat-nasihat.html). 184 Imam Nawawi, h. 100. 185 Mahjuddin, h. 23. 186 Muhammad Ali, h. 137.

Page 77: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

66

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.”

(QS. Al-Hujurat [49]:10)187

Yang demikian itu karena ikatan yang disambungkan

seorang muslim dengan saudaranya apa pun kebangsaan, jenis

kulit dan bahasanya, yaitu ikatan keimanan kepada Allah Swt.

Allah Swt berfirman:

ٱلل ف ٱعل مأ ن ه ۥل إ ل ه إ ل

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah

(sesembahan, tuhan) selain Allah.” (QS. Muhammad [47]:

19).188

Dan persaudaraan karena iman itu merupakan ikatan jiwa

yang erat, ikatan hati yang paling kuat, dan ikatan akal dan

rohani yang paling tinggi nilainya.

Penyakit-penyakit Ukhuwah (persudaraan)

a) Berbagai pertentangan yang terjadi sering diakibatkan oleh

pemahaman Islam yang tidak komprehensif dan tidak

kaffah (aspek pemahaman)

b) Ta’asub dan fanatisme yang berlebih-lebihan terhadap

kelompoknya sendiri dan cenderung meremehkan

(menihilkan) kelompok lain, padahal masih sesama umat

Islam.

c) Kurang tasamuh ‘toleransi’ terhadap perbedaan-perbedaan

yang terjadi, sehingga menutup pintu dialog yang kreatif

dan terbuka.

d) Kurang bersedia untuk saling ber-tausiyyah (saling

menasihati) antara sesama umat Islam untuk mengurangi

187 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 516. 188 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 508.

Page 78: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

67

(menghilangkan) berbagai kelemahan dan kekurangan yang

ada (aspek keikhlasan).189

7) Penolong

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak tolong-

menolong:

Hadist ke-36

ك ر ب ك ر ب ة م ن ع ن ه الل ن ي ان ف س الد ك ر ب ك ر ب ة م ن ع ن ال م ؤ م ن ن ف س م ن

ر ة خ ال ن ي او الد ع ل ي ه ف الل ر ي س ر ع ل ىم ع س ي س ر م ن ال ق ي ام ة و ي و م

“Barang siapa yang membebaskan seorang mukmin dari

kesusahan di dunia, pasti Allah akan membebaskannya dari

kesusahannya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan

orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan

baginya di dunia dan akhirat.”(HR. Muslim)190

Umat Islam merupakan satu kesatuan umat yang keutuhan

kesatuannya telah diibaratkan oleh Rasulullah Saw sebagai

suatu bangunan yang bagian-bagiannya kuat menguatkan.191

Tolong-menolong adalah sikap yang senag menolong orang

lain, baik dalam bentuk material maupun dalam bentuk tenaga

dan moril.192

Allah Swt memerintahkan kepada kaum muslimin agar

mereka saling tolong-menolong. Allah Swt berfirman:

و ل ع ل ىٱلب و ٱلت قو ىه ع ل ىاو ن ع ت و ت ع او ن وا و ٱلع وا ث ٱل دو ن

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Maidah [5]: 2).193

189 Didin Hafidhuddin, Islam Apllikatif, (Jakarta, Gema Insan Press, 2008), h.158. 190 Imam Nawawi, h. 103. 191 Salahuddin Sanusi, h. 79. 192 Muhammad Al-Ghazali, h. 121. 193 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 106.

Page 79: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

68

8) Pemaaf

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arbain al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak pemaaf:

Hadist ke-42

ع ن ان الس ي اب ن آد م :ل ذ ن و ب ك ب ل غ ت و ت غ ف ر ت ن غ ف ر ت اس ث ك ل ما ء

“Hai anak adam, seandainya dosa kalian membumbung

setinggi langit lalu kalian memohon ampun kepada-Ku,

pasti Ku-ampuni.” (HR. Tirmidzi) 194

Kafawi mengatakan, al-‘afw (maaf) adalah menahan diri

dari perbuatan yang menimbulkan mudharat bagi orang lain,

padahal ia mampu melakukannya. Jika seseorang sebenarnya

berhak memberikan balasan atas sesuatu kesalahan orang lain

lalu ia membiarkannya maka hal itu disebut al-‘afw (maaf).195

Pemaaf, yaitu sifat pemaaf yang timbul karena sadar bahwa

manusia bersifat dhaif tidak lepas dari kesalahan dan

kekhilafahan.196

Diantara hikmah yang dapat dirasakan dari sikap pemaaf di

antaranya adalah:

a) Orang yang pemaaf akan mendapatkan perlakuan yang

lebih baik dari orang yang dimaafkan. Orang yang

dimaafkan meresa mendapatkan perhatian dan

penghormatan dengan dimaafkannya apa yang telah

dilakukan, sehingga dia akan memberikan balasan yang

lebih baik dari sekedar sikap pemaaf yang diterima.

b) Orang yang pemaaf akan memperkuat tali silaturahim

dengan orang lain, termasuk orang yang dimaafkan.

Dengan demikian, dia akan tetap memiliki hubungan yang

baik dengan siapapun.

194 Imam Nawawi, h. 118. 195 Mahmud Al-Misri, h. 708. 196 M. Yatim Abdullah, h. 44.

Page 80: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

69

c) Sikap pemaaf menunjukkan konsistensi seseorang dalam

bertakwa. Artinya, orang yang tidak memiliki sikap pemaaf

berarti dia tidak disebut bertakwa dalam arti yang

sebenarnya.197

b. Akhlak Terhadap Diri Sendiri

a) Memelihara Kebersihan dan Keindahan

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak

memelihara kebersihan dan keindahan:

Hadist ke-2

ع ل ط ذ إ م و ي ات ذ م ل س و ه ي ل ع ىالل ل ص الل ل و س ر د ن ع س و ل ج ن ان م ن ي ب

ر ف الس ه ي ل ىع ر ي ل ر ع الش اد و س د ي د ش اب ي الث اض ي ب د ي د ش ل ج ار ن ي ل ع

“Suatu hari, kami duduk dekat Rasulullah saw tiba-tiba

muncul seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat

putih dan rambutnya hitam legam tak terlihat tanda-tanda

bekas perjalanan jauh.” (HR. Muslim)198

Rasulullah Saw telah mengkategorikan penampilan yang

kurang bagus, kondisi yang acak-acakan serta mengabaikan

penampilan dan berpakaian amburadul sebagai suatu hal yang

buruk, dan semuanya itu termasuk hal yang dibenci dan

sekaligus dilarang oleh Islam.199

Dalam sebuah hadist dinyatakan sebagai berikut:

ام ا أ م او ج د ه ذ ف ق ال ر أ س ه ش ع ث س ل م ر ج ل ع ل ي ه و ر أ ىالن ب ص ل ى الل

ام ا د ه ذ أ م اي و س خ ة ف ق ال ع ل ي ه ث ي اب ي س ك ن ب ه ش ع ر ه و ر أ ىآخ ر

ب ه )رواهأبوداود( ل ب ه ث و ي غ س

197 Marzuki, Pemaaf, 2019, (https://www.google.com) 198 Imam Nawawi, h. 9. 199 Muhammad Ali, Jati Diri Muslim, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsarh, 1999), terj. M.

Abdul Ghoffar, h. 41.

Page 81: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

70

Dari Jabir bin Abdullah ra ia berkata: Nabi Saw melihat

seorang laki-laki rambutnya ksust berdebu. Beliau

bersabda: “Apakah dia tidak mempunyai tempat tinggal

untuk memelihara rambutnya?” Lalu melihat seorang laki-

laki yang lainnya yang bajunya kotor. Lalu beliau

bersabda: “Apakah ia tidak mempunyai sesuatu untuk

mencuci bajunya.” (HR. Abu Dawud)200

Memlihara kebersihan, keindahan dan kesehatan jasmani

termasuk hal-hal yang mendapat perhatian besar dari Islam.

Nabi Saw bersabda:

ال م ال ج ي ل ي ب إ ن الل

“Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai

keindahan.” (HR. Imam Ahmad)201

Islam memerintahkan agar setiap muslim di setiap saat dan

keadaan bagaimanapun, menampilkan dirinya dalam keadaan

baik. Inilah merupakan bagian dari pada akhlak, dan

pelaksanaannya telah digabungkan dalam tata-tertib dalam

melakukan shalat.202

Firman Allah Swt

م ي ب ن ء اد م خ ذ وا ك ل د ج سز ين ت ك مع ند

“Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang bagus

pada setiap (memasuki) masjid.” (QS. Al-A’raf [7]: 31)203

Pakaian adalah nikmat dan anugrah Allah yang besar

diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Allah memuliakan

mereka dengan pakaian tersebut, sebab ia dapat menutupi dan

melindungi anggota tubuhnya, menghadirkan keindahan,

200 Imam Abu Dawud, Shahih Sunan Abi Dawud, (Riyadh: Maktabah Al-Ma’arif, 1998),

h. 511. 201 Ismail, Kasyful Khafa Wa Muzilul Ilbas, (tt. p.: Maktabah Al-Qudsi, 1932), Juz. 1, h.

224. 202 Muhammad Al-Ghazali, Akhlaq Seorang Muslim, (Semarang: Wicaksono, 1986), h.

310. 203 Muhammad Sahib Tohar, Al-Qur’an Al-Karim, (Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009), h. 153.

Page 82: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

71

karena itu kebutuhannya kepada pakaian merupakan hal yang

pokok yang harus terpenuhi. Pakaian dari sudut pandang akal

dan syariat adalah baik.204

Pakaian memiliki hukum taklif terdiri dari lima bagian,

yaitu:

1) Pakaian yang wajib yaitu yang berfungsi menutup aurat,

menjaga dari panas serta bahaya-bahaya yang lain.

2) Pakaian yang disukai, tujuannya berfungsi sebagai

perhiasan dan memperlihatkan kenikmatan tanpa disertai

sikap sombong dan berlebih-lebihan.

3) Yang diharamkan yaitu pakaian dan perhiasan yang Allah

haramkan karena sebuah hikmah yang Allah kehendaki.

4) Yang dibenci (makruh), pakaian yang dikenakan secara

berlebih-lebihan dan sombong.

5) Yang diperbolehkan (mubah) yaitu pakaian yang bagus

untuk berhias yang bersih dari sikap berlebih-lebihan.205

Dalam memakai dan melepas pakaian ada beberapa sunnah

yang mengaturnya, yaitu:

1) Membaca bismillah ketika ingin memakainya atau ingin

melepasnya.

2) Doa berpakaian

ش ر ه و ش ر م ن أ ع و ذ ب ك ل ه و خ ي ه و خ ي م اه و م ن أ ل ك أ لل ه م إ ن أ س

ل ه م اه و

“Ya Allah aku meminta kepada-Mu kebaiaknnya (pakaian

ini) dan kebaikan yang tercipta untuknya, dan aku

berlindung kepada-Mu dari keburukannya (pakaian ini)

dan keburukan yang tercipta untuknya”.206

204 Abdul Wahab Abdussalam Thawilah, Adab berpakaian dan Berhias, (Jakarta: Pustaka

Kautsar, 2006), h. 3. 205 Ibid., h. 12-13. 206 Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, (Iskandariyah: Dar Al-Aqidah, 2006), h. 23.

Page 83: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

72

3) Memulai dengan sisi kanan ketika memakainya.

4) Membuka pakainnya dan celananya dimulai sisi kiri.207

b) Zuhud

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak zuhud:

Hadist ke-31

ف ي و ا ز ه د الل ن ي اي ب ك الد ف ي ب إ ز ه د الن اس الن اس م اع ن د ك

“Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu, dan

zuhudlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, pasti

manusia pun mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah)208

.

Zuhud menurut Ibrahim bin Adham adalah kosongnya hati

dari hal-hal keduniaan tanpa harus hidup miskin.”209

Zuhud termasuk salah satu ajaran agama yang sangat

penting dalam rangka mengendalikan diri dari pengaruh

kehidupan dunia. Allah Swt berfirman:

ي ان ت غ ر ن ك م ٱل ي وة ٱلد ف ل

“Maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan

kamu.” (QS. Al-Fatir [35]: 5)210

Orang yang zuhud lebih mengutamakan atau mengejar

kebahagian hidup di akhirat yang kekal dan abadi, dari pada

mengejar kehidupan dunia yang fana dan sepintas lalu.211

Allah Swt berfirman:

ي ر ة خ ل ٱل وم ن ل ك ر و ل لخ

207 Ibid., h. 5. 208 Imam Nawawi, h. 92. 209 Abdul Qadir ‘Isa, Hakekat Tasawuf, (Jakarta: Qisthi Press, 2005), terj. Khairul Amru

Harahap dkk, h. 221. 210 Abdul Wahab Afif, Mushaf Al-Bantani dan Terjemahannya, (Serang: Pemerintah

Provinsi Banten, 2010), h. 435. 211 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. ke-

10, h. 194-197.

Page 84: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

73

“Dan sesungguhnya akhirat itu lebih baik bagimu daripada

dunia.” (QS. Adh-Dhuha [93]: 4)212

Orang yang memiliki pandangan yang demikian tidak akan

mau mengorbankan kebahagiaan hidupnya di akhirat hanya

karena mengejar dunia yang sementara. Orang yang demikian

akhirnya akan terpelihara dari melakukan hal-hal yang negatif.

Ia selalu berbuat yang baik-baik saja.

Manfaat Zuhud

Pertama: agar engkau dapat bersikap istiqomah dalam

beribadah serta memperbanyak kuantitas dan kualitas

ibadahmu. Sebab, kesenangan terhadap dunia itu akan

menyibukanmu secara lahir dan batin. Sibuk secara lahir ialah

dengan mencari kesenangan tersebut, sedang secara batin

dengan menginginkan dan meangan-angankannya di dalam

jiwa. Keduanya akan membuatmu malas untuk menegakkan

ibadah.

Kedua: Zuhud itu akan menambah jumlah nilai amalmu,

memperbesar kadar dan juga kemuliannya.

Nabi Saw bersabda,

“Dua rakaat yang dikerjakan oleh seorang yang alim dan

zuhud hatinya adalahh lebih baik dan lebih disukai olehh

Allah ‘Azza wa Jalla dari pada ibadah orang-orang yang

taat beribadah (tapi tidak termasuk alim dan zuhud),

hingga akhir masa selama-lamanya.”213

c. Akhlak terhadap Tetangga dan Tamu

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya akhlak berbuat baik

terhadap tetangga dan memuliakan tamu:

Hadist ke-15

212 Imam Jalalain, TafsirAl-Qur’an Al-Karim, (Surabaya: Dar Al-Ilm, t.t.), h. 625. 213 Imam al-Ghazali, h. 56-59.

Page 85: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

74

ال ي و م لل و ي ؤ م ن ب كا ن م ن ر م ج ار ه و ر ف ل ي ك خ ال ال ي و م لل و ي ؤ م ن ب كا ن م ن

ف ه ر م ض ي ر ف ل ي ك خ ال

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,

hendaklah dia mengormati tetangga barang siapa yang

beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia

memuliakan tamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)214

Ada atsar yang menunjukkan bahwa tetangga adalah empat

puluh rumah (yang berada di sekitar rumah) dari setiap penjuru

mata angin.215 Artinya tetangga itu adalah yang berdekatan dengan

rumahmu.

Begitu pentingnya mengenai tetangga ini, Rasulullah bersabda:

ظ ن ن ل ار ح ت ب ي ل ي و ص ين ب ج ي و ر ي ث ه م از ال أ ن ه س ت

“Jibril senantiasa berwasiat kepadaku untuk berbuat baik

kepada tetangga hingga aku mengira dia akan menetapkan hak

waris untuknya.” (HR. Bukhari)216

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai tetangga,

di antaranya:

a) Menghromati tetangga

b) Tidak menyakiti tetangga dengan perkataan atau perbuatan

c) Berbuat baik kepada tetangga

d) Memberikan hadiah atau oleh-oleh jika datang dan berpergian

e) Mendahulukan tetangga yang paling dekat pintu rumahnya

f) Menjenguknya apabila sakit

g) Mengucapkan selamat apabila tetangga mendapatkan

kesenangan

h) Menghiburnya apabila mendaptkan musibah

i) Mendahuluinya dengan sapaan salam

214 Imam Nawawi, h. 46. 215 Rosihon Anwar, h. 111. 216 Imam Bukhari, h. 105.

Page 86: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

75

j) Sabar terhadap tetangga yang tidak baik. 217

Tamu adalah yang datang berkunjung. Nabi Saw menyukai

dan memuliakan tamu. Bahkan beliau mencari tamu. Memuliakan

tamu merupakan salah satu akhlak beliau yang paling agung.218

Ketahuilah bahwa tamu datang membawa rezeki, dan pergi

membawa dosa penghuni rumah.219

Secara moral, tamu memiliki hak yang semestinya oleh yang

dikunjungi, karena itu, di bawah ini dipaparkan beberapa akhlak

yang patut diperhatikan dalam menerima tamu.

a) Menjawab salam tamu apabila tamu mengucapkan salam.

b) Membukakan pintu untuk tamu dan mempersilahkan tamu

dengan penuh hormat.

c) Berpakaian yang sopan dalam menemui tamu .

d) Apabila sang tamu bukan muhrim bagi tuan rumah, hendaknya

sang tuan rumah mengajak saudaranya untuk menemani.

e) Tuan rumah dianjurkan mengeluarkan hidangan kepada tamu

semampunya.

f) Mengajak tamunya bercakap-cakap denga penuh santun dan

diliputi rasa kekeluargaan

g) Apabila tamu datang untuk mengadu dan menumpahkan keluh

kesahnya, tuan rumah harus mendengarkannya dengan penuh

perhatian.

h) Apabila tamu datang untuk meminta nasihat, maka tuan rumah

harus memberikan nasihat.

i) Apabila tamu datang untuk meminta pertolongan, maka tuan

rumah harus menolongnya sesuai dengan kemampuan yang

217 Ainul Millah & Nur Khalis Bibit Suardi, Adab-Adab Islami, (Solo: Tinta Medina,

2018), h. 154-156. 218 Muhammad, Fattabiuni-Ikuti Sunnahku Agar Rumah Diterangi Sunnah, (Jakarta: PT

Mizan Publika, 2016), terj. Fedriand Hasmand, h. 103. 219 Ibid., h. 101.

Page 87: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

76

dimiliki.kalau tamu hendak pulang, hendaknya taun rumah

mengantarkannya sampai di depan pintu rumah.220

d. Akhlak terhadap Binatang

Berikut adalah penggalan hadist dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah yang menunjukkan adanya nilai akhlak terhadap

binatang:

Hadist ke-17

)رواهمسلم(ه ت ح ي ب ذ ح ي ل و ه ت ر ف ش م ك د ح أ د ح ي ل و ة ب واالذ ن س ح أ ف م ت ب اذ ذ إ و

“Dan jika menyembelih, sembelihlah dengan baik, tajamkan

pisau dan jangan membuat hewan sembelihan itu menderita.”

(HR. Muslim)221

Tuntunan Islam bagi umatnya yang memberikan kasih sayang,

bukan saja terhadap sesama manusia, tetapi juga terhadap binatang.

Manusia dituntut untuk menjadi khalifah di bumi ini, di mana

terhampar persadanya aneka makhluk Allah.

Sebagai khalifah, manusia berkewajiban memelihara dengan

baik dan mengantar makhluk-makhluk tersebut menuju tujuan

penciptaannya masing-masing yang pada akhirnya membuahkan

kesejahteraan duniawi dan ukhrawi.222

Oleh karena itu, Islam menggariskan sejumlah akhlak dalam

berinteraksi dengan binatang. Di antaranya adalah:

a) Menyayangi binatang

ال ف م ن ي ر ح ك ف ال ر ض س م اء إ ر ح م م ن

220 M. Alaika Salamullah, Akhlak Hubungan Horizontal, (Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani, 2008), h. 216-222 221 Imam Nawawi, h. 51. 222 Hamka, Akhlakul Karimah, (Depok: Gema Insani, 2017), h. 290.

Page 88: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

77

“Sayangilah segala yang dibumi, niscaya engkau akan

disayangi para penghuni langit.” (HR. Abu Daud dan

Tarmidzi; hadist shahih)223

b) Mencukupi kebutuhan hidup binatang

c) Menolong bintang yang kesakitan

d) Tidak menyiksa binatang

ت ه اح ت م ع ذ ب تام ر أ ة ف ه ر ة ح ب س ف ي ه االن ار ف د خ ل ت ات ت

“Seorang perempuan disiksa gara-gara seekor kucing. Dia

mengurung kucing itu sampai mati. Karena itulah dia

masuk neraka.” (HR. Muslim).224

e) Hanya memakan dan memanfatkan bintang yang dihalalkan.

f) Tidak memakan binatang yang haram

م و ل م و ٱلد ت ة

ي ٱلم ع ل يك م و م ل نٱح ر م ت ل غ ي ز ير أ ه ل ب ه ۦا ٱلل

ن ق ة و ٱل وق وذ ة و ٱلم ت ر د ي و ٱلم نخ ت مو م اأ ك ل ٱن ط يح ة و ٱلة م ي م اذ ك إ ل لس ب ع

و م اذ ب ح ع ل ىٱلن ص ب

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging

babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain

Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang

ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat

kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang

disembelih untuk berhala.” (QS. Al-Maidah [5]: 3)

g) Menyembelih dengan baik

h) Tidak buang hajat dilubang sarang binatang.

i) Dobolehkan membunuh binatang-binatang yang

membahayakan, seperti anjing penggigit, serigala, ular,

kalajengking, tikus, dan sebagainya.

223 Muhammad Ash-Shalihi, Al-Arbain Fi Fadli Ar-Rahmah Wa Ar-Rahimin, (Beirut: Dar

Ibn Hazm, 1995), h. 15. 224 Imam Muslim, h. 995.

Page 89: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

78

أ ة و ال ك ل ب و ال د ال غ ر اب ت ل ف ال ر م ق ت ق اف و اس ك ل ه الد و اب م ن خ س

و ال ف ار ة و ال ع ق ر ب ال ع ق و ر

“Lima binatang yang membahayakan yang boleh dibunuh

walau di tanah suci, yaitu, burung gagak, burung rajawali,

anjing yang suka melukai, kalajengking dan tikus.” (HR.

Muslim)225

j) Mengeluarkan zakat binatang, jika termasuk bintang yang

wajib di zakati.226

B. Konsep Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kitab al-

Arba’in al-Nawawiyah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah “rancangan

kasar dari sebuah tulisan.”227 Salah satu alternatif yang dapat dilakukan

dalam melaksanakan nilai-nilai pendidikan akhlak di sekolah adalah

dengan merancang serta mengoptimalkan pembelajaran materi Pendidikan

Agama Islam (PAI). Pendidikan Agama Islam merupakan sarana

transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif),

sebagai sarana transformasi norma serta nilai akhlak untuk membentuk

sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan perilaku (aspek

psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.

Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah

yang terdiri dari ketauhidan, doa, malu, takwa, tawakal, memelihara

kebersihan dan keindahan, zuhud, berkata baik, dermawan, menahan

amarah, menjaga kehormatan, nasihat, pemaaf, persaudaraan, penolong,

menghormati tetangga, memuliakan tamu dan menyangi bintang

sebagaimana di atas, dapat diimplementasikan dalam pendidikan Islam

dengan berbagai cara, antara lain yaitu sebagai berikut:

225 Ibid., h. 497-498. 226 M. Alaika Salmulloh, h. 245-260. 227 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bashasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Ed 3, Cet. ke-2, h. 449.

Page 90: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

79

1. Penanaman Akhlak melalui Mau’izah (Nasihat)

Diantara metode pengajaran yang cukup berhasil dalam

pembentukan akidah anak dan mempersiapkannya secara moral,

emosional, dan sosial yaitu pendidikan anak dengan memberikan

nasihat dan petuah kepadanya. Nasihat berarti mengingatkan orang lain

dengan kebaikan yang dapat meluluhkan hatinya serta mengajak orang

lain untuk melaksanakan sesuatu yang mengandung kemaslahatan dan

melarang mengerjakan sesuatu yang mengandung kerusakan.228

Nasihat sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Nasihat akan

memiliki fungsi sebagai pengingat agar seorang muslim tetap

istiqomah di jalan Allah Swt. Dengan nasihat, seseorang bisa

mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan dan apa pula yang

seharusnya tidak dilakukan.

Dalam kitab hadist al-Arba’in al-Nawawiyah banyak hadist-hadist

Rasul Saw yang berisi arahan dan nasihat dari nabi Saw kepada para

sahabat-sahabatnya. Penanaman akhlak melalui nasihat (mau’izah)

terlihat pada hadist sebagai berikut:

ك ن ت ث م ا ي ح الل إ ت ق

“Bertaqwalah kepada Allah di mana pun engkau berada.” (HR.

Tirmidzi)229

ف ي و ا ز ه د الل ن ي اي ب ك الد ف الن اس إ ز ه د ي ب ك الن اس م اع ن د

“Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu, dan zuhudlah

terhadap apa yang ada di tangan manusia, pasti manusia pun

mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah)230

Tidak dapat kita pungkiri bahwa petuah yang tulus dan nasihat

yang berkesan, jika memasuki jiwa yang tenang, hati yang bening, dan

228 Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat.

(Jakarta: Gema Insani Press, 1995), terj. dari Ushul Tarbiyah Islamiyah wa Aslibiha fil baiti wal

madrasati wal Mujatama oleh Shihabuddin, h. 289. 229 Imam Nawawi, h. 53. 230 Ibid., h. 92.

Page 91: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

80

pikiran yang jernih, maka dengan cepat akan mendapat respons yang

baik dan meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Karena jiwa

manusia dapat terpengaruh dengan yang disampaikan kepadanya berupa

kata-kata, bagaimana bila kata-kata itu dihiasi dengan keindahan, lunak,

sayang dan mudah, jelas hal itu bisa menggetarkan hatinya.231

Dengan memperhatikan beberapa saran, sebuah nasihat dapat

terlaksana dengan baik, diantaranya.:

a. Gunakan kata dan bahasa yang baik dan sopan serta mudah

dipahami.

b. Jangan sampai menyinggung perasaan orang yang dinasihati atau

orang disekitarnya.

c. Sesuaikan perkataan kita dengan umur sifat dan tingkat

kemampuan/kedudukan anak atau orang yang kita nasihati.

d. Perhatikan saat yang tepat kita membei nasihat, usahakan jangan

menasihati ketika kita atau yang dinasihati sedang marah.

e. Perhatikan keadaan sekitar ketika memberi nasihat. Usahakan

jangan dihadapan orang lain atau –apalagi- dihadapan orang banyak

(kecuali ketika memberi ceramah/tausiyah).

f. Beri penjelasan, sebab atau kegunaan mengapa kita perlu memberi

nasihat.

g. Agar lebih menyentuh perasaan dan hati nuranimya, sertakan ayat-

ayat Alquran, hadis Rasulullah Saw atau kisah para Nabi/Rasul,

para sahabatnya atau orang-orang shalih.

2. Penanaman Akhlak melalui Uswatun Hasanah (Keteladanan)

Metode yang tepat yang dapat kita parktekkan dalam menanamkan

nilai akhlaqul karimah yang terkandung dalam hadist al-Arbain al-

Nawawiyah kepada peserta didik, yaitu metode keteladanan.

231 Syekh Abdullah Nasih Ulwan, Ensiklopedia Pendidikan Akhlak Mulia: Panduan

Mendidik Anak Menurut Metode Islam, terj. dari Tarbiyatul Awlad fil Islam oleh Ahmad Maulana,

(Jakarta: PT Lentera Abadi, 2012), Jil. Ke-7, h. 85.

Page 92: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

81

Hadist yang terkait dengan masalah ini adalah hadist yang

diriwayatkan oleh Abu Abdullah Jabir bin Abdullah Al-Anshari ra

yaitu sebagai berikut:

و ال ل ل ل ل ت أ ح ر م ض ان و ص م ت و ت ت و ب ال م ك الص ل و ات إ ذ اص ل ي ت أ ر أ ي ت

ئ اأ أ د خ ل ال ن ة ؟ ي ش أ ز د ع ل ىذ ال ك ل ال ر ام و ح ر م ت

“Bagaimana pendapatmu jika aku telah mengerjakan shalat

maktubah (shalat fardhu lima waktu), berpuasa Ramadhan,

menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram dan aku

tidak menambah dengan suatu apapun. Apakah aku bisa masuk

surga?” (HR. Muslim)232

Keteladanan adalah memberikan contoh yang baik terhadap peserta

didiknya sebelum nilai tersebut ditransfer ke anak. Keteladanan ini

dapat membawa keberhasilan dalam mempersiapkan dan membentuk

moral spiritual dan sosial peserta didiknya.233

Anak akan melakukan apa yang pernah dilihatnya, karena anak

senang meniru. Kecendrungan manusia untuk belajar lewat peniruan

menyebabkan keteladanan menjadi sangat penting dalam proses

pendidikan jika pendidikan jujur, berkhalak mulia, berani, dan

manjauhkan diri dari perbuatan yang bertentangan dengan agama,

maka akan tumbuh dalam diri perserta didik sifat kejujuran,

terbentuknya akhlak mulia, berani menegakkan dan menjauhi diri dari

hal yang bertentangan dengan agama. Begitupun sebaliknya, jika

pendidik menanamkan keteladanan yang negatif, maka akan

berpengaruh dengan kepribadian seorang perserta didik.

Pendidik harus langsung mepraktekkan untuk metode ini,

mengingat pendidik adalah figur terbaik dalam pandanggan peserta

didik yang akan dijadikan panutan dalam mengidentifikasi diri dalam

segala aspek kehidupan.

232 Imam Nawawi, h. 63. 233 Sukring, Pendidikan dan Pesrta Didik dalam Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013), h. 59.

Page 93: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

82

3. Penenaman Akhlak melalui Ta’wid (Pembiasaan)

Dalam hadist ke-16 terdapat metode pembiasaan, dapat dilihat pada

isi hadistnya sebagai berikut:

لن ل ال ق ل خ ر ن أ ل ال ق اار ر م د د ر ف ب ض غ ت ل ال ق ن ي ص و أ م ل س و ه ي ل ع يالل ل ص ب

ب ض غ ت

“Seseorang berkata kepada nabi Saw “berwasiatlah kepadaku.”

Beliau bersabda, “Jangan engakau marah!” Orang itu terus

mengulanginya (meminta nasihat berkali-kali) kepada beliau, lalu

nabi Saw menjawab, “Jangan engkau marah!” (HR. Bukhari)234

Dalam hadist ini terdapat pengulangan jawaban nabi Saw yaitu,

“Jangan engkau marah, kepada salah seorang sahabat yang bertanya

kepada beliau Saw berkali-kali. Pembiasaan adalah sesuatu yang

sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu menjadi tingkah

laku yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan

tanpa difikirkan. Dengan pembiasaan, pendidik memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk senantiasa menyempurnakan

proses pembangunan kebiasaan-kebiasaan yang baik yang sesuai

dengan prinsip-prinsip agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Inilah wujud keistiqomahan guru dan orang tua dalam mendidik

anak. Mereka tidak bosen mengarahkan anak kepada nilai yang baik.

Anak mengulangi kesalahan, tapi guru dan orang tua tidak bosan untuk

mengulang nasihat-nasihat baiknya

4. Penanaman Akhlak melalui Targhib dan Tarhib

Metode yang dapat dipelajari orang tua dan guru adalah

memberikan anak pujian dan penghargaan (targhib/reward) dan

hukuman/sanksi (tarhib/punishment). Ketika anak mengerjakan

tugasnya dengan baik atau berbuat baik kepada sesama lalu diberi

234 Imam Nawawi, op. cit., h. 49.

Page 94: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

83

penghargaan, maka anak akan senang dan mengingatnya. Dan ketika

anak melakukan kesalahan dan diberi hukuman/sanksi, maka ia akan

cenderung sedih dan tidak akan mengulanginya lagi.

Banyak hadist Rasulullah Saw yang mengajarkan targhib/reward

dan tarhib/punishment. Diantaranya hadist berikut:

ف ي و ا ز ه د الل ن ي اي ب ك الد ف الن اس إ ز ه د ي ب ك الن اس م اع ن د

“Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu, dan zuhudlah

terhadap apa yang ada di tangan manusia, pasti manusia pun

mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah)235

إ ن ح ىأ ل و ح ىأ ل م ل ك إ ن ل ك ل الل م ار م ه و

“Ketahuailah bahwa setiap raja memiliki pagar (aturan).

Ketahuilah, bahwa pagar Allah adalah larangan-larangan-Nya.”

(HR. Bukhari dan Muslim)236

Dari hadist di atas dapat kita ketahui, apabila kita melaksanakan

perintah Allah dan Rasul-Nya, maka kita akan diberikan penghargaan

berupa pahala, ketenangan hidup di dunia, dan surga. Namun apabila

kita melalaikannya maka kita akan memeperoleh kemurkaan-Nya

Setelah anak melakukan tugas yang diberikan dengan baik,

selanjutnya pendidik dapat menguatkannya dengan pemberian

penghargaan. Anak akan merasa dihargai oleh guru dan orang tua.

Hindari pemberian penghargaan berupa materi, Karen dapat mencetak

anak yang materialistik. Tetapi bisa berupa perlakuan hangat dan

penuh kasih sayang dari pendidik (orang tua/guru) kepada anak-anak

karena mereka telah melakukan perbuatan yang terpuji seperti

berkelakukan baik dan tidak melanggar peraturan. Manfaat pemberian

penghargaan kepada anak adalah lahirnya ketengan dan ketentraman

hati dalam diri anak. Sedangkan sanksi/hukuman adalah metode

terakhiryang lakukan, saat metode lain tidak bisa mencapi tujuan.

235 Ibid., h. 91. 236 Ibid., h. 23.

Page 95: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

84

Ketika anak melakukan kesalahan, tidak mengerjakan tugasnya dengan

baik, atau bahkan berbuat jahat kepada sesama, maka saat itu pendidik

atau orang tua boleh meberikan sanksi/hukuman apabila memang

semua metode mengalami kegagalan. Dengan begitu anak akan

berpikir bahwa dia tidak akan melakukan hal itu lagi. Ia akan berhati-

hati pada langkah berikutnya agar tidak mendapt sanksi.

Agama Islam telah memberikan petunjuk ketika memberikan

hukuman terhadap anak/peserta didik, diantaranya:

1) Tidak menghukum ketika sedang marah, karena akan bersifat

emosional yang dipengaruhi nafsu.

2) Dalam memberikan hukuman hendaknya tidak sampai menyakiti

perasaan dan harga diri anak/peserta didik.

3) Tidak dengan menghina atau mencaci maki di depan orang lain,

karena akan merendahkan derajat dan martabat orang lain yang

bersangkutan.

4) Tidak menyakiti secara fisik, misalnya dengan menampar atau

menarik kerah bajunya.

5) Hendaknya hukuman bertujuan untuk mengubah perilakunya yang

kurang baik. Karena pemberian hukuman ini di akibatkan oleh

perbuatan yang tidak baik.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah mengandung

nilai-nilai pendidikan akhlak. Penanaman nilai-nilai akhlak tersebut

kepada anak didik dapat diimplementasikan dengan manggunakan

beberapa metode pendidikan yang dapat diterapkan dalam proses

pembelajaran sehinggga dapat mencapai tujuan pendidikan.

Page 96: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengkaji dan menganalisis tentang nilai-nilai

pendidikan akhlak yang terdapat di dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah,

penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam kitab tersebut mengandung

nilai-nilai pendidikan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari, diantaranya:

1. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab al-Arba’in al-

Nawawiyah secara garis besar terbagi menjadi dua bagian, yakni:

akhlak kepada Allah dan Akhlak kepada makhluk.

a. Akhlak kepada Allah meliputi: ketauhidan, takwa, doa, malu, dan

tawakal.

b. Akhlak kepada makhluk meliputi: akhlak terhadap sesama manusia

(berkata baik, dermawan, menahan amarah, menjaga kehormatan,

nasihat, persaudaraan, penolong, pemaaf), akhlak terhadap diri

sendiri (memelihara kebersihan dan keindahan dan zuhud), akhlak

terhadap tetangga dan tamu, akhlak terhadap binatang.

2. Konsep implementasi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam Pendidikan

Agama Islam dapat diimplementasikan melalui pembelajaran di kelas.

Dimana guru sebagai model dari akhlak yang diajarkan dan

pembentukan lingkungan sekolah yang berakhluqul karimah. Adapun

konsep penerapan nilai-nilai pendidikan akhlak tersebut di atas dapat

melalui metode-metode yang dapat digunakan guru dalam proses

pembelajaran, diantaranya adalah penanaman akhlak melalui metode

mau’izah (nasihat), penenaman akhlak melalui metode uswatuh

hasanah (keteladanan), penanaman akhlak melalui metode ta’wid

(pembiasaan) dan penanaman akhlak melalui targhib dan tarhib.

Page 97: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

86

B. Saran

Dalam kitab al-Arbain al-Nawawiyah ini memiliki nilai-nilai

pendidikan akhlak yang mulia. Dan bagi kaum akademisi hal ini tentu

menjadi khazanah keislaman yang harus terus dikaji melalui kegiatan-

kegiatan ilmiah agar lahir sebuah pengetahuan bagi para muslim yang

mengamalkannya dalam kegiatan-kegiatan spiritual keagamaan. Berikut

ini ada beberapa saran yang diharapkan sebagai upaya untuk membangun

dan mengembangkan pendidikan akhlak. Antara lain:

1. Bagi penulis yang konsen di bidang pendidikan, agar lebih giat belajar

lagi, lebih mendalami ilmu-ilmu yang ada di dalam Alquran dan

hadist, membalut diri dengan akhlak mulia yang sesuai dengan

Alquran dan hadist, serta ikut berkontribusi dalam pembinaan akhlak

anak.

2. Bagi jurusan Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan lembaga pendidikan lainnya, agar menciptakan lulusan

guru yang profesional, yaitu guru yang selain memiliki kompetensi

akademik, pedagogik dan sosial, juga harus memiliki kompetensi

kepribadian.

3. Bagi sekolah, agar mengoptimalkan pendidikan akhlak dan

memberikan pembinaan akhlak secara intensif kepada seluruh siswa di

sekolah agar tidak terjadi krisis akhlak yang membahayakan.

4. Bagi guru PAI

a) Harus memiliki sikap, prilaku, dan ucapan yang baik sebaga

contoh bagi murid-muridnya.

b) Terus mengkaji tentang kitab-kitab hadist terutama dalam bidang

pendidikan akhlak yang terkandung kitab-kitab hadist.

c) Menerapkan metode pendidikan yang terdapat dalam hadist,

khususnya metode yang mengandung ke-Islaman dan tentunya

yang sesuai dengan pembahasan, sehingga pendidikan ahlak

menjadi suatu hal yang menarik, dan tujuan pendidikan akhlak

dapat tercapai dengan baik.

Page 98: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

87

5. Bagi Orangtua Siswa

a) Memberikan perhatian yang optimal terhadap anak-anaknya dalam

kehidupan sehari-hari sehingga semua perbuatan yang dilakukan

oleh anak-anaknya dapat dikontrol dengan baik.

b) Sabar dan terus memberikan motivasi pentingnya memiliki akhlak

yang mulia kepada anak, agar anak terbiasa melakukan perbuatan

yang baik.

Bagi pembaca, oleh karena baik buruknya seseorang dapat dilihat dari

akhlaknya, maka hendaknya selain belajar pendidikan akhlak perlu

juga aplikasikan teori sikap akhlaqul karimah dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 99: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

88

Page 100: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

89

Page 101: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

90

Page 102: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

91

Page 103: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

92

Page 104: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

93

Page 105: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

94

Page 106: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

95

Page 107: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

96

Page 108: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

97

Page 109: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

98

Page 110: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

99

Page 111: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

100

Page 112: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

101

Page 113: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

102

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta: Amzah,

2017

Afif, Abdul Wahab, Mushaf Al-Bantani dan Terjemahannya, Serang: Pemerintah

Provinsi Banten, 2010

Ahmad, Albukhalau, Beirut: Dar Ibnu Hibban, 2000

Al-Adawy, Musthafa, Fikih Akhlak, Jakarta, Qisthi Press, 2010

Al-‘Atsqalani, Ibn Hajar, Fath Al-Bari Fi Syarh Shahih Al-Bukhari, Beirut: Dar-Al-Kutub

Al-Ilmiyah, t.t.

--------- , Buluughul Maraam Min Adilatil Ahkam, Bandung: CV. Gema Risalah Press,

2009

Al-Ghazali, Imam, Minhajul Abidin Jalan Para Ahli Ibadah, Jakarta, Khatulistiwa Press,

2013

--------- , Ringkasan Ihya’ Ulumuddin, Jakarta: Pustaka Amani, 2007

Al-Haddad, Imam Abdullah An-Nashaihuddiniyyah Walwashayal'imaniyyah, Hawi:

Limaqom Imam Al-Haddad, 2011

--------- , Risalah Al-Mua’wanah Wa Al-Mudhzaharah Wa Al-Mua’zarah “Lirraghibin

Minalmu'minin Fi Suluk Thariq Al-Akhirah, Jakarta: Dar Al-Hijrah, 2011

--------- , Ad-Durru Al-Mandhzum Li Dzawi Al-Yqul Wa Al-Fuhum, -: Dar Al-Hawi, 2011

Al-‘Ied, Ibnu Daqiq, Syarh Matan Al-Arba’in An-Nawawiyah, Terj. Abu Umar Abdullah

Asy-Syarif, Solo: At-Tibyan, 2002

Alim, Muhammad, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan

Kepribadian Muslim, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011

Al-Misri, Mahmud, Ensiklopedia Akhlak Muhammad SAW, Jakarta: Pena Pundi Akara,

2011

Al-Uqaili, Abu Ja’far, Ad-Dhuafau Al-Kabir, Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 2014

An-Nahlawi, Abdurrahman, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan

Masyarakat, Jakarta: Gema Insani, 1995

An-Nawawi, Imam, Al-Adzkar, Iskandariyah: Dar Al-Aqidah, 2006

Ardani, Mohammad, Akhlak Tasawuf “Nilai-nilai Akhlak/Budipekerti dalam

Ibadat & Tasawuf, Jakarta: CV Karya Mulia, 2005

Page 114: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

103

Ardani, Moh, Akhlak Tasawuf “Nilai-Nilai Akhlak/BudiPekerti dalam Ibadat &

Tasawuf” tt. p.: PT Mitra Cahaya Utama, 2005

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,

2002

Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994

As-Sya’rani, Imam, Lawawqih Al-Anwar Al-Qudusiyyah Fi Bayan Al-Uhud Al-

Muhammadiyyah, Beirut: Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah, 2011

Asy-Syafi’i, Imam, Diwan Asy-Syafi’i, Mesir: Maktabah Al-Kitab Al-Azhariyah, 1985

‘Atthar, Ibnu, Syarah Al-Arba’in Al-Nawawiyah, Beirut, Dar- al-Basyair al-

Islamiyah, 2008

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu

Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2008

Bukhari, Imam, Shahih Bukhari, (Mesir: Dar Al-Hadist, 2004)

Dawud, Imam Abu, Shahih Sunan Abi Dawud, Riyadh: Maktabah Al-Ma’arif, 1998

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data, Jakarta: Rajawali Press, 2010

Edi Sucipno, Urgensi Pendidikan Akhlak (Membentuk Karakter Islami), 2018,

(http://ustadedi.blogspot.com/2015/10/urgensi-pendidikan-akhlak-

membentuk.html)

Gunawan, Heri, Pendidikan Karakter konsep dan Implementasi, Bandung: Alfabeta, 2012

Hafidhuddin, Didin, Islam Apllikatif, Jakarta, Gema Insan Press, 2008

Hafizh, Bakar Abdul, Tafsir dan Makna Doa-Doa dalam Al-Qur'an, Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar, 2016

Hamka, Akhlakul Karimah, Depok: Gema Insani, 2017

Hasan, Muhammad Tholhah, Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, Jakarta: Lantabora

Press, 2005

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013

Ibrahim, Syarh Ta’lim Al-Muta’alim, Mesir: Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, 2007

‘Isa, Abdul Qadir, Cetak Biru Tasawuf Spiritualitas Ideal dalam Islam, Jakarta: Ciputat

Press, 2007

Ismail, Kasyful Khafa Wa Muzilul Ilbas, tt. p.: Maktabah Al-Qudsi, 1932

Jalalain, Imam, TafsirAl-Qur’an Al-Karim, Surabaya: Dar Al-Ilm, t.t.

Page 115: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

104

Khalid, Amru, Tampil Menawan dengan Akhlaq Mulia, Jakarta: Cakrawala Publishing,

2008

Khozin, Khazanah Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013

Mahfud, Rois, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, tt. p.: Erlangga, 2011

Mahjuddin, Akhlak Tasawuf 1 Mukjizazt Nabi Karomah Wali dan Ma’rifah Sufi Jakarta:

Kalam Muli, 2009

Majah, Ibnu, Sunan Ibnu Majah, tt. p.: Dar Ihya Al- Kutub Al-Islamiyah, 2009

Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka cipta, 2007

Muhammad Al-Ghazali, Akhlak Seorang Muslim, terj. Wawan Djunaedi Soffandi Jakarta:

Mustaqiim, 2004

Muhammad Ash-Shalihi, Al-Arbain Fi Fadli Ar-Rahmah Wa Ar-Rahimin, Beirut: Dar Ibn

Hazm, 1995

Muhammad, Al-Arbain Fi Fadli Ar-Rahmah Wa Ar-Rahimin, Beirut: Dar Ibn Hazm,

1995

Muhammad, Abu Abdullah, Penyakit Ilmu, Jakarta: Cendekia Sentra Muslim

Muhammad, Fattabiuni-Ikuti Sunnahku Agar Rumah Diterangi Sunnah, Jakarta: PT

Mizan Publika, 2016

Muhammad, Mus’ad Husein, La Taghdhab, Iskandariyah: Ad-Daru Al-‘Alamiyah Li An-

Nasyhri Wa At-Tauzi’, 2010

Muhsin, Bertetangga dan Bermasyarakat dalam Islam, Jakarta: Al-Qalam, 2004

Muin, Fatchul, Pendidikan Karakter Kontruksi Teoriritk dan Prkatik, Jakarta, Ar-Ruzz

Media, 2011

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,

Surabaya: Penerbit Pustaka Progresif, 1997

Musfah, Jejen, Bahkan Tuhan Pun Bersyukur, Jakarta: Penerbit Hikmah, 2003

Muslim, Imam, Shahih Muslim, Riyadh: Dar As-Salam, 1998

Nata, Abuddin, Pemikiran Pendidikan Islam & Barat, Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2012

Nawawi, Imam, Syarh Arbain An-Nawawiyah, Jakarta: Darus Sunnah Press, 2017

--------- , Hadist Arba’in Nawawiyah. tt. p: Maktabah Dakwah dan Bimbingan Jaliyat

Rabwah, 2010

--------- , Syarah Hadist Arba’in, Terj: Ubay Tanzil, Jakarta: Khazanah Ilmu, 1996

--------- , Terjemahan Lengkap Riyadush Shalihin, Solo: Cordova Mediatama, 2010

Page 116: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

105

--------- , Terjemah Riyadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani, 1994

---------, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali Pres, 2013

Prajuritillahi, Islam adalah Agama Rahmatan Lil ‘Alamin, 2018,

(https://saidalfaraby.wordpress.com/2009/12/29/islam-adalah-agama-rahmatan-

lil).

Rachman, Budy Munawar, Pendidikan Karaker Pendidikan Menghidupkan Nilai untuk

Pesantren, Madrasah dan Sekolah, The Asia Foundation, 2017

Rahayu, Ai Mega Maulida, Smart Niru Nabi, Yogyakarta, Mahabbah, 2017

Rahman, Mustafa Abdul, Hadist Empat Puluh (Terjemah dan Syarahnya), Kuala

Lumpur: Dewan Pustaka Fajar, 1989

Ramayulis, Filsafat Pendidikan Islam Analisis Filosofis Sistem Pendidikan Islam,

Jakarta: Kalam Mulia, 2015

--------- , Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2015

Razak, Yusran, Pendidikan Agama untuk Perguruan Tinggi, Jakarta: Laboratorium

Sosiologi Agama, 2009

Rusyah, Khalid Sayyid, Menggapai Nikmatnya Beribadah dalam Konsep Pendidikan

Islam, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2009

Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004

Sadeli, A., Dasar-dasar Agama Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada

Perguruan Tinggi Umum, Jakarta: Bintang-Bintang, 1984

Said, Ad-Du’a Minal Kitab Wassunnah, Riyad: t.p., 2009

Said, Affatu Al-Lisan fi Dhaui Al-Kitab Wa Al-Sunnah, tt. p.: t. p., 1999

Said, Fadlu Ad-Dua’ Wa Adabih, Ad-Duhah: t. p., 2018

Sahib Tohar, Muhammad, Al-Qur’an Al-Karim, Jakarta: PT Sygma Eksamedia

Arkanlima, 2009

Saidi, Ridwan, Islam dan Moralitas Pembangunan, Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 1983

Salamullah, M. Alaika, Akhlak Hubungan Vertikal, Yogyakarta: Psutaka Insan Madani ,

2008

--------- , Akhlak Hubungan Horizontal, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008

Sanusi, Salahuddin, Integritas Umat Islam, Bandung: Badan Penerbit Iqamatuddin, 1987

--------- , Integritas Umat Islam, Bandung: Iqamatuddin, 1967

Sanusi, Achmad, Sistem Nilai (Alternatif Wajah-Wajah Pendidikan), Bandung: Penerbit

Nuansa Cendikia, 2015

Page 117: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB AL-ARBA ......Berdasarakan hasil penelitian ini, penulis memperoleh bahwa dalam kitab al-Arba’in al-Nawawiyah terkandung nilai-nilai pendidikan

106

Shihab, Quraish, Yang Hilang dari Kita “AKHLAK”, Tangerang Selatan: Lentera Hati,

2016

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,2012

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2014

Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007

Syaqir, Ali Muhsin, Afatu Al-Lisan fi Daui Al-Kitab Wa As-Sunnah, Beirut: Dar Al-Hadi,

2008

Tafsir, Ahmad, Metode Pengajaran Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997

Taimiyah, Ibnu, Tazkiyatun Nafs Menyucikan Jiwa dan Menjernihkan Hati dengan

Akhlak yang Mulia, Jakarta: Darus Sunnah Press, 2008

Tempo, KPAI: Tawuran Pelajar 2018 Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu, 2018,

https://metro.tempo.co/read/1125876/kpai-tawuran-pelajar-2018-lebih-tinggi-

Umar, Mawai’dhzu Ash-Shahabah “Mawai’dhzu Imiyah Manhajiyah wa Tarbawiyah”,

Riyadh:Al-Maktabah Al-Arabiyah Al-Suu’diyah, 2013

Waki’, Imam, Kitab Al-Zuhd, (Al-Madinah Al-Munawwarah: Maktabah Ad-Dar, 1984

Zaprulkhan, Ilmu Tasawuf Sebuah Kajian Tematik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2016